MEMBANGUN MUTU SMK BERWAWASAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN BIMTEK ADIWIYATA 2014 DI HOTEL SAHID JAYA JAKARTA, 25 MARET 2014
Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 2014 1
DAFTAR ISI 1
LATAR BELAKANG: PMU, KEBUTUHAN MUTU
2
SEKOLAH YANG EFEKTIF
3
SELURUH SMK MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013
4
PENGEMBANGAN Mutu SMK
5
PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN
6
MENDUKUNG JAWA TENGAH MEMBANGUN MUTU SMK 2
1 LATAR BELAKANG
100
Target Percepatan Pendidikan Menengah Perbandingan APK Program Wajar 12 Tahun dan APK Normal
80 APK
120
60
APK 97,0% (2020)
100 APK 97,0% (2040)
40 80 APK
20 60
z
0 40 Tahun
20
Reguler APK Program Normal Wajar 12 Tahun
Program APK WajarPercepatan 12 Tahun APK Normal 4
Target Pencapaian PMU per Provinsi
5
Prinsip Dasar Implementasi PMU 4. Perimbangan SMA – SMK sesuai potensi dan kebutuhan daerah
1. Mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya penambahan daya tampung
2. Pemerataan distribusi layanan pendidikan menengah untuk menjangkau yang tidak terjangkau 3. Pencapaian target APK di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota secara bertahap.
Prinsip Dasar Implementasi PMU
5. Peningkatan kebekerjaan (employability) lulusan (khususnya SMK)
6. diperlukan Data yang Cepat, Tepat waktu dan Akurat 6
Tantangan Kesenjangan Ekonomi: Partisipasi Pendidikan Menengah Terkendala Ekonomi
Miskin
Agak Miskin
Cukup
Agak Kaya
Kaya
Masih terdapat peluang peningkatan akses bagi SMK sebesar 25 -35 % dari populasi penduduk usia 16-18 th
7
Tantangan Rendahnya Kompetensi: Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia 70,000,000 60,000,000 50,000,000 40,000,000 30,000,000 20,000,000 10,000,000 0
Keterangan Data
COUNTRY
Jumlah Penduduk Total Tenaga Kerja 100 Universitas 2 Diploma I,II,III 2 SMK 6 SMA 10 SMP 18 SD/Tidak tamat SD 63 Sumber: BPS, 2012 Total Seluruh 100
Gross National Income (GNI) per capita (USD/year)
Indonesia
5,8
9
3.716
2006
India Singapore
4,4 8,8
9 6
3.468 52.569
2010
Malaysia
9,5
9
13.685
2025
Philippines
8,9
7
3.478
Japan
11,6
9
32.295
Korea Rep.
11,6
9
28.230
China
7,5
9
7.476
Thailand
6,6
9
7.694
2001
%
Duration of Mean years Compulsory of schooling Education
2001 2006 2010 Jumlah % Jumlah % Jumlah % 206.264.595 218.868.791 237.556.363 98.812.448 100 106.388.935 100 116.527.546 100 1.778.624 3 3.404.446 5 5.360.267 15 1.580.999 2 2.340.557 3 3.146.244 10 5.434.685 6 6.596.114 8 9.089.149 30 10.177.682 13 13.511.395 15 17.013.022 20 17.489.803 20 21.490.565 19 22.023.706 15 62.251.842 56 59.045.859 52 60.011.686 10 98.713.636 100 106.388.935 100 116.644.074 100
2025 Jumlah 263.287.000 131.643.500 17.479.132 11.652.755
34.958.264 23.305.509 17.479.132 11.652.755 8 116.527.546
Target Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja
BOS Efektif
Pendidikan ≥ S1/D4 : Diploma I/II/III:
Wajar 9 Tahun Sukses
Semua Siswa sampai SMA/K/MA
Kebijakan PMU
2010
(BPS)
Lulusan PT ↑ Naker Lebih Kompetitif
Tidak ada Tambahan Naker ≤ SMA/K/MA
Naker lulusan SMA/K/MA ↑ Naker Lebih Kompetitif
(Perkiraan)
2,8% (3%) 8,2% 8,2 (8,7%)
SMA/MA :
14,7% (14,7%)
SMP/MTs : ≤ SD/MI :
2025
2015
4,8% (5%)
SMK:
Catatan: (..) tahun 2011
Input Calon Mahasiswa di PT Naik
(Perkiraan)
6%
10%
4%
9%
10%
25% 21%
19,1% (19,1%)
16% 20%
15 %
50,4% (49,5%)
44%
20% 9
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2010*
2011*
2012*
2013**
Tidak/ belum pernah sekolah
157.586
190.370
82.411
109.865
Belum/ tidak tamat SD
600.221
686.895
503.379
513.534
SD
1.402.858
1.120.090
1.449.508
1.421.653
SLTP
1.661.449
1.890.755
1.701.294
1.822.395
SLTA Umum
2.149.123
2.042.629
1.832.109
1.841.545
SLTA Kejuruan
1.195.192
1.032.317
1.041.265
847.052
Diploma I, II, III/ akademi
443.222
244.687
196.780
192.762
Universitas
710.128
492.343
438.210
421.717
Total
8.319.779
7.700.086
7.244.956
7.170.523
* Per Agustus ** per Februari
Sumber: Koran Tempo, 17 Januari 2014
ASEAN Economic Community 2015
2 Sekolah yang Efektif
12
Apakah Sekolah Efektif itu ? Sekolah efektif adalah sekolah yang unggul. Sekolah Efektif adalah sekolah yang berkinerja lebih baik dibanding sekolah lain ketika diberi dukungan input yang sama. (Cheng, 1996)
Sekolah Efektif Sekolah Unggul Sekolah Efektif
= sekolah Unggul = sekolah Rujukan = Sekolah Unggul = sekolah Rujukan
Karakteristik sekolah efektif itu memiliki keunggulan dalam : 1.Kepemimpinan yang profesional; 2.Visi dan tujuan bersama ; 3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ; 4. Fokus pada kegiatan pembelajaran; 5. Harapan yang tinggi pada hasil pembelajaran; 6.Penguatan/pengayaan/pemantapan positif pada sikap; 7. Pemantauan kemajuan belajar ; 8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab peserta didik; 9. Pemberian Materi pembelajaran yang kaya makna; 10.Pengelolaan institusi sebagai organisasi pembelajar; 11.Perkuatan kemitraan antara keluarga-sekolah-industri. 14 “School Effectiveness Research: META ANALISIS” (Harris and Bennett, 2001)
Dimensi SMK Rujukan 1. 2. 3. 4.
Kepemimpinan Pendukung input Efisiensi Keunggulan
Keunggulan SMK
Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB)
Ruang Belajar lainnya
Rehab Ruang Kelas
Asrama Guru dan Siswa
Peralatan Pendidikan
Manajemen dan kultur sekolah
1
Satuan Pendidikan
Peserta Didik
Bantuan Siswa Miskin Beasiswa BOP Paket C Pengembangan Bakat dan Minat
Penghargaan dan Perlindungan
Karir dan Kesejahteraan
Pelatihan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sertifikasi
Sistem Evaluasi
Kualifikasi
Penyelarasan
Distribusi
Kewirausahaan
Pendidikan Menengah Universal (PMU)
Penyediaan
Bahan Pembelajaran (termasuk yang berbasis TIK)
BOS SM
Sist. Pembelajaran
Kurikulum + Pendidikan Karakter
2
1. 2. 3. 4. 5.
3
4
Kompotensi kerja ICT Bahasa asing Kewirausahaan Budi Pekerti Mulia
5
Hubungan antara karakter mutu di SMK Komunitas SMK
Provinsi
Kab/Kota
Direktorat PSMK
What Effective Schools Do Driving Forces
Resisting Forces
Learning for all
Simultaneous quality & equity Data driven
Collaborative in form Continuous renewal
School Improvement
Focus on results
Learning for many
Learner centered Figure 2.1: Forces affecting school improvement efforts, page 32
Bell curve Considers quality only Judgment based
Top-down, outside-in Periodic change Teacher centered
3 Seluruh SMK Melaksanakan Kurikulum 2013
18
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis Keutuhan Keseragaman Keselarasan (Praktek terbaik) UU Sisdiknas Konteks
Kebutuhan: -Individu -Masyarakat -Bangsa dan Negara -Peradaban
Bervariasi
Kompetensi lulusan (Sikap, Keterampilan Pengetahuan) Standar (produk)
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
Materi Inti Pembelajaran Proses Pembelajaran
Dokumen Kurikulum
Proses Penilaian Standar (materi dan proses)
Proses Pembelajaran
KI-KD Mapel Standar
Variasi (normal, pengayaan, remedi)
19
Dinamika & Penyempurnaan Kurikulum Pedagogi, Psikologi Perubahan Kebutuhan
Akademik
Pengetahuan
Industri
Keterampilan
SosialBudaya
Sikap
SDM yang Kompeten
Pengembangan Kurikulum
Perkembangan
Pengetahuan
Keterampilan Sikap
20
Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1975 Kurikulum Sekolah Dasar
1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai
1994 Kurikulum 1994
1968 Kurikulum Sekolah Dasar
1945 1955
1965
1985
1975
1995
1984 Kurikulum 1984
1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
Materi pengetahuan
2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2013
‘Kurikulum 2013’
2005
2015 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1997 Revisi Kurikulum 1994 Produk
21
SPEKTRUM TAHUN 2008 KE 2013 NO 08
NO 13
1
1
2 3
6
2013
JUMLAH PROGRA M STUDI
JUMLAH KOMPETENSI KEAHLIAN
JUMLAH PROGRAM KEAHLIAN
JUMLAH PAKET KEAHLIAN (PEMINATAN)
TEKNOLOGI DAN REKAYASA
18
66
18
62
2
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
3
9
3
7
3
KESEHATAN
2
6
2
6
SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA
7
22
-
-
4
SENI RUPA DAN KRIYA (2013)
-
-
2
10
5
SENI PERTUNJUKAN (2013)
-
-
5
7
6
PARIWISATA (2013)
-
-
4
7
7
AGROBISNIS DAN AGRITEKNOLOGI
7
14
6
16
8
PERIKANAN DAN KELAUTAN (2013)
-
-
3
8
9
BISNIS DAN MANAJEMEN
3
4
3
5
JUMLAH
40
121
46
128
4
5
BIDANG STUDI/KEAHLIAN
2008
22
Jadwal Implementasi: Bertahap dan Terbatas No 1
Jenjang Satuan
Kelas
SD
I
2013
Tahun 2014
2015
II III IV V VI
2
SMP
VII VIII IX
3
SMA/SMK
X XI XII 23
Pendampingan Mapel Produktif SMK pada Kurikulum 2013 Proses
Bimbingan Teknis Pelajaran Produktif SMK Juli- september 2014
Pendekatan Akan dilatih sejumlah 34 x 2 x 4 = 272 Pendamping Nasional yang terdiri dari Kepala sekolah, SMK Rujukan, Dosen LPTK, Industri/asosiasi dan Widyaiswara P4TK.
Akan dilakukan bimbingan teknis bagi 3300 Pendamping Rujukan oleh Pendamping Nasional. 1650 SMK rujukan sebagai lokasi bimbingan teknis bagi 88.000 guru produktif seluruh SMK
Tiap SMK rujukan (1650 SMK) memiliki 2 Pendamping Rujukan (PR) bagi SMK lainnya (9350 SMK)
Pendampingan Pelajaran Produktif SMK OktoberNovember 2014
Pendampingan dilakukan dengan cara 1 in-on untuk Tiap pelajaran produktif teori maupun praktiknya. Jumlah Kompetensi Keahlian per SMK rata-rata 4 KK, sehingga akan dilakukan pendampingan oleh 3300 PR di semua SMK Akan dilakukan mapping kompetensi bagi tiap guru produktif yang ada di SMK (64.000 guru produktif) Akan dilakukan Mapping tiap SMK khususnya 1650 SMK Rujukan
24
SMK ADIWIYATA
SMKN 2 PALEMBANG-SMK ADIWIYATA PELAKSANAAN PENGUATAN PROGRAM ADIWIYATA DI SMKN 2 PALEMBANG Dalam rangka menunjang Program Pemerintah Kota untuk meraih Adipura kencana dan Adiwiyata Mandiri untuk SMKN 2 Palembang yang berwawasan lingkungan , maka tim adiwiyata beserta siswa siswi SMKN 2 Palembang melaksanakan kerja bakti pembersihan lingkungan di seputar pagar Sekolah. Sumber Tim Adiwiyata SMKN 2 Palembang
SMK Negeri 1 Gombong Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional 2013 Sekolah adiwiyata mengintegrasikan kurikulum dan pembelajaran berwawasan lingkungan, berbasis partisipatif. Dari seluruh warga sekolah dan pengembangan sarana prasarana ramah lingkungan. Penghargaan Adiwiyata Nasional dapat memotivasi SMK Negeri 1 Gombong dan sekolah lain utk mengembangkan sekolah adiwiyata dampak bagi Pemkab Kebumen ialah peluang yang baik utk meraih Adipura, Suasana yang sejuk, segar, nyaman dan menyenangkan pepohonan rindang dan pertamanan yang indah untuk mendukung suasana pembelajaran disekolah. Pepohonan yang teduh dan bersih bisa dimanfaatkan sebagai ruang belajar terbuka.
Mengelola sampah Mengenai sampah, Basikun menjelaskan pihaknya menerapkan pengelolaan sampah menjadi kompos. Selain itu, sejumlah limbah sampah dimanfaatkan sebagai karya kerajinan tangan yang bernilai dan bermanfaat. Mengolah limbah menjadi biogas. sudah barang tentu diperlukan berbagai upaya berupa dukungan dan peran aktif segenap komponen demi terlaksananya program adiwiyata. Menjadi sekolah yang memiliki wawasan Adiwiyata mengharuskan sekolah tersebut mengintegrasikan desah nafas kehidupan sekolah tersebut dengan alam. Sekolah menata perangkat sarana dan prasarana yang dapat membimbing semua warga sekolah menjadi peduli pada kelestarian lingkungan. Untuk menyukseskan program Adiwiyata, tentunya tidak hanya dari pihak sekolah saja, dari hasil pemantauan ke sekolahsekolah lain ternyata upaya pihak luar sekolah seperti instansiinstansi yang terkait serta dukungan wali murid dalam mendukung pendanaan dan pengadaan tanaman sangat berperan besar dalam keberhasilan program Adiwiyata.
Banyaknya pepohonan yang rindang Serasa berada ditengah taman atau kebun, bukan dilokasi sekolah. Kepala SMK Negeri 1 Gombong, Basikun, S.Pd, MM mengatakan, untuk mewujudkan kondisi seperti itu dibutuhkan waktu cukup panjang. Dukungan dan peran aktif segenap komponen di lembaga pendidikan itu member andil besar. Berkat kerja keras, kesungguhan dan kebersamaan dengan seluruh elemen, pada tanggal 20 Desember 2013 SMK Negeri 1 Gombong mendapatkan Penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Mendikbud RI sebagai sekolah Adiwiyata nasional 2013 khususnya dibidang sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.
Cintai laingkungan Keberhasilan dan kesuksesan meraih penghargaan adiwiyata disambut gembira dan suka cita keluarga besar SMK Negeri 1 Gombong. Selain mensyukuri hal itu, SMK Negeri 1 Gombong berharap bahwa penghargaan yang diraih dapat mendorong perilaku segenap warga sekolah untuk lebih mencintai lingkungan hidup. Memiliki budaya menanam dan melestarikan lingkungan. Khusus untuk merawat lingkungan sekolah, tiap minggu para siswa melaksanakan gerakan jumat bersih.
SMK NEGERI 4 JAMBI
3 Implementasi PPLH pada Kurikulum 2013
29
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum
Kurikulum Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan
Faktor Penentu
Lulusan yang Kompeten
Peserta Didik
Kesesuaian kompetensi PTK dengan kurikulum dan buku teks
Penguatan manajemen dan Faktor budaya sekolah Pendukung 30
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Belajar Bagaimana Belajar Mengapa
Keterampilan
Belajar Apa
Pengetahuan
Keterampilan
Pembelajaran K-S-A
Sikap
Pengetahuan
Sikap
Pemanfaatan A-S-K
31
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 Standar Proses Pembelajaran
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi Kurikulum 2006
Kurikulum 2013 Creating
Evaluating
Characterizing/ Actualizing Communicating
Analyzing
Organizing/ Internalizing
Applying
Evaluating
Associating
Analyzing
Valuing
Experimenting
Applying
Understanding
Responding
Questioning
Understanding
Knowing/ Remembering
Accepting
Observing
Knowing/ Remembering
Knowledge (Bloom)
Attitude (Krathwohl)
Skill (Dyers)
PT
SMA/K SMP
SD
Knowledge (Bloom) 32
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Mata Pelajaran
X
Kelas XI
XII
Kelompok Wajib ( A dan B ) 1
Pendidikan Agama
3
3
3
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
4
4
Matematika
4
4
4
5
Sejarah Indonesia
2
2
2
6
Bahasa Inggris
2
2
2
7
Seni Budaya
2
2
2
8
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
2
9
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3
3
3
24
24
24
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA)
20
20
20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK)
24
24
33 24
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib
Kelompok Peminatan (C )
BAGAIMANA INTEGRASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBINAAN SEKOLAH ADIWIYATA 7 Seni Budaya ( Seni Lukis, Seni Musik, Seni Suara, Teater )
Seni Lukis
Project Work
Problem Based Learning
Teater
Creativity
PPLH
Seni Musik
Seni Suara Discovery
BAGAIMANA INTEGRASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBINAAN SEKOLAH ADIWIYATA 8
Prakarya Dan Kewirausahaan ( Budidaya, Pengolahan,Kerajinan, Rekayasa)
Project Work
Rekayasa
Creativity
Budidaya
PPLH
Kerajinan
Problem Based Learning
Pengolahan
Discovery
4 PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN
36
1. SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki kinerja unggul , akses besar dan efektif mengelola institusi serta mendampingi SMK lain dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu 2. Tujuan: Peningkatan mutu, akses besar, efektif sebagai penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya; 3. Target : adanya SMK rujukan tentang mutu dalam Pengelolaan institusi , dan manajemen input, proses pembelajaran, penilaian, dan kebekerjaan siswa SMK. 4. Sasaran : - 1650 SMK rujukan; - Tiap SMK Rujukan memiliki 3 sekolah aliansi.
6. Kriteria SMK rujukan, yaitu memiliki : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
siswa banyak> 1000 guru produktif yg cukup (>75 Guru) lahan yg siap dikembangkan>5000 m2 jaringan kerja sama industri > 100 industri. fasilitas sarana dasar yg baik. Letak sekolah di lokasi strategis kinerja baik, khususnya dalam bidang kebekerjaan lulusan dan nilai UN. 8. fungsi sebagai TUK first party 9. Siswa yang berkarakter baik. 10.Memiliki 3 SMK aliansi
Pembinaan SMK Rujukan
Pemberdayaan
Penguatan
Legalitas &
sosialisasi
Pendampingan
Evaluasi & Penilaian
Pengembangan SMK
® Rujukan (Refference School)
1. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh Indonesia ( ratarata 3 SMK per Kab./kota); 2. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh Direktorat Pembinaan SMK ( SMK Invest, ex SMK RSBI, SMK IGI, SMK Besar, SMK Center, SMK BLPT) berpotensi menjadi kandidat SMK Rujukan. 3. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster bagi SMK di sekitarnya (3-5 SMK per klaster); 4. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi 2500 – 3000 siswa per klaster; 5. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin mutu proses pembelajaran, SKL, sertifikasi dan kebekerjaan pada klasternya; 6. Mengembangkan SMK Rujukan sebagai frontline dari
Pemberdayaan 1.650 SMK Rujukan - SMK
®
1. Penyusunan SDP (School Development Plan) SMK
®;
®
2. Tiap SMK akan didukung secara bertahap pencapaian SNP ( Pendampingan antara 3-5 tahun);
® memiliki fasilitas bersama yang meliputi
3. Setiap SMK 1. 2. 3. 4. 5. 6.
sumber belajar yang terdiri dari materi ajar, fasilitas praktik yang dapat diakses oleh siswa SMK aliansi , Fasilitas server dan jaringan internet yang cukup, website tempat coaching guru, dan tempat pelatihan guru; Teaching Factory; Ruang Pamer produk/jasa SMK, dan pusat hubungan industri.
FASILITASI SMK Rujukan Smart Workshop (advance Training)
Tempat Uji Kompetensi dan Produk, Jasa dan Tampilan
Fasilitas Kegiatan Bersama bidang seni, olahraga, dan penguatan softskill bagi Siswa dan Guru Aliansi
Teaching Factory sesuai Bidang unggulan
Pusat Sumber Belajar: Bahan Ajar, Server, akses internet, Perpustakaan
Bengkel Kerja dan Bengkel Produktif Standar untuk setiap Komptensi Keahlian yang dimiliki
5 Pengembangan Pembelajaran Mutu SMK
43
Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK Rujukan (Integrasi) Proses Dlm Penguatan Soft Skill Efisiensi &Efektivitas pembangunan soft skill (Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)
Pembelajaran Mutu SMK Rujukan (Berbagi) Sumberdaya dlm membangun Hard skill
Dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi dengan Pemerintah, industri dan Masyarakat
(Sentuhan) TIK dlm setiap pembelajaran
44
Pengembangan kelembagaan SMK 1. Memasukkan pendidikan kejuruan ke dalam perencanaan pembangunan ekonomi, sosial,dan pengembangan industri, menyesuaian ukuran pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan; 2. Meningkatkan investasi dalam pendidikan kejuruan; 3. Mendukung mekanisme multi-channel investasi SMK; 4. Fasilitasi pelatihan dan kualitas guru di SMK; 5. Meningkatkan standar kualifikasi berbasis KKNI bagi SMK; 6. Membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK; 7. Menggandeng industri yang dapat terlibat dalam evaluasi kualitas pendidikan kejuruan
Ranah garap yang ditangani SMK 1. meningkatkan respon SMK sehingga pendidikan yang berprospektif sebagai pendidikan memberdayakan dan berkelanjutan; 2. memperbaiki tata kelola dan perluasan keterlibatan pemangku kepentingan; 3. memperluas cakupan SMK bukan hanya untuk kalangan kurang mampu dan di remote area; 4. pengukuran keterampilan dan pemantauan ketercapaian kinerja; 5. pengembangan teknologi dan keterampilan kerja; 6. mendukung SMK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan dan ramah sosial; 7. pengembangan keterampilan pada sektor-sektor yang pertumbuhannya sangat tinggi.
Covered in the Learning process 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Hard Skills Soft Skills Using Hard and Soft Skills to Your Benefit Top Soft Skills Employers Where to Acquire Hard Skills Computer Skills
Hard Skills 1. Definition: Hard skills are specific, teachable abilities that may be required in a given context, such as a job or university function. 2. Easy to define. 3. Skills that are observable, measurable and testable. 4. Job or task specific skills. 5. Technical skills and academic skills. 6. Directly taught in school. 7. Employers feel it is possible to teach students the necessary hard skills, but teaching soft skills is a much harder prospect. For example: How would about teaching someone a great attitude?
Examples of Hard Skills 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Reading, arithmetic, and writing Typing and shorthand Proficiency with software applications Operating machinery Drive commercial vehicles Speaking a foreign language Mechanically Inclined Using Hand to produce and perform ability ( cut hair, massage; origram; etc)
Soft Skills 1. Definition: Soft skills are personal attributes that enhance an individual's interactions, job performance and career prospects. 2. Not directly taught in the class room in the school 3. Hard to define and are intangible 4. Soft skills are broadly applicable to any job 5. Soft skills are referred to as personal attributes and interpersonal abilities 6. It's often said that hard skills will get success in an interview to get a job but someone need soft skills to keep the job.
Examples of Soft Skills • • • • • • • •
Communication Optimism Responsibility A sense of humor Integrity Time-management Motivation Empathy
• • • •
Bedside manner A pleasant voice Leadership The ability to teach and learn • Creativity • Good manners • Sociability
Top Soft Skills Employers Look For – Communicate effectively – Honesty and integrity – Teamwork skills – Adaptability – Strong work ethic – Commit to the job – Willing to learn new tasks – Motivation and initiative
– Excellent Interpersonal Skills – Make Decisions – Analytical skills – Show Flexibility – Organizational skills – Leadership Potential – Grow in the job – Ability to handle personal problems – Accept responsibility
Research : there are 60 top skills in job and communities
Where to Acquire Hard Skills 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Technical or Trade Schools Training Centers Apprenticeships in industry On the Job Volunteer Work Community Workshops Publics office/ profesional acosiation Agencies
Computer Skills 1. Everyone needs basic computer skills to function in today's job market. 2. With technology changing so rapidly, the ability to quickly learn new information is critical to reach success. 3. "It is very critical to be computer literate, especially in the 21st century.” "Most jobs now require some degree of computer skills."
Common Computer Skills Some Basic Requirements for Most Jobs: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Word-processors (WORD) Spreadsheets (Excel) Database programs (Access) Presentation software (Power Point) Basic understanding of how a computer works Use of the peripherals (Printer, scanner…) Email (Outlook, Internet based; Yahoo or Gmail) Internet and World Wide Web
6 PENGALAMAN PENGEMBANGAN
SMK RUJUKAN 2008 – 2013
56
SMKN 1 KLATEN, JATENG
SMKN 7 SEMARANG, JATENG
SMKN 4 MALANG, JATIM
SMKN 2 PANGKAL PINANG, BABEL
PROGRAM DIREKTORAT PEMBINAAN SMK TAHUN 2014
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Kegiatan Bantuan SMK SED-TVET Penyusunan Perencanaan dan Penyusunan Hasil Pemantauan dan Penyusunan Laporan Kinerja Pelayanan Informasi Kebijakan SMK Penerapan SMK Pusat Layanan TIK Pelaksanaan Kemitraan Direktorat dengan Pengolahan Data Kondisi SMK Bantuan Peralatan E-Pembelajaran SMK Peningkatan Mutu dan Evaluasi Pendampingan Implementasi Kurikulum Sekolah Menerapkan Pembelajaran Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Pengembangan SMK Rujukan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Rehabilitasi Prasarana SMK Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) Bantuan Peralatan Praktik Siswa SMK Pengembangan SMK Berbasis Pengembangan SMK di Papua & Papua Pengembangan SMK di Daerah 3T & Penyusunan Pedoman, Standar Sarana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMK Beasiswa Prestasi Siswa SMK dan Program Keahlian Khusus Lomba Kompetensi dan Sains SMK Lomba Seni dan Olahraga SMK Pemasaran Tamatan SMK Pembinaan Karakter Bangsa dan
Vol 11 7 37 2 3 470 78 34 200 169 870 54 23 15 3.100 60 257 700 83 96 25 6 4.303.201 550.000
Satuan Sekolah Dok Laporan Laporan Dok Sekolah Institusi Provinsi Sekolah
18.355
Siswa
36.259.210
82 21 8 1
Bidang Bidang Sekolah Keg
33.231.181 24.847.373 2.079.576 1.908.272
Sekolah Sekolah Sekolah Paket Ruang Paket Paket Paket Paket Paket Paket Naskah Siswa Siswa
Dana 59.609.621 4.802.925 2.923.030 213.725 10.451.703 17.229.149 15.786.460 724.358 27.600.000 4.460.149 131.572.275 8.164.030 53.869.444 110.298.220 461.266.701 3.333.673 51.808.691 105.763.818 65.539.116 48.259.430 19.520.712 999.654 4.320.014.055 554.191.200
Terimakasih
63