Memikul Salib dengan kekuatan Roh Kudus

Memikul Salib dengan kekuatan Roh Kudus - warta jemaat 8 Juli 2012 Written by Administrator Monday, 09 July 2012 00:55 - Last Updated Monday, 09 July 2012 01:05

Memikul Salib dengan kekuatan Roh Kudus

Teladan salib adalah kebodohan bagi dunia ( I Korintus 1 : 23-24 ) tetapi bagi anak-anak TUHAN salib adalah kekuatan ALLAH dan hikmat ALLAH.

Penampilan Yesus Kristus dalam injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes adalah penampilan Yesus sebagai Raja, sebagai Hamba, sebagai Anak manusia yang menderita dan sebagai Anak ALLAH yang maha suci.

Keempat injil ini jika disatukan akan membentuk salib sehingga salib itu sebenarnya adalah injil yaitu pribadi dari TUHAN Yesus sendiri. Jadi keempat injil ini bukanlah berdiri sendiri tapi merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab Yesus sebagai Penebus, IA juga sebagai Mempelai Pria Sorga karena statusNYA Anak ALLAH.

Artinya kita tidak bisa memberitakan Yesus sebagai penebus saja, Yesus yang menderita

1 / 10


sengsara sampai mati disalib, tapi kita juga harus memberitakan Yesus dalam kemulianNYA dalam pesta nikah Anak Domba ALLAH, dimana Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Jadi pemberitaan injil itu harus lengkap, benar dan tegas. Untuk itu kita perlu kekuatan Roh Kudus menyertai kita dalam pemberitaan injil TUHAN Yesus Kristus.

Zaman Musa dahulu saat bangsa Israel berkemah di padang gurun maka perkemahan mereka di bagi sesuai dengan 4 penjuru mata angin dan ke 12 suku bangsa Israel dibagi menjadi 4 kelompok. Dan setiap kelompok memiliki panji berbentuk bendera. Masing-masing panji ini berlambangkan singa, lembu, wajah manusia dan burung nazar (Bilangan pasal 2).

Jika ke 4 kelompok ini disatukan masing-masing dengan panjinya maka akan membentuk salib.

Kidung Agung 2 : 4

Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta.

Jadi bangsa Israel bergerak menuju tanah perjanjian dengan dipimpin oleh panji dan di depan panji-panji ini adalah Tabut Perjanjian. Dan saat bangsa Israel berkemah maka perkemahan setiap suku harus berdasarkan panji-panji mereka. Ditengah-tengah perkemahan itu adalah Tabernakel dan di dalam tabernakel ini ada Tabut Perjanjian yang diletakkan dalam Ruang

2 / 10


Maha Kudus.

Dalam perjanjian baru, saat Yesus memulai pelayananNYA, DIA berada di tengah-tengah para rasul pertamaNYA yaitu Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes.

Di Sorga dalam kitab Wahyu 5 : 6 dituliskan bahwa Anak domba Allah berada di tengah-tengah ke empat mahluk.

Jadi perjalanan anak-anak TUHAN harus dipimpin oleh panji yaitu cinta ALLAH dan cinta ALLAH itu adalah salib Kristus . Jadi kita harus pikul salib setiap hari. Pikul salib bukan dalam pengertian jasmani tapi pikul salib dalam pengertian rohani yaitu sangkal diri setiap hari artinya mematikan keinginan daging setiap hari.

Memang pemberitaan injil tentang pertobatan mungkin bisa kita lakukan dengan baik dan banyak jiwa yang kita jaring untuk masuk dalam pertobatan sampai masuk dalam baptisan. Tetapi saat kita menyampaikan injil penyucian maka akan banyak masalah yang akan kita hadapi, untuk itu kita harus banyak doa sembahyang dan duduk di kaki TUHAN supaya kita diberi kekuatan untuk menyampaikan firman penyucian karena akan ada jiwa-jiwa yang telah menerima pertobatan akan berbalik meninggalkan kita dan bahkan mungkin mereka yang meninggalkan kita bukan hanya meninggalkan kita begitu saja tapi mungkin mereka akan

3 / 10


memfitnah kita juga.

Demikian juga saat kita menyampaikan firman yang sanggup menyempurnakan maka bukan hanya dari jemaat saja kita mendapat masalah tapi mungkin dari kalangan hamba TUHAN sendiri pun kita akan mendapat perlawanan.

Salib artinya ditinggikan dan turun sudah menjadi mayat. Jika salib atau sengsara dan penderitaan Kristus tidak menjadi teladan bagi kita maka kita akan beralih kepada teladan yang palsu yaitu berupa adat istiadat yang merupakan ajaran turun temurun nenek moyang kita sebelum Injil sampai di di tanah leluhur kita. Demikian juga filsafat-filsafat yang merupakan teori-teori kebenaran dari orang-orang pintar yang tidak tunduk kepada pola pemikiran Kristus.

Palsu itu artinya serupa atau mirip tapi tidak sama, seperti adat istiadat kelihatannya baik tapi ujungnya menuju kebinasaan. Iblis dalam kitab Wahyu meniru luka parah Tuhan Yesus tapi ada sedikit perbedaan yaitu luka parah yang didemonstrasikan oleh iblis tidak sampai membuatnya mati karena luka parah itu sembuh ( Wahyu 13 : 1-3 ). Iblis sepertinya ingin memperlihatkan bahwa seakan-akan telah terjadi mujizat yang dahsyat sehingga banyak orang yang mengikut iblis. Inilah kepalsuan yang sempurna yang diperlihatkan iblis kepada dunia.

Filipi 3 : 17-18

4 / 10


(17) Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.

(18) Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

Orang yang tidak meneladani Kristus nanti akan menjadi seteru salib Kristus. Sebab yang menjadi seteru salib Kristus bukanlah orang-orang yang di luar kristen tapi orang kristen itu sendiri yang tidak mau menyangkal diri. Ikut Kristus hanya untuk mau menikmati berkatNYA saja.

Tetapi setiap orang yang mau meneladani Kristus ( mengikuti jejak salib ) akan :

1. Tidak menjadi lemah saat badai menerpa kehidupannya, tapi dia akan bangkit dan menjadi kuat ;

2. Mengalami kematian daging dan menjadi orang yang rendah hati, selalu mengandalkan TUHAN dan tidak mudah putus asa ;

3. Memiliki tanda mati bangkit bersama Kristus ;

4. Dipimpin sampai masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba Allah ;

5 / 10


5. Dimampukan untuk melepaskan pengampunan kepada orang lain karena telah memiliki tingkat koreksi diri yang tinggi ;

6. Timbul rasa tidak berlayak dalam diri kita sebab Yesus telah mati bagi kita.

Jika kita ingin masuk dalam kemuliaan Yesus Kristus yaitu diundang dalam perjamuan kawin Anak Domba (called unto the supper of the lamb, Wahyu 19 : 9), kita harus terbeban untuk memberitakan Injil. Waktu tinggal sedikit lagi karena kita sudah berada pada zaman akhir. Saksikan salib Kristus yang berkuasa menyelamatkan, mematahkan maut, mendobrak dosa, merebut jiwa dari cengkraman dosa dan sanggup menyempurnakan hidup kita, sebab kita harus sampai kepada kesempurnaan sebab TUHAN adalah sempurna. Injil Yohanes 12 : 32 berkata “ apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku. "

Pengajaran mempelai ada di dalam Injil itu sendiri karena lewat injil inilah kita tahu bahwa Kristus bukan hanya sebagai penebus, tapi DIA juga akan datang sebagai Mempelai Pria Sorga. Jadi pengajaran mempelai bukan pengajaran yang aneh dan bukan di luar Injil tapi pengajaran ini adalah bagian dari Injil itu sendiri dan inilah injil yang lengkap yang mampu menyempurnakan kita.

Itu sebabnya membaca firman setiap hari, doa sembahyang, doa puasa, bertekun dalam ibadah penggembalaan , bert

6 / 10


ekun dalam pelayanan, bekerja keras, suka berkorban untuk pekerjaan TUHAN adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan agar kita bisa memikul salib setiap hari dan Roh Kudus akan mengurapi sampai maranatha.

Korban seorang janda di Sarfat ( I Raja-raja 17 : 9-16 ) bagi dunia adalah suatu kebodohan, karena tepung yang tersisa dan minyak yang tinggal sedikit dihabiskan untuk membuat sepotong roti bundar kecil lalu memberikannya kepada nabi Elia. Tetapi, apa yang bodoh menurut pandangan dunia, itu adalah kekuatan dan hikmat bagi mereka yang dipanggil dalam nama TUHAN Yesus Kristus.

Janda ini mendengar firman lalu dia melakukan firman itu, dia bekerja membuat roti bundar dengan mengumpulkan kayu bakar lalu mengorbankan seluruh yang dia miliki, yaitu tepung dan minyak yang tinggal sedikit, kemudian mempersembahkannya kepada hamba TUHAN, Elia. Selanjutnya hidup janda itu terpelihara karena tepung tidak pernah habis dalam tempayan dan minyak tidak pernah berkurang dalam buli-buli.

Salib merupakan kebodohan bagi dunia karena cara TUHAN memelihara, melindungi dan memberkati anak-anakNYA yang setia memikul salib setiap hari tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran manusia. TUHAN mengutus nabi Elia ke Sarfat karena TUHAN mau memelihara hidup seorang janda miskin di sana. Kalau TUHAN mengutus seorang hamba TUHAN ke tengah-tengah keluarga kita dan di hati kita ada damai sejahtera dari Roh Kudus, itu artinya TUHAN ingin memelihara hidup kita, jadi dengarkanlah hamba TUHAN tersebut.

7 / 10


Kalau firman sudah turun dan otak kita tidak mampu untuk mengolahnya, maka gunakanlah hati untuk percaya seperti janda di Sarfat ini, supaya hidup kita terpelihara sampai TUHAN Yesus datang menjemput kita.

Mungkin selama mengikut TUHAN dan belajar memikul salib, hidup kita masih di bawah standar, dan keadaan seperti ini akan membuat anak TUHAN terkadang sampai melepaskan salib itu karena tidak tahan hidup dalam keadaan serba terbatas. Jangan sesat ….. sebab firman TUHAN ya dan amen, dan TUHAN tidak pernah menipu, apa yang difirmankanNYA pasti akan digenapiNYA. Kalau IA berfirman akan memberkati kita maka DIA pasti akan memberkati kita.

Sambil memikul salib lakukan firman TUHAN dalam hal menabur supaya ada yang kita tuai, sebab setiap orang yang menabur pasti akan menuai dan jika taburannya banyak maka banyak juga yang akan dituainya. Jika taburannya sedikit maka akan sedikit juga yang dituainya.

Mungkin bertahun-tahun kita sudah menabur banyak tapi kita belum menuai juga, jangan pernah bimbang terhadap janji TUHAN karena bisa mematikan benih yang telah kita tabur tapi kerjakan dan rawat benih itu supaya bertumbuh dengan baik karena benih itu dari TUHAN (Firman TUHAN yang telah menjadi iman dan telah memberkati kita) karena mungkin TUHAN memberi kita benih seperti benih durian atau benih sawit, yang memerlukan waktu yang agak lebih lama untuk kita bisa menuai hasilnya. Sementara kalau TUHAN memberi kita benih seperti benih cabai atau jagung, maka dalam 3 bulan kemudian kita sudah bisa menuai hasilnya. Terlebih cepat lagi kalau benih yang diberi TUHAN seperti benih bayam, dalam 1 bulan kita sudah bisa menuai. Tapi kalau benih seperti benih sawit, memang kita menunggu

8 / 10


agak lama untuk bisa dipanen, sampai bertahun-tahun, tapi kita akan terus menuai hasilnya sampai usia pohon itu mencapai 25 tahun.

Benih bayam, benih cabai atau benih jagung adalah gambaran dari firman tentang berkat tanpa penyucian, tapi benih sawit adalah gambaran dari firman mulai dari pertobatan sampai kepada disempurnakan. Seorang petani sawit akan tahu suka dukanya menanam sawit mulai dari mempersiapkan lahan ( tanah ), pembibitan sampai kepada panen.

Setiap anak TUHAN butuh berkat dan TUHAN tahu akan hal ini, tapi jangan sampai kita gagal memikul salib hanya karena mengejar berkat , sebab TUHAN akan memelihara umat ketebusanNYA dengan caraNYA sendiri asalkan kita setia memikul salib sampai maranatha.

Amsal 10 : 22

Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

9 / 10


TUHAN YESUS memberkati kita.

10 / 10

Memikul Salib dengan kekuatan Roh Kudus

Recommend Documents