MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK
Versi
3.0
Tahun Penyusunan
2011
Tim Penyusun
1. Hantoro Arief Gisijanto 2. Radi Sahara 3. C. Widi Pratiwi 4. Novi Indah Purwaningsih 5. Syahreza Marasutan Pohan 6. Suhaenah
Laboratorium Akuntansi Lanjut A Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA
Pertemuan 5 Variabel Costing
Objektif: 1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dan pengertian Variabel Costing 2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan Variabel Costing
Page 2
P5.1 Teori VARIABEL COSTING Variable costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variable kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Manfaat variable costing : 1. laporan L/R dengan contribusi margin hamper mengikuti pemikiran manajemen tentang prestasi laba sebagai fungsi penjualan. 2. informasi untuk analisis biaya-volume-laba dapat diperoleh langsung dari laporan L/R 3. penentuan harga pokok variable menyajikan dasar untuk menyiapkan anggaran fleksibel (yang memisahkan biaya variable dari biaya tetap)
Kelemahan variable costing : 1. pemisahan pola perilaku biaya menjadi biaya variable dan tetap sebenarnya sulit dan hasilnya merupakan taksiran. 2. penentuan harga pokok variable tidak dapat digunakan untuk pelaporan eksternal, maksudnya tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim (SAK) 3. Untuk perusahaan yang kegiatan usahanya bersifat musiman, variable costing akan menyajikan kerugian yang berlebihan dalam periode tertentu dan menyajikan laba yang tidak normal pada periode lainnya. 4. tidak diperhitungkannya biaya overhead pabrik tetap dalam persediaan dan harga pokok persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah, sehingga akan mengurangi odal kerja yang dilaporkan untuk tujuan-tujuan analisis keuangan. Contribusi Margin = Hasil Penjualan – Biaya Variabel
Menghitung nilai persediaan akhir Produk terjual = xx% X xxx unit = xxx unit Persediaan akhir tahun 2009 = xx% X xxx unit = xxx unit
Page 3
Nilai persediaan akhir tahun 2009 dengan metode variable costing : BBB
Rp. xxx
BTKL
Rp. xxx
BOP (V)
Rp. xxx +
HP. Produksi
Rp. xxx
HP. Produksi per unit = xxx / xxx = Rp. xxx Nilai persediaan akhir tahun 2009 = xxx unit X Rp. xxx = Rp. xxx
Nilai persediaan akhir tahun 2009 dengan metode full costing : BBB
Rp. xxx
BTKL
Rp. xxx
BOP (V)
Rp. xxx
BOP (T)
Rp. xxx +
HP. Produksi
Rp. xxx
HP. Produksi per unit = xxx / xxx= Rp. xxx Nilai persediaan akhir tahun 2009 = xxx unit x Rp. xxx = Rp. xxx
PT. Celline LAPORAN L/R VARIABLE COSTING PER 31 DESEMBER 2009
Penjualan
xxx unit x Rp. xxx
Rp. xxx
HPP Variable BBB
Rp. xxx
BTKL
Rp. xxx
BOP (V)
Rp. xxx +
HP. Produksi
Rp. xxx
Persediaan akhir
Rp. xxx -
HPP Variable
Rp. xxx
By. Adm & Umum (V)
Rp. xxx
By. Pemasaran (V)
Rp. xxx +
Total Biaya Variable
Rp. xxx -
Contribusi Margin
Rp. xxx
Page 4
Biaya Tetap BOP (T)
Rp. xxx
By. Adm & Umum (T)
Rp. xxx
By. Pemasaran (T)
Rp. xxx +
Total Biaya Tetap
Rp. xxx -
Laba Bersih
Rp. xxx
PT. Celline LAPORAN L/R FULL COSTING PER 31 DESEMBER 2009
Penjualan
xxx unit x Rp. xxx
Rp. xxx
HPP Variable BBB
Rp. xxx
BTKL
Rp. xxx
BOP (V)
Rp. xxx
BOP (T)
Rp. xxx +
HP. Produksi
Rp. xxx
Persediaan akhir
Rp. xxx -
HPP
Rp. xxx -
Laba Kotor
Rp. xxx
Biaya Operasi By. Adm & Umum (V)
Rp. xxx
By. Pemasaran (V)
Rp. xxx
By. Adm & Umum (T)
Rp. xxx
By. Pemasaran (T)
Rp. xxx +
Total Biaya Operasi
Rp. xxx -
Laba Bersih
Rp. xxx
Page 5
P5.2 Contoh Kasus CONTOH KASUS VARIABLE COSTING Berikut ini adalah data biaya dan persediaan akhir tahun 2010 dari PT. Echa 1. Produksi selama tahun 2010 sebanyak 260.000 unit. 2. 60% dari produksi tahun 2010 terjual dan sisanya masih tersimpan digudang pada akhir tahun. 3. BBB sebesar Rp. 70.000.000 4. BTKL sebesar Rp. 30.000.000 5. BOP (V) sebesar Rp. 45.000.000 dan BOP (T) sebesar Rp. 15.000.000 6. Harga jual per unit Rp. 6.000 7. Biaya administrasi dan umum (V) sebesar Rp. 26.000.000 dan Biaya administrasi dan umum (T) sebesar Rp. 16.000.000 8. Biaya pemasaran (V) sebesar Rp. 40.000.000 dan Biaya pemasaran (T) sebesar Rp. 25.500.000
Diminta : a. Hitunglah nilai persediaan akhir tahun 2010 dengan metode variable costing dan full costing! b. Buatlah laporan Laba Rugi menurut metode variable costing dan full costing!
Page 6
Jawaban : 1. Buka aplikasi program Variabel Costing
2. Tuliskan nama perusahaan, di tab 3. Tuliskan juga periode tahunnya, di tab 4. Masukkan jumlah produksinya,, di tab 5. Masukkan prosentase produksi terjual, di tab 6. Masukkan biaya bahan baku, di tab 7. Masukkan Biaya upah langsung, di tab 8. Masukkan Harga Jual / unit, di tab 9. Masukkan jumlah BOP variable dan BOP tetapnya, di tab 10. Masukkan Biaya Adm. & umum varibel dan tetapnya, di tab 11. Masukkan Biaya pemasaran variable dan tetapnya 12. Kemudian Klik Next
Page 7
13. Setelah klik next, otomatis program terbuka pada form selanjutnya, yaitu form 2
14. Masukkan persentase untuk produk terjual, di tab 15. Masukkan jumlah unit yang di produksi pada tahun 2009, di tab hingga muncul hasil kalinya, kemudian di tab lagi 16. Masukkan persentase persediaan akhir tahun 2010, di tab 17. Masukkan jumlah unit yang diproduksi pada tahun 2009, di tab hingga muncul hasil kalinya kembali,
18. Setelah muncul hasil kalinya, kemudian di tab lagi
Page 8
19. Kemudian mulai menghitung nilai persediaan akhir tahun 2010 20. Masukkan jumlah biaya bahan baku, di tab 21. Masukkan jumlah biaya tenaga kerja langsungnya, di tab 22. Masukkan jumlah biaya overhead pabrik yang variabelnya di tab, akan muncul hasil pada harga pokok produksinya 23. Kemudian di tab lagi, masukkan kembali jumlah harga pokok produksinya, jika sudah otomatis terisi, di tab lagi 24. Masukkan jumlah unit yang diproduksi, di tab 25. Akan muncul hasilnya yang disebut dengan harga pokok produksi per unit, di tab lagi 26. Masukkan nilai persediaan akhirnya, di tab 27. Kemudian masukkan kembali harga pokok produksi per unit yang sudah dihitung sebelumnya, jika sudah muncul otomatis langsung saja di tab kembali untuk mendapatkan hasilnya 28. Akan muncul hasil baginya yang disebut nilai persediaan akhir tahun 2010 dengan metode variable costing
29. Kemudian di tab lagi, dan mulai menghitung nilai persediaan akhir tahun 2010 dengan metode Full Costing
Page 9
30. Masukkan jumlah biaya bahan baku, di tab 31. Masukkan jumlah biaya tenaga kerja langsung, di tab 32. Masukkan jumlah biaya overhead pabrik (V) , di tab 33. Masukkan jumlah biaya overhead pabrik (T), di tab hingga muncul hasilnya yang disebut dengan harga pokok produksi, kemudian di tab kembali 34. Masukkan jumlah harga pokok produksi, di tab 35. Masukkan jumlah unit yang diproduksi, di tab hingga muncul hasilnya yang disebut dengan harga pokok produksi per unit, lalu di tab lagi 36. Masukkan jumlah unit yang diproduksi, di tab 37. Masukkan jumlah harga pokok produksi per unitnya, di tab lagi hingga muncul hasilnya sebagai nilai persediaan akhir tahun 2010 dengan metode full costing
38. Klik next untuk melanjutkan membuat laporan laba rugi 39. Secara otomatis laporan laba rugi baik dengan metode varabel costing maupun full costing akan muncul, dengan hanya mengklik tombol next. 40. Setelah mendapatkan seluruh hasilnya, klik Exit untuk mengakhiri program
Page 10
Page 11
Menghitung nilai persediaan akhir Produk terjual = 60% x 260.000 unit = 156.000 unit Persediaan akhir tahun 2010 = 40% x 260.000 unit = 104.000 unit
Nilai persediaan akhir tahun 2010 dengan metode variable costing : BBB
Rp. 70.000.000
BTKL
Rp. 30.000.000
BOP (V)
Rp. 45.000.000 +
HP. ProduksiRp. 145.000.000 HP. Produksi per unit = 145.000 / 260.000 = Rp. 558 Nilai persediaan akhir tahun 2010 = 104.000 unit x Rp. 558 = Rp. 58.000.000
Page 12
Nilai persediaan akhir tahun 2009 dengan metode full costing : BBB
Rp. 70.000.000
BTKL
Rp. 30.000.000
BOP (V)
Rp. 45.000.000
BOP (T)
Rp. 15.000.000 +
HP. Produksi
Rp. 160.000.000
HP. Produksi per unit = 160.000 / 260.000= Rp. 615 Nilai persediaan akhir tahun 2009 = 104.000 unit x Rp. 615 = Rp. 64.000.000
PT. Echa LAPORAN L/R VARIABLE COSTING PER 31 DESEMBER 2010
Penjualan
156.000 unit x Rp. 6.000
Rp. 936.000.000
HPP Variable BBB
Rp. 70.000.000
BTKL
Rp. 30.000.000
BOP (V)
Rp. 45.000.000 +
HP. Produksi
Rp. 145.000.000
Persediaan akhir
Rp. 58.000.000 -
HPP Variable
Rp. 87.000.000
By. Adm & Umum (V) By. Pemasaran (V)
Rp. 26.000.000 Rp. 40.000.000 +
Total Biaya Variable
Rp. 153.000.000 -
Contribusi Margin
Rp. 783.000.000
Biaya Tetap BOP (T)
Rp. 15.000.000
By. Adm & Umum (T)
Rp. 16.000.000
By. Pemasaran (T)
Rp. 25.500.000 +
Total Biaya Tetap
Rp. 56.500.000 -
Laba Bersih
Rp. 726.500.000 Page 13
PT. Echa LAPORAN L/R FULL COSTING PER 31 DESEMBER 2010
Penjualan
156.000 unit x Rp. 6.000
Rp. 936.000.000
HPP Variable BBB
Rp. 70.000.000
BTKL
Rp. 30.000.000
BOP (V)
Rp. 45.000.000
BOP (T)
Rp. 15.000.000 +
HP. Produksi
Rp. 160.000.000
Persediaan akhir
Rp. 64.000.000 -
HPP
Rp. 96.000.000 -
Laba Kotor
Rp. 840.000.000
Biaya Operasi By. Adm & Umum (V)
Rp. 26.000.000
By. Pemasaran (V)
Rp. 40.000.000
By. Adm & Umum (T)
Rp. 16.000.000
By. Pemasaran (T)
Rp. 25.500.000 +
Total Biaya Operasi
Rp. 107.500.000 -
Laba Bersih
Rp. 732.500.000
Page 14
P5.3 Latihan VARIABLE COSTING
Berikut ini adalah data biaya dan persediaan akhir tahun 2009 dari PT. celline 1. Produksi selama tahun 2009 sebanyak 255.000 unit. 2. 70% dari produksi tahun 2009 terjual dan sisanya masih tersimpan digudang pada akhir tahun. 3. BBB sebesar Rp. 60.000.000 4. BTKL sebesar Rp. 40.000.000 5. BOP (V) sebesar Rp. 35.000.000 dan BOP (T) sebesar Rp. 20.000.000 6. Harga jual per unit Rp. 5.000 7. Biaya administrasi dan umum (V) sebesar Rp. 26.650.000 dan Biaya administrasi dan umum (T) sebesar Rp. 16.350.000 8. Biaya pemasaran (V) sebesar Rp. 30.000.000 dan Biaya pemasaran (T) sebesar Rp. 24.500.000
Diminta : a. Hitunglah nilai persediaan akhir tahun 2009 dengan metode variable costing dan full costing! b. Buatlah laporan Laba Rugi menurut metode variable costing dan full costing!
Page 15
P5.4 Daftar Pustaka Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya. Edisi V. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Tim Pengembangan LABALA. 1998. Modul Assisten Akuntansi Biaya. Depok
Page 16