196
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SUBPOKOK BAHASAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SMPN 6 JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : Siti Rochmatin IKIP Widya Darma
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe index card match terhadap hasil belajar sub pokok bahasan luas lingkaran siswa kelas VIII SMPN 6 Tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Kuantitatif. Rancangan dalam penelitian ini dibentuk dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe index card match sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang tidak menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe index card match. Metode yang digunakan adalah metode tes hasil belajar matematika, dengan populasi siswa kelas VIII SMPN 6 Jombang dan sampelnya adalah siswa kelas VIII B sebagai kelas eksperimen sebanyak 31 siswa dan siswa kelas VIII E sebagai kelas kontrol sebanyak 31 siswa. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan rumus uji-t dengan taraf signifikan 0,05 yang dihitung dengan SPSS. Berdasarkan output SPSS diperoleh nilai thitung = 2,829 dan ttabel = 2,000., thitung tidak terletak diantara -2,000. Dan 2,000 sehingga thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ada pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe index card match terhadap hasil belajar sub pokok bahasan luas lingkaran kelas VIII SMPN 6 Jombang tahun ajaran 2012/2013. Kata Kunci: Active Learning, index card match, hasil belajar
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang tidak dapat ditinggalkan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kegiatan belajar mengajar merupakan aktivitas yang penting dalam proses pendidikan. Melalui kegiatan belajar mengajar tujuan pendidikan dapat tercapai dalam bentuk tingkah laku para peseta didik. Tujuan pendidikan adalah membentuk sumber daya manusia yang JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
196
197
berkualitas tinggi yaitu manusia yang mampu mengahadapi perkembangan zaman. Untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan adanya proses pendidikan. Pendidikan dapat ditempuh dengan jalur formal maupun nonformal. Pendidikan yang ditempuh dengan jalur formal dapat ditempuh di sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang bertanggung jawab atas berlangsungnya proses belajar. Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada saraf individu yang belajar (Baharuddin dan Wahyuni, 2010). Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan di sekolah yang didalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran. Komponennya yaitu guru, materi pelajaran, dan siswa. Guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran yaitu menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif. Hal ini dilakukan agar keberhasilan belajar dalam berbagai aspek dapat tercapai, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan telah banyak dilakukan oleh pemerintah seperti peningkatan kompetensi guru, penataran, seminar-seminar serta melengkapi sarana prasarana agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Namun pada kenyataannya, kualitas pendidikan di semua mata pelajaran dirasakan masih belum sesuai dengan harapan terutama mata pelajaran matematika karena matematika pelajaran yang dianggap sulit oleh peserta didik. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern. Mata pelajaran matematika diberikan kepada siswa di sekolah mulai dari jenjang pendidikan sekolah dasar sampai jenjang perguruan tinggi. Matematika mempunyai peranan yang penting dalam menunjang ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Pada umumnya guru matematika mengajarkan matematika dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan ceramah yang kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan siswa diberi latihan soal. Pembelajaran seperti itu membuat siswa menjadi pasif dan menjadikan suasana belajar menjadi tidak kondusif sehingga siswa kurang aktif dan tertarik dalam belajar. Siswa SMP khususnya kelas VIII "Menurut Hurlock (2002:192) dalam buku Psikologi Perkembangan" termasuk kelompok pubertas,
anak puber bosan dengan permainan yang
sebelumnya digemari, tugas - tugas sekolah, kegiatan - kegiatan sosial dan kehidupan pada umumnya. Sehingga karakter ini berpengaruh dalam proses belajarnya. JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
198
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII SMPN 6 Jombang, mengatakan bahwa matematika adalah pelajaran yang sangat sulit karena banyak rumus yang sulit dihafal dan sulit untuk dikerjakan mengakibatkan banyak siswa yang tidak tertarik untuk belajar matematika. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seorang guru diharapkan mampu menciptakan proses pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif agar siswa tertarik dalam belajar matematika. Banyak srategi yang dapat digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah strategi pembelajaran aktif tipe index card match. Strategi pembelajaran aktif tipe index card match merupakan salah satu pembelajaran aktif dengan menggunakan metode permainan mencari pasangan (mencocokkan) kartu. Menurut Silberman (2010) Index Card match cara menyenangkan dan aktif untuk mengkaj materi pembelajaran. Melalui pembelajaran aktif dengan strategi index card match pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Anggapan siswa tentang metematika yang dirasa sulit menjadi berkurang sehingga siswa memiliki semangat tinggi untuk belajar matematika. Semangat belajar yang tinggi dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan ini diharapkan hasil belajar siswa meningkatkan. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Sub Pokok Bahasan Luas Lingkaran Kelas VIII SMPN 6 Jombang ”. Hakekat Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu sehingga memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika diberikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan bekerja sama. Matematika adalah alat untuk mengembangkan cara berpikir. Sehingga matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu diberikan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan sejak TK pada hakekatnya suatu ilmu yang diberikan bernalarnya deduktif formal dan abstrak,harus diberikan anak - anak sejak SD. Padahal anak - anak SD berpikirnya masih terbatas yaitu masih dikaitkan benda-benda konkret ataupun gambar-gambar konkret,dipihak lain matematika itu obyekobyek penelaahnya abstrak yaitu hanya ada dalam pemikiran manusia sehingga matematika hanyalah suatu hasil karya dari kerja otak manusia. (Hudojo, 2001). JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
199
Matematika seringkali dilukiskan sebagai suatu kumpulan sistem matematika yang setiap dari sistem-sistem itu menjadi struktur tersendiri yang sifatnya bersistem deduktif (Hudojo, 2001). Suatu sistem deduktif dimulai dengan memilih beberapa unsur yang tidak didefiinisikan, yang disebut unsur-unsur primitif. Adapun aksioma merupakan asumsi-asumsi dasar tertentu. Aksioma-aksioma tersebut merupakan pernyataan yang menunjukkan hubungan dasar diantara unsur-unsur pokok di dalam sistem tersebut. Akhirnya diperoleh teorema-teorema tertentu yang dibuktikan dengan sederetan pernyataan-pernyataan. Setiap pernyataan itu berupa definisi aksioma atau teorema yang telah dibuktikan. Dalam pembuktian matematika menggunakan penalaran logik. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa matematika berkenaan dengan konsep-konsep abstrak. Belajar matematika sebenarnya untuk mendapatkan pengertian hubungan-hubungan dan simbol-simbol dan mengaplikasikan konsep-konsep yang dihasilkan ke situasi yang nyata. Konsep Belajar dan Pembelajaran Dalam setiap kehidupan manusia banyak melakuskan kegiatan belajar. Kegitan belajar dapat dilakukan di mana pun, tidak hanya di sekolah sebagai lembaga formal, melainkan juga lembaga informal seperti lembaga bimbingan belajar di luar sekolah. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak lahir sampai akhir hayat (Baharuddin dan Wahyuni, 2010). Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku. Melengkapi pandangan tentang belajar seperti yang dikemukakan diatas, Meyer (dalam Pribadi, 2009) mengemukakan pengertian belajar sebagai perubahan relatif permanaen dalam pengetahuan dan perilaku seseorang yang diakibatkan oleh pengalaman. Pengalaman yang sengaja di desain untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap seseorang akan menyebabkan berlangsungnya proses belajar. Definisi belajar yang dikemukakan oleh Meyer (dalam, Pribadi 2009) mencakup beberapa konsep penting yang meliputi: 1.) Durasi perubahan perilaku bersifat relative permanen; 2.) Perubahan terjadi pada struktur dan isi pengetahuan dan pengetahuan orang yang belajar; 3.) JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
200
Penyebab terjadinya perubahan pengetahuan yang dialami oleh siswa, bukan pertumbuhan atau perkembangan. Proses belajar dapat berlangsung baik dalam situasi formal maupun situasi informal. Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian dan tingkah laku individu sebagai hasil pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan serta pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki. Selain belajar proses yang paling penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung. Gagne (dalam Pribadi, 2009:8) mendefinisikan pembelajaran adalah serangkaian aktifitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match Strategi Pembelajara Aktif (Active Learning ) Suatu pembelajaran aktif cenderung membuat siswa lebih mengingat (retention rate of knowledge) mata pelajaran yang diberikan (Hamid, 2011). Oleh sebab itu, pembelajaran aktif merupakan alternatif yang harus diperhatikan, jika mengingat perbaikan kualitas pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan cara pembelajaran aktif, baik sepenuhnya maupun hanya sebagai pelengkap cara belajar tradisional, akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Strategi Pembelajaran Aktif tipe Index Card Match Menurut Silberman (2010), pembelajaran aktif strategi index card match diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.) Pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang dikerjakan di kelas. Buatlah kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan jumlah siswa; 2.) Pada kartu terpisah, tulislah jawaban atas masing-masing pertanyaan itu; 3.) Campurkan dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-benar tercampur aduk; 4.) Berikan satu kartu untuk siswa satu siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa mendapat pertanyaan tinjauan sebagian lain mendapatkan kartu jawabannya; 6.) Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk mencari tempat duduk bersama (katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan pada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka); 7.) Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan tiap
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
201
pasangan untuk memberikn kuis kepada siswa yang lain dengan membaca keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawaban. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar terdiri dari dua kata yakni hasil dan belajar. Dalam kamus besar bahasa Indonesia hal ini diartikan sebagai sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan dsb) oleh suatu usaha perolehan. Hasil tidak akan pernah didapatkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Hasil belajar yang sering disebut dengan istilah “scholatis achievement” atau “academic achievement” adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil belajar menurut Briggs (dalam Ekawarna, 2011). Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam (faktor internal) maupun faktor dari luar (faktor eksternal). Menurut Suryabrata (dalam Ekawarna, 2011) menyebutkan bahwa yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologis dan faktor psikologis (misalnya kecerdasan, motivasi berprestasi, dan kemampuan kognitif), sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan faktor instrumental (misalnya guru, kurikulum, dan model pembelajaran. Materi Lingkaran Lingkaran adalah lengkung tertutup yang semua titik-titik pada lengkung itu berjarak sama terhadap semua titik tertentu dalam lengkungan itu (Sukino dan Simangonsong, 2006). Titik tertentu dalam lengkungan disebut pusat lingkaran dan jarak tersebut disebut jari-jari lingkaran.
r O
A
Gambar 1. Gambar Lingkaran Garis lengkung yang merupakan tempat kedudukan titik yang berjarak sama terhadap titik O disebut lingkaran. Titik O disebut titik pusat dan lingkarannya disebut lingkaran O yang dinotasikan dengan O.
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
202
Luas lingkaran Luas lingkaran adalah luas daerah yang dibatasi oleh lengkung lingkaran. Luas lingkaran sama dengan
kali kuadrat jar-jarinya (Sukino dan Simangonsong, 2006). Jika jari-jari
lingkaran adalah r maka luasnya adalah sebagai berikut.
Gambar 2. Luas Lingkaran Hipotesis H0 : Tidak ada pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe indeks card match terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Jombang. H1 : Ada pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe indeks card match terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Jombang. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Posstest-Only Control Design, yaitu metode yang memungkinkan dilakukan pencatataan dan analisa data hasil penelitian secara eksak dan menganalisis datanya menggunakan perhitungan statistik. Alasan peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif disebabkan karena peneliti ingin mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif dengan index card match terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 6 Jombang. Kelompok pertama diberi perlakuan (X) yaitu strategi pembelajaran aktif tipe index card match diberi nama kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang lain diberikan perlakuan pembelajaran konvensional yaitu kelompok kontrol. Adapun desiain penelitian seperti gambar 3 berikut :
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
203
R
X
O1
R
-
O2
Gambar 3. Desain penelitian Posttest-Only Control Desingn
Keterangan : R
= Random (pemilihan sampel secara acak)
X
= Perlakuan Pembelajaran menggunakan pembelajaran aktif tipe index card match
−
= Perlakuan Pembelajaran secara konvensional
O1 = Hasil belajar menggunakan pembelajaran aktif tipe index card match O2 = Hasil belajar menggunakan pembelajaran konvensional
Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian (Arikunto, 2006). Penelitian ini menggunakan variabel: 1.) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah strategi pembelajaran aktif tipe index card match; 2.) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika yang diperoleh dari hasil tes setelah diberikan. Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa – siswi kelas VIII SMP Negeri 6 Jombang tahun pelajaran 2012/2013. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan asumsi semua subjek yang berada dalam populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Pengambilan sampel dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai
berikut: 1.) Populasi adalah siswa kelas VIII SMPN 6 Jombang yang berjumlah 190 orang; 2.) Banyak kelas terdiri dari 6 kelas yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E dan VIII F; 3.) Peneliti membuat kartu undian dari selembar kertas dengan ukuran sebanyak kelas dan JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
204
diberi nama kelas. Setelah itu, kertas dibentuk gulungan dan dimasukkan ke dalam kotak atau kaleng untuk dikocok; 4.) Dengan disaksikan oleh guru bidang studi yang bersangkutan, sampel uji coba instrumen penelitian terpilih kelas VIII C. Adapun untuk kelas eksperimen penelitian terpilih kelas VIII B, dan kelompok kontrol terpilih VIII E. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Arikunto, 2006). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe index card match. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes essay. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data menggunakan metode tes. Tes yang digunakan sebagai pencerminan dari tingakat penguasaan materi yang telah diajarkan. Tes yang diberikan berisi pelajaran matematika materi pokok lingkaran. Prosedur Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus menyusun prosedur untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang meliputi : Tahap Persiapan Tahap persiapan dalam penelitian ini antara lain: 1.) Melakukan observasi ke tempat penelitian, yaitu SMP Negeri 6 Jombang; 2.) Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. Tahap Pengembangan Tahap ini dilakukan peneliti untuk memperoleh perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang baik. Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah mengkonsultasikan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing, kemudian dilanjutkan mengkonsultasikannya kepada guru bidang studi yang bersangkutan. JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
205
Tahap Pelaksanaan Setelah semua persiapan telah dilakukan, peneliti melanjutkan pada tahap berikutnya, yaitu tahap pelaksanaan. Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1.) Melaksanakan pembelajaran di kedua kelas. Kelas VIII E dengan menggunakan pembelajaran konvensional, sedangkan kelas VIII B menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe index card match; 2.) Memberikan tes diakhir pembelajaran materi pokok lingkaran. Teknik Analisa Data Setelah melaksanakan penelitian dan diperoleh data penelitian maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah pengolahan data. Dengan cara sebagai berikut : Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrument. Uji validitas digunakan olerh peneliti untuk menguji kelayakan butir soal. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah rumus korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2006: 275) Keterangan: rxy : Koefiien korelasi antara variabel x dan y N
: Banyaknya peserta
X
: Skor butir soal
Y
: Jumlah skor total Untuk mengetahui suatu butir soal tersebut valid atau tidak valid, dilihat dari
perhitungan dan koefisien
. Jika
maka butir soal tersebut valid.
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
hasil
206
Interpretasi dari besarnya koefisien korelasi di atas digunakan kriteria berikut: 0,80 ≤ rxy ≤ 1,00
= validitas sangat tinggi
0,60 ≤ rxy ≤ 0,80
= validitas tinggi
0,40 ≤ rxy ≤ 0,60
= validitas cukup
0,40 ≤ rxy ≤ 0,20
= validitas rendah
0.00 ≤ rxy ≤ 0.20
= validitas sangat rendah
Uji reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrument cukup bagus dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Koefisien reliabilitas suatu bentuk tes bentuk uraian dapat ditaksir menggunakan rumus alpha, sebagai berikut:
(Arikunto 2006 : 196) Keterangan : r11
: Realibitas instrumen
k
: Banyaknya butir soal : Jumlah varians butir : Varians total Kriteria pengujian reliabilitas soal tes dikonsultasikan dengan harga r product moment pada
table, jika
>
maka soal tes yang diujikan reliabel.
Interpretasi koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut: 0.00 ≤ rxy ≤ 0.20
= Reliabilitas sangat rendah
0,20 ≤ rxy ≤ 0,40
= Reliabilitas rendah
0,40 ≤ rxy ≤ 0,60
= Reliabilitas cukup
0,60 ≤ rxy ≤ 0,80
= Reliabilitas tinggi
0,80 ≤ rxy ≤ 1,00
= Reliabilitas sangat tinggi
Selanjutnya dilakukan analisis data pada penelitian ini yaitu analisa data statistik dengan menggunakan uji t, untuk membandingkan rata-rata hasil belajar sebelum dan setelah JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
207
diterapkannya strategi pembelajaran aktif tipe index card match. Analisa data statistik tersebut antara lain: 1.) Menggunakan hipotesis yaitu Ha dan Ho; 2.) Menentukan signifikan 5%; 3.) Mencari
dengan taraf
dengan menggunakan rumus:
(Sugiyono, 2009:197)
Keterangan: : nilai rata-rata sampel pertama : nilai rata-rata sampel kedua : simpangan baku sampel 1 : simpangan baku sampel 2 : jumlah sampel 1 : jumlah sampel 2 Langkah
selanjutnya
adalah
mengambil
keputusan
yaitu:
1.)
Jika
Ho diterima; 2.) Dalam hal lain maka Ha diterima. Kemudian dilanjutkan dengan menarik kesimpulan yaitu jika Ho diterima dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara hasil belajar sebelum dan setelah strategi pembelajaran aktif tipe index card match. Namun jika Ho ditolak dengan kata lain Ha diterima maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan setelah penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe index card match. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengembangan Instrumen Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini mengguanakan instrumen penelitian berupa tes hasil belajar. Jumlah item pada tes yang akan diberikan kepada siswa ada lima buah. Untuk mengetahui kelayakan instrumen maka peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Uji validiatas dan reliabilitas instrumen dilakukan oleh peneliti pada kelas VIII C SMP Negeri 6 Jombang. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi products moment antara tiap butir soal dengan keseluruhan nilai. Hasil uji validitas tersebut dapat diamati sebagai berikut: JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
208
Tabel 1. Nilai Validitas Item No.
Item
Nilai validitas
Keterangan
1.
Item 1
0,801
Valid
2.
Item 2
0,747
Valid
3.
Item 3
0,798
Valid
4.
Item 4
0,744
Valid
5.
Item 5
0,453
Valid
Berdasarkan Tabel 1 yang mengacu pada kriteria validitas instrumen dapat diketahui bahwa semua instrumen pada soal adalah valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus alpha. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan rumus alpha adalah sebagai berikut : Tabel 2. Nilai Reliabilitas Instrumen Nilai Reliabilitas
Kriteria
0.730
Reliabel
Dapat dilihat bahwa nilai alpha adalah 0,730. Kriteria sebuah instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha-nya lebih dari 0,60. Jika dibandingkan maka 0,730 > 0,60. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa instrumen telah memenuhi syarat valid dan reliabel sehingga instrumen ini telah layak untuk digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian. Deskripsi Data Data yang diperoleh dari hasil uji coba selanjutnya digunakan sebagai instrumen penelitian. Penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe index card match pada siswa kelas VIII SMPN 6 Jombang. Data hasil penelitian yang dilaksanakan di SMPN 6 Jombang adalah data mentah hasil belajar siswa melalui tes. Data yang telah diperoleh selanjutnya akan dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji-t (t-test). Adapun data yang diperoleh peneliti adalah sebagai berikut:
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
209
Tabel 3. Nilai Hasil Tes Kelas Kontrol VIII E SMP Negeri 6 Jombang. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama ASP ASL CAB DI DA DP DP DW EL FK FA FSR FV FAR HS LM LRH MFK MFR MHR MRA MS MNL NDS NAS RA RF RWS SFM STB VD
Nilai 65 60 40 75 70 40 80 55 80 85 60 90 70 85 75 70 75 70 80 60 75 60 45 80 85 55 60 65 70 50 65
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
210
Tabel 4. Nilai Hasil Tes Kelas Eksperimen VIII B SMP Negeri 6 Jombang No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama AR AS ANH AW AM BRH DSA DS EFR EPR EN HP IE II IAP MS MW MFB MYA MN MNA NPR NDH NRA NFW PNY PSA RK SFY TY YNK
Nilai 75 70 90 65 95 80 60 85 75 45 85 90 70 80 90 85 75 85 50 60 65 85 75 75 70 80 95 85 80 90 70
Analisis Data Pada bagian ini peneliti akan menganalisa data yang akan dikerjakan oleh siswa berupa tes yang disajikan dalam bentuk tabel. Analisa data ini meliputi nilai tes yang disajikan dalam bentuk tabel. Analisa data ini meliputi analisa normalitas dan analisa data uji-t test. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan merupakan distribusi normal atau bukan. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel berikut:
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
211
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnova Statisti c
Shapiro-Wilk Statisti
Df
Sig.
c
df
Sig.
eksperimen
.134
31
.163
.943
31
.100
kontrol
.121
31
.200*
.960
31
.283
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Berdasarkan uji normalitas tabel 4.5 pada data hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 6 Jombang menggunakan SPPS for windows versi 16.0 yakni diperoleh nilai signifikansi pada kelas VIII B sebesar 0,163 dan pada kelas VIII E sebesar 0,200 dengan taraf signifikansi , sehingga p >
. Dengan demikian sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Uji-t test Menentukan hipotesis statistik Ho : tidak ada pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe index card match terhadap hasil belajar matematika kelas VIII SMPN 6 Jombang tahun pelajaran 2012/2013. Ha : Ada pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe index card match terhadap hasil belajar matematika kelas VIII SMPN 6 Jombang tahun pelajaran 2012/2013. Menentukan t tabel dengan taraf signifikansi 5% Derajat kebebasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: dk = n1 + n2 – 2 = 60 dan berdasarkan taraf signifikan yang ditentukan 5% (0,05) maka didapat nilai ttabel sebesar 2,000 Pengambilan keputusan Berdasarkan hasil perhitungan uji-t dengan perhitungan manual dan perhitungan dengan SPSS for windows versi 16.0 dapat diperoleh thitung = 2,829
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
212
Menarik kesimpulan Dengan diterimanya hipotesis alternatif (Ha), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe index card match terhadap hasil belajar matematika kelas VIII SMPN 6 Jombang Tahun Pelajaran 2012/2013. Interprestasi Data Berdasarkan hasil analisa data seperti yang telah dikemukakan di atas dengan menggunakan uji-t dengan bantuan SPPS for windows versi 16.0 dan penghitungan manual maka diperoleh hasil thitung sebesar 2,829 apabila dikonsultasikan dengan taraf signfikan dan dk = 60 diperoleh t
tabel
= 2,000. Maka t
hitung
lebih besar dari t
tabel,
sehingga
hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe index card match terhadap hasil belajar matematika kelas VIII SMPN 6 Jombang tahun pelajaran 2012/2013. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang ada dan hasil uraian analisis data dapat disimpulkan Pada hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh thitung = 2,829 dan signifikan sebesar 0,006 dengan df =59,725 diperoleh ttabel = 2,000. Jelas bahwa thitung = tidak terletak antara -2,000 dan 2,000 sehingga thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan nilai (p-value) 0,006 jika dibandingkan dengan taraf signifikan yang diterapkan yaitu sebesar 0,05 (5%) maka 0,006> 0,05, nilai (p –value) yang diterapkan lebih kecil dari nilai taraf signifikan maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe index card match terhadap hasil belajar matematika kelas VIII SMPN 6 Jombang tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah: 1.) Diharapkan guru menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe index card match dalam pembelajaran di kelas agar dapat meningkatkan hasil belajar dan memberi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa; 2.) Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe index card match diharapkan belajar matematika lebih bermakna dan menyenangkan.
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014
213
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta. Baharuddin dan Wahyuni, N. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Ekawarna. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Hamid, Sholeh. 2011. Metode Edutainment. Jogjakarta : DIVA Press Hudojo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang Press Hurlock, Elizabet B. 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Pribadi, A. Beny. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat Silberman, Melvin. 2010. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT. Indeks Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta Sukino dan Simangonsong, W. 2006. Matematika SMP Jilid 2 Kelas VIII. Jakarta: Erlangga. Undang-undang No. 20 tahun. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kemdikbud
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYADARMA SURABAYA | Vol. 1 |No.2|Januari 2014