Newsletter
Festival & Lomba Seni Siswa Nasional
FLS2N 2012
FLS2N Berkontribusi Siapkan Generasi Emas
Indonesia
KAJIAN UTAMA
KAJIAN UTAMA
Dr. Didik Suhardi, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, memandang, nilai-nilai yang tumbuh dari silaturahmi akbar FLS2N antara lain apresiasi, kedisiplinan, semangat sportivitas dalam perlombaan, menghargai yang menang, kreativitas, dan saling menghargai. Nilai-nilai tersebut tak lain adalah bagian integral dari tujuan pelaksanaan pendidikan karakter yang diusung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Foto Cover: Alvein
Pengarah: Direktur Jenderal Pendidikan Dasar. Penasihat: Sekretaris Ditjen Pendidikan Dasar. Penanggung Jawab: Nono Adya S. Pemimpin Redaksi: Yudistira Wakil Pemred : M. Akbar Redaktur Pelaksana : Engkus Kusnandar, Satriyo Wibowo Redaktur: Billy Antoro Reporter : Sudarman, Rubiono, Juju Surgana, Benny Susanto, Sulaiman, Yusuf Rokhmat, Robert, Dwi Riyanto, Ekky, Farhan, Tatang Irawan, Aji Susilo, Ghofur, Dedi, Seno, Hery S, Eko Fotografer : Alvein, Yudi S, Qiqi Designer: Ihyak Ulumuddin Data: Bambang Suprianto Website: Dadang
Alamat Redaksi: Bagian Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 5, Senayan, Jakarta. Telp. 021 5725613 Website: http://dikdas.kemdikbud.go.id
2
NEWSLETTER FLS2N 2012
“Yang lebih penting dari kegiatan seperti ini yaitu menumbuhkan semangat kebangsaan karena mereka bisa mengetahui budaya dan karakteristik setiap daerah,” ujarnya.
FLS2N Berkontribusi Siapkan Generasi Emas Indonesia
Dengan membiasakan berkompetisi, lanjut Didik Suhardi, anak-anak disiapkan sejak usia dini untuk terbiasa menghargai yang terbaik. Pembinaan terhadap mereka pun, melalui pemilihan jenis festival dan lomba, disesuaikan dengan bakat anak.
Maka sudah sepantasnyalah menempatkan FLS2N tak sekadar ajang kompetisi mengumpulkan medali, melainkan turut pula sebagai tolok ukur untuk mengetahui pola pembinaan kesenian di sekolah-sekolah. “Saya kira ini merupakan instrumen seberapa kualitas pembelajaran seni baik itu untuk intra maupun ekstrakurikuler,” tegas Ibrahim Bafadal.
“Jadi perlu ada talent scouting (penelusuran bakat dan minat) sehingga kita bisa membina mereka secara optimal,” jelasnya. “Kita lakukan seleksi secara berjenjang mulai tingkat sekolah sampai dengan tingkat provinsi, sehingga mereka yang terbaik yang berhak sebagai pemenang di tingkat nasional. Pada dasarnya FLS2N adalah wadah interaksi beragam budaya di Indonesia dalam bingkai kompetisi. Kompetisi melahirkan semangat penghargaan, menanamkan kesadaran untuk mengenali budaya lain di luar lingkungan yang digelutinya sehari-hari. “Saya khawatir, kalau kepada anak tidak diajarkan dan diperkenalkan budaya bangsa, budaya kita bisa terlupakan,” ujar Prof. Ibrahim Bafadal, M.Pd., Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Dikdas.
EDISI 4 / 22 JUNI 2012
Suasana gembira Pada tataran di lapangan, upaya penanaman kecintaan pada budaya bangsa dan nilai-nilai luhur dalam kerangka pendidikan karakter, tidak dilakukan dalam suasana normatif. Siswa adalah subjek yang memiliki potensi dan berhak mendapatkan ruang terbaik untuk meningkatkan potensi-potensinya. Ruang terbaik itu, menurut Dr. Mudjito AK, M.Si, Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Ditjen Dikdas, adalah suasana gembira. Dalam sifat-sifat kegembiraan, katanya, menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri siswa. Rasa dihargai, diterima, dan tidak didiskriminasi. “Merasa diterima merupakan bagian untuk menanamkan kepercayaan diri kepada mereka,” tegasnya.
“Misi dari kegiatan ini adalah kegembiraan dan menjalin persahabatan serta persaudaraan antarpeserta,”
FOTO: Billy
Edisi 4 / 22 JUNI 2012
FOTO: Billy
Festival & Lomba Seni Siswa Nasional
FOTO: Alvein
Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) memiliki karakteristik kebangsaan. Sebab, dalam tiap penyelenggaraannya, ajang tahunan ini melibatkan siswa-siswi di seluruh Indonesia. Keanekaragaman suku dan budaya melebur jadi satu dalam kebhinekaan.
Dr. Didik Suhardi
Prof. Ibrahim Bafadal, M.Pd
Mudjito mengajak untuk melihat dunia anak berkebutuhan khusus (ABK). Mereka bergelut dengan batasan-batasan kemampuan jasmani namun berpotensi jadi pejuang hebat yang berusaha keluar dari ketidakberdayaan diri. Kekuatan mereka banyak bertumpu pada bidang estetika dan etika. Dua bidang inilah yang diberi ruang luas dalam FLS2N dalam bentuk ekspresi dan kreasi seni.
Dr. Mudjito AK, M.Si,
Maka, sekali lagi Mudjito mengajak, bergembiralah! “Karena misi dari kegiatan ini adalah kegembiraan dan menjalin persahabatan serta persaudaraan antarpeserta,” ujarnya. “Karena sekarang, kan, rasa persaudaraan dan persahabatan di negara ini semakin hari semakin mahal,” keluhnya. Sambut generasi emas Kini FLS2N sudah jadi agenda tetap
sekolah. Menjadi salah satu tolok ukur penilaian orangtua/guru dalam masalah mutu suatu sekolah. Sekolah berlombalomba mendidik peserta didiknya agar bisa berkompetisi dengan daerah lain, menjadi delegasi provinsi untuk mengharumkan nama baik kampung halaman. Tak pelak, Didik Suhardi menyimpulkan, FLS2N berkontribusi dalam menyambut bangkitnya generasi emas Indonesia. “Karena melalui kegiatan ini akan muncul generasi-generasi terbaik dalam bidang seni yang dihasilkan dari kompetisi yang sehat dan objektif,” ujarnya. Generasi emas Indonesia bukan lagi isapan jempol dan harapan kosong. Mereka adalah generasi berbudaya dan berakhlak mulia yang akan membawa negeri ini ke lembah kemakmuran. Ke depan, diharapkan, kualitas pelaksanaan FLS2N bertambah baik. “Pelaksanaannya digilir ke setiap daerah supaya anak-anak makin baik wawasan keindonesiaannya,” ucap Didik Suhardi. “Sekolah dan daerah harus semakin serius menyiapkan kader-kadernya sehingga kompetisinya semakin berkualitas.”* (Billy Antoro)
EDISI 4 / 22 JUNI 2012
NEWSLETTER FLS2N 2012
3
KAJIAN UTAMA
KAJIAN UTAMA
Supaya Siswa Tawuran Kata-kata Musuh utama penulis pemula adalah stigma. Stigma bahwa kalau jadi penulis pasti akan melarat. Penulis dianggap kegiatan buang-buang waktu. Tak dapat beri penghidupan memadai.
Naning mengkritik keberadaan guru yang hanya bisa memerintahkan siswanya menulis tetapi ia sendiri tak pernah menulis untuk koran dan media lainnya
Stigma seperti ini, menurut sastrawan Naning Pranoto, didasari pikiran materialistis. Kebanyakan dianut oleh orangtua yang memandang menulis sebagai kegiatan buang-buang waktu.
FOTO: Billy
“Di luar negeri, penulis lebih tinggi tingkatnya dari menteri. Dia dihargai, duduk paling depan. Begitu menerbitkan satu karya, tiap tahun dapat subsidi dari pemerintah,” ujar penulis ramah yang lama menetap di Australia dan mendalami bidang Academic Writing and Creative Writing di University of Western Sydney. Tidak bekerja pun, tambahnya, penulis bisa makan. Bisa berkreasi dan bepergian.
FOTO: Billy
Padahal, kini, di era komunikasi, orang yang menguasai bahasa adalah penggenggam dunia. Sebab, kegiatan ini dilakukan sebagai sebuah kesadaran intelektual. Naning Pranoto menjelaskan, di negara-negara maju macam Amerika Serikat dan Australia, keberadaan penulis sangat dihargai oleh pemerintah.
Dia dihargai, duduk paling depan. Begitu menerbitkan satu karya, tiap tahun dapat subsidi dari pemerintah
“Bahkan mimpi Anda menggunakan bahasa,” tegas Naning. Naning Pranoto mengimbau agar dilakukan gerakan pengentasan stigma tersebut. Sudah saatnya penulis dipandang sebagai profesi mulia yang beri banyak manfaat dan perubahan pada banyak orang dan lingkungan. Pemerintah mesti memberi perhatian lebih dan kemudahan-kemudahan pada para penulis. Menulis, kata Naning, merupakan panggilan jiwa. “Ini menyangkut perasaan, kreativitas, kesetiaan kepada bidang kepenulisan,” ucap penulis yang telah menerbitkan ratusan cerpen dan belasan novel ini. Penulis pemula harus berlatih terus-menerus untuk menenuhi panggilan jiwanya.
FOTO: Billy
Menulis juga dapat membekali manusia dengan kemampuan apa saja. Bahasa, alat penulis dalam bergerak, memiliki peran sentral dalam kehidupan. Alat untuk kelanjutan hidup, kebudayaan, pendidikan, dan semua sektor lain yang berkaitan dengan aktivitas manusia.
4
NEWSLETTER FLS2N 2012
EDISI 4 / 22 JUNI 2012
Maka, agar memiliki ‘mesiu’ tangguh, penulis harus membekali diri dengan aktivitas membaca. Tujuannya untuk memperkaya kosakata. “Orang yang menulis tiba-tiba blank karena miskin kosakata,” ungkap Naning. Penulis pemula juga harus memiliki ambisi punya karya. Berkarya, zaman sekarang, bisa di mana saja. Terlebih media internet dan jejaring sosial memungkinkan orang untuk menuliskan apa saja isi pikiran. Laman-laman media juga menyediakan ruang khusus bagi masyarakat untuk menuliskan ide-idenya. Naning yakin, orang yang menulis ingin karyanya dibaca orang lain. “Omong kosong kalau menulis untuk diri sendiri,” sergahnya. Semakin punya banyak kesempatan unuk mengekspresikan diri, orang semakin semangat untuk berkarya. Naning memandang perlunya keberadaan pembimbing atau tutor bagi keberlangsungan penulis pemula. Jangan sampai seperti rumput liar, katanya. Di titik ini Naning mengkritik keberadaan
guru yang hanya bisa memerintahkan siswanya menulis tetapi ia sendiri tak pernah menulis untuk koran dan media lainnya. “Bagaimana dia bisa mengajar kalau dia sendiri tidak bisa melakukan,” gugatnya. Naning mengusulkan agar sekolah mendatangkan guru tamu. Siswa dibimbing secara profesional. Guru-guru pun sebaiknya ditatar menjadi tutor. Pentingnya menulis di mata Naning lantaran kegiatan ini mampu membentuk karakter siswa. “Pertama, disiplin. Anda tidak akan bisa menulis kalau tidak disiplin,” urainya. Kedua, ia akan bisa berbahasa bagus. Bahasa menunjukkan nilai suatu bangsa. Ketiga, cerdas. Penulis akan mencari bahan bacaan untuk melengkapi tulisannya. Jika bahan tulisannya kurang, ia akan mencarinya. Keempat, membuka wawasan. Penulis adalah orang-orang yang selalu terdorong untuk mengetahui banyak hal. Kelima, sosialisasi. Untuk mengetahui banyak hal, penulis harus bersosialisasi dengan berbagai macam orang dan lingkungan berbeda. “Orang untuk
bisa dewasa melakukan sosialisasi. Lingkungan memengaruhi sekali,” ujar Naning. Sebagai pemakalah dalam pembekalan kepada siswa-siswi jenjang SMP peserta lomba menulis cerpen Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional 2012 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa 19 Juni 2012, Naning melihat banyak sekali potensi yang bersemayam dalam diri peserta. Ia berharap kegiatan ini tak berhenti sampai di sini. “Jangan kayak upacara,” katanya. Acara selesai, semua bubar dan melupakan kegiatan menulis. “Ini bukan pekerjaan perorangan, tapi kerja tim,” ujar Naning. Ia menyarankan tindak lanjut kegiatan ini. Siswa, katanya, dibuatkan blog dan guru dilibatkan untuk menilainya. Naning yakin, kegiatan menulis dapat mengurangi tawuran fisik di kalangan pelajar. Sebab dengan menulis mengurangi salah pengertian. “Kalau perlu yang digunakan sebagai senjata adalah pena. Pelajar tawuran dengan kata-kata,” tegasnya. * (Billy Antoro)
EDISI 4 / 22 JUNI 2012
NEWSLETTER FLS2N 2012
5
DIREKTORAT PEMBINAAN SD
GALERI SD
Sense Of Beauty dalam Menilai
FOTO: Ekky
Mistaram menuturkan, nilai yang tersirat pada Lomba Cipta Cerita Bergambar adalah memupuk kemampuan kreativitas dan sensitivitas. Kemampuan kreativitas adalah kemampuan untuk mengungkap reaksi dalam bentuk visual. Sedangkan kemampuan sensitivitas adalah wawancara usai menggambar berupa menyatukan gambar yang sederhana dengan cerita. Kegiatan ini juga mengasah kemampuan visual dan upaya mempunyai kemampuan verbal anak.
Ada 32 siswa yang mengikuti Lomba Cipta Cerita Bergambar tingkat Sekolah Dasar. Ada empat topik yang diangkat. Pertama, menghargai ciptaan Tuhan. Kedua, cinta keluarga. Ketiga, menghormati dan menghargai antar sesama. Keempat, menggapai cita-cita. Gambar dan isi cerita sesuai dengan norma kesusilaan dan tidak melanggar SARA (suku, agama, ras dan antargolongan).
daripada segi yang lain. Ia menjelaskan mengapa segi gambar ini lebih besar penilaiannya, karena pada umumnya, anak yang suka menggambar tidak suka bercerita.
FOTO: Alvein, Ekky
Suasana Daerah Jadi Inspirasi Tema Muhamad Jahidi, siswa kelas 5 SD Negeri Ranca Lutung, Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, adalah salah satu peserta Lomba Cipta Cerita Bergambar di ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional jenjang Sekolah Dasar. Tema yang diangkatnya bertajuk ‘Selamatkan Hutan Kita’.
Peserta memilih salah satu topik yang diangkat dalam cerita bergambar sebanyak 6 halaman di mana di bagian bawahnya diberi teks cerita dengan tulisan tangan yang menguraikan isi atau maksud gambar tersebut. Waktu lomba dua hari, di mana jumlah kumulatif pelaksanaan selama 14 jam mulai dari membuat sketsa hingga akhir.
Mistaram mengatakan, para juri menilai berdasarkan Sense of Beauty, yaitu setiap personal mempunyai kapasitas melihat gambar bagus atau tidak. Itu harus dijelaskan secara rinci pada penilaian. Sesuai dengan kriteria, tapi akumulasi yang paling besar pada segi gambar
6
NEWSLETTER FLS2N 2012
FOTO: Alvein, Yudi Sufiadi
Tema ini ia ambil karena terinspirasi dengan suasana di daerahnya yang banyak pepohonan. Ia suka dengan hutan. Ayahnya yang petani menumbuhkan sikap cinta terhadap lingkungan alam. Menyambut Festival dan Lomba Seni Siswa (FLS2N), Jahidi melakukan latihan tiap pulang sekolah. Jika libur tiba, ia memanfaatkannya dengan latihan menggunakan krayon. Dari pagi sampai sore. FOTO: Ekky
Menurut Mistaram, Ketua Dewan Juri, penilaian didasarkan atas tiga segi, yaitu edukasi, cerita, dan gambar. Ia menambahkan, dari 3 segi penilaian tersebut yang paling besar nilainya ada pada segi gambar.
Lomba ini penuh pesan pendidikan karakter. Pertama, karakter berani di mana peserta mampu mengungkapkan isi hatinya dalam bentuk ekspresi visual apa adanya. Kedua, kejujuran. Siswa mampu menggambar dengan sisi orisinalitas keaslian gambarnya yang belum pernah dipublikasikan. Dan ketiga, kemandirian. Di mana masing-masing peserta selama 14 jam dapat mengelola waktu sendiri agar gambarnya dari membuat sketsa hingga enam gambar selesai pada waktunya.* (Dwi Riyanto)
EDISI 4 / 22 JUNI 2012
Kesulitannya dalam menggambar adalah mewarnai bagian yang kecil sehingga harus berhati-hati agar tidak melebar ke bagian warna yang lain. Selain itu, kertas gambarnya pun harus tetap bersih dan rapi. Tangan berkeringat dapat merusak gambar. Tak ayal, ia sering menggunakan kain sebagai alas tangannya dan sesekali membersihkannya dengan kuas atau tisu. ”Optimis saja, walaupun melihat peserta lain menggambar dengan bagus dan rapi, “ tuturnya berharap.* (Dwi Riyanto) EDISI 4 / 22 JUNI 2012
NEWSLETTER FLS2N 2012
7
DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
GALERI SMP
Maria Ulfah
Juri Lomba Seni Baca al-Qur’an jenjang SMP
FOTO: Adji
Berharap al-Qur’an Jadi Bacaan Seharihari
Vokal Grup Kandung Banyak Nilai
Secara garis besar Lomba Seni Baca al-Qur’an mengacu pada aturan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional. Lomba ini dibagi menjadi dua jenis: Seni Baca Al-Qur’an dan Tartil Al-Qur’an.
Banyak nilai yang dikandung Lomba Vokal Grup. Misalnya ajakan untuk tenggang rasa, disiplin, dan menjaga persatuan. Maka sudah selayaknya antusiasme peserta tidak berhenti pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional. Ada hal lain yang juga mesti dilakukan.
FOTO: Adji
“Bagaimana bisa mengaktualisasikan apa yang bisa diangkat dari nilai-nilai yang terkandung dalam lomba ini,” kata Sudirman, juri lomba, Rabu 20 Juni 2012. Sudirman melihat, kualitas peserta tahun ini meningkat ketimbang tahun lalu. Penampilan tiap peserta rata-rata bagus. “Tidak perlu harus semuanya menari, yang terpenting bagaimana harus kompak dalam satu kesatuan vocal group,” ujarnya. Sementara Julintje Tatalu, pelatih peserta SMP Negeri 2 Sorong, Papua Barat, mengatakan, persiapan yang dilakukan terhadap siswa-siswi didiknya cukup banyak. Di antaranya latihan penguatan membaca notasi lagu dengan pengkombinasian teks lagu. Dalam tiap latihan, Julintje berfokus pada anggota kelompok yang agak kurang dalam kualitas vokal dan kekompakan. Sekitar sebulan ia menyiapkan mereka untuk tampil di ajang akbar ini. “Kami selalu mengajarkan anak didik untuk selalu tampil sebaik mungkin,” ujar Julintje. Ekspresi wajah harus ceria. Goyang dansa juga menjadi perhatian penting. Ihwal optimisme, Julintje lebih menekankan pada proses. “Apapun prosesnya tetap semangat dan hasilnya diserahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,” ujarnya. Ia berharap proses regenerasi berjalan terus menerus terhadap adikadik kelas dengan kualitas yang lebih baik.* (M. Adji Susilo)
8
NEWSLETTER FLS2N 2012
EDISI 4 / 22 JUNI 2012
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan peserta. Pertama, tajwid, yaitu ketepatan pengucapan huruf Al-Qur’an dan pengaturan panjang pendeknya bacaan. Kedua, fashahah, yaitu ketepatan waktu berhenti, mengulang, dan memerhatikan makna ayat. Ketiga, suara dan lagu. Peserta harus mampu menempatkan nada terendah dan tertinggi yang meliputi empat tingkat tangga nada, kejernihan suara, kebeningan, dan kekuatan. Ada banyak nilai yang bisa diambil dari lomba ini. Di antaranya untuk memasyarakatkan AlQur’an sebagai pedoman hidup umat Islam. Dengan menguasai seni baca Al-Qur’an dan membacakannya dengan suara indah, akan banyak orang yang tergugah untuk turut membacanya. Tapi yang terpenting adalah bagaimana selanjutnya mengamalkan isi dan makna yang terkandung dalam Al-Qur’an.
FOTO: Namel
Saya berharap, usai lomba, peserta menjadikan al-Qur’an sebagai bacaan sehari-hari. Saya bersyukur pula jika terjemahannya dipahami.* (M. Adji Susilo) EDISI 4 / 22 JUNI 2012
NEWSLETTER FLS2N 2012
9
DIREKTORAT PEMBINAAN PKLK DIKDAS
GALERI PKLK DIKDAS
Ketika Pak Direktur Menghibur melainkan deretan kalimat puitis yang telah diatur sedemikian rupa agar terdengar indah di telinga dan menuntun pada perenungan mendalam.
FOTO: Billy
“Siapa bilang kita tidak bisa. Faktanya anak-anak kita sungguh mengagumkan. Siapa bilang kita jadi beban. Faktanya kita justru menjadi kebanggaan. Siapa bilang kita statis. Faktanya anak-anak kita anakanak yang fantastis. Siapa bilang anakanak kita rendah diri. Faktanya anak-anak kita rendah hati. Siapa bilang anak-anak kita anak yang nakal. Faktanya mereka anak yang santun dan kreatif. Siapa bilang anak-anak kita anak-anak yang loyo. Faktanya mereka penuh semangat, energik, dan vitalitas.” Mudjito ingin menampik stigma masyarakat yang cenderung negatif terhadap anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Ia ingin memberi motivasi bahwa ABK setara dengan orang-orang pada umumnya. “Kita punya kelebihan dan keyakinan bahwa dengan segala ketekunan kita bisa berkarya. Keyakinan bahwa kita bisa berprestasi. Keyakinan bahwa kita bisa mewujudkan mimpimimpi kita,” ujarnya.
FOTO: Billy
Acara penutupan diisi dengan pembacaan puisi, permainan band, dan menyanyi solo. Diumumkan pula para juara dari enam cabang lomba. Jawa Tengah keluar sebagai juara umumnya.
Buat apa susah 2x Lebih baik kita bergembira Getuk asale soko telo Yen rapetuk atine rodo gelo Ojo ngono mas ... ojo-ojo ngono Kandung janji mas ... aku mengko gelo Lelaki berpakaian serba putih dibalut kaus hitam itu melantunkan lirik dua lagu di atas dan sontak menarik tawa hadirin. Buat Apa Susah karya Koes Plus dikawinkan dengan lagu Getuk karya Manthous. Namun siapa kira lelaki
10
NEWSLETTER FLS2N 2012
flamboyan di atas panggung itu adalah Dr. Mudjito AK, M.Si., Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. Ia seakan ingin menghibur hadirin agar bergembira menyambut acara penutupan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang PK-LK Dikdas yang digelar di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu malam 20 Juni 2012. Kata-kata yang kemudian berlompatan dari mulutnya tak seperti pidato,
EDISI 4 / 22 JUNI 2012
Seakan ingin menambah lagi keharuan, Mudjito membacakan beberapa deret kalimat puitis yang merupakan terjemahan bebas dari cuplikan sandiwara tragedi Hamlet karya sastrawan besar William Shakespeare: Ragukan bahwa bintang-bintang di langit itu bercahaya Ragukan bahwa bumi berputar pada sumbunya Ragukan bahwa matahari cerah berpijar Ragukan bahwa kebenaran itu adalah dusta Tapi jangan pernah ragukan satu hal Cinta dan kasih sayangku pada kalian semua
FOTO: Billy
(Billy Antoro) EDISI 4 / 22 JUNI 2012
NEWSLETTER FLS2N 2012
11
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Cindy dan Tiara Menari Begawa
GALERI SMA
Yuni Aria Ningrum
SMAN 1 Sentani, Jawapura, Papua
Kebiasaan Unik Saya membacakan puisi berjudul ‘Kembalilah Bangsaku Bangsa Indonesia’. Cerpen ini bercerita tentang seorang anak yang berpikir mengapa negeri ini hancur oleh orang yang tidak mempunyai mental dan moral.
Cindy dan Tiara menari dengan lincah. Berlenggak-lenggok lentur dan kadang berguling di atas pentas. Dua siswi perwakilan Provinsi Sumatera Barat ini tengah membawakan Tari Begawa dalam Lomba Tari Kreasi Berpasangan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang Sekolah Atas yang digelar di SMA Negeri 5 Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu 20 Juni 2012. Begawa artinya ambung. Ambung merupakan alat yang digunakan masyarakat Sumbar untuk menangkap ikan. Selama tiga bulan berturut-turut Cindy dan Tiara berlatih intensif. Dibimbing guru kesenian di sekolah. Sebelum tampil di FLS2N, keduanya telah melalui proses seleksi yang sangat ketat dari tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.
Saya punya kebiasaan unik sebelum lomba. Untuk latihan vokal, saya teriak-teriak di taman sebelah rumah saya tiap pukul 04.00. Tujuannya untuk memperlancar suara atau melepaskan suara. Ibu saya turut membantu mengarahkan saya. Saya berharap di lomba ini dapat gelar juara satu. Sekaligus sebagai kado ulang tahun saya yang ke-17, yang jatuh pada tanggal 22 Juni.* (Bambang Suprianto)
Gagasan Ukuran Intelektual Bangsa
Tahun ini lomba digelar di ruang terbuka. Bagi keduanya suasana demikian terasa tak nyaman. “Saya berharap nantinya lomba diselenggarakan di indoor, jangan outdoor,” kata Cindy. Menang-kalah, Cindy dan Tiara tak mau ambil pusing. Asal bisa tampil maksimal, itu sudah cukup. “Kami tidak berpikir dulu untuk jadi juara, akan tetapi bagaimana bisa tampil yang terbaik,” tambahnya.* (Dadang Latief)
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah seharusnya tak hanya berkutat pada masalah linguistik. Tidak pula sekadar membahas awalan dan akhiran atau ejaan yang disempurnakan. Mereka mestinya mengajarkan siswa bagaimana memahami sastra, membaca buku sastra, dan menulis karya sastra mereka sendiri baik yang pendek maupun panjang. “Dengan demikian siswa bisa menyampaikan gagasan-gagasan dan pemikiran mereka kepada orang lain,” kata Sutan Iwan Soekri Munaf, juri Lomba Cipta Puisi jenjang Sekolah Menengah Atas di Mataram, Selasa 19 Juni 2012.
FOTO: Dadang
12
Iwan lalu mengutip kata-kata orang bijak, “Ukuran intelektualitas sebuah bangsa manakala bangsa itu punya kemampuan melakukan penyampaian gagasan-gagasan melalui tulisan, bukan budaya tutur. Bangsa yang bisa budaya tutur, bukan bangsa yang mempunyai intelektualitas tinggi.”
NEWSLETTER FLS2N 2012
EDISI 4 / 22 JUNI 2012
Peserta lomba, di mata Iwan, akan menjadi cikal bakal yang akan mengangkat harga diri bangsa Indonesia. Mereka pun bisa menjadi penyair dan penulis sastra yang baik. Tak berlebihan jika ia berharap Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional terus berlangsung lantaran kegiatan ini turut pula mendukung pembelajaran sastra di kalangan siswa. “Selain kegiatan nasional juga harus ada kegiatan pendukung yaitu pemerintah harus meningkatkan kualitas gurunya dalam bidang sastranya,” ucap penyair, mantan wartawan, novelis, dan cerpenis bernama asli Sutan Roedy Irawan Syafrullah ini.* (Bambang Suprianto)
FOTO: Bambang Supriyanto, Robert, Dadang Latief
EDISI 4 / 22 JUNI 2012
NEWSLETTER FLS2N 2012
13
DIREKTORAT PEMBINAAN PK-LK DIKMEN
GALERI PKLK DIKMEN
FOTO: Juju Surgana
FOTO: Sudarman
ABK Perlu Diberi Motivasi Berkreasi
Komposisi Pembelajaran PK-LK Dikmen Tunjang Beragam Keterampilan Komposisi pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa adalah 40% akademik dan 60% non-akademik. Komposisi tersebut mendukung penerapan keterampilan di bidang kesenian, kecerdasan musikal, kecerdasan spasial, kinestetik untuk tari dan menggambar di sekolah. “Hal ini didukung oleh keterampilan yang memadai serta peralatan lengkap yang ada di SMALB,” ucap Dr. Sutji Harijanto, M.M., M.Pd., Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Rabu malam 20 Juni 2012. Pola pembinaan non-akademik di sekolah didukung pula oleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Diharapkan para guru dapat memberdayakan siswa dengan didanai APBN atau BOS ini,” ujar Sutji Harijanto usai menutup pelaksanaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional jenjang PK-LK Dikmen di The Santosa Villas & Resort Mataram.
14
NEWSLETTER FLS2N 2012
Pada acara penutupan, diumumkan para juara yang berlaga di enam festival dan lomba. Seni lukis, menyanyi solo, tata rias & modeling, seni tari kreasi daerah, desain grafis&komputer, dan seni pantomim. Tindak lanjut kegiatan, terutama juara lomba menyanyi solo, akan dibina berupa membuat rekaman untuk kepentingan provinsi dan pusat. “Mereka harus bersiap dan berlatih lebih keras lagi jika ada event-event yang bersifat lomba seni berskala internasional,” jelas Sutji Harijanto. Secara umum, pelaksanaan FLS2N di Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen berjalan lancar. Seluruh peserta tidak ada yang sakit. Hanya beberapa pendamping yang mengalami sakit flu dan darah tinggi lantaran kelelahan mendampingi peserta. Ada pula sakit karena terkendala usia. “Jadi selama dua hari ini kegiatan lomba sukses, lancar tanpa ada hambatan suatu apapun,” ungkap Sutji Harijanto.*
EDISI 4 / 22 JUNI 2012
Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) harus diperlakukan khusus pula. Termasuk bakatnya di bidang seni. Umumnya, anakanak yang memiliki potensi di bidang seni tidak bisa dipaksa-paksa dan mengikuti apa yang diperintahkan guru atau pembimbing. “Mereka lebih senang diberikan motivasi untuk berkreasi,” ujar Sri Yuliasih, Guru SLBN Sentra PK-LK Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa 19 Juni 2012. Maka yang bisa dilakukan orangtua dan guru adalah mengarahkan ABK untuk menemukan potensinya. Juga memberikan keleluasaan kepadanya dalam mengembangkan bakat yang dimiliki. Hal demikian diamini Darma, juri Lomba Desain Grafis dan Komputer dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional jenjang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah. Potensi siswa khususnya ABK, katanya, harus mendapatkan perhatian penuh baik dari guru, Pemerintah Daerah, maupun Pemerintah Pusat. “Agar kemampuannya bisa berkembang secara optimal,” ujarnya.
FOTO: Alvein
Berkaitan dengan Lomba Desain Grafis dan Komputer, Darma menuturkan bahwa siswa dilarang meniru gambar-gambar dari luar. “Mereka harus mempunyai ide atau kreasi sendiri dalam menentukan gambar,” ujarnya. Darma menyampaikan nilai penting lomba terhadap minat dan bakat ABK. “Untuk lebih meningkatkan, mengembangkan, dan mengenalkan anak-anak untuk lebih mencintai dan mendalami seni khususnya Seni Desain Grafis dan Komputer,“ tegasnya.* (Rubiyono) EDISI 4 / 22 JUNI 2012
NEWSLETTER FLS2N 2012
15
SIAPA DIA
Meliput Kegiatan untuk Layani Masyarakat Mempublikasikan sekaligus mendokumentasikan kegiatan besar bukan pekerjaan mudah. Selain butuh banyak personel, kerja sama tim juga dibutuhkan. Sebab, untuk menjangkau seluruh kegiatan lomba, diperlukan tenaga dan koordinasi yang intens. Jika tidak, bisa saja terjadi penumpukan di satu tempat dan kekosongan di tempat lain.
dua media itu kami mengabarkan kegiatan FLS2N pada masyarakat Indonesia dan dunia.
Sulit bukan berarti tak bisa. Apapun bisa dilakukan asal dikerjakan bersama. Itulah moto yang diusung tim peliput Newsletter FLS2N 2012. Sejauh-jauhnya lokasi lomba, tim peliput berupaya hadir di sana tepat waktu. Seberat-beratnya medan, tim peliput sekuat tenaga menembusnya. Bagi mereka, semua risiko menjadi ringan lantaran niat baik telah terpatri sejak tiba: suksesnya FLS2N 2012 harus diketahui dunia! Ya, kami mengeluarkan dua media publikasi yaitu Newsletter dan laman www.dikdas.kemdikbud.go.id. Melalui
Karena kendala percetakan yang butuh 24 jam untuk menggandakan ribuan eksemplar Newsletter, kami “terpaksa” terbit tidak tiap hari. Sedianya Newsletter terbit saat pembukaan (Senin), tengah acara (Rabu), dan penutupan (Jumat). Namun karena pimpinan ingin Newsletter terbit Kamis, yang disampaikan di tengah malam yang dingin, maka kami harus ikhlas jungkir-balik mengerjakan Newsletter. Semua untuk pelayanan pada masyarakat. Penerbitan Newsletter dimulai sejak tahun 2010. Atas prakarsa Drs. Ir. Nono Adya S, M.M., M.T., Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Newsletter
terbit saat berlangsungnya tiga acara besar, yaitu Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), dan Olimpiade Sains Nasional (OSN). Pengalaman itulah yang menggembleng tim peliput sehingga selalu terdorong untuk meningkatkan kualitas dan inovasi dalam tiap penerbitan. Kami pun senantiasa memberi layanan terbaik di bidang informasi kepada segenap masyarakat. Begitulah kami ada. Hingga sekarang.* (Billy Antoro)
DAFTAR PEROLEHAN MEDALI FLS2N 2012 JENJANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS DIKDAS No
16
Jenis Festival/Lomba
Nama Siswa
Asal Sekolah
Provinsi
Medali
1
Menyanyi Solo
Huriah Dhawy Febrianti
SLB A YPAB Surabaya
Jawa Timur
Emas
2
Menyanyi Solo
Novitasari
SLBN Curup
Bengkulu
Perak
3
Menyanyi Solo
Resti Nurfauzih
SLB Negeri Dumai
Riau
Perunggu
4
Melukis dan Mewarnai
Normalinda Afini
SLB BC Paramitha Graha
Kalimantan Selatan
Emas
5
Melukis dan Mewarnai
Rani Wijayanti
SLBN Wiradesa
Jawa Tengah
Perak
6
Melukis dan Mewarnai
Akhirruddin
SLBN INHU
Riau
Perunggu
7
Cipta dan Baca Puisi
Melita Ndia
SLB A Karya Murni Ruteng
Nusa Tenggara Timur
Emas
8
Cipta dan Baca Puisi
Oktaviani Aulia Ahda
SLB Sri Mujinab
Riau
Perak
9
Cipta dan Baca Puisi
Putrie Aura Hermawan
SLB Negeri Pembina Binjai
Sumatera Utara
Perunggu
10
Menyanyi Solo
Fransiscus X Jokung
SLBN Manganitu
Sulawesi Utara
Emas
11
Menyanyi Solo
Desinta Abdullah
SLBN Pohuwanto
Gorontalo
Perak
12
Menyanyi Solo
Christian Immanuel
SLBN Tanjung Pinang
Kepulauan Riau
Perunggu
13
Melukis dan Mewarnai
Nida Ul Umaim
SLB Manunggal Slawi
Jawa Tengah
Emas
14
Melukis dan Mewarnai
Nurul Afifah
SLB BC Pambudi Dharma I Kota Cimahi
Jawa Barat
Perak
15
Melukis dan Mewarnai
Indrawan Soleman
SLB B GMIM Damai Tomohon
Sulawesi Utara
Perunggu
16
Memainkan Alat Musik Modern
I Nyoman Andika Sanjaya
SLB A Negeri Denpasar
Bali
Emas
17
Memainkan Alat Musik Modern
Pratama Rizky Yusuf Lodo
SMPB Asuhan Kasih Kupang
Nusa Tenggara Timur
Perak
18
Memainkan Alat Musik Modern
Bayu Wibowo
SMPLB A YPAB Surabaya
Jawa Timur
Perunggu
NEWSLETTER FLS2N 2012
EDISI 4 / 22 JUNI 2012