Pelatihan Applied Approach PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Ragam Media Dalam Pembelajaran
Modul Pelatihan Applied Approach
MODUL 4
Ragam Media Dalam Pembelajaran
RAGAM MEDIA PEMBELAJARAN Pendahuluan Media sebagai alat bantu mengajar tidak pernah luput dibicarakan sebagai bagian yang seharusnya dimanfaatkan oleh dosen dalam proses pembelajaran, namun pada kenyataannya bagian inilah yang kerap kali terabaikan dengan berbagai alasan seperti, terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia dan alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul, karena ada banyak jenis media yang dapat digunakan, disesuaikan dengan kondisi waktu, keuangan maupun materi yang akan disampaikan. Setiap jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menayangkan pesan dan informasi (Kemp, 1985). Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh para dosen agar mereka dapat memilih media yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Kaset audio misalnya, merupakan media auditif yang dapat memberikan kontribusi maksimal untuk mengajarkan topik-topik perkuliahan yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounnciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing, banyak kaset audio yang telah siap pakai beredar di pasaran. Apabila materi kaset audio tersebut tidak sesuai, dosen dapat menyiapkan sendiri secara mudah dan relatif murah. Pembuatan media kaset audio untuk penggunaan dalam ruang kuliah hanya membutuhkan sebuah alat rekam, kaset dan nara sumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya hanya membutuhkan alat yang sama. Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa pemilihan dan pemanfaatan media dapat disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Ketepatan memilih media dalam pembelajaran sangat bergantung pada pengetahuan dan pengalaman dosen tentang ragam media, mulai dari media yang sederhana sampai pada media yang canggih. Untuk itu melalui bahan ajar ini Anda sebagai dosen diharapkan akan mengenal beragam media dalam pembelajaran. Secara khusus, setelah membaca bahan ajar ini, Anda akan dapat: Membedakan ragam media dalam pembelajaran; Menyebutkan karakteristik media; Menyebutkan pemanfaatan media dalam pembelajaran. Materi-materi tersebut akan membantu Anda untuk dapat memilih dan menentukan media yang sesuai dengan materi perkuliahan, situasi serta kondisi yang ada. Hal ini secara langsung akan berdampak kepada kemampuan Anda untuk menciptakan proses pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi mahasiswa. Ragam Media Di era informasi saat ini, teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya media komunikasi. Dampak dari perkembangan ini dapat dirasakan oleh dunia pendidikan yaitu semakin banyak media pembelajaran yang tersedia dan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari dosen kepada mahasiswa atau sebaliknya. Diharapkan dengan menggunakan media komunikasi ini, proses belajar dapat berlangsung lebih efektif dan efisien. Dari begitu banyak media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, Heinich dkk. (1996) membuat klasifikasi jenis media pembelajaran sebagai berikut: a. Media yang tidak diproyeksikan (non projected media)
120 Modul Pelatihan Applied Approach
b. c. d. e. f.
Media yang diproyeksikan (projected media) Media Audio (Audio) Media Video (Video) Media berbasis komputer (computer based media) Multi media kit.
Media Yang Tidak Diproyeksikan Media ini sering disebut sebagai media pameran atau displayed media. Jenis media yang tergolong media yang tidak diproyeksikan yaitu: 1. Realia 2. Model 3. Bahan grafis (graphic materials) 4. Display Keempat jenis media ini merupakan media yang dapat dikatagorikan sebagai media sederhana yang tidak membutuhkan tenaga listrik. Walaupun demikian media ini mampu menciptakan kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan lebih menarik. 1. Realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus selalu dihadirkan secara nyata dalam ruang kuliah, tetapi dapat juga dengan cara melihat langsung (observasi) benda nyata tersebut dilokasinya. Realia dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan hidup aslinya. Ciri media realia yang asli adalah benda yang masih berada dalam keadaan utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenamya dan dapat dikenali sebagaimana wujud aslinya (Brown.et.al 1985). Media realia sangat bermanfaat terutama bagi mahasiswa yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu, misalnya pada bidang studi geologi. Pengetahuan mahasiswa mengenai jenis batuan dapat dikatakan terbatas dan mungkin hanya mengetahuinya melalui gambar. Pada kondisi seperti ini media realia akan sangat membantu pemahaman mereka mengenai tekstur maupun warna dari jenis batuan yang sedang dibahas. Demikian pula pada bidang-bidang studi lain yang membutuhkan pengalaman terhadap benda sebenarnya, proses pembelajaran akan sangat terbantu dengan penggunaan media realia. Selatn dalam bentuk aslinya penggunaan realia ini dapat pula di modifikasi. Menurut Heinich, et.al (1996) modifikasi penggunaan realia dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dalam tiga cara yaitu: Cutaways/potongan. Benda sebenamya yang akan digunakan sebagai media tidak digunakan secara utuh atau menyeluruh, tetapi hanya digunakan sebagian dengan cara dibagi atau dibelah menjadi dua. Modifikasi ini dimaksudkan untuk dapat melihat keadaan bagian dalam dari benda yang digunakan sebagai realia. Misalnya realia sebuah mesin, dengan cara membelah mesin tersebut, kita dapat mengamati proses berlangsung di dalamnya. Specimen/'contoh. Jenis realia ini digunakan dalam bentuk asli tanpa dikurangi sedikitpun. Specimen mewakili karakter dari sebuah benda dalam jenis atau kelompoknya, misalnya kupu-kupu yang berasal dari species tertentu atau species serangga lain. Umumnya untuk memudahkan penggunaannya di dalam kegiatan pembelajaran, specimen tersebut dikemas atau diletakkan dalam botol, kotak atau tempat lain. Hal ini akan mempermudah pengamatan terhadap specimen tersebut. Exhibit/Pameran. Menampilkan benda-benda tertentu yang dirancang seolah berada dalam lingkungan atau situasi yang asli. Misalnya benda-benda bersejarah, benda-benda tersebut dipamerkan dalam warna atau kondisi di
Modul Pelatihan Applied Approach
KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
121
MODUL 4
Ragam Media Dalam Pembelajaran mana benda tersebut berada atau situasi sebagaimana benda tersebut dimanfaatkan pada kurun masa tertentu.
Gambar 1. Media Realia Pemanfaatan media realia dalam bentuk cutaway atau specimen dalam proses pembelajaran sangat luas dapat diaplikasikan pada mata kuliah baik eksakta maupun non eksakta. Walaupun penggunaan media realia, yang merupakan benda nyata, secara teori memiliki berbagai keunggulan seperti mudah didapatkan, murah, namun pada kenyataannya tidak dernikian. Banyak benda-benda nyata yang tidak dapat dihadirkan dalam bentuk yang sebenarnya yang disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan tertentu. 2. Model didefinisikan sebagai benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda yang sesungguhnya (Heinich, et.al., 1996). Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala pengadaan realia seperti harga yang tinggi atau benda yang sebenarnya sulit untuk digunakan sebagai realia. Penggunaan model sebagai pengganti realia merupakan kehilangan yang besar dalam memberikan penjelasan yang paling tepat dan sesuai. Tetapi kehilangan ini dapat dikompensasikan apabila penggunaan model memungkinkan mahasiswa memusatkan perhatian kepada bagian dalam benda yang sulit didapat melalui benda realia. Model dapat berukuran lebih besar, lebih kecil atau berukuran sama seperti benda aslinya serta dapat menampilkan wujud yang lengkap dan rinci seperti benda aslinya atau dapat ditampilkan dalam wujud yang telah disederhanakan untuk mempermudahkan berlangsungnya proses pembe-lajaran. Sebagai salah satu media yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar, model memiliki keunggulan yang tentunya sangat membantu proses tersebut, walaupun demikian media ini juga memiliki beberapa keterbatasan.
Gambar 2. Media Model
122 Modul Pelatihan Applied Approach
3. Bahan Grafis yang dimaksud dalam hal ini adalah gambar-gambar atau visualvisual yang penampilannya tidak diproyeksikan. Contoh bahan grafis yaitu Gambar, Grafik, Chart, Poster, dan Kartun. Gambar merupakan satu bentuk media yang masuk dalam katagori grafis. Gambar didefinisikan sebagai representasi visual dari orang, tempat ataupun behda yang diwujudkan diatas kanvas, kertas atau bahan lain baik dengan cara lukisan, gambar atau foto. Ukuran foto dan gambar dapat diperbesar atau diperkecil agar dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran tertentu. Pemanfaatan gambar dalam proses pembelajaran sangat membantu dosen dalam beberapa hal seperti yang dikemukakan oleh Hackbarth (1996): menarik perhatian, pada umumnya semua orang senang melihat foto/gambar, menyediakan gambaran nyata dari suatu objek yang karena suatu hal tidak mudah untuk diamati, unik, memperjelas hal-hal yang bersifat abstrak, mampu mengilustrasikan suatu proses.
Foto
Lukisan
Gambar 3. Bahan Grafis Grafik didefinisikan sebagai bahan-bahan nonfotografis dengan format dua dimensi yang didesain khusus untuk mengkomunikasikan pesan dan informasi tertentu. Umumnya data yang berbentuk daftar ataupun tabel dapat disusun kedalam bentuk grafik. Penampilan data dalam bentuk grafik umumnya akan menjadi lebih mudah dipahami dan lebih menarik. Penggunaan grafik dalam kegiatan pembelajaran mempunyai berbagai pilihan dan variasi. Setidaknya grafik dapat ditampilkan dalam empat jenis yaitu; batang, gambar, lingkaran dan garis. Keempat jenis grafik ini memiliki penampilan serta tingkat keterbacaan yang berbeda. Grafik biasanya dilengkapi dengan tulisan yang menjelaskan simbol-simbol yang terdapat di dalamnya. Pemilihan jenis grafik yang akan digunakan biasanya tergantung pada kompleksitas dari informasi atau data yang ingin disampaikan, selain itu juga tergantung pada kemampuan atau keterampilan mahasiswa dalam menginterpretasikan grafik (Heinich, et.al., 1996). ;
Modul Pelatihan Applied Approach
KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
123
MODUL 4
Ragam Media Dalam Pembelajaran Grafik batang umumnya digunakan untuk membandingkan objek yang sejenis yang diukur dalam waktu yang berbeda atau membandingkan objek yang berbeda dalam waktu sama. Grafik gambar merupakan jenis grafik yang paling sederhana dan merupakan bentuk alternatif dari grafik batang, di mana jumlah atau angka-angka yang ingin disampaikan ditampilkan dalam bentuk gambar. Grafik gambar ini biasanya menarik bagi semua tingkatan usia. Untuk dapat menggunakan grafik gambar sebagai media dalam proses pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Gunakan simbol gambar yang mudah dipahami dan dapat memberikan penjelasan dengan sendirinya, misalnya gambar orang dapat digunakan sebagai simbol untuk menjelaskan jumlah penduduk, atau gambar toga digunakan untuk mensimbolkan jumlah mahasiswa yang lulus. Gunakan simbol gambar sesederhana mungkin. Grafik lingkaran juga dikenal dengan sebutan "grafik pie", merupakan grafik yang sangat mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Lingkaran yang digunakan untuk menggambarkan grafik ini dibagi dalam beberapa porsi atau segmen. Tiap segmen menggambarkan bagian atau prosentasi dari suatu keseluruhan. Gabungan dari segmen-segmen dalam lingkaran tersebut bernilai 100%. Pemberian warna dapat' dilakukan untuk rnenonjolkan dan membedakan segmen satu dengan segmen lain. Jika dibandingkan dengan ketiga jenis grafik lain, maka grafik garis merupakan grafik yang paling akurat dan paling kompleks. Grafik garis ini merupakan grafik yang termasuk dalam jenis grafik dua skala yang menggunakan aksis vertikal dan horizontal. Grafik garis memiliki nilai tertentu pada skala vertikal maupun skala horizontal. Nilai-nilai yang tergambar pada grafik tersebut dihubungkan satu dengan yang lain sehingga terlihat sebagai sebuah garis. Garis tersebut dapat terlihat lurus atau turun naik, hal ini ditentukan oleh nilai yang terdapat pada skala vertikal dan skala horizontal.
4a. Grafik batang
4c. Grafik lingkaran
4b. Grafik gambar
4d. Grafik garis Gambar 4. Ragam Grafik
124 Modul Pelatihan Applied Approach
Chart adalah representasi grafis yang memperlihatkan hubungan abstrak antara variabel satu dengan variabel lain. Chart pada umumnya digunakan untuk menggambarkan sebuah peristiwa secara kronologis, jumlah atau kuantitas dan hierarki. Flow chart, misalnya merupakan chart yang menggambarkan proses atau alur berlangsungnya sebuah peristiwa. Sedangkan organigram digunakan untuk menjelaskan hubungan hierarkis yang terdapat dalam suatu organisasi. Kartun biasanya berbentuk gambar tangan (line drawing) yang memberi informasi tentang kejadian atau peristiwa yang melibatkan orang-orang tertentu di dalamnya secara komikal. Kartun pada umumnya digunakan dalam berbagai surat kabar atau majalah. Tetapi tentunya juga menarik bila digunakan dalam proses pembelajaran. Poster biasanya berisi gabungan antara gambar (visual) dengan tulisan (words). Medium ini digunakan untuk menarik perhatian orang agar dapat melihat pesan atau informasi yang ada didalamnya. Poster biasanya digunakan sebagai sarana persuasif.
5a. Chart
5b. Kartun
5.c Pster Gambar 5. Ragam Bahan Grafis Panduan Praktis Pemanfaatan Bahan Grafis Seleksi gambar atau visual lain berdasarkan tujuan pembelajaran. Untuk mempengaruhi emosi atau sikap penggunaan foto akan dapat membantu. Untuk tujuan pembelajaran yang bersifat pendefinisian suatu konsep penggunaan ilustrasi kurang tepat.
Modul Pelatihan Applied Approach
KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
125
MODUL 4
Ragam Media Dalam Pembelajaran Seleksi gambar atau visual harus didasarkan pada penggunaannya. Apabila waktu yang digunakan untuk menginterpretasikan gambar cukup dan disertai dengan penjelasan, maka gambar yang dipilih dapat lebih rinci. Namun bila waktunya terbatas maka sebaiknya memilih gambar atau visual yang sederhana dan mudah dimengerti, seperti diagram sederhana, chart atau gambar tangan biasa. Kriteria lain yang perlu diperhatikan adalah estetika penampilan dan kualitas produksi. Misalnya untuk pemilihan foto, perlu diperhatikan perspektifnya, pencahayaan, fokus dan eksposure dan komposisi. Untuk pembuatan segala jenis media grafis, sajikan satu ide/pokok pikiran dalam satu gambar, usahakan sederhana dengan penggunaan kata-kata yang minimal. 4. Bahan pameran (display) merupakan medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu, sehingga orang dapat melihat informasi dan pengetahuan yang ada didalamnya. Media yang tergolong dalam bahan pameran yaitu: bulletin board, papan tulis magnetis dan flip chart. Pada media tersebut dapat ditempatkan gambar atau objek riil tertentu yang akan dipamerkan. Evaluasi Media Visual Untuk mengoptimalkan pemanfaatan media visual dalam proses pembelajaran, maka sebelum digunakan media tersebut perlu dievaluasi. Evaluasi terhadap media visual ini pada prinsipnya melalui dua tahap yaitu: ketepatan dan efektifitas media yang akan digunakan dalam mengekspre-sikan informasi yang ingin disampaikan. Evaluasi mengenai media yang akan digunakan ini penting sekali dilakukan agar pemanfaatan media dalam proses pembelajaran dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Pemilihan dan pemanfaatan media perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: Tujuan pembelajaran yang akan dicapai, Karakteristik mahasiswa, Kondisi yang ada, Materi perkuliahan. Media Yang Diproyeksikan (Projected Media) Media yang tergolong sebagai media yang diproyeksikan adalah: overhead transparansi (OHT) dan slide suara. Klasifikasi ini didasarkan pada cara penggunaan kedua media tersebut yaitu diproyeksikan ke layar. Untuk memproyeksikan kedua media ini diperlukan alat khusus yang dinamakan projektor. OHT merupakan medium yang paling sering digunakan disejumlah besar perguruan tinggi dan telah dibahas secara lugas pada materi progam PEKERTI mengenai media pembelajaran. Bahan ajar ini hanya akan membahas mengenai media slide baik yang menggunakan suara maupun tidak.
6a. Gambar slide dengan ukuran standard (22,9 mm x 34,2 mm) dengan frame 2 inch x 2 inch
126 Modul Pelatihan Applied Approach
6b. Gambar sejumlah slide dalam tray dan projector Gambar 6. Media Slide Slide tergolong dalam medium visual yang penggunaannya diproyeksikan ke layar. Medium slide dapat menampilkan gambar yang sangat realistis. Hal ini disebabkan bahan dasar medium slide merupakan film fotografis yang berbentuk transparan yang sangat tepat untuk digunakan sebagai suplemen bahan belajar pada bidang studi eksakta seperti jurusan MIPA (biologi, kimia, dan fisika), kedokteran, arsitektur dan juga pada bidang studi sosial. Pada bidang studi biologi, slide dipergunakan untuk memperlihatkan berbagai macam objek yang akan membuat perkuliahan lebih menarik dan hidup. Demikian pula pada bidang studi kimia, slide dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang perubahan warna yang terjadi pada proses persenyawaan dan topik-topik lain yang memerlukan penjelasan melalui visual. Bidang-bidang ilmu sosial seperti antropologi, sejarah, kesenian serta bidang lain yang memiliki karakteristik materi yang perlu divisualisasikan akan sangat terbantu dengan penggunaan media slide. Keunggulan media slide untuk memprojeksikan gambar yang kecil menjadi ukuran yang lebih besar sangat membantu pemahaman mahasiswa tentang detail suatu objek. Penggunaan slide dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan ataupun tanpa suara. Slide tanpa suara pada umumnya digunakan apabila gambar yang satu dengan gambar lain dapat berdiri sendiri, sementara penjelasannya diberikan langsung oleh dosen. Lain halnya dengan slide suara, penyajiannya dilakukan dengan urutan tertentu yang disinkronisasi dengan unsur suara. Walaupun slide suara dapat digunakan untuk proses pembelajaran dalam ruang kuliah secara berkelompok, namun biasanya slide suara digunakan untuk keperluan pembelajaran secara individual. Pesatnya perkembangan teknologi peralatan fotografi memudahkan proses pembuatan media slide. Ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk menyiapkan. media slide sebagai alat bantu mengajar, yaitu: Dengan bantuan kamera foto modern, Anda sebagai dosen yang mungkin masih amatir dalam bidang fotografi akan mampu memproduksi media slide. Hal terpenting yang perlu Anda ketahui adalah mengenai objek yang akan difoto yang tentunya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Ukuran objek yang akan diambil juga perlu diperhatikan, apakah objek berukuran Long Shot (LS), Medium Shot (MS), Close Up (CU) atau Big Close Up (BCU). Perhatikan perbedaan ukuran-ukuran tersebut pada gambar 7.
Modul Pelatihan Applied Approach
KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
127
MODUL 4
Ragam Media Dalam Pembelajaran
Gambar 7. Ukuran Pengambilan Gambar Jenis film yang akan digunakan untuk pembuatan slide adalah jenis chrome seperti: Kodachrome, Ektachrome, Fujichrome. Apabila Anda menginginkan gambar yang tajam maka Anda dapat memilih Kodachrome 64 atau Fujichrome 100. Tetapi jika Anda menghadapi kesulitan dengan pencahayaan yang kurang baik, maka sebaiknya Anda menggunakan Ektachrome 400. Panduan presentasi dengan slide 1. Persiapan materi slide: Usahakan mempersiapkan foto slide dalam format landscape (posisi horizontal dan sedapat mungkin menghindari format portrait (vertikal). Gunakan jenis dan ukuran huruf secara konsisten. Pilihlah jenis huruf yang mudah terbaca, misalnya Helvetica. Untuk Judul gunakan ukuran 36 - 40 point, sedangkan untuk sub-judul minimal berukuran 24 point. Pergunakan slide grafis untuk menjelaskan konsep-konsep sulit yang tidak dapat divisualisasikan dengan photo. Jenis grafis yang dapat digunakan antara lain: peta, tabel, grafik, baik grafik garis, grafik batang, grafik gambar, maupun grafik lingkaran. Perhatikan warna dan kontras dalam mempersiapkan materi yang akan dijadikan slide. 2. Penggunaan slide projektor: Gunakan slide tray yang memiliki kapasitas 80 slide. Tray dengan kapasistas 140 slide kerap kali menyebabkan kemacetan. Urutkan slide dan berilah nomor sesuai dengan urutan presentasi. Letakkan slide film dalam tray dengan posisi yang benar, jangan sampai terbalik. Untuk mencegah peletakan slide terbalik, berilah tanda bulatan kecil pada frame bagian bawah sebelah kiri, sehingga pada saat slide film diletakkan pada tray, maka posisi tanda . bulatan akan berada disebelah kanan atas. (perhatikan gambar 8). Letakkan slide tray pada projektor dengan posisi yang benar. Gunakan pointer untuk menunjuk ke layar, jangan jari dipisah.
128 Modul Pelatihan Applied Approach
Ganti dengan gambar KING Halaan 24
Gambar 8. Slide Media Audio Media Audio merupakan media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan ringkas serta mudah dibawa (portable). Media ini dapat dipergunakan baik untuk keperluan belajar berkelompok (group learning) maupun belajar individual. Dengan karakteristik yang dimilikinya, media audio sangat efektif digunakan pada beberapa bidang studi seperti bahasa, drama dan seni musik. Penggunaan media audio untuk pelajaran bahasa umumnya difokuskan kepada dua pokok bahasan utama yaitu pengucapan (pronounciation) dan structure drill (Hackbarth, 1996). Untuk mempelajari pronounciation, mahasiswa dapat mendengarkan kata atau frasa, mengulang pengucapan dan dapat rnembandingkan pengucapan yang dilakukan dengan Pengucapan yang terdengar melalui kaset. Mahasiswa dapat mengulang pengucapannya sehingga sama atau hampir menyamai pengucapan yang terdapat pada rekaman audio. Penggunaan rekaman audio pada bidang studi bahasa untuk keahlian tertentu sangat berguna karena mampu memperlihatkan penggunaan tatabahasa yang agak aneh, serta kesalahan lain dari segi gramatikal. Untuk mata kuliah seni musik, media audio selain dapat digunakan oleh dosen di dalam niang kuliah untuk memberikan contoh-contoh yang berkaitan dengan bidang musik, dapat pula digunakan oleh mahasiswa untuk merekam hasil karyanya dan mendengarkan kembali penampilannya. Pemanfaatan lain dari media audio ini adalah pada bidang studi Komunikasi dan Jurnalistik. Dosen pada kedua bidang tersebut dapat menggunakan media audio untuk memberikan contoh mengenai bagaimana memberikan reportase atau pidato yang baik dan materi-materi lain yang sesuai dan tepat untuk direkam dan dipresentasikan melalui kaset audio. Pemanfaatan media audio dalam perkuliahan dapat dikombinasikan dengan media lain, misalnya dengan media cetak baik dalam bentuk teks ataupun visual lain seperti gambar dan grafik. Rekaman audio dapat dilakukan dalam bentuk format audio kaset dan audio compact disc (audio CD). Untuk materi-materi tertentu rekaman audio siap pakai yang dikemas dalam format audio kaset maupun CD dapat ditemukan di pasaran. Walaupun demikian jika materi dirasakan kurang tepat, maka seorang dosen dapat merancang dan membuat program audio sendiri.
Modul Pelatihan Applied Approach
KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
129
MODUL 4
Ragam Media Dalam Pembelajaran
Gambar 9. Penggunaan Media Audio Panduan praktis: Pilih program audio yang tersedia, harga terjangkau, sesuai dengan peralatan yang dimiliki (audio casssette player atau compact disc player). Perhatikan program dari segi materinya seperti: kesesuaian dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, ketepatan materi. Perhatikan program dari segi kualitas penyajiannya seperti: Apakah narasi program menarik perhatian? Apakah materi disajikan secara sistimatis? Apakah penggunaan musik atau sound effek berhasil membangun perhatian mahasiswa? Selain itu perlu diperhatikan pula tingkat kesulitan program. Apabila program audio siap pakai yang beredar di pasaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, maka dosen dapat mengembangkan program sendiri. Untuk itu diperlukan beberapa persiapan produksi, seperti: Menyiapkan naskah audio sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Naskah tersebut harus ditelaah oleh sesama ahli materi atau bahkan ahli media. Menyiapkan ruang rekaman. Apabila perguruan tinggi memiliki studio audio maka rekaman dapat dilakukan di studio, tetapi bila tidak maka carilah tempat yang tenang tanpa ada interupsi. Kualitas rekaman di studio dan ruangan biasa memang mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. Untuk memperoleh kualitas yang lebih baik selain memilih ruangan yang tenang, ruangan berkarpet dan berkorden dapat mengurangi gangguan suara/noise yang muncul. Media Video Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran di ruang kuliah sudah bukan merupakan hal yang aneh. Sebagai media audiovisual dengan memiliki unsur gerakan dan suara, video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang studi. Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak mahasiswa untuk melanglang buana kemana saja walaupun dibatasi dengan ruang kuliah. Objek-objek yang terlalu kecil, terlalu besar, berbahaya atau bahkan tidak dapat dikunjungi oleh mahasiswa karena lokasinya di belahan bumi lain, dapat dihadirkan melalui media video. Pada bidang studi yang banyak mempelajari keterampilan motorik dapat mengandalkan kemampuan video. Melatih keterampilan melakukan kegiatan dengan prosedur tertentu akan terbantu dengan pemanfaatan media video. Dengan kemampuan untuk menyajikan gerakan lambat (slow motion), media video membantu dosen untuk menjelaskan gerakan atau prosedur tertentu
130 Modul Pelatihan Applied Approach
dengan lebih rinci. Keterampilan yang dapat dilatihkan melalui media video tidak hanya berupa keterampilan fisik saja, tetapi juga keterampilan interpersonal seperti keterampilan dalam bidang psikologi dan hubungan masyarakat. Di samping itu keterampilan manajerial juga dapat dilatihkan melalui pemanfaatan media video. Dosen dapat memilih program-program video yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, menyaksikan bersama di ruang kelas dan kemudian membahas serta mendiskusikannya. Selain digunakan untuk melihat programprogram yang telah siap pakai, media video juga dapat dimanfaatkan untuk merekam aktifitas mahasiswa yang tengah berlatih menguasai keterampilan interpersonal, kemudian hasil rekaman tersebut dibahas dan dianalis oleh sesama rekan mahasiswa dan dosen. Kemampuan video untuk mengabadikan kejadian kejadian faktual dalam bentuk program dokumenter bermanfaat untuk membantu dosen dalam mengetengahkan fakta dan kemudian membahas fakta tersebut secara lebih jelas dan mendiskusikannya di ruang kuliah. Format video Dengan kemajuan teknologi yang pesat format video untuk merekam gambar, gerakan dan suara tidak hanya dalam bentuk kaset tetapi dalam bentuk lain seperti laser videodisc dan compact disc. Walaupun format kaset memiliki beragam jenis, dalam ruang kuliah umumnya digunakan kaset VHS yang memiliki kualitas yang cukup memadai untuk digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Panduan praktis penggunaan video: Preview dan tentunya program video/CD yang relevan atau menunjang materi perkuliahan. Persiapkan peralatan pemutar (playback) dan pastikan peralatan tersebut dapat berfungsi dengan baik sebelum perkuliahan dimulai. Persiapkan aktifitas lanjutan yang perlu dilakukan mahasiswa setelah menyaksikan program, misalnya diskusi atau penugasan. Jika diperlukan, persiapkan materi lain yang terkait dengan program video, misalnya handout, chart atau visual lain. Perhatikan reaksi mahasiswa pada saat menyaksikan program. Hal ini perlu dilakukan untuk memprediksi bagian mana yang terlihat sulit dicema atau membosankan. Selanjutnya catatan tersebut dapat digunakan dalam kegiatan diskusi lanjutan. Media Berbasis Komputer (Computer Based Media) Komputer dewasa ini tidak lagi merupakan konsumsi mereka yang bergerak dalam bidang bisnis atau dunia kerja, tetapi juga dimanfaatkan secara luas oleh dunia pendidikan. Menurut Hannafin dan Peck (1998) potensi media komputer yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran antara lain: memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara mahasiswa dan materi pembelajaran, proses belajar dapat berlangsung secara individual sesuai dengan kemampuan belajar mahasiswa, mampu menampilkan unsur audio visual untuk meningkatkan minat belajar, dapat memberikan umpan balik terhadap respon mahasiswa dengan segera, mampu menciptakan proses belajar secara berkesinambungan.
Modul Pelatihan Applied Approach
KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
131
MODUL 4
Ragam Media Dalam Pembelajaran Heinich, et.al. (1996) mengemukakan enam bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan dalam merancang sebuah media pembelajaran yang berbasis komputer, berupa: praktek dan latihan (drill and practice) tutorial permainan (games) simulasi (simulation) penemuan (discovery) pemecahan masalah (problem solving) Program yang berbentuk drill and practice umumnya digunakan apabila mahasiswa diasumsikan telah mempelajari konsep, prinsip dan prosedur sebagai materi pembelajaran. Tujuan dari bentuk program ini adalah melatih kecakapan dan keterampilan, dan biasanya menyajikan sejumlah soal atau kasus yang memerlukan respon mahasiswa! dengan disertai umpan balik, baik yang bersifat positif maupun negatif. Selain memberikan umpan balik, program ini umumnya juga menyajikan pengukuhan terhadap jawaban yang tepat. Bentuk lain dari penyajian program komputer adalah program tutorial. Program ini menyajikan informasi dan pengetahuan dalam topik-topik tertentu diikuti dengan latihan pemecahan soal dan kasus. Keunggulan lain dari program tutorial adalah kemampuannya untuk menyajikan informasi dalam bentuk bercabang (branches). Bentuk ini memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk mempelajari materi ajar yang lebih disukai terlebih dahulu. Permainan (game) selalu menarik dan menyenangkan untuk diikuti, demikian pula halnya dengan program komputer yang mengemas informasi dalam bentuk permainan. Program yang berisi permainan dapat memberi motivasi bagi mahasiswa untuk mempelajari informasi yang ada didalamnya. Hal ini sangat berkaitan erat dengan esensi bentuk permainan yang selalu menampilkan masalah menantang yang perlu dicari solusinya oleh pemakai. Program simulasi berupaya melibatkan mahasiswa dalam persoalan yang mirip dengan situasi yang sebenarnya namun tanpa resiko yang nyata. Melalui program simulasi mahasiswa diajak untuk mcmbuat keputusan yang tepat dari beberapa alternatif solusi yang ada. Setiap keputusan yang diambil akan memberi dampak tertentu. Dalam program berbentuk penemuan (discovery), program komputer mampu menayangkan masalah yang harus dipecahkan oleh mahasiswa dengan cara trial and error. Mahasiswa harus terus mencoba sampai berhasil menemukan solusi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Dengan cara ini mereka diharapkan dapat lebih memahami prosedur yang ditempuh untuk memecahkan suatu masalah dan mampu mengingatnya lebih lama. Bentuk lain dari tayangan komputer interaktif adalah problem solving atau pemecahan masalah. Program seperti ini dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara yang ditempuh mahasiswa dalam memberikan respon. Pada cara yang pertama mahasiswa merumuskan sendiri solusi masalah yang ditampilkan lewat komputer dan memasukkan program ke dalamnya. Sedangkan pada cara yang kedua, komputer menyediakan jawaban yang mewakili respon mahasiswa terhadap masalah yang ditayangkan oleh komputer. 1. Komputer multi media
132 Modul Pelatihan Applied Approach
Perkembangan teknologi yang luar biasa telah mampu mewujudkan suatu bentuk media yang dinamakan multi media. Multi media merupakan jenis media yang memadukan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbasis kepada penggunaan teknologi komputer. Komputer multi media adalah penggabungan teknologi komputer dengan berbagai sumber materi baik dalam bentuk teks, gambar, grafik," dan suara yang ditampilkan melalui layar komputer (Heinich, 1996). Teknologi komputer memungkinkan konfigurasi bentuk penyajian dalam sebuah multi media memunculkan penamaan yang berbeda misalnya hypermedia, video interaktif, CD-ROM, digital video interactive, dan virtual reality. Tiap-tiap bentuk multi media tersebut memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing. Hypermedia merupakan komputer software yang menggunakan teks, grafik, video dan audio yang saling berkait dan dihubungkan sedemikian rupa, sehingga informasi-informasi yang ada dapat dengan mudah digunakan sesuai dengan keinginan pengguna (Heinich, 1996). Interactive video merupakan salah satu bentuk multi media yang memadukan rekaman video yang disajikan secara interaktif dengan menggunakan teknologi komputer. Pengguna interactive video tidak hanya dapat melihat dan mendengar, tetapi dapat juga memberikan respon secara aktif (Heinich, 1996). Interaksi yang terjadi antara pengguna dengan media ini akan berdampak langsung pada tempo, kecepatan serta urutan penyajian materinya. Walaupun pemanfaatan interactive video sangat baik digunakan secara individual, tetapi dapat pula digunakan dalam kelompok kecil, maupun kelompok besar. Pemanfaatan secara individual memungkinkan mahasiswa berinteraksi langsung dengan materi pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajamya. Sedangkan pemanfaatan dalam kelompok kecil maupun besar dapat dilakukan dengan menggunakan layar yang lebih lebar, namun tentu saja akan menghilangkan sifat self-paced study. CD-ROM adalah bentuk disc yang berkapasitas lebih dari 650 megabytes mampu menyimpan berbagai bentuk informasi digital seperti: teks, grafik, photo, animasl, dan audio (Heinich, 1996). Pemanfaatan CD-ROM ditemukan dalam bentuk ensiklopedi atau digunakan dalam penelitian data base. Virtual reality (VR) merupakan bentuk terbaru penggunaan teknologi komputer dalam tiga dimensi yang memungkinkan penggunanya berpartisipasi aktif (Heinich, 1996). Pemanfaatan VR yang cukup menonjol adalah dalam bidang arsitekrur. VR dalam bidang ini mampu memecahkan masalah kontruksi secara elektronik sebelum pembangunan sebenarnyi dilakukan. 2. Internet dan e-mail Dengan teknologi yang berkembang pesat dewasal ini, pemanfaatan komputer dalam proses pembelajaran tidak hanya dapat digunakan secara stand alone tetapi dapat pula dimanfaatkan dalam suatu jaringan. Jaringan komputer atau computer network telah memungkinkan proses belajar menjadi lebih luas, lebih interaktif dan lebih fleksibel. Mahasiswa dapat melakukan proses belajar tanpa dibatasi oleh faktor ruang dan waktu, artinya apabila fasilitas jaringan tersedia, mahasiswa dapat melakukan proses belajar di mana saja dan kapan saja. Kelebihan lain dari jaringan komputer sebagai media pendidikan adalah adanya kemungkinan bagi mahasiswa untuk melakukan interaksi dengan sesama mahasiswa, dan dengan dosen di luar ruang kuliah. Kemampuan interaktif ini
Modul Pelatihan Applied Approach
KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
133
MODUL 4
Ragam Media Dalam Pembelajaran mampu membuat proses belajar menjadi lebih efektif yang memberi kemungkinan kepada dosen untuk memberikan umpan balik (feedback) terhadap proses dan hasil belajar mahasiswa. Jaringan komputer yang paling umum digunakan adalah internet. Saat ini teknologi internet telah memungkinkan setiap orang memperoleh akses yang lebih besar terhadap beragam informasi yang tersedia. Teknologi ini telah dimanfaatkan secara luas mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai pada jenjang yang lebih tinggi.
Gambar 11. Pemanfaatan Komputer Pada beberapa institusi pendidikan yang terkemuka di Indonesia, misalnya Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menawarkan mata kuliah tertentu dengan memanfaatkan teknologi komputer. Kenyataan ini menunjukkan bahwa penggunaan komputer di perguruan tinggi dapat digunakan. Pemanfaatan komputer tersebut dapat digunakan secara bervariasi, perkuliahan dapat dilakukan secara penuh melalui komputer, namun dapat pula dikombinasikan dengan tatap muka yang telah menjadi bagian dari proses Pembelajaran. Untuk langkah awal, kombinasi antara pemanfaatan komputer dengan tatap muka lebih feasibel. Tugas-tugas dapat diberikan oleh dosen dan dikerjakan oleh mahasiswa melalui komputer, hal ini membuka kemungkinan bagi dosen untuk memberikan penilaian yang terbuka dan juga memberi kesempatan kepada mahasiswa lain untuk memberikan masukan. Internet merupakan bentuk jaringan komputer yang menghubungkan lebih dari 3.000 jaringan komputer yang tersebar di seluruh dunia. Teknologi ini dapat berperan sebagai sumber informasi bagi dunia pendidikan yang selama ini mengalami kendala dalam memperoleh sumber informasi. Ragam informasi yang sangat kaya sangat membantu memperluas pengetahuan dan wawasan baik bagi dosen maupun mahasiswa. Pemanfaatan internet dalam perkuliahan dapat dilakukan dengan cara pemberian tugas untuk mencari informasi tertentu baik secara berkelompok maupun individual. Laporan tugas tersebut selanjutnya dibahas dan didiskusikan dalam ruang kuliah. Pendekatan seperti ini merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dapat dikatakan sebagai "maju bersama". Multi Media Kit Multi media kit diartikan sebagai paket bahan ajar yang terdiri dari beberapa jenis media yang digunakan untuk menjelaskan suatu topik/materi tertentu, yang dilengkapi dengan study guide, lembar kerja yang moduler (Heinich, 1996). Pengertian ini berbeda dengan pengertia'n komputer multi media yang mengintegrasikan berbagai bentuk materi baik teks, gambar, grafik maupun suara dalam komputer. Dengan demikian jelas bahwa pengertian multi media kit berbeda dengan komputer multi media. Multi media kit biasanya digunakan dalam mata kuliah Fisika, Kimia dan Biologi yang siap digunakan oleh dosen untuk menyajikan perkuliahannya. Multi media kit juga dapat digunakan langsung oleh mahasiswa baik secara berkelompok atau individual dalam melakukan eksperimen mengenai prinsip dan mekanisme kerja
134 Modul Pelatihan Applied Approach
suatu benda. Multi media kit untuk materi-materi tententu dapat dibeli sebagai paket lengkap yang siap pakai, tetapi dosen dapat pula mempersiapkan paket multi media kit yang sesuai dengan dana yang tersedia dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penggunaan multi media kit yang beredar dipasaran maupun yang dirancang sendiri oleh dosen perlu memperhatikan tujuan utama dari penggunaannya yaitu: memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar secara langsung untuk mengamati, melakukan eksperimen, meningkatkan rasa ingin tahu, dan memberikan suatu keputusan terhadap apa yang telah diujicobakan. Rangkuman 1.
2. 3.
Pemanfaatan media selain berfungsi sebagai alat bantu dosen dalam proses pembelajaran, juga merupakan cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan mengenal ragam media pembelajaran, dosen dapat memilih media yang paling memungkinkan digunakan dalam proses pembelajaran, disesuaikan dengan situasi serta kondisi yang dihadapi. Menurut Heinich dkk (1996), jenis media meliputi media yang diproyeksikan, yang tidak diproyeksikan, media audio, video, media berbasis computer dan multi media kit. Manfaatkan semaksimal mungkin media yang telah tersedia dengan memperhatikan pencapaian tujuan pembelajaran. Apabila kondisi perguruan tinggi memungkinkan untuk memfasilitasi proses pembelajaran dengan media, maka dosen dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan menggunakan atau mengembangkan media yang tepat sesuai dengan keinginan dosen dan tujuan pembelajaran.
Latihan 1. 2. 3. 4. 5.
Jelaskan perbedaan antara media realia dan model! Dalam pembuatan media slide, Anda perlu menentukan ukuran obyek yang akan ditampilkan. Jelaskan ukuran-ukuran obyek dalam pengambilan gambar! Dari berbagai jenis media yang telah Anda ketahui, berikan contoh topik, materi dan tujuan pembelajaran yang paling sesuai untuk disajikan melalui media Audio. Jelaskan persiapan yang perlu Anda lakukan untuk memanfaatkan media slide! Jelaskan enam bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan dalam merancang media yang berbasis komputer!
Daftar Pustaka Green,
L. (1986). Creative Slide/Tape Programs. Colorado: Libraries Unlimited, Inc. Littleton.
Hackbarth,
S. (1996). The Educational Technology Handbook. New Jersey: Educational Technology Publications, Englewood Cliffs.
Hannafin, M. J., Peck, L. L. (1998). The Design, Development and Evaluation of Instructional Software. New York: Mc.Millan Publ., Co. Heinich, R., et. al. (1996). Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.
Modul Pelatihan Applied Approach
KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
135