MASALAH DAN ISU STRATEGIS PENDIDIKAN Dalam rangka :
PENYUSUNAN RENCANA KEBIJAKAN DAN PROGRAM SUBDINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN TINGGI BANTEN
TUJUAN …
Menyelaraskan persepsi dan pemahamaman pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten terhadap berbagai kebijakan, program, sasaran dan kegiatan prioritas di bidang pendidikan, serta strategi yang akan ditempuh pada program kegiatan tahun 2006 Menjalin kerjasama dan koordinasi yang sinergis antara pemerintah Provinsi dan pemerintah Kab/Kota dalam merencanakan dan melaksanakan kebijakan dan program pendidikan;
Memperoleh masukan untuk penyusunan Rencana Program Tahun 2006
Strategi Penyusunan Program
Existing condition
Gap
Data
Policy Visi, Misi
Program Strategi implementasi
Expected condition
M&E Indikator
Pengemb. & Perbaikan
KONDISI NYATA SAAT INI
Efektifitas dan efisiensi perencanaan selama ini ?, Permasalahan yang dihadapi ?, Isu – isu strategis Aspirasi masyarakat tentang pendidikan ?.
DATA SMA BANTEN No
Kab/Kota
Jml. Sekolah
Jml. Siswa Lulus Th. 04
Jml. Siswa Lulus Th 05
1
Serang
52
4.933
5.610
2
Pandeglan
20
2.683
2.743
3
Lebak
25
2.792
3.027
4
Tangerang
87
11.173
11.778
5
Kt. Tangerang
60
9.559
9.596
6
Kt. Cilegon
14
1.710
1.774
258
32.850
34.498
Jumlah
DATA SMK BANTEN No
Kab/Kota
Jml. Siswa Lulus Th. 04
Jml. Sekolah
Jml. Siswa Lulus Th 05
1
Serang
26
4.416
3.707
2
Pandeglan
10
1.121
1.095
3
Lebak
9
1.513
1.283
4
Tangerang
60
8.475
9.454
5
Kt. Tangerang
48
9.203
8.467
6
Kt. Cilegon
9
1.844
1.742
162
26.571
25.748
Jumlah
DATA MA BANTEN No
Kab/Kota
Jml. Sekolah
Jml. Siswa Lulus Th. 04
Jml. Siswa Lulus Th 05
1
Serang
53
2.295
2.333
2
Pandeglan
40
1.470
1.435
3
Lebak
26
840
851
4
Tangerang
60
2.858
2.520
5
Kt. Tangerang
15
814
717
6
Kt. Cilegon
16
941
996
210
9.218
8.852
Jumlah Jml. Lulusan :
Tahun 2004 : 68.639
Tahun 2005 : 69.098
DATA SMP BANTEN No
Kab/Kota
1
Serang
2
Pandeglan
3
Jml. Sekolah
Jml. Siswa Lulus Th. 04
Jml. Siswa Lulus Th 05
127
17.264
16.089
89
8.815
9.153
Lebak
100
9.500
9.986
4
Tangerang
229
32.195
32.234
5
Kt. Tangerang
135
18.739
18.859
6
Kt. Cilegon
25
3.921
3.717
705
90.434
90.038
Jumlah
DATA MTs BANTEN No
Kab/Kota
Jml. Sekolah
Jml. Siswa Lulus Th. 04
Jml. Siswa Lulus Th 05
1
Serang
134
9.192
9.111
2
Pandeglan
101
4.706
4.655
3
Lebak
73
2.679
2.854
4
Tangerang
185
13.761
13.883
5
Kt. Tangerang
47
3.420
3.067
6
Kt. Cilegon
33
2.667
2.705
573
36.425
36.275
Jumlah Jumlah Lulusan
Tahun 2004 : 126.859
Thn 2005 : 126.313
REKAPITULASI TRANSISI No
1
2 3
Tahun
2004
2005 2006
Lulusan SMP/MTs.
Lulusan SMA/MA SMK
Angka Gap Lulusan SMP/MTs
126.859
68.639
58.220
126.313
69.098
57.215
PERMASALAHAN
Penyelenggaraan pendidikan kurang selaras dengan aspirasi masyarakat; Sistem akses ke lembaga pendidikan kurang memenuhi kebutuhan calon peserta didik; Sistem pembiayaan kurang memperhatikan adanya aneka strata sosial masyarakat; Sistem kurikulum dan metode pembelajaran kurang mengarah pada penguasaan estetika, etika, kepribadian dan kompetensi tertentu; Sistem pengembangan guru belum optimal terutama dalam segi pengembangan profesi, kode etik, kesejahteraan, hak dan perlingdungan.
ISU STRATEGIS
Keberagaman informasi dan kemajuan iptek sebagai dampak globalisasi; Tuntutan masyarakat semakin meningkat dan beragam; Perubahan paradigma sistem pemerintahan; Penuntasan wajar 9 tahun mengarah wajar 12 tahun; Mutu lulusan belum memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai serta daya saing yang tinggi.
FOKUS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL 2005-2009 1. 2.
3.
Pemerataan pendidikan: Menghasilkan lulusan bermutu, kompetitif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat pada tingkat lokal, nasional dan global; Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan
KONDISI YANG DiHARAPKAN
Perwujudan kehidupan masyarakat yang cerdas, berbudaya dan beradab; Mentransformasikan masyarakat menuju peradaban moderen yang canggih, madani dan unggul
ASPIRASI MASYARAKAT TENTANG PENDIDIKAN MASYARAKAT Secara Akademik Mampu
SECARA FINANSIAL MAMPU 1.
2.
3.
Secara Akademik Kurang Mampu
1.
2.
3.
Menginginkan pendidikan kompetitif dan bermutu; Bersedia membayar mahal; Berharap negara memfasilitasi 1
Tidak menginginkan pendidikan yang tinggi Memandang pendidikan wajib belajar sbg tantangan yang sulit Berharap negara 3 memudahkan
SECARA FINANSIAL KURANG MAMPU 1.
2.
3.
1.
2.
3.
Pendidikan dipandang sebagai hak Menginginkan pendidikam kompetitif dan bermutu tapi murah Berharap negara 2 membantu
Tdk menginginkan pendidikan yg tinggi Merasakan pendidikan wajar sbg beban berat Berharap negara meringankannya
4
KONDISI PENDIDIKAN ASPIRATIF
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN FORMAL MANDIRI; PENGEMBANGAN PENDIDIKAN FORMAL STANDAR; PENATAAN SISTEM PEMBIAYAAN; PENGENDALIAN MUTU
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN FORMAL MANDIRI 1.
2.
3. 4. 5.
6.
Mutu dan keunggulan kompetitif pada tingkat nasional dan global; Bagi yang bersaing secara akademik dan finansial pendidikan sbg investasi masa depan; Bersifat sosial beasiswa/subsidi silang; Kontribusi dana masyarakat dominan; Dapat berbentuk sekolah umum atau kejuruan; Lembaga negeri atau swasta dapat bermitra dengan lembaga asing
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN FORMAL STANDAR BAGI MEREKA :
Menginginkan pendidikan formal standar pada jenjang SMA/K tidak melalui jalur formal mandiri ; Mengharapkan pendidikan formal bisa mempermudah dalam mencari pekerjaan; Tidak berhasil diterima dijalur formal mandiri.
MODEL PEMBIAYAAN
(dalam konteks anggaran pendidikan 20 % APBN/APBD)
JALUR Formal Mandiri Formal standar
JENJANG Dari SD PT SMA/SMK Wajar
NEGERI 4
SWASTA 5
3 1
4 2
1 = Pembiayaan penuh dari pemerintah (APBN/APBD; 2 = Pembiayaan dari pemerintah dominan, kontribusi masyarakat sbg pelengkap. 3 = Pembiayaan dari pemerintah signifikan, kekurangan dari partisipasi masyarakat. 4 = Pembiayaan dari pemerintah terbatas, kontribusi masyarakat disesuaikan dengan tingkat mutu yang dikehendaki. 5 = Tidak menerima alokasi dari pemerintah.
BIAYA PENDIDIKAN BERSUBSIDI SILANG
1.
2.
3.
4.
Kontribusi masyarakat untuk pendidikan ditanggung bersama oleh peserta didik 4 strata. Membayar kontribusi > rata-rata kontribusi per peserta didik. Membayar kontribusi = rata-rata kontribusi per peserta didik. Membayar kontribusi < rata-rata kontribusi per peserta didik. Dibebaskan dari membayar kontribusi.
PENGENDALIAN MUTU PENDIDIKAN 1.
2. 3. 4. 5.
6. 7.
Akreditasi sekolah; Ujian Nasional/Ujian Sekolah; Uji Kompetensi guru/Kepala Sekolah; Diklat Guru/Kasek; Standarisasi dan bantuan fasilitas, Sarana/prasarana pendidikan; Pembinaan siswa Mendorong partisipasi masyarakat.
PROGRAM TA 2005
Pembinaan dan Pengembangan SMA Banten Rp. 10,06 mly.; Pembinaan dan Pengembangan SMK Banten Rp. 5,9 mly.; Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Tinggi Banten Rp. 9,29 mly.
RENCANA PROGRAM TA. 2006..? 1.
2. 3. 4.
Peningkatan Akses : Fasilitasi penambahan USB, Sekolah Tumbuh dan RKB; Memberikan bea siswa; Menyelenggarakan program retrifal; Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
1.
2. 3. 4.
Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan: Diklat tenaga kependidikan dan non tenaga kependidikan; Fasilitasi pengadaan alat-alat pendidikan; Akreditasi lembaga pendidikan; Struktur kurikulum yang dikembangkan menuju: a. peningkatan kompetensi iptek b. peningkatan sensitivitas estetis c. mencerahkan kesadaran etis d. unggulnya kepribadian e. peningkatan keimanan & ketakwaan
5. 6. 7.
8. 9.
1. 2. 3. 4. 5.
Pengadaan buku pokok; Meningkatkan jumlah sekolah berstandar; Mendorong semangat kompetisi dalam bidang keunggulan sains dan teknologi (nasional/internasional); Mendorong peningkatan hasil ujian nasional; Meningkatkan daya serap lulusan (studi lanjut/ dunia kerja)
Pembinaan Siswa/Mahasiswa : Kemah kerja siswa/mahasiswa; Apresiasi seni dan budaya daerah; Lomba karya tulis ilmiah; Pembinaan olah raga; Promosi kompetensi siswa.
1.
2. 3.
4. 5. 6.
7.
PENINGKATAN EFEKTIVITAS, EFISIENSI & AKUNTABILITAS PENGELOLAAN PENDIDIKAN Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi program melalui pendekatan kolegialitas; Standarisasi penyelenggaraan pendidikan; Workshop manajemen mutu pendidikan, dan supervisi pendidikan; Revitalisasi MGMP/MGMD; Evaluasi dan supervisi penyelenggaraan kurikulum; Pemantapan data base pendidikan dan pemetaan kondisi sekolah (dlm konteks sistem informasi); Monev dalam rangka menjaga konsistensi implementasi program