Modul 2
Materi dan Pembelajaran Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa, Makhluk Sosial dan Warga Negara Indonesia
M. KHANIF YUSMAN, M,Pd
Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa INDIVIDU ( in-dividere ) : tidak dapat dibagi-bagikan/ manusia yang berdiri sendiri & perorangan. Manusia merupakan penjumlahan daripada kemampuan tertentu yang bekerja sendiri : makan & berkembang biak, sensitif. (Aristoteles) Manusia terdiri atas zat rohaniah + zat material (Descartes). Manusia mrpkn satu kesatuan jiwa raga sebagai keseluruhan, jika mengamati bukan hanya melihat tetapi dipengaruhi oleh niat & kebutuhan(Wilhelm Wundth)
Bagian manusia • Fisik (konkret) : Raga/ jasmani • Nonfisik (abstrak) : Jiwa/ rohani
Sandangn, pangan, papan Keamanan, kepercayaan & keyakinan
Fokus materi : warga negara yang menganut agama
Setiap ajaran agama menuntut berperilaku baik dalam kehidupan secara horizontal disamping dalam bentuk ibadah vertikal sesuai dgn keyakinannya
Kewajiban ibadah (ritual) semua agama yaitu mengabdi kepada Tuhan sebagai pencipta • ISLAM : Masjid “belum sempurna iman seseorang, kalau ksh syng kpd orang belum sama dgn ksh syng kpd dirinya” “ciri orang yang beriman @ orang yg mencitai negaranya. • KRISTEN & PROTESTAN : Gereja “Tuhan menciptakan manusia untuk kebahagiaan manusia, dosa menghancurkan kebahagiaan manusia & yesus kristus pembebas manusia dari dosa
• HINDU : Klenteng (Sloka Moksartham jagat hitaca iti), tujuan agama ialah tercapainya kesejahteraan dunia & kebahagiaan spiritual. (catur purusa artha) 4 tujuan hidup manusia : 1. Dharma; kebenaran menurut agama, hukum & ilmu pengetahuan 2. Artha; kebendaan, kekayaan, harta benda (sandang, pangan, papan) & keperluan hidup 3. Kama; kenikmatan/ kepuasaan hidup 4. Moksa; kebahagiaan kekal abadi
BUDHA : Pura 4 sifat luhur hati nurani manusia (Catur Paramitha) : 1. Metta/ maitri; cinta kasih universal 2. Karuna; belas kasihan/ kasih sayang 3. Mudita; simpati 4. Upekha; batin yg teguh & seimbang Bagaimana menciptakan individu menjadi umat yang taat & menghargai orang lain dalam kondisi keyakinan agama yang berbeda???
Esensi nilai & moral : taqwa, toleran, rukun, kerjasama & saling menghormati
Kelangsungan Kehidupan Keagamaan di Indonesia
Pembukaan UUD 1945 alinea 2 “ atas berkat rahmat....” Sila pertama Pancasila, tercantum pada alinea 4 pembukaan UUD 1945 UUD 1945 ps. 29 (1 & 2) Dijabarkan dlm GBHN 1999-2004 KUHP ps. 156 a KUHP ps. 175
Individu sebagai Makhluk Sosial Benarkah manusia sebagai makhluk sosial ??
Manusia dengan ketidakberdayaan ketika lahir hingga dewasa secara naluriah manusia tidak dapat hidup menyendiri sehingga memerlukan hubungan dengan orang lain melalui aktivitas komunikasi Kecenderungan hasrat manusia untuk hidup serasi sebagai umpan balik yaitu : - Berkeinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya - Berkeinginan menjadi satu dengan alam sekelilingnya ( Soerjono Soekanto, 1990 )
Dengan menggunakan pikiran, perasaan & kehendaknya manusia dapat menghadapi & menyesuaikan diri dgn lingkungan di sekelilingnya.
• ALAM (udara dingin, alam yg kejam > rumah & pakaian • SEHAT > makan sebagai hasil alam
Kondisi & situasi lingkungan alam
Faktor motivasi bekerja sama dengan Orang lain
Kelompok sosial himpunan / kesatuan manusia yang hidup bersama
Bagaimana individu hidup bersama di masyarakat??? Manusia merupakan anggota suatu kelompok yg memiliki kesamaan dan perbedaan kepentingan
norma / aturan Sesuai dgn hak & kewajiban NILAI dlm masyarakat, (Harold Lasswell ) 1. Kekuasaan 5. ketrampilan (skill) 2. Pendidikan (enlightment) 6. kasih sayang (affection) 3. Kekayaan (wealth) 7. kejujuran & keadilan 4. kesehatan (well-being) 8. keseganan (respect)
Apa yg disebut Masyarakat?
Suatu sistem hubungan-hubungan yang ditertibkan, ( Robert Mac Iver ) Sekelompok manusia yang hidup bersama & bekerja sama to memuaskan keinginan bersama, ( Harold J. Laski ) Implikasinya bagaimana individu dapat hidup secara harmonis Esensi nilai dan moral individu sebagai makhluk sosial @ saling menghargai, Persamaan derajat, kasih sayang, ramah tamah, serasi, adil, cinta dan tenggang rasa
Individu sebagai Warga Negara Indonesia NEGARA : Suatu organisasi suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat (Miriam Budiardjo) Suatu masyarakat yg mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah (Max Weber) “suatu organisasi yg memiliki wewenang yg bersifat memaksa, monopoli & mencakup semua untuk mengendalikan persoalan bersama an. rakyatnya/ warga negaranya”
Apa saja hak & kewajiban warga negara? PASAL & AYAT 27 ayat 1
KEWAJIBAN WARGA NEGARA Menjunjung hukum & pemerintahan
HAK WARGA NEGARA Kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
27 ayat 2
Atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
28
1. 2. 3.
29 ayat 2
1. 2.
30 ayat 1
Usaha pembelaan negara
Berserikat Berkumpul Mengeluarkan pikiran lisan & tulisan Memeluk agama Beribadah sesuai agama
Usahan pembelaan negara
31 ayat 1
Mendapat pengajaran
34
Fakir miskin & anak anak terlantar dipelihara oleh negara
SIKAP & PERILAKU WARGA NEGARA ? Cogan, (1998) kategori warga negara : Harus memiliki identitas/ jati diri seuai ideologi negaranya. Memiliki hak tertentu yang dijamin oleh pemerintah Memiliki kewajiban untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dgn kepentingan publik & tanggung jawab. Memiliki tanggung jawab demi kepentingan umum Memiliki sikap menerima nilai-nilai dasar kemasyarakatan
Menghadapi abad 21, warga negara perlu memiliki karakteristik, ketrampilan & kompetensi yaitu :
Kemampuan mengamati masalah & tantangan sebagai anggota masyarakat global. Kemampuan bekerja sama Kemampuan memahami, menerima dan toleran terhadap budaya Kemampuan berfikir kritis & sistematis Mampu menyelsaikan konflik tanpa kekerasan Mampu mengubah gaya hidup Peka terhadap HAM Kesadaran & kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan politik
Konteks Individu sebagai Warga Negara Indonesia • Pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) • Kecakapan kewarganegaraan (civic skills) • Watak kewarganegaraan (civic dispositions) Margaret (1999), 3 komponen warga negara demokrasi di AS 1. Nilai kewarganegaraan (civic virtue) : 2. Karakter dan komitmen 3. Karakter warga negara yang konduktif Partisipasi warga negara : 1. Memimpin dan mengelola kelompok 2. Memonitor kebijakan publik & mempengaruhi kebijakan publik 3. Pengetahuan kewarganegaraan ( civic knowledge)