20
BAB III
III.1
METODOLOGI PENELITIAN
Metode
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk membahas dan menganalisa konsep kekuatan udara di institusi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) sebagai pendukung Sistem Pertahanan Udara Nasional dalam menjaga kedaulatan nasional . Pendekatan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif. Pertimbangannya adalah penelitian ini akan mempelajari fenomena yang terjadi dalam konsep kekuatan udara Sistem Pertahanan Udara Nasional (Sishanudnas) yang merupakan pengembangan yang sudah ada (penelitian sebelumnya). Fenomena yang akan dibahas secara mendalam bagaimana kekuatan udara Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) dengan menggunakan strategi Defence In Depth melaksanakan Operasi Pertahanan Udara dalam menindak setiap pelanggaran wilayah udara Indonesia yang dilakukan oleh wahana udara yaitu pesawat-pesawat terbang militer negara luar Indonesia yang melakukan tindakantindakan provokatif berupa manuver-manuver udara yang berpotensi mengancam kedaulatan NKRI. Alasan lainnya adalah metode penelitian ini permasalahan bersifat holistik (utuh), kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner, populasi dan sampel. Penggunaan pendekatan kualitatif diharapkan dapat menghasilkan suatu gambaran mengenai permasalahan sedalam-dalamnya secara utuh. Alasan lain dari penggunaan metode ini adalah : Pertama, peneliti dapat mengumpulkan data atau informasi mengenai kondisi sekarang dan informasi penting di lingkungan objek penelitian. Kedua, dapat mempelajari subjek penelitian secara mendalam sehingga mendapatkan informasi secara menyeluruh dan lengkap dari masing-masing objek penelitian.
21
III.2
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Markas Besar TNI Angkatan Udara (Mabes TNI AU) yaitu Staff Perencana Mabes TNI AU, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), Komando Operasi TNI Angkatan Udara I (Koopsau I) dan Air Power Center of Indonesia (APCI). III.3
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian yang utama adalah peneliti itu sendiri (human instrument) yang dapat digunakan untuk menjaring data yang lebih luas dan mempertajam serta melengkapi data hasil pengamatan dan observasi (Prof.Dr. Sugiyono, 2007) III.4
Sumber Data
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mendapatkan data dari tiga macam sumber data : (1) Sumber Data Utama (Primer) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, dan lain-lain. Pencatatan sumber data utama dilaksanakan melalui wawancara untuk melihat pemahaman mengenai kekuatan udara (Lofland dan Lofland,1984). (2)
Sumber Data Tertulis (Sekunder) Dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis, peneliti membagi sumber data tersebut atas sumber buku, surat kabar, makalah, artikel dan dokumen resmi.(lihat daftar pustaka)
III.5
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun tenik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
22
(1)
Wawancara (interview) Wawancara digunakan peneliti sebagai teknik pengumpulan data karena ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti dan juga untuk mengetahui ha-hal dari responden yang lebih mendalam. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstruktur (Non-Structural Interview) yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan. Dalam melakukan wawancara peneliti dapat menggunakan cara ”berputar-putar baru menukik” artinya pada awal wawancara, yang dibicarakan adalah hal-hal yang tidak terkait dengan tujuan, dan bila sudah terbuka kesempatan untuk menanyakan sesuatu yang menjadi tujuan, maka segera ditanyakan. Hasil wawancara segera dicatat setelah selesai melakukan wawancara berupa transkrip wawancara agar tidak lupa bahkan hilang. Karena wawancara dilakukan secara terbuka dan tidak berstruktur , maka peneliti perlu membuat rangkuman yang lebih sistematis terhadap hasil wawancara. Pelaksanaan wawancara dilakukan di Mabes TNI AU dengan responden Pabandya II Srena. Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) dengan reponden Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas). Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) I sebagai responden yaitu Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I . Air Power Center of Indonesia
23
(APCI) dengan responden Ketua Harian APCI
(Transkrip wawancara
terlampir).
(2)
Dokumentasi Dalam hal pengumpulan data melalui teknik pengumpulan data dengan Dokumen, peneliti menggunakan
jenis dokumen yaitu dokumen resmi.
Dokumen resmi terbagi atas dokumen internal dan dokumen eksternal (Lexy J. Moleong, 2007). Dokumen demikian dapat menyajikan informasi tentang keadaan, aturan, disiplin, dan dapat memberikan petunjuk tentang gaya kepemimpinan. Adapun dokumen internal yang menjadi referensi dalam penelitian yaitu berupa : Keputusan Kepala Staf TNI AU, postur TNI Angkatan Udara, Blue Print TNI AU 2010, Undang-undang, Buku Putih Pertahanan Negara, buku sejarah perjalanan TNI AU, Minimum Essential Forces TNI AU, dan lan-lain. Dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan, dan berita yang disiarkan kepada media massa. Dokumen ini dapat dimanfaatkan untuk menelaah konteks sosial, kepemimpinan, dan lain-lain. Adapun dokumen eksternal yang menjadi referensi dalam penelitian berupa : majalah resmi ikatan alumni yang dikeluakan oleh Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Udara (Seskoau), buku tentang ”Air Power” yang dikeluarkan oleh Air Power Center of Indonesia (APCI), kumpulan naskah para ahli kekuatan udara, dan lain-lain.
III.6
Alur Pikir
Berdasarkan tinjauan teoritis, maka alur pikir penelitian ini dirangkum dalam gambar sebagai berikut :
24
MODEL
FAKTOR YG MEMPENGARUHI : EKONOMI, GEOGRAFI, DEMOGRAFI, POLITIK, IPTEK, HANKAM
GELAR KEKUATAN UDARA SISHANUDNAS
SATRUDAL
KOHANUDNAS
SKADRON TEMPUR
Defence In Depth
PENINDAKKAN TERHADAP PELANGGARAN WILAYAH UDARA REPUBLIK INDONESIA
ESKALASI ANCAMAN UDARA
PELANGGARAN WILAYAH UDARA
Gambar III.1
OPSHANUD
KONDISI ALUTSISTA
Alur Pikir
Keterangan : Adanya eskalasi ancaman udara yang berkembang menjadi sebuah pelanggaran wilayah udara yang dilakukan oleh pesawat tempur negara asing akan mengancam kedaulatan NKRI untuk itu Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) melaksanakan suatu Operasi Pertahanan Udara dengan menggunakan strategi Defence In Depth dan kekuatan udara yang dimilikinya dimana terintegrasi dengan alutsista dari matra lain seperti TNI AL dengan KRI berkemampuan Hanud serta meriam Hanud yang dimiliki Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD. Model yang akan dibuat berupa rencana gelar kekuatan udara Sishanudnas yang terdiri dari penempatan Satuan Rudal dan Skadron Udara Tempur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ekonomi, geografi, demografi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi serta pertahanan dan keamanan dalam pelaksanaan penindakan terhadap pelanggaran wilayah udara nasional demi menjaga kedaulatan negara.
25
III.7
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam tesis ini adalah dengan melakukan analisis deskriptif (kualitatif) berdasarkan data dan informasi yang didapat di lapangan (lokasi penelitian), baik berbentuk data sekunder maupun hasil wawancara mendalam (in depth interview), Studi literature, dan Studi Kepustakaan. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang kredibel.. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. (Miles and Huberman, 1984)
Data Collection Data Display
Data Reduction Conclusion : Drawing/verifying
Gambar III.2 Komponen dalam analisis data (interactive model)
a. Data Redution ( Reduksi Data) Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu di catat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan , maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
26
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
b. Data Display (Penyajian Data) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian ini adalah dengan teks yang teks yang bersifat naratif. c. Conclusion: Drawing/Verification (Kesimpulan : Menggambarkan/ Pembuktian Kebenaran) Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Teknik analisis lainnya adalah menggunakan studi dokumentasi yaitu menganalisa dokumen-dokumen resmi untuk dijadikan sebagai tolok ukur penelitian dalam menyusun suatu konsepsi penggunaan air power.
Pengumpulan Data - Data Sekunder - Data Primer ( Wawancara)
Pengolahan Data - Mengelompokkan - Mengolah - Mentabulasi
Analisis Data - Interpretasi data - Interpretasi Hasil Wawancara
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
Gambar III.3
Tahapan Penelitian
27
III.8
Pengujian Kredibilitas Data
Dalam penelitian ini pengujian kredibilitas data penelitian dilakukan dengan cara : (1)
Meningkatkan ketekunan Pengujian kredibilitas data dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. Demikian dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.
(2)
Diskusi teman sejawat Diskusi dengan teman sejawat yaitu dengan mendiskusikan hasil penelitian yang masih bersifat sementara kepada teman-teman mahasiswa pasca sarjana Studi Pertahanan dengan melakukan latihan presentasi didepan dosen pembimbing dan penulis juga mengikuti Seminar tentang Air Power yang diselenggarakan oleh APCI (Air Power Center of Indonesia) . Melalui diskusi banyak pertanyaan dan saran. Pertanyaan yang berkenaan dengan data yang belum bisa terjawab, maka peneliti kembali ke lapangan (lokasi penelitian) untuk mencarikan jawabannya. Dengan demikian data menjadi semakin lengkap.
(3)
Member Check (Pengecekan anggota) Pengujian kredibilitas data dengan member check, dilakukan dengan cara mendiskusikan hasil penelitian kepada sumber-sumber data yang telah memberikan data. Melalui diskusi ini para narasumber ada yang menyanggah tetapi setelah dijelaskan akhirnya mau memahami. Selain itu para nara sumber ada yang menambah data tetapi ada yang menghendaki beberapa data dihilangkan.