MILIK KEMENTERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAL BELIKAN
Modul
BIMBINGAN TEKNIS METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI BERBASIS ISLAM RAHMATAN LIL `ALAMIN
4
Bahan Presentasi Pelatihan
Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia
3 Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Berbasis Islam Rahmatan Lil `Alamin
Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia
Tahun 2015
BIMBINGAN TEKNIS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI BERBASIS ISLAM RAHMATAN LIL ‘ALAMIN Modul Bimbingan Teknis Ini Merupakan Pengayaan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
BUKU III MODUL METODE PEMBELAJARAN
DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015
Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E, Lantai 19 Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Tel. +62 21 5785 1100, Fax: +62 21 5785 1101 Website: www.acdp-indonesia.org Email Sekretariat:
[email protected]
Pemerintah Republik Indonesia (dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS), Pemerintah Australia melalui Australian Aid, Uni Eropa (UE), dan Bank Pembangunan Asia (ADB) telah membentuk Kemitraan Pengembangan Kapasitas dan Analisis Sektor Pendidikan (ACDP). ACDP adalah fasilitas untuk mendorong dialog kebijakan dan memfasilitasi reformasi kelembagaan dan organisasi di bidang pendidikan untuk mendukung pelaksanaan kebijakan dan membantu mengurangi kesenjangan dalam kinerja pendidikan. Fasilitas ini merupakan bagian integral dari Program Pendukung Sektor Pendidikan (Education Sector Support Program/ESSP). Dukungan UE terhadap ESSP meliputi anggaran sektor dan program peningkatan kapasitas untuk Standar Pelayanan Minimum. Dukungan Pemerintah Australia adalah melalui Kemitraan Pendidikan antara Australia dengan Indonesia. Laporan ini disiapkan dengan dukungan hibah dari Pemerintah Australia dan Uni Eropa melalui ACDP.
Kementerian PPN/ Bappenas KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN AGAMA
EUROPEAN UNION
Disusun oleh: Tim Penyusun Kementerian Agama RI atas dukungan fasilitasi ACDP
Pendapat yang disampaikan dalam publikasi ini merupakan tanggung jawab penuh dari para pengarangnya dan tidak serta merta mewakili pandangan Pemerintah Indonesia, Pemerintah Australia dan Uni Eropa.
ii
MODUL METODE PEMBELAJARAN
TIM PENYUSUN
TIM PENGARAH Nama
Jabatan
Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA
Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Prof. Dr. Ishom Yusqi, M.Ag
Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Prof. Dr. Phil. H.M.Nur Kholis Setiawan, MA
Direktur Pendidikan Madrasah
Dr. M. Muhsen, M.M.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pesatren
Prof. Dr. H. Amsal Bahtiar
Direktur Pendidikan Tinggi Islam
Dr. H.M. Amin Haedari, M.Pd.
Direktur Pendidikan Agama Islam
Drs. H. Unang Rahmat, M.Pd
Kasubdit PAI pada SMA
Drs. H. Sulaiman, M.Pd.
Kasubdit PAI pada SMK
Dr. H. Nifasri, M.Pd.
Kasubdit PAI pada SMP
Dr. Halfian Lubis, S.H., M.Ag.
Kasubdit PAI pada SD
Email/HP
08129284595
[email protected] 081219361962 08551022233
[email protected] 08121081962
[email protected] 08121845584
Dr. Maskuri, M.Ed.
Kasubdit PAI pada PAUD dan TK
081219490000
Herry Zakaria Anshari, S.E., S.Ag.
Kasi Pembinaan Keagamaan Siswa pada SMA
[email protected] 081219355282
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
iii
TIM PENULIS Nama
Jabatan
Email/HP
Mustahdi, M.Ag.
SMAN 1 Tangerang Selatan, Banten
[email protected] 081288634665
Drs. H. Atik Tapipin, M.M.Pd.
SMAN 11 Bandung, Jawa Barat
[email protected] 082130300132
Toto Warsito, S.Ag., M.Ag.
SMAN 1 Rajagaluh Majalengka, Jawa Barat
[email protected] 08122207810
Drs. Rohmat Chozin, M.Ag.
SMA Tarnus Magelang, Jawa Tengah
[email protected] 085878210880
Hery Nugroho, S.Pd.I., M.S.I., M.Si.
SMAN 3 Semarang, Jawa Tengah
[email protected] 081325360001
Nurul Yaqin, M.S.I.
SMAN 1 Yogyakarta
[email protected] 081915550393
H. Ijen Zainal Abidin, M.Ag.
Pengawas Kab. Bogor, Jawa Barat
[email protected] 081310674261
Arifmul Akmal, M.Ag.
Pengawas Kota Denpasar
[email protected] 0817359879
Dr. Hj. Nur Dewi Afifah, M.Pd.
SMAN 97 Jakarta
[email protected] 081289213883
Nanik Nurhayati, S.Ag., M.Pd.
SMAN 5 Madiun, Jawa Timur
[email protected] 081359297458
Drs. Abd. Aziz Rofiq, M.Pd.
SMK Al Amanah Tangsel, Banten
[email protected] 08128990103
Ramdan Juniarsyah, M.Ag.
SMKN 10 Bandung, Jawa Barat
[email protected] 081394900949
Maman Suryaman, M.Ag.
SMKN 4 Kota Tangerang, Banten
[email protected] 08111873773
Drs. Untoro, M.Pd.
SMKN 1 Salatiga, Jawa Tengah
[email protected] 08156580996
Siti Nailah Butsiani, M.Ag.
SMKN 2 Cilaku Cianjur, Jawa Barat
[email protected] 081912139262
iv
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Nama
Jabatan
Email/HP
Vine Ilyani, M.Pd.I.
SMKN 3 Baleendah Bandung, Jawa Barat
[email protected] 081214678943
Dra. Hj. Tuti Susilawati
TK Islam Al Azhar 13 Rawamangun,
[email protected] Jakarta 0815889580
Mahnan Marbawi, M.A.
SMPN 280 Jakarta
[email protected] 085215531412
Nur Huda Kurniawan, S.Ag., M.S.I.
SMPN 2 Ngawi, Jawa Timur
[email protected] 081231765874
Bagus Mustakim, S.Ag., M.S.I.
SMPN 2 Karangjati Ngawi, Jawa Timur
[email protected] 085735108806
Ali Afandi, S.Ag., M.Ag.
SMPN 9 Yogyakarta
[email protected] 08122747645
Abdul Mufid, M.Ag.
Pengawas PAI dan BP Kabupaten Bogor, Jawa Barat
[email protected] 08567207210
Ilam Maolani, S.Ag., M.Pd.
SMPN 19 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat
[email protected] 082119390836
Hasanuddin, S.Pd.I., M.Pd.I.
SMPN 6 Makassar, Sulawesi Selatan
[email protected] 085242051566
Hj. Tatik Pujiani, S.Ag., M.S.I.
SMPN 1 Purworejo, Jawa Tengah
[email protected] 085868499284
Achmad Hasim, M.Ag.
SDN Cicalengka Bandung, Jawa Barat
[email protected] 08157178839
Mudzakkir, S.Ag., M.Pd.
SDN Menanggal 601 Surabaya, Jawa Timur
[email protected] 081230601976
Akhmad Faozan, S.Th.I., M.S.I.
SDN Kadipiro Sutopadan Bantul, Yogyakarta
[email protected] 083840414916
Achmad Kusaeri, M.Ag.
SDIT Ar-Rahman Kota Cimahi, Jawa Barat
[email protected] 085759118303
Dyah Salsabiel, M.Ag., M.M.Pd.
SDN Pasir Sereh Bandung Barat, Jawa Barat
[email protected] 081322693078
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
v
TIM FASILITATOR Nama
Jabatan
Email/HP
Muljani A. Nurhadi, M.Ed, M.S., Ed.D
ACDP Advisor
[email protected] 0811949948
Revita Wahyudi
OPML
08118822651
Dr. Didin Syafruddin
OPML, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
[email protected] 081218972636
Luluk Farida Muchtar
SSQ
Dr. Titik Harsiati, M.Pd.
UM, Malang
[email protected] 081252670462
Dr. Moh. Thamrin, M.Pd.
Politeknik Negeri Malang
[email protected] 081336039091
Drs. H. Nur Alam
Kepala SMP PB Sudirman Jakarta
[email protected] 08129621959
Dra. Ruliah Lestari
Kepala SMPN 1 Jakarta
[email protected] 08159700521
TIM REVIEWER AHLI Nama Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA
Jabatan
Email/HP
Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ) Jakarta
Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, Lc., Kepala Bidang Kajian Al Qur’an MA Kementerian Agama Dr. H.M. Hamdar Arraiya, M.Ag.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan Kementerian Agama
Muljani A. Nurhadi, M.Ed., MS, Ed.D.
ACDP Advisor
[email protected] 0811949948
Prof. D.H.A. Tib Raya, MA
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta
[email protected] 0811115204
vi
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Nama Dr. Khamami Zada
Jabatan Ketua Program Magister Hukum Keluarga Fakultas Syriah dan Hukum UIN Jakarta
Email/HP
[email protected] 08128468546
TIM PENATA LETAK, VISUAL, DAN DESAIN SAMPUL Nama
Jabatan
Email/HP
Irfan Amalee
Koordinator (OPML)
[email protected] 081381723786
Muhamad Isnaini
Ilustrator (OPML)
[email protected]
Agus Rohman
Penata Letak (OPML)
[email protected] 081321607722
Deni A. Muharam
Penata Letak (OPML)
[email protected] 087823392889
Deni Sopian
Penata Letak (OPML)
[email protected]
Dinan Hasbudin AR
Penata Letak (OPML)
[email protected] 08158961560
Tedi Permana
Penata Letak (OPML)
[email protected] 09987997602
Daniella Situmorang
ACDP Secretariat
Tim Komunikasi ACDP
ACDP Secretariat
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
vii
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
Daftar Istilah Active learning
Pembelajaran aktif
Adequacy
Kecukupan
Agent of change
Agen perubahan
Apersepsi
Menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan/ pengalaman yang sudah dimiliki peserta didik sebelumnya, agar pelajaran yang akan diberikan mudah diterima.
Application
Penerapan
Brainstorming
Curah pendapat
Bowling
Menggulirkan
Card sort
Menyusun kartu
Celebration and exhibition
Perayaan dan pameran
Centrepiece
Pusat penyatuan gagasan
Contextual teaching and learning
Proses pembelajaran berbasis konteks
Cooperative script
Pembahasan materi secara bersama
Discovery learning
Pembelajaran berbasis penemuan
Expert group
Kelompok ahli
Follow-up
Tindak lanjut
Gallery Walk
Kunjung galeri karya
Group Investigation
Penggalian informasi secara berkelompok
Happy Performance
Penampilan yang menyenangkan
husnuz zan
Berbaik sangka
Ice breaking
penyegaran suasana
Indikator
Sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan
Information Search
Penelusuran informasi
Inquiry
Penemuan
Introduction
Pengenalan
Kolaborasi
Bekerjasama
Koneksi
Hubungan
viii
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Make a Match
Mencari pasangan
Market Place
Pasar pengetahuan
Muhasabah
Instropeksi
Multiculturalism (multikulturalisme)
Keragaman budaya
Overview
Gambaran sekilas
Paradigma
Kerangka berpikir
Micro-teaching
Pengajaran sesama teman
Peer assessment
Penilaian sesama teman
Picture and picture
menyusun gambar materi
Poster comment
Komentar terhadap poster/ media
Problem based learning
Pembelajaran berbasis masalah
Problem tree
Pohon masalah
Project based learning
Pembelajaran berbasis proyek
Question Student Have
Pembelajaran berbasis pertanyaan peserta didik
Rahmatan lil 'alamin
Rahmat bagi semesta alam
Real-teaching
Pengajaran yang sesungguhnya
Reflective thinking
Analisis pengalaman individu
Reward
Penghargaan
Role Playing
Bermain peran
Score
Jumlah angka
Snowball throwing
Lemparan bola salju
Spirit
Semangat
Stand
Tempat memamerkan produk
Stick of Name
Tongkat bernama
Stopwatch
Pengatur waktu
Tasamuh
Lemah lembut, saling memaafkan.
Think, Pair, and Share
Berpikir, berpasangan dan berbagi
Transfer of knowledge
Mengalihkan pengetahuan
Transfer of religious values
Memindahkan nilai-nilai agamis
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
ix
Team Game Tournament
Pertandingan permainan antar kelompok
Team Recognize
Pengamatan kelompok
Walk-Gallery
Kunjungan dan pengamatan karya
Worksheet
Lembar kerja
Daftar Singkatan Bimtek
Bimbingan teknis
CD
Compact Disk
CTL
Contextual Teaching and Learning
GPAI & BP
Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
ICARE
Introduction, Connection, Application, Reflection, Extension
ICT
Information and Communication Technology
ISRA
Islam Rahmatan Lil 'Alamin
KD
Kompetensi Dasar
KI
Kompetensi Inti
KKG
Kelompok Kerja Guru
LK
Lembar Kerja
MGMP
Musyawarah Guru Mata Pelajaran
MPA
Market Place Activity
NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia
PAIKEM
Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
PAI dan BP
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (nama mata pelajaran baru menurut Kurikulum 2013 sebagai perluasan muatan dari nama mata pelajaran lama “Pendidikan Agama Islam”)
Permendikbud
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RTL
Rencana Tindak Lanjut
SAW
Sallallaahu ‘Alaihi Wasalam
SMA
Sekolah Menengah Atas
x
MODUL METODE PEMBELAJARAN
SMK
Sekolah Menengah Kejuruan
SPI
Sejarah Peradaban Islam
SWT
Subhaanahu Wata’ala
TGT
Teams-Games-Tournaments
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
xi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hasil studi persiapan RPJMN 2015-2019 menunjukkan tantangan utama yang dihadapi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di sekolah adalah bagaimana agar penyelenggaraannya di satu sisi memperkuat pemahaman dan pengamalan agama yang dianutnya dan di sisi lain dapat membina akhlak mulia dan budi pekerti luhur. Dalam kerangka itu, hasil studi ACDP 009 tentang Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di sekolah, antara lain merekomendasikan bahwa hal tersebut dapat dilakukan melalui dua strategi utama, yaitu memperkaya muatan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan nilai-nilai akhlak mulia dan budi luhur dan di sisi lain meningkatkan kompetensi guru-guru agama Islam dengan metode pembelajaran yang lebih menarik dan meningkatkan kemampuan berpikir. Bimbingan Teknis ini merupakan pengayaan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Dokumen pelatihan ini diterbitkan untuk menjawab kebutuhan tersebut dan ditujukan untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelatihan bagi guru Agama Islam di sekolah dan peningkatan kompetensi guru agama Islam agar dapat menyadari pentingnya nilai-nilai akhak mulia dan budi luhur yang terkandung dalam ajaran Islam, yaitu Islam rahmatan lil 'alamin, dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik, menyenangkan, dan merangsang untuk berpikir tingkat tinggi. Ini merupakan langkah strategis karena: (i) merupakan implementasi tindak lanjut dari arah kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 dalam program pembangunan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di sekolah, (ii) mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan proses yang ilmiah (scientific approach), dan (iii) berkontribusi dalam mewujudkan visi Rencana Strategis Pendidikan Islam 2015-2019 yaitu “Terwujudnya Pendidikan Islam yang unggul, moderat, dan menjadi rujukan dunia dalam integrasi ilmu agama, pengetahuan dan teknologi.” Paket dokumen pelatihan ini terdiri atas empat dokumen yang berupa desain pelatihan, modul pelatihan, modul metodologi pembelajaran, dan bahan presentasi. Untuk menjamin standarisasi mutu hasil pelatihan yang diharapkan, upaya sistematik jaminan mutu dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, penyusunan dokumen pelatihan ini dilakukan melalui tahapan yang sistematis, diawali dengan program pelatihan metodologi pembelajaran bagi pelatih nasional di luar negeri, yaitu di Oxford Center for Islamic Studies yang dilanjutkan dengan penyusunan dokumen pelatihan dengan fasilitator ahli dari perguruan tinggi dan guru senior di bidang metode pembelajaran yang sesuai, dan direview oleh penyunting ahli di bidang agama Islam. Kedua, sebelum difinalkan desain, isi dan muatan materi, serta tingkap aplikasinya, diujicobakan terlebih dahulu di 36 sekolah di empat
xii
MODUL METODE PEMBELAJARAN
lokasi, yaitu: Medan, Bogor, Solo, dan Manado. Ketiga, dokumen pelatihan pokok yang terdiri atas desain dan modul pelatihan, dilengkapi dengan bahan pengayaan tentang Islam rahmatan lil 'alamin, bahan paparan yang dituangkan dalam soft file, dan Modul Metode Pembelajaran sebagai bahan referensi. Keempat, dalam pelaksanaan pelatihan, semua fasilitator (pelatih) diharuskan menggunakan seluruh dokumen pelatihan yang dilengkapi dengan pedoman penggunaannya, disiapkan panduan manajemennya dan disempurnakan dengan instrumen penilainya. Dengan selesainya dokumen pelatihan ini, penghargaan saya sampaikan kepada para penulis, fasilitator, illustrator dan reviewer yang telah berperan aktif dalam penyusunan draft sampai kepada finalisasi dokumen ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Education Sub-sector Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) yang telah memberikan dukungan yang luar biasa dalam pendanaan kegiatan, keahlian tim konsultan, serta dukungan logistik lainnya. Dokumen pelatihan ini akan digunakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama dalam menyelenggarakan pelatihan bagi pelatih daerah dan sekitar 200 ribu guru Pendidikan Agama Islam seluruh Indonesia dalam meningkatkan kompetensinya di bidang metodologi pembelajaran Agama Islam rahmatan lil 'alamin. Akhirnya, dengan diselesaikannya dokumen pelatihan ini, tidak ada kata yang paling pantas untuk disampaikan kecuali puji syukur Alhamdulillah yang dipanjatkan ke hadirat Allah dengan iringan doa semoga buah karya ini dapat menjadi salah satu amal ibadah yang membawa kemaslahatan umat yang diridhoi-Nya. Wasalamu’alaikum Wr. Wb. Direktur Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Dr. H.M. Amin Haedari, M.Pd.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
xiii
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Mencetak Generasi Toleran Generasi muda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. Di pundak merekalah masa depan bangsa dipertaruhkan. Karenanya, apa yang kita berikan hari ini kepada mereka, akan tampak hasilnya 20 atau 30 tahun yang akan datang. Jika hari ini mereka sedang mengenyam pendidikan di sekolah menengah tingkat atas (SMA/SMK), maka 30 tahun yang akan datang, mereka akan berumur 45 tahun, usia yang menempatkan mereka sebagai pengambil kebijakan, pemimpin. Menyiapkan mereka menjadi pemimpin memang bukan tugas Kementerian Agama, tapi membekali mereka memiliki pandangan keagamaan yang bisa mengayomi seluruh masyarakat saat mereka jadi pemimpin, adalah tugas Kementerian Agama. Ini karena pelajaran agama di sekolah umum tanggung jawabnya dipikul oleh Kementerian Agama. Untuk menyiapkan hal ini, Kementerian Agama pun bergerak cepat dengan membuat modul pembelajaran. Dengan mengambil tema sentral Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, Kementerian Agama ingin memastikan bahwa semua anak-anak usia sekolah yang nanti akan menjadi pemimpin diberi bekal pemahaman agama yang toleran, bahwa Islam adalah rahmat bagi semua. Ini penting karena perkembangan pemahaman keagamaan para siswa sekolah sangat terbuka dengan munculnya paham-paham yang “radikal”. Keterbukaan informasi memungkinkan mereka bebas mengakses pengetahuan dari dunia maya, dunia bebas yang terkadang tidak bisa dipertanggungjawabkan sumbernya. Hal lain karena pengajaran agama saat ini lebih banyak disampaikan secara ekslusif dan dogmatik, hitam putih; halal haram; surga neraka. Akibatnya, timbulnya pemahaman keagamaan yang sempit dan dangkal, mudah menyalahkan dan menyesatkan orang lain. Munculnya modul ini selain menjadi jawaban atas persoalan itu, juga untuk merekonstruksi pemahaman keagamaan. Jika gerakan radikalisme berbasis pada interpretasi ajaran agama, maka jalan yang perlu ditempuh untuk meminimalisir gerakan radikalisme agama (khususnya Islam) harus mulai dengan rekontruksi terhadap pemahaman agama, dari yang bersifat simboliknormatif menuju pemahaman yang etik, substansial dan universal.
xiv
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Memang, ini bukan pekerjaan mudah karena mengubah pola pikir dan sikap mental adalah perbuatan yang amat sulit dilakukan terlebih-lebih jika pola pikir sebelumnya sudah ditopang dengan akidah (keyakinan) keagamaan yang kuat dan mengakar. Tapi inilah tekad yang sedang dibangun oleh Kementerian Agama. Kementerian Agama ingin memastikan bahwa pelajaran agama harus memberikan kontribusi besar dalam menyiapkan kader yang tidak bersikap apatis terhadap perkembangan zaman, tetapi optimisme terhadap masa depan kehidupan umat manusia. Tokoh-tokoh seperti Bung Karno, Bung Hatta, K.H. Hasyim Asy’ari, atau K.H. Ahmad Dahlan adalah generasi awal negeri ini yang tidak mengalami radikalisasi, tetapi mereka menunjukkan sikap akomodasi dalam setiap perubahan zaman, sehingga memunculkan karakter yang toleran dan damai. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu menyiapkan terbitnya modul ini, saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Inilah kontribusi kita dalam menyiapkan pemimpin yang toleran, demi keberlangsungan Indonesia.
Wasalamu’alaikum Wr. Wb. Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
xv
PANDUAN PENGGUNAAN MODUL Pengantar
Dokumen pelatihan ini diberi judul: “Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis Islam Rahmatan Lil ‘Alamin” dan terdiri atas tiga buah buku dan satu buah CD, yaitu: (i) Buku I: Desain Pelatihan, (ii) Buku II: Modul Pelatihan, (iii) Buku III: Modul Metode Pembelajaran, dan (iv) CD yang berisi Bahan Presentasi Pelatihan. Keempat dokumen tersebut merupakan satu kesatuan paket yang harus digunakan secara bersama-sama dan saling berhubungan satu sama lain.
Pendekatan Dalam Penyusunan
Seluruh dokumen pelatihan tersebut disusun oleh 30 orang pelatih nasional guru PAI & BP terseleksi, didukung oleh fasilitator dari perguruan tinggi, guru senior, dan konsultan ACDP yang ahli di bidang metode pembelajaran dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan kapasitas (capacity building) yang berupa kombinasi antara pendekatan transaksional dan transformasional sesuai dengan kebutuhan. Pendekatan transaksional dilakukan di mana fasilitator terlibat langsung dalam penyusun modul ini, sementara itu dalam pendekatan transformasional, fasilitator lebih berperan dalam merubah wawasan konsepsional dalam penyusunan modul ini dengan memberikan fasilitasi keahlian yang berupa rambu-rambu, cara kerja, cara pandang, dan panduan agar pelatih nasional dapat menyusun sendiri isi modul ini. Pendekatan transformasional dilakukan pada tahap awal penyusunan modul, kemudian pendekatan transaksional dilakukan pada tahap akhir untuk menjamin kualitas produk.
Buku I: Desain Pelatihan
Desain Pelatihan merupakan rancangan program keseluruhan pelatihan yang memuat tujuan umum, tujuan khusus, sasaran pelatihan, pendekatan pelatihan yang digunakan, alur umum dalam proses pelatihan, struktur program pelatihan, silabus mata pelatihan, agenda pelatihan, manajemen pelatihan, dan monitoring proses dan evaluasi hasil pelatihan.
Buku II: Modul Pelatihan
Modul Pelatihan merupakan rancangan pelaksanaan kegiatan pelatihan yang terdiri dari lima sesi pelatihan yang masing-masing berisi agenda pelatihan, urutan kegiatan-materi-dan metode pelatihan yang digunakan, serta tahapan penggunannya di setiap sesi, termasuk jumlah waktu yang diperlukan. Kelima sesi tersebut adalah: Sesi I Spirit Islam Rahmatan Lil ‘Alamin (ISRA); Sesi II Penerapan Metode Pembelajaran PAI & BP Berbasis ISRA; Sesi III Penyusunan RPP dengan Mengintegrasikan Nilai-Nilai ISRA; Sesi IV Praktek Pembelajaran PAI & BP Berbasis ISRA; dan Sesi V Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut. Urutan kegiatan yang dilakukan pada setiap sesi merujuk kepada alur kegiatan umum yang disampaikan dalam Buku I. Modul ini dilengkapi dengan tiga lampiran yang berupa: (i) Lampiran Sesi I: Dalil-Dalil Naqli yang berkaitan dengan nilai-
xvi
MODUL METODE PEMBELAJARAN
nilai Islam rahmatan lil 'alamin, (ii) Lampiran Sesi II: yang berisi Model-Model Pembelajaran dan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA dan SMK yang digunakan dalam kegiatan pemetaan Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti yang berkaitan dengan Islam rahmatan lil 'alamin, (iii) Lampiran Sesi III: yang berisi Materi Pembelajaran yang digunakan sebagai salah satu materi dalam kegiatan analisis Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan (iv) Lampiran Lembar Kerja yang berisi lembar kerja yang dipergunakan dalam masing-masing sesi.
Buku III: Modul Metode Pembelajaran
Modul Metode Pembelajaran merupakan modul rujukan teknis bagi Modul II yang berisi penjelasan metode yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis rahmatan lil 'alamin. Buku ini diawali dengan uraian tentang latar belakang, tujuan, prinsip, penggunaan, dan pendekatan dalam penulisan modul. Kemudian, sajian metode diurutkan sesuai dengan penggunaannya dalam alur umum tahap pembelajaran yang dijelaskan dalam Buku I, dimulai dengan metode pembelajaran yang digunakan dalam Kesiapan Belajar sampai dengan Tindak Lanjut. Dalam setiap metode dijelaskan tentang pengertian, kegunaan, tahapan pelaksanaan, bahan yang disiapkan, pokok bahasan yang sesuai, dan kiat sukses dalam pelaksanaannya. Uraian tentang metode pembelajaran yang digunakan dalam Kegiatan Inti dilengkapi dengan contoh RPP-nya. Modul ini diakhiri dengan bab Penutup yang berisi rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam pemilihan setiap metode pembelajaran. Ada dua lampiran yang disertakan dalam Modul ini, yaitu lembar kerja dan gambar.
CD: Bahan Presentasi Pelatihan
Bahan Presentasi Pelatihan merupakan kumpulan bahan yang dipresentasikan atau ditayangkan dalam seluruh sesi pelatihan, mulai dari Sesi I sampai dengan V. Bahan ini terdiri atas bentuk sajian PowerPoint, film, lagu, video, gambar, dan bahan penyerta lainnya yang telah dikemas secara kompak sesuai dengan Sesi pelatihan masing-masing, termasuk menggunakan “hyperlink”. Kemasan dilakukan untuk memberikan efek menyenangkan, menggairahkan, merangsang kreativitas, mendorong kerjasama dan berani menyampaikan pendapat dan lainnya, sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di masingmasing sesi.
Dokumen Pelatihan Ini
Dokumen Pelatihan ini berupa Buku III: Modul Metode Pembelajaran, dirancang untuk pengayaan bagi pelatih dan guru dalam memahami setiap metode pembelajaran serta kegunaannya dalam alur kegiatan pelatihan dan pembelajaran PAI dan BP di kelas. Dengan contoh-contoh RPP yang disajikan, pelatih dan guru dapat meniru atau mengadopsinya guna menyusun RPP Pendidikan Agama Islam rahmatan lil 'alamin. Apabila ingin memperoleh gambaran contoh konkrit pengunaannya, guru dapat membaca Buku II untuk melengkapi pemahamannya dalam salah satu atau lebih metode pembelajaran yang digunakan dalam
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
xvii
pelatihan. Dengan demikian, walaupun belum mengikuti pelatihan, guru dapat belajar sendiri dari buku ini dan mencoba menyusun RPPnya sendiri. Sebelum memberikan pelatihan, sebaiknya pelatih menyusun sendiri RPP Pendidikan Agama Islam rahmatan lil 'alamin, dipraktekkan di kelasnya, dievaluasi, dan berdasarkan hasil evaluasi disempurnakan untuk digunakan yang akan datang. Dengan cara ini pelatih akan lebih percaya diri sewaktu menjelaskan cara penyusunan RPP Pendidikan Agama Islam rahmatan lil 'alamin, dengan menggunakan contoh yang telah dibuat dan dilaksanakan sendiri.
xviii
MODUL METODE PEMBELAJARAN
SISTEM VISUAL
KI
KOMPETENSI INTI
PENGERTIAN
KD
KOMPETENSI DASAR
KEGUNAAN
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
MP
MATERI PEMBELAJARAN
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN
TAHAPAN PELAKSANAAN
TUJUAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAGIHAN PASCA PELATIHAN
KIAT SUKSES DALAM PELAKSANAAN
METODE YANG DIGUNAKAN
WAKTU
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
xix
DAFTAR ISI
xx
TIM PENYUSUN................................................................................. DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN...................................................... KATA PENGANTAR . ........................................................................... SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM....................... PANDUAN PENGGUNAAN MODUL..................................................... SISTEM VISUAL.................................................................................. DAFTAR ISI.........................................................................................
iii viii xii xiv xvi xix xx
BAB 1 A. B. C. D. E.
PENDAHULUAN.................................................................... Latar Belakang ......................................................................... Tujuan Modul........................................................................... Prinsip...................................................................................... Pokok Isi Pembahasan.............................................................. Peta Ringkasan Penggunaan Metode Pembelajaran................
1 1 1 2 2 2
BAB 2 A. B. C. D. E.
METODE PEMBELAJARAN UNTUK KEGIATAN KESIAPAN BELAJAR............................................................................... 4 Metode Ice Breaking................................................................ 4 Metode Ceramah..................................................................... 5 Metode Tanya Jawab................................................................ 6 Metode Picture and Picture..................................................... 6 Kegiatan Kesiapan Belajar........................................................ 7
BAB 3 A. B. C.
METODE PEMBELAJARAN UNTUK PENGGALIAN PENGALAMAN..................................................................... Metode Brainstorming............................................................. Metode Poster Comment......................................................... Metode Video Comment..........................................................
BAB 4 A. B. C. D. E. F. G. H.
METODE PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN INTI................ Metode Reflective Thinking..................................................... Metode Bermain Peran (Role Playing)..................................... Metode Berpikir, Berpasangan, Berbagi (Think, Pair, And Share)............................................................ Metode Membuat Pasangan (Make A Match)......................... Metode Kelompok Ahli (Expert Group).................................... Metode Melempar Bola Salju (Snowball Throwing)................ Metode Pemusatan Perhatian (Center Piece).......................... Metode Pembelajaran Penemuan (Inquiry).............................
MODUL METODE PEMBELAJARAN
11 11 12 13 14 14 31 46 59 73 85 104 116
DAFTAR ISI I. Turnamen Permainan Kelompok (Team-Games-Tournament) .................................................... J. Belanja Materi (Market Place Activity).................................... K. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)......... L. Penelusuran Informasi (Information Search)........................... M. Metode Berbasis Pertanyaan Peserta Didik (Question Student Have).......................................................... N. Metode Penyidikan Kelompok (Group Investigation).............. O. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)........................................................ BAB 5 METODE PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN REFLEKSI......... A. Metode Mind Mapping............................................................ B. Metode Reflective Thinking..................................................... BAB 6 METODE PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN PENGUATAN DAN PENGAYAAN............................................. A. Metode Diskusi........................................................................ B. Exhibition and Celebration....................................................... C. Metode Happy Performance....................................................
134 145 161 173 184 197 207 219 219 220
221 221 223 223
BAB 7 PENUTUP............................................................................. 225 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 226
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
xxi
BAB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sebagaimana diuraikan dalam Buku I, salah satu tujuan umum pelatihan Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP adalah agar peserta dapat menerapkan metode pembelajaran PAI dan BP berbasis ISRA yang lebih menarik dengan menggunakan pendekatan andragogi, active learning, problem-based learning, dan merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi. Khususnya bagi calon fasilitator, ditambahkan lagi agar ia dapat melatihkan metode pembelajaran tersebut kepada peserta (maksudnya bisa peserta didik atau peserta pelatihan sesuai dengan konteknya, yang selanjutnya disebut peserta) yang didukung dengan pengalamannya dalam mempraktikannya terlebih dahulu. Penyusunan dan pemilihan metode pembelajaran yang disajikan dalam Buku III ini dilakukan atas dasar tiga pertimbangan. Pertama, pembelajaran PAI dan BP berbasis ISRA mengandung dua tujuan, yaitu agar penyelenggaraan PAI dan BP di satu sisi memperkuat pemahaman dan pengamalan agama yang dianutnya, dan disisi lain dapat membina akhlak mulia dan budi pekerti luhur. Ini berarti, bahwa tujuan pembelajaran PAI dan BP menjadi lebih luas, tidak hanya dalam ranah kognitif tetapi juga nilai dan tingkah laku sebagai manusia yang berakhlak mulia dan budi pekerti luhur termasuk nilai-nilai multikultural, demokrasi, dan humanis. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang dilakukan adalah yang mampu menyadarkan, memberikan kesempatan menganalisis, dan mempraktikkan nilai-nilai ISRA yang terkandung dalam ajaran Islam. Kedua, sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan fasilitator, yaitu: andragogi, multi metode, berbasis pemecahan masalah, dan berbasis sekolah, maka metode pembelajaran yang dipilih adalah yang mampu merangsang kemampuan memecahkan masalah, serta berpikir logis dan kritis. Ketiga, sesuai dengan panduan penggunaannya, Buku III ini merupakan buku rujukan teknis bagi Buku II, maka fokus uraian lebih bersifat bersifat praktis sesuai disesuaikan dengan pengalaman yang telah dilakukan Tim Penulis, oleh karena itu bukan merupakan rujukan teoritis.
1
B. Tujuan Modul Tujuan diterbitkannya buku ini adalah sebagai bahan rujukan teknis dalam memberikan penjelasan metode yang sering dan sesuai digunakan dalam pembelajaran PAI dan BP berbasis ISRA, baik bagi guru maupun calon fasilitator.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
1
C. Prinsip Sesuai dengan tujuannya, maka prinsip-prinsip yang digunakan penulisan dalam buku ini adalah TAKSIMU, yaitu: • Terbaca, mudah dipahami bagi guru PAI dan BP dan calon fasilitator; • Aplikatif, dapat dengan mudah diikuti dan diterapkan dalam praktik; • Kreatif, dapat merangsang kreativitas guru dan calon fasilitator untuk meniru, memodifikasi, atau mengembangkan menjadi metode baru; • Sistematis, disajikan secara terstruktur sehingga mudah dipahami; • Interaktif, maksudnya dapat menunjang proses pembelajaran inti yang memicu terjadinya interaksi peserta dalam dinamika kelompok yang produktif; • Memotivasi, mampu mendorong meningkatnya motivasi peserta didik untuk mencapai produk yang lebih baik; dan • Upaya konsisten, menggunakan alur kegiatan yang selaras dan konsisten dengan alur kegiatan yang dipergunakan dalam Buku II.
D. Pokok Isi Pembahasan Karena fokus untuk rujukan teknis, maka pokok uraian isi pembahasannya lebih bersifat teknis yang mencakup: pengertian, kegunaan, tahapan pelaksanaan, bahan yang disiapkan, pokok bahasan yang sesuai, kiat sukses dalam pelaksanaan, dan contoh penerapannya dalam RPP.
E. Peta Ringkasan Penggunaan Metode Pembelajaran Sesuai dengan alur umum pelatihan yang ditetapkan dalam Buku II, maka peta penggunaan metode pembelajaran yang disajikan dapat dirangkum sbb.:
2
No.
Proses pembelajaran
Metode Pembelajaran
1
Kesiapan belajar peserta didik
• Metode Ice Breaking • Metode Ceramah, fasilitator melakukan terlebih dahulu ceramah pembuka. • Metode Tanya Jawab • Metode Picture and Picture
2
Penggalian pengalaman peserta sebelumnya
• Metode Brainstorming • Metode Poster Comment • Metode Video Comment
MODUL METODE PEMBELAJARAN
No.
Proses pembelajaran
Metode Pembelajaran
3
Dinamika kelompok dalam kegiatan inti
• • • • • • • • • • • • • • •
Metode Reflective Thinking Metode Role Play Metode Think, Pair, and Share Metode Make a Match Metode Expert Group Metode Snowball Metode Centre Piece Metode Inquiry Metode Team Games Tournament Market Place Activity Metode Project-based Learning Metode Information Search Metode Question Student Have Metode Group Investigation Metode Problem-based Learning
4
Refleksi hasil dinamika kelompok peserta
• •
Metode Mind Mapping Metode Reflective Thinking
5
Penguatan & pengayaan oleh pelatih dan rencana tindak lanjut
• • •
Metode Diskusi Metode Exhibition and Celebration Metode Happy Performance
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
3
BAB
2
4
METODE PEMBELAJARAN UNTUK KEGIATAN KESIAPAN BELAJAR A. Metode Ice Breaking Dalam sebuah pelatihan (pembelajaran), setiap peserta memiliki motivasi yang bervariasi dalam mengikuti kegiatan tersebut. Ada yang ingin menguasai bidang tertentu, ada yang ingin mempertajam keterampilan, ada yang sekedar berkumpul bersama teman, dan ada yang mempunyai alasan keterpaksaan. Semua alasan tersebut berdampak terhadap cara menanggapi fasilitator dan merespon setiap aktivitas dalam pelatihan. Ada yang bersemangat namun tidak sedikit juga yang "cuek" dan acuh tak acuh, bahkan kaku. Hal ini seringkali menjadi penghambat dalam sebuah pelatihan/kegiatan sehingga diperlukan sebuah “ice breaker” yang berfungsi untuk menghancurkan penghambat tersebut. Metode ice breaking ini dimaksudkan untuk menghilangkan kebekuankebekuan di antara peserta latihan, sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa saling berinteraksi dengan baik antara satu dengan yang lainnya. Kebekuan ini dimungkinkan karena adanya perbedaan usia, jenis kelamin, dan sebagainya sehingga ada dinding pemisah antara peserta yang satu dengan yang lainnya. Untuk melebur dinding-dinding penghambat tersebut, diperlukan sebuah proses dengan metode ice breaking. Tujuan dilaksanakan metode ice breaking ini adalah: 1. Terciptanya kondisi yang setara (equal) antara sesama peserta dalam pelatihan; 2. Menghilangkan sekat-sekat pembatas di antara peserta; 3. Terciptanya kondisi yang dinamis di antara peserta; dan 4. Menimbulkan kegairahan (motivasi) antara sesama peserta untuk melakukan aktivitas selama pelatihan berlangsung. Dengan demikian, kegiatan ice breaking ini diharapkan bisa menumbuhkan kesiapan belajar peserta selama pelatihan berlangsung, sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan. James Drever menyatakan bahwa kesiapan adalah “preparedness to respond or react," "kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.” Menurut Thorndike, “readiness adalah kesiapan untuk bertindak, ready to act”. Sama seperti yang dikatakan oleh Cronbach yang dikutip oleh Soemanto, bahwa readiness sebagai segenap sifat atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu”. Selain itu, Uno mengemukakan, bahwa kesiapan adalah kapasitas (kemampuan potensial), baik bersifat fisik maupun mental untuk melakukan
MODUL METODE PEMBELAJARAN
sesuatu”. Sedangkan M. Alisuf Sabri mengemukakan bahwa “kesiapan atau readiness merupakan suatu fungsi atau potensi untuk digunakan atau untuk dilatih maupun dikembangkan.” Dengan demikian, kesiapan belajar adalah kesediaan yang dimiliki oleh seseorang baik jasmani maupun rohani untuk memberi respons atau reaksi sehingga dapat dilatih atau dikembangkan.
B. Metode Ceramah Menurut Winarno Surahmad, ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid ialah mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru. Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada peserta didik. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu media pembelajaran seperti gambar dan audio visual lainnya. Agar metode ceramah berhasil maksimal, maka ada dua tahap yang harus dilakukan, yaitu: tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Kegiatan pada setiap tahap adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai; b. Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan; dan c. Mempersiapkan alat bantu. 2. Tahap Pelaksanaan a. Tahap Pembukaan Tahap pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah pembukaan, yaitu: • Yakinkan bahwa peserta didik memahami tujuan yang akan dicapai; dan • Lakukan apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. b. Tahap Penyajian Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian peserta didik agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain: • Jagalah kontak mata secara terus menerus dengan peserta didik; • Menggunakan bahasa komunikatif dan mudah dicerna peserta didik;
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
5
• Menyajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncatloncat, agar mudah ditangkap oleh peserta didik; • Menanggapi respon peserta didik dengan segera; dan • Menjaga agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar. c. Mengakhiri atau Menutup Ceramah Ceramah harus ditutup agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai peserta didik tidak hilang. Ciptakanlah kegiatan yang memungkinkan peserta didik tetap mengingat materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut adalah: • Membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja diperoleh; • Merangsang peserta didik untuk dapat menanggapi atau memberi ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan; dan • Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan peserta didik menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.
C. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada peserta didik, dan dapat pula dari peserta didik kepada guru. Metode tanya jawab dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh peserta didik, sehingga terjadi interaksi dua arah antara guru dan peserta didik. Untuk menghindari penyimpangan dari pokok pembahasan, penggunaan metode tanya jawab harus memperhatikan hal-hal berikut: 1. Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan berpusat pada tingkah laku peserta didik; 2. Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab; 3. Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan; 4. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari pokok persoalan; dan 5. Menyediakan kesempatan bertanya bagi peserta didik.
D. Metode Picture and Picture Metode yang dipopulerkan sejak tahun 2002 ini menyajikan gambargambar dalam proses pembelajarannya. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Tujuan metode ini adalah peserta didik memahami materi pembelajaran melalui gambar-gambar yang menarik dan sesuai materi. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode picture and picture: 1. Siapkan beberapa gambar terkait materi pembelajaran (5 – 10 gambar setiap kelompok);
6
MODUL METODE PEMBELAJARAN
2. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok mendapat satu tema yang terdiri dari beberapa gambar; 3. Setiap kelompok mengurutkan gambar secara logis dan mempresentasikan penjelasannya; presentasi dilengkapi dengan penjelasan dari sumber belajar; 4. Pokok-pokok presentasi menjadi landasan guru dalam pembelajaran; dan 5. Berikan penguatan dan kesimpulan. Variasi: Metode ini dapat divariasikan dengan metode gallery walk. Setelah meng urutkan gambar dan menempelkannya di kertas plano/lainnya, setiap kelompok berkunjung ke kelompok lain dengan membawa tempelan gambarnya untuk dinilai kelompok lain; cukup mengunjungi 1 atau 2 kelompok.
E. Kegiatan Kesiapan Belajar Pada pelatihan ini, selain menggunakan metode brainstorming ceramah, tanya jawab, dan picture and picture untuk kegiatan kesiapan belajar, fasilitator juga mempersiapkan beberapa permainan yang bertujuan untuk memecah kebekuan (ice breaking games) peserta. Kegiatan kesiapan belajar pada modul ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Kontrak Belajar Kontrak belajar merupakan bentuk kesepakatan antara fasilitator dengan peserta terkait proses kegiatan belajar selama pelatihan berlangsung. Adapun kontrak belajar pada pelatihan ini dilakukan di awal sesi pelatihan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Fasilitator menjelaskan tayangan slide tentang butir-butir kontrak belajar yang akan disepakati bersama selama pelatihan berlangsung, yang meliputi: 1) Datang tepat waktu. 2) Hand Phone dinonaktifkan/digetar. 3) Tidak beraktivitas di sosial media. 4) Menghargai fasilitator dan sesama peserta. 5) Berpartisipasi aktif. 6) Tidak merokok. 7) Menjaga kebersihan ruangan pelatihan. b. Peserta dipersilakan mengajukan pertanyaan tentang butir-butir dalam kontrak belajar. c. Fasilitator mengajukan pertanyaan kepada peserta apabila ada hal-hal baru yang perlu dimasukkan ke dalam kontrak belajar. d. Fasilitator mempersilakan beberapa peserta untuk mengulang butirbutir yang disepakati. e. Fasilitator bersalaman dengan salah satu peserta sebagai simbol kesepahaman.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
7
2. Konsentrasi Belajar Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu. Semua kegiatan pelatihan ini membutuhkan konsentrasi, agar peserta dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dan dengan hasil yang lebih baik. Oleh karena itu, konsentrasi sangat penting dan perlu dilatihkan. Pikiran peserta tidak boleh dibiarkan melayang-layang karena dapat menyebabkan gangguan konsentrasi, tetapi harus diarahkan ke suatu titik dalam suatu aktivitas agar semakin kuat. Adapun cara untuk meningkatkan konsentrasi belajar peserta sesuai alur pada modul pelatihan ini dilakukan dengan cara: a. Berdoa Berdoa dilakukan di awal pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator atau salah satu peserta. b. Tepuk tangan konsentrasi Tepuk tangan konsentrasi adalah tepuk tangan yang instruksi dan caranya disepakati oleh fasilitator dengan peserta. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 1) Apabila fasilitator mengucapkan selamat pagi, maka seluruh peserta tepuk tangan satu kali. 2) Apabila fasilitator mengucapkan selamat siang, maka seluruh peserta tepuk tangan dua kali. 3) Apabila fasilitator mengucapkan selamat sore, maka seluruh peserta tepuk tangan tiga kali. 4) Apabila fasilitator mengucapkan selamat malam, maka seluruh peserta tidak boleh tepuk tangan, tetapi menempelkan telapan tangannya ke pipi. c. Pembagian kelompok Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Tiap kelompok berjumlah 4-6 orang atau sesuai kondisi kelas. Misalnya dalam satu kelas terdapat 40 peserta, maka kelompok akan dibagi 8. Langkahlangkah sebagai berikut: 1) Peserta yang 40 orang tersebut diinstruksikan berhitung dari angka 1 sampai 8 secara berulang. 2) Peserta yang menyebut angka sama, misalnya angka 1, maka semuanya berkelompok di meja 1, dan seterusnya. Pembagian kelompok ini juga bisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Fasilitator menyiapkan spidol kecil 40 buah dengan 8 macam warna yang berbeda, sehingga masing-masing warna terdapat 5 buah spidol. 2) Peserta yang memilih warna yang sama, misalnya warna merah, maka semuanya berkelompok di meja 1, dan seterusnya. d. Jari demokratis Jari demokratis adalah penggunakan jari tangan setiap peserta untuk
8
MODUL METODE PEMBELAJARAN
memilih ketua dan sekretaris dalam kelompoknya. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut. 1) Fasilitator menginstruksikan kepada semua peserta untuk berdiri dan mengangkat salah satu tangannya. 2) Fasilitator dalam hitungan 3 menginstruksikan kepada semua peserta untuk menunjuk kepada salah satu orang dikelopoknya untuk dijadikan ketua. Kedua langkah di atas juga dilakukan pada saat memilih sekretaris dalam kelompok. e. Permainan tebak warna Permainan ini adalah dengan menampilkan slide berisi kata-kata bermacam-macam warna dengan warna tulisan yang sesuai atau tidak sesuai dengan warna tersebut. Artinya, walaupun tulisan di slide warna biru, kita harus melihat apa warna tulisan teks tersebut, karena bisa saja tulisannya “BIRU” namun warna teks tersebut hijau. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut: 1) Fasilitator menayangkan slide berisi kata sebuah nama warna, misalnya “BIRU” dengan tulisan (font-nya) kata “BIRU” tersebut dengan warna biru. 2) Fasilitator mengulang langkah di atas dengan beberapa nama warna yang lainnya, diselingi dengan warna tulisan (font-nya) yang tidak sesuai dengan nama warnanya. Misalnya nama warnanya “HIJAU” sedangkan tulisan (font-nya) berwarna biru. f. Permainan gambar ilusi optis Permainan ini menggunakan gambar tertentu yang bisa menimbulkan kesan yang berbeda-beda dari peserta. Perbedaan kesan terhadap gambar ini muncul akibat adanya Ilusi fisiologis atau ilusi kognitif dari peserta. Ilusi fisiologis adalah kesan gambar yang terjadi setelah melihat cahaya yang sangat terang atau melihat pola gambar tertentu dalam waktu lama. Ini merupakan efek yang terjadi pada mata atau otak setelah mendapat rangsangan tertentu secara berlebihan. Sementara ilusi kognitif terjadi karena anggapan pikiran terhadap sesuatu di luar gambar itu sendiri. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: • Fasilitator menayangkan gambar-gambar yang bisa menimbulkan kesan yang berbeda-beda dari peserta. • Fasilitator menanyakan kesan kepada beberapa peserta tentang yang ditayangkan. • Fasilitator mengomentari kesan-kesan peserta terhadap gambar. g. Permainan pegang hidung dan telinga. Permainan pegang hidung dan telinga dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut. • Pada hitungan satu, tangan kiri peserta memegang hidung, sedangkan tangan kanannya memegang telinga kiri.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
9
• Pada hitungan dua, tangan kanan peserta memegang hidung, sedangkan tangan kirinya memegang telinga kanan. • Perpindahan dari hitungan satu ke dua diawali dengan perlahanlahan, kemudian dipercepat. h. Permainan koordinasi pendengaran dan penglihatan Permainan koordinasi pendengaran dan penglihatan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. • Fasilitator mengucapkan kata-kata “INI SATU” dengan mengacungkan 1 jari tangan, “INI DUA” dengan mengacungkan 2 jari tangan, “INI TIGA” dengan mengacungkan 3 jari tangan. • Beberapa peserta diuji penglihatannya oleh fasilitator dengan cara diminta menjawab pertanyaan “INI?”, “YANG INI?”, “KALAU INI?”, dengan mengacungkan jari tangan fasilitator secara berurutan 1 jari, 2 jari, atau 3 jari. • Beberapa peserta diuji pendengarannya oleh fasilitator dengan cara diminta menjawab pertanyaan “INI?”, “YANG INI?”, “KALAU INI?”, tetapi dengan mengacungkan jari tangan fasilitator secara “ACAK”; tidak berurutan 1 jari, 2 jari, atau 3 jari. i. Senam Senam ini digunakan untuk rekreasi, relaksasi, atau menenangkan pikiran peserta. Adapun senam yang digunakan dalam pelatihan ini adalah: • Senam Otak • Senam Pinguin • Senam si Tommy • Senam Tinju Mohammad Ali, dll.
10
MODUL METODE PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN UNTUK PENGGALIAN PENGALAMAN A. Metode Brainstorming Metode brainstorming atau curah pendapat adalah teknik mengajar yang dilaksanakan guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas, kemudian peserta didik menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar. Secara singkat dapat diartikan sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak ide dari peserta didik dalam waktu yang singkat.
BAB
3
Tujuan dari penggunaan metode brainstorming adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasil akhir dijadikan peta info, peta pengalaman, atau peta ide (mind mapping) yang kemudian dievaluasi bersama. Metode ini dipakai untuk menguras habis apa yang dipikirkan para siswa di dalam menanggapi permasalahan yang dilontarkan guru di kelas tersebut.
1. 2. 3. 4. 5.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan. Memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka tertarik untuk menanggapinya. Tidak boleh mengomentari atau mengevaluasi bahwa pendapat yang dikemukakan oleh siswa itu benar/salah. Guru tidak perlu menyimpulkan permasalahan yang telah ditaggapi siswa. Guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa, dan memastikan semua siswa di dalam kelas mendapat giliran. Memberikan pertanyaan untuk memancing siswa yang kurang aktif menjadi tertarik.
Tugas peserta didik dalam pelaksanaan metode ini: 1. Menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar, mengajukan pertanyaan, atau mengemukakan masalah baru. 2. Belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik. 3. Berpartisipasi aktif dan berani mengemukakan pendapatnya. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Pemberian informasi dan motivasi. Pada tahap ini guru menjelaskan masalah yang akan dibahas dan latar belakangnya, kemudian mengajak siswa agar aktif untuk memberikan tanggapannya.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
11
2. Identifikasi. Siswa diajak memberikan sumbang saran pemikiran sebanyakbanyaknya. Semua saran yang diberikan siswa ditampung, ditulis, dan jangan dikritik. Pemimpin kelompok dan peserta dibolehkan mengajukan pertanyaan hanya untuk meminta penjelasan. 3. Klasifikasi. Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga berdasarkan struktur/faktor-faktor lain. 4. Verifikasi. Kelompok secara bersama meninjau kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang dibahas. Jika terdapat kesamaan, maka yang diambil adalah salah satunya dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi sumbang saran bisa dimintai argumentasinya. 5. Konklusi (Penyepakatan). Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat. Variasi: Penggunaan metode ini dapat dipadukan dengan metode mind mapping, yakni pada saat penguatan. Informasi maupun ide yang berhasil didapatkan melalui metode curah pendapat disimpulkan dalam bentuk mind mapping agar dapat dipahami peserta didik.
B. Metode Poster Comment Metode poster comment disebut juga metode poster session. Metode ini merupakan metode pembelajaran di mana peserta didik diajak mengembangkan pendapat, ide, dan imajinasi, serta memfasilitasi pertukaran ide antar mereka dengan cara mengomentasi gambar, poster, grafik, maupun bagan.
1. 2.
3. 4.
5.
12
Langkah-langkahnya sebagai berikut: Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Siapkan beberapa gambar berbeda yang sesuai dengan materi pembelajaran sebanyak jumlah kelompok. Misalnya pada materi mentaati peraturan, siapkan beberapa gambar contoh perilaku mentaati peraturan dan tidak taat aturan, gambar akibat tidak mentaati peraturan dan akibat mentaati peraturan. Tempelkan gambar pada kertas plano ataupun bekas kalender, bagikan pada masing-masing kelompok. Pada tahap pertama, anggota masing-masing kelompok memberi komentar, pertanyaan maupun pernyataan pada gambar milik kelompoknya. Setiap komentar diberi tanda khas kelompoknya, misalnya angka 1 untuk kelompok 1, angka 2 untuk kelompok 2, dst. Tahap kedua, setiap kelompok berkunjung ke kelompok lain secara tertib dan semua anggota kelompoknya menuliskan komentar pada gambar
MODUL METODE PEMBELAJARAN
6. 7. 8. 9.
kelompok lain yang dikunjunginya. Jangan lupa untuk memberikan tanda pada komentar agar mudah dikenali. Setelah memberikan komentar pada semua kelompok, peserta kembali ke kelompok asalnya. Tahap ketiga, setiap kelompok memilih lima komentar terbaik dan mempresentasikannya di depan kelas. Guru menginventarisasi kelompok yang komentarnya paling banyak dipilih, untuk menjadi kelompok terbaik. Peserta didik mendiskusikan materi pembelajaran dan bersama-sama menyusun kesimpulan.
Variasi: Metode ini dapat digunakan pada aspek akidah, akhlak, beberapa materi fiqh, maupun aspek PAI dan BP yang lain. Untuk mengatasi kejenuhan, guru dapat mengkombinasikannya dengan metode happy performance, yakni setiap kelompok diberi tugas mengekspresikan masing-masing materinya dalam bentuk lagu, puisi, pantun, petatah-petitih, sajak, stand up comedy, dll. Selanjutnya ditampilkan di akhir pembelajaran setelah penguatan.
C. Metode Video Comment Metode video comment hampir sama dengan metode poster comment, perbedaannya terletak pada objek yang diamati, yaitu video. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Dapat dilaksanakan sebagai tugas individu maupun kelompok. 2. Guru menayangkan video yang sesuai dengan materi pembelajaran dengan durasi maksimal 5 menit. 3. Guru menyampaikan pokok-pokok yang akan diamati. 4. Peserta didik menyaksikan pemutaran video. 5. Setelah menyaksikan video peserta didik menuliskan komentar pada secarik kertas. 6. Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatannya. 7. Guru membimbing pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan. Variasi: Untuk menghemat waktu, metode ini dapat dipadukan dengan metode small group discussion (SGD). Setelah menyaksikan tayangan, setiap kelompok mendiskusikan pendapat anggotanya untuk menjadi pendapat kelompok, sehingga yang dipresentasikan adalah pendapat kelompok.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
13
BAB
4
METODE PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN INTI
A. Metode Reflective Thinking
Pengertian Model pembelajaran ini menggali pengalaman peserta didik serta merefleksikannya. Peserta didik diberi ruang luas untuk melakukan analisis terhadap pengalaman individu dan mengevaluasi pengalaman-pengalaman tersebut. Karakteristik metode ini adalah keterlibatan peserta secara aktif, pengungkapan pengalaman individu, pengelolaan perasaan individu, pe mecahan masalah, berpikir kritis, dll. Melalui metode ini, peserta didik dapat melatih sikap tanggung jawab, serta pengontrolan perilaku.
Kegunaan Untuk Guru • Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan produktif dalam melaksanakan proses pembelajarannya. • Memperbaiki metode pembelajaran yang masih bersifat teacheroriented atau teacher-center. • Agar dapat terus menerus mencari dan menggali metode–metode yang dapat membuat peserta didik menjadi aktif, kreatif, inovatif dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving). • Memiliki sikap dan pemikiran terbuka terhadap perbedaan dan perubahan serta pengalaman-pengalaman baru yang ditemuinya. • Memiliki sikap dinamis dan responsif terhadap dinamika perubahan
14
MODUL METODE PEMBELAJARAN
zaman yang terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. • Menghargai setiap bentuk perbedaan persepsi sesama guru dalam menerapkan metode pembelajarannya. • Tidak terburu-buru untuk membuat asumsi atau persepsi dalam berpikir dan mengambil keputusan, namun mengumpulkan data terlebih dahulu serta menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta dan kejadian. Untuk Siswa • Jujur menyampaikan hal-hal yang terkait dengan diri dan kehidupannya, menghargai keterbukaan, menerima perbedaan, menerima kenyataan tentang ketidaksempurnaan, dan mampu mengambil hikmah dari pengalaman pribadi/orang lain, dan belajar menyelesaikan masalah. • Menumbuhkan toleransi dan kebersamaan, peduli dengan kekurangan orang lain, bekerja sama, interaktif, komunikatif, informatif, tanggung jawab, berbagi tugas, kreativitas, dan saling memotivasi. • Aktif, konsisten dengan waktu, merencanakan, kreatif, mengomuni kasikan ide, pembuatan produk, keberanian mengemukakan pendapat, berargumentasi dengan baik. • Membangun kesadaran untuk bersyukur atas apa yang sudah dimiliki, bersabar atas segala harapan yang belum terwujud, berkeinginan menjadi anak yang lebih baik, belajar sungguh-sungguh untuk menggapai cita-cita setinggi mungkin, dan hasil akhir adalah perubahan sikap.
Bahan yang disiapkan • Video pembelajaran, LCD, Laptop, speaker aktif • Alat tulis: spidol besar, spidol kecil, kertas plano, kertas kerja ukuran kecil (post-it)/ origami, gunting, lem • Gambar – gambar terkait tema (metode-metode pembelajaran)
Tahapan Pelaksanaan 1. Guru mengajak peserta didik menuliskan pengalaman hidupnya terkait dengan materi pelajaran. 2. Guru meminta peserta didik untuk menganalisis pengalaman hidupnya berkaitan dengan nilai-nilai yang diajarkan sesuai materi pelajaran. 3. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku atau sekelompok mengenai kendala yang dihadapi saat melaksanakan nilai-nilai yang terkait materi dalam hidupnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kiat sukses dalam pelaksanaan • Guru memotivasi agar siswa jujur menuliskan pengalaman pribadinya • Jeli melihat nilai-nilai yang terkait dengan materi pelajaran dan pengalaman pribadinya
Pokok bahasan yang sesuai: Akhlak
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
15
CONTOH
RPP Sekolah
SMA/SMK ....
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
XI/1
Alokasi Waktu
2 X 3 Jam Pelajaran
Pokok Bahasan
Agama Islam dan Nilai-nilai Toleransi
KI
KOMPETENSI INTI
KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait, fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-1 1.2 Meyakini bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. KD pada KI-2 2.2 Bersikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32, serta hadis terkait.
16
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KD pada KI-3 3.2 Menganalisis makna Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32, serta hadis tentang toleransi, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. KD pada KI-4 4.2.1 Membaca Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32 dengan fasih dan lancar. 4.2.3 Menyajikan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Yunus/10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Al-Maidah/5: 32.
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.2.1 Menunjukkan keyakinan bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Indikator KD pada KI-2 2.2.1 Menunjukkan perilaku toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32, serta hadis terkait. 2.2.2 Menghargai perbedaan pendapat sebagai bentuk toleransi, menjaga kerukunan dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Indikator KD pada KI-3 3.2.1 Mencari keterkaitan makna Yunus/10: 40-41 serta hadis terkait dengan toleransi, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. 3.2.2: Mencari keterkaitan Al-Maidah/5: 32, serta hadis terkait dengan toleransi, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Indikator KD pada KI-4 4.2.1.1 Membaca Yunus/10: 40-41 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. 4.2.1.2 Membaca Al-Maidah/5: 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. 4.2.2.1 Mendemonstrasikan hafalan Yunus/10: 40-41 dengan fasih dan lancar. 4.2.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Al-Maidah/5: 32 dengan fasih dan lancar. 4.2.3.1 Membuat rancangan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Yunus/10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Al-Maidah/5: 32.
MP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Toleransi Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata “toleran” yang berarti sifat/ sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya. Toleransi juga berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
17
diperbolehkan. Meski sederhana, namun pada kenyataannya menumbuhkan sikap toleransi di setiap individu itu bukan hal yang mudah. Setiap orang cenderung memiliki ego dan pendirian kuat mengenai sesuatu hal. Jadi, mereka selalu mengganggap benar apa yang menjadi pendiriannya tanpa mau melihat pendapat di sekitarnya. Agama merupakan elemen fundamental hidup dan kehidupan manusia, oleh karena itu kebebasan umat beragama harus dihargai dan dijamin. Ungkapan bebas beragama ini memiliki arti luas yang meliputi kebebasan memeluk agama, beribadah menurut aturan agama tertentu, melakukan dan menghindari suatu hal berdasarkan kepercayaan agama tersebut. Toleransi antarumat beragama harus tercermin pada tindakan-tindakan atau perbuatan yang menunjukkan umat saling menghargai, menghormati, menolong, mengasihi, dan lain-lain. Termasuk di dalamnya menghormati agama dan iman orang lain; menghormati ibadah yang dijalankan oleh orang lain; tidak merusak tempat ibadah; tidak menghina ajaran agama orang lain; serta memberi kesempatan kepada pemeluk agama menjalankan ibadahnya. Di samping itu, agama-agama akan mampu untuk melayani dan menjalankan misi keagamaan dengan baik sehingga terciptanya suasana rukun dalam hidup dan kehidupan masyarakat serta bangsa. Jika semua orang menjalankan agamanya masing-masing dengan sebenar-benarnya, maka sudah pasti akan melahirkan kedamaian, ketentraman hidup dan kerja sama sosial yang sehat. Toleransi menjadi sangat penting karena dalam hubungan bermasyarakat, etika bersosialisasi sangat menentukan seseorang dapat diterima atau tidak. Tidak mungkin suatu daerah hanya akan dihuni oleh sekelompok masyarakat dengan satu agama dan kepercayaan tertentu. Dengan adanya sikap toleransi ini masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang bertolak belakang pun akan mampu saling menghargai dan hidup berdampingan dengan damai. 2. Kerukunan Pemeliharaan kerukunan umat beragama adalah merupakan upaya bersama antara umat beragama dan pemerintah di bidang pelayanan, pengaturan, dan pemberdayaan umat beragama. Untuk itu ada tiga pilar utama yang harus menjadi perhatian agar kerukunan tersebut dapat terwujud dalam masyarakat yang multikultural dan plural seperti Indonesia. Pertama, adanya para pengambil kebijakan publik yang adil dan mampu mengantisipasi dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh kebijakan publik tersebut terhadap kerukunan beragama. Kedua, adanya para pemimpin agama yang berwawasan kebangsaan yang luas dan lebih mengedepankan agama sebagai nilai daripada agama institusional. Ketiga, adanya masyarakat yang berpendidikan dan bersikap rasional dalam menyikapi keragaman keagamaan dan perubahan sosial. Karena itu untuk mewujudkan kerukunan tersebut negara membuat undang-undang dan peraturan tentang pemeliharaan kerukunan umat beragama. Salah satunya yang sangat signifikan adalah Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) No. 9 dan No. 8 Tahun 2006 yang mengatur tentang pedoman pelaksanaan tugas kepala daerah/wakil kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama (FKUB), dan pendirian rumah ibadah. 3. Menghindarkan diri dari tindak kekerasan Menurut WHO, kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan atau kemungkinan besar mengakibatkan memar/trauma, kematian, kerugian psikologis, kelainan perkembangan atau perampasan hak.
18
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kekerasan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang merasa dirinya kuat kepada seseorang atau sekelompok orang yang dianggapnya lemah, di mana dapat dilakukan dengan cara memukul, membacok, menyiksa. Teks Ayat Yunus/10: 40-41:
“Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan “
“Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” 4. Isi Kandungan Yunus/10: 40-41: Yūnus/10: 40 Allah SWT menjelaskan bahwa setelah Nabi Muhammad SAW berdakwah, ada orang yang beriman kepada Al-Qur'an dan mengikutinya serta memperoleh manfaat dari risalah yang disampaikan, tapi ada juga yang tidak beriman dan mereka mati dalam kekafiran. Pada Yūnus/10: 41 Allah SWT memberikan penegasan kepada rasul-Nya, bahwa jika mereka mendustakanmu, katakanlah bahwa bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan kalian, kalian berlepas diri dari apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan. Allah SWT Maha adil dan tidak pernah zalim, bahkan Dia memberi kepada setiap manusia sesuai dengan apa yang diterimanya. Dari penjelasan ayat tersebut dapat disimpulkan hal-hal berikut. a. Umat manusia yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW Terbagi menjadi 2 golongan, ada umat yang beriman terhadap kebenaran kerasulan dan kitab suci yang disampaikannya dan ada pula golongan orang yang mendustakan kerasulan Nabi Muhammad SAW dan tidak beriman kepada Al-Qur'an. b. Allah SWT Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang beriman yang selama hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepada-Nya, begitu juga orang kafir yang tidak beriman kepada-Nya. c. Orang beriman harus tegas dan berpendirian teguh atas keyakinannya. Ia tegar meskipun hidup di tengah-tengah orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
19
Ayat di atas juga menjelaskan perlunya menghargai perbedaan dan toleransi. Cara menghargai perbedaan dan toleransi antara lain tidak mengganggu aktivitas keagamaan orang lain. 5. Teks Ayat Al-Maidah /5: 32
Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi. 6. Isi Kandungan Al-Maidah /5: 32 Allah SWT menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa pembunuhan Qabil terhadap Habil, Allah SWT menetapkan suatu hukum bahwa membunuh seorang manusia, sama dengan membunuh seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan kehidupan seorang manusia, sama dengan menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini menyinggung sebuah prinsip sosial di mana masyarakat bagaikan sebuah tubuh, sedangkan individu-individu masyarakat merupakan anggota tubuh tersebut. Apabila sebuah anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lainnya pun ikut merasakan sakit. Begitu juga apabila seseorang berani mencemari tangannya dengan darah orang yang tak berdosa, maka pada hakikatnya dia telah membunuh manusia-manusia lain yang tak berdosa. Dari segi sistem penciptaan manusia, terbunuhnya Habil telah menyebabkan hancurnya generasi besar suatu masyarakat, yang bakal tampil dan lahir di dunia ini. Al-Qur'an memberikan perhatian penuh terhadap perlindungan jiwa manusia dan menganggap membunuh seorang manusia, sama dengan membunuh sebuah masyarakat. Pelajaran yang dapat diambil dari Al-Maidah/5: 32. yaitu: a. Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena itu, terputusnya sebuah mata rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat manusia. b. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang manusia dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi keputusan pengadilan untuk melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat. c. Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia, seperti para dokter, perawat, polisi harus mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau
20
MODUL METODE PEMBELAJARAN
menyelamatkan orang yang sakit dari kematian bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.
hadis: Artinya: “Dari Abdullah bin Umar ra. berkata: Rasulullah SAW Bersabda: “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang berbuat baik pada sahabatnya yang lain, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang terbaik pada tetangganya yang lain” (H.R. Tirmidzi). Isi kandungan hadis terkait tentang toleransi dan Kerukunan • Sahabat baik adalah sahabat yang berbuat baik pada sahabat lain • Tetangga baik adalah tetangga yang berbuat baik pada tetangga lain. 7. Manfaat dan Hikmah Perilaku Toleransi dan Kerukunan a. Menumbuhkan sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama b. Terciptanya perdamaian dan ketentraman c. Terhindarnya rasa saling curiga d. Terhindar dari sifat egois dan ingin menang sendiri. e. Mendapatkan ganjaran pahala jika dilakukan dengan ikhlas. 9. Contoh Perilaku Toleransi dan Kerukunan a. Kerukunan intern umat beragama b. Kerukunan antar umat beragama c. Kerukunan antar umat beragama dan pemerintah d. Rukun dalam hidup berkeluarga e. Rukun dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat f. Rukun dalam hidup berbangsa dan bernegara g. Rukun dalam lingkungan sekolah dan organisasi serta pekerjaan.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
21
Kegiatan Pembelajaran
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2. Peserta didik memulai pembelajaran dengan membaca surat pendek pilihan. 3. Guru dan peserta didik memantau kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. 4. Guru melakukan apersepsi. 5. Guru memberikan tausiyah yang berkaitan dengan materi. 6. Guru menyampaikan kompetensi dasar. 7. Guru menyampaikan tahapan kegiatan dalam pembelajaran. 8. Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok (4-5 orang/kelompok).
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Mengamati: a. Peserta didik membaca Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32. b. Peserta didik mengamati gambar-gambar terkait tema toleransi, kerukunan, dan menghindari tindak kekerasan. 2. Menanya Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas dari hasil pengamatan 3. Mengumpulkan informasi/mencoba a. Peserta didik menulis pengalaman pribadi atau hasil pengamatan terhadap pengalaman orang lain terkait tema toleransi, kerukunan, dan menghindari tindak kekerasan. b. Peserta didik menganalisis hal-hal berharga pada pengalaman hidup yang berkaitan dengan nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan menghindari tindak kekerasan. c. Peserta didik mencoba merancang nilai-nilai yang menginspirasi dari testimoni untuk dilakukan dalam hidup sehari-hari. 4. Menalar/mengasosiasi a. Peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya mengenai kendala yang akan dihadapi ketika melaksanakan nilai-nilai yang terkait dengan toleransi, kerukunan, dan menghindari tindak kekerasan. b. Peserta didik membuat daftar perbuatan-perbuatan baik yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
22
MODUL METODE PEMBELAJARAN
5. Mengomunikasikan Masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk presentasi secara bergiliran dan diberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi.
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru bersama peserta didik menarik kesimpulan dan melaksanakan refleksi tentang makna Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah /5: 32, terkait toleransi, kerukunan, dan menghindari tindak kekerasan serta penguatan terhadap hasil dari materi yang telah dipelajari, sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya. 2. Guru dan peserta didik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh pada pembelajaran hari ini. 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 4. Guru bersama-sama peserta didik membaca doa penutup.
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (80 MENIT )
PENUTUP (45 MENIT )
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat; 2. Membaca surat pendek dalam Juz 30 bersama-sama. 3. Apersepsi: tanya jawab tentang bacaan dan hafalan Al-Qur'an. 4. Memberikan tausiyah tentang pentingnya membaca Al-Qur'an dengan benar. 5. Memberi Informasi tentang Kompetensi Dasar yang akan dipelajari. 6. Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok (4-5 orang/kelompok).
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (80 MENIT )
PENUTUP (45 MENIT )
1. Mengamati a. Mendengarkan testimoni teman yang menceritakan pengalaman dalam membaca dan menghafalkan Al-Qur'an. b. Membaca Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah /5: 32sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. 2. Menanya Mengajukan pertanyaan tentang hal- hal yang belum jelas dari hasil pengamatan. 3. Mengumpulkan informasi/mencoba a. Di dalam kelompok mencoba membaca Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah /5: 32sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. b. Di dalam kelompok mencoba menghafalkan Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah /5: 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
23
4. Menalar/mengasosiasi a. Mengoreksi dan memperbaiki bacaan teman pada Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah /5: 32. b. Mengoreksi dan memperbaiki hafalan teman pada Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah /5: 32. 5. Mengomunikasikan a. Setiap kelompok mendemonstrasikan bacaan Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah /5: 32 di depan kelas, b. Setiap kelompok mendemonstrasikan hafalan Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah /5: 32 di depan kelas. c. Kelompok lain memperhatikan dan memberi masukan.
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (80 MENIT )
PENUTUP (45 MENIT )
1. Melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya. 2. Menyimpulkan pelajaran hari ini. 3. Guru dan peserta didik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh pada pembelajaran hari ini 4. Melakukan kegiatan post-test untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang dikuasai peserta didik; 5. Guru memberikan tugas membuat rancangan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Yunus /10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Al-Maidah /5: 32 6. pembuatan produk film dokumenter tentang testimony terkait toleransi, kerukunan, dan menghindari tindak kekerasan di beri waktu pengerjaan selama 2 minggu. 7. Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
24
MODUL METODE PEMBELAJARAN
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1. Teknik penilaian a. Sikap spritual dan sosial b. Pengetahuan c. Keterampilan
: Observasi : Tes Tulis : Tes Praktik, Proyek
2. Instrumen penilaian: a. Pertemuan pertama: • Sikap Spiritual dan sikap sosial: Observasi No.
Indikator
1
Indikator KD pada KI-1 Menunjukkan keyakinan bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
2
Indikator KD pada KI-2 Berperilaku toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah /5: 32, serta hadis terkait
Instrumen: Nama NIS Kelas Indikator
: : : :
........................................................ ........................................................ ........................................................ Menunjukkan keyakinan bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Rubrik : Tgl Pengamatan : ...........................................
No.
Skor
Aspek Pengamatan
4
1
Meyakini pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari
2
Meyakini pentingnya kerukunan dalam kehidupan sehari-hari
3
Meyakini pentingnya menghindari diri dari tindak kekerasan
4
Bersikap toleran terhadap orang lain dan atau agama lain
5
Menjalin kerukunan dengan seluruh anggota sekolah
6
Menghindari tindak kekerasan
3
2
1
Jumlah Skor Keterangan
Nilai
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
25
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik. Kriteria: 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nilai akhir ini diambil dari nilai modus (nilai yang sering muncul)
Catatan: ........................................................... ......................................
....................,.................................. Observer
(...........................................) • Pengetahuan: Tes Tulis No.
Indikator
Instrumen
1
Indikator KD pada KI-3 Mencari keterkaitan makna Yunus /10: 40-41 serta hadis terkait dengan toleransi, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.
1. Carilah keterkaitan makna Yunus /10: 40-41 serta hadis terkait dengan toleransi dan rukun 2. Carilah keterkaitan makna Yunus /10: 40-41 serta hadis terkait dengan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.
2
Mencari keterkaitan Al-Maidah /5: 32, serta hadis terkait dengan toleransi, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.
3. Carilah keterkaitan makna Al-Maidah /5: 32, serta hadis terkait dengan toleransi dan rukun. 4. Carilah keterkaitan makna Al-Maidah /5: 32, serta hadis terkait dengan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.
26
MODUL METODE PEMBELAJARAN
• Keterampilan : a) Tes Praktik No.
Indikator
Instrumen
1.
Indikator KD pada KI-4 Membaca Yunus /10: 40-41 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
Bacalah Yunus /10: 40-41 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
2.
Membaca Al-Maidah /5: 32sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
Bacalah Al-Maidah /5: 32sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
3.
Mendemonstrasikan hafalan Yunus /10: 40-41 dengan fasih dan lancar.
Demonstrasikan hafalan Yunus /10: 40-41 dengan fasih dan lancar.
4.
Mendemonstrasikan hafalan Al-Maidah /5: 32 dengan fasih dan lancar.
Demonstrasikan hafalan Al-Maidah /5: 32 dengan fasih dan lancar.
Rubrik: Nama
:
........................................................
NIS
:
........................................................
Kelas
:
........................................................
Indikator
:
Membaca Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah /5: 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
No.
Nilai
Aspek yang Dinilai
3
1.
Ketepatan hukum bacaan
2.
Ketepatan mad dan waqaf
3.
Ketepatan waqaf, washal dan ibtidak (memulai)
4.
Ketepatan pengucapan Makhraj
2
1
Jumlah Skor Maksimum Keterangan
Nilai
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
27
1 = tidak tepat 2 =kurang tepat 3 = tepat
Jumlah skor yang diperoleh x 100 Jumlah skor maksimal = x 100 =
Nilai =
Catatan: GPAI: (……………….) b)
Proyek:
No. 1
Indikator
Instrumen
Membuat rancangan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Yunus /10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Al-Maidah /5: 32.
Buatlah rancangan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Yunus /10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan AlMaidah /5: 32.(Boleh memilih jenis rancangan: cerita, mind mapping, film, dll.)
Rubrik Penilaian: Membuat rancangan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Yunus /10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Al-Maidah /5: 32 Nama Kelompok Anggota Kelas Nama Produk
: ………… :………………. : ………………….. : ……………..
SKOR (1-5) No. 1
ASPEK Perencanaan a. Persiapan b. Rumusan Judul Rancangan
28
MODUL METODE PEMBELAJARAN
1
2
3
SKOR (1-5) No. 2
ASPEK
1
2
3
Tahapan Proses Pembuatan a. Persiapan Alat dan Bahan b. Teknik Pengolahan c. Kerjasama Kelompok
3
Tahap Akhir a. Bentuk Rancangan b. Inovasi c. Kreativitas Skor Perolehan Keterangan penilaian: 1 = cukup baik 2 = baik 3 = sangat baik Petunjuk Penskoran: Skor tertinggi 3 x 8 = 24 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Akhir =
Skor Perolehan Skor Maksimal
X4
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian bagi peserta didik yang belum mencapai NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi), sedangkan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi).
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
29
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media/alat • LCD projektop • Laptop • gambar/foto • kertas plano • pos it • spidol warna-warni 2. Bahan • Teks bacaan Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah /5: 32, serta hadis terkait • Gambar-gambar terkait tema Toleransi, Kerukunan, dan Menghindari Tindak Kekerasan 3. Sumber Belajar • Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas XI SMA Kurikulum 2013, Jakarta: Kemendikbud, • Al-Qur'an dan Terjemahnya Departemen Agama RI • Tafsir Al-Qur'an, Kitab hadis Sahih Muslim, dan sumber lain yang menunjang.
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
30
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
B. Metode Bermain Peran (Role Playing) Pengertian Metode bermain peran (role playing) adalah cara pembelajaran dengan memberikan peran-peran tertentu atau serangkaian situasi belajar kepada peserta didik. Isi permainan peran bisa berdasarkan pengalaman peseta didik yang didramatisasikan ke dalam sebuah pentas. Peserta didik bekerja secara berpasangan atau berkelompok dengan peran yang berbeda, tergantung permasalahan yang akan dipilih. Melalui penghayatan peran yang dimainkan, peserta didik akan lebih memahami materi pembelajaran dan memberi kesan yang bisa bertahan lama.
Kegunaan 1. Memberikan semacam hidden practise. Peserta didik tanpa sadar menggunakan ungkapan-ungkapan atau istilah-istilah baku dan normatif terhadap materi yang telah dan sedang mereka pelajari. 2. Melibatkan jumlah peserta didik yang cukup banyak, sehingga cocok untuk kelas besar. 3. Memberikan peserta didik kesenangan karena bermain peran pada dasarnya adalah permainan. Peserta didik akan merasa senang karena bermain adalah dunianya. Masuklah ke dunia mereka, sambil kita antarkan dunia kita. 4. Membantu peserta didik dalam memahami perasaan dan pikiran orang lain yang ditampilkan di dalam tingkah laku masing-masing. 5. Membantu peserta didik agar bersedia berbagi dan memikul tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
31
Bahan yang disiapkan
Skenario peran
6. Membantu peserta didik memahami dan menghormati nilai-nilai dalam kehidupan sebagai bagian dari umat/bangsa. 7. Membantu peserta didik agar mampu menghargai pendapat orang lain. 8. Membantu peserta didik agar berani dan mampu mengambil keputusan dalam kelompoknya. 9. Efektif untuk mengatasi problem hubungan antar pribadi dan meningkatkan keterampilan hubungan antar peserta didik.
• Kartu peran, • Kertas plano, • Spidol, dan sebagainya.
Tahapan Pelaksanaan 1. Persiapan kelompok: a. Mengidentifikasi dan memaparkan masalah b. Menjelaskan masalah c. Menafsirkan masalah d. Menjelaskan cara bermain peran 2. Memilih partisipan: a. Menganalisis peran b. Memilih pemain yang akan melakukan peran 3. Mengatur setting: a. Mengatur sesi-sesi dan suasana lingkungan suatu tindakan b. Kembali menegaskan peran c. Lebih mendekat pada situasi yang bermasalah 4. Mempersiapkan peneliti: a. Memutuskan apa yang akan dicari b. Memberikan tugas pengamatan 5. Pemeranan: a. Memulai bermain peran b. Mengukuhkan bermain peran c. Menyudahi bermain peran 6. Berdiskusi dan mengevaluasi: a. Mereview pemeranan b. Kejadian, posisi, kenyataan c. Mendiskusikan fokus-fokus utama d. Mengembangkan pemeranan selanjutnya 7. Memerankan kembali: a. Memainkan peran yang diubah b. Memberi masukan atau alternatif c. Perilaku dalam langkah selanjutnya
32
MODUL METODE PEMBELAJARAN
8. Diskusi dan evaluasi: Sebagaimana dalam tahap enam a. Berbagi dan menggeneralisasi Pengalaman b. Menghubungkan situasi yang bermasalah dengan kehidupan di dunia nyata serta masalah-masalah yang baru muncul. c. Menjelaskan prinsip umum dalam tingkah laku.
Kiat Sukses dalam pelaksanaan • Untuk peserta didik yang pertama kali belajar dengan bermain peran, guru perlu memberikan penjelasan secara sederhana tentang cara-cara penggunaannya. • Masalah dan situasi yang akan didramatisasikan harus sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik agar menarik perhatiannya. • Guru perlu memberikan penjelasan tentang situasi yang akan didramatisasikan seperlunya. • Guru harus menegaskan peranan peserta didik yang tidak ikut dalam dramatisasi atau sebagai penonton (pendengar) yang akan ikut serta dalam diskusi. • Pada situasi dramatisasi sampai pada puncaknya, guru harus menghentikannya dan memulai diskusi. Dramatisasi tidak perlu sampai pada kesimpulan akhir dari masalah yang dihadapi, karena akan dilanjutkan dalam diskusi. Dalam diskusi semua peserta didik dengan bimbingan guru harus sampai pada kesimpulan dari pemecahan masalah yang timbul selama dramatisasi.
Pokok bahasan yang sesuai • Sejarah peradaban Islam • Akhlak • Fikih
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
33
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
…………..
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
X1/ Ganjil
Alokasi Waktu
1 x 3 Jam Pelajaran
Pokok Bahasan
Pernikahan berdasarkan Syariat Islam
KI
KOMPETENSI INTI
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD
KOMPETENSI DASAR
KD dari KI 1 1.6 Menerima dan mengakui ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam.
34
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KD dari KI 2 2.6 Menunjukkan sikap bersatu dan kebersamaan dalam lingkungan masyarakat sebagai implentasi dari ketentuan syariat Islam. KD dari KI 3 3.6 Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam. KD dari KI 4 4.6. Menyajikan prinsip-prinsip pernikahan dalam Islam.
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI 1 1.6.1 Mengikuti ketentuan pernikahan berdasarkan syariat Islam. Indikator KD pada KI 2 2.6.1 Menunjukkan sikap demokratis dalam merespons praktik pernikahan dalam masyarakgaiat sebagai implementasi ketentuan pernikahan syariat Islam. 2.6.2 Menunjukkan sikap santun dalam merespons praktik pernikahan dalam masyarakat implementasi ketentuan pernikahan syariat Islam. Indikator KD pada KI 3 3.6.1 Mengindentifikasi unsur penting dalam pengertian pernikahan menurut syariat Islam. 3.6.2 Mengaitkan antara tujuan dengan rukun pernikahan menurut syariat Islam. 3.6.3 Menilai praktik pernikahan yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan syariat Islam. 3.6.4 Membuat contoh komentar yang menghargai pandangan berbeda dalam pernikahan tetapi tetap berpegang pada syariat Islam. Indikator KD pada KI 4 4.6.1 Memeragakan praktik pernikahan yang memenuhi syarat dan rukun. 4.6.2 Memerankan praktik pernikahan yang tidak sah menurut syariat dan rukun dalam Islam. 4.6.3 Mempraktikan ceramah pernikahan dengan santun dan menghargai pihak-pihak yang berbeda pandang.
MP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Pernikahan Secara bahasa, arti “nikah” berarti “ mengumpulkan, menggabungkan, atau menjodohkan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”nikah” diartikan sebagai “perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri (dengan resmi) atau “pernikahan”.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
35
Sedang menurut syari’ah, “nikah” berarti akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya yang menimbulkan hak dan kewajiban masing-masing. Dalam Undang-undang Pernikahan RI (UUPRI) Nomor 1 Tahun 1974, definisi atau pengertian perkawinan atau pernikahan ialah “ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang berbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. 2. Tujuan Pernikahan a. Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi b. Untuk mendapatkan ketenangan hidup c. Untuk membentengi akhlak d. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT e. Untuk mendapatkan keturunan yang salih f. Untukmenegakkan rumah tangga yang Islami 3. Rukun dan Syarat Pernikahan Madhab Imam Syafii mengemukakan bahwa rukun nikah ada lima seperti di bawah ini. a. Calon suami, syarat-syaratnya sebagai berikut: 1) Bukan mahram si wanita, calon suami bukan termasuk yang haram dinikahi karena adanya hubungan nasab atau sepersusuan. 2) Orang yang dikehendaki, yakni adanya keridhoan dari masing-masing pihak. Dasarnya adalah hadis dari Abu Hurairah r.a, yaitu:Dan tidak boleh seorang gadis dinikahkan, sehingga ia diminta izinnya.” (HR Bukhori Muslim). 3) Mu’ayyan (beridentitas jelas), harus ada kepastian siapa identitas mempelai laki-laki dengan menyebut nama atau sifatnya yang khusus. b. Calon istri, syaratnya adalah: 1) Bukan mahram si laki-laki. 2) Terbebas dari halangan nikah, misalnya, masih dalam masa iddah atau berstatus sebagai istri orang. c. Wali, yaitu bapak kandung mempelai wanita, penerima wasiat atau kerabat terdekat, dan seterusnya sesuai dengan urutan ashabah wanita tersebut, atau orang bijak dari keluarga wanita, atau pemimpin setempat, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada nikah, kecuali dengan wali.” Umar bin Khattab ra. berkata, “Wanita tidak boleh dinikahi, kecuali atas izin walinya, atau orang bijak dari keluarganya atau seorang pemimpin”. Syarat wali adalah: 1) orang yang dikehendaki, bukan orang yang dibenci, 2) laki-laki, bukan perempuan atau banci, 3) mahram si wanita, 4) balig, bukan anak-anak, 5) berakal, tidak gila 6) adil, tidak fasiq, 7) tidak terhalang wali lain, 8) tidak buta, 9) tidak berbeda agama, 10) merdeka, bukan budak.
36
MODUL METODE PEMBELAJARAN
d. Dua orang saksi. Firman Allah SWT: “Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kalian”. (atȚalaq (65): 2). Syarat saksi adalah: 1) Berjumlah dua orang, bukan budak, bukan wanita, dan bukan orang fasik. 2) Tidak boleh merangkap sebagai saksi walaupun memenuhi kwalifikasi sebagai saksi. 3) Sunnah dalam keadaan rela dan tidak terpaksa. e. Sigah (Ijab Kabul), yaitu perkataan dari mempelai laki-laki atau wakilnya ketika akad nikah. Syarat shighat adalah: 1) Tidak tergantung dengan syarat lain. 2) Tidak terikat dengan waktu tertentu. 3) Boleh dengan bahasa asing. 4) Dengan menggunakan kata “tazwij” atau “nikah”, tidak boleh dalam bentuk kinayah (sindiran), karena kinayah membutuhkan niat sedang niat itu sesuatu yang abstrak. 5) Qabul harus dengan ucapan “Qabiltu nikahaha/tazwijaha” dan boleh didahulukan dari ijab 4. Pernikahan yang Tidak Sah Di antara pernikahan yang tidak sah dan dilarang oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut. a. Pernikahan Mut`ah, yaitu pernikahan yang dibatasi untuk jangka waktu tertentu, baik sebentar ataupun lama. Dasarnya adalah hadis berikut:“Bahwa Rasulullah SAW melarang pernikahan mut’ah serta daging keledai kampung (jinak) pada saat Perang Khaibar. (¦R. Muslim). b. Pernikahan syighar, yaitu pernikahan dengan persyaratan barter tanpa pemberian mahar. Dasarnya adalah hadis berikut: “Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang nikah syighar. Adapun nikah syighar yaitu seorang bapak menikahkan seseorang dengan putrinya dengan syarat bahwa seseorang itu harus menikahkan dirinya dengan putrinya, tanpa mahar di antara keduanya.” (¦R. Muslim) c. Pernikahan muhallil, yaitu pernikahan seorang wanita yang telah ditalak tiga oleh suaminya yang karenanya diharamkan untuk rujuk kepadanya, kemudian wanita itu dinikahi laki-laki lain dengan tujuan untuk menghalalkan dinikahi lagi oleh mantan suaminya. Abdullah bin Mas’ud berkata: “Rasulullah SAW melaknat muhallil dan muhallal lahu”. (¦R. at-Tirmiżi) d. Pernikahan orang yang ihram, yaitu pernikahan orang yang sedang melaksanakan ihram haji atau ‘umrah serta belum memasuki waktu tahallul. Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang sedang melakukan ihram tidak boleh menikah dan menikahkan.” (¦R. Muslim) e. Pernikahan dalam masa iddah, yaitu pernikahan di mana seorang laki-laki menikah dengan seorang perempuan yang sedang dalam masa iddah, baik karena perceraian ataupun karena meninggal dunia. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu ber’azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis ‘iddahnya”. (al-Baqarah/2:235) f. Pernikahan tanpa wali, yaitu pernikahan yang dilakukan seorang laki-laki dengan seorang wanita tanpa seizin walinya. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada nikah kecuali dengan wali.” g. Pernikahan dengan wanita kafir selain wanita-wanita ahli kitab, berdasarkan firman Allah SWT: h. “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. (alBaqarah/2:221) i. Menikahi mahram, baik mahram untuk selamanya, mahram karena pernikahan atau karena sepersusuan.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
37
5. Pernikahan Menurut UU Perkawinan Indonesia (UU No. 1 Tahun 1974) Di dalam negara RI, segala sesuatu yang bersangkut paut dengan penduduk, harus mendapat legalitas pemerintah dan tercatat secara resmi, seperti halnya kelahiran, kematian, dan perkawinan. Dalam rangka tertib hukum dan tertib administrasi, maka tata cara pelaksanaan pernikahan harus mengikuti prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 1 Thn 1974. Adapun pencatatan Pernikahan sebagaimana termaktub dalam BAB II pasal 2 adalah dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah (PPN) yang berada di wilayah masing-masing. Karena itu Pegawai Pencatat Nikah mempunyai kedudukan yang amat penting dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia yaitu diatur dalam Undang-undang No. 32 tahun 1954, bahkan sampai sekarang PPN adalah satu-satunya pejabat yang berwenang untuk mencatat perkawinan yang dilakukan berdasarkan hukum Islam di wilayahnya. Artinya, siapapun yang ingin melangsungkan perkawinan berdasarkan hukum Islam, berada di bawah pengawasan PPN.
38
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN Petemuan Pertama:
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat; 2. Peserta didik memulai pembelajaran dengan membaca surat pendek pilihan. 3. Guru dan Peserta didik memantau kesiapan diri untuk mengikuti pembelajaran 4. Apersepsi: Tanya jawab tentang pernikahan dalam Islam 5. Guru memberikan tausiyah tentang pentingnya pernikahan untuk menjaga harkat dan martabat manusia. 6. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dipelajari; 7. Guru menyampaikan tahapan kegiatan dalam pembelajaran. 8. Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok (4-5 orang/kelompok).
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Mengamati Peserta didik mengamati dua buah video prosesi pernikahan yang sesuai dan tidak sesuai dengan syariat Islam. 2. Menanya Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas dari video yang ditayangkan 3. Mengumpulkan informasi/mencoba a. Peserta didik dalam kelompok dibagi kertas post-it. b. Tiap kelompok memberi komentar terhadap tayangan video c. Hasil komentar video ditukarkan kepada kelompok lain agar ditanggapi d. Tiap kelompok mencoba membuat komentar yang menghargai pandangan berbeda dalam pernikahan tetapi tetap berpegang pada syariat Islam e. Komentar yang telah dibuat ditempelkan ke papan pajang 4. Menalar/mengasosiasi a. Tiap kelompok mendiskusikan ketentuan pernikahan dalam Islam b. Tiap kelompok mendiskusikan unsur-unsur penting dalam pengertian pernikahan. c. Tiap kelompok mendiskusikan keterkaitan antara rukun dengan tujuan pernikahan d. Tiap kelompok merangkum hasil diskusi.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
39
5. Mengomunikasikan a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya b. Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok lain
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru bersama-sama peserta didik menarik kesimpulan dan melaksanakan refleksi materi yang telah dipelajari. 2. Guru dan peserta didik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh pada pembelajaran hari ini 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya; 4. Guru bersama-sama peserta didik membaca doa penutup Pertemuan Kedua
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2. Peserta didik memulai pembelajaran dengan membaca surat pendek pilihan. 3. Guru dan peserta didik memantau kesiapan diri untuk mengikuti pembelajaran 4. Guru melakukan apersepsi; tanya jawab tentang pernikahan dalam Islam. 5. Guru memberikan tausiyah tentang pentingnya pernikahan untuk menjaga harkat dan martabat manusia. 6. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dipelajari; 7. Guru menyampaikan tahapan kegiatan dalam pembelajaran. 8. Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok (4-5 orang/kelompok).
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Mengamati Tiap kelompok mendapatkan kartu peran, mengidentifikasi dan mempelajari masalahnya. 2. Menanya Peserta didik menanyakan permasalahan yang ada dalam kartu peran. 3. Mengumpulkan informasi/mencoba a. Tiap peserta didik dalam kelompok mempelajari perannya masing-masing sesuai kartu peran. b. Tiap kelompok membuat skenario peran.
40
MODUL METODE PEMBELAJARAN
4. Menalar/mengasosiasi Tiap peserta didik berlatih peran masing-masing di kelompoknya. 5. Mengomunikasikan 6. Setiap kelompok tampil bermain peran sesuai dengan masalah yang dipelajari dalam kelompoknya. 7. Kelompok lain menanggapi penampilan bermain peran yang telah diperankan oleh tiap kelompok.
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru bersama-sama peserta didik menarik kesimpulan dan melaksanakan refleksi materi yang telah dipelajari. 2. Guru dan pesertadidik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh pada pembelajaran hari ini 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya; 4. Guru bersama-sama peserta didik membaca doa penutup
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
41
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1. Penilaian a. Sikap spritual dan sosial b. Pengetahuan c. Keterampilan
: Penilaian diri : Tes tulis : Praktik
2. Instrumen Penilaian a. Sikap spiritual dan sosial
: Penilaian diri
No.
Indikator
1
Mengikuti ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam
1
Melaksanakan sikap bersatu dan kebersamaan dalam lingkungan masyarakat sebagai implementasi dari ketentuan pernikahan dalam Islam
Nama Siswa Kelas / Semester
: :
.......................................... XII/ 1 PILIHAN JAWABAN
No.
PERNYATAAN
1
Setiap pernikahan orang Islam harus berdasarkan syariat Islam.
2
Pernikahan berdasarkan syariat Islam dapat menjaga harkat dan martabat manusia
3
Ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam layak diikuti
4
Saya mendukung pernikahan yang sesuai dengan ketentuan pernikahan dalam Islam
5
Saya akan menjaga pergaulan agar kelak dapat mengimplementasikan ketentuan pernikahan dalam Islam
Sangat setuju
setuju
Raguragu
Tidak setuju
SKOR
JUMLAH SKOR KETERANGAN Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju
42
= Skor 4 = Skor 3 = Skor 2 = Skor 1
MODUL METODE PEMBELAJARAN
NILAI Skor yang diperoleh -------------------------x100 = Skor maksimal
NILAI AKHIR
CATATAN: ...................................................................................................................................................................
b. Pengetahuan 1) Teknik Penilaian 2) Bentuk Instrumen 3) Kisi-kisi No.
: Tes tertulis : Tertulis : Esai :
Indikator
Instrumen
3.6.1
Indikator KD pada KI-3 Menelaah unsur penting dalam pengertian pernikahan
Telaah unsur penting dalam pengertian pernikahan!
3.6.2
Mengaitkan antara rukun dengan tujuan pernikahan
Kaitkan antara rukun dengan tujuan pernikahan
3.6.3
Menilai praktik pernikahan yang sesuai dan tidak sesuai dengan syariat Islam
Bacalah dua kasus berikut: 1. Saya menikah beberapa bulan yang lalu tanpa sepengetahuan keluarga saya (keluarga saya non muslim). Maka kami sepakat pernikahan kami dilakukan secara rahasia hingga keluarga menyetujui. Pernikahan dilakukan sangat sederhana. Akan tetapi saya baru tahu kemudian bahwa pernikahan seperti itu tidak benar, karena tidak ada wali bagi saya saat menikah, yang ada saat itu hanya dua orang saksi. Saya beritahu suami sejak saya mengetahui hal tersebut. Namun sang suami tidak ingin mengulangi pernikahan karena dia merasa tidak siap menikah. Problemnya adalah bahwa kini kami telah tinggal bersama dan saya sekarang hamil. Dia bahkan berkata bahwa anak kami adalah anak zina, dan dia tidak bertanggung jawab atasnya. Dia menyerahkan kepada saya keputusan tentang anak tersebut dan dia menghendaki agar saya melakukan aborsi demi kami dan demi anak tersebut. 2. Fulanah dinikahi oleh Fulan. Acara akad nikah mereka digelar di Kantor Urusan Agama (KUA) yang bertindak sebagai wali adalah ayah Fulanah
Soal: Nilailah kedua praktik pernikahan tersebut, yaitu kasus pernikahan yang sesuai dan tidak sesuai dengan syariat Islam
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
43
c. Keterampilan 1) Teknik Penilaian 2) Bentuk Instrumen 3) Kisi-kisi No. 1.
: Praktik : Simulasi :
Indikator
Instrumen
Memeragakan prinsip-prinsip pernikahan dalam Islam yang berlaku di Indonesia.
Rubrik: Kelas/Semester Teknik Penilaian
Peragakan prinsip-prinsip pernikahan dalam Islam yang berlaku di Indonesia.
: XI/ Ganjil : Praktik Kriteria
No. 1. 2. 3. 4.
Kompetensi
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Skor
Memeragakan peran sebagai calon suami Memeragakan peran sebagai calon istri Memeragakan peran sebagai wali Memeragakan peran sebagai saksi JUMLAH SKOR KETERANGAN
NILAI
NILAI AKHIR
Sangat baik = Skor 5 Baik = Skor 5 Skor yang diperoleh Cukup baik = Skor 5 ––––––––––––––––– x100 = -- Kurang baik = Skor 5 Skor maksimal Tidak baik = Skor 5 Catatan kriteria: Sangat baik : Apabila peserta didik dapat memeragakan dengan sangat sempurna Baik : Apabila peserta didik dapat memeragakan dengan sempurna Cukup baik : Apabila peserta didik dapat memeragakan, tetapi masih ada satu adegan yang salah Kurang baik : Apabila peserta didik dapat memeragakan, tetapi masih ada dua adegan yang salah Tidak baik : Apabila peserta didik tidak dapat memeragakan 3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian bagi peserta didik yang belum mencapai NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi), sedangkan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui NKK.
44
MODUL METODE PEMBELAJARAN
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media/Alat a. VCD pembelajaran b. PowerPoint c. Gambar d. Speaker e. LCD/TV/Laptop 2. Bahan a. Kertas karton/HVS b. Spidol c. Gunting d. Kartu Peran: • Peran sebagai calon suami • Peran sebagai calon istri • Peran sebagai wali • Peran sebagai saksi e. Teks naskah bermain peran: Teks kelompok 1: Tema: Pernikahan yang sesuai syariat Islam Teks kelompok 2: Pernikahan Mut`ah, Teks kelompok 3: Pernikahan syighar Teks kelompok 4: Pernikahan dengan wanita kafir selain wanita-wanita ahli kitab Teks kelompok 5: Pernikahan dalam masa iddah Teks kelompok 6: Pernikahan tanpa wali 3. Sumber Belajar a. Al-Qur'an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI Tahun 2006. b. Mustahdi. 2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/Madrasah Aliyah Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. c. Mustahdi dan Sumiyati. 2014. Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/Madrasah Aliyah Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. ……………..,…………………............ Mengetahui Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
.................................. NIP
........................................ NIP
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
45
C. Metode Berpikir, Berpasangan, Berbagi (Think, Pair, And Share)
Pengertian Metode pembelajaran Think, Pair, and Share (TPS) adalah proses pembelajaran yang melatih peserta didik mengutarakan sebuah pendapat dan belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi serta tujuan pembelajaran. Metode ini dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengingat suatu informasi. Peserta didik juga dapat belajar dan bertukar ide dengan peseta didik lain. Metode ini dapat memperbaiki rasa percaya diri peseta didik karena mereka diberi kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kelas. Selain itu juga dapat melatih peseta didik untuk mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. Metode ini merupakan strategi belajar kooperatif yang mendorong siswa berpartisipasi aktif melalui tiga tahap: (i) berpikir independen tentang sesuau pertanyaan dan mengembangkan ide; (ii) berpasangan dengan siswa lain untuk mengembangkan idenya; dan (iii) membagi ide ke dalam kelas. Dengan cara ini yang diperoleh menjadi lebih lengkap, jelas, dan akurat, melalui berpikir tingkat tinggi.
Kegunaan • Mudah dilaksanakan dalam kelas yang besar • Melatih peserta didik untuk menyampaikan pendapat atau ide • Melatih peserta didik untuk mendengar dan menghargai pendapat orang lain • Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik • Meningkatkan daya berpikir peserta didik untuk memecahkan masalah • Meningkatkan keaktifan peserta didik untuk terlibat dalam pembelajaran
46
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Tahapan Pelaksanaan Langkah-langkah dalam metode pembelajaran Think, Pair, and Share (TPS) adalah sebagai berikut: 1. Langkah 1: Berpikir (Thinking) a. Guru mengajukan suatu pertanyaan atau permasalahan yang dikaitkan dengan materi. b. Guru meminta peserta didik menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atas pertanyaan atau masalah yang diberikan (5) c. Peserta didik menuliskan jawabannya di kertas yang telah disediakan. (2)
Bahan yang disiap kan • Daftar pertanyaan terkait materi yang dibelajarkan • Kartu pertanyaan • Kertas plano • Alat tulis
2. Langkah 2: Berpasangan (Pairing) a. Guru meminta peserta didik untuk berpasangan, maksimal 6 peserta didik per kelompok. b. Peserta didik secara bergantian menyampaikan ide atau gagasannya atas pertanyaan atau masalah. (10) c. Kelompok menyimpulkan gagasan baru dari hasil diskusi. (10) dan dituliskan di kertas plano berupa kata kunci yang dibatasi dan dengan gambar atau simbol. 3. Langkah 3: Berbagi (Sharing) a. Kelompok peserta didik mempresentasikan hasil kesimpulan gagasan atau idenya di depan kelas, (tiap kelompok 5). b. Kelompok lain memberikan tanggapan. c. Guru memberikan penguatan dan motivasi sesuai konten.
Kiat sukses dalam pelaksanaan • Dalam pelaksanaannya, metode ini dapat divariasikan dengan metode Inquiry atau Make a Match. • Untuk memaksimalkan selama proses pelaksanaan, sebaiknya jumlah anggota kelompok antara 5-6 siswa agar mendorong setiap anggota untuk terlibat secara aktif, sehingga siswa yang jarang atau bahkan tidak pernah berbicara di depan kelas paling tidak memberi ide atau jawaban kepada pasangannya. • Guru menyediakan worksheet/ lembar kerja yang diperlukan sesuai tema yang diusung.
Pokok bahasan yang sesuai • Al-Qur'an, • Akidah, • Akhlak, • Fikih, dan • Tarikh Contoh: asbabun nuzul ayat, kejujuran, hormat pada orang tua, indahnya beriman kepada Allah, Materi sholat, dll.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
47
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
.......................................
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
XI/1
Alokasi Waktu
1 x 3 JPL
Pokok Bahasan
Ekonomi dan Muamalah dalam Islam
KI K1 K2
K3
K4
48
KOMPETENSI INTI
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pe ngembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-1 1.9 Menerapkan prinsip ekonomi dan muamalah sesuai dengan ketentuan syariat Islam. KD pada KI-2 2.9 Bekerjasama dalam menegakkan prinsip-prinsip dan praktik ekonomi sesuai syariat Islam. KD pada KI-3 3.9 Menelaah prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam. KD pada KI-4 4.9 Mempresentasikan prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam.
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.9.1 Mengikuti prinsip ekonomi dan muamalah sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Indikator KD pada KI-2 2.9.1 Menegakkan prinsip-prinsip dan praktik ekonomi sesuai syariat Islam. 2.9.2 Menghargai perbedaan pendapat tentang prinsip-prinsip dan praktik ekonomi Indikator KD pada KI-3 3.9.1 Merinci prinsip-prinsip ekonomi dalam Islam. 3.9.2 Mengaitkan antara prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam. Indikator KD pada KI-4 4.9.1 Menyajikan prinsip-prinsip ekonomi dalam Islam. 4.9.2 Menyajikan praktik ekonomi dalam Islam.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
49
MP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam a. Dalil prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam
Artinya Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah SWT adalah Maha Penyayang kepadamu (An Nisa /4: 29) b. Tujuan prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam 1) Agar manusia dapat melakukan kegiatan ekonomi secara Islami 2) Agar manusia dapat mencapai kesejahteraan di dunia dan di akhirat. 3) Agar manusia dapat saling memberikan manfaat kepada manusia lain 4) Agar manusia dapat melakukan kegiatan ekonomi yang dapat menyelamatkan keyakinan agama (addin), menyelamatkan jiwa (annafs), menyelamatkan akal (al Aql), menyelamatkan keturunan (an nasl) dan menyelamatkan harta (al mal). c. Macam-macam prinsip ekonomi Islam 1) Segala sumber daya, termasuk ekonomi merupakan pemberian atau titipan Allah SWT kepada manusia yang harus disyukuri. Firman Allah SWT dalam Saba’/34: 15
Artinya Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. (Saba’/34: 15)
50
MODUL METODE PEMBELAJARAN
2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Kegiatan ekonomi Islam dilakukan untuk memperoleh laba dunia akherat Ajaran Islam mengakui kepemilikan ekonomi secara pribadi Kekuatan penggerak ekonomi Islam adalah kerja sama Ekonomi Islam menolak sistim monopoli Ekonomi Islam menjamin kepemilikan ekonomi untuk kepentingan banyak orang Ekonomi Islam mendorong pemiliknya untuk mempertanggungjawabkan di akherat Zakat wajib dikeluarkan oleh pemilik ekonomi setelah mencapai nisab Ekonomi Islam menolak riba dalam bentuk apapun
2. Praktik-praktik ekonomi Islam Ada beberapa jenis praktik ekonomi Islam yang dilakukan oleh umat Islam dalam kehidupan seharihari di masyarakat adalah; a. Jual beli 1) Pengertian jual beli a) Menurut bahasa Menurut bahasa, jual beli berasal dari bahasa Arab
yang artinya memiliki
dan membeli. Dan aslinya berasal dari kata yang masing-masing dari dua orang melakukan akad untuk mengambil dan memberikan sesuatu. Sedangkan dua orang yang sedang melakukan proses jual beli dinamakan, artinya dua orang yang berjual beli. b) Menurut istilah Jual beli adalah proses tukar menukar barang untuk memiliki dan memberi kepemilikan sesuai syarat dan rukun tertentu. Pihak penjual yang memiliki barang dan pihak pembeli yang membayar barang sesuai ijab dan qabul. Ijab adalah pernyataan penjual, sedangkan qabul adalah pernyataan pembeli. 2) Dalil perintah jual beli Artinya: … Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…. 3) Syarat dan rukun jual beli a) Adanya aqid (adanya penjual dan pembeli) Penjual dan pembeli harus memenuhi persyaratan sebagai berikut; • Baligh • Berakal • Atas kehendak sendiri • Bukan orang yang terhajru (pemboros dan orang yang sedang pailit) b) Adanya ma’qud ‘alaih (adanya barang yang dijual belikan) • Barang adalah milik sendiri • Barang dapat diserah terimakan • Barang ada manfaatnya • Barangnya suci (tidak najis) • Barangnya teridentifikasi c) Adanya sighat (adanya ijab dan qabul) • Dilakukan atas kehendak sendiri
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
51
• Dilakukan secara langsung • Dilakukan secara bersambun • Tidak digantungkan dengan sesuatu yang lain • Tidak ada batasan waktu d) Macam-macam model jual beli • Jual beli dengan barang halal • Jual beli dengan proses yang benar • Jual beli yang terlarang 4) Hikmah jual beli a) Dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia b) Dapat membuka peluang pekerjaan c) Dapat menggerakkan ekonomi umat Islam 5) Hal-hal yang terkait dengan jual beli a) Khiyar b) Riba b. Kerja sama ekonomi Islam 1) Syirkah Menurut bahasa, syairkah artinya bersekutu. Sedangkan menurut istilah, syirkah artinya suatu akad perjanjian kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mengumpulkan modal dalam bentuk uang atau jasa guna melakukan usaha tertentu dengan keuntungan dibagi bersama sesuai perjanjian. 2) Perbankan Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 3) Asuransi Definisi asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), tentang asuransi atau pertanggungan, dalam bab 9, pasal 246 dijelaskan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian di mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. 3. Hikmah prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam Apabila prinsip dan praktik ekonomi Islam dapat dilakukan oleh umat Islam secara sungguh-sungguh dengan kinerja tinggi dan konsisten sesuai aturan dalam perjanjian, maka akan dapat mendatangkan hikmah atau manfaat yang luar biasa, antara lain; a. Dapat mewujudkan kesejahteraan umat Islam b. Dapat mengangkat ekonomi umat Islam menjadi umat yang kuat c. Dapat mewujudkan pola hidup masyarakat yang rukun dan damai
52
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (110 MENIT )
PENUTUP (10 MENIT )
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat; 2. Peserta didik memulai pembelajaran dengan membaca surat pendek pilihan; 3. Guru dan peserta didik memantau kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran; 4. Guru melakukan apersepsi; tanya jawab tentang prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam yang diketahui peserta didik; 5. Guru memberikan tausiyah yang berkaitan sistem ekonomi dalam Islam; 6. Guru menyampaikan kompetensi dasar; 7. Guru menyampaikantahapan kegiatan yang meliputi kegiatan berpikir (thinking), berpasangan (pairing) dan Berbagi (sharing); dan 8. Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok (4-5 orang/kelompok).
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (110 MENIT )
PENUTUP (10 MENIT )
1. Mengamati Peserta didik materi pelajaran yaitu prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam. 2. Menanya Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas dari hasil pengamatan 3. Mengumpulkan informasi/mencoba a. Peserta didik mendapatkan suatu pertanyaan atau permasalahan yang terkait dengan materi tentang pengertian prinsip dan praktik ekonomi Islam, dalil prinsip dan praktik ekonomi Islam, tujuan prinsip, dan praktik ekonomi Islam, macammacam prinsip ekonomi Islam dan hikmah prinsip dan praktik ekonomi Islam b. Peserta didik menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atas pertanyaan atau masalah yang diberikan c. Peserta didik menuliskan jawabannya di kertas yang telah disediakan 4. Menalar/mengasosiasi a. Peserta didik diminta untuk berpasangan, maksimal 6 peserta didik per kelompok b. Peserta didik secara bergantian menyampaikan ide atau gagasannya atas pertanyaan atau masalah c. Kelompok tersebut menyimpulkan gagasan baru dari hasil diskusi dan dituliskan di kertas plano berupa kata kunci yang dibatasi dan dengan gambar atau simbol
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
53
5. Mengomunikasikan a. Kelompok Peserta didik mempresentasikan hasil kesimpulan gagasan atau idenya di depan kelas, b. Kelompok lain memberikan tanggapan.
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (110 MENIT )
PENUTUP (10 MENIT )
1. Guru bersama-sama peserta didik menarik kesimpulan dan melaksanakan refleksi tentang materi yang telah dipelajari 2. Guru dan peserta didik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh pada pembelajaran hari ini 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya; 4. Guru bersama-sama peserta didik membaca doa penutup
54
MODUL METODE PEMBELAJARAN
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1. Teknik penilaian a. Sikap spiritual dan sosial : Observasi b. Pengetahuan : Observasi Pengetahuan c. Keterampilan : Tes Praktik 2. Instrumen penilaian: a. Sikap spiritual dan sosial No.
: Observasi Indikator
1
Indikator KD pada KI-1 Mengikuti prinsip ekonomi dan muamalah sesuai dengan ketentuan syariat Islam
2
Indikator KD pada KI-2 Bekerja sama dalam menegakkan prinsip-prinsip dan praktik ekonomi sesuai syariat Islam.
Nama NIS Kelas Rubrik
Instrumen: : ........................................................ : ........................................................ : ........................................................ : ........................................................ Tanggal Pengamatan Sikap yang Diamati
No.
: : Sikap Spiritual dan sosial Aspek Pengamatan
1
Menanamkan prinsip ekonomi dan muamalah sesuai dengan ketentuan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari
2
Menaati prinsip ekonomi dan muamalah sesuai dengan ketentuan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari
3
Menyelenggarakan prinsip ekonomi dan muamalah sesuai dengan ketentuan syariat Islam
4
Menyetujui prinsip-prinsip dan praktik ekonomi sesuai syariat Islam
5
Mengajak untuk menegakkan prinsip-prinsip dan praktik ekonomi sesuai syariat Islam
6
Membantu menegakkan prinsip-prinsip dan praktik ekonomi sesuai syariat Islam
4
Skor 3 2
1
Jumlah Skor
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
55
Keterangan
Nilai
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik. Kriteria: 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nilai akhir ini diambil dari nilai modus (nilai yang sering muncul)
Catatan: ..............................................................................................
....................,.................................. Observer
(...........................................)
b. Pengetahuan
: Observasi Pengetahuan
3.9.1
Indikator KD pada KI-3 Merinci prinsip-prinsip ekonomi dalam Islam
3.9.2
Mengaitkan antara prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam (Prinsip-Prinsip dan Praktik Ekonomi dalam Islam) Hari/Tanggal : Kelas/Semester
No.
Nama Peserta Didik
:
Aspek Observasi
1
2
A
3
4
1
2
B
1 2 3 4 5 6
56
dst.
MODUL METODE PEMBELAJARAN
3
4
Skor Perolehan
1
2
C
3
4
Nilai (Skor Perolehan/ skor maksimal): 4
Kriteria Penilaian A = Merinci Prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam B = Mengaitkan antara prinsip-prinsip dengan praktik-praktik ekonomi dalam Islam C = Penyampaian Hikmah prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam Skor Penilaian 4: sangat jelas 3: jelas 2: cukup 1: kurang jelas c. Keterampilan
: Tes Praktik
No.
Indikator
Instrumen
1
Menyajikan prinsip-prinsip ekonomi dalam Islam
Sajikan prinsip-prinsip ekonomi dalam Islam dalam sebuah tayangan slide
2
Menyajikan praktik ekonomi dalam Islam
Saajikan praktik ekonomi dalam Islam
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian bagi peserta didik yang belum mencapai NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi), sedangkan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi)
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
57
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media/alat a. kertas plano b. Spidol 2. Bahan Kartu pertanyaan 3. Sumber Belajar : a. Al-Qur'an dan Terjemahannya, Kemenag RI, 2010 b. Endi Suhendi Zen dan Nelty Khairiah (2014), buku PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA/SMK Kamdikbud Jakarta Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
58
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
D. Metode Mencari Pasangan (Make A Match)
Pengertian Make a match (mencari pasangan) adalah metode pembelajaran dengan mencari pasangan melalui kartu pertanyaan dan jawaban yang harus ditemukan dan didiskusikan oleh peserta didik. Model ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994) dalam bukunya Language Arts and Cooperative Learning Lessons for The Little One. Inti dari metode tersebut bagaimana peserta didik dapat mencocokkan kartunya dalam waktu yang telah ditentukan. Metode pembelajaran Make a Match ini dapat melatih peserta didik untuk berani, percaya diri, menguasai materi, jeli, dan memanfaatkan waktu secara efektif.
Kegunaan 1. Penguasaan dan pemahaman suatu konsep bisa lebih cepat 2. Suasana menyenangkan 3. Peserta didik belajar aktif 4. Guru sebagai pembimbing/fasilitator 5. Dapat mengidentifikasi permasalahan 6. Meningkatkan antusiasme dalam pembelajaran 7. Mengenal karakter peserta didik lain 8. Mengembangkan kemampuan berpikir 9. Memotivasi peserta didik untuk saling membantu 10. Menumbuhkan rasa tanggung jawab 11. Meningkatkan keterampilan sosial 12. Melatih peserta didik menyelesaikan suatu masalah 13. Mengembangkan bakat kepemimpinan 14. Meningkatkan keterampilan berdiskusi 15. Meningkatkan kreativitas peserta didik 16. Menghindari kejenuhan
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
59
Tahapan Pelaksanaan 1. 2. 3. 4.
Bahan yang disiapkan sebagai berikut: • konsep/permasalahan terkait materi • daftar pertanyaan terkait materi yang dibelajarkan • daftar jawaban untuk masing-masing pertanyaan • kartu konsep/ pertanyaan • kertas plano • LCD dan laptop • Puzzle • Timer
Guru menyampaikan kompetensi siswa. Guru menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran. Guru menjelaskan tahapan make a match. Guru menyuruh siswa untuk memahami teks bacaan terkait materi yang akan dipelajari. 5. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 6. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. 7. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang. 8. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama Asmaul Husna akan berpasangan dengan deskripsinya. 9. Berhadapan dengan pasangan dan menjelaskan makna kartu kepada pasangan. 10. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 11. Guru menunjuk pasangan untuk presentasi. 12. Setiap pasangan mempresentasikan secara bergiliran hasil temuan mereka, sementara pasangan lain memperhatikan dan memberikan tanggapan dan koreksi. 13. Siswa membuat kesimpulan dari hasil yang dipresentasikan. 14. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. 15. Penguatan oleh guru. 16. Tugas.
Pokok bahasan yang sesuai • Makna Asma’ul Husna • Quran (Analisis Tajwid) • Menelaah perkembangan Islam pada masa modern (kajian tokoh-tokoh Islam)
60
Kiat sukses dalam pelaksanaan • • • • •
Dikolaborasikan dengan metode lain yang sesuai. Memberikan pengantar awal yang singkat, jelas, dan fokus materi. Memberikan kebebasan dalam pembentukan kelompok ahli. Rangkuman materi bersifat jelas dan mudah dipahami. Guru menekankan kepada peserta didik tentang adanya penilaian proses
MODUL METODE PEMBELAJARAN
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) CONTOH PENERAPAN METODE MAKE A MATCH DALAM (RPP) Sekolah
SMA/SMK .........................
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
XI/ 1
Waktu
1 Pertemuan (2 X 40 menit )
Pokok Bahasan
Asmaul Husna
KI
KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
61
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-1 1.3 Meyakini bahwa Allah Maha Mulia, Maha Mengamankan, Maha Memelihara, Maha Sempurna Kekuatan-Nya, Maha Penghimpun, Maha Adil dan Maha Akhir KD pada KI-2 2.3 Memiliki sikap keluhuran budi; kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir KD pada KI-3 3.3 Menganalisis makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir KD pada KI-4 4.3 Menyajikan hubungan makna-makna Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, alJami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.3.1 Mengakui bahwa Allah Maha Mulia, Maha Mengamankan, Maha Memelihara, Maha Sempurna Kekuatan-Nya, Maha Penghimpun, Maha Adil dan Maha Akhir Indikator KD pada KI-2 2.3.1 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir Indikator KD pada KI-3 3.3.1 Mengaitkan makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhirdengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil. 3.3.2 Mengklasifikasikan makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari Indikator KD pada KI-4 4.3.1 Menyajikan hubungan makna-makna Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al- Matin, alJami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil 4.3.2 Merancang perilaku-perilaku yang mencerminkan makna-makna Asmaul Husna al-Karim, alMu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir
62
MODUL METODE PEMBELAJARAN
MP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Asmaul Husna Asmaul Husna terdiri atas dua kata, yaitu asmā yang berarti nama-nama, dan husna yang berarti baik atau indah. Jadi, Asmaul Husna dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT sebagai bukti keagungan-Nya. Kata Asmaul Husna diambil dari ayat Al-Qur'an Taha (20):8. yang artinya, “Allah SWT tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki Asmaul Husna (nama-nama baik)“. 2. Dalil tentang Asmaul Husna a. Firman Allah SWT dalam al-A’rāf(7):180
Artinya: “Dan Allah SWT memiliki asmā’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” 3. Memahami makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan alAkhir a. al-Karim Secara bahasa, al Karim mempunyai arti Yang Mahamulia, Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah. b. Al Mukmin Al-Mukmin secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman. Allah SWT al Mukmin artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya, terutama kepada manusia c. Al Wakil Kata “al-Wakil” mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil (Yang Maha Mewakili atau Pemelihara), yaitu Allah SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhlukNya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat d. al Matin Al-Matin artinya Mahakukuh. Allah SWT adalah Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhanNya. Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya. Allah SWT juga Mahakukuh dalam kekuatankekuatan-Nya. Oleh karena itu, sifat al-Matin adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya. e. al Jami Al-Jami secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan/Menghimpun, yaitu bahwa Allah SWT Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah SWT Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya dan di mana pun Allah SWT
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
63
f. Al-‘Adl Al-‘Adl artinya Maha adil. Keadilan Allah SWT bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apapun dan oleh siapapun. Keadilan Allah SWT juga didasari dengan ilmu Allah SWT yang Maha Luas, sehingga tidak mungkin keputusan- Nya itu salah. g. Al-Akhir Al-Akhir artinya Yang Maha akhir yang tidak ada sesuatu pun setelah Allah SWT Dia Maha kekal tatkala semua makhluk hancur, Maha kekal dengan kekekalan-Nya
64
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (80 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat; 2. Peserta didik memulai pembelajaran dengan membaca surat pendek pilihan. 3. Guru dan peserta didik memantau kesiapan diri untuk mengikuti pembelajaran. 4. Apersepsi: tanya jawab tentang Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir 5. Guru memberikan tausiyah tentang pentingnya memahami Asmaul Husna 6. Guru menyampaikan kompetensi dasar; 7. Guru menyampaikan tahapan kegiatan dalam pembelajaran.
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (80 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Mengamati Peserta didik membaca dan mencermati materi Asmaul Husna yang berupa bacaan teks tentang Asmaul al Husna; al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al Matin, al Jami’, al Ádl dan al Akhir. 2. Menanya Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas dari hasil pengamatan. 3. Mengumpulkan informasi/mencoba a. Setiap peserta didik mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan deskripsi/nama Asmaul Husna. b. Tiap peserta didik memikirkan konsep/nama dari kartu yang dipegang. 4. Menalar/mengasosiasi a. Setiap peserta didik mencari pasangan pemegang kartu yang bertuliskan nama Asmaul Husna akan berpasangan dengan deskripsinya. b. Tiap pasangan menjelaskan deskripsi/ makna kartu kepada pasangan. c. Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 5. Mengomunikasikan a. Setiap pasangan mempresentasikan hasil temuan mereka, secara bergiliran. b. Kelompok lain memperhatikan serta memberikan tanggapan dan koreksi.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
65
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (80 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru bersama peserta didik menarik kesimpulan dan melaksanakan refleksi tentang makna Asmaul al Husna; al Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-Ádl dan al -Akhir menggunakan PowerPoint. 2. Guru dan peserta didik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh pada pembelajaran hari ini 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya; 4. Guru bersama-sama peserta didik membaca doa penutup
66
MODUL METODE PEMBELAJARAN
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1. Teknik penilaian a. Sikap spiritual dan sosial b. Pengetahuan c. Keterampilan
: Observasi : Tes Tulis : Proyek
2. Instrumen penilaian: a. Sikap spiritual dan sosial Kisi-kisi
: Observasi :
No.
Indikator
1
Mengakui bahwa Allah Maha Mulia, Maha Mengamankan, Maha Memelihara, Maha Sempurna Kekuatan-Nya, Maha Penghimpun, Maha Adil dan Maha Akhir
2
Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, alMatin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir Instrumen : Nama : ........................................................ NIS : ........................................................ Kelas : ........................................................ Rubrik : Tanggal Pengamatan : …………
No.
Skor
Aspek Pengamatan
4
1
Meyakini bahwa Allah Maha Mulia,
2
Meyakini bahwa Allah Maha Mengamankan
3
Meyakini bahwa Allah Maha Memelihara
4
Meyakini bahwa Allah Maha Sempurna Kekuatan-Nya
5
Meyakini bahwa Allah Maha Penghimpun, Maha Adil dan Maha Akhir
6
Meyakini bahwa Allah Maha Adil
7
Meyakini bahwa Allah Maha Akhir
8
Berbudi pekerti luhur
9
Kokoh mempertahankan pendirian
10
Memberikan rasa aman pada lingkungan
11
Bersikap tawakal
12
Berlaku adil
3
2
1
Jumlah Skor Keterangan
Nilai
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
67
Petunjuk:
Nilai akhir ini diambil dari nilai modus (nilai yang sering muncul)
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik Kriteria: 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Catatan: .......................................................................................... ......
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan
....................,.................................. Observer
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan (...........................................)
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan b. Pengetahuan
: Tes Tulis
No.
Indikator
1
Mengaitkan makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, alMatin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil.
Instrumen Kaitkan makna Asmaul Husna: al-Karim dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil. Kaitkan makna Asmaul Husna: al-Mu’min dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil. Kaitkan makna Asmaul Husna al-Wakil dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil. Kaitkan makna Asmaul Husna: al-Matin dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil. Kaitkan makna Asmaul Husna al-Jami’ dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil. Kaitkan makna Asmaul Husna al-‘Adl dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil. Kaitkan makna Asmaul Husna: al-Akhir dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil.
68
MODUL METODE PEMBELAJARAN
No.
Indikator
Instrumen Kaitkan makna Asmaul Husna: al-Karim, alMu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil.
2
Mengklasifikasikan makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari
c. Keterampilan Kisi-kisi
Klasifikasikan makna Asmaul Husna: al-Karim, alMu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari
: Proyek :
No. 1
Indikator
Instrumen
Mengklasifikasikan makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari
Buatlah klasifikasi makna Asmaul Husna: alKarim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari dalam sebuah laporan proyek
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
69
Rancangan klasifikasi makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari Nama Kelompok : ……………… Anggota : ……………… Kelas : ……………… Nama Produk : ……………… SKOR (1-5) No.
1
2
3
ASPEK
1
2
3
Perencanaan a. Persiapan b. Rumusan Judul Rancangan Tahapan Proses Pembuatan a. Persiapan Alat dan Bahan b. Analisis konteks c. Kerjasama Kelompok Tahap Akhir a. Bentuk Rancangan b. Inovasi c. Kreativitas Skor Perolehan Keterangan penilaian: 1 = cukup baik 2 = baik 3 = sangat baik Petunjuk Penskoran: Skor tertinggi 3 x 8 = 24 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Akhir =
Skor Perolehan Skor Maksimal
X4
3. Pembelajaran remidial, dan pengayaan Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian bagi peserta didik yang belum mencapai NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi), sedangkan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi)
70
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media 2. Alat/Bahan Contoh Kartu 1
: PowerPoint, Laptop, LCD, Infocus : Kartu deskripsi dan kartu nama Asmaul Husna
al-Karim
al-Mu’min
al-Matin
al-Jami’
al-‘Adl
al-Akhir
al-Wakil
Contoh Kartu 2 Perilaku orang yang dermawan
Pribadi yang kuat dan teguh pendirian
Perilaku memberikan rasa aman
Orang yang bertakwa
Perilaku tawakal kepada Allah SWT
Perilaku adil
Berkarakter pemimpin
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
71
3. Sumber Belajar: a. Al-Qur'an dan Terjemahnya, Kemenag RI, 2010 b. Endi Suhendi Zen dan Nelty Khairiah (2014), buku PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA/SMK Kamdikbud Jakarta Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
72
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
E. Metode Kelompok Ahli (Expert Group) Pengertian Metode Kelompok Ahli (Expert Group) adalah metode pembelajaran melalui pembentukan kelompok peserta didik yang berperan sebagai ahli dalam materi yang akan dibahas. Metode ini dilakukan melalui sistem kerja kelompok yang heterogen, dengan memanfaatkan halhal yang positif antar anggota kelompok untuk menumbuhkan kerja sama, saling membantu, dan saling mendorong untuk menyelesaikan persoalan tertentu. Kemampuan bekerja sama dalam kelompok merupakan kemampuan yang penting bagi peserta didik untuk dilatih dalam memecahkan berbagai persoalan yang mereka hadapi. Metode ini juga melibatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran, perlunya pengembangan peserta didik belajar mandiri, dan perlunya peserta didik memiliki kemampun untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri. Metode Expert Group ini dikembangkan berdasarkan pandangan filosofis sebagai berikut: • Mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan. • Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional. • Mengembangkan kemampuan intelektual peserta didik. • Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat. Sedangkan landasan pedagogisnya adalah sebagai wahana kemandirian peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan sesuai dengan potensi perkembangannya.
Kegunaan Kegunaan metode kelompok ahli ini: 1. Melatih tanggung jawab dalam kelompok. 2. Mengembangkan sikap disiplin.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
73
3. Fokus dalam pembelajaran. 4. Melatih keberanian. 5. Melatih dalam berpikir kritis dan logis. 6. Melibatkan seluruh peserta didik. 7. Membangun kreativitas. 8. Kerjasama dalam kelompok. 9. Saling memberikan motivasi. 10. Pembagian tugas sesuai kemampuan. 11. Melatih kemandirian. 12. Menghargai pendapat.
Tahapan Pelaksanaan
Bahan yang disiapkan • Rangkuman materi (prin-out). • Slide PowerPoint. • Worksheet • Kertas plano, Post-it • Spidol • Lem • HVS, dll.
Pokok bahasan yang sesuai Pokok bahasan yang cocok menggunakan metode Expert Group di antaranya materi yang mengandung unsur perbedaan atau pembagian, misalnya prinsip dan praktik ekonomi Islam (aspek fikih), perkembangan Islam pada masa modern (aspek sejarah peradaban Islam).
74
1. Pembagian kelompok ahli terdiri dari 6 peserta didik (libatkan peserta didik dalam menentukan kelompok ahli). 2. Peserta didik mengkaji KD, misalnya pengantar perkembangan Islam pada masa modern. 3. Kelompok ahli menerima masing-masing 1 amplop. Jumlah amplop berdasarkan jumlah sub materi. 4. Masing-masing kelompok ahli mencermati rangkuman materi berkaitan dengan perkembangan Islam pada masa modern. 5. Bersamaan dengan kegiatan kelompok ahli, peserta didik diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan KD. 6. Sesi tanya jawab, pertanyaan disampaikan oleh peserta didik bukan ahli yang ditujukan kepada kelompok ahli. 7. Peserta didik secara keseluruhan diminta mengisi lembar kerja (worksheet) berisi penjelasan KD. 8. Peserta didik menempelkan worksheet yang sudah terisi tersebut di atas buku catatannya. 9. Peserta didik diberi tugas pekerjaan rumah berupa worksheet yang harus diisi berikut pendapat keluarga berkaitan dengan KD.
Kiat sukses dalam pelaksanaan • • • • •
Dikolaborasikan dengan metode lain yang sesuai. Memberikan pengantar awal yang singkat, jelas, dan fokus materi. Memberikan kebebasan dalam pembentukan kelompok ahli. Rangkuman materi bersifat jelas dan mudah dipahami. Guru menekankan kepada peserta didik tentang adanya penilaian proses.
MODUL METODE PEMBELAJARAN
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
SMA/SMK .........................
Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
XI/ 2
Alokasi Waktu
2 x 3 Jam Pelajaran
Pokok Bahasan
Strategi Dakwah Islam
KI
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI 1 1.10 Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
75
KD pada KI-2 2.10 Bersikap tangguh dan rela berkorban menegakkan kebenaran sebagai 'ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Mekah. KD pada KI-3 3.10 Menganalisis substansi, strategi, dan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah KD pada KI-4 4.10 Menyajikan keterkaitan antara substansi dan strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.10.1 Menunjukkan keyakinan akan kebenaran dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah Indikator KD pada KI-2 2.10.1 Menunjukkan sikap tangguh dalam menegakkan kebenaran sebagai 'ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Mekah 2.10.2 Menunjukkan sikap rela berkorban menegakkan kebenaran sebagai 'ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Mekah 2.10.3 Menunjukkan sikap santun dalam berdakwah pada masa kini Indikator KD pada KI-3 3.10.1 Mengidentifikasi substansi dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah 3.10.2 Mengidentisikasi strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah 3.10.3 Mengklasifiikasi strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah yang dapat diterapkan pada masa kini 3.10.4 Mengidentifikasi keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah Indikator KD pada KI-4 4.10.1 Menyajikan keterkaitan antara substansi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah 4.10.2 Menyajikan keterkaitan antara strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah
MP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Substansi Dakwah Rasulullah SAW di Mekah a. Kerasulan Nabi Muhammad SAW dan Wahyu Pertama b. Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah SAW di Mekah
76
MODUL METODE PEMBELAJARAN
2. Strategi Dakwah Rasululah SAW di Mekah Dalam mendakwahkan ajaran-ajaran Islam yang sangat fundamental dan universal, Rasulullah SAW tidak serta-merta melakukannya dengan tergesa-gesa. Beliau mengerti benar bagaimana kondisi masyarakat Arab saat itu yang bergelimang dengan kemaksiatan dan praktik-praktik kemungkaran. Mengubah pola pikir dan kebiasaan-kebiasaan atau adat-istiadat bangsa Arab, khususnya kaum Quraisy, bukanlah perkara mudah. Kebiasaan yang telah dilakukan secara turun-temurun sejak ratusan tahun silam, ditambah lagi dengan pengaruh agama Nasrani dan Yahudi yang sudah dikenal lama, bahkan sudah banyak penganutnya. Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah SAW dalam menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya terbatas di kalangan keluarga dan sahabat terdekat dan dakwah secara terang-terangan kepada khalayak ramai
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
77
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (110 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama, dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat; 2. Memperlihatkan kesiapan diri untuk mengikuti pembelajaran; 3. Apersepsi: tanya jawab secara komunikatif tentang substansi dan strategi dakwah Islam; 4. Memberikan tausyiah tentang pentingnya dakwah dengan cara santun; 5. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai peserta didik; dan 6. Menyampaikan tahapan kegiatan dan metode yang digunakan.
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (110 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Mengamati a. Pembagian kelompok (peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang, dan duduk sesuai dengan kelompoknya) b. Menganalisis teks berkaitan dengan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekah. c. Perserta didik mencermati tayangan video berkaitan dengan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekah. 2. Menanya a. Peserta didik mengemukakan pertanyaan berkaitan dengan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW b. Setiap kelompok menetapkan jawaban sementara (hipotesis) terhadap isu atau masalah yang ditugaskan (karakteristik strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekah. 3. Mengumpulkan informasi/mencoba a. Peserta didik mendiskusikan topik yang berkaitan dengan dakwah Rasulullah SAW di Mekah. b. Peserta didik pada setiap kelompok mencari dan menemukan konsep atau prinsip melalui proses penyelidikan untuk menemukan. 4. Menalar/Mengasosiasi a. Peserta didik mengaitkan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW dengan dakwah masa kini. b. Peserta didik pada setiap kelompok membuat kesimpulan secara tertulis tentang
78
MODUL METODE PEMBELAJARAN
kaitan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW dengan dakwah masa kini. 5. Mengomunikasikan a. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi; dan b. Peserta didik lainnya memberikan tanggapan dan pendapat.
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (110 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Di bawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran; 2. Melaksanakan refleksi dan penilaian dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya; 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4. Menyampaikan pesan moral yang di dapat dari pembelajaran hari ini; 5. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara individu maupun kelompok; dan 6. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Pertemuan Kedua
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (35 MENIT )
1. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama, dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat; 2. Memperlihatkan kesiapan diri untuk mengikuti pembelajaran; 3. Apersepsi: tanya jawab secara komunikatif tentang substansi dan strategi dakwah Islam; 4. Memberikan tausyiah tentang pentingnya memiliki strategi dalam berdakwah; dan 5. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai peserta didik.
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (35 MENIT )
1. Mengamati a. Pembagian kelompok expert terdiri dari 6 peserta didik (dalam menentukan kelompok expert ada peran dari peserta didik) b. Peserta didik mengkaji pengantar mengenai perkembangan Islam pada masa modern. c. Kelompok expert menerima masing-masing 1 amplop untuk 2 peserta didik. (jumlah amplop ada 3 berdasarkan 3 sub materi yang terdiri dari dari substansi strategi, dan kelebihan dakwah Rasulullah SAW di Mekah).
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
79
d. Masing-masing kelompok expert mencermati rangkuman materi berkaitan dengan perkembangan Islam pada masa modern. 2. Menanya a. Bersamaan dengan kegiatan kelompok expert, peserta didik diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perkembangan Islam pada masa modern. b. Sesi tanya jawab, pertanyaan disampaikan oleh peserta didik bukan expert dan ditujukan kepada kelompok expert 3. Mengumpulkan informasi/mencoba a. Peserta didik berdiskusi berkaitan dengan substansi, strategi dan kelebihan dakwah Rasulullah SAW di Mekah. b. Peserta didik mencari dan mengumpulkan materi sebagai bahan pengayaan. 4. Menalar/Mengasosiasi a. Setiap peserta didik mengisi worksheet berisi penjelasan berkaitan perkembangan Islam pada masa modern. b. Peserta didik menempelkan worksheet yang sudah terisi tersebut di atas buku catatannya. 5. Mengomunikasikan a. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi. b. Peserta didik lain memberikan tanggapan dan pendapat.
PENDAHULUAN (10 MENIT ) 1. 2. 3. 4. 5.
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (35 MENIT )
Di bawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. Melaksanakan refleksi. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Guru dan peserta didik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh pembelajaran hari ini. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara individu maupun kelompok . 6. Mengadakan postes. 7. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
80
MODUL METODE PEMBELAJARAN
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1. Teknik penilaian a. Sikap spiritual dan sosial b. Pengetahuan c. Keterampilan 2. Instrumen penilaian: a. Sikap spiritual dan sosial
: Observasi : Tes Tulis : Produk : Observasi
No. 1
2 3 4
Indikator Indikator KD pada KI-1 Menunjukkan keyakinan akan kebenaran dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah Indikator KD pada KI-2 Menunjukkan sikap tangguh dalam menegakkan kebenaran sebagai 'ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Mekah Menunjukkan sikap rela berkorban menegakkan kebenaran sebagai 'ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Mekah Menunjukkan sikap santun dalam berdakwah pada masa kini Instrumen:
Nama NIS Kelas Rubrik
: : : : Tgl Pengamatan
No.
........................................................ ........................................................ ........................................................
: …………
Aspek Pengamatan
1
Yakin akan kebenaran dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah
2
Bersikap tangguh dalam menegakkan kebenaran sebagai 'ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Mekah
3
Bersikap tangguh dalam menegakkan kebenaran sebagai 'ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Mekah
4
Rela berkorban menegakkan kebenaran sebagai 'ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Mekah
5
Bersikap santun dalam berdakwah pada masa kini
4
Skor 3 2
1
Jumlah Skor
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
81
Keterangan Petunjuk:
Nilai akhir ini diambil dari nilai modus (nilai yang sering muncul)
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik. Kriteria: 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Catatan: .................................................................................................
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
....................,.................................. Observer
2 = kadang-kadang, apabila kadangkadang melakukan dan sering tidak melakukan
(...........................................)
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan b. Pengetahuan No.
82
: Tes Tulis Indikator
Instrumen
1
Indikator KD pada KI-3 Mengidentifikasi substansi dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah.
Identifikasilah substansi dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah.
2
Mengidentisikasi strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah
Identifikasilah strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah
3
Mengklasifikasi strategi dakwah Nabi Muhammad Klasifikasikan strategi dakwah Nabi SAW di Mekah yang dapat diterapkan pada masa Muhammad SAW di Mekah yang dapat kini diterapkan pada masa kini
4
Mengidentifikasikan keberhasilan dakwah Nabi Identifikasilah keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah. Muhammad SAW di Mekah.
MODUL METODE PEMBELAJARAN
c. Keterampilan
: Produk
No.
Indikator
Instrumen
1
Indikator KD pada KI-4 Menyajikan keterkaitan antara substansi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah
Sajikan keterkaitan antara substansi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah dalam sebuah mind mapping
2
Menyajikan keterkaitan antara strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah
Sajikan keterkaitan antara strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah dalam sebuah min mapping
Rubrik Penilaian: Nama Kelompok : .......……...…… Anggota : ………....………. Kelas : ………………….. Nama Produk : Mind Mapping keterkaitan antara substansi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah
No.
ASPEK PENILAIAN
1
Kesesuaian isi dengan judul
2
Estetika (warna, bentuk, keindahan )
SKOR (1-5) 1
2
3
4
5
a. Warna b. Bentuk c. Keindahan 3
Keruntutan informasi
4
Kreativitas Skor Perolehan Keterangan penilaian: 1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik Petunjuk Penskoran: Skor tertinggi 5 x 8 = 40 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Perolehan Skor Akhir = X4 Skor Tertinggi
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
83
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian bagi peserta didik yang belum mencapai NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi), sedangkan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi)
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media/Alat a. LCD proyektor b. Laptop c. Video sejarah Nabi di Mekah. 2. Bahan Amplop berisi sub materi yang terdiri dari substansi dakwah Rasulullah SAW di Mekah, strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekah, keberhasilan strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekah 3. Sumber Belajar a. Endi Suhendi Zen dan Nelty Khairiyah (2014), Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA/SMK, Kemdikbud, Jakarta b. Sirah Nabawiyyah, PT Akbar Media. Karya Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam.
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
84
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
F. Metode Melempar Bola Salju (Snowball Throwing) Pengertian Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan throwing artinya melempar. Metode pembelajaran Snowball Throwing artinya metode pembelajaran aktif dan menyenangkan dengan cara melempar bola-bola kertas yang berisi pertanyaan atau permasalahan tertentu. Bola-bola itu dilempar dari satu kelompok ke kelompok lain dengan iringan lagu atau dihitung bersama, selanjutnya pada hitungan tertentu lempar melempar bola dihentikan. Selanjutnya bolabola kertas itu dibuka dan dibahas dalam kelompok, didiskusikan dan dipresentasikan. Metode ini merupakan pembelajaran efektif yang direkomendasikan oleh UNESCO yang meliputi: belajar mengetahui (learning to know), belajar bekerja (learning to do), belajar hidup bersama (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be) (Depdiknas, 2001:5).
Kegunaan 1. Membelajarkan pengetahuan fakta, konsep, penerapan prinsip. 2. Melatih keterampilan mendengar, menulis pertanyaan, dan disiplin mengikuti aturan permainan. 3. Melatih kemampuan pemecahan masalah, kemampuan komunikasi, dan keterampilan mengunakan pengetahuan secara bermakna. 4. Menciptakan lingkungan kelas yang demokratis dan efektif dalam mengelola keragaman peserta didik. 5. Menumbuhkan sikap kerja sama, kritis, rasa ingin tahu, dan menghargai pendapat orang lain. 6. Menumbuhkan aspek sosial, interpersonal, dan intrapersonal Kelebihan Snowball Throwing adalah Melatih kesiapan siswa, saling memberikan pengetahuan, dan menciptakan suasana belajar yang komunikatif.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
85
Tahapan Pelaksanaan
Bahan yang di siap kan Dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode ini diperlukan bahan-bahan sebagai berikut: • Bola-bola pertanyaan contoh dari guru. • Potongan kertas untuk pertanyaan siswa. • Kunci jawaban dari pertanyaan kunci yang dibuat guru • Lembar Kerja
Tahapan yang dilakukan dalam menerapkan metode melempar bola salju dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Peseta didik membaca secara berantai materi yang akan dipelajari 2. Peserta didik mendengarkan bacaan berantai peserta didik lain. 3. Peserta didik mengadakan tanya jawab seputar isi bacaan. 4. Peserta didik membentuk kelompok-kelompok dan menentukan ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari. 5. Masing-masing ketua kelompok mendapat penjelasan materi dari guru 6. Masing-masing ketua kelompok menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. 7. Masing-masing peserta didik diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 8. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan digulirkan dari satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama ±15 menit. 9. Setelah peserta didik mendapat satu bola, diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. 10. Evaluasi. 11. Penutup.
Kiat Sukses dalam pelaksanaan
Pokok bahasan yang sesuai Materi yang bersifat pengetahuan dan penerapan pengetahuan (misalnya: zakat, waris, wakaf dan lain-lain)
86
• Metode ini digunakan sebagai pendalaman dan penerapan suatu konsep/ prinsip sebagai tindak lanjut setelah siswa memahami konsep awal pembelajaran. • Metode ini bisa digunakan setelah metode inquiry, brainstorming. • Media dapat bervariasi menggunakan ular tangga, monopoli, pohon soal dan lain-lain • Pada langkah kegiatan dapat digunakan permainan-permainan untuk membuat pertanyaan dan menjawab (ular tangga, permainan lokal – cublak-cublak suweng) • Pada langkah melempar bola dapat digunakan variasi yang lebih kondusif dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi kelas, misalnya peserta didik melingkar, masing-masing membawa bola salju kemudian semua menyanyikan lagu yang dikuasasi ±15 menit • Pertanyaan dapat dipandu dari guru dengan kata bantu tanya
MODUL METODE PEMBELAJARAN
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah
SMA/SMK .........................
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
XI/Genap
Alokasi Waktu
3 X 9 Jam Pelajaran
Pokok Bahasan
Penyelenggaraan Jenazah
KI
KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural, dan metakognitif) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, peradaban terkait pe nyebab fenomena serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
87
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI 1 1.7 Menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan syariat Islam KD pada KI-2 2.7 Bertanggung jawab dan bekerja sama dalam penyelenggaraan jenazah di masyarakat KD pada KI-3 3.7 Memahami pelaksanaan penyelenggaraan jenazah. KD pada KI-4 4.7. Memeragakan tata cara penyelenggaraan jenazah.
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.7.1 Mematuhi penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan syariat Islam dalam indikator KD pada KI-2 2.7.1 Menunjukkan perilaku positif dalam pelaksanaan penyelenggaraan jenazah yang berbeda dalam masyarakat 2.7.2 Menghormati pelaksanaan penyelenggaraan jenazah yang berbeda dalam masyarakat Indikator KD pada KI-3 3.7.1 Menjelaskan ketentuan penyelenggaraan jenazah 3.7.2 Menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah 3.7.3 Menunjukkan dalil Al-Qur'an dan hadis tentang penyelenggaraan jenazah 3.7.4 Menjelaskan hikmah ketentuan dan tata cara penyelenggaraan jenazah Indikator KD pada KI-4 4.7.1 Memeragakan tata cara penyelenggaraan jenazah
88
MODUL METODE PEMBELAJARAN
MP
MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama: Memahami pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah 1. Ketentuan dan tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah a. Pengertian penyelenggaraan jenazah Penyelenggaraan jenazah adalah perilaku mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengafani, menyalatkan dan memakamkan. Hal ini dilakukan sebagai wujud dan upaya memuliakan manusia sebagai hamba Allah SWT, karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang paling dimuliakan oleh Allah SWT (Firman Allah SWT dalam Al ISRA /17: 70).
Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. b. Hukum penyelenggaraan jenazah Bagi umat Islam hukumnya wajib kifayah untuk mengurus jenazah umat Islam. Pengertian hukum kifayah adalah bentuk kewajiban yang dibebankan kepada umat Islam secara kolektif dan memenuhi asas ketercukupan. Artinya, apabila ada jenazah umat Islam cukup dan selesai diurus oleh lima orang Islam, maka umat Islam lainnya telah gugur dari ancaman dosa. Yang menjadi persoalan adalah apakah seorang jenazah cukup dan mampu diurus secara tuntas oleh seorang diri umat Islam? Tentu tidak akan mungkin terjadi mengurus jenazah hanya dibebankan kepada seorang diri. c. Kriteria jenazah yang wajib diurus oleh umat Islam Jenazah yang wajib diurus oleh umat Islam adalah jenazah umat Islam. Sedangkan jenazah orang kafir, umat Islam tidak wajib untuk mengurus secara Islami. Apakah semua jenazah umat Islam wajib diurus oleh umat Islam? Tidak semua jenazah umat Islam wajib diurus oleh umat Islam. Ada beberapa jenis jenazah umat Islam yang tidak wajib diurus atau diurus tetapi tidak secara sempurna, seperti; dimandikan, dikafani, disalatkan dan dimakamkan. Diantara jenazah umat Islam yang tidak wajib diurus atau diurus oleh umat Islam, tetapi tidak secara sempurna adalah: 1) Jenazah umat Islam yang mati syahid dunia akhirat 2) Jenazah umat Islam yang hilang (tidak ditemukan), seperti; tenggelam dan sejenisnya. 3) Jenazah umat Islam yang sudah tidak utuh lagi, seperti; korban kecelakaan pesawat.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
89
2. Dalil yang menjadi dasar pelaksanaan penyelenggaraan jenazah
Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. a. Cara mengingat kematian Baik diingat atau dilupakan, kematian pasti akan datang pada saatnya. Kematian yang dilupakan mendorong manusia enggan untuk beramal saleh, seperti enggan melakukan salat tepat waktu, enggan berinfaq, malas belajar, malas membaca Al-Qur'an, selalu berkata buruk, berani kepada guru, berbuat tidak baik terhadap teman, durhaka terhadap orang tua, dan sejenisnya. Sebaliknya, umat Islam yang selalu mengingat terhadap kematian, dapat mendorong manusia untuk senantiasa beramal saleh, seperti senantiasa melakukan salat tepat waktu, tekun belajar, gemar berinfaq, gemar membaca Al-Qur'an, selalu berkata baik, santun kepada teman, hormat dan santun kepada guru, berbuat baik kepada kedua orang tua, dan sejenisnya. Karena hanya amal saleh sebagai satu-satunya bekal yang pantas untuk menghadap kepada Allah SWT. Oleh karena itu, hendaklah manusia senantiasa mengingat terhadap kematian. Sedangkan cara untuk mengingat kematian antara lain: senantiasa ingat kepada Allah SWT, menggunakan setiap kesempatan untuk beribadah kepada Allah SWT, memahami berkurangnya fungsi anggota tubuh (seperti berkurangnya secara berkala penglihatan, pendengaran, daya ingat, rambut yang mulai memutih, dan sejenisnya). Nabi bersabda:
Artinya: Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan-kenikmatan, yakni kematian. (HR. Tirmidzi). b. Bekal untuk menghadapi kematian Nabi bersabda:
Artinya: Rasulullah SAW bersabda; Apabila seseorang telah meninggal dunia, terputuslah semua amal, kecuali tiga hal yang tetap kekal, yakni: sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh yang senantiasa mendoakannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
90
MODUL METODE PEMBELAJARAN
3. Menerapkan ketentuan dan tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah a. Sedang sakit Ketika umat Islam mendengar berita ada umat Islam yang sakit, terpanggil umat Islam yang sehat untuk memenuhi haknya, baik sakit itu di rumah maupun di rumah sakit. Yang dimaksud dengan hak tersebut adalah: 1) Membesuk dan menghiburnya
Jika kamu mengunjungi orang sakit, maka gembirakanlah dia dengan panjang umur (agar kesehatan segera pulih), sekalipun itu tidak merubah sesuatu, namun akan dapat menggembirakan hatinya. (HR. Tirmidzi) 2) Mendoakan semoga lekas sembuh
Ya Allah Tuhan sekalian manusia, jauhilah derita ini dan sembuhkanlah, Engkau Yang Maha Penyembah tiada yang lain yang dapat menyembuhkan, kecuali kesembuhan dari-Mu, suatu kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas. (HR. Bukhari dan Muslim). b. Sedang sakaratul maut 1) Menghadapkan ke arah kiblat 2) Membaca surat Yasin dengan suara agak keras dan surat Ar-Ra’du dengan suara pelan dengan tujuan untuk mempermudah keluarnya ruh 3) Mentalkin dengan kalimat tahlil secara santun, tanpa ada kesan memaksa, dengan tujuan agar kalimat tahlil menjadi penutup kata dari mulut seseorang
Talkin (ajarilah) orang yang menjelang mati diantara kamu dengan kalimah tauhid “ Laa ilaaha illallah” (HR. Muslim). Karena nabi Muhammad SAW bersabda ”barang siapa mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah di akhir hidupnya, maka akan masuk surga.” 4) Memberi minum bila membutuhkan minum, karena setan akan memberikan minum dengan ditukar keimanannya
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
91
5) Orang yang menunggui tidak boleh berkata yang jelek, karena malaikat akan mengamininya Apabila orang yang sakaratul maut itu telah meninggal dunia, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh umat Islam terhadap jenazah tersebut. 1) Meninggikan tempat jenazah dan menghadapkan ke arah kiblat 2) Mengucapkan doa musibah:
Sesungguhnya yang datang dari Allah dan pasti semua akan kembali kepada Allah. Ya Allah berikan aku pahala terhadap musibah yang ku alami ini, gantikan untukku yang lebih baik darinya (HR. Muslim). 3) Memejamkan mata jenazah
4) 5) 6) 7) 8)
Jika kamu menghadapi mayat yang baru mati, maka hendaklah engkau pejamkan matanya, maka mata itu mengikuti kepergian ruh. (HR. Ahmad). Mengikat dagunya dengan kain, jika mulut membuka Meletakkan sesuatu di atas perut sebagai penindih agar tidak menggembung Meletakkan kedua tangan diantara tali pusat dan dada Menutupi tubuh jenazah dengan kain Segera membayar hutang-hutangnya, jika memiliki hutang
Roh seorang mukmin tergantung kepada hutangnya, sampai hutang itu dilunasi oleh ahli. 4. Hikmah ketentuan dan tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah a. Mendorong manusia untuk meningkatkan kualitas bertaqwa kepada Allah b. Mengingatkan kepada manusia bahwa kematian akan datang secara mendadak c. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal saleh d. Mendorong manusia untuk meningkatkan kualitas sebagai makhluk sosial e. Mendorong manusia untuk senantiasa menutupi aib sesama hamba Allah 5. Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati pelaksanaan penyelenggaraan jenazah Mengurus jenazah merupakan bagian dari hukum fikih di dalam sistem hukum Islam. Sesuai namanya, fikih berarti bagian hukum Islam yang lahir dari proses pemahaman (ijtihad) yang dilakukan oleh para ulama mujtahid, sehingga produk hukum fikih terhadap suatu persoalan beragam, tetapi semua terjamin kebenarannya oleh Allah. Sebagaimana nabi bersabda;
92
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Apabila seorang hakim akan memutuskan perkara, lalu ia melakukan ijtihad, kemudian ijtihadnya benar, maka ia memperoleh dua pahala (pahala ijtihad dan pahala kebenarannya). Jika hakim akan memutuskan perkara, dan ia berijtihad, kemudian hasil ijtihadnya salah, maka ia mendapat satu pahala (pahala ijtihadnya). (Riwayat Bukhari dan Muslim). Pertemuan kedua Memeragakan tata cara penyelenggaraan jenazah 1. Memandikan Umat Islam yang hendak memandikan jenazah orang Islam wajib memenuhi persyaratan secara khusus, yaitu: a. Balig dan berakal b. Niat memandikan jenazah c. Terpercaya, artinya memahami ketentuan memandikan jenazah dan mampu merahasiakan aib jenazah Tidak semua orang disyariatkan untuk memandikan jenazah orang Islam, kecuali orang-orang tertentu saja, yaitu: a. Bila jenazahnya laki-laki adalah orang laki-laki yang diberi wasiat, kemudian bapak, kakek, keluarga terdekat dan muhrim dari pihak laki-laki. Seorang istri boleh memandikan jenazah suaminya atau sebaliknya. Sabda Rasulullah SAW:
Jika engkau wafat sebelumku, maka akulah yang akan memandikanmu dan mengafankanmu (HR. Ibnu Majah). Hal demikian juga dilakukan oleh para sahabat nabi, seperti: Abu Bakar As Shiddiq yang berwasiat kepada istrinya yang bernama Ummu Asma’ agar memandikan ketika Abu Bakar Ash Shiddiq meninggal dunia, begitu juga Ali Bin Abi Thalib memandikan istrinya yang bernama Fatimah ketika meninggal dunia b. Bila jenazahnya perempuan, maka yang utama memandikan adalah dari perempuan, seperti ibunya, neneknya, perempuan keluarga dekat, dan suaminya c. Jika jenazahnya adalah seorang anak, maka laki-laki dan perempuan boleh memandikannya d. Jika jenazah perempuan dan tidak ditemukan seorang perempuan atau suaminya; atau jika jenazah laki-laki tidak ditemukan orang laki-laki atau istrinya, maka jenazah tersebut tidak dimandikan. Jenazah tersebut cukup ditayamumkan oleh seseorang di antara mereka dengan memakai lapis tangan. Nabi bersabda;
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
93
2. Mengafani Cara mengafani jenazah adalah sebagai berikut: a. Mengangkat dan meletakkan jenazah di atas kain kafan dalam keadaan tertutup dengan kain b. Menyelimutkan kain kafan bagian kanan di atas kain kafan sebelah kiri secara urut, dari lembar kain kafan satu sampai kain kafan selanjutnya c. Mengikat mayat dengan lima tali yang telah dipersiapkan di bawah kain kafan dan dilepas setelah sampai liang kubur 3. Menyalatkan Menyalatkan jenazah berarti melakukan salat untuk jenazah dengan cara melakukan empat takbir. Salat jenazah hukumnya fardu kifayah, baik untuk jenazah laki-laki maupun perempuan. Yang berhak untuk menyalatkan jenazah adalah: a. Orang yang diwasiyatkan dengan syarat, orang yang diwasiatkan bukan orang fasik atau ahli bid’ah b. Ulama atau pemimpin agama c. Orang tua si mayat ke atas d. Anak-anak si mayat ke bawah e. Keluarga terdekat f. Kaum muslimin Rukun salat jenazah adalah: a. Niat Apabila niat salat jenazah diucapkan, maka bunyi niat tersebut adalah sebagai berikut; 1) Niat untuk jenazah laki-laki
Artinya: Saya niat salat mayit dengan empat takbir sebagai imam/makmum fardu karena Allah, Allah Maha Besar. 2) Niat untuk jenazah perempuan
94
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Artinya: Saya niat salat mayit dengan empat takbir sebagai imam/makmum fardu karena Allah, Allah Maha Besar. b. Melakukan empat takbir 1) Takbir pertama membaca surat Al Fatehah (1-7)
2) Takbir kedua membaca salawat nabi
3) Takbir ketiga membaca doa untuk jenazah
Ya Allah ampunilah ia dan berikan rahmat kepadanya, serta sejahterakanlah dan maafkanlah ia. Muliakanlah tempat kedatangannya dan luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari dosa-dosanya sebagaimana dibersihkannya kain yang putih dari kotoran. Gantilah ia dengan rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, lindungilah ia dari azab kubur dan azab neraka.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
95
4) Takbir keempat membaca doa untuk keluarga jenazah
Ya Allah jangan Engkau halangi kami dari mendapat pahala (atas musibah kematian)-nya dan jangan Engkau menguji kami sepeninggalnya dan ampunilah kami dan dia. 5) Salam
Setelah mengucapkan salam, membaca doa untuk jenazah.
4. Memakamkan Memakamkan jenazah merupakan kegiatan terakhir dalam mengurus jenazah. Memakamkan jenazah berarti memasukkan jenazah ke liang lahat dan menimbuni dengan tanah hingga penuh. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh umat Islam sebelum jenazah dimakamkan, yaitu: a. Mempersiapkan makam Makam adalah galian tanah sedalam kurang lebih empat hasta atau 2 meter, sebagai tempat untuk memakamkan jenazah. Mengapa 2 meter? Tujuannya adalah agar jenazah tidak mengeluarkan bau yang dapat mengundang binatang buas untuk memangsanya. b. Membuat liang lahat dan memasukkan jenazah Setelah jenazah sampai di pekuburan dan lubang makam telah selesai, maka segera dilakukan prosesi pemakaman dengan cara: 1) Mengebumikan jenazah mulai dari kepala sampai kaki secara perlahan-lahan dengan membaca:
c. d. e. f. g.
96
2) Meletakkan mayat di makam dalam keadaan miring ke kanan serta menghadap kiblat. Membuatkan bantalan dari tanah yang di letakkan di bawah pipi, di sebelah leher bagian belakang, di punggung, di pinggul dan paha, dengan tujuan agar posisi jenazah miring ke arah kiblat. Membuka kain kafan bagian kepala dan menempelkan pipi di tanah. Menutup lubang dengan papan atau batu agar jenazah tidak terkena reruntuhan tanah. Menutup dengan tanah secara perlahan-lahan seraya mengharap rahmat dari Allah SWT. Setelah timbunan makam sempurna dengan ketinggian tanah satu jengkal, maka yang hadir disunahkan untuk melempar tiga genggam tanah ke arah makam, dengan perincian:
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Genggam tanah
Bacaan
Artinya
1
Dari tanah Kami menjadikan kamu
2
Dan ke dalam tanah Kami mengembalikan kamu
3
Dan dari tanah Kami mengeluarkan kamu pada waktu yang lain (pada hari kiamat)
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (100 MENIT )
PENUTUP (20 MENIT )
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa bersama yang dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat 2. Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan Al-Qur'an surah pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik 3. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan wawasan peserta didik terkait tentang penyelenggaraan jenazah 4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5. Memberikan tausiyah kurang lebih dua menit dengan tema manusia yang siap hidup dan siap mati 6. Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari lima orang 7. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
97
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (100 MENIT )
PENUTUP (20 MENIT )
1. Mengamati a. Peserta didik membaca secara berantai materi pelajaran yang akan dibahas b. Peserta didik mendengarkan bacaan yang dibacakan berantai dari temannya 2. Menanya Peserta didik membuka pertanyaan seputar bacaan, dan semua menjawab. a. Mengumpulkan informasi/mencoba: 1) Peserta didik memilih ketua kelompok 2) Ketua kelompok menerima penjelasan materi dari guru 3) Masing-masing ketua kelompok menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya 4) Setiap kelompok mendiskusikan materi yang dipelajari hari ini 5) Masing-masing peserta didik diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan tentang apa saja menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok 6) Kemudian lembar kertas kerja tersebut dibuat seperti bola dan digulirkan dari satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama ±15 menit 7) Setelah peserta didik mendapat satu bola, diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian b. Menalar/mengasosiasi 1) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok secara bebas misalnya berupa mind mapping, diagram, tabel, dan lain- lain sesuai kreativitas kelompok 2) Setiap kelompok mencatat pertanyaan dan jawaban yang muncul dari kelompok masing-masing c. Mengomunikasikan 1) Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan pertanyaan serta jawaban yang muncul 2) Kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan
98
MODUL METODE PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (100 MENIT )
PENUTUP (20 MENIT )
1. Guru memberikan penguatan materi tentang penyelenggaraan jenazah 2. Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompok 3. Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan 4. Guru dan peserta didik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh dari pembelajaran hari ini 5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yakni praktik penyelenggaraan jenazah 6. Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa Pertemuan Kedua
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (35 MENIT )
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat 2. Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan Al-Qur'an surah pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik 3. Apersepsi: tanya jawab tentang praktik penyelenggaraan jenazah 4. Guru menyampaikan kompetensi dasar 5. Guru memberikan tausiyah kurang lebih 2 menit tentang kewajiban manusia yang hidup terhadap jenazah muslim 6. Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok 7. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (35 MENIT )
1. Mengamati a. Guru menyajikan tayangan video pembelajaran tentang penyelenggaraan jenazah b. Peserta didik mengamati tayangan video pembelajaran tentang penyelenggaraan jenazah c. Peserta didik membaca buku teks tentang tata cara penyelenggaraan jenazah 2. Menanya Guru mempersilahkan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan sebanyakbanyaknya tentang apa yang diamati dalam video dan isi buku teks yang dibaca.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
99
3. Mengumpulkan informasi/mencoba Peserta didik mencoba memeragakan tata cara penyelenggaraan jenazah dalam kelompok dengan ketentuan: a. Kelompok satu mencoba memeragakan tata cara memandikan jenazah b. Kelompok dua mencoba memeragakan tata cara mengafani jenazah c. Kelompok tiga mencoba memeragakan tata cara menyalatkan jenazah d. Kelompok empat mencoba memeragakan tata cara menguburkan jenazah 4. Menalar/mengasosiasi Masing-masing kelompok menganalisis peragaan penyelenggaraan jenazah yang menjadi bagiannya. 5. Mengomunikasikan Masing-masing kelompok memeragakan tata cara penyelenggaraan jenazah dengan pembagian tugas sbb.: a. Kelompok satu memeragakan tata cara memandikan jenazah di depan kelas b. Kelompok dua memeragakan tata cara mengafani jenazah di depan kelas c. Kelompok tiga memeragakan tata cara menyalatkan jenazah di depan kelas d. Kelompok empat memeragakan tata cara menguburkan jenazah di lahan praktik e. Kelompok lain menanggapi peragaan yang ditampilkan
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (35 MENIT )
1. Guru memberikan penguatan materi tentang tata cara penyelenggaraan jenazah 2. Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan hari ini 3. Guru melakukan post-test terhadap pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran 4. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya 5. Guru dan peserta didik memberikan pesan moral yang diperoleh pada pembelajaran 6. Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa
100
MODUL METODE PEMBELAJARAN
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1. Teknik Penilaian: a. Sikap spiritual dan sosial b. Pengetahuan c. Keterampilan
: Penilaian Diri : Tes Tulis : Tes Praktik
2. Instrumen penilaian dan pedoman perskoran: a. Sikap spiritual dan sosial
: Penilaian Diri
:
No.
Kisi-kisi
Indikator
1
Indikator KD pada KI-1 Mematuhi penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan syariat Islam
2
Indikator KD pada KI-2 Menunjukkan perilaku positif dalam pelaksanaan penyelenggaraan jenazah yang berbeda dalam masyarakat
3
Menghormati pelaksanaan penyelenggaraan jenazah yang berbeda dalam masyarakat Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Nama : ......................... Kelas : ......................... Petunjuk : Berilah tanda cek (√) pada kolom Ya atau Tidak, sesuai sikap toleransi yang sesuai dengan apa yang ada pada dirimu
No.
Pernyataan
Alternatif Jawaban Ya
1.
Saya mematuhi penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan syariat Islam
2.
Saya menghargai pelaksanaan penyelenggaraan jenazah yang berbeda dalam masyarakat
3.
Saya menghormati pelaksanaan penyelenggaraan jenazah yang berbeda dalam masyarakat
Tidak
Jumlah Skor Perolehan Pedoman penilaian: • Jika jawaban YA diberi skor 2, dan jika jawaban tidak diberi skor 1. • Skor tertinggi adalah 2 (ya) X 3 (pernyataan) = 6
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
101
• Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Perolehan
X 4 = Skor Akhir
Skor Maksimal
b. Pengetahuan
: Tes tertulis
:
Kisi-kisi
No.
Indikator
Instrumen
1
Indikator KD pada KI-3 Menjelaskan ketentuan penyelenggaraan jenazah
Jelaskan ketentuan penyelenggaraan jenazah
2
Menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah
Jelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah
3
5
Menunjukkan dalil Al-Qur'an dan hadis tentang penyelenggaraan jenazah
1
Tunjukkan dalil hadis tentang penyelenggaraan jenazah
Menjelaskan hikmah ketentuan dan tata cara penyelenggaraan jenazah
c. Ketrampilan Kisi-kisi: No.
Tunjukkan dalil Al-Qur'an tentang penyelenggaraan jenazah
Jelaskan hikmah ketentuan dan tata cara penyelenggaraan jenazah
: Tes Praktik
Indikator
Instrumen
Memeragakan tata cara penyelenggaraan jenazah
Peragakan tata cara penyelenggaraan jenazah
Rubrik: Aspek yang Dinilai No.
Nama peserta didik
Kemampuan memandikan dengan benar
Kemampuan mengafani dengan benar
Kemampuan menyalatkan dengan benar
Kemampuan memakamkan dengan benar
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
1. 2. 3. dst.
102
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Tidak
Tidak
Tidak
Skor
Nilai
Pedoman skoring: 1) Kemampuan memandikan dengan benar: Ya = 4 (SB) dan Tidak = 1 (K) 2) Kemampuan mengafani dengan benar: Ya = 4 (SB) dan Tidak = 1 (K) 3) Kemampuan menyalatkan dengan benar: Ya = 4 (SB) dan Tidak = 1 (K) 4) Kemampuan memakamkan dengan benar: Ya = 4 (SB) dan Tidak = 1 (K) 3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian bagi peserta didik yang belum mencapai NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi), sedangkan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi)
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media/alat a. Video pembelajaran b. PowerPoint c. Pengeras suara d. LCD dan laptop 2. Bahan a. Kertas HVS b. Spidol c. Gunting d. Manekin 3. Sumber Belajar a. Departemen Agama Republik Indonesia. (2010), Al-Qur'an dan Tafsirnya, Jakarta: PT Lentera Abadi b. Mustahdi dan Mustakim (201). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI, Jakarta: Puskurbuk, Kemdikbud.
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
103
G. Metode Pemusatan Perhatian (Center Piece)
Pengertian Metode Pemusatan Perhatian adalah metode pembelajaran yang mengondisikan peserta didik untuk mengeluarkan ide dan gagasannya yang berbeda atau melengkapi ide dari peserta didik lain dan sebagai wahana untuk mengenal perbedaan pendapat yang berkembang di lingkungannya. Metode Pemusatan Perhatian merupakan gabungan dari berbagai teori pembelajaran, termasuk model pembelajaran advance organizer. Advance organizer merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran untuk menyiapkan peserta didik melihat kebermaknaan konsep yang akan dipelajari dan menghubungkan dengan konsep yang sudah dimiliki peserta didiknya.
Kegunaan Metode ini juga dapat digunakan dalam pendekatan saintifik yang menumbuhkan sikap kritis- kreatif, toleransi, menghargai dan menghormati perbedaan, membangun kerja sama, memecahkan masalah, merencanakan kegiatan, menyampaikan pendapat dengan santun, dan menghubungkan dengan ajaran atau nilai Islam. Selain itu metode ini berguna untuk mengajak peserta didik berpikir divergen serta melatih kreativitas dan daya kritis peserta didik.
104
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Tahapan Pelaksanaan 1. Langkah/tahapan a. Peserta didik dibagi menjadi 4 sampai 5 kelompok. Masing-masing peserta didik mendapatkan satu lembar kartu/kertas. b. Guru menyiapkan pertanyaan yang memungkinkan jawaban kritis dan beragam baik melalui kuis atau tertulis. c. Setiap peserta didik menuliskan jawaban di sebuah kartu. Peserta didik yang selesai menuliskan jawaban meletakkan kartu tersebut di tengah meja. d. Peserta didik lain yang selesai menuliskan jawaban menukarkan kartu miliknya dengan kartu di meja kemudian mengambil, membacanya lalu memberikan tanggapan sehingga setiap peserta didik membaca semua jawaban teman-temannya.
Bahan yang disiapkan Bahan yang digunakan bisa diambil dari media sosial, berita di media masa atau film yang berhubungan dengan KD. Sementara alat yang digunakan dapat menggunakan kartu, kertas HVS, kertas plano atau lainnya.
e. Setelah semua peserta didik memberikan jawaban, guru meminta konfirmasi peserta didik dengan ungkapan kunci ‘andai kata’ (what if)…… apa yang terjadi? 2. Variasi langkah a. Guru meminta peserta didik mengamati video/ gambar/bahan ajar, dan mengajak peserta didik membuat pertanyaan b. Peserta didik dalam kelompok saling menukar kartu dan memberikan jawabannya masing-masing c. Guru meminta peserta didik mengekplorasi jawaban yang berbeda dan meminta peserta didik untuk menjelaskan alasannya
Pokok bahasan yang sesuai • Materi Akhlak (Sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan)
Kiat Sukses dalam pelaksanaan • Agar kegiatan metode Center Piece ini bisa berjalan dengan baik fasilitator harus menyiapkan bahan dan peralatan yang berkaitan dengan tema atau isu atau Kompetensi Dasar (KD) yang akan dibahas. Metode ini lebih tepat digunakan pada KD yang berhubungan dengan akhlak dan fiqh terutama KD yang terkait dengan persoalan-persoalan terkini yang berkembanng di masyarakat. • Bahan yang digunakan dapat diambil dari media sosial, berita di media masa atau film yang berhubungan dengan KD. Sementara alat yang digunakan dapat menggunakan kartu, kertas HVS, kertas plano atau lainnya.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
105
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
SMA/SMK …………..
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
XI/ganjil
Alokasi Waktu
3 x 3JP
Pokok Bahasan
Sikap Toleran, Rukun dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan
KI
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
106
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI -1 1.2 Meyakini bahwa agama Islam mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan KD pada KI -2 2.2 Bersikap toleran, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32, serta hadis tentang toleransi, rukun, dan menghindari diri dari tindak kekerasan KD pada KI -3 3.2 Menganalisis makna Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32, serta hadis tentang sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan KD pada KI -4 4.2.1 Membaca Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrijul huruf 4.2.2 Mendemontrasikan hafalan Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32 sesuai dengan fasih dan lancar 4.2.3 Menyajikan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Yunus/10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Al-Maidah/5: 32
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-3 3.2.1 Mengidentifikasi arti dari Yunus /10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32, serta hadis tentang Sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan 3.2.2 Menjelaskan arti Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32, serta hadis tentang Sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan 3.1.3 Menyimpulkan isi kandungan dari Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32, serta hadis tentang Sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan Indikator KD pada KI-4 4.2.1 Membaca Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrijul huruf 4.2.2 Melafalkan Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32 sesuai dengan fasih dan lancar 4.2.3 Memberi contoh keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Yunus/10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Al-Maidah/5: 32
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
107
MP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Al-Qur'an surat Yunus/10: 40-41 dan artinya
Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedang-kan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Dan jika mereka (tetap) mendustakan-mu (Muhammad), maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan. 2. Teks Al-Qur'an surat Al-Maidah/5: 32
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.
108
MODUL METODE PEMBELAJARAN
3. Teks hadis mengenai Sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Dari Ibn Umar ra. sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik - baik sahabat di sisi Allah adalah yang paling baik di antara mereka terhadap sesama saudaranya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang paling baik di antara mereka terhadap tetangganya.” (HR. At tirmidzy).
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (30 MENIT )
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa 2. Guru mengelola kelas (mengecek kesiapan, absensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya) 3. Guru mengajak peserta didik untuk tadarus antara 5-10 menit (membaca/hafalan AlQur'an atau surah pendek pilihan) 4. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran yang meliputi mengamati, menanya, eksperimen/eksplorasi, menyimpulkan, dan mengomunikasikan 6. Guru melakukan apersepsi tentang berbagai fenomena broadcast (sejauh mana peserta didik memahami hubungan pelajaran yang lalu dan atau konsep yang dimiliki dengan materi yang akan diajarkan) 7. Guru melaksanakan tes awal (pre-test) untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang materi yang akan diajarkan 8. Guru memberi motivasi dan menjelaskan nilai-nilai toleransi dan menghargai perbedaan kepada peserta didik
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (30 MENIT )
1. Mengamati a. Peserta didik mencermati cuplikan komentar broadcast terkait aliran atau paham yang berbeda b. Peserta didik membaca cuplikan ayat yang berkitan dengan materi atau cuplikan broadcast yang diamati
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
109
c. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang terjadi dalam tayangan dan mengomentarinya dengan santun 2. Menanya a. Peserta didik menanyakan hal-hal yang terjadi dalam tayangan broadcast terkait dengan makna ayat Yunus /10: 40-41 dan Al-Qur'an surat Al-Maidah /5: 32 b. Peserta didik menanyakan dampak dari tayangan dalam video 3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba a. Peserta didik belajar menggunakan metode Pemusatan Perhatian dalam kelompok b. Setiap anggota kelompok diminta membawa dua buah kemasan minuman Sesi 1 Permainan (15 menit) Setiap kelompok membuat sebuah bangun yang disusun dari kemasan minum, sementara satu orang diminta untuk mengganggu kelompok lain. Apa yang terjadi?
Sesi 2 Permainan (10 menit) Setiap kelompok membuat sebuah bangun yang terbuat dari kemasan minum, tanpa ada gangguan dari anggota kelompok lain. Apa yang terjadi?
Sesi 3 Permainan (20 menit) Refleksi Ada provokator Ada Orang yang baik yang kemudian juga melakukan pengrusakan Semua orang akan memusatkan perhatian kepada penyelesaian masalah dalam bentuk membangun sebuah bangunan dan mengetahui pentingnya kerja sama, toleransi, dan pentingnya manajemen
4. Menalar/mengasosiasi a. Membuat kesimpulan dari kandungan Yunus /10: 40-41 dan Al-Qur'an surat Al-Maidah /5: 32 serta hadis terkait b. Membuat kesimpulan dari apa yang diamati dengan kegiatan permainan yang dilakukan 5. Mengomunikasikan Peserta didik dengan percaya diri mempresentasikan hasil diskusi terkait Yunus /10: 40-41 dan Al-Qur'an surat Al-Maidah /5: 32 dan hadis terkait secara individu maupun kelompok.
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (30 MENIT )
1. Membuat kesimpulan dan melaksanakan refleksi serta penguatan terhadap hasil diskusi, sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya 2. Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan nilai yang menginspirasi dari proses pembelajaran yang telah dilakukan 3. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara individu maupun kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi 4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
110
MODUL METODE PEMBELAJARAN
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL,
DAN PENGAYAAN 1.
Teknik penilaian Penilaian sikap Penilaian pengetahuan Penilaian sikap
: Observasi : Tes tulis : Praktik
2. Instrumen penilaian (Lampiran) a. Penilaian Sikap 1) Observasi Materi : Yunus (10): 40-41 dan Al-Maidah (5): 32 dan hadis terkait Kelas : XI (sebelas) Sikap yang Diamati : a) Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan seksama b) Tidak memotong pembicaraan orang lain c) Tidak menganggap diri sendiri benar d) Menghargai pendapat orang lain e) Menghargai perbedaan pendapat 2) Penyekoran Skor 4 jika selalu melakukan sikap yang diamati Skor 3 jika sering melakukan sikap yang diamati Skor 2 jika jarang melakukan sikap yang diamati Skor 1 jika tidak melakukan sikap yang diamati
No.
Nama Peserta Didik
Sikap yang Diamati 1
2
3
4
5
Jumlah
Predikat
1 2 3 4 5
Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
111
b. Penilaian Pengetahuan Tes tulis/uraian No. 3.2.1
Indikator Soal Mengidentifikasi arti dari Yunus /10: 40-41 Terjemahkan Yunus/10: 40-41 dan Aldan Al-Maidah/5: 32, dan hadis tentang Maidah/5: 32 sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
3.2.2
Menjelaskan arti dari Yunus/10: 40-41 dan Jelaskan arti masing-masing surat Yunus/10: Al-Maidah/5: 32, dan hadis tentang sikap 40-41 dan Al-Maidah/5: 32, serta hadisnya. toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.
3.2.3
Menyimpulkan isi kandungan Yunus/10: 40- 1. Jelaskan isi kandungan Yunus/10: 40-41 41 dan Al-Maidah/5: 32, danhadis tentang dan Al-Maidah (5): 32, dan hadis terkait! sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri 2. Sebutkan pesan-pesan yang terkandung dari tindak kekerasan. dalam Yunus (10): 40-41 dan Al-Maidah (5): 32 dan hadis terkait! 3. Mengapa manusia perlu sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan? 4. Bagaimana caranya supaya bisa membiasakan bersikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan?
Petunjuk penskoran: 1. Setiap jawaban yang benar dan lengkap diberi skor 5 2. Setiap jawaban yang benar namun kurang lengkap diberi skor 4 3. Setiap jawaban kurang lengkap diberi skor 3 4. Ada jawaban tapi salah diberi skor 2
Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
112
MODUL METODE PEMBELAJARAN
c. Penilaian Keterampilan Tes praktik No. 4.2.1
Indikator Soal Membaca Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: Bacalah Yunus/10: 40-41 dan Al-Maidah/5: 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrijul 32, dengan fasih sesuai dengan tajwid yang huruf. benar!
4.2.2
Mendemontrasikan hafalan Yunus/10: 40-41 Lafalkan hafalan Yunus/10: 40-41 dan Aldan Al-Maidah/5: 32 sesuai dengan fasih dan Maidah/5: 32 dengan fasih dan lancar! lancar.
4.2.3
Menyajikan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Yunus/10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Al-Maidah/5: 32.
Berilah contoh keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Yunus/10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Al-Maidah/5: 32!
Petunjuk penskoran: 1) Setiap bacaan/hafalan yang benar, tajwidnya benar fasih dan lancar diberi skor 5 2) Setiap bacaan/hafalan yang terdapat kesalahan 1 sampai 3 diberi skor 4 3) Setiap bacaan/hafalan yang terdapat kesalahan lebih dari 3 diberi skor 3 Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
3. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang belum tuntas mendapat materi remedial sesuai dengan indikator pada KD yang belum tuntas 4. Pengayaan Peserta didik yang sudah tuntas diberi kegiatan untuk menulis beberapa contoh kejadian di masyarakat sekitar terkait sikap toleran, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
113
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media/alat a. Video pembelajaran b. PowerPoint c. Pengeras suara d. LCD dan laptop 2. Bahan a. Kartu pertanyaan b. Gambar/video c. Gelas kemasan d. Kertas gulung e. Cuplikan broadcast dari media sosial tentang komentar terhadap aliran atau paham yang berbeda, misalnya contoh tentang pertentangan pandangan antara NU dan Wahabi f. Cuplikan ayat yang berkaitan dengan materi 3. Sumber Belajar a. Mustahdi dan Mustakim (2014). Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas XI SMA/SMK Kurikulum 2013, Jakarta: Kemdikbud b. Tafsir Al-Qur'an c. Kitab hadis Sahih Muslim d. Sumber lain yang menunjang.
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............ Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
.................................. NIP
........................................ NIP
114
MODUL METODE PEMBELAJARAN
LEMBAR KERJA SISWA Sekolah
: SMA ..........
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
: XI/1
Materi Pokok
: Sikap Toleran, Rukun dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan
Alokasi Waktu
: 3 x 3JP
Materi
: Mengamati dan Menelaah Isi Brodcast tentang pertentangan Wahabi
Contoh komentar di media sosial terkait Wahabi • Abie Fakhri ya, kalau Muhammadiyah mem"bi'dah"kan kenduri kematian sama seperti Wahabi, mengapa "admin"nya tidak mengeluh, bahwa Muhammadiyah sesat seperti Wahabi. Jangan-jangan seperti komentar mas Sgvv Juftygg kemarin kalau "admin" ini penakut atau tidak punya pendirian.
Suka • Balas • 1 • 21 Juni pukul 8:22
• Membongkar kesesatan Wahabi tanya ulama Muhammadiyah... akidahnya apa? Mana ada Muhammadiyah akidah sesat seperti Wahabi.
Suka • 21 Juni pukul 8:36
Lihat balasan lain
• Sgvv Juftygg, tapi bagi Muhammadiyah kenduri kematian itu bid’ah dholalah, tidak ada bid’ah hasanah, Bagaimana itu? Nanti pengikut Anda bingung membedakan mana Wahabi mana Muhammadiyah. Pengikut eEnte level-nya kan di bawah, murokab semua, ....
Suka • Balas • 1 • 21 Juni pukul 6:52 • Telah disunting
• Membongkar Kesesatan Wahabi tanya ulama Muhamadiyah! Akidahnya apa? Mana ada akidah sesat dalam Muhammadiyah seperti dalam Wahabi.
Suka • 21 Juni pukul 8:37
Lihat balasan lain
Tugas Siswa 1. Setelah membaca dan mengamati komentar di media sosial tentang pertentangan aliran antara Wahabi dan Muhammadiyah bagaimana peserta didik mengomentari dan menanggapi hal tersebut? 2. Bagaimana akibat dari broadcast yang mengandung prasangka tersebut. Ditanyakan juga bagaimana sikap peserta didik terhadap broadcast tersebut? 3. Apa yang diperoleh peserta didik setelah mengamati dan menganalisis komentar di media sosial terkait perbedaan faham tersebut? 4. Bagaimana peserta didik mengomentari dengan santun terhadap broadcast yang ada?
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
115
H. Metode Pembelajaran Penemuan (Inquiry) Pengertian Pengetahuan itu dapat bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh peseta didik. Setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui skema yang ada dalam struktur kognitifnya. Metode inquiry sangat cocok dengan konsep tersebut, sebab pada metode ini peserta didik diajak untuk memahami suatu konsep atau prinsip (misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur), membuat kesimpulan dan sebagainya. Melalui metode ini, pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh peseta didik diharapkan bukan hasil mengingat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Dengan demikian tugas guru adalah merancang kegiatan yang mengarahkan pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya dan mendorong peseta didik untuk mengembangkan skema yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi.
Kegunaan 1. Mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis dan sistematis dalam memecahkan masalah dan keterampilan intelektual peserta didik. 2. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi yang akan dipelajarinya, melatih kepekaan diri, mengurangi rasa kecemasan, menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar, meningkatkan tingkah laku yang positif, dan meningkatkan prestasi dan hasil belajar. 3. Melatihkan berpikir induktif dan menemukan konsep kaidah/ prinsip dengan menemukan sendiri sehingga lebih bermakna. 4. Membantu peserta didik mengembangkan keterampilan kognitif secara mandiri.
116
MODUL METODE PEMBELAJARAN
5. Meningkatkan kemampuan berpikir intuitif dan belajar mempertahankan argumen. 6. Meningkatkan penghargaan kepada peserta didik untuk lebih mandiri, menghargai orang lain dan terbuka terhadap kritik orang lain. 7. Mengembangkan potensi diri secara optimal. 8. Menumbuhkan sikap berani, disiplin, dan tanggung jawab. 9. Melatih kerja sama, membagi tugas, saling memotivasi, dan kerja sungguhsungguh.
Tahapan Pelaksanaan 1. Tahapan Pelaksanaan
Bahan yang disiapkan Materi pembelajaran/ kasus/ fenomena yang akan diamati
Pokok bahasan yang sesuai • Metode pembelajaran Inkuiri ini bisa digunakan dalam pembelajaran PAI dan BP pada KD-KD untuk memahami dan menganalisis baik dalam aspek Akidah, Al-Qur'an, Fikih, Akhlak maupun Tarikh
a. Orientasi 1) Guru menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik. 2) Guru menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan. 3) Guru menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa. 4) Membagi peserta didik ke dalam 4-5 kelompok. b. Merumuskan masalah atau menyajikan pertanyaan 1) Guru menyajikan pertanyan atau persoalan yang menantang peserta didik untuk berpikir dan memecahkannya. 2) Masalah bisa dituliskan di papan tulis atau di lembar kerja (worksheet). 3) Guru membimbing peseta didik mengidentifikasi masalah yang disajikan. 4) Merumuskan hipotesis: guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk curah pendapat dalam membuat hipotesis. 5) Guru membimbing peserta didik dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan. 6) Mengumpulkan data: guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengumpulkan data dan menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. 7) Menguji hipotesis: guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
117
8) Merumuskan kesimpulan: a) Guru membimbing peserta didik dalam membuat kesimpulan. Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. b) Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada peserta didik data mana yang relevan.
Kiat Sukses dalam pelaksanaan • Metode ini digunakan dalam pendalaman dan penerapan suatu konsep/ prinsip sebagai tindak lanjut setelah siswa memahami konsep awal pembelajaran. • Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Sebelum memulai pelajaran guru harus memahami sejauh mana peserta didik memiliki persepsi terhadap materi tersebut. Kemudian guru dan peserta didik bersama-sama membandingkan persepsi dengan berbagai pendapat atau teori yang sudah ada. • Guru memberikan penjelasan sebagai pelengkap dan ilustrasi terhadap data yang telah disajikan dan memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca atau menjawab pertanyaan serta pekerjaan rumah. • Guru memberikan penjelasan tentang persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik.
118
MODUL METODE PEMBELAJARAN
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
SMA/SMK …………..
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
X/Ganjil
Alokasi Waktu
4 x 3 JP
Pokok Bahasan
Menjaga Martabat Manusia
KI
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
119
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-1 1.2 Meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina adalah dilarang agama KD pada KI-2 2.2 Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai pengamalan Al-ISRA’ /17: 32, dan An-Nur/24: 2, serta hadis terkait KD pada KI-3 3.2 Menganalisis Al-ISRA’ /17: 32, dan An-Nur/24: 2, dan hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina. KD pada KI-4 4.2.1 Membaca Al-ISRA’ /17: 32, dan An-Nur/24: 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Al-ISRA’/17: 32, dan An-Nur/24: 2 dengan fasih dan lancar 4.2.3 Menyajikan keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan Al-ISRA’ /17: 32, dan AnNur/24: 2
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.2.1 Melaksanakan perintah dan larangan Allah swt Indikator KD pada KI-2 2.2.1 Menunjukkan perilaku yang menghindari perilaku tercela sesuai dengan Al-ISRA’/17: 32, AnNur/24: 2, dan hadis terkait 2.2.2 Menunjukkan perilaku yang menjauhi perilaku yang mendekati zina sesuai dengan Al-ISRA’/17: 32 dan An-Nur/24: 2 serta hadis terkait 2.2.3 Menunjukkan perilaku yang menghindari perbuatan zina sesuai dengan Al-ISRA’/17: 32, -Nur/24: 2, dan hadis terkait Indikator KD pada KI-3 3.2.1 Menentukan hukum bacaan tajwid Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina 3.2.2 Menggunakan hukum bacaan tajwid dalam membaca Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina 3.2.3 Menjelaskan kata/lafal dan ayat Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina 3.2.4 Menjelaskan isi kandungan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina 3.2.5 Menjelaskan cara menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina 3.2.6 Menjelaskan manfaat dan hikmah menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina
120
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Indikator KD pada KI-4 4.2.1.1 Membaca Al-ISRA’/17: 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf 4.2.1.2 Membaca An-Nur/24: 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf 4.2.2.1 Mendemonstrasikan hafalan Al-ISRA’/17: 32 dengan fasih dan lancar 4.2.2.2 Mendemonstrasikan hafalan An-Nur/24: 2 dengan fasih dan lancar 4.2.3.1 Memberi contoh keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan Al-ISRA’/17: 32, dan AnNur/24: 2 4.2.3.2 Memberi ceramah keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan Al-ISRA’/17: 32, dan An-Nur/24: 2
MP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Konsep Memahami kandungan makna dari Al-ISRA’/17: 32 dan An-Nur/24: 2 sebagai bentuk membentengi diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina 2. Fakta Hawa nafsu cenderung menjadikan manusia memilih perkara yang disukainya. Lemahnya keimanan dan pemahaman agama mengakibatkan maraknya pergaulan bebas. Begitu banyak kasus terjadi di kalangan remaja terutama berkaitan dengan akibat dari pergaulan bebas Pergaulan bebas remaja sangat menghawatirkan karena banyak dari mereka dengan bebasnya menjadikan perbuatan zina sebagai gaya hidup 3. Prinsip/ dalil/ hukum Teks Ayat Al-ISRA’/17: 32
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” Teks Ayat An-Nur/24: 2
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan)
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
121
agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman" hadis tentang larangan mendekati zina;
“Barang siapa beriman kepada Allah SWT dan hari akhir maka janganlah berdua-duaan dengan wanita yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiga adalah setan”. (HR. Ahmad)
“Dari Ibnu Abbas: bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya), dan janganlah seorang wanita bepergian kecuali bersama mahramnya…” (HR. Bukhari dan Muslim) 4. Prosedur Siswa melihat tayangan video dan beberapa gambar dalam kelompoknya masing- masing dan kemudian mempresentasikan secara bergantian 5. Dampak/Hikmah/manfaat a. Menjadikan siswa untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT b. Mendorong untuk menjauhi perilaku perbuatan tercela c. Mendorong untuk menjauhi perbuatan zina d. Berhati-hati dalam memilih teman dan pergaulan e. Mengendalikan diri dari berbuat sesuatu yang dibenci maupun yang dilarang oleh Allah
122
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru mengajak peserta didik berdoa untuk mengawali pembelajaran 2. Guru mengecek kesiapan, absensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya 3. Guru dan peserta didik bertadarus sesuai dengan materi ajar yang akan dipelajari (membaca/hafalan Al-Qur'an atau surah pendek pilihan) 4. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5. Guru memberikan tausiah tentang larangan perbuatan zina (2-3 menit) 6. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan pembelajaran yang akan dipelajari dengan metode (Inquiry dan Center Piece) dan tahapan-tahapannya 7. Guru melakukan apersepsi (sejauh mana peserta didik memahami hubungan pelajaran yang lalu dan atau konsep yang dimiliki dengan materi yang akan diajarkan) 8. Guru mengelompokkan peserta didik yang masing-masing terdiri atas dua orang untuk berpasangan
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Mengamati a. Peserta didik membuka Al-ISRA’ /17: 32 dan An-Nur/24: 2 b. Peserta didik menyimak bacaannya c. Peserta didik membaca, Al-ISRA’ /17: 32 dan An-Nur/24: 2 d. Peserta didik mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan mencermati kandungannya secara berkelompok e. Peserta didik mencermati kandungan makna Al-ISRA’ /17: 32 dan An-Nur/24: 2 2. Menanya a. Dengan cara berpasangan peserta didik saling bertanya jawab cara membaca AlISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait b. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait hukum tajwid, asbabun nuzul AlISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan makna yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut c. Peserta didik memberikan kesempatan kepada pasangannya untuk berganti peran saling menjelaskan
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
123
3. Mengumpulkan data/eksplorasi a. Di dalam kelompok peserta didik mendiskusikan cara membaca Al-ISRA’/17: 32 dan An-Nur/24: 2 sesuai dengan hukum bacaan tajwid b. Peserta didik menerjemahkan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait c. Peserta didik menelaah asbabun nuzul Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait 4. Menalar/mengasosiasi Di dalam kelompok peserta didik membuat kesimpulan hukum tajwid Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait berdasarkan kegiatan pada tahap mengumpulkan informasi 5. Mengomunikasikan Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi terkait Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait secara individual maupun kelompok
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Membuat kesimpulan dan melaksanakan refleksi serta penguatan terhadap hasil diskusi sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya 2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara individual maupun kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi 3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya 4. Siswa memberikan pesan moral dalam bentuk kalimat singkat dari pembelajaran yang sudah di pelajari
Pertemuan Kedua
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15MENIT )
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa 2. Guru mengelola kelas (mengecek kesiapan, absensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya) 3. Guru mengajak peserta didik untuk tadarus antara 5-10 menit (membaca/hafalan AlQur'an atau surah pendek pilihan) 4. Guru melakukan apersepsi (sejauh mana peserta didik memahami hubungan pelajaran yang lalu dan atau konsep yang dimiliki dengan materi yang akan diajarkan) 5. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai, metode inquiry dan langkah-langkahnya 6. Guru memberikan tausiah tentang cara menghindari perilaku tercela dan cara menghindari perbuatan zina 7. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran yang meliputi: mengamati, menanya, eksperimen/eksplorasi, menyimpulkan, dan mengomunikasikan 8. Guru melaksanakan tes awal (pre-test) untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang akan diajarkan
124
MODUL METODE PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Mengamati a. Peserta didik membaca dan mencermati kandungan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait b. Peserta didik mengidentifikasi makna dan arti kata dalam kandungan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait c. Peserta didik menjelaskan makna dan arti kata dalam kandungan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait berdasarkan pemahaman mereka 2. Menanya a. Peserta didik menanyakan arti kata dan isi kandungan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2 dan hadis terkait yang tidak dipahami b. Peserta didik menanyakan hal-hal yang ingin diketahui lebih dalam terkait isi kandungan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis c. Peserta didik merumuskan dan menuliskan pertanyaan dalam kertas yang disediakan 3. Mengumpulkan data/eksplorasi a. Peserta didik mendiskusikan arti kata dan isi kandungan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait serta menganalisisnya di dalam kelompok b. Melalui kegiatan Market Place, peserta didik membaca pendapat teman, mengomentari, dan menambah informasi 4. Mengasosiasi Peserta didik dalam kelompoknya membuat kesimpulan dari isi kandungan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur /24: 2, dan hadis terkait berdasarkan hasil Market Place 5. Mengomunikasikan Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi terkait isi kandungan Al-ISRA’/17: 32 dan AnNur /24: 2, baik secara individual maupun kelompok
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan, melaksanakan refleksi, dan penguatan terhadap hasil diskusi, sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya 2. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik individual maupun kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya 4. Peserta didik memberikan pesan moral yang disampaikan siswa setelah proses pembelajaran, berupa kalimat singkat
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
125
Pertemuan Ketiga
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa 2. Guru mengelola kelas (mengecek kesiapan, absensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya) 3. Guru mengajak peserta didik untuk tadarus antara 5-10 menit (membaca/hafalan AlQur'an atau surah pendek pilihan) 4. Guru mereview pelajaran pada pertemuan sebelumnya 5. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Guru memberikan tausiah 2-3 menit tentang cara menghindari pergaulan bebas 7. Guru menjelaskan kompetensi dasar dan indikator pencapaian tujuan pembelajaran dari materi yang akan dipelajari, yakni Menjaga Martabat Manusia dengan menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina serta model yang akan digunakan adalah Inquiry dan Center Piece dan langkah-langkahnya
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Mengamati a. Di dalam kelompok peserta didik mengamati tayangan video yang berbeda tentang perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina untuk dikaitkan dengan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait yang menjadikan ibrah bagi peserta didik b. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang menjadi penyebab perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina untuk dikaitkan dengan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait yang menjadikan ibrah bagi peserta didik 2. Menanya a. Peserta didik membuat satu pertanyaan secara kritis, logis, santun, yang berkaitan dengan tayangan video yang berkaitan dengan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait di kertas plano. b. Peserta didik secara bergantian memberi pendapat secara lisan berupa persetujuan, sanggahan atau penolakan pendapat, menghargai dan terbuka atas kritik orang lain, disertai alasan tentang menjaga martabat manusia dengan menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai implementasi dari pemahaman AlISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait, dengan menggunakan kartu bicara (menanya) c. Peserta didik merumuskan pertanyaan terkait “Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina” d. Peserta didik lain menjawab pertanyaan temannya dengan santun e. Guru membimbing peserta didik yang tidak berani bertanya/memberikan jawaban
126
MODUL METODE PEMBELAJARAN
f. Mengamati keberanian mengungkapkan dan kepercayaan diri peserta didik dalam menjawab, dan sikap peserta didik dalam memberikan klarifikasi tentang benar dan tidaknya jawaban 3. Mengumpulkan data/eksplorasi a. Di dalam kelompok peserta didik mengerjakan lembar kerja siswa berupa masalah yang disediakan untuk dianalisis dan disintesis b. Peserta didik mencari jawabannya untuk memecahkan masalah secara logis dan sistematis berdasarkan rujukan yang disediakan (buku, internet, dan sumber lain) c. Peserta didik merumuskan dan menuliskan kesimpulan di kertas yang disediakan d. Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik dalam melakukan diskusi 4. Mengasosiasi a. Peserta didik membuat ringkasan hasil diskusi b. Peserta didik membuat persiapan untuk mempresentasikan hasil ringkasan 5. Mengomunikasikan a. Setiap kelompok memajang hasil kerjanya b. Dua orang anggota tiap kelompok menjaga pajangan hasil kerja kelompoknya untuk memberikan penjelasan/menjawan pertanyaan kepada anggota kelompok lain yang berkunjung c. Anggota kelompok lainnya berkunjung ke kelompok lain untuk mencermati pajangan hasil kerja kelompok, mencari informasi, dan menanyakan hal-hal yang ingin diketahui lebih jauh lagi d. Setiap kelompok diberi kesempatan berkunjung ke dua kelompok berbeda untuk bertanya dan menggali informasi e. Setelah selesai kunjungan seluruh anggota dari tiap kelompok duduk bersama mendengarkan laporan hasil kunjungan temannya f. Setiap kelompok menyempurnakan hasil kerja kelompoknya
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Peserta didik menyimak penjelasan tentang penguatan dari topik materi yang baru dipelajarinya 2. Peserta didik merefleksikan kesan dan pesannya selama pembelajaran 3. Guru menyampaikan kesimpulan dan tugas untuk dikerjakan di rumah 4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnnya 5. Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan berdoa
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
127
Pertemuan Keempat
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (30 MENIT )
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa 2. Guru mengelola kelas (mengecek kesiapan, absensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya) 3. Guru mengajak peserta didik untuk tadarus antara 5-10 menit (membaca/hafalan AlQur'an atau surah pendek pilihan) 4. Guru mereview pembelajaran pada pertemuan 1, 2, dan 3 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (30 MENIT )
1. Mengamati a. Peserta didik mengamati video/gambar atau masalah kenakalan remaja kususnya tentang pergaulan remaja era modern b. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang bertentangan dengan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait c. Peserta didik menulis cara mengatasi masalah dengan cara dituliskan dalam catatan 2. Menanya a. Peserta didik menyiapkan pertanyaan dari video yang diamati tentang larangan pergaulan bebas dan dampak negatif perbuatan zina b. Setiap peserta didik menuliskan jawaban di kartu tersebut yang berkaitan dengan larangan pergaulan bebas dan larangan berzina. Siswa yang selesai menuliskan jawaban meletakkan kartu tersebut di tengah meja c. Setiap peserta didik menukarkan kartu miliknya dengan kartu di meja kemudian membacanya dan memberikan tanggapan sehingga setiap siswa membaca semua jawaban teman-temannya 3. Mengumpulkan data/eksplorasi a. Peserta didik mendiskusikan jawaban dengan kelompoknya dari hasil jawaban kelompok lain b. Peserta didik mengonfirmasi jawaban dengan pertanyaan c. Peserta didik diminta mengekplorasi jawaban (apa saja dampak orang yang melanggar larangan pergaulan bebas dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya). d. Dalam kelompok, peserta didik mencari dan mendiskusikan bahaya orang melakukan larangan pergaulan bebas dan larangan perbuatan zina e. Selama kegiatan berlangsung, guru melakukan pengamatan kepada peserta didik tentang sikap terkait dengan disiplin, tanggung jawab, peduli, gotong royong, kerja sama, toleran, damai, responsif dan kreatif, serta mencatat semua hal yang terjadi di kelas
128
MODUL METODE PEMBELAJARAN
f. Guru mencatat hal-hal penting terkait dengan proses pembelajaran, sikap, dan kemajuan peserta didik 4. Menalar/Mengasosiasi a. Peserta didik mengonfirmasi jawaban yang diperoleh b. Di dalam kelompok peserta didik membuat rangkuman dari jawaban yang diperoleh c. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi untuk dipresentasikan di depan kelas. 5. Mengomunikasikan a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok b. Kelompok lain bertanya/menyanggah dengan menggunakan kata-kata santun c. Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi d. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok
PENDAHULUAN (15MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (30 MENIT )
1. Guru membuat kesimpulan dan melaksanakan refleksi serta penguatan terhadap hasil diskusi terkait dengan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait 2. Guru melaksanakan penilaian hasil belajar (terlampir)
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
129
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1. Teknik penilaian Penilaian sikap Penilaian pengetahuan Penilaian sikap
: Observasi dan Jurnal : Tes tulis : Praktik
2. Instrumen penilaian (Lampiran) a. Penilaian Sikap Observasi Materi : Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait Kelas : X (sepuluh) Sikap yang Diamati : 1) Menjaga aurat 2) Tidak berkata kotor atau jorok 3) Menjaga pergaulan 4) Berkata baik dan santun 5) Tidak berdua-duan dengan yang bukan mukhrim Skor Skor 4 jika selalu melakukan sikap yang diamati Skor 3 jika sering melakukan sikap yang diamati Skor 2 jika jarang melakukan sikap yang diamati Skor 1 Jika tidak melakukan sikap yang diamati
No.
Nama Peserta Didik
1 2 3 4 5
130
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Sikap yang Diamati 1
2
3
4
5
Jumlah
Predikat
Jurnal Pengamatan Sikap Topik/Materi Kelas No.
Nama Peserta Didik
: : Tanggal
Catatan Kejadian
Penanganan Kasus
b. Penilaian Pengetahuan Tes tulis/uraian No.
Indikator
Soal
3.2.1
Menentukan hukum bacaan tajwid Al- Tuliskan hukum bacaan tajwid yang terdapat ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan hadis pada Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, dan tentang larangan pergaulan bebas dan hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina perbuatan zina.
3.2.2
Menggunakan hukum bacaan tajwid dalam Salinlah dengan tajwid yang benar Al-ISRA’/17: membaca Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 32, An-Nur/24: 2, serta hadis tentang larangan 2, dan hadis tentang larangan pergaulan pergaulan bebas dan perbuatan zina. bebas dan perbuatan zina
3.2.3
Menjelaskan kata/lafal dan ayat Al-ISRA’/17: Jelaskan pengertian larangan pergaulan bebas 32, An-Nur/24: 2, serta hadis tentang dan perbuatan zina menurut Al-ISRA’/17: 32, larangan pergaulan bebas dan perbuatan An-Nur /24: 2, dan hadisnya. zina
3.2.4
Menjelaskan isi kandungan Al-ISRA’/17: 32, An-Nur/24: 2, serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina
3.2.5
Menjelaskan cara menghindari pergaulan Buatlah langkah-langkah cara menghindari bebas dan perbuatan zina pergaulan bebas dan perbuatan zina.
3.2.6
Menjelaskan manfaat dan hikmah menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina
1. Jelaskan pengertian zina! 2. Apakah hukuman bagi orang yang berzina? 3. Apakah dampak negatif dari pergaulan bebas?
Berilah contoh manfaat dan hikmah menghindari diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina!
Petunjuk penskoran: 1) Setiap jawaban yang benar dan lengkap diberi skor 5 2) Setiap jawaban yang benar namun kurang lengkap diberi skor 4 3) Setiap jawaban kurang lengkap diberi skor 3 4) Ada jawaban tapi salah diberi skor 2
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
131
Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
c. Penilaian Keterampilan Tes praktik No.
Indikator
Soal
4.2.1.1
Membaca Al-ISRA’/17: 32 sesuai dengan Bacalah Al-ISRA’/17: 32 sesuai dengan tajwid kaidah tajwid dan makharijul huruf yang benar!
4.2.1.2
Membaca An-Nur/24: 2 sesuai dengan Bacalah An-Nur/24: 2 sesuai dengan kaidah kaidah tajwid dan makharijul huruf tajwid dan makharijul huruf.
4.2.2.1
Mendemonstrasikan hafalan Al-ISRA’ /17: Lafalkanlah hafalan An-Nur /24: 2 dengan 32 dengan fasih dan lancar fasih dan lancar.
4.2.2.2
Mendemonstrasikan hafalan An-Nur/24: 2 Lafalkanlah hafalan An-Nur/4: 2 dengan fasih dan lancar. dengan fasih dan lancar
4.2.3.1
Memberi contoh keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan Al-ISRA’/17: 32 dan An-Nur/24: 2
Buatlah contoh keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan AlISRA’/17: 32 dan An-Nur/24: 2.
4.2.3.2
Memberi ceramah keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan Al-ISRA’/17: 32 dan An-Nur /24: 2
Buatlah naskah ceramah keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan AlISRA’/17: 32 dan An-Nur/24: 2.
Petunjuk penskoran: 1) Setiap bacaan/hafalan yang benar, tajwidnya benar fasih dan lancar diberi skor 5 2) Setiap bacaan/hafalan yang terdapat kesalahan 1 sampai 3 diberi skor 4 3) Setiap bacaan/hafalan yang terdapat kesalahan lebih dari 3 diberi skor 3 Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
Catatan: Soal untuk indikator 4.2.3.1 dan 4.2.3.2 diberikan sebagai tugas di rumah. 3. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang belum tuntas pemahamannya mendapat materi remedial sesuai dengan indikator pada KD yang belum tuntas 4. Pengayaan Peserta didik yang sudah tuntas diberi kegiatan untuk menulis kiat-kiat cara membentengi diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina.
132
MODUL METODE PEMBELAJARAN
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media/alat a. Video audio Visual b. Teks bacaan Al-ISRA’ (17): 32, An-Nur/24: 2, dan hadis terkait c. CD Pembelajaran d. Komputer/Laptop e. LCD Projector f. Kartu bicara g. Kertas plano h. Kertas potong warna 2. Bahan a. Kementerian Agama RI (2010). Kitab Al-Qur'an dan Tafsirnya. Jakarta: Kementerian Agama RI. b. Kutubus Sittah hadis Sohih. c. Endi Suhendi dan Nelty Khairiyah (2013). Buku Pegangan Siswa PAI dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas X Kurikulum 2013. Puskurbuk, Kemdikbud, Jakarta.
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
133
I. Turnamen Permainan Kelompok (Team Games Tournament) Pengertian TGT adalah metode pembelajaran yang menitikberatkan pada pertandingan yang melibatkan peseta didik dalam formasi kelompok. Metode ini merupakan salah satu strategi belajar kelompok yang dikembangkan oleh Robert Slavin (2006) untuk mereview dan menguasai bahan pembelajaran. Selain melatih kemampuan peseta didik dalam memahami materi, metode ini juga mengasah kemampuan peseta didik dalam bersosialisasi. TGT dapat meningkatkan keterampilan dasar, capaian pembelajaran, interaksi positif antar siswa, penerimaan anggota yang berbeda dalam kelompok dan kepercayaan diri.
Kegunaan
3. 4. 5. 6. 7. 8.
1. Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas. 2. Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu. Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam. Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan peserta didik. Mendidik untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain. Motivasi belajar lebih tinggi. Hasil belajar lebih baik. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.
Tahapan Pelaksanaan 1. Penyajian kelas: pengelolaan kelas meliputi pengkondisian tempat duduk dan penyampaian tujuan. 2. Pembentukan kelompok: membentuk kelompok yang terdiri atas 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen. 3. Games: permainan berupa pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-
134
MODUL METODE PEMBELAJARAN
pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk mengikuti turnamen mingguan. 4. Turnamen: dilakukan pada akhir pertemuan atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok setelah mengerjakan lembar kerja. Dalam turnamen pertama, guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan ke dalam satu meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II, dan seterusnya. 5. Team Recognize (memberi penghargaan kepada kelompok): guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang. Masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika ratarata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40.
Bahan yang di siapkan • Kartu bernomor • Lembar kerja (LK) • Meja turnamen • Hadiah/sertifikat pemenang
Kiat Sukses dalam pelaksanaan • • • • • • • • •
Guru mempersiapkan startegi permainan Dibuat tata tertib permainan Pembelajaran dapat indoor atau outdoor Kondisikan kelas dalam turnamen tidak menggangu kelas lain, yang biasa ditimbulkan oleh kegaduhan suara Buatkan yel yel atas nama kelompok masing masing Guru memotivasi kepada siswa agar bermain jujur Lakukan dengan pembelajaran "5 M", untuk melakukan kerja sama dan motivasi Disediakan alat pembelajaran dan materi secara sederhana dan mudah dipahami Buatkan alat penilaian guru untuk mengamati masing-masing siswa
Pokok bahasan yang sesuai • Hukum Islam • Sejarah Islam di Mekah dan Madinah • Ekonomi syariah • Sejarah Islam klasik dan modern • Mawaris • Nikah • Sejarah Islam dunia dan Indonesia
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
135
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
SMA/SMK …………..
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
XI/ Genap
Alokasi Waktu
1 x 3 JP
Pokok Bahasan
Dalil Naqli tentang Kepedulian terhadap Jenazah
KI
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam semesta serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
136
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-1 1.7 Menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan syariat Islam KD pada KI-2 2.7 Bertanggung jawab dan bekerja sama dalam penyelenggaraan jenazah di masyarakat KD pada KI-3 3.7 Menganalisis pelaksanaan penyelenggaraan jenazah KD pada KI-4 4.7 Menyajikan prosedur penyelenggaraan jenazah
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.7.1 Menjelaskan kandungan dalil naqli tentang kepedulian terhadap jenazah 1.7.2 Menunjukkan perilaku partisipasi dalam penyelenggaraan jenazah Indikator KD pada KI-2 2.7.1 Menunjukkan kepedulian terhadap jenazah tanpa membedakan suku, agama, dan ras antar golongan dalam kehidupan sehari-hari 2.7.2 Terbiasa membantu penyelenggaraan jenazah di masyarakat dengan tulus Indikator KD pada KI-3 3.7.1 Mengidentifikasi tata cara penyelenggaraan jenazah menurut hukum Islam 3.7.2 Menjelaskan tata tata cara penyelenggaraan jenazah menurut hukum Islam Indikator KD pada KI-4 4.7.1 Mempraktikkan kegiatan perawatan jenazah sesuai syariat Islam 4.7.2 Mempraktikkan kegiatan memandikan jenazah sesuai syariat Islam 4.7.3 Mempraktikkan kegiatan mengafani jenazah sesuai syariat Islam 4.7.4 Mempraktikkan kegiatan menyalati jenazah sesuai syariat Islam
MP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Perawatan Jenazah Apabila seseorang telah dinyatakan positif meninggal dunia, ada beberapa hal yang harus disegerakan dalam pengurusan jenazah oleh keluarganya, yaitu: memandikan, mengafani, menyalati dan menguburnya. Namun, sebelum mayat itu dimandikan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap kondisi jenazah, yaitu sebagai berikut. a. Pejamkanlah matanya dan mohonkanlah ampun kepada Allah SWT atas segala dosanya. b. Tutuplah seluruh badannya dengan kain sebagai penghormatan dan agar tidak kelihatan auratnya.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
137
c. Ditempatkan di tempat yang aman dari jangkauan binatang. d. Bagi keluarga dan sahabat-sahabat dekatnya tidak dilarang mencium si mayat. 2. Memandikan Jenazah a. Syarat-syarat wajib memandikan jenazah: 1) Jenazah itu orang Islam, apapun aliran, mazhab, ras, suku, dan profesinya. 2) Didapati tubuhnya walaupun sedikit. 3) Bukan mati syahid (mati dalam peperangan untuk membela agama Islam seperti yang terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW). b. Yang berhak memandikan jenazah: 1) Apabila jenazah itu laki-laki, yang memandikannya hendaklah laki-laki pula. Perempuan tidak boleh memandikan jenazah laki-laki, kecuali istri dan mahram-nya. 2) Apabila jenazah itu perempuan, hendaklah dimandikan oleh perempuan pula, laki-laki tidak boleh memandikan kecuali suami atau mahram-nya. 3) Apabila jenazah itu seorang istri, sementara suami dan mahram-nya ada semua, suami lebih berhak untuk memandikan istrinya. 4) Apabila jenazah itu seorang suami, sementara istri dan mahram-nya ada semua, istri lebih berhak untuk memandikan suaminya. Kalau mayat anak laki-laki masih kecil, perempuan boleh memandikannya. Begitu juga kalau mayat anak perempuan masih kecil, laki-laki boleh memandikannya. Berikut ini tata cara memandikan jenazah. a) Di tempat tertutup agar yang melihat hanya orang-orang yang memandikan dan yang mengurusnya saja. b) Mayat diletakkan di tempat yang tinggi seperti dipan. c) Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka. d) Mayat didudukkan atau disandarkan pada sesuatu, lantas disapu perutnya sambil ditekan pelanpelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya, dianjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini boleh memakai wangi-wangian agar tidak terganggu bau kotoran si mayat. e) Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi si mayat. f)
Membersihkan semua kotoran dan najis.
h) Mewudhukan, setelah itu membasuh seluruh badannya. I)
Disunahkan membasuh tiga sampai lima kali.
Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin, kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan, boleh menggunakan air hangat. 3. Mengafani Jenazah Pembelian kain kafan diambilkan dari uang si mayat sendiri. Apabila tidak ada, orang yang selama ini menghidupinya yang membelikan kain kafan. Jika ia tidak mampu, boleh diambilkan dari uang kas masjid,
138
MODUL METODE PEMBELAJARAN
atau kas RT/RW, atau yang lainnya secara sah. Apabila tidak ada sama sekali, wajib atas orang muslim yang mampu untuk membiayainya. Kain kafan paling tidak satu lapis. Sebaiknya tiga lapis bagi mayat laki-laki dan lima lapis bagi mayat perempuan. Setiap satu lapis di antaranya merupakan kain basahan. Abu Salamah ra. menceritakan, bahwa ia pernah bertanya kepada ‘Aisyah ra. “Berapa lapiskah kain kafan Rasulullah SAW?” “Tiga lapis kain putih,” jawab Aisyah. (HR. Muslim). Cara membungkusnya adalah hamparkan kain kafan helai demi helai dengan menaburkan kapur barus pada tiap lapisnya. Kemudian, si mayat diletakkan di atasnya. Kedua tangannya dilipat di atas dada dengan tangan kanan di atas tangan kiri. Mengafaninya pun tidak boleh asal-asalan. “Apabila kalian mengafani mayat saudara kalian, kafanilah sebaik-baiknya.” (HR. Muslim dari Jabir Abdullah ra.) 4. Menyalati Jenazah Orang yang meninggal dunia dalam keadaan Islam berhak untuk disalatkan. Sabda Rasulullah SAW “Salatkanlah orang-orang yang telah mati.” (HR. Ibnu Majah). “Salatkanlah olehmu orang-orang yang mengucapkan: “Lailaaha Illallah.” (HR. Daruqutni). Dengan demikian, jelaslah bahwa orang yang berhak disalati ialah orang yang meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada Allah SWT Adapun orang yang telah murtad dilarang untuk disalati. Untuk bisa disalati, keadaan si mayat haruslah: a. Suci, baik badan, tempat, maupun pakaian. b. Sudah dimandikan dan dikafani. c. Jenazah sudah berada di depan orang yang menyalatkan atau sebelah kiblat.
Tata cara pelaksanaan salat jenazah adalah sebagai berikut: a. Jenazah diletakkan paling muka. Apabila mayat laki-laki, hendaknya imam berdiri menghadap dekat kepala mayat. Jika mayat wanita, imam menghadap dekat perutnya. b. Letak imam paling muka diikuti oleh para makmum. Jika yang menyalati sedikit, usahakan dibuat 3 baris/saf. c. Mula-mula semua jamaah berdiri dengan berniat melakukan salat jenazah dengan empat takbir. d. Niat tersebut jika dilafalkan sebagai berikut: Artinya: “Aku berniat salat atas jenazah ini empat takbir fardu kifayah sebagai makmum karena Allah ta’ala.” e. Kemudian takbiratul ihram yang pertama, dan setelah takbir pertama itu selanjutnya membaca surat al-Fātihah. f. Takbir yang kedua, dan setelah itu, membaca salawat atas Nabi Muhammad SAW. g. Takbir yang ketiga, kemudian membaca doa untuk jenazah. Bacaan doa bagi jenazah adalah sebagai berikut: Artinya: “Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, sejahterakanlah ia, maafkanlah kesalahannya.” h. Takbir yang keempat, dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut: i. Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan kami penghalang dari mendapatkan pahalanya dan janganlah engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.” (HR Hakim) j. Membaca salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
139
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDAHULUAN (5 MENIT )
KEGIATAN INTI (10 MENIT )
PENUTUP (... MENIT )
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat 2. Guru memulai pembelajaran dengan menunjuk salah seorang peserta didik memimpin pembacaan ayat pilihan dalam Al-Qur'an 3. Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi presensi dan memeriksa keadaan, kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat yang duduk peserta didik 4. Guru melakukan apersepsi dengan menggunakan teknik brainstorming (curah pendapat) tentang penyelenggaraan jenazah 5. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai 6. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode TGT sekaligus membagi siswa dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4 – 5 peserta didik
PENDAHULUAN (5 MENIT )
KEGIATAN INTI (10 MENIT )
PENUTUP (... MENIT )
1. Mengamati a. Setiap kelompok memperoleh materi yang sama untuk dipelajari tentang penyelenggaraan jenazah (merawat, memandikan, mengafani, dan menyalati). b. Setiap kelompok membaca dan mencermati materi yang diberikan. c. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal penting yang terdapat dalam materi yang dipelajari 2. Menanya a. Setiap kelompok menerima sejumlah kartu pertanyaan yang disiapkan guru. b. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami terkait materi yang dibaca/ pertanyaan yang diberikan oleh guru. c. Peserta didik mejawab sejumlah pertanyaan yang diberikan oleh guru untuk membaca dan mencermati materi yang telah diberikan. 3. Mengumpulkan informasi a. Di dalam kelompok, peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru. b. Peserta didik saling memeriksa jawaban masing-masing merujuk pada buku sumber yang disediakan (tentang penyelenggaraan jenazah). c. Peserta didik memberikan skor yang diperoleh atas masing-masing jawaban. d. Setiap kelompok menjumlahkan skor yang diperoleh masing-masing anggotanya. e. Guru mengumumkan pemenang turnamen dalam ronde pertama.
140
MODUL METODE PEMBELAJARAN
4. Menganalisi/Mengasosiasi a. Setiap kelompok mempelajari ulang materi sesuai dengan pertanyaan yang diberikan guru. b. Setiap kelompok membuat kesimpulan atas materi yang dipelajari dan menuliskannya di kertas plano. 5. Mengomunikasikan a. Setiap kelompok memajang hasil kesimpulannya. b. Kelompok lain memberi komentar terhadap hasil karya kelompok lainnya dan memberikan penilaian berupa tanda bintang: bintang satu untuk predikat baik, bintang dua untuk predikat yang sangat baik.
PENDAHULUAN (5 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (30 MENIT )
1. Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 2. Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang telah dipelajari. 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 4. Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
141
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1.
Teknik penilaian: Penilaian sikap : Penilaian pengetahuan : Penilaian sikap :
2. Instrumen penilaian: a. Penilaian Sikap Penilaian diri sendiri Materi Kelas
Penilaian diri sendiri Penugasan Simulasi
: Penyelenggaraan jenazah sesuai syariat Islam. : XI (genap) Alternatif Jawaban Ya Tidak
No.
Aspek Pengamatan
1 2
Saya berdoa ketika mendengar ada orang yang meninggal dunia Saya mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya orang yang saya kenal Saya memberi salam ketika melewati makam atau kuburan Saya yakin sepenuhnya bahwa panjang pendek usia di tangan Tuhan. Saya bersyukur atas usia yang diberikan Tuhan kepada saya Jumlah Skor Perolehan Pedoman penskoran: Jika jawaban Ya diberi skor 2, dan jika jawaban tidak diberi skor 1.
3 4 5
Skor Akhir =
Sekor perolehan Skor Tertinggi
X4
b. Penilaian Pengetahuan Teknik : Penugasan No.
Indikator
3.7.1
Mengidentifikasi tata cara penyelenggaraan jenazah menurut hukum Islam
Buatlah tata cara perawatan jenazah, memandikan jenazah, mengafani jenazah, dan menyalati jenazah secara berurutan!
3.7.2
Menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah menurut hukum Islam
Jelaskan masing-masing tata cara perawatan jenazah, memandikan jenazah, mengafani jenazah, dan menyalati jenazah secara berurutan!
142
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Soal
Petunjuk penskoran: 1) Untuk indikator 3.7.1: Setiap jawaban yang benar, urutan benar, dan lengkap diberi skor 4 Setiap jawaban yang benar, urutan benar, dan kurang lengkap diberi skor 3 Setiap jawaban yang benar, urutan kurang tepat, dan lengkap diberi skor 2 2) Untuk indikator 3.7.1: Setiap penjelasan yang benar lengkap diberi skor 6 Setiap penjelasan yang benar kurang lengkap diberi skor 5 Setiap penjelasan yang hampir benar dan kurang lengkap diberi skor 4 Setiap penjelasan yang kurang sempurna diberi skor 3 Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
c. Penilaian Keterampilan Tes praktik No.
Indikator
Soal
4.7.1
Mempraktikkan kegiatan perawatan jenazah sesuai dengan syariat Islam
Simulasikan kegiatan perawatan jenazah sesuai dengan syariat Islam!
4.7.2
Mempraktikkan kegiatan memandikan Simulasikan kegiatan memandikan jenazah jenazah sesuai dengan syariat Islam sesuai dengan syariat Islam!
4.7.3
Mempraktikkan kegiatan mengafani jenazah Simulasikan kegiatan mengafani jenazah sesuai dengan syariat Islam sesuai dengan syariat Islam!
4.7.4
Mempraktikkan kegiatan menyalati jenazah Simulasikan kegiatan menyalati jenazah sesuai dengan syariat Islam sesuai dengan syariat Islam! Petunjuk penskoran: 1) Setiap gerakan yang benar, urutannya benar diberi skor 5 2) Setiap gerakan yang benar, urutannya kurang tepat diberi skor 4 3) Setiap gerakan yang kurang tepat, urutannya kurang tepat diberi skor 3 Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
3. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang belum tuntas mendapat materi remedial berupa merangkum materi tentang perawatan jenazah yang sesuai dengan syariat Islam. 4. Pengayaan Peserta didik yang sudah tuntas diberi kegiatan untuk membuat bahan tausyiah tentang pentingnya perawatan jenazah yang sesuai dengan syariat Islam.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
143
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media/alat a. VCD pembelajaran tentang penyelenggaraan jenazah b. PowerPoint c. Gambar urutan penyelenggaraan jenazah d. Kartu Pertanyaan e. Pengeras suara f. LCD/TV/Laptop 2. Bahan a. Kertas plano b. Spidol warna 3. Sumber Belajar a. Mustahdi dan Mustakim (2014), Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas XI SMA/SMK, Jakarta: Puskurbuk, Kemdikbud. b. Kementerian Agama RI (2010), Al-Qur'an dan terjemahan, Jakarta: Kementerian Agama RI. c. Internet multi media d. Majalah/surat kabar e. Beberapa buku pendukung
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
144
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
J. Belanja Materi (Market Place Activity)
Pengertian Market Place Activity adalah metode pembelajaran berupa kegiatan pasar, di mana siswa dapat melakukan aktivitas jual beli informasi. Terdapat kelompok siswa pemilik informasi untuk dijual kepada kelompok lain dan kelompok siswa yang membeli informasi. Informasi yang diperjualbelikan adalah materi yang dipelajari pada hari itu. Tanggung jawab untuk mencari informasi secara individual dan mampu mempromosikan hasil kajiannya. Melalui metode ini siswa diberi tanggung jawab untuk membuat perencanaan dan pengembangan pembelajaran mereka tentang suatu pokok bahasan. Metode ini sangat baik untuk mengembangkan rasa kemandirian dan kepercayaan diri, membangun kerjasama, keterampilan kelompok, dan umpan balik.
Kegunaan Kegunaan metode ini: 1. Siswa merasa bertanggung jawab untuk mencari informasi secara individual 2. Belajar memberanikan diri untuk mempromosikan hasil kajiannya 3. Belajar mendengarkan orang lain yang sedang berbicara
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
145
Tahapan Pelaksanaan
Bahan yang disiapkan Dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode ini diperlukan bahan-bahan sebagai berikut: • Barang yang akan dijual harus menarik: mind mapping, peta konsep, desain gambar dll. • Pajangan penjual • Laporan hasil kunjungan
Pokok bahasan yang sesuai Model ini sesuai untuk materi-materi yang sifatnya inquiry antara lain: aqidah, akhlak, fiqh, dan sejarah Islam
146
1. Setiap kelompok mempersiapkan barang yang akan dijual (pokok/subpokok hasil pembagian guru, masing-masing kelompok berbeda isinya). Pada tahap ini siswa mengamati, bertanya, dan mengeksplorasi pokok/ sub-pokok bahasan melalui referensi yang akurat antar kelompok. Satu pokok bahasan didukung oleh lebih dari satu referensi. 2. Barang yang dijual harus disajikan menarik, bisa menggunakan mind mapping (peta konsep), desain gambar dll. 3. Setiap kelompok dibagi menjadi dua bagian (kelompok penjual dan kelompok pembeli). Kelompok penjual menjelaskan kehebatan produknya secara detail, kelompok pembeli menilai atau mendengarkan penjelasan dan mencatatnya. 4. Pembeli akan berkunjung ke pajangan penjual (diberi kesempatan 5-6 menit) dan mencatat apa yang dijelaskan penjual, karena pembeli ini harus menjelaskan kepada penjual di kelompoknya. 5. Pembeli menyampaikan laporan hasil kunjungannya kepada kelompoknya. Pembeli menjelaskan hasil kunjungan kepada penjual dikelompoknya. Pembeli dan penjual menilai mana kelompok terbaik pada saat kunjungan dan dikunjungi. 6. Refleksi.
Kiat Sukses dalam pelaksanaan Siswa dibiasakan untuk membaca topik-topik dari berbagai macam referensi. Diusahakan penjual membuat iklan dengan model-model yang menarik, seperti mind mapping atau gambar.
MODUL METODE PEMBELAJARAN
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
SMA/SMK .........................
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
X/Ganjil
Alokasi Waktu
3 JP
Pokok Bahasan
Asmaul Husna, Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami, Al-Adl
KI
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam semesta serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
147
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-1 1.3 Meyakini, bahwa Allah Maha Mulia, Maha Mengamankan, Maha Memelihara, Maha Sempurna Kekuatan-Nya, Maha Penghimpun, Maha Adil dan Maha Akhir. KD pada KI-2 2.3 Memiliki sikap keluhuran budi: kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir. KD pada KI-3 3.3 Menganalisis makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir. KD pada KI-4 4.3 Menyajikan hubungan makna-makna Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, alJami’, al-‘Adl, dan al-Akhir, dengan perilaku keluhuran budi: kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil.
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.3.1. Menggunakan Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan alAkhir dalam berdoa. Indikator KD pada KI-2 2.3.1. Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal, dan perilaku adil, sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, alMatin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir. Indikator KD pada KI-3 3.3.1. Mengartikan makna Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir. 3.3.2. Menunjukkan dalil tentang Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al‘Adl, dan al-Akhir. 3.3.3. Menjelaskan makna Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir. Indikator KD pada KI-4 4.3.1. Membuat contoh perilaku sehari-hari yang mencerminkan makna Asmaul Husna al-Karim, alMu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir. 4.3.2. Mempresentasikan contoh keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil, sebagai implementasi dari pemahaman makna Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir.
148
MODUL METODE PEMBELAJARAN
MP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Al-Karim a. Arti Secara bahasa, al-Karim mempunyai arti Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan, atau Yang Maha Pemurah. Secara istilah, al-Karim diartikan bahwa Allah SWT Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugerah atau rezeki kepada semua makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan: Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan Keutamaan, baik ketika diminta maupun tidak. b. Dalil
Artinya: “Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah?” (alInfitār:6) c. Makna Al-Karim dimaknai Maha Pemberi karena Allah SWT senantiasa memberi dan tidak pernah terhenti pemberian-Nya. Dia yang apabila berjanji menepati janjinya, bila memberi melampaui batas harapan, tidak peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi, dan tidak rela bila ada kebutuhan dia memohon kepada selain-Nya, meminta pada orang lain. Dia yang bila kecil hati menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan siapa yang menuju dan perlindung kepada-Nya, dan tidak membutuhkan sarana atau perantara. d. Contoh Manusia tidak boleh berputus asa dari kedermawanan Allah SWT. Jikalau seseorang miskin dalam harta, kedermawanan-Nya tidak hanya dari harta yang dititipkan melainkan meliputi segala hal. Manusia yang berharta dan dermawan hendaklah tidak sombong. Jika telah memiliki sifat dermawan karena Allah SWT tidak menyukai kesombongan. Dengan demikian, bagi orang yang diberikan harta melimpah maupun tidak dianugerahi harta oleh Allah SWT, keduanya harus bersyukur kepada-Nya karena orang yang miskin pun telah diberikan nikmat selain harta. 2. Al-Mu’min a. Arti Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman. Al-Mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya, terutama kepada manusia, dengan begitu hati manusia menjadi tenang.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
149
b. Dalil
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.” (al-An’ām/6:82)
c. Makna Kehidupan ini penuh dengan berbagai permasalahan, tantangan, dan cobaan. Jika bukan karena Allah SWT yang memberikan rasa aman dalam hati, niscaya kita akan senantiasa gelisah, takut, dan cemas. Ketika kita akan menyeru dan berdoa kepada Allah SWT dengan nama-Nya al-Mu’min, berarti kita memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. Karena Dialah Yang Maha Memberikan Keamanan. Dalam nama al-Mu’min terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa: ada pertolongan , perlindungan, jaminan (insurense), dan bala bantuan. d. Contoh Seseorang yang beriman selalu menempatkan orang yang ada di sekelilingnya aman dari gangguan lidah dan tangannya. 3. Al-Wakil a. Arti Kata al-Wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil (Yang Maha Mewakili atau Pemelihara), yaitu Allah SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhlukNya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. Dia menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apapun terbengkalai. b. Dalil
Artinya: “Allah SWT pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.” (az-Zumar (3)9:62) c. Makna Orang yang mempercayakan segala urusannya kepada Allah SWT, akan memiliki kepastian bahwa semua akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Hal itu hanya dapat dilakukan oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah SWT yang Mahakuasa dan Maha Pengasih adalah satu-satunya yang dapat dipercaya oleh para hamba-Nya. Seseorang yang melakukan urusannya dengan sebaikbaiknya akan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT untuk menentukan karunia-Nya.
150
MODUL METODE PEMBELAJARAN
d. Contoh Orang yang bekerja keras dan memasrahkan hasil pekerjaannya kepada Allah SWT 4. Al-Matin a. Arti Al-Matin artinya Mahakukuh. Allah SWT adalah Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhanNya. Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya. Allah SWT juga Maha Kukuh dalam kekuatankekuatan-Nya. Oleh karena itu, sifat al-Matin adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya. Dengan begitu, kekukuhan Allah SWT yang memiliki rahmat dan azab terbukti ketika Allah SWT memberikan rahmat kepada hamba-hamba-Nya. Tidak ada apapun yang dapat menghalangi rahmat ini untuk tiba kepada sasarannya. Demikian juga tidak ada kekuatan yang dapat mencegah pembalasan-Nya. b. Dalil
Artinya: “Sungguh Allah SWT, Dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh.” (aż-Żāriyāt/51:58)
c. Makna Seseorang yang menemukan kekuatan dan kekukuhan Allah SWT akan membuatnya menjadi manusia yang tawakkal, memiliki kepercayaan dalam jiwanya dan tidak merasa rendah di hadapan manusia lain. Ia akan selalu merasa rendah di hadapan Allah SWT Hanya Allah SWT yang Maha Menilai. Oleh karena itu, Allah SWT melarang manusia bersikap atau merasa lebih dari saudaranya. Karena hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui baik buruknya seorang hamba. Allah SWT juga menganjurkan manusia bersabar. Karena Allah SWT Mahatahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Kekuatan dan kekukuhan-Nya tidak terhingga dan tidak terbayangkan oleh manusia yang lemah dan tidak memiliki daya upaya. Jadi, karena kekukuhan-Nya Allah SWT tidak terkalahkan dan tidak tergoyahkan. Siapakah yang paling kuat dan kukuh selain Allah SWT? Tidak ada satu makhlukpun yang dapat menundukkan Allah SWT, meskipun seluruh makhluk di bumi ini bekerja sama. d. Contoh Contoh perilaku yang mencerminkan sifat al-Matin dalam diri manusia adalah beristiqamah (meneguhkan pendirian), beribadah dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan, terus berusaha dan tidak putus asa serta bekerja sama dengan orang lain sehingga menjadi lebih kuat 5. Al-Jami’ a. Arti Al-Jāmi’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan/Menghimpun, yaitu bahwa Allah SWT Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah SWT Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya dan di mana pun Allah SWT berkehendak.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
151
Penghimpunan ini ada berbagai macam bentuknya, di antaranya adalah mengumpulkan seluruh makhluk yang beraneka ragam, termasuk manusia dan lain-lainnya di permukaan bumi ini, dan kemudian mengumpulkan mereka di padang mahsyar pada hari kiamat. b. Dalil
Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyalahi janji.” (Ali Imrān (3):9). c. Makna Allah SWT akan menghimpun manusia di akhirat kelak sama dengan orang-orang yang satu golongan di dunia. Hal ini bisa dijadikan sebagai barometer, kepada siapa kita berkumpul di dunia itulah yang akan menjadi teman kita di akhirat. Walaupun kita berjauhan secara fisik, akan tetapi hati kita terhimpun, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka. Begitupun sebaliknya, walaupun kita berdekatan secara fisik akan tetapi hati kita jauh, maka kita juga tidak akan berkumpul dengan mereka. d. Contoh Contoh perilaku yang mencerminkan sifat al-Jami’ adalah kemampuan diri dalam memilih teman bergaul. Apabila di dunia hati kita terhimpun dengan orang-orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya, di akhirat kelak kita akan berkumpul dengan mereka di dalam neraka. Karena orang-orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya, tempatnya adalah di neraka. Begitupun sebaliknya, apabila kecenderungan hati kita terhimpun dengan orang-orang yang beriman, bertakwa dan orang-orang saleh, di akhirat kelak kita juga terhimpun dengan mereka. 6. Al-Adl a. Arti Al-‘Adl artinya Maha Adil. Keadilan Allah SWT bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apapun dan oleh siapapun. Keadilan Allah SWT juga didasari dengan ilmu Allah SWT yang Maha Luas, sehingga tidak mungkin keputusan-Nya itu salah. Al-‘Adl berasal dari kata ‘adala yang berarti lurus dan sama. Adil juga dimaknai sebagai penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya. b. Dalil
Artinya: “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur'an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (al-An’ām/6:115).
152
MODUL METODE PEMBELAJARAN
c. Makna Allah SWT dinamai al-‘Adl karena keadilan Allah SWT adalah sempurna. Dengan demikian semua yang diciptakan dan ditentukan oleh Allah SWT sudah menunjukkan keadilan yang sempurna. Hanya saja, banyak di antara kita yang tidak menyadari atau tidak mampu menangkap keadilan Allah SWT , terhadap apa yang menimpa makhluk-Nya. Karena itu, sebelum menilai sesuatu itu adil atau tidak, kita harus dapat memperhatikan dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan kasus yang akan dinilai. Akal manusia tidak dapat menembus semua dimensi tersebut. Seringkali ketika manusia memandang sesuatu secara sepintas dinilainya buruk, jahat, atau tidak adil, tetapi jika dipandangnya secara luas dan menyeluruh, justru sebaliknya, merupakan suatu keindahan, kebaikan, atau keadilan. Tahi lalat secara sepintas terlihat buruk, namun jika berada di tengah-tengah wajah seseorang dapat terlihat indah. Begitu juga memotong kaki seseorang (amputasi) terlihat kejam, namun ketika dikaitkan dengan penyakit yang mengharuskannya untuk dipotong, hal tersebut merupakan suatu kebaikan. Di situlah makna keadilan yang tidak gampang menilainya. d. Contoh Contoh orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Persamaan inilah yang menunjukkan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih. 7. Al-Akhir a. Arti Al-Ākhir artinya Yang Maha Akhir yang tidak ada sesuatu pun setelah Allah SWT Dia Maha Kekal tatkala semua makhluk hancur, Maha Kekal dengan kekekalan-Nya. b. Dalil
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Akhir Yang Lahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (al-Hadid/57:3). c. Makna Allah SWT berkehendak untuk menetapkan makhluk yang kekal dan yang tidak, namun kekekalan makhluk itu tidak secara zat dan tabi’at. Karena secara tabi’at dan zat, seluruh makhluk ciptaan Allah SWT adalah fana (tidak kekal). Sifat kekal tidak dimiliki oleh makhluk, kekekalan yang ada hanya sebatas kekal untuk beberapa masa sesuai dengan ketentuan-Nya. d. Contoh Orang yang menerapkan makna al-Akhir akan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya, tidak ada permintaan kepada selain-Nya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya. Oleh sebab itu, jadikanlah akhir kesudahan orang yang mengesakan al-Akhir akan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selain- Nya, tidak ada permintaan kepada selain-Nya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
153
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (110 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan melagukan Asmaul Husna bersama. 2. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian dan kebersihan kelas. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Guru mengaitkan tujuan pembelajaran dengan kondisi kontekstual pentingnya penguasaan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari. 5. Guru menjelaskan garis besar kegiatan yang akan dilakukan. 6. Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok.
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (110 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Mengamati a. Setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati dan mempelajari satu Asmaul Husna yang berbeda dari tujuh Asmaul Husna yang terdapat dalam KD b. Dalam kelompok setiap peserta didik mengidentifikasi makna dan contoh perilaku yang terdapat dalam Asmaul Husna yang diamati 2. Menanya a. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami terkait makna dan contoh perilaku yang terdapat dalam Asmaul Husna yang diamati. b. Peserta didik merumuskan makna dan contoh perilaku yang terdapat dalam nilai Asmaul Husna yang diamati. 3. Mengumpulkan informasi/mencoba a. Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat peta konsep mengenai Asmaul Husna yang menjadi tugas di kelompoknya masing-masing. Peta konsep disusun di atas kertas plano berupa gambar atau simbol, dan kata/frase/kalimat yang dibatasi maksimal 10 kata. b. Peta konsep dibuat menarik dan kreatif. Setiap kelompok dibagi menjadi dua tim, yakni tim penjual dan tim pembeli. Tim penjual terdiri dari 2-3 orang yang bertugas membuka stand untuk mempresentasikan peta konsep terhadap kelompok lain yang datang berkunjung ke kelompoknya. c. Tim pembeli, yakni anggota yang tersisa, bertugas berkunjung kekelompok lain untuk berbelanja informasi yang disajikan tim penjual. d. Kegiatan kunjungan dilakukan sebanyak tiga kali sehingga memungkinkan setiap kelompok berkunjung ke tiga stand yang ada.
154
MODUL METODE PEMBELAJARAN
e. Waktu kunjungan di setiap stand dibatas selama lima menit. Setelah lima menit, tim pembeli harus berpindah ke stand berikutnya (guru mengatur kelompok mana berkunjung ke kelompok yang mana). f. Selama melakukan kunjungan, tim pembeli harus mencatat informasi yang disajikan di stand pada lembar kerja (LK-1) yang disediakan. Catatan ini penting sebagai dokumen yang akan dibawa pulang ke kelompoknya masing-masing. 4. Menalar/Mengasosiasi a. Setelah semua kembali ke kelompoknya masing-masing, tim pembeli bertugas menyampaikan materi yang diperoleh dari kelompok lain dan menyusunnya dalam lembar kerja yang telah disediakan (LK-2) b. Setiap kelompok memberikan penilaian terhadap stand kelompok lain dengan mengisikan penilaian pada lembar kerja yang telah disediakan (LK-3). 5. Mengomunikasikan a. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. b. Peserta didik lain memberikan tanggapan dan pendapat. c. Guru memberikan apresiasi terhadap stand dengan penilaian terbaik berdasarkan penilaian antar kelompok.
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (110 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Di bawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran 2. Guru memimpin penguatan dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3. Guru bersama peserta didik menyanyikan kembali lagu Asmaul Husna 4. Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
155
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN 1. Teknik penilaian a. Sikap b. Pengetahuan c. Keterampilan
: Penilaian antar teman : Tes tulis : Tertulis
2. Instrumen penilaian a. Lembar penilaian sikap antar teman No. 1 2 3 4 5 6 7
Alternatif Jawaban Ya Tidak
Aspek Pengamatan Teman saya rendah hati, tidak sombong, dan suka berbagi. Teman saya tidak pernah menyakiti orang lain Teman saya menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam belajar Teman saya tidak pernah mengajak membolos atau tidak shalat tetap (istiqamah) Teman saya memiliki banyak teman Teman saya bersikap adil kepada siapapun Teman saya melakukan semua kegiatan lillahita’ala Jumlah Skor Perolehan Pedoman penskoran: Jika jawaban Ya diberi skor 2, dan jika jawaban tidak diberi skor 1. Skor Akhir =
Sekor perolehan Skor Tertinggi
X4
b. Penilaian pengetahuan No.
Indikator
3.3.1.
Mengartikan makna Asmaul Husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir.
Jelaskan arti Asmaul Husna: al-Karim, alMu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir
3.3.2.
Menunjukkan dalil tentang Asmaul Husna: alKarim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir.
Tulislah dalil tentang Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir
3.3.3.
Menjelaskan makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir.
Jelaskan makna Allah Maha Mulia, Maha Pemberi rasa aman, Maha Mewakili, Maha Kukuh, Maha Mengumpulkan, Maha Adil, dan Maha Akhir
156
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Soal
Petunjuk penskoran: 1) Setiap Jawaban yang benar dan lengkap diberi skor 5 2) Setiap Jawaban yang benar dan kurang lengkap diberi skor 4 3) Setiap Jawaban yang kurang tepat dan kurang lengkap diberi skor 3 Skor Perolehan Skor Akhir = X4 Skor Tertinggi c. Penilaian keterampilan Tertulis No.
Indikator
Soal
4.3.1.
Membuat contoh perilaku sehari-hari yang mencerminkan makna Asmaul Husna: alKarim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir.
Buatlah daftar contoh perilaku sehari-hari yang mencerminkan makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, alJami’, al-‘Adl, dan al-Akhir.
4.3.2.
Mempresentasikan contoh keluhuran budi, Tulislah naskah tausyiah terkait keluhuran kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, dan perilaku adil sebagai implementasi dari al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir pemahaman makna Asmaul Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al‘Adl, dan al-Akhir Petunjuk penskoran: 1) Setiap Jawaban yang benar dan lengkap diberi skor 5 2) Setiap Jawaban yang benar dan kurang lengkap diberi skor 4 3) Setiap Jawaban yang kurang tepat dan kurang lengkap diberi skor 3 Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
3. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang belum tuntas mendapat materi remedial sesuai dengan indikator pada KD yang belum tuntas 4. Pengayaan Peserta didik yang sudah tuntas diberi kegiatan untuk membuat naskah ceramah tentang pentingnya meneladani Asmaul Husna yang telah dipelajari.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
157
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media/alat Kertas plano, spidol warna-warni 2. Bahan Modul, Lembar Kerja, kartu berisi Asmaul Husna yang berbeda 3. Sumber Belajar Mustahdi dan Mustakim (2014). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI, Jakarta: Puskurbuk, Kemdikbud. Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
158
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
Lembar Kerja 1 Nama: ........................................... Kelompok: ........................................... No.
Asmaul Husna
Arti
Dalil
Makna
Contoh Perilaku
1
2
3
4
5
6
7
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
159
Lembar Kerja 2 Kelompok: ..................................... No.
Asmaul Husna
1
Al-Karim
2
Al-Mu’min
3
Al-Wakil
4
Al-Matin
5
Al-Jami’
6
7
Arti
Dalil
Makna
Contoh Perilaku
Al-‘Adl
Al-Akhir
Lembar Kerja 3 Kelompok: ................... No.
Kelompok
1 2 3 4 5 6 7
160
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Nilai
Alasan
K. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. PBL merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Metode ini merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Peserta didik secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. PBL mengandung lima unsur (Thomas Johnson, W., 2000), yaitu: 1. Project adalah pusat pembelajaran yaitu isi kurikulum 2. Fokus pada pertanyaan yang merangsang siswa untuk mengkritisi konsep yang dibahas 3. merangsang terjadinya penyelidikan yang konstruktif di kalangan siswa 4. Project dikreasikan oleh siswa 5. Project bersifat realistik dan asli kreasi dari siswa
Kegunaan Metode ini berguna untuk hal-hal berikut. 1. Peserta didik menjadi pembelajar aktif; 2. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif atau multiarah; 3. Proses pembelajaran menjadi berpusat pada peserta didik (student centred);
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
161
4. Guru berperan sebagai fasilitator; 5. Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik; 6. Memberikan kesempatan peserta didik mengelola sendiri kegiatan atau aktivitas penyelesaian tugas sehingga melatih mereka menjadi mandiri; dan 7. Dapat memberikan pemahaman konsep atau pengetahuan secara lebih mendalam kepada peserta didik.
Tahapan Pelaksanaan Bahan yang disiapkan Berikut ini bahan – bahan yang harus dipersiapkan: • Pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas; • Topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata. • Jadwal aktivitas
Pokok Bahasan yang Sesuai
Langkah–langkah pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan dalam 3 tahap (Anita, 2007: 25), yaitu: 1. Tahapan Perencanaan Proyek Adapun langkah–langkah perencanaan tersebut adalah sebagai berikut: a. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai b. Menentukan topik yang akan dibahas c. Mengelompokkan siswa dalam kelompok–kelompok kecil berjumlah 4 – 5 orang dengan tingkat kemampuan beragam d. Merancang dan menyusun LKS e. Merancang kebutuhan sumber belajar f. Menetapkan rancangan penilaian 2. Tahap Pelaksanaan Siswa dalam masing-masing kelompok melaksanakan proyek dengan melakukan investigasi atau berpikir dengan kemampuannya berdasarkan pada pengalaman yang dimiliki. Kemudian diadakan diskusi kelompok. Sementara guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dengan bertindak sebagai fasilitator. 3. Tahap Penilaian Pada tahap ini, guru melakukan evaluasi terhadap hasil kerja masingmasing kelompok. Berdasarkan penilaian tersebut, guru dapat membuat kesimpulan apakah kegiatan tersebut perlu diperbaiki atau tidak, dan bagian mana yang perlu diperbaiki.
Model ini sesuai untuk materi antara lain aqidah, akhlak, fiqh, dan sejarah Islam
162
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Kiat Sukses dalam Pelaksanaan Kesuksesan dalam menjalankan metode ini dapat ditentukan oleh peran guru dan peran peserta didik, seperti berikut: 1. Peran Guru a. Merencanakan dan mendesain pembelajaran. b. Membuat strategi pembelajaran PBL. c. Memprediksi interaksi yang akan terjadi antara guru dan peserta didik. d. Mengamati keunikan peserta didik. e. Menilai peserta didik dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian. f. Membuat portofolio pekerjaan peserta didik. g. Meneliti tiap tahapan peserta didik. 2. Peran Peserta Didik a. Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir. b. Melakukan riset sederhana. c. Mempelajari ide dan konsep baru. d. Belajar mengatur waktu dengan baik. e. Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok. f. Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan. g. Melakukan interaksi sosial (wawancara, survei, observasi, dll.).
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
163
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
SMA/SMK .........................
Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
XI/ 1
Alokasi Waktu
3 Jam Pelajaran
Pokok Bahasan
Berpakaian Sesuai Syariat Islam
KI
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam semesta serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
164
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-1 1.5 Terbiasa berpakaian sesuai dengan syariat islam KD pada KI-2 2.5 Menunjukkan perilaku berpakaian sesuai dengan syariat Islam KD pada KI-3 3.5 Menganalisis ketentuan berpakaian sesuai syariat Islam KD pada KI-4 4.5 Menyajikan keutamaan tata cara berpakaian sesuai syariat Islam
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.5.1 Berpakaian sesuai dengan syariat Islam Indikator KD pada KI-2 2.5.1 Memakai pakaian santun sesuai syariat Islam 2.5.2 Memakai pakaian yang memenuhi kriteria sesuai syariat Islam Indikator KD pada KI-3 3.5.1 Mengidentifikasi ketentuan berpakaian sesuai syariat Islam 3.5.2 Membedakan ketentuan berpakaian yang memenuhi/tidak memenuhi syariat Islam 3.5.3 Menyimpulkan kriteria berpakaian sesuai syariat Islam Indikator KD pada KI-4 4.5.1 Membuat keutamaan tata cara berpakaian yang bervariasi sesuai syariat Islam
MP
MATERI PEMBELAJARAN
Berpakaian Sesuai Syariat Islam 1. Makna Aurat Menurut bahasa, aurat berati malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasal dari kata awira yang artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata, berarti hilang cahayanya dan lenyap pandangannya. Pada umumnya, kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan, dan mengecewakan. Menurut istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang wajib ditutupi karena perintah Allah SWT 2. Makna Jilbab dan Busana Muslimah Secara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang longgar untuk menutup seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalam bahasa Arab, jilbab dikenal dengan istilah khimar, dan
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
165
bahasa Inggris jilbab dikenal dengan istilah veil. Selain kata jilbab untuk menutup bagian dada hingga kepala wanita untuk menutup aurat perempuan, dikenal pula istilah kerudung, jilab, dan sebagainya. 3. Makna Pakaian Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam bahasa Indonesia, pakaian juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya pakaian yang dipakai oleh perempuan. Pakaian perempuan yang beragama Islam disebut busana muslimah. Berdasarkan makna tersebut, busana muslimah dapat diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat menutup aurat yang diwajibkan agama untuk ditutup, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri serta masyarakat di mana ia berada. 4. al-Ahzab/33: 59
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah SWT Maha Pengampun, Maha Penyayang.” 5. An-Nur/24: 31
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (aurat-nya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara
166
MODUL METODE PEMBELAJARAN
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (20 MENIT )
1. Membuka pembelajaran dengan salam dan doa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2. Memulai pembelajaran dengan membaca surat pendek pilihan dengan lancar dan benar secara klasikal. 3. Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. 4. Melakukan apersepsi. 5. Menyampaikan kompetensi dasar. 6. Menyampaikan tahapan kegiatan dalam pembelajaran.
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (20 MENIT )
• Mengamati 1. Peserta didik membaca bersama-sama An-Nur/24: 31 dan al-Ahzab/33: 59 secara bergantian. Ketika kelompok 1 membaca, 3 kelompok lain menyimak. 2. Peserta didik secara individu mengidentifikasi makna yang terkandung dalam AnNur/24: 31 dan al-Ahzab/33: 59. • Bertanya 1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang tidak/belum dipahami terkait dengan AnNur/24: 31 dan al-Ahzab/33: 59. 2. Peserta didik merumuskan pertanyaan yang terkait dengan An-Nur/24: 31 dan alAhzab/33: 59. 3. Peserta didik bekerja dalam kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam kegiatan bertanya.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
167
• Mengumpulkan informasi/mencoba 1. Peserta didik bekerja dalam kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam kegiatan bertanya. 2. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan merujuk pada sumber yang disediakan. 3. Peserta didik membuat resume terkait cara berpakaian sesuai syariat islam. • Mengasosiasi/menalar 1. Berdasarkan resume yang dibuat, peserta didik menyusun kriteria berpakaian menurut syariat Islam. 2. Peserta didik membuat beberapa contoh berpakaian yang bervariasi yang memenuhi kriteria syariat Islam. 3. Peserta didik menuliskan hasil diskusi kelompoknya dalam kertas plano. • Mengomunikasikan 1. Setiap kelompok memajang hasil diskusinya. 2. Kelompok lain memberi komentar terhadap hasil diskusi kelompok lainnya. 3. Guru melakukan evaluasi terhadap hasil kerja masing-masing kelompok.
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (20 MENIT )
1. Peserta didik dan guru menyimpulkan materi pembelajaran. 2. Guru melakukan refleksi dengan meminta pendapat peserta didik untuk menyampaikan pentingnya berpakaian sesuai syariat Islam. 3. Guru merencanakan tindak lanjut dengan memberikan tugas untuk dikerjakan dengan benar di rumah secara individu. 4. Guru menginformasikan agenda kegiatan pertemuan selanjutnya. 5. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesan moral dan merayakan akhir pembelajaran dengan yel-yel atau bernyanyi bersama dan mengakhiri pembelajaran dengan doa.
168
MODUL METODE PEMBELAJARAN
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1. Teknik penilaian: Penilaian sikap Penilaian pengetahuan Penilaian sikap
: Observasi : Tes tulis : Projek
2. Instrumen penilaian (lampiran): a. Penilaian Sikap Observasi Materi : Berpakaian sesuai syariat Islam. Kelas : X (sepuluh) Sikap yang Diamati : 1) Menutup aurat. 2) Memakai pakaian santun. 3) Memakai pakaian sesuai syariat Islam. 4) Tidak memakai pakaian yang tembus pandang. 5) Tidak memakai pakaian yang ketat. Skor Skor 4 jika selalu melakukan sikap yang diamati. Skor 3 jika sering melakukan sikap yang diamati. Skor 2 jika jarang melakukan sikap yang diamati Skor 1 jika tidak melakukan sikap yang diamati.
No.
Nama Peserta Didik
Sikap yang Diamati 1
2
3
4
5
Jumlah
Predikat
1 2 3 4 5
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
169
b. Penilaian Pengetahuan Tes tulis/uraian No.
Indikator
Soal
3.5.1
Mengidentifikasi ketentuan berpakaian sesuai syariat Islam.
Jelaskan dengan singkat ketentuan berpakaian yang sesuai syariat Islam!
3.5.2
Membedakan ketentuan berpakaian yang memenuhi/tidak memenugi syariat Islam.
Tulislah perbedaan ketentuan berpakaian yang memenuhi dan tidak memenuhi syariat Islam!
3.5.3
Menyimpulkan kriteria berpakaian sesuai syariat Islam.
Tulislah beberapa kriteria berpakaian menurut syariat Islam berdasarkan AnNur/24: 31 dan al-Ahzab/33: 59.
Petunjuk penskoran: 1. Setiap jawaban yang benar dan lengkap diberi skor 5 2. Setiap jawaban yang benar namun kurang lengkap diberi skor 4 3. Setiap jawaban kurang lengkap diberi skor 3 4. Ada jawaban tapi salah diberi skor 2 Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
c. Penilaian Keterampilan Projek No. 4.5.1
170
Indikator Soal Membuat keutamaan tata cara 1. Bekerjalah dalam kelompok (empat orang). berpakaian yang bervariasi sesuai 2. Buatlah poster ukuran 40 x 60 cm yang syariat Islam. menggambarkan keutamaan tata cara berpakaian yang bervariasi sesuai syariat Islam. 3. Bekerjalah secara terstruktur: • Perencanaan; • Pelaksanaan; dan • Hasil poster. 4. Waktu pelaksanaan satu minggu
MODUL METODE PEMBELAJARAN
No. 1 2 3 4
Aspek yang Dinilai Kesesuaian isi dengan judul Komunikasi Estetika Kreativitas Jumlah
Skor Maksimal 30 30 20 20 100
Skor Perolehan
Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Maksimal
3. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang belum tuntas mendapat materi remedial sesuai dengan indikator pada KD yang belum tuntas 4. Pengayaan Peserta didik yang sudah tuntas diberi kegiatan untuk mencari dalil naqli yang mendukung pentingnya berpakaian sesuai syariat Islam.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
171
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media/Alat a. Video Pembelajaran b. CD Interaktif c. Media cetak (Surat Kabar/majalah) d. Komputer/laptop e. LCD Projector f. Sound system g. Gunting h. Alat menggambar poster 2. Bahan a. Karton manila b. Lem 3. Sumber Belajar a. Mustahdi dan Mustakim (2013), Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas XI SMA/SMK, Puskurbuk, Jakarta: Kemdikbud. b. Al-Qur'an dan terjemahan c. Internet multimedia d. Majalah/surat kabar e. Beberapa buku pendukung
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
172
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
L. Penelusuran Informasi (Information Search) Pengertian Penelusuran Informasi adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, baik oleh guru maupun dari peserta didik sendiri. Kemudian mencari informasi jawabannya lewat membaca untuk menemukan informasi yang akurat. Setiap kelompok siswa saling berdiskusi dan membuat kesimpulan hasil diskusi masing-masing kelompoknya. Metode ini membiasakan peserta didik untuk membaca secara cermat, berpikir kritis, dan menghidupkan materi yang membosankan menjadi lebih menarik. Menurut Hendi Burahman, model pembelajaran mencari informasi (Information Search) adalah suatu strategi pembelajaran mencari informasi. Informasi dapat diperoleh melalui koran, buku paket, majalah, atau internet. Hal tersebut digunakan agar siswa dapat memiliki informasi lebih tentang materi tersebut. Agar siswa aktif mencari informasi, maka guru membuat suatu permasalahan yang dituangkan di dalam LDS (Lembar Diskusi Siswa). Sedangkan Hisyam Zaini menjelaskan bahwa Information Search hampir sama dengan ujian open book, di mana peserta didik secara individu atau berkelompok mencari informasi yang dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Melvin L. Silberman, bahwa model pembelajaran ini bisa disamakan dengan ujian open book. Tim-tim di kelas mencari informasi yang menjawab pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Strategi ini sangat membantu menjadikan materi yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
173
Kegunaan Metode ini berguna untuk hal-hal berikut ini. 1. Membiasakan peserta didik untuk membaca secara cermat 2. Melatih peserta didik berpikir kritis 3. Membantu menghidupkan materi yang membosankan menjadi lebih menarik
Tahapan Pelaksanaan
Bahan yang disiapkan Berikut ini bahan – bahan yang harus dipersiapkan: • Pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas; • Topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata. • Jadwal aktivitas
Langkah–langkah pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan dalam 3 tahap (Anita, 2007: 25), yaitu: 1. Tahapan Perencanaan Penelusuran Informasi (information search) Adapun langkah-langkah perencanaan tersebut adalah sebagai berikut. a. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai b. Menentukan topik yang akan dibahas c. Mengelompokan siswa dalam kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-5 orang dengan tingkat kemampuan beragam d. Merencang dan menyusun LKS (daftar pertanyaan) e. Merancang kebutuhan sumber belajar f. Menetapkan rancangan penilaian 2. Tahap Pelaksanaan a. Peserta didik dalam masing-masing kelompok melaksanakan diskusi dengan melakukan investigasi atau berpikir dengan kemampuannya berdasarkan pada pengalaman yang dimiliki. b. Peserta didik membaca buku rujukan/internet/koran atau majalah terkait materi yang dibahas. c. Peserta didik menyimpulkan jawaban sebagai hasil diskusi kelompok. d. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara lisan/tertulis. 3. Tahap Penilaian Pada tahap ini, guru melakukan evaluasi terhadap hasil kerja masingmasing kelompok. Berdasarkan penilaian tersebut, guru dapat membuat kesimpulan apakah kegiatan tersebut perlu diperbaiki atau tidak dan bagian mana yang perlu diperbaiki.
Pokok bahasan yang sesuai Model ini sesuai untuk materi antara lain aqidah, akhlak, fiqh, dan sejarah Islam
174
MODUL METODE PEMBELAJARAN
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
SMA/SMK .........................
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
XII/ ganjil
Alokasi Waktu
3 JP
Pokok Bahasan
Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis
KI
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-1 1.1 Meyakini bahwa agama mengajarkan kepada umatnya untuk berpikir kritis dan bersikap demokratis. KD pada KI-2 2.1 Bersikap kritis dan demokratis sesuai dengan pesan Ali Imran/3: 190-191 dan 159, serta hadis terkait.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
175
KD pada KI-3 3.1 Menganalisis dan mengevaluasi makna Ali Imran/3: 190-191, dan Ali Imran/3: 159, serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis. KD pada KI-4 4.1.1 Membaca Ali Imran/3: 190-191 dan Ali Imran/3: 159; sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Ali Imran/3: 190-191 dan Ali Imran/3: 159 dengan lancar. 4.1.3 Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab) sesuai pesan Ali Imran/3: 190-191. 4.1.4 Menyajikan keterkaitan antara demokrasi dengan sikap tidak memaksakan kehendak sesuai pesan Ali Imran/3: 159.
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.1.1 Meyakini bahwa berpikir kritis dan bersikap demokratis sangat dianjurkan dalam agama. Indikator KD pada KI-2 2.1.1 Bersikap kritis dan demokratis dalam kehidupan sehari-hari. Indikator KD pada KI-3 3.1.1 Mengidentifikasi makna kandungan Ali Imran/3: 190-191, dan Ali Imran/3: 159, serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis. 3.1.2 Mengevaluasi makna Ali Imran/3: 190-191, dan Ali Imran/3: 159, serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis. Indikator KD pada KI-4 4.1.1.1 Membaca Ali Imran/3: 190-191 dan Ali Imran/3: 159; sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. 4.1.2.1 Menyajikan hafalan Ali Imran/3:190-191, dan Ali Imran/3:159 dengan lancar. 4.1.3.1 Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulilalbab) sesuai pesan Ali Imran/3: 190-191. 4.1.4.1 Menyajikan keterkaitan antara demokrasi dengan sikap tidak memaksakan kehendak sesuai pesan Ali Imran/3: 159.
176
MODUL METODE PEMBELAJARAN
MP
MATERI PEMBELAJARAN
Materi untuk Pembelajaran Reguler Ali Imran/3: 190-191:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,”
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” Ali Imran (3): 159
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu [246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
177
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (100 MENIT )
PENUTUP (20 MENIT )
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2. Guru beserta peserta didik membaca surat pendek pilihan dengan lancar dan benar secara klasikal. 3. Guru dan peserta didik memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. 4. Guru melakukan apersepsi. 5. Guru menyampaikan kompetensi dasar. 6. Guru menyampaikan tahapan kegiatan dalam pembelajaran. 7. Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok (4-5 orang/kelompok).
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (100 MENIT )
PENUTUP (20 MENIT )
1. Mengamati a. Peserta didik membaca buku siswa PAI dan BP tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis b. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal penting terkait materi yang dibaca. 2. Menanya a. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam Ali Imran/3: 190-191, dan Ali Imran/3: 159. b. Peserta didik merumuskan pertanyaan dengan bimbingan guru. c. Peserta didik mendiskusikan pertanyaan yang diberikan oleh guru untuk dicari jawabannya 3. Mengumpulkan informasi/mencoba a. Peserta didik mencari informasi dari buku teks dan sumber belajar lain seperti handout, dokumen, informasi dari internet, perangkat keras (CD/DVD, dan alat-alat lain), kemudian diskusikan tentang berikut ini: (i) Makna Ali Imran (3): 190-191, dan Ali Imran (3): 159, serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis. (ii) Keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulilalbab) sesuai pesan Ali Imran (3): 190-191. (iii) Keterkaitan antara demokrasi dengan sikap tidak memaksakan kehendak sesuai pesan Ali Imran (3): 159.
178
MODUL METODE PEMBELAJARAN
4. Menalar/mengasosiasi a. Peserta didik merumuskan jawaban atas pertanyaan guru berdasarkan sumber yang disediakan. b. Peserta didik membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok. 5. Mengomunikasikan a. Masing-masing kelompok mempresentasikan kesimpulan diskusi b. Kelompok lain menanggapi.
PENDAHULUAN (10 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (20 MENIT )
1. Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan tentang: a. Hasil analisis dan evaluasi makna Ali Imran/3: 190-191, dan Ali Imran (3): 159, serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis b. Keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab) sesuai pesan Ali Imran/3: 190-191. c. Keterkaitan antara demokrasi dengan sikap tidak memaksakan kehendak sesuai pesan Ali Imran/3: 159 d. Menyampaikan keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab) sesuai pesan Ali Imran/3: 190-191 2. Guru merencanakan tindak lanjut dengan memberikan tugas makalah untuk dikerjakan dengan penuh tanggung jawab di rumah secara individu tentang keterkaitan antara demokrasi dengan sikap tidak memaksakan kehendak sesuai pesan Ali Imran/3: 159. 3. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesan moral dan mengakhiri pembelajaran dengan doa
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
179
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN
1. Teknik penilaian: Penilaian sikap Penilaian pengetahuan Penilaian sikap
: Observasi : Tes tulis : Praktik
2. Instrumen penilaian (Lampiran): a. Penilaian Sikap Observasi Materi : Berfikir kritis dan bersikap demokratis. Kelas : XII/Ganjil Sikap yang Diamati : 1) Suka bertanya sesuai materi yang dipelajari 2) Memberi komentar positif terhadap jawaban teman. 3) Menghargai pendapat orang lain. 4) Menghargai perbedaan. 5) Tidak memaksakan kehendak. Skor Skor 4 jika selalu melakukan sikap yang diamati. Skor 3 jika sering melakukan sikap yang diamati. Skor 2 jika jarang melakukan sikap yang diamati Skor 1 Jika tidak melakukan sikap yang diamati.
No.
Nama Peserta Didik
Sikap yang Diamati 1
2
1 2 3 4 5
Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
180
MODUL METODE PEMBELAJARAN
3
4
5
Jumlah
Predikat
b. Penilaian Pengetahuan Tes tulis/uraian No.
Indikator
Soal
3.1.1
Mengidentifikasi makna kandungan Ali Imran/3: 190-191, dan Ali Imran/3: 159, serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis
Jelaskan 2 (dua) makna kandungan Ali Imran/3: 190-191! Jelaskan 2 (dua) makna kandungan Ali Imran/3: 159!
3.1.2
Mengevaluasi makna Ali Imran/3: 190-191, dan Ali Imran/3: 159, serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis
Beri contoh tentang perilaku penyimpangan terhadap demokrasi yang tidak sejalan dengan Ali Imran/3: 159.
Petunjuk penskoran: 1) 2) 3) 4)
Setiap jawaban yang benar dan lengkap diberi skor 5 Setiap jawaban yang benar namun kurang lengkap diberi skor 4 Setiap jawaban kurang lengkap diberi skor 3 Ada jawaban tapi salah diberi skor 2 Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
c. Penilaian Keterampilan Praktik No.
Indikator
Soal
4.1.1
Membaca Ali Imran/3: 190-191 dan Ali Imran/3: 159; sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
1. Bacalah Ali Imran/3: 190-191 dengan tajwid dan makharijul khuruf! 2. Bacalah Ali Imran/3: 159 dengan tajwid dan makharijul khuruf!
4.1.2
Menyajikan hafalan Ali Imran/3:190-191, dan Ali Imran/3:159 dengan lancar.
1. Demontrasikan hafalan Ali Imran/3: 190191 dengan benar dan lancar! 2. Demontrasikan hafalan Ali Imran/3: 159 dengan benar dan lancar!
4.1.3
Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulilalbab) sesuai pesan Ali Imran (3): 190-191.
Beri 3 (tiga) contoh perilaku sikap kritis ciri orang berakal sesuai pesan Ali Imran/3: 190191!
4.1.4
Menyajikan keterkaitan antara demokrasi dengan sikap tidak memaksakan kehendak sesuai pesan Ali Imran/3: 159.
Beri 3 (tiga) contoh sikap tidak memaksakan kehendak sebagai perilaku demokrasi sesuai pesan Ali Imran/3: 159.
Petunjuk penskoran: 1) Setiap bacaan/hafalan/jawaban yang benar, lengkap, dan lancar diberi skor 5 2) Setiap bacaan/hafalan/jawaban yang benar namun kurang lengkap diberi skor 4 3) Setiap bacaan/hafalan/jawaban kurang lengkap diberi skor 3 4) Ada bacaan/hafalan/jawaban tapi salah diberi skor 2
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
181
Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Maksimal
3. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang belum tuntas mendapat materi remedial sesuai dengan indikator pada KD yang belum tuntas 4. Pengayaan Peserta didik yang sudah tuntas diberi kegiatan untuk mencari dalil naqli yang mendukung pentingnya berpikir kritis dan demokratis dalam kehidupan bermasyarakat.
PEMBELAJARAN, REMEDIAL DAN PENGAYAAN 1. Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian bagi peserta didik yang belum mencapai NKK (Nilai Ketuntasan Kompetensi). 2. Pengayaan dlakukan bagi peserta didik yang sudah mencapai atau melebihi NKK.
182
MODUL METODE PEMBELAJARAN
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media/ Alat Media cetak (Surat Kabar/majalah) 2. Bahan Kertas HVS 3. Sumber Belajar a. Feisal Ghozaly dan HA. Sholeh Dimyati (2013), Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMA/SMK, Jakarta: Kemdikbud RI b. Al-Qur'an dan terjemahan, Jakarta: Kementerian Agama RI c. Internet, multimedia d. Majalah/surat kabar
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
183
M. Metode Berbasis Pertanyaan Peserta Didik (Questions Student Have)
Pengertian Metode Berbasis Pertanyaan Peserta didik (Questions Student Have) adalah pembelajaran yang menekankan pada peserta didik untuk aktif dan menyatukan pendapat serta mengukur sejauh mana peserta didik memahami pelajaran melalui pertanyaan tertulis. Metode ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan peserta didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Pertanyaan ini bisa dalam bentuk soal atau masalah lain berhubungan dengan materi yang belum dipahaminya. Pada hakikatnya belajar adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setia pindividu. Sedangkan menjawab pertanyaan menunjukkan kemampuan seseorang dalam berpikir.
Kegunaan 1. Menggali informasi sebanyak-banyaknya secara kritis tentang KD yang akan diajarkan (misalnya tentang Al-Qur'an sebagai pedoman hidup); 2. Mengecek pemahaman peserta didik; 3. Membangkitkan respon dan rasa ingin tahu peserta didik; 4. Mengetahui sejauh mana keingintahuan peserta didik; 5. Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui peserta didik; 6. Memfokuskan perhatian peserta didik pada sesuatu yang dikehendaki; 7. Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan; 8. Menyegarkan kembali pengetahuan yang telah lalu; 9. Belajar menyusun kalimat untuk bertanya; 10. Melatih untuk berdisiplin, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan menghargai pendapat orang lain; 11. Menumbuhkembangkan keberanian dan keterampilan peserta didik dalam bertanya dan berpendapat. Peserta didik akan lebih berani bertanya apabila pertanyaan ditulis terlebih dahulu.
184
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Tahapan Pelaksanaan a. Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok (4-5 peserta didik setiap kelompok). b. Mengadakan pre-test sebelum pembelajaran dimulai terkait dengan KD yang akan diajarkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami KD yang akan dipelajari c. Memberi penjelasan secara singkat langkah-langkah metode Questions Student Have yang akan diterapkan sebagai berikut: 1. Peserta didik diberi waktu 20 menit untuk membaca materi pembelajaran pada buku panduan atau sumber belajar yang telah disiapkan. 2. Selanjutnya peserta didik diminta untuk menuliskan pertanyaan dari materi yang belum dipahami dengan diberi waktu 5 menit pada blangko lembar pertanyaan yang telah disiapkan. 3. Melalui aba-aba guru, masing-masing diminta untuk memberikan pertanyaan yang telah ditulis kepada teman dalam kelompoknya searah jarum jam untuk dibaca selanjutnya diberi tanda centang (V) jika pertanyaan tersebut juga ingin ditanyakan dan jika tidak diminta memberi tanda strip (-), diputar hingga blanko tersebut kembali kepada pemiliknya. 4. Pemilik lembar pertanyaan diminta menghitung tanda centang yang ada pada blangkonya dan dihitung jumlah tanda centang yang diperoleh di samping kanan pertanyaan. 5. Pertanyaan yang paling banyak mendapat tanda centang mendapat prioritas utama untuk dijawab. Cara yang dilakukan adalah peserta didik diminta mengacungkan tangan apabila guru menyebutkan jumlah-jumlah tertentu kemudian membacakan pertanyaannya. 6. Peserta didik lain diminta mengidentifikasi kemungkinan ada pertanyaan yang sama dari yang dibacakan. 7. Setelah pertanyaan dibacakan, kesempatan menjawab pertama diberikan kepada peserta didik yang tidak memberi tanda centang pada pertanyaan. 8. Semua kertas pertanyaan dikumpulkan, karena kemungkinan ada pertanyaan yang perlu dijawab pada pertemuan berikutnya, sekaligus untuk direkapitulasi dan diidentifikasi serta dihitung kuantitas dan kualitas pertanyaan masing-masing peserta didik. 9. Setelah selesai semua proses penerapan strategi pembelajaran dengan Questions Student Have, maka peserta didik diberi penilain post-test untuk dua aspek, yaitu kognitif dan afektif.
Bahan yang disiapkan Materi pembelajaran (buku peserta didik atau sumber lain), alat tulis, kertas untuk menulis pertanyaan (misalnya kertas folio yang dibagi empat).
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
185
d. Untuk aspek kognitif, peserta diberi tugas untuk mengerjakan soalsoal post-test yang telah disiapkan.
Pokok bahasan yang sesuai KD-KD yang belum dipahami oleh peserta didik, misalnya peserta didik belum memahami KD membangun bangsa melalui perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja (kelas XI).
186
e. Sedangkan dalam penilain afektif, peserta didik diminta menilai teman satu bangku tentang perilaku pelaksanaan shalat sunnah berjamaah dan munfarid selama satu minggu ke belakang dengan cara memberi tanda centang pada kolom yang tersedia terhadap pernyataan yang telah dibuat.
Kiat Sukses dalam pelaksanaan Metode ini akan berhasil jika: • Digunakan pada kelas yang peserta didiknya kurang aktif bertanya dan berpendapat. • Materi pembelajaran belum banyak dikuasai oleh peserta didik.
MODUL METODE PEMBELAJARAN
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
SMA/SMK .........................
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
XI/ Ganjil
Alokasi Waktu
1 x 3 JPL
Pokok Bahasan
Taat Aturan, Kompetisi dalam Kebaikan, dan Etos Kerja
KI
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-1 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam semesta serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-1 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-1 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
187
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-1 1.1 Meyakini bahwa taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja sebagai perintah agama KD pada KI-2 2.1 Menaati aturan, tanggung jawab, berkompetisi dalam kebaikan dan kerja keras sebagai implementasi dari pemahaman Al Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59; dan At-Taubah/9: 105 serta hadis yang terkait KD pada KI-3 3.1 Menganalisis makna Al Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59, dan At-Taubah/9: 105, serta hadis tentang taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja KD pada KI-4 4.1 Membaca Al Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59, dan At-Taubah/9: 105 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.1.1 Menampilkan contoh perilaku taat pada atura kompetisi dalam kebaikan dan kerja keras berdasarkan Al-Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59; At-Taubah/9: 105 Indikator KD pada KI-2 2.1.1 Menaati aturan berkompetisi dalam kebaikan dan kerja keras sebagai implementasi dari pemahaman Al Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59; dan At-Taubah/9: 105 serta hadis yang terkait 2.1.2 Bertanggung jawab dalam berkompetisi atas kebaikan dan kerja keras sebagai implementasi dari pemahaman Al Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59; dan At-Taubah/9: 105 serta hadis yang terkait Indikator KD pada KI-3 3.1.1 Mengidentifikasi makna kata/lafal dan ayat Al Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59, dan At-Taubah/9: 105, serta hadis yang terkait tentang bahwa taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja 3.1.2 Menerjemahkan Al Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59, dan At-Taubah/9: 105, serta hadis yang terkait tentang bahwa taat pada aturan, berkompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja 3.1.3 Mengidentifikasi hikmah dan manfaat taat pada aturan, berkompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja, serta menerapkannya dalam kehidupan Indikator KD pada KI-4 4.1.1 Membaca Al Maidah/5: 48 dengan tajwid, lafal yang benar dan lancar 4.1.2 Membaca An-Nisa/4: 59 dengan tajwid, lafal yang benar dan lancar 4.1.3 Membaca At-Taubah/9: 105 dengan tajwid, lafal yang benar dan lancar
188
MODUL METODE PEMBELAJARAN
mP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Al Maidah/5: 48
“Kami telah menurunkan Al-Qur'an kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, dan menjaganya. Maka, putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, pasti kamu dijadikanNya satu umat saja. Namun, Allah hendak mengujimu dengan karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu. Maka, berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Allah memberitahumu tentang apa yang dahulu kamu perselisihkan.” 2. An-Nisa/4: 59
“Hai, orang-orang beriman! Taati Allah, taati Rasul, dan Ūlil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Apabila kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Hal itu lebih utama dan lebih baik akibatnya bagimu.”
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
189
3. At-Taubah/9: 105
“Katakan, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Allah mengabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
190
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa; 2. Guru mengelola kelas (mengecek kesiapan, presensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya); 3. Guru dan peserta didik tadarus bersama antara 5-10 menit (membaca/hafalan Al-Qur'an atau surah pendek pilihan); 4. Melakukan apersepsi (sejauh mana peserta didik memahami hubungan pelajaran yang lalu dan atau konsep yang dimiliki dengan materi yang akan diajarkan). 5. Menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 6. Memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, serta mengomunikasikan menggunakan metode Question Student Have; 7. Melaksanakan tes awal (pre-test) untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang akan diajarkan;
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Mengamati a. Peserta didik membaca Al Maidah/5: 48, An-Nisa/4: 59, dan At-Taubah/9: 105 dan terjemahnya pada buku panduan atau sumber belajar yang telah disiapkan. b. Peserta didik mengidentifikasi makna kandungan yang terdapat pada Al Maidah/5: 48, An-Nisa/4: 59, dan At-Taubah/9: 105 2. Menanya a. Peserta didik bekerja dalam kelompok yang terdiri dari empat atau lima orang. b. Peserta didik di dalam kelompok menuliskan lima pertanyaan dari materi yang belum dipahami pada blanko lembar pertanyaan yang telah disiapkan, 5 menit (tiap kelompok membuat pertanyaan dari surat yang berbeda). c. Peserta didik memberikan pertanyaan yang telah ditulis kepada teman dalam kelompoknya searah jarum jam.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
191
3. Mengumpulkan Informasi a. Peserta didik memberi tanda centang ( ) jika pertanyaan tersebut juga ingin ditanyakan dan diberi tanda strip (–) jika tidak ingin ditanyakan. b. Peserta didik memberikan daftar pertanyaan ke anggota yang lainnya dalam kelompok hingga blanko tersebut kembali kepada pemiliknya. c. Setiap pemilik lembar pertanyaan diminta menghitung tanda centang yang ada pada daftar pertanyaannya. d. Pertanyaan yang paling banyak mendapat tanda centang mendapat prioritas utama untuk dijawab. e. Peserta didik dengan pertanyaan yang memiliki tanda cetang paling banyak membacakan pertanyaannya. 4. Menalar/Mengasosiasi a. Peserta didik lain mengidentifikasi kemungkinan ada pertanyaan yang sama dari yang dibacakan. b. Peserta didik yang tidak memberi centang pada pertanyaan diminta menjawab pertanyaan tersebut secara tertulis. 5. Mengomunikasikan a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dengan menempelkan lembar pertanyaan dan jawaban di kertas plano. b. Semua kertas pertanyaan dan jawaban dikumpulkan untuk direkap dan diidentifikasi serta dihitung kuantitas dan kualitas pertanyaan masing-masing peserta didik. c. Setelah selesai semua proses penerapan strategi pembelajaran dengan Questions Student Have, maka peserta didik diberi penilain post-test untuk dua aspek, yaitu kognitif dan afektif.
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (30 MENIT )
1. Melaksanakan refleksi untuk menguatkan penerapan perilaku taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan di rumah, di sekolah atau di masyarakat. 2. Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut. 3. Melaksanakan evaluasi hasil belajar. 4. Merencanakan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara individu maupun kelompok. 5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 6. Menutup pembelajaran dengan berdoa.
192
MODUL METODE PEMBELAJARAN
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1.
Teknik penilaian Penilaian sikap Penilaian pengetahuan Penilaian sikap
: Observasi : Tes tulis : Praktik
2. Instrumen penilaian (Lampiran) a. Penilaian Sikap Observasi Materi : Al Maidah/5: 48, An-Nisa/4: 59, dan At-Taubah/9: 105 serta hadis tentang taat pada aturan, berkompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja. Kelas : XII/Ganjil
Sikap yang Diamati :
1. Patuh pada peraturan sekolah
2. Mengikuti pelajaran dengan tertib.
3. Mengerjakan tugas-tugas dengan baik sesuai waktu yang diberikan.
4. Menunjukkan sikap antusias dalam belajar.
5. Tidak pernah mengeluh.
Skor
Skor 4 jika selalu melakukan sikap yang diamati.
Skor 3 jika sering melakukan sikap yang diamati.
Skor 2 jika jarang melakukan sikap yang diamati
Skor 1 Jika tidak melakukan sikap yang diamati.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
193 193
No.
Nama Peserta Didik
Sikap yang Diamati 1
2
3
4
5
Jumlah
Predikat
1 2 3 4 5
Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
b. Penilaian Pengetahuan Tes tulis/uraian No. 3.1.1
Indikator Mengidentifikasi makna kata/lafal dan ayat Al Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59, dan At-Taubah/9: 105, serta hadis yang terkait tentang bahwa taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
Soal Tulislah makna yang terkandung dalam Al Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59, dan AtTaubah/9: 105, serta hadis yang terkait, dengan singkat dan jelas!
3.1.2
Menerjemahkan Al-Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59, dan At-Taubah/9: 105, serta hadis yang terkait tentang bahwa taat pada aturan, berkompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
Terjemahkanlah masing-masing Al-Maidah/5: 48; An-Nisa/4: 59, dan At-Taubah/9: 105, serta hadis yang terkait menurut bahasamu sendiri!
3.1.3
Mengidentifikasi hikmah dan manfaat taat pada aturan, berkompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja, serta menerapkannya dalam kehidupan.
Tulislah masing-masing dua contoh hikmah dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dari: a. Taat pada aturan, b. Berkompetisi dalam kebaikan, c. Etos kerja.
Petunjuk penskoran:
1. Setiap jawaban yang benar dan lengkap diberi skor 5 2. Setiap jawaban yang benar namun kurang lengkap diberi skor 4 3. Setiap jawaban kurang lengkap diberi skor 3 4. Ada jawaban tapi salah diberi skor 2 Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
194 194
MODUL METODE PEMBELAJARAN
C. Penilaian Keterampilan
Praktik
No.
Indikator
Soal
4.1.1
Membaca Al Maidah/5: 48; dengan tajwid dan lafal yang benar dan lancar.
Bacalah Al Maidah/5: 48 dengan tajwid!
4.1.2
Membaca An-Nisa/4: 59; dengan tajwid dan lafal yang benar dan lancar.
Bacalah An-Nisa/4: 59 dengan tajwid!
4.1.3
Membaca At-Taubah/9: 105 dengan tajwid dan lafal yang benar dan lancar.
Bacalah At-Taubah/9: 105 dengan tajwid!
Petunjuk penskoran: 1) 2) 3) 4)
Setiap bacaan/hafalan yang benar, lengkap, dan lancar diberi skor 5 Setiap bacaan/hafalan yang benar namun kurang lengkap diberi skor 4 Setiap bacaan/hafalan kurang lengkap diberi skor 3 Ada bacaan/hafalan tapi salah diberi skor 2 Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Maksimal
3. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang belum tuntas mendapat materi remedial sesuai dengan indikator pada KD yang belum tuntas 4. Pengayaan Peserta didik yang sudah tuntas diberi kegiatan untuk mencari contoh-contoh perilaku yang mendukung pentingnya taat pada aturan, berkompetisi untuk kebaikan, dan etos kerja sebagai perintah agama.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
195
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR 1. Alat/Media a. Laptop, LCD projektor b. Teks bacaan dalam Software Al-Qur'an dan Quran-in- word-1.3, video terkait 2. Bahan a. Post-it b. Kertas plano 3. Sumber Belajar Buku PAI, Tafsir Al-Qur'an, dan sumber lain yang menunjang (internet dan buku).
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
196
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
N. Metode Penyidikan Kelompok (Group Investigation)
Pengertian Metode Penyidikan Kelompok (Group Investigation) adalah salah satu bentuk metode pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas peserta didik untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau peserta didik dapat mencari melalui internet. Metode ini dipakai untuk materi yang memerlukan pemecahan masalah. Memecahkan permasalahan secara berkelompok dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik. Dalam investigasi kelompok, siswa membentuk kelompok seminat yang merencanakan dan melaksanakan suatu investigasi serta mengintegrasikan hasilnya untuk dilaporkan di kelas. Tugas guru adalah membuat siswa menyadari bahwa banyak informasi yang berguna dari hasil investigasi tersebut. (Daniel Zingaro, 2008)
Kegunaan 1. Membantu peserta didik untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membantu mencapai tujuan. 2. Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang dilakukan melalui investigasi. 3. Melatih peserta didik untuk bekerja secara kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. Dengan adanya kegiatan tersebut, peserta didik dibekali keterampilan hidup (life skills) yang berharga dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi guru menerapkan metode pembelajaran Penyidikan Kelompok dapat mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar dengan penemuan, belajar isi, dan belajar untuk bekerja secara kooperatif. 4. Menumbuhkembangkan keberanian peserta didik dalam bertanya dan berpendapat. 5. Peserta didik akan lebih berani bertanya apabila pertanyaan telah dipahami terlebih dahulu.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
197
Tahapan Pelaksanaan
Bahan yang disiapkan Materi pembelajaran (buku peserta didik atau sumber lain), alat tulis, kertas untuk merangkum hasil penyelidikan.
Pokok bahasan yang sesuai Pokok bahasan yang dapat dikaji, misalnya: • Menganalisis Ali Imran (3): 190-191, dan Ali Imran (3): 159, serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis, • Menganalisis Luqman (31): 13-14 dan Al-Baqarah (2): 83, serta hadis tentang saling menasihati dan berbuat baik (ihsan).
1. Mengidentifikasi topik dan pengelompokan Para peserta didik memilih berbagai sub topik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para peserta didik selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok pada pembelajaran ini heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik, maupun kemampuan akademik. 2. Merencanakan penyelidikan kelompok Peserta didik beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah di atas. 3. Melaksanakan penyelidikan Peserta didik melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah 2. Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para peserta didik untuk menggunakan berbagai sumber, baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan. 4. Menyiapkan laporan akhir Para peserta didik menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah 3 dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas. 5. Menyajikan laporan Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar peserta didik dalam kelas saling terlibat dan memperoleh suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. 6. Evaluasi Guru beserta peserta didik melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap peserta didik secara individu atau kelompok dan bahkan kedua-duanya.
Kiat Sukses dalam pelaksanaan Metode ini akan berhasil jika: 1. Pengelompokan di awal pembelajaran harus betul-betul heterogen, baik dari sisi gender, kemampuan, maupun keaktifan peserta didik. 2. Karakteristik materi pembelajaran sebaiknya adalah materi yang memerlukan penyelidikan secara detail. Misalnya materi tentang sumber hukum Islam.
198
MODUL METODE PEMBELAJARAN
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
SMA/SMK ...........
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
X/Ganjil
Alokasi Waktu
1 X 3 JPL
Pokok Bahasan
Sumber Hukum Islam
KI
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam semesta serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-1 1.8 Meyakini Al-Qur'an, hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
199
KD pada KI-2 2.8. Menunjukkan perilaku ikhlas dan taat beribadah sebagai implemantasi pemahaman terhadap kedudukan Al-Qur'an, hadis, dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam KD pada KI-3 3.8 Menganalisis kedudukan Al-Qur'an, hadis, dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam KD pada KI-4 4.8 Mendeskripsikan macam-macam sumber hukum Islam
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.8.1 Menunjukkan contoh perilaku meyakini Al-Qur'an, hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam Indikator KD pada KI-2 2.8.1 Menunjukkan perilaku meyakini Al-Qur'an, hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam Indikator KD pada KI-3 3.8.1 Mengidentifikasi pengertian, kedudukan dan fungsi Al-Qur'an, hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam 3.8.2 Menjelaskan Al-Qur'an, hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam Indikator KD pada KI-4 4.8.1 Memberi contoh implementasi peraturan yang berdasar pada Al-Qur'an, hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam
mP
MATERI PEMBELAJARAN
Rangkuman 1. Al-Qur’ān adalah kalam Allah SWT (wahyu) yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dan diajarkan kepada umatnya, dan membacanya merupakan ibadah 2. hadis atau sunnah adalah segala ucapan atau perkataan, perbuatan, serta ketetapan (taqrir) Nabi Muhammad SAW yang terlepas dari hawa nafsu dan perkara-perkara tercela 3. Al-Qur’ān adalah sumber hukum utama selain sebagai kitab suci. Oleh karena itu, semua ketentuan hukum yang berlaku tidak boleh bertentangan dengan hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur'an. 4. hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an. Dengan demikian, hadis memiliki fungsi yang sangat penting dalam hukum Islam. Di antara fungsi hadis, yaitu untuk menegaskan ketentuan yang telah ada dalam Al-Qur'an, menjelaskan ayat Al-Qur'an (bayan tafsir), dan menjelaskan ayatayat al-Qurān yang bersifat umum (bayan takhśiś)
200
MODUL METODE PEMBELAJARAN
5. Ijtihād artinya bersungguh-sungguh atau mencurahkan segala kemampuan. Ijtihād yaitu upaya sungguh-sungguh mengerahkan segenap kemampuan akal untuk mendapatkan hukum-hukum syari’at pada masalah-masalah yang tidak ada nashnya. Ijtihād dilakukan dengan mencurahkan kemampuan untuk mendapatkan hukum syara’ atau ketentuan hukum yang bersifat operasional dengan mengambil kesimpulan dari prinsip dan aturan yang telah ada dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW 6. Bersikap rasional, kritis, dan logis dalam beragama berarti selalu menanyakan landasan dan dasar (dalil) atas setiap amalan keagamaan yang dilakukan. Dengan cara ini seseorang akan dapat terbebas dari taqlid. Lawan taqlid adalah ittiba’, yaitu melaksanakan amalan-amalan keagamaan dengan mengetahui landasan dan dasarnya (dalil) 7. Merealisasikan dan menerapkan hukum-hukum Islam dalam kehidupan akan membawa manfaat besar bagi manusia. Semua aturan atau hukum yang bersumber dari Allah SWT dan Rasul-Nya merupakan suatu aturan yang dapat membawa kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
201
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDAHULUAN (20 MENIT )
KEGIATAN INTI (100 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
Dalam Kegiatan Pendahuluan, guru: 1. membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat; 2. memulai pembelajaran dengan membaca Al-Qur'an surah pendek pilihan dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya); 3. mengelompokkan peserta didik; 4. mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan topik bahasan; 5. menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai; dan 6. menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menyimak, menanya, berdiskusi, mengkomunikasikan dengan menyampaikan, menanggapi dan membuat kesimpulan hasil diskusi.
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (90 MENIT )
PENUTUP (25 MENIT )
1. Mengamati a. Peserta didik membaca materi tentang macam-macam sumber hukum Islam b. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal penting yang terkandung dalam materi yang dibacanya. 2. Menanya a. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami atau yang belum diketahui terkait materi yang dibaca. b. Peserta didik merumuskan pertanyaan dengan bimbingan guru. 3. Mengumpulkan informasi a. Peserta didik diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) beranggotakan 4 hingga 5 orang. b. Komposisi kelompok pada pembelajaran ini heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik, maupun kemampuan akademik. c. Peserta didik merencanakan penyelidikan kelompok. d. Setiap Kelompok menerima topik permasalahan yang berbeda kemudian membuat perencanaan dari masalah yang diteliti, bagaimana prosesnya dan sumber apa yang dipakai?
202
MODUL METODE PEMBELAJARAN
4. Menalar/mengasosiasi a. Peserta didik melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi b. Peserta didik membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok. c. Peserta didik menganalisis dan mensintesiskan berbagai informasi yang diperoleh dan merencanakan penyajian yang menarik di depan kelas. d. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan. 5. Mengomunikasikan Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar peserta didik dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. 6. Evaluasi Guru beserta peserta didik melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap peserta didik secara individu atau kelompok dan bahkan kedua-duanya.
PENDAHULUAN (20 MENIT ) 1. 2. 3. 4. 5.
KEGIATAN INTI (100 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
Guru menanyakan kesan-kesan yang dialami peserta didik selama pembelajaran. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah dipelajari. Guru memberikan tugas terkait materi yang telah dipelajari. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Guru bersama peserta didik berdoa untuk menutup kegiatan.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
203
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1.
Teknik penilaian: Penilaian sikap Penilaian pengetahuan Penilaian sikap
: Observasi : Tes tulis : Praktik
2. Instrumen penilaian (Lampiran): a. Penilaian Sikap Observasi Materi : Al-Qur'an, hadis, dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam. Kelas : X/Ganjil Sikap yang Diamati:
1) 2) 3) 4) Skor
Skor 4 jika selalu melakukan sikap yang diamati.
Skor 3 jika sering melakukan sikap yang diamati.
Skor 2 jika jarang melakukan sikap yang diamati
Skor 1 Jika tidak melakukan sikap yang diamati.
No.
Mengambil keputusan sesuai dengan hukum Islam Bertindak dan berperilaku sesuai dengan hukum Islam. Melaksanakan ibadah sesuai dengan hukum Islam Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum Islam.
Nama Peserta Didik
Sikap yang Diamati 1
2
3
1 2 3 4 5
Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
204
MODUL METODE PEMBELAJARAN
4
Jumlah
Predikat
b. Penilaian Pengetahuan Tes tulis/uraian No.
Indikator
Soal
3.8.1
Mengidentifikasi pengertian, kedudukan dan fungsi Al-Qur'an, hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam
Jelaskan dengan singkat pengertian Al-Qur'an, hadis, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
3.8.2
Menjelaskan Al-Qur'an, hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam
Jelaskan dengan singkat kedudukan dan fungsi Al-Qur'an, hadis, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
Petunjuk penskoran: 1) 2) 3) 4)
Setiap jawaban yang benar dan lengkap diberi skor 5 Setiap jawaban yang benar namun kurang lengkap diberi skor 4 Setiap jawaban kurang lengkap diberi skor 3 Ada jawaban tapi salah diberi skor 2 Skor Perolehan
Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
C. Penilaian Keterampilan
Praktik
No. 4.8.1
Indikator Memberi contoh implementasi peraturan yang berdasar pada AlQur'an, hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam
Soal 1. Buatlah peta konsep contoh implementasi peraturan yang berdasar pada Al-Qur'an, hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam. 2. Kerjakan di kertas manila ukuran 40 x 60 cm.
Rubrik penilaian: No. 1 2 3 4
Aspek yang Dinilai Kesesuaian isi dengan judul Kebenaran materi Kreativitas Estetika Jumlah
Skor Maksimal 30 40 15 15 100
Skor Perolehan
Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Maksimal
3. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang belum tuntas mendapat materi remedial sesuai dengan indikator pada KD yang belum tuntas
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
205
MODUL METODE PEMBELAJARAN
205
4. Pengayaan Peserta didik yang sudah tuntas diberi kegiatan untuk mencari sumber hukum yang mendukung pelaksanaan kegiatan yang ada di masyarakat (gotong royong, pernikahan, perayaan ulang tahun seseorang, penyelenggaraan tahlil dan walimatusyafar.
MEDIA, ALAT, BAHAN, DANSUMBER PEMBELAJARAN 1. Media/Alat • LCD proyektor, laptop, kertas plano, PowerPoint. 2. Bahan • film pendek terkait materi. 3. Sumber Belajar • Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Kemenag RI • Buku Siswa PAI dan Budi Pekerti SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, Jakarta: Kemendikbud RI
• www. YouTube: ........................
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
206
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
O. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning=PBL) adalah metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan masalah melalui tahapan metode ilmiah, sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah dan memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah. Metode ini mempunyai karakteristik belajar dimulai dengan suatu masalah dan pemecahannya berdasarkan pengalaman sehari-hari. Belajar pada hakikatnya menggambarkan kondisi kehidupan nyata dan ini berarti melaksanakan pembelajaran yang bermakna. PBL menggunakan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa, di mana guru berperan sebagai fasilitator dan diseminator, serta menggunakan masalah yang terbuka sebagai stimulus awal dan kerangka pembelajaran (Wilkerson dan Gijselaers, 1996)
Kegunaan 1. Pengelompokan secara heterogen (ras, suku, golongan dan kecerdasan) bisa membantu untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien. 2. Membantu peserta didik dalam memperoleh berbagai pengalaman dalam mengubah tingkah laku, tidak hanya menguasai pengetahuan tetapi juga membentuk sikap sesuai dengan materi pembelajaran. 3. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis dan memecahkan masalah sehingga peserta didik aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri dan bisa mengatasi permasalahan dalam kehidupannya sehari-hari.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
207
Tahapan Pelaksanaan Bahan yang disiapkan Materi pembelajaran (buku peserta didik atau sumber lain) yang bisa menjadi referensi dalam penyelesaian masalah, alat tulis, kertas untuk merangkum data-data dan informasi.
Pokok bahasan yang sesuai Menganalisis Al-Hujurat (49): 10 dan 12; serta hadis tentang kontrol diri (mujahadah annafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwwah).
208
1. Pengelompokan secara heterogen (ras, suku, golongan dan kecerdasan) bisa membantu untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien. 2. Tiap kelompok memperoleh masalah yang berbeda terkait materi yang dipelajari yang disiapkan oleh guru. 3. Peserta didik mengamati masalah dan menganalisis permasalahan yang ada. 4. Peserta didik membaca rujukan dari berbagai sumber yang disediakan. 5. Peserta didik mendiskusikan permasalahan dan merumuskan solusinya. 6. Setiap kelompok merumuskan solusi untuk memecahkan masalah. 7. Pelaporan hasil diskusi.
Kiat Sukses dalam pelaksanaan Metode ini akan berhasil jika: • Menggunakan kelompok kecil; • Masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata peserta didik.
MODUL METODE PEMBELAJARAN
CONTOH
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
SMA/SMK .........................
Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
X/ganjil
Alokasi Waktu
1 X 3 JPL
Pokok Bahasan
Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan
KI
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam semesta serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
209
KD
KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-1 1.1. Meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwwah) adalah perintah agama KD pada KI-2 2.1 Berperilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), berprasangka baik (husnuzzan), dan menjalin persaudaraan (ukhuwwah) sebagai implementasi dari perintah Al-Hujurat/49: 10 dan 12serta hadis terkait KD pada KI-3 3.1 Menganalisis Al-Hujurat/49: 10 dan 12; serta hadis tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwwah) KD pada KI-4 4.1.1 Membaca Al-Hujurat/49: 10 dan 12, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Al-Hujurat/49: 10 dan 12dengan fasih dan lancar 4.1.3 Menyajikan hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwwah) sesuai dengan pesan Al-Hujurat /49: 10 dan 12, serta hadis terkait
IPK
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator KD pada KI-1 1.1.1. Menunjukkan keyakinan, bahwa kontrol diri (mujahadah an-nafs) adalah perintah agama 1.1.2. Menunjukkan keyakinan, bahwa prasangka baik (husnuzzan), adalah perintah agama 1.1.3. Menunjukkan keyakinan, bahwa persaudaraan (ukhuwwah) adalah perintah agama Indikator KD pada KI-2 2.1.1 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), sebagai implementasi dari perintah AlHujurat/49: 10 dan 12 serta hadis terkait 2.1.2 Menunjukkan perilaku berprasangka baik (husnuzzan), sebagai implementasi dari perintah AlHujurat/49: 10 dan 12 serta hadis terkait 2.1.3 Menunjukkan perilaku menjalin persaudaraan (ukhuwwah) sebagai implementasi dari perintah Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadis terkait Indikator KD pada KI-3 3.1.1 Menerjemahkan kata/lafal dan ayat al-Hujurat/49: 10, dan al-Hujurat/49: 12; serta hadis tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwwah) 3.1.2 Mengidentifikasi makna isi kandungan al-Hujurat/49: 12, dan al-Hujurat/49: 10; serta hadis tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwwah) 3.1.3 Mengidentifikasi hikmah dan manfaat perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwwah) dan menerapkannya dalam kehidupan
210
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Indikator KD pada KI-4 4.1.1.1 Membaca Al-Hujurat /49: 10 dan 12, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf 4.1.2.1 Menyampaikan hafalan Al-Hujurat/49: 10 dan 12 dengan fasih dan lancar 4.1.3.1 Menyajikan hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwwah) sesuai dengan pesan Al-Hujurat (49): 10 dan 12, serta hadis terkait
MP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Memahami Makna Kontrol Diri, Prasangka Baik, dan Husnuzzan al-Hujurat/49: 10
“orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” al-Hujurat/49: 12
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” 2. Pengendalian Diri (Mujāhadah an-Nafs) Pengendalian diri atau kontrol diri (mujāhadah an-nafs) adalah menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, seperti sifat serakah atau tamak. Dalam literatur Islam, pengendalian diri dikenal dengan istilah aś-śaum, atau puasa. Puasa adalah salah satu sarana mengendalikan diri. Hal tersebut berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang artinya:
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
211
“Wahai golongan pemuda! Barangsiapa dari antaramu mampu menikah, hendaklah dia nikah, kerana yang demikian itu amat menundukkan pemandangan dan amat memelihara kehormatan, tetapi barangsiapa tidak mampu, maka hendaklah dia puasa, kerana (puasa) itu menahan nafsu baginya.” (H.R. Bukhari) 3. Prasangka Baik (husnuzzan) Prasangka baik atau husnuzzan berasal dari kata Arab yaitu husnu yang artinya baik, dan zan yang artinya prasangka. Jadi prasangka baik atau positive thinking dalam terminologi Islam dikenal dengan istilah husnuzzan. Secara istilah husnuzzan adalah sikap orang yang selalu berpikir positif terhadap apa yang telah diperbuat oleh orang lain. Lawan dari sifat ini adalah buruk sangka (su’uzzan), yaitu menyangka orang lain melakukan hal-hal buruk tanpa adanya bukti yang benar. Dalam ilmu akhlak, husnuzzan dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu husnuzzan kepada Allah SWT husnuzzan kepada diri sendiri, dan husnuzzan kepada orang lain. Prasangka baik adalah sifat sangat penting dimiliki oleh setiap orang yang beriman. Sebaliknya, prasangka buruk adalah sifat yang harus dijauhi dan dihindari. 4. Persaudaraan (ukhuwwah) Persaudaraan (ukhuwwah) dalam Islam dimaksudkan bukan sebatas hubungan kekerabatan karena faktor keturunan, tetapi yang dimaksud dengan persaudaraan dalam Islam adalah persaudaraan yang diikat oleh tali aqidah (sesama muslim) dan persaudaraan karena fungsi kemanusiaan (sesama manusia makhluk Allah SWT). Kedua persaudaraan tersebut sangat jelas dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yaitu mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum An¡ar, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan suku-suku lain yang tidak seiman dan melakukan kerja sama dengan mereka.
212
MODUL METODE PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa 2. Guru mengecek kesiapan, presensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya 3. Guru dan peserta didik bertadarus antara 5-10 menit (membaca/hafalan Al-Qur'an atau surah pendek pilihan) 4. Guru melakukan apersepsi (sejauh mana peserta didik memahami hubungan pelajaran yang lalu dan atau konsep yang dimiliki dengan materi yang akan diajarkan) 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, serta mengomunikasikan menggunakan metode problem-based learning 7. Guru memberikan tes awal (pre-test) untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang akan diajarkan
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Mengamati a. Peserta didik duduk dalam beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 4-5 orang b. Peserta didik membaca Al-Hujurat (49): 10 dan 12 juga terjemahnya pada buku panduan atau sumber belajar yang telah disiapkan, 20 menit c. Peserta didik mengamati video terkait dengan kontrol diri d. Peserta didik dalam kelompok menelaah sebuah bacaan singkat tentang suatu masalah 2. Menanya a. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan bacaan Al-Qur'an pada Al-Hujurat (49): 10 dan 12 b. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas dari tayangan video c. Peserta didik menanyakan kepada teman maupun guru hal-hal yang belum jelas dari bacaan singkat tersebut 3. Mengumpulkan Informasi (mencoba) a. Peserta didik menganalisis permasalahan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki b. Peserta didik mengumpulkan informsi terkait dengan rencana pemecahan masalah c. Peserta didik mencari dan membaca referensi untuk pemecahan masalah
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
213
4. Menalar (mengasosiasi) a. Peserta didik menyusun dugaan sementar (hipotesis) b. Peserta didik melakukan analisis terhadap data-data dan informsi yang diperolehnya c. Peserta didik menyempurnakan perumusan masalah dengan merefleksikannya melalui gambaran nyata yang mereka pahami 5. Mengomunikasikan a. Peserta didik menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan secara kolaboratif b. Peserta didik menguji alternatif pemecahan yang sesuai dengan permasalahan c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
PENDAHULUAN (15 MENIT )
KEGIATAN INTI (105 MENIT )
PENUTUP (15 MENIT )
1. Guru melakukan refleksi untuk menguatkan penerapan berperilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), berprasangka baik (husnuzzan), dan menjalin persaudaraan (ukhuwwah) di rumah, di sekolah atau di masyarakat 2. Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut 3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara individu maupun kelompok, bagi peserta didik yang belum menguasai materi kontrol diri (mujahadah an-nafs), berprasangka baik (husnuzzan), dan menjalin persaudaraan (ukhuwwah) dengan melakukan remedial, atau pengayaan bagi peserta didik yang sudah menguasai materi pembelajaran 4. Peserta didik menyampaikan pesan moral terkait materi yang dipelajari 5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya 6. Guru dan peserta didik berdoa untuk menutup pelajaran
214
MODUL METODE PEMBELAJARAN
PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN 1. 2.
Teknik penilaian: Penilaian sikap : Observasi Penilaian pengetahuan : Tes tulis Penilaian sikap : Praktik Instrumen penilaian (Lampiran): a. Penilaian Sikap Observasi Materi : Q.S Al-Hujurat/49: 10 dan 12 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan persaudaraan Kelas : X/Ganjil Sikap yang Diamati:
1) Tidak mudah marah 2) Berpikir positif 3) Memiliki banyak teman 4) Suka bertegursapa 5) Memberi salam Skor
Skor 4 jika selalu melakukan sikap yang diamati.
Skor 3 jika sering melakukan sikap yang diamati.
Skor 2 jika jarang melakukan sikap yang diamati
Skor 1 Jika tidak melakukan sikap yang diamati.
No.
Nama Peserta Didik
Sikap yang Diamati 1
2
3
4
5
Jumlah
Predikat
1 2 3 4 5
Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
215
b. Penilaian Pengetahuan Tes tulis/uraian No.
Indikator
Soal
3.1.1
Menerjemahkan kata/lafal dan ayat alHujurat/49: 10, dan Al-Hujurat/49: 12 serta hadis tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwwah)
1. TerJemahkanlah Al-Hujurat/49: 10, dengan tepat. 2. TerJemahkanlah Al-Hujurat/49: 12, dengan tepat.
3.1.2
Mengidentifikasi makna isi kandungan al-Hujurat/49: 12, dan al-Hujurat/49: 10 serta hadis tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwwah)
1. Jelaskan dengan singkat makna isi kandungan Al-Hujurat/49: 10. 2. Jelaskan dengan singkat makna isi kandungan Al-Hujurat/49: 10.
3.1.2
Mengidentifikasi hikmah dan manfaat perilaku kontrol diri (mujahadah annafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwwah) dan menerapkannya dalam kehidupan
1. Tulislah makna, hikmah, dan manfaat perilaku kontrol diri. 2. Tulislah makna, hikmah, dan manfaat perilaku prasangka baik. 3. Tulislah makna, hikmah, dan manfaat persaudaraan.
Petunjuk penskoran: 1) 2) 3) 4)
Setiap jawaban yang benar dan lengkap diberi skor 5 Setiap jawaban yang benar namun kurang lengkap diberi skor 4 Setiap jawaban kurang lengkap diberi skor 3 Ada jawaban tapi salah diberi skor 2 Skor Perolehan
Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
C. Penilaian Keterampilan No.
Praktik Indikator
Soal
4.1.1.1
Membaca Al-Hujurat /49: 10 dan 12, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf
1. Bacalah Al-Hujurat /49: 10 dengan tajwid dan makharijul huruf yang tepat. 2. Bacalah Al-Hujurat /49: 12 dengan tajwid dan makharijul huruf yang tepat.
4.1.2.1
Menyampaikan hafalan Al-Hujurat/49: 10 dan 12 dengan fasih dan lancar
1. Sajikanlah Hafalan Al-Hujurat/49: 10 dengan fasih dan lancar. 2. Sajikanlah Hafalan Al-Hujurat/49: 12 dengan fasih dan lancar.
216
MODUL METODE PEMBELAJARAN
4.1.3.1
Menyajikan hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwwah) sesuai dengan pesan Al-Hujurat (49): 10 dan 12, serta hadis terkait
1. Tulis dan jelaskan hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs) sesuai dengan pesan Al-Hujurat (49): 10 dan 12, serta hadis terkait. 2. Tulis dan jelaskan hubungan antara kualitas keimanan dengan prasangka baik (husnuzzhan) sesuai dengan pesan Al-Hujurat (49): 10 dan 12, serta hadis terkait. 3. Tulis dan jelaskan hubungan antara kualitas keimanan dengan persaudaraan (ukhuwwah) sesuai dengan pesan Al-Hujurat (49): 10 dan 12, serta hadis terkait.
Petunjuk penskoran indikator 4.1.3.1: 1) Setiap jawaban yang benar dan lengkap diberi skor 5 2) Setiap jawaban yang benar namun kurang lengkap diberi skor 4 3) Setiap jawaban kurang lengkap diberi skor 3 4) Ada jawaban tapi salah diberi skor 2 Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Tertinggi
Rubrik penilaian bacaan dan hafalan 4.1.1.1 dan 4.1.2.1: No. 1 2 3 4
Aspek yang Dinilai Bacaan benar, tajwid benar, lafal benar Membaca/menghafal dengan lancar tanpa hambatan Suara terdengar jelas Percaya diri Jumlah
Skor Maksimal 30 30
Skor Perolehan
20 20 100
Skor Perolehan Skor Akhir =
X4 Skor Maksimal
3. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang belum tuntas mendapat materi remedial sesuai dengan indikator pada KD yang belum tuntas. 4. Pengayaan Peserta didik yang sudah tuntas diberi kegiatan untuk membuat daftar contoh perilaku implementasi dari kontrol diri, berprasangka baik, dan persaudaraan.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
217
MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media a. Video pembelajaran b. CD Pembelajaran 2. Alat a. Laptop b. LCD Proyektor 3. Bahan a. Teks bacaan dalam software Qurnflash_tajwed dan Quran-in-word-1.3 b. Lembar kerja c. Kartu Masalah 4. Sumber Belajar 1) Al-Qur'an dan terjemahannya, Jakarta: Kementerian Agama RI, 2006. 2) Hadis Shahih, Bukhri dan Muslim 3) Buku Siswa dan Guru PAI Kelas X SMA/SMK, Jakarta: Kemendikbud Jakarta, 2014.
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………..,…………………............
.................................. NIP
........................................ NIP
218
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Guru Mata Pelajaran PAI dan BP,
BAB
METODE PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN REFLEKSI
A. Metode Mind Mapping Metode mind mapping atau Concept Map (peta konsep) ini dilakukan dengan cara membuat satu gambar atau diagram tentang konsepkonsep utama yang saling berhubungan. Gambar atau diagram tersebut ditandai dengan garis panah dan di setiap garis panah ditulis label yang membunyikan bentuk hubungan antar konsep-konsep tersebut.
5
Tujuan dari metode ini adalah untuk mengembangkan kemampuan menggambarkan kesimpulan-kesimpulan, kemampuan mensintesis dan mengintegrasikan informasi menjadi satu, dan mengembangkan kemampuan berpikir holistik untuk melihat keseluruhan dan bagianbagian. Langkah-langkah metode Mind Mapping: 1. Guru meminta siswa melakukan brainstorming (curah pendapat) tentang konsep atau wacana yang telah dipelajari sebanyak-banyaknya (15-25 konsep). 2. Bagilah para siswa ke dalam 4 atau lima kelompok. 3. Kemudian guru meminta setiap kelompok memilih 10-12 konsep yang tepat dari konsep-konsep yang ditawarkan. 4. Lalu guru meminta setiap kelompok untuk meletakkan konsep-konsep itu dalam satu gambar sehingga antara konsep-konsep itu terhubung satu sama lain dengan garis panah yang mempunyai makna. 5. Bandingkan peta yang dibuat oleh setiap kelompok dan bandingkan pula dengan peta yang guru sendiri buat. Variasi: Metode ini dapat dipadukan dengan metode yang lain, yakni pada saat penguatan. Misalnya, pada mata pelajaran PAI dan BP setelah mempelajari materi ibadah, guru meminta siswa untuk memperhatikan hubungan antara macam-macam ibadah. Ibadah dibagi dua macam: mahdhah dan ghairu mahdhah. Ibadah mahdhah bermacam-macam pula ada yang wajib dan ada yang sunnah, dst.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
219
B. Metode Reflective Thinking Metode reflective thinking disebut juga critical incident (kejadian penting) atau metode testimoni. Melalui metode ini peserta didik melakukan atau refleksi atas pengalaman dan kejadian penting yang membekas dan berkesan kuat pada dirinya. Metode ini digunakan untuk mengutamakan siswa memulai pembelajaran. Penggunaan metode ini bertujuan untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan merefleksikan pengalaman mereka. Langkah-langkah metode reflective thinking: 1. Sampaikan kepada siswa, topik atau materi yang akan dipelajari dalam kegiatan pembelajaran. 2. Beri mereka waktu beberapa menit untuk mengingat-ingat pengalaman penting mereka yang tidak terlupakan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari. 3. Tanyakan pengalaman penting apa yang mereka alami baik yang menyenangkan, mengharukan, menyedihkan, dsb. 4. Selanjutnya sampaikan materi pelajaran dengan cara mengaitkan pengalaman-pengalaman siswa dengan materi tersebut. Variasi Untuk lebih efektif dan memberi kesan, peserta didik duduk dalam formasi lingkaran agar terjadi komunikasi interarktif baik antar peserta didik maupun peserta didik dengan guru. Metode ini tepat digunakan untuk materi-materi dalam PAI dan BP, baik yang terkait dengan akhlak, akidah, maupun ibadah. Misalnya, dalam materi akhlak kepada sesama, guru bisa menanyakan pengalaman para siswa yang berkesan dalam pergaulan mereka dengan orang tua, dengan tetangga, atau dengan teman-temannya. Dari pengalaman yang disampaikan oleh siswa guru bisa menjelaskan mana akhlak yang terpuji, dan mana akhlak yang tercela.
220
MODUL METODE PEMBELAJARAN
BAB
METODE PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN PENGUATAN DAN PENGAYAAN A. Metode Diskusi Metode diskusi mendorong peserta didik untuk berdialog dan bertukar pendapat, dengan tujuan agar peserta didik terdorong untuk berpartisipasi secara optimal, tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap harus mengikuti etika yang disepakati bersama. Metode diskusi adalah cara memecahkan masalah yang dipelajari melalui penyampaian pendapat dalam diskusi kelompok. Dalam pembelajaran dengan metode diskusi memberi peluang kepada peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran, walaupun guru masih menjadi kendali utama.
6
Diskusi dapat dilaksanakan dalam dua bentuk yaitu: 1. Diskusi kelompok kecil (small group discussion) dengan kegiatan kelompok kecil. 2. Diskusi kelas yang melibatkan semua peserta didik di dalam kelas, baik dipimpin langsung oleh gurunya atau dilaksanakan oleh seorang atau beberapa pemimpin diskusi yang dipilih langsung oleh peserta didik dengan tujuan untuk: a. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar dapat berkomunikasi secara lisan. b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan pengetahuan dan informasi yang telah dimiliki. c. Mengembangkan sikap saling hormat menghormati dan tenggangrasa terhadap keragaman pendapat orang lain dalam rangka mengembangkan kecerdasan interpersonal peserta didik. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam diskusi. Ditinjau dari bentuknya, metode diskusi dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Whole Group merupakan bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal, paripurna dsb.) 2. Buzz Group merupakan suatu diskusi kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang dengan tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga peserta didik saling berhadapan untuk memudahkan pertukaran pendapat. 3. Panel merupakan suatu diskusi kelompok narasumber orang besar dengan beberapa yang dianggap ahli untuk mendiskusikan objek tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator.
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
221
4. Syndicate Group merupakan bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang yang masingmasing melakukan tugas yang berbeda. Guru menjelaskan garis besar masalah dengan aspek-aspeknya, kemudian tiap kelompok bertugas membahas suatu aspek tertentu yag berbeda dengan kelompok lainnya dan membuat kesimpulan untuk dilaporkan dalam sidang pleno serta didiskusikan lebih lanjut. 5. Simposium merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini sering menggunakan sidang paralel, karena ada beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari peserta. Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil simposium. 6. Brainstorming merupakan suatu diskusi di mana anggota kelompok bebas menyumbangkan ide-ide baru terhadap suatu masalah tertentu dipimpin seorang ketua dan dilaksanakan dengan cepat (dalam waktu pendek). Semua ide yang sudah masuk dicatat untuk kemudian diklasifikasikan menurut suatu urutan tertentu. Suatu saat mungkin ada di antara ide baru tersebut yang dirasa menarik untuk dikembangkan. 7. Informal Debate merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra. Dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang kaya dimensi dan kedalamannya tinggi. 8. Seminar pada umumnya merupakan suatu forum pembahasan yang bersifat ilmiah. Suatu pokok persoalan dibahas secara teoritis, bila perlu dibuka suatu pandangan umum. Berdasarkan kertas kerja yang ada, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas lebih lanjut. Pimpinan kelompok sewaktu waktu menyimpulkan hasil kerja kelompoknya dan dari hasil-hasil kelompok disusun suatu perumusan oleh panitia perumus yang ditinjau. 9. Fish Rowt diskusi terdiri dari beberapa orang peserta yang dipimpin oleh seorang ketua. Tempat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta, seolah-olah menjaring ikan dalam sebuah mangkuk. Kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat duduk di kursi kosong tersebut. Ketua mempersilahkan berbicara dan setelah selesai kembali ke tempat semula. Penerapan metode diskusi dalam proses pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut: a. Guru menentukan suatu masalah yang akan didiskusikan atau guru meminta kepada peserta didik untuk mengemukakan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan. b. Guru menjelaskan tujuan diskusi. c. Guru memberikan ceramah dengan diselingi tanya jawab mengenai materi pelajaran yang didiskusikan.
222
MODUL METODE PEMBELAJARAN
d. Guru mengatur giliran pembicaraan supaya tidak semua peserta didik serentak berbicara mengeluarkan pendapat. e. Guru menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh kelas dapat mendengarkan apa yang sedang dikemukakan. f. Mengatur agar sifat dan isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok permasalahan. g. Membuat catatan hal-hal yang menurut pendapat guru harus segera dikoreksi yang memungkinkan peserta didik tidak menyadari memperoleh pendapat yang salah. h. Selalu berusaha agar diskusi berlangsung antara peserta didik dengan peserta didik.
B. Exhibition and Celebration Metode pembelajaran exhibition and celebration artinya pameran dan merayakan. Melalui metode ini peserta didik dapat memamerkan proyek dan mempresentasikan melalui ide-ide kreatif. Ide-ide kreatif tersebut disajikan dalam bentuk karya seni rupa maupun seni suara/gerak. Hampir sama dengan gallery walk, peserta didik akan berpindah dari satu pos ke pos lain. Langkah-langkah metode exhibition and celebration: a. Secara berkelompok peserta didik membuat media presentasi yang ditempelkan pada karton. b. Pajangkan media presentasi di dinding kelas sebagai bahan galeri pameran (exhibition). c. Setiap kelompok mengunjungi galeri kelompok lain dan memberikan penilaian. d. Guru memberikan penguatan. Variasi: Pertunjukan yang berlangsung meriah sudah merupakan perayaan atas karya peserta didik.
C. Metode Happy Performance Metode happy performance dapat diartikan menampilkan dengan kegembiraan. Melalui metode ini peserta didik akan merefleksikan materi pembelajaran dalam bentuk karya seni sederhana seperti: lagu, puisi, pantun, petatah-petitih, stand up comedy; lebih baik lagi bila ditampilkan sesuai dengan muatan lokal. Metode ini bertujuan mengasah kreativitas seni peserta didik dalam mengekspresikan materi pembelajaran. Langkah-langkah metode happy performance: a. Setelah selesai pembelajaran, guru membagi tugas kepada semua kelompok agar mereka membuat karya seni terkait materi
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
223
b. c. d. e.
pembelajaran. Setiap kelompok membuat karya yang berbeda (contoh karya seni sebagaimana tersebut di atas). Misalnya, pada materi “jujur” peserta didik membuat lagu dan puisi tentang kejujuran. Berikan waktu yang cukup untuk membuat dan berlatih, misalnya 15 menit. Setiap kelompok dipersilakan menampilkan karya. Kelompok lain memberikan penilaian. Guru memberikan penguatan.
Variasi: Penampilan dapat diiringi dengan alat musik.
224
MODUL METODE PEMBELAJARAN
BAB
PENUTUP
Dalam kegiatan pelatihan ini, semua sarana dan prasarana pendukung harus di cek kesiapannya dengan baik, seperti: microphone, sound system, LCD projektor, laptop, slide PowerPoint, dan lainnya, sehingga dipastikan dalam kondisi siap untuk digunakan. Hal ini perlu dilakukan oleh fasilitator di setiap sesi dari awal sampai dengan akhir, agar tidak terjadi gangguan yang bisa menghambat berlangsungnya kegiatan pelatihan. Dengan demikian, fasilitator harus datang setiap hari paling lambat 1 jam ke ruang pelatihan sebelum waktu awal pelatihan pada hari itu dimulai. Adapun metode-metode yang tertuang dalam modul ini merupakan panduan umum dalam pelatihan, sehingga dalam proses pembelajaran di sekolah dapat dimodifikasi oleh guru sesuai dengan kondisi peserta didik serta sarana dan prasarana yang ada. Semangat guru dalam mengembangkan pembelajaran berbasis nilai-nilai Islam Rahmatan Lil ’Alamin menjadi unsur terpenting selain metode dan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, sehingga kelak akan lahir generasi bangsa Indonesia yang bisa mengamankan dan menyelamatkan dirinya, orang lain, dan lingkungannya dari hal-hal yang merusak atau mencelakakan, serta gemar berbuat baik dimanapun, kapanpun, dan kepada siapapun.
7
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
225
DAFTAR PUSTAKA
Anita Lie. (2008). Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo. Anitah, W, Sri, dkk. (2009). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka Ar-Raghib al-Asfahani (tanpa tahun). Mu’jamu Mufradat Alfadz Al-Quran. Beirut: Dar al-Fikr Capel, Susan, Marilyn Leask, and Tony Turner (2013). Learning to Teach in the Secondary School: A Companion to School Experience. 6th. Edition. London: Routledge. Cardno Emerging Markets (Australia) Pty Ltd. (Cardno), Australia and in association with Oxford Policy Management Limited (OPM), United Kingdom (2015). Pengayaan Muatan Nilai-nilai Budaya Damai Dalam Materi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Jakarta: ACDP, 2015 ________. (2015). Pendidikan Nilai-nilai Budaya Damai Pada Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah. Jakarta: ACDP, 2015 Chester, M and R. Fox (1966). Role Playing Methods in the Classroom. Science Research Association Inc. www.teachervision.com/group-work/ cooperative-learning/48547.html. Cornbleth, Catherine (1975). “Research in Review: Student Questioning as A Learning Strategy”. Fundamental Leadership. Association for Supervision and Curriculum Development. Departemen Agama Republik Indonesia (2010). Al Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: PT Lentera Abadi Departemen Agama Republik Indonesia (tanpa tahun). Al Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Gema Risalah Press Departemen Agama RI (2004). Al Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Kementerian Agama RI. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI (2015). Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Islam 2015-2019 (Draft I). Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI (2015). Draft I Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Islam 2015-2019. Djumingin, Sulastriningsih (2011). Strategi dan Aplikasi Model Pembelajaran Inovatif Bahasa dan Sastra. Makassar: Badan Penerbit UNM. Ginnis, Paul (2002). The Teacher’s Toolkit: Raise Classroom Achievement with Strategies for Every Learner. Bethel CT, Crown House Publishing., Ltd.
226
MODUL METODE PEMBELAJARAN
Hamdani, (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Indra Jati Sidi. (2004). Pelayanan Profesional, Kegiatan Belajar-Mengajar yang Efektif. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas. Knowles, Malcolm (1980). Modern Practice of Adult Education: From Pedagogy to Andragogy. Wilton, Connecticut: Association Press. Kolb, D.A (1984). Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and Development. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-all. Lampiran Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019. Buku II: Agenda Pembangunan Bidang. Lorna Currant (1994). Language Arts and Cooperative Learning: Lesson for the Little One. MCPM-AIBEP (2008). MCPM Policy: Transactional vs Transformational, disampaikan pada Lokakarya MCPM-AIBEP tanggal 28 April 2009. Meg, O’Mahary (2006). Teams-Games-Tournament (TGT): Cooperative Learning and Review. NABT Conference, October 14, 2006. www. thinkinghistory.co.uk/ActivitdyModel/ActModMarketPlace.html#what. Mihtahul Huda (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muhammad Fuad Abd al-Baqi (1992). Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz AlQuran al-Karim. Birut: Dar al-Fikr Nana Sudjana (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S. (2004). Didaktik Azas-azas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Paul Ginnis, terj. Wasi Dewanto(2008). Trik dan Taktik Mengajar, Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di Kelas. Jakarta: Indeks. Schön, D.A. (1991). The Reflective Turn: Case Studies In and On Education Practice. New York: Teachers Press, Columbia University. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (tt). Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD. Jakarta: Kementarian Agama RI (draft final). ________. (tt). Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP. Jakarta: Kementarian Agama RI (draft final).
Bimbingan Teknis Metode Pembelajaran PAI dan BP Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin
227
________. (tt). Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK. Jakarta: Kementarian Agama RI (draft final). Thomas, John D (2000). A Review of Research on Project-Based Learning. San Rafael, California: The Autodesk Foundation. Uno, Hamzah B (2007). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Weston, Deborah et. all. (2013). Islam in Today’s World: Religion In Focus. Revised Edition. London: Hodder Education. Wikerson, L and Gijselaers, W.H. (1996). “Concluding Comments” in Wikerson, L and Gijselaers, W.H. (Eds). Bringing problem-based learning to higher education: Theory and Practice. San Francisco: Jossey–Bass. Yasyin, Sulchan (1995). Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah. Young, Johnnie (2007). 100 + Ideas for Managing Behaviour. London: Bloomsbury Publishing Ltd. Zingaro, Daniel (2008). Group Investigation: Theory and Practice. www. danielzingaro.com/gi.pdf
228
MODUL METODE PEMBELAJARAN