PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (FILM DOKUMENTER TATACARA IBADAH HAJI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 3 JAKARTA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh Prasetyo Andi Sabarkah NIM 109011000180 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK Prasetyo Andi Sabarkah (NIM: 109011000180). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual (Film Dokumenter Tatacara Ibadah Haji) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. Kata Kunci: Media Audio Visual, Hasil Belajar Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran yaitu dengan menggunakan media audio visual dalam hal ini menggunakan film dokumenter tatacara Ibadah Haji terhadap hasil pembelajaran siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dan apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen, penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. Sampel penelitian berjumlah 26 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Istrumen penelitian yang digunakan adalah berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 soal yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisa data menggunakan uji liliefors unutk menguji normalitas data, uji fisher untuk menguji homogenitas data, dan uji-t untuk menguji hipotesis. Hasil perhitungan menunjukan bahwa penelitian ini berdistribusi dan normal dan homogen. Hasil penelitian menunjukan bahwa media audio visual yang digunakan dikelas eksperimen dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara signifikan pada mata pelajaran pendidikan agama islam. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 81.92 > 73.65 serta diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2.775 > 1.645. Dengan demikian penggunaan media audio visual ini berpengaruh terhadap hasil belajar Al-Islam siswa.
i
ABSTRACT
Prasetyo Andi Sabarkah (NIM: 109011000180). Influence of Media Audio Visual (Documentary Procedures Hajj) Against Student Results In the Subject of Islamic Education in SMA 3 Jakarta Muhammadiyah.Keywords: Media Audio Visual, Learning Outcomes This study aims to determine the effect of the use of learning media by using audio-visual media in this case using the documentary procedures for Hajj to the learning outcomes of students on the subjects of Islamic Education. And is there a difference in student learning outcomes between experimental class and control class. The method used in this study is a quasi-experimental methods, this study was conducted in SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. These samples included 26 for the experimental class and control class. Istrumen research is in the form of a multiple choice test of 20 questions that have been tested for validity and reliability. Data analysis technique using fatherly Liliefors test data normality test, Fisher test to test the homogeneity of the data, and the t-test to test the hypothesis. Calculation shows that this research and the normal distribution and homogeneous. The results showed that the audio-visual media used in class experiments can affect student learning outcomes significantly in Islamic religious education subjects. It can be seen that the average value of student learning outcomes experimental class is higher than the control class, namely 81.92> 73.65 and gained t is greater than t table is 2,775> 1,645. Thus the use of audio-visual media is impacting on the learning outcomes of students of Al-Islam.
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرحمن الرحيم Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat, nikmat, taufik dan hidayah-Nya yang sangat besar yang salah satunya berupa kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa”. Sholawat beserta salam senantiasa selalu disampaikan kepada Nabi kita Rasulullah SAW yang telah mengantarkan kita kepada jalan Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa diberi syafaat beliau dihari pembalasan nanti. Dengan terselesaikannya skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan berbagai pihak. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yaitu : 1. Ibu Nurlena Rifa'i, Ph. D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Dr. Abdul Majid Khon, M. Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Marhamah Saleh, Lc. MA Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliahan. 5. Bapak Dimyati, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik 6. Bapak M. Ramdon Dasuki, Lc. MA selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 3 Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 7. Bapak Mulyadi, SAg, Ibu Terra Sa‟adah, S.Pd, Husnul Khotimah, S.Pd.I sebagai Guru Bidang ISMUBA di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, Bapak dan Ibu guru serta seluruh staf SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, atas
ii
bantuan dan informasi yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian. 8. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta ayahanda Wijianto dan Ibunda Sarniti yang telah membiayai kuliah, memberikan kasih sayang, perhatian dan do‟a yang tak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 9. Calon Pendamping hidupku Nasrifah Rarasningtyas SE, dan adik-adikku tersayang Rizki dan Sifa yang telah memberikan dorongan, semangat dan motivasi tiada hentinya kepada penulis. 10. Untuk mba Siti Hadijah M. Si, Bude Nari, Pakde Ripno, dan seluruh keluarga besar Sabar Sidik, terimakasih telah membantu dan memberikan fasilitas kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Untuk Sahabat-sahabatku Dwi Oktorianto SPd.I, Mardhaney SPd.I Ervina Seli Rusiani SPd.I, Hazana Itriya Spd.I, Rifki Oktorio SE, Marhaban, Yayan dan teman-teman seperjuangan yang lain terimakasih telah memberikan semangat dan bantuan kepada penulis. 12. Serta semua pihak yang berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga Allah memberikan semoga Allah memberikan kebaikan dan padala kepada kita semua amiin dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang membacanya. Amin ya Robbal „Alamin.
Jakarta, 20 Juli 2014 Penulis
Prasetyo Andi Sabarkah
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ABSTRAK.......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR....................................................................................
ii
DAFTAR ISI....................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................
7
D. Perumusan Masalah ....................................................................
7
E. Tujuan Penelitian .........................................................................
7
F. Kegunaan Penelitian ....................................................................
8
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Media Audio Visual ....................................................................
9
1. Pengertian Media Audio Visual .............................................
9
2. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Audio Visual..................
12
3. Fungsi Media Audio Visual ...................................................
12
4. Macam-Macam Media Audio Visual .....................................
13
5. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual ..................
14
B. Pendidikan Agama Islam .............................................................
15
iv
.
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam .....................................
15
2. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam ..................................
18
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ...........................................
20
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .............................
23
C. Hasil Belajar ................................................................................
24
1. Pengertian Hasil Belajar .........................................................
24
2. Klasifikasi Hasil Belajar ........................................................
26
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................
28
D. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................
30
E. Kerangka Berpikir .......................................................................
31
F. Hipotesis Penelitian .....................................................................
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan WaktuPenelitian .......................................................
35
B. Metode dan Desain Penelitian ......................................................
35
C. Variabel Penelitian .......................................................................
36
D. Populasi dan Sampel ....................................................................
37
E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
38
F. Teknik Analisis Data....................................................................
56
1. Uji Normalitas .........................................................................
56
2. Uji Homogenitas .....................................................................
56
3. Pengujian Hipotesis.................................................................
57
G. Hipotesis Statistika .......................................................................
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.......................................
58
1. Sejarah SMA Muhammadiyah 3 Jakarta................................
58
2. Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta ......................
59
3. Guru dan Tenaga Kependidikan SMA Muhammadiyah 3 .....
59
4. Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 3 .........................
60
5. Daftar Siswa dan Siswi SMA Muhammadiyah 3 ..................
60
v
B. Deskripsi Data .............................................................................
61
C. Uji Prasyarat Analisis ..................................................................
64
1. Uji Normalitas .........................................................................
64
2. Uji Homogenitas .....................................................................
65
D. Pengujian Hipotesis ....................................................................
66
1. Uji Hipotesis Penelitian ..........................................................
66
2. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................
66
E. Keterbatasan Penelitian ...............................................................
68
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................
70
B. Implikasi ....................................................................................
71
C. Saran-saran .................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
72
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
75
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 nonrandomized control group design
36
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar kognitif
39
Tabel 3.3 Hasil uji validitas instrumen
41
Tabel 3.4 Hasil uji reliabilitas tes
42
Tabel 3.5 Hasil uji taraf kesukaran instrumen soal
43
Tabel 3.6 Hasil uji daya pembeda
44
Tabel 3.7 Kisi-kisi instrumen test
44
Tabel 4.1 Jumlah Siswa Keseluruhan SMA Muhammadiyah 3
61
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
62
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol
62
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen
63
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol
63
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen 65 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen 65 Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Posttest
vii
65
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Proses belajar mengajar dengan media audio visual
67
Gambar 4.2 Proses penyampaian materi
67
Gambar 4.3 Proses siswa dalam menjawab soal
68
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1
75
Lampiran 2 : RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2
80
Lampiran 3 : RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-3
85
Lampiran 4 : RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1
90
Lampiran 5 : RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2
94
Lampiran 6 : RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-3
98
Lampiran 7 : Kisi-kisi soal ujicoba instrumen
102
Lampiran 8 : Soal Pretest dan Posttest
106
Lampiran 9 : Signifikansi Korelasi
109
Lampiran 10: Nilai Pretest Kelas Eksperimen
110
Lampiran 11: Nilai Pretest Kelas Kontrol
111
Lampiran 12: Nilai Posttest Kelas Eksperimen
112
Lampiran 13: Nilai Posttest Kelas Kontrol
113
Lampiran 14: Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen
114
Lampiran 15: Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol
116
Lampiran 16: Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen
118
Lampiran 17: Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol
120
Lampiran 18: Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
122
Lampiran 19: Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
123
Lampiran 20: Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
124
Lampiran 21: Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
125
Lampiran 22: Hasil Uji Homogenitas
126
Lampiran 23: Perhitungan Pengujian Hipotesis
128
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki zaman yang sedang berkembang kita harus cerdas dalam memanfaatkan segala sesuatunya, jangan sampai kita tidak bisa memanfaatkan perkembangan zaman ini dengan hanya bergantung pada segala sesuatu yang berasal dari masa lampau sehingga anda bisa disebut dengan jadul atau kurang up
to
date.
Perkembangan
tersebut
diantaranya
berkaitan
dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana perkembangan itu telah membawa perubahan diberbagai aspek kehidupan manusia, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun pendidikan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "
" علموا أوالدكم في زمان غيرزمانكم
Artinya : "Ajarkanlah anak-anak kalian apa yang ada di zaman ini maupun selain di zaman-zaman kalian". Hadits di atas mengandung unsur perintah, dimana hadits tersebut memiliki makna bahwa dalam proses pembelajaran tidak lepas dari konteks perkembangan teknologi yang menyertainya. Teknologi dalam pendidikan adalah penerapan teknologi terhadap sembarang proses dan berkenaan dengan bekerjanya lembaga yang bergerak
1
2
dalam usaha pendidikan. Teknologi tersebut dapat juga diterapkan terhadap makanan, kesehatan, keuangan, pembuatan jadwal, pelaporan nilai, dan lainlain proses yang menunjang pendidikan dalam kerangka kelembagaan. Teknologi dalam pendidikan tidak sama dengan teknologi pendidikan.1 Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat relevan bagi kepentingan pendidikan. Teknologi pendidikan memungkinkan adanya (1) penyebaran informasi secara luas, merata, cepat, seragam dan terintegrasi, sehingga dengan demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud, (2) teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau proposisi materi pelajaran, (3) teknologi pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak didik, (4) teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan memanfaatkannya.2 Di bidang pendidikan, peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya yang sangat penting dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini. Guru dituntut menjadi pendidik yang bisa menjembatani kepentingankepentingan itu. Tentu saja melalui usaha-usaha nyata yang bisa diterapkan dalam mendidik peserta didiknya.3 Sebagaimana diketahui metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) selama ini secara umum tidak kunjung berubah. Pembelajaran secara konvensional-tradisional dan monoton sehingga membosankan peserta didik. Hal ini akan berdampak pada aktivitas belajar siswa. Sering sekali ditemukan siswa tidak memusatkan perhatian dan pikirannya terhadap penjelasan yang 1
Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT, Definisi Teknologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 1994), Cet. 2, h. 2-3. 2 Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 3, h. 3-4. 3 Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. 1, h. 8.
3
diberikan guru didepan kelas, tidak konsentrasi, ngobrol atau mengerjakan tugas pelajaran lain. Selain itu, tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang dengan maksimal. Dengan belajar aktif yaitu melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan terlatih dan terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada akhirnya akan membentuk life skill ( kecakapan hidup). Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125:
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk". Pada ayat tersebut mengandung tiga hal pokok yang berkaitan dengan mengajar yang baik, pertama, guru harus bersikap bijaksana dalam menyampaikan bahan ajaran kepada murid. Kedua, guru menggunakan cara yang baik dan tepat dalam menyampaikan ajarannya yang dapat mengantarkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, guru membina sikap aktif siswa dalam kegiatan pembelajarannya.
4
Oleh karena itu, agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tersebut perlu adanya penyesuaianpenyesuaian,
terutama
yang
berkaitan
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi proses pembelajaran sebagaimana kita ketahui proses pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal merupakan kondisi internal siswa dalam memberikan respon pembelajaran, sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor yang datang dari luar kondisi siswa seperti kurikulum, model belajar dan fasilitas belajar. Fasilitas belajar di dalamnya termasuk media belajar yang berfungsi memudahkan siswa untuk memahami suatu pelajaran, keberadaan teknologi di lingkungan masyarakat pelajar dapat digunakan secara baik sebagai media yang mempermudah proses pembelajaran. Salah satu faktor eksternal adalah media pembelajaran yang perlu dipahami
oleh
guru,
sehingga
mereka
dapat
menyampaikan
materi
pembelajaran kepada siswa secara efisien dan efektif. Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Fungsi-fungsi yang lain merupakan hasil pertimbangan pada kajian ciri-ciri umum yang dimilikinya, bahasa yang dipakai menyampaikan pesan dan dampak atau efek yang ditimbulkannya.4 Selain itu juga media dapat berfungsi sebagai sebuah solusi untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar, apalagi disaat jam-jam terakhir sekolah yang merupakan jam rawan dalam mengajar dimana siswa sudah merasa lelah dan bosan setelah belajar seharian semenjak tadi pagi. Dunia pendidikan saat ini tidak luput dari teknologi modern, walaupun masih sangat minim dan hanya beberapa sekolah saja mungkin yang sudah menggunakan teknologi modern tapi paling tidak disetiap kelas sudah mulai ada yang menggunakan LCD Viewer/proyektor. Penggunaan alat-alat modern memang seharusnya sudah suatu kebiasaan yang diterapkan dalam dunia pendidikan, sudah tidak saatnya guru mengajar dikelas hanya dengan bantuan 4
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru), (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2008), Cet.1, h. 36.
5
papan tulis dan spidol. Dengan perkembangan teknologi pada saat ini, seorang guru harus bisa mempergunakan alat teknologi sebagai media pembelajaran yang efektif, sehingga dengan berkembangnya teknologi pendidikan tersebut menjadikan proses pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Khususnya pada usia anak-anak, pendidikan dengan menggunakan media modern, sebut saja media elektronik tentunya akan lebih menarik perhatian daripada yang didapatkan dari guru saja. Guru tidaklah dipahami sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi dengan posisinya sebagai peran penggiat dalam proses optimalisasi diri siswa untuk menghasilkan perubahan perilaku yang relatif permanent (kualitas ideal) harus mampu merencana dan mencipta sumber-sumber belajar lainnya sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Sumber-sumber belajar selain guru inilah yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik, biasanya dikenal sebagai “media pembelajaran”. Dengan demikian, komponenkomponen komunikasi pembelajaran menjadi komunikator, komunikan, pesan, dan media.5 Banyak guru yang memberikan pengajaran identik hanya dengan metode ceramah, ini berdasarkan pengalaman penulis sulit untuk dicerna oleh siswa. Lebih dari 2400 tahun yang lalu Confucius menyatakan bahwa “apa yang saya dengar, saya lupa”,”apa yang saya lihat, saya ingat”,”apa yang saya lakukan, saya paham”. Terdapat beberapa alasan yang kebanyakan orang cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu alasan yang paling menarik adalah perbedaan tingkat kecepatan bicara pengajar dengan tingkat kecepatan kemampuan siswa mendengarkan.6 Selain hanya menggunakan metode ceramah, kebanyakan guru juga tidak memanfaatkan media yang ada seperti proyektor dan laptop, sehingga yang terjadi hanya kejenuhan yang didapatkan oleh siswa karena hanya mendengarkan saja maka kira-kira hanya 20% saja informasi yang bisa 5
Ibid., h. 5. Mel Silberman, Active Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif), (Yogyakarta: Yappendis, 2009), Cet. VI, h. 1-2. 6
6
diingatnya. Sehingga pada saat diberikan soal-soal untuk di jawab hanya siswa yang memiliki intelejen tinggi saja yang dapat menjawab. Karena pengajaran yang disampaikan kurang interaktif juga berdampak pada kurang aktifnya siswa dalam menguasai materi atau bahan ajar yang diberikan guru. Hanya sebagian kecil saja siswa yang memiliki minat dan kemampuan intelejen tinggi saja yang aktif mencari, memahami materi dan mampu menjawab pertanyaanpertanyaan atau tugas dari guru yang lain hanya menunggu dan menyalin jawaban temannya. Akhirnya dapat dipahami jika pada akhirnya siswa yang mampu mencapai dan melampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM) sangat minim sekali. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, sebagai upaya pengembangan dalam proses belajar mengajar lebih variatif, dalam proses pembelajaran perlu adanya media pembelajaran, maka penulis bermaksud membahas dalam skripsi ini, dengan judul "Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual (Film Dokumenter Tatacara Ibadah Haji) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta"
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1.
Kurangnya keterampilan guru dalam memanfaatkan media audio visual yang berada di ruang multimedia.
2.
Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran masih konvensional dalam menyampaikan materi sehingga kurang menarik dan kurang memberikan kontribusi yang maksimal terhadap aktivitas siswa.
3.
Kurangnya aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar di kelas, siswa hanya duduk manis mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru.
4.
Hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
7
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan mengingat luasnya permasalahan yang dibahas, maka penulis membatasi permasalahan yang ada hanya pada penggunaan media audio visual yang masih kurang dimanfaatkan oleh guru sehingga hasil belajar siswa dalam hal ini hanya pada aspek kognitif masih rendah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam atau biasa disebut Al-Islam pada materi pokok "Ibadah Haji" pada siswa SMA Muhammadiyah 3 Jakarta kelas X.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas maka pokok permasalahan penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana pelaksanaan penggunaan media audio visual dalam pembelajaran PAI pada materi pokok "Ibadah Haji" di kelas X di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta?
2.
Apakah hasil belajar PAI pada materi pokok "Ibadah Haji" dapat ditingkatkan dengan penggunaan media audio visual di kelas X SMA Muhammadiyah 3 Jakarta?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengungkapkan implementasi penggunaan media audio visual dalam pembelajaran PAI pada materi pokok "Ibadah Haji" di kelas X SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.
2.
Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar PAI pada materi pokok "Ibadah Haji" dapat ditingkatkan dengan penggunaan media audio visual di kelas X SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.
8
F. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi: 1.
Bagi Siswa Siswa dapat memahami materi pelajaran dengan mudah, terutama pada materi pokok "Ibadah Haji" dengan membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan inovatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar serta meningkatkan rasa syukur dan keimanan terhadap Allah SWT.
2.
Bagi Guru Sebagai khasanah ilmu pengetahuan guru dalam pemanfaatan media audio visual dan sebagai upaya memperkaya pemahaman tentang media audio visual sebagai salah satu variasi strategi pembelajaran sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
3.
Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai praktik pembelajaran secara nyata di sekolah dan sebagai bukti pengamalan dari ilmu yang telah diperoleh selama pendidikan di perguruan tinggi.
4.
Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai upaya untuk perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran serta memberikan sumbangan kepada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran khususnya bagi tempat penelitian dan sekolah lain pada umumnya.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Media Audio Visual 1.
Pengertian Media Audio Visual Istilah media audio visual merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi
bagi kita dimana kata media audio visual itu terdiri dari tiga kata yaitu media, audio, dan visual. Adapun untuk lebih jelasnya peneliti jelaskan satu persatu, yang pertama adalah media selanjutnya adalah audio dan terakhir adalah visual. Menurut Arif S. Sadiman, "Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan".1 Menurut Association for Education and Communication Technology (AECT) seperti dikutip Yusufhadi Miarso, "Media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi".2
1
Arief S. Sadiman, et. al, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), h. 6. 2 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 456.
9
10
Media yang berarti bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, pendapat atau gagasan yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran.3
Selain itu Yudhi Munadhi dalam bukunya media pembelajaran sebuah pendekatan baru, juga mengatakan bahwa: Kata media berasal dari Bahasa Latin, yakni medius yang secara harfiahnya berarti 'tengah', 'pengantar' atau 'perantara'. Dalam bahasa Arab, media disebut 'wasail' bentuk jama' dari 'wasilah' yakni sinonim alwasth yang artinya juga 'tengah'. Kata 'tengah' itu sendiri berarti berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai 'perantara' (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada di tengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi yang lainnya.4 Setelah melihat beberapa definisi di atas maka penulis dapat memahami bahwa media menurut istilah para ahli banyak yang mengartikannya menurut pemahamannya masing-masing, akan tetapi bila dilihat dari segi bahasa media yang berarti perantara, pengantar, tengah, ataupun penghubung. Maka dari itu menurut pemahaman penulis bahwa media itu merupakan sebuah perantara atau pengantar yang digunakan untuk mengantarkan sesuatu yang bisa di antar, sebagai sebuah wasilah atau perantara untuk menyampaikan sesuatu. Menurut perkembangannya, dahulu media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Dan alat bantu tersebut hanya berupa alat bantu visual, namun pada sekitar abad ke-20 pengaruh teknologi audio masuk dan melengkapi alat bantu visual sehingga kita kenal adanya alat audio visual atau audio visual aids (AVA).5
3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 4. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru), (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2008), Cet. 1, h. 6. 5 Arief S. Sadiman, et. al, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), h. 7. 4
11
Menurut Save M. Dagun, "Audio adalah hal-hal yang berhubungan dengan suara atau bunyi".6 Sedangkan Menurut Arief S. Sadiman, "Audio berkaitan dengan indera pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambanglambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non verbal".7 Menurut Save M. Dagun, "Visual adalah hal-hal yang berkaitan dengan penglihatan;
berfungsi
sebagai
penglihatan
diterima
melalui
indera
penglihatan; dihasilkan atau terjadi sebagai gambaran dalam ingatan".8 Menurut Amir Hamzah, "Audio visual berasal dari kata audible dan visible, audible yang artinya dapat didengar, visible artinya dapat dilihat".9 Menurut Soegarda, "Audio visual adalah alat peraga yang bisa ditangkap dengan indra mata dan indra pendengaran yakni yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar".10 Sependapat dengan Soegarda Yudhi Munadi juga berpendapat bahwa, "Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses".11 Apabila dilihat dari beberapa definisi di atas maka Media Audio Visual adalah sebuah perantara, wasilah, atau penghantar sebuah pesan atau menyampaikan sesuatu, dimana dalam proses tersebut melibatkan dua indera yaitu indera penglihatan dan indra pendengaran.
6
Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), 2006), h. 81. 7 Arief S. Sadiman, et. al, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), h. 49. 8 M. Dagun, Op. cit., h. 1188. 9 Amir Hamzah Sulaeiman, Media Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985), h. 11. 10 Soegarda Poerbakawatja H. A. H Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1982), h. 32. 11 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h.56.
12
2.
Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Audio Visual Media Audio Visual digunakan dalam upaya peningkatan atau
mempertinggi
mutu
proses
kegiatan
belajar
mengajar.
Agar
dapat
mengoptimalkan peranan media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya. Prinsip-prinsip penggunaan media audio visual yang dikemukakan oleh M. Basyirudin Usman dan Asnawir pada dasarnya ada 6, yaitu: (1) Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran, (2) Media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam pemecahan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar, (3) Guru harus benar-benar menguasai teknik dari media pembelajaran yang digunakan, (4) Guru harus memperhitungkan untung ruginya penggunaan media pembelajaran, (5) Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarangan menggunakannya, (6) Jika suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu macam media maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang memperlancar proses belajar mengajar.12 3. Fungsi Media Audio Visual Media merupakan salah satu ide yang sangat tepat dalam menyiasati kejenuhan peserta didik karena pembelajaran dengan menggunakan media dirasa cukup efektif dan dapat menggairahkan semangat mereka dalam mengikuti jalannya proses belajar mengajar. Media audio visual mempunyai berbagai macam fungsi, seperti yang dikatakan Yusuf Hadi Miarso, yaitu: a. b. c. d. e. f. g. h.
12
Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi pada otak, sehingga otak dapat berfungsi secara optimal; Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa; Media dapat melampaui batas ruang kelas; Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya; Media menghasilkan keseragaman pengamatan; Media membangkitkan keinginan dan minat baru; Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar; Media memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret maupun abstrak;
M. Basyirudin Usman dan Asnawir, Media pembelajaran, (Jakarta: Delia Citra Utama, 2002), h. 19.
13
i.
Media memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri; j. Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru maupun siswa. 13 4. Macam-Macam Media Audio Visual Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam dua kategori sebagaimana dikatakan Syaiful Bahri, yaitu: a. Audio-visual diam yaitu: media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti: film bingkai suara, film rangkai suara, dan cetak suara. b. Audio-visual gerak yaitu: media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti: film suara dan video-cassette, televisi, OHP, dan komputer.14 Berbicara masalah Audio Visual gerak sebagaimana yang telah dikutip di atas, sehubungan peneliti yang lebih fokus kepada jenis audio visual gerak, Berikut akan peneliti uraikan beberapa penjelasan tentang macam-macam media audio visual gerak, sebagaimana dikatakan M. Basyirudin Usman dan Asnawir, yaitu: a.
Film;
Film yang dimaksudkan disini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan dan penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film.15 Selain itu Fatah Syukur juga mengemukakan bahwa, "Film merupakan salah satu media yang dianggap efektif digunakan sebagai alat bantu pengajaran." 16 Sebagaimana kutipan di atas Film dapat diputar didepan siswa dalam rangka membantu siswa dalam proses belajar. Dengan film, dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar, memancing inspirasi baru, menarik perhatian,
13
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 458-460. 14 Syaiful Bahri Djamarah, Azwan Zaian, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.141 15 M. Basyiruddin Usman dan H. Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Delia Citra Utama, 2002), h. 95. 16 Fatah Syukur, Teknologi Pengajaran, (Semarang: Rasail, 2009), h. 30.
14
penyajiannya lebih baik karena mengandung nilai-nilai rekreasi, dapat memperlihatkan perlakuan objek yang sebenarnya, menjelaskan hal-hal abstrak dan lain-lain. b.
Televisi
Televisi dianggap barang mewah karena sulit dijangkau. Menurut Yusuf Hadi Miarso, penggunaan TV dapat dilakukan dengan berbagai alternatif sebagai berikut: 1) Televisi siaran, yaitu pemancaran melalui saluran televisi umum dengan bebas pancaran meluas atau tidak tertuju kearah tertentu dan bersifat terbuka, (open sircuit); 2) Televisi rangkaian tertutup yang panacarannya tidak dapat melalui kabel kuasial atau gelombang mikro diperlukan penerimaan khusus; 3) Televisi pengajaran dengan pelayanan tertentu (instructional TV fixed service) yaitu sistem pemancaran dan penerimaan TV pada frekuensi istimewa yang khusus dialokasikan; 4) TV slow scan yaitu sistem pemancaran gambar mati secara bertahap dengan melalui saluran telepon atau radio biasa; 5) TV time shared yaitu rangkaian sistem yang satu-satunya saluran TV memancarkan, misalnya, 300 gambar mat kepada 300 penonton yang berlainan, masing-masing untuk 30 detik; 6) Tele black board, yaitu suatu tehnik yang dikembangkan oleh ITB yang bekerja sama dengan TH Delf yang mampu memancarkan secara serentak suara tulisan dan garis yang dibuat disebidang papan khusus.17 5.
Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual Media Audio Visual telah hadir dan ikut berpartisipasi dalam dunia
pendidikan ini telah memiliki berbagai peranan dan kelebihan, namun disamping itu terdapat pula kelemahan dari media audio visual tersebut, Kelebihan Audio Visual sebagaimana yang dikatakan Amir Hamzah, yaitu: a.
b.
17
Membuahkan hasil belajar lebih baik, karena semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi semakin informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan; Siswa akan belajar lebih banyak daripada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus dengar saja atau dengan stimulus pandang saja.18
Ibid., h. 31. Amir Hamzah Sulaeiman, Media Audio-Visual, (Jakarta: Pustaka Media, 2003), h. 9.
18
15
Sedangkan, Kelemahan Audio Visual sebagaimana yang dikatakan Nana Sudjana, yaitu: a.
Terlalu menekankan pentingnya materi (bahan-bahan audio visual) ketimbang proses pengembangannya, seperti: desain, prouksi, dan evaluasi; b. Tetap memandang materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar, sehingga keterpaduan antara bahan-bahan dan alat bantu tersebut diabaikan.19 Selain itu, Arief S, Sadiman juga mengatakan bahwa media audio visual memiliki beberapa kelemahan, yaitu: a. Perhatian sulit dikuasai, partisipasi siswa jarang dipraktikkan; b. Sifat komunikasinya hanya satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian umpan balik yang lain kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.20
B. Pendidikan Agama Islam 1.
Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam merupakan sebuah cabang ilmu yang sangat luas,
oleh karena itu sebelum membahas pengertian Pendidikan Agama Islam, penulis akan terlebih dahulu mengemukakan arti pendidikan pada umumnya. Ramayulis dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam mengatakan bahwa: Istilah pendidikan berasal dari kata didik dengan memberinya awalan "pe" dan akhiran "kan" mengandung arti perbuatan (hal, cara dan sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogie, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan tarbiyah, yang berarti pendidikan.21 Selain itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "Pendidikan adalah proses pengubahan sikap, dan tata laku seseorang, atau kelompok orang, dalam
19
Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran, (Bandung : Sinar Baru Al-Gensindo, 2001), h. 58. Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 75. 21 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2004) Cet IV, h. 1. 20
16
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik."22 Nur Uhbiyati mengatakan bahwa: Bilamana pendidikan kita artikan sebagai latihan mental, moral dan fisik (jasmaniah) yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah, maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab. Usaha kependidikan bagi manusia menyerupai makanan yang berfungsi memberikan vitamin bagi pertumbuhan manusia.23 Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa, "Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan yang dilakukan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama".24
Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, "Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya".25 Menurut Dr Ahmad Tafsir, "Pendidikan adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif. Usaha itu banyak macamnya. Satu diantaranya adalah dengan cara mengajarnya, yaitu mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya".26 Dari semua definisi itu dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah sebuah istilah yang memiliki berbagai macam pengertian, bagi orang awam mungkin pendidikan itu adalah mengajarkan murid di sekolah, melatih anak untuk hidup sehat, mengajari sopan santun kepada orang yang lebih tua, dan 22
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, jilid IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 326. 23 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999) Cet II, h. 12. 24 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-maarif, 1981), Cet. V, h. 19. 25 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. IV, h. 4. 26 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2010) Cet. IX, h. 28.
17
lain-lain sudah cukup bagi orang awam semua hal itu dianggap sebagai pendidikan mungkin bagi mereka "pendidikan ialah sekolah" sebenarnya pendidikan ini sangat luas pengertiannya akan tetapi bila mendefinisikan pendidikan dalam arti sempit saja maka pendidikan itu merupakan sebuah usaha baik itu berupa bimbingan, pimpinan ataupun tuntutan sebagaimana definisi di atas yang diberikan kepada siswa dimana usaha tersebut pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu mengembangkan potensi siswa sehingga menjadikan siswa tersebut lebih baik lagi dan berkembang secara maksimal. Seperti yang tercantum pada pengertian pendidikan menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.27 Pendidikan yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah pendidikan agama Islam. Adapun kata Islam dalam istilah Pendidikan Islam menunjukkan sikap pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang memiliki warna-warna Islam. Untuk memperoleh gambaran yang mengenai pendidikan agama Islam, berikut ini beberapa defenisi mengenai pendidikan Agama Islam. Menurut Ahmad Marimba, "Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam".28 Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Islam memiliki arti berikut ini, yaitu: Pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai 27
UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, Pengertian Pendidikan. Ahmad D.Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-maarif, 1981), Cet. V, h. 23. 28
18
suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak.29 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Agama Islam adalah suatu proses bimbingan jasmani dan rohani yang berlandaskan
ajaran
Islam
dan
dilakukan
dengan
kesadaran
untuk
mengembangkan potensi anak menuju perkembangan yang maksimal, sehingga terbentuk kepribadian yang memiliki nilai-nilai Islam.
2.
Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Dasar atau fundamen dari suatu bangunan adalah bagian dari bangunan
yang menjadi sumber kekuatan dan keteguhan tetap berdirinya bangunan itu. Pada suatu pohon dasar itu adalah akarnya. Fungsinya sama dengan fundamen tadi, mengeratkan berdirinya pohon itu. Demikian fungsi dari bangunan itu.Fungsinya ialah menjamin sehingga "bangunan" pendidikan itu teguh berdirinya. Agar usaha-usah yang terlingkup di dalam kegiatan pendidikan mempunyai sumber keteguhan, suatu sumber keyakinan: Agar jalan menuju tujuan dapat tegas dan terlihat, tidak mudah disampingkan oleh pengaruh-pengaruh luar. Singkat dan tegas dasar pendidikan Islam ialah Firman Tuhan dan sunah Rasulullah SAW.30 Kalau pendidikan diibaratkan bangunan maka isi al-Qur'an dan haditslah yang menjadi fundamen. Dasar-dasar pendidikan agama Islam dapat ditinjau dari beberapa segi memiliki dua dasar sebagaimana yang dikemukakan oleh Zuhairini, yaitu: a. Dasar Religius Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar-dasar yang bersumber dari ajaran agama Islam yang tertera dalam al-Qur'an maupun al-hadits. Menurut ajaran Islam, bahwa melaksanakan pendidikan agama Islam adalah merupakan perintah dari Tuhan dan merupakan ibadah kepada-Nya;
29
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1992), Cet. II, h. 86. Ahmad D. Marimba, Metodik Khusus Islam, (Bandung: PT. Al-Maarif, 1981), Cet V, h.
30
41.
19
b. Dasar Yuridis Formal Menurut Zuhairini dkk, yang dimaksud dengan Yuridis Formal pelaksanaan pendidikan agama Islam yang berasal dari perundangundangan yang secara langsung atau tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama Islam, di sekolah ataupun di lembaga-lembaga pendidikan formal di Indonesia.31 Selain itu Abdul Majid dan Dian Andayani juga mengemukakan beberapa dasar-dasar pendidikan agama islam, yaitu: a. Dasar Ideal Yang dimaksud dengan dasar ideal yakni dasar dari falsafah Negara: Pancasila, dimana sila yang pertama adalah ketuhanan Yang Maha Esa. Ini mengandung pengertian, bahwa seluruh bangsa Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, atau tegasnya harus beragama. b. Dasar Konsitusional/Struktural Yang dimaksud dengan dasar konsitusioanl adalah dasar UUD tahun 2002 Pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi sebagai berikut: Negara berdasarkan atas Tuhan Yang Maha Esa “Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya ". Bunyi dari UUD di atas mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia harus beragama, dalam pengertian manusia yang hidup di bumi Indonesia adalah orang-orang yang mempunyai agama. Karena itu, umat beragama khususnya umat Islam dapat menjalankan agamanya sesuai ajaran Islam, maka diperlukan adanya pendidikan agama Islam.” c. Dasar Operasional Yang dimaksud dengan dasar operasional adalah dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah di Indonesia. Menurut Tap MPR nomor IV/MPR/1973. Tap MPR nomor IV/MPR/1978 danTap MPR nomor II/MPR/1983 tentang GBHN," yang pada pokontya dinyatakanbahwa pelaksanaan pendidikan agama secara langsung dimasukkan kedalam kurikulum sekolah-sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai dengan universitas-universitas negeri. Atas dasar itulah, maka pendidikan agama Islam di Indonesia memiliki status dan landasan yang kuat dilindungi dan didukung oleh hukum serta peraturan perundang-undangan yang ada. d. Dasar Psikologis Yang dimaksud dasar psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat.Hal ini 31
Zuhairini, Abdul Ghofir, Slamet As. Yusuf, Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya: biro Ilmiah fakultas tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang), Cet. VIII, h. 23
20
didasarkan bahwa dalam hidupnya,manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup.32 3.
Tujuan Pendidikan Agama Islam Semua manusia yang hidup di dunia ini selalu membutuhkan pegangan
hidup yang disebut agama, mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada satu perasaan yang mengakui adanya Zat Yang Maha Kuasa, tempat untuk berlindung, memohon dantempat mereka memohon pertolongan. Mereka akan merasa tenang dan tentram hatinya apabila mereka dapat mendekatkan dirinya kepada Yang Maha Kuasa. Dari uaraian di atas jelaslah bahwa untuk membuat hati tenang dan tentram ialah dengan jalan mendekatkan diri kepada Tuhan. Berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu kepada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial dan moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan di akhirat kelak. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mencapai suatu tujuan, tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana peserta didik akan dibawa. Tujuan pendidikan juga dapat membentuk perkembangan anak untuk mencapai tingkat kedewasaan, baik bilogis maupun pedagogis. Pendidikan memiliki tujuan sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdul Majid, yaitu: Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga mejadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang 33 pendidikan yang lebih tinggi. 32
Abdul majid, Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) Cet. I, h. 133. 33 Ibid., h. 135.
21
Menurut Zakiah Daradjat, "Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi "insan kamil" dengan pola taqwa".34 Sedangkan Mahmud Yunus mengatakan bahwa: Tujuan pendidikan agama adalah mendidik anak-anak, pemudapemudi maupun orang dewasa supaya menjadi seorang muslim sejati, beriman teguh, beramal saleh dan berakhlak mulia, sehingga ia menjadi salah seorang masyarakat yang sanggup hidup di atas kakinya sendiri, mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa dan tanah airnya, bahkan sesama umat manusia.35 Dalam buku lainnya Mahmud Yunus mengatakan bahwa, "Tujuan pendidikan Islam adalah menyiapkan anak-anak, supaya waktu dewasa kelak mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat, sehingga tercipta kebahagiaan bersama dunia akhirat".36 Sedangkan Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa, "Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah dan taqarrub kepada Allah, dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat".37 Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan. Karena itu pendidikan Islam, yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam ada 4 macam, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nur Uhbiyati dkk, yaitu: 1. Tujuan Umum Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara yang lainnya. Tujuan ini meliputi aspek kemanusiaan seperti: sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Tujuan umum ini 34
Zakiah Daradjat dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1992), Cet. II,, h. 29 Mahmud Yunus, Metode Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1983), h. 13 36 Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990), cet. 3, h. 10. 37 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam , (Jakarta: Kalam Mulia, 2004) Cet IV, h. 71-72 35
22
berbeda pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Bentuk insan kamil dengan pola takwa kepada Allah harus tergambar dalam pribadi sesorang yang sudah terdidik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkah-tingkah tersebut. 2. Tujuan Akhir Pendidikan Islam ini berlangsung selama hidup, maka tujuan kahir akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir. Tujuan umum yang berbentuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat menglami naik turun, bertambah dn berkurang dalam perjalanan hidup seseorang. Perasaan, lingkungan dan pengalaman dapat mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan,memelihara dan memperthankan tujuan pendidikan yang telah dicapai. 3. Tujuan Sementara Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberis sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk tujuan instruksional yang dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional Khusus (TIU danTIK). 4. Tujuan Operasional Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam pendidikan formal, tujuan ini disebut juga tujuan instruksional yang selanjutnya dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional umum dan Tujuan Instruksional Khusus (TIU dan TIK). Tujuan instruksioanal ini merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit kegiatan pengajaran.38 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Agama Islam adalah membimbing dan membentuk manusia menjadi hamba Allah yang sholeh, teguh imannya, taat beribadah dan berakhlak terpuji. Oleh karena itu berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalamrangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi anak-
38
60-61.
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999) Cet. II, h.
23
anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah) diakhirat kelak. Dengan demikian tujuan pendidikan merupakan pengamalan nilai-nilai Islami yang hendak diwujudkan dalam pribadi muslim melalui proses akhir yang dapat membuat peserta didik memiliki kepribadian Islami yang beriman, bertakwa dan berilmu pengetahuan.
4.
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam sangat terperinci dan saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya sebagaimana dikatakan oleh Abdul Majid dan Dian Andayani, yaitu: Mata pelajaran pendidikan agama Islam itu secara keseluruhannya dalam lingkup Al-Qur’an dan al-hadis, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungan.39 Selain itu, Muhaimin juga mengemukakan bahwa, Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut, yaitu: a.
b.
c.
39
Al-Qur’an-Hadis Merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti merupakan sumber akidah (keimanan), syariah, ibadah, muamalah, dan akhlak sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Keimanan atau Aqidah Merupakan akar atau pokok agama. Ibadah, muamalah dan akhlak bertitik tolak dari akidah, dalam arti sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah (keimanan dan keyakinan hidup). Akhlak Merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan manusia dan lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya.
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 3, h. 131.
24
d.
e.
Fiqih/ibadah (syariah) Merupakan sistem norma (aturan) yeang mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan makhluk lainnya. Dalam hubungan dengan Allah diatur dalam ibadah dalam arti khas (thaharah, salat, zakat, puasa, dan haji) dan dalam hubungan dengan sesama manusia dan lainnya diatur dalam muamalah dalam arti luas. Sejarah (tarikh) Merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermualah) dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang dilandasi oleh akidah. 40
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006, "Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya".41
C. Hasil Belajar 1.
Pengertian Hasil Belajar Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, "Hasil belajar adalah penguasaan
pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang telah diberikan oleh guru".42 Menurut Oemar Hamalik, "Hasil belajar adalah apabila seseorang yang telah belajar itu mengalami perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti".43
40
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah), (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h. 80. 41 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 2, (http://bsnp indonesia.org/id/?page_id=63/). 42 Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 895. 43 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alumni, 1980), h. 103.
25
Sedangkan menurut Syaiful Bahri, "Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dicapai oleh individu dari proses belajar".44 Berbeda lagi menurut Nana Sudjana, "Hasil belajar adalah kemampuankemampuan
yang
dimiliki
siswa
setelah
ia menerima
pengalaman
belajarnya".45 Disebutkan pula oleh Hamzah bahwa, "Seseorang yang telah mengalami proses belajar dapat ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai kriteria keberhasilan belajar pada diri seseorang yang belajar".46 Menurut Agus Supriyono, "Hasil belajar pada hakekatnya adalah merupakan kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan".47 Menurut Arikunto, "Hasil belajar adalah hasil setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan diukur".48 Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada intinya adalah sebuah perubahan dimana perubahan tersebut mencakup berbagai aspek baik tingkah laku maupun kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang terjadi akibat proses belajar yang merubah siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Dengan demikian menurut Sri Esti, "Hasil belajar yang harus dicapai siswa, hendaknya menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benjamin Bloom,
44
Syaiful Bahri Djamarah, Azwan Zaian, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.54. 45 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), h. 22. 46 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan , (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. IV, h. 16. 47 Agus Supriyono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Cet. II, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 5. 48 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar EvaluasiPendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 1993), h. 133.
26
yang membagi hasil belajar kepada tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotoris.49 2.
Klasifikasi Hasil Belajar Klasifikasi Hasil belajar merupakan salah satu hal penting sebagai
penunjang
tercapainya
tujuan
pembelajaran
sehingga
Robert
Gagne
memberikan kategori prestasi belajar yang harus dimiliki siswa setelah dilakukan pembelajaran, yaitu: a. Informasi Verbal Yaitu tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat diungkapkan melalui bahasa lisan maupun tertulis kepada orang lain. Siswa harus mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan baik yang bersifat praktis maupun teoritis. b. Kemahiran Intelektual Kemahiran intelektual menunjuk pada “knowing how”, yaitu bagaimana seseorang berhububungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri. c. Pengaruh Kegiatan Kognitif Kemampuan yang dapat menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri, khususnya bila sedang belajar dan berfikir. Orang yang mampu mengatur dan mengarahkan aktivitas mentalnya sendiri dalam bidang kognitif akan dapat menggunakan semua konsep dan kaidah yang pernah dipelajari jauh lebih efisien dan efektif, daripada orang yang tidak berkemampuan demikian. d. Sikap Sikap tertentu seseorang terhadap objek e. Keterampilan Motorik Yaitu seseorang yang mampu melakukan suatu rangkaian gerakgerik jasmani dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi antara gerak gerik berbagai anggota badan secara terpadu.50 Sedangkan Menurut Benjamin Bloom Klasifikasi Hasil Belajar terbagi atas beberapa ranah, yaitu: a. Ranah Kognitif (Cognitive domain / ranah cipta) Adalah keberhasilan belajar yang diukur oleh taraf penguasaan intelektuallitas, keberhasilan ini biasanya dilihat dengan bertambahnya pengetahuan siswa, yang terbagi menjadi :
49
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), Cet. III, h. 211. 50 Ibid., h. 217.
27
1) Pengetahuan (Knowledge) adalah ranah pengetahuan yang meliputi ingatan yang pernah dipelajari meliputi metode, kaidah, prinsip dan fakta. 2) Pemahaman (Comprehension) meliputi kemampuan untuk menangkap arti, yang dapat diketahui dengan kemampuan siswa dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan. 3) Penerapan (Application), kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata. Penerapan ini dapat meliputi hal-hal seperti aturan, metode, konsep, prinsip dan teori. 4) Analisis (Analysis), meliputi kemampuan untuk memilah bahan ke dalam bagian-bagian atau menyelesaikan sesuatu yang kompleks ke bagian yang lebih sederhana. Contohnya mengidentifikasikan bagian-bagian, menganalisa hubungan antar bagian-bagian dan membedakan antara fakta dan kesimpulan. 5) Sintetis (Syntesis), meletakkan bagian-bagian yang dihubungkan sehingga tercipta hal-hal yang baru. 6) Evaluasi (Evaluation), kemampuan memberikan penilaian terhadap sesuatu. b. Ranah Afektif (ranah rasa) Adalah keberhasilan belajar yang diukur dalam taraf sikap dan nilai. Keberhasilan ini tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti berakhlaqul karimah, disiplin dan mentaati norma-norma yang baik, yang terdiri dari: 1) Penerimaan (Recieving), kesediaan siswa untuk memperhatikan tetapi masih berbentuk pasif 2) Partisipasi (Responding), siswa aktif dalam kegiatan 3) Penilaian/penentuan sikap(Valuing), kemampuan menilai sesuatu, dan membawa diri sesuai dengan penilaian tersebut 4) Organisasi (Organizing), kemampuan untuk membawa atau mempersatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antara nilai-nilai dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten 5) Pembentukan Pola Hidup (Characterization by value or value complex), yaitu kemampuan untuk menghayati nilainilai kehidupan sehingga dapat menjadi pegangan hidup. c. Psikomotorik (ranah karsa) Adalah keberhasilan belajar dalam bentuk skill (keahlian) bisa dilihat dengan adanya siswa yang mampu mempraktekkan hasil belajar dalam bentuk yang tampak, yaitu meliputi: 1) Persepsi (Perceptio), dapat dilihat dari kemampuan untuk membedakan dua stimuli berdasarkan ciri-ciri masingmasing. 2) Kesiapan (Set), kesiapan mental dan jasmani untuk melakukan suatu gerakan.
28
3) Gerakan terbimbing (Guided respons), melakukan gerakan sesuai dengan contoh yang diberikan. 4) Gerakan yang terbiasa (Mechanical respons),kemampuan melakukan gerakan dengan lancar tanpa memperhatikan contoh yang diberikan. 5) Gerakan yang kompleks (Complex respons), kemampuan melakukan beberapa gerakan dengan lancar, tepat dan efisien. 6) Penyesuaian pola gerakan (Adjusment), kemampuan penyesuaian gerakan dengan kondisi setempat. 7) Kreativitas (Creativity), kemampuan melahirkan gerakangerakan baru. 51 3.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi tiga macam sebagaimana yang dikemukakan oleh Wasti Sumanto, yaitu : a.
Faktor stimuli belajar Yang dimaksud dengan stimuli belajar yaitu segala hal diluar individu
yang mendorong individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimuli dalam hal ini mencakup materiil, penegasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima atau dipelajari oleh siswa. b.
Faktor metode belajar Metode yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar
yang dipakai oleh siswa. Dengan kata lain, metode yang dipakai guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar. c.
Faktor individual Faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar
seseorang.52 Wasti Sumanto juga menambahkan bahwa faktor-faktor individual itu menyangkut beberapa hal, yaitu: 1) Kematangan 2) Usia 3) Perbedaan jenis kelamin 51
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), h. 23. 52 Wasti Sumanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 113.
29
4) 5) 6) 7)
Pengalaman Kapasitas mental Kondisi kesehatan jasmani dan rohani Motivasi53
Selain itu Yudhi Munadi mengatakan dalam bukunya bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah: a. Faktor Internal 1) Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar, siswa yang kekurangan gizi misalnya, ternyata kemampuan belajarnya berada dibawah siswa-siswa yang tidak kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran. Demikian juga kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Misalnya, seseorang yang minum-minuman keras akan kesulitan untuk melakukan proses belajar, karena saraf pengontrol kesadarannya terganggu. Bahkan, perubahan tingkah laku akibat pengaruh minuman keras tersebut, tidak bisa dikatakan perubahan hasil belajar.54 Disamping kondisi-kondisi diatas, merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi pancaindera sebagaimana dikatakan oleh Aminudin Rasyad, yaitu: "Pancaindera merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan (Five sence are the golden gate of knowledge). Artinya kondisi panca indera tersebut akan memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan pancaindera dalam memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan atau stimuli dalam proses belajar".55
53
Ibid., h. 121.
54
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, ( Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2008), Cet I, h. 24-25. 55 Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003), h.116.
30
2) Faktor Psikologis Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor Psikologis. Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda terutama dalam hal kadar bukan hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing, beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, serta kognitif dan daya nalar. 56 b. Faktor Eksternal 1) Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban udara, dan sebagainya. Lingkungan sosial baik yang berupa manusia maupun halhal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses hasil belajar. Sering kali guru dan para siswa yang sedang belajar didalam kelas merasa terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar persis di depan kelas tersebut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa yang keras dan teriakan. Hiruk pikuk lingkunghan sosial seperti suara mesin pabrik, lalu lintas dan lain-lain yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Karena itu sekolah hendaknya didirikan dalam lingkungan yang kondusif untuk belajar. 2) Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan kegunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktorfaktor instrumental ini ialah kurikulum, sarana, fasilitas dan guru.57
D. Hasil Penelitian yang Relevan Berdasarkan penelitian sebelumnya peneliti mendapatkan data bahwa ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini: 1. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Laily Afiya dengan judul "Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Minat Siswa Pada Pembelajaran PAI". Hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa Ada pengaruh signifikan antara penggunaan media audio visual terhadap minat 56 57
Ibid., h. 26. Ibid., h. 31-32.
31
siswa pada pembelajaran PAI. Hal ini ditunjukkan dari nilai Freg sebesar 7,906. Berdasarkan hasil hitungan diperoleh bahwa Fhitung = 7,906 > Ftabel untuk taraf signifikansi 5% adalah 4,17 sedangkan pada taraf signifikansi 1% adalah 7,35. Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tersebut signifikan.
2. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Rahayu Nurdirjanah dengan judul "Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Al-Qur'an Hadits Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di MI Ma'arif Donorojo". Hasil Penelitian tersebut diperoleh bahwa Prestasi belajar al-Qur’an Hadits pada materi pokok bacaan al-Qamariyah dan al-Syamsiyyah dapat ditingkatkan dengan penggunaan metode audio visual di kelas III semester II MI Ma’arif Donorojo meningkatkan pada tiap siklusnya, pada pra siklus tingkat ketuntasannya ada 19 siswa atau 55%, naik menjadi 24 siswa atau 70% pada siklus I, dan naik pada siklus II menjadi 30 siswa atau 88%. Peningkatan juga terjadi pada keaktifan belajar siswa Dimana pada siklus I tingkat ketuntasan ada 21 siswa atau 62% naik menjadi 29 siswa atau 85% pada siklus II, Ini menunjukkan bahwa siswa sudah aktif dalam pembelajaran. 3. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Atma dengan judul "Pengaruh Penggunaan Media Terhadap Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas VI (Enam) Di Madrasah Ibtidaiyah Mathla'ul Anwar Cimapag Bogor". Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa
hasil belajar IPS dengan
menggunakan media audio visual lebih tinggi daripada hasil belajar IPS dengan menggunakan model konvensional.
E. Kerangka Berfikir Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi. Proses komunikasi (proses penyampaian pesan) harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap guru dan siswa. Pesan atau informasi yang dimaksud berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya.
32
Agar komunikasi dapat diserap dan tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi perlu digunakan sarana yang membantu proses tersebut, karena dalam proses tersebut sering terjadi hambatan- hambatan yang mengakibatkan komunikasi yang tidak lancar sebagaimana yang dikemukakan M. Basyuruddin Usman dan Asnawir, yaitu: 1. Verbalisme, dimana guru menerangkan pelajaran hanya melalui kata-kata atau lisan. Di sini yang aktif hanya guru sedangkan murid lebih banyak bersifat pasif dan komunikasi bersifat satu arah. 2. Perhatian yang bercabang yaitu perhatian siswa tidak berpusat pada informasi yang disampaikan guru, tetapi bercabang pada perhatian lain. 3. Kekacauan penafsiran terjadi disebabkan berbeda daya tangkap murid, sehingga sering terjadi istilah- istilah yang sama diartikan berbeda. 4. Tidak adanya tanggapan yaitu murid- murid tidak merespon secara aktif apa yang disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk sebagaimana mestinya. 5. Kurang perhatian disebabkan prosedur dan metode pengajaran kurang bervariasi, sehingga penyampaian informasi yang monoton menyebabkan timbulnya kebosanan murid. 6. Keadaan fisik dan lingkungan yang mengganggu misalnya obyek terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat, dan obyek terlalu komplek serta konsep yang terlalu luas sehingga menyebabkan tanggapan murid menjadi mengambang. 7. Sikap pasif anak didik yaitu tidak bergairahnya siswa dalam mengikuti pelajaran disebabkan kesalahan memilih teknik komunikasi.58 Hambatan-hambatan tersebut dapat ditanggulangi dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pemakaian media dalam pengajaran dapat membantu mengembangkan kreatifitas guru dan murid dengan cara menyajikan pelajarannya dengan media sehingga lebih menarik. Guru dapat menggunakan media pembelajaran sebagai fasilitator untuk membantu muridnya mendapatkan berbagai kompetensi pengajaran. Menurut Suparno, "Buku teks dan papan tulis pada umumnya membatasi kegiatan 58
latihan
utama
guru,
media
pembelajaran
dapat
membantu
M. Basyirudin Usman dan Asnawir, Media pembelajaran, (Jakarta: Delia Citra Utama, 2002), h. 6
33
mengoptimalkan cara, tidak hanya untuk berkomunikasi dan mengajar pada murid tetapi juga menampilkan kesalahan dan kebenaran melalui umpan balik dari video/ kaset/ gambar".59 Media Audio visual sangat beragam salah satunya yaitu televisi dan film, M. Basyirudddin mengemukakan bahwa: Televisi dan film merupakan salah satu contoh alat atau media menggunakan gabungan antara pandang, suara, dan gerakan yang juga dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar, seperti halnya media lainnya salah satu alasan penggunaan media ini dalam proses belajar mengajar adalah karakteristiknya yang audio visual dan juga sering dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Televisi dan film dimaksudkan di sini adalah sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan.60 Dalam pembelajaran mengenai ibadah haji banyak hal-hal yang sulit jika hanya dijelaskan dengan metode ceramah saja, oleh karena itu melalui media audio visual berupa televisi dan film maka dapat dijelaskan di antaranya apa itu ibadah haji, syarat dan rukun ibadah haji serta perkara sunah dalam ibadah haji dengan benar. Dari uraian di atas menunjukkan kehadiran media pembelajaran audio visual dalam pembelajaran mengenai ibadah haji dapat memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan memaksimalkan proses belajar dan pada akhirnya siswa akan mengetahui dengan baik dan benar mengenai ibadah haji dan memiliki keinginan untuk menunaikan ibadah haji.
59
Suparno, dkk, Asas- asas Praktek Mengajar, (Jakarta: Bahrata, 1988), h. 71-72.
60
M. Basyiruddin Usman dan Asnawir , op. cit., h. 25.
34
F. Hipotesis Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto, "Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo” yang berarti “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenarannya masih perlu diuji (di bawah kebenaran)".61 Selain itu Suharsimi Arikunto juga mengemukakan bahwa: "Suatu penelitian diperlukan suatu prediksi mengenai jawaban terhadap pertanyaan penelitian yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis penelitian".62 Berdasarkan teori di atas, dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: 1.
Pemanfaatan media audio visual dalam ruangan multimedia di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta paling sedikit 75 % dari kriteria ideal yang ditetapkan.
2.
Penerapan media Audio Visual dalam pembelajaran PAI dengan Pokok Materi "Ibadah Haji" adalah langkah pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
3.
Hasil belajar peserta didik setelah penerapan media Audio Visual dalam pembelajaran PAI dengan Pokok Materi "Ibadah Haji", lebih baik sebelum diterapkan media tersebut.
Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah : H₀ = Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual dengan siswa yang tidak menggunakan media audio visual. Ha = Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang tidak menggunakan media audio visual.
61
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), h. 64. 62
Ibid., h. 149.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013-2014, yaitu dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2014.
B. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental), sebagaimana yang dikemukakan oleh sugiyono bahwa eksperimen semu yaitu "Penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana peneliti tidak mungkin mengontrol variabel-variabel luar yang dapat mempengaruhi pelaksanaan eksperimen".1 Peneliti akan melakukan ujicoba penggunaan media audio visual dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Ibadah Haji, kemudian membandingkan hasil belajar siswa pada materi pokok Ibadah Haji yang di dalam pembelajaran PAI menggunakan media audio visual 1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.77.
35
36
(kelas eksperimen) dengan siswa yang dalam pembelajaran PAI tanpa menggunakan media audio visual atau secara konvesional (kelas kontrol). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonrandomized control group design. Sebagaimana telah diketahui, penentuan sampel pada penelitian.
Tabel 3.1 Nonrandomized Control Group Design Kelompok
Tes awal
Perlakuan (X)
Tes akhir
Eksperimen
T1
XE
T2
Kontrol
T3
XK
T4
Keterangan : T1 : Pretest Kelas Eksperimen : T2 Posttest Kelas Eksperimen T3 : Pretest Kelas kontrol T4 : Posttest Kelas kontrol XE : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media audio visual XK
: Pembelajaran Pendidikan Agama Islam tanpa menggunakan media audio visual
C. Variabel penelitian Menurut Hactch dalam Sugiyono, "Variabel adalah sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” diantara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain".2 Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Pendidikan Agama Islam atau dalam SMA Muhammadiyah disebut Al-Islam, sehingga variabel bebasnya adalah media audio visual. 2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 60
37
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua buah variabel, yakni variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat), sebagaimana dikemukakan Sugiyono, yaitu: 1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) 2. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 3 Berdasarkan pemaparan mengenai variabel diatas, penulis merumuskan variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: a) Variabel Independen (Bebas) : Media Audio Visual b) Variabel Dependen (Terikat ) : Hasil Belajar Siswa
D. Populasi dan Sampel Menurut Nuraida dan Halid Alkaf, "Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Dalam sebuah penelitian terlebih dahulu harus menentukan populasi dan sampel guna
membatasi ruang lingkup penelitian sehingga
penelitian menjadi terarah. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti".4 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang berada di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. Dimana populasi terjangkau pada penelitian ini ialah siswa kelas X SMA Muhammadiyah 3 Jakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dikarenakan peneliti menyesuaikan dengan materi yang didapat oleh siswa yaitu kelas X. Cara pengambilan sampel (teknik sampling) dengan probality sampling (pengambilan sampling berdasarkan peluang). Dalam probality sampling semua anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel yang dilakukan secara acak atau random.
3
Ibid, h. 61. Nuraida dan Halid Alkaf, Metode Penelitian Pendidikan, (Ciputat:Islamic Research Publishing, 2009), hlm. 88. 4
38
Hal ini berdasarkan apa yang telah diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto, yaitu: "Apabila subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya lebih dari seratus dapat diambil 10-15 % atau 20-25 %".5 Oleh karena itu, materi ibadah haji ada pada kelas X (sepuluh) maka peneliti lebih memilih sampel pada kelas X yaitu X.1 dan X.2. Karena banyak siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 100 maka peneliti mengambil seluruh siswa yang ada di kelas X.1 dan X.2 SMA Muhammadiyah 3 Jakarta untuk membandingkan antara kelas yang sudah memakai media audio visual dalam proses belajar dan kelas yang tidak memakai media audio visual dalam proses belajar pada materi ibadah haji.
E. Teknik Pengumpulan Data Agar
memperoleh
data-data
tentang
variabel
adakah
pengaruh
penggunaan media audio visual dengan prestasi belajar siswa penulis menggunakan alat tes sebagai datanya. Namun penulis terlebih dahulu mencari tahu apakah tes tersebut baik dan sudah siap diberikan kepada siswa untuk diambil datanya. Pada penelitian ini sebelum digunakan soal (tes) tersebut maka diuji cobakan untuk mengetahui apakah soal-soal tersebut memenuhi standar persyaratan validitas dan reliabilitas. 1. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai pengaruh penggunaan media audio visual dalam proses belajar mengajar adalah berupa data hasil peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang diberikan intrument berupa tes objektif pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban yang terdiri 1-35 pertanyaan. Instrumen tersebut untuk mengukur aspek kognitif siswa yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan analisis. 2. Dokumentasi, dokumentasi ini berupa photo-photo ketika berlangsungnya penelitian dengan menerapkan media audio visual. 3. Data penelitian diambil dari data hasil belajar Al-Islam siswa kelas eksperimen dan kontrol yang diambil dari skor formatif pada pokok pembahasan "Ibadah Haji", dimana tes yang dikerjakan oleh dua kelompok dengan tes yang sama. 5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h. 117.
39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Test Hasil Belajar Kognitif No
Ranah/jenis hasil
Jenjang kognitif
Indikator
1.
Ranah Kognitif
Ingatan,
1. Dapat mengetahui
hafalan (C1)
Nomor Butir Soal 1, 5, 6, 15. 18, 21, 22, 27, 30, 32, 34
Pemahaman
1. Dapat memilih
2, 9, 11, 12, 20, 25,
(C2)
26, 28, 29, 31, 35 8, 10, 16,
Penerapan
1.Dapat
(C3)
menyimpulkan
Analisis
1.Dapat membedakan
(C4) Sintesis (C5) 1. Dapat menganalisis
19, 23, 33
3, 13, 17, 24
4, dan 7
Evaluasi (C6)
Keterangan : C1 : Hafalan C2 : Pemahaman C3 : Penerapan C4 : Analisis C5 : Sintesis C6 : Evaluasi
14
40
1. Uji Validitas Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul mengukur apa yang harus diukur6 penguji validitas soal dalam penelitian ini menggunakan rumus Product Moment7. Rumus yang digunakan adalah:
Keterangan:
rxy
: Koefisien antara variabel x dan variabel y
n
: Banyaknya siswa
X
: Skor item
Y
: Skor total
XY
: hasil perkalian skor item dan skor total
X2
: hasil kuadrat dari skor item
Y2
: hasil kuadrat dari skor total
(
: hasil kuadrat dari total skor item
(
: hasil kuadrat dari total skor total
Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan rxy dengan rtabel product moment dengan α =0,05. Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates
Hasil perhitungan daya beda dapat dilihat pada tabel 3.3
6
h. 65
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) ibid,. h. 72
41
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen STATISTIK Jumlah soal
35
Jumlah siswa
21
Nomor soal valid
3,8,9,10,11,12,15,17,18,19,20,24,25,26, 30,31,32,33,34,35
Jumlah soal valid
20
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajengan alat
tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas untuk soal penilaian ganda dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha yaitu.
r11 = (
)(
)
Keterangan : r11
= Reliabilitas yang dicari = Jumlah varian skor tiap-tiap item = Varians total
Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut: a)
Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
b)
Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi
c)
Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup
d)
Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah
e)
Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.4
42
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen STATISTIK rhitung
0,80
Kesimpulan
Tingkat reliabilitasnya tinggi
3. Uji Tingkat Kesukaran Menurut Suharsimi Arikunto, "Pengujian taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat mudah atau sukarnya suatu soal. Soal terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya dan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya".8 Indeks kesukaran dihitung menggunakan rumus:
P= Keterangan : P
= Indeks kesukaran
B
= Banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar
JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria indeks kesukaran ditentukan sebagai berikut:
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 = Soal termasuk kategori sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 = Soal termasuk kategori sedang Soal dengan p 0,70 sampai 1,00 = Soal termasuk kategori mudah Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.5
8
Ibid,. h. 207
43
Tabel 3.5 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Jumlah kategori Soal Sangat sukar
0
Sukar
2
Sedang
9
Mudah
9
Sangat mudah
15
Jumlah
35
5. Pengujian Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus perhitungan daya pembeda adalah sebagai berikut9
D= Keterangan : D
= Daya pembeda
BA
= Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok
BB
= jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok
atas
bawah JA
= Banyaknya siswa pada kelompok atas
JB
= Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria soal-soal berdasarkan daya pembedanya sebagai berikut: 9
ibid, Suharsimi Arikunto, h. 213
44
D = 0,00 - 0,20 daya pembedanya jelek D = 0,20 - 0,40 daya pembedanya cukup D = 0,40 - 0,70 daya pembedanya baik D = 0,70 – 1,00 Daya pembedanya baik sekali Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6 Hasil Uji Daya Pembeda Kategori soal
Jumlah soal
Baik sekali
1
Baik
5
Cukup
6
Jelek
23
Jumlah
35
Tabel 3.7 KISI-KISI INSTRUMEN TEST No
1
Indikator Pembelajaran Mengetahui pengertian Ibadah Haji
Indikator Butir Soal
Soal
1. Mengetahui Pengertian Haji pengertian Haji menurut bahasa menurut bahasa adalah... a. Menahan b. Memohon c. Menyengaja d. Berpergian
Kunci
No Soal
C
1
45
2. Menjelaskan pengertian Haji menurut istilah
2
Mengetahui berbagai macam syarat-syarat haji
3.
Sengaja mengunjungi Ka'bah di Mekah untuk melakukan ibadah kepada Allah swt. adalah pengertian dari.... menurut istilah. a. Shalat b. Thawaf c. Tahalul d. Haji
Perhatikan Memilih pernyataan berikut: macammacam syarat- 1) beragama Islam 2) mampu menulis syarat haji dan membaca AlQur'an 3) sikap-perilakunya terpelihara dari dosa 4) baligh, berakal sehat, dan merdeka 5) disenangi oleh masyarakat sekitar 6) mampu menunaikan ibadah haji Dari ungkapanungkapan di atas yang termasuk syarat-syarat melaksanakan ibadah haji adalah .... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 4, dan 6 c. 4, 5, dan 6 d. 1, 3, dan 6
D
2
B
3
46
3
Mengetahui tentang pentingnya rukun haji
4. Menyimpulkan tentang pentingnya rukun haji
Segala perbuatanperbuatan yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji yang apabila ditinggalkan ibadah hajinya tidak sah disebut .... a. wajib haji b. sunah haji c. rukun haji d. syarat haji
C
4
Yang tidak termasuk 5. Mengetahui hal-hal yang rukun haji adalah .... termasuk rukun a. ihram haji b. tawaf c. wukuf d. melontar jumrah
D
5
6. Menunjukkan hal-hal yang termasuk rukun haji
Mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali ketika melaksanakan haji disebut .... a. tawaf b. sa'i c. wukuf d. tahalul
A
8
7. Menunjukkan hal-hal yang termasuk rukun haji
Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa disebut .... a. tawaf b. wukuf c. sa'i d. ihram
C
10
8. Menjelaskan hal-hal yang
Tahalul adalah .... a. Berlari-lari kecil di
C
28
47
termasuk rukun haji
9. Menguraikan hal-hal yang termasuk rukun haji
antara bukit safa dan marwah b. Melempar batu sebanyak 7 kali c. Melepaskan diri dari Ihram haji dengan cara mencukur rambut d. Bermalam di Mina D
9
10. Menjelaskan Tawaf wada artinya hal-hal yang .... termasuk rukun a. tawaf pamitan haji b. tawaf baru datang atau tiba c. tawaf wajib d. tawaf mengelilingi ka'bah
A
12
Ihram ketika 11. Memilih halpelaksanaan ibadah hal yang termasuk rukun haji termasuk .... a. syarat-syarat haji haji b. rukun haji c. sunnah haji d. larangan ibadah haji
B
13
D
11
12. Menguraikan hal-hal yang
Tawaf yang dilakukan ketika baru datang atau sampai di Mekah adalah .... a. tawaf ifadah b. tawaf wada c. tawaf tahalul d. tawaf qudum
Batas atau ketentuan waktu melakukan
48
4
Mengetahui tentang pentingnya wajib haji
termasuk rukun haji
ibadah haji disebut .... a. muzdalifah b. jumrah aqabah c. miqat makani d. miqat zaman
13. Membedakan hal-hal yang termasuk rukun haji
Rukun haji yang tidak ada pada rukun umrah adalah .... a. ihram b. wukuf c. tawaf d. sa'i
B
14
14. Mengetahui hal-hal yang termasuk rukun haji
Dalam menunaikan ibadah haji, wukuf dilaksanakan pada tanggal …. a. 7 Zulhijah b. 8 Zulhijah c. 9 Zulhijah d. 10 Zulhijah
C
15
Yang tidak termasuk 15. Mengetahui wajib haji adalah .... hal-hal yang termasuk wajib a. tahalul haji b. ihram dari miqat c. melontar jumrah d. bermalam di mina
A
6
Muzdalifah adalah 16. Menjelaskan .... hal-hal yang termasuk wajib a. sebuah tempat haji yang terletak antara Arafah dan Mina b. sebuah tempat yang terletak antara Arafah dan
A
26
49
Marwah c. sebuah tempat yang terletak antara Safa dan Mina d. sebuah tempat yang terletak antara Safa dan Marwah 17. Menyimpulkan hukum meninggalkan wajib haji
18. Menunjukkan hal-hal yang termasuk wajib haji
19. Mengetahui hal-hal yang termasuk wajib haji
5
Mengetahui tentang
20. Memilih halhal yang
Bagaimana hukumnya apabila salah satu wajib haji ditinggalkan .... a. tidak sah b. sah c. tidak sah dan membayar denda d. sah tetapi wajib membayar denda
D
7
Berikut ini yang merupakan macammacam jumrah, kecuali .... a. jumrah ula b. jumrah wusta c. jumrah aqabah d. jumrah wada
D
16
Melontar Jumrah Aqabah dilakukan pada tanggal .... a. 9 Zulhijah b. 10 Zulhijah c. 11 Zulhijah d. 12 Zulhijah
B
27
Cara melakukan ibadah haji dengan
A
17
50
pentingnya sunah haji
berkaitan dengan sunah haji
21. Mengetahui hal-hal yang termasuk sunah haji
22. Menunjukan Kewajiban melaksanakan ibadah haji
23. Menjelaskan Kewajiban melaksanakan ibadah haji
mendahulukan haji, kemudian baru umrah adalah haji …. a. ifrad b. tamattu c. qiran d. ifrad dan tamattu Membaca talbiyah selama dalam ihram sampai sampai melempar jumrah aqabah termasuk dalam .... a. syarat haji b. rukun haji c. sunah haji d. wajib haji
C
18
Kewajiban melaksanakan ibadah haji bagi seorang muslim adalah …. a. sekali dalam satu tahun b. sekali dalam seumur hidup c. tiga kali dalam hidupnya d. setiap tahun jika dia mampu
B
19
Melaksanakan umrah diluar ibadah haji hukumnya .... a. halal b. mubah c. haram
D
20
51
d. sunah 24. Mengetahui sunah-sunah dalam ibadah haji
Labbaik allaahumma labbaik, labbaik laa syariika laka labbaik, innalhamda wan-ni'mata laka wal-mulk laa syariika laka. adalah bunyi dari bacaan .... a. talbiyah b. takbiriyah c. tasyriyah d. tahmidiyah
A
21
25. Mengetahui sunah-sunah dalam ibadah haji
Yang tidak termasuk ke dalam sunahsunah haji adalah .... a. membaca talbiyah b. shalat sunah dua rakaat ba'da tawaf c. melontar jumrah aqabah d. masuk ke dalam ka'bah dan hijir Ismail
C
22
26. Menunjukan bagian-bagian dari sunah haji
Pakaian Ihram dalam melaksanakan haji adalah .... a. pakaian yang dijahit b. pakaian yang berwarna hitam c. pakaian yang tidak dijahit d. pakaian yang memakai wewangian
C
23
52
6
Menerapkan pelaksaan ibadah haji
27. Memilih dan menganalisis urutan pelaksanaan ihram
Perhatikan pernyataan berikut a) mengerjakan shalat sunah ihram; b) mengerjakan wudhu; c) mengerjakan mandi sunah; d) memakai pakaian ihram; e) berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiah; f) mengucapkan niat haji. Dari ungkapanungkapan di atas urutkan pelaksanaan ihram secara berurutan .... a. c-b-d-a-f-e b. c-b-a-f-e-d c. b-c-d-e-f-a d. b-c-f-e-d-a
A
24
28. Menjelaskan pelaksanaan wukuf di Arafah
Berikut ini amalan yang dilakukan pada saat wukuf di Arafah antara lain, kecuali .... a. mengerjakan shalat Zuhur dan Ashar dengan cara qasar dan jamak di awal waktu b. mendengarkan khutbah wukuf c. mengerjakan shalat Maghrib dan Isya'
C
25
53
dengan cara qasar dan jamak di akhir waktu d. memperbanyak zikir, do'a, dan membaca AlQur'an 29. Menjelaskan tempat bermunajat kepada Allah
Tempat yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah dimana umat Islam bermunajat kepada Allah disebut .... a. Mina b. Muzdalifah c. Raudah d. Multazam
D
29
30. Mengetahui tatacara dan hukum pelaksanaan ihram
Apa hukumnya memakai wewangian ketika melaksanakan ihram .... a. Sunah b. Haram c. Mubah d. Makruh
B
30
31. Menjelaskan tatacara dan hukum pelaksanaan ihram
Bolehkah melaksanakan akad nikah ketika sedang melaksanakan ihram, kecuali .... a. boleh, karena sudah baligh b. tidak boleh, karena termasuk larangan haji c. boleh, karena sudah selesai
A
31
54
ihram dan melaksanakan tahalul d. tidak boleh, karena sedang melaksanakan ihram 7
Menjelaskan larangan dalam melaksanakan Ibadah haji
32. Mengetahui larangan dalam melaksanakan Ibadah haji
Yang termasuk kedalam larangan dalam haji dan umrah antara lain, kecuali .... a. melakukan perbuatan maksiat dan tercela b. membunuh binatang c. memotong kuku dan mencukur rambut d. membaca kalimat talbiyah
D
32
8
Mengetahui hikmah menjalankan ibadah haji
33. Menunjukan hikmah ibadah haji
Ibadah haji yang dikerjakan sesuai dengan ketentuan syara' dan dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah, sehingga ibadah hajinya diterima oleh-Nya disebut haji .... a. masbuq b. mardud c. mabrur d. muwafiq
C
33
34. Mengetahui hikmah ibadah haji
Salah satu hikmah haji adalah ....
A
34
55
a. mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam b. sarana untuk meraih gelar haji c. menunjukkan diri sebagai orang yang mampu naik haji d. mendapat pengalaman berwisata dan pergi ke luar negeri Hikmah ibadah haji 35. Menjelaskan hikmah ibadah bagi kehidupan keluarga adalah .... haji bagi kehidupan a. membiasakan keluarga kepada keluarga dengan akhlak terpuji dan amal shaleh b. memberitahukan kepada tetangga tentang keluarga yang kaya c. membiasakan sifat riya kepada keluarga d. pamer kepada tetangga bahwa keluarganya mampu pergi haji
A
35
56
F. Teknik Analisis Data Menganalisis data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang meneliti, tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian 1. Uji Normalitas Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sempel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu uji Liliefors, yaitu :
L = Maks F(Zi)– S(Zi) ̅
Dimana =
X = Data tunggal
̅= Rata-rata tunggal = Simpang Baku
2. Uji Homogenitas Uji Homogenitas dilakukan dilakukan untuk melihat kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah dengan menggunaknan Uji Fisher.10 yaitu : Kelompok Eksperimen Kontrol
F=
N
S²
=
∑ Dimana :
10
Dk
∑
=
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung : Tarsito, 2001), h.249.
57
3. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Rumus uji “t” yang digunakan adalah. 11
t=
̅
̅
dengan S = √
√
Kriteria Pengujian tolak Ho jika t hitung >ttabel dan terima Ho jika t hitung
:
Keterangan :
̅
= rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
̅ = rata-rata hasil belajar kelas kontrol = jumlah siswa kelas eksperimen = jumlah siswa kelas kontrol = varians kelas eksperimen = varians kelas kontrol G. Hipotesis Statistika Hipotesis yang digunakan :
Ho
: μ1
= μ2
Ha
: μ1
≠ μ2
Keterangan : μ1 : Rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual μ2 : Rata-rata hasil belajar dengan tidak menggunakan media audio visual
11
Sudjana, Metode Statistika, ( Bandung : Tarsito, 2001),h. 238-239.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil SMA Muhammadiyah 3 Jakarta 1. Sejarah SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Pada tanggal 11 Maret 1957, kira-kira 12 tahun dari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, SMA Muhammadiyah 3 Jakarta secara resmi berdiri. Berdirinya SMA Muhammadiyah 3 Jakarta tidak bisa dilepaskan dari sejarah dan amal usaha Muhammadiyah Cabang Kebayoran Baru, karena berdirinya SMA Muhammadiyah 3 Jakarta merupakan hasil usaha perintis di dalam lingkungan Muhammadiyah Cabang Kebayoran Baru. Sadar akan pentingnya pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas kehidupan umat, maka para perintis Muhammadiyah Cabang Kebayoran Baru berusaha sekuat tenaga untuk dapat mendirikan sekolah lanjutan tingkat atas. Terlebih-lebih mereka disemangati oleh amanat Pembukaan UUD 1945 untuk berperan serta dalam usaha mencerdaskan bangsa, maka sekalipun menemui banyak hambatan usaha mendirikan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta ini terus dilanjutkan sampai akhir dapat terwujud. Sebelumnya, pada tahun 1952, ketika Pimpinan Muhammadiyah Cabang Kebayoran Baru yang pertama kali di bawah pimpinan Bapak H. Gunawan (almarhum) diresmikan SMA Muhammadiyah oleh ibu Negara Ibu Fatmawati
58
59
Soekarno di Senayan. SMA Muhammadiyah ini pada akhir tahun 1952 menempati bekas gedung DPU/PCK yang terletak di Jalan Gandaria 1, Nomor 20 (sekarang rumah sakit bersalin PKU Muhammadiyah).
2. Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Visi : "Sekolah Islam Berbasis Imtaq, Mantap dalam Iptek, berprestasi baik Akademik maupun non Akademik, unggul dalam seni dan olah raga, serta siap bersaing secara lokal dan global”. Misi : a. Menciptakan warga sekolah yang memiliki keimanan dan ketaqwaan. b. Menciptakan warga sekolah yang memiliki kecerdasan dan memahami ilmu pengetahuan dan teknologi. c. Menciptakan warga sekolah agar memiliki prestasi baik akademik, nonakademik dan unggul dalam seni dan olah raga. d. Mewujudkan warga sekolah yang memiliki wawasan nasional dan internasional.
3. Guru dan Tenaga Kependidikan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan. Hal ini dikarenakan figur seorang guru baik dalam ruang geraknya maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh sebab itu, guru adalah salah satu faktor yang menunjang keberhasilan program pendidikan. Keberadaan karyawan juga sangat dibutuhkan dalam suatu lembaga pendidikan, karena dapat membantu terlaksananya proses belajar-mengajar yang baik dan kondusif. Adapun jumlah guru dan tenaga kependidikan (karyawan) yang bertugas di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta pada tahun pembelajaran 2013/2014 ini berjumlah 33 orang, dengan jumlah guru laki-laki sebanyak 16 orang dan guru perempuan sebanyak 17 orang. Sedangkan jumlah karyawan di SMA Muhammadiyah 3 berjumlah 10 orang, terdiri dari 8 orang sebagai karyawan tata usaha dan 2 orang lainnya sebagai office boy.
60
4. Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Kepala Komite : Kepala Sekolah
: H. M. Ramdon Dasuki, Lc, MA
Wakil Kepala Sekolah : Dra. Suwarni, M.Pd Staff Tata Usaha
: Tri Anugrahwati, SS
Staff Kurikulum
: Drs. Kodri Usman, S.Pd
Staff Kesiswaan
: R. Dwi Sukma Fajar, S.Pd Rahman Utomo, S.Pd
Pembina IRM : Bambang Supardjo, BA Bp/BK
: Widuri Shinta Ningtias, S.Psi
Dewan Guru – Wali Kelas - Siswa
5. Daftar Siswa dan Siswi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Didalam proses belajar mengajar disekolah, guru atau pendidik merupakan sebagai objek pemberi ilmu sedangkan siswa merupakan sebagai subjek penerima ilmu, dan keduanya itu sangat penting. Hal ini dikarenakan tanpa adanya keduanya proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar. Dengan adanya kedua objek dan subjek ini, proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Siswa merupakan sentral dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini siswalah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tujuan perhatian didalam proses belajar mengajar. Siswa sebagai prihal yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapai secara optimal. Jumlah siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3 pada tahun pembelajaran 2013/2014 adalah 326 orang yang terdiri dari tiga angkatan dengan total rombongan terdiri atas tiga belas rombongan belajar. Mengenai keadaan siswa di SMA Muhammadiyah 3. Sesuai dengan data yang penulis peroleh, data selengkapnya adalah sebagai berikut:
61
Tabel 4.1 Jumlah Siswa Keseluruhan SMA Muhammadiyah 3 NO
KELAS
JUMLAH
1
X
132
2
X
121
3
XI
73
JUMLAH KESELURUHAN
326
( Sumber data : diperoleh dari buku induk sekolah)
B. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta pada kelas X yang terdiri dari dua kelas sebagai sempel. Kelas X.2 sebagai kelas kontrol yang tidak diberi pengajaran menggunakan media audio visual dan kelas X.1 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan media Audio Visual. Materi pelajaran Al-Islam yang diajarkan pada penelitian ini adalah "Ibadah Haji" dengan 3 kali treatment, untuk mengetahui hasil belajar kedua kelompok, setelah diberi perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kontrol lalu kedua kelompok tersebut diberikan tes berupa posttest. Sebelum tes tersebut diuji cobakan terlebih dahulu ke kelas X yang sebelumnya mereka sudah memahami materi pokok Ibadah Haji. Setelah dilakukan uji coba dan dilakukan uji validitas dari 35 soal pilihan ganda yang diuji cobakan terdapat 20 soal yang valid dan 15 soal yang tidak valid. Data hasil belajar Al-Islam pada materi Ibadah dengan menggunakan media pembelajaran yang berupa media audio visual disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
62
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen No
Kelas
Nilai Tengah
F
F. Kum
Interval 1
45-49
47
4
4
2
50-54
52
1
5
3
55-59
57
4
9
4
60-64
62
7
16
5
65-69
67
8
24
6
70-74
72
2
26
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 8 orang siswa yang memperoleh nilai interval
65-69. Sedangkan siswa yang
berkemampuan rendah ada 4 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 45-49. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 2 orang siswa yaitu memperoleh nilai interval 70-74. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol No
Kelas
Nilai Tengah
F
F. Kum
Interval 1
30-35
32.5
3
3
2
36-41
38.5
2
5
3
42-47
44.5
3
8
4
48-53
50.5
1
9
5
54-59
56.5
2
11
6
60-65
62.5
13
24
7
66-71
68.5
2
26
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 13 orang
63
siswa yang memperoleh nilai interval
60-65. Sedangkan siswa yang
berkemampuan rendah ada 3 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 30-35. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 2 orang siswa yaitu memperoleh nilai interval 66-71. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen No
Kelas
Nilai Tengah
F
F. Kum
Interval 1
60-65
62.5
3
3
2
66-71
68.5
2
5
3
72-77
74.5
2
7
4
78-83
80.5
3
10
5
84-89
86.5
9
19
6
90-95
92.5
7
26
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 9 orang siswa yang memperoleh nilai interval
84-89 Sedangkan siswa yang
berkemampuan rendah ada 3 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 60-65. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 7 orang siswa yaitu memperoleh nilai interval 90-95. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol No
Kelas
Nilai Tengah
F
F. Kum
Interval 1
50-55
52.5
3
3
2
56-61
58.5
2
5
3
62-67
64.5
1
6
4
68-73
70.5
5
11
64
5
74-79
76.5
2
13
6
80-85
82.5
11
24
7
86-91
88.5
2
26
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 2 orang siswa yang memperoleh nilai interval 74-79. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah ada 3 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 50-55. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 2 orang siswa yaitu memperoleh nilai interval 86-91.
C. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors. Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil perhitungan uji normalitas data, untuk pretest kelas eksperimen (lampiran 18 ) diperoleh nilai Lhitung atau L₀ sebesar 0.1145 dan pada tabel harga kritis Lt untuk n = 26 pada taraf sifnifikan = 0.05 adalah 0.173, karena L₀ < Lt maka sempel pada kelas eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan untuk pretest kelas kontrol (lampiran 19) diperoleh nilai L hitung L₀ = 0.0889 dan pada tabel harga kritis Lt untuk n = 26 pada taraf sifnifikan
= 0.05 adalah 0.173, karena L₀ < Lt maka sempel pada
kelas kontrol berdistribusi normal. Kemudian uji normalitas data pada hasil posttest kelas eksperimen (lampiran 20 ) diperoleh nilai L hitung atau L₀ sebesar 0.0244 dan pada tabel harga kritis Lt untuk n = 26 pada taraf sifnifikan
=
0.05 adalah 0.173, karena L₀ < Lt maka sempel pada kelas kontrol berdistribusi normal. Sedangkan untuk posttest kelas eksperimen (lampiran 21 ) diperoleh nilai L hitung L₀ = 0.0279 dan pada tabel harga kritis Lt untuk n = 26 pada taraf sifnifikan
= 0.05 adalah 0.173, karena L₀ < Lt maka sempel pada kelas
eksperimen berdistribusi normal.
65
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol Variabel
Jumlah Sempel
Taraf Signifikan
Lhitung (L₀)
Ltabel (L t )
Keterangan
Pretest Eksperimen
26
0,05
0.1145
0.173
Normal
Pretest Kontrol
26
0,05
0.0889
0.173
Normal
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Variabel
Jumlah
Taraf
Lhitung
Ltabel
Keterangan
Sempel
Signifikan
(L₀)
(L t )
Posttest Eksperimen
26
0,05
0.0244
0.173
Normal
Posttest kontrol
26
0,05
0.0279
0.173
Normal
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji fisher. Dari hasil perhitungan (Lampiran 22) diperoleh nilai varians posttest kelas eksperimen adalah 92.154 dan varians posttest kelas kontrol adalah 141.115. Sehingga diperoleh nilai Fhitung 1.531 dengan taraf signifikan 25 maka didapat Ftabel 1.940
= 0,05 untuk dk 25 dan dk penyebut =
maka karena F hitung pada posttest kelas
eksperimen dan kontrol 1.531 < 1.940 dari F tabel maka Ho diterima jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians yang sama atau Homogen.
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Posttest Varians
Eksperimen
Kontrol
92.154
141.115
Taraf Signifikan
F-hitung
F-tabel
Keterangan
0, 05
1.531
1.940
Homogen
66
D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 1. Uji Hipotesis Penelitian Setelah uji prasyarat dilakukan dan diketahui bahwa dua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan uji-t. Dari data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata posttest kelas eksperimen ̅ = 81.92 dengan varians
= 92.154 (Lampiran 22) sedangkan
untuk kelas varians kontrol diperoleh nilai rata-rata ̅ = 73.65 dengan varians = 141.115 (Lampiran 22). H₀ menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar Al-Islam yang diajar menggunakan media audio visual dengan siswa yang tidak menggunakan media audio visual dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan pengujian nilai rata-rata hasil belajar Al-Islam dengan menggunakan uji-t, diperoleh harga t hitung = 2.775 (Lampiran 23). Dengan taraf signifikan
= 0,05 dan derajat kebebasan (db = 50 ) diperoleh nilai t
tabel
=
1.645 (Lampiran 23). Sehingga t hitung berada diluar penerimaan H₀ atau dengan kata lain H₀ ditolak. Dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan tidak menggunakan media audio visual. 2. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh bahwa Ho ditolak. Dengan demikian, Hipotesis alternative ( Ha ) yang menyatakan hasil belajar Al-Islam siswa yang diajar dengan menggunakan media audio visual lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan tidak menggunakan media audio visual pada taraf signifikan 5%. Artinya, sebelum diterapkan pembelajaran yang menggunakan media audio visual. Kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi setelah dijelaskan dengan menggunakan media audio visual untuk kelas eksperimen proses pembelajaran lebih aktif dan kreatif dibanding kelas kontrol yang tidak
67
menggunakan media audio visual. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan menyaksikan film mengenai tatacara ibadah haji ini tumbuhnya semangat belajar dan perhatian yang lebih serius, serta mengurangi rasa kejenuhan. Sebagaimana yang terlampir dalam gambar dibawah ini. Gambar 4.1 Proses belajar mengajar dengan media audio visual
Gambar 4.2 Proses penyampaian materi
68
Gambar 4.3 Proses siswa dalam menjawab soal
Sebagaimana hasil yang telah dijelaskan diatas, dijelaskan bahwa Ha diterima sehingga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar AlIslam siswa dengan menggunakan media audio visual dan mata pelajaran AlIslam dengan tidak menggunakan media audio visual pada konsep Ibadah Haji.
E. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari penelitian belum sempurna, dikarenakan penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya : 1. Penelitian ini hanya ditujukan pada mata pelajaran Al-Islam pada pokok bahasan Ibadah Haji saja, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok pembahasan yang lain. 2. Kondisi siswa yang sempat merasa bingung dengan proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual, karena siswa belum terbiasa dengan metode pembelajaran seperti ini.
69
3. Alokasi waktu yang kurang sehingga diperlukan persiapan dan pengaturan kelas yang baik. Hasil penelitian ini tidak dapat menampilkan proses pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, karena peneliti tidak menggunakan alat perekam atau lain sebagainya untuk mengabadikan proses belajar tersebut.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis yang menggunakan uji-t, diperoleh harga t hitung = 2.775 dan t tabel = 1.645 karena t hitung > t tabel maka H₀ ditolak. Jika dilihat dari perumusan masalah sebagai berikut: 1. Terdapat manfaat yang dirasakan akibat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual, kelas menjadi kondusif dan aktif. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Islam SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Selatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar kognitif yang signifikan antara kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan media audio visual dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan tidak menggunakan media audio visual pada mata pelajaran Al-Islam materi Ibadah Haji. Dan rata-rata hasil belajar Al-Islam siswa yang diajarkan dengan media audio visual secara signifikan lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan tidak menggunakan media audio visual. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai hasil belajar Al-Islam siswa dengan menggunakan media audio visual
70
71
81,92 sedangkan nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan tidak menggunakan media audio visual adalah 73,65.
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan diatas yang menyatakan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol. Dan mempunyai implikasi sebagai berikut. Pertama, bahwa keterampilan seorang guru dalam menggunakan media ketika proses pembelajaran perlu dikembangkan tidak hanya pada mata pelajaran umum akan tetapi juga pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kedua, sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh pihak sekolah seharusnya dimanfaatkan secara optimal agar penerapan media dalam proses pembelajaran dapat terlaksana dengan mudah.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Guru Mata Pelajaran Al-Islam diharapkan dapat memanfaatkan media pada materi-materi yang dianggap sesuai untuk menggunakan media tersebut pada kondisi siswa mulai jenuh dengan metode konvensional. 2. Diharapkan pada para guru dapat memilih media atau cara mengajar yang tepat agar dapat memicu semangat siswa, serta menciptakan suasana belajar siswa yang lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa . Siswa sebaiknya belajar aktif tanpa mengabaikan penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan, dengan begitu pada saat diadakannya review, siswa dengan sendirinya mudah mengingat apa yang sudah dijelaskan oleh guru. Dan Perlu diadakan penelitian lebih lanjut agar dapat diketahui apakah media audio visual dapat diterapkan pada materi-materi yang lainnya maupun pada bidang studi yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Alkaf, Halid dan Nuraida. Metode Penelitian Pendidikan. Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009. Andayani, Dian dan Majid, Abdul. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 1993. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. Asnawir, Usman M. Basyirudin. Media pembelajaran. Jakarta: Delia Citra Utama, 2002. Dagun, Save M. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), 2006. Danim, Sudarwan. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Daradjat, Zakiah dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:Bumi Aksara, 1992. Darmawan, Deni. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, jilid IV. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008. Djiwandono, Wuryani Sri Esti. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo, 2006. Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni, 1980. Harahap, Soegarda Poerbakawatja H. A. H. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung, 1982.
72
73
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. Marimba, Ahmad D. Metodik Khusus Islam. Bandung: PT. Al-Maarif, 1981. Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Almaarif, 1981. Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2004. Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah). Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 2, (http://bsnp indonesia.org/id/?page_id=63/). Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2004. Rasyad Aminuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press, 2003. Sadiman, Arief S. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006. Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 1994. Silberman, Mell. Active Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif). Yogyakarta: Yappendis, 2009. Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995. Sudjana, Nana. Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Al-Gensindo, 2001. Sudjana. Metode Statistika. Bandung : Tarsito, 2001.
74
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010. Sulaeiman, Amir Hamzah. Media Audio-Visual. Jakarta: Pustaka Media, 2003. Sumanto, Wasti. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003. Suparno. Asas- asas Praktek Mengajar. Jakarta: Bahrata, 1988. Supriyono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Syukur, Fatah. Teknologi Pengajaran. Semarang: Rasail, 2009. Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2010. Tim Penyusun KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung: CV Pustaka Setia, 1999. Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Yunus, Mahmud. Metode Khusus Pendidikan Agama. Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1983. Yunus, Mahmud. Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990. Yusuf, Slamet As dan Zuhairini, Abdul Ghofir,. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: biro Ilmiah fakultas tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang. Zain, Aswan dan Djamarah Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
L a m p i r a n | 75
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Kelas Eksperimen I ) Satuan Pendidikan
: SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran
: PAI / Al-Islam
Kelas / semester
: X/2
Pertemuan ke-
: 1 ( pertama )
Waktu
: 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
: Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar
: Menjelaskan ketentuan ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran: 1. Menjelaskan definisi Haji. 2. Menyebutkan Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji. 3. Menyebutkan Rukun dan Wajib Haji.
Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa Mampu Mengetahui definisi Haji. 2. Siswa Mampu Menyebutkan Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji. 3. Siswa Mampu Menyebutkan Rukun dan Wajib Haji.
Materi Pembelajaran: 1. Pengertian dan Hukum Haji 2. Syarat Wajib dan Syarat sah Haji 3. Rukun Haji 4. Wajib Haji
Metode Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Metode Active Learning (Media Audio Visual)
L a m p i r a n | 76
Langkah-langkah Pembelajaran a. Pendahuluan ( 20 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Mengkondisikan dalam
kelas 1. Menertibkan siswa lain 1. Disiplin
pembelajaran
(absensi,
Nilai Karakter
kebersihan
dan mematuhi perintah guru
kelas, dan lain-lain) 2. Guru
membuka 2. Siswa menjawab salam 2. Religius
pelajaran dengan salam
dan
serta
memulai
mengajak
siswa
membaca al-Basmalah
bersama
pelajaran
dengan basmalah
3. Memotivasi siswa untuk 3. Mendengarkan tetap semangat belajar 4. Mengaitkan
guru
dan 3. Disiplin dan tekun
mengamati
materi 4. Mendengarkan
dan 4. Tekun
ketentuan ibadah haji
menghubungkan dengan
dengan
materi yang lalu
kehidupan
sehari-hari.
b. Kegiatan Inti (50 menit ) 1) Eksplorasi ( 20 menit ) Kegiatan Guru 1. Guru tentang
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
menjelaskan 1. Murid menyimak dan 1. Rasa ingin tahu dan pengertian
ketentuan ibadah haji
Membaca tentang
literatur
Hormat
ketentuan
ibadah haji 2. Guru
menyebutkan 2. Mengamati
Syarat Wajib dan Syarat
memperhatikan,
Sah Haji
mendengarkan
, 2. Patuh dan rasa ingin
penjelasan guru secara fokus 3. Guru
menjelaskan
Rukun dan Wajib Haji
tahu
L a m p i r a n | 77
2) Elaborasi ( 20 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Guru meminta siswa
Nilai Karakter
1. Siswa menelaah lebih 1. Disiplin dan kerja sama
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
dalam lagi mengenai
Arti
materi tentang Ibadah
Rasul Allah
beriman
kepada
Haji 2. Guru
memperhatikan 2. Bertanggung jawab dan
memasang 2. Siswa
proyektor
ke
laptop
dan
untuk menghubungkan
membantu
guru
Rasa ingin tahu
menyiapkan proyektor
laptop dengan proyektor 3. Guru menampilkan film 3. Siswa tentang tatacara ibadah
dengan
haji
seksama
4. Guru
memerintahkan 4. Siswa
melihat fokus
mencatat
siswa untuk mencatat
memperhatikan
hal-hal penting dalam
penjelasan dari film
film 3. Rasa ingin tahu dan dan
fokus
dan 4. Patuh
dan
tanggung
jawab
film
3) Konfirmasi ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Bertanya jawab tentang 1. Siswa aktif dalam hal-hal yang belum
Nilai/ karakter 1. Rasa ingin tahu
proses tanya jawab
diketahui siswa 2. Guru memberikan
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan dan
kesimpulan yang
penguatan dari materi
diberikan oleh guru.
ketentuan-ketentuan ibadah haji
2. Tekun dan patuh
L a m p i r a n | 78
c. Penutup ( 10 menit ) Kegiatan Guru 1. Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
siswa 1. Siswa Menilai tentang 1. Disiplin
bersama
melakukan
refleksi
mengenai
kegiatan
kegiatan pembelajaran yang
sudah
dilaksanakan
belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan
atau
tidak? 2. Guru memberikan tugas
antusias 2. Patuh dan percaya diri
2. Siswa
yang akan dikerjakan
mencatat
siswa dirumah
guru
tugas
dari dan
mempersiapkan pelajaran selanjutnya 3. Guru
mengajak
siswa 3. siswa
menutup pelajaran dengan
bersama-sama 3. Religious
membaca al-Hamdallah
membaca hamdalah
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X, kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian Indikator pencapaian Siswa dapat menjelaskan definisi Haji.
Teknik
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Tes Tulis
Uraian
Siswa Mampu Menyebut kan
Syarat
Wajib
Syarat Sah Haji.
dan
Contoh Instrument/ Soal Jelaskan definisi Haji! Sebutkan Syarat Wajib
Tes Tulis
Uraian
dan Syarat Sah dalam berhaji !
L a m p i r a n | 79
Siswa Mampu Menyebut kan Rukun dan Wajib Haji.
Tes Lisan
Uraian
Wajib Haji !
Siswa Mampu Menyebut kan Dalil naqli Ibadah Haji.
Sebutkan Rukun dan
Sebutkan Tes Lisan
bagi Uraian
dalil
naqli
orang
yang
melaksanakan
Ibadah
Haji !
Mengetahui, Guru Pamong Mapel PAI
Terra Sa'adah. S Pd.
Peneliti
Prasetyo Andi Sabarkah
L a m p i r a n | 80
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Kelas Eksperimen 2 ) Satuan Pendidikan
: SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran
: PAI / Al-Islam
Kelas / semester
: X/2
Pertemuan ke-
: 2 ( kedua )
Waktu
: 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
: Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar
: Menyebutkan Macam-macam ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran: 1. Menyebutkan Macam-macam Haji. 2. Menjelaskan Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji. 3. Menjelaskan larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji.
Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa Mampu Menyebutkan Macam-macam Haji. 2. Siswa Mampu Menjelaskan Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji. 3. Siswa Mampu Menjelaskan larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji.
Materi Pembelajaran: 1. Macam-macam Haji. 2. Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji. 3. Larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji
Metode Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Metode Active Learning (Media Audio Visual)
L a m p i r a n | 81
Langkah-langkah Pembelajaran a. Pendahuluan ( 20 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Mengkondisikan dalam
kelas 1. Menertibkan siswa lain 1. Disiplin
pembelajaran
(absensi,
Nilai Karakter
kebersihan
dan mematuhi perintah guru
kelas, dan lain-lain) 2. Guru
membuka 2. Siswa menjawab salam 2. Religius
pelajaran dengan salam
dan
serta
memulai
mengajak
siswa
membaca al-Basmalah
bersama
pelajaran
dengan basmalah
3. Memotivasi siswa untuk 3. Mendengarkan tetap semangat belajar 4. Mengaitkan
dengan
haji materi
dan 3. Disiplin dan tekun
mengamati
materi 4. Mendengarkan
macam-macam
guru
dan 4. Tekun
menghubungkan dengan materi yang lalu
sebelumnya
b. Kegiatan Inti ( 50 menit ) 1) Eksplorasi ( 20 menit ) Kegiatan Guru 1. Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
menjelaskan 1. Murid menyimak dan 1. Rasa ingin tahu dan
tentang macam-macam
Membaca
literatur
haji dan tatacara ibadah
tentang macam-macam
haji
haji dan tatacara ibadah
Hormat
haji 2. Guru
menjelaskan 2. Mengamati
Tatacara Melaksanakan
memperhatikan,
Ibadah Haji
mendengarkan
, 2. Patuh dan rasa ingin
penjelasan guru secara fokus
tahu
L a m p i r a n | 82
3. Guru
menjelaskan
Larangan-larangan dalam
melaksanakan
Ibadah Haji
2) Elaborasi ( 20 menit ) Kegiatan Guru 1. Guru meminta siswa
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Siswa menelaah lebih
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
dalam lagi mengenai
Arti beriman kepada
materi tentang Ibadah
Rasul Allah
1. Disiplin dan kerja sama
Haji 2. Guru memasang
2. Siswa memperhatikan 2. Bertanggungjawab
proyektor ke laptop
dan membantu
guru
untuk menghubungkan
menyiapkan proyektor
dan
Rasa ingin tahu
laptop dengan proyektor
3. Guru menampilkan film 3. Siswa tentang tatacara ibadah
dengan
haji
seksama
4. Guru
memerintahkan 4. Siswa
melihat
film 3. Rasa ingin
fokus
mencatat
siswa untuk mencatat
memperhatikan
hal-hal penting dalam
penjelasan dari film
dan
tahu dan
fokus
dan 4. Patuh
dan
tanggung
jawab
film
3) Konfirmasi ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Bertanya jawab tentang 1. Siswa aktif dalam hal-hal yang belum
Nilai/ karakter 3. Rasa ingin tahu
proses tanya jawab
diketahui siswa 2. Guru memberikan
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan dan
kesimpulan yang
2. Tekun dan patuh
L a m p i r a n | 83
penguatan dari materi
diberikan oleh guru.
hari ini.
c. Penutup ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Guru bersama siswa
1. Siswa Menilai tentang 1. Disiplin
melakukan refleksi
kegiatan
mengenai kegiatan
yang
belajar dalam KD ini.
dilaksanakan
Nilai Karakter
pembelajaran sudah
Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak 2. Guru memberikan tugas 2. Siswa antusias mencatat 2. Patuh dan percaya diri untuk
bersiap-siap
untuk
mempraktekkan
haji dan umrah minggu
tugas dari guru dan mempersiapkan pelajaran selanjutnya
depan 3. Guru mengajak siswa 3. siswa menutup
pelajaran
dengan
membaca
bersama-sama 3. Religious
membaca al-Hamdallah
hamdalah
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X, kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian Indikator pencapaian Siswa Mampu Menyebut kan Macam-macam Haji.
Teknik
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Tes Tulis
Uraian
Contoh Instrument/ Soal Sebutkan macam-macam haji !
L a m p i r a n | 84
Siswa Mampu Menjelaskan Tata
Cara
Pelaksanaan
Jelaskan Praktik
Ibadah Haji. Siswa
Unjuk Kerja
tatacara
melaksanakan Ibadah Haji
Tes Tulis
Uraian
Larangan
dalam
melaksanakan Ibadah Haji
Tes Lisan
tatacara
melaksanakan
Ibadah
Haji!
Siswa Mampu Menyebut kan
cara
pelaksanaan ibadah haji ! Sebutkan
Mampu
Menyebutkan
tata
Uraian
Sebutkan
Larangan-
larangan
dalam
melaksanakan
Ibadah
Haji !
Mengetahui, Guru Pamong Mapel PAI
Terra Sa'adah. S Pd.
Peneliti
Prasetyo Andi Sabarkah
L a m p i r a n | 85
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Kelas Eksperimen 3) Satuan Pendidikan
: SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran
: PAI / Al-Islam
Kelas / semester
: X/2
Pertemuan ke-
: 3 ( ketiga )
Waktu
: 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
: Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar
: Menerapkan ketentuan ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran: 1. Menjelaskan Sunah-sunah dalam Ibadah Haji. 2. Menyebutkan Hikmah dari melaksanakan Ibadah Haji. 3. Menyebutkan Hikmah Ibadah Haji bagi lingkungan keluarga.
Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa Mampu Mengetahui Sunah-sunah dalam Ibadah Haji. 2. Siswa Mampu Menyebutkan Hikmah dari melaksanakan Ibadah Haji. 3. Siswa Mampu Menyebutkan Hikmah Ibadah Haji bagi lingkungan keluarga.
Materi Pembelajaran: 1. Sunah-sunah dalam Ibadah Haji 2. Hikmah Melaksanakan Ibadah Haji 3. Hikmah Ibadah Haji bagi Lingkungan Keluarga
Metode Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Metode Active Learning (Media Audio Visual)
L a m p i r a n | 86
Langkah-langkah Pembelajaran a. Pendahuluan ( 20 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Mengkondisikan kelas 1. Menertibkan siswa lain 1. Disiplin dalam pembelajaran dan mematuhi perintah (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain) guru 2. Guru
membuka 2. Siswa menjawab salam 2. Religius
pelajaran dengan salam
dan
serta
memulai
mengajak
siswa
membaca al-Basmalah
bersama
guru
pelajaran
dengan basmalah
3. Memotivasi siswa untuk 3. Mendengarkan tetap semangat belajar 4. Mengaitkan
dan 3. Disiplin dan tekun
mengamati
materi 4. Mendengarkan
dan 4. Tekun
ketentuan ibadah haji
menghubungkan dengan
dengan
materi yang lalu
kehidupan
sehari-hari.
b. Kegiatan Inti (50 menit ) 1) Eksplorasi ( 20 menit ) Kegiatan Guru 1. Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
menjelaskan 1. Murid menyimak dan 1. Rasa
tentang Sunah-sunah
Membaca
dalam ibadah haji
tentang
literatur
ingin
tahu
dan
Hormat
sunah-sunah
dalam ibadah haji 2. Guru
Hikmah
menyebutkan 2. Mengamati dalam
memperhatikan,
melaksanakan Ibadah
mendengarkan
Haji
penjelasan secara fokus
3. Guru
menjelaskan
Hikmah Ibadah Haji bagi keluarga
lingkungan
, 2. Patuh dan rasa ingin tahu
guru
L a m p i r a n | 87
2) Elaborasi ( 20 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Guru meminta siswa
Nilai Karakter
1. Siswa menelaah lebih
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
dalam lagi mengenai
Arti beriman kepada
materi tentang Ibadah
Rasul Allah
1. Disiplin dan kerja sama
Haji 2. Guru
memasang 2. Siswa
proyektor untuk
ke
laptop
dan
menghubungkan
memperhatikan 2. Bertanggung jawab dan membantu
guru
Rasa ingin tahu
menyiapkan proyektor
laptop dengan proyektor 3. Guru menampilkan film 3. Siswa
tentang tatacara ibadah
dengan
haji
seksama
4. Guru
memerintahkan 4. Siswa
melihat
film 3. Rasa ingin tahu dan
fokus
mencatat
siswa untuk mencatat
memperhatikan
hal-hal penting dalam
penjelasan dari film
dan
fokus
dan 4. Patuh
dan
tanggung
jawab
film
3) Konfirmasi ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Bertanya jawab tentang 1. Siswa aktif dalam hal-hal yang belum
Nilai/ karakter 1. Rasa ingin tahu
proses tanya jawab
diketahui siswa 2. Guru memberikan
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan dan
kesimpulan yang
penguatan dari materi
diberikan oleh guru.
ketentuan-ketentuan ibadah haji
2. Tekun dan patuh
L a m p i r a n | 88
c. Penutup ( 10 menit ) Kegiatan Guru 1. Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
siswa 1. Siswa Menilai tentang 1. Disiplin
bersama
melakukan
refleksi
mengenai
kegiatan
kegiatan
pembelajaran
yang sudah dilaksanaka
belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan
atau
tidak ? 2. Guru memberikan tugas 2. Siswa antusias mencatat 2. Patuh dan percaya diri
yang akan dikerjakan
tugas dari guru dan
siswa dirumah
mempersiapkan pelajaran selanjutnya
3. Guru mengajak siswa 3. siswa
menutup
pelajaran
dengan
membaca
bersama-sama 3. Religious
membaca al-Hamdallah
hamdalah
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X, kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian Indikator pencapaian Siswa dapat menyebutkan Sunah-sunah dalam melaksanakan Ibadah Haji.
Teknik
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Tes Tulis
Uraian
Siswa Mampu Menyebut kan Hikmah Melaksanakan Ibadah Haji.
Contoh Instrument/ Soal Sebutkan Sunah-sunah dalam melaksanakan Ibadah Haji ! Sebutkan
Tes Tulis
Uraian
melaksanakan Haji !
Hikmah Ibadah
L a m p i r a n | 89
Siswa Mampu Menyebut kan Hikmah Ibadah Haji bagi lingkungan keluarga.
Sebutkan Tes Lisan
Uraian
Bagi keluarga.
Haji
Sebutkan Tes Lisan
bagi
lingkungan keluarga !
Siswa Mampu Menyebut kan Hikmah Ibadah Haji
Ibadah
Hikmah
Uraian
Ibadah
Hikmah Haji
Bagi
keluarga!
Mengetahui, Guru Pamong Mapel PAI
Terra Sa'adah. S Pd.
Peneliti
Prasetyo Andi Sabarkah
L a m p i r a n | 90
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Kelas Kontrol 1 ) Satuan Pendidikan
: SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran
: PAI / Al-Islam
Kelas / semester
: X/2
Pertemuan ke-
: 1 ( pertama )
Waktu
: 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
: Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar
: Menjelaskan ketentuan ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran: 1. Menjelaskan Definisi Haji. 2. Menyebutkan Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji. 3. Menyebutkan Rukun dan Wajib Haji.
Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa Mampu Mengetahui definisi Haji. 2. Siswa Mampu Menyebutkan Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji. 3. Siswa Mampu Menyebutkan Rukun dan Wajib Haji.
Materi Pembelajaran: 1. Pengertian dan Hukum Haji 2. Syarat Wajib dan Syarat sah Haji 3. Rukun Haji 4. Wajib Haji
Metode Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Tanya Jawab
L a m p i r a n | 91
Langkah-langkah Pembelajaran a. Pendahuluan ( 20 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Mengkondisikan kelas 1. Menertibkan siswa lain dalam pembelajaran dan mematuhi perintah (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain) guru
1. Disiplin
2. Guru
2. Religius
membuka 2. Siswa menjawab salam
pelajaran dengan salam
dan
bersama
serta mengajak siswa
memulai
membaca al-Basmalah
dengan basmalah
pelajaran
3. Memotivasi siswa untuk 3. Mendengarkan tetap semangat belajar 4. Mengaitkan
guru
dan
3. Disiplin dan tekun
dan
4. Tekun
mengamati
materi 4. Mendengarkan
ketentuan ibadah haji
menghubungkan dengan
dengan
materi yang lalu
kehidupan
sehari-hari
b. Kegiatan Inti (50 menit ) 1) Eksplorasi ( 20 menit ) Kegiatan Guru 1. Guru tentang
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
menjelaskan 1. Murid menyimak dan 1. Rasa ingin tahu dan pengertian
ketentuan ibadah haji
Membaca tentang
literatur
Hormat
ketentuan
ibadah haji 2. Guru
menyebutkan 2. Mengamati
Syarat Wajib dan Syarat
memperhatikan,
Sah Haji
mendengarkan
,
penjelasan guru secara fokus 3. Guru
menjelaskan
Rukun dan Wajib Haji
2. Patuh dan rasa ingin tahu
L a m p i r a n | 92
2) Elaborasi ( 20 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Guru meminta siswa
Nilai Karakter
1. Siswa menelaah lebih
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
dalam lagi mengenai
Arti beriman kepada
materi tentang Ibadah
Rasul Allah
1. Disiplin dan kerja sama
Haji 2. Guru membaca dalil 2. Siswa naqli
tentang
guru
pentingnya Ibadah Haji
memperhatikan 2. Bertanggungjawab serta
membaca tentang
berlatih
dalil
Rasa ingin tahu
naqli
pentingnya
beriman kepada Rasul
3) Konfirmasi ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai/ karakter
1. Bertanya jawab tentang 1. Siswa aktif dalam hal-hal yang belum
1. Rasa ingin tahu
proses tanya jawab
diketahui siswa 2. Guru memberikan
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan dan
kesimpulan yang
penguatan dari materi
diberikan oleh guru.
2. Tekun dan patuh
ketentuan-ketentuan ibadah haji
c. Penutup ( 10 menit ) Kegiatan Guru 1. Guru bersama siswa
Kegiatan Siswa
1. Siswa Menilai tentang 1. Disiplin
melakukan refleksi
kegiatan
mengenai kegiatan
yang
belajar dalam KD ini.
dilaksanakan
Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?
Nilai Karakter
pembelajaran sudah
dan
L a m p i r a n | 93
2. Guru memberikan tugas 2. Siswa antusias mencatat 2. Patuh dan percaya diri yang akan dikerjakan
tugas dari guru dan
siswa dirumah
mempersiapkan pelajaran selanjutnya
3. Guru mengajak siswa 3. siswa menutup
pelajaran
dengan
membaca
bersama-sama 3. Religious
membaca al-Hamdallah
hamdalah
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X, kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian Indikator pencapaian Siswa dapat menjelaskan definisi Haji.
Teknik
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Tes Tulis
Uraian
Siswa Mampu Menyebut kan
Syarat
Wajib
dan
Syarat Sah Haji. Siswa Mampu Menyebut kan Rukun dan Wajib Haji.
Jelaskan definisi Haji! Sebutkan Syarat Wajib
Tes Tulis
Tes Lisan
Uraian
dan Syarat Sah dalam berhaji !
Uraian
Sebutkan Rukun dan Wajib Haji !
Siswa Mampu Menyebut kan Dalil naqli Ibadah Haji.
Contoh Instrument/ Soal
Sebutkan Tes Lisan
bagi Uraian
dalil
naqli
orang
yang
melaksanakan
Ibadah
Haji ! Mengetahui, Guru Pamong Mapel PAI
Terra Sa'adah. S Pd.
Peneliti
Prasetyo Andi Sabarkah
L a m p i r a n | 94
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Kelas Kontrol 2 ) Satuan Pendidikan
: SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran
: PAI / Al-Islam
Kelas / semester
: X/2
Pertemuan ke-
: 2 ( kedua )
Waktu
: 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
: Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar
: Menyebutkan Macam-macam ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran: 1. Menyebutkan Macam-macam Haji. 2. Menjelaskan Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji. 3. Menjelaskan larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji.
Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa Mampu Menyebutkan Macam-macam Haji. 2. Siswa Mampu Menjelaskan Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji. 3. Siswa Mampu Menjelaskan larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji.
Materi Pembelajaran: 1. Macam-macam Haji. 2. Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji. 3. Larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji Metode Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Tanya jawab Langkah-langkah Pembelajaran a. Pendahuluan ( 20 menit ) Kegiatan Guru 1. Mengkondisikan
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
kelas 1. Menertibkan siswa lain 1. Disiplin
L a m p i r a n | 95
dalam
pembelajaran
(absensi,
kebersihan
dan mematuhi perintah guru
kelas, dan lain-lain) 2. Guru
membuka 2. Siswa menjawab salam 2. Religius
pelajaran dengan salam
dan
serta
memulai
mengajak
siswa
membaca al-Basmalah
bersama
pelajaran
dengan basmalah
3. Memotivasi siswa untuk 3. Mendengarkan tetap semangat belajar 4. Mengaitkan
dengan
haji materi
dan 3. Disiplin dan tekun
mengamati
materi 4. Mendengarkan
macam-macam
guru
dan 4. Tekun
menghubungkan dengan materi yang lalu
sebelumnya
b. Kegiatan Inti ( 50 menit ) 1) Eksplorasi ( 20 menit ) Kegiatan Guru 1. Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
menjelaskan 1. Murid menyimak dan 1. Rasa ingin tahu dan
tentang macam-macam
Membaca
literatur
haji dan tatacara ibadah
tentang macam-macam
haji
haji dan tatacara ibadah
Hormat
haji 2. Guru
menjelaskan 2. Mengamati
Tatacara Melaksanakan
memperhatikan,
Ibadah Haji
mendengarkan
, 2. Patuh dan rasa ingin
penjelasan guru secara fokus 3. Guru
menjelaskan
Larangan-larangan dalam
melaksanakan
Ibadah Haji
2) Elaborasi ( 20 menit )
tahu
L a m p i r a n | 96
Kegiatan Guru 1. Guru meminta siswa
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Siswa menelaah lebih
1. Disiplin dan kerja sama
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
dalam lagi mengenai
materi tentang Ibadah
materi tentang Ibadah
Haji
Haji 2. Guru membaca tentang 2. Siswa memperhatikan 2. Bertanggungjawab dan pentingnya
guru dengan fokus
Melaksanakan
Rasa ingin tahu
Ibadah
Haji
3) Konfirmasi ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai/ karakter
1. Bertanya jawab
1. Siswa aktif dalam
1. Rasa ingin tahu
tentang hal-hal yang
proses tanya jawab
belum diketahui siswa 2. Guru memberikan
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan dan
kesimpulan yang
penguatan dari materi
diberikan oleh guru.
2. Tekun dan patuh
hari ini.
c. Penutup ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa 1. Siswa Menilai tentang 1. Disiplin melakukan
refleksi
mengenai
kegiatan
belajar dalam KD ini.
kegiatan pembelajaran yang
sudah
dilaksanakan
Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan
atau
tidak 2. Guru
memberikan 2. Siswa
tugas untuk bersiap-
mencatat
siap
guru
untuk
antusias 2. Patuh dan percaya diri tugas
dari dan
L a m p i r a n | 97
mempraktekkan dan
umrah
haji
mempersiapkan
minggu
pelajaran selanjutnya
depan 3. Guru mengajak siswa 3. Siswa menutup
pelajaran
dengan
membaca
bersama-sama 3. Religious
membaca al-Hamdallah
hamdalah
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X, kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian Indikator pencapaian Siswa Mampu Menyebut kan Macam-macam Haji.
Teknik
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Tes Tulis
Uraian
Siswa Mampu Menjelaskan Tata
Cara
Pelaksanaan
Praktik
Unjuk Kerja
tatacara
melaksanakan Ibadah Haji
Tes Tulis
Uraian
Larangan
dalam
melaksanakan Ibadah Haji
Tes Lisan
cara
pelaksanaan ibadah haji !
tatacara
melaksanakan
Ibadah
Haji!
Siswa Mampu Menyebut kan
tata
Sebutkan
Mampu
Menyebutkan
Sebutkan macam-macam haji ! Jelaskan
Ibadah Haji. Siswa
Contoh Instrument/ Soal
Uraian
Sebutkan
Larangan-
larangan
dalam
melaksanakan
Ibadah
Haji ! Mengetahui, Guru Pamong Mapel PAI
Terra Sa'adah. S Pd.
Peneliti
Prasetyo Andi Sabarkah
L a m p i r a n | 98
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol 3) Satuan Pendidikan
: SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran
: PAI / Al-Islam
Kelas / semester
: X/2
Pertemuan ke-
: 3 ( ketiga )
Waktu
: 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
: Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar
: Menerapkan ketentuan ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran: 1. Menjelaskan Sunah-sunah dalam Ibadah Haji. 2. Menyebutkan Hikmah dari melaksanakan Ibadah Haji. 3. Menyebutkan Hikmah Ibadah Haji bagi lingkungan keluarga.
Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa Mampu Mengetahui Sunah-sunah dalam Ibadah Haji. 2. Siswa Mampu Menyebutkan Hikmah dari melaksanakan Ibadah Haji. 3. Siswa Mampu Menyebutkan Hikmah Ibadah Haji bagi lingkungan keluarga.
Materi Pembelajaran: 1. Sunah-sunah dalam Ibadah Haji 2. Hikmah Melaksanakan Ibadah Haji 3. Hikmah Ibadah Haji bagi Lingkungan Keluarga
Metode Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Tanya Jawab
L a m p i r a n | 99
Langkah-langkah Pembelajaran a. Pendahuluan ( 20 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Mengkondisikan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain)
1. Menertibkan siswa lain
1. Disiplin
2. Guru
2. Siswa menjawab salam
membuka
dan mematuhi perintah guru
pelajaran dengan salam
dan
serta mengajak siswa
memulai
membaca al-Basmalah
dengan basmalah
bersama guru pelajaran
3. Memotivasi siswa untuk
3. Mendengarkan
tetap semangat belajar
mengamati
4. Mengaitkan
materi
4. Mendengarkan
ketentuan ibadah haji
menghubungkan
dengan
dengan
kehidupan
sehari-hari
2. Religius
materi
dan
3. Disiplin dan tekun
dan
4. Tekun
yang
lalu
b. Kegiatan Inti (50 menit ) 1) Eksplorasi ( 20 menit ) Kegiatan Guru 1. Guru tentang
Kegiatan Siswa
menjelaskan Sunah-sunah
dalam ibadah haji
Nilai Karakter
1. Murid menyimak dan Membaca tentang
literatur
1. Rasa ingin tahu dan Hormat
sunah-sunah
dalam ibadah haji 2. Guru
menyebutkan
2. Mengamati
Hikmah
dalam
memperhatikan,
melaksanakan
Ibadah
mendengarkan
Haji
penjelasan guru secara fokus
3. Guru Hikmah bagi keluarga
,
menjelaskan Ibadah
Haji
lingkungan
2. Patuh dan rasa ingin tahu
L a m p i r a n | 100
2) Elaborasi ( 20 menit ) Kegiatan Guru 1. Guru meminta siswa
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
1. Siswa menelaah lebih
1. Disiplin dan kerja sama
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
dalam lagi mengenai
Arti beriman kepada
materi tentang Ibadah
Rasul Allah
Haji 2. Guru
membaca 2. Siswa memperhatikan 2. Bertanggungjawab dan
Hikmah melaksanakan
guru serta memahami
Ibadah Haji
hikmah
dari
Rasa ingin tahu
ibadah
haji
3) Konfirmasi ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai/ karakter
1. Bertanya jawab tentang 1. Siswa aktif dalam hal-hal yang belum
1. Rasa ingin tahu
proses tanya jawab
diketahui siswa 2. Guru memberikan
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan dan
kesimpulan yang
penguatan dari materi
diberikan oleh guru.
2. Tekun dan patuh
c. Penutup ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Guru bersama siswa
1. Siswa Menilai tentang 1. Disiplin
melakukan refleksi
kegiatan
mengenai kegiatan
yang
belajar dalam KD ini.
dilaksanakan
Nilai Karakter
pembelajaran sudah
Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ? 2. Guru memberikan tugas 2. Siswa antusias mencatat 2. Patuh dan percaya diri yang akan dikerjakan
tugas dari guru dan
L a m p i r a n | 101
siswa dirumah
mempersiapkan pelajaran selanjutnya
3. Guru mengajak siswa 3. siswa
menutup
pelajaran
dengan
membaca
bersama-sama 3. Religious
membaca al-Hamdallah
hamdalah
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X, kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian Indikator pencapaian Siswa dapat menyebutkan Sunah-sunah dalam melaksanakan Ibadah Haji.
Teknik
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Tes Tulis
Uraian
Siswa Mampu Menyebut kan Hikmah Melaksanakan Ibadah Haji.
bagi lingkungan keluarga.
Tes Tulis
Uraian
Bagi keluarga.
Mengetahui, Guru Pamong Mapel PAI
Hikmah
melaksanakan
Sebutkan Tes Lisan
Uraian
Ibadah
Hikmah Haji
bagi
lingkungan keluarga ! Sebutkan
Tes Lisan
Ibadah
Haji !
Siswa Mampu Menyebut kan Hikmah Ibadah Haji
Sebutkan Sunah-sunah dalam melaksanakan Ibadah Haji ! Sebutkan
Siswa Mampu Menyebut kan Hikmah Ibadah Haji
Contoh Instrument/ Soal
Uraian
Ibadah
Hikmah Haji
keluarga!
Peneliti
Bagi
L a m p i r a n | 102
Terra Sa'adah. S Pd.
Prasetyo Andi Sabarkah
Lampiran 7
"Kisi-kisi Soal Uji Coba Instrumen" Nama :
Kelas :
Pililhlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C atau D ! 1. Pengertian haji menurut bahasa adalah .... a. menahan c. menyengaja b. memohon d. berpergian 2. Sengaja mengunjungi Ka'bah di Mekah untuk melakukan ibadah kepada Allah swt. adalah pengertian dari.... menurut istilah. a. Shalat c. Tahalul b. Thawaf d. Haji 3. Perhatikan pernyataan berikut 1) beragama Islam 2) mampu menulis dan membaca Al-Qur'an 3) sikap-perilakunya terpelihara dari dosa 4) baligh, berakal sehat, dan merdeka 5) disenangi oleh masyarakat sekitar 6) mampu menunaikan ibadah haji Dari ungkapan-ungkapan di atas yang termasuk syarat-syarat wajib melaksanakan ibadah haji adalah .... a. 1, 2, dan 3 c. 4, 5, dan 6 b. 1, 4, dan 6 d. 1, 3, dan 6 4. Segala perbuatan-perbuatan yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji yang apabila ditinggalkan ibadah hajinya tidak sah disebut .... a. wajib haji c. rukun haji b. sunah haji d. syarat haji 5. Yang tidak termasuk rukun haji adalah .... a. ihram c. wukuf b. tawaf d. melontar jumrah 6. Yang tidak termasuk wajib haji adalah .... a. tahalul c. melontar jumrah b. ihram dari miqat d. bermalam di mina 7. Bagaimana hukumnya apabila salah satu wajib haji ditinggalkan .... a. tidak sah b. sah c. tidak sah dan membayar denda d. sah tetapi wajib membayar denda
L a m p i r a n | 103
8. Mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali ketika melaksanakan haji disebut .... a. tawaf c. wukuf b. sa'i d. tahalul 9. Tawaf yang dilakukan ketika baru datang atau sampai di Mekah adalah .... a. tawaf ifadah c. tawaf tahalul b. tawaf wada d. tawaf qudum 10. Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa disebut .... a. tawaf c. sa'i b. wukuf d. ihram 11. Batas atau ketentuan waktu melakukan ibadah haji disebut .... a. muzdalifah c. miqat makani b. jumrah aqabah d. miqat zamani 12. Tawaf wada artinya .... a. tawaf pamitan b. tawaf baru datang
c. tawaf wajib d. tawaf mengelilingi ka'bah
13. Ihram ketika pelaksanaan ibadah haji termasuk .... a. syarat-syarat haji c. sunnah haji b. rukun haji d. larangan ibadah haji 14. Rukun haji yang tidak ada pada rukun umrah adalah .... a. ihram c. tawaf b. wukuf d. sa'i 15. Dalam menunaikan ibadah haji, wukuf dilaksanakan pada tanggal …. a. 7 Zulhijah c. 9 Zulhijah b. 8 Zulhijah d. 10 Zulhijah 16. Berikut ini yang merupakan macam-macam jumrah, kecuali .... a. jumrah ula c. jumrah aqabah b. jumrah wusta d. jumrah wada 17. Cara melakukan ibadah haji dengan mendahulukan haji, kemudian baru umrah adalah haji …. a. ifrad c. qiran b. tamattu d. ifrad dan tamattu 18. Membaca talbiyah selama dalam ihram sampai sampai melempar jumrah aqabah termasuk dalam .... a. syarat haji c. sunah haji b. rukun haji d. wajib haji 19. Kewajiban melaksanakan ibadah haji bagi seorang muslim adalah …. a. sekali dalam satu tahun
L a m p i r a n | 104
b. sekali dalam seumur hidup c. tiga kali dalam hidupnya d. setiap tahun jika dia mampu 20. Melaksanakan umrah diluar ibadah haji hukumnya .... a. halal c. haram b. mubah d. sunah 21. Labbaik allaahumma labbaik, labbaik laa syariika laka labbaik, innal-hamda wanni'mata laka wal-mulk laa syariika laka. adalah bunyi dari bacaan .... a. talbiyah c. tasyriyah b. takbiriyah d. tahmidiyah 22. Yang tidak termasuk ke dalam sunah-sunah haji adalah .... a. membaca talbiyah b. shalat sunah dua rakaat ba'da tawaf c. melontar jumrah aqabah d. masuk ke dalam ka'bah dan hijir Ismail 23. Pakaian Ihram dalam melaksanakan haji adalah .... a. pakaian yang dijahit b. pakaian yang berwarna hitam c. pakaian yang tidak dijahit d. pakaian yang memakai wewangian 24. Perhatikan pernyataan berikut a) mengerjakan shalat sunah ihram; b) mengerjakan wudhu; c) mengerjakan mandi sunah; d) memakai pakaian ihram; e) berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiah; f) mengucapkan niat haji. Dari ungkapan-ungkapan di atas urutkan pelaksanaan ihram secara berurutan .... a. c-b-d-a-f-e c. b-c-d-e-f-a b. c-b-a-f-e-d d. b-c-f-e-d-a 25. Berikut ini amalan yang dilakukan pada saat wukuf di Arafah antara lain, kecuali .... a. mengerjakan shalat Zuhur dan Ashar dengan cara qasar dan jamak di awal waktu b. mendengarkan khutbah wukuf c. mengerjakan shalat Maghrib dan Isya' dengan cara qasar dan jamak di akhir waktu d. memperbanyak zikir, do'a, dan membaca Al-Qur'an 26. Muzdalifah adalah .... a. sebuah tempat yang terletak antara Arafah dan Mina b. sebuah tempat yang terletak antara Arafah dan Marwah c. sebuah tempat yang terletak antara Safa dan Mina d. sebuah tempat yang terletak antara Safa dan Marwah 27. Melontar Jumrah Aqabah dilakukan pada tanggal .... a. 9 Zulhijah c. 11 Zulhijah
L a m p i r a n | 105
b. 10 Zulhijah
d. 12 Zulhijah
28. Tahalul adalah .... a. Berlari-lari kecil di antara bukit safa dan marwah b. Melempar batu sebanyak 7 kali c. Melepaskan diri dari Ihram haji dengan cara mencukur rambut d. Bermalam di Mina 29. Tempat yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah dimana umat Islam bermunajat kepada Allah disebut .... a. Mina c. Raudah b. Muzdalifah d. Multazam 30. Apa hukumnya memakai wewangian ketika melaksanakan ihram .... a. Sunah c. Mubah b. Haram d. makruh 31. Bolehkah melaksanakan akad nikah ketika sedang melaksanakan ihram, kecuali .... a. boleh, karena sudah baligh b. tidak boleh, karena termasuk larangan haji c. boleh, karena sudah selesai ihram dan melaksanakan tahalul d. tidak boleh, karena sedang melaksanakan ihram 32. Yang termasuk kedalam larangan dalam haji dan umrah antara lain, kecuali .... a. melakukan perbuatan maksiat dan tercela b. membunuh binatang c. memotong kuku dan mencukur rambut d. membaca kalimat talbiyah 33. Ibadah haji yang dikerjakan sesuai dengan ketentuan syara' dan dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah, sehingga ibadah hajinya diterima oleh-Nya disebut haji .... a. masbuq b. mardud c. mabrur d. muwafiq 34. Salah satu hikmah haji adalah .... a. mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam b. sarana untuk meraih gelar haji c. menunjukkan diri sebagai orang yang mampu naik haji d. mendapat pengalaman berwisata dan pergi ke luar negeri 35. Hikmah ibadah haji bagi kehidupan keluarga adalah .... a. membiasakan kepada keluarga dengan akhlak terpuji dan amal shaleh b. memberitahukan kepada tetangga tentang keluarga yang kaya c. membiasakan sifat riya kepada keluarga d. pamer kepada tetangga bahwa keluarganya mampu pergi haji
L a m p i r a n | 106
** Semoga Berhasil ** Lampiran 8 SOAL PRETEST DAN POSTTEST Nama :
Kelas :
Pililhlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C atau D ! 1. Perhatikan pernyataan berikut 7) beragama Islam 8) mampu menulis dan membaca Al-Qur'an 9) sikap-perilakunya terpelihara dari dosa 10) baligh, berakal sehat, dan merdeka 11) disenangi oleh masyarakat sekitar 12) mampu menunaikan ibadah haji Dari ungkapan-ungkapan di atas yang termasuk syarat-syarat wajib melaksanakan ibadah haji adalah .... c. 1, 2, dan 3 c. 4, 5, dan 6 d. 1, 4, dan 6 d. 1, 3, dan 6 2. Mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali ketika melaksanakan haji disebut .... c. tawaf c. wukuf d. sa'i d. tahalul 3. Tawaf yang dilakukan ketika baru datang atau sampai di Mekah adalah .... c. tawaf ifadah c. tawaf tahalul d. tawaf wada d. tawaf qudum 4. Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa disebut .... a. tawaf c. sa'i b. wukuf d. ihram 5. Batas atau ketentuan waktu melakukan ibadah haji disebut .... c. muzdalifah c. miqat makani d. jumrah aqabah d. miqat zamani 6. Tawaf wada artinya .... c. tawaf pamitan d. tawaf baru datang
c. tawaf wajib d. tawaf mengelilingi ka'bah
7. Dalam menunaikan ibadah haji, wukuf dilaksanakan pada tanggal …. a. 7 Zulhijah c. 9 Zulhijah b. 8 Zulhijah d. 10 Zulhijah 8. Cara melakukan ibadah haji dengan mendahulukan haji, kemudian baru umrah adalah haji …. c. ifrad c. qiran d. tamattu d. ifrad dan tamattu
L a m p i r a n | 107
9. Membaca talbiyah selama dalam ihram sampai sampai melempar jumrah aqabah termasuk dalam .... c. syarat haji c. sunah haji d. rukun haji d. wajib haji 10. Kewajiban melaksanakan ibadah haji bagi seorang muslim adalah …. e. sekali dalam satu tahun f. sekali dalam seumur hidup g. tiga kali dalam hidupnya h. setiap tahun jika dia mampu 11. Melaksanakan umrah diluar ibadah haji hukumnya .... a. halal c. haram b. mubah d. sunah 12. Perhatikan pernyataan berikut g) mengerjakan shalat sunah ihram; h) mengerjakan wudhu; i) mengerjakan mandi sunah; j) memakai pakaian ihram; k) berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiah; l) mengucapkan niat haji. Dari ungkapan-ungkapan di atas urutkan pelaksanaan ihram secara berurutan .... c. c-b-d-a-f-e c. b-c-d-e-f-a d. c-b-a-f-e-d d. b-c-f-e-d-a 13. Berikut ini amalan yang dilakukan pada saat wukuf di Arafah antara lain, kecuali .... e. mengerjakan shalat Zuhur dan Ashar dengan cara qasar dan jamak di awal waktu f. mendengarkan khutbah wukuf g. mengerjakan shalat Maghrib dan Isya' dengan cara qasar dan jamak di akhir waktu h. memperbanyak zikir, do'a, dan membaca Al-Qur'an 14. Muzdalifah adalah .... e. sebuah tempat yang terletak antara Arafah dan Mina f. sebuah tempat yang terletak antara Arafah dan Marwah g. sebuah tempat yang terletak antara Safa dan Mina h. sebuah tempat yang terletak antara Safa dan Marwah 15. Apa hukumnya memakai wewangian ketika melaksanakan ihram .... c. Sunah c. Mubah d. Haram d. makruh 16. Bolehkah melaksanakan akad nikah ketika sedang melaksanakan ihram, kecuali .... e. boleh, karena sudah baligh f. tidak boleh, karena termasuk larangan haji g. boleh, karena sudah selesai ihram dan melaksanakan tahalul h. tidak boleh, karena sedang melaksanakan ihram
L a m p i r a n | 108
17. Yang termasuk kedalam larangan dalam haji dan umrah antara lain, kecuali .... e. melakukan perbuatan maksiat dan tercela f. membunuh binatang g. memotong kuku dan mencukur rambut h. membaca kalimat talbiyah 18. Ibadah haji yang dikerjakan sesuai dengan ketentuan syara' dan dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah, sehingga ibadah hajinya diterima oleh-Nya disebut haji .... e. masbuq f. mardud g. mabrur h. muwafiq 19. Salah satu hikmah haji adalah .... e. mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam f. sarana untuk meraih gelar haji g. menunjukkan diri sebagai orang yang mampu naik haji h. mendapat pengalaman berwisata dan pergi ke luar negeri 20. Hikmah ibadah haji bagi kehidupan keluarga adalah .... e. membiasakan kepada keluarga dengan akhlak terpuji dan amal shaleh f. memberitahukan kepada tetangga tentang keluarga yang kaya g. membiasakan sifat riya kepada keluarga h. pamer kepada tetangga bahwa keluarganya mampu pergi haji
** Semoga Berhasil **
L a m p i r a n | 109
Lampiran 9 UJI VALIDITAS, UJI RELIABILITAS, DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN SOFTWARE ANATES 4.0 Reliabilitas Tes Butir Soal Banyak Subyek Butir soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
= 0,80 = 35 = 21 Daya pembeda -50 0 50 -33.33 -16.67 16.67 -16.67 33.33 83.33 16.67 16.67 66.67 16.67 0 16.67 50 66.67 16.67 33.33 33.33 16.67 -16.67 0 16.67 33.33 33.33 0 16.67 -33.33 66.67 33.33 16.67 16.67 16.67 16.67
Tingkat kesukaran Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Sangat mudah Sedang Sangat mudah Sangat mudah Mudah Mudah Sangat mudah Sangat mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sangat mudah Sangat mudah Mudah Sangat mudah Sangat mudah Sukar Sedang Sangat mudah Sangat mudah Mudah Sedang Sedang Sangat mudah Sangat mudah Sangat mudah Sangat mudah
Korelasi
Signifikansi korelasi
-0.446 0.185 0.538 -0.346 -0.216 0.093 -0.241 0.437 0.646 0.733 0.58 0.352 -0.015 -0.064 0.733 0.156 0.473 0.399 0.332 0.312 0.067 -0.203 -0.064 0.482 0.351 0.349 0.043 0.067 -0.216 0.624 0.314 0.733 0.733 0.527 0.733
Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan
L a m p i r a n | 110
Lampiran 10 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Nilai Pre-test Kelas Eksperimen (X.1) Nama Nilai Achdan Naufal Anastasia Arine Andre Luthfiansyah Anisa Fitria Aviesta Putri Shanan Camelia Raudatul Jannah Chintya Hestya Marpaung Cut Anniza Rahmaniza Dina Rosdiana Fadlan Arsyadhika Ramadhan Gema Sena Dewandaru Kevin Aditya Laleta Sekar Wangi Siswanto Muh. Bagas Prananda Maulani H. Muhammad Althaf Trialdy Muhammad Fauzan Ali Muhammad Lafian Maghribi Muhammad Rainald Maulana Muyassar Nugroho Noveriza Putri Nurtanty Trie Wejani Oktha Mangestika Frastyaningrum Silfitri Wardani Tasya Tya Putri Wijaya Winne Oktaviani Wiwit Tatianingrum Qarosaeya
70 55 65 60 45 50 55 55 60 45 65 65 45 65 60 65 65 65 65 60 60 55 45 60 70 60
L a m p i r a n | 111
Lampiran 11 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Nilai Pre-test Kelas Kontrol (X.2) Nama Bunga Nur Firliah Faisal Ibrahim Kuswa Farahdila Andini Surapto Inayah Nur Bintang Utami Mas Dimas Satria Ananda Mufid Abyansyah Muhammad Faishal Rahman Muhammad Gandhi Anugrah Bayan Muhammad Mufid Andera Muhammad Nauval Nabilah Khairunnisa Nabilla Ananda Putri Nadhifa Arundeti Naufal Farid Ibrahim Nugroho Ramadhan Nur Arif Rahman Pramandika Rifki Yudana Puspita Ayu Alifah Ramadhan Febri Kusuma Rizki Dwi Junianto Safina Dilasari Hermanto Salmaa Putri Ermanda Satria Wira Prajogo Syafiq Amirza Alwahdi Syakhri Abdurrafi Yunira Balkis
Nilai 60 60 65 45 40 70 30 35 60 35 55 60 45 60 40 60 65 45 60 55 50 65 70 65 65 60
L a m p i r a n | 112
Lampiran 12 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Nilai Post-test Kelas Eksperimen (X.1) Nama Nilai Achdan Naufal Anastasia Arine Andre Luthfiansyah Anisa Fitria Aviesta Putri Shanan Camelia Raudatul Jannah Chintya Hestya Marpaung Cut Anniza Rahmaniza Dina Rosdiana Fadlan Arsyadhika Ramadhan Gema Sena Dewandaru Kevin Aditya Laleta Sekar Wangi Siswanto Muh. Bagas Prananda Maulani H. Muhammad Althaf Trialdy Muhammad Fauzan Ali Muhammad Lafian Maghribi Muhammad Rainald Maulana Muyassar Nugroho Noveriza Putri Nurtanty Trie Wejani Oktha Mangestika Frastyaningrum Silfitri Wardani Tasya Tya Putri Wijaya Winne Oktaviani Wiwit Tatianingrum Qarosaeya
95 65 80 90 85 65 85 75 80 60 80 75 70 85 85 85 95 90 85 70 85 90 90 85 95 85
L a m p i r a n | 113
Lampiran 13 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Nilai Post-test Kelas Kontrol (X.2) Nama Bunga Nur Firliah Faisal Ibrahim Kuswa Farahdila Andini Surapto Inayah Nur Bintang Utami Mas Dimas Satria Ananda Mufid Abyansyah Muhammad Faishal Rahman Muhammad Gandhi Anugrah Bayan Muhammad Mufid Andera Muhammad Nauval Nabilah Khairunnisa Nabilla Ananda Putri Nadhifa Arundeti Naufal Farid Ibrahim Nugroho Ramadhan Nur Arif Rahman Pramandika Rifki Yudana Puspita Ayu Alifah Ramadhan Febri Kusuma Rizki Dwi Junianto Safina Dilasari Hermanto Salmaa Putri Ermanda Satria Wira Prajogo Syafiq Amirza Alwahdi Syakhri Abdurrafi Yunira Balkis
Nilai 70 85 90 50 65 90 50 60 85 50 70 80 70 75 75 70 80 60 80 85 85 80 80 80 70 80
L a m p i r a n | 114
Lampiran 14
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen Skor Terbesar : 70 Skor Terkecil : 45
Rentang (R)
: Skor Terbesar – Skor Terkecil = 70 – 45 = 35
Banyak Kelas (BK)
: 1 + 3.3 Log 26 = 1 + 3.3 Log (1.42) = 1 + 4.686 = 5.686 = 5 atau 6
Panjang Kelas (i)
: R BK = 35 6 = 5.83 = 5 atau 6
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
No Interval 1 2 3 4 5 6
Batas Batas Bawah Atas
44.5 45-49 49.5 50-54 54.5 55-59 59.5 60-64 64.5 65-69 69.5 70-74 Jumlah
49.5 54.5 59.5 64.5 69.5 74.5
Frekuensi fi
fi(%)
fk
4 1 4 7 8 2 26
15.38% 3.85% 15.38% 26.92% 30.77% 7.69% 100%
4 5 9 16 24 26
Titik Tengah (xi) 47 52 57 62 67 72
1. Harga Mean dihitung dengan menggunakan rumus:
Mx =
∑
= 1582/26 = 60.85
2
2
xi
fixi
fixi
2209 2704 3249 3844 4489 5184
188 52 228 434 536 144 1582
8836 2704 12996 26908 35912 10368 97724
L a m p i r a n | 115
2. Harga median dihitung menggunakan rumus: Me
= Bb + P (
)
Me
= 59.5 + 5 (
(
)
)
= 62 3. Harga Modus dihitung menggunakan rumus: (
)
Mo
=
Mo
= 64.5 + 5 (
)
= 65 4. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD
(
√
SD = √
SD =√
(
( (
) )
) ( (
) )
) (
)
=
√
= √
= 7.66
L a m p i r a n | 116
Lampiran 15
Distribusi Frekuensi Pretest kelas Kontrol Skor Terbesar : 70 Skor Terkecil : 40 : Skor Terbesar – Skor Terkecil
Rentang (R)
= 70 – 30 = 40 Banyak Kelas (BK)
: 1 + 3,3 Log 26 = 1 + 3,3 Log (1,42) = 1 + 4,686 = 5,686 = 5 atau 6
Panjang Kelas (i)
: R BK = 40 6 = 6,67 = 6 atau 7
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol
No Interval 1 2 3 4 5 6 7
Batas Batas Bawah Atas
29.5 30-35 35.5 36-41 41.5 42-47 47.5 48-53 53.5 54-59 59.5 60-65 65.5 66-71 Jumlah
35.5 41.5 47.5 53.5 59.5 65.5 71.5
Frekuensi fi
fi(%)
fk
3 2 3 1 2 13 2 26
11.54% 7.69% 11.54% 3.85% 7.69% 50.00% 7.69% 100%
3 5 8 9 11 24 26
Titik Tengah (xi) 32.5 38.5 44.5 50.5 56.5 62.5 68.5
1. Harga Mean dihitung dengan menggunakan rumus:
Mx =
∑
= 1421/26
2
2
xi
fixi
fixi
1056.25 1482.25 1980.25 2550.25 3192.25 3906.25 4692.25
97.5 77 133.5 50.5 113 812.5 137 1421
3168.75 2964.5 5940.75 2550.25 6384.5 50781.3 9384.5 81174.5
L a m p i r a n | 117
= 54.65
2. Harga median dihitung menggunakan rumus:
Me
= Bb + P (
Me
= 59.5 + 7
) (
(
)
)
= 60 3. Harga Modus dihitung menggunakan rumus: Mo
=
(
)
Mo
= 59.5 + 7
(
)
= 63 4. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD
√
SD =
√
SD =√
(
( (
) )
(
) ( ( ) (
)
) )
=
√
= √
= 11.85
L a m p i r a n | 118
Lampiran 16
Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen Skor Terbesar : 95 Skor Terkecil : 65
Rentang (R)
: Skor Terbesar – Skor Terkecil = 95 – 60 = 35
Banyak Kelas (BK)
: 1 + 3,3 Log 26 = 1 + 3,3 Log (1,42) = 1 + 4,686 = 5,686 = 5 atau 6
Panjang Kelas (i)
: R BK = 35 6 = 5,83 = 5 atau 6
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen
No Interval 1 2 3 4 5 6
Batas Batas Bawah Atas
59.5 60-65 65.5 66-71 71.5 72-77 77.5 78-83 83.5 84-89 89.5 90-95 Jumlah
65.5 71.5 77.5 83.5 89.5 95.5
Frekuensi fi
fi(%)
fk
3 2 2 3 9 7 26
11.54% 7.69% 7.69% 11.54% 34.62% 26.92% 100%
3 5 7 10 19 26
Titik Tengah (xi) 62.5 68.5 74.5 80.5 86.5 92.5
1. Harga Mean dihitung dengan menggunakan rumus:
Mx =
∑
= 2141/26
2
2
xi
fixi
fixi
3906.25 4692.25 5550.25 6480.25 7482.25 8556.25
187.5 137.0 149.0 241.5 778.5 647.5 2141
11718.75 9384.5 11100.5 19440.75 67340.25 59893.75 178878.5
L a m p i r a n | 119
= 82.35 2. Harga median dihitung menggunakan rumus:
Me
= Bb + P (
Me
= 83.5 + 6
) (
(
)
)
= 85 3. Harga Modus dihitung menggunakan rumus: Mo
=
(
Mo
= 83.5 + 6
(
) )
= 88 4. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD
√
SD =
√
SD =√
(
( (
) )
(
) ( ( ) (
)
) )
=
√
= √
= 10.15
L a m p i r a n | 120
Lampiran 17
Distribusi Frekuensi Posttest kelas Kontrol Skor Terbesar : 90 Skor Terkecil : 50 : Skor Terbesar – Skor Terkecil
Rentang (R)
= 90 – 50 = 40 Banyak Kelas (BK)
: 1 + 3,3 Log 26 = 1 + 3,3 Log (1,42) = 1 + 4,686 = 5,686 = 5 atau 6
Panjang Kelas (i)
: R BK = 40 6 = 6,67 = 6 atau 7
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol
No Interval 1 2 3 4 5 6 7
Batas Batas Bawah Atas
49.5 50-55 55.5 56-61 61.5 62-67 67.5 68-73 73.5 74-79 79.5 80-85 85.5 86-91 Jumlah
55.5 61.5 67.5 73.5 79.5 85.5 91.5
Frekuensi fi
fi(%)
fk
3 2 1 5 2 11 2 26
11.54% 7.69% 3.85% 19.23% 7.69% 42.31% 7.69% 100%
3 5 6 11 13 24 26
Titik Tengah (xi) 52.5 58.5 64.5 70.5 76.5 82.5 88.5
1. Harga Mean dihitung dengan menggunakan rumus:
Mx =
∑
= 1929/26
2
2
xi
fixi
fixi
2756.25 3422.25 4160.25 4970.25 5852.25 6806.25 7832.25
157.5 117 64.5 352.5 153 907.5 177 1929
8268.75 6844.5 4160.25 24851.3 11704.5 74868.8 15664.5 146363
L a m p i r a n | 121
= 74.19 2. Harga median dihitung menggunakan rumus:
Me
= Bb + P (
Me
= 73.5 + 7
) (
(
)
)
= 80.5 3. Harga Modus dihitung menggunakan rumus: Mo
=
(
Mo
= 79.5 + 7
(
) )
= 83 4. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD
√
SD =
√
SD =√
( (
)
(
) ( (
(
)
)
) ) (
)
= √
= √
= 11.39
L a m p i r a n | 122
Lampiran 18 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen Xᵢ
F
Zn
F.xᵢ
X²
F.X²
Z
45 50
4 1
4 5
180 50
2025 2500
55 60 65 70
4 7 8 2
9 16 24 26
220 420 520 140
3025 3600 4225 4900
8100 2500 12100 25200 33800 9800
̅ = 60.85
SD = 7.66 L tabel =
√
=
F(Z)
S(Z)
-2.07 -1.42
0.0192 0.0778
0.154 0.192
-0.76 -0.11 0.54 1.19
0.2236 0.4562 0.7054 0.8830
0.346 0.615 0.923 1.000
F(Z)-S(Z) -0.1346 -0.1145 -0.1226 -0.1592 -0.2177 -0.1170
Lo = 0.1145 = 0,173
Lo < L tabel = 0.1145 < 0,173 Kesimpulan : Dari perhitungan didapat nilai Lo = 0.1145, dan L tabel untuk n = 26 dengan taraf signifikan 0,05 adalah sebesar = 0,173. Karena Lo < Lt (0.1145 < 0.173) maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas berdistribusi Normal.
L a m p i r a n | 123
Lampiran 19 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol Xᵢ
30 35 40 45 50 55 60 65 70
̅=
F
1 2 2 3 1 2 8 5 2 54.65
Zn
F.xᵢ
X²
F.X²
Z
1 3 5 8 9 11 19 24 26
30 70 80 135 50 110 480 325 140
900 1225 1600 2025 2500 3025 3600 4225 4900
900 2450 3200 6075 2500 6050 28800 21125 9800
-2.08 -1.66 -1.24 -0.81 -0.39 0.03 0.45 0.87 1.30
SD = L tabel =
√
11.85 =
F(Z)
S(Z)
0.0188 0.0485 0.1075 0.2090 0.3483 0.5120 0.6736 0.8078 0.9032
0.038 0.115 0.192 0.308 0.346 0.423 0.730 0.923 1.000
F(Z)-S(Z)
-0.0197 -0.0669 -0.0848 -0.0987 0.0021 0.0889 -0.0572 -0.1153 -0.0968
Lo = 0.0889 = 0,173
Lo < L tabel = 0.0889 < 0,173 Kesimpulan : Dari perhitungan didapat nilai Lo = 0.0889, dan L tabel untuk n = 26 dengan taraf signifikan 0,05 adalah sebesar = 0,173. Karena Lo < Lt (0.0889 < 0.173) maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas berdistribusi Normal.
L a m p i r a n | 124
Lampiran 20 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen Xᵢ
60 65 70 75 80 85 90 95
̅=
F
1 2 2 2 3 9 4 3 82.346
Zn
F.xᵢ
X²
F.X²
Z
1 3 5 7 10 19 23 26
60 130 140 150 240 765 360 285
3600 4225 4900 5625 6400 7225 8100 9025
3600 8450 9800 11250 19200 65025 32400 27075
-2.20 -1.71 -1.22 -0.72 -0.23 0.26 0.75 1.25
SD = L tabel =
√
10.150 =
F(Z)
S(Z)
0.0139 0.0436 0.1112 0.2358 0.4090 0.6026 0.7734 0.8944
0.038 0.115 0.192 0.269 0.385 0.731 0.885 1.000
F(Z)-S(Z)
-0.0246 -0.0718 -0.0811 -0.0334 0.0244 -0.1282 -0.1112 -0.1056
Lo = 0.0244 = 0,173
Lo < L tabel = 0.0244< 0,173 Kesimpulan : Dari perhitungan didapat nilai Lo = 0.0244, dan L tabel untuk n = 26 dengan taraf signifikan 0,05 adalah sebesar = 0,173. Karena Lo < Lt (0.0244< 0.173) maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas berdistribusi Normal.
L a m p i r a n | 125
Lampiran 21 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol Xᵢ
50 60 65 70 75 80 85 90
̅=
F
3 2 1 5 2 7 4 2 74.19
Zn
F.xᵢ
X²
F.X²
Z
3 5 6 11 13 20 24 26
150 120 65 350 150 560 340 180
2500 3600 4225 4900 5625 6400 7225 8100
7500 7200 4225 24500 11250 44800 28900 16200
-2.12 -1.25 -0.81 -0.37 0.07 0.51 0.95 1.39
SD = L tabel =
√
11.39 =
F(Z)
S(Z)
0.0170 0.1056 0.2090 0.3557 0.5279 0.6950 0.8289 0.9177
0.115 0.192 0.231 0.423 0.500 0.769 0.923 1.000
F(Z)-S(Z)
-0.0984 -0.0867 -0.0218 -0.0674 0.0279 -0.0742 -0.0942 -0.0823
Lo = 0.0279 = 0,173
Lo < L tabel = 0.0279< 0,173 Kesimpulan : Dari perhitungan didapat nilai Lo = 0.0279, dan L tabel untuk n = 26 dengan taraf signifikan 0,05 adalah sebesar = 0,173. Karena Lo < Lt (0.0279< 0.173) maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas berdistribusi Normal.
L a m p i r a n | 126
Lampiran 22 Tabel Hasil Uji Homogenitas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 ∑
X 60 65 65 70 70 75 75 80 80 80 85 85 85 85 85 85 85 85 85 90 90 90 90 95 95 95 2130
Varian (SD2) variable X 2
SD
=
∑
Y 50 50 50 60 60 65 70 70 70 70 70 75 75 80 80 80 80 80 80 80 85 85 85 85 90 90 1915
X2 3600 4225 4225 4900 4900 5625 5625 6400 6400 6400 7225 7225 7225 7225 7225 7225 7225 7225 7225 8100 8100 8100 8100 9025 9025 9025 176800
XY 3000 3250 3250 4200 4200 4875 5250 5600 5600 5600 5950 6375 6375 6800 6800 6800 6800 6800 6800 7200 7650 7650 7650 8075 8550 8550 159650
Y2 2500 2500 2500 3600 3600 4225 4900 4900 4900 4900 4900 5625 5625 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 7225 7225 7225 7225 8100 8100 144575
Varian (SD2) variable Y
(∑ )
2
SD
=
∑
(∑ )
L a m p i r a n | 127 (
)
(
=
=
=
=
=
=
=
=
= 92.154
= 141.115
)
Perhitungan Uji Homogenitas Uji Homegenitas yang dihitung menggunakan uji Fisher dengan Rumus : ∑
F=
(∑ )
dan
=
∑
(∑ )
Langkah-langkah perhitungannya : 1. Menentukan hipotesis Ho = Data memiliki varians homogen Ha = Data tidak memiliki varians homogen 2. Menentukan kriteria pengujian Ho diterima jika Fhitung
Ftabel
Ha ditolak jika Fhitung
Ftabel
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil) db1 (pembilang) = n – 1 = 26 - 1 = 25 db2 (penyebut) = n – 1 = 26 - 1 = 25 4. Menentukan nilai F hitung Berdasarkan tabel persiapan uji homogenitas, diperoleh pada posttest eksperimen dan kontrol sehingga diperoleh: F hitung
=
= 1.531
5. Menentukan nilai F tabel Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F tabel adalah 1.940
92.154 dan
141.115
L a m p i r a n | 128
Karena tabel Fhitung
Ftabel (1.531< 1.940) untuk hasil posttest eksperimen dan
kontrol, maka Ho diterima. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa data tersebut memiliki varians yang homogen.
Lampiran 23 Perhitungan Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t dengan langkah perhitungan sebagai berikut : a. Merumuskan Hipotesis Ho
: μ1
= μ2
Ha
: μ1
μ2
Keterangan : μ1 : Rata-rata hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan media audio visual μ2 : Rata-rata hasil belajar kognitif siswa dengan tidak menggunakan media audio visual Kriteria pengujian sebagai berikut: Jika -ttabel
thitung maka Ho diterima pada taraf signifikan 0,05.
Jika thitung
-ttabel atau ttabel
thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan 0,05.
b. Menentukan Uji Statistik Total
(
=
)
(
(
(
) – )
)
( (
) – )
=
S =√
= 10.80
L a m p i r a n | 129
Perhitungan UJI t
t=
̅
̅
√
=
– √
=
=
√
=
=
√
= 2.775
Maka nilai thitung adalah 2.775 Untuk mencari ttabel karena hipotesisnya 1 arah maka untuk menentukan ttabel = t (
, db)
Dengan (db) = (n1
n2 - 2) = ( 26 26 – 2) = 50 dan taraf signifikan
= 0,05
Maka nilai ttabel = t (0.05, 50) adalah 1.645 c. Pengambilan Kesimpulan Karena didapat thitung = 2.775
ttabel = 1.645 maka Ho ditolak atau Ha diterima. Artinya
media audio visual berpengaruh nyata terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Al-Islam pada taraf signifikan
= 0.05.