Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN BILANGAN 11-10 MENGGUNAKAN MEDIA POHON HITUNG PADA ANAK KELOMPOK A PAUD PKK KALIPANG TAHUN AJARAN 2014-2015
ARTIKEL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi SebagianSyaratGuna S Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD
OLEH : WATIK NPM: 11.1.01.11.0559
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2015
WATIK| 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitos Nusontoro P6RI Kediri
Skipriol*: WATIK HPM: 11.I.01.11.0559
Jrdul:
Bf,Eilrffi
xE*rA[rPUA]rr nmucmuur*rq BIIJ\}$GAITI T-ffi }TENGGIINAKAN ilMDIA BOHOIT SITIING PADA AIIIAK I(EI.tr}}IROK A PAIII} PKI( KAI,EAII{G TAHT'N AJA*AITT l0r+20I5
Tdah disGtrliui
rffi* diqiuh
Kryqdo
Puitie Ujiuflsidug Slripcr ,uruse
pepetfn
FKIPtmf Kgdiri
Tegsl
: 25
Pmbimbingl
Mmt20t5
PedimbtryU
lt
wAflK I 11.1.01.11.0559 FKIP- PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id
'
il 3ll
Artikel Skripsi Universitos lrlusantoro PGRI Kedirri
Slaipsioleh:
WATE( NPM: 11.1.0t.11.0559
Judul:
MENGETIBA"\GI(ATI KEMAMPUA}{ MENGI]RUTI(AI\I
BILAN_GAI\I1-lOMF,NGGUN-AKANrrmnrIporroriiffi,Nc PADA ANAK KELOMPOK A PI.UO_Prii KALPANA^' " TAIITJN AJARAFI 2OI+20T5
Telah dipertahankan
$-dpg JurusanPGPAUD
paritia Ujiardsidmg Slaipsi FKIP IJNP Kedtui
Padatsrggal: 2g Marer 2015
Ilan Dtnyahkan tdah Memcnuhi peqcyemtrn PmitiaPenguji:
l.
Ketua
: Drs.
SETYA ADI SA}.JCAYA" M.pd
2. Pengujit
:I{ANGGARA BUDI LTOMO., M.pd, M.psi
3. Pengujill
:ROSA
IMANI KHAN, M.psi
lU
wATtK I 11.1.01.11.0559 rKIP-PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id
il4il
Artikel Skripsi Universitas Nusantaro PGRI Kediri
P.B*ITYATA.AIY
Yang
Mands
tangan di bawatr ini mya,
Namfl
WATIK
JenisKel*min
Pcremprun
T+mp#,t$" ,'
t&r
ryry f*klkdi.
Kediri,27 Olaobr l99l 11. t.
FKIP/PG PAUD
MenylS.furyi,,$q1ny1 1:
l:
yong perf,sh dr&jdry
r
0t. I t. 0559
bah'ue,
rmtt*
EdEr
:
l
ti$ggi,
i
v+g
ini rid* teroryr tarya tg1r: t$pi, di,suntu pergrsusn
dar1diespqigpg, ryl tidaU tertapat karya,tulis, amu pendapar
p*trlqh.dit{$iflerfi,olEh,,er.mqg la,i*; kearn*Ii 1p*re sess.+ rygsja dryr rerrulis
diflfit&lffi,,mdqali,,itti,<',dig$h$kaedclry,&&r,Fq$tdm;:,,
Kediri, ?f
,
:, i
:l
lr,,{aret 2Sl S
lffanglt{eny,q$k$xr
HFM:' 11, 1",0-1" l1' 055?
r
lV
i ii
'l-
| 11.1;01.1L0559 FKIP- PG PAUD
WATTK
simld.unpkediri.ac.id
il slt
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN BILANGAN 1-10 1 10 MENGGUNAKAN MEDIA POHON HITUNG PADA ANAK KELOMPOK A PAUD PKK KALIPANG TAHUN AJARAN 2014-2015
WATIK Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Dan IlmuPendidikan ,Universitas Universitas Nusantara Pgri Kediri Jl. K.H Achmad Dahlan No. 76 Kediri 64112 Telp. (0354) 776706
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan peneliti, bahwa kegiatan pengembangan kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 10 anak kelompok A PAUD PKK KALIPANG masih didominasi penggunaan buku penunjang. Akibatnya suasana kelas monoton, anak kurang termotivasi termotivasi untuk belajar, dan pembelajaran jadi membosankan.Hal ini mengakibatkan rendahnya kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 1 10 yang dimiliki oleh anak. Permasalahan penelitian ini adalah Apakah penggunaan media pohon hitung dapat mengembangkan kemampuan mengurutkan an bilangan 1-10 1 10 pada anak kelompok A PAUD PKK KALIPANG Desa Kalipang Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014-2015? 2014 Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian 15 anak Kelompok A PAUD PKK KALIPANG KALIP Tahun Ajaran 2014-2015. 2015. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan instrumen berupa Rencana Kegiatan Mingguan, Rencana Kegiatan Harian, lembar penilaian unjuk kerja untuk anak dan lembar observasi kegiatan guru. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penggunaan media pohon hitung dalam pembelajaran terbukti dapat mengembangkan kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 1 10 anak kelompok A PAUD PKK KALIPANG Desa Kalipang Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014-2015. 2014 Berdasarkan hasil analisa data penelitian, prosentase rata-rata rata anak pada pra tindakan yaitu 58,33%. Pada siklus I meningkat menjadi 66,67%. Pada siklus II prosentase yang diperoleh sebesar 86,67%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan: 1.bagi lembaga penye penyelenggara pendidikan hendaknya mengadakan pelatihan cara membuat media pohon hitung. 2. bagi guru hendaknya dalam proses pembelajaran menggunakan media yang menarik dan beragam untuk untu meningkatkan motivasi dan konsentrasi an anak. 3. bagi orang tua yaitu agar lebih ebih memperhatikan setiap potensi anak dengan kegiatan kreatifitas di rumah dengan suasana yang menyenangkan.
Kata kunci : kemampuan mengurutkanbilangan 1-10, 1 media pohon hitung
WATIK | 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri I.
berlatih berhitung. 2.Berlatih mengenal angka.3. Berlatih mengenal aneka benda. 4. Berlatih mengenal aneka warna.5. melatih kreatifitas motorik halus dan emosi. Berdasarkan uraian yyang telah dipaparkan di atas itulah,peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan memilih judul : “Mengembangkan engembangkan Kemampuan Mengurutkan Bilangan 1-10 10 Menggunakan Media Pohon Hitung Pada Anak Kelompok A PAUD PKK KALIPANG Desa Kalipang Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014 2014-2015”.
PENDAHULUAN
Kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 1 adalah kemampuan dan kecakapan anak dalam mengurutkan, menyusun dan membilang angka 1-10 10 menggunakan media tertentu. Kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 10 sangat penting untuk di kuasai anak agar anak dapat berpikir logis dan sistematis, memiliki keterampilan berhitung yang dapat diterapkan dalam kehidupan seharisehari hari, memahami konsep ruang dan waktu memiliki daya abstraksi dan apresiasi serta membangun daya kreativitas dan imajinasi anak. Kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 di kelompok A PAUD PKK Kalipang masih rendah. Hal ini terlihat dari kegiatan berhitung (mengurutkan bilangan 1-10), 10), dari 15 anak yang mendapatkan bintang 2 sebanyak 10 anak, yang mendapatkan bintang 3 sebanyak 5 anak dan yang mendapatkan bintang 4 belum be ada.Akibat kurang terasahnya perkembangan kognitif anak, maka anak menjadi kurang rasa ingin tahunya dalam memperhatikan benda-benda, benda, kurangnya imajinasi anak dan kurangnya kreativitas anak untuk berkarya seni (Yuliani, 2012). Berdasarkan pengamatan pe peneliti menemukan kenyataan yang sering ditemui di PAUD PKK Kalipang yang menggunakan model pembelajaran kelompok dengan alasan efektivitas dan efisiensi waktu, semua sumber dan media belajar banyak didukung oleh bukubuku buku penunjang yang dianggap praktek dan da sudah menyediakan kegiatan kognitif tapi hanya berupa gambar jadi anak tidak bisa praktek langsung menggunakan media jadi kreativitas dan inovasi anak kurang berkembang. Penggunaan buku penunjang dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam kegiatan kognitif tif menyebabkan kurang dipertimbangkannya nnya dan kurang dioptimalkannya penggunaan keberagaman media dan sumber belajar lain sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut membuat kegiatan belajar sebagai rutinitas yang membosankan bagi anak-ana anak dan kurang termotivasinya anak untuk mengikuti kegiatan sehingga pada akhirnya tingkat capaian perkembangan kognitif mengurutkan bilangan 1-10 menjadi kurang optimal. Untuk selanjutnya, pengembangan mengurutkan bilangan 1 1-10 dilakukan menggunakan media pohon ohon hitung.Pohon hitung. hitung adalah mainan atau alat peraga yang digunakan bersama dengan kartu bilangan dan kartu gambar. Dengan media pohon hitung ini anak dapat mengenal bilangan dengan mudah. Karena pohon hitung terbuat dari bahan kayu maka pohon hitung inii sangat aman bagi anak usia dini.Manfaat pohon hitung ini adalah 1. Untuk
WATIK | 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
I.
KAJIAN PUSTAKA 1. Kemampuan Kognitif a. Pengertian Kognitif Depdiknas (2007) menjelaskan bahwa, kemampuan kognitif merupakan salah satu dari bidang pengembangan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengembangan kemampuan kognitif bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, pengembangan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu, waktu,, kemampuan memilah dan mengelompokkan, dan persiapan pengembangan kemampuan berpikir teliti.
b.
Macam-macam macam Kognitif
Kemampuan
Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi oleh David R. Krathwohl (2011) di jurnal Theory into practice practice, macammacam kognitif dibedakan atas enam jenjang yang diurutkan sebagai berikut: 1) Mengingat (rememberin remembering) 2) Memahami (understanding) understanding) 3) Menerapakan ((applying) 4) Menganalisi (analyzing) analyzing) 5) Mengevaluasi ((evaluating) 6) Mencipta (creating) creating)
c.Faktor-faktor faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif menurut Piaget
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri dalam Siti Partini (2003) bahwa “pengalaman yang berasal dari lingkungan dan kematangan, keduanya mempengaruhi perkembangan kognitif anak”. Sedangkan menurut Soemiarti dan Patmonodewo (2003) perkembangan per kognitif dipengaruhi oleh pertumbuhan sel otak dan perkembangan hubungan antar sel otak. Kondisi kesehatan dan gizi anak walaupun masih dalam kandungan ibu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Piaget (dalam Budiningsih,2005) 5) makin bertambahnya umur seseorang maka makin komplekslah susunan sel sarafnya dan makin meningkatpada kemampuannya.
Berikut adalah tahap tahap-tahap perkembangan kemampuan fisik motorik anak usia 4 – 5 tahun(kognitif.com):
Menurut Ahmad Susanto (2011) faktor-faktor faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif antara lain:
7) Dan faham bentuk angka
1) Mampu untuk mengenali kata kata-kata dan suara yang serupa 2) Sudah bisa berhitung minimal sampai 20 3) Memahami konsep ukur 4) Dapat memahami sehari-hari
urutan
kejadian
5) Dapat menyusun puzzle 6) Bisa membentuk bangun datar
Dalam PeraturanMenteri Pendidikan NasionalRepublik IndonesiaNomor 58 Tahun 2009tentangStandar Pendidikan Anak Usia Dini disebutkan bahwa tingkat capaian perkembangan kognitif anak usia 4 – 5 dalam lingkup perkembangan konsep bilangan,lambang bilangan dan huruf adalah:
1) Faktor Hereditas/Keturunan 2) Faktor Lingkungan 3) Faktor Kematangan 4) Faktor Pembentukan 5) Faktor Minat dan Bakat
1) Mengetahui konsep banyak sedikit
6) Faktor Kebebasan
dan
2) Membilang banyak benda satu sampai sepuluh d.Karakteristik Kognitif
Perkembangan
Jean piaget (dalam Haditono, 1982) menamakan masa kanak-kanak kanak awal sekitar usia 2 sampai 7 tahun sebagai tahap praoperasional karena anak-anak anak belum siap untuk terlibat dalam operasi/ manipulasi mental yang mensyaratkan pemikiran logis.Menurut montessori (dalam Yuliani, 2012) anak usia 3-6 3 tahun adalah anak yang sedang berada dalam periode sensitifatauu masa peka, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang sehingga tidak terhambat perkembangannya. Fase praoperasional mencakup 3 aspek,yang memiliki kemampuan yaitu:
1) Berpikir simbolik 2) Berpikir egosentris 3) Berpikir intuitif e.Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-5 4 Tahun
WATIK | 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
3) Mengenal enal konsep bilangan 4) Mengenal lambang bilangan 5) Mengenal lambang huruf
f.Fungsi Perkembangan Kognitif Menurut piaget (dalam Agustin,2008) guru perlu mengembangkankognitif anak anak, supaya anak mampu : 1)
Mengembangkan daya persepsinya sehingga anak memilikipemahaman yang utuhdan komprehensif.
2) Melatih /ingatannya peristiwa.
terhadap
semua
3) Mengembangkan pemikiran da dalam rangka menghubungkan denga dengan peristiwalain. 4) Memahami simbol simbol-simbol disekitarnya.
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri 5) Melakukan penalaran secara alami (spontan) maupun melalui percobaan. 6) Memecahkan dialaminya.
persoalan
hidup
yang
g. Konsep Dasar pengembangan kognitif Berikut adalah beberapa konsep pengembangan kognitif menurut tokoh perkembangan anak usia dini (Ditjen Pembinaan TK dan SD, 2007) : 1) J.H Pestalozzi (Pengajaran
Berupa)
2) Anak adalah pembelajar yang aktif (kematangan) 3) Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dari pengalamannya (pengalaman) 4) Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan mulai proses asosiasi dan akomodasi (transmisi)
h. Prinsip-prinsip prinsip Kegiatan dalam Kognitif
Pelaksanaan Pengembangan
Untuk mengembangkan kognitif anak usia 4-66 tahun di taman kanak kanak-kanak secara optimal, perlu memperhatikan prinsip-prinsip prinsip berikut (Ditjen pembinaan TK dan SD, 2007): 1) Memberikan an kebebasan ekspresi pada anak. 2) Melakukan pengaturan waktu, tempat, media (alat dan bahan) agar dapat merangsang anak untuk kreatif. 3) Memberikan bimbingan kepada anak untuk menemukan teknik/cara yang baik dalam melakukan kegiatan dengan berbagai media. 4) Membimbing anak sesuai dengan kemampuan dan taraf perkembangan. 5) Memberikan rasa gem gembira dan ciptakan suasana yang menyenangkan pada anak. 6) Melakukan pengawasan menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan. i. Metode Pengembangan Kognitif Vygotsky (dalam Naughton 2003) percaya bahwa bermain membantu perkembangan kognitif anak secara langsung, tidaksekedarsebagai hasilpengembangan kognitif seperti yang dikemukakan oleh Piaget. Macam-macam metode pengembangan kognitif yang dapat digunakanuntuk pengembangan kognitif diPAUD,TK/RA. 1) Bermain 2) Metode pemberian tugas 3) Metode demonstrasi 4) Metode tanya jawab 5) Metode mengucapkan syair 6) Metodeeksperimen/ percobaan 7) Metode bercerita 8) Metode karya wisata 9) Dramatisasi j. Media untuk Mengembangkan Kemampuan Kognitif Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2011) media dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
WATIK | 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri membuat anak mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan/kemampuan dan sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
tujuan
Pengertian Pohon Hitung a) Pengertian Pohon Hitung Pohon hitung adalah mainan edukasi untuk melatih berhitung anak anak-anak melalui media permainan edukatif.Media ini adalah alat permainan edukasi (APE) untuk kelompok pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) seperti TK, KB, RA, BKB dan posyandu.
bahan
b)Bahan-bahan bahan yang di butuhkan dan cara membuat Media Pohon Hitung
1) Kriteria pemilihan media a) Ketepatan pengajaran b)
dengan
Dukungan terhadap pembelajaran
isi
c) Kemudahan memperoleh media d) Keterampilan terampilan guru menggunakannya
dalam
e) Tersedianya waktu menggunakannya
untuk
f) Sesuai dengan taraf berpikir siswa
1. Kemampuan Mengurutkan bilangan 1-10 Mengurutkan adalah menyusun,merangkai sesuatu dari yang terkecil atau sebaliknya. Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran.Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Bilangan merupakan kuantitas atau jumlah suatu benda (Diknas, 2007). Bilangan Bil tidak terlepas dari pengenalan konsep tentang angka-angka, angka, pengenalan konsep bilangan melibatkan pemikiran tentang beberapa jumlah suatu benda dan berapa banyak benda. Jadi mengurutkan bilangan 1-10 1 adalah kemampuan seorang anak dalam menyusun, merangkai, gkai, mengurutkan, angka 1-10 10 menggunakan media tertentu.
2.
Bahan-bahan bahan yang dibutuhkan untuk membuat media pohon hitung: 1) Kayu atau triplek 2) Spidol 3) Cat kayu non on tonik 4) Gergaji 5) Pisau 6) Palu 7) Paku Cara membuat media pohon hitung: 1) Potong kayu sesuai bentuk dan ukuran pohon yang akan dibuat (pohon
mangga) dengan gergaji. 2) Gambar bentuk pohon mangga, ranting, dan daunnya. 3) Setelah membentuk pola gambar pohon mangga potong dengan pisau secara hati-hati hati sehingga membentuk gambar
pohon mangga yang bagus. 4) Setelah bentuk gambar pohon mangga tersebut jadi, kemudian cat
menggunakan cat non tonik sesuai gambar aslinya. 5) Potong kayu untuk membuat penopang pohon, agar pohon bisa ber berdiri seperti pohon mangga aslinya.Potong kayu berbentuk persegi panjang, 1 berukuran kecil dan yang 1 lagi berukuran besar.Kemudian paku kayu tersebut diatas triplek dengan cara berhadapan dan sisakan bagian tengah untuk tempat berdiri pohon mangga, dan ja jangan lupa untuk di cat agar terlihat lebih menarik. Kemudian jemur atau diamkan agar kering.
c. Prosedur Penggunaan Media Pohon Hitung dalam Pembelajaran Guru membuat gambar yang menunjukkan jumlah bilangan 11-10, kemudian pasang dipapan bergambar pohon. Kemudian anak disuruh untuk mengurutkan angka 11-10 dengan cara
WATIK | 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri memasangkannya sesuai dengan jumlah gambar tersebut.
A. Subjek dan setting Penelitian Subjek penelitian Tindakan kelas adalah anak kelompok A PAUD PKK KALIPANG Desa Kalipang Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Tahun ajaran 2014 20142015. Dengan anak didik berjumlah 15 anak, terdiri dari 6 anak perempuan dan 9 anak laki lakilaki.
d. Manfaat Media Pohon Hitung Pohon hitung ini melatih logika, menghitung dan mengingat berapa buah yang ada di pohon. Dengan cara ini anak akan lebih mudah dan tertarik dalam hal mengurutkan bilangan 1-10 karena objek yang diurutkan bukanlah angka tetapi buah yang warnanya mencolok, menarik, dan lucu.Manfaat media pohon hitung ini adalah untuk: 1) Berlatih berhitung. 2) Berlatih mengenal angka. 3) Berlatih mengenal aneka benda. 4) Berlatih mengenal aneka warna. 5) Melatih kreatifitas motorik halus dan emosi.
B. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Mc Targart. Adapun model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Targart menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya) yaitu : 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan tindakan, 3. Pengamatan dan 4. Refle Refleksi yang disajikan dalam bagan berikut ini (Arikunto, 2010).
B. Kerangka Berpikir Perencanaan sumber belajar yang dilakukan oleh guru akan memberikan manfaat apabila guru dapat menyiapkan an dan memilih sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik, minat dan tujuan pembelajaran anak yang hendak dicapai. Pembelajaran dan penyediaan media bagi pengembangan kognitif pada anak kelompok A PAUD PKK KALIPANG tahun ajaran 20142014 20145 masihkurang beragam dan lebih banyak menggunakan buku penunjang sehingga pembelajaran tersebut menjadi sebuah rutinitas, monoton dan membuat anak menjadi bosan sehingga kemampuan kognitif anak menjadi rendah. Berdasarkan keadaan tersebut peneliti melakukan penelitian pengembangan kemampuan kognitif dengan mengajak anak mengurutkan bilangan 1-10 10 dan mengenal lambang bilangan 11 10 menggunakan media pohon hitung. Anak diminta untuk mengambil angka 1-10 1 lalu menggantungkannya pada paku kecil yang dipasang di gambar dahan sesuai urutannya. Anak dalam belajar dan melakukan kegiatan akan merasa senang.Karena mereka bisa belajar seraya bermain, sehingga mereka bisa lebih kreatif dan lebih mudah dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan cara ini maka kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 10 anak akan meningkat.Karena, pembelajaran yang anak terima lebih mengena, menyenangkan, dan lebih mudah dipahami. III. METODE PENELITIAN
WATIK | 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen penelitian 1. Teknik dan Instrumen pengumpulan data a. Unjuk Kerja Instrumen Penilaian Unjuk Kerja kemampuan mengurutkan bilangan 11-10 No
Nama Anak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14. 15.
Agus Denta Angga Bela srianita Sintia Ilham Rendi Reno Zakaria Reni meisila Riki andika Selfi Umi rahma Yoko hermansyah halimah
Kemampuan Mengurutkan engurutkan Bilangan 1110 Menggunakan Media pohon Hitung 1 2 3 4
b. Observasi Lembar Observasi Guru No 1
2.
Aspek yang diobservasi Cara penyampaian atau penjelasan guru dalam menggunakan Media Pohon Hitung untuk mengurutkan bilangan 1-10 dapat dipahami oleh anak Guru mengajak anak untuk aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mengurutkan bilangan 1-10 dengan media Pohon Hitung
Baik
Penilaian Cukup Kurang
Ket
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri 3
4
Keterampilan guru dalam mempersiakan kelas sesuai dengan tema dan kegiatan yang dilakukan Kegiatan pembelajaran mengurutkan bilangan 1-10 menggunakan media Pohon Hitung dapat memusatkan perhatian anak
Ajaran 2014-2015 2015 semester genap dimana kemampuan mengurutkan rutkan bilangan 11-10 masih rendah.
B. Deskripsi Temuan Penelitian 1. Kondisi Pra Tindakan Berdasarkan hasil penelitian awal, terhadap kemampuan mengurutkan bilangan 1110 anak Hal ini dapat dilihat dari Tabel berikut:
B. Teknik Analisis Data Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut : =
100 100%
P = prosentase anak yang mendapatkan bintang tertentu f = jumlah anak yang mendapatkan bintang tertentu N = jumlah anak keseluruhan Data yang diperoleh kemudian dibandingkan kriteria sebgai berikut : Bobot RentangNilai Kategori 90% - 100 % 70% -89 % 60% - 69% 0% - 59 % c.
SangatMeningkat Meningkat KurangMeningkat TidakMeningkat
4 3 2 1
Rencana Jadwal Penelitian Siklus I : Senin 02 februari 2015 Siklus II : Selasa 03 februari 2015
IV. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN A. Gambaran Selintas Setting
DAN Penelitian
PAUD PKK KALIPANG Desa kalipang Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri berdiri pada tahun 2011.PAUD PKK KALIPANG ini beralamat di Dsn. Krampyang Ds. Kalipang rt. 01 rw.01 Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri.Lokasi i.Lokasi PAUD PKK KALIPANG sangat jauh dan dekat pegunungan.PAUD PKK KALIPANG belum mempunyai gedung sendiri, untuk sementara tempat yang digunakan masih pinjam rumah warga yang kosong. Pada tahun ajaran 2014-2015,jumlah 2014 anak adalah sebanyak 19 anak, terbagi terba menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A sebanyak 15 anak dan kelompok B sebanyak 4 anak. Penelitian ini difokuskan pada anak didik PAUD PKK KALIPANG Desa kalipang Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Tahun
WATIK | 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
No
Nama Anak
Kemampuan M Mengurutkan Bilangan 11-10 Menggunakan Media pohon Hitung 1
1. 2. 3. 4. 5. dengan 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14. 15.
P P P
2
3
4
Agus Denta Angga Bela srianita Sintia Ilham Rendi Reno Zakaria Reni meisila Riki andika Selfi Umi rahma Yoko hermansyah halimah Jumlah
-
Prosentase
-
10 66,67 %
5 33,33 %
-
(0 1) 10 2 5 3 0 4 100% 15 4 0 20 15 0 100% 60 35 100% 58,33% 60
Berdasarkan hasil analisa perhitungan prosentase rata-rata rata kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 10 anak pada pra tindakan masih rendah yaitu dengan rata-rata rata prosentase kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 10 sebesar 58,33%. Angka ini belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan, yaitu 75%.
2. Rencana Umum Pelaksanaan Tindakan Rencana umum dalam pelaksanaan ini adalah dengan mempersiapkan : a. Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) b. Rencana Kegiatan Harian (RKH) c. Lembar unjuk kerja untuk anak dan lembar observasi untuk guru d. Lembar Penilaian unjuk kerja untuk anak 3. Pelaksanaan Siklus 1
Tindakan
Pembelajaran
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri minimalyang telah ditetapkan yaitu sebesar 75%.
a. Tahap Perencanaan 1) Membuat RKM dan RKH
1) Data kemampuan guru siklus 1 2) Menggunakan media pohon
hitung
3) Membuat lembar observasi, unjuk kerja
No 1
b. Tahap Pelaksanaan Secara garis besar kegiatannya adalah: 1) Guru menjelaskan aturan dalam kegiatan pembelajaran. 2) Guru menyiapkan media pohon hitung. 3) Guru memberi contoh cara mengurutkan bilangan 1 1-10 menggunakan media pohon hitung 4) Guru memberi tugas pada anak untuk mengurutkan bilangan 1 1-10 menggunakan media pohon hitung. a.
2 .
Nama Anak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14. 15.
Agus Denta Angga Bela srianita Sintia Ilham Rendi Reno Zakaria Reni meisila Riki andika Selfi Umi rahma Yoko hermansyah halimah Jumlah Prosentase
Kemampuan Mengurutkan engurutkan Bilangan 1-10 1 Anak 1 2 3 4
Penilaian Baik Cukup Kurang
3
Keterampilan guru dalam mempersiakan kelas sesuai dengan tema dan kegiatan yang dilakukan
4
Kegiatan pembelajaran mengurutkan bilangan 1-10 menggunakan media Pohon Hitung dapat memusatkan perhatian anak
Tahap Observasi Berikut adalah hasil observasi pelaksanaan tindakan pada siklus 1: 1) Data kemampuan puan mengurutkan bilangan 1-10 siklus I
No
Aspek yang diobservasi Cara penyampaian atau penjelasan guru dalam menggunakan Media Pohon Hitung untuk mengurutkan bilangan 1-10 dapat dipahami oleh anak Guru mengajak anak untuk aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mengurutkan bilangan 1-10 dengan media Pohon Hitung
1 6,67%
5 33,33%
7 46,67%
2 13,33%
(1 1) 5 2 7 3 2 4 100% P 15 4 1 10 21 8 100% P 60 P 40 100% 66,67% 60
Berdasarkan hasil analisa perhitungan kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 10 anak pada siklus I masih dalam kategori kurang meningkat atau masih rendah yaitu dengan prosentase rata-rata rata kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 10 sebesar 66,67%. Angka ini belum mencapai pai kriteria ketuntasan
WATIK | 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
Ket Waktu kegiatan yang kurang mencukupi , sehingga guru terkesan terburuburu Anak sudah mulai aktif, tapi masih ada beberapa anak yang berdesakdesakan untuk segera maju Dalam menjelaska n bilangan 1-10 guru menunjukk an buahbuahan yang ada tulisan bilangan 110-nya. Anak masih belum fokus karena media hanya satu, masih banyak anak yang berbicara sendiri.
b. Tahap Refleksi Pelaksanaan refleksi dengan melihat perbandingan antara data sebelum tindakan dilakukan dan data setelah dilaksanakan tindakan siklus II. Adapun perbandingannya sebagai berikut:
Keterangan
Pra Tindakan
Siklus I
Peningk atan
Prosentase rata-rata Kemampuan Mengurutkan bilangan 1-10 Anak
58,33% %
66,67%
8,34%
Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa kendala pada saat pelaksanaan tindakan siklus I antara lain:
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri 1) Banyaknya jumlah anak didik yaitu 15 anak dan hanya ada 1 media pohon hitung dalam kegiatan pembelajaran membuat anak tidak fokus sehingga perhatian mereka tidak berpusat sehingga masih ada anak yang suka berbicara sendiri saat kegiatan pembelajaran. 2) Waktu yang tersedia untuk pembelajaran mengurutkan bilangan 1-10 kurang, urang, sehingga anak belum maksimal dalam mengurutkan bilangan 1-10 10 dan ada juga anak yang tidak sempat mengurutkan bilangan 1-10.
4. Bela srianita 5. Sintia 6. Ilham 7. Rendi 8. Reno 9. Zakaria 10. Reni meisila 11. Riki andika 12. Selfi 13 Umi rahma 14. Yoko hermansyah 15. Halimah Jumlah prosentase
P P P
-
(0 1) 2 2 4 3 9 4 100% 15 4 0 4 12 36 100% 60 52 100% 86,67% 60
Hasil analisa perhitungan kemampuan mengurutkan bilangan 11-10 anak pada siklus IItelah menunjukkan kategori meningkat dengan prosentaserata rata-rata kemampuan mengurutkan bilangan 11-10 sebesar 86,67% melebihi dari kriteria ketuntasan minimalyang telah ditetapkan yaitu sebesar 75%.
3. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II a. Tahap Perencanaan 1) Membuat RKM Dan RKH. 2) Membagi jumlah anak menjadi 3 kelompok. 3) Menggunakan media pohom hitung. 4) Membuat lembar observasi dan unjuk kerja.
2) Data kemampuan guru siklus b. Tahap Pelaksanaan Secara garis besar langkah-langkah langkah pembelajaran adalah:
No 1
1) Guru menjelaskan aturan kegiatan pembelajaran.
dalam
2) Guru membagi jumlah anak menjadi 3 kelompok 3) Guru menyiapkan media pohon hitung. 4) Guru ru memberi contoh cara mengurutkan bilangan 1 1-10 menggunakan media pohon hitung. hitung
2 .
5) Guru memberi tugas pada anakmengurutkan ngurutkan bilangan 1 1-10 menggunakan media pohon hitung. hitung
c. Tahap Observasi
Aspek yang diobservasi Cara penyampaian atau penjelasan guru dalam menggunakan Media Pohon Hitung untuk mengurutkan bilangan 1-10 dapat dipahami oleh anak Guru mengajak anak untuk aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mengurutkan bilangan 1-10 dengan media Pohon Hitung
Penilaian Baik Cukup Kurang
3
Keterampilan guru dalam mempersiakan kelas sesuai dengan tema dan kegiatan yang dilakukan
4
Kegiatan pembelajaran mengurutkan bilangan 1-10 menggunakan media Pohon Hitung dapat
Berikut adalah hasil observasi pelaksanaan tindakan pada siklus II: 1) Data Kemampuan mengurutka bilangan 1-10 anak siklus II No 1. 2. 3.
Nama Anak
Kemampuan Mengurutkan M Bilangan 1-10 10 Anak 1 2 3 4
Agus Denta Angga
WATIK | 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
9 60%
2 4 13,33% 26,67%
II Ket Penjelasan guru dalam mengguna kan media dan caranya sudah dapat dimengerti oleh anak Guru meminta anak untuk mengurutk an bilangan 1-10 satu persatu, sehingga anak ikut aktif dalam kegiatan Dalam menjelask an bilangan 1-10 guru menunjuk kan buahbuahan yang ada bilangan 1-10-nya Karena anak sudah dibagi menjadi 3 kelompok, sehingga
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri memusatkan perhatian anak
anak lebih fokus dan tidak bicara sendiri
d.Tahap Refleksi Pelaksanaan refleksi dengan melihat perbandingan antara data sebelum tindakan dilakukan dan data setelah dilaksanakan tindakan siklus I. I Adapun perbandingannya sebagai berikut:
Keterangan
Pra Tindakan
Siklus I
Peningk atan
Prosentase rata-rata Kemampuan Mengurutkan bilangan 1-10 Anak
66,67%
86,67 86,67%
20%
Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus II telah berhasil meningkatkan kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 1 dengan penggunaan mediapohon hitung yaitu telah melampaui target keberhasilan yang telah ditetapkan sebesar 75%, sehingga peneliti tidak melanjutkan pada tahap siklus yang ke III.
C. Pembahasan dan Pengambilan Kesimpulan 1. Pembahasan Keberhasilan terjadi pada siklus II peneliti merancang pembelajaran dengan menarik dan memberikan keleluasan bagi anak untuk berkreasi menggunakan media pohon hitung guna untuk meningkatkan kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 1 anak yaitu dengan membagi embagi jumlah anak menjadi beberapa kelompok dan menambah jam pelajaran. Selain itu anak diberikan kesempatan untuk melakukan praktik mengurutkan bilangan 1-10 10 menggunakan media pohon hitung. Aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan metode dan langkah pembelajaran dengan baik. 2. Pengambilan Kesimpulan Untuk mengambil kesimpulan berikut adalah gambar perbandingan dan peningkatan ingkatan kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 pada pra tindakan sampai dengan siklus II berikut :
Dari gambar ambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan berjalan dengan baik dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebesar 75%.Berarti tindakan guru dalam mengembangkan mbangkan kemampuan mengurutkan engurutkan bilangan 11-10 menggunakan media pohon hitung telah berhasil.
D. Kendala endala dan Keterbatasan 1.Kendala Dalam penelitian ini, selama pelaksanaan hanya terjadi sedikit kendala. Karena penggunaan media pohon hitung yang didapat melalui pembelian dimana harga media pohon hitung masih dirasa mahal mahal. Sedangkan media pohon hitung yang dibuat dari pohon/dahan yang sudah kering membutuhkan waktu yang agak lama dalam proses pembuatannya, dan mudah rusak karena tidak bisa digunakan secara permanen. 2. Keterbatasan Sedangkan keterbatasan yang peneliti dalam melaksanakan penelitian ini terdapat pada saat pelaksanaan siklus I dimana keterbatasan waktu dan media pohon hitung sangat mempengaruhi hasil penelitian,, namun hal tersebut dapat diatasi dengan baik.
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hhasil penelitian yang telah dilakukan di PAUD PKK KALIPANG Desa Kalipang Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Pohon Hitung dalam pembelajaran terbukti dapat mengembangkan kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 10 pada aanak kelompok A PAUD PKK KALIPANG Desa Kalipang Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014-2015. 2015. B. Saran
WATIK | 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Supaya tujuan pembelajaran dapat dicapai,, maka perlu adanya saran-saran saran dalam menggunakan media pohon hitung sebagai berikut: 1. BagiLembaga PeyelenggaraPendidikan Mengadakan pelatihancara membuat media pohon dari steroform atau dari bahan lain yang cocok untuk dipakai membuat media pohon hitung ini. 2. Bagi Guru
1.
Hendaknyadalam proses pembelajarantermasuk dalam peningkatan kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 1 anak menggunakan media yang menarikdan beragam sehinggadapatmeningkatkanmotivasidanko nsentrasianakdalambelajar, misalnya menggunakan media pohon hitung. Bagi Orangtua Agar lebih memperhatikan setiap potensi yang dimiliki anak tidak hanya potensi akademik semata tetapi juga pada potensi kreativitas anak dengan diterapkannya kegiatan kreativitas di rumah dengan suasana yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA Anwardan Ahmad, Arsyad. 2007. Pendidikan anak Usia Dini.Bandung: .Bandung: Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta. Arsyad, Azhar. 2011.Media Media Pembelajaran Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. B. E. F. Montolalu. Dkk. 2010. 2010.Bermain dan Permainan Anak Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. David
R. Krathwohl. 2011. Macam-macam Kemampuan Kognitif Kognitif, (Online), tersedia : Repository. USU. Ac. Id. /bitstream/1234.Di unduh pada tanggal 10 Oktober 2014.
Depdiknas. 2005. Depdiknas.
Kurikulum
2005.
Jakarta
:
Depdiknas. 2007.. Pengertian Kognitif Kognitif. Jakarta : Depdiknas. Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Direktorat Pembinaan Taman Kanak Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. 2007. Konsep Dasar danPrinsip-prinsip prinsip Pengemb Pengembangan Kognitif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. R, Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak kanak, Jakarta:Rineka Cipta. S, Arief. Sadiman, dkk.Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 6
WATIK | 11.1.01.11.0559 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 10||