HASIL PENELITIAN MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK NONLOKOMOTOR ANAK MELALUI BERMAIN MELEMPAR BOLA PADA KELOMPOK B TK MELATI PURI TAWANG ALUN KOTA KENDARI
L I A N A NIM 21014020
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Seminar Hasil Penelitian
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAHAMMADIYAH KENDARI 2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul
:Meningkatkan
Keterampilan
Gerak
NonLokomotor
Anak
Melalui Bermain Melempar Bola Pada Kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari Nama
: LIANA
NIM
: 21014020
Program Studi : SI PG-PAUD Fakultas
: Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.
Kendari,
2014
Menyetujui PembimbingI
Pembimbing II
Drs. Fahruddin Hanafi, M. Pd
Hadriani, S.Sos., M.Pd
Mengetahui Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari
Drs.H. Muh. Natsir, M.Si. Nip 19640828 199303 1 1002
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK NONLOKOMOTOR ANAK MELALUI BERMAIN MELEMPAR BOLA PADA KELOMPOK B TK MELATI PURI TAWANG ALUN KOTA KENDARI
Dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammdiyah Kendari Nomor : Tanggal :
Susunan Tim Penguji
Tanda Tangan
Tanggal
1.
..........................
.......................
2.
.........................
.......................
3.
........................
.......................
4.
.......................
.......................
5.
......................
.......................
Kendari,
Juni 2014
Mengetahui Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari
Drs.H. Muh. Natsir, M.Si. Nip 19640828 199303 1 1002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Liana
Stambuk
: 21014020
Prog. Studi
: PG-PAUD
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya buat adalah benar-benar hasil tulisan saya dan saya tidak pernah ada sebelumnya, jika dikemudian hari terdapat adanya kecurangan dalam penulisan skripsi ini maka saya siap mendapatkan sangsi yang dikeluarkan oleh pihak Universiatas tempat saya menempuh pendidikan.
Kendari,
2014
Liana
ABSTRAK
Liana (21014020), Judul Penelitian: Meningkatkan Keterampilan Gerak NonLokomotor Anak Melalui Bermain Melempar Bola Pada Kelompok B Tk Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari, dibimbing oleh Bapak Drs. Fahruddin Hanafi, M. Pd selaku pembimbing I dan Ibu Hadriani, S.Sos., M.Pd selaku pembimbing II. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah bermain melempar bola dapat meningkatkan keterampilan gerak nonlokomotor anak pada kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun”?. Sedangkan tujuan Penelitian adalah Untuk mendeskripsikan bahwa melalui bermain Melempar Bola dapat meningkatkan Keterampilan gerak Nonlokomotor Anak pada Kelompok B Melati Puri Tawang Alun. Penelitian ini merupakan tindakan kelas yang dilaksanakan pada kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun dengan prosedur penelitian terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Prosedur dilaksanakan sebanyak dua siklus. Data yang diperoleh adalah data kualitatif indikator kinerja dalam penelitian ini adalah tindakan dikategorikan berhasil secara individu apabila anak memperoleh 75% dengan nilai BSB ( ) dan BSH ( ) berdasarkan instrumen aspek penilaian perkembangan kreativitas yang diamati. Dan secara klasikal apabila persentase ketuntasan mencapai 75%. Hasil penelitian menunjukkan secara klasikal terjadi peningkatan dari 62,5% pada siklus I menjadi 81,25% pada siklus II. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa bermain melempar bola dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan gerak nonlokomotor anak pada kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul ”Meningkatkan Keterampilan Gerak NonLokomotor Anak Pada Kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari” dapat terselesaikan, sebagai persyaratan kelulusan Program Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Muhammadiyah Kendari. Tersusunnya skripsi ini berkat adanya bimbingan dan bantuan dari bapak Drs. Fahruddin Hanafi, M.Pd selaku pembimbing I, dan Ibu Hadriani, S.Sos, M.Pd selaku pembimbing II serta yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang tulus ikhlas sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1.
Bapak Dr. Rifai Nur, M.Hum selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari.
2.
Bapak Drs. H. Muh. Natsir, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pedidikan Universitas Muhammadiyah Kendari.
3.
Bapak Hermanto, S.Pd, M.Pd selaku ketua Program Studi jurusan SI PGPAUD Universitas Muhammadiyah Kendari.
4.
Seluruh staf, jurusan Pendidikan Guru Anak Usia Dini Universitas Muhammadiyah Kendari.
5.
Kepada orang tuaku
ayahanda Yamin dan almarhuma Ibunda Siti, dan
suamiku Muhamad Nur S.Sos dan anak anakku tercinta Riski M. Ramadan dan Fathin Zhafirah serta segenap keluarga yang senantiasa mendoakan, membantu, dan memberikan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 6.
Teman-temanku yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dan partisipasi dalam penyelesaian skripsi ini. Akhir kata teriring harapan dan doa baik secara moril maupun materil
insya Allah mendapat imbalan dari Allah SWT begitupun terhadap penulisan ini semoga bermanfaat bagi semua, Amiin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Kendari,
Juni 2014 Penulis
L IANA
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i LOGO .............................................................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ iii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ..................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v ABSTRAK ...................................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5 E. Definisi Operasional ................................................................... 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Hakekat Keterampilan Gerak...................................................... 7 B. Keterampilan Gerak Non Lokomotor ........................................ 14 C. Bermain ...................................................................................... 15 D. Penerapan Bermain Melempar Bola di TK ................................. 20 E. Kerangka Pikir ............................................................................ 22 F. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian ........................................................................ 23 B. Faktor Yang Diteliti .................................................................... 23 C. Prosedur Penelitian ..................................................................... 24 D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 27 E. Teknik Analisis Data .................................................................. 28 F. Indikator Kinerja ......................................................................... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 33 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 45 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 47 B. Saran ........................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Pada anak kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari
Lampiran 2.
Rencana Kegiatan Harian (RKH Pada Observasi Awal
Lampiran 3.
Rencana Kegiatan Harian (RKH) Tindakan Siklus I
Lampiran 4.
Rencana Kegiatan Harian (RKH) Tindakan Siklus II
Lampiran 5.
Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Observasi Awal
Lampiran 6.
Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I
Lampiran 7.
Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II
Lampiran 8.
Lembar Observasi Aktivitas Anak Pada Observasi Awal
Lampiran 9.
Lembar Observasi Aktivitas Anak Pada Siklus I
Lampiran 10. Lembar Observasi Aktivitas Anak Pada Siklus II Lampiran 11. Indikator Pengamatan Kemampuan Gerak Non Lokomotor Anak Lampiran 12. Data Nilai Hasil Evaluasi Awal Lampiran 13. Rangkuman Nilai Hasil Evaluasi Awal Lampiran 14. Perolehan Nilai Akhir Pada Evaluasi Awal Lampiran 15. Data Nilai Hasil Tindakan Siklus I Lampiran 16. Rangkuman Nilai Hasil Evaluasi Siklus I Lampiran 17. Perolehan Nilai Akhir Pada Evaluasi Siklus I Lampiran 18. Data Nilai Hasil Tindakan Siklus II Lampiran 19. Rangkuman Nilai Hasil Evaluasi Siklus II Lampiran 20. Perolehan Nilai Akhir Pada Evaluasi Siklus II Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari No A.
B.
Uraian Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 1. Observasi Awal
Waktu Pelaksanaan Sabtu 05 April 2014
2. Penyusunan RKH 3. Penyusunan Lembar Observasi Guru dan anak. 4. Merancang Alat Evaluasi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Senin 07 April 2014 Selasa 08 April 2014 Rabu 09 April 2014 Anak Kelompok B2 TK Senin 14 April 2014
Merefleksi
Hasil
Perolehan
Melati Puri Tawang Alun Merangkum Hasil
Senin 21 April 2014
Evaluasi Anak Tindakan I C.
Keterangan
Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Perolehan Anak Didik Anak Kelompok B2 TK
Senin 28 April 2014
PKK Melati Puri Tawang Alun
Merefleksi
Hasil
Perolehan
Evaluasi Anak Tindakan II Penulisan
Laporan
Penelitian Tindakan
Merangkum Hasil Senin 5 Mei 2014
Hasil Kamis 8 Mei 2014
Perolehan Anak Didik Konsultasi Dengan Dosen Pembimbing
Tanggal 6 Mei 2014 Peneliti
LIANA
Lampiran 2. Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pada Observasi Awal Tema/Sub Tema
: Lingkunganku/Lingkungan Sekolah
Kelompok
:B
Waktu
: 2x30 menit
Bidang Pengembangan
: Kemampuan Motorik Kasar
TPP
: Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri.
CP
: Melakukan kegiatan menggunakan tangan kanan & kiri
Indikator
: Melempar bola besar, bola sedang, dan kecil (tenis) dengan memutar badan, memantulkan bola, mengayunkan lengan, mendorong atau melambungkan bola dan memasukkannya kedalam keranjang tanpa berpindah tempat.
I. Tujuan Pembelajaran Anak dapat meningkatkan keterampilan gerak nonlokomotor anak seperti memutar badan, memantulkan bola ,mengayunkan lengan, mendorong, melambungkan bola serta memasukkan bola kedalam keranjang tanpa berpindah tempat. II. Materi, Media, Sumber, Demonstrasi A. Materi
: Bermain melempar bola
B. Media
: Bola warna warni.
C. Sumber
: Kurikulum TK Melati Puri Tawang Alun
D. Metode
: Demonstrasi
III. Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal (±15 menit) 1. Sebelum memulai pembelajaran guru mengatur kesiapan belajar anak 2. Guru membuka pembelajaran dengan penjelasan yang akan dilakukan seperti salam, doa, menyanyi, dan pertanyaan singkat dan meminta seseorang anak didik untuk memimpin kegiatan berdoa sebelum belajar. 3. Guru memotivasi/mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan 4. Bercakap-cakap tentang tema yang akan diberikan dan menjelaskan tentang cara bermain melempar bola.
B. Kegiatan Inti (± 30 menit) 1. Guru membawa anak di lapangan dan mengatur anak 2. Guru membagi anak menjadi dua kelompok 3. Guru menjelaskan dan mencontohkan cara bermain melempar bola. 4. Memberi kesempatan pada anak untuk bermain melempar bola 5. Anak bermain melempar bola, dengan pengawasan dari guru 6. Guru mengamati dan mencatat secara cermat meliputi semua proses dalam bermain melempar bola. 7. Guru mengevaluasi anak dalam bemain melempar bola C. Kegiatan Akhir (±15 menit) 1. Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan seharian. 2. Guru memberikan penguatan tentang posisi badan atau gerakan yang perlu dilakukan dalam bermain melempar bola. 3. Guru membimbing anak untuk berdoa, menyanyi/bersyair pulang dan mengucapkan salam. IV. Evaluasi/Penilaian A. Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran. B. Alat penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan simbol-simbol yaitu: 1. Simbol (BSB)= Berkembang dengan sangat baik (anak mampu melaksanakan kegiatan yang diberikan tanpa bantuan) 2. Simbol (BSH)= Berkembang sesuai harapan (anak melaksanakan kegiatan yang diberikan dengan sedikit bantuan) 3. Simbol (MB)= Mulai berkembang (anak melaksanakan kegiatan dengan bimbingan langsung dari guru) 4. Simbol (BB)= Belum berkembang (anak belum mampu melakukan kegiatan yang diberikan oleh guru).
Tanggal 07 April 2014 Kepala TK Melati Puri Tawang Alun
Peneliti
SITTI MARHAENI, S.Tp
LIANA 21014020
Lampiran 3. Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pada Tindakan Siklus I Tema/Sub Tema
: Lingkunganku/Lingkungan Sekolah
Kelompok
:B
Waktu
: 2x30 menit
Bidang Pengembangan
: Kemampuan Motorik Kasar
TPP
: Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri.
CP
: Melakukan kegiatan menggunakan tangan kanan & kiri
Indikator
: Melempar bola besar, bola sedang, dan kecil (tenis) dengan memutar badan, memantulkan bola, mengayunkan lengan, mendorong atau melambungkan bola dan memasukkannya kedalam keranjang tanpa berpindah tempat.
I. Tujuan Pembelajaran Anak dapat meningkatkan keterampilan gerak nonlokomotor anak seperti memutar badan, memantulkan bola, mengayunkan lengan, mendorong, melambungkan bola serta memasukkannya bola kedalam keranjang tanpa berpindah tempat. II. Materi, Media, Sumber A. Materi
: Bermain melempar bola
B. Media
: Bola warna warni.
C. Sumber
: Kurikulum TK Melati Puri Tawang Alun
D. Metode
: Demonstrasi
III. Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal (±15 menit) 1. Sebelum memulai pembelajaran guru mengatur kesiapan belajar anak 2. Guru membuka pembelajaran dengan penjelasan yang akan dilakukan seperti salam, doa, menyanyi, dan pertanyaan singkat dan meminta seseorang anak didik untuk memimpin kegiatan berdoa sebelum belajar. 3. Guru memotivasi/mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan 4. Bercakap-cakap tentang tema yang akan diberikan dan menjelaskan tentang cara bermain melempar bola.
B. Kegiatan Inti (±30 menit) 1. Guru membawa anak di lapangan dan mengatur anak 2. Guru membagi anak menjadi dua kelompok 3. Guru menjelaskan dan mencontohkan cara bermain melempar bola. 4. Memberi kesempatan pada anak untuk bermain melempar bola 5. Anak bermain melempar bola, dengan pengawasan dari guru 6. Guru mengamati dan mencatat secara cermat meliputi semua proses dalam bermain melempar bola. 7. Guru mengevaluasi anak dalam bemain melempar bola C. Kegiatan Akhir (±15 menit) 1. Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan seharian. 2. Guru memberikan penguatan tentang posisi badan atau gerakan yang perlu dilakukan dalam bermain melempar bola. 3. Guru membimbing anak untuk berdoa, menyanyi/bersyair pulang dan mengucapkan salam. IV. Evaluasi/Penilaian A. Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran. B. Alat penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan simbol-simbol yaitu: 1. Simbol (BSB)= Berkembang dengan sangat baik (anak mampu melaksanakan kegiatan yang diberikan tanpa bantuan) 2. Simbol (BSH)= Berkembang sesuai harapan (anak melaksanakan kegiatan yang diberikan dengan sedikit bantuan) 3. Simbol (MB)= Mulai berkembang (anak melaksanakan kegiatan dengan bimbingan langsung dari guru) 4. Simbol (BB)= Belum berkembang (anak belum mampu melakukan kegiatan yang diberikan oleh guru).
Tanggal 07 April 2014 Kepala TK Melati Puri Tawang Alun
Peneliti
SITTI MARHAENI, S.Tp
LIANA 21014020
Lampiran 4. Rencana Kegiatan Harian (RKH) Tindakan Siklus II Tema/Sub Tema
: Lingkunganku/Lingkungan Sekolah
Kelompok
:B
Waktu
: 2x30 menit
Bidang Pengembangan
: Kemampuan Motorik Kasar
TPP
: Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri.
CP
: Melakukan kegiatan menggunakan tangan kanan & kiri
Indikator
: Melempar bola besar, bola sedang, dan kecil (tenis) dengan memutar badan, memantulakn bola, mengayunkan lengan, mendorong atau melambungkan bola dan memasukkannya kedalam keranjang tanpa berpindah tempat.
I. Tujuan Pembelajaran Anak dapat meningkatkan keterampilan gerak nonlokomotor anak seperti memutar badan, memantulkan bola, mengayunkan lengan, mendorong, melambungkan bola serta memasukkannya bola kedalam keranjang tanpa berpindah tempat. II. Materi, Media, Sumber A. Materi
: Bermain melempar bola
B. Media
: Bola warna warni.
C. Sumber
: Kurikulum TK Melati Puri Tawang Alun
D. Metode
: Demonstrasi
III. Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal (±15 menit) 1. Sebelum memulai pembelajaran guru mengatur kesiapan belajar anak 2. Guru membuka pembelajaran dengan penjelasan yang akan dilakukan seperti salam, doa, menyanyi, dan pertanyaan singkat dan meminta seseorang anak didik untuk memimpin kegiatan berdoa sebelum belajar. 3. Guru memotivasi/mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan 4. Bercakap-cakap tentang tema yang akan diberikan dan menjelaskan tentang cara bermain melempar bola.
B. Kegiatan Inti (± 30 menit) 1. Guru membawa anak di lapangan dan mengatur anak 2. Guru membagi anak menjadi dua kelompok 3. Guru menjelaskan dan mencontohkan cara bermain melempar bola. 4. Memberi kesempatan pada anak untuk bermain melempar bola 5. Anak bermain melempar bola, dengan pengawasan dari guru 6. Guru mengamati dan mencatat secara cermat meliputi semua proses dalam bermain melempar bola. 7. Guru mengevaluasi anak dalam bemain melempar bola C. Kegiatan Akhir (±15 menit) 1. Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan seharian. 2. Guru memberikan penguatan tentang posisi badan atau gerakan yang perlu dilakukan dalam bermain bola. 3. Guru membimbing anak untuk berdoa, menyanyi/bersyair pulang dan mengucapkan salam. IV. Evaluasi/Penilaian A. Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran. B. Alat penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan simbol-simbol yaitu: 1. Simbol (BSB)= Berkembang dengan sangat baik (anak mampu melaksanakan kegiatan yang diberikan tanpa bantuan) 2. Simbol (BSH)= Berkembang sesuai harapan (anak melaksanakan kegiatan yang diberikan dengan sedikit bantuan) 3. Simbol (MB)= Mulai berkembang (anak melaksanakan kegiatan dengan bimbingan langsung dari guru) 4. Simbol (BB)= Belum berkembang (anak belum mampu melakukan kegiatan yang diberikan oleh guru).
Tanggal 07 April 2014 Kepala TK Melati Puri Tawang Alun
Peneliti
SITTI MARHAENI, S.Tp
LIANA 21014020
20
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pengembangan kemampuan gerak dasar atau dikenal dengan Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, melalui pendidikan jasmani manusia dapat belajar lebih banyak hal yang berhubungan dengan afektif, kognitif, dan psikomotor yang merupakan bekal manusia untuk mencapai tujuan hidup. Pada dasarnya pendidikan jasmani harus sudah ditanamkan sejak masih kanak-kanak karena pada umumnya jika ingin mengusai berbagai macam aktivitas, dasarnya harus diletakan pada masa kanak-kanak dan menurut para orang dewasa kebanyakan hobi dari mereka berdasarkan pengalaman pada masa kanakkanak. Usia taman Kanak-kanak merupakan masa-masa yang sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan fisik serta gerak yang memegang peranan penting dalam pembentukan individu yang berkualitas dikemudian hari. Pendidikan jasmani tidaklah mungkin terlepas dari belajar, untuk lebih spesifiknya dinamakan “pembelajaran” melalui pembelajaranlah anak dapat mengetahui lebih banyak hal, disinilah anak dididik dan dibina untuk menjadi manusia yang berkulitas dari yang tidak bisa menjadi bisa, melalui proses belajar tersebut pendidikan jasmani ingin mewujudkan sumbangannya terhadap perkembangan anak, sebuah perkembangan yang tidak berat sebelah. Perkembangan bersifat menyeluruh, sebab yang dikembangkan bukan saja aspek jasmaniah yang lazim disebut psikomotorik atau Motorik. Namun juga, perkembangan pengetahuan dan penalaran yang dicakup dalam istilah kognitif. Selain itu dapat dicapai juga perkembangan watak serta sifatsifat kepribadiannya, yang tercakup dalam istilah perkembangan afektif. Struktur dan kurikulum pendidikan jasmani di TK yang ada sekarang memiliki ciri-ciri yang terdiri atas keterampilan teknik dasar beberapa cabang olahraga. Keterampilan teknik dasar olahraga ini, akan dapat dikuasai bila sebelumnya menguasai keterampilan gerak dasar. Keterampilan gerak dasar di TK itu dapat dibagi menjadi beberapa kategori meliputi tiga macam, yaitu: Lokomotor, NonLokomotor, dan Manipulatif. Menurut Samsudin (2008: 13)
21
bahwa aktivitas gerak merupakan gerakan yang diciptakan melalui proses integrasi sensori (panca indra); hal ini termasuk gerakan yang dilakukan secara sukarela (tanpa paksaan), seperti aktivitas dalam pelajaran pendidikan jasmani. Pada dasarnya gerak dasar manusia adalah jalan, lari, lompat dan lempar (Syarifudin dan Muhadi, 1992: 24). Bentuk gerakan dasar tersebut telah dimiliki oleh anak TK. Gerak dasar seperti memutar, mengayun, melambungkan mendorong, membungkuk, mengangkat, memantulkan merupakan gerak dasar non lokomotor yang perlu dikembangkan di Taman Kanak-kanak (TK) disamping gerak dasar lainnya, gerak dasar lokomotor dan gerak dasar manipulatif, gerak dasar nonlokomotor yang merupakan pokok bahasan yang diajarkan di TK. Gerak dasar nonlokomotor merupakan keterampilan gerak yang sangat perlu adanya bimbingan, latihan, dan pengembangan agar anak-anak dapat melaksanakan dengan baik dan benar. Gerak nonlokomotor diartikan sebagai gerak yang tidak berpindah tempat. Gerak dasar nonlokomotor mempunyai peran penting dalam pengembangan keterampilan motorik, terutama motorik kasar seperti berputar, mengayun, memantulkan, membungkuk, melambungkan, bergoyang, meliuk, mendorong, mengangkat, dan lain-lain. Anak TK seringkali mengalami hambatan atau kesulitan dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yang menuntut kemampuan gerak nonlokomotor, karena pada masa ini kemampuan gerak lokomotor baru berkembang, sehingga pembelajaran pendidikan jasmani atau motorik tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Untuk mengatasi kendala atau kesulitan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, maka seorang guru harus mampu mencarikan solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran pendidikan jasmani tercapai salah satunya dengan cara permainan. Lutan (2001: 21) menyatakan bahwa kemampuan gerak dasar dapat diterapkan dalam aneka permainan, yang dilakukan sehari-hari. Melalui aktivitas bermain, sangatlah tepat untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar anak di TK, karena pada dasarnya dunia anak-anak adalah dunia bermain. Permainan merupakan salah satu jenis kegiatan yang sangat digemari oleh anak-anak. Permainan memberikan kesenangan yang lebih besar, menurut Patty (2008: 31) jenis permainan ada enam macam yaitu : (1) Permainan perkenalan, (2) permainan perorangan, (3) permainan beregu, (4) permainan pada upacara pesta, (5) permainan dalam air, (6) permainan pramuka.
22
Berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 5 April 2014 pada Kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun diketahui bahwa dari 16 peserta anak didik hanya 8 orang anak atau (50%) yang memiliki keterampilan gerak nonlokomotor yang baik, dan masih terdapat 8 anak atau (50%) anak yang masih rendah keterampilan gerak nonlokomotornya. Hal itu dikarenakan atau dipengaruhi oleh aspek perkembangan lain terutama fisik dan intelektual anak. Selain itu berdasarkan hasil diskusi singkat dengan guru TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari, bahwa lemahnya proses pembelajaran tersebut karena aktivitas anak yang rendah dan kondisi pembelajaran yang tidak kondusif. Kondisi tersebut terjadi karena guru menerapkan pembelajaran yang monoton dan tidak relevan dengan kondisi anak. Hal ini menyebabkan kemampuan gerak dasar nonlokomotor anak di TK Melati Puri Tawang Alun belum optimal. Berdasarkan pengamatan masalah yang ada pada TK Melati Puri Tawang Alun diatas, peneliti terdorong untuk melakukan suatu Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul: “Meningkatkan Keterampilan Gerak Nonlokomotor Anak melalui Bermain Melempar Bola Pada Kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah bermain melempar bola dapat meningkatkan keterampilan gerak nonlokomotor anak pada kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun”? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan bahwa melalui bermain Melempar Bola dapat meningkatkan Keterampilan gerak NonLokomotor Anak Pada Kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari. D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain : 1. Bagi Peserta Didik
23
Melalui bermain melempar bola siswa menjadi lebih antusias dan tidak cepat lelah dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal. 2. Bagi Guru Sebagai wawasan dan menumbuhkan kreativitas guru dalam hal meningkatkan kemampuan gerak dasar lokomotor bagi anak didik di Taman Kanak-kanak. 3. Bagi Sekolah Untuk meningkatkan kualitas pendidikan TK Melati Puri Tawang Alun Kota kendari 4. Bagi Peneliti Peneliti mendapatkan fakta bahwa melalui kegiatan bermain melempar bola dapat meningkatkan keterampilan gerak Non lokomotor.
E. Definisi Operasional 1.
Keterampilan Gerak NonLokomotor
2.
Keterampilan gerak non lokomotor adalah suatu keterampilan gerak yang tidak berpindah tempat, dimana sebagian anggota tubuh tertentu saja yang digerakkan namun tidak berpindah tempat. Bermain Melempar Bola Bermain melempar bola merupakan suatu cara pembelajaran keterampilan gerak nonlokomotor yang dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk permainan yaitu setelah anak menerima bola selanjutnya, memutar badan, memantulkan bola, mengayunkan lengan, mendorong atau melambungkan bola dan memasukkannya kedalam keranjang tanpa berpindah tempat.
24
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Keterampilan Gerak 1. Pengertian Gerak Gerak merupakan unsur pokok kehidupan manusia. Tanpa gerak, manusia menjadi kurang sempurna dan dapat menyebabkan kelainan dalam tubuh maupun organ-organnya. Oleh karena itu, gerak menjadi kebutuhan yang sangat penting seperti kebutuhan hidup lainnya yang dapat membantu kelangsungan hidup. Menurut Samsudin (2008: 13) bahwa “aktivitas gerak merupakan gerakan yang diciptakan melalui proses integrasi sensori (panca indra); hal ini termasuk gerakan yang dilakukan secara sukarela (tanpa paksaan), seperti aktivitas dalam pelajaran pendidikan jasmani”. Hal senada pula disampaikan oleh Sukadiyanto (1997: 70) mengatakan bahwa “kemampuan gerak adalah suatu kemampuan seseorang dalam menampilkan ketrampilan gerak yang lebih luas serta diperjelas bahwa kemampuan motorik suatu
25
kemampuan umum yang berkaitan dengan penampilan berbagai ketrampilan atau tugas gerak”. Hal berbeda disampaikan oleh Ma’mun dan
Saputra (2000: 20)
mengatakan bahwa “gerak merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan kualitas hidup“. Selanjutnya mengatakan bahwa ruang lingkup pendidikan jasmani salah satunya adalah pembentukan gerak, yang meliputi keinginan untuk bergerak, menghayati ruang waktu dan bentuk termasuk perasaan irama, mengenal kemungkinan gerak diri sendiri, memiliki keyakinan gerak dan perasaan sikap (kinestetik) dan memperkaya kemampuan gerak. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa Gerak merupakan sifat kehidupan, dan gerak tersebut mengalami perubahan. Kemampuan gerak merupakan keterampilan yang penting di dalam kehidupan sehari-hari maupun di dalam pendidikan jasmani. Dengan kata lain kemampuan gerak dasar harus dimiliki oleh anak, karena gerak merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari. 2. Unsur-Unsur Kemampuan Gerak Kemampuan Gerak/motorik seseorang berbeda-beda tergantung pada banyaknya pengalaman melakukan gerakan yang dikuasainya. Kemampuankemampuan yang terdapat dalam kemampuan fisik yang dapat dirangkum menjadi lima komponen, yaitu kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelincahan dan koordinasi.
26
Unsur-unsur yang terkandung dalam kemampuan motorik atau gerak menurut Muthohir dan Gusril (2004: 50), adalah: a. Kekuatan Kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga sewaktu konstraksi. Kekuatan otot harus dipunyai oleh anak sejak usia dini. Apabila anak tidak mempunyai kekuatan tentu dia tidak dapat melakukan aktivitas bermain yang menggunakan fisik seperti berjalan, berlari, melompat, melempar, memanjat, bergantung dan mendorong. b. Koordinasi Koordinasi adalah kemampuan untuk mempersatukan atau memisahkan dalam suatu tugas kerja yang kompleks, dengan ketentuan bahwa gerakan koordinasi meliputi kesempurnaan waktu antara otot dan sistem syaraf. Anak dalam melakukan lemparan harus ada koordinasi seluruh anggota tubuh yang terlibat. Anak dikatakan baik koordinasi gerakannya apabila ia mampu bergerak dengan mudah dan lancar dalam rangkaian dan irama gerakannya terkontrol dengan baik. c. Kecepatan d. Kecepatan adalah sebagai kemampuan berdasarkan kelentukan dalam satuan waktu tertentu. Dalam melakukan lari 4 detik, semakin jauh jarak yang ditempuh semakin tinggi kecepatan. e. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan tubuh dalam berbagai posisi. Keseimbangan dibagi dalam dua bentuk yaitu: keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis. Keseimbangan statis merujuk kepada menjaga keseimbangan tubuh ketika berdiri pada suatu tempat, keseimbangan dianamis adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika berpindah dari suatu tempat ketempat lain.
f. Kelincahan
27
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak pada satu titik ketitik lain dalam melakukan lari zig-zag, semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin tinggi kelincahannya. Hal senada disampaikan oleh Sujiono (2005: 7.1) mengatakan bahwa, unsur-unsur kesegaran jasmani, yaitu: a. Kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan. b. Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak pada satu titik ke titik lain. c. Daya tahan adalah kemampuan melakukan kerja dalam waktu lama. d. Kecepatan adalah perbandingan antara jarak dan waktu atau kemampuan untuk bergerak dalam waktu singkat. e. Kelentukan adalah kemampuan persendiaan untuk melakukan gerakan melalui jangkauan yang luas. f. Koordinasi adalah kemampuan melakukan gerakan pada berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan tepat secara efisien. Keterampilan gerak sangat berhubungan dengan unsur kebugaran jasmani. Adapun unsur-unsur dalam kebugaran jasmani menurut Lutan (2001: 63) adalah sebagai berikut:
28
a. Kekuatan otot adalah kemampuan tubuh untuk mengerahkan daya maksimal terhadap objek di luar tubuh. Dalam pengertian lain, kekuatan otot adalah kemampuan untuk mengerahkan usaha maksimal. b. Daya tahan otot adalah kemampuan untuk mengerahkan daya terhadap objek di luar tubuh selama beberapa kali. Daya tahan otot terbentuk melalui beban yang relatif lebih ringan. Namun, pelaksanaan tugasnya dilakukan berulang kali dalam satu kesempatan. c. Fleksibilitas adalah gambaran mengenai luas sempitnya ruang gerak pada berbagai persendiaan dalam tubuh kita. Seperti melakukan gerakan memelintirkan tubuh, membungkuk, berputar, dan mengulur. d. Koordinasi adalah perpaduan berirama dari sistem syaraf dan gerak dalam sebuah pelaksanaan tugas secara harmonis dari beberapa anggota tubuh. e. Kecepatan adalah kemampuan untuk mengerakkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu secepat mungkin. f. Agilitas adalah kemampuan untuk menggerakkan badan atau mengubah arah secepat mungkin. g. Power adalah kemampuan untuk mengerahkan usaha maksimal secepat mungkin. h. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan dalam kaintannya dengan daya tarik bumi baik dalam situasi diam (statis) dan bergerak (dinamis). Dari paparan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa beberapa unsur-unsur dalam kemampuanan gerak adalah kekuatan, koordinasi,
29
kelincahan, kecepatan, daya tahan serta keseimbangan. Unsur-unsur kemampuan gerak motorik akan semakin terlatih apabila anak didik semakin banyak mengalami berbagai pengalaman aktivitas gerak yang bermacam-macam. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan gerak Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan motorik seseorang. Faktor tersebut adalah: a. Faktor biologis. Faktor biologis yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan motorik adalah: faktor ukuran tubuh pada saat lahir, faktor keturunan (genetika), faktor jenis kelamin, dasar kedewasaan. b. Faktor lingkungan Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan fisik dan motorik diantaranya adalah: faktor budaya, faktor keadaan alam, faktor kebiasaan keluarga, faktor kesukuan, faktor sosial (Samsudin, 2008: 6). Disamping faktor di atas menurut Patmodewo dan Soemiarti (2000: 40) ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap laju perkembangan motorik seseorang, antara lain: a. Sifat dasar genetik, termasuk bentuk tubuh dan kecerdasan mempunyai pengaruh yang menonjol terhadap laju perkembangan motorik. b. Seandainya dalam awal kehidupan pasca lahir tidak ada hambatan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, semakin aktif janin semakin cepat perkembangan motorik anak.
30
c. Kondisi pralahir yang menyenangkan, khususnya gizi makanan sang ibu, lebih mendorong perkembangan motorik yang lebih cepat pada masa pasca lahir, ketimbang kondisi pralahir yang tidak menyenangkan. d. Kelahiran yang sukar, khususnya apabila ada kerusakkan pada otak akan memperlambat perkembangan motorik. e. Seandainya tidak ada gangguan lingkungan, maka kesehatan dan gizi yang baik pada awal kehidupan pasca lahir akan mempercepat perkembangan motorik. f. Anak yang IQ tinggi menunjukkan perkembangan yang lebih cepat dibandingkan anak yang IQ-nya normal atau di bawah normal. g. Adanya rangsangan, dorongan, dan kesempatan untuk menggerakkan semua bagian tubuh akan mempercepat perkembangan motorik. h. Perlindungan
yang
berlebihan
akan
melumpuhkan
kesiapan
berkembangnya kemampuan motorik. i. Karena rangsangan dan dorongan yang lebih banyak dari orang tua, maka perkembangan motorik anak yang pertama cenderung lebih baik ketimbang perkembangan anak yang lahir kemudian. j. Kelahiran sebelum waktunya biasanya memperlambat perkembangan motorik karena tingkat perkembangan motorik pada waktu lahir berada di bawah tingkat perkembangan bayi yang lahir tepat waktunya. k. Cacat fisik, seperti kebutaan akan memperlambat perkembangan motorik.
31
l. Dalam perkembangan motorik, perbedaan jenis kelamin, warna kulit dan sosial ekonomi lebih banyak disebabkan oleh perbedaan motivasi dan pelatihan ketimbang anak karena perbedaan bawaan. Menurut
Sujiono
(2005:
22)
bahwa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kemampuan gerak adalah faktor tampilan dan faktor lingkungan. Faktor tampilan dapat berupa ukuran tubuh, pertumbuhan fisik, kekuatan, dan berat tubuh, system syaraf dan faktor lingkungan. System syaraf merupakan faktor utama dalam efektivitas penggunaan kemampuan gerak anak. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi gerak adalah faktor biologis, faktor sistem syaraf, serta faktor lingkungan. B. Keterampilan Gerak NonLokomotor Gerak nonlokomotor adalah gerakan tidak berpindah tempat, dimana sebagian anggota tubuh tertentu saja yang digerakkan namun tidak berpindah tempat. Gerakan stabilisasi (nonlokomotor) termasuk didalamnya, seperti : memutar, membungkuk,
menekuk,
memantulkan,
mengayun,
mendorong,
dan
melambungkan. Menurut
Sujiono,
(2005:
27)
Keterampilan
yang
bersifat
nonlokomotor dapat diartikan juga sebagai keterampilan stabil, gerakan yang dilakukan tanpa atau hanya sedikit sekali bergerak dari daerah tumpuannya. Sedangkan menurut Samsudin (2008: 9) Keterampilan nonlokomotor suatu
32
keterampilan gerak yang dilakukan di tempat, tanpa ada ruang yang memadai. Kemampuan nonlokomotor terdiri dari membungkuk atau menekuk dan memutar, mendorong dan menarik, mengangkat menurunkan, mengayun, melambungkan, memantul-mantulkan bola, dan lain-lain. Hal senada disampaikan oleh Ma’mun dan Saputra (2000: 20) menurutnya Kemampuan nonlokomotor dilakukan di tempat, tanpa ada ruang gerak yang memadai kemampuan nonlokomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, mengocok, melingkar, mengayun, melambungkan dan lainlain. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan keterampilan gerak nonlokomotor adalah gerakan yang tidak berpindah tempat, misalnya memutar, mengayun, membungkuk, melambungkan, mendorong, memantul-mantulkan, dan lain-lain. C. Bermain 1. Pengertian Bermain Bermain merupakan suatu fenomena yang sangat menarik perhatian para pendidik, psikologi ahli filsafat dan lain sebagainya. Mereka lebih tertantang untuk lebih memahami arti bermain yang dikaitkan dengan tingkah laku manusia. Bermain merupakan pengertian yang sulit dipahami karena muncul dalam beraneka macam bentuk. Kehidupan sehari-hari kegiatan bermain begitu mudah dipahami namun
33
dalam beberapa situasi sulit dibedakan dengan kegiatan yang bukan bermain. Bermain menurut Mulyadi (2004: 23), secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat lima pengertian bermain : a. Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak b. Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik c. Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak d. Melibatkan peran aktif keikut sertaan anak e. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan seuatu yang buka bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya. Sementara Patmonodewo dan Soemiarti (2000: 102) mengatakan bahwa bermain dalam tatanan sekolah dapat digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada bermain bebas, bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain yang diarahkan. Dalam bermain bebas dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka memilih bagaimana menggunakan alat-alat, sedangkan kegiatan bermain dengan bimbingan, guru memilih alat permainan dan diharapkan anakanak dapat memilih guna menemukan suatu konsep.
34
Sedangkan menurut Mosfiroh (2010: 104) mengemukakan bahwa kegiatan bermain adalah proses sosialisasi yang sangat efektif melalui permainan anak belajar menjalankan suatu peran tertentu dapat menerima pandangan orang lain dan melatih cara berkomunikasi. Hal berbeda diungkapkan oleh Montolalu (2007: 12) mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Bermain terungkap dalam berbagai bentuk. Bermain dapat berupa gerak seperti berlari, melempar bola dan memanjat, bermain juga dapat berupa kegiatan berpikir, seperti menyusun puzzle atau mengingat kata-kata sebuah lagu, dan juga berupa kreativitas dengan menggunakan krayon, plastisin atau tanah liat. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah aktivitas yang dilakukan secara sukarela tanpa paksaan orang lain, bersifat menyenangkan. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Melalui bermain anak akan memproleh suatu kegembiraan atau kesenangan, memberikan informasi, dapat mengembangkan semua aspek perkembangan serta imajinasi anak. 2. Manfaat Bermain Hasil penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan menyatakan bahwa bermain bagi anak mempunyai arti yang sangat penting karena melaui bermain anak dapat menyalurkan segala keinginan dan kepuasan kreativitas serta imajinasinya. Melalui bermain anak dapat melakukan kegiatan-kegiatan fisik belajar bergaul dengan teman sebaya, membina
35
sikap hidup positif, mengembangkan peran sesuai dengan jenis kelamin, menambah perbendaharaan kata dan menyalurkan perasaan tertekan . Berikut ini akan diuraikan satu persatu manfaat bermain bagi anak di TK (Montolalu, 2007: 1I5). a. Bermain Memicu Kreativitas b. Bermain Bermanfaat Mencerdaskan Otak. c. Bermain Bermanfaat Menanggulangi Konflik d. Bermain Bermanfaat untuk Melatih Empati e. Bermain Bermanfaat Mengasah Panca lndera f. Bermain Sebagai Media Terapi g. Bermain Melakukan Penemuan Hurlock (2005: 85) mengemukakan manfaat bermain bagi perkembangan anak yaitu sebagai berikut: a. Perkembangan fisik. Bermain berguna untuk mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuh. Bermain juga berfungsi untuk menyalurkan tenaga yang berguna bagi kesehatan fisik dan mental anak. b. Dorongan berkomunikasi. c. Penyaluran energi emosional yang terpendam. d. Sumber belajar. e. Rangsangan kreatifitas. f. Belajar standar moral dan mengembangkan kepribadian.
36
3. Tahapan Perkembangan Bermain Pada umumnya para ahli hanya membedakan atau mengkatergorikan kegiatan bermain tanpa secara jelas mengemukakan bahwa suatu jenis kegiatan bermain lebih tinggi tingkatan perkembangannya dibandingkan dengan jenis kegiatan lainnya. a. Jean Piaget Adapun tahapan kegiatan bermain menurut Piaget adalah sebagai berikut: 1) Permainan Sensori Motorik (± 3/4 bulan – ½ tahun) 2) Permainan Simbolik (± 2-7 tahun) 3) Permainan Sosial yang Memiliki Aturan (± 8-11 tahun) b. Hurlock Adapun tahapan perkembangan bermain menurut Hurlock adalah sebagai berikut: 1) Tahapan Penjelajahan (Exploratory stage) 2) Tahapan Mainan (Toy stage) 3) Tahap Bermain (Play stage) 4) Tahap Melamun (Daydream stage) Montolalu (2007:214) mengatakan bahwa agar dapat memberi bimbingan kepada anak TK dengan sebaik-baiknya guru perlu mengetahui bahwa pada umunnya anak-anak melalui tingkatan-tingkatan atau tahaptahap (proses) bermain adalah: tahap Manipulatif, tahap Simbolis, tahap Eksplorasi, tahap Eksperimen, tahap dapat Dikenal Dari penjelasan di atas maka dapat dipahami, bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh anak dengan spontan, dan perasaan gembira, tidak memiliki tujuan ekstrinsik, melibatkan peran aktif anak, memiliki hubungan sistematik dengan hal-hal diluar bermain (seperti
37
perkembangan kreativitas), dan merupakan interaksi antara anak dengan lingkungannya, serta memungkinkan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya tersebut. Masa bermain pada anak memiliki tahap-tahap yang sesuai dengan perkembangan anak, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor dan sejalan juga dengan usia anak. D. Penerapan Bermain Melempar Bola di TK Melempar adalah gerakan mengarahkan satu benda yang dipegang dengan cara mengayunkan tangan ke arah tertentu. Gerakan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan tangan dan lengan serta memerlukan koordinasi beberapa unsur gerakan, misalnya lengan dengan jari yang harus melepaskan benda yang dipegang pada saat yang tepat (Sujiono, 2005: 19) Pengertian bola Dalam kamus besar Bahasa Indonesia arti bola adalah :Benda bulat yang dibuat dari karet untuk bermain, barang yang bentuknya menyerupai bulatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa bermain melempar bola merupakan suatu cara pembelajaran keterampilan gerak nonlokomotor yang dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk permainan yaitu setelah anak menerima bola selanjutnya memutar badan, memantulkan bola, mengayunkan lengan, mendorong atau melambungkan bola dan memasukkannya kedalam keranjang tanpa berpindah tempat. Adapun langkah-langkah pembelajaran bermain melempar bola adalah sebagai berikut: 8. Guru membawa anak di lapangan dan mengatur anak 9. Guru membagi anak menjadi dua kelompok 10.Guru menjelaskan dan mencontohkan cara bermain melempar bola. 11.Memberi kesempatan pada anak untuk bermain melempar bola
38
12.Anak bermain melempar bola, dengan pengawasan dari guru 13.Guru mengamati dan mencatat secara cermat meliputi semua proses dalam bermain melempar bola. 14.Guru mengevaluasi anak dalam bemain melempar bola
Cara bermain melempar bola adalah sebagai berikut: “Seluruh anak dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah anggota yang sama banyak. Untuk kelompok yang bermain pertama ditentukan dengan cara pengundian. Kelompok yang mendapat giliran bermain dibariskan berbanjar menjadi dua baris dan barisan menghadap satu arah. Permainan dimulai dengan anak terdepan memegang bola. Ketika guru memberi aba-aba siap dan membunyikan
pluit,
pemain
pertama
memutar
badan,
selanjutnya
memantulkan bola, mengayunkan tangan, melempar atau mengoper bola ke arah anak di belakangnya. Siswa yang di belakangnya akan menerima (menangkap) bola tersebut dengan kedua tangannya. Kemudian pemain tersebut berputar memantulkan bola kelantai, mengayunkan tangan mendorong atau melambungkan bola berusaha memasukkan bola kedalam keranjang dengan tanpa berpindah tempat. Permainan ini terus berlanjut dengan mengganti posisi anak, anak yang pemain pertama menjadi pemain kedua dan anak yang menjadi pemain kedua menjadi pemain pertama. Permainan berakhir setelah semua bola yang disediakan telah dimasukkan kedalam keranjang. Jika karena sesuatu hal anak tidak dapat menangkap bola sehingga bola keluar, maka anak tersebut harus mengambil bola dan kembali ke tempat semula, lalu mengoper bola kembali. Guru hendaknya memperhatikan aturan
39
permainan dan jika ada anak yang curang, maka guru dapat memberikan sanksi yang bersifat mendidik. E. Kerangka Pikir Perencanaan sumber belajar yang dilakukan oleh guru akan memberikan manfaat apabila guru dapat menyiapkan dan memilih sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik, minat dan tujuan pembelajaran anak usia dini yang hendak dicapai. Dalam hal ini bermain melempar bola akan lebih menarik minat anak untuk meningkatkan Keterampilan gerak non lokomotor, karena anak bisa bermain tanpa rasa bosan sehingga tujuan dapat tercapai. Kemampuan-kemampuan yang terdapat dalam kemampuan fisik non lokomotor yang indikatornya seperti memutar, membungkuk, memantulkan, mengayun, mendorong dan melambungkan dapat ditingkatkan Berdasarkan uraian di atas dapat diduga bahwa melalui bermain melempar bola sangat membantu anak dalam meningkatkan kemampuan nonlokomotor anak.
F. Hipotesis Tindakan Hipotesis
tindakan
penelitian
ini
adalah
keterampilan
gerak
nonlokomotor anak pada Kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari dapat ditingkatkan melalui bermain melempar bola
.
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
41
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2014 dan bertempat di TK Melati Puri Tawang Alun Kendari pada anak kelompok B. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Dimana penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang berusaha mengkaji masalah-masalah tertentu dan berusaha mengatasinya dengan implementasi tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti dalam proses pembelajaran. Dan yang menjadi subyek penelitian tindakan kelas ini adalah anak Kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kendari yang berjumlah 16 orang terdiri dari 7 orang anak perempuan dan 9 orang anak laki-laki. Alasan keberhasilan tindakan pembelajaran diukur oleh daya serap anak secara klasikal. B. Faktor yang Diteliti Adapun faktor- faktor yang diamati peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor anak TK: yaitu mengamati dan menilai aktivitas belajar anak dalam proses pembelajaran melalui bermain melempar bola. 2. Faktor guru TK: yaitu mengamati dan menilai segala aktivitas guru ketika mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran melalui bermain melempar bola. 3. Faktor kemampuan keterampilan gerak nonlokomotor anak: yaitu kemampuan anak didik dalam melakukan berbagai gerakan nonlokomotor dalam bermain melempar bola.
42
C. Prosedur Penelitian Sesuai dengan maksud dan tujuan yang terkandung dalam pelaksanaan penelitian ini, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tindakan kelas (classroom action research) secara garis besar terdiri dari: 1.
Perencanaan kegiatan dan tindakan yang dilakukan
2.
Pelaksanaan tindakan (dalam proses belajar mengajar)
3.
Melaksanakan kegiatan observasi atau pengamatan dan melaksanakan kegiatan penilain (evaluasi)
4.
Refleksi diri
Rancangan dan Model Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
43
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Sumber: Arikunto, dkk, (2008: 16) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan prosedur tersebut secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut: a.
Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Menyusun perangkat pembelajaran kegiatan bermain melempar bola yang meliputi Rencana kegiatan harian (RKH) 2) Membuat lembar observasi terhadap guru dan anak untuk menentukan keadaan selama proses belajar mengajar berlangsung 3) Menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk bermain melempar bola 4) Menyusun lembar evaluasi bermain sambil belajar untuk mengetahui hasil belajar anak
44
b.
Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan proses pembelajaran melakukan kegiatan bermain melempar bola, yang sesuai dengan rencana kegiatan pembelajaran yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya.
c.
Kegiatan observasi dan evaluasi Kegiatan pada tahap ini adalah peneliti melakukan pengamatan pada saat pelaksanaan tindakan yag dilakukan guru serta melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan murid selama pembelajaran berlangsung. Setelah itu guru memberikan evaluasi pada anak dalam melihat kemampuan gerak nonlokomotor anak dalam bermain melempar bola. Pelaksanaan evaluasi ini dilakukan untuk melihat keberhasilan pelaksanaan tindakan setelah pelaksanaan tindakan perbaikan.
d.
Refleksi
Hasil-hasil pengamatan dan pencatatan yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan secara dianalisis. Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui kelebihan dan kekurangan yang terjadi dari tindakan yang dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran dalam satu siklus. Setelah diketahui hal-hal yang dimaksud, maka diambil suatu keputusan tindakan tesebut dapat dianggap terselesaikan ataukah dipandang masih perlu perbaikan-perbaikan sehingga siklus kegiatan selanjutnya masih harus dilakukan lagi. D. Teknik Pengumpulan Data
45
Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari: observasi dan wawancara. 1. Observasi; adalah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan format observasi yang berisikan tentang aktivitas guru dan anak didik dalam pembelajaran 2. Dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan yang berupa dokumentasi tertulis dan foto. E. Teknik Analisis Data Sebelum data-data dianalisis, peneliti terlebih dahulu melakukan evaluasi atau penilaian dengan observasi. Dimana peneliti menggunakan teknik analisis deskripsi-kualitatif dengan persentatif hasil, yang sesuai dengan indikator atau ketentuan yang telah ditetapkan. Untuk maksud analisis data
berupa
nilai-nilai
capaian
perkembangan
keterampilan
gerak
nonlokomotor anak, peneliti mengunakan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan bentuk penilaian yang digunakan di TK dalam capaian nilai perkembangan dasar anak didik sesuai indikator penilaian capaian berkembangan sebagaimana yang terdapat dalam pedoman pengembangan program pembelajaran dan penilaian di Taman Kanak-Kanak yang di keluarkan Depdiknas (2010). Penilaian terhadap keterampilan gerak nonlokomotor anak yang nampak pada setiap anak terhadap indikator penilaian, dilakukan atau diberi nilai dengan mengacuh pada pedoman pemberian penilaian dalam satuan
46
pendidikan Taman Kanak-Kanak, yakni dengan diberikan berupa simbolsimbol: (
)=
(
)=
(
) =
( )
=
Berkembang Sangat Baik (BSB), yakni jika anak mampu menunjang keterampilan gerak nonlokomotornya sesuai indikator tanpa batuan guru; Berkembang Sesuai Harapan (BSH), yakni anak mampu menunjukkan keterampilan gerak nonlokomotornya sesuai indikator tanpa bantuan guru; Mulai berkembang (MB), yakni jika anak mampu menampakan kemampuan naman masih sering di bantu oleh guru. Belum Berkembang (BB) yakni jika anak belum menampakan capaian perkembangan dalam melakukanya harus selalu dibimbing dan dibantu oleh guru (Depdiknas, 2010: 11).
Adapun data-data tersebut diperoleh selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan pemberian tanda ceklist yang telah dipersiapkan (adapun contoh indikator penilaian seperti terlampir), selanjutnya untuk mengetahui tingkat
keberhasilan
anak
dalam
meningkatkan
keterampilan
gerak
nonlokomotor anak melalui bermain melempar bola pada Kelompok B di TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari. Dalam kegiatan ini dilakukan beberapa tahap penganalisian data-data nilai yang diperoleh. Adapun langkah-langkah tersebut adalah : a. Pada pelaksanaan tindakan dilakukan pengamatan dan evaluasi pada anak, yaitu pemberian ceklist pada simbol 4 (empat)/Berkembang sangat baik (BSB) yaitu jika anak memiliki keterampilan gerak nonlokomotornya melalui bermain melempar bola tanpa bantuan guru, bintang 3 (tiga)/Berkembang sesuai harapan (BSH) adalah jika anak memiliki
47
keterampilan gerak nonlokomotor melalui bermain melempar bola masih dibimbing guru namun secara tidak langsung, selanjutnya bintang 2 (dua)/mulai berkembang (MB) jika anak memiliki keterampilan gerak nonlokomotor melalui bermain melempar bola dibimbing secara langsung oleh guru dari awal hingga akhir, sedangkan untuk bintang 1 (satu)/Belum Berkembang (BB) berarti anak sama sekali belum menunjukkan keterampilan gerak nonlokomotornya dan guru terus membimbing anak tersebut
dari
awal
pelaksanaan
kegiatan
hingga
akhir
kegiatan
pembelajaran yang di laksanakan, dari beberapa bentuk penilaian tersebut diatas, hal ini berdasarkan pada beberapa indikator sebagai acuan penilaian. b. Penilaian penjumlahan atau hitung beberapa anak yang memproleh nilai pada simbol bintang 1, 2, 3, dan 4 selama mengikuti kegiatan lalu setelah diketahui jumlah secara keseluruhan, maka diberi bobot atau skor untuk masing-masing bintang tersebut. Adapun bobot/nilai BSB = Skor 4, nilai BSH = Skor 3 , nilai MB = Skor 2, dan BB = Skor 1. c. Dilakukan perhitungan konversi bobot nilai berdasarkan jumlah perolehan nilai bintang 1, 2, 3, dan 4 yang ditelah dicapai masing-masing anak pada setiap siklus tindakan dengan mengunakan formulasi perhitungan sebagai berikut: (Jumlah nilai BSBx4) + (Jumlah nilai BSHx3)+ (Jumlah nilai MBx2) + (Jumlah nilai BBx1) Hasil Perolehan Nilai Anak Didik
= Jumlah seluruh indikator penilaian
48
d. Selanjutnya dari nilai formasi tersebut, maka di konversi kembali ke nilai kualitatif, dan hal ini merupakan nilai akhir yang akan diperoleh masingmasing anak didik untuk setiap akhir pelaksanaan siklus dalam kegiatan pembelajaran khususnya meningkatkan keterampilan gerak nonlokomotor anak dalam bermain melempar bola. Berikut formulasi perhitungan yang digunakan dalam pengkorvensian tersebut: Nilai BSB Nilai BSH
: jika hasil hitungan akhir antara 3,50 – 4,00 : jika hitungan nilai akhir antara 2,50 – 3,49
Nilai MB
: jika hitungan nilai akhir antara 1,50 – 2,49
Nilai BB : jika hitungan nilai akhir antara 0,01 – 1,49 (Usman, M. User dan Lilis Setiawati, 1993); dan (Depdiknas, 1996). e. Untuk mengetahui ketercapaian keterampilan gerak nonlokomotor anak melalui bermain melempar bola yaitu dengan menghitung banyaknya anak didik yang memperoleh nilai konversi 2,50 dan 4,00 atau jumlah anak didik yang memperoleh nilai akhir BSB (Berkembang sangat baik) dan BSH (Berkembang sesuai harapan), ini dilakukan sebagai acuan apakah penelitian yang dilaksanakan sudah dikatakan terselesaikan atau tercapai atau apakah masih akan dilanjutkan ketahapan siklus selanjutnya, formulasi perhitungan yang digunakan dalam hal ini adalah : Persentase Ketercapaian Anak Didik
Jumlah anak yang memperoleh nilai konversi “BSB” dan “BSH” yaitu 2,50-4,00 = Total banyaknya anakdidik dalam kelompok
x 100%
f. Hasil perhitungan tersebut disesuaikan dengan indikator kinerja, selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan apakah penelitian yang dilaksanakan dipandang telah terselesaikan atau dilanjutkan ketahapan siklus selanjutnya.
49
g. Mengacu pada persentase klasikal anak didik, maka nilai persentase 90% 100% maka keterampilan gerak nonlokomotor anak berkembang sangat baik, jika persentase ketuntasan klasikal berada antara 75% - 89% maka keterampilan gerak nonlokomotor anak berkembang sesuai harapan, jika persentase ketuntasan klasikal antara 60% - 74% maka keterampilan gerak nonlokomotor anak mulai berkembang, jika perestase ketuntasan klasikal kurang dari 60% maka keterampilan gerak nonlokomotor anak belum berkembang. F. Indikator Kinerja Penilaian terhadap keterampilan gerak nonlokomotor yang dapat diperhatikan dalam bermain melempar bola yang dicontohkan guru, dievaluasi dengan mengacu pada pedoman pemberian penilaian dalam satuan pendidikan TK yakni dengan diberikan dalam bentuk simbol-simbol seperti = sangat baik (anak yang mengalami peningkatan keterampilan gerak nonlokomotor dengan baik dan lancar tanpa dibimbing guru), = baik (memperoleh kemampuan tapi masih dibimbing), = cukup baik (memperoleh kemampuan dengan dibimbing secara langsung oleh guru), dan = kurang baik (tidak memiliki kemampuan dan masih dalam pengawasan dan bimbingan guru (Depdiknas, 2010: 11). Selanjutnya dilakukan penjumlahan kategori diatas yang diperoleh setiap anak berdasarkan hasil evaluasi lalu disesuaikan dengan indikator keberhasilan yang digunakan, sebagai indikator keberhasilan dalam penilaian tindakan kelas dalam penelitian ini, jika
minimal secara klasikal anak
50
memperoleh nilai berkembang sangat baik (****) dan berkembang sesuai harapan (***) yakni 75%. Sedangkan indikator kinerja yang diberlakukan bagi guru adalah dimana guru mampu melaksanakan kegiatan penelitian sesui dengan tahapan siklus penelitian serta guru membimbing, mengarahkan, mengamati dan melaksanakan penilaian pada anak didik. Sedangkan indikator kinerja bagi kegiatan pembelajaran adalah pelaksanaaan kegiatan pembelajaran antara guru dan anak didik dapat melaksanakan kegiatan dari awal hingga akhir.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Permasalahan yang dibahas dalam hasil penelitian ini adalah berkaitan dengan beberapa aspek yang ingin ditingkatkan sesuai dengan rencana yang telah dibuat yaitu meliputi aktivitas anak, aktivitas guru dan yang paling utama adalah keterampilan gerak nonlokomotor anak. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan observasi yang dilakukan mitra peneliti atau guru observer. Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi awal terhadap keterampilan gerak nonlokomotor anak, agar diketahui persentase setelah diberikan tindakan.
51
Untuk lebih jelasnya secara sistematis hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Hasil Observasi Awal: Hasil Observasi awal menunjukkan bahwa keterampilan gerak nonlokomotor anak pada kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun hanya mencapai 50% yaitu anak yang memperoleh nilai BSB (****) sebanyak 1 orang anak atau 6,25%, nilai BSH (***) sebanyak 7 orang anak atau 43,75%, nilai MB (**) sebanyak 8 orang anak atau 50 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Perolehan Nilai Pada Observasi/Evaluasi Awal No
Nama Anak
Jumlah perolehan nilai akhir Total bobot jumlah nilai yang diperoleh setiap anak pada evaluasi awal
Hasil perhitungan konversi bobot nilai total jumlah bobot 10 indikator
BSB
BSH
MB
BB
1.
Ica
17
1,7
2. 3.
Zein Bilal
31 16
3,1 1,6
4.
Firda
17
1,7
5.
Dayat
17
1,7
6. 7. 8. 9. 10.
Syalika Zehan Tasya Revan Cinta
17 30 36 17 16
1,7 3,0 3,6 1,7 1,6
11. 12. 13.
Anggik Abil Indra
30 30 30
3,0 3,0 3,0
14. 15.
Nadin Noval
31 30
3,1 3,0
16.
Naswa
16
1,6
52
1 7 6,25% 43,75% 50% Tuntas
Jumlah Persentase Klasikal
8 50 % 50% Belum tuntas
Keterangan: BSB = jika hasil hitungan akhir antara 3,50 – 4,00 BSH = jika hasil hitungan akhir antara 2,50 – 3,49 MB = jika hasil hitungan akhir antara 1,50 – 2,49 BB = jika hasil hitungan akhir antara 0,01 – 1,49 BSB + BSH X 100% Total anak didik
1 + 7 x 100% 16
8 x 100% = 50% 16
MB + BB x 100% 8+0 x 100% 8 x 100%=50% Total anak didik 16 16 Jumlah anak yang tuntas (kemampuan keterampilan gerak nonlokomotor=BSB+BSH) :8 anak Jumlah anak yang belum tuntas (kemampuan keterampilan gerak nonlokomotor= MB+BB) :8 anak. Persentase keberhasilan anak 8/16 x 100% = 50% Persentase anak yang belum berhasil 8/16 x 100% = 50% Menyimak data hasil perhitungan seperti yang ditampilkan pada tabel 1 diatas, maka dapat dikemukakan bahwa secara klasikal keterampilan gerak nonlokomotor anak dalam proses kegiatan belajar pada kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari saat hasil evaluasi awal masih rendah atau berada pada taraf perkembangan (Belum Berkembang). Oleh sebab itu, peneliti dan guru kelas bersama-sama mencari solusi untuk meningkatkan keterampilan gerak nonlokomotor anak melalui bermain melempar bola dengan melakukan tindakan siklus 1. 2. Tindakan Siklus 1 a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
53
1) Menyusun perangkat pembelajaran kegiatan bermain melempar bola yang meliputi Rencana kegiatan harian (RKH) 2) Membuat lembar observasi terhadap guru dan anak untuk menentukan keadaan selama proses belajar mengajar berlangsung. 3) Menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk bermain melempar bola 4) Menyusun lembar evaluasi bermain sambil belajar untuk mengetahui hasil belajar anak b. Pelaksanaan Tindakan Pada
tahap
ini,
kegiatan
pembelajaran
kterampilan
gerak
nonlokomotor dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya, sesuai dengan rencana kegiatan harian, sesuai dengan kurikulum TK/RA. Guru mengawali sebagaimana pada umumnya, memberi salam, menyapa anak, mengecek kehadiran, mengatur kelas, berdoa atau bernyanyi. Setelah itu guru menyampaikan materi keterampilan gerak nonlokomotor melalui bermain melempar bola, menjelaskan tentang caracara bermain melempar bola serta mencontohkannya, menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi anak tentang pentingnya bermain melempar bola guna meningkatkan keterampilan gerak nonlokomotor. Selanjutnya masuk dalam kegiatan inti, pertama yang harus dilakukan guru membawa anak di lapangan dan mengatur anak selanjutnya membagi anak menjadi dua kelompok, kemudian guru menjelaskan dan mencontohkan cara bermain melempar bola, selanjutnya guru mengajak
54
anak untuk mempraktekan permainan melempar bola, lalu memberi kesempatan pada anak untuk melakukan permainan melempar bola tersebut dan masing-masing anak dapat mendemonstrasikan permainan tersebut. Pada akhir pembelajaran, guru menyimpulkan pembahasan materi, dengan kembali mengangkat manfaat yang dapat dilakukan anak pada kehidupan dilingkungan sekitar setelah mempelajari materi yang baru dibahas. Tidak lupa guru menutup pembelajaran dengan berdoa, bernyanyi dan salam.
c. Observasi dan Evaluasi 1) Observasi aktivitas guru Sesuai dengan hasil pengamatan guru observer terhadap guru model (peneliti) dalam meningkatkan keterampilan gerak nonlokomotor anak melalui bermain melempar bola, peneliti memperoleh gambaran bahwa proses pembelajaran melalui bermain melempar bola telah dilaksanakan dengan cukup baik, walaupun demikian masih terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan yang harus diperbaiki. Setiap tahap pembelajaran telah dilalui dan dilakukan dengan maksimal. Guru telah mempersiapkan pembelajaran dengan cukup baik, seperti membuat RKH, menyiapkan media dan lain sebagainya. Mulai
55
tahap awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir, guru cukup konsisten dengan arah dan pola pembelajaran yang telah direncanakan yaitu melalui bermain melempar bola. Pada saat diskusi bersama guru observer sesaat setelah pembelajaran usai dilaksanakan, guru model dan pengamat menyimpulkan beberapa hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan, diantaranya adalah sebagai berikut: a) Guru belum secara maksimal memberikan motivasi awal terhadap materi pembahasan yang akan diajarkan. b) Guru belum maksimal dalam melakukan bimbingan terhadap anak pada saat demonstrasi bermain melempar bola. c) Skenario belum berjalan secara sistematis.
2) Observasi Aktivitas Anak Setelah dilakukan pengamatan aktivitas anak dalam proses pelaksanaan pembelajaran melalui bermain melempar bola pada siklus 1 yaitu sebagai berikut: a) Ketertarikan anak didik terhadap kegiatan bermain melempar bola pada siklus 1 memperlihatkan hasil pengamatan yang sangat baik dimana seluruh anak terlihat antusias dan memperlihatkan rasa senang yang ditunjukkan melalui ekspresi wajah dan sikap anak yang riang gembira pada saat kegiatan berlangsung. b) Secara klasikal keseluruhan atau klasikal hanya sebagian anak didik yang fokus memperhatikan penjelasan dan cerita guru, terlebih lagi pada saat masing-masing anak mendemonstrasikan kegiatan bermain melempar bola.
56
c) Sebagian besar anak belum mampu mengikuti instruksi yang diberikan guru dalam meningkatkan keterampilan gerak non lokomotor. d) Masih ada beberapa anak yang tidak menyelesaikan tugasnya. Setelah dilaksanakan pembelajaran selama dua pertemuan pada siklus 1, maka untuk mengetahui ketercapaian keterampilan gerak nonlokomotor anak dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi keterampilan gerak non lokomotor anak dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2. PEROLEHAN NILAI AKHIR PADA EVALUASI SIKLUS I Jumlah perolehan nilai akhir No
Nama Anak
Total bobot jumlah nilai yang diperoleh setiap anak pada evaluasi siklus I
Hasil perhitungan konversi bobot nilai total jumlah bobot 10 indikator
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Ica Zein Bilal Firda Dayat Syalika Zehan Tasya Revan Cinta Anggik Abil Indra
24 35 23 24 24 35 32 37 23 30 30 32 32
2,4 3,5 2,3 2,4 2,4 3,5 3,2 3,7 2,3 3,0 3,0 3,2 3,2
14. 15.
Nadin Noval
35 33
3,5 3,3
16.
Naswa
23
2,3
BSB
BSH
MB
BB
57
4 6 25% 37,5% 62,5% Tuntas
Jumlah Persentase Klasikal
6 37,5% 37,5% Belum tuntas
Keterangan: BSB = jika hasil hitungan akhir antara 3,50 – 4,00 BSH = jika hasil hitungan akhir antara 2,50 – 3,49 MB = jika hasil hitungan akhir antara 1,50 – 2,49 BB = jika hasil hitungan akhir antara 0,01 – 1,49 BSB + BSH X 100% Total anak didik
4 + 6 x 100% 16
10 x 100% = 62,5% 16
MB + BB x 100% 6 + 0 x 100% 6 x100%=37,5% Total anak didik 16 16 Jumlah anak yang tuntas (kemampuan keterampilan gerak non lokomotor=BSB+BSH) :10 anak Jumlah anak yang belum tuntas (kemampuan keterampilan gerak non lokomotor= MB+BB) :6 anak. Persentase keberhasilan anak 10/16 x 100% = 62,5% Persentase anak yang belum berhasil 6/16 x 100% = 37,5% Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat diketahui bahwa keterampilan gerak nonlokomotor anak pada siklus 1 masih rendah, namun demikian hasil ini lebih baik dibandingkan dengan keterampilan gerak nonlokomotor anak sebelum diberikan tindakan. Hal ini dapat diketahui berdasarkan data yang telah disajikan diatas bahwa pada siklus 1 keterampilan gerak nonlokomotor anak pada kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun baru mencapai 62,5% yaitu anak yang memperoleh nilai BSB (****) sebanyak 4 orang anak atau 25%, nilai BSH (***) sebanyak 6 orang anak atau 37,5%, nilai MB (**) sebanyak 6 orang anak atau 37,5%. Dengan memperhatikan data nilai evaluasi siklus 1 dapat disimpulkan bahwa indikator keberhasilan penelitian ini belum tercapai karena secara klasikal baru mencapai
62,5% artinya penelitian yang
58
dilaksanakan pada siklus 1 belum berhasil karena sebagai indikator keberhasilan dalam penilaian tindakan kelas dalam penelitian ini, jika minimal secara klasikal anak memperoleh nilai berkembang sangat baik (****) dan berkembang sesuai harapan (***) yakni 75%. d. Refeksi Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus 1, diperoleh gambaran aktivitas guru, aktivitas anak dan keterampilan gerak nonlokomotor anak telah berjalan dengan cukup baik namun masih ada beberapa kelemahan. Agar proses pembelajaran berjalan lebih baik, maka perlu dilakukan beberapa perbaikan diantaranya: 1) Guru harus memberikan motivasi awal kepada anak untuk mempelajari materi yang akan dilakukan dengan menjelaskan tujuan atau nilai manfaat dari kegiatan pembelajaran. 2) Pada saat anak mendemonstrasikan bermain melempar bola, guru harus membimbing anak dengan intensif, terutama bagi anak yang terlihat kesulitan saat mengikuti permainan. 3) Guru harus lebih teliti dalam melaksanakan pembelajaran agar prosesnya berjalan dengan sistematis. 3. Tindakan Siklus II a. Perencanaan Berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada siklus I, maka peneliti bersama guru merencanakan tindakan siklus II dan diharapkan penerapan metode pembelajaran keterampilan gerak nonlokomotor anak melalui bermain melempar bola dapat dilaksanakan dengan lebih baik dari sebelumnya, agar kekurangan-kekurangan pada
59
siklus I dapat diperbaiki. Pelaksanaan kegiatan untuk siklus II ini, pada tindakan untuk peningkatan gerak nonlokomotor anak. Setelah memberikan pemahaman-pemahaman, instruksi dan penjelasan kepada seluruh anak didik dengan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti dan sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa anak usia TK, dan juga memperlihatkan cara-cara bermain melempar bola serta tidak lupa memotivasi dan mendorong anak agar mau melaksanakan kegiatan tersebut. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Selama proses kegiatan berlangsung, peneliti bersama guru memotivasi dan memberikan stimulus kepada masing-masing anak didik. Selain itu, secara persuasif pula mengajak serta meminta mereka agar mau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil pantauan dilapangan, menunjukkan bahwa seluruh anak memperlihatkan sikap yang antusias, rasa tertarik dan merasa senang pada saat kegiatan tengah berlangsung, dimana anak nampak merasa sangat menikmati aktivitasnya, Maka saat itu pula dengan menggunakan bantuan format observasi
yang telah dipersiapkan
sebelumnya, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas
anak
didik
atau
evaluasi
penilaian
langsung
terhadap
perkembangan anak didik (terlampir). c. Observasi dan Evaluasi Peneliti dan guru berkolaborasi dalam melakukan evaluasi untuk menilai keterampilan gerak nonlokomotor anak didik yang berhasil mereka capai dalam kegiatan tersebut. Setelah melakukan analisis perolehan nilai berdasarkan catatan jumlah perolehan nilai BSB, BSH, MB, dan BB pada
60
catatan rangkuman penilaian berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil seperti yang ditampilkan pada tabel 3.
Tabel 3. PEROLEHAN NILAI AKHIR PADA EVALUASI SIKLUS II Jumlah perolehan nilai akhir No
Nama Anak
Total bobot jumlah nilai yang diperoleh setiap anak pada evaluasi siklus II
Hasil perhitungan konversi bobot nilai total jumlah bobot 10 indikator
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Ica Zein Bilal Firda Dayat Syalika Zehan Tasya Revan Cinta Anggik Abil Indra
30 36 24 30 30 36 36 38 24 35 33 34 34
3,0 3,6 2,4 3,0 3,0 3,6 3,6 3,8 2,4 3,5 3,3 3,4 3,4
14. 15.
Nadin Noval
36 35
3,6 3,5
16.
Naswa
24
2,4
Jumlah Persentase Klasikal Keterangan: BSB = jika hasil hitungan akhir antara 3,50 – 4,00 BSH = jika hasil hitungan akhir antara 3,00 – 3,49 MB = jika hasil hitungan akhir antara 2,50 – 2,99
BSB
BSH
MB
BB
7 6 3 43,75% 37,5% 18,75% 81,25% 18,75% Tuntas Belum tuntas
61
BB = jika hasil hitungan akhir antara 0,01 – 2,49 BSB + BSH X 100% Total anak didik
7 + 6 x 100% 16
13 x 100% = 81,25% 16
MB + BB x 100% 3 + 0 x 100% 3 x100%=18,75% Total anak didik 16 16 Jumlah anak yang tuntas (kemampuan keterampilan gerak nonlokomotor=BSB+BSH) :13 anak Jumlah anak yang belum tuntas (kemampuan keterampilan gerak nonlokomotor= MB+BB) :3 anak. Persentase keberhasilan anak 13/16 x 100% = 81,25% Persentase anak yang belum berhasil 3/16 x 100% = 18,75% Menyimak hasil analis data sebagaimana yang ditampilkan pada tabel 3, maka dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai keterampilan gerak nonlokomotor anak didik pada kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari telah mengalami peningkatan yakni mencapai 81,25% dari jumlah anak yang ada sehingga pada siklus II ini dijadikan sebagai siklus akhir dari penelitian ini karena sudah mampu memenuhi nilai yang telah ditetapkan. d. Refleksi Pada siklus II proses pembelajaran telah dilaksanakan dengan maksimal. Kelemahan dan kekurangan pada siklus 1 telah mendapat perbaikan pada siklus II ini, seperti guru memberikan motivasi awal kepada anak untuk mempelajari materi, yang dilakukan dengan menjelaskan tujuan atau nilai manfaat dari materi dan pada saat anak melakukan demonstrasi guru harus membimbing anak dengan intensif. Selain itu, aktivitas anak dalam pembelajaran pun sudah baik, karena anak sudah menunjukkan sikap aktif dalam melaksanakan aktivitas belajar. Proses pembelajaran yang baik pada siklus II mempengaruhi peningkatan hasil belajar anak. Keterampilan
62
gerak nonlokomotor anak pada siklus II telah mencapai 81,25% dan hanya 18,75% yang tergolong rendah keterampilan gerak nonlokomotornya. Hasil ini lebih baik jika dibandingkan dengan hasil pada siklus I yaitu hanya 62,5% yang tuntas belajarnya dan masih 37,5% yang belum tuntas dalam belajarnya. Yang berarti bahwa kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru pada tahapan tindakan siklus II telah berhasil mencapai bahkan melampaui indikator kinerja yang ditetapkan dalam penelitian tindakan ini, yakni sebesar 75%. Maka penelitian ini disepakati untuk tidak dilanjutkan lagi pada tindakan siklus selanjutnya. B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan paparan data hasil yang diperoleh selama kegiatan penelitian ini berlangsung sebagaimana yang telah dideskripsikan pada halaman sebelumnya, dapat dikatakan bahwa dengan pola kegiatan tindakan pembelajaran keterampilan gerak nonlokomotor anak melalui bermain melempar bola yang dirancang dan dilaksanakan secara baik dan seoptimal mungkin oleh peneliti dan berkolaborasi dengan guru kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari disetiap pertemuan kegiatan pembelajaran pada tindakan siklus I dan II ini, memberikan hasil yang positif dan bermakna bagi anak didik. Kegiatan-kegiatan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan
dapat
memberikan
kesempatan
bagi
anak
memperoleh
pengalaman-pengalaman belajar sendiri, yang pada akhirnya membawa anak kearah perkembangan yang lebih baik.
63
Jika dilihat hasil perkembangan belajar yang diperoleh anak didik pada penilaian awal sebanyak 50% dan pada tindakan siklus I sebanyak 62,5% terlebih lagi jika dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada akhir tindakan siklus II, perkembangan perolehan nilai dari masing-masing anak meningkat hingga mencapai 81,25%, hal ini menunjukkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Berdasarkan hasil perhitungan analisis data nilai keterampilan gerak nonlokomotor anak yang dicapai anak didik pada masing-masing tahap kegiatan evaluasi mula sejak awal hingga evaluai akhir siklus II, diperoleh fakta bahwa indikator keberhasilan kinerja yang ditetapkan dalam penelitian ini yakni 75% sudah tercapai bahkan melampaui standar nilai yang ditetapkan. Hal ini dapat diuraikan seperti dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 4. Deskripsi perkembangan perolehan nilai hasil belajar keterampilan gerak nonlokomotor anak didik kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari berdasarkan hasil penilaian pada kegiatan evaluasi awal, Evaluasi Siklus I, dan Evaluasi Akhir Siklus II Uraian
Jumlah anak didik dengan perolehan nilai BSB (****) Jumlah anak didik dengan perolehan nilai BSH (***) Jumlah anak didik dengan perolehan nilai MB (**) Jumlah anak didik dengan perolehan nilai BB (*) Jumlah keseluruhan anak didik pada
Hasil evaluasi awal Jumlah Persen 1 6,25%
Hasil evaluasi pada siklus I Jumlah Persen 4 25%
Hasil Evaluasi Pada siklus II Jumlah Persen 7 43,75%
7
43,75%
6
37,5%
6
37,5%
8
50%
6
37,5%
3
18,75%
0
0
0
0
0
0
16
100%
16
100%
16
100%
64
kelompok B Perolehan secara klasikal (Awal, Siklus I dan Siklus II)
8
50%
10
62,5%
13
81,25%
Hasil yang ditampilkan pada tabel 4, berarti bahwa hipotesis tindakan kegiatan yang dirumuskan dalam penelitian ini tindakan kelas ini, telah terjawab yaitu dengan bermain melempar bola maka potensi keterampilan gerak nonlokomotor anak didik kelompok B TK Melati Puri Tawang Alun dapat ditingkatkan kearah yang lebih baik dari sebelumnya.
65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan,
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa keterampilan gerak nonlokomotor anak pada TK Melati Puri Tawang Alun Kota Kendari dapat ditingkatkan melalui bermain melempar bola. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan keterampilan gerak nonlokomotor. Hasil observasi awal diketahui bahwa ketuntasan belajar keterampilan gerak nonlokomotor hanya dicapai oleh 8 orang anak atau 50%, kemudian pada siklus I keterampilan gerak nonlokomotor anak meningkat, yakni sebanyak 10 anak didik atau 62,5% dan kembali meningkat menjadi 13 anak didik atau 81,25% pada siklus II. Selebihnya 18,75% yang terdiri dari 3 anak didik diserahkan kepada guru yang bersangkutan untuk dibimbing sebagaimana mestinya. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:
66
1. Untuk peningkatan keterampilan gerak nonlokomotor anak didik usia TK, disarankan agar guru PAUD dapat memotivasi anak didik agar lebih aktif, kreatif dan inovatif untuk mengeksplorasi berbagai pengalaman belajar dalam kehidupan mereka sehari-hari. 2. Guru harus pandai-pandai mengatasi masalah yang timbul dalam pembelajaran, tindakan perbaikan yang diplih harus tepat sasaran dan efektif. 3. Kepada pihak penanggung jawab lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), agar dapat memperhatikan perkembangan minat dan kebutuhan anak dengan cara melengkapi aktivitas mereka dalam kegiatan bermain sambil belajar dengan berbagai macam bentuk permainan edukatif.
67
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke 3. Jakarta: Balai Pustaka Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara Dajan, Anton. 1983. Pengantar Metode Statistik. Jakarta: Lp3es Depdiknas. 1996. Pedoman Penilaian Di Taman Kanak- kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas. 2008. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos Paud. Jakarta: Depdiknas Depdikanas. 2010. Pedoman Penilaian Di Taman Kanak- kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Hurlock, E.B. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Lutan. 2001. Perencanaan Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Menengah. Ma,mun dan Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Ditjen Pendidikan dasar dan Menengah Mulyadi, S. 2004. Bermain dan Kreativitas (Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain). Jakarta: Papas Sinar Sinanti. Muthohir dan Gusril. 2004. Faktor yang Berkaitan dengan Kemampuan Motorik Siswa Sekolah Dasar Negeri Kota Padang. (Disertasi). Jakarta: PPS UNJ. Mosfiroh, Tadkiroatun. 2010. Cerdas melalui bermain (cara mengasah multiple intelegence pada anak AUD). Jakarta: Grasindo gramedia widia sarana indonesia. Montolalu,B.E.F. 2009. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Patmonodewo dan Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta Patty, A.M. 2008. Permainan Untuk Segala Usia. Jakarta: PT BPK. Gunung Mulia.
68
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukintaka, 1992. Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Syarifuddin dan Muhadi. 1992. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud. Dirjendekti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Sukadiyanto. 1997. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Sujiono. 2005. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Fajar Interpratama Usman, Moh. Uzer dan Setiawati, Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar penyusunan perangkap KBM untuk Taman Kanakanak. Bandung: Remaja Rosdakarya.
69
Lampiran 5. Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Observasi Awal No
Kegiatan Guru
1.
Mempersiapkan perlengkapan bahan media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran Mengecek kehadiran dan kesiapan dalam mengikuti pembelajaran Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan dan memotivasi anak dalam mengikuti pembelajaran.
2. 3.
Ya
Tidak
Keterangan
Terlaksana dengan baik
Terlaksana dengan baik
Terlaksana dengan baik, namun kurang maksimal dalam memotivasi anak.
4.
Membagi anak dalam dua kelompok dan mengkondisikan anak serta mengatur anak sesuai kelompoknya.
5.
Memberikan contoh cara bermain melempar bola dan motivasi anak dalam mengikuti pembelajaran
Terlaksana, namun anak belum mampu bermain seperti yang dicontohkan.
6.
Mengajukan pertanyaan kepada anak dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak tentang pembelajaran Memberi kesempatan kepada anak untuk berpikir dan memahami tentang pembelajaran
Terlaksana namun anak belum memberikan respon yang baik.
Membimbing anak dalam bermain melempar bola yaitu memutar badan, memantulkan bola, mengayunkan lengan, mendorong melambungkan bola dan memasukkannya kedalam keranjang tanpa berpindah tempat. Melakukan evaluasi selama proses kegiatan belajar dan selanjutnya mencatat semua data-data yang yang relevan dengan tujuan penelitian, yakni kemampuan gerak nonlokomotor anak.
Terlaksana namun belum optimal
Terlaksana namun belum optimal
7.
8.
9.
Belum terlaksana dengan baik
Belum terlaksana dengan baik dikarenakan anak belum memahami pembelajaran yang diberikan
70
Tanggal
08
April 2014
Kepala TK Melati Puri Tawang Alun
Peneliti
SITTI MARHAENI, S.Tp
LIANA 21014020
Lampiran 6. Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I
No
Kegiatan Guru
1.
Mempersiapkan perlengkapan bahan media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
Terlaksana dengan baik
2.
Mengecek kehadiran dan kesiapan dalam mengikuti pembelajaran
Terlaksana
3.
Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan dan memotivasi anak dalam mengikuti pembelajaran.
Terlaksana, namun guru belum optimal dalam memotivasi anak
3.
Membagi anak dalam dua kelompok dan mengkondisikan anak serta mengatur anak sesuai kelompoknya.
4.
Memberikan contoh cara bermain melempar bola dan motivasi anak anak dalam mengikuti pembelajaran Mengajukan pertanyaan kepada anak dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak tentang pembelajaran Memberi kesempatan kepada anak untuk berpikir dan memahami tentang pembelajaran
Terlaksana dengan baik
Terlaksana.
Terlaksana, anak belum mengikuti aturan permainan.
Membimbing anak dalam bermain melempar bola yaitu memutar badan, memantulkan bola, mengayunkan lengan, melambungkan bola dan memasukkannya kedalam keranjang tanpa berpindah tempat.
Terlaksana, namun guru belum optimal dalam membimbing anak.
5.
7. 8.
Ya
Tidak
Keterangan
Belum terlaksana
71
Melakukan evaluasi selama proses kegiatan belajar dan selanjutnya mencatat semua datadata yang yang relevan dengan tujuan penelitian, yakni kemampuan gerak nonlokomotor anak.
9.
Terlaksana sesuai rencana.
Tanggal
08
April 2014
Kepala TK Melati Puri Tawang Alun
Peneliti
SITTI MARHAENI, S.Tp
LIANA 21014020
Lampiran 7. Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada siklus II No
Kegiatan Guru
1.
Mempersiapkan perlengkapan bahan media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran Mengecek kehadiran dan kesiapan dalam mengikuti pembelajaran Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan dan memotivasi anak dalam mengikuti pembelajaran. Membagi anak dalam dua kelompok dan mengkondisikan anak serta mengatur anak sesuai kelompoknya. Memberikan contoh cara bermain melempar bola.
Terlaksana dengan baik
Terlaksana dengan baik
Terlaksana dengan baik
Terlaksana dengan baik
Terlaksana dengan baik, anak mengikuti arahan dari guru
Mengajukan pertanyaan kepada anak dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak tentang
Terlaksana dengan baik
2. 3.
4.
5.
6.
Ya
Tidak
Keterangan
72
pembelajaran Memberi kesempatan kepada anak untuk berpikir dan memahami tentang pembelajaran
7.
8.
Membimbing anak dalam bermain melempar bola yaitu memutar badan, memantulkan bola, mengayunkan lengan, melambungkan bola dan memasukkannya kedalam keranjang tanpa berpindah tempat. Melakukan evaluasi selama proses kegiatan belajar dan selanjutnya mencatat semua data-data yang yang relevan dengan tujuan penelitian, yakni kemampuan gerak non lokomotor anak.
9.
Terlaksana, anak mulai memahami dan senang bermain melempar bola .
Terlaksana, belum teratur dengan baik.
Terlaksana sesuai rencana.
Tanggal
08
April 2014
Kepala TK Melati Puri Tawang Alun
Peneliti
SITTI MARHAENI, S.Tp
LIANA 21014020
Lampiran 8. Lembar Observasi Aktivitas Anak Pada Observasi Awal No
Aktivitas anak
1.
Memperlihatkan sikap tenang dan keantusiasan dalam melaksanakan kegiatan bermain melempar bola.
2.
Anak mengikuti instruksi guru
3.
Memperlihatkan sikap bersahabat, baik itu dengan guru maupun dengan teman sekelompoknya. Kemampuan memahami pembelajaran yang dibawakan guru. Mengajukan pertanyaan kepada guru
4. 5.
Ya
Tidak
Keterangan Sebagian anak mulai memperlihatkan sikap tenang dalam belajar. Sebagian anak mengikuti instruksi dari guru Sebagian anak mulai bersahabat terhadap teman maupun gurunya Sebagian anak belum memahami pembelajaran. Seluruh anak belum ada yang
73
6.
mengenai pembelajaran yang belum dipahaminya Menampakkan ketertarikan dan rasa senang terhadap pembelajaran yang dibawakan oleh guru
mencoba bertanya.
Sebagian anak mulai menampakkan ketertarikan dan rasa senang terhadap permainan yang diberikan. Sebagian anak mulai memperlihatkan kemampuannya melakukan gerak nonlokomotor. Anak senang mengikuti pembelajaran.
7.
Memperlihatkan kemampuannya dalam pembelajaran keterampilan gerak non lokomotor yang diberikan guru..
8.
Aktif dan senang mengikuti pembelajaran dan memperlihatkan kemampuannya dalam bermain melempar bola.
9.
Anak menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Anak belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru Tanggal
08
April 2014
Kepala TK Melati Puri Tawang Alun
Peneliti
SITTI MARHAENI, S.Tp
LIANA 21014020
Lampiran 9. Lembar Observasi Aktivitas Anak Pada siklus I No 1.
2.
3.
Aktivitas anak
Ya
Memperlihatkan sikap tenang dan keantusiasan dalam melaksanakan kegiatan bermain melempar bola. Anak mengikuti instruksi guru
Memperlihatkan sikap bersahabat, baik itu dengan guru maupun dengan teman
Tidak
Keterangan Anak mulai memperlihatkan sikap tenang dalam belajar.
Sebagian anak belum mampu mengikuti instruksi yang diberikan guru dalam meningkatkan keterampilan gerak non lokomotor Sebagian anak mulai bersahabat terhadap teman maupun gurunya
74
4. 5.
6.
sekelompoknya. Kemampuan memahami pembelajaran yang dibawakan guru Mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai pembelajaran yang belum dipahaminya Menampakkan ketertarikan dan rasa senang terhadap pembelajaran yang dibawakan oleh guru
Seluruh anak telah menampakkan ketertarikan dan rasa senangnya terhadap pembelajaran. Sebagian anak sudah mulai sanggup memperlihatkan kemampuannya dalam gerak nonlokomotor Anak-anak telah aktif dalam bermain.
7.
Memperlihatkan kemampuannya dalam pembelajaran keterampilan gerak nonlokomotor yang diberikan guru..
8.
Aktif dan senang mengikuti pembelajaran dan memperlihatkan kemampuannya dalam bermain melempar bola. Anak menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
9.
Sebagian anak mulai memahami pembelajaran. Sebagian anak sudah ada yang mencoba bertanya.
Sebagian anak belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru
Tanggal
08
April 2014
Kepala TK Melati Puri Tawang Alun
Peneliti
SITTI MARHAENI, S.Tp
LIANA 21014020
Lampiran 10. Lembar Observasi Aktivitas Anak Pada siklus II No
Aktivitas anak
Ya
Tidak
Keterangan
1.
Memperlihatkan sikap tenang dan keantusiasan dalam melaksanakan kegiatan bermain melempar bola.
Anak-anak telah memperlihatkan sikap tenang dalam belajar.
2.
Anak mengikuti instruksi guru
3.
Memperlihatkan sikap bersahabat, baik
Anak mengikuti instruksi yang diberikan guru dalam meningkatkan keterampilan gerak non lokomotor Anak-anak memperlihatkan
75
4. 5.
6.
7.
8.
9.
itu dengan guru maupun dengan teman sekelompoknya. Kemampuan memahami pembelajaran yang dibawakan guru. Mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai pembelajaran yang belum dipahaminya Menampakkan ketertarikan dan rasa senang terhadap pembelajaran yang dibawakan oleh guru
sikap bersahabat terhadap teman maupun gurunya Sebagian anak telah memahami pembelajaran. Anak terlihat cukup antusias dalam bertanya.
Memperlihatkan kemampuannya dalam pembelajaran keterampilan gerak nonlokomotor yang diberikan guru.. Aktif dan senang mengikuti pembelajaran dan memperlihatkan kemampuannya dalam bermain melempar bola.
Anak menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Anak-anak terlihat menampakkan ketertarikan dan rasa senang terhadap permainan yang diberikan. Sebagian besar anak sudah memiliki kemampuan dalam gerak non lokomotor. Anak telah aktif mengikuti pembelajaran.
Sebagian besar anak telah mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru
Tanggal
08
April 2014
Kepala TK Melati Puri Tawang Alun
Peneliti
SITTI MARHAENI, S.Tp
LIANA 21014020
Lampiran 11. Indikator Pengamatan Kemampuan Gerak NonLokomotor Anak
Hasil Penilaian No
Indikator Pengamatan
BSB
BSH
MB
BB
()
()
()
()
Keterangan
76
1.
Mampu memutar badan tanpa berpindah tempat.
2.
Mampu memantulkan bola tanpa berpindah tempat.
3.
Mampu memantulkan bola lebih dari satu kali pantulan ketanah tanpa berpindah tempat.
4.
Mampu membungkukkan badan dan memantulkan bola tanpa berpindah tempat
5.
Mampu mengayunkan tangan tanpa berpindah tempat.
6.
Mampu mendorong bola tanpa berpindah tempat.
7.
Mampu melempar bola tanpa berpindah tempat
8
Mampu menangkap bola tanpa berpindah tempat.
9.
Mampu melambungkan bola tanpa berpindah tempat.
10.
Mampu memasukkan bola kedalam keranjang tanpa berpindah tempat
Keterangan: BSB ()
= Menunjukkan bahwa perkembangan anak sangat baik (anak memperoleh kemampuan tanpa dibimbing guru).
BSH ()
= Menunjukkan bahwa perkembangan anak baik tapi masih dibimbing).
77
MB ()
= Menunjukkan bahwa perkembangan anak cukup baik (memperoleh kemampuan dengan dibimbing secara langsung oleh guru).
BB ()
= Menunjukkan bahwa perkembangan anak kurang baik (tidak memiliki kemampuan dan masih dalam pengawasan dan bimbingan guru).
Lampiran 12. DATA PEROLEHAN NILAI PADA OBSERVASI AWAL
78
NO INISIAL KRITERIA ANAK PENILAIAN 1 A1 BSB BSH MB BB 2 A2 BSB BSH MB BB 3 A3 BSB BSH MB BB 4. A4 BSB BSH MB BB 5 A5 BSB BSH MB BB 6. A6 BSB BSH MB BB 7 A7 BSB BSH MB BB 8. A8 BSB BSH MB BB 9. A9 BSB BSH MB BB 10. A10 BSB BSH MB BB 11. A11 BSB BSH
1 -
2
3 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
INDIKATOR 5 6 7
8 -
9
10
-
-
-
-
79
12
13.
14
15.
16
A12
A13
A14
A15
A16
Lampiran 13.
MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
80
Rangkuman Nilai Hasil Evaluasi Awal
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Inisial Anak
AI A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16
Jumlah Nilai Perolehan Anak Dalam Evaluasi Awal Jumlah perolehan Jumlah Nilai x Bobot Nilai Ket. nilai pada evaluasi Evaluasi siklus I Awal BSB
BSH
1 6 1 -
9 10 4 10 10 10 9 10 -
MB
7 6 7 7 7 7 6 6
BB
BSB x(4)
BSH x(3)
MB x(2)
BB x(1)
3 4 3 3 3 3 4 4
4 24 4 -
27 30 12 30 30 30 27 30 -
14 12 14 14 14 14 12 12
3 4 3 3 3 3 4 4
Keterangan: BSB = jika hasil hitungan akhir antara 3,50 – 4,00 BSH = jika hasil hitungan akhir antara 2,50 – 3,49 MB = jika hasil hitungan akhir antara 1,50 – 2,49 BB = jika hasil hitungan akhir antara 0,01 – 1,49
Lampiran 14.
17 31 16 17 17 17 30 36 17 16 30 30 30 31 30 16
MB BSH MB MB MB BSH BSH BSB MB MB MB BSH BSH BSH BSH MB
81
Perolehan Nilai Akhir Pada Evaluasi Awal Jumlah Perolehan Nilai Akhir Pada Evaluasi Awal No
Inisial Anak
Total bobot jumlah nilai yang diperoleh setiap anak pada evaluasi awal
Hasil perhitungan konvensi bobot nilai total jumlah bobot 10 1ndikator
Nilai akhir pada evaluasi awal BSB BSH MB B
1. 2. 3.
AI A2 A3
17 31 16
1,7 3,1 1,6
4.
A4
17
1,7
5.
A5
17
1,7
6. 7. 8. 9. 10.
A6 A7 A8 A9 A10
17 30 36 17 16
1,7 3,0 3,6 1,7 1,6
11. 12. 13.
A11 A12 A13
30 30 30
3,0 3,0 3,0
14. 15.
A14 A15
31 30
3,1 3,0
16.
A16
16
1,6
Jumlah Persentase Klasikal Keterangan: BSB = jika hasil hitungan akhir antara 3,50 – 4,00 BSH = jika hasil hitungan akhir antara 2,50 – 3,49 MB = jika hasil hitungan akhir antara 1,50 – 2,49 BB = jika hasil hitungan akhir antara 0,01 – 1,49
1 7 8 6,25% 43,75% 50% 50% Tuntas
50% Belum tunta
82
Lampiran 15. DATA PEROLEHAN NILAI PADA SIKLUS I NO INISIAL KRITERIA ANAK PENILAIAN 1 1 A1 BSB BSH MB BB 2 A2 BSB BSH MB BB 3 A3 BSB BSH MB BB 4. A4 BSB BSH MB BB 5 A5 BSB BSH MB BB 6. A6 BSB BSH MB BB 7 A7 BSB BSH MB BB 8. A8 BSB BSH MB BB 9. A9 BSB -
2
3 -
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
INDIKATOR 5 6 7 - -
8
9
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
83
10.
11.
12
13.
14
15.
16
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
84
Lampiran 16. Rangkuman Nilai Hasil Evaluasi Siklus I
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Inisial Anak
AI A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16
Jumlah Nilai Perolehan Anak Dalam Evaluasi Siklus I Jumlah perolehan Jumlah Nilai x Bobot Nilai Ket. nilai pada evaluasi Evaluasi siklus I Siklus I BSB
BSH
5 5 2 7 2 2 5 3 -
3 5 3 3 3 5 8 3 3 10 10 8 8 5 7 3
MB
7 7 7 7 7 7
BB
BSB x(4)
BSH x(3)
MB x(2)
BB x(1)
-
20 20 8 28 8 8 20 12 -
9 15 9 9 9 15 24 9 9 30 30 24 24 15 21 9
14 14 14 14 14 14
-
Keterangan: BSB = jika hasil hitungan akhir antara 3,50 – 4,00 BSH = jika hasil hitungan akhir antara 2,50 – 3,49 MB = jika hasil hitungan akhir antara 1,50 – 2,49 BB = jika hasil hitungan akhir antara 0,01 – 1,49
23 35 23 23 23 35 32 37 23 30 30 32 32 35 33 23
MB BSB MB MB MB BSB BSH BSB MB BSH BSH BSH BSH BSB BSH MB
85
Lampiran 17. Perolehan Nilai Akhir Pada Evaluasi Siklus I Jumlah Perolehan Nilai Akhir Pada Evaluasi Siklus I No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Inisial Anak
AI A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16
Total bobot jumlah nilai yang diperoleh setiap anak pada evaluasi siklus I
Hasil perhitungan konvensi bobot nilai total jumlah bobot 10 1ndikator
23 35 23 23 23 35 32 37 23 30 30 32 32 35 33 23 Jumlah Persentase
Klasikal Keterangan: BSB = jika hasil hitungan akhir antara 3,50 – 4,00 BSH = jika hasil hitungan akhir antara 2,50 – 3,49 MB = jika hasil hitungan akhir antara 1,50 – 2,49 BB = jika hasil hitungan akhir antara 0,01 – 1,49
2,3 3,5 2,3 2,3 2,3 3,5 3,2 3,7 2,3 3,0 3,0 3,2 3,2 3,5 3,3 2,3
Nilai akhir pada evaluasi siklus BSB BSH MB B
6 6 37,5% 37,5% 62,5% 37,5% Tuntas Belum tunt
4 25%
86
Lampiran 18. DATA PEROLEHAN NILAI PADA SIKLUS II NO INISIAL KRITERIA ANAK PENILAIAN 1 A1 BSB BSH MB BB 2 A2 BSB BSH MB BB 3 A3 BSB BSH MB BB 4. A4 BSB BSH MB BB 5 A5 BSB BSH MB BB 6. A6 BSB BSH MB BB 7 A7 BSB BSH MB BB 8. A8 BSB BSH MB
1 -
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
INDIKATOR 5 6 7 -
8
9
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
87
9.
10.
11.
12
13.
14
15.
16
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
88
Lampiran 19. Rangkuman Nilai Hasil Evaluasi Siklus II
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Inisial Anak
AI A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16
Jumlah Nilai Perolehan Anak Dalam Evaluasi Siklus II Jumlah perolehan Jumlah Nilai x Bobot Nilai Ket. nilai pada evaluasi Evaluasi siklus II Siklus II BSB
BSH
6 6 6 8 5 3 4 4 6 5 -
10 4 4 4 10 4 4 2 4 5 7 6 6 4 5 4
MB
6 6 6 6
BB
-
Keterangan: BSB = jika hasil hitungan akhir antara 3,50 – 4,00 BSH = jika hasil hitungan akhir antara 2,50 – 3,49 MB = jika hasil hitungan akhir antara 1,50 – 2,49 BB = jika hasil hitungan akhir antara 0,01 – 1,49
BSB x(4)
BSH x(3)
MB x(2)
BB x(1)
24 24 24 32 20 12 16 16 24 20 -
30 12 12 12 30 12 12 6 12 15 21 18 18 12 15 12
12 12 12 12
-
30 36 24 24 30 36 36 38 24 35 32 34 34 36 35 24
BSH BSB MB MB BSH BSB BSB BSB MB BSB BSH BSH BSH BSB BSB MB
89
Lampiran 20. Perolehan Nilai Akhir Pada Evaluasi Siklus II Jumlah Perolehan Nilai Akhir Pada Evaluasi Siklus II No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Inisial Anak
AI A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16
Total bobot jumlah nilai yang diperoleh setiap anak pada evaluasi siklus II
Hasil perhitungan konvensi bobot nilai total jumlah bobot 10 1ndikator
30 36 24 24 30 36 36 38 24 35 32 34 34 36 35 24 Jumlah Persentase Klasikal
Keterangan: BSB = jika hasil hitungan akhir antara 3,50 – 4,00 BSH = jika hasil hitungan akhir antara 2,50 – 3,49 MB = jika hasil hitungan akhir antara 1,50 – 2,49 BB = jika hasil hitungan akhir antara 0,01 – 1,49
3,0 3,6 2,4 2,4 3,0 3,6 3,6 3,8 2,4 3,5 3,2 3,4 3,4 3,6 3,5 2,4
Nilai akhir pada evaluasi siklus I BSB BSH MB B
7 43,75 %
31,25 % 75% Tuntas
4
5 25%
25% Belum tuntas
90