(oleh : Klara Innata Arishanti)
Mengapa kreativitas penting dlm hidup? ►krn dgn b’kreasi, org dpt mewujudkan dirinya & p’wujudan diri t’masuk salah satu keb. pokok dlm hidup mns ►kreativitas / b’pikir kreatif, sbg kemampuan utk melihat b’macam2 kemungkinan penyelesaian thd suatu masalah, mrpkn bentuk pemikiran yg sampai saat ini masih krg mendpt perhatian dlm pddkn formal ►bersibuk diri scr kreatif tdk hanya b’manfaat tp jg m’berikan kepuasan pd individu ►dpt meÇkan kualitas hidup
Rhodes (Utami Munandar, 1999) ΔFour P’s of Creativity :
Person, Process, Press, Product”, kaitan : Pribadi kreatif yg
melibatkan diri dlm Proses kreatif & dgn dukungan & dorongan (Press) dr lingk., menghasilkan Produk kreatif I. Definisi Pribadi a. Hulbeck (1945) Îtindakan kreatif muncul dr keunikan
keseluruhan kepribadian dlm interaksi dgn lingk.nya 1
Klara Innata Arishanti , 2005
b. Sternberg (1988) Δthree facet model of creativity”,
kreativitas = intelegensi + gaya kognitif + kep. / motivasi
►intelegensi : kemamp. verbal, pemikiran lancar, pengetahuan, perencanaan, perumusan masalah, penyusunan strategi, representasi mental, ket. p’ambilan keputusan, keseimbangan ►gaya kognitif : kelonggaran & ketertarikan pd konvensi, m’ciptakan aturan2 sendiri, melakukan hal2 dgn cara sendiri, menyukai masalah yg tdk terlalu berstruktur, suka menulis, m’rancang, suka pd jabatan yg menuntut kreativitas ►kepribadian / motivasi : kelenturan, toleransi pd ambiguitas, dorongan b’prestasi & mendpt pengakuan ulet m’hadapi rintangan, moderat dlm pengambilan keputusan c. Selo Soemardjan (1983) kreativitas mrpn sifat pribadi seorg individu (& bkn mrpkn sifat sosial yg dihayati o/ msy) yg t’cermin dari kemampuannya unt m’ciptakan sesuatu yg baru II. Definisi Proses a. Hurlock (1978) kreativitas adl suatu proses yg m’hasilkan sesuatu yg baru, apakah suatu gagasan / suatu obj dlm bentuk / susunan yg baru b. Torrance (dlm Sternberg, 1988) : ►menemukan / merasakan kesulitan2, masalah, kesenjangan informasi, bagian2 yg hilang & pertanyaan2 ►membuat dugaan & hipotesis ttg hal2 tsb ►mengevaluasi & menguji dugaan & hipotesis 2
Klara Innata Arishanti , 2005
►memungkinkan dilakukannya revisi & uji ulang thd hipotesis ►menyampaikan hasil c. Utami Munandar (1977) kreativitas adl suatu proses yg tercermin dlm kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) & originalitas dlm berpikir III. Definisi Pendorong (Press) a. Simpson (Vernon, 1982) kemp. kreatif mrpn inisiatif yg termanifestasikan dlm kekuatannya unt m’lepaskan diri dr rangkaian pemikiran yg biasa Î dorongan internal b. Amabile,dkk (Colangelo,dkk 1994) kreativitas = ketrampilan berpikir kreatif + motivasi intrinsik + ling. sos. kondusif Kreativitas dpt t’wujud mll: 1. dorongan internal Îdiri sendiri Îcenderung m’wujudkan potensinya, dorongan b’kembang mjd matang, dorongan m’ungkapkan & m’aktifkan semua kapasitasnya 2. dorongan eksternal Îling. sos. & Ψ’s ÎCarl Rogers (psikoterapi), m’ciptakan kondisi keamanan & kebebasan Ψ’s
٭keamanan Ψ’s: ►m’nerima individu sebagaimana adanya ►m’usahakan suasana yg didlmnya evaluasi eksternal tdk ada efek m’ancam, ex : ssorg yg merasa dinilai tdk menurut patokan 3
Klara Innata Arishanti , 2005
►m’berikan pengertian scr empatis, ex : melihat dr sudut pandang anak
٭kebebasan Ψ’s: ex : guru m’izinkan murid utk m’ekspresikan scr simbolis perasaannya (sajak/gbr) IV. Definisi Produk Fokus
Î orisinalitas : unik / eksentris Î kebaruan Î kebermaknaan
a. Baron (1969) kreativitas mrpn kemp. unt menghasilkan sesuatu yg baru b. Haefele (1962) kreativitas mrpn membuat kombinasi2 baru yg mempunyai makna sosial c.
Rogers (1982), kriteria poduk kreatif : Îobservable Î hsl dr kualitas unt ind dlm Îhrs baru interaksi dgn ling. nya
d. Amabile, dkk (1982) kreativitas mrpkn produksi suatu respon / karya baru & sesuai dgn tugas yg dihadapi
►Rogers(1962)Îsumber kreativitas: kecenderungan mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi dorongan unt berkembang & mjd matang, kecenderungan mengekspresikan & mengaktifkan semua kemampuan organisme
4
►Clarck Moustakas (1967) Î kreativitas mrpkn pengalaman mengekspresikan & mengaktualisasikan identitas indv. dlm bentuk terpadu dlm hub. Dgn diri sendiri, dgn alam & dgn org lain ►Maslow (1968), membedakan: • talenta / bakat khusus Înon aktualisasi diri • aktualisasi diri Înon talenta Æ sehat mental, produktif, dpt menerima dirinya, selalu tumbuh, lentur & kreatif dlm hidup Hidup kreatif = talenta + aktualisasi mengembangkan talenta, optimalisasi, kemp. diri, menjajagi gagasan baru, tempat baru, aktivitas baru, mengembangkan kepekaan thd masalah ling., masalah org lain, masalah kemanusiaan Konteks kreativitas ‘content free’ : lepas dr bid. materi ttt / dpt dilekatkan dgn konten bid. sbj khusus
5
Klara Innata Arishanti , 2005 Klara Innata Arishanti , 2005
a. Kreativitas mrpkn k’mampuan yg m’cerminkan kelancaran, keluwesan & originalitas dlm b’pikir serta k’mampuan utk m’elaborasi (m’kembangkan, m’kaya, m’perinci suatu gagasan (Utami Munandar, 1977) fleksibilitas orisinalitas
» kelancaran :
kreativitas
kelancaran
m’elaborasi
- lancar m’keluarkan gagasan baru - ukuran produktivitas » keluwesan : - produk d’hasilkan dgn m’lihat bbg sudut pandang - b’alih dr sudut cara ke cara lain - konsep lama d’ambil & d’susun kembali dg cara baru » orisinalitas b’pikir Îyg dihasilkan unik & eksentrik » elaborasi gagasan - gagasan pokok d’kembangkan, d’perluas, d’rancang - pemikiran asli d’kembangkan scr rinci b. Alfian (1977) Î upaya mns / bangsa unt m’nikmati kualitas hidup 6
Klara Innata Arishanti , 2005
c. Guilford (1986) Îpenekanan pola divergen / b’pikir kreatif & konvergen dlm b’pikir » divergen:
- menyebar - bs banyak kemungkinan jwb’an » konvergen :
- fokus pd satu titik - hanya ada satu jwb’an yg plg tepat
Clark Î penelitian spesialisasi belahan otak ¾ kreativitas mrpkn ekspresi ter½ k’berbakatan & sifatnya t’integrasikan, yaitu: sintesa dr semua fungsi dasar mns, yaitu berpikir, merasa, m’inderakan & intuisi (basic function of thinking, feeling, sensing and intuiting)
7
Klara Innata Arishanti , 2005
I. PSIKOANALISA » penekanan pd masa lampau, bawah sadar » peng. traumatis Îmuncul gagasan sadar/tdk sadar yg inovatif Îkreatif A. TEORI SIGMUND FREUD (1856-1939) » id, ego, superego » kemp. kreatif ada pd 5 thn pertama kehidupan » proses kreatif Î defense mechanism ¾ represi regresi kompensasi proyeksi sublimasi Îkreativitas p’bentukan reaksi rasionalisasi pemindahan identifikasi introjeksi kompartementalisasi B. TEORI ERNST KRIS (1900-1957) » mekanisme pertahanan regresi Îtindakan kreatif » org kreatif Îmampu ‘memanggil’ bhn dr alam bawah sadar Î’sikap bermain’ thd masalah serius Îinovatif C. CARL JUNG (1875-1967) kreatif Îketidaksadaran kolektif ¾ alam tdk sadar yg d’btk masa lalu di dlmnya t’simpan p’ngalaman masa lalu m’ingatnya b’arti m’ingat p’ngalaman nenek moyang ¾ penemuan teori, seni & karya baru lainnya 8
Klara Innata Arishanti , 2005
II. HUMANISTIK » mns punya potensi » kreativitas Îhsl dr k’sehatan Ψ’s tingkat ½ A. TEORI ABRAHAM MASLOW (1908-1970) » kebutuhan (need) Înaluri2 dsr yg mjd nyata High Being
Aesthetic
Being
Self-Actualization Esteem Sense Of Belonging & <
Deficiency
Safety Physiological
Low Deficiency
Îdeficiency : m’nuntut utk d’puaskan sampai tdk d’rasakan sbg need lg Îbeing : jk d’pupuk akan s’makin kuat shg m’kaya k’beradaan kita » kreativitas Îproses p’wujudan diri » bebas dr neoritis Î’peak of experience’ stl m’dpt ‘flash of
light’
B. TEORI CARL ROGERS (1902-1987) 3 kondisi internal dr pribadi yg kreatif : ►k’terbukaan thd p’alaman ►internal locus of evaluation ►mampu utk b’eksperimen, utk ‘b’main’ dgn konsep2
9
Klara Innata Arishanti , 2005
Org tsb dpt b’fungsi sepenuhnya, m’hasilkan karya2 kreatif & hidup scr kreatif. Ke-3 hal tsb jg mrpkn internal press utk b’kreasi. C. TEORI CSIKSZENTMIHALYI Faktor2 yg m’mudahkan timbulnya kreativitas : » predisposisi genetis ex : peka thd warna & cahaya Îpelukis peka thd nada Îpemusik » minat pd usia dini utk ranah ttt » access to a domain Îada sarana & prasarana, pembina, dll » access to a field Îkemp. b’interaksi dgn sejawat & tokoh2 dlm bid. yg d’nikmati, mampu m’dpt info muktahir, m’punyai kesempatan kerjasama dgn tokoh2 tsb Îm’dpt p’akuan & p’hargaan dr org2 penting Ciri2 kepribadian kreatif : ►kekuatan fisik serius >< ketenangan & rileks ►cerdas & cerdik >< naif ►sikap bermain >< disiplin ►imajinasi & fantasi >< realitas ►introversi >< ekstroversi ►rendah diri >< bangga ►maskulin >< feminim ►mandiri & menentang >< tradisional & konservatif ►b’semangat b’karya >< objektif m’nilai ►m’derita >< gembira saat dikritik 10
Klara Innata Arishanti , 2005
TEORI WALLAS Wallas dlm bknya “The Art of Thought” (Piirto, 1992) m’yatakan 4 proses kreatif : 1. Persiapan / perencanaan Îm’siapkan diri utk m’mecahkan masalah dgn belajar b’pikir, m’cari jwb’an, b’tanya pd org lain, dll 2. Inkubasi Îindv. seakan2 m’lepaskan sementara masalah, tdk m’mikirkan masalah scr sadar tp ‘mengeramnya’ dlm alam bawah sadar Îtahap ini penting utk timbul inspirasi shg m’hasilkan kreasi baru 3. Iluminasi Îtimbul insight / Aha Erlebnis pd gagasan baru Îproses b’pikir radial 4. Verifikasi / Evaluasi Îide/kreasi baru hrs diuji thd realitas Îp’mikiran kritis & konvergen Îpenting
11
Klara Innata Arishanti , 2005
Dikotomi Belahan Otak BELAHAN OTAK KIRI BELAHAN OTAK KANAN Intelek Konvergen Intelektual Rasional Verbal Horizontal Konkret Realistis Diarahkan Diferensial Sekuensial Historikal Analitis Eksplisit Objektif Suksesif
Intuisi Divergen Emosional Metaforik, intuitif Non-verbal Vertikal Abstrak Impulsif Bebas Eksistensial Multipel Tanpa batas wkt Sintesis, holistik Implisit Subjektif Simultan
Sumber : Springer & Deutch (dlm Munandar,SCU 1999)
¾ gerakan tubuh bag. kanan
¾ gerakan tubuh bag. kiri 12
Klara Innata Arishanti , 2005
pribadi kreatif + ling. yg m’tunjang (pendorong) + peluang b’sibuk diri scr kreatif (proses) Îproduk kreatif Produk kreatif : Ô orisinalitas : unik / eksentris Ô k’baruan : konfigurasi lama mjd sstu yg baru Ô k’bermaknaan : b’manfaat
Hukum paten di AS m’timbangkan unsur2 dlm m’berikan paten pd inventor : ►kegiatan intelektual yg b’mutu ►gagasan jelas utk m’atasi masalah khusus ►jml eksperimentasi sbl m’hasilkan produk ►sejaumana m’alami kegagalan ►produk b’guna & m’rupakan kemajuan ►adanya skepticism dr org ahli ►memenuhi keb. yg kurang Besemer & Treffinger (1981) m’kenalkan CPAM (Creative Product Analysis Matrix) sbg produk kreatif, yg m’cakup 3 kategori, yi: 1. Kebaruan (novelty) Ô sejauh mana produk itu baru, dlm hal jml & luas proses yg baru, teknik baru, bhn baru / konsep baru Ô produk hrs orisinal / langka diantara produk yg d’hasilkan org lain dgn p’alaman & p’latihan yg sama shg m’nimbulkan kejutan shg produk mjd germinal / dpt m’nimbulkan gagasan produk orisinal lainnya 13
Klara Innata Arishanti , 2005
2. Pemecahan (resolution) Ô sejauh mana produk m’menuhi keb. utk m’atasi situasi b’masalah Kriteria : ►b’makna (valuable) Î m’menuhi keb ►hrs logis Î m’ikuti aturan ttt ►hrs b’guna Î d’terapkan scr praktis 3. Elaborasi & Sintesis Ô sejauh mana produk m’gabungkan unsur2 yg tdk sama/ serupa mjd keseluruhan yg canggih & koheren Kriteria : ►organis Î m’punyai arti inti dlm p’nyusunan produk ►elegan Î canggih, punya nilai lebih dr yg tampak ►kompleks Î b’bagai unsur d’gabungkan ►dpt d’pahami Î tampil scr jelas ►m’tunjukkan ketrampilan / keahlian yg baik Tujuan : m’bantu guru menilai kreativitas siswa dlm mengarang Utami Munandar (1977) m’kembangkan skema penilaian utk m’nilai k’mampuan m’nulis kreatif siswa SD & SLTP. Ô skala penilaian tsb meliputi 4 kriteria dr b’pikir kreatif, yi: kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility), keaslian (originality) & keterperincian (elaboration) Ô setiap kriteria terdiri dr 5 komponen, shg ada 20 butir yg d’nilai Ô utk setiap butir yg m’menuhi syarat d’beri skor 1, skor max 20 14
Klara Innata Arishanti , 2005
ex: Siswa diminta menulis karangan dgn memilih 1 diantara 3 topik, yi : - 3 keinginan - jika saya menang Rp. 75.000.000,00 dlm undian - pengalaman yg luar biasa Penilaian : 1. Kelancaran (fluency) Ô lancar dlm m’kemukakan gagasan dinilai dr jml gagasan yg muncul dlm karangan tsb Ô perlu p’timbangkan usia & tingkat p’kembangan anak 2. Kelenturan(flexibility) Ô kelenturan dlm struktur kalimat: - k’ragaman dlm btk kalimat - k’ragaman dlm p’gunaan kalimat - k’ragaman dlm panjang kalimat Ô kelenturan dlm konten / gagasan: - imajinasi - fantasi 3. Keaslian(originality) Ô orisinalitas dlm tema Ô orisinalitas dlm pemecahan / ending Ô humor Ô m’gunakan kt / nama baru yg d’ciptakan sendiri Ô orisinalitas dlm gaya p’nulisan
15
Klara Innata Arishanti , 2005
4. Keterperincian (elaboration) Ô kemampuan utk m’bumbui / m’hiasi ceritera shg nampak lebih hidup - spt lukisan dlm cara ekspresi - emosi - empati - unsur pribadi - p’cakapan
Ö Ö Ö Ö
siswa t’libat aktif & m’dalami materi b’hub. dgn kognitif & p’hayatan p’alaman b’lajar perilaku kreatif Î kognitif + afektif proses b’lajar kreatif Îproses b’pikir konvergen & divergen
1. Ciptakan ling. kls yg kreatif Caranya? Mnrt Feldhusen & Treffinger (1980): m’berikan pemanasan Î m’berikan p’tanyaan / b’tanya p’aturan fisik Î tempat duduk, p’misah ruang, dll k’sibukan dlm kls Î suara2 yg produktif guru sbg fasilitator : - m’dorong b’lajar mandiri - dpt m’nerima gagasan2 siswa / terbuka - m’pupuk siswa utk m’beri kritik scr konstruktif - m’hindari p’berian hukuman / celaan - dpt m’nerima p’bedaan siswa
16
Klara Innata Arishanti , 2005
2. M’ajukan & m’undang pertanyaan a. teknik b’tanya Î divergen / terbuka Manfaat : - m’motivasi siswa utk b’peran aktif - m’nilai persiapan siswa dlm p’nguasaan bhn - m’ulang & m’ringkas materi yg t’lah d’ajarkan - m’bantu siswa m’lihat hub2 baru - m’rangsang p’mikiran kritis & sikap b’tanya - m’rangsang siswa mencari sendiri peng. tambahan - m’nilai p’capaian tujuan & sasaran belajar b. metode diskusi Î anak b’latih m’ungkapkan diri scr lisan & b’komunikasi dgn org lain dlm m’hadapi suatu masalah c. metode inquiry – discovery inquiry Î p’ajuan p’tanyaan & p’nyelidikan discovery Î penemuan 3 tahap p’mecahan masalah dgn inquiry: - sadar ada masalah - merumuskan masalah - tahap m’cari (searching) Î p’rumusan hipotesis Hal2 penting yg hrs t’penuhi dlm b’lajar inquiry, yi: ►beri p’alaman yg m’narik minat utk b’tanya ►beri materi & situasi yg m’mungkinkan p’selidikan ►sediakan sumber2 informasi dr msy ►sediakan p’alatan utk m’rangsang eksperimen ►sediakan wkt utk diskusi, eksperimen, dll ►beri bimbingan & reinforcement thd gagasan siswa ►beri dorongan & p’hargaan thd p’mecahan yg dpt diterima & thd strategi pemecahan d. m’ajukan p’tanyaan yg menantang (provokatif) 17
Klara Innata Arishanti , 2005
3. Memadukan p’kembangan kognitif & afektif a. ciri2 k’mampuan b’pikir kreatif (aptitude) fluency, ex : banyak b’tanya, punya banyak gagasan, dll flexibility, ex : mampu m’rubah alur b’pikir scr spontan, dll originality, ex : m’mikirkan msl yg langka, sintesa b’pikir, dll elaboration, ex : m’kaya gagasan org lain, m’uji detail, dll evaluation, ex : m’tentukan pendapat sendiri, kritis, dll b. ciri2 afektif (nonaptitude) rasa ingin tahu b’sifat imajinatif t’tantang oleh k’majemukan berani m’ambil resiko m’hargai c. m’gabungkan p’mikiran divergen & konvergen d. m’gabungkan proses b’pikir dgn proses afektif ex : fluency + rasa ingin tahu, originalitas + berani, fleksibel + berani, elaborasi + p’hargaan, dll ) m’bantu anak didik b’pikir & m’ungkapkan diri scr kreatif, yi mampu m’berikan macam2 gagasan & macam2 jwb’an dlm p’mecahan masalah Macam2 teknik kreatif: 1. P’mikiran & p’rasaan t’buka a. m’selesaikan sesuatu yg telah dimulai ex : kemukakan scr lisan hal2 apa sj yg akan anda lakukan seandainya anda mjd dosen? - m’adakan penelitian lapangan - m’nerapkan p’aturan yg tegas - m’nerangkan materi dgn jelas, dll 18
Klara Innata Arishanti , 2005
b. m’cari p’gunaan baru dr benda2 sehari2 ex : selain utk m’nulis, utk apa sj pensil dpt d’gunakan? - utk menggaruk - sbg penggaris - chopstick, dll c. me½kan / m’perbaiki suatu produk / suatu benda ex : apa yg dpt d’lakukan agar buku kuliah mahasiswa mjd lebih baik? - disampul plastik - disimpan dgn baik - hati2 dlm m’buka tiap hal, dll 2. Sumbang saran (brainstorming) ¾ m’gali gagasan a. bebas dlm m’berikan gagasan b. p’nekanan pd kuantitas c. kritik yg d’tangguhkan d. kombinasi & pe½an gagasan e. m’ulang gagasan 3. Daftar p’tanyaan yg m’macu gagasan )Tujuan : m’lancarkan p’cetusan gagasan dlm p’mecahan mslh spt m’kembangkan, me½kan & m’perbaiki objek/situasi dgn m’ninjau daftar p’tanyaan yg m’bantu m’lihat hub2 baru )Dsr p’timbangan : gagasan2 kreatif mrpkn kombinasi dr unsur2 yg sblmnya blm b’hub ex : - m’ubah Î kaki bangku d’ubah mjd kaki b’roda shg mobile - m’ganti Î tmpt tinta d’ganti mjd vas bunga, dll 19
Klara Innata Arishanti , 2005
4. M’nyimak sifat benda/keadaan )d’gunakan utk m’gugah bnyk gagasan utk me½kan/ m’perbaiki suatu obj / situasi a. ex. 1 : sifat benda “bagaimana sebaiknya meja & bangku siswa agar lebih b’manfaat?” - besar : tdk t’lalu besar - btk : meja & bangku t’pisah - bhn : dr kayu tp tdk berat - warna : cerah - k’gunaan : bs utk b’lajar klmpk / p’orangan b. ex. 2 : situasi / keadaan “bagaimana m’atasi kemacetan?” Îapa penyebabnya? - jml k’daraan banyak - arus 2 arah - tidak patuh rambu lalu-lintas, dll Îsiapa yg t’libat? - karyawan - mahasiswa / siswa yg berangkat / pulang Îdimana terjadinya? - jln2 utama - jln2 yg banyak kantor & sekolah Îbilamana t’jadinya? - pagi : berangkat - sore / malam : pulang Îsolusi? - m’atur p’gunaan jns k’daraan - m’atur jln mjd 1 arah / m’batasi jln dgn arus 2 arah - m’negakkan disiplin lalu-lintas, dll 20
Klara Innata Arishanti , 2005
5. Hub. yg d’paksakan )utk m’lepaskan diri dr hub2 yg sdh mjd kebiasaan utk m’jajagi k’mungkinan2 baru ex : pohon Î gantungan baju 6. P’dekatan morfologis )m’mecahkan masalah / m’oleh ide2 baru dgn cara m’kaji dgn cermat btk & struktur masalah Langkah2: ►tentukan komponen2 dasar masalah ►tentukan sifat2 dr tiap komponen ►kombinasikan point b shg d’dpt gagasan baru ex : “bagaimana me½kan ruang perpus agar mahasiswa b’minat kesana?” Îkomponen perpus - perabot perpus - bhn / alat2 perpus - org2 di perpus Îsifat / ciri komponen - perabot : rak buku, kursi, meja, lemari, dll - p’alatan : kertas, pensil, buku, dll - org2 : mahasiswa, dosen, ka. perpus, dll
21
Klara Innata Arishanti , 2005
7. Pemecahan Masalah Kreatif (PMK) Parnes, Noller & Biondi (1977) m’kemukakan proses PMK, yi: apa ¾ kapan ¼ masalah » bagaimana À ¿ dimana siapa Tahap2 PMK : a. m’nemukan fakta ►kumpulkan fakta ttg masalah ¼ divergen ►ajukan p’tanyaan utk dpt info ¼ divergen ►pilih p’tanyaan yg plg penting ¼ konvergen b. m’nemukan masalah ►perluas masalah utk m’dpt perspektif lain ¼ divergen ►uraikan masalah mjd lebih khusus ¼ divergen ►tentukan masalah yg t’penting ¼ konvergen c. m’nemukan gagasan ►k’bangkan ide sbnyak2nya utk problem solving ¼ divergen ►tunggu & pilih ide / gagasan t’baik ¼ konvergen d. m’nemukan p’nyelesaian ►tentukan tolak ukur / kriteria utk m’nilai gagasan ¼divergen ►pilih gagasan dgn nilai t’baik / kombinasikan ¼ konvergen e. m’nemukan p’nerimaan ►susun rencana tindakan agar gagasan terbaik dpt diterima/ dilaksanakan Manfaat teknik kreatif dlm keluarga: sbg rekreasi m’didik utk b’pikir kreatif m’bantu utk m’mecahkan masalah sehari2 22
Klara Innata Arishanti , 2005
Manfaat model belajar mengajar (taksonomi) : guru m’oleh gambaran ttg sasaran2 bljr apa yg akan d’utamakan m’rumuskan pl siswa yg d’harapkan & yg dpt d’ukur/d’nilai m’kembangkan cara & alat evaluasi kegiatan bljr m’susun rencana pdkkn p’orangan bg anak b’bakat krn m’mungkinkan p’nentuan kegiatan ssuai dgn keb. siswa guru dpt m’susun tugas2 bljr siswa mjd komprehensif 1. Taksonomi Kognitif Bloom a. Pengetahuan (knowledge) Îdpt m’kenal, m’ingat & m’reproduksi bhn peng./p’lajaran yg pernah d’berikan b. Pemahaman (comprehension) Îm’mahami materi yg d’berikan & mampu m’gunakannya tanpa perlu m’hubungkan dgn materi lain/melihat implikasinya c. Penerapan (aplication) Îm’gunakan hal2 abstrak dlm situasi khusus & konkret d. Analisis (analysis) Îm’uraikan materi mjd bag2 shg k’dudukan/hub. mjd jelas e. Sintesis (synthesis) Îm’susun bag2 shg m’btk k’seluruhan ; proses bljr dgn bhn2 & m’susunnya mjd pola ttt f.Evaluasi (evaluation) Îm’beri p’timbangan m’ngenai nilai dr bhn & metoda utk tujuan ttt 23
Taksonomi Bloom Sasaran Kognitif Tingkat
Knowledge
Ketrampilan m’hapal m’ingat
Contoh Siapakah penemu lampu pijar?
m’terjemahkan Comprehension m’hubkan m’tafsirkan
Ceritakan kembali novel supernova dgn kata2 sendiri!
m’nerapkan m’pertunjukkan m’gunakan informasi dlm situasi baru
Jika A punya 4 buku & B punya 2 buku, berapa banyak buku mereka bersama2
Aplication
Analysis
m’kategorikan m’klasifikasikan Butir2 mana dari daftar m’motong ini yg mrpkn suatu klpk? m’bedah
Synthesis
m’kembangkan m’rancang m’cipta
Rancanglah logo dr fak. Ψ Univ. Gunadarma!
Evaluation
m’timbangkan m’mutuskan m’sarankan
Bagaimana kita dpt me½kan mutu lulusan fak. Ψ Univ. Gunadarma?
24
2. Taksonomi Afektif Krathwohl a. Menerima (receiving) Îkemp. utk m’rasakan emosi. M’latih k’pekaan, k’sediaan m’nerima & m’hatikan hal2 ttt ex : m’minta siswa utk m’nunjukkan cth emosi (sedih, gembira, marah) b. Kesediaan utk m’respon (willingness to respond) Îk’mampuan utk m’beri respon thd hal2 yg ada dlm ling.nya ex : menyanyikan lagu p’juangan & m’gambarkan p’rasaannya c. M’hargai (valuing) Îm’nemukan makna dlm suatu objek/emosi & m’hargainya ex : menceritakan bagaimana tanggapan siswa thd suatu p’sahabatan d. M’susun sistem nilai (organizing a value system) Înilai diinternalkan & d’sistemkan mjd sistem nilai. M’prioritaskan beberapa nilai & m’akomodasikan satu sama lainnya shg ada keajegan dlm perilaku b’dasarkan sistem nilai ex : jk anda d’hadapkan pd 2 pilihan antara m’hadiri pesta ultah/m’antar ibu ke RS, apayg akan anda lakukan? Mengapa? e. P’watakan (characterization) Înilai d’terjemahkan dlm perilaku & sistem nilai yg d’kembangkan akan m’nentukan bagaimana mereka b’tindak. M’madukan nilai2 mjd pandangan hidup ex : m’diskusikan masalah etika & m’hubungkan dgn sekolah, msy & keluarga
25
Taksonomi Krathwohl Sasaran Afektif Tingkat
Ketrampilan
Menerima
mengindra kesadaran
Merespon
menuruti menyenangi berminat
Menghargai
Menyusun sistem nilai
Perwatakan
menerima nilai bertindak konsisten berminat
mensistemkan mensintesiskan menyesuaikan mengakomodasi
menginternalkan mengembangkan falsafah nilai
26
Mengapa keberbakatan penting & perlu d’kembangkan?
“Seorg anak laki2 berumur 6 thn, pd wkt lahir kepalanya besar. Diperkirakan punya penyakit otak. Ketiga kakaknya meninggal pd wkt lahir. Ibu anak laki2 ini tdk setuju dgn pendapat tetangga & anggota keluarga yg lain bahwa anak laki2nya mungkin abnormal. Pd wkt dimasukkan ke sekolah, anak itu didiagnosis sakit jiwa oleh gurunya. Krn anaknya diperlakukan demikian, sang ibu marah shg ditariknya anak itu dr sekolah utk diajarkannya sendiri. Ternyata anak itu kemudian menemukan listrik, lampu, fonograf & mikrofon. Namanya Thomas Alva Edison.”
Apa sesungguhnya arti “bakat” “kemampuan” & “prestasi”?
&
apa
bedanya
dgn
ÙBakat (aptitude) mrpkn kemp. bawaan, sbg potensi yg masih perlu d’kembangkan & d’latih agar dpt t’wujud Îperlu latihan & pddkn utk masa m’datang ÙKemampuan mrpkn daya utk m’lakukan suatu tindakan sbg hasil dr p’bawaan & latihan Îtindakan (performance) yg dpt d’lakukan skrg ÙPrestasi mrpkn p’wujudan dr bakat & k’mampuan
27
Klara Innata Arishanti , 2005
ÙMnrt Seminar Nasional thn 1981 yg diadopsi dr U.S.O.E : Anak b’bakat adl mrk yg oleh org2 profesional diidentifikasi sgb anak yg mampu m’capai prestasi yg tinggi krn m’punyai k’mampuan2 yg unggul. Anak2 tsb m’merlukan program pdkkn yg b’diferensiasi &/ p’layanan diluar jangkauan program sekolah biasa agar dpt m’realisasikan sumbangan mrk thd msy maupun utk p’ngembangan diri sendiri. Kemampuan2 meliputi: - kemampuan - kemampuan - kemampuan - kemampuan - kemampuan - kemampuan
tsb baik scr potensial maupun yg telah nyata, intelektual umum (kecerdasaan/intelegensi) akademik khusus b’pkir kreatif-produktif memimpin dlm salah satu bdg seni psikomotor (spt dlm olahraga)
Thn 1978 di AS kemampuan psikomotor dihapus dr daftar penggolongan bakat krn sdh cukup m’dpt perhatian & terlayani. ÙRenzulli,dkk (1981) “three-ring conception”: a. Kemampuan diatas rata2 Îsalah satu kesalahan adl kecerdasan & kecakapan yg diukur tes intelegensi & tes prestasi belajar m’nentukan keberbakatan & produktivitas. Intelegensi ½ ≠ keberbakatan Δkemp. umum” tercakup bbg bid. kemp. yg biasa d’ukur oleh tes intelegensi, prestasi, bakat, kemp. mental primer & b’pikir kreatif, spt: penalaran verbal & numerikal, kelancaran dlm memberi ide, dll 28
Klara Innata Arishanti , 2005
b. Kreativitas diatas rata2 c. Pengikatan diri thd tugas (task commitment) yg cukup tinggi Îmotivasi internal yg m’dorong ssorg utk tekun & ulet m’kerjakan tugasnya meskipun m’alami macam2 rintangan, m’selesaikan tugas yg mjd tgg jwbnya krn ia telah mengikat dirinya thd tgs tsb atas kehendak sendiri
Kemampuan intelektual umum di atas rata-rata
Keterlekatan pada tugas
Kreativitas
Keberbakatan Model Renzulli: interaksi tiga lingkaran
ÙSifat2 anak b’bakat b’cirikan culture bound (dibatasi oleh kebudayaan). 2 petunjuk kunci dlm pengertian keberbakatan: - keberbakatan itu adl ciri2 universal yg khusus & luar biasa yg dibawa sejak lahir & mrpkn hasil interaksi dr pengaruh ling. - keberbakatan itu ikut menentukan oleh kebutuhan & kecenderungan kebudayaan dimana ssorg yg berbakat itu hidup 29
Klara Innata Arishanti , 2005
I. Konsep Anak Berbakat Îanak berbakat : mereka yg krn memiliki kemp2 yg unggul mampu m’berikan prestasi yg tinggi Îhrs d’bedakan bakat bawaan & bakat yg t’wujud dlm prestasi tinggi Îsemua anak b’bakat m’punyai potensi unggul tp tdk semua bisa t’wujud Îperlu pelayanan khusus utk anak underachiever II. Ciri2 Anak Berbakat Martinson (1974) m’daftar ciri2 anak b’bakat sbb: - m’baca pd usia lebih muda - m’baca lebih cepat & lebih banyak - m’miliki p’bendaharaan kt yg lebih luas - m’punyai rasa ingin tahu yg kuat - m’punyai minat yg luas, jg thd mslh “dewasa” - m’punyai inisiatif, dpt b’kerja sendiri - m’nunjukkan keaslian dlm ungkapan verbal - m’berikan jwb2an yg baik - dpt m’berikan banyak gagasan - luwes dlm b’pikir - t’buka thd rangsangan2 dr ling. - m’punyai pengamatan yg tajam - dpt b’konsentrasi utk jangka panjang, terutama thd tugas/bid yg diminati - b’pikir kritis, jg thd diri sendiri - senang m’coba hal2 baru - m’punyai daya abstraksi, konseptualisasi & pemecahan masalah 30
Klara Innata Arishanti , 2005
-
cepat menangkap hub2 (sebab-akibat) b’perilaku terarah kpd tujuan m’punyai daya imajinasi yg kuat m’punyai banyak kegemaran (hobi) m’punyai daya ingat yg kuat tdk cepat puas dgn prestasinya peka (sensitif) & m’gunakan firasat (intuisi) m’inginkan kebebasan dlm gerakan & tindakan
Catatan: Îciri2 anak b’bakat tdk bnyk berbeda dgn anak biasa, hanya anak b’bakat m’miliki ciri2 tsb dlm derajat yg lebih tinggi Îtdk benar bahwa anak b’bakat hanya m’miliki ciri2 yg positif, mis: kemampuan kreatif & minat utk m’lakukan hal2 baru dpt m’sebabkan anak b’bakat tdk m’sukai/cepat bosan thd tugas rutin Îling. berpengaruh thd pembentukan perilaku anak b’bakat, mis: anak b’bakat akan merasa terancam apabila selalu d’harapkan mencapai prestasi yg tinggi Îdlm program pelayanan pddkn anak b’bakat perlu diadakan program bimbingan & penyuluhan disamping program pemerkayaan III. Alat Ukur/Tes Ssui dgn konsep Renzulli ttg k’berbakatan mk alat2 ukur/tes yg dipakai utk menelusuri anak b’bakat, meliputi: 1. Tes intelegensi utk m’ukur kemp.intelektual Îtes intelegensi dpt berupa tes intelegensi klp (spt:Tes Intelegensi Kolektif Ind) & tes intelegensi p’organ (spt: Wechsler Intelligence Scale for Children ⎯ adaptasi Ind); dpt 31
Klara Innata Arishanti , 2005
terdiri dr satu jns tugas (spt: Progressive Matrices Test) & dpt meliputi sejumlah subtes yg masing2 m’ukur aspek intelegensi yg berbeda 2. Tes kreativitas utk m’ukur kemp. b’pikir kreatif Îdpt b’sifat verbal,jk tugas yg d’tuntut d’ungkapkan dlm kata2 (spt: Baterai Tes Kreativitas Verbal) & dpt b’sifat figural ,jk tugas yg d’tuntut dlm btk gambar (spt:Tes Lingkaran dr Torrance) 3. Tes prestasi belajar utk m’ukur hasil belajar anak yg m’cerminkan jg motivasi anak utk belajar serta tgg jwbnya thd tugas Îprestasi blj dpt d’nilai dr angka rapor/ tes prestasi blj baku Îkelebihan dr angka rapor ialah menunjukkan hasil sesaat,jk anak kurang sehat pd saat pengetesan mk dpt b’pengaruh pd hasil tes. Tes prestasi blj baku lebih objektif dr angka rapor. Keuntungannya mdpt gambaran menyeluruh dr mutu pddkn di sekolah tsb. Kelemahannya, belum tentu mdptkan gambaran ttg kemp. anak IV. Sumber Informasi Lain a. Guru sbg sumber informasi • guru biasanya menunjuk anak yg b’prestasi paling baik di sekolah (hanya dr segi intelektual) • penilaian guru sering subjektif • d’kembangkan skala penilaian anak b’bakat yg m’mudahkan penelusuran anak dgn kemp. tinggi Îdisusun o/ Renzulli, Hartman & Callahan
32
b. Org tua sbg sumber informasi • pengamatan org tua thd perilaku anak dirumah yg tdk tampak disekolah • hrs ada kerjasama antara pihak sekolah & org tua, mis: mengirimkan kuesioner utk org tua siswa • kelemahan Î cenderung dipengaruhi harapan2 org tua, hal ini d’karenakan: - sejauh mana ketepatan p’amatan org tua (penilaian objektif thd anak sendiri) - sejauh mana ingatan org tua thd p’kembangan dini anak mrk masih tepat - ada k’mungkinan org tua anak b’bakat jg t’masuk b’bakat c. Teman sebaya sbg sumber informasi • dasar p’timbangan: klp sebaya sering lebih dekat & lebih tahu aspek2 kepribadian ttt dr anak, drpd org tua/guru • dpt d’berikan daftar yg hrs diisi o/ klp sebaya, mis: jk kamu m’alami kesulitan dlm m’buat PR siapa yg kamu mintai bantuan? V. Prosedur Pelaksanaan Penelusuran Anak Berbakat a. Tahap Penjaringan (screening) Îseluruh populasi anak d’ikutsertakan dr tiap jenjang pddkn & kls ttt, mis: kls II & kls III SD Îtujuan: dlm wkt singkat dpt d’jaring yg memenuhi syarat utk ikut tahap berikutnya, yi tahap seleksi Îbiasanya dlm tahap ini d’gunakan alat2 ukur /tes sederhana, spt Progressive Matrices Test Îdpt diminta nominasi o/ guru & angka2 rapor terakhir 33
b. Tahap Seleksi/Identifikasi Îyg diikutsertakan adl mrk yg lulus tahap penjaringan, yi sekitar 20-25% dr seluruh populasi anak dr jenjang pddkn & kls ttt Îpd tahap ini biasanya d’berikan alat2 tes yg lebih lengkap yg dpt m’berikan informasi yg lebih b’ragam, spt TIKI dgn 11 subtes, WISC dgn 10 subtes, Baterai Tes Kreativitas Verbal dgn 6 subtes VI. Penentuan Hasil Seleksi Îstlh semua data seleksi t’kumpul, mk b’dasarkan patokan/tolok ukur yg d’sepakati, panitia yg biasanya terdiri dr para ahli psikologi & pddkn m’tentukan siapa2 yg cukup b’bakat utk ikut program pemerkayaan Ît’gantung pd macam k’berbakatan yg d’cari VII. Pertemuan dgn Orang Tua Îsebelum hsl seleksi : m’jelaskan pd org tua maksud seleksi & pentingnya identifikasi anak b’bakat agar mrk m’oleh p’alaman pddkn ssui dgn bakat & kemp.nya Îsesudah hsl seleksi : m’jelaskan program yg akan d’selenggarakan & betapa pentingnya peran serta aktif org tua dlm menunjang kelancaran & keberhasilan program. Selain itu, d’jelaskan pula bagaimana sikap org tua thd anaknya yg b’bakat & anak2 lain dirumah & apa yg hrs d’lakukan utk memupuk bakat anak
34
I. PENDIDIKAN YG BERDIFERENSIASI 4yi yg m’berikan p’alaman pddkn yg d’sesuaikan dgn minat & kemp. intelektual siswa 4k’berbakatan tdk akan muncul apabila kegiatan2 blj terlalu mudah & tdk m’ngandung tantangan Î d’alami anak
underachiever
4org dpt b’prestasi dibawah potensinya, k’mungkinan krn kurang t’motivasi thd kurikulum yg kurang m’beri tantangan utk b’prestasi 4pddkn anak b’bakat tdk hanya m’utamakan ketrampilan kognitif tp jg ketrampilan sosial & strategi utk m’btk konsep & harga diri yg (+) 4guru mrpkn kunci k’berhasilan proses blj Cara p’nyelenggaraan pddkn: • m’cepat wkt blj (akselerasi), apakah scr m’seluruh/hanya utk mata pelajaran ttt • m’luaskan pengalaman & pengetahuan dgn m’kenalkan bhn2 yg tdk d’berikan dlm kurikulum biasa (p’merkayaan horizontal) • m’berikan kesempatan utk m’dalami mata pelajaran2 yg d’minati (p’merkayaan vertikal) • m’kembangkan ketrampilan penelitian & pemecahan mslh scr kreatif agar mjd produsen peng. & bukan konsumen peng. semata-mata Berikut ini akan d’berikan beberapa k’mungkinan p’nyelenggaraan program pddkn anak b’bakat dgn m’timbangkan aspek (+) dr masing2 program maupun masalah yg mungkin timbul dlm p’laksanaannya 35
a. Ruang sumber (resource-room) ÎAnak b’bakat pd wkt2 ttt d’bebaskan dr program reguler utk m’dptkan p’alaman pemerkayaan yg d’berikan o/ guru khusus utk anak b’bakat dlm ruang yg khusus d’sediakan utk itu Aspek (+): - siswa dpt m’kembangkan ketrampilan dlm topik2 khusus yg d’minati yg tdk d’berikan dlm kurikulum biasa - siswa dpt bekerja dgn siswa2 lain yg m’punyai minat & kemampuan yg sama Kemungkinan masalah: - m’butuhkan persiapan wkt yg banyak dr guru - guru hrs dpt m’bagi perhatian kpd siswa2 dr macam2 tingkatan umur, minat, bakat (kesulitan ini tdk ada jk semua siswa b’asal dr tingkat/kls yg sama) - p’sesuaian dgn jadual program biasa (jgn sampai guru dlm kls biasa merasa t’ganggu) b. Kls khusus utk sebagian wkt ÎSiswa2 b’bakat d’klpkan dlm kls tersendiri sepanjang hari pd hari ttt dgn guru yg khusus d’persiapkan utk m’ajar anak b’bakat Aspek -
(+): lebih mudah m’kembangkan kurikulum cukup wkt m’laksanakan proyek2 khusus lebih mudah merencanakan studi2 lapangan lebih bnyk wkt bertukar p’alaman antarsiswa, yg dpt me↑kan motivasi
36
Kemungkinan masalah: - m’atur jadual wkt (p’sesuaian dgn kurikulum biasa) - apabila kls khusus tsb tdk dpt m’menuhi minat & kebutuhan pddkn dr semua siswa b’bakat c. Kls khusus penuh di dlm sekolah ÎSiswa b’bakat m’ikuti kls khusus terus-menerus; jd spt sekolah t’sendiri ttp dlm satu kampus dgn sekolah biasa Aspek (+): - m’mungkinkan siswa b’bakat berkomunikasi baik dgn siswa b’bakat lainnya maupun dgn siswa2 biasa - guru2 lain dpt m’amati & m’pelajari metode2 m’ajar di dlm kls utk anak b’bakat - m’berikan program b’kelanjutan bg anak b’bakat - m’mungkinkan percepatan (akselerasi) - lebih mudah m’atur p’jadualan Kemungkinan masalah: - m’butuhkan ruang, sarana & sumber2 khusus - guru biasa dpt b’sikap krg (+) thd siswa2 b’bakat yg d’pisahkan scr tetap - adanya k’cenderungan utk m’beri label (cap) pd anak2 b’bakat d. “Sekolah” di wkt libur panjang ÎM’rancang program khusus utk d’selenggarakan pd wkt2 libur pjg
anak
b’bakat
yg
Aspek (+): - t’sedianya tenaga guru - anak2 d’beri tambahan k’sempatan blj & dpt m’jajaki bdg2 minat baru 37
- mrpkn peluang utk m’latih guru2 dlm pddkn anak b’bakat - dpt m’manfaatkan sarana & prasarana yg t’sedia di musim libur - m’mungkinkan kegiatan2 luar - tdk terikat pd kurikulum & peraturan sekolah Kemungkinan masalah: - sejauh mana siswa2 mau “mengorbankan” wkt liburnya utk program kegiatan tsb - k’sulitan m’nolak siswa2 yg tdk b’bakat utk m’ikuti program ini - krn wkt yg t’batas, sasaran pddkn/blj jangka panjang sulit d’capai e. Meloncat kls ÎSiswa2 b’bakat d’mungkinkan m’loncat satu tingkat/kls Aspek (+): - siswa b’bakat dpt m’selesaikan suatu jenjang pddkn dgn lebih cepat - m’atasi k’bosanan siswa2 b’bakat jk mrk hrs terusmenerus m’ikuti kurikulum biasa dlm tempo yg tdk ssui dgn k’mampuannya yg unggul - tdk m’butuhkan tambahan biaya, guru/sarana Kemungkinan masalah: - dgn m’loncat, siswa2 b’bakat dpt k’hilangan ketrampilan dsr ttt - dgn hanya m’loncat kls tanpa p’merkayaan, proses2 p’mikiran tinggi tdk d’rangsang - apabila yg d’perhatikan hanya k’unggulan akademis & bkn k’matangan sosial serta p’kembangan fisik 38
- anak b’bakat tetap bs merasa bosan dikls yg lebih tinggi tanpa kurikulum yg b’diferensiasi f. Program di luar sekolah ÎAnak b’bakat m’ikuti program pemerkayaan dlm macam2 bid pd wkt2 ssdh sekolah, mis: sore hr Aspek (+): - m’beri peluang pd anak b’bakat utk m’dptkan p’rangsangan mental di luar sekolah - tdk m’gangu jadual kurikulum biasa - lebih mudah drpd program didlm sekolah - dpt m’narik staf dr macam2 sekolah & tenaga2 ahli dr daerah tsb - k’sempatan utk m’lakukan kegiatan/studi lapangan - dpt m’manfaatkan gedung, ruang, sarana & prasarana Kemungkinan masalah: - jk jadual sekolah sdh demikian ketat shg program luar sekolah krg d’minati - k’sediaan guru & tenaga ahli utk m’berikan wkt luangnya - dpt m’ganggu kegiatan2 luar lainnya yg jg b’manfaat (olah raga, pramuka, seni, dsb) g. Program mentor ÎSiswa b’bakat bekerja dgn seorang ahli dlm bid ttt yg d’minatinya. Hal ini dpt d’lakukan diluar jam sekolah/pd wkt2 dimana ia bs d’bebaskan dr program reguler (mis: dgn ahli yg purnawirawan) Aspek (+): - m’berikan peng tambahan - m’berikan p’alaman nyata dlm bidang ttt 39
- m’kurangi beban guru di sekolah, jk siswa m’punyai bakat2 dlm bid yg tdk d’programkan di sekolah Kemungkinan masalah: - apabila mentor m’inginkan imbalan uang - mentor m’perlukan persiapan/latihan utk dpt bekerja dgn siswa2 b’usia muda - daerah2 ttt sulit m’nemukan mentor - k’sulitan m’nemukan jadual wkt yg cocok baik bg mentor maupun anak b’bakat h. Masuk program perguruan tinggi lebih awal ÎAnak b’bakat yg dpt m’selesaikan pddkn SLTA lebih cepat , d’beri kesempatan masuk PT pd usia lebih muda/boleh m’ikuti kuliah2 ttt yg d’hargai dgn m’dpt kredit, disamping m’ikuti sekolah biasa. Kursus2 jg dpt d’berikan melalui paket t’tulis/TV Aspek -
(+): m’hemat wkt & biaya pddkn anak b’bakat m’dpt p’alaman blj yg lebih m’nantang cukup ada bukti empiris (penelitian Terman) bahwa siswa2 yg d’percepat tdk m’alami kerugian emosional, bahkan mereka tampak lebih baik drpd yg tdk m’oleh kesempatan ini
Kemungkinan masalah: - jk m’alami k’sulitan dlm kontak dgn mahasiswa yg lebih tua - mungkin lebih b’makna bg anak b’bakat yg dpt m’selesaikan pddkn di SLTA lebih cepat, utk bekerja dulu & m’cari p’alaman nonakademis yg lebih luas, agar ia msk PT dgn perspektif yg tdk semata2 akademis 40
II. KURIKULUM BERDIFERENSIASI 4Kurikulum scr umum m’cakup semua pengalaman yg d’peroleh siswa disekolah, dirumah & didalam msy & yg m’bantunya m’wujudkan potensinya 4Kurikulum b’diferensiasi mrpkn jawaban thd perbedaan2 dlm minat & kemp. anak didik 4Kurikulum b’diferensiasi bertitik tolak dr kurikulum umum
Bagaimana kurikulum yg b’diferensiasi dpt d’kembangkan? Kurikulum yg b’diferensiasi melalui materi (content), proses & produk blj yg lebih maju & lebih majemuk serta dpt d’rancang dgn cara: a. m’sesuaikan kurikulum yg biasa • m’nambahkan hal2 baru yg menarik & mrpkn tantangan bg siswa b’bakat • m’ubah bag2 ttt yg krg sesuai • m’kurangi kegiatan2 yg terlalu rutin & m’ulang • m’luaskan & m’dalami materi b. m’kembangkan kurikulum yg baru/khusus
Beberapa asas kurikulum ▪ b’kaitan dgn mata pelajaran Îkegiatan blj d’kaitkan dgn mata pelajaran/materi ttt ex: m’kenal bag2 serangga ▪ b’orientasi pd proses Îkegiatan blj m’ajar m’nekankan p’kembangan ketrampilan & proses b’pikir drpd hanya m’oleh materi sj ex: bandingkan bag2 dr serangga dgn bag dr kendaraan 41
dr
▪ b’pusat pd kegiatan aktif Î kegiatan blj b’fokus pd tugas yg m’ikutsertakan siswa scr aktif ex: bandingkan bag2 dr serangga dgn bag dr kendaraan dgn m’buat diagram ▪ penerapan tugas yg b’akhir terbuka (open-ended) Î kegiatan blj m’mungkinkan p’berian jwban yg b’ragam & b’sifat pribadi ex: b’dasarkan pengalamanmu, bandingkan bag2 dr serangga apa sj dgn bag2 kendaraan apa sj ▪ m’mungkinkan siswa memilih Î kegiatan blj m’beri peluang utk p’bedaan p’organ dlm kebutuhan, minat & kemp. bknya “Basic Principles of Curriculum and Instruction” m’tentukan patokan yg perlu d’pertimbangkan dlm p’ngembangan kurikulum sbb: Tyler
dlm
• sasaran: tujuan/sasaran pddkn apa yg ingin d’capai • p’alaman blj/keg siswa: p’alaman blj apakah yg perlu d’berikan agar tujuan/sasaran pddkn t’capai • kontinuitas/urutan p’alaman dr blj: bagaimana p’alaman2 blj dpt d’susun scr b’hasil guna shg ada kontinuitas & urutan yg tepat dr kegiatan siswa • evaluasi: bgmn hasil guna dr p’alaman blj dpt d’nilai melalui p’gunaan tes/prosedur2 lain scr sistematis P’ngembangan kurikulum b’diferensiasi utk anak b’bakat hrs d’sesuaikan dgn ciri2 khas/karakteristik anak b’bakat & sesuai dgn konsep k’berbakatan yg telah d’tentukan, yi: a. memiliki potensi dsr yg unggul dimana potensi tsb sdh ada tp blm t’wujud dlm prestasi yg tinggi 42
b.
keg2 kurikuler bag anak b’bakat hrs m’cakup tdk hanya keg akademis
Kegiatan kurikuler utk anak b’bakat 1. materi pelajaran yg lebih maju & d’percepat ex:anak b’bakat usia 9 thn d’beri kesempatan utk blj bahs Inggris & Fisika 2. materi pelajaran yg lebih majemuk 3. materi pelajaran diluar jangkauan kurikulum umum 4. materi pelajaran yg dipilih siswa sendiri sesuai minatnya 5. bekerja dgn konsep2 abstrak dlm bid materi ttt ex: siswa hrs m’beri cth dr kehidupan sehari2 mengenai konsep2 yg terkandung dlm Pancasila 6. p’gunaan sumber2 dr tingkat yg b’beda2 dr biasa ex: siswa SD yg b’bakat m’hubungi seorg guru besar utk m’oleh informasi m’ngenai mslh ttt 7. jns sumber yg tersedia 8. wkt lebih lama utk blj ex: lebih lama blj di lab 9. m’ciptakan sstu yg baru 10. p’dalaman dlm bid ttt ex: anak sering bosan dlm kls krn telah m’selesaikan tgsnya lebih dulu shg ia tdk punya k’sibukan mk dr itu diberi tugas ‘pendalaman’ bid ttt 11. transfer & m’nerapkan apa yg telah d’pelajari ke bid2 lain/baru yg lebih m’andung tantangan ex: anak dlm pelj mtk m’gunakan proses p’kalian utk m’buat p’kiraan statistik bgmn p’sediaan bhn makanan di Ind dpt d’sesuaikan dgn ledakan pdkk 12. m’rumuskan generalisasi yg baru 43
ex: anak m’kumpulkan semua data yg berhub dgn PD I & II utk m’rumuskan teori br ttg msy akan kekuasaan 13. p’kembangan proses kognitif yg lebih tinggi ex: anak m’evaluasi keb utk blj ttg koperasi & m’sampaikan p’timbangan di dpn kls 14. m’susun & m’laksanakan suatu rencana studi ex: anak m’susun kerangka utk m’buat karya tulis ttg salah satu segi p’buatan atom III. PENERAPAN KURIKULUM BERDIFERENSIASI 1. Materi Îp’merkayaan horizontal : m’perluas materi/bid ttt yg tdk t’cakup dlm kurikulum biasa Îp’merkayaan vertikal : m’dalamai materi/bid ttt yg t’letak diluar cakupan kurikulum biasa 2. Proses 9m’kembangkan tinggi 9m’kembangkan konvergen 9m’kembangkan 9m’kembangkan 9m’kembangkan menulis
keterampilan b’pikir pd tingkat yg lebih ketrampilan b’pikir divergen disamping ketrampilan belajar mandiri ketrampilan penelitian ketrampilan kepustakaan,
membaca
&
3. Produk Produk yg b’diferensiasi dpt berupa: - lisan, spt diskusi, wwcr, m’sampaikan hsl penelitian - tulisan, spt m’buat jurnal, m’susun daftar p’tanyaan - visual, spt m’buat bagan, grafik, peta - kinestetik, spt m’buat model, patung 44
Klara Innata Arishanti , 2005
4. Format Tugas Belajar Meliputi 3 komponen, yi: 9materi yg d’pelajari 9ketrampilan p’mikiran yg dilatih 9hasil yg d’harapkan 5. Program m’baca bg anak Îm’baca punya peran penting dlm p’kembangan mental anak Îm’gunakan bk utk m’susun kegiatan blj Îm’baca & m’bahas riwayat hidup tokoh2 unggul Îm’nerapkan tekhnik2 kreatif IV. EVALUASI PROGRAM PDDKN ANAK BERBAKAT Aspek2 yg perlu d’perhatikan, yi: - kemajuannnya dlm program pemerkayaan - prestasinya dlm kls - k’mungkinan adanya hambatan dlm blj - p’kiraan p’kembangan di masa depan Yg layak m’berikan evaluasi, yi: 9kep sek & guru 9konselor/psikolog 9org tua 9anak b’bakat sendiri V. BIMBINGAN & PENYULUHAN (KONSELING) ANAK BERBAKAT a. Konsep Îanak b’bakat bs sj m’alami banyak masalah Îunderachiever Îorg tua krg m’mahami kebutuhan anak b’bakat 45
b. Tujuan Tujuan umumnya, yi: - m’bantu p’kembangan siswa, baik intelektual, emosional, sosial - m’bantu m’cegah gangguan dlm p’kembangannya - m’bantu m’atasi masalah yg d’alami siswa c. Masalah anak b’bakat yg tdk t’motivasi Pokok2 yg perlu d’perhatikan, yi: 9m’selidiki p’sebab yg b’sumber dr keadaan fisik anak 9m’inventarisasi keadaan emosional dr keluarga 9bgmn anak m’lihat hub dgn pddkn & org lain yg penting bg dia 9m’neliti cth2 yg d’berikan peneliti 9bgmn keadaan sekolah 9apakah anak siap utk blj & ingin blj d. Kegiatan m’bangun klp
46