MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS LAINNYA
PROGRAM AKSI BIDANG BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
Tema Prioritas
-
Penanggungjawab
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Bekerjasama dengan
-
NO (1) I I.1
II
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
PAGU TAHUN 2011 (6)
3 Paket
3,4
2 Paket
2,0
Jumlah model dan /atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
30%
-
Kemhan
Kapasitas jumlah produksi Alutsista industri dalam negeri yang direalisasikan
24%
1.500,0
Kemhan
Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMSP
29%
46,23
Mabes TNI
INDIKATOR
(3)
(4)
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPHAN Penelitian dan pengembangan alat peralatan pertahanan
Terwujudnya model dan/atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang sesuai kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
Persentase prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang mampu dikembangkan secara mandiri Prototype/desain alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut, dan matra udara yang dikembangkan secara kerjasama Public Private berbasis kompetisi
Kemhan
PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTAHANAN
II.2
Refocusing, intensifikasi dan kolaborasi R & D
II.3
Produksi Alutsista Industri dalam negeri
III
PROGRAM PENGGUNAAN KEKUATAN PERTAHANAN INTEGRATIF
III.1
TARGET TAHUN 2011 (5)
SASARAN
Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Terwujudnya model dan/atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri Meningkatnya produksi Alutsista industri dalam negeri Terlaksananya tugas OMSP secara efektif
I.L-143
(1) III.2
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Ops Gaktib dan Ops Yustisi.
III.3
Operasi intelijen Strategis
IV
PROGRAM DUKUNGAN KESIAPAN MATRA DARAT
NO
IV.1
V V.1
VI
Penyelenggaraan Intelijen dan Pengamanan Matra Darat
(3) Meningkatnya kondisi ketertiban di daerah rawan. Dapat ditangkalnya ATHG pertahanan negara.
Kesiapan kekuatan dan kemampuan matra darat
Kegiatan Penyelenggaraan Dukungan Administrasi Operasi Intelijen
Terselenggaranya dukungan administrasi operasi intelijen
VII
PROGRAM PENGEMBANGAN PERSANDIAN NASIONAL
VIII.1
Prosentase kualitas dan kuantitas data intelijen dan pengamanan yang dibutukan
44%
31,8
Mabes TNI
Persentase kecukupan Operasi Pengamanan Personel, Material dan Dokumen serta Efektifitas dan Efesiensi Deteksi Dini
40%
105.88
TNI AD
Jumlah anggaran yang tersedia
30%
129
BIN
Terlaksananya dukungan pelaksanaan intelijen antiterorisme
90%
30
Rasio kecukupan personil daerah terhadap jumlah kabupaten/kota : Jumlah Tambahan pembangunan pos intelijen kabupaten-kota
30% : 20 KabKot
227,8
BIN
Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan peralatan sandi (paket) Prorotype peralatan sandi nasional/uji coba/reverse engineering
1
4,97
Lemsaneg
Jumlah dan jenis peralatan utama dan peralatan teknis Polri produksi dalam negeri yang memenuhi standar keamanan internasional.
20%
200
Polri
(4) Prosentase kualitas dan kuantitas operasi Gaktib.
INSTANSI PELAKSANA (7) Mabes TNI
PROGRAM PENGEMBANGAN PENYELIDIKAN, PENGAMANAN, DAN PENGGALANGAN KEAMANAN NEGARA Kegiatan Operasi Intelijen Dalam Negeri
VIII
PAGU TAHUN 2011 (6) 18,3
INDIKATOR
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BIN
VI.1
VII.1
TARGET TAHUN 2011 (5) 44%
SASARAN
Pengkajian dan pengembangan peralatan sandi
Meningkatnya pelaksanaan penyelidikan beraspek dalam negeri
Tersedianya kajian pengembangan peralatan sandi
2
PROGRAM PENINGKATAN SARANA PRASARANA POLRI Pengembangan Alut Kepolisian Produksi Dalam Negeri
Meningkatkan kemandirian Alut Polri produksi dalam negeri
I.L-144
NO (1) IX IX.1
X X.1
XI XI.1 XII XII.1
XIII XIII.1
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
TARGET TAHUN 2011 (5)
PAGU TAHUN 2011 (6)
Jumlah Prototype alat yang dihasilkan/diuji
3 Prototype
5
Polri
Jumlah Forum Kemitraan Polmas (orang) : Jumlah Komunitas / Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat yang berpartisipasi aktif Pelaksanaan pembinaan kemitraan dalam rangka pencegahan TKI bermasalah/TKIB
45100 : 50 Polres
58,92
Polri
4 Polda
2
Clerance Rate Tindak Pidana Terorisme tingkat Nasional
100%
11,50
Polri
1 Modul wawasan kebangsaanl 15 kali
8,9
Kemendagri
12 kali
1,9
KEMENKO POLHUKAM
SASARAN
INDIKATOR
(3)
(4)
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KEPOLISIAN Pembuatan Prototype
Pilot project kerjasama litbang alut dan piranti lunak kebijakan dengan industry nasional dan perguruan tinggi serta lembaga penelitian
PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KEAMANAN Pembinaan forum kemitraan Polisi dan Masyarakat
Meningkatnya jumlah forum kemitraan Polisi dan msyarakat
PROGRAM PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA Penindakan Tindak Pidana Meningkatnya penyelesaian Terorisme penangnanan perkara Terorisme PROGRAM PEMBINAAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Pengembangan nilai-nilai Terlaksananya penyusunan kebijakan, kebangsaan dukungan dan fasilitasi pengembangan nilai-nilai kebangsaan
Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan Jumlah forum sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan untuk pemuda, perempuan, aparatur pemerintah
PROGRAM PENINGKATAN KOORDINASI BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN Koordinasi penanganan kejahatan transnasional dan terorisme
Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Penanganan Kejahatan Transnasional dan Terorisme
Jumlah Rakor Urusan Kejahatan Transnasional dan Terorisme Jumlah pemantauan dan evaluasi Jumlah Rakor Urusan Terorisme Bersama dengan DKPT
I.L-145
4 kali 12 kali
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
SASARAN
INDIKATOR
(3)
(4) Pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan beroperasinya BNPT
XIII.2
Kegiatan Koordinasi Wawasan Kebangsaan
XIV
PROGRAM PENINGKATAN PERAN DAN DIPLOMASI INDONESIA DI BIDANG MULTILATERAL
XIV.1
Kerjasama Multilateral terkait Isu Keamanan Internasional, Senjata Pemusnah Massal dan Senjata Konvensional, Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara dan Terorisme
Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Wawasan Kebangsaan
Terlaksananya partisipasi Indonesia dalam forum kerja sama multilateral
Jumlah Rakor Wawasan Kebangsaan Jumlah pemantauan dan evaluasi Jumlah prakarsa Indonesia untuk mendorong reformasi Dewan Keamanan PBB. Jumlah koordinasi teknis Jumlah posisi pemri yang disampaikan dalam sidang internasional Jumlah partisipasi Indonesia pada sidang internasional yang dihadiri Jumlah penyelenggaraan pertemuan internasional (Indonesia sebagai tuan rumah)
XV.
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KEPROTOKOLAN DAN KEKONSULERAN
XV.1
Peningkatan perlindungan dan pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri
Terlaksananya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI
Jumlah citizen services yang diperkuat Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait perlindungan WNI/BHI dengan negara lain Tersedianya database mengenai penyebaran WNI terdaftar di seluruh perwakilan di luar negeri Jumlah WNI/TKI yang memperoleh fasilitas di penampungan
I.L-146
TARGET TAHUN 2011 (5) Terlaksananya koordinasi dan konsolidasi penanganan terorisme dan terbiayainya operasional BNPT 12 kali 4 kali
PAGU TAHUN 2011 (6)
4 kali prakarsa
4,72
Kemenlu
108,19
Kemenlu
INSTANSI PELAKSANA (7)
40,0
0,573
25 kali 8 posisi 7 kali 2 kali
26 5 26 14998
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
SASARAN (3)
INDIKATOR (4) Jumlah WNI/TKI yang direpatriasi Jumlah WNI/TKI yang dideportasi Prosentase pemberian bantuan hukum (advokasi dan lawyer) bagi WNI terutama tenaga kerja wanita Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelayanan dan perlindungan WNI/TKI Jumlah sosialisasi untuk PJTKI tentang pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri Jumlah koordinasi dengan instansi terkait baik di dalam maupun di luar negeri Jumlah kota yang menjadi program diseminasi perlindungan WNI melalui media elektronik Jumlah tayangan iklan tentang pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di luar negeri
XVI
Peningkatan dukungan teknologi bagi pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan
XVII
PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
XVIII XVIII.1
PAGU TAHUN 2011 (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
26 3 65 20 10
PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL
XVI.1
XVII.1
TARGET TAHUN 2011 (5) 6500 9608 29,17%
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan
Kebijakan dukungan teknologi untuk revitalisasi industri pertahanan
Pengembangan prototipe sistem PUNA tipe jangkauan jarak menengah dengan telemetery, control & command (TCC)
Jumlah kebijakan Jumlah kegiatan bersama hasil koordinasi dan sinkronisasi
1 1
5,0
KRT
Jumlah Prototipe PUNA Alap-Alap
2
1,5
BPPT
HAKI
1
1,8
Kemenhukham
Panjang Jangkauan autonomous Produksi massal PUNA Sriti yang diproduksi mitra industri
200 km 1
Persentase harmonisasi rancangan peraturan perundangundangan dalam perspektif HAM
100%
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAM Kegiatan kerjasama HAM
Peningkatan kerjasama dalam dan luar negeri dalam rangka pemajuan HAM dan
I.L-147
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
SASARAN
INDIKATOR
(3) harmonisasi rancangan peraturan perundang-undangan dalam perspektif HAM serta Naskah Akademik instrument HAM internasional
(4) Jumlah analisis laporan pelaksanaan instrument HAM Internasional dan NAskah Akademik instrument HAM Internasional Jumlah kerjasama luar negeri dalam rangka pemajuan HAM Jumlah kerjasama dalam negeri dalam rangka implementasi HAM/RAN HAM Jumlah program, bahan dan tenaga pembelajaran HAM Jumlah K/L, pemprov, pemkab, dan pemkot di wilayah I, II dan III telah melaksanakan HAM Jumlah K/L atau daerah yang telah melaksanakan RAN HAM Jumlah penyuluh HAM Jumlah evaluasi dan pengembangan diseminasi HAM
XVIII.2
Kegiatan Penguatan HAM
Presentasi KL pemerintah propinsi dan kabupaten/kotamadya telah mengikuti pelatihan HAM
XVIII.3
Kegiatan Diseminasi HAM
Meningkatnya Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota yang telah memperoleh diseminasi HAM
XVIII.4
XIX XIX.1
Kegiatan Informasi HAM
Informasi yang dapat diakses dari K/L, Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang HAM
Jumlah data HAM yang diolah dari K/L Provinsi dan Kabupaten/Kota Jumlah evaluasi dan laporan tentang HAM Jumlah akses jalur informasi HAM melalui penyediaan koneksi internet Jumlah layanan informasi melalui media cetak dan elektronik
TARGET TAHUN 2011 (5) 6 Inst. HAM Internasional dan 2 N.A. 14
PAGU TAHUN 2011 (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
50 5 75 instansi/2.250 otang 34 kab/kota
2,6
Kemenhukham
1,4
Kemenhukham
1,3
Kemenhukham
25,3
MA-RI
90 penyuluh 34 kab/kota 156 156 156 156
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR MAHKAMAH AGUNG Peningkatan Profesionalitas Tenaga Teknis Peradilan dan Aparatur Peradilan
Tersedianya sumber daya aparatur hukum yang professional dan kompeten dalam melaksanakan penyelenggaraan peradilan
Jumlah SDM mendapatkan pelatihan teknis peradilan yang memenuhi standar kompetensi, tugas dan kinerja Jmlh pelatihan bagi hakim/hakim adhoc dan tenaga teknis lainnya mengenai tipikor, asset recovery dll Jumlah kurikulum, silabus, materi ajar yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan pelatihan
I.L-148
913 2402 3 pkt
NO (1)
XX
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
SASARAN (3)
Percepatan peningkatan penyelesaian perkara
XXI
PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN UMUM
XXI.2
XXII XXII.1
(4) Jumlah pengembangan sistem diklat yang terhubung dengan sistem rekruitmen, sistim pengawasan dan sistim karir bagi hakim dan aparatur peradilan
TARGET TAHUN 2011 (5) 1 pkt
PAGU TAHUN 2011 (6)
10200 pkr
29,1
MA-RI
12.203 pkr bdg 213.013 pkr tk.1 3.646.825 pkr tipiring 5.321 pkr
53,5
MA-RI
347 satker
34,6
MA-RI
10,5
MA-RI
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENYELESAIAN PERKARA MAHKAMAH AGUNG
XX.1
XXI.1
INDIKATOR
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama
Terselesaikannya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
Penyelesaian perkara pidana bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
• Jumlah penyelesaian perkara termasuk perkara-perkara yg menarik perhatian masyarakat (KKN, HAM) • Jumlah penyelesaian minutasi perkara yg tepat waktu. • Terselenggaranya pengelolaan informasi administrasi perkara secara akurat, efektif dan efisien
• Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yg sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Umum • Jumlah penyelesaian perkara yg kurang dari 6 bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu Jumlah Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan Jumlah penyelenggaraan Zitting Plaatz untuk menjangkau lapisan masyarakat yang miskin dan terpinggirkan
1 naskah 6 kali
PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN AGAMA Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
Jumlah penyelesaian administrasi perkara di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Agama Jumlah Penyelesaian Administrasi Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan
I.L-149
92.416 pkr 92.416 pkr
NO (1) XXII.2
XXIII XXIII.1
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Agama
SASARAN (3) Penyelesaian perkara peradilan agama bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
INDIKATOR (4) Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Kesyariahan yang lengkap dan tepat waktu Penyediaan dana untuk penyelesaian perkara prodeo di Pengadilan Tingkat Pertama Jumlah penyelenggaraan sidang keliling
PAGU TAHUN 2011 (6)
292 satker
11,8
MA-RI
INSTANSI PELAKSANA (7)
61 satker
Jumlah bantuan konsultasi dan penyusunan gugatan bagi masyarakat tidak mampu
240 satker
Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Peradilan Militer Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu Jumlah standar tenaga teknis yang disusun Jumlah tenaga teknis yang mengikuti bimbingan teknis Prosentase pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan Prosentase ketersediaan data dan arsip tenga teknis peradilan Militer Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Peradilan TUN Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu Jumlah standar tenaga teknis yang disusun Jumlah tenaga teknis yang mengikuti bimbingan
3.500 pkr
3,0
MA-RI
1600 pkr
3,3
MA-RI
PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN MILITER DAN TUN Peningkatan Manajemen Peradilan Militer
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
• • • • • • •
XXIII.2
TARGET TAHUN 2011 (5) 490 pkr
Peningkatan Manajemen Peradilan TUN
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
• • • • •
I.L-150
NO (1)
XXIII.3
XXIV
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Militer dan TUN
SASARAN
INDIKATOR
(3)
(4) teknis • Prosentase pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan • Prosentase ketersediaan data dan arsip tenga teknis peradilan TUN Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi masyarakat di wilayah yang belum terjangkau peradilan TUN Jumlah wilayah operasionalisasi hakim terbang dalam penyelesaian perkara TUN
Penyelesaian perkara peradilan Militer dan TUN di wilayah yang belum terjangkau peradilan Militer dan TUN
TARGET TAHUN 2011 (5)
PAGU TAHUN 2011 (6)
127 pkr
0,127
MA-RI
100 pkr
10,037
Kejagung
5 pkr
0,46
Kejagung
100 pkr
7,07
Kejagung
INSTANSI PELAKSANA (7)
23 satker
PROGRAM PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA PIDANA KHUSUS, PELANGGARAN HAM YANG DAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
XXIV.1
Penanganan Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Korupsi
XXIV.2
Penanganan Pelanggaran HAM yang Berat
Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus, tindak pidana korupsi dan pelanggaran HAM yang berat secara cepat, tepat dan akuntabel. Meningkatnya penyelesaian Pelanggaran HAM yang Berat
Jumlah Penyelidikan dan Penyidikan perkara tindak pidana Korupsi yang diselesaikan
Jumlah penyidikan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan Jumlah perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan Jumlah Pra penyidikan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan Jumlah Pra Penuntutan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan Jumlah Pengendalian penggunaan upaya hukum, grasi dan pelaksanaan eksekusi dan eksaminasi yang diberikan untuk perkara pelanggaran HAM yang berat.
XXIV.3
Peningkatan Pra Penuntutan dan Penuntutan
Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus dan tindak pidana korupsi
Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap pra penuntutan
I.L-151
NO (1)
XXIV.4
XXV XXV.1
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Khusus Lainnya di Kejati, Kejari dan Cabjari
SASARAN (3) secara cepat, tepat dan akuntabel.
Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus, dan tindak pidana korupsi secara cepat, tepat dan akuntabel yang dilaksanakan oleh jajaran Kejaksaan di daerah.
INDIKATOR (4) Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan. Jumlah perkara tindak pidana khusus yang diselesaikan dalam tahap Pra Penuntutan. Jumlah perkara tindak pidana khusus yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan oleh Kejati, Kejari dan Cabjari Jumlah perkara tindak pidana khusus (yang diselesaikan oleh Kejati, Kejari dan Cabjari.
TARGET TAHUN 2011 (5)
PAGU TAHUN 2011 (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
45 pkr
1.445 pkr
158,057
Kejaksaan RI
2,5
Kejagung
500 pkr
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEJAKSAAN RI Pelayanan Penyusunan Peraturan PerundangUndangan dan Kerjasama Hukum
Meningkatnya Pemberian pertimbangan hukum kepada satuan organisasi Kejaksaan dan instansi pemerintah, serta turut melakukan penelaahan dan penyusunan perumusan peraturan perundang-undangan dan pembinaan hubungan dengan lembaga negara, lembaga pemerintah dan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri.
Jumlah kerja sama hukum sebagai implementasi MLA dalam rangka pengembalian terdakwa/tersangka dan asset negara hasil tindak pidana korupsi yang disembunyikan di luar negeri. Jumlah rancangan peraturan perundang-undangan yang dilakukan penelaahan
I.L-152
1 laporan
2 rancangan peraturan