MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN 100 Menit
TINJAUAN MATA KULIAH
A. Deskripsi Singkat Mata Kuliah Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan ini memberikan kemampuan untuk melaksankan asuhan kebidanan pada kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidanan yang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan asuhan sesuai dengan konsep dasar asuhan pada ibu hamil secara komprehensif dan berkesinambungan, pengkajian terfokus dalam kehamilan, Memastikan kehamilan, Menetapkan diagnosis kehamilan dengan tepat, Memberikan asuhan sesuai tahapan perkembangan kehamilan ibu, Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling kehamilan pada ibu dan keluarga sesuai kebutuhan, Memberikan pendidikan pada calon orang tua (parentcraft education), Menyiapkan ibu dan keluarga menghadapi persalinan dan antisipasi kegawatdaruratan, Memantau perkembangan kehamilan, Mendeteksi dini penyimpangan kehamilan normal, Mendokumentasikan hasil temuan dan asuhan yang sudah dilakukan serta yang memerlukan pemantauan lanjutan.
B. Kegunaan/Manfaat Mata Kuliah
Dengan adanya mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan diharapkan mahasiswa menjadi lebih kompeten dan lebih profesional dalam memberikan dan menerapkan asuhan kebidanan masa kehamilan.
C. Standar Kompetensi Mata Kuliah
Standar kompetensi mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan adalah mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dan dapat memdeteksi dini komplikasi masa kehamilan.
D. Susunan Urutan Bahan Ajar
1. Melaksanakan asuhan sesuai dengan konsep dasar asuhan pada ibu hamil secara komprehensif dan berkesinambungan a. Konsep
dasar proses kehamilan : mulai dari konsepsi s/d perkembangan
janin(Review) b. Konsep dasar asuhan kehamilan meliputi filosofi, etika dalam asuhan kehamilan, standar pelayanan asuhan kehamilan, manajemen kebidanan dalam kehamilan c. Proses adaptasi fisiologi dan psikologi dalam kehamilan 2. Melakukan pengkajian terfokus dalam kehamilan a. Tanda tanda dan gejala kehamilan b. Pemantauan Pertumbuhan dan perkembangan dan kesejahteraan janin 3. Memastikan kehamilan Pengkajian terfokus dan tes diagnostik dalam masa kehamilan 4. Menetapkan diagnosis kehamilan dengan tepat 5. Memberikan asuhan sesuai tahapan perkembangan kehamilan ibu a. Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangannya meliputi nutrisi, kebersihan, seksualitas, bekerja di dalam maupun diluar rumah b. Asuhan kehamilankunjungan awal dan ulang 6. Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling kehamilan pada ibu dan keluarga sesuai kebutuhan a. Ketidaknyamanan selama kehamilan dan antisipasinya b. Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangannya 7. Memberikan pendidikan pada calon orang tua (parentcraft education). a. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu dan keluarga mengenai tanda-tanda bahaya, tehnik mengurangi ketidaknyamanan yang lazim terjadi dalam kehamilan, persiapan persalinan, persiapan menjadi orang tua, bimbingan antisipasi. b. Promosi dan dukungan pada ibu untuk menyusui 8. Menyiapkan ibu dan keluarga menghadapi persalinan dan antisipasi kegawatdaruratan Perencanaan dan persiapan persalinan dan kegawatdaruratan (P4K) 9. Memantau perkembangan kehamilan Perkembangan normal kehamilan dengan menggunakan Buku KIA 10. Mendeteksi dini penyimpangan kehamilan normal a. Deteksi dini terhadap komplikasi / penyulit pada ibu
b. Deteksi dini terhadap komplikasi janin c. Diagnosis pada komplikasi / kelainan pada ibu dan janin d. Rencana tindakan pada kelaian / komplikasi pada ibu dan janin melalui kolaborasi dengan tim work e. Rencana tindakan pada kelaian / komplikasi pada ibu dan janin melalui rujukan 11. Mendokumentasikan hasil temuan dan asuhan yang sudah dilakukan serta yang memerlukan pemantauan lanjutan
E. Petunjuk Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mempelajari bahan ajar ini dan menbaca referensi yang direkomendasikan sebagai buku acuan, membuka e-learning yang sudah ada.
BAB I KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR N O 1.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
Mampumendiskripsikankonsepdasarasuhank a. Konsepdasar proses kehamilan: ehamilan mulaidarikonsepsi s/d perkembanganjanin(Review) b. Konsepdasarasuhankehamilanmelipu tifilosofi, etikadalamasuhankehamilan, standarpelayananasuhankehamilan, manajemenkebidanandalamkehamila n c. Proses adaptasi fisiologi dan psikologi dalam kehamilan
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidananyang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan konsep dasar asuhan masa kehamilan
URAIAN MATERI
A. PengertianKehamilan Kehamilan adalah suatu proses merantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, implantasi pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (manuaba,2010) Kehamilan merupakan suatu proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat terjadi patologis. Hal tersebut dalam melakukan Bahan Ajar Asuhan Kebidanan kehamilan
1
asuhan tidak perlu melakukan intervensi intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi (sulistyawati,2009) Masa kehamilan dimulai kdari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan ke 4 sampai ke 6, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai ke 9. (syaifuddin,2008) B. Tahapan Kehamilan a. Konsepsi Konsepsiadalahpertemuanantara
ovum
matangdanspermasehat
yang
memungkinkanterjadinyakehamilan. (Sulistyawati.A, 2009; h.35) b. Fertilisasi Fertilisasimerupakankelanjutandari yaituspermabertemudengan
ovum,
proses
konsepsi,
terjadipenyatuanspermadengan
sampaidenganterjadiperubahanfisikdankimiawi
ovum, ovum-
spermahinggamenjadibuahkehamilan. (Sulistyawati.A, 2009; h.36) c. Implantasi (nidasi) Implantasi (nidasi) adalahmasuknyaatautertanamnyahasilkonsepsikedalam endometrium. (Sulistyawati.A, 2009; h.37) Setelahterjadipembuahanakibatbersatunyaseltelurdengansel kemudiandiikutiolehbeberapa
proses,
spermatozoa, pembelahan,
danselanjutnyahasilkonsepsimelakukannidasiatauimplantasi, makaselanjutnyahasilkonsepsimengalamipertumbuhandanperkembanganmenjadij anin.
RANGKUMAN
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat terjadi patologis. Hal tersebut dalam melakukan
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan kehamilan
2
asuhan tidak perlu melakukan intervensi intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi. Kehamilan merupakan proses dari hasil konsepsi, fertilisasi dan implantasi dari sperma membuahi sel telur.
TES FORMATIF 1. Yang dimaksudkehamilanadalah.. A. suatu proses merantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, implantasi pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm B. Masaperubahan uterus yang berangsurangsurkembalisepertikeadaansemula yang dimulaisetelahbayilahir C. Masasetelahplasentalahirdanberakhirketikaalatalatkandungankembalisepertikeadaansebelumhamil. Masanifasberlangsungselamakira-kira 6 minggu. D. Masawaktu 6-8 minggusetelahpersalinan 2. Seorang perempuan umur 25 tahundatangkeBPMdengankeluhantidakhaidkuranglebih 3
bulan,mengeluhselalumualpadapagihari,
menggunakanKBPiltapitidakrutinkarenalupa.
anakpertamabaruberumur 1 KemudianbidanmemeriksaNy.
tahun, Sari
dandidapatkanhasilpemeriksaanyaitutekanandarah 110/80 mmHg, Nadi 80 x/menit, ballotement (+), PP test (+) danHb 10,5 gr%. Apakah perubahan psikologis yang mungkindialamipada pasien tersebut............. A. Ibumerasadirinyajelekdananeh B. Ibumerasasehatdannyamandengankehamilannya C. Ibumerasakhawatirdantakutkalaubayinyatidak normal D. Ibumencaritanda-tandauntuklebihmeyakinkanbahwadirinyahamil 3. Seorangperempuanumur 25 tahun datang ke BPM dengan keluhan mual, pusing merupakan kasus dari..... A. Persalinan B. Kehamilan Bahan Ajar Asuhan Kebidanan kehamilan
3
C. Nifas D. Masa persalinan E. kb
Kunci Jawaban; 1. A 2. D 3. B 4. B TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono, 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : YBP – SP Wiknjosastro, Hanifa, 2006. Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Jakarta : YBP-SP. Wulanda, Febri Ayu. 2011. Biologi Reproduksi. Salemba Medika : Jakarta.
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan kehamilan
4
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan kehamilan
5
BAB II KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1
KOMPETENSI DASAR Mampu menjelaskan konsep dasar asuhan kehamilan
INDIKATOR a. Mampu menjelaskan filosofi asuhan kehamilan b. Mampu menjelaskan etika dalam asuhan kehamilan c. Mampu menjelaskan standar pelayanan asuhan kehamilan d. Mampu menjelaskan Manajemen kebidanan dalam kehamilan
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidananyang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan konsep dasar asuhan kehamilan.
URAIAN MATERI A. Filosofi asuhan kehamilan 1. Kehamilan merupakan proses alamiah Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan nomal berarti adalah bersifat fisiologis, bukan patologis.Oleh karenanya, asuhan yang di berikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan – tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya. 2. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang professional yang sama atau dari satu tim kecil tenaga professional sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
8
selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. 3. Pelayanan yang terpusat pada wanita (women centered) serta keluarga (family centered) Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang di berikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu, bukan kebutuhan dan kepentingan bidan.Asuhan yang di berikan hendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga keluarganya, dan itu sangat penting bagi ibu sebab keluarga menjadi bagian integral /tak teroisahkan dari ibu hamil.Sikap, perilaku dan kebiasaan ibu hamil sangat di pengaruhi oleh keluarga. Kondisi yang di alami oleh Ibu hamil juga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial yang terdekat dan dapat memberikan dukungan yang kuat bagi anggotanya. Dalam hal pengambilan keputusan haruslah merupakan kesepakan bersama antara ibu, keluarganya, bidan, dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. Ibu mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan memperoleh pelayanan kebidanannya. 4. Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan memperoleh
pengetahuan
atau
pengalaman
yang
berhubungan
dengan
kehamilannya. Tenaga profesional kesehatan tidak mungkin terus menerus mendampingi dan merswat ibu hamil, karenanya ibu hamil perlu mendapat informasi dan pengalaman agar dapat merawat diri sendiri secara benar. Perempuan harus di berdayakan untuk mampu mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui tindakan KIE dan konseling yang di lakukan oleh bidan . Seorang bidan harus memahami bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses yang alamiah dan fisiologis, walau tidak di pungkiri dalam beberapa kasus mungkin terjadi komplikasi sejak awal karena kondisi tertentu/komplikasi tersebut terjadi kemungkinan. Proses kelahiran meliputi kejadian fisik, psikososial dan kultural. Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi perempuan, keluarga dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa kehamilannya mempengaruhi kehamilanya,perilaku
ibu
dalam
mencari
penolong
persalinan
akan
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin yang akan di lahirkan. Bidan harus Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan 9
mempertahankan kesehatan ibu dan janin serta mencegah komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan sebagai satu kesatuan yang utuh. (Marmi, 2011; h.1011) B. Etika dalam asuhan kehamilan Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika.Bidan sebagai pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang profesional dan akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Bidan sebagai praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan praktek berdasarkan evidence based. Sehingga di sini berbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang etika merupakan hal yang penting untuk digali dan dipahami. Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan salah satunya adalah karena bidan merupakan profesi yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat sehubungan dengan klien harus mempunyai tanggung jawab moral terhadap keputusan yang diambil. Untuk dapat menjalankan praktek kebidanan dengan baik tidak hanya dibutuhkan pengetahuan klinik yang baik, serta pengetahuan yang up to date, tetapi bidan juga harus mempunyai pemahaman isu etik dalam pelayanan kebidanan. C. Standar pelayanan asuhan kehamilan Standar pelayanan asuhan kehamilan (standar minimal ANC) adalah 14 T, yaitu : 1) Timbang dan ukur tinggi badan Timbang BB dan pengukuran TB pertambahan BB yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan massa tubuh (BMI : body masa index) dimana metode ini menentukan pertambahan optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting untuk mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan BB pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg adapun TB menentukan panggul ibu, ukuran normal yang baik untuk ibu hamil antara lain < 145 cm. 2) Ukur tensi darah Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama kehamilan. Tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolic 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan 10
3) Tinggi fundus uteri Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai Mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai metlin dari tepi atas sympisis sampai fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya. 4) Tetanus Toxoid (TT) Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian, akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibuat jadwal pemberian imunisasi pada ibu. Tabel 1 Jadwal pemberian imunisasi TT Interval (selang Lama % waktu minimal) Perlindungan Perlindungan Pada kunjungan TT1 antenatal pertama 4 minggu setelah TT2 3 tahun 80 TT1 6 bulan setelah TT3 5 tahun 95 TT2 1 tahun setelah TT4 10 tahun 99 TT3 1 tahun setelah TT5 25 tahun 99 TT4 (Sumber : Rukiah.A.Y dan Yuianti.L, 2014; h.120) Antigen
5) Tablet Fe (min 90 tablet selama hamil) Zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah difisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester 2, karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan 1x1 perhari setelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Tablet zat sebaiknya tidak diminum dengan teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan. Jika ditemukan anemia berikan 2-3 tablet zat besi perhari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan Hb yang dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau jika ada tanda-tanda anemia.
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
11
6) Tes PMS Penyakit menular seksual adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.Akan berisiko tinggi apabila dilakukan dengan berganti-ganti pasangan.Baik laki-laki maupun perempuan bisa berisiko tertular penyakit kelamin.Perempuan berisiko lebih besar tertular karena bentuk alat reproduksinya lebih rentan terhadap PMS.Beberapa jenis penyakit menular yang harus diketahui, adalah gonorrhea, sifilis (raja singa), trikonomiasis, ulkus mole (chancroid), klamidia, kutil kelamin, herpes, HIV/AIDS, trikomoniasis, Pelvic Inflammatory Disease (PID). 7) Pemeriksaan HB (Haemoglobulin) Dianjurkan
pada
saat
kehamilan
diperiksa
Haemoglobulin
untuk
memeriksakan darah ibu, apakah ibu mengalami anemia atau tidak, mengetahui golongan darah ibu, sehingga apabila ibu membutuhkan donor darah pada saat persalinan ibu sudah mempersiapkannya sesuai dengan golongan darah ibu. 8) Pemeriksaan VDRL Menganjurkan untuk pemeriksaan VDRL untuk mendeteksi secara dini risiko penularan penyakit IMS. 9) Perawatan payudara, senam payudara dan tekan payudara Sangat penting dan sangat dianjurkan selama hamil dalam merawat payudara, karena untuk kelancaran proses menyusui dan tidak adanya komplikasi pada payudara, karena segera setelah lahir bayi akan dilakukan IMD. 10) Pemeliharaan tingkat kebugaran/senam ibu hamil Untuk melatih nafas saat menghadapi proses persalinan, dan untuk menjaga kebugaran tubuh ibu selama hamil. 11) Temu wicara Anamnesa meliputi biodata riwayat menstruasi, kesehatan, kehamilan, persalinan, dan nifas, biopsikososial dan pengetahuan klien. 12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi Sebagai pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan protei urine, karena untuk mendeteksi secara dini apakah ibu mengalami hipertensi atau tidak.Karena apabila hasil protein (positif), maka ibu bahaya PEB. 13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
12
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mendeteksi secara dini ditakutkan ibu mengalami penyakit Diabetes Militus (DM). 14) Pemberian terapi kapsul yodi untuk daerah endemis gondok Diberikannya terapi tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan yodium, dan mengurangi terjadinya kekerdilan pada bayinya kelak.Pemberian terapi anti malaria daerah endemis malaria. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h.118-125) D. Manajemen kebidanan dalam kehamilan Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, serta keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada pasien. Proses manajemen kebidanan terdiri atas langkah-langkah berikut ini : 1) Pengkajian Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap
dari
berbagai
sumber
yang
berkaitan
dengan
kondisi
klien.Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis.Anamnesis adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan. Anamnesis dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu : a) Auto anamnesis Adalah anamnesis yang dilakukan pada pasien langsung.Jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya. b) Allo anamnesis Adalah anamnesis yang dilakukan kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang pasien.Ini dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data yang akurat. 2) Interpretasi data dasar Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis, masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.Langkah awal dari perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data dan analisis dengan menggabungkan data satu dengan lainnya sehingga tergambar fakta. 3) Merumuskan diagnosa/masalah potensial Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
13
Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil terus mengamati kondisi klien.Bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosis atau masalah potensial benar-benar terjadi. 4) Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera Dalam pelaksanaannya terkadang bidan dihadapkan pada beberapa situasi yang memerlukan penanganan segera (emergensi) dimana bidan harus segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasien, namun kadang juga berada pada situasi pasien yang memerlukan tindakan segera sementara menunggu intruksi dokter, atau bahkan mungkin juga situasi pasien yang memerlukan konsultasi dengan tim kesehatan yang lain. Disini bidan sangat dituntut kemamuannya untuk dapat selalu melakukan evaluasi keadaan pasien agar asuhan yang diberikan tepat dan aman. 5) Merencanakan asuhan kebidanan Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah sebelumnya.
Semua
perencanaan
yang
dibuat
harus
berdasarkan
pertimbangan yang tepat, meliputi pengetahuan, teori yang up to date, perawatan berdasarkan bukti (evidence based care), serta divasilidasikan dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh pasien. Dalam menyusun perencanaan sebaiknya pasien dilibatkan, karena pada akhirnya pengambilan keputusan dalam melaksanakan suatu rencana asuhan harus disetujui oleh pasien. Untuk menghindari perencanaan asuhan yang tidak terarah, maka dibuat terlebih dahulu pola piker sebagai berikut: a) Tentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan, meliputi sasaran dan target hasil yang akan dicapai. b) Tentukan rencana tindakan sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan dicapai. 6) Pelaksanaan asuhan kebidanan Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Realisasi dari perencanaan dapat dilakukan oleh bidan, pasien, atau anggota keluarga yang lain.jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan 14
atas terlaksananya seluruh perencanaan. Dalam situasi dimana ia harus berkolaborasi dengan dokter, misalnya karena pasien mengalami komplikasi, bidan masih tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama tersebut. Manajemen yang efisien akan menyingkatkan waktu, biaya, dan meningkatkan mutu asuhan. 7) Evaluasi Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien, kita mengacu kepada beberapa pertimbangan berikut ini. a) Tujuan asuhan kebidanan (1) Meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan kesehatan. (2) Memfasilitasi ibu untuk menjalani kehamilannya dengan rasa aman dan penuh percaya diri. (3) Meyakinkan wanita dan pasangannya untuk mengembangkan kemampuannya
sebagai
orang
tua
dan
untuk
mendapatkan
pengalaman berharga sebagai orang tua. (4) Membantu keluarga untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan mereka dan mengemban tanggung jawab terhadap kesehatnnya sendiri. b) Efektivitas tindakan untuk mengatasi masalah Dalam melakukan evaluasi seberapa efektif tindakan dan asuhan yang kita berikan kepada pasien, kita perlu mengkaji respons pasien dan peningkatan kondisi yang kita targetkan pada saat penyusunan perencanaan.Hasil pengkajian ini kita jadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan acuan berikutnya. c) Hasil acuan Hasil acuan adalah bentuk konkret dari perubahan kondisi pasien dan keluarga
yang
meliputi
pemulihan
kondisi
pasien,
peningkatan
kesejahteraan emosional, peningkatan pengetahuan dan kemampuan pasien mengenai perawatan diri, serta peningkatan kemandirian pasien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya. (Sulistyawati.A, 2009; h.165-187)
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
15
RANGKUMAN Kehamilan merupakan proses alamiahPerubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan nomal berarti adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang di berikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan – tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya. Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Bidan sebagai pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang profesional dan akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, serta keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada pasien.
TES FORMATIF 1. Kehamilan merupakan ... a. Proses alamiah b. Proses buatan c. Proses pencangkokan d. Proses kloning 2. Pelayanan yang terpusat pada wanita (ibu hamil) dalam asuhan kebidanan berdasarkan... a. Kebutuhan bidan b. Kebutuhan masyarakat c. Kebutuhan ibu d. Kebutuhan tetangga 3. Yang termasuk standar asuhan kehamilan kecuali.... Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
16
a. Ukur tekanan darah b. Timbang berat badan c. Ukur tinggi fundus uteri d. Ukur suhu
Kunci jawaban 1. A 2. C 3. D TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,. 2002. Bobak , L. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. 2004. Hanifa Wiknjosastro, Saifudin, BR, dan Rachimhadhi, T. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.1999 Sarwono Prawiroharjo. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 2000. Mochtar, R. 2008. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
17
BAB III PROSES ADAPTASI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1
KOMPETENSI DASAR Mampu menjelaskan proses adaptasi fisiologi dan psikologi dalam kehamilan
INDIKATOR a. Mampumenjelaskan proses adaptasi fisiologis b. Mampu menjelaskan proses adaptasi patologis
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidananyang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan adaptasi fisiologi dan psikologi dalam kehamilan
URAIAN MATERI A. Proses Adaptasi Fisiologi Dan Psikologi Dalam Kehamilan a. Proses adaptasi fisiologis dalam kehamilan 1) Sistem Reproduksi a) Uterus (1) Ukuran, pada kehamilan cukup bulan , ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropri dan hiperplasi otot polos rahim, serabut–serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan endrometrium menjandi desidua. Jika penambahan ukuran TFU per tiga jari, dapat dicermati dalam table berikut ini. (Sulistyawati,2009; h. 59-60) Tabel 2. TFU Menurut Penambahan Per Tiga Jari Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
18
Usia Kehamilan (Minggu)
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 16 20 24 28 32
3 jari di atas simfisis Pertengahan pusat simfisis 3 jari di bawah pusat Setinggi pusat 3 jari di atas pusat Pertengahan pusat prossesus xyphoideus (PX) 36 3 jari di bawah prossesus xyphodeus (PX) 40 Pertengahan pusat prossesus xyphodeus (PX) (Sumber : Sulistyawati, 2009; h. 60) (2) Berat Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjandi 1.000 gram pada akhirnya. (Sulistyawati,2009; h. 60) Tabel 3. Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan Usia Kehamilan Bulan pertama
Bentuk dan Konsistensi Uterus
Seperti buah alpukat. Istmus rahim menjadi hipertropi dan bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak , keadaan ini yang disebut dengan tanda hegar 2 bulan Sebesar telur bebek 3 bulan Sebesar telur angsa 4 bulan Berbentuk bulat 5 bulan Rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, rahim terasa tipis, itulah sebabnya mengapa bagian- bagian janin ini dapat dirasakan melalui perabaan dinding perut (Sumber : Sulistyawati,2009; h. 60) (3) Posisi rahim dalam kehamilan (a) Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retlofeksi. (b) Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis. (c) Setelah itu, mulai memastikan rongga perut yang dalam pembesaran dapat mencapai batas hati. (d) Pada ibu hamil rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan dan kiri. (Sulistyawati,2009; h. 60-61) (4) Vaskularisasi Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
19
Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang dan anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena mengembang dan bertambah. (Sulistyawati, 2009; h. 61) (5) Servik uteri Betambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang disebut dengan tanda goodell.Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus.Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembulu darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut dengan tanda Chadwick. (Sulistyawati,2009; h. 61) (6) Ovarium Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih penegeluaran estrogen dan progesterone. (Sulistyawati,2009; h. 61) (7) Vagina daan vulva Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau
kebiruaan,kondisi
ini
disebut
dengan
tanda
chdwick.
(Sulistyawati,2009; h. 61) 2) Sistem Kardiovaskuler Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac output) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16- 28 minggu. Oleh Karena curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat ( dalam keadaaan normal 70 kali/ menit menjadi 80-90 kali/ menit). Pada ibu hamil dengan penyakit jantung.Ia dapat jatuh dalam keadaaan decompensate cordis. Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena pembesaran rahim menekan vena yang membawa darah dari tungkai ke jantung, selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%, setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25 di atas batas kehamilan lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan. Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam darah ke rahim.Janin yang terus tumbuh, Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan 20
menyebabkan darah lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan,
rahim
menerima
seperlima
dari
seluruh
darah
ibu.
(Sulistyawati,2009; h. 61-62) 3) Sistem Urinaria Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (selama 30-50% atau lebih), Yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16 -24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan ( pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). (Sulistyawati,2009; h. 62)
4) Sistem Gastrointestinal Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. Wanita hamil sering mengalami rasa panas di dada (heartburn) dan sendawa, yang kemungkinan terjadikarena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan. (Sulistyawati,2009; h. 63) 5) Sistem Metabolisme Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir.Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium
sangat
diperlukan
untuk
menunjang kebutuhan.Peningkatan
kebutuhan kalsium mencapai 70% dari diet biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin, dan berpuasa saat kehamilan akan memproduksi lebih banyak ketosis yang dikenal engan “ cepat merasakan lapar” yang mungkin berbahaya pada janin. Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1.000 mg, 5.000 mg dibutuhkan untuk meningkatkan masa sel darah merah dan 300 mg untuk trasportasi ke fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat besi rata-rata 3,5 mg/ hari Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
21
Pada saat metabolisme lemak terjadi peningkatan kadar kolesterol sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. hormon somatropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak payudara. Deposit lemak lainya tersimpan di badan , paha, perut, dan lengan. Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah sebagai berikut : a) Kalsium Dibutuhkan rata- rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk pembentukan tulang terutama di trimester akhir dibutuhkan 30-40 gram. b) Fosfor Dibutuhkan rata-rata 2 gr/hari c) Air Wanita hamil cenderung mengalami retensi air (Sulistyawati,2009; h. 63-64) 6) Sistem Muskuluskoletal Estrogen dan progesteron member efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvis pada akhir kehamilan.Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuan menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran sebagaai efek dari estrogen. Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia kehamilan 32 minggu dan sakrokoksigeus tidak teraba, diikuti
terabanya koksigis
sebagai
pengganti
bagian
belakang.adanya sakit pinggang dan ligament pada kehamilan tua disebabkan oleh meningkatnya pergerakan pelvis akibat pembesaran uterus. Bentuk tubuh selalu berubah menyesuaikan dengan pembesaraan uterus ke depan karena tidak adanya otot abdomen.bagi wanita yang kurus lakukan lumbalnya lebih dari nomal dan menyebabkan lordosis dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian belakang. Hal ini menyebabkan rasa sakit yang berulang terutama di bagian punggung. Oleh karena rasa sakit ini membutuhkan waktu lama untuk relaksasi, biasanya wanita hamil menggangap apa yang ia rasakan adalah suatu penderitaan yang kadang mempengaruhi suasana psikologi, selain sikapa tubuh yang lordosis,gaya berjalan juga menjadi berbeda dibandingkan ketika tidak hamil, yang kelihatan seperti akan jatuh dan tertatih-tatih. (Sulistyawati,2009; h. 64-65) 7) Kulit Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
22
Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintik-bintik pigmen kecokelatan yang tampak dikulit, kening, dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling putting susu, sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap, yaitu spider angioma (pembuluh darah kecil yang member gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit, dan biasanya di atas pinggang. Pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis sering kali tampak di tungkai bawah.Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastic dibawah kulit, sehingga
menimbulkan
striae
gravidarum/striae
lividae.Bila
terjadi
peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan gemeli, dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut sebagai linea nigra. Adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu mudah berkeringat. (Sulistyawati,2009; h. 65) 8) Payudara Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut : a) Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat. b) Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli. c) Bayangan vena-vena lebih membiru. d) Hiperpigmentasi pada aerola dan putting susu. e) Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.(Sulistyawati,2009; h. 65) 9) Sistem Endokrin Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan FSH. Folikel stimulating hormone (FSH) merangsang folikel de graf untuk menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium di mana ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesterone.Progesterone dan estrogen merangsang proliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus) dalam upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi. Plasenta yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan progesterone. (Sulistyawati,2009; h. 66) 10) Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
23
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2. Nilai IMT mempunyai rentang sebagai berikut : 19,8-26,6
: normal
< 19,8
: underweight
26,6-29,0
: overweight
> 29,0
: obese
Pertumbuhan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan.Jika terdapat kelambatan dalam penambahan berat badan ibu, ini dapat mengindikasikan adanya malnutrisi sehingga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin intrauteri
(Intra-Uterin
Growth
Retardation-IUGR).Disarankan
pada
ibu
primigravida untuk tidak menaikkan berat badannya lebih dari 1 kg/bulan. Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan, yaitu : 4 kg pada kehamilan trimester I. 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III. Totalnya sekitar 15-16 kg. (Sulistyawati,2009; h. 68-69) 11) Sistem Pernapasan Ruang abdomen yang membesar karena meningkatnya ruang rahim dan pembentukan hormon progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya.Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya.Lingkar dada wanita hamil agak membesar.Lapisan saluran pernapasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti).Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini.Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak berubah. (Sulistyawati,2009; h. 69) B. Proses adaptasi psikologi dalam kehamilan 1) Perubahan peran selama kehamilan Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan ibu akan mengalami perubahan psikologis dan pda saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya melalui tahapan berikut : Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
24
a) Tahap antisipasi Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan dengan merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas kehamilan)
dan
informal
melalui
model
peran
(role
model).
Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya sebagai seorang ibu. b) Tahap honeymoon (menerima peran, mencoba penyesuaian diri) Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya sebagai penerima kasih sayangdari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya dimasa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia adaptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya. c) Tahap stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran) Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitasaktivitas yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan keluarga. d) Tahap akhir (perjanjian) Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepati janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak. 2) Perubahan psikologis trimester I (periode penyesuain) a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan 25
b) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja. c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekadar meyakinkan dirinya. d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama. e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya. f) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan. 3) Perubahan psikologi trimester II (periode kesehatan yang baik) a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi. b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya. c) Merasakan gerakan anak. d) Merasa
terlepas
dari
ketidaknyamanan
dan
kekhawatiran. e) Libido meningkat. f) Menuntut perhatian dan cinta. g) Merasa
bahwa
bayi
sebagai
individu
yang
merupakan bagian dari dirinya. h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu. i) Ketertarikan
dan
aktivitasnya
terfokus
pada
kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran baru. 4) Perubahan psikologis trimester III (periode penantian dengan penuh kewaspadaan) a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik. b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu. c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
26
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya. e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya. f) Merasa kehilangan perhatian. g) Perasaan mudah terluka (sensitif) h) Libido menurun. (Sulistyawati,2009; h. 75-77)
RANGKUMAN Sistem Reproduksi terdiri dari UterusUkuran, pada kehamilan cukup bulan , ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin.BeratBerat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjandi Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.Setelah itu, mulai memastikan rongga perut yang dalam pembesaran dapat mencapai batas hati.Pada ibu hamil rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan dan kiri.(Sulistyawati,2009; h. 60-61) VaskularisasiArteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang dan anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena mengembang dan bertambah.(Sulistyawati, 2009; h. 61). Servik uteriBetambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang disebut dengan tanda goodell. Ovarium,Vagina daan vulva Sistem KardiovaskulerSelama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac output) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16- 28 minggu. Oleh Karena curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat ( dalam keadaaan normal 70 kali/ menit menjadi 80-90 kali/ menit). Pada ibu hamil dengan penyakit jantung. Ia dapat jatuh dalam keadaaan decompensate cordis, Sistem Urinaria, Sistem
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
27
Gastrointestinal, Sistem Metabolisme, Kulit, Payudara, Sistem Endokrin, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan, Sistem Pernapasan. Proses adaptasi psikologi dalam kehamilanmeliputi perubahan peran selama kehamilan yaitu perubahan psikologis trimester I (periode penyesuain), Perubahan psikologi trimester II (periode kesehatan yang baik), Perubahan psikologis trimester III (periode penantian dengan penuh kewaspadaan).
TES FORMATIF 1. Apa saja perubahan psikologis pada TM II? 2. Apa saja perubahan yang terjadi pada adaptasi fisiologis pada ibu hamil? 3. Berapa kali minimal ibu wajib ANC?
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA Walsh, Linda. V. 2003. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rukiyah dan yulianti.2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan I. Jakarta : TIM
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
28
BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO KOMPETENSI DASAR 1.
Mampu menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
INDIKATOR
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan a. Fisik b. Psikologis c. Lingkungan, sosial, budaya
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidananyang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok
faktor-faktor yang
mempengaruhi kehamilan
URAIAN MATERI A. Fisik 1) Status Kesehatan a) Kehamilan pada usia tua Segi negatif kehamilan diusia tua (1) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses kelahiranya. Hal ini pun turut mempengaruhi kondisi janin. (2) Pada proses pembuhan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada wanita dengan usia reproduksi sehat (25- 30). Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami
gangguan
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
pertumbuhan
dan
perkembangan
buah 24
kehamilan, sehingga menyebabkan terjadinya Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) yang berakibat bayi berat lahir rendah (BBLR). (3) Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu, jika ibu mengalami penurunan kondisi,terlebih pada primitua (hamil pertama dengan usia ibu lebih dari 40 tahun ) maka keadaan ini harus benar- benar diwaspadai. Segi positif hamil di usia tua (1) Kepuasan peran sebagai ibu (2) Merasa lebih siap (3) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi ebih baik (4) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan (5) Mampu mengambil keputusan (6) Karier baik, status ekonomi lebih baik (7) Perkembangan intelektual anak lebih tinggi (8) Periode menyusui lebih lama (9) Toleransi pada kelahiran lebih besar b) Kehamilan multiple (kehamilan lebih dari satu janin) Biasanya kehamilan multiple mengindikasikan adanya beberapa penyulit pada proses persalinannya, sehingga persalinan operatif (sectio caesaria/SC) lebih dipertimbangkan. c) Kehamilan dengan HIV Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya. Virus HIV kemungkinan besar akan ditransfer melalui plasenta kedalam tubuh bayi. (Sulistyawati,2009; h. 99-100) 2) Status Gizi Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman. Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi
masa
nifas
sebagai
modal
awal
untuk
menyusui.
(Sulistyawati,2009; h. 101) 3) Gaya Hidup Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
25
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang, ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan seorang wanita hamil. Misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendaraan motor, dan lain. Gaya hidup ini akan menggangu kesejahteraan bayi yang dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi. (Sulistyawati,2009; h. 101) 4) Perokok /Alkohol Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan dirinya dan bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang diisap melalui rokok dapat ditrasfer lewat plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan merokok berat kita harus waspada akan risiko keguguran,kelahiran premature, BBLR, bahkan kematian janin. (Sulistyawati,2009; h. 101) 5) Hamil Di Luar Nikah/ Kehamilan Yang Tidak Diharapkan Jika kehamilan yang tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membeci kehamilan, sehingga tidak ada keinginan dari ibu untuk melakukan hal- hal positif yang dapat meningkatkan kesehatan bayinya.pada kasus ini kita harus waspada adanya keguguran, premature, dan kematian janin. Pada kehamilan di luar nikah hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih belum siap dalam hal ekonomi. Selain itu, kurang siap ibu untuk merawat bayinya juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi postpartum blues. (Sulistyawati,2009; h. 101) B. Faktor Psikologis 1) Stressor internal Factor yang pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang menjadi seorang dengan kepribadian temperamental, autis, atau orang yang terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak kita harapkan. Oleh karena itu, oleh karena itu, pemantauan kesehatan psikologis pasien sangat perlu dilakukan. (Sulistyawati,2009; h. 102) 2) Stressor eksternal Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
26
Pemicu stress yang berasal dari luar, bentuknya sangat bervariasi. Misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon negative dari lingkungan padaa kehamilan lebih dari 5 kali), dan masih bnayak kasus yang lain. (Sulistyawati,2009; h. 102) 3) Dukungan Keluarga Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi, dimana sumber stress terbesar terjadi karena dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu. Dalam menjalani proses itu, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang. (Sulistyawati,2009; h. 102) 4) Penyalahgunaan Obat Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas dan memengaruhi kepribadiaan . ini perlu kita berikan perhatian karena pasien yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan dirinya sebagai teman atau pendamping yang dapat dijadikan tempat bersandar bagi pasien dalm masalah kesehatan, pasien dengan riwayat ini biasaanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup. (Sulistyawati,2009; h. 102-103) 5) Kekerasan Yang Dilakukan Oleh Pasangan (Partner Abuse) Hasil penelitian menunjukan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul adalah gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
dan
perkembangan
janinya.
(Sulistyawati,2009; h. 103) C. Faktor Lingkungan, Sosial, Dan Budaya 1) Kebiasaan, Adat Istiadat Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hanil. Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi ini dengan bijaksana, jangan Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan 27
sampai menyinggung ―kearifan lokal‖ yang sudah berlaku di daerah tersebut. (Sulistyawati,2009; h. 103) 2) Fasilitas Kesehatan Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menetukan kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat menetukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu (AKI). (Sulistyawati,2009; h. 103) 3) Ekonomi Pada ibu hamil dengan tingkat sosial ekonomi yang baik, otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir. (Sulistyawati,2009; h. 104) 4) Kekerasan Dalam Kehamilan Tekanan psikologis yang dialami oleh ibu karena terjadinya kekersan dalaam kehamilan akan membawa dampak yang sangat tidak baik bagi bayinya. Jika ibu mengalami depresi, maka kemungkinan besar motivasi ibu untuk merawat bayinya juga akan menurun, sehingga bidan perlu waspada terhadap adanya penyulit dan komplikasi tersebut. (Sulistyawati,2009; h. 104) 5) Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan perawatan kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan pengetahuannya. Semakin
tinggi
pendidikan
seseorang,
maka
semakin
baik
pula
pengetahuanya tentang sesuatu. (Sulistyawati,2009; h. 104) 6) Pekerjaan Pekerjaaan seseorang akan menggambarkan aktivitas dan tingkat kesejahteraan ekonomi yang akan didapatkan hasil penelitian juga menunjukan bahwa ibu yang berkerja mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu yang tidak bekerja, karena pada ibu yang bekerja akan lebih banyak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan 28
sehingga lebih mempunyai banyak peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar keadaaanya. (Sulistyawati,2009; h. 105)
RANGKUMAN Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses kelahiranya. Hal ini pun turut mempengaruhi kondisi janin. Segi positif hamil di usia tua 1) Kepuasan peran sebagai ibu 2) Merasa lebih siap 3) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi ebih baik 4) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan 5) Mampu mengambil keputusan 6) Karier baik, status ekonomi lebih baik 7) Perkembangan intelektual anak lebih tinggi 8) Periode menyusui lebih lama 9) Toleransi pada kelahiran lebih besar Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman. Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.
TES FORMATIF 1. Bagaimana status gizi pada ibu hamil ? 2. Bagaimana cara bidan menangani pasien yang mempunyai adat istiadat yang merupakan itu sangat penting baginya tetapi dalam medis tidak baik. Jelaskan alasanya ! Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
29
3. Jelaskan faktor psikilogis terhadap ibu primipara !
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
\ DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh Rukiyah DKK. Asuhan Kebidanan. Jakarta; Diposkan oleh MIDWIFERY class B di 07.44 Janah , Nurul. 2011. Biologi Reproduksi. Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA. Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS — SP. VARNEY’S MID WIFERY 2004 Obsetri Williams 2002 Wulanda,Ayu Febri. 2011 .Biologi reproduksi. Jakarta : Salemba Medika Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
30
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
31
BAB V TANDA TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
Mampu mengidentifikasi Tanda tanda Tanda tanda dan gejala kehamilan dan gejala kehamilan a. Tanda pasti kehamilan b. Tanda tidak pasri hamil c. Tanda dugaan hamil
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidananyang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok
bahasan tanda dan gejala
kehamilan.
URAIAN MATERI A. Tanda pasti kehamilan a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ) b. Terasa gerak janin c. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya kerangka janin (kurang dari 16 minggu) B. Tanda tidak pasti hamil a. Rahim membesar
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
30
b. Tanda Hegar
c. Tanda Chadwick Yaitu warnanya kebiruan pada servik, vagina, dan vulva. d. Tanda Piskacek Yaitu pembesaran uterus kesalah satu arah sehingga menonjol jelas kearah pembesaran tersebut. e. Braxton hicks Bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba) akan mudah berkontraksi. f. Basal metabolism rate (BMR) meningkat
g. Ballottement positif Jika dilakukan pemeriksaan palpasi diperut ibu dengan cara menggoyanggoyangkan disalah satu sisi, maka akan terasa “ pantulan” disisi yang lain. h. Tes Urine Kehamilan ( tes HCG) positif Tes urine dilaksanakan minimal 1 minggu setelah terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar hormon gonadotropin dalam urine. Kadar yang melebihi ambang normal mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan. C. Dugaan Hamil Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
31
a. Aminorea/ tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid) b. Nausea, aneroksia, emesis, dan hipersalivasi. c. Pusing d. Miksi/ sering buang air besar e. Obstipasi. f. Hiperpigmentasi striae g. Varises h. Payudara menegang i. Perubahaan perasaan j. BB bertambah. (Sulistyawati,2009; h. 83-85)
RANGKUMAN 1. Tanda Pasti Kehamilan a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ) b. Terasa gerak janin c. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya kerangka janin (kurang dari 16 minggu) 2. Tanda tidak pasti kehamilan a. Rahim membesar b. Tanda Hegar c. Tanda Chadwick d. Tanda Piskacek e. Braxton hicks f. Basal metabolism rate (BMR) meningkat g. Ballottement positif h. Tes Urine Kehamilan ( tes HCG) positif
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
32
TES FORMATIF 1.
Sebutkan tanda pasti kehamilan !
2.
Sebutkan tanda tidak pasti kehamilan !
3.
Sebutkan dugaan kehamilan !
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,. 2002. Bobak , L. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. 2004. Hanifa Wiknjosastro, Saifudin, BR, dan Rachimhadhi, T. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.1999 Sarwono Prawiroharjo. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 2000.
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
33
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
34
BAB VI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN JANIN
PENDAHULUAN
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR Mampu menjelaskan a. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan janin pertumbuhan dan b. Mendiskripsikan Embriogenesis (pertumbuhan perkembangan mudigah) kesejahteraan janin
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH C. Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidananyang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan kesejahteraan janin.
URAIAN MATERI A. Pertumbuhan dan Perkembangan Kesejahteraan Janin Setelah terjadi pembuahan akibat bersatunya sel telur dengan sel spermatozoa, kemudian diikuti oleh beberapa proses, pembelahan, dan selanjutnya hasil konsepsi melakukan nidasi atau implantasi, maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami pertumbuhan dan perkembangan antara lain : 1.
Embriogenesis (pertumbuhan mudigah) Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng embrional (embrional plate) kemudian berdiferensiasi menjadi 3 unsur lapisan : ektodermal, mesodermal, dan entodermal. Ruang amnion akan tumbuh pesat mendesak exocoeloma, sehingga dinding ruang amnion mendekati korion. Mesoblas di ruang amnion dan mudigah menjadi padat disebut body stalk yang merupakan jembatan antara embrio dan dinding trofoblas, yang kelak akan menjadi tali pusat. Pada tali pusat terdapat : Jelly Whayrton :
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
42
jaringan lembek untuk melindungi pembuluh darah, 2 arteri umbilikalis, 1 vena umbilikalis. Kedua arteri dan vena ini menghubungkan sistem kardiovaskular janin dengan plasenta sistem kardiovaskular akan terbentuk pada kehamilan minggu ke sepuluh. 2.
Minggu ke-0 Sperma membuahi ovum kemudian hasil konsepsi membagi menjadi dua, empat, delapan, setelah menjadi morulla masuk untuk menempe ± 1 hari setelah konsepsi.
3.
Minggu ke-4/ bulan ke-1 Dari embrio, bagian tubuh pertama muncul adalah : tulang belakang, otak dan saraf, jantung, jantung, sirkulasi darah, dan pencernaan terbentuk.
4.
Minggu ke-8/ bulan ke-2 Perkembangan embrio lebih cepat, jantung mulai memompa darah.
5.
Minggu ke-12/ bulan ke-3 Embrio berubah menjadi janin. Denyut jantung janin dapat dilihat dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG), berbentuk manusia, gerakan pertama dimulai, jenis kelamin sudah dapat ditentukan, ginjal sudah memproduksi urine.
6.
Minggu ke-16/ bulan ke-4 Sistem mosculuskeletal matang, sistem saraf terkontrol, pembuluh darah berkembang cepat, denyut jantung janin terdengar lewat Doppler, pancreas memproduksi insulin.
7.
Minggu ke-20/ bulan ke-5 Verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh, janin membuat jadwal untuk tidur, menelan dan menendang.
8.
Minggu ke-24/ bulan ke-6 Kerangka berkembang cepat, perkembangan pernafasan dimulai.
9.
Minggu ke-28/ bulan ke-7 Janin bernafas, menelan dan mengatur suhu, surfactant mulai terbentuk di paru-paru, mata mulai buka dan tutup, bentuk janin 2/3 bentuk saat lahir.
10. Minggu ke-32/ bulan ke-8 Lemak coklat berkembang di bawah kulit, mulai simpan zat besi, kalsium dan fosfor. 11. Minggu ke-38/ bulan ke-9 Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
43
Seluruh uterus digunakan bayi sehingga tidak bisa bergerak banyak, antibody ibu ditransfer ke bayi untuk mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai kekebalan bekerja bayi bekerja sendiri. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h.14-15)
RANGKUMAN Setelah terjadi pembuahan akibat bersatunya sel telur dengan sel spermatozoa, kemudian diikuti oleh beberapa proses, pembelahan, dan selanjutnya hasil konsepsi melakukan nidasi atau implantasi, maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami pertumbuhan dan perkembangan antara lain : a. Embriogenesis (pertumbuhan mudigah) Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng embrional (embrional plate) kemudian berdiferensiasi menjadi 3 unsur lapisan : ektodermal, mesodermal, dan entodermal. Ruang amnion akan tumbuh pesat mendesak exocoeloma, sehingga dinding ruang amnion mendekati korion. Mesoblas di ruang amnion dan mudigah menjadi padat disebut body stalk yang merupakan jembatan antara embrio dan dinding trofoblas, yang kelak akan menjadi tali pusat.
TES FORMATIF 1. Bagaimana cara sperma membuahi ovum pada minggu ke 0? 2. Sebutkan 3 unsur lapisan pada pertumbuhan embrio! 3. Pada minggu ke berapa Perkembangan embrio lebih cepat, jantung mulai memompa darah dan jelaskan alasannya!
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
44
DAFTAR PUSTAKA
Bobak
Irene,
Lowdermik
Deitra
Leonard,
Jensen
Margaret
Duncan.
2005.
Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC Cuningham, Gant, Leveno dkk.2004. Obstetri Williams edisi 21. Jakarta : EGC Prawirohardjo, Sarwono.2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Linkages. (2004). Exclusive breastfeeding: the only water source young infants need, frequently asked question. Http://www.linkagesproject.org/media/ publications/ENA_references/ref4.7%2.pdf. Dibuka tanggal 20 Januari 2006. Mochtar, 1990. Obstetri Fisiologi (kin Obstetri Patologi, Jilid I, Edisi 2, EGC, Jakarta. Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial, EGC, Jakarta. Prawirohardjo.Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS — SP; 1999. Roesli, U. (2000). Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Stoppard, M. (1999). Minggu-minggu pertama kehidupan. Jakarta: Arcan Varney,Helen, dkk. 2003.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4.Jakarta :EGC
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
45
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
46
BAB VII PENGKAJIAN TERFOKUS DAN DIAGNOSTIC DALAM MASA KEHAMILAN
PENDAHULUAN
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR Mampu menjelaskan pengkajian terfokus a. Pemeriksaan fisik dan diagnostic dalam masa kehamilan b. Pemeriksaan kebidanan (status obstreticus) c. Menghitung taksiran berat janin (TBJ) d. Menghitung usia kehamilan B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidananyang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan pengkajian terfokus dan diagnostik dalam masa kehamilan.
URAIAN MATERI A. Pengkajian Terfokus Dan Tes Diagnostic Dalam Masa Kehamilan 1. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik pada kunjungan awal prenatal difokuskan untuk mengidentifikasi kelainan yang sering mengontribusi morbiditas dan mortalitas dan untuk mengidentifikasi gambaran tubuh yang menunjukkan gangguan genetik. Pemeriksaan harus mencakup penetapan tinggi dan berat badan, pengukuran tekanan darah (TD) dan nadi, dan pemeriksaan kulit, kelenjar tiroid, jantung, paru, payudara, ekstremitas, dan abdomen, serta pemeriksaan pelvis. (Marmi, 2011; h. 162) Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe (dari kepala sampai kaki), meliputi : a.
Kepala 1) Rambut (warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak)
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
73
2) Telinga (kebersihan, gangguan pendengaran) 3) Mata (konjungtiva, seklera, kebersihan, kelainan, gangguan penglihatan 4) Hidung (kebersihan, polip, alergi debu) 5) Mulut (bibir : warna, integritas jaringan/lembab, kering, atau pecah-pecah; lidah : warna, kebersihan; gigi : kebersihan, karies, gangguan pada mulut) b.
Leher (pembesaran kelenjar limfe, parotitis)
c.
Dada (bentuk, simetris/tidak) 1) Payudara (bentuk, besar masing-masing payudara/seimbang atau tidak, hiperpigmentasi aerola payudara, teraba massa, nyeri/tidak, kolostrum, keadaan putting : menonjol, datar, atau masuk ke dalam, kebersihan, bentuk bra) 2) Denyut jantung 3) Gangguan pernafasan (auskultasi)
d.
Perut (bentuk, bekas luka operasi, strie, linea, TFU, hasil pemeriksaan palpasi leopold, TBJ, DJJ)
e.
Ekstremitas 1) Atas (gangguan/kelainan, bentuk) 2) Bawah (bentuk, edema, varises)
f.
Genital (kebersihan, pengeluaran pervagina, tanda-tanda infeksi vagina)
g.
Anus (hemoroid, kebersihan) (Sulistyawati, 2009; h.175-177)
2. Pemeriksaan kebidanan (status obsstericus) a. Inspeksi 1) Muka (adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah oedema pada muka, bagaimana keadaan lidah, gigi) 2) Leher (apakah vena terbendung di leher/misalnya pada penyakit jantung, apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfa membengkak) 3) Dada (bentuk buah dada, pigmentasi putting susu, dan gelang susu, keadaan putting susu, adakah colostrums. 4) Perut (perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampakkah gerakan anak atau strie gravidarum atau bekas luka) 5) Vulva (keadaan perenium, carilah varises, tanda Chadwick, condylomata, flour) 6) Anggota bawah (cari varises, oedema, luka cicatrix pada lipat paha) Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
74
b. Palapasi Untuk menentukan : 1) Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan. 2) Menentukan letaknya anak dalam rahim. 3) Selain dari pada itu selalu juga harus diraba apakah ada tumor-tumor lain dalam rongga perut, kista, myoma, limpa, yang membesar. 4) Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang terdiri atas 4 bagian : a) Leopold I Kaki penderita dibengkokkan pada lutut dan lipat paha Pemeriksaan berdiri sebelah kanan penderita, dan melihat kearah muka penderita. Rahim dibawa ke tengah Tingginya fundus uteri ditentukan Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting. Sifat bokong lunak, kurang bundar dan kurang melenting. Pada letak lintang fundus uteri kosong. Pemeriksaan tuanya kehamilan dari tingginya fundus uteri. b) Leopold II Kedua tangan pindah ke samping. Tentukan dimana punggung anak. Punggung anak terdapat difihak yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagian-bagian kecil yang biasanya terletak bertentangan dengan fihak memberi rintangan yang terbesar. Kadang-kadang di samping terdapat kepala atau bokong ialah pada letak lintang. c) Leopold III Dipergunakan satu tangan saja Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan Leopold III untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul. d) Leopold IV Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat kearah kaki penderita. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
75
Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah. Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul, dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul. Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang masih teraba dari luar. Jadi, Leopold IV untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul. (Marmi, 2014; h. 166-168) 5) Meraba pergerakan janin Pemantauan aktivitas atau gerakan janin dapat secara subyektif (ditanyakan kepada ibu), atau objektif (palpasi atau dengan USG). Normal gerakan janin dirasakan oleh ibu sebanyak > 10 kali perhari (pada usia 32 minggu). Seiring berjalannya waktu, dengan bertambahnya usia kehamilan, maka gerakan janin akan lebih sering dan lebih jelas terasa, bahkan kadang gerakannya dapat terlihat dari luar. (Marmi,2011; h. 186-188) c. Auskultasi Dilakukan dengan stetoskop monoaural tetapi dapat juga dipergunakan stetoskop kepala atau dengan deptone. Dengan stetoskop dapat didengar bermacam-macam bunyi berasal : 1) Gerak anak Bunyi jantung anak, bising tali pusat, dan gerakan bayi. 2) Dari ibu Bising rahim, bunyi aorta, bunyi usus 3) Bunyi jantung anak a) Baru dapat didengar pada akhir bulan ke-5, walaupun dengan ultrasound (doptone) sudah di dengar pada akhir bulan ke-3. b) Frekuensi lebih cepat dari bunyi jantung oraang dewasa ialah antara 120140 atau menit. c) Karena badan anak dalam kyphode dan didepan pada terdapat lengan anak maka bunyi jantung paling jelas terdengar di fihak punggung anak dekat pada kepala. Pada presentasi biasa (letak kepala) tempat ini kiri atau kanan di bawah pusat. Jika bagian-bagian anak belum dapaat ditentukan, maka bunyi harus dicari tengah diatas sympysis. (Marmi, 2011; h.168) Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan 76
3. Menghitung taksiran berat janin (TBJ) Menurut Mc Donald penghitungan taksiran berat janin (TBJ), yaitu : a. Belum masuk PAP Rumus : TBJ = (TFU-12) x 155 b. Sudah masuk PAP Rumus : TBJ = (TFU-11) x 155 4. Menghitung usia kehamilan Rumus Naegel terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC = Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke-14. Rumus Naegel memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus Naegel dapat dihitung hari haid pertama ditambah 7 dan bulannya dikurang 3 dan tahun ditambah 1. Contoh : Seorang ibu hamil memiliki HPHT 15-9-2005 dan diperiksa pada 27-11-2005. Maka umur kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL) adalah : 15-09-2005 = 2 minggu 1 hari 31-10-2005 = 4 minggu 3 hari 27-11-2005 = 3 minggu 6 hari Jumlah 9 minggu 10 hari Berarti usia kehamilan : 10 minggu 3 hari Jadi umur kehamilan saat periksa adalah 10 minggu 3 hari atau 10 minggu genap. Cara menghitungnya : 1 minggu terdiri atas 7 hari a. Tanggal 15-09-2005, berarti hari ke-15. Ini sama dengan 2x7 hari = 14 hari + 1 hari (2 minggu lebih 1 hari) b. Bulan oktober (bulan 10) terdiri atas 31 hari. Ini berarti 4x7 hari = 28 hari + 3 hari atau sama dengan 4 minggu 3 lebih hari c. Tanggal 27-11-2005 berarti hari ke-27 sama dengan 3x7 hari = 21 hari + 6 hari (3 minggu lebih 6 hari). Sementara HPL dihitung dengan rumus Naegel = hari+7, bulan -3 = 15+7, 9-3, jadi HPL = 22-06-2005. (Marmi, 2011; h. 71-72) Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
77
RANGKUMAN Pemeriksaan
fisik
pada
kunjungan
awal
prenatal
difokuskan
untuk
mengidentifikasi kelainan yang sering mengontribusi morbiditas dan mortalitas dan untuk mengidentifikasi gambaran tubuh yang menunjukkan gangguan genetik. Pemeriksaan harus mencakup penetapan tinggi dan berat badan, pengukuran tekanan darah (TD) dan nadi, dan pemeriksaan kulit, kelenjar tiroid, jantung, paru, payudara, ekstremitas, dan abdomen, serta pemeriksaan pelvis..
TES FORMATIF Soal uraian : 1. Seorang ibu datang ke tempat bidan tanggal 20 oktober mengatakan HPHT tanggal 3 maret 2015. Hitunglah umur kehamilan dan HPL ! 2. Bagaimana cara menghitung taksiran berat janin (TBJ) 3. Mengapa pada ibu hamil harus dilakukan pemeriksaan pada perut atau leopold? 4. Seorang ibu datang ke tempat bidan tanggal 3 oktober 2015 mengatakan HPHT tanggal 1 Maret 2014. Hitunglah umur kehamilan dan HPL !
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
78
3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
79
Pantikawati ,I.2010.Asuhan Kebidanan kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika. Saifuddin.2000.Buku Ajar Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Depkes
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
80
BAB VII DIAGNOSA KEHAMILAN
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
Mampu mendiskripsikan a. Diagnosa kehamilan diagnosa kehamilan B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidananyang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok
bahasan mendiskripsikan
diagnosa kehamilan
URAIAN MATERI A. Diagnosa Kehamilan Diagnosis kebidanan (nomenklatur) adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis kebidanan. (Salmah, dkk, 2013; h. 158) Dalam bagian ini yang disimpulkan oleh bidan antara lain sebagai berikut : 1. Paritas Paritas adalah riwayat reproduksi seorang wanita yang berkaitan dengan kehamilannya (jumlah kehamilan). Dibedakan dengan primigravida (hamil yang pertama kali) dan multigravida (hamil yang kedua atau lebih). Contoh : a. Primigravida : G1P0A0 G1 (gravid 1) atau hamil yang pertama kali P0 (partus nol) berarti belum pernah partus atau melahirkan A0 (abortus nol) berarti belum pernah mengalami abortus Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
81
b. Multigravida : G3P1A1 G3 (gravid 3) atau ini adalah kehamilannya yang ketiga P1 (partus 1) atau sudah pernah mengalami persalinan satu kali A1 (abortus 1) atau sudah pernah mengalami abortus satu kali 2. Usia kehamilan dalam minggu 3. Keadaan janin (letak, presentasi, posisi) 4. Keadaan ibu dan janin (normal atau tidak normal) Contoh : Seorang ibu bernama Ny. M berumur 22 tahun hamil anak pertama belum pernah keguguran, umur kehamilan 32 minggu, janin tunggal hidup intra uterine, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, belum masuk panggul, DJJ 136x/menit, TTV dalam batas normal, ibu mengatakan mengeluh sering BAK. Jawab : Ny.M umur 22 tahun G1P0A0 umur kehamilan 32 minggu, janin tunggal hidup intra uterine, letak memanjang, preskep, puka, bagian terendah janin belum masuk panggul dengan hamil normal.
RANGKUMAN Diagnosiskebidanan (nomenklatur) adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis kebidanan. Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat kesehatan dan pemeriksaanklinis berdasarkan tanda dan gejala kehamilan
TES FORMATIF
Soal Uraian: 1. Jelaskan yang dimaksud multigravida ! 2. Jelaskan yang dimaksud dengan ibu primipara ! TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar) Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
82
DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro, H.2006.Ilmu kebidanan. Jakarta : EGC
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
83
BAB IX KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL SESUAI TAHAPANPERKEMBANGANNYA
PENDAHULUAN
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO
KOMPETENSI INDIKATOR DASAR 1. Mampu memberikan Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai tahap kebutuhan dasar ibu perkembangannya hamil sesuai tahapan a. Kebutuhan fisik ibu hamil akan oksigen perkembangannya b. Kebutuhan fisik ibu hamil akan nutrisi c. Kebutuhan fisik ibu hamil akan personal hygiene d. Kebutuhan fisik ibu hamil akan pakaian e. Kebutuhan fisik ibu hamil akan eliminasi f. Kebutuhan fisik ibu hamil akan seksual g. Kebutuhan fisik ibu hamil akan mobilisasi h. Kebutuhan fisik ibu hamil akan exercise i. Kebutuhan fisik ibu hamil akan senam hamil B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidananyang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok
bahasan memberikan
kebutuhan dasar ibu hamil sesuai tahapan perkembangan.
URAIAN MATERI Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai Tahapan Perkembangannya A. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil akan Oksigen Kebutuhan oksigen berhubungan dengan perubahan sistem pernafasan pada masa kehamilan. Kebutuhan oksigenselamakehamilan meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate perlu untuk menambah masa jaringan pada payudara, hasil konsepsi dan masa uterus dll, akibat terjadi perubahan anatomi paru, diameter thoraks meningkat 2 cm langkaran dada akanmeningkat 5-7 cm, sudut costa 68 sebelum kehamilan menjadi 103 pada kehamilan trimester ketiga. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
98
Fungsi paru – paru wanita hamil bernafas lebih dalam (karena meningkatnya tidal volume, jumlah pertukaran gas pada setiap kali nafas), meningkatnya volume tidal respiratory dihubungkan dengan repiratory rate normal akibat dari meningkatnya volume respiratory kira –kira 26% permenit. Hal ini yang menyebabkan menurunnya konsentrasi CO2. Progesteron dan oestrogen diduga bertanggung
jawab terhadap meningkatnya sensitivitas pada pusat persarafan.
(Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 77-78) B. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Nutrisi Nutisi ini berkaitan dengan pemenuhan kalori yang digunakan oleh tubuh sebagai pengelola: a. Proses physic 66% digunakan tubuh untuk kebutuhan pencernaan, sekresi, temperatur
(penafasan, sirkulasi,
tubuh ) di tambah untuk pertumbuhan dan
perbaikan 1.440Kcal/Dag. b. Aktivitas/hari seperti jalan, posisi tubuh, bicara perpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain, makan membutuhkan energi 17% total tidak hamil. Bekerja rata – rata 7-10% = 150-200Kcal. c. Metabolisme 7% menjadi 144 Kcal dengan pembagian kondisi tidak hamil= 2100 Kcal/hari, hamil=2500 kcal/hari (fetus, plasenta, uterus, mammae), lactasi= 3000 Kcal/hari. Gunakan model piramida makanan sebagai pedoman diet sehat, piramida ini tersusun dari beberapabagian yang berisi jenis makanan tertentu semakin besar bagian piramida tersebut, semakin besar porsi makanan yang boleh dikonsumsi setiap hari. Demikian juga sebaiknya jenis makanan pada puncak piramida sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Pada model piramida makanan pada puncak piramida gula, lemak, dan minyak,Tingkat III susu, yogurt, dan keju daging,unggas, ikan, kacang –kacangan dan telur, tingkat II sayur dan buah-buahan,tingkat I roti, sereal, nasi dan pasta. Wanita hamil harus betul-betul mendapatkan perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerperalis, dan lain – lain. Sedangkan makanan berlebihan dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre eklamsi, janin besardan sebagainya. Zat-zat yang diperlukan antara lain yaitu Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
99
protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam – macam garam terutama kalsium, fosfor dan zat besi (Fe), vitamin dan air. Kekurangan unsur tersebut dapat berakibat buruk bagi kondisi kesehatan apalagi pada ibu hamil yang lebih membutuhkan banyak gizi untuk pertumbuhan janin. Pada ibu hamil diupayakan agar tidak mengalami defisiensi Fe yang dapat menyebabkan
anemia,karena
anemia
ini
dapat
berakibat
buruk
dalam
kehamilan,persalinan ataupun nifas. Sehingga ibu hamil diharuskan untuk mengkonsumsi tablet Fe setiap hari selama kehamilan erjumlah 90 tablet hal ini dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamil. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb dalam tubuh ibu yang dilakukan 2 kali selama masa kehamilan. Dengan semikian maka ibu hamil harus benar – benar memperhatikan intake makanan yang dikonsumsi sehingga dapat terpenuhi semua kebutuhan gizinya. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 78-80) C. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Personal Hygiene Personal hyangiene ini berkaitan dengan perubahan sistem pada tubuh ibu hamil, hal ini disebabkan selama kehamilan PH vagina menjadi asam berubah dari 43 menjadi 5-6,5 akibat vagina mudah terkena infeksi, stimulus oestrogen menyebabkan adanya Flour Albus (keputihan), peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita hamil sering berkeringat, uterus yang membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan keinginan wanita hamil untuk sering berkemih, mandi teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan kebelakang pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning sickness). Keadaan ini menyababkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Tindakan penambalan gigi dan pencabutan gigi jarang merupakan kontraindikasi. Kerusakan – kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal ini dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis, septikemia, sepsis puerperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut misalnya pulpitis yang telah manahun, dapat menjadi sarang infeksi yang menyebar kemana – mana. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 80-81) D. Kebutuan Fisik Ibu Hamil Akan Pakaian
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
10 0
Baju hamil yang praktis selama enam bulan kehamilan menggunakan baju biasa yang longgar, pilihlah bahanyang tidak panas dan mudah menyerap keringat, bagian dada harus longgar karena payudara akan membesar, bagian pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali untuk menyesuaikan perut yang terus membesar, brach disiapkan paling sedikit dua buah dengan bukaan didepan untuk memudahkan menyusui, sepatu kenakan yang bertumit tetapi jangan yang rata dan hindari sepatu yang bertali karena akan merepotkan anda. Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk/pita yang menekandibagian perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileer, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karenadapat menghambat sirkulari darah. Pakaian wanita hamil harus ringan danmenarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar. Sepatu harus tersa pas, enak danaman,sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering terjadi. Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tambah besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa bole menggunakan BH tipis/tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyama. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nylon yang halus. Korset yang khusus untuk ibu hamildapat membantu menekan perut bawah tyang melorotdan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk menyangga bagian perut di atas sympisis pubis disebelah depan dan masing – masing disisi bagian tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tunas otot perut yang rendah. Korset yang tidak didesain untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakan. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 81-82)
E. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Eliminasi Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
10 1
Kebutuhan fisik ibu hamil akan eliminasi berkaitan dengan adaptasi gastrointestinal sehingga menyebabkan penurunan tonus dan motiliti lambung dan usus terjadi reabsorsi zat makanan peristalitik usus lebih lambat sehingga menyebabkan obstipasi. Ibu hamil sering mengalami gangguan eliminasimisalkan susah buang air besar berkaitan dengan perubahan hormon progesteron yang sifatnya membuat reaksi otot – otot polos sehingga usus mengalami gangguan peristalitic yang fungsinya untuk mendorong faeses keluar dan semakin ibu sulit BAB, faeses semakin menumpuk dan akhirnya mengeras. Upaya yang dilakukan adalah dengan pemberian banyak cairan dengan minum banyak dan makan buah – buahan yang memperlancar BAB sehingga lancar, dianjurkan juga ibu melakukan relaksasi dengan senamringan agar usus bergerak (terjadi peristaltic) dengan baik. Penekanan kandung kemih karena pengaruh hormon oestrogen dan progesteron sehingga menyebabkan sering buang air kecil pada trimester I ibu mengalami sering BAK dikarenakan penekanan kandung kemih karena membesarnya uterus di rongga panggul, setelah trimester III ibu mengalami sering buang air kecil karena penekanan kandung kemih karena kepalasuda turun memasuki rongga panggul dan menekan kandung kemih di tambah lagi karena ibu hamil biasanya banyak minum sehingga BAK menjadi lebih sering. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 82-83) F. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Seksual Meningkatnya vaskularisasi pada vagina dan visera pelvis dapat mengakiatkan meningkatnya sensitifitas seksual sehingga meningkatkan hubungan intercourse sebaiknya ketakutan akan injuri padaibu ataupun janin akan mengakibatkan menurunnya pola seksualitas, anjuran yang diberikan yaitu jangan melakukan hubungan intercoursesesudah buang air kecil. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 83) G. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Mobilisasi, Body Mekanik Berhubungan dengan sistem muskulo skeletal persendian sakro-iliaka, sakrokoksigis dan pubik yang akan menyebabkan adanya keretakan, pusat gravitasi berubah sehingga postur tubuh berubah, terjadi perubahan fostur tubuh menjadi lordosi fisiologis. Penekanan pada ligament dan pelvic, cara baring, duduk, berjalan Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
10 2
dan berdiri dihindari jangan sampai mengakibatkan injuri karena jatuh. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 83) H. Kebutuan Fisik Ibu Hamil Akan Exercise Berhubungan dengan adanya peregangan otot-otot, perlunakan ligamentligament dan perlonggaran persendian sehingga area yang paling bawah terpengaruh adalah tulang belakang (curva longgar yang berlebihan), otot-otot abdominal (meregang diatas uterus), otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus). Tujuannya menyangga dan menyesuaikan tubuh agar lebih baik dalam menyannga badan kehamilan, memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan, membangun daya tahan tubuh, memperbaiki sirkulasi dan respirasi, menyesuaikan dengan adanya pertambahan berat badan dan perubahan keseimbangan, meredakan ketegangan dan membangun relaksasi, membentuk kebiasaan bernafas yang baik, memperoleh kepercayaan sikap mental yang baik. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 83-84) I. Senam Hamil a. Tujuan umum : Dapat menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
b. Tujuan khusus : Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligament dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan. Melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan persalinan. Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak nafas. Memperoleh cara melakukan kontraksi dan relaksasi yang sempurna. Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan. Dapat mengatur diri kepada ketenangan. c. Syarat mengikuti senam hamil : Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
10 3
Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan. Latihan dilakukan setelah kehamilan 22 minggu. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin di bawah pimpinan instruktur senam hamil. d. Gerakan dalam senam hamil 1) Latihan pendahuluan Tujuan : untuk mengetahui daya kontraksi otot-otot tubuh, luas gerakan persendian dan mengurangi serta menghilangkan rasa nyeri dan kekuatan tubuh. 2) Latihan 1 Duduk tegak bersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai kaki diluruskan dan dibuka sedikit, seluruh badan lemas dan rileks. Kemudian gerakan kaki ke depan dan ke belakang secara bergantian. 3) Latihan 2 Duduk tegak, kedua kaki lurus dan rapat. Lakukan latihan dengan meletakkan tungkai kanan di atas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri dengan kekuatan seluruh tungkai kanan sambil mengempiskan dinding perut bagian atas dan mengerutkan liang dubur selama beberapa saat. 4) Latihan 3 Duduk tegak, kedua tangkai lurus, rapat dan rileks. Kemudian lakukan latihan angkat tungkai kanan ke atas lalu letakkan kembali, begitu pula sebaliknya. 5) Latihan 4 Duduk bersila, badan tegak, kedua tangan diatas bahu, kedua lengan disamping badan. Kemudian tekan ke samping payudara dengan sisi lengan atas, lalu putarkan kedua lengan ke depan, ke atas samping telinga, teruskan sampai ke belakang dan akhirnya kembali ke sikap semula. 6) Latihan 5 Berbaring terlentang kedua lengan disamping badan dan kedua lutut ditekuk. Kemudian angkat pinggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut dengan lantai yang ditahan kedua kaki dan bahu, lalu turunkan pelanpelan. 7) Latihan 6
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
10 4
Berbaring terlentang, kedua tungkai lurus, kedua lengan berada disamping badan, keseluruhan badan rileks. Kemudian panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu kiri. 8) Latihan 7 Panggul diputar ke kanan dan ke kiri, kemudian tekankan pinggang ke lantai sambil mengempiskan perut dan mengerutkan otot dubur. 9) Latihan inti minggu ke 22-25 latihan pembentukan sikap tubuh. Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan disamping badan dan santai. Lalu angkat pinggang sampai badan membentuk lengkungan, kemudian tekankan pinggang ke lantai sambil mengempiskan perut, serta kerutkan otot-otot dubur.
10) Latihan kontraksi relaksasi Berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut, lalu tegangkan otot-otot muka dengan jalan mengerutkan dahi, mengatupkan tulang rahang dan menegangkan otot-otot leher selama beberapa detik. 11) Latihan pernafasan (minggu ke 26-30) Berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut. Kemudian letakkan tangan kiri diatas perut, lakukan pernafasan diafragma, tarik nafas melalui hidung lalu hembuskan nafas melalui mulut. 12) Latihan pembentukan sikap tubuh Merangkak, kedua tangan sejajar bahu, tubuh sejajar dengan lantai, sedangkan tangan dan paha tegak lurus. Kemudian tundukan kepala sampai terlihat kearah vulva, pinggang diangkat sambil mengempiskan perut ke bawah dan mengerutkan dubur. Lalu turunkan pinggang. 13) Latihan kontraksi dan relaksasi Berbaring terlentang, kedua tangan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai. Kemudian lemaskan seluruh tubuh, kepalkan kedua lengan dan tegangkan selama beberapa detik, lalu lemaskan kembali. 14) Latihan pernafasan (minggu 31-34 latihan)
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
10 5
Berbaring terlentang, kedua kaki ditekuk pada lutut, kedua lengan disamping badan dan lemaskan badan. Kemudian lakukan pernafasan dada selama 1 menit lalu ikuti dengan pernafasan diafragma. 15) Pembentukan sikap tubuh (minggu 35 sampai partus latihan) Berdiri tegak, kedua lengan disamping badan, kedua kaki selebar bahu dan berdiri relaks. Kemudian lakukan gerakan jongkok perlahan-lahan, tapi badan tetap lurus. Latihan kontraksi dan relaksasi berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan kedua kaki ditekuk dan lemaskan badan. Kemudian lakukan pernafasan diafragma. 16) Pembentukan sikap tubuh Berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan relaks, angkat badan dan bahu, letakkan dagu diatas dada melihat kearah vulva. 17) Latihan kontraksi dan relaksasi Tidur terlentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki lurus, lemaskan seluruh tubuh, lakukan pernafasan secara teratur dan berirama. Tegangkan seluruh otot tubuh dengan cara katupkan rahang kerutan dahi, tegangkan otototot leher, kepalkan kedua tangan, tegangkan bahu, tegangkan otot-otot perut, kerutkan dubur, tegangkan kedua tungkai kaki dan tahan nafas. 18) Latihan pernafasan Tidur terlentang, kedua lutut dipegang oleh kedua lengan (posisi litotomi) dan relaks. Buka mulut sedikit dan bernafaslah sedalam-dalamnya lalu tutup mulut, latihan mengejan seperti BAB kearah bawah dan depan. 19) Latihan relaksasi Ada 4 posisi relaksasi yaitu : posisi terlentang kedua kaki lurus, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, berbaring miring atu posisi relaksasi sedang duduk. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 84-87) J. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Istirahat/Tidur Berhubungan dengan kebutuhan kalori padamasa kehamilan, mandi air hangat sebelum tidur, tidur dalam posisi miring ke kiri, letakkan beberapa bantak untuk menyangga, padaibu hamil sebaiknya banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak beristirahat atautidur walau bukan tidur betulan hanya baringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi darah, jangan bekerja terlalu capek dan berlebihan. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
10 6
Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlampau berat. Lakukanlah istirahat sebanyak mungkin. Wanita hamil yang menjadi buruh berhak mendapatkan cuti hamil satu tengah ulan sebelum persalinan dan satu tengah bulan setelah persalinan (menurut undang-undang perburuhan). Hendaknya menasihatkan pada wanita hamil agar segera ke dokter atau ke rumah sakit bila terjadi perdaran pervaginam. Demikian pula bila ada rasa sakit di perut bila suhu badannya naik tinggi, berkeringat banyak, penglihatan berkurang atau berkunang-kunang, kencing sedikit, keluar cairan dari vaginadan sebgainya. Hendaknya keluhan ini ditanggapi dengan baik oleh pengawas kehamilannya. Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat atau berhubungan dengan radiasi/bahan kimia, terutama usia kehamilan muda. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 87-88) K. Imunisasi Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap bernagai penyakit yang dapat dicegah, hal ini karena kumingkinan adanya akibat yang membahayakan janin. Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya vaksin tetanus untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 88) Tabel 4. Jadwal pemberian imunisasi TT Interval (selang Lama waktu minimal) Perlindungan Pada kunjungan TT1 antenatal pertama TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun (Sumber : Rukiah.A.Y dan Yuianti.L, 2014; h.88) Antigen
% Perlindungan 80 95 99 99
L. Travelling/Perjalanan Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan siirkulasi serta oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman yang digunakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol. Jika mugkin perjalanan jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak membawa wanita hamil ada juga yang Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
10 7
menerima dengan catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian. Bepergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi/diare karena asupan makanan yang dan minuman cenderung berbeda seprti biasanya karena akibat perjalanan yang melelahkan. (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 88-89) M. Aktivitas dalam dan luar rumah/ pekerjaan Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat. Istirahat untuk wanita hamil dianjurkan sesering mungkin. Seorang wanita hamil di sarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan dalam kehamilan. Pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik berat, berdiri dalam jangka waktu lama, pekerjaan dalam industri mesin, atau pekerjaaan yang memiliki efek samping lingkungan (contoh: limbah) harus di modifikasi.menurut undang- undang perburuhan, wanita hamil berhak mendapatkan cuti 1,5 bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudah melahirkan. (Sulistyawati, 2009; h.127)
RANGKUMAN A. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil akan Oksigen Kebutuhan oksigen berhubungan dengan perubahan sistem pernafasan pada masa kehamilan. Kebutuhan oksigenselamakehamilan meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate perlu untuk menambah masa jaringan pada payudara, hasil konsepsi dan masa uterus dll, akibat terjadi perubahan anatomi paru, diameter thoraks meningkat 2 cm langkaran dada akanmeningkat 5-7 cm, sudut costa 68 sebelum kehamilan menjadi 103 pada kehamilan trimester ketiga. Pada model piramida makanan pada puncak piramida gula, lemak, dan minyak,Tingkat III susu, yogurt, dan keju daging,unggas, ikan, kacang –kacangan dan telur, tingkat II sayur dan buah-buahan,tingkat I roti, sereal, nasi dan pasta. Wanita hamil harus betul-betul mendapatkan perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerperalis, dan lain – Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
10 8
lain. Sedangkan makanan berlebihan dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre eklamsi, janin besardan sebagainya. Zat-zat yang diperlukan antara lain yaitu protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam – macam garam terutama kalsium, fosfor dan zat besi (Fe), vitamin dan air.
TES FORMATIF Soal uraian : 1. Sebut dan jelaskan kebutuhan fisik pada ibu hamil! 2. Jelaskan kebutuhan fisik ibu hamil akan excerise! 3. Jelaskan tujuan umum dan tujuan khusus senam hamil!
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA
Rukiyah dan yulianti.2009.Asuhan Kebidanan Kehamilan 1. Jakarta : TIM. Yuechan.2011.Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan. Jakarta : TIM
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
10 9
BAB X ASUHAN KUNJUNGAN AWAL DAN ULANG
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
Mampu mendeskripsikan Asuhan kunjungan awal dan ulang asuhan kunjungan awal dan a. Kunjungan ANC ulang b. Menentukan diagnostik
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH C. Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidananyang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan asuhan kunjunagn awal dan ulang.
URAIAN MATERI
A. Asuhan Kehamilan Kunjungan Awal dan Ulang Kunjungan Ante-natal Care (ANC) minimal : Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu) Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu) 1. Asuhan Kehamilan Pada Kunjungan Awal Tujuan kunjungannya, yaitu : a.
Menentukan tingkat kesehatan ibu dengan melakukan pengkajian riwayat lengkap dan uji skrining yang tepat.
b.
Menetapkan catatan dasar tentang tekanan darah, urinalisis, nilai darah, serta pertumbuhan dan perkembangan janin yang dapat digunakan sebagai standar pembandingan sesuai kemajuan kehamilan.
Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
98
c.
Mengidentifikasi faktor resiko dengan mendapatkan riwayat detil kebidanan masa lalu dan sekarang.
d.
Memberi kesempatan pada ibu dan keluarga untuk mengekspresikan dan mendiskusikan adanya kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan kehamilan yang lalu,proses persalinan, serta masa nifas.
e.
Menganjurkan adanya pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam upaya mempertahankan kesehatan ibu dan perkembangan bayinya.
f.
Membangun hubungan saling percaya karena ibu dan bidan mitra dalam asuhan.
Pengkajian Data Ibu Hamil a.
Data Subyektif 1) Biodata 2) Anamnesa
b.
Data Obyektif 1) Pemeriksaan Umum 2) Pemeriksaan Head To Toe 3) Pemeriksaan Penunjang
Menentukan Diagnosis a.
Menetapkan Normalitas Kehamilan 1) Membuat kesimpulan dari seluruh hasil temuan 2) Berdasarkan data dasar (subyektif dan obyektif) yang mengacu pada kondisi yang fisiologis dalaml kehamilan. 3) Dituntut pemahaman mengenai perubahan fisiologis ibu hamil, serta adaptasi psikologis ibu hamildi setiap trimester.
b.
Membedakan Ketidaknyamanan Selama Kehamilan Dengan Komplikasi Kehamilan 1) Mengkaji dari keseluruhan yang dirasakan pasien melalui anamnesa yang efektifdan komunikatif. Perlu adanya hubungan interpersonalyamg baik terlebih dahulu dengan pasien sehingga pasien dapat dengan nyaman menyampaikan apa yang dirasakan dengan terbuka. 2) Dilakukan dengan pemeriksaan fisik, terutama yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan pasien untuk lebih dipertajam. 3) Pengambilan kesimpulan yang tidak tepat berakibat fatal karena jika ada penyulit atau komplikasi yang seharusnya segera di lakukan tindakan tidak
Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
99
terdeteksi dapat meningkatkan AKI dan secara tidak langsung bidan berperan dalam meningkatkan AKI tersebut. c.
Mengidentifikasi Tanda dan Gejala Penyimpangan dari Keadaan Normal 1) Melalui anamnesa dengan teknik yang efektif. 2) Bidan menguasai teori mengenai kahamilan yang normal dan tidak normal (tanda, gejala, pemeriksaan)
d.
Mengidentifikasi Kunjungan untuk Kebutuhan Belajar 1) Kunjungan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pasien untuk belajar mengenai hal – hal yang berhubungan dengan kehamilannya. 2) Bidan harus aktif dalam mengajukan pertanyaan yang dapat menggiring kepada kesimpulan mengenai apa yang harus disampaikan kepada pasien, sehingga penyuluhan (KIE) yang diberikan benar – benar sesuai dengan kebutuhan pasien.
Mengembangkan Perencanaan a.
Menetapkan Kebutuhan Pemeriksaan Laboratorium
b.
Pemeriksaan laboratorium awal dan rutin yang harus dilakukan adalah pemeriksaan kadah Hb, untuk mengetahui apakah dalam keadaan anemia atau tidak di awal kehamilannya.pemeriksaan awal ini dijadikan sebagai patokan dalam memantau kemajuan kahamilannya.
c.
Pemeriksaan laboratorium yang lain adalah sebagai berikut. 1) Kadar leukosit, apabila ada indikasi terjadi infeksi 2) Protein urine, untuk penapisan pre-eklamsi. 3) Hematokrit, untuk penapisan DHF 4) Pemeriksaan darah, untuk penapisan penyakit malaria 5) Pemeriksaan pembiakan bakteri jika ada indikasi khusu untuk penegakan diagnosis infeksi.
d.
Menetapkan Kebutuhan Belajar/Bimbingan bagi pasien 1) Berdasarkan apa yang ditanyakan pasien 2) Berdasarkan pengkajian dara subyektif dan obyekrif 3) Contoh : Anemia Data dasar yang mendukung adalah sebagai berikut : Data Subyektif : pasien mengatakan tidak suka makan sayuran, telur, dan daging.makan sehari dua kali, yaitu bakso dan mie ayam. Akhir – akhir ini
sering pusing, mata berkunang – kunang, dan mudah lelah. Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
100
Data Obyektif : trimester 1 belum ada peningkatan BB, konjungtiva anemis, ujung jari tangan dan kaki pucat, kadar Hb 9 gram %. 4) Selain kasus atau keadaan khusus yang dialami oleh pasien, bidan tetap perlu memberikan materi – materi pendidikan kesehatan sesuai dengan usia kehamilannya, antara lain sebagai berikut : a) Nutrisi /pemenuhan gizi selama hamil b) Olahraga ringan/senam hamil c) Istirahat d) Kebersihan e) Pemberian ASI untuk bayi f) KB pasca-persalinan g) Tanda – tanda bahaya selama hamil h) Aktivitas seksual i) Kegiatan sehari – hari/pekerjaan j) Obat – oabatan k) Asap Rokok l) Sikap tubuh yang baik m) Pakaian dan sepatu 5) Menetapkan Kebutuhan untuk Pengobatan Komplikasi Ringan a) Bidan mempunyai hak untuk melakukan pengobatan komplikasi ringan pada ibu hamil (Permenkes 900, Standar Pelayanan Kebidanan) b) Namun dalam [emberian pengobatan ini bidan juga tetap harus memperhatikan aturan (dosis) yang tepat. Jika obat yang diberikan adalah antibiotik, maka hati – hati dengan adanya riwayat alergi terhadap obat antibiotik. 6) Menetapkan Kebutuhan untuk Konsultasi atau Rujukan ke Tenaga Kesehatan Lain a) Dalam pelaksanaan asuhan kadang dijumpai yang membutuhkan konsultasi atau rujukan ke tenaga kesehatan lain. b) Konsultasi ini bertujuan agar pemecahan masalah yang di ambil benarbenar sesuai dengan apa yang di alami pasien karena ditangani secara lebih spesifik oleh ahli yang kompeten. c) Beberapa contoh kasus yang memerlukan konsultasi dan rujukan antara lain sebagi berikut : Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
101
Tabel 5. Contoh Kasus dan Konsultan atau Rujukannya No Contoh Kasus 1. Ibu hamil dengan riwayat abortus lebih dari satu kali 2. Ibu hamil dengan depresi 3. Ibu hamil dengan penyakit DM, jantung 4. Ibu hamil dengan trauma pada kasus kecelakaan dan mengalami cedera tulang dan otot 5. Ibu dengan penyakit hepatitis 6. Ibu hamil dengan HIV/AIDS
7.
Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum (Sumber : Sulistyawati, 2009; h. 144)
Konsultan/Rujukan Dokter Obstetrik dan ginekologi Psikolog/psikiater Dokter spesialis penyakit dalam dan ahli gizi Dokter spesialis bedah dan ahli fisioterapi
Dokter ahlipenyakit dalam Dokterb ahli penyakit dalam, psikolog, dan tokoh agama sebagai pendukung mental ibu Dokter spesialis obstetrik dan ginekologi
7) Menetapkan Kebutuhan untuk Konseling yang Spesifik (Anticipatory Guidance) a) Setiap pasien yang di asuh mempunyai karakteristik yamg berbeda – beda dan mempunyai kebutuhan yang berbeda. b) Bidan perlu umtuk menitikberatkan ini untuk membuat keputusan tentang perlu tidaknya diberikan konseling secara khusus. c) Konseling ini dimaksudkan agar permasalahan atau ketidaktahuan pasien dapat diatasi sehingga masa kehamilan dapat berlangsung denagn aman dan nyaman. d) Beberapa kasus yang membutuhkan konseling atau anticipatory guidance antara lain berikut: (1) Primigravida. (2) Multigravida dengan sibling rivalry. (3) Pasang usia muda. (4) Kehamilan di luar nikah. (5) Primitua (6) Kehamilan dengan penyulit, dan sebaginya. 8) Menetapkan kebutuhan Konseling HIV / AIDS a) Setiap pasien hamil yang
positif
mengidap virus HIV harus kita
dampingi dengan pemberian konseling secara intensif. Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
102
b) Ibu hamil dengan HIV sangat rentan dengan berbagai kondisi yang berkaitan dengan perjalanan penyakitnya serta kondisi psikologis yang labil. c) Materi konseling yang dapat direncanakan untuk ibu hamil dengan HIV/AIDS antara lain sebagai berikut. 9) Maetri Konseling ang dapat di rencanankan untuk ibu hamil dengan HIV / AIDS antara lain sebagai berikut. a) Peneriman ibu terhadap kehamilan ini ( menerima atau menolak). b) Motivasi untuk melanjutkan dan melakukan perawatan kehamilan. c) Dukungan lingkukan keluarga dan pasangan. d) Pengambilan keputusan perawatan,termasuk kepastian penanggung biaya perawatan dan pengobatan ( misalnya bekerja sama dengan yayasan yang memberikan perhatian lebih pada penderita HIV /AIDS. e) Pertemuan intensif ibu hamil dengan melibatkan suami / pasangan untuk mendiskusikan kelanjutan perawat dengan berbagai kemungkinan penyulit yang dihadaapi. f) Ketidaknyamanan yang dirasakan sesuai dengan perkembangan janin dan usia kehamilan serta keluhan yang dirasakan sesuai dengan stadium penyakit AIDS – nya. 10) Menetapkan jadwal kunjungan sesuai dengan perkembangan kehamilan. a) Jadwal kunjungan dibuat berdasarkan kesepakatan antara pasien dengan bidan. Bidan memberikan gmabaran atau informasi mengenai frekuensi kunjungan ibu hamil (minimal 1 satu bulan atau 4 kali selama hamil). b) Jadwal kunjungan dibuat berdasarkan kesepakatan, halini dimaksudkan agar pasien mempunyai tanggung jawaab terhadap kesehatan dirinya serta adanya penghargaan terhadap pasien dalam membuat keputusan. 2. Asuhan Kehamilan Pada Kunjungan Ulang a.
Mengevaluasi Penemuan terhadap Masalah yang Terjadi serta aspek-aspek yang Menonjol pada Wanita Hamil. 1) Oleh karena banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan pemeriksaan lengkap selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang
difokuskan
pada
pendeteksian
komplikasi
-
komplikasi,
mempersiapkan kelahiraan, kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran. Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
103
2) Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi beserta aspek – aspek yang menonjol yang membutukan penangana dan pemberian KiE. b.
Mengevaluasi Data Dasar 1) Pada tahapini bidan melakukan evaluasi data dasar yang dipertimbangan dalam menegakkan diagnosis pada kunjungan yang pertama. 2) Evaluasi tersebut dapat dicermati pada tabel berikut ini.
Tabel 6. Data-dasar Evaluasi pada Kunjungan Awal Pertimbangan untuk
Data Dasar Amenore
Diagnosis kehamilan
Tanggal menstruasi terakhir
Diagnosis kehamilan
Keluhan yang disampaikan pasien
Pemberian konseling
Hasil pemeriksaan fisik: Kenaikan BB Tes urine kehamilan (tes HCG) positif Cloasma gravidarum Perubahan payudara Linea nigra Tanda Chadwick Tanda Hegar (Sumber : Sulistyawati, 2009; h. 146)
c.
Diagnosis kehamilan
Mengevaluasi Keefektifan Manajemen Asuhan 1) Bidan melakukan penilaian
mengenai efektivasi
asuhan yang sudah
dilaksanaakan pada kunjungan sebelumnya. 2) Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang efektif yang dilakukan pada asuhan sebelumnya tidak terulang lagi serta memastikan aspekmanayang efektif agar dapat dipertahankan 3) Pada tahap inikegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah : a) Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apayang sudah dilakukan pada kunjungan sebelumya. b) Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal – hal yang berfokus pada pemantauan kesehataan ibu dan janin. 4) Beberapa hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut.
Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
104
a) Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan pada kunjungan sebelumnya. b) Hal – hal yang membuat pasien kurang merasa nymamn. c) Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari proses KIE yang lalu. d) Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasaka padakunjungan yang lalu setelah dilakukan penatalaksanaan. d.
Pengkajian Data Fokus 1) Riwayat a) Menanyakan bagaimana perasaan pasien sejakkunjungan terakhirnya b) Menanyakan apakah pasien mempunyai pertanyaan dan kekhawatiran yang timbul sejak kunjungan terakhir. c) Gerakan janin dalam 24 jam terakhir. 2) Deteksi Ketifdaknyamanan dan komplikasi a) Menanyakan keluhan – keluhan yang biasa dialami oleh ibu hamil b) Menanyakan kemungkinan tanda – tanda bahaya yang dialami oleh ibu. 3) Pemeriksaan fisik a) Pemeriksaan tekanan darah. b) Mengukur TFU ( menggunakan tangan jika usia kehamilan <
12
minggu dan menggunakan metline jika usia kehamilan > 12 minggu ) untuk memantau perkembangan janin. c) Melakukan palpasi abdomen untuk mendeteksi adanya kemungkinan kehamilan ganda, serta mengetahui presentasi, letak , posisi, dan penurunan kepala ( jika usia kehamilan > 36 minggu ) d) Memeriksa DJJ 4) Pemeriksaan laboratorium a) Protein urine b) Glukosa urine 5) Mengembangkan Rencana sesuai dengan kebutuhan dan Perkembangan Kehamilan a) Jelaskan mengenai ketidaknyamanan normal yang dialaminya. b) Sesuai dengan usia kehamilan ajarkan ibu tentang materi pendidikan kesehatan pada ibu hamil. Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
105
c) Diskusikan mengenai rencana persiapan kelahiran dan jika terjadi kegawatdaruratan. d) Ajari ibu untuk mengenal tanda – tanda bahaya, pastikan ibu untuk memahami apa yang dilakukan jika menemukan tanda bahaya. e) Buat kesepakartan untuk kunjungan berikutnya (Sulistyawati, 2009; h.135-147)
RANGKUMAN Asuhan Kehamilan Kunjungan Awal dan Ulang Kunjungan Ante-natal Care (ANC) minimal : Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu) Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu) Pengkajian Data Ibu Hamil a. Data Subyektif 1. Biodata 2. Anamnesa b. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum 2. Pemeriksaan Head To Toe 3. Pemeriksaan Penunjang
Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
106
TES FORMATIF Soal uraian : 1. Bagaimana cara mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normal 2. Data yang bisa diperoleh dari pasien, keluarga atau orang terdekat disebut dengan data ... 3. Bagaimana sikap anada sebagai bidan tentang mengembangkan rencana sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kehamilan
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA
Dewi,
Vivian Nanny L D dan Hamil.Jakarta:Salemba Medika.
Sunarsih,
Tri.2011.
Asuhan
Kebidanan
Ibu
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
107
Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
108
BAB XI KETIDAKNYAMANAN SELAMA KEHAMILAN DAN ANTISIPASINYA
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
Mampu mendeskripsikan Ketidaknyamanan ketidaknyamanan selama antisipasinya kehamilan dan antisipasinya
selama
kehamilan
dan
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidananyang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok
bahasan ketidaknyamanan
selama kehamilan dan antisipasinya.
URAIAN MATERI
A. Ketidaknyamanan Selama Kehamilan dan Antisipasinya Tabel 7. Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasinya NO 1
Ketidaknyamanan
Cara Mengatasi
Sering BAK. TM I & III
a. Penjelasan mengenai sebab terjadinya b. Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing c. Perbanyak minum pada siang hari d. Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika nokturia sangat mengganggu tidur di malam hari e. Batasi minum kopi, teh, dan soda f. Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi tidur, yaitu dengan berbaring Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
98
2
Striae gravidarum. a. Tampak jelas pada bulan ke 6-7 b.
3
Hemoroid. Timbul TM II & III
a. b. c. d.
4
5
Kelelahan/Fatigue. Pada TM I
a. b. c. a.
Keputihan. Terjadi TM I, II, dan III b. c.
6
7
Keringat bertambah secara perlahan terus meningkat sampai akhir kehamilan Sembelit. TM II & III
a. b. c. a. b. c. d. e. f. g.
8
9
Kram pada kaki setelah usia kehamilan 24 minggu Mengidam (pica) TM I
a. b. c. a. b.
10
Napas Sesak TM II Dan III
a. b.
Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
miring kekiri dan kaki ditinggikan untuk mencegah diuresis Gunakan emolien topical atau antipruritik jika ada indikasi Gunakan baju longgar yang dapat menopang payudara dan abdomen Hindari konstipasi Makan-makanan yang berserat dan banyak minum Gunakan kompres es atau air hangat Dengan perlahan masukkan kembali anus setiap selesai BAB Yakinkan bahwa ini normal pada awal kehamilan Dorong ibu untuk sering beristirahat Hindari istirahat yang berlebihan Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah menyerap Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur Pakailah pakaian yang tipis dan longgar Tingkatkan asupan cairan Mandi secara teratur Tingkatkan diet asupan cairan Buah prem atau jus prem Minum cairan dingin atau hangat, terutama saat perut kosong Istirahat cukup Senam hamil Membiasakan buang air besar secara teratur Buang air besar segera setelah ada dorongan kurangi konsumsi susu( kandungan fosfornya tinggi) latihan dorsofleksi pada kaki dan meregangkan otot yang terkena gunakan penghangatan untuk otot tidak perlu dikhawatirkan selama diet memenuhi kebutuhannya. Jelasakan tentang bahaya makanan yang tidak bisa diterima, mencakup gizi yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut kultur Jelaskan penyebab fisiologisnya. Dorongan agar secara sengaja 99
11
12
13
14
15
mengatur laju dan dalamnya pernapasan pada kecepatan normal yang terjadi. c. Merentangkan tangan di atas kepala serta menarik napas panjang. d. Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernapasan interkostal. Nyeri Ligamentum a. Berikan penjelasan mengenai rotundum penyebab nyeri TM II Dan III b. Tekuk lutut kearah abdomen c. Mandi air hangat d. Gunakan sebuah bantal untuk menopang uterus dan bantal lainnya letakkan di antara lutut sewaktu dalam posisi berbaring miring Berdebar- debar Jelaskan bahwa hal ini normal pada (palpitasi jantung). kehamilan. Mulai akhir trimester I Panas a. Makan sedikit-sedikit tetapi sering perut(heartburn). b. Hindari makan berlemak dan Mulai bertambah berbumbu tajam. sejak TM II dan c. hindari rokok, asap rokok, alkohol, berambah semakin dan cokelat. lamanya kehamilan. d. Hindari berbaring setelah makan. Hilang pada waktu e. Hindari minum air putih saat makan persalinan. . f. Kunyah permen karet g. Tidur dengan kaki ditinggikan. Perut Kembung. a. Hindari makan yang mengandung TM II Dan III gas b. Mengunyah makanan secara teratur c. Lakukan senam secara teratur d. Pertahankan saat buang air besar yang teratur Pusing/Sinkop TM II Dan III
a. Bangun secara perlahan dari posisi istirahat b. Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan sesak c. Hindari berbaring dalam posisi terlentang
Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
100
16
Mual dan Muntah TM I
a. Hindari bau atau faktor penyebabnya. b. Makan biskuit kering atau roti bakar sesaat sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari. c. Duduk tegak setiap kali selesai makan. d. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu. e. Makan makanan kering di antara waktu makan. f. Minum minuman berkarbonat. g. Bangun dari tidur secara perlahan. h. Hindari menggosok gigi setelah makan i. Minum teh herbal j. Istirahat sesuai kebutuhan. 17 Sakit Punggung atas a. Gunakan posisi tubuh yang baik dan bawah. b. Gunakan bra yang menopang dengan TM II dan III ukuran yang tepat c. Gunakan kasur yang keras d. Gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung 18 Varises pada kaki a. Tinggikan kaki sewaktu berbaring. TM II dan III b. Jaga agar kaki tidak bersilangan c. Hindari berdiri atau duduk terlalu lama. d. Senam untuk melancarkan peredaran darah. e. Hindari pakaian atau korset yang ketat (Sumber : Sulistyawati,2009; h. 123-127)
RANGKUMAN Ketidaknyamanan Selama Kehamilan dan Antisipasinya
NO 1
Ketidaknyamanan
Cara Mengatasi
Sering BAK. TM I & III
g. Penjelasan mengenai sebab terjadinya h. Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing i. Perbanyak minum pada siang hari j. Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
101
k. l.
2
Striae gravidarum. c. Tampak jelas pada bulan ke 6-7 d.
3
Hemoroid. Timbul TM II & III
e. f. g. h.
4
5
Kelelahan/Fatigue. Pada TM I
d. e. f. d.
Keputihan. Terjadi TM I, II, dan III e. f.
6
7
Keringat bertambah secara perlahan terus meningkat sampai akhir kehamilan Sembelit. TM II & III
d. e. f. h. i. j. k. l. m. n.
Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
nokturia sangat mengganggu tidur di malam hari Batasi minum kopi, teh, dan soda Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi tidur, yaitu dengan berbaring miring kekiri dan kaki ditinggikan untuk mencegah diuresis Gunakan emolien topical atau antipruritik jika ada indikasi Gunakan baju longgar yang dapat menopang payudara dan abdomen Hindari konstipasi Makan-makanan yang berserat dan banyak minum Gunakan kompres es atau air hangat Dengan perlahan masukkan kembali anus setiap selesai BAB Yakinkan bahwa ini normal pada awal kehamilan Dorong ibu untuk sering beristirahat Hindari istirahat yang berlebihan Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah menyerap Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur Pakailah pakaian yang tipis dan longgar Tingkatkan asupan cairan Mandi secara teratur Tingkatkan diet asupan cairan Buah prem atau jus prem Minum cairan dingin atau hangat, terutama saat perut kosong Istirahat cukup Senam hamil Membiasakan buang air besar secara teratur Buang air besar segera setelah ada dorongan
102
TES FORMATIF Soal uraian : 1. Bagaimana bisa terjadi Sembelit pada TM II & III 2. Tindakan apa yang harus dilakukan bidan pada nyeri Ligamentum rotundum TM II dan III 3. Bagaimana cara mengatasi sakit punggung atas dan bawah pada TM II dan III
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA
Dewi,
Vivian Nanny L D dan Hamil.Jakarta:Salemba Medika.
Sunarsih,
Tri.2011.
Asuhan
Kebidanan
Ibu
Liana, Merry.2013.Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan.Jakarta : Depkes
Bahan Ajar AsuhanKebidananKehamilan
103
BAB XII KEBUTUHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL SESUAI TAHAP PERKEMBANGANNYA
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR N
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
Mampu menjelaskan KebutuhanPsikologisIbuHamilSesuaiTahapPerke mbangannya
a. Mampumenjelaskan PersiapanSaudaraKandung b. MampumenjelaskanDukungan Keluarga c. PerasaanAman Dan NyamanSelamaKehamilan d. MampumenjelaskanPersiapan Menjadi Orang Tua e. Mampu memberikan dukunganyang besar Dari TenagaKesehatan
O 1
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliahasuhankebidanankehamilaninimemberikankemampuankepadamahasiswauntuk melaksankanasuhankebidananpadamasakehamilandenganpendekatanmanajemenkebid ananyang didasarikonsep – konsep, sikapdanketrampilansertahasil evidence based denganpokokbahasankebutuhan psikologis ibu hamil sesuai tahap perkembangannya.
URAIAN MATERI A. KebutuhanPsikologisIbuHamilSesuaiTahapPerkembangannya 1. PersiapanSaudaraKandung ( Sibling) Sibling
rivalry
adalah
rasa
persaingandiantarasaudarakandungakibatkelahirananakberikutnya.Biasanyaterjadipad Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
20
aanakusia
2-3
tahun.
Sibling
rivalry
inibiasanyaditunjukandenganpenolakanterhadapkelahiranadiknya,
menangis,
menarikdiridarilingkungannya,
menjauhdariibunya,
ataumelakukankekerasanterhadapadiknya (memukul, menindih, mencubitdll) Beberapalangkahuntukmencegah sibling rivalry, yaitu: a.
Jelaskanpadaanaktentangposisinya (meskipunadaadiknya, iatetapdisayangioleh ayah ibu)
b.
Libatkananakdalammempersiapkankelahiranadiknya
c.
Ajakanakuntukberkomunikasidenganbayisejakmasihdalamkandungan
d.
Ajakanakuntukmelihatbenda-benda yang berhubungandengankelahiranbayi
2. DukunganKeluarga Ibusangatmembutuhkandukungandanungkapankasihsayangdari terdekatnya,
orang-orang
terutamasuami.Kadangibudihadapkanpadasuatusituasi
iasendirimengalamiketakutandankesendirian, Kekhawatirantidak
di
terutamapada
yang
trimester
akhir.
sayangsetelahbayilahirkadangjugamuncul,
sehinggadiharapkanbagikeluargaterdekat
agar
selalumemberikandukungandankasihsayang.Bidansangatberperandalammemberikanp engertianinipadasuamidankeluarga. 3. PerasaanAman Dan NyamanSelamaKehamilan Selamakehamilanibubanyakmengalamiketidaknyamananfisikdanpsikologis.Bi danbekerjasamadengankeluargadiharapkanberusahadansecaraantusiasmemberikanper hatiansertamengupayakanuntukmengatasiketidaknyamanandanketidakamanan
yang
dialamiolehibu. Kondisipsikologis
yang
dialamiolehibuakansangatberpengaruhterhadapperkembanganbayi.
Tingkat
kepercayaaanibuterhadapabidandankeluargajugasangatmempegaruhikelancaran proses persalinan. 4. PersiapanMenjadi Orang Tua Bagipasangan
yang
barupertamapunyaanak,
persiapandapatdilakukandenganbanyakberkonsultasidengan
orang
yang
mampuuntukmembagipengalamannyadanmemberikannasehatmengenaipersiapanmen jadi
orang
tua.Bagipasangan
yang
sudahmempunyailebihdarisatuanak,
dapatbelajardaripengalamanmengasuhanaksebelumnya.Selainpersiapan mental, yang Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
21
takkalahpentingnyaadalahpersiapanekonomi, karenabertambahanggota, bertambah pula kebutuhannya. 5. Dukungan Dari TenagaKesehatan Bagiseorangibuhamil, tenagakesehatankhususnyabidanmempunyaitempattersendiridalamdirinya.Harapanpa sienadalahbidandapatdijadikansebagaitemanterdekatdimanaiadapatmencurahkanisiha tidankesulitanyadalammenghadapikehamilandanpersalinan. Posisiiniakansangatefektifsekalijikabidandapatmengembangkankemampuannyadalam menjalinhubungan
yang
baikdenganpasien.
Adanyahubungansalingpercayaakanmemudahkanbidandalammemberikanpenyuluhan kesehatan. (Sulistyawati, 2009; h.128-129)
RANGKUMAN
kebutuhanpsikologisibuhamilsesuaitahapperkembangannya persiapansaudarakandung
(
sibling)Sibling
seperti rivalry
adalah
rasa
persaingandiantarasaudarakandungakibatkelahirananakberikutnya. Biasanyaterjadipadaanakusia 2-3 tahun. Beberapalangkahuntukmencegah sibling rivalry, yaituJelaskanpadaanaktentangposisinya (meskipunadaadiknya, iatetapdisayangioleh ayah ibu),
Libatkananakdalammempersiapkankelahiranadiknya,
Ajakanakuntukberkomunikasidenganbayisejakmasihdalamkandungan, Ajakanakuntukmelihatbenda-benda yang berhubungandengankelahiranbayi. DukunganKeluargaIbusangatmembutuhkandukungandanungkapankasihsayangdar i
orang-orang
terdekatnya,
NyamanSelamaKehamilan.persiapanmenjadi barupertamapunyaanak,
terutamasuami.PerasaanAman orang
tuabagipasangan
Dan yang
persiapandapatdilakukandenganbanyakberkonsultasidengan
orang
yang
mampuuntukmembagipengalamannyadanmemberikannasehatmengenaipersiapanmenjadi orang
tua.
Dukungandaritenagakesehatanbagiseorangibuhamil,
tenagakesehatankhususnyabidanmempunyaitempattersendiridalamdirinya.Harapanpasien Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
22
adalahbidandapatdijadikansebagaitemanterdekatdimanaiadapatmencurahkanisihatidankes ulitanyadalammenghadapikehamilandanpersalinan. Posisiiniakansangatefektifsekalijikabidandapatmengembangkankemampuannyadalamme njalinhubungan
yang
baikdenganpasien.
Adanyahubungansalingpercayaakanmemudahkanbidandalammemberikanpenyuluhankes ehatan. (Sulistyawati, 2009; h.128-129)
TES FORMATIF
1. Beberapalangkahuntukmencegah sibling rivalry, yaitu kecuali a. Jelaskanpadaanaktentangposisinya
(meskipunadaadiknya,
iatetapdisayangioleh ayah ibu) b. Tidak melibatkananakdalammempersiapkankelahiranadiknya c. Ajakanakuntukberkomunikasidenganbayisejakmasihdalamkandungan d. Ajakanakuntukmelihatbenda-benda yang berhubungandengankelahiranbayi 2. Kebutuhanpsikologisibuhamilsesuaitahapperkembangannya yaitu kecuali a. PersiapanSaudaraKandung ( Sibling) b. DukunganKeluarga c. PerasaanAman Dan NyamanSelamaKehamilan d. PersiapanMenjadi Orang Tua e. Semua benar 3. Sibling
rivalry
adalah
rasa
persaingandiantarasaudarakandungakibatkelahirananakberikutnya. Biasanyaterjadipadaanakusia? a. 2-3 tahun b. 3-4 tahun c. 4-5 tahun d. 5-6 tahun 4. Ada berapakan kebutuhanpsikologisibuhamilsesuaitahapperkembangannya a. 1 b. 2 Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
23
c. 3 d. 4 e. 5 5.
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: MitraCendikia. (hlm: 87-96). Irhami. 2010. Proses AdaptasiPsikologis IbuMasa Nifas. zikramyblog.blogspot.com/2010/06/zikra-proses-adaptasi-psikologis-ibu.html Diunduh 25 September 2013 Pukul 12.45 PM Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan PadaMasa Nifas. Jakarta: SalembaMedika (hlm: 63-69). Suherni, 2007. PerawatanMasa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 85-100). The_wie. 2009. Proses AdaptasiPsikologis IbuDalam Masa Nifas.the2w.blogspot.com/2009/10/proses-adaptasi-psikologis-ibudalam.html Diunduh 23 Septemeber 2013 Pukul 13.30 PM Walsh, Linda. V. 2003. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
24
BAB XIII MEMBERIKAN PENDIDIKAN PADA CALON ORANG TUA
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1
KOMPETENSI DASAR Mampu menjelaskan perubahan fisiologi pada ibu hamil
INDIKATOR menjelaskan Tanda
a. Mampu Bahaya Kehamilan b. Mampu menjelaskan Persiapan Persalinan c. Mampu menjelaskan Persiapan Menjadi Orang Tua d. Mampu memberikan Promosi dan dukungan pada ibu untuk menyusui
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidanan yang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan perubahan fisiologis ibu hamil.
URAIAN MATERI A. Memberikan Pendidikan Pada Calon Orang Tua 1. Tanda Bahaya Kehamilan Beberapa tanda bahaya yang penting untuk disampai kepada pasien dan keluarga adalah : a.
Perdarahan pervagina
b.
Sakit kepala hebat
c.
Masalah penglihatan
d.
Bengkak pada muka atau tangan
e.
Nyeri abdomen yang hebat
f.
Bayi kurang bergerak seperti biasa
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
8
(Sulistyawati, 2009; h.128) 2. Persiapan Persalinan Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut : a.
Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan
b.
Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi suatu komplikasi yang membutuhkan rujukan.
c.
Surat-surat fasilitas kesehatan (misalnya : ASKES, jaminan kesehatan dari tempat kerja, Kartu Sehat, dll).
d.
Pembagian peran ketika ibu berada di RS (Ibu dan mertua, yang menjaga anak lainnya/jika bukan persalinan yang pertama). Selain beberapa hal diatas, yang tak kalah penting untuk di persiapkan dari ibu
adalah pemahaman akan tanda-tanda pasti persalinan, yaitu : a.
Rasa sakit atau mules diperut dan menjalar ke perut bagian bawah sampai ke pinggang bagian belakang, yang disebut sebagai kontraksi. Kontraksi ini terjadi secara teratur dan semakin lama semakin sering dengan intensitas yang meningkat. Minimal 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 30-40 detik.
b.
Adanya pengeluaran pervagina berupa sekret yang berwarna merah muda disertai lendir.
c.
Kadang dijumpai pengeluaran air ketuban yang terjadi secara spontan (selaput ketuban pecah) dengan ciri-ciri adanya pengeluaran air ketuban seketika dalam jumlah banyak atau sedikit-sedikit tetapi dalam waktu yang lama (rembes). Perlu ditekankan kepada ibu dan keluarga untuk dapat membedakan antara pengeluaran air seni dengan air ketuban, karena perbedaan konsistensinya sangat tipis, terutama jika air ketuban sudah terserap dalam kain. (Sulistyawati, 2009; h. 122)
3. Persiapan Menjadi Orang Tua Bagi pasangan yang baru pertama punya anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi orang tua. Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Selain persiapan mental, yang tak kalah pentingnya adalah persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah pula kebutuhannya. (Sulistyawati, 2009; h.129) 4. Promosi dan dukungan pada ibu untuk menyusui Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
9
Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi yang perlu diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah : a. Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan. Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas ”bimbingan persiapan menyusui”. b. Penyuluhan (audio-visual) tentang : 1) Keunggulan ASI dan kerugian susu botol 2) Manfaat rawat gabung 3) Perawatan bayi 4) Gizi ibu hamil dan menyusui 5) Keluarga berencana,dll c. Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam keberhasilan menyusui. d. Pelayanan pemeriksaan payudara dan senam hamil. Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor : a. Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing. b. Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam keluarga / tidak. c. Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau tidak d. Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat. Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah : a. Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses dalam menyusui bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan menyusui adalah proses alamiah yang hampir semua ibu berhasil menjalaninnya. Bila ada masalah, petugas kesehatan akan menolong dengan senang hati. b. Keyakinan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu botol / formula. c. Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman menyusui sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain. d. Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan dalam keluarga, ibu harus dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayinya, sehingga perlu adanya pembagian tugas dalam keluarga. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
10
e. Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan tenaga kesehatan harus dapat memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga keraguan atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang dihadapinya.
RANGKUMAN Adapaun tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan pervagina, Sakit kepala hebat, Masalah penglihatan, Bengkak pada muka atau tangan, Nyeri abdomen yang hebat, Bayi kurang bergerak seperti biasa. (Sulistyawati, 2009; h.128) Persiapan Persalinan Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalinan adalah biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan, Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi suatu komplikasi yang membutuhkan rujukan, Surat-surat fasilitas kesehatan (misalnya : ASKES, jaminan kesehatan dari tempat kerja, Kartu Sehat, dll). Selain beberapa hal diatas, yang tak kalah penting untuk di persiapkan dari ibu
adalah pemahaman akan tanda-tanda pasti persalinan, yaitu Rasa
sakit atau mules diperut dan menjalar ke perut bagian bawah sampai ke pinggang bagian belakang, yang disebut sebagai kontraksi. Kontraksi ini terjadi secara teratur dan semakin lama semakin sering dengan intensitas yang meningkat. Minimal 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 30-40 detik, Adanya pengeluaran pervagina berupa sekret yang berwarna merah muda disertai lender, Kadang dijumpai pengeluaran air ketuban yang terjadi secara spontan (selaput ketuban pecah) dengan ciri-ciri adanya pengeluaran air ketuban seketika dalam jumlah banyak atau sedikit-sedikit tetapi dalam waktu yang lama (rembes). Perlu ditekankan kepada ibu dan keluarga untuk dapat membedakan antara pengeluaran air seni dengan air ketuban, karena perbedaan konsistensinya sangat tipis, terutama jika air ketuban sudah terserap dalam kain. (Sulistyawati, 2009; h. 122)
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
11
Persiapan Menjadi Orang Tua Bagi pasangan yang baru pertama punya anak, persiapan dapat dilakukan
dengan banyak berkonsultasi dengan orang
yang mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi orang tua. Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Selain persiapan mental, yang tak kalah pentingnya adalah persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah pula kebutuhannya. (Sulistyawati, 2009; h.129) Promosi dan dukungan pada ibu untuk menyusui yaitu payudara sebagia sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi.
TES FORMATIF 1. Yang termasuk dalam tanda bahaya kehamilan adalah a. Perdarahan pervagina b. Sakit kepala hebat c. Masalah penglihatan d. Bengkak pada muka atau tangan e. Semua benar 2. Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut a. Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan b. Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi suatu komplikasi yang membutuhkan rujukan c. Surat-surat fasilitas kesehatan (misalnya : ASKES, jaminan kesehatan dari tempat kerja, Kartu Sehat, dll) d. Pembagian peran ketika ibu berada di RS (Ibu dan mertua, yang menjaga anak lainnya/jika bukan persalinan yang pertama) e. Semua benar 3. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam persiapan menyusui berupa a. Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing. b. Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam keluarga / tidak Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
12
c. Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau tidak d. Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat e. Kurangnya pendidikan ibu
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,. 2002. Bobak , L. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. 2004. Hanifa Wiknjosastro, Saifudin, BR, dan Rachimhadhi, T. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.1999 Sarwono Prawiroharjo. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 2000. Siti Saleha. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Jakarta : Salemba Medika. 2009
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
13
BAB XIV PROGRAM PERENCANAAN PROSEDUR DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DENGAN STIKER DALAM PERSIAPAN DALAM MENGHADAPI PERSAINAN
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1.
KOMPETENSI DASAR Mampu mendiskripsikan program perencanaan
INDIKATOR a. Memberitahui kepada keluarga tentang perencanaan program P4K b. Mengetahui indikator pada perencanaan P4K
prosedur dan pencegahan komplikasi (p4k) Dengan stiker dalam persiapan dalam menghadapi persainan
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidanan yang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok
bahasan mendiskripsikan
program perencanaan prosedur dan pencegahan komplikasi (p4k) dengan stiker dalam persiapan dalam menghadapi persainan
URAIAN MATERI A. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker dalam persiapan menghadapi persalinan Ibu beserta suami dan anggota keluarga yang lain harus sudah merencanakan persalinan
yang
aman
oleh
tenaga
kesehatan
:
menentukan
tempat
untuk
bersalin/melahirkan, menentukan penolong persalinan, menginformasikan riwayat Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
1
kehamilan, tanda-tanda ibu hamil yang akan bersalin atau melahirkan, dan suami dapat mendampingi selama proses persalinan berlangsung dan mendukung upaya rujukan bila diperlukan. Indikator Pemantauan Pelaksanaan P4K, yaitu : 1.
Presentase desa melaksanakan P4K dengan stiker.
2.
Presentase ibu hamil mendapat stiker.
3.
Presentase ibu hamil berstiker mendapat pelayanan antenatal sesuai standar.
4.
Presentase ibu hamil berstiker bersalin di tenaga kesehatan.
5.
Presentase ibu hamil, bersalin, dan nifas berstiker yang mengalami komplikasi tertangani.
6.
Presentase menggunakan KB pasca salin.
7.
Presentasi ibu bersalin di nakes mendapatkan pelayanan nifas.
(Pudiastuti.R.D.,2011; h. 99-100)
RANGKUMAN
Ibu beserta suami dan anggota keluarga yang lain harus sudah merencanakan persalinan
yang
aman
oleh
tenaga
kesehatan
:
menentukan
tempat
untuk
bersalin/melahirkan, menentukan penolong persalinan, menginformasikan riwayat kehamilan, tanda-tanda ibu hamil yang akan bersalin atau melahirkan, dan suami dapat mendampingi selama proses persalinan berlangsung dan mendukung upaya rujukan bila diperlukan, dan Indikator Pemantauan Pelaksanaan P4K.
TES FORMATIF 1. Apa kepanjangan dari P4K? a. Program perencanaan persiapan persalinan dan komplikasi b. Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi c. Program perencanaan persalinan dan penanganan komplikasi d. Program perencanaan persalinan dan penanggulangan komplikasi 2. Dibawah ini yang merupakan pengertian P4K? Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
2
a. Program untuk mencegah kematian ibu b. Program untuk mencegah kematian bayi c. Program untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi d. Program untuk mencegah komplikasi pada ibu 3. Program P4K merupakan program yang melibatkan peran aktif? a. Suami, keluarga, dan masyarakat b. Suami, keluarga, dan kader c. Suami, keluarga, dan bidan d. Suami, kader, dan bidan 4. Program P4K mempunyai pengertian dibawah ini kecuali ? a. Suatu program mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi yang difasilitasi oleh Bidan di desa dalam rangka peran aktif suami, keluarga danmasyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman b. Suatu program mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi yang difasilitasi oleh Bidan di desa dalam rangka peran aktif suami, keluarga danmasyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil c. Suatu program mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi yang difasilitasi oleh Bidan di desa dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil d. Suatu program mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi yang difasilitasi oleh Bidan di desa dalam rangka peran aktif suami, keluarga danmasyarakat dalam persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil 5. Berikut ini merupakan pengertian dari P4K? a. Suatu program mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi yang difasilitasi oleh Bidan di desa dalam rangka peran aktif suami, keluarga danmasyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil b. Suatu program mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi c. Suatu program mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi yang difasilitasi oleh Bidan di desa dalam rangka peran aktif suami, keluarga danmasyarakat
dalam merencanakan persalinan yang amand
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
3
d. Suatu program yang difasilitasi oleh bidan dalam rangka persiapan mengahdapi komplikasi Kunci Jawaban; 1. B 2. D 3. C 4. B 5. A TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal dan Patologi. Yogyakarta : Nuha Medika
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
4
BAB XV PENGISIAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1
KOMPETENSI DASAR Mampu menjelaskan apa yang a. b. ada di dalam buku KIA dan c. mengisi Buku Kesehatan Ibu d.
INDIKATOR Mampu menjelaskan pengertian Mampu menjelaskan pentingnya buku KIA Mampu menjelaskan tujuan buku KIA Mampu membantu untuk persiapan
Dan Anak (KIA)
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliahasuhankebidanankehamilaninimemberikankemampuankepadamahasiswauntuk melaksankanasuhankebidananpadamasakehamilandenganpendekatanmanajemenkebid anan yang didasarikonsep – konsep, sikapdanketrampilansertahasil evidence based denganpokokbahasanisi dan cara mengisi buku KIA.
URAIAN MATERI
1. PengertianBukuKesehatanIbu Dan Anak (KIA) Buku KIA adalah Buku yang berisi tentang catatan Kesehatan Ibu dan Anak dan berbagai informasi,serta cara memelihara Kesehatan Ibu Anak. Buku KIA juga sebagai: a. Alat pemantauan KIA yang dimiliki oleh keluarga dan digunakan di semua fasilitas kesehatan. b. Gabungan kartu Kesehatan Ibu Anak/rekam medik dari sejak kehamilan sampai dengan Anak berumur 5 tahun. c. Alat penyuluh Kesehatan/pembelajaran,alat komunikasi kesehatan. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
8
d. Buku KIA alat integrasi pelayanan kesehatan ibu, neonatal (bayi lahir s/d 28 hari) sampai balita (bawah lima tahun). 2. Pentingnya Buku KIA a. Buku KIA sebagai catatan perkembangan kesehatan Ibu dan anak sejak masa kehamilan, kelahiran, nifas, bayi sampai balita b. Buku KIA harus dipunyai oleh seluruh ibu hamil di Surakarta c. Distribusi Buku KIA melalui sarana pelayanan kesehatan yang melayani KIA. d. Pemberian Buku KIA diutamakan pada saat pelayanan ANC e. Pengadaan Buku KIA secara bertahap menuju kepada pengadaan mandiri. f. Buku KIA untuk Ibu hamil saat ini dicetak dengan APBD Kota Surakarta g. Isi Buku KIA sesuai dengan standarisasi h. Alat dokumentasi hasil pelayanan Kesehatan Ibu Anak i. Sebagai alat rujukan. 3. Tujuan PengisianBuku KIA : a. Digunakan sebagai alat komunikasi dengan petugas kesehatan pada saat ibu/anak mendapat pelayanan kesehatan. b. Informasi kesehatan tentang ibu dan anak dapat disimpan dan dibaca oleh keluarga guna memahami pesan/informasi yang tercantum dalam buku KIA. c. Untuk memudahkan tugas dalam memahami secara mandiri. d. Mengikuti perkembangan bumil,bayi dan balita serta bila mungkin penyakit-penyakit yang ada. e. Alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan masalah kesehatan ibu dan anak. f. Mencatat pelayanan gizi ibu dan anak termasuk rujukannya. 4. Persiapan a. Alat :Alat tulis, Buku KIA b. Pasien c. Bidan
5. Hal-hal yang harusdiperhatikanpadasaatpengisianbuku KIA a. Petugas memahami buku KIA dengan membaca buku KIA dan petunjuk teknik penggunaan buku KIA. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
9
b. Pengisian buku KIA sesuai dengan hasil pemeriksaan dan menggunakan bahasa yang benar. c. Dari tanda ( “ ) pada pesan/informasi yang telah dijelaskan pada ibu. d. Buku KIA diberikan secepat mungkin bila diketahui adanya kehamilan
6. Cara pengisianbuku KIA Halaman 1 : No Reg
: Nomer register ibu,setiap fasilitaskesehatan berbeda
No. Urut
: Nomer unit sesuai register kohort ibu
Tanggal
: Tanggal menerima buku KIA
Nama tempat pelayanan:Nama tempat pelayanan kesehatan yang memberi bukuKIA Identitas Keluarga Nama ibu dan suami : jelas Tanggal lahir
: jelas
Agama
: jelas
Pendidikan
: jelas
Pekerjaan
: jelas
Alamat rumah dan nomor telepon: jelas Catatan pelayanan kesehatan ibu Ibu hamil (Halaman 12-13) 1) Hari pertama haid terakir (HPHT) : Tanggal, bulan, tahun, hari pertama terakhir bila lupa isi bulan dan tahun 2) Hari taksiran: tanggal bulan dan tahun perkiraan persalinanPersalinan. (HPL) : beritahu ibu dan keluarga serta jelaskan bahwa HPHT hanya tanggal perkiraan persalinan Lingkarlenganatas
:ukuran
LILA
lengankiriatau
(
lengankananbilaibukidal) dalam cm 3) Tinggi badan: tinggi badan ibu dalam cm 4) Penggunanaan kontrasepsi sebelum kehamilan ini. 5) Riwayat penyakit : penyakit yang pernah diderita ibu 6) Hamil ke: jumlah kehamilan termasuk yang sekarang 7) Jumlah persalinan : jumlah persalinan baik yang bayinya lahir hidup maupun mati (umur kehamilan lebih dari 28 minggu) Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
10
8) Jumlah keguguran : jumlah keguguran yang dialami ( umur kehamilan kurang dari 28 minggu ) Jumlah anak hidup : jumlah anak yang dilahirkan dan masih hidup sampai saat ini 9) Jumlahlahirmati : jumlahanak yang lahirtidakmemperhatikantandatandakehidupanpadaumumlebih 28 minggu 10) Jumlah anak lahir kurang bulan: jumlah anak yang lahir hidup dengan umur kehamilan kurang 38 minggu 11) Jarak kehamilan ini dengan persalinan terakhir: waktu antara persalinan terakhir dengan kehamilan sekarang, termasuk lahir mati dan keguguran 12) Penolong persalinan terakhir: Penolong persalinan terakhir 13) Cara persalinan terakhir : beri tanda (^) pada kolom yang sesuai, jika tindakan selain memberi (^) tulis jenis tindakan yang dilakukan. 14) Tanggal : tanggal dan bulan pemeriksaan 15) Keluhan sekarang : keluhan ibu saat diperiksa 16) Tekanan darah : tekanan darah dalam milimeter Hg 17) Berat badan : berat badan dalam kilogram 18) Umur kehamilan: umur kehamilan bedasarkan tinggi fundus uteri yang dicocokan dengan HPHT ( dalam mg) 19) Tinggi fundus : jelas 20) Letak janin: jelas 21) Denyut jantung janin : hasil perhitungan denyut jantung janin dalam satu menit 22) Lab : hasil pemeriksaan laboraturium Hb:diisi dalam gr % protein urin, VDLR diisi (+) atau (-) 23) Pemeriksaan khusus: hasil pemeriksaan khusus seperti : USG,doppler, foto thoraks, dsb. 24) Tindakan ( Therapi ) (TT)
: : tindakan atau obat-obat yang diberikan.
: imunisasi TT-1,TT-2, atau TT ulang. Jika tidak diimunisasi
diberi tanda (-) atau tulis status imunisasi TT-ibu hamil. (Fe) : jumlah dan dosis tablet tamabah darah yang diberikan(Rujukan): tulis rujuk dan nama tempat rujukan yang dituju(Umpan Balik) Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
11
Nasehat yang disampaikan
: tulis umpan balik yang diberikan.
Nasehat singkat kepada ibu hamil dalam menjaga kesehatan selama hamil. keterangan : isi nama pemeriksa, tempat pelayanan dan taraf pemeriksa
RANGKUMAN Buku KIA adalah Buku yang berisi tentang catatan Kesehatan Ibu dan Anak dan berbagai informasi,serta cara memelihara Kesehatan Ibu Anak. Buku KIA juga sebagai:Alat pemantauan KIA yang dimiliki oleh keluarga dan digunakan di semua fasilitas kesehatan, Gabungan kartu Kesehatan Ibu Anak/rekam medik dari sejak kehamilan sampai dengan Anak berumur 5 tahun, Alat penyuluh Kesehatan/pembelajaran,alat komunikasi kesehatan, Buku KIA alat integrasi pelayanan kesehatan ibu, neonatal (bayi lahir s/d 28 hari) sampai balita (bawah lima tahun). Pentingnya Buku KIAsebagai catatan perkembangan kesehatan Ibu dan anak sejak masa kehamilan, kelahiran, nifas, bayi sampai balita, harus dipunyai oleh seluruh ibu hamil di indonesia, Distribusi Buku KIA melalui sarana pelayanan kesehatan yang melayani KIA, Pemberian Buku KIA diutamakan pada saat pelayanan ANC,Pengadaan Buku KIA secara bertahap menuju kepada pengadaan mandiri, Buku KIA untuk Ibu hamil saat ini dicetak dengan APBD Kota Surakarta, Isi Buku KIA sesuai dengan standarisasi, Alat dokumentasi hasil pelayanan Kesehatan Ibu Anak, Sebagai alat rujukan. Tujuan PengisianBuku KIA yaituDigunakan sebagai alat komunikasi dengan petugas kesehatan pada saat ibu/anak mendapat pelayanan kesehatan, Informasi kesehatan tentang ibu dan anak dapat disimpan dan dibaca oleh keluarga guna memahami pesan/informasi yang tercantum dalam buku KIA, Untuk memudahkan tugas dalam memahami secara mandiri, Mengikuti perkembangan bumil,bayi dan balita serta bila mungkin penyakit-penyakit yang ada, Alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan masalah Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
12
kesehatan ibu dan anak, Mencatat pelayanan gizi ibu dan anak termasuk rujukannya. Persiapanuntuk membuat buku KIA seperti Alat tulis, Buku KIA, Pasien dan Bidan. Hal-hal yang harusdiperhatikanpadasaatpengisianbuku KIA adalah Petugas memahami buku KIA dengan membaca buku KIA dan petunjuk teknik penggunaan buku KIA, Pengisian buku KIA sesuai dengan hasil pemeriksaan dan menggunakan bahasa yang benar, Dari tanda ( “ ) pada pesan/informasi yang telah dijelaskan pada ibu, Buku KIA diberikan secepat mungkin bila diketahui adanya kehamilan.
TES FORMATIF
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,. 2002. Bobak , L. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. 2004. Hanifa Wiknjosastro, Saifudin, BR, dan Rachimhadhi, T. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.1999 Sarwono Prawiroharjo. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 2000. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
13
Siti Saleha. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Jakarta : Salemba Medika. 2009
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
14
BAB XVI DETEKSI DINI TERHADAP KOMPLIKASI ATAU PENYULIT PADA JANIN DAN IBU
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1.
KOMPETENSI DASAR Mampu menjelaskan deteksi dini terhadap komplikasi atau penyulit pada janin dan ibu
INDIKATOR a. Mampu mendeteksi ukuran panggul dalam b. Mampu mendeteksi pembesran uterus c. Mampu mendeteksi terhadap komplikasi ibu dan janin d. Deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidanan yang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan deteksi dini terhadap komplikasi atau penyulit pada janin dan ibu.
URAIAN MATERI 1. Ukuran Panggul Dalam a. Pintu Atas Panggul : Conjugata Vera (CD – 1,5) yaitu jarak dari tepi atassymph – promont dengan ukuran normal : 11 cm, Conjugata Diagnalis Jarak dari tepi bawah sympisis – promontorium. b. Pemriksaan Dalam Untuk Menentukan Ukuran Dan Bentuk Panggul Dalam : Apakah promontorium teraba ; Apakah tidak ada tumor; Apakah linea inominata teraba ½ at 1/3 bagian; Apakah tulang sakrum mempunyai inklinasi ke depan atau ke belakang; Apakah sudut arkus pubis cukup luas atau tidak. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
24
c. Ukuran panggul yang sering diapakai dalam kebidanan : ukuran panggul luar. Distansia Spinarum merupakan jarak antara spina iliaka Anterior Superior (SIAS) kiri dan kanan (Indonesia, 23 cm, Eropa. 26 cm). Distansia Cristarum : Jarak terjauh antara Crista Iliaka kanan dan kiri (Indonesia 26 cm, Eropa 29 cm). Conjugata Eksterna : Jarak pinggir atas sympisis dan ujung Processus Spinosus tulang lumbal ke-V (Indonesia 18 cm, Eropa 20 cm). Lingkar Panggul : dari pinggir atas sympisis ke pertengahan antara SIAS dan Trochanter Mayor sepihak dan kembali melalui tempat – tempat yang sama di pihak lain. (Indonesia 80 cm, Eropa 90 cm). (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 6-7) 2. Pembesaran Uterus a. Ukuran, pada kehamilan cukup bulan , ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropri dan hiperplasi otot polos rahim, serabut–serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan endrometrium menjandi desidua. Jika penambahan ukuran TFU per tiga jari, dapat dicermati dalam table berikut ini. (Sulistyawati,2009; h. 59-60) Tabel 8. TFU Menurut Penambahan Per Tiga Jari Usia Kehamilan (Minggu)
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 16 20 24 28 32
3 jari di atas simfisis Pertengahan pusat simfisis 3 jari di bawah pusat Setinggi pusat 3 jari di atas pusat Pertengahan pusat prossesus xyphoideus (PX) 36 3 jari di bawah prossesus xyphodeus (PX) 40 Pertengahan pusat prossesus xyphodeus (PX) (Sumber : Sulistyawati, 2009; h. 60) b. Berat Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjandi 1.000 gram pada akhirnya. (Sulistyawati,2009; h. 60) Tabel 9. Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan Usia Kehamilan
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
Bentuk dan Konsistensi Uterus
25
Bulan pertama
Seperti buah alpukat. Istmus rahim menjadi hipertropi dan bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak , keadaan ini yang disebut dengan tanda hegar 2 bulan Sebesar telur bebek 3 bulan Sebesar telur angsa 4 bulan Berbentuk bulat 5 bulan Rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, rahim terasa tipis, itulah sebabnya mengapa bagian- bagian janin ini dapat dirasakan melalui perabaan dinding perut (Sumber : Sulistyawati,2009; h. 60) 3. Deteksi Dini Terhadap Komplikasi Ibu Dan Janin Masa Kehamilan Pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan secara teratur. Hal inu bertujuan untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. Selain itu juga untuk mendeteksi dini adanya tanda bahaya, kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasanya dialami olehibu hamil sehingga hal tersebut dapat dicegah ataupun diobati. Dengan demikian maka angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi dapat berkurang. Tanda – tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda yang terjadi pada seorang ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan (hamil muda) ataupada pertengahan atau pada akhir kehamilan (hamil tua). Tanda –tanda bahaya ini, jika tidak segera dilaporkan dapat mengakitkan sesuatu yang lebih parah. Segera ke petugas kesehatan bila terdapat tanda – tanda bahayaseperti dibawah ini. a. Tanda – tandadini bahaya/komplikasi ibu dan janin masa kehamilan. 1) Perdarahanpervaginam a) Abortus Abortus adalah berakhirnya kehamilan oleh akibat – akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan. Abortus spontan, abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
26
Abortus buatan, terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan (abortus provokatus) Abortus infeksius, abortus yang disertai komplikasi infeksi. Penanganan dengan pengosongan uterus. Missed abortion, perdarahan disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8\ minggu atau lebih. Penanganannya dengan tindakan dilatasi. Tabel 10.Tanda dan penanganan abortus sesuai jenisnya Jenis abortus Iminen Insipien
Tanda
Penanganan
Flek (darah coklat) Ostium terbuka, darah +, nyeri Inkomplit Darah -/+, nyeri, sebagian konsepsi keluar Komplit Hasil konsepsi keluar (Sumber : Marmi, 2011; h. 217)
Bed rest total Dilatasi dan kuretase Digital, uterotonika dan antibiotika Uterotoni
b) Kehamilan mola Suatau kehamilan dimana setelah fertilisasi, hasil konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi dari vili korealis disertai dengan degenerasi hiprodik. Tandanya adanya perdarahan,besar uterus tidaksesuai umur kehamilan, tidak ada tanda pasti hamil, keluar jaringan mola, kadar HCG ada gambaran seperti badai salju. Penanganannya adalah evakuasimola secepatnya dan periksa ulang secara teratur. c) Kehamilan ektopik Kehamilan
ektopik
adalah
kehamilan
dimana
setelah
fertilisasiimplantasi terjadi diluar endometrium kavum uteri,seperti di ovarium, serviks dan tuba fallopi.Tanda dan gejalanya adalah HCG positif, amenorea, perdarahan pervagina, nyeri abdomen bagian bawah, pucat atau anemi, kesadaran menurun dan lemah, syok hipovolemik, nyeri goyang porsio dan perut kembung. Penangananya dilakukan stabilasasi dengan merestorasi cairan tubuh dengan larutan kristaloid dan tindakan operatif. 2) Hipertensi gravidarum
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
27
Hipertensi dalam kehamilan berarti bahwa wanita telah menderita hipertensi sebelum hamil atau disebut pre eklampsi tidak murni. Hipertensi dalam kehamilan sering dijumpai dalamklinis, yang terpenting adalah menegakkan disgnosis seawal mungkin. Tabel 11.Klasifikasi hipertensi menurut JNC VII (2003) Klasifikasi
Sistolik
Diastolik
<120
< 180
Pre hipertensi
120 – 139
80 – 89
Hipertensi stadium I
140 – 159
90 – 99
Hipertensi stadium II
>= 160
>=10
Normal
(Sumber : Marmi, 2011; h. 218) Definisi hipertensi dalam kehamilan menurut WHO: Tekanan sistol < 140 atau tekanan diastol < 90 mmHg. Kenaikan tekanan sistolik <15 mmHg dibandingkan tekanan darah sebelum hamil atau pada trimerter pertama kehamilan. Klasifikasi a) Hipertensi esensial hipertensi terjadi sebelum kehamilan atau pada 20 pekan pertama kehamilanyang menetap sampai 12 pekan pasca persalinan. b) Hipertensi gestasional kenaikantekanan darah diatas normal pada waktu kehamilan tanpa terjadi protenuria, dan kembali normal dalam 12 pekan pasca persalinan. c) Pre eklampsia dan eklampsia hipertensi ringan sampai berat dengan proteinuria (>0,3 gr dalam 24 jam). Jika tidak ada proteinuria, tersangka preeklampsia bila terjadi kenaikan tekanan darah dan ada keluhan sakit kepala,
gangguan
penglihatan,
nyeri
perut.
Pada
pemeriksaan
laboratorium didapatkan kadar creatinin serum >1,2 mg/dl, jumlah trombosit < 100.000 sel / mm3, anemia hemolitik dan kenaikan SGOT, SGPT. d) Pre eklampsia dengan hipertensi kronik – pre eklampsia yang terjadi pada penderita hipertensi esensial.
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
28
Penatalaksanaan hipertensi dalamkehamilan dengan memberikan obat anti hipertensi antara lain methyldopa, labetalol, nefidipin SR dan hydralazine. 3) Nyeri perut bagian bawah Nyeri perut atau abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normla. Nyeri abdomen yang menunjukkan masalah yang mengancam jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang meskipun telah istirahat. Hal ini bisa terjadi pada apendisitis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang pelvik, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, solusio plasenta,infeksisaluran kemihatau infeksi lain.(Marmi, 2011; h. 215-219) 4. Deteksi Dini Terhadap Komplikasi Ibu Dan Janin Masa Kehamilan Lanjut a. Perdarahan Per Vaginam Pada kehamilan lanjut perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang – kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Jika bidan menemukan ibu hamil dengan keluhan perdarahan pervaginam maka: 1) Tanyakan pada ibu karakteristik perdarahannya, kapan mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan, dan lain – lain. 2) Tanyakan pada ibu apakah ia merasakan nyeri atau sakit ketika mengalami perdarahan tersebut. 3) Selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab dari perdarahan tersebut. Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut disebut juga dengan perdarahan antepartum atau haemorrhage antepartum (HAP) yaitu, perdarahan dari jalan lahir setelah kehamilan 22 minggu.Frekuensi HAP 3% dari semua persalinan. Klasifikasi HAP : 1) Plasenta previa 2) Solusio plasenta 3) Perdarahan yang belum jelas sumbernya (ruptura sinis marginalis, plasenta letak rendah, vasa previa) Penjelasan : 1) Plasenta previa a) Definisi Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
29
Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada sekmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. b) Klasifikasi Menurut De Snoo, diagnosa plasenta previa ditegakkan berdasarkan pada pembukaan 4-5 cm, dan jika dikombinasikan dari pendapat beberapa ahli kebidanan di Amerika, maka ditetapkan tiga klasifikasi plasenta previa, yaitu sebagai berikut : (1) Plasenta previa totalis (sentralis) : seluruh ostium ditutupi plasenta (2) Plasenta previa parsialis (lateralis) : seagian ostium ditutupi plasenta (3) Plasenta previa rendah (marginalis) : tepi plasenta berada3-4 cm diatas pinggir pembukaan, pada pemeriksaan dalam tidak teraba. c) Faktor – faktor yang meningkatkan kejadian PP : (1) Umur Umur muda
: endometrium masih belum sempurna
Umur tua
: endometrium tumbuh kurang subur
(2) Paritas Paritas meningkatkan kejadian plasenta previa makin besar karena endometrium belum sempat tumbuh. (3) Endometrium yang cacat (a) Bekas persalinan berulang dengan jarak pendek (b) Bekas operasi, kuret atau plasenta manual (c) Malnutrusi 2) Solusio plasenta a) Definisi Solusio Plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal sebelum janin lahir. Frekuensi kejadian solusio plasenta adalah 1 resiko solusio plasenta dari 50 persalinan. b) Penyebab : Trauma langsung terhadap uterus hamil (terjatuh, tendangan anak yang sedang digendong atau trauma langsung lainnya) Trauma kebidanan : karena tindakan kebidanan yang dilakukan: (1) Setelah versi luar Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
30
(2) Setelah memecahkan ketuban (3) Persalinan anak kedua pada gemeli (4) Pada kehamilan dengan tali pusat pendek c) Secara klinis solusio plasenta dibagi : (1) Solusio plasenta ringan (a) Terlepasnya sebagian kecil plasenta (b) Tidak berdarah banyak (c) Tidak mempengerahui keadaan ibu atau janin (d) Apabila terjadi perdarahan pervaginam, warnanya kehitam – hitaman sedikit sekali (2) Solusio plasenta sedang (a) Terlepas lebih dari ¼ nya (b) Dapat timbul perlahan – lahan dari solusio plasenta ringan (c) Mendadak, sakit perut terus – menerus kemudian perdarahan pervaginam (d) Ibu syok (e) Uterus teraba tegang terus – menerus, nyeri tekan sehingga bagian janin susah teraba (3) Solusio plasenta berat (a) Terlepas lebih dari 2/3 permukannya (b) Terjadi tiba – tiba (c) Ibu syok (d) Janin telah meninggal (e) Uterus tegang seperti papan dan sangat nyeri (f) Perdarahan pervaginam tampaknya tidak sesuai dengan keadaan syok ibu kadang perdarahan pervaginam mungkin belum sempat terjadi. d) Diagnosis solusio plasenta Anamnesa (1) Terdapat perdarahan yang disertai rasa nyeri (2) Terjadi spontan atau trauma (3) Perut terasa nyeri (4) Diikuti penurunan sampai terhentinya gerakan janin Pemeriksaan Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
31
(1) Pemeriksaan fisik umum (2) Keadaan umum tidaksesuai dengan jumlah perdarahan (3) TD menurun,nadi dan pernafasan meningkat (4) Penderita tampak anemis Palpasi abdomen (1) Perut tegang terus – menerus (2) Terasa nyeri pada palpasi (3) Bagian janin sukar ditentukan Auskultasi (1) DJJ bervariasi dari asfiksia ringan sampai berat Pemeriksaan dalam (1) Terdapat pembukaan (2) Ketuban tegang dan menonjol 3) Keluar Cairan Per Vaginam Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun leukhore yang patologis Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah sebelum waktunya. Insidensi ketuan pecah dini 10 % mendekati dari semua persalinan dan 4 % pada kehamilan kurang 34mg. Penyebab
:
serviks
inkompeten,
keteganganrahim
berlebihan
(kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan dari selaput ketuban, infeksi. Penatalaksanan : pertahankan kehamilan sampai matur, pemberian kortikosteroid untuk kematangan paru janin, pada UK 24 – 32 minggu untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan melakukan induksi, pada UK aterm dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 6 jam sampai 24 jam bila tidak ada his spontan. 4) Sakit Kepala Yang Hebat Wanita hamil bisamengeluh nyeri kepala hebat. Sakit kepala seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Namun satu saat sakit kepala pada kehamilan dapat menunjukan suatu masalah serius apabila sakit kepala itu dirasakan menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. 5) Penglihatan Kabur
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
32
Wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur. Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah normal. Deteksi dini yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan data lengkap, pemeriksaan tekanan darah, protein urine, refleks dan edema. 6) Bengkak Diwajah Dan Jari – Jari Tangan Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre eklampsia. Deteksi dini yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengumpulan data. Yaitu dengan menanyakan pada ibu apakah ia mengalami sakit kepala atau masalah visual. Selanjutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan : periksa adanya pembekakan, ukur TD dan protein urin ibu, periksa haemoglobin ibu (atau warna konjungtiva) dan tanyakan tentang tanda dan gejala anemia. 7) Gerak Janin Tidak Teraba Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan trimester 3. Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan kelima atau keenam, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm. Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam, merupakan salah satu tanda dan gejala kondisi berkurangnya gerakan janin yang perlu mendapatkan perhatian oleh bidan maupun ibu hamil. Berikut inimerupakan deteksi dini yang perlu dilakukan ; a) Pengumpulan data Jika bayi sebelumnya bergerak dan sekarang tidak bergerak, tanyakan padaibu kapan terakhir bergerak. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
33
b) Pemeriksaan (1) Raba gerakan janin (2) Dengarkan DJJ (3) Jika pemeriksaan radiologi tersedia, konfirmasi kematian janin setelah 5 hari. c) USG : merupakan sarana diagnostik yang baik untuk memastikan kematian janin. 8) Nyeri Perut Yang Hebat Ibu mengeluh nyeri perut pada trimester 3. Nyeri abdomen yang hebat, menetap, dan tidak hilang dengan beristirahatsangat berkemungkinan menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa ibu hamildan janin yang dikandungnya. Nyeri hebat tersebut bisa berarti epindisitis, kehamilan ektopik,aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, grastitis, penyakit kantung empedu, uterus yang iritabel, abrupsio plasenta, ISK atau infeksi lain. Deteksi dini yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengumpulan data, dengan cara: tanyakan pada ibu tentang karakteristiknyeri, kapan terjadi, seberapa hebat, kapan mulai dirasakan, dan tanyakan pada ibu apakah ia mempunyai tanda atau gejala lain seperti muntah, diare dan demam. Pemeriksaanpenting yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : a) Ukur TD , suhu, dan nadi b) Lakukan pemeriksaan eksternal, pemeriksaan internal, raba kelembutan abdomen atau rebound tenderness c) Periksa protein urin (Marmi, 2011; h. 219-226) 5. Rencana Tindakan Pada Kelainan/Komplikasi Pada Ibu Dan Janin Melalui Kolaborasi a. Bidan mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi. b. Bidan menentukan diagnosis,prognosis dan prioritas kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi. c. Bidan merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatdaruratan dan hasil kolaborasi serta kerja sama dengan klien. d. Bidan melaksanakan tindakan sesusai dengan rencana dan melibatkan klien. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
34
e. Bidan mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan. f. Bidan membuat rencana tindak lanjut bersam klien. g. Bidan membuat pencatatan dan pelaporan. 6. Rencana Pada Kelainan/Komplikasi Pada Ibu Dan Janin Melalui Rujukan a. Komunikasikan rencana merujuk dengan ibu dan keluarganya, karena rujukan harus medapatkan pesetujuan dari ibu dan/atau keluarganya. Tenaga kesehatan perlu memberikan kesempatan, apabila situasi memungkinkan, untuk menjawab pertimbangan dan pertanyaan ibu serta keluarganya. Beberapa hal yang disampaikan sebaiknya meliputi: 1) Diagnosis dan tindakan medis yang diperlukan 2) Alasan untuk merujuk ibu 3) Risiko yang dapat timbul bila rujukan tidak dilakukan 4) Risiko yang dapat timbul selama rujukan dilakukan 5) Waktu yang tepat untuk merujuk dan durasi yang dibutuhkan untuk merujuk 6) Tujuan rujukan 7) Modalitas dan cara transportasi yang digunakan 8) Nama tenaga kesehatan yang akan menemani ibu 9) Jam operasional dan nomer telepon rumah sakit/pusat layanan kesehatan yang dituju 10) Perkiraan lamanya waktu perawatan 11) Perkiraan biaya dan sistem pembiayaan (termasuk dokumen kelengkapan untuk Jampersal, Jamkesmas, atau asuransi kesehatan) 12) Petunjuk arah dan cara menuju tujuan rujukan dengan menggunakan modalitas transportasi lain 13) Pilihan akomodasi untuk keluarga b. Hubungi pusat layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan sampaikan kepada tenaga kesehatan yang akan menerima pasien hal-hal berikut ini: 1) Indikasi rujukan 2) Kondisi ibu dan janin 3) Rencana terkait prosedur teknis rujukan (termasuk kondisi lingkungan dan cuaca menuju tujuan rujukan) 4) Kesiapan sarana dan prasarana di tujuan rujukan 5) Penatalaksanaan yang sebaiknya dilakukan selama dan sebelum transportasi, berdasarkan pengalaman-pengalaman rujukan sebelumnya Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
35
c. Hal yang perlu dicatat oleh pusat layanan kesehatan yang akan menerima pasien adalah: 1) Nama pasien 2) Nama tenaga kesehatan yang merujuk 3) Indikasi rujukan 4) Kondisi ibu dan janin 5) Penatalaksanaan yang telah dilakukan sebelumnya 6) Nama dan profesi tenaga kesehatan yang mendampingi pasien d. Saat berkomunikasi lewat telepon, pastikan hal-hal tersebut telah dicatat dan diketahui oleh tenaga kesehatan di pusat layanan kesehatan yang akan menerima pasien. e. Lengkapi
dan
kirimlah
berkas-berkas
berikut
ini
(secara
langsung
ataupun melalui faksimili) sesegera mungkin: 1) Formulir rujukan pasien (minimal berisi identitas ibu, hasil pemeriksaan, diagnosis kerja, terapi yang telah diberikan, tujuan rujukan, serta nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yang memberi pelayanan) 2) Fotokopi rekam medis kunjungan antenatal 3) Fotokopi rekam medis yang berkaitan dengan kondisi saat ini 4) Hasil pemeriksaan penunjang 5) Berkas-berkas lain untuk pembiayaan menggunakan jaminan kesehatan f. Pastikan ibu yang dirujuk telah mengenakan gelang identifikasi. g. Bila terdapat indikasi, pasien dapat dipasang jalur intravena dengan kanul berukuran 16 atau 18. h. Mulai penatalaksanaan dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi segera setelah berdiskusi dengan tenaga kesehatan di tujuan rujukan. Semua resusitasi, penanganan kegawatdaruratan dilakukan sebelum memindahkan pasien. i. Periksa kelengkapan alat dan perlengkapan yang akan digunakan untuk merujuk, dengan mempertimbangkan juga kemungkinan yang dapat terjadi selama transportasi. j. Selalu siap sedia untuk kemungkinan terburuk. k. Nilai kembali kondisi pasien sebelum merujuk, meliputi: 1) Keadaan umum pasien 2) Tanda vital (Nadi, Tekanan darah, Suhu, Pernafasan) 3) Denyut jantung janin Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
36
4) Presentasi 5) Dilatasi serviks 6) Letak janin 7) Kondisi ketuban 8) Kontraksi uterus: kekuatan, frekuensi, durasi l. Catat dengan jelas semua hasil pemeriksaan berikut nama tenaga kesehatan dan jam pemeriksaan terakhir. Untuk memudahkan dan meminimalkan resiko dalamperjalanan rujukan, keperluan untuk merujuk ibu dapat diringkas menjadi BAKSOKU (Bidan, Alat, Keluarga, Surat, Obat, Kendaraan, dan Uang)
RANGKUMAN Ukuran Panggul Dalam meliputi Pintu Atas Panggul : Conjugata Vera (CD – 1,5) yaitu jarak dari tepi atassymph – promont dengan ukuran normal : 11 cm, Conjugata Diagnalis Jarak dari tepi bawah sympisis – promontorium, Pemriksaan Dalam Untuk Menentukan Ukuran Dan Bentuk Panggul Dalam : Apakah promontorium teraba ; Apakah tidak ada tumor; Apakah linea inominata teraba ½ at 1/3 bagian; Apakah tulang sakrum mempunyai inklinasi ke depan atau ke belakang; Apakah sudut arkus pubis cukup luas atau tidak, Ukuran panggul yang sering diapakai dalam kebidanan : ukuran panggul luar. Distansia Spinarum merupakan jarak antara spina iliaka Anterior Superior (SIAS) kiri dan kanan (Indonesia, 23 cm, Eropa. 26 cm). Distansia Cristarum : Jarak terjauh antara Crista Iliaka kanan dan kiri (Indonesia 26 cm, Eropa 29 cm). Conjugata Eksterna : Jarak pinggir atas sympisis dan ujung Processus Spinosus tulang lumbal ke-V (Indonesia 18 cm, Eropa 20 cm). Lingkar Panggul : dari pinggir atas sympisis ke pertengahan antara SIAS dan Trochanter Mayor sepihak dan kembali melalui tempat – tempat yang sama di pihak lain. (Indonesia 80 cm, Eropa 90 cm). (Rukiah.A.Y dan Yulianti.L, 2014; h. 6-7) Pembesaran Uteruspada kehamilan cukup bulan , ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropri dan hiperplasi otot polos rahim, serabut–serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
37
endrometrium menjandi desidua.Jika penambahan ukuran TFU per tiga jari, dapat dicermati dalam table berikut ini. (Sulistyawati,2009; h. 59-60) Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjandi 1.000 gram pada akhirnya. (Sulistyawati,2009; h. 60) Deteksi
Dini
Terhadap
Komplikasi
Ibu
Dan
Janin
Masa
KehamilanPemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan secara teratur bertujuan untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. Tanda – tandadini bahaya/komplikasi ibu dan janin masa kehamilan seperti perdarahanpervaginam, Abortus, Kehamilan mola, Kehamilan ektopik, Hipertensi gravidarum, Hipertensi esensial, Hipertensi gestasional, Pre eklampsia dan eklampsia, proteinuria, Nyeri perut bagian bawah.(Sumber : Marmi, 2011; h. 217) Deteksi Dini Terhadap Komplikasi Ibu Dan Janin Masa Kehamilan Lanjut yaitu perdarahan per vaginam, Plasenta previa, Solusio plasenta, Sakit Kepala Yang Hebat, Penglihatan Kabur, Bengkak Diwajah Dan Jari – Jari Tangan , Gerak Janin Tidak Teraba, Nyeri Perut Yang Hebat. (Marmi, 2011; h. 219-226) Untuk memudahkan dan meminimalkan resiko dalam perjalanan rujukan, keperluan untuk merujuk ibu dapat diringkas menjadi BAKSOKU (Bidan, Alat, Keluarga, Surat, Obat, Kendaraan, dan Uang)
TES FORMATIF
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
38
\ DAFTAR PUSTAKA
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yoyakarta : Pustaka Pelajar Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika Rukiyah, A.Y dan Yulianti,L. 2014. Ashan Kebidanan Patologi. Jakarta : Trans Info
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
39
BAB I7 DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
PENDAHULUAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NO 1
KOMPETENSI DASAR Mampu menjelaskan dokumentasi asuhan kebidanan kehamilan
INDIKATOR a. Mampu menjelaskan pengertian dokumentasi b. Mampu menjelaskan tujuan dan fungsi dokumentasi c. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip dokumentasi d. Mampu menjelaskan manfat dokumentasi
B. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata Kuliah asuhan kebidanan kehamilan ini
memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk melaksankan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidanan yang didasari konsep – konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan dokumentasi asuhan kebidanan kehamilan.
URAIAN MATERI A. Dokumentasi Asuhan Kehamilan 1. Pengertian dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti bahan pustaka, baik berbentuk tulisan maupun berbebtuk rekaman lainnya seperti pita suara atau kaset, video, film, gambar dan foto.Dokumentasi dalam Bahasa Inggris berarti satu atau lebih lembar kertas resmi dengan tulisan diatasnya. Dokumentasi dalam bidang kesehatan atau kebidanan adalah suatu pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan (bidan, dokter atau perawat dan petugas kesehatan lainnya). Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
8
Pendokumentasian dari asuhan kebidanan di rumah sakit dikenal dengan istilah rekam medic. Dokumentasi menurut SK MenKes RI No.749 a adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen yang beriri tentang identitas : anamnesa, pemeriksaan, tindakan, dan pelayanan lain yang diberikan kepada seseorang kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit-unit rawat termasuk IGD dan unit rawat inap. Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, bidan dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab bidan. Dokumentasi dalam asuhan kebidanan merupakan suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan atau kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan). Penyampaian berita atau informasi atau laporan tentang kesehatan atau perkembangan pasien dilakukan dengan dua cara yaitu : a.
Pencatatan Pencatatan adalah data tertulis dan merupakan data resmi tentang kondisi kesehatan pasien dan perkembangannya.
b.
Pelaporan Pelaporan adalah penyampaian informasi tentang kondisi dan perkembangan pasien secara lisan kepada bidan atau perawat lain atau kepada dokter atau tim kesehatan lainnya.
2. Tujuan dan fungsi dokumentasi a. Tujuan dokumentasi 1) Mempunyai aspek legal Dokumentasi ini dapat dimanfaatkan dalam suatu pengadilan, apabila ada masalah secara hukum. 2) Sebagai alat komunikasi antar tim kesehatan Merupakan alat komunikasi bagi tenaga kesehatan walaupun para tenaga kebidanan berkomunikasi secara lisan tetapi catatan kbidanan diperlukan karena sifatnya permanen. 3) Mempunyai aspek financial ekonomi Suatu berkas pencatatan mempunyai nilai ekonomi karena isinya dapat dijadikan bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan di rumah Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui 9
sakit atau unit pelayanan lainnya.Tanpa adanya bukti pencatatan tindakan maka pembayaran tidak dapat dipertanggung jawabkan. 4) Bermanfaat untuk materi penelitian Dengan mempelajari asuhan kebidanan dan pengobatan terhadap sejumlah pasien dengan penyakit yang sama maka informasi yang diperoleh akan membantu untuk mengatasi masalah yang dialami oleh pasien dengan penyakit yang sama. 5) Mempunyai aspek jaminan mutu Pencatatan pada klien yang lengkap dan akurat akan member kemudahan bagi bidan dalam membantu menyelesaikan masalah klien. Dan untuk mengetahui sejauh mana masalah klien dapat teratasi dan sejauh mana masalah dapat di identifikasi dan dimonitor melalui catatan akurat. Hal ini akan dapat membantu meningkatkan mutu pelayanan kebidanan. b. Tujuan lain yaitu : 1) Bukti pelayanan yang bermutu 2) Tanggung jawab legal terhadap pasien 3) Informasi untuk perlindungan tim kesehatan 4) Pemenuhan pelayanan standar 5) Sebagai sumber dari statistic untuk standarisasi 6) Sumber informasi untuk data wajib 7) Komunikasi untuk konsep menejemen resiko 8) Informasi untuk pendidikan, pengalaman belajar 9) Perlindungan hak pasien 10) Mendokumentasikan
tanggung
jawab
professional
dan
memelihara
kerahasiaan 11) Dokumen untuk menjamin penggantian biaya kesehatan 12) Dokumen untuk perencanaan pelayanan dimasa yang akan datang. 3. Prinsip-prinsip pendokumentasian a. Prinsip pencatatan 1) Ditinjau dari isi a) Mempunyai nilai administrative : Suatu berkas pencatatan mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut dapat digunakan sebagai dasar merencanakan tindakan yang harus diberikan kepada klien. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
10
b) Mempunyai nilai hukum : Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi dan bernilai hukum. c) Mempunyai nilai ekonomi : Dokumentasi mempunyai nilai ekonomi, semua tindakan kebidanan yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang dapat digunakan sebagai acuan atau pertimbangan biaya kebidanan bagi klien. d) Mempunyai nilai edukasi : Dokumentasi mempunyai nilai pendidikan, karena isi menyangkut kronologis dari kegiatan asuhan kebidanan yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pembelajaran bagi siswa atau profesi kesehatan lainnya. e) Mempunyai nilai penelitian Dokumentasi kebidanan mempunyai nilai penelitian, data yang terdapat didalamnya dapat dijadikan sebagai bahan atau objek riset dan pengembangan profesi kebidanan. 2) Ditinjau dari teknik pencatatan a) Mencantumkan nama pasien pada setiap lembaran pencatatan b) Menulis dengan tinta (idealnya tinta hitam) c) Menulis atau menggunakan dengan symbol yang telah disepakati oleh institusi untuk mempercepat proses pencatatan. d) Menulis catatan selalu menggunakan tanggal, jam tindakan atau observasi yang dilakukan sesuai dengan kenyataan dan interpretasi. e) Hindarkan kata-kata yang mempunyai unsure penilaian, misalnya : tampaknya, rupanya, dan yang bersifat umum. f) Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, pada catatan observasi dan pemeriksaan oleh orang yang melakukan. g) Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk keadaan, tanda, gejala, warna, jumlah dan besar dengan ukuran yang lazim dipakai. h) Interpretasi data objektif harus didukung oleh observasi. i) Kolom jangan dibiarkan kosong, beri tanda bila tidak ada yang perlu ditulis. j) Coretan harus disertai paraf disampingnya. 3) Sistem pencatatan Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
11
a) Model naratif b) Model oreantasi masalah c) Model focus b. Prinsip pelaksanaan dokumentasi di lapangan atau klinis 1) Dibuat catatan secara singkat, kemudian dipindahkan secara lengkap (dengan nama jelas dan identifikasi yang jelas) 2) Tidak mencatat tindakan yang belum dilakukan 3) Hasil observasi atau perubahan yang nyata harus segera dicatat 4) Dalam keadaan emergensi dan bidannya terlibat langsung dalam tindakan, perlu ditugaskan seseorang khusus untuk mencatat semua tindakan secara berurutan. 5) Selalu tulis nama jelas dan jam serta tanggal tindakan dilakukan. 4. Manfaat pendokumentasian Manfaat atau fungsi dari dokumentasi adalah : a. Sebagai dokumen yang sah b. Sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan c. Sebagai dokumen yang berharga untuk mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien. d. Sebagai sumber data yang penting untuk penelitian dan pendidikan. e. Sebagai suatu sarana bagi bidan dalam perannya sebagai pembela (advocate) pasien, misalnya dengan catatan yang teliti pada pengkajian dan pemeriksaan awal dapat membantu pasien misalnya pada kasus penganiayaan, pemerkosaan, yang dapat membantu polisi dalam pengusutan dan pembuktian. (Marmi, 2011; h.227-233)
RANGKUMAN Dokumentasi dalam bidang kesehatan atau kebidanan adalah suatu pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
12
semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan (bidan, dokter atau perawat dan petugas kesehatan lainnya).dokumentasi di bagi menjadi dua yaitu Pencatatan adalah data tertulis dan merupakan data resmi tentang kondisi kesehatan pasien dan perkembangannya dan Pelaporan adalah penyampaian informasi tentang kondisi dan perkembangan pasien secara lisan kepada bidan atau perawat lain atau kepada dokter atau tim kesehatan lainnya. Tujuan dan fungsi dokumentasi yaitu mempunyai aspek legal, Sebagai alat komunikasi antar tim kesehatan, Mempunyai aspek financial ekonomi, Bermanfaat untuk materi penelitian, Mempunyai aspek jaminan mutu, Bukti pelayanan yang bermutu, Tanggung jawab legal terhadap pasien.
TES FORMATIF
1. Pengertiandokumentasikebidananmenurut SK MenKes RI 749 adalah…….
a. Berkas yang berisicatatandandokumen yang berisitentangidentitas: Anamnesa, pemeriksaan,
tindakandanpelayanan
lain
diberikankepadaseseorangkepadaseorangpasienselamadirawatdirumahsakit
yang yang
dilakukan di unit-unit rawattermasuk UGD dan unit rawatinap. b. Tulisan
yang
berisikomunikasitentangkenyataan
essensialuntukmenjagakemungkinan-kemungkinan
yang yang
bisaterjadiuntuksuatuperiodetertentu. c. suatubuktipencatatandanpelaporan
yang
milikiolehbidandalammelakukancatatanperawatan
di yang
bergunauntukkepentinganKlien, bidandantimkesehatandalammemberikanpelayanankesehatandengandasarkomunik asi yang akuratdanlengkapsecaratertulisdengantanggungjawabbidan d. suatupencatatan
yang
lengkapdanakuratterhadapkeadaan/kejadian
yang
dilihatdalampelaksanaanasuhankebidanan (proses asuhankebidanan). e. surat
yang
tertulis/tercetak
yang
dapat
di
pakaisebagaibuktiketerangan
(sepertiaktakelahiran, suratnikah, suratperjanjian, dansebagainya) 2. Tujuandokumentasikebidananadalah. Kecuali…..
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
13
a. Sebagaisaranakomunikasi b. Sebagaitanggungjawabdantanggunggugat c. Sebagaiinformasi statistic d. Sebagaisaranapendidikan e. Sebagaibentukdarihasilpemikiran 3. Semuacatataninformasitentangklienmerupakandokumentasiresmidanbernilaihukum.bil aterjadisuatumasalah
yang
berhubungandenganprofesikebidanan,dimanabidansebagaipemberijasa,makadokumen tasidapatdigunakansewaktu-waktu,sebagaibarangbukti data-data
di
pengadilan.olehkarenaitu
harus
di
identifikasisecaralengkap,jelas,objektifdanditandatanganiolehtenagakesehatan, merupakanprinsipdokumentasiditinajudarisegi…… a. Mempunyainilaiekonomi b. Mempunyainilaiedukasi c. Mempunyainilaihukum d. Mempunyainilaipenelitian e. Menpunyainilaiadministrative 4. Berapamanfaatdokumentasiditinjaudariberbagaiaspekantara lain yaitu…… a. AspekAdministrasi b. Untukmendefinisikanfokusasuhanbagiklienataukelompok c. Untukmembedakantanggunggugatbidandaritanggunggugatanggotatimpelayanakes
ehatan yang lain d. Untukmemberikanpenelahaandanpengevaluasianasuhan (perbaikankualitas ) e. Untukmemberikanancamanteradappelanggaranklien 5. Untukmenunjangtertibnyaadministrasidalamupayapeningkatanpelayanankesehatandir
umahsakit/puskesmas.selainsebagaisuatudokumenrahasia, catatantentangpasienjugamengidentifikasipasiendanasuhankebidanan
yang
telahdiberikan, adalahpengertiandari…… a. Tujuandokumenpasien b. Manfaatdokumentasi c. Pengertiandokumentasi d. Tipedokumentasi e. Filosofidokumentasi Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
14
TUGAS 1. Tugas Baca (Buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal) 2. Tugas terstruktur (laporan praktikum di skills lab dan laporan praktek di lapangan) 3. Tugas kelompok (Makalah, bahan diskusi/seminar)
DAFTAR PUSTAKA
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Pudiastuti, R.D. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Nuha Medika Rukiah, A.Y dan Yulianti, L. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : C.V Trans Info Media. Salmah, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC. Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika.
Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
15