*li
lllil+fflli'li,-ilimiffil /\,\Tt ttR[i{ttl,t\ li()rir JlN,\l10N,\t l0l(fSlsllrTI{utl0M
ffi
S^--{i
r.L-t'rt{ fli, A ,r,1 w\t (B&lss Piven0 YMiftnt$Pla| ht ftuOut{ru AMr ruruBummiltsa
rJETiATfI
PERHTMPUNAN A1V0KAT]NISXES|A
i[0ONESIANIDVDEATES ^SSOcIAREN
KESEPA}IA TANBERSAM,A ANTARA KOMISINASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN, MAHKAMAH A G U N GR E P U B L I IKN D O N E S I A . KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA, NEGARAREPUBLIK KEPOLISIAN INDONESIA, KEMENTERIAN PEREMPUAN DANPERLINDUNGAN PEMBERDAYAAN ANAK R E P U B L I KI N D O N E S I A , PERHIMPUNAN A D V O K A TI N D O N E S I A
Nomor:147lKNAKTP lMoUlXll2011 Nomor:1848/KMA/SKB/XU201 1 Nomor:KEP-244NAJJAT 11t 2011 Nomor:Bl27lxlt2}11 -PN2011 Nomor:34/MoU/MPP Nomor:011/PERADI-DPN/MoU lXU2011
TENTANG AKSESKEADILANBAGIPEREMPUAN KORBA,N KEKERASAN
^'/ V v_L
PEf:lAtfl
PERHIMPI.JNANADVDKAT INOONES
INDOHESIAH ADVOCATES ASSOCIAT
K0rll5lN^tl0Mt,lNTl lIff RIqr\TIRlrlDilltRLllltJN
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KOMISINASIONALANTI KEKERASAN TERIIADAPPEREMPUAN, MAHKAMAH A G U N GR E P U B L I IKN D O N E S I A , KEJAKSAAN R E P U B L I IKN D O N E S I A , K E P O L I S I AN NE G A R AR E P U B L I IKN D O N E S I A . DANPERLINDUNGAN ANAK KETJIENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN R E P U B I . IIKN D O N E S I A , P E R H I M P U N AAN INDONESIA DVOKAT Nomor:147lKNAKTP lMoUlXll2011 1 Nomor:1B4B/KMAJSKB/XU201 Nomor:KEP-244NN J Al 11I 2011 Nomor:Bl27lxll2011 P-P41201 Nomor:34/MoU/MP \ 1 Ncmor:011/PERADI-DPN/MoU lKlt2Ol TENTANG AKSESKEADILAI.I BAGIPEREIIIPUAN KORBANKEKEIRASAN Padahariini Rabu,tanggaldua puluhtiga,bulanNovember, taliunduaribusebelas, bertempat yangbertandatangan di Jakarta, di bawahini: l.
YLJNIYANTI CHUZAIFAH,selakuKetuaKomisiNasionalAnti KekerasanTerhadap Perempuan, dalamhal ini bertindak u;rtukdan atas namaKOMISINASIONALA,NTI KEKERASANTERHADAPPEREMPUAN, berkedudukan di Jalan Latuharhari 48 JakartaPusat10310,selanjutnya drsetrut PIHAKPERTAMA;
ll.
DJOKOSARWOKO,SH., MH.,s:laku KetuaMudaTindakPidanaKhusus,mewakili Ketua MahkamahAgung Republiklndonesia,dalam hal ini bertindakatas nama MAHKAMAHAGUNGREPUBLIKINDONESIA, berkedudukan di JalanMerdekaUtara Nomor9-13JakartaPusat,yangselanjutnya disebutPIHAKKEDUA; BASRIEFARIEF,selakuJaksaAgung RepublikIndonesia, dalam hal ini bertindak untukdan atas nama KEJAKSAANREPUBLIKINDONESIA, berkedudukan di Jalan SultanHasanuddinNomor 1, KebayoranBaru JakartaSelatan, selanjutnyadisebut PIHAKKETIGA;
lll.
lV.
JENDERALPOLISI Drs. TIMUR PRADOPC,KepalaKepolisianNegara Republik lndonesia,dalam hal ini bertindakuntuk dan atas nama KEPOLISIANNEGARA REPUBLIKINDONESIA(Polri),berkedudukan di JalanTrunojoyoNo.3, Kebayoran Baru,Jakarta12110,yangselanjutnya disebutPIHAKKEEMPAT;
V.
LTNDA AMALIA SARI S.lP., Menteri Negara PemberdayaanPerempuan dan Perlindungan Anak RepublikIndonesia, dalamhal ini bertindak untukdan atas nama KEMENTERIANPEMBERDAYAAN PEREMPUANDAN PERLINDUNGAN ANAK 2 / 0 I--*
-I$
4
vl.
yangberkedudukan REPUBLIKINDONESIA, di JalanMedanMerdekaBaratNomor15 JakartaPusat,selanjutnya disebutPIHAKKELIMA;dan Dr. OTTOHASIBUAN, AdvokatIndonesiadarsm SH,MM, KetuaUmumPerhimpunan hal ini bertindakuntuk dan atas nama PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA (PERADI),berkedudukan di GedungGrandSohoSlipi,Lantai11 JalanS. ParmanKav. 22-24JakartaBarat,selanjutnya disebutPIHAKKEENAM.
Denganmempertimbangkan hal-halsebagaiberikut: a.
bahwa tindakkekerasanmerupakankejahatanyang melanggarHak Asasi Manusiadan dapat mengancam kelangsunganhidup suatu bangsa, khususnya perempuandan anak:
b.
bahwa korban tindak kekerasanlerutamaperempuanberhak mendapatperlindungan hukum dan penangananyang memberikanrasakeadilan;
c.
bahwa penangananpefempuandan anak korbankekerasanyang termaktubdalam Undang-UndangNomor 23 Tahun 2004 tentang PenghapusanKekerasan Dalam Rumah Tangga, Undang-UndangNomor 21 Tanun 2007 tentatrg Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, dan Undang-Urrdanglain yang terkait penghapusankekerasanterhadapperempuanbelummaksimal;
d.
bahwa untuk mengoptimalkanpenanganantersebutyang sesuai dengan peraturan perundang-undangansebagaimanadimaksuddalam huruf c, diperlukankerjasama terpadu antar institusiterkait;dan
e.
bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimanadimaksuddalam huruf a, huruf b, huruf c dan hurufd perluditetapkankesepakatan bersamaantaraKomisiNasionalAnti KekerasanTerhadap Perempuan,MahkamahAgung RepublikIndonesia,Kejaksaan Republik Indonesia, KepolisianNegara Republik lndonesia, KementerianNegara Pemberdayaan Perempuan dan PerlindunganAnak Republik Indonesia dan PerhimpunanAdvokatIndonesia.
D e n g a n m e n g i n g a tp e r a t u r a np e r u n d a n g - u n d a n g asne b a g a ib e r i k u t : 1.
Pasal28 D ayat (1) Undang-Undang DasarNegaraRepublikIndonesiaTahun 1945;
2.
Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai PenghapusanSegala Bentuk DiskriminasiTerhadap Wanita (ConventionOn The EtiminationOf AtiForms Of Discrimination AgainstWo,nen);
3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Convention Agansf Torture And Other Cruel, lnhuman or Degrading Treatment Or Punishmenf(KonvensiMenentangPenyiksaandan Perlakuanatau PenghukumanLain yang Kejam,Tidak Manusiawi,atau Merendahkan MartabatManusia);
4.
Undang-UndangRepubliklndonesiaNomor39 Tahun1999tentangHak Asasi Manusia;
5.
Undang-UnCangRepublikIndonesiaNomor2 Tahun 2002 tentarrgKepolisianNegara RepublikIndonesia;
6.
U n d a n g - U n d a nR g e p u b l i kI n d o n e s i N a o m o r2 3 T a h u n2 0 0 2t e n t a n gP e r l i n d u n g aAnn a k ;
7.
U n d a n g - U n d a nR g e p u b l i kI n d o , n e sN i ao m o r 1 BT a h u n 2 0 0 3t e n t a n gA d v o k a t ;
B.
U n d a n g - U n d a r rRge p u b l i kI n d o n e s i N a o m o r1 6 T a h u n2 0 0 4t e n t a , nK g e j a k s a a nR e p u b l i k Indonesia;
9.
Undang-UndangRepubrikIndonesiaNomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KekerasanDalamRumah langga;
n'r(v y4.
10.
Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan Undang-UndangRepublikIndurnesia Dan Perlindungan TenagaKerjaIndonesiadi Luar Negeri,
11.
a o m o r1 3 T a h u n2 0 0 6 t e n t a n gP e r l i n d u n g aSna k s i U n d a n g - U n d a nRge p u b l i kI n d o n e s i N Dan Korban;
12.
UnCang-UndangRepublik IndonesiaNomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan lnternationalCovenant On Civil and Political Rights (Kovenan InternasionalTentang H a k - h a kS i p i ld a r iP o l i t i k ) ;
13.
Undang-UndangRepublik lndonesia Nomor 23 l-alrurr 2006 tentang Administrasi Kependudukan;
14.
Undang-UndangRepublikIndonesiaNomor 2'1 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TindakPidanaDerdagangan Orang;
15.
U n d a n g - U n d a nR g e p u b l i kI n d o n e s i aN o m o r3 T a h u n 2 0 0 9 t e n t a n gP e r u b a h a nK e d u a Nomor14 Taltur,1985tentangMahkanrahA.gung; Atas Und'ang-Undang
16.
Nomor3tj Tahun2009 tentarrgl(esehatan; Undang-Undang RepublikIndc,nesia
17.
U n d a n g - U n d a r rR g e p u b l i kl r r d o n e s i aN o n i o r 4 8 T a h u r r1 2 0 0 9 t e n i a n g K e k u a s a a n Kehakiman;
18.
Peraturan Pemerintali Republik Indonesia Nonror 04 Tahun 2006 tentang PenyelenggaraanDan Kerja Sarna PemulihanKorban Kekerasan Dalam Rumah Tangga;
19.
PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNomor37 Tahun 2007 tentangPelaksanaan Kependudukan; Undang-Undang Nomor23 Tahun2006 tentangAdministrasi
20.
PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNomor 9 Tahun 2008 tentang Mekanisme Orang; dan Tata Cara PelayananTerpaduBagi KorbanTindakPidanaPerdagangan
21.
Nomor65 Tahun2005 tentangKomisiNasional PeraturanPresidenRepubliklndc.rnesia Anti KekerasanTerhadapPerempuan;
22.
PeraturanPresidenRepublikIndonesiaNomorB'l Tahun 2006 tentangBadanl.'-,*.-nal TenagaKerjaIndonesia; PenempatanDan Perlindungan
23.
dan PeraturanPresidenRepublikIndonesiaNomor25 Tahun2008 tentangPersyaratan Sipil; Tata Cara PendaftaranPendudukDan Pencatatan
24.
PeraturanPresidenRepubliklrrdonesiaNomor 69 Tahun 2008 tentangGugus Tugas D a n P e n a n g a n aTn i n d a kP i d a n aP e r d a g a n g aO nrang; Pencegahan
25.
Peraturan Presiden Nornor 47 Tahun 2009 tentano Pembentukandan Orqanisasi KementrianNegara;
26.
InstruksiPresidenRepubliklndonesiaNomor9 Tahun2000 tentangPengarusutamaan nasionai; G e n d e rD a l a mP e m b a n g u n aN
27.
rnstruksi Presiden Republik IndonesiaNomor P e m b a n g u n aB n erkeadilan;
28.
InstruksiPresidenRepublikIndonesiaNomor52 Tahun 2010 tentangOrganisasiTata Kerja KepolisianNegaraRepublikIndonesia;
29.
PeraturanMenteriLuar NegeriNomor04 Tahun2008 tentangPelayananWarga Pada PerwakilaR n e p u b l i kI n d o n e s i da i L u a rN e g e r i ;
30.
Peraturan Menteri Negara PemberdayaanPerempuanRepublikIndonesiaNomor1 Tahun 2009 tentangStandarPelayananMinimalPelayananTerpadu Bagi Saksi Dan KorbanTindakPidanaPerdagangan Orangdi Kabupaten/Kota;
3 Tahun
2010 tentang Program
A
/(\
/ r H',r
V
t b',,
a4 Jt.
Peraturan MenteriNegaraPemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakRepublik I n d o n e s iN a o m o r0 ' 1T a h u n2 0 1 0t e n t a n g S t a n d aPr e l a y a n aM n i r i i m aBl i d a n gL a y a n a n Terpadu B a g iP e r e m p u aDr ra nA n a kk o r b a n Kekerasan;
32.
Peraturan MenteriNegaraPemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakRepublik I n d o n e s iN a o m o r0 6 ' l a h u n2 0 1 0t e n t a n gP e r u b a h aAnt a s P e r a t u r aM n e n t e rNi e g a r a Pemberdayaan Perernpuan Nomor07 Tahun2009tentangSekretariat GugusTugas PusatPencegahan DanPenanganan TindakPidanaPerdagangan Orang; Peraturan KepalaKepolisian Republiklndonesii.r Nomor 10 Tahun 2007 tentang OrganisasiDan Tata Kerja Unit PelayananPerempuanDan Anak Di Lingkungan NegaraRepublik Indonesia, Kepolisian
J4
RepubliklndonesiaNomor3 Talrurr 2008 tentang Peraturan KepalaKepolisian Ruang PelayananKhususDan Tata Cara Pemeriksaan Saksi Dan Pembentukan KorbanTindakPidana; PeraturanKepalaKepolisian RepublikIndonesiaNomor21 Tahun 2010 tentang PadaTingkatMarkasBesar Dan Tata KerjaSatuanOrganisasi SusunanOrganisasi Indonesia; Kepolisian NegaraRepublik
JO.
RepubtikIndonesiaNomor 22 Tahun 2010 tentang PeraturanKepalaKepolisian Daerah;dan DanTataKerjaPadaTingkatKepolisian SusunanOrganisasi Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang PeraturanKepalaKepolisian Dan Tata Kerja Pada Tingkat KepolisianResor Dan Kepolisian SusunanOrganisasi Sektor.
PARA PIHAK sepakatuntuk membuat kewenangan danjabatanmasing-nrasing, Berdasarkan KesepakatanBersamatentangAksesKeadilanBagi PerempuanKorban Kekerasandengan ketentuansebagaiberikut: BAB I KETENTUANUMUI\4
P a s a l1 Dalam KesepakatanBersamaini.yang dimaksuddengan:
1.
Tindak kekerasanadalah setiapperbuatanterhadapseseorangterutamaperernpuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraanatau penderitaansecara fisik, seksual, psikologis,dan/ataupenelantaranrunrahtanggatermasukancarnanuntuk melakukan perbuatan,pemaksaan,atau oerampasankemerdekaansecara rnelawanhukum,baik yang terjadididepanumLtm,atau dulamkehidupanpribadi.
2.
Jenis tindak kekerasanadalah segala bentuk kekerasanyang mencakupkekerasan fisik, seksual, psikologis,ekononri dan/atau sosial yang terjadi dalam keluarga, komunitasdan/ataumasyarakatdan negara.
tindak Korban tindak kekerasanadalahperempuanyang mengalamipenderitaan kekerasandan/atauancarnankekerasanyang mencakupkekerasanfisik,seksual, psikologis, sosial. ekonomidan/atau
Penanganan korbantindakkekerasan adalahserangkaian yangdilakukan tindakan oleh penyelenggara layananterpaduuntukmenindaklanjuti laporanadanyatindakkekerasan yangdiajukan terhadapperempuan olehkorban, keluarga ataunrasyarrakat. 5.
Sistem PeradilanPidana Terpadu adalah sistem terpadu yang ntL.nunjuxnan proses keterkaitanantarinstansi/pihak yang benruenang dalamsetiapprosesperadilan.
6.
Sistem PeradilanPidana Terpadu PenangananKasus-kasusKekerasanTerhadap Perempuan(cjisir,gkat SPPT-PKKTP)adalahsistemterpaduyang menunjukkanproses ya,rgberwenangmenanganikasus kekerasanterhadap keterkaitanantar instansi/pihak perempuandan akses oelayananyang mudah dan terjangkaubagi perempuandalam setiapprosesperadilankasusl<ekcrasan terhadapperempuan.
7.
Bantuan hukum adalah jasa/layananhukum yarrg diberikanoleh Pemberi Baniuan Hukumsecaracuma-cutTta kepadaPenerimaBantuanHukum.
B.
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau oerfungsinyanorma-normahukum secara nyata sebagai pedoman perilakudalam kehidupanbermasyarakat dan bernegara.
9.
Aparaturpenegakhukumadalah institusipenegakhukumcianaparatpenegakhukum.
10.
Penguatan Penegak Hukum adalah penguatan aparatur penegak hukum melalui pendidikanatau pelatihan,dan sosialisasi mengenaipfosespenanganaflkasus-k".',r.
11.
Pusat PelayananTerpadu vang selanjutnyadisingkat PPT adalah suatu unit kerja pelayananterpadu untuk saksi dan/ataukorban fungsionalyang menyelenggarakan tindakkekerasanterhadapperempuandan anak.
12.
Unit PelayananPerempuandan Anak yang selanjutnyadisebut Unit PPA adalahunit yang bertugas memberikan pelayanan, dalam bentuk perlindungan terhadap perempuandan anak yang menjadikorbankejahatandan penegakanhukum terhadap pelakunya.
13.
Ruang PelayananKhususyang selanjutnya disingkatRPK adalah ruanganyang aman dan nyaman diperuntukarr khususbagi saksidan/ataukorban tindak pidanatermasuk tersangkatindakpidanayang terdiridarriperempuandan anak yang patut diperlakukan atau membutuhkanperlakuansecara khusus, dan perkaranyasedang ditanganidi kantorpolisi. BAB II MAKSUDDAN TUJUAN Pasal 2
KesepakatanBersama ini bermaksuduntuk meningkatkankoordinasidan kerjasamadalam penguatanpenegak hukum, melalui pengintegrasian perspektifHAM dan Gender di dalam kurikulum pendidikandan pelatihan,serta membangunSistem Peradilan Pidana Terpadu PenangananKasus-KasusKekerasanTerhadapPerempuan(SPPT-PKKTP),dan membuat instrumenmonitoringdan evaluasidalampenanganankorbantindakkekerasan. Pasal 3 Tujuandari KesepakatanBersamaini adalah; p e r s e p sdi a l a mp e n a n g a n akno r b a nt i n d a kk e k e r a s a n . ( 1 ) T e r c a p a i n yp ae r s a m a a n (2) Tercapainyapenguatankelembagaan dalampenanganankorbantindakkekerasan.
Lf
(3) Tercapainyapeningkatankemampuanaparat penegakhukum dalam memberikan perlindungan dan bantuanhukumkepadakorbantindakkekerasan; dan (4) Terjalinnyakoordinasi dan kerjasama para pihak guna mempercepatproses penanganan korbantindakkekerasan secaracepat,murahdan transoaran. BABIII R U A N GL I N G K U P Pasal4 RuangLingkupKesepakatan Bersama inimeliputi: a' Menyelenggarakan pendidikandan pelatihandalam penanganankorban tindak kekerasan berperspektif hakasasimanusia dangenderbagiaparatur penegakhukum; b' Mewujudkan SistentPeradilan PidanaTerpaduPenanganan Kasus-Kasus Kekerasan TerhadapPerempuan (SppT-pKKTp); Can c' Membuatinstrumen monitoring danevaluasipenanganan korbantindakkekerasan. BAB IV PELAKSANAANPENANGANANKORBANTINDAKKEKERpSAI.I Pasal5 Penanganan korbantindakkekerasandilakukansecaraterkoordinasi oleh: a.
KomisiNasionalAntiKekerasanTerhadapperempuan;
b.
MahkamahAgung RepublikIndonesia;
c.
KejaksaanRepublikIndonesa;
d.
Kepolisia,tNegaraRepubliklndonesia;
e.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I n d o n e s i ad; a n
f.
P e r h i m p u n aA n d v o k a tI n d o n e s i a ;
Republik
Sesuaidengantugasdan kewenarrgannya nrasing-masing.
BAB V T U G A SD A N T A N G G U N GJ A W A B Pasal 6 Dalam penanganankorbantindakkekerasan,masing-masing pihakbersepakatuntuk: (1)
P I H A K P E R T A M A( K o m i s i N a s i o n a l A n t iK e k e r a s a nT e r h a d a pP e r e m p u a n ) : a. Menyediakan tenaga pelatih dan balran-bahan yang diperlukan ,,ltuk penyelenggaraanprogram pendidikan dan pelatihan yang mengintegrasikan perspektifhak asasimanusiadan gender;
^'./r-
e4
programpelatihanuntuk pelatihdan fasilitatorguna b. Memfasilitasipenyelenggaraan menumbuhkan sensitivitashak asasi manusia dan gender dalam penanganan perempuan; kasus-kasuskekerasanter'hadap c. Berpartisipasidalam mernbangunsistem peradilanpidana terpadu penanganan kasus-kasuskekerasanterhadapperempuan; d. Melakukanmonitoringdan evaluasipenanganankorbarrtindakkekerasan;dan dan penanganankorbantindakkekerasan. e. Membangunjejaringdalampencegahan
(2)
P I H A K K E D U A ( M a h k a m a hA g u n g R e p u b l i kI n d o n e s i a ) : a. MenyiapkanHakimdan TenagaPeradilanlainnyayang memilikikernampuandalam penangananperl<ara l(orbanTindakPicianaKekerasan; b,. MengadakanPendidikandan PelatihanPara Hakimdan Tenaga Peradilanlainnya tentangpenangananperkaraTindakPidanaKekerasan; Para Hakimdan TenagaPeradilanlainnyacjalampendidikandan c. Mengikutsertakan pelatihanyang diselenggarakan oleh pihaklain;dan dapat bekerjasama d. Melakukan SosialisasiInternal,yang dalam pelaksanaannya dengan Instansiterkait,
(3)
PIHAK KETIGA (KejaksaanRepubliklndonesia): a. Menyiapkan Jaksa Penuntut Umum penanganankorbantindakkekerasan;
yang memiliki
kemampuan dalam
koordinasider,ganpenyidikPolri,Penyidik PegawaiNegeriSipildan b. Mer,ingkatkan penanganankorbantindakkekerasan; penyidiklainnyadalamrangkapercepatan c. Mengadakan pendidikan dan pelatihan tentang penanganan korban tindak kekerasan; d. Menyusun panduan/pedomanstandar tenteng penanganan korhan tindak kekerasan; e. Menyiapkan tenaga pelatih dan fasilitatordalam penanganan korban tindak kekerasan: f.
dapat bekerjasama Melakukan sosialisasirnternal,yang dalam pelaksanaannya denganinstansiterkait;
g. Berpartisipasi dalammembangunsistemperadilanpidanaterpadubagi penanganan dan kasus-l
t4)
P I H A K K E E M P A T( K e p o l i s i a nN e g a r aR e p u b l i kI n d o n e s i a ) : a. MenyiapkanPersonrlPolri yang memilikikemampuarrmelatitrdalant penanganan korbantindakkekerasan; n n i tP e l a y a n a P t o l d ad a n P o l r e s ; b . M e m b e r d a y a k aU n e r e m p u a dn a n A n a kd i t i n g k a P pembantuyang bertugaspada Unit c. Meningkatkankemampuanperyidik/penyidik PelayananPerempuandan A,nakurrtukmenanganiprosesdi tingkatpenyidikan;
n
yv v 8
I !.-
/\>
d. Menyiapkanfasilitasruangpelayanankhususpada UrritPelayananperempuandan Anak; e. Menyiapkanpelatihdan fasilitator dalampenanganan korbantindakkekerasan; f.
Melaksanakanpendidikandan pelatihantentang penangananperempuankorban kekerasanbagi personilppA;
g
Menyusun panduan/pedomanstar,daroperasional prosedur tentang penanganan perempuandan anak korbantindakkekerasansesuaidenganfungsidan tugasnya;
h. Melakukansosialisasiinternaldan eksternalyarrgdalam pelaksanaannyadapat bekerjasama denganinstansiterkait; i. j,
(5)
Berpartisipasi dalanttnem[:angun sistemperadilanpidanaterpaclubagi perranganan kasus-kasuskekerasanierhadapperempuan; dan MembangunjelaringclalantupayapenangananperenlpuancJarranak korbantindak kekerasan.
PIHAK KELIMA (KementerianPemberdayaanPerempuan dan PertindunganAnak R e p u b l i kI n d o n e s i a ) : a. Menyediakan tenaga pelatih dan
bahan-bahan yang
diperlukan untuk
penyelenggaraan advokasilayanankorbankekerasanyang responsifgender; b. Memfasilitasi layananpengaduanperempuankorbankekerasan; penyelenggaraan c. Memfasilitasi programpelayananterpadukorbankekerasan; d. Eerpartisipasi dalammentbangunsistemperadilanpidanaterpadubagi penanganan kasus-kasuskekerasanterhadapperempuan; e. Melakukan monitoring dan evaluasi penanganan perernpuan korban tindak kekerasan;dan f.
Membangunjejaringdalamupayapdncegahan dun penangananperempuankorban tindakkekerasan.
(6)
PIHAK KEENAM (PerhimpunanAdvokat lndonesia): a. Menyiapkanadvokatyang memilikikemampuandalam penanganankorbantindak kekerasan: b. Melaksanakanprogrampelatihandalampenanganan korbantindakkekerasan; c. Menyiapkanpelatihdan fasilitator dalampenanganan tindakkekerasan; d. Melakukan sosialisasiinternalyang dalarn pelaksanaannyadapat dilaksanakan denganinstansilain; e. Berpartisipasidalam membangunSistem PeradilanPidana Terpadu Penanganan Kasus-KasusKekerasanTerhadapPerempuan; f.
Melakukanmonitoringdan evaluasipenanganan ko:"ban tindakkekerasan;
g. Membangun jejaring dalam upaya pencegahandan penanganankorban tindak kekerasan:dan
vr
h. Melakukanpendarlpingun dulu* penanganan korbarrtindakkekerasan di tingkat Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan danpascaputusan. BABVI KOMUNIKAD S IA NK O O R D I N A S I P a s a7l (1)
Komunikasi dan koordinasi dilaksanakan denganmembentuk Kelonrpok Kerja sesuai denganProgramPenguatan Penegak Hukum(PPH),
(2)
KelompokKerjasebagaimana dimaksud dalam ayat(1) yang dikoordinir olehKomisi Nasional AntiKekerasan Terhadap Pe;enipuan: pertemuan a. mengadakan berkalasecarabergantian, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulansekali; b. menyusun rencanakerjatahunan; dan c . m e l a k u k apne m a n t a u adna ne v a l u a s i t a h u n a n , BAB VII PEMBIAYAAN
P a s a lB Keseluruhan pernbiayaanyang diperlukandalam pelaksanaanKesepakatanBersama ini dibebankan kepada anggaran masing-masingpihak, kecuali dalam hal-hal tertentu dapat diputuskanberdasarkankesepakatanPARAPIHAK.
BAB VIII KETENTUANLAIN
P a s a l9 (1)
KesepakatanBersamaini berlakuuntukjangkawaktu 4 (empat)tahun terhitungsejak KesepakatanBersamaini dan dapat diperpanjangsesuai tanggal ditandatanganinya kesepakatanPARA PIHAt(,
(2)
KesepakatanBersamaini dapatdiakhirisebelumjangkawaktu sebagaimanadimaksud pada ayal (1) dengan keteniuan pihak yang berntaksud nrengakhiri wajib memberitahukanmaksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya, selambat'1 KesepakatanBersamaini. lambatnya (satu)bulansebelumdiakhirinya BAB IX .JANGI(AWAKTU
Pasal 10 Apabila terjadi perselisihanakibatdari pelaksanaanKesepakatanBersama ini, PARA PIHAK secaramusyawarahuntukmufakat sepakatmenyelesaikannya
10
4o(
\ ' i
ve
BAB VII PENUTUP P a s a l1 1 (1)
l(esepakatanBersanraini rrrulaibe,lakusejakhari dan tanggalpenarrdatanganan oleh PARA PIHAK.
(2)
Hal-hal yang belum diaturatau belum cukup diatur dalarn KesepakatanBersama ini akan diatur lebih lanjut berdasarkankesepakatanPARA PIHAK darr dituangkansecara tertulisdalam suatu Perubahan(Addendum)yang merupakanbagiantidak terpisahkan dari KesepakatanBersamaini.
\J/
oleh PARA KesepakatanBersamaini dibuatrangkap6 (enam)asli dan ditandatangani PIHAK di atas materai,masing-masing mempunyai,rekuatanhukum yang sama bagi para pihak untukdipergunakan sebagaimana mestinya,
Disepakati di Jakarta P a d at a n g g a 2 l : 3 N o v e m b e2r0 1 1 PIHAK PERTAMA
PIHAI( It:EI-]UA
YuniyantiChuzaifah
DjokosorudfiH, MH
PIHAK KETIGA
BasriefArief,SH,MH,
PIHAK KELIMA
J e n d e r a lP o l i s
P I H A KK E E N A M
6dvo*\
;---iq"r
11
"1,(v t\
l\
8,.