METODE DAN MEDIA DALAM PENDIDIKAN ISLAM Baikuni Harahap Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan Jalan T. Rizal Nurdin KM. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan E-mail:
[email protected]
Abstrak Alat/media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indra pendengaran dan penglihatan. Adanya alat/media dapat mempercepat proses pembelajaran, karena dapat membuat murid lebih capat menanggapi pelajarannya. Dalam pendidikan Islam alat/media yang berupa benda perlu dikembangkan. Alat/media yang berupa non-benda juga perlu mendapat perhatian. Alat pendidikan ternyata mencangkup pengertian yang luas, termasuk didalamnya berupa benda, seperti kelas, perlengkapan belajar dan yang sejenisnya. Alat ini disebut juga dengan alat peraga. Sedangkan yang merupakan alat bukan benda ialah dapat berupa situasi pergaulan bimbingan perintah, ganjaran teguran, anjuran serta tugas ancaman maupun hukuman. Dengan demikian apabila pendidikan Islam memanfaatkan alat/media pengajaran tersebut secara optimal, maka peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus terhadap materi yang disampaikan. Abstract Tools/media is a tool that helps the learning process, especially with regard to the senses of hearing and vision. Their tools/media can accelerate the learning process, because it can make more disciples to fast respond to the lesson. In Islamic education tools/media in the form of objects need to be developed. Tools/ media in the form of non - objects also require attention. An educational tool turns covers a broad sense, including in the form of objects, such as the classroom, school supplies and the like. This tool is also called the props. While that is not the object is a tool may be situations socially command guidance, rewards strikes, suggestions and tasks as well as the threat of punishment. Thus, if the Islamic education utilizing tools/media teaching optimally, then the students will have a good understanding of the material presented.
Kata kunci: Metode, Media, dan Pendidikan
Metode dan Media dalam Pendidikan Islam
Pendahuluan Tujuan pendidikan Islam seiring dengan tujuan Allah menciptakan manusia, yakni untuk mengabdi kepada-Nya. Pengabdian pada Allah sebagai realisasi dari keimanan yang diwajibkan dalam amaliah untuk mencapai derajat orang yang takwa disisi-Nya. Kemudian Allah menciptakan manusia sebagai khalifah untuk melaksanakan tugasnya. Khalifah dituntut menjadikan sifat-sifat Allah bagian dari karakteristik keperibadiannya untuk mendukung terwujudnya kemakmuran. Pengabdian dan ketakwaan kepada Allah merupakan jembatan untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif itu, alat/media pendidikan atau pengajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Alat/media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indra pendengaran dan penglihatan. Adanya alat/media bahkan dapat mempercepat proses pembelajaran murid, karena dapat membuat murid lebih capat menanggapi pelajarannya. Dengan adanya alat/media maka tradisi lilsan dan tulisn dalam proses pembelajaran dapat diperkaya sengan berbagai alat/media pengajaran. Dengan tersedianya alat /media pembelajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara murid-muridnya. Bahkan alat/media pengajaran ini selanjutnya membantu guru-guru membawa dunia kedalam kelas. Dengan demikian, ide yang abstrak dan samar-samar sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti murid. Metode dan Media dalam Pendidikan Islam
Pengertian Metode Pendidikan Islam Metode sangat memegang peranan penting dalam pengajaran, dalam kegiatan mengajar makin tepat metodfe yang digunakan maka makin efektif dan efesien kegiatan belajar mengajar dilakukan antara guru
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
115
Baikuni Harahap
dan siswa pada akhirnya akan menunjang dan mengantarkan keberhasilan belajar siswa dan keberhasilan mengajar yang dilakukan oleh guru.1 Dalam proses pembelajaran, untuk menyampaikan ajaran-ajaran islami, diperlukan cara penyampaian tertentu agar sampai kepada tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini penggunaaan metode dalam proses pembelajaran merupakan unsure terpenting dalam pencapaian tujuan.2 Metode dalam bahasa arab dikenal dengan istlah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan , maka metode itu harus diwujudkan dalam proses pembelajaran, dalam rangka mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif, dan dapat dicerna dengan baik.3 Secara terminologi, beberapa ahli mengemukakan tentang pengertian metode sebagai berikut:4 a. Hasan Langgulung mengemukakan bahwa metode adalah cara atau jalan yan gharus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan. b. Abd, al-Rahman Ghunaimah, mendefinisikan bahwa metode adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran. c. Ahmad Tafsir, mengemukakan bahwa metode mengajar adalah cara yang paling cepat dan tepat dalam mengajarkan suatu mata pelajaran. d. Muhammad Athuyah al-Abrasy mengartikan metode sebagai jalan yang dilalui untuk memperoleh pemahaman peserta didik. e. Abd Al-Aziz, mengartikan metode dengan cara-cara, memperoleh informasi pengetahuan, pandangan kebiasaan, berpikir serta cinta kepada ilmu, guru dan sekolah.5
Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran PAI (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm. 133. 2Asmadawati, Desain Pembelajaran Islam (Padang: Rios Multicipta, 2014), hlm.141. 3Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2011), hlm. 184. 4Ramayulis, Ilmu Pendidikan …, hlm. 184. 5Adbul Mujib, dan Jusuf Mudzakkir , Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 166. 1Darwyn
116
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Metode dan Media dalam Pendidikan Islam
Berdasarkan beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai komponen tertentu yang dirumuskan dalam silabus dan mata pelajaran. Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang mempunyai fungsi ganda yaitu: bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis berarti metode memiliki kegunaan yang serba ganda, misalnya suatu metode tertentu pada satu kondisi tertentu dapat digunakan untuk memangun atau memperbaiki sesuatu.Sebaliknya monopragmatis yaitu mengandung satu macam kegunaan untuk satu macam tujuan.6 Dalam penggunaan metode pendidikan Islam yang perlu dipahami adalah bagaimana seorang pendidik dapat memahami hakikat metode dan relevansinya dengn tujuan utama pendidikan Islam ,yaitu terbentuknya peribadi yang beriman yang senantisa mengabdi kepada Allah Swt. Metode dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.7
Pengertian Media Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan.8 Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi Media adalah perangkat peralatan yang berfungsi sebagai alat bantu untum memperlancar penyelenggaraan pendidikan agar lebih efektif, efesian dalam mencapai tujuan
Ilmu Pendidikan …, hlm. 185. Mujib., Ilmu Pendidikan …, hlm. 166 8Asmadawati, Desain Pembelajaran …, hlm. 151. 6Ramayulis, 7Abdul
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
117
Baikuni Harahap
pembelajaran.9 Dari beberapa literature, tidak terdapat perbedaan pengertian antara alat dan media pendidikan, Zakiah Darajat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan sebagai sarana pendidikan. Term alat berarti barang sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari medium yang secara hafifah berarti perantara atau pengantar. Dalam hal ini batasan makna media pendidikan dirumuskan pada beberapa batasan. Diantaranya, Gegne menyebutkan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.Sementara Brigs mendefinisikan media sebagai salah satu bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua definisi mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan.10 Alat atau media pendidikan bias terdiri dari orang, makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan, benda-benda, perbuatan dan perkataan, serta segala sesuatu yang dapat digunakan oleh pendidik sebagai alat bantu atau perantara untuk menyajikan bahan pelajaran.11 Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.12
Siddik, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Cipta Pustaka Media, 2006)., hlm. 142. 10Ramayulis, Ilmu Pendidikan …, hlm. 203. 11 Dj’far Siddik, Konsep Dasar …, hlm. 142. 12 Asmadawati, Ilmu Pendidikan …, hlm. 151. 9Dja’far
118
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Metode dan Media dalam Pendidikan Islam
Sumber Al-Qur’an dan Hadist tentang Metode dan Media Dalam al-Qur’an surah al-Nahl ayat 125 Allah berfirman, yang artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmahdan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (an-Nahl: 125) Nabi Muhammad SAW. juga telah meberikan beberapa metode atau cara mendidik contohnya dalam hadits sebagai berikut: مرو ا الصبي با لصالة اذا بلغ سبع سنين واذا بلغ عشر سنين فاضربوه عليها Artinya : “Suruhlah anak-anakmu bersembahyang apabila ia telah berumir tujuh
tahun dan apabila ia sudah berumur sepuluh tahun ia meninggalkan sembahyang itu maka pukul ia.” (HR. Tirmizi) Macam-macam Metode dan Media dalam Pendidikan Islam
Macam-macam Media Para ahli telah mengklasifikasikan media pendidikan kepada dua bagian yaitu: a. Media yang Bersifat Benda Menurut Zakiah Daradjat alat-alat atau media pendidikan yang berupa benda adalah: 1) Media Tulis, seperti, Al-qur’an, Hadist, tauhid, Fiqh, Sejarah. 2) Benda-benda Alam, seperti, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan 3) Gambar-gambar yang dirancang Secara grafik 4) Gambar yang diproyeksikan, seperti video, transparan, dan in-fokus. 5) Audio recording, seperti, kaset dan tape radio. Senada dengan pendapat diatas, Oemar Hamamlik menyebutkan media pendidikan itu termasuk: a. Bahan-bahan cetakan atau bacaan, dimana bahan-bahan ini lebih mengutamakan kegiatan membaca atau menggunakan symbol-simbol kata dan visual b. Alat-alat audio visual, yakni alat-alat yang dapat digolongkan kepada: Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
119
Baikuni Harahap
1) Alat tanpa proyeksi seperti papan tulis dan diagram 2) Media tiga dimensi, seperti benda asli, peta 3) Media yang menggunakan teknik, seperti radio, tape recorder, transparansi, internet 4) Sumber-sumber masyarakat, seperti objek-objek peninggalan sejarah, 5) Kumpulan benda-benda, seperti dedaunan, benih, batu, dan sebagainya. b. Media yang bukan Benda Selain media yang berupa benda, terpada pula media bukan berupa benda, diantaranyan adalah: 1) Keteladanan Pada umumnya manusia memerlukan figure (sosok) identidikasi yang dapat membimbing manusia kearah kebenaran untuk memenuhi keinginan tersebut, untuk itu Allah mengutus Muhammad menjadi teladan bagi manusia dan wajib diikuti oleh umatnya. Untuk menjadi sosok yang diteladani, Allah menmerintahkan manusia termasuk pendidik mengerjakan perintah Allah dan Rasul sebelum mengajarkannya kepada orang yang akan dipimpin. 2) Perintah dan larangan Seorang muslim diberi oleh Allah tugas dan tanggungjawab melaksanakan peserta didikan “amar ma’ruf nahi munkar”. Amar
ma’ruf nahi munkar merupakan alat/media dalam pendidikan. Perintah adalah suatu keharusan untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu. Suatu perintah akan mudah ditaati oleh peserta didik jika pendidik sendiri menaati peraturan-peraturan, atau apa yang dilakukan sipendidik sudah dimiliki atau menjadi pedoman pula bagi hidup si pendidik. Sementara larangan dikeluarkan apabila si peserta didik melakukan sesuatu yang tidak baik atau membahayakan dirinya, larangan sebenarnya sama dengan perintah. Kalau perintah
120
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Metode dan Media dalam Pendidikan Islam
merupakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka larangan adalah keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan. 3) Ganjaran dan Hukuman Maksud ganjaran dalam konteks ini adalah memberikan sesuatu yang menyenangkan (penghargaan) dan dijadikan sebuah hadiah bagi peserta didik yang berprestasi, baik dalam belajar maupun sikap prilaku. Pendidik dalam pendidikan Islam yang tidak memberikan ganjaran kepada peserta didik yang telah memperoleh prestasi sebagai hasila belajar, maka dapat diartikan secara implsit bahwa pendidik belum memanfaatkan alat pengajaran Selain ganjaran, hukuman juga merupakan alat/media pendidikan. Dalam Islam hukuman disebut dengan iqab. Abdurahman An-Nahkawi menyebutkan bahwa tahrib yang berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman karena melakukan sesuatu yang dilarang. Sejak dahulu, hukuman dianggap sebagai alat/media yang istimewa kedudukannya, sehingga hukuman itu diterapkan tidak hanya dibidang pengadilan raja, tetapi juga diterapkan pada semua bidang, termasuk bidang pendidikan.13 Macam-macam Metode Sebagai ummat yang telah dianugerahi Allah Kitab AlQuran yang lengkap dengan petunjuk yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan bersifat universal sebaiknya menggunakan metode mengajar dalam pendidikan Islam yang prinsip dasarnya dari Al Qur’an dan Hadits. Diantara metode- metode tersebut adalah:14 a. Metode Ceramah Metode ceramah adalah cara penyampaian informasi melalui penuturan secara lisan oleh pendidik kepada peserta didik. Prinsip dasar metode ini terdapat dalam Al Qur’an Surah Yunus Ayat 23 yang artinya: 13Ramayulis, 14Ramayulis,
Ilmu Pendidikan …, hlm. 207-211. Ilmu Pendidikan …, hlm. 193-198.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
121
Baikuni Harahap
“Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, Sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (Q.S. Yunus: 23). b. Metode Tanya jawab Metode Tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada murid tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca. Prinsip dasar metode ini terdapat dalam hadits Tanya jawab antara Jibril dan Nabi Muhammad tentang iman, Islam, dan ihsan. c. Metode diskusi Metode diskusi adalah suatu cara penyajian/penyampaian bahan pelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik/ membicarakan dan menganalisis secara ilmiyah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas sesuatu masalah. Abdurrahman Anahlawi menyebut metode ini dengan sebutan hiwar (dialog). Prinsip dasar metode ini terdapat dalam Al Qur’an Surat Assafat. d. Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid-murid, sedangkan hasil tersebut diperiksa oleh guru dan murid harus mempertanggung jawabkannya. Prinsip dasar metode ini terdapat dalam Al Qur’an yang artinya: “Hai orang yang berkemul (berselimut), Bangunlah, lalu berilah
peringatan!, Dan Tuhanmu agungkanlah!, Dan pakaianmu bersihkanlah, Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah” (al-Muddatsir:1-7)
122
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Metode dan Media dalam Pendidikan Islam
e. Metode Demontrasi Metode demontrasi adalah suatu cara mengajar dimana guru mempertunjukan tentang proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sedangkan murid memperhatikannya. f. Metode eksperimen Suatu cara mengajar dengan menyuruh murid melakukan suatu percobaan, dan setiap proses dan hasil percobaan itu diamati oleh setiap murid, sedangkan guru memperhatikan yang dilakukan oleh murid sambil memberikan arahan. g. Metode amsal/perumpamaan Yaitu cara mengajar dimana guru menyampaikan materi pembelajaran melalui contoh atau perumpamaan.Kebaikan metode ini dilihat dari beberapa segi, yaitu memperkuat peserta pengajuan memakai konsep abstrak dapat merangsang kesan terhadap makna yang dipakai dalam pengajaran.15 Prinsip metode ini terdapat dalam Al Qur’an yang artinya:
“Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat” (Q.S. Albaqarah: 17). Dalam sumber lain dijelaskan beberapa metode dalam pendidikan Islam yaitu:16 a. Metode Diakronis, suatu metode yang menonjolkan aspek sejarah, metode ini memberikkan kemungkinan adalanya studi kompratif tentang berbagai penemuian dan pengembangan ilmu pengetahuan, sehingga peserta didik memiliki pengetahuan yang relevan. b. Metode Sinkronis-Alisitis, yang memberi kemampuan alasisi teoritis yang sangat berguna bagi perkembangan keimanan dan mental-intelek. c. Metode Problem Sovling, merupakan pelatihan peserta didik yang dihadapkan pada berbagai masalah suatu cabang ilmu pengetahuan dengan solusinya. Ilmu Pendidikan …, hlm.154. Mujib dan Jusuf Muzakkir, Ilmu Pendidikan …, hlm. 180-182.
15Asmadawati, 16Abdul
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
123
Baikuni Harahap
d. Metode empiris, memungkin peserta didik mempelajari ajaran Islam melalui proses aktualisasi, serta internasilisasi norma-norma dan kaidah Islam melalui proses aplikasi yang menimbulkan suatu interaksi social. e. Metode induktif, yang dilakukan dengan cara mengajarkan materi khusus menuju kesimpulan umum. f. Metode deduktif, dilakukan oleh pendidik dalam pengajaran ajaran Islam melalui cara menampilkan kaidah umum yang kemudia mengjabarkannya dengan berbagai contoh masalah sehingga menjadi terurai. Prinsip Penggunaan Metode dan Media
Prinsip penggunaan Metode Adapun beberapa prinsip metode demi mencapai pembelajaran yang efektif adalah sebagai berikut :17 a. Metode harus memanfaatkan teori kegiatan mandiri, b. Metode harus memanfaatkan hukum pmebelajaran. c. Metode harus berawal dari apa yang sudah diketahui peserta didik. d. Metode harus didasarkan atas teori dan praktek yang terpadu dengan baik yang bertujuan menyatukjan kegiatan pembelajaran. e. Metode tersebut harus memperhatikan perbedaan individu dan menggukan prosedur sesuai dengan cirri-ciri pribadi, f. Metode harus dapat merangsang kemampuan berpikir dan nalar pada peserta didik g. Metode harus sesuai dengan kemajuan peserta didik dalam hal keterampilan, kebiasaan, pengetahuan, gagasan, sikap peserta didik h. Metode harus menyediakan bagi peserta didik pengalaman-pengalaman belajar yang banyak dan bervariasi i. Metode harus menantang dan memotivasi peserta didik kearah kegiatan-kegiatan yang menyangkut proses deferensiasi dan integrasi j. Metode harus memberi peluang bagi peserta didik untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. k. Kelebihan metode dapat menyempurnakanm kelemahan metode lain 17Ramayulis,
124
Ilmu Pendidikan …, hlm. 189-190.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Metode dan Media dalam Pendidikan Islam
l. Metode dapat dipergunakan untuk berbagai jenis materi atau mata pelajaran m. Matode pendidikan Islam digunakan dengan prinsip fleksibel dan dinamis. Terdapat beberapa prinsip penggunaan metode pendidikan Islam yaitu sebagai berikut :18 a. Bahwa seacara metodologis pendidikan Islam seyogiyanya mengimplisitkan nilai-nilai kebenaran tuhan sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an dan Sunnah. b. Pendidikan Islam sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan peserta didik dalam berbagai hal c. Personifikasi dan kepribadian pendidikan memegang peranan penting. Pendidikan Islam berprinsip bahwa tugas pendidikan bukan sekedar jabatan dan tekniosi dan profesi, atau sekedar anggota dari komunitias sekolah. d. Bahwa penerapan metode dalam pendidikan Islam menekanlkan pentingnya penggunaan berbagai strategui dan pendekata, cara-cara dan teknik-teknik mengajar yang efektig dan efesien untuk mencapai tujuan. Prinsip pengunaan Media Dalam menggunakan Media dalam pendidikan Islam hal-hal pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :19 a. Alat pendidikan tersebut sesuai atau cocok dalam pencapaian tujuan pembelajaran tertentu,misalnya tujuan afekti, kognitif dan psikomotorik. b. Pendidik memahami dengan baik pranan alat tersebut serta dapat menggunakannya secara baik dan benar, sesuai dengan materi, tujuan belajar yang hendak dicapai. c. Peserta didik mampu menerima penggunaan media pendidikan itu sesuai dengan keadaan dan latar belakang usianya, jenis kelami dan bakatnya. Ilmu Pendidikan …, hlm. 142-143. Siddik, Konsep Dasar …, hlm. 143.
18Asmadawati, 19Dja’far
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
125
Baikuni Harahap
d. Media diperkirakan membawa hasil yang baik serta tidak menimbulkan dampak negative terhadap perkembangan akhlak dan agamanya. Walaupun alat/media tersebut telah diseleksi sedemikian rupa, namun belum menjamin efektivitas penggunaannya, dalam hal ini beberapa prrinsip yang harus diperhatikan yaitu: 20 a. Penggunaan setiap jenis harus dengan tujuan tertentu, b. Media harus digunakan untuk membantu menimbulkan tanggapan terhadap materi yang dipelajari. c. Media tidak perlu digunakan bila peserta didik sudah punya pengalaman yang cukup untuk memusatkan perhatian terhadap persoalan yang dipecahkan. d. Beberapa alat tertentu sangat berguna untuk membuat ringkasan pelajaran dan memberkan perpektif tentang hubungan-hubungan tertentu dalam pembelajaran e. Beberapa media tertentu sangat berguna untuk membuat ringkasan pelajaran dan memberikan perfekstif tentang hubungan-hubungan tertentu dalam pelajaran. f. Peserta didik harus diajarkan menggunakan alat. g. Setiap menggunakan alat, harus di cek apakah tujuan yang diharapkan tercapai dan memberikan koreksi terhdap kesalahan tanggapan yang terjadi. Penutup Dalam pendidikan Islam alat/media yang berupa benda perlu dikembangkan. Alat/media yang berupa non-benda juga perlu mendapat perhatian. Alat pendidikan ternyata mencangkup pengertian yang luas, termasuk didalamnya berupa benda, seperti kelas, perlengkapan belajar dan yang sejenisnya. Alat ini disebut juga dengan alat peraga. Sedangkan yang merupakan alat bukan benda ialah dapat berupa situasi pergaulan bimbingan perintah, ganjaran teguran, anjuran serta tugas ancaman maupun hukuman. Dengan demikian apabila pendidikan Islam memanfaatkan alat/media pengajaran tersebut secara optimal, maka 20Dja’far
126
Siddik, Konsep Dasar …, hlm. 144.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Metode dan Media dalam Pendidikan Islam
peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus terhadap materi yang disampaikan. Daftar Pustaka Addul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2006. Asmadawati, Desain Pembelajaran Islam, Padang: Rios Multicipta, 2014. Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran PAI, Persada Press, 2007.
Jakarta: Gaung
Dja’far Siddik, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Cipta Pustaka Media, 2006. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2011.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
127