MARI BELAJAR
BISNIS
Pendidikan Kewirausahaan untuk Sekolah Menengak Kejuruan dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
MODUL 6 Bagaimana Mengelola Sebuah Bisnis?
Departemen Pendidikan Nasional dan International Labor Organization (ILO), Jakarta
Hak cipta © International Training Centre, ILO 2005 Publikasi ini dilindungi hak cipta sesuai Protokol 2 Konvensi tentang Hak Cipta Internasional. Permohonan wewenang untuk menggandakan, menerjemahkan atau menyadur sebagian atau seluruh materinya harus dikirim ke International Training Centre, ILO. Permohonan dapat diajukan ke pusat pelatihan ini. Meskipun demikian, penggandaan kutipan-kutipan singkat dapat dilakukan tanpa harus memperoleh izin, dengan syarat sumbernya harus disebutkan. Mengetahui tentang Bisnis ISBN 92-0949-342-9 Diterbitkan pertama kali pada tahun 1996 Edisi kedua tahun 2000 Edisi ketiga 2002 Edisi keempat 2004 Edisi yang direvisi 2005 Istilah-istilah yang digunakan dalam buku-buku terbitan International Training Centre ILO yang sesuai dengan aturan PBB, serta penyajian materi-materi yang terkandung di dalamnya adalah bukan merupakan pendapat International Training Centre mengenai status hukum suatu negara, daerah, atau wilayah atau otoritas manapun, atau tentang batas-batas negara/daerah tersebut. Tanggung jawab atas pendapat-pendapat yang disampaikan dalam artikel, penelitian maupun kontribusi lain yang telah ditanda-tangani merupakan tanggung jawab dari masing-masing penulisnya, dan penerbitan buku ini bukan merupakan bentuk persetujuan dari International Training Centre atas pendapat-pendapat yang disampaikan didalamnya. Publikasi dan katalog atau daftar buku-buku terbitan terbaru International Training Centre dapat diperoleh di alamat berikut ini: Publications International Training Centre, ILO Viale Maestri del Lavoro 10 10127, Turin, Italy Tel: +39 11 693-6693 Fax: +39 11 693-6352 E-mail:
[email protected] http://www.itcilo.it/english/publications/index.htm
MODUL 6 BAGAIMANA MENGELOLA SEBUAH BISNIS ? ALOKASI WAKTU : 16 jam
Tujuan Modul: →
Memungkinkan
peserta
memahami
prosedur-prosedur
yang
dibutuhkan untuk mengelola sebuah bisnis
Cakupan Modul: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memilih Pasar yang sesuai………………………………………………... Memilih Lokasi Bisnis……………………………………………………... Bentuk Hukum Kepemilikan Bisnis......................................... Dana yang dibutuhkan untuk memulai Bisnis.............................. Memperoleh Dana untuk memulai Bisnis……………………………. Menjalankan Bisnis ……………………………………………………………
Halaman 3 27 39 46 57 74
I
TOPIK 1: MEMILIH PASAR YANG SESUAI
II
ALOKASI WAKTU
III
TUJUAN •
IV
•
•
2 Jam
:
Memungkinkan peserta memahami prosedur mengidentifikasi pasar yang sesuai untuk suatu bisnis.
DASAR PEMIKIRAN •
:
:
Sebuah bisnis akan besar kemungkinan berhasil apabila didasari pada barang atau jasa yang akan dibeli konsumen dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan laba. Dengan kata lain, untuk menjalankan bisnis yang berhasil dan menguntungkan, harus ada pasar dengan permintaan yang memadai untuk barang dan jasa tersebut. Banyak usaha kecil mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh masalah penentuan jenis barang dan pasar. Antusiasme calon seorang wirausaha sering menyebabkan ia melupakan konsep bisnis yang paling mendasar: "Tujuan utama bisnis adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen": Sebelum mulai mengoperasikan suatu bisnis, kita perlu menentukan apakah sudah terdapat pasar yang tersedia untuk barang atau jasa tertentu. Tujuan dari topik ini adalah untuk membahas elemen-elemen pasar dan mengidentifikasi karakteristik yang perlu diketahui tentang konsumen yang ada di sebuah pasar. Penelitian pasar akan memberikan jawaban sampai sejauh seorang wirausaha dapat mengabil porsi pasar dari produk atau jasa yang akan ditawarkan. Hal ini sangat penting khususnya ketika seorang wirausaha merencanakan untuk memulai bisnis karena semua keputusan yang berhubungan dengan kebutuhan ruang yang dibutuhkan untuk bisnis, peralatan dan bahan material atau barang jadi yang dibeli, pegawai yang akan diangkat dan lainlainnya, tergantung pada perkiraan realistis dari pasar dimana bisnis akan ditawarkan.
IV
KEGIATAN 1. Minta peserta membaca HANDOUT 1. Adakan diskusi dalam kelas tentang ke-11 pertanyaan yang ada di lembar TRANSPARANSI 1. Sebagai pertanyaan terakhir, tanyalah: "Mengapa seorang wirausaha perlu memiliki pemahaman yang luas tentang kebutuhan para konsumen sebelum memulai bisnis mereka?" 2. Perlihatkan TRANSPARANSI 2 lalu bahas jawaban-jawaban yang diberikan atas kelima pertanyaan tersebut. Bagilah peserta latihan menjadi beberapa kelompok dan
3.
4.
5.
6.
mintalah mereka mengidentifikasi "5 Pertanyaan (5 W’s)" tentang pasar untuk usaha bisnis seperti bengkel mobil, toko roti, pakaian, toko biasa, toko buku, toko penjual barang-barang kerajinan tangan. Mintalah setiap kelompok memberikan laporan tentang hasil temuan mereka kepada peserta lain di kelas tersebut. Gunakan LEMBAR KERJA 1 sebagai contoh seseorang yang memulai usaha tanpa melakukan penelitian pasar. Mintalah peserta membahas pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Mengapa bisnis bahan bangunan Frans Koy mengalami kegagalan? 2. Apa yang seharusnya Frans Koy lakukan sebelum memulai usahanya? Berdasarkan studi kasus Frans Koy, tekankan tentang perlunya melakukan penelitian pasar sebelum memulai suatu bisnis. Mintalah peserta membaca HANDOUT 2 dan 3 sebagai dasar untuk mengadakan diskusi. Diskusikan HANDOUT 4, 5,6 dengan para peserta dan jelaskan mengapa perencanaan penjualan itu penting, dan beberapa kemungkinan tentang strategi bisnis dalam hal ini penjualan Bagikan LEMBAR KERJA 2 dan bagilah peserta ke dalam kelompok. Mintatah mereka untuk melakukan perencanaan penjualan berdasarkan survei pasar yang digambarkan dalam Lembar Kerja. Kemudian minta mereka untuk mempresentasikan rencana penjualan mereka dan mendiskusikan hasil kerja mereka.
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 1
Informasi Tentang Pasar 1. Apa itu pasar? Untuk sebuah bisnis, pasar adalah seluruh masyarakat yang ada di sebuah wilayah geografis tertentu yang membutuhkan barang atau jasa serta bersedia dan mampu membelinya. Setiap bisnis menjual beberapa jenis barang atau jasa untuk masyarakat. Calon konsumen dapat digambarkan sebagai: a. Masyarakat yang membutuhkan atau menginginkan barang atau jasa. b. Masyarakat yang mampu membeli barang atau jasa. c. Masyarakat yang ingin membeli barang atau jasa. Kita perlu mempertimbangkan persaingan yang ada. Jika ada beberapa pesaing yang melayani pasar yang sama, maka kita perlu mengetahui apakah pasar tersebut cukup besar untuk menerima usaha baru. Kita juga perlu mengetahui seberapa besar perbedaan antara barang atau jasa tersebut dengan barang atau jasa para pesaing. 2. Apa yang perlu diketahui seorang wirausaha tentang calon konsumen? a. Mengenal konsumen: Pasar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok pembeli berskala besar atau beberapa karakteristik tertentu seperti berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan dan keluarga, pekerjaan, penghasilan dan tren masingmasing karateristik tersebut. b. Mengetahui apa yang diinginkan konsumen: Dengan membagi pasar menjadi beberapa kelompok, seorang wirausaha dapat dengan mudah mengetahui barang atau jasa apa yang diinginkan atau dibutuhkan masing-masing kelompok. c. Mengetahui dimana konsumen melakukan pembelian: Seorang wirausaha perlu mengetahui dimana konsumen yang ada di pasar mereka melakukan pembelian dan menentukan faktor-faktor apa saja yang membuat mereka beralih dan membeli dari tempat lain. d. Mengetahui kapan konsumen melakukan pembelian: Dengan mengetahui frekuensi konsumen melakukan pembelian (setiap hari, setiap minggu, bulan, tahun atau kadang-kadang), seorang wirausaha dapat menetapkan jam kerja yang sesuai, kapan harus memasang iklan dan berapa jumlah barang yang akan dijual pada saat-saat tertentu sepanjang tahun tersebut. e. Mengetahui cara konsumen melakukan pembelian: Dengan mengetahui cara konsumen membayar barang dan jasa, seorang wirausaha dapat menentukan kebijakan kredit dan penetapan harga yang sesuai untuk bisnis tersebut.
3. Dimana kita dapat memperoleh informasi tentang konsumen? Informasi tentang konsumen dapat diperoleh dari asosiasi-asosiasi dagang (publikasi), KADIN, badan-badan pemerintah (Pegawai Dinas Perdagangan Daerah), koran dan majalah, dan dengan melakukan penelitian sendiri yaitu dengan mengadakan survei pasar di lingkungan masyarakat setempat. 4. Apa itu konsep pemasaran? Salah satu hal terpenting yang perlu dilakukan para pemilik usaha kecil adalah memahami dan menyusun program-program pemasaran untuk memasarkan barang dan jasa mereka. Program-program pemasaran modern biasanya disusun berdasarkan "konsep pemasaran" dan kinerja pemasaran dimana pemilik usaha perlu memfokuskan upaya-upaya mereka untuk mengidentifikasi, memenuhi serta menindak-lanjuti kebutuhan para konsumen, yang semua ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Pemasaran didasarkan pada fakta bahwa: (a) semua kebijakan dan kegiatan usaha perlu diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dan (b) volume penjualan yang menguntungkan adalah lebih baik dari volume penjualan yang besar. Sewaktu menerapkan konsep pemasaran ini, usaha kecil perlu: a. b. c. d.
mengetahui kebutuhan konsumen mereka (penelitian pasar); menganalisa keunggulan kompetitif mereka (strategi pemasaran); memilih pasar-pasar mana yang akan dilayani (target pemasaran); dan mengetahui cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasar tersebut (market mix).
5. Apa itu penelitian pasar? Program penelitian pasar berskala kecil yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para konsumen dan/atau calon konsumen, dapat membantu seorang wirausaha dalam memahami masalah dan ketidak-puasan para konsumen serta apa yang dibutuhkan seorang wirausaha untuk mengatasi masalah tersebut, atau barang dan jasa baru apa yang dapat ditawarkan dengan sukses. Penelitian pasar juga perlu mengidentifikasikan kecenderungan masyarakat yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan laba. Kecenderungan masyarakat, perkembangan hukum serta kondisi perekonomian setempat perlu dipantau agar dapat mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada. Di samping itu, kegiatan yang dilakukan pesaing juga perlu dipantau; pesaing dapat saja bergabung atau meninggalkan pasar tersebut. Sebagai contoh, kita perlu mengetahui strategi-strategi yang diterapkan para pesaing, yaitu bagaimana cara mereka bersaing?. 6. Apa itu strategi pemasaran? Strategi pemasaran mencakup upaya untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok konsumen (target pasar) yang dapat dilayani usaha kecil dengan cara yang lebih baik dari pesaing, serta upaya untuk membuat tawaran produk, harga, distribusi, promosi serta layanan untuk target pasar melalui pengelolaan bauran pemasaran. Idealnya,
strategi ini harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak dapat terpenuhi di pasar tersebut dan yang menunjukkan kemungkinan ukuran dan laba yang memadai. Tentu saja usaha kecil tidak dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat, untuk itu mereka harus mampu menganalisa pasar dan kemampuannya sendiri agar dapat difokuskan pada pasar yang ditargetkannya. 7. Apa itu target pasar? Pemilik usaha kecil punya sumber daya yang terbatas untuk membiayai kegiatan pemasaran mereka. Memfokuskan upaya-upaya pemasaran mereka pada satu atau dua segmen pasar yang utama merupakan basis dari target pemasaran mereka. Cara-cara utama untuk menggolongkan pasar adalah: a. Pembagian secara geografis: melayani kebutuhan konsumen di wilayah geografis tertentu (misalnya, toko di sebelah mungkin memasang iklan hanya untuk mereka yang tinggal dalam radius satu setengah kilometer dari toko tersebut). b. Pembagian menurut konsumen: mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang kemungkinan besar akan membeli barang tersebut sebelum mencoba menarik perhatian konsumen baru. 8.
Apa itu Bauran Pemasaran? Bauran Pemasaran digunakan untuk menjelaskan bagaimana pemilik usaha dapat menggabungkan keempat bidang berikut ini menjadi satu program pemasaran yang bersifat menyeluruh. a. Barang atau Jasa: strategi-strategi produk yang efektif untuk usaha kecil mencakup konsentrasi pada sedikit jenis barang atau jasa, mengembangkan barang atau jasa yang sangat khusus, atau menyediakan paket barang atau jasa yang memiliki sejumlah layanan yang berbeda. b. Promosi: bidang pemasaran ini mencakup pemasangan iklan, keahlian menjual dan kegiatan-kegiatan promosi lainnya. Secara umum, keahlian menjual adalah hal yang wajib dilakukan untuk usaha-usaha kecil karena kemampuan mereka yang terbatas untuk memasang iklan secara besar-besaran. c. Tempat/Distribusi: produsen dan pedagang grosir harus menentukan cara yang tepat untuk mendistribusikan barang-barang mereka. Umumnya, produsen berskala kecil bekerja melalui distributor atau agen yang sudah mapan. Pedagang eceran berskala kecil perlu mempertimbangkan faktor biaya dan arus barang sebagai dua faktor penting dalam memilih lokasi bisnis. Dengan kata lain, lokasi dengan biaya rendah dan arus barang yang rendah berarti mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk dapat meningkatkan arus barang.
Sifat barang/jasa juga penting dalam menentukan lokasi. Apabila sebagian besar pembelian dilakukan untuk membeli barang-barang ringan (misalnya soda atau permen), maka dibutuhkan arus barang dan kelayakan yang sangat tinggi. Di sisi lain, lokasi kurang penting untuk barang/jasa yang dicari sendiri oleh konsumen (misalnya barang-barang pasokan untuk hotel). d. Harga: menentukan besarnya harga dan/atau kebijakan harga (termasuk pemberian kredit) merupakan faktor penting yang mempengaruhi total penghasilan. Secara umum, harga yang lebih tinggi berarti volume yang rendah dan demikian pula sebaliknya; namun usaha-usaha kecil sering menerapkan harga-harga yang lebih tinggi karena mereka menawarkan layanan yang bersifat pribadi. 9. Bagaimana cara mengevaluasi kinerja pemasaran? Setelah menentukan program pemasaran, pemilik usaha perlu mengevaluasi keputusan-keputusan mereka. Standar kinerja perlu ditetapkan agar hasilnya dapat dievaluasi berdasarkan standar-standar tersebut. Data yang tepat tentang norma industri dan kinerja di masa lalu merupakan basis untuk membandingkan kinerja saat ini. Pemilik usaha perlu mengevaluasi kinerja pemasaran mereka minimal tiga bulan sekali. Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang penting: Apakah bisnis telah berjalan seoptimal mungkin untuk berorientasi pada konsumen? Apakah pekerja sudah memastikan terpenuhinya kebutuhan konsumen dan konsumen sudah merasa puas dan ingin kembali lagi? Dapatkah konsumen menemukan apa yang mereka inginkan dengan harga bersaing? 10. Bagaimana cara menganalisa kelayakan barang atau jasa? Konsumen membeli barang atau jasa untuk kebutuhan pribadi mereka dan bukan untuk mencari untung. Konsumen membeli untuk memuaskan diri mereka atau untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan keluarga mereka. Konsumen membeli barang atau jasa karena mereka ingin memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Konsumen termotivasi untuk membeli atas dasar dua alasan pokok berikut ini: Alasan emosional : gengsi dalam hal penampilan diri, pencapaian sosial, ambisi, kebersihan, hiburan, banyak waktu senggang. Kebutuhan rasional : daya tahan, kegunaannya ekonomis, harga ekonomis, praktis, pengoperasiannya efisien, kegunaannya dapat diandalkan. Para Psikolog menyatakan, bahwa perilaku pembelian konsumen pertama-tama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pokok tertentu. Kebutuhan-kebutuhan yang sangat pokok ini mencakup kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Mereka yang hanya memiliki sumber daya keuangan yang sedikit membutuhkan barang dan jasa
yang terbaik sesuai dengan uang yang mereka miliki. Terbaik dalam hal kuantitas, kualitas dan dapat diandalkan. Banyak konsumen tidak mau mengakui bahwa barang dan jasa yang mereka beli adalah untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka. Namun sebagian besar ahli jiwa percaya bahwa gengsi dalam hal penampilan pribadi adalah motif pembelian yang bersifat emosional. Biasanya, motif-motif tertentu kelihatan lebih rasional ketimbang motif-motif yang lain. Dikarenakan masyarakat menganggap diri mereka sebagai individu yang rasional, mereka cenderung memberi alasan mengapa mereka melakukan pembelian dengan cara yang sangat logis. Untuk mencapai sukses dalam memasarkan barang atau jasa, seorang wirausaha perlu mengetahui apa motif konsumen membeli barang atau jasa. 11. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasar konsumen? Pasar konsumen tengah mengalami perubahan secara konstan. Sebagian besar faktor berikut ini telah mendorong terjadinya perubahan-perubahan perilaku konsumen selama beberapa tahun belakangan ini. • Perubahan populasi, seperti perubahan dalam hal penyebaran penghasilan berdasarkan usia, termasuk peningkatan daya beli secara keseluruhan dan jumlah uang yang digunakan untuk membeli "barang-barang mewah": • Perubahan gaya hidup dan perilaku. • Prosentase tenaga kerja perempuan yang lebih tinggi. • Waktu senggang yang lebih banyak. • Maraknya pembelian secara kredit. • Meningkatnya jumlah tenaga kerja kelas atas dan tenaga kerja terampil. • Tingkat pendidikan masyarakat yang lebih tinggi secara keseluruhan. • Tingkat inflasi yang tinggi. • Perubahan teknologi (Telepon Seluler / handphone). Seorang wirausaha perlu mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada perilaku para konsumen. Seorang wirausaha mungkin perlu mengubah atau memperbaiki kebijakan dan prosedur pemasaran mereka. Meramalkan perubahan pasar adalah tugas yang sangat penting tetapi sulit dilakukan. Informasi tentang pasar harus dikumpulkan dan dianalisa secara terus-menerus.
TRANSPARANSI 1
Modul 6: Topik 1
Pertanyaan-Pertanyaan Yang Terkait Dengan Informasi Pasar 1.
Apa itu pasar?
2.
Apa yang perlu diketahui seorang wirausaha tentang calon konsumen?
3.
Dimana kita dapat memperoleh informasi tentang konsumen?
4.
Apa itu konsep pemasaran?
5.
Apa itu penelitian pasar?
6.
Apa itu strategi pemasaran?
7.
Apa itu target pemasaran?
8.
Apa itu bauran pemasaran?
9.
Bagaimana cara mengevaluasi kinerja pemasaran?
10.
Bagaimana cara menganalisa kelayakan barang atau jasa?
11.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasar konsumen?
TRANSPARANSI 2
Modul 6: Topik 1
Lima Kata Tanya Tentang Pasar (5 W)
"Lima kata tanya (5 W)" adalah kerangka acuan yang dapat digunakan seorang wirausaha untuk mengumpulkan data tentang potensi pasar agar dapat lebih memahami dan memprediksi perilaku para pembeli. Ingat : ada lima kata tanya (yaitu Siapa / Who, Apa / What,
Kapan / When, Dimana / Where dan Mengapa / Why) yang memiliki faktor dan elemen tertentu untuk setiap kata tanya tersebut.
TRANSPARANSI 2 (lanjutan)
Pertanyaan 1. Siapa Konsumen saya ? (Who)
Modul 6: Topik 1
Faktor Demografis
Elemen
Populasi: jumlah, pertumbuhan, penurunan, pergerakan (keluar masuk), usia (rata-rata, kecenderungan), status perkawinan (jumlah, kecenderungan) Pendidikan: jumlah sekolah (semua level), tingkat pendidikan (rata-rata, kecenderungan). Struktur keluarga: jumlah, komposisi, kecenderungan. Perekonomian: tingkat penghasilan individu, kepemilikan (lahan, tempat tinggal, mobil, modal). Perumahan: usia, permulaan, pola kepemilikan, jumlah unit yang disewakan, kecenderungan.
2. Apa yang mereka butuhkan? (What)
Barang atau jasa
Penelitian pasar (formal) Observasi secara informal.
3. Kapan mereka membeli? (When)
Waktu
Siklus bisnis Siklus barang Siklus konsumen
4. Dimana mereka membeli? (Where)
Lokasi
Pasar Tenaga kerja anda Transportasi Lokasi yang cocok (factor-faktor pribadi) Minat masyarakat
Daya beli masyarakat Kebiasaan dan kecenderungan untuk
5. Mengapa mereka membeli? (Why)
Permintaan yang efektif
membeli
HANDOUT 2
Modul 6: Topik 1
Mengetahui Pesaing Anda Menganalisa Persaingan Dalam membuka usaha baru, kita perlu mempertimbangkan persaingan yang ada, namun kita tidak perlu mengambil resiko bila persaingan yang ada terlalu besar. Lebih baik jika kita memilih jenis usaha lain apabila persaingan yang ada terlalu besar. Anda harus mengenal pesaing maupun konsumen Anda. Hasil usaha akan dicapai setelah mengalahkan pesaing Anda. Cara terbaik melakukannya adalah dengan mengetahui siapa pesaing Anda dan sistem pengoperasian mereka. Sayangnya, banyak seorang wirausaha tidak pernah berupaya mengetahui pesaing mereka sampai segala sesuatunya sudah menjadi bubur. Untuk mengetahui pesaing mereka, langkah-langkah berikut ini perlu diambil oleh para seorang wirausaha. Langkah 1: Mengidentifikasi pesaing Anda A. Pesaing Langsung: buatlah daftar semua pesaing Anda berdasarkan nama, alamat dan jenis usaha mereka. B. Pesaing Tak Langsung: buatlah daftar nama, alamat dan jenis usaha semua perusahaan yang menyediakan barang dan/atau jasa, walaupun tidak persis sama, yang dapat digunakan sebagai pengganti barang dan/atau jasa yang Anda tawarkan. Langkah 2: Menganalisa bisnis-bisnis yang baru berdiri dan bisnis-bisnis yang mengalami kegagalan. A. Buatlah daftar bisnis-bisnis kompetitif yang telah berdiri selama dua tahun terakhir. B. Buatlah daftar bisnis-bisnis kompetitif yang gulung tikar selama dua tahun terakhir. C. Analisa alasan di balik kegagalan bisnis-bisnis tersebut selama dua tahun terakhir ini. Faktor atau serangkaian faktor apa yang menciptakan optimisme bisnis-bisnis baru yang sukses? Faktor atau serangkaian faktor apa yang ada dalam bisnis-bisnis yang mengalami kegagalan? Langkah 3: Menganalisa bisnis yang sudah ada A. Perkirakan total penjualan dan laba setiap pesaing Anda. B. Nilailah pesaing Anda dalam hal harga, mutu barang atau jasa, fasilitas, promosi dan penjualan. ¾ Berapa harga yang mereka tawarkan? Bagaimana mutu barang dagangan mereka? Berapa besar biaya yang mereka gunakan untuk memasang iklan? ¾ Layanan ekstra apa saja yang mereka tawarkan? Apakah kondisi penjualan mereka bersifat fleksibel? Apakah kantor mereka berlokasi di daerah yang mahal, sedang atau murah?
¾ Apakah proses dan peralatan produksi mereka tergolong modern? Apakah pekerja mereka sudah sangat terlatih? Apakah pekerja mereka diberi upah yang tinggi? C. Perhatikan apakah ada kaitan antara perusahaan-perusahaan yang sukses dengan sistem pengoperasian yang mereka terapkan? Yaitu apakah perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kesamaan dalam metoda penetapan harga, penjualan dan/atau produksi? Analisa yang menyeluruh terhadap metoda-metoda pengoperasian berdasarkan total penjualan dan laba perusahaan mereka akan menghasilkan informasi penting. Langkah 4: Membandingkan pengelolaan bisnis yang Anda usulkan dengan pesaing Anda A. Sebutkan keunggulan barang dan/atau jasa Anda dalam hal harga, kinerja, mutu, daya tahan dan visibilitasnya bila dibandingkan dengan pesaing Anda. B. Jelaskan mengapa metoda pengoperasian bisnis Anda akan lebih berhasil bila dibandingkan dengan pesaing Anda. C. Jika Anda ingin beroperasi dengan cara yang sama dengan bisnis-bisnis lain, maka Anda perlu menjelaskan mengapa: 1. Potensi pasar cukup besar untuk membantu Anda dan perusahaan-perusahaan lain secara menguntungkan; atau 2. Pasar tidak dapat membantu semua pesaing namun bisnis Anda akan menjadi bisnis yang lebih efisien dan/atau efektif. D. Jika Anda ingin beroperasi dengan cara yang berbeda dari pesaing Anda, maka Anda perlu menjelaskan mengapa perusahaan lain tidak menggunakan cara ini. Apakah bisnisbisnis lain tidak tahu adanya peluang ini? Atau apakah mereka sudah mengetahui hal yang belum Anda ketahui?
LEMBAR KERJA 1
Modul 6: Topik 1
Bahan Bangunan "Frans Koy" Frans Koy adalah seorang guru muda yang tinggal di sebuah kota kecil. Setelah pindah ke kota itu, Frans Koy bergaul dengan banyak orang karena tampaknya ia memang suka bergaul dan sering ikut dalam kegiatan-kegiatan masyarakat di kota itu. Frans Koy ingin memperoleh uang lebih dan untuk itu, ia ingin membuka suatu bisnis. Istrinya mendorongnya untuk mencoba cara lain yang dapat menghasilkan pemasukan yang lebih besar dari sekedar mengajar. Frans Koy mendengar melalui seorang temannya bahwa ada stok bahan bangunan yang dijual di kota lain. Pemilik toko bahan bangunan tersebut telah meninggal dunia. Dengan berbekal uang sebesar 20 juta Rupiah, Frans Koy ingin membeli beberapa bahan bangunan. Sambil melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada di kotanya, ia lalu menyewa sebuah toko kosong yang terletak di antara dua buah toko eceran. Salah satu toko ini adalah toko pakan hewan sedangkan toko yang satu lagi adalah toko bahan bangunan yang sudah lama berdiri dan dimiliki oleh seorang wirausaha separoh baya yang pintar. Walaupun seorang bankir setempat telah menyarankan Frans Koy agar tidak meninggalkan pekerjaannya sebagai guru, namun ia bersikeras untuk tetap meninggalkan pekerjaannya dan mengambil tabungannya sebesarnya 50 juta Rupiah dan mulai menjalankan bisnis bahan bangunannya. Seorang wirausaha-seorang wirausaha lain di kota itu merasa adanya agen bahan bangunan baru tidak akan mampu meraih sukses. Salah seorang pengecer lokal mengatakan bahwa kota kecil itu tidak mampu menyediakan pasar yang cukup untuk dua toko bahan bangunan. Setelah membuka tokonya, Frans Koy memasang papan promosi di jendela tokonya: "Buka dari jam 6 pagi sampai 10 malam. Juga dapat dihubungi di luar jam kerja:" Frans Koy mengira dengan cara seperti ini ia dapat bersaing dengan toko bahan bangunan yang sudah berdiri lama di sebelah tokonya. Selama hari kerja, toko bahan bangunan Frans Koy adalah satu-satunya toko di kota itu yang tetap buka sesudah jam 6 sore. Jam kerja toko Frans Koy lama namun tidak menghasilkan banyak penjualan. Konsumen yang tertarik pada Frans Koy hanya segelintir orang yang menggunakan fasilitas kredit yang membeli barang dari toko baru tersebut dengan fasilitas kredit dan bukan membayar tunai. Tak lama kemudian Frans Koy mendapati stok barangnya menipis namun ia tidak punya uang untuk membeli stok baru, dan ia tidak dapat meminjam uang agar bisnisnya tetap bertahan. Akibat persaingannya dengan toko bahan bangunan lama yang terletak di sebelahnya, bisnis Frans Koy hanya mampu bertahan selama delapan belas bulan. Tidak pernah ada banyak peluang untuk mencapai sukses. Pasar untuk barang-barang bahan bangunan di kota itu terlalu kecil untuk mendukung dua toko bahan bangunan. Bahkan manajer terbaik sekalipun
tidak mampu membuat toko Frans Koy sukses. Ia menyesal karena tidak meneliti segala sesuatunya lebih seksama sebelum mulai menjalankan bisnis tersebut. Mungkin gaji guru tidak terlalu buruk. Pertanyaan diskusi: 1.
Mengapa bisnis bahan bangunan Frans Koy mengalami kegagalan?
2.
Apa yang seharusnya Frans Koy lakukan sebelum memulai bisnisnya?
HANDOUT 3
Modul 6: Topik 1
Mengadakan Penelitian Pasar Anda mungkin memiliki barang atau jasa yang sangat cocok untuk ditawarkan kepada masyarakat. Namun salah satu kunci keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis adalah mengetahui apakah ada cukup konsumen yang bersedia membeli barang atau jasa Anda secara teratur. Harga barang atau jasa tersebut harus dapat menghasilkan marjin keuntungan yang memadai, agar bisnis Anda dapat terus bertahan atau bahkan lebih berkembang lagi. Sebelum menanamkan modal Anda untuk usaha, Anda perlu mengetahui apakah ada pasar yang belum terpenuhi kebutuhannya. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini perlu dijawab untuk mengetahui apakah pesaing Anda sedang beroperasi di bidang usaha yang Anda usulkan.
Apakah pasar sedang berkembang dengan tingkat perkembangan yang memungkinkan hadirnya sebuah bisnis baru? Saat pasar sedang mengalami penurunan, bagaimana Anda dapat merebut pangsa pasar dari pesaing Anda? Seberapa besar perbedaan antara barang atau jasa Anda dengan apa yang dimiliki pesaing Anda? Apakah Anda sudah mengetahui segmen pasar mana yang perlu dilayani?
Langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan survei pasar Pelaksanaan survei pasar melibatkan langkah-langkah berikut ini: 1. Menetapkan tujuan diadakannya survei pasar dan informasi apa yang diperlukan. 2. Menyusun informasi rinci tentang survei pasar misalnya: Sumber informasi, Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan penelitian tersebut, Metodologi yang akan diterapkan untuk mengumpulkan informasi, Menyusun rencana aksi. 3. Memilih sampel dan menetapkan kontak dan kunjungan apa yang perlu dilakukan. 4. Menyusun kuesioner dan rencana untuk mengadakan wawancara survei. 5. Mengumpulkan dan menganalisa data. 6. Menyusun laporan tentang hasil temuan. Bagi seorang wirausaha baru, masalah besar yang akan mereka hadapi dalam mengadakan survei pasar adalah mereka tidak mengetahui sumber dan kontak tertentu untuk memperoleh informasi.
Sumber Informasi Sumber informasi dapat dibagi menjadi: 1. Sumber Data Primer : informasi yang berasal dari hasil kontak dengan mereka yang terlibat langsung dalam kegiatan terkait. Untuk survei barang-barang perabotan, misalnya, informasi yang diperoleh dari para produsen atau pedagang grosir perabotan akan menjadi sumber data yang utama. 2. Sumber Data Sekunder: data yang sudah ada dan dapat digunakan dalam investigasi. Informasi ini mungkin tidak dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Informasi ini dapat diperoleh dari asosiasi dagang/produsen atau data-data yang sudah dipublikasikan.
Petunjuk dalam Mengadakan Survei Pasar Petunjuk-petunjuk berikut ini dapat digunakan untuk membantu seorang wirausaha dalam mengadakan survei pasar secara efektif dan sistematis.
Prasangka yang bersifat pribadi dapat menimbulkan faktor yang negatif dalam mengumpulkan informasi dari berbagai kalangan masyarakat. Bersikaplah sabar dan giat dalam mengumpulkan informasi selama survei berlangsung. Jangan berikan informasi kepada orang lain. Catatlah informasi segera setelah Anda mengunjungi seseorang. Hindari menulis atau melihat kertas-kertas Anda saat mewawancarai seseorang. Urutan pertanyaan, keterlibatan dan komitmen untuk memperoleh informasi adalah faktor-faktor penting dalam mencapai survei pasar yang berhasil. Cara terbaik mendekati pesaing Anda adalah dengan mengunjungi mereka sebagai calon konsumen. Anda dapat menunjukkan minat Anda untuk membantu menjual produk-produk mereka.
Setelah survei selesai, laporan rinci tentang hasil temuan Anda perlu disusun dalam bentuk tulisan. Laporan tentang survei pasar ini dapat membantu Anda menilai kelayakan pemasaran produk Anda. Laporan ini juga dapat dijadikan dokumen yang penting untuk meyakinkan lembaga-lembaga keuangan tentang pemahaman Anda mengenai pasar tersebut.
HANDOUT 4
Modul 6: Topik 1
Menyusun Rencana Penjualan Bagian yang penting dalam laporan penelitian pasar adalah menyusun rencana penjualan. Seorang wirausaha dalam suatu bisnis harus punya bayangan atau gambaran secara nyata realistis tentang berapa banyak produk atau jasa yang dapat dijual dalam jangka pendek. Untuk itu, berdasarkan temuan survey pasar ia menyiapkan rencana penjualan bulanan secara umum untuk 12 bulan ke depan. Bila bisnis tersebut menawarkan beberapa produk atau pelayanan dengan harga beragam, ramalan ini harus dibuat untuk tiap produk atau pelayanan secara tersendiri. Namun, seorang penjual eceran atau seorang penjual grosir dengan produk berjumlah besar akan membuat rencana penjualan untuk kelompokkelompok utama produk dengan suatu harga rata-rata. Suatu rencana penjualan memiliki tiga elemen: kuantitas produk yang harus terjual, harga dari produk dan jumlah harga dikalikan kuantitas, dan harga dari turnover. Turnover adalah jumlah yang diterima bisnis tersebut dari penjualan selama satu bulan (turnover bulanan) atau selama satu tahun (turnover tahunan), atau jumlah barang/jasa yang paling laku terjual dan paling sering dibeli oleh pelanggan. Rencana Penjualan Perusahaan XYZ Tahun ………….. Bulan
Jan Feb
Mar
Apr
Mei Jun
Jul Ags Sept
Old Nov
Des
Penjualan Harga/Unit Turnover Rencana penjualan juga akan mencerminkan variasi musiman dalam bisnis, misalnya suatu restoran di pantai akan mendapatkan lebih banyak konsumen di musim kemarau daripada musim hujan, atau suatu toko penjahit yang menjual seragam sekolah akan menjual produknya paling banyak ketika tahun pelajaran sekolah dimulai. Dari rencana penjualan, seorang wirausaha akan mengetahui kapan ia membutuhkan bahan mentah atau barang dan berapa uang yang ia harapkan untuk didapatkan setiap bulannya. Seorang wirausaha yang sudah lama melakukan bisnis akan memahami dari pengalamannya bagaimana bisnis berjalan sepanjang tahun. Namun suatu survey pasar harus dilakukan secara teratur, terutama ketika rencana penjualan tidak tercapai atau si seorang wirausaha akan mengembangkan bisnisnya dan menawarkan produk baru.
Seseorang yang akan memulai bisnis baru harus benar-benar memperhatikan survey pasar karena ia harus benar-benar pasti bahwa produk atau jasa tersebut dapat terjual dalam jumlah dan dengan harga yang ditetapkan.
Ingat :
Kelangsungan bisnis tersebut bergantung pada uang penjualan. Penjualan hanya dapat diperkirakan sampai tingkat tertentu, bahkan dengan melakukan penghitungan yang baik Ketepatan dari penghitungan tergantung dari kualitas data yang digunakan Informasi yang disediakan oleh peneliti pasar tidak selalu tepat, jadi beberapa scenario yang berbeda harus diperhitungkan dalam perencanaan; Sikap pemain lain dan masukanya pemain baru dalam pasar tetap menjadi resiko setiap bisnis. Pengaruh-pengaruh semacam itu sangat sulit untuk dihitung/diteliti, namun sangat penting dalam suksesnya suatu bisnis; Dengan kalkulasi yang baik/penelitian pasar seorang wirausaha dapat megurangi resiko memulai suatu wirausaha. Namun, memulai suatu usaha akan selalu menjadi suatu resuko karena tidak semua pengaruh dapat diperkirakan.
Contoh Pembuatan Rencana Penjualan Amirall Ghaprank sambil sekolah di sebuah SMK, dia menjalankan bisnis pembibitan dan penjualan Anggrek di wilayah Batu-Malang. Hasil penjualannya selama ini sangat memuaskan karena disamping batu sebagai wilayah pariwisata, kondisi geografis yang sangat mendukung sehingga resiko pembibitan dan kerugian bisa dihindari. Harga penjualan “anggrek bulan” sebesar Rp. 50.000 per buah, dan “anggrek panda” sebesar Rp. 100.000. Berdasarkan pengalaman penjualan kelompok penjual tahun kemarin berhasil menjual : ¾ Sebanyak 50.000 buah bunga “anggrek bulan” market share saudara ghaprank sebesar 10% ¾ Sebanyak 40.000 buah bunga “anggrek panda”. market share saudara ghaprank sebesar 5% Sedangkan kecenderungan penjualan dapat diperkirakan sebagai berikut : Jenis Anggrek
Jan Feb
Anggrek Bulan Anggrek Panda
15% 20%
Mar Apr
Mei
9% 10% 2% 8% 7% 8% 5% 8%
Jun Jul
6% 5%
Ags
Sep Okt Nav
6% 10% 6% 8%
6% 4% 2% 6% 3% 5%
Des
22% 19%
Dengan toleransi kesalahan/margin error atas prediksi 10% (Optimis +10%, & Pesimis -10%) Rencana penjualan dan turnover usaha saudara Ghaprank dapat diuraikan sebagai berikut :
RENCANA PENJUALAN DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR ( MARKET SHARE ) 10% Anggrek Bulan Market Share : Deskripsi
10% X 50.000 = 5.000 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
Jumlah
15%
9%
10%
2%
8%
6%
6%
10%
6%
4%
2%
22%
100%
Penjualan
750
450
500
100
400
300
300
500
300
200
100
1,100
Harga/unit
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
Turn Over diharap
3,750,000
2,250,000
2,500,000
500,000
2,000,000
1,500,000
1,500,000
2,500,000
1,500,000
1,000,000
500,000
5,500,000
25,000,000
- 10%Margin Error
3,375,000
2,025,000
2,250,000
450,000
1,800,000
1,350,000
1,350,000
2,250,000
1,350,000
900,000
450,000
4,950,000
22,500,000
+ 10%Margin Error
4,125,000
2,475,000
2,750,000
550,000
2,200,000
1,650,000
1,650,000
2,750,000
1,650,000
1,100,000
550,000
6,050,000
27,500,000
5,000
Anggrek Panda Market Share : Deskripsi Penjualan Harga/unit
5% X 40.000 = 2.000 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
20%
7%
8%
5%
8%
5%
6%
8%
6%
3%
5%
19%
400
140
160
100
160
100
120
160
120
60
100
Jumlah 100% 380
2,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
Turn Over diharap
4,000,000
1,400,000
1,600,000
1,000,000
1,600,000
1,000,000
1,200,000
1,600,000
1,200,000
600,000
1,000,000
3,800,000
20,000,000
- 10%Margin Error
3,600,000
1,260,000
1,440,000
900,000
1,440,000
900,000
1,080,000
1,440,000
1,080,000
540,000
900,000
3,420,000
18,000,000
+ 10%Margin Error
4,400,000
1,540,000
1,760,000
1,100,000
1,760,000
1,100,000
1,320,000
1,760,000
1,320,000
660,000
1,100,000
4,180,000
22,000,000
Perkiraan Turn Over tahunan dapat dihitung sebagai berikut : Turn over Anggrek Bulan
22.500.000
s.d
27.500.000
Turn over Anggrek Panda
18.000.000
s.d
22.000.000
Turn over Keseluruhan
40.500.000
s.d
49.500.000
Jadi perkiraan penjualan / rencana penjualan untuk tahun depan berkisar antara Rp. 405.000.000 s.d 495.000.000 per tahun
LEMBAR KERJA 2
Modul 6: Topik 1
Mengembangkan Rencana Penjualan Hendra baru saja lulus dari lembaga pelatihan kejuruan, dimana ia belajar menjahit. Temannya Ika bekerja sebagai pramuniaga di sebuah butik. Karena kemampuan penjualan Ika, pengalaman bisnisnya dan ketrampilan teknis Hendra, mereka merasa bahwa mereka akan menjadi suatu tim yang baik untuk membuka suatu toko jahit. Keduanya sedang mempertimbangkan bekerja mandiri sebagai pilihan karir, bukan hanya karena mereka sudah mengambil kelas pelatihan kewirausahaan selama pelatihan mereka, namun juga karena mereka menemukan suatu kesempatan yang baik: sebuah sekolah baru akan dibuka di suatu daerah pinggiran kota berukuran sedang yang sedang berkembang pesat, yang berjarak sekitar 70 kilometer dari ibu kota. Karena mereka berdua tinggal di kota tersebut sebelum pelatihan mereka, mereka tahu bisnis-bisnis lokal dan situasi di sana dengan cukup baik dan mereka menyadari bahwa pada saat ini belum ada toko seragam di pinggiran kota tersebut, sementara seragam merupakan suatu keharusan di tiap sekolah. Karena kesempatan ini, mereka sangat tertarik untuk memeriksa apakah ada pasar yang sesuai untuk membuka suatu toko baru. Gagasan bisnis mereka adalah untuk membeli seragam yang diproduksi secara massal di pabrik di ibu kota, menyesuaikan seragam ini sesuai dengan kebutuhan sekolah tersebut, dan menjualnya di toko mereka sendiri. Mereka mau menjual seragam ini dalam suatu paket yang akan mencakup semua yang dibutuhkan: jaket, celana panjang/rok, kemeja, kaus kaki, sepatu, dasi, dan lain-lain. Dengan mempertimbangkan harga yang ditawarkan oleh pesaing mereka, mereka telah menghitung bahwa harga dari setiap paket seragam adalah Rp. 500.000 (untuk laki-laki dan perempuan). Sekolah tersebut baru-baru ini mengumumkan prasyarat untuk seragam. Ika dan Hendra sudah mencoba memproduksi seragam tersebut sesuai dengan prasyarat dan telah menunjukkan prodyuk mereka kepada pejabat sekolah yang bertanggung jawab perihal seragam. Pejabat tersebut cukup puas dengan hasil kerja mereka dan berjanji untuk mengikutsertakan bisnis Ika dan Hendra dalam daftar toko yang direkomendasikan sekolah yang akan dibagikan kepada orang tua. Walaupun situasi ini nampaknya menjanjikan Ika dan Hendra memutuskan untuk melakukan suatu penelitian pasar dengan dibantu oleh seorang konsultan bisnis untuk melijat apakah ada pasar yang sesuai untuk memulai suatu bisnis. Penelitian mereka menghasilkan informasi sebagai berikut. Ada tiga toko lain di kota tersebut, yang juga menawarkan seragam dan dapat dimasukan juga kedalam daftar toko yang direkomendasikan sekolah. Dibanding dengan toko-toko lain itu, Ika dan Hendra melihat keuntungan kompetitif bisnis mereka sebagai berikut:
¾ Lokasi: Mereka mengharapkan bahwa keuntungan pertama mereka adalah lokasi. Tidak ada toko lain di pinggiran kota tersebut dan di radius 3km dari sekolah. ¾ Toko Serba Ada: Tidak ada toko lain yang n=menawarkan seragam dan sepatu yang disyaratkan sekolah baru tersebut dalam satu paket. Namun begitu toko Ika dan Hendra dan sekolah baru tersebut dibuka, toko-toko lain kemungkinan akan cepat beradaptasi dengan situasi baru itu. ¾ Harga dan Kompetisi: Ika dan Hendra berpikir bahwa mereka bisa memberikan harga bersaing dengan para saingan mereka dengan harga Rp. 500.000 tersebut. Namun mereka harus mempertimbangkan bahwa saingan mereka mungkin akan dapat mengurangi harga karena kompetisi yang semakin tinggi. Jadi Hendra dan Ika mencari tahu dimana dan dengan harga berapa para saingan mereka membeli bahan bakunya. Kompetisi dalam bisnis seragam sekolah / permak tidak begitu tinggi karena konsumen nampaknya lebih menyukai toko-toko yang berlokasi dekat sekolah atau ke rumah mereka. Hendra dan Ika berasumsi bahwa pemilik toko-toko lain di kota tersebut cukup puas dengan pangsa pasar (market-shares) mereka karena mereka sedikit sekali melakukan kegiatan pemasaran dan periklanan. Semua toko-toko tersebut telah melakukan bisnis selama beberapa tahun, menawarkan harga yang mirip, dan melayani sekolah-sekolah yang lain. Namun sebagaimana yang telah ditunjukkan penelitian mereka, satu pesaing mungkin dapat menawarkan harga yang lebih rendah karena ia membeli bahan bakunya lebih murah dari Hendra dan Ika, tapi ia berlokasi cukup jauh dari sekolah ± 7 km jauhnya - dan menggunakan kain berkualitas rendah. Sejauh ini tidak ada bisnis lain yang menampaknya menyadari kesempatan tersebut. Sekolah dasar baru di pinggiran kota itu akan mulai dengan 250 peserta. Perkiraan resmi dari pemerintah menyatakan bahwa selama 4 tahun pertama sekolah itu akan secara bertahap meningkatkan jumlah pesertanya ke 1000 dan kemudian akan tetap pada tingkat itu. Setiap peserta yang masuk ke sekolah tersebut akan harus membeli seragam baru. Melalui survei berbasis kuesioner, Ika dan Hendra dapat mengumpulkan informasi lebih banyak tentang konsumen potensial mereka. Mereka melakukan pengumpulan pendapat dari orang tua 250 peserta di pinggiran kota itu yang akan mulai belajar di sekolah baru tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa 70% dari orang tua anak-anak ini menyukai gagasan paket seragam dengan harga Rp. 500.000 yang cukup kompetitif dari toko yang dekat dan mereka akan mempertimbangkan untuk membelinya. 20% menyatakan bahwa mereka belum memikirkan untuk membeli seragam sekolah. 10% menjawab bahwa mereka akan mencari harga yang paling murah dan rela melakukan perjalanan yang jauh untuk menghemat uang. Lebih jauh lagi melalui wawancara dengan pemilik toko di kota-kota lain yang menjual paket seragam dan juga dengan menggunakan data statistik, Ika dan Hendra dapat menghitung berapa seragam sek4lah yang biasanya dibeli. Setidaknya satu paket seragam diperlukan setiap tahunnya untuk setiap anak, karena anak-anak usia SD cepat sekali tumbuh. Kira-kira separuh dari para pemilik toko yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka memperhitungkan satu seragam per anak per tahun, sementara separuh lagi lebih optimis
dan menyatakan mereka biasanya memperhitungkan suatu angka rata-rata 1,5 paket seragam untuk setiap anak SD. Melalui data statistik, Ika dan Hendra dapat memperkirakan distribusi penjualan paket seragam selama satu tahun (Lihat Tabel 1). Sebagai tambahan, mereka menerima angka-angka yang menarik dari asosiasi penjahit, yang baru saja dipublikasikan. Asosiasi tersebut memperkirakan bahwa untuk tiap 100 penduduk, ada rata-rata 8 permintaan permak pakaian. Sementara harga rata-rata permak pakaian yang digunakan oleh asosiasi tersebut adalah Rp. 30.000. Populasi dimana toko Hendra dan Ika akan dibuka memiliki 8.000 penduduk. Asosiasi tersebut juga memberikan angka rata-rata distribusi penjualan pelayanan permak setiap tahunnya. ini juga terdapat dalam tabel 1. Karena survei tersebut dilakukan dari sampel representatif dan data statistik sehingga tidak akan mencerminkan semua variasi kemungkinan yang akan terjadi, maka diperkirakan ada kemungkinan salah 10% dari semua angka yang disediakan. Penjualan Rata-Rata Seragam / Pelayanan Permak Pakaian Selama Satu Tahun Jan Feb Seragam
10% 2%
Bisnis Permak 8%
8%
Mar Apr Mei 9%
Jun Jul
Ags Sept Okt Nav
Des
2%
2%
13% 40% 10%
3% 2%
2%
5%
10% 8%
8%
11% 6%
6% 9%
7%
11%
8%
Kerjakan : 1. Kembangkanlah ramalan penjualan bagi bisnis Ika dan Hendra (penjualan paket seragam dan permak pakaian) dengan angka-angka yangsudah diberikan. Apakah anda dapat mengembangkan rencana penjualan yang optimis dan yang lebih pesimis untuk tahun pertama bisnis tersebut. 2. Apakah kesulitan utama dari jenis bisnis mereka? Apakah keadaan-keadaan lain yang mungkin mempengaruhi penjualan mereka yang tidak bisa dihitung dan tetap menjadi resiko. Bagaimana turnover yang diharapkan untuk didapatkan selama 4 tahun pertama bisnis mereka?
RENCANA PENJUALAN DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 70% BISNIS SERAGAM DAN SATU PAKET SERAGAM DIJUAL KE SATU ANAK Turnover per tahun: Rp. 87,500,000 (-10% marjin eror: 78. 750,000, +10% marjin eror: 96,250,000) Persen Turnover yang diharapkan -10% marjin eror +10% marjin eror
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOV
DES
JUMLAH
10% 8,750,000
2% 1,750,000
9% 7,875,000
2% 1,750,000
2% 1,750,000
13% 11,365,000
40% 35,000,000
10% 8,750,000
3% 2,625,000
2% 1,750,000
2% 1,750,000
5% 4,375,000
87,500,000
7,875,000 9,625,000
1,575,000 1,925,000
7,087,500 9,112,500
1,575,000 1,925,000
1,575,000 1,925,000
10,237,500 12,512,500
31,500,000 38,500,000
7,875,000 9,625,000
2,362,500 2,887,500
1,575,000 1,925,000
1,575,000 1,925,000
3,937,500 4,812,500
78, 750,000 96,250,000
RENCANA PENJUALAN DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 90% DAN 1.5 SERAGAM PER ANAK Skenario sangat optimis akan meramalkan 20% orang tua yang belum terpikir untuk membeli seragam sekolah akan memutuskan untuk membeli di toko Hendra dan Ika. Terlebih lagi, menurut “pemilik toko yang optimis” penjualan 1.5 seragam dapat diasumsikan, sehingga penjualan berikut mungkin akan dicapai: Turnover Tahunan: Rp. 151,875,000 (-10% marjin eror : 185,625,000, +10% marjin eror: 168,750,000 ) Persen Turnover yang diharapkan -10% marjin eror +10% marjin eror
JAN 10% 16,875,000
FEB 2% 3,375,000
MAR 9% 15,187,500
APR 2% 3,375,000
MEI 2% 3,375,000
JUN 13% 21,937,500
JUL 40% 67,500,000
AGS 10% 16,875,000
SEP 3% 5,062,500
OKT 2% 3,375,000
NOV 2% 3,375,000
DES 5% 8,437,500
JUMLAH 168,750,000
15,187,500 18,562,500
3,037,500 3,712,500
13,668,750 16,706,250
3,037,500 3,712,500
3,037,500 3,712,500
19,743,750 24,131,250
60,750,000 74,250,000
15,187,500 18,562,500
4,556,250 5,568,750
3,037,500 3,712,500
3,037,500 3,712,500
7,593,750 9,281,250
151,875,000 185,625,000
PELAYANAN PERMAK Turnover Tahunan: 19,200,000 (-10% marjin eror 17,280, 000, +10% marjin eror 21,120,000) JAN
FEB
MEI 9% 1,728,000
AGS
SEP
8% 1,536,000
8% 1,536,000
6% 1,152,000
8% 1,536,000
OKT 8% 1,536,000
NOV 9% 1,728,000
DES 10% 1,920,000
JUMLAH
8% 1,536,000
APR 8% 1,536,000
JUL
9% 1,728,000
MAR 9% 1,728,000
JUN
Persen Turnover yang diharapkan -10% marjin eror
1,555,200
1,382,400
1,555,200
1,382,400
1,555,200
1,382,400
1,382,400
1,036,800
1,382,400
1,382,400
1,555,200
1,728,000
17,280, 000
+10% marjin eror
1,900,800
1,689,600
1,900,800
1,689,600
1,900,800
1,689,600
1,689,600
1,267,200
1,689,600
1,689,600
1,900,800
2,120,000
21,120,000
19,200,000
Ramalan turnover tahunan untuk tahun pertama Ramalan penjualan tahunan bagi bisnis dengan asumsi 70% pangsa pasar dan 1.0 paket seragam dijual per anak (tahun pertama bisnis) Turnover:
78, 750,000 s/d 96,250,000
Bisnis Permak:
17,280, 000, s/d 21,120,000
Turnover Keseluruhan: 96,030,000 s/d 117,370,000 Ramalan penjualan tahunan untuk bisnis dengan asumsi 90% pangsa pasar dan 1.5 paket seragam dijual per anak (tahun pertama bisnis) Turnover:
151,800,000 s/d 168,750,000
Bisnis Permak:
17,280, 000, s/d 21,120,000
Turnover Keseluruhan: 169,080,000 s/d 189,870,000
Penjualan Seragam Selama periode empat tahun turnover tahunan bisnis seragam Hendra dan Ika nampaknya akan meningkat dengan kuat karena jumlah siswa di sekolah akan meningkat setiap tahunnya. Bila dibandingkan, turnover tahunan dari bisnis seragam di tahun ke empat dapat diperkirakan akan menjadi 4 kali lebih tinggi dari tahun pertama.
I
TOPIK 2:
II
ALOKASI WAKTU:
III
MEMILIH LOKASI USAHA 2 jam
TUJUAN •
Peserta dapat mengidentifikasi faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan ketika memilih lokasi bisnis.
IV
DASAR PEMIKIRAN •
Memilih lokasi bisnis adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan sebuah usaha kecil dan merupakan salah satu fokus utama seorang wirausaha. Dalam banyak hal, seorang
wirausaha hanya
melihat papan tanda tentang lokasi bisnis terdekat yang
tersedia. •
Peserta harus mengetahui informasi dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam memilih lokasi bisnis. Perlu diingat bahwa lokasi yang baik bisa membuat usaha kecil sekalipun mampu bertahan, dan lokasi yang buruk bisa membuat usaha yang terencana dengan baik sekalipun gulung tikar. Ada dua faktor utama dalam memilih lokasi bisnis:
V
(1)
Memilih masyarakat tertentu dan
(2)
Memilih tempat khusus di lingkungan masyarakat tersebut.
KEGIATAN 1. Minta peserta membaca HANDOUT 1. Gunakan TRANSPARANSI 1 untuk membahas faktor-faktor umum yang penting dalam memilih lokasi bisnis. 2. Bila waktu mengijinkan, mintalah peserta latihan memberi respon secara verbal (diskusi di dalam kelas) atau menulis laporan pendek untuk mempertahankan atau menolak pernyataan berikut ini: Lokasi Tidaklah Penting Karena Masyarakat Bersedia Pergi Jauh Untuk Membeli Barang Atau Jasa Yang Sangat Mereka Butuhkan. 3. Mintalah peserta latihan membaca dan membahas HANDOUT 2. Gunakan TRANSPARANSI 2 untuk membahas faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih lokasi tertentu. 4. Mintalah peserta membaca LEMBAR KERJA 1. Bentuklah peserta menjadi beberapa kelompok kecil untuk membahas pertanyaan: " Lokasi mana yang Anda
anggap terbaik dari segi bisnis, Embong atau Susan? Mengapa?" Adakan diskusi di dalam kelas untuk membahas respon-respon mereka. 5. Berikan tugas bagi peserta sebagai pekerjaan rumah. ≈
Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok.
≈
Setiap kelompok akan memilih salah satu kegiatan bisnis yang akan dijalankan (bengkel las, toko bahan makanan, bengkel sepeda motor, salon kecantikan, dll).
≈
Mintalah kelompok mengadakan penelitian di lingkungan mereka tersebut untuk menentukan lokasi mana yang terbaik untuk bisnis tersebut.
≈
Mintalah masing-masing kelompok menyampaikan hasil-hasil temuan mereka di dalam kelas.
≈
Kelompok tersebut harus menyebutkan faktor positif dan negatif dari lokasi tersebut.
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 2
Menentukan Lokasi Bisnis Memilih lokasi bisnis adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan usaha kecil. Dalam banyak hal, seorang wirausaha hanya melihat papan-papan tanda tentang lokasi terdekat untuk bisnis tersebut. Untuk meningkatkan peluang sukses, pertimbangan dan penelitian perlu dilakukan dalam memilih lokasi. Perlu diingat bahwa lokasi yang baik bisa membuat usaha kecil sekalipun mampu bertahan, dan lokasi yang buruk bisa membuat usaha yang terencana baik sekalipun gulung tikar. Analisa tentang lokasi merupakan proses terus menerus yang dilakukan sepanjang masa pengoperasian bisnis. Faktor-faktor seperti perubahan masyarakat, perubahan dalam kebiasaan membeli konsumen, metode transportasi baru dan arah pertumbuhan masyarakat dapat memberi dampak yang merugikan terhadap kecocokan lokasi bisnis. Ada dua aspek utama dalam memilih lokasi bisnis yaitu: (1) Memilih masyarakat tertentu, dan (2) Memilih lokasi tertentu di dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Pentingnya Lokasi Bisnis Bagi sebagian bisnis, lokasi merupakan faktor yang lebih penting daripada bisnis lainnya. Lokasi yang tepat sangat dibutuhkan untuk toko-toko eceran dan biro jasa. Di samping itu, toko pakaian, binatu dan pusat-pusat layanan semuanya tergantung pada besarnya lalu lintas konsumen untuk dapat terus beroperasi. Jenis-jenis usaha ini harus berlokasi di dekat konsumen mereka, agar berhasil. Sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa yang lain serta sebagian besar bisnis grosiran, lokasi bukanlah faktor yang penting dalam menarik konsumen. Toko eceran yang menjual barang-barang berbiaya tinggi seperti furnitur dan peralatan rumah tangga perlu menarik perhatian konsumen. Kantor layanan seperti kantor akuntansi dan perpajakan serta bisnis grosiran dapat ditempatkan di lokasi yang "terpencil" namun tetap mendapatkan hasil penjualan yang tinggi. Konsumen akan meluangkan waktu untuk mencari barang atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis-bisnis ini. Manufaktur, konstruksi, dan beberapa jasa lainnya tidak perlu menarik konsumen melalui lokasi kantor mereka. Jenis-jenis perusahaan ini dapat memperoleh konsumen melalui penjualan pribadi atau iklan. Lokasi bisnis-bisnis ini dapat dipilih berdasarkan biaya, dampak lingkungan, atau pasokan bahan mentah. Ekonomi, masyarakat dan kompetisi adalah faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan sewaktu memilih lokasi bisnis. Faktor-faktor ini juga dapat membantu seorang wirausaha untuk memilih kota yang sesuai untuk lokasi bisnis.
Faktor-faktor Umum dalam Memilih Lokasi Bisnis Ekonomi Masalah utama dalam memilih lingkungan masyarakat dimana kita dapat membuka usaha kecil adalah basis perekonomian masyarakat tersebut. Mengapa mereka tinggal di daerah tersebut? Bagaimana standar kehidupan mereka? Mengapa bisnis-bisnis lain berlokasi di daerah tersebut? Penelitian perlu dilakukan tentang industri-industri yang ada di daerah tersebut. Apakah 80 persen masyarakat di sana bekerja di salah satu industri atau bisnisbisnis lain yang ada disana? Atau apakah mereka menjalankan berbagai jenis bisnis? Apakah industri berjalan secara sehat di daerah tersebut? Apakah kegiatan bisnis di lingkungan masyarakat tersebut bersifat musiman? Apakah bisnisbisnis bergerak keluar masuk dalam lingkungan masyarakat tersebut? Anda perlu meneliti dampak jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini terhadap bisnis Anda. Jumlah penghasilan masyarakat di suatu daerah akan menentukan tingkat permintaan akan barang dan jasa. Oleh karena itu, seorang wirausaha perlu mengumpulkan informasi tentang penghasilan di daerah yang mereka pilih. Pertanyaan-pertanyaan khusus mencakup: Seberapa besar rata-rata penghasilan keluarga? Bagaimana tingkat penghasilan di daerah tersebut (rendah, menengah, atau tinggi)? Bagaimana kecenderungan pekerjaan/ pengangguran di sana? Faktor-faktor ekonomi yang penting lainnya antara lain adalah jalan raya dan akses ke kereta api. Penduduk Seorang wirausaha perlu mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang akan menjadi konsumen mereka. Sebagai contoh, jika Anda tertarik membuka sebuah toko kaset, maka Anda perlu mengetahui dimana ada jumlah penduduk yang paling banyak remajanya karena mereka adalah golongan masyarakat yang akan membeli banyak kaset. Faktor-faktor penduduk lainnya antara lain adalah: Seberapa mapan daerah tersebut? Apakah masyarakat di sana keluar masuk secara regular? Apakah penduduk di sana sedang mengalami suatu perkembangan atau kemunduran? Jika daerah tersebut berkembang pesat, maka kemungkinan besar jumlah keluarga muda di sana sangat besar. Semua faktorfaktor ini perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi bisnis. Persaingan Anda perlu mempelajari pesaing Anda dengan mengumpulkan informasi tentang keunggulan dan kelemahan mereka. Anda perlu mengetahui berapa banyak saingan Anda dan dimana lokasi mereka. Anda juga harus mengetahui berapa banyak bisnis yang serupa dengan bisnis Anda atau bisnis yang sudah tutup selama dua tahun terakhir ini. Persaingan tak langsung dalam bisnis yang menyediakan jenis barang dan jasa yang serupa juga perlu dipelajari.
Ada tiga kondisi yang menguntungkan dalam membuka perusahaan baru. Pertama, tidak ada pesaing di daerah itu. Kedua, bisnis pesaing dikelola secara buruk. Ketiga, semakin banyak permintaan konsumen akan produk Anda. Faktor-faktor lokasi utama yang akan dikaji untuk setiap jenis bisnis mencakup: ketentuan sewa-beli, persaingan, lahan parkir dan biaya pengoperasian di lokasi tersebut Disamping faktor-faktor utama ini, ada beberapa pertanyaan khusus yang juga perlu dijawab, tergantung apakah Anda sedang merencanakan untuk membuka toko eceran, pabrik, bisnis grosiran atau biro jasa.
Lokasi Menurut Jenis Bisnis Perusahaan Eceran Fasilitas parkir dan akses ke jalan utama telah menjadi masalah yang penting bagi sebagian besar pengecer. Pengecer di pusat-pusat perbelanjaan punya masalah parkir yang minim. Pengecer perlu mempertimbangkan jenis-jenis bisnis yang ada di tempat tersebut. Sebagai contoh, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa toko pakaian tidak boleh terletak di sebelah bengkel. Jumlah orang yang lalu lalang di sebuah lokasi bisnis juga penting bagi seorang pengecer. Sebagai contoh, pengecer perlu bertanya "'apakah pejalan kaki yang melewati lokasi ini sedang menuju angkutan umum atau bioskop setempat? Orang-orang yang sedang bergegas ke sebuah bioskop kemungkinan besar tidak akan berhenti untuk membeli sesuatu. Perusahaan grosiran Perusahaan grosir membeli produk dari pabrik dalam jumlah besar lalu menjual produk tersebut ke pengecer dalam jumlah yang lebih kecil. Ada dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi grosiran. Salah satu faktor tersebut adalah tersedianya layanan transportasi yang baik, termasuk kereta api dan jalan raya. Sedangkan faktor utama lainnya adalah fasilitas-fasilitas tetap seperti gedung, perlengkapan tak bergerak dan sarana umum. Tanpa fasilitas-fasilitas ini pedagang grosir mungkin tidak dapat memelihara inventarisnya agar tetap besar untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. Sebagian besar kota besar punya undang-undang penetapan zona yang membatasi lokasi untuk perusahaan grosir. Undang-undang ini perlu diketahui. Perusahaan grosir juga harus berada sedekat mungkin dengan konsumen mereka. Biro Jasa Berlokasi di dekat pusat perbelanjaan yang besar biasanya dianggap ideal untuk biro jasa. Namun servis TV, binatu, dokter gigi, servis sepatu atau fasilitas perawatan anak tidak perlu berlokasi di tempat-tempat yang membutuhkan biaya sewa yang tinggi. Konsumen mau pergi jauh mencari jasa yang baik. Tempat-tempat ini bisa terletak di lokasi yang sedikit °terpencil". Tapi di antara biro jasa, ada perbedaan penting yaitu dimana lokasi yang lebih baik. Sebagai contoh, binatu yang terletak di dekat toko bahan makanan dan apotek biasanya merupakan pilihan yang tepat. Namun lokasi tersebut mungkin tidak cocok untuk
dokter gigi, yang tidak membutuhkan banyak lalu lintas dan tingkat kenyamanan yang dibutuhkan binatu. Perusahaan Manufaktur Tempat yang cocok untuk pabrik berbeda dengan tempat yang cocok untuk pengecer, pedagang grosir dan biro jasa. Sewaktu akan membuka pabrik, periksalah fasilitas transportasi serta jarak dari bahan-bahan mentah. Lokasi yang dekat dengan konsumen, fasilitas yang tepat dan undang-undang tentang penetapan zona adalah faktor-faktor yang penting. Sambil mempelajari faktor-faktor umum dan khusus dari lokasi bisnis, pertimbangkan kebutuhan lokasi di masa mendatang maupun sekarang.
Prosedur Pemilihan Lokasi Khusus Prosedur-prosedur berikut ini direkomendasikan sewaktu memilih lokasi bisnis: 1. Buatlah daftar faktor-faktor yang Anda anggap "perlu" dipertimbangkan sewaktu memilih lokasi bisnis. Buatlah juga daftar faktor-faktor yang "diinginkan" namun tidak penting. 2. Carilah semua lokasi yang mungkin cocok dengan daftar faktor-faktor Anda di 3.
5.
6.
7. 8.
lingkungan masyarakat tersebut. Kunjungi lokasi-lokasi tersebut untuk memperoleh gambaran tentang keadaannya secara umum dan coretlah lokasi-lokasi yang ternyata tidak cocok dengan kebutuhan Anda. Kurangi jumlahnya hingga 2 atau 3 lokasi yang tampak cocok. 4. Kunjungi lagi lokasi-lokasi tersebut dan gunakan daftar periksa (checklist) untuk membandingkan lokasi-lokasi tersebut dengan faktor-faktor yang telah Anda identifikasi. Pertimbangkan faktor-faktor yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan bisnis Anda. Kembalilah ke lokasi-lokasi tersebut beberapa kali sepanjang siang dan malam untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kecocokan masing-masing lokasi tersebut. Hitunglah lalu lintas di setiap lokasi. Hitunglah jumlah mobil dan pejalan kaki yang melewati masing-masing lokasi tersebut pada waktu-waktu tertentu untuk menghitung jumlah calon konsumen. Mintalah pendapat konsultan yang berpengalaman dan masyarakat bisnis di daerah tersebut untuk membantu Anda memutuskan satu lokasi yang paling cocok. Analisa semua fakta dan pendapat yang telah Anda kumpulkan sebelum mengambil keputusan akhir yang terkait dengan lokasi bisnis Anda.
TRANSPARANSI 1
Modul 6: Topik 2
Pentingnya Lokasi Bisnis 1. Mengapa lokasi penting untuk keberhasilan bisnis? 2. Ada dua aspek utama dalam memilih lokasi: a.
Memilih lingkungan masyarakat tertentu
b.
Memilih lokasi tertentu di lingkungan masyarakat tersebut.
3. Mengapa lokasi lebih penting untuk sebagian bisnis ketimbang bisnis lainnya? 4. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sewaktu memilih lokasi : a.
ekonomi
b.
populasi
c.
persaingan
5. Faktor-faktor lokasi berdasarkan jenis bisnis a.
perusahaan eceran
b.
perusahaan grosir
c.
biro jasa
d.
pabrik
TRANSPARANSI 2
Modul 6: Topik 2
Memilih Lokasi Khusus •
Buatlah daftar faktor-faktor lokasi "penting" dan "diinginkan"
•
Sebutkan tempat-tempat potensial yang cocok dengan faktor-faktor lokasi
•
Kunjungi lokasi-lokasi tersebut dan pilih 2 atau 3 lokasi terbaik
•
Bandingkan lokasi dengan faktor-faktor lokasi yang "penting" dan "diinginkan"
•
Kunjungi lokasi-lokasi tersebut beberapa kali sepanjang siang dan malam lalu hitunglah lalu lintas yang ada
•
Mintalah bantuan dari masyarakat bisnis dan konsultan berpengafaman
•
Analisa semua fakta dan pendapat
•
Buatlah keputusan akhir tentang lokasi bisnis
HANDOUT 2
Modul 6: Topik 2
Pertimbangan-Pertimbangan Pemilihan Lokasi Khusus Lalu lintas (calon konsumen) dan kemudahan akses adalah lebih penting untuk sebagian bisnis ketimbang bisnis yang lain. Pikirkan tentang cara melakukan penjualan ke konsumen Anda; jenis bisnis apa yang mereka harapkan dari Anda? Apa yang sangat penting untuk mereka? Anda perlu membandingkan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing lokasi untuk bisnis Anda. Anggaplah Anda sudah mengidentifikasi lokasi atau daerah perbelanjaan yang paling cocok untuk bisnis Anda. Kini, Anda siap mulai melihat lokasi-lokasi tersebut di daerahdaerah ini. Perhatian utama Anda adalah pada pola lalu lintas dan kemudahan akses konsumen ke lokasi bisnis Anda. Anda perlu memiliki basis konsumen yang baik di daerah-daerah yang Anda targetkan; tugas selanjutnya adalah mencari lokasi terbaik di setiap daerah. Di daerah-daerah bisnis yang ada di pusat dan pinggiran kota, toko-toko eceran kecil tergantung pada lalu lintas perdagangan yang dihasilkan toko-toko besar. Toko-toko besar dan kecil sejenisnya perlu menarik bisnis dari lalu lintas perdagangan yang ada. Hal yang sama juga berlaku untuk restoran dan bisnis-bisnis lain yang tergantung pada pembeli yang mengambil keputusan menurut kata hati mereka, sesuai dengan tingkat kenyamanan mereka. Jika Anda membuka salah satu dari bisnis-bisnis seperti ini, maka semakin banyak dana yang Anda keluarkan untuk mendapatkan lokasi yang bagus, semakin sedikit pula dana yang harus Anda keluarkan untuk memasang iklan. Pelajari arus lalu lintas perdagangan, khususnya di sekitar pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko besar. Catatlah jalan-jalan satu arah, lebar jalan dan tempat parkir. Carilah kondisi lalu lintas perdagangan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Setelah mempersempit pilihan lokasi Anda, tentukan seberapa penting lalu lintas perdagangan untuk keberhasilan bisnis Anda. Tergantung seberapa penting lalu lintas perdagangan, Anda mungkin ingin mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini. Angkutan umum mungkin penting untuk konsumen maupun pekerja. Berikan perhatian khusus pada lokasi di dekat atau sekitar terminal angkutan umum. Tersedianya tempat parkir adalah hal yang penting bagi mereka yang berkendaraan. Biaya dan akses ke tempat parkir merupakan pertimbangan yang paling penting. Ingat, lokasi harus memungkinkan konsumen berhenti dan melakukan pembelian dengan mudah. Menentukan lokasi bisnis Anda di jalan yang sibuk tidak akan menguntungkan apabila konsumen Anda tidak dapat memarkirkan mobil mereka. Jarak dari daerah pemukiman atau daerah bisnis lainnya merupakan hal yang penting bagi sebagian bisnis.
Kemacetan lalu lintas dapat membuat sebagian orang menghindari persimpangan atau pusat perbelanjaan. Jika lalu lintas di sekitar bisnis terlalu padat, maka penjualan akan berkurang. Bahu jalan dimana lokasi bisnis berada mungkin merupakan hal yang penting. Penelitian yang dilakukan terhadap lokasi-lokasi bengkel juga berlaku untuk bisnisbisnis lain yang menjual barang dagangan kepada konsumen yang melewati jalan tersebut. Masyarakat ingin membeli sesuatu sewaktu dalam perjalanan ke atau dari rumah mereka. Sebagai contoh, koran dan bensin dibeli sewaktu berangkat ke kantor, sedangkan makanan dibeli dan cucian diambil sewaktu pulang. Apabila penjualan Anda lebih baik di siang hari, maka sediakan makanan selama jam sibuk di siang hari di bahu jalan yang membawa lalu lintas pulang. Lebar jalan mungkin penting. Lebarnya jalan menunjukkan seberapa baik jalan yang ada. Secara umum, semakin lebar jalan, maka semakin baik pula lokasi tersebut. Jalan utama adalah lokasi yang lebih baik dari jalan "kecil" karena lebih banyak calon konsumen yang mengambil jalan utama setiap harinya. Jalan yang lebih lebar juga lebih mudah bagi konsumen. Ingat, pikirkan calon konsumen mungkin terburu-buru: Apakah kemacetan lalu lintas akan terjadi karena mobil-mobil diparkir secara ganda? Bagian blok dari lokasi bisnis Anda mungkin merupakan hal yang penting. Lokasi di sudut mungkin akan lebih kelihatan ketimbang lokasi di tengah blok karena lokasi di sudut lebih mudah terlihat dari persimpangan jalan. Namun, harga sewanya biasanya lebih mahal. Tetangga dapat membantu Anda bila Anda memilih lokasi yang tepat. Toko-toko di sekitar Anda mungkin memasang banyak iklan untuk meningkatkan penjualan mereka. Sebagian pemilik bisnis mungkin menyisihkan sebagian dana promosi mereka untuk membiayai asosiasi pedagang yang mempromosikan daerah perbelanjaan tertentu. Untuk itu, pandaipandailah dalam memilih tetangga.
LEMBAR KERJA 1
Modul 6: Topik 2
Memilih Lokasi Bisnis Embong dan Susan sama-sama punya rencana untuk membuka bisnis mereka sendiri. Mereka membahas keputusan mereka untuk menjadi seorang wirausaha. Embong memutuskan untuk membuka bisnis di kota asalnya karena ia telah menetap di sana sepanjang hidupnya, dan telah mengenat sebagian besar masyarakat di sana, sehingga mereka semua menyukai Embong. Disana sudah ada toko Koperasi dan toko Teluk Bayur, tapi Embong merasa mampu mengoperasikan bisnisnya dengan baik. Toko Koperasi dan Teluk telah lama menjalankan bisnis mereka. Mereka telah banyak menghasilkan penjualan. Kota asal Embong tidak begitu besar. Banyak orang yang tinggal disana berdagang ikan dan hasil buruan. Sebagian dari mereka bekerja paruh waktu di lembaga-lembaga pemerintahan. Sedangkan sebagian lagi bekerja di luar kota, terutama di lokasi-lokasi konstruksi dan pertambangan. Mereka hanya pulang selama satu minggu atau dua, empat atau lima kali setahun. Kota asal Embong hanya dapat dijangkau oleh kapal bot atau pesawat. Pasokan untuk Toko Teluk dan Koperasi dikirim ke kota tersebut melalui kapal tongkang selama musim kemarau. Sebagian suplai dikirim selama musim hujan, tapi volumenya tidak banyak. Embong berpendapat kota ini mampu menerima tiga buah toko karena ada cukup banyak orang di kota ini. Di sisi lain, Susan memutuskan untuk mendirikan bisnisnya di sebuah kota kecil yang jaraknya agak jauh dad tempat tinggalnya. Susan tidak mengenal banyak orang di kota tersebut tapi ia tetap merasa yakin bisnisnya akan berjalan dengan baik dan meraih sukses di sana. Kota di mana Susan memutuskan untuk membuka tokonya sudah memiliki sebuah toko serba ada. Hanya toko itu yang ada di kota tersebut. Masyarakat di kota tersebut banyak melakukan perburuan dan memancing ikan dan mereka juga mempunyai beberapa lokasi kamp untuk wisatawan. Ada sebuah pertambangan yang terletak di sebuah komunitas yang lokasi beberapa mil jauhnya, dan banyak orang di kota tersebut bekerja dan tinggal di lokasi pertambangan tersebut selama hari kerja dan pulang ke rumah mereka di akhir pekan. Ada juga beberapa lokasi penebangan hutan di sekitar kota tersebut. Banyak orang bekerja sebagai penebang pohon. Kayu yang dipotong diangkut keluar pabrik menggunakan truk yang melewati jalan yang ada di kota tersebut. Susan berpendapat bahwa karena mereka bekerja sepanjang tahun maka ada peluang yang lebih baik untuk memperoleh keberhasilan bisnis di kota tersebut. la memperkirakan ada cukup orang yang dapat membuat kedua toko sibuk sepanjang tahun. Susan berpikir bahwa dengan menawarkan jenis barang dagangan yang tepat, ia akan meraih sukses bila ia membangun tokonya di kota ini.
Pertanyaan diskusi : Lokasi mana yang Anda pikir terbaik dari segi bisnis, Toko Embong atau Susan? Mengapa?
I
TOPIK 3: BENTUK HUKUM KEPEMILIKAN BISNIS
II
ALOKASI WAKTU:
III
TUJUAN •
2 Jam
Memungkinkan peserta latihan memahami empat jenis dasar kepemilikan bisnis serta keunggulan dan kekurangannya.
IV
DASAR PEMIKIRAN A. Salah satu keputusan pertama yang harus diambil pemilik usaha kecil adalah menentukan bentuk perusahaan/kepemilikan usaha yang sah. Namun keputusan awal ini bisa jadi bukan merupakan keputusan akhir. Di samping perkembangan bisnis yang dapat mengubah pengoperasiannya dari waktu ke waktu, kondisi keuangan dan perpajakan juga dapat mengubah keunggulan dan kekurangan berbagai bentuk kepemilikan bisnis yang sah. B. Ada banyak sekali perusahaan resmi yang diatur dalam salah satu dari keempat bentuk kepemilikan sah berikut ini: kepemilikan tunggal, kemitraan, perseroan terbatas atau koperasi. Peserta latihan perlu punya pengetahuan dasar tentang segala bentuk kepemilikan bisnis sah yang ada serta mengetahui keunggulan dan kekurangan dari masing-masing bentuk kepemilikan tersebut. Nasehat hukum yang sesuai perlu diperoleh sebelum menentukan bentuk hukum mana yang akan digunakan. C. Topik ini akan mengidentifikasi keunggulan dan keiemahan masing-masing dari keempat bentuk kepemilikan bisnis yang sah berdasarkan enam bidang yang terkait dengan usaha: •
biaya dan prosedur sah yang diperlukan untuk memulai usaha,
•
kewajiban pemilik,
•
kelangsungan usaha,
•
pengelolaan bisnis,
•
memperoleh modal tambahan, dan
•
pajak.
V
KEGIATAN 1.
Minta peserta latihan membaca HANDOUT 1. Perlihatkan TRANSPARANSI 1 untuk membahas ke-8 pertanyaan utama tentang kepemilikan usaha. Perlihatkan TRANSPARANSI 2 dan mintalah peserta latihan membahas keunggulan dan kekurangan masing-masing bentuk kepemilikan bisnis yang sah tersebut. Mintalah peserta latihan membaca informasi tentang LEMBAR KERJA 1. Dan mintalah mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: (a) Bentuk kepemilikan bisnis mana yang akan Anda pilih bila Anda Napitulu? (b) Informasi tambahan apa yang dibutuhkan Napitulu untuk mengambil keputusan yang tepat tentang bentuk kepemilikan sah yang paling sesuai untuk usahanya? (c) Berikan alasan-alasan mengapa anda memilih bentuk kepemilikan bisnis tersebut ?
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 3
Pertanyaan-Pertanyaan tentang Bentuk Kepemilikan Bisnis 1. Ada berapa pemilik dalam perusahaan dengan kepemilikan tunggal, kemitraan, perseroan terbatas dan koperasi? a. Hanya ada seorang pemilik dalam perusahaan dengan kepemilikan tunggal. b. Ada dua orang pemilik atau lebih dalam kemitraan. c. Perseroan terbatas adalah gabungan beberapa orang pemegang saham atau pemilik yang diizinkan oleh pemerintah. Perseroan terbatas berwenang untuk mengadakan transaksi bisnis dengan cara yang sama sebagai satu kesatuan. d. Koperasi adalah sekelompok masyarakat yang mengoperasikan sebuah usaha melalui organisasi yang dimiliki bersama dan dijalankan secara demokratis. 2. Berapa besar biaya dan apa prosedur hukum untuk memulai keempat jenis kepemilikan usaha? a. Kepemilikan Tunggal. Syarat-syaratnya adalah mengetahui (a) apakah perizinan dibutuhkan untuk bisnis tertentu, (b) apakah perlu membayar pajak atau biaya perizinan. Dikarenakan oleh pembatasan tertentu, kepemilikan tunggal adalah bisnis yang paling mudah dijalankan dan biasanya biaya awalnya rendah. b. Kemitraan. Biaya untuk rnengatur kemitraan biasanya rendah. Di samping perizinan yang diperlukan, adalah dianjurkan untuk menyusun secara tertulis sebuah perjanjian kemitraan yang disebut Anggaran Dasar Kemitraan oleh pengacara yang berwenang. Anggaran Dasar Kemitraan ini perlu mengatur ketentuan-ketentuan berikut ini: Pembagian laba atau rugi Kompensasi untuk setiap mitra Distribusi aset bila kemitraan dibubarkan Masa pengoperasian kemitraan Tugas masing-masing mitra c. Perseroan terbatas. Lebih sulit mendirikan sebuah perseroan terbatas ketimbang dua jenis kepemilikan bisnis yang disebutkan di atas, dan biasanya dana yang dibutuhkan lebih mahal. Jenis kepemilikan bisnis ini biasanya lebih mudah untuk memperoleh modal tambahan. Di samping menggunakan aset perusahaan sebagai jaminan, perseroan terbatas dapat menjual saham tambahan untuk menambah modal usahanya. d. Koperasi. Tidak dibutuhkan biaya besar untuk mendaftarkan sebuah koperasi. Perjanjian koperasi secara tertulis dibutuhkan dan harus dilaporkan ke pejabat pemerintah yang berwenang. 3. Mengapa konsultasi dengan pengacara atau notaris perlu dilakukan sewaktu membuka bisnis baru?
Segala bentuk kepemilikan yang sah harus dibahas dengan pengacara atau dengan notaris yang berkompeten sebelum diambil keputusan tentang bentuk kepemilikan bisnis yang akan dipilih, karena : ≈ Pengacara atau notaris perlu mengetahui informasi semaksimal mungkin tentang bisnis terkait dan (para) pemiliknya, termasuk kondisi keuangan pribadi dari (para) pemiliknya agar dapat diberikan rekomendasi yang tepat. ≈ Beberapa bentuk kepemilikan bisnis yaitu kemitraan, perorangan, apabila pada suatu hari terdapat kerugian yang besar sehingga asset perusahaan tidak mencukupi untuk membayar maka pertanggung jawaban pemilik tidak terbatas pada harta perusahaan dengan kata lain harta pribadi akan dipergunakan pula untuk membayar hutang tersebut (pertanggung jawaban tidak terbatas). ≈ Perlu ada kesepakatan dan kejelasan atas hak atas perusahaan, dalam hal ini pembagian keuntungan, goodwill, merk dan hal-hal lain yang akan diterima oleh masing-masing anggota khususnya pada bentuk kepemilikan kemitraan ≈ Perlu ada legalisasi tentang masa perjanjian masa pendirian atau pembentukan usaha khususnya pada bentuk kemitraan, serta hal-hal lain apabila suatu ketika perusahaan harus dibubarkan 4. Kewajiban apa yang terkait dengan keempat jenis kepemilikan usaha? a. Kepemilikan tunggal. Pemiliknya bertanggung-jawab secara pribadi atas segala hutang usaha. Bila perlu, kewajiban ini mencakup semua properti dan aset pribadi sang pemilik. b. Kemitraan. Semua anggota kemitraan bertanggung jawab penuh atas semua hutang usaha tanpa memandang seberapa besar investasi pribadi yang mereka tanam dalam bisnis tersebut, dan kewajiban ini mencakup semua properti dan aset pribadi. Semua anggota kemitraan juga wajib dan bertanggung-jawab atas tindakan mitramitra lain yang terkait dengan kewajiban bisnis. c. Perseroan Terbatas. Para pemegang saham dan pemilik perusahaan hanya bertanggung-jawab atas jumlah yang sesuai dengan jumlah investasi mereka. Sementara pemegang saham dapat kehilangan modal yang mereka tanamkan dalam bisnis tersebut, mereka tidak dapat dipaksa membayar hutang perusahaan dengan dana tambahan yang berasal dari dana pribadi mereka. d. Koperasi. Setiap anggota koperasi bertanggung-jawab penuh atas hutang koperasi. 5. Bagaimana kepemilikan sah dapat mempengaruhi kelangsungan usaha? a. Kepemilikan tunggal. Bisnis dihentikan bila pemilik meninggal dunia atau sudah tidak mampu lagi melanjutkan usahanya. b. Kemitraan. Kemitraan dihentikan bila salah satu mitranya meninggal dunia, tidak mampu atau mengundurkan diri, kecuali mitra-mitra usaha yang lain membeli modal mitra yang sudah meninggal dunia, tidak mampu atau mengundurkan diri tersebut. c. Perseroan Terbatas. Jenis perusahaan ini memiliki kelangsungan usaha yang bersifat terpisah dan terus-menerus, dan tidak akan bubar bila ada pemegang saham yang meninggal dunia atau sahamnya dijual ke pihak lain. d. Koperasi. Koperasi memiliki kelangsungan usahanya sendiri.
6. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pengelolaan usaha? a. Kepemilikan tunggal. Pemilik dapat mengoperasikan bisnisnya dengan cara yang ia inginkan, asalkan tidak melanggar hukum. Apabila semua keputusan manajemen diambil oleh satu orang, maka ini mungkin tidak menguntungkan. b. Kemitraan. Dalam kemitraan yang bersifat umum, biasanya setiap mitra punya peran yang sama dalam manajemen sehingga mereka berbagi tugas di antara mereka. Dalam hal manajemen, kombinasi antara kemampuan dan pengetahuan mereka dapat menghasilkan keuntungan bagi kemitraan ini bila dibandingkan kepemilikan tunggal. Namun ketidak-sepahaman dapat terjadi dalam pembagian tugas manajemen. c. Perseroan terbatas. Ketentuan hukum harus dipatuhi secara ketat sesuai peraturan perusahaan. Pegawai perseroan terbatas harus menyerahkan dokumen khusus, yang disebut Anggaran Dasar Perusahaan, ke pemerintah, membayar pajak awal dan iuran dokumentasi, serta mengadakan rapat-rapat resmi untuk mengatasi berbagai hal yang terkait dengan pengoperasian dan pengaturan bisnis. d. Koperasi. Manajemen koperasi dipilih oleh para anggota koperasi. 7. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pajak ? a. Kepemilikan tunggal. Pajak penghasilan pribadi harus dibayar atas semua keuntungan bisnis. b. Kemitraan. Pajak penghasilan pribadi harus dibayar oleh semua mitra berdasarkan proporsi keuntungan bisnis milik masing-masing. c. Perseroan terbatas. Perseroan terbatas dibebani pajak dua kali. Pertama, pajak atas jumlah keuntungan bisnis. Kemudian pemilik juga diminta membayar pajak atas deviden yang mungkin mereka peroleh. d. Koperasi. Tergantung peraturan pemerintah, pajak dapat dibayar oleh koperasi.
Catatan tambahan : Bentuk Bisnis Kemitraan di Indonesia, pada umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu, CV dan Firma. ≈ Firma, yaitu Persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama dengan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas ≈ CV ( Commaditer Vennotschap), yaitu Persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama dimana didalamnya terdapat dua macam anggota yaitu anggota pasif dan anggota aktif. Anggota aktif memiliki tanggung jawab tidak terbatas sampai dengan harta pribadi, sedangkan anggota aktif tanggung jawabnya hanya terbatas pada sejumlah modal yang diitanamkan. Yang dimaksud dengan anggota aktif adalah, anggota dari CV yang disamping menanamkan modalnya, mereka juga ikut serta secara aktif mengelola usaha tersebut. Sedangkan, Anggota pasif adalah anggota dari CV yang hanya menanamkan modalnya saja, mereka tidak ikut serta secara aktif mengelola usaha tersebut.
TRANSPARANSI 1
Modul 6 : Topik 3
Pertanyaan tentang Kepemilikan Bisnis 1. Berapa banyak pemilik dalam kepemilikan tunggal, kemitraan, perseroan terbatas dan koperasi? 2. Berapa besar biaya dan prosedur sah untuk membuka keempat jenis kepemilikan usaha? 3. Mengapa konsultasi dengan pengacara perlu dilakukan sewaktu membuka bisnis baru? 4. Kewajiban apa yang terkait dengan keempat jenis kepemilikan usaha? 5. Bagaimana kepemilikan sah dapat mempengaruhi kelangsungan usaha? 6. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pengelolaan usaha? 7. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pajak? 8. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi kondisi kerja?
TRANSPARANSI 2
Modul 6: Topik 3
Keunggulan & Kekurangan Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis BENTUK
KEUNGGULAN
KEKURANGAN
KEPEMILIKAN
Kepemilikan Tunggal
Kemitraan
Perseroan Terbatas
Koperasi
1. Biaya murah untuk membuka usaha 2. Peraturan minimal 3. Kontrol bisnis dilakukan secara langsung 4. Persyaratan modal kerja ringan 5. Keuntungan pajak 6. Pemilik menerima semua laba 1. Mudah dibentuk 2. Biaya murah untuk membuka usaha 3. Ada beberapa sumber modal tambahan 4. Pengelolaan bersama 5. Keuntungan pajak 1. Kewajiban terbatas 2. Manajemen dapat dispesialisasikan 3. Kepemilikan dapat dialihkan 4. Keberadaan usaha yang terusmenerus 5. Badan usaha yang sah 6. Kemungkinan Keuntungan pajak 7. Mudah menambah modal 1. Sarana untuk memperdayakan anggotanya 2. Saling membantu 3. Struktur organisasi membantu semua anggota 4. Resiko ditanggung bersama 5. Lebih mudah menambah modal 6. Kombinasi ketrampilan pribadi
1. 2. 3. 4.
Kewajiban tidak terbatas Kelangsungan usaha kurang Sulit menambah modal Bertanggung-jawab atas semua keputusan yang diambil
1. 2. 3. 4. 5.
Kewajiban tidak terbatas Kelangsungan usaha kurang Wewenang bersama Sulit menambah modal Sulit mencari mitra yang sesuai
1. Diatur secara ketat 2. Bentuk perusahaan yang paling mahal pengaturannya 3. Izin terbatas 4. Dibutuhkan pembukuan yang luas 5. Biaya pajak relatif tinggi karena Pajak ganda (pajak perusahaan dan pajak Pemegang saham) 1. Sulit memperoleh anggota koperasi yang memenuhi syarat 2. Kontribusi anggota untuk koperasi tidak seimbang 3. Wewenang bersama 4. Jumlah anggota perempuan dan laki-laki terkadang tdiak seimbang
LEMBAR KERJA 1
Modul 6: Topik 3
Mengelola Bisnis Napitulu sudah tinggal di sebuah lingkungan masyarakat kecil selama sepuluh tahun terakhir ini pada sebuah kota kecil di Sulawesi. Kota kecil ini dihuni oleh 275 orang penduduk dan terletak di pinggir sebuah danau yang besar. Berburu binatang dan memancing adalah kegiatan yang sering dilakukan di daerah ini. Jalan tua yang dibangun di kota ini terlalu sempit dan permukaannya tidak rata. Hujan selama musim hujan dan pancaroba membuat beberapa bagian jalan ini tidak dapat dilalui. Sebuah jalan baru kini tengah dibangun menuju daerah ini dan diperkirakan akan rampung dalam waktu empat bulan. Dikarenakan jalan baru tersebut hampir selesai dibangun, terpikir oleh Napitulu untuk membuka sebuah toko perlengkapan turis. Turis akan dapat dengan mudah menjangkau daerah tersebut. Mereka tentu ingin menikmati peluang memancing dan berburu hewan di sana. Napitulu telah mempertimbangkan segi untung rugi dari metoda yang ia gunakan untuk mengurus bisnisnya secara legal. Ia telah mempertimbangkan untuk menjadi pemilik tunggal bisnis tersebut karena ia ingin menjadi seorang bos. Ia telah menabung Rp. 42,000,000.-dan dapat meminjam uang yang cukup untuk membuka sebuah bisnis kecil. Kemitraan juga menarik perhatiannya. Satu atau dua orang mitra dapat menyediakan dana tambahan untuk membuka bisnis yang lebih besar. Kemungkinan lain adalah membuka sebuah perseroan terbatas dan menjual saham. Jumlah dana yang tersedia akan jauh lebih besar dan ia tidak punya hutang yang harus dilunasi. Ia juga akan memiliki dana yang cukup untuk memasang iklan. Napitulu telah berbincang-bincang dengan beberapa orang di lingkungan masyarakat tersebut untuk mengetahui apakah mereka tertarik untuk membuka sebuah perseroan terbatas. Jumlah dana yang tersedia untuk membuka bisnis akan lebih besar daripada mendirikan sebuah kepemilikan tunggal atau kemitraan. Di samping itu, jumlah masyarakat yang akan menerima manfaat dari usaha ini akan jauh lebih besar.
Pertanyaan 1. Jika Anda Napitulu, bentuk kepemilikan usaha mana yang akan Anda pilih? 2. Informasi tambahan apa yang diperlukan Napitulu untuk mengambil keputusan yang tepat tentang bentuk kepemilikan sah yang terbaik untuk bisnisnya? 3. Berikan alasan-alasan mengapa anda memilih bentuk usaha tersebut ?
I
TOPIK 4:
II
ALOKASI WAKTU :
III
TUJUAN •
DANA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMULAI BISNIS 3 Jam
Peserta dapat membedakan antara pembayaran pra-operasi dan untuk memperkirakan uang yang dibutuhkan untuk memulai suatu bisnis
IV DASAR PEMIKIRAN •
Mendirikan suatu bisnis membutuhkan sejumlah uang yang harus dikeluarkan sebelum mulai mendapatkan pendapatan dari penjualan. Seringkali calon seorang wirausaha merendahkan jumlah yang diperlukan karena ia hanya menghitung pengeluaran yang berkenaan dengan barang investasi seperti mesin, peralatan, mobil dan lain-lain. Mereka tidak sadar bahwa pada mingguminggu atau bulan-bulan pertama operasi penghasilan dari penjualan tidak menutup pengeluaran dari menjalankan bisnis (berdagang, manufaktur/ pembuatan, atau penyediaan jasa). Ini dapat menyebabkan masalah likuiditas, dimana si seorang wirausaha tidak dapat membayar gaji atau pemasoknya.
•
Uang yang dibutuhkan untuk modal awal biasanya lebih tinggi dari apa yang dimiliki oleh calon seorang wirausaha. Karena kekurangannya harus dicari dari sumber-sumber lain, sangatlah penting untuk mengetahui berapa uang yang dibutuhkan.
V
Kegiatan 1. Minta para peserta untuk membaca HANDOUT 1, untuk mendapatkan informasi dan penjelasan tentang perbedaan pembayaran pra-operasi dan pembayaran awal operasi dan faktor-faktor yang menentukan lamanya periode awal operasi. 2. Gunakan TRANSPARANSI I dan minta para peserta untuk menentukan apakah suatu pembayaran adalah pembayaran pra-operasi atau jenis pembayaran lainnya. Diskusikan tiap pembayaran dengan peserta. 3. Minta para peserta untuk membaca LEMBAR KERJA 1 dan bagi mereka ke dalam empat-lima kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Pastikan para peserta mengerti kapan periode pra-operasi selesai dan periode pembayaran awal dimulai. Minta tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka.
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 4
Memperkirakan Modal Awal Orang yang memulai usaha bisnis, khususnya kaum muda, biasanya mereka mengetahui bahwa mereka membutuhkan dana untuk mesin, atau peralatan untuk suatu toko. Namun seringkali mereka tidak menyadari bahwa ada beberapa pembayaran lain yang harus dilakukan sebelum mereka benar-benar dapat memulai bisnis mereka. Misalnya, biaya instalasi mesin dan pelatihan pegawai dapat saja menjadi bagian terbesar dan total biaya mesin. Biaya perijinan dan asuransi juga seringkali terlupakan datam penghitungan modal investasi. Kebutuhan akan modal kerja juga seringkali diperhitungkan lebih rendah dari yang seharusnya. Orang berpikir bahwa mereka akan segera dibayar dengan cepat. Ini sering terjadi dalam kegiatan berdagang atau penjualan, namun seorang pemilik toko harus punya stok barang karena ia harus segera menggantikan tiap barang yang terjual. Terkadang konsumen meminta kredit untuk pembelian partai besar dan terkadang pembayarannya tidak tepat waktu. Dalam kegiatan manufaktur modal kerja harus mencakup periode yang lebih lama dan dapat berlangsung selama berbulan-bulan. Bila modal kerja diperkirakan lebih rendah dari kebutuhan, dapat saja seorang wirausaha yang memiliki suatu bisnis yang sedang berkembang kekurangan uang untuk membayar gaji, misalnya, atau memperbaharui stok, atau (dalam kasus terburuk) untuk membayar cicilan bank. Bila seseorang ingin memulai suatu bisnis maka ia harus tahu berapa uang yang dibutuhkan dalam proses awal pembayaran bisnis sebelum bisnis tersebut menghasilkan uang. Uang ini dinamakan Modal Awal. Modal awal ini digunakan untuk dua hal: • Pembayaran pra-operasi atau modal investasi • Pembayaran awal operasi atau modal kerja Pembayaran pra-operasi berarti uang yang harus dibayarkan seseorang yang sedang memilai bisnis sebelum bisnis itu mulai beroperasi (berdagang, manufaktur atau pembuatan barang, atau menyediakan jasa). Yang yang dibutuhkan untuk pembayaran semacam ini disebut sebagai modal investasi. Membeli tanah, membuat bengkel atau tempat kerja, membeli mesin, mebel kantor, dan lainlain, semuanya adalah pembayaran pra-operasi, demikian juga dengan pembayaran bea legal, sambungan air, listrik dan telepon, publisitas dan iklan sebelum bisnis dibuka, dan lain sebagainya. Pembayaran awal operasi akan terjadi ketika bisnis tersebut mulai beroperasi, untuk menutup biaya pengeluaran langsung sampai pemasukan dari penjualan kembali masuk ke dalam bisnis. Pada umumnya, dalam kegiatan perdagangan periode ini bisa berlangsung
selama kurang dari satu bulan, sementara untuk kegiatan manufaktur jangka waktu antara tanggal produksi (waktu pembuatan produk, waktu barang berada dalam sistem distribusi, misalnya penyimpanan barang dalam pabrik, pengiriman ke penjual grosir atau pengecer atau kepada konsumen) dan penerimaan uang secara tunai atau transfer bank dapat berlangsung selama beberapa bulan.
Pengeluaran selama periode ini disebut sebagai pembayaran awal operasi atau modal kerja. Perbedaan antara kedua kategori pembayaran ini tergantung dari saat pembayaran itu dilakukan: apakah sebelum bisnis itu mulai beroperasi atau sesudah. Modal awal bagi suatu bisnis baru adalah jumlah dari modal investasi dan modal kerja. Jumlah total dari modal awal adalah indikator bagi calon seorang wirausaha berapa uang yang mereka perlu investasikan dari sumber mereka sendiri dan berapa yang harus mereka pinjam.
LEMBAR KERJA 1
Modul 6: Topik 4
Dana Yang Harus Dipenuhi Sebagai Modal Awal Pembayaran Registrasi Bisnis Gaji pegawai untuk bulan pertama Biaya Arsitek merancangan tempat kerja Membeli mesin Membeli bahan baku Membeli barang jadi Iklan pembukaan bisnis Akuisisi tanah di daerah industri Pembangunan villa Gaji bulan pertama pemilik bisnis Peralatan kantor Pembelian truk Bekas Konsultan untuk penelitian investasi Penyewaan tempat bisnis Membeli stok bahan /barang dagang Asuransi kebakaran Asuransi kesehatan pegawai Mobil pribadi untuk isteri pemilik Promosi penjualan Peratatan komputer Materi konstruksi untuk tempat kerja Biaya sekolah anak pegawai Instalasi telepon Tagihan telepon Pertama Penggantian stok Barang Perjalanan ke pemasok mesin Asuransi mobil tahun pertama Biaya pemeliharaan truk Bunga hutang Bayar hutang kepada teman
Pra Operasi
Operasi Awal
Lain-Lain
TRANSPARANSI 1
Modul 6 : Topik 4
Dana Yang Harus Dipenuhi Sebagai Modal Awal Pembayaran Pendaftaran Bisnis
Pra Operasi
Operasi Awal
V
Gaji pegawai untuk bulan pertama
V
Biaya Arsitek untuk merancang tempat kerja
V
Membeli mesin
V
Membeli bahan baku
V
Membeli barang jadi
V
Iklan pembukaan bisnis
V
Akuisisi tanah di daerah industri
V
Pembangunan villa
V
Gaji bulan pertama pemilik bisnis
V
Peralatan kantor
V
Pembelian truk Bekas
V
Konsultan untuk penelitian investasi
V
Penyewaan tempat bisnis
V
Membeli stok bahan /barang dagang
V
Asuransi kebakaran
V
Asuransi kesehatan pegawai
V
Mobil pribadi untuk isteri pemilik
V
Promosi penjualan
V
Peratatan komputer
V
Materi konstruksi untuk tempat kerja
V
Biaya sekolah anak pegawai Instalasi telepon
V V
Tagihan telepon Pertama
V
Penggantian stok Barang
V
Perjalanan ke pemasok mesin
V
Asuransi mobil tahun pertama
V
Biaya pemeliharaan truk
V
Bunga hutang
V
Bayar hutang kepada teman
Lain-Lain
V
LEMBAR KERJA 2
Modul 6 : Topik 4
Memulai Bisnis Toko Kue dan Snack Josepine adalah lulusan Sekolah Kejuruan Jurusan Tata Boga, telah bekerja selama beberapa tahun disebuah toko pastri dan kue kering yang memproduksi sendiri pastri dan kue-kue keringnya untuk para pelanggan yang tinggal dan bekerja di lingkungan sekitarnya. Toko ini juga menyediakan kue kering dan kue manis dan pastri untuk resepsi pernikahan, ulang tahun dan acara-acara sosial lainnya sampai kerumah pelanggannya. Josepine telah belajar semuanya tentang membuat pastri mulai dari bahan mentah dan campurannya untuk berbagai macam produk, persiapan dan proses pemasakan demikian juga dengan bekerja di toko dan berhubungan dengan para pelanggan. Dia menikmati gaji yang cukup lumayan Rp. 3.000.000. Josepine selalu berkeinginan untuk memiliki sendiri toko kue suatu hari, sehingga dia selalu menabung sebanyak mungkin uang yang dapat dia simpan. Dia juga telah membuat daftar mesin dan peralatan yang dia butuhkan untuk memulai tokonya. Dia juga telah melakukan survey harga. Barang yang paling mahal adalah oven listrik Rp. 10.000.000; kemudian dia juga akan butuh mesin penggiling adonan Rp 3.000.000), beberapa timbangan Rp. 500.000, mangkok, piring, toples, kotak dan peralatan genggam Rp. 2.000.000, perabot untuk bekerja seperti meja dan rak-rak Rp. 1.100.000 dan sebuah kulkas besar Rp. 5.000.000 yang juga dapat menampung kue-kue sampai tiga hari sejak dibuat. Dia juga harus melengkapi ruangan dengan lemari pajang, beberapa rak dan mesin kasir Rp. 1.500.000. Untuk dia sendiri dirasakan butuh sebuah kantor kecil dan untuk pegawainya sebuah ruang istirahat kecil. Perabot bekas untuk kedua ruangan ini dirasakan akan menghabiskan sampai Rp. 1.000.000. Sekarang dia telah memiliki kemungkinan untuk menyewa sebuah toko yang cocok bagi usahanya di sebuah wilayah kota dengan populasi kaum menengah yang berpotensi menjadi pelanggan. Toko ini akan kosong dalam waktu 2 bulan kedepan. Setelah melakukan penelitian pasar dia memutuskan untuk memulai usahanya sendiri dan menyewa toko tersebut dengan tarif Rp. 800.000 sebulan. Sekarang tibalah waktu yang cukup sibuk bagi Josepine karena dia harus memfinalisasi rencananya, menghitung investasi dan bekerja hal-hal yang penting, dan juga meminjam uang dari bank karena dari perhitungannya dia hanya dapat menutupi 30% dari kebutuhannya. Kemudian dia harus mendaftarkan usahanya Rp. 100.000 dan memesan
mesin dan peralatan yang dapat diantarkan dalam waktu 3 bulan. Untuk melakukan ini semua Josepine telah berhenti bekerja sebulan sebelum dia dapat mulai mengisi tokonya. Air, listrik dan sambungan telepon haruslah didaftarkan dahulu memakai namanya dan dia harus membayar Rp. 150.000 untuk semuanya. Juga, asuransi rumah adalah kewajiban dan dia harus membayar Rp. 1.000.000 untuk satu tahun. Dia harus menyeleksi pegawainya-dua orang perempuan untuk membuat kue dan satu anak magang dan dia telah memutuskan untuk mempekerjakan mereka ketika dia sudah dapat masuk ke toko. Gaji bulanan untuk semua pegawainya adalah Rp. 700.000. Keinginannya adalah agar dia dapat melatih pegawainya pada masa menunggu pesanan. mesinnya datang dan pemasangannya, yang dapat memakan waktu satu minggu. Biaya instalasi diperkirakan 200.000. Karena Josepine juga rencananya akan menjalankan usaha katering, dia harus membeli mobil bekas seharga Rp. 40.000.000 dan menyewa seorang supir dengan gaji sebulan Rp.500.000. Asuransi mobilnya untuk satu tahun Rp. 1.000.000. Sebelum memulai usahanya Josepine berencana untuk menggunakan publikasi dan iklan, dan dia memperoleh tawaran untuk semua paket iklan dari sebuah agensi seharga Rp. 1.800.000. Pembukaan toko ini seharusnya dimulai dua minggu setelah semua peralatan telah selesai dipasang. Selama masa dua minggu ini Josepine akan membuat berbagai macam kue dan pastri sebagai bahan latihan untuk para pekerjanya dengan kondisi normalnya toko berjalan. Bahan-bahan baku untuk satu minggu produksi di perkirakan Rp. 900.000, sedangkan untuk biaya-biaya lainnya seperti air, listrik, telepon, bensin untuk mobil, dan lain sebagainya diperkirakan akan menghabiskan Rp. 300.000. Untuk amannya Josepine akan menyiapkan bahan untuk produksi dua minggu. Josepine berpikir bahwa setelah dibuka toko ini akan mampu menjual sampai 60% produksi sehari-hari, dan 40% lainnya akan terjual melalui layanan katering untuk pelanggan yang dapat membayar dalam waktu dua minggu. Dia memperkirakan bahwa jasa kateringnya ini akan dimulai sekitar sebulan setelah membuka tokonya. Josepine harus mengetahui pembayaran-pembayaran masa sebelum operasi dan investasi operasional awalnya untuk menghitung kebutuhan modalnya dan membuat rencana bisnisnya secara keseluruhan.
Buatlah jadwal kerja lengkap dengan target-target penting untuk berbagai hal dimulai dari masa awal mulai sampai menghitung durasi tahap pra-operasi dan tahap operasi awal. Gambarkanlah tabel untuk tahap pra-operasi dan sebuah tabel lagi untuk tahap awal operasi dan hitunglah jumlah pembayaran yang dibutuhkan.
TRANSPARANSI 1
Modul 6: Topik 4
Dana Pra-Operasi (Modal investasi) Investasi
Spesifikasi
Jumlah
Mesin-Mesin Oven Listrik
10,000,000
Mesin Penggiling Adonan
3,000,000
Timbangan
500,000
Peralatan Genggam
2,000,000
Kulkas Besar
5,000,000
Mesin Kasir
1,500,000
Meja dan Rak-rak
Bahan kayu jati
1,100,000
Perabot kantor
Bahan kayu jati
1,000,000
Instalasi mesin
Instalasi siap pakai
200,000
Sewa Tempat
Per bulan
800,000
Mobil
Bekas, colt pickup
Asuransi Mobil tahun pertama
Per tahun
Sambungan listrik, Air, Phone
1300 Watt, air PDAM, Telp. Kabel
Jumlah
40,000,000 1,000,000 150,000 68.050.000
TRANSPARANSI 2
Modul 6: Topik 4
Dana Operasional Awal (modal kerja) PEMBAYARAN
Satuan
Jumlah Operasi
Mingguan/Bulanan
Awal
Gaji Sopir bulan pertama
Per bulan
500,000
Stok Bahan baku
Per bulan
3,600,000
Asuransi Rumah
Per tahun
1,000,000
Perijinan
SIUP
100,000
Pelatihan pegawai
Per paket
900,000
Gaji Bulan pertama
Per bulan
700,000
Gaji pemilik
Per bulan
3,000,000
Lain-lain Jumlah
300,000 10.100.000
I
TOPIK 5:
II
ALOKASI WAKTU:
III
TUJUAN •
IV
MEMPEROLEH DANA MEMULAI BISNIS
UNTUK
5 Jam
Agar peserta dapat mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan berbagai sumber modal untuk membuka sebuah bisnis.
DASAR PEMIKIRAN •
•
Banyak calon pemilik usaha kecil punya ide dan rencana bisnis yang baik. Namun mereka mungkin mendapati bahwa modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis mereka tidak tersedia. Akibatnya, banyak usaha kecil tidak beroperasi. Peserta perlu mengetahui jenis dana yang tersedia untuk calon pemilik usaha. Perlu ditekankan bahwa persiapan dan perencanaan yang baik dapat meningkatkan peluang untuk memperoleh modal yang dibutuhkan. Seorang wirausaha hampir dapat dipastikan akan menanamkan sejumlah dana pribadi mereka untuk bisnis ini. Namun ada juga sebagian modal yang diperlukan untuk mulai mengoperasikan bisnis tersebut diperoleh melalui kredit. Topik ini akan mengidentifikasi sumber-sumber modal awal yang potensial dan menawarkan usulan-usulan yang terkait dengan persiapan yang perlu dilakukan untuk memperoleh pinjaman atau dana kredit.
IV
KEGIATAN 1.
Mintalah peserta latihan membaca LEMBAR KERJA 1 untuk mengetahui jumlah modal
yang
dibutuhkan
untuk
memulai
suatu
bisnis.
Perlihatkan
TRANSPARANSI 1 dan mintalah peserta latihan membahas ke-6 pertanyaan yang ada. Mintalah peserta membuat daftar apa saja yang dibutuhkan seorang pemberi
pinjaman,
menurut
pendapat
mereka
sendiri,
sebelum
mau
meminjamkan uang untuk sebuah usaha. Catatan ini dapat ditulis di papan tulis dan dibahas di dalam kelas. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok dan mintalah mereka melakukan studi kasus di akhir LEMBAR KERJA 1. Mereka mungkin perlu waktu satu minggu untuk menyelesaikan tugas ini.
2.
Mintalah peserta latihan membaca HANDOUT 1 sebagai informasi DASAR PEMIKIRAN. Perlihatkan TRANSPARANSI 2 untuk memberi gambaran tentang aliran dana selama tahun pertama pengoperasian bisnis.
3.
Mintalah peserta latihan membaca HANDOUT 2 sebagai informasi DASAR PEMIKIRAN. Dengan menggunakan TRANSPARANSI 3, adakan diskusi di dalam kelas tentang sumber dana untuk membuka usaha kecil dan prosedur permohonan dana pinjaman untuk usaha.
4.
Gunakan TRANSPARANSI 4 untuk membahas kriteria untuk mengevaluasi sumber-sumber dana pinjaman untuk usaha.
5.
Gunakan TRANSPARANSI 5 untuk membahas permohonan pinjaman dari sudut pandang petugas pemberi pinjaman.
6.
Untuk mengkaji modal dan pendanaan hutang, perlihatkan TRANSPARANSI 6 lalu bahas keunggulan dan kelemahan dari beberapa jenis pendanaan.
7.
Undanglah seorang pegawai pemberi pinjaman bank untuk menyampaikan ceramah di depan kelas. Sebelum kunjungan tersebut, mintalah peserta untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada pegawai bank tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dikirimkan sebelumnya ke seorang pembicara tamu sebagai panduan presentasinya atau digunakan sebagai dasar untuk mengadakan sesi tanya jawab selama kunjungan tersebut. Bidang-bidang utama dan pertanyaan tersebut mencakup: A.
Faktor-faktor paling penting apa saja yang diinginkan pegawai pemberi pinjaman dalam surat permohonan pinjaman usaha kecil?
B.
Seberapa penting bagi pemohon pinjaman untuk memiliki modal atau pemilik modal untuk menanamkan modalnya ke bisnis baru tersebut?
C.
Apakah sebagian jenis usaha punya kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh pinjaman awal ketimbang jenis usaha yang lain? Jika ya, apakah
perbedaan
tersebut
disebabkan
oleh
jumlah
dana
yang
dibutuhkan untuk membuka bisnis atau oleh tingkat keberhasilannya? D.
Bagaimana cara seseorang untuk memperoleh modal, taruhlah ia tidak dapat menyimpan uang dari penghasilannya sekarang?
E.
Sebutkan beberapa pertimbangan penting bagi pemohon sewaktu memilih bank pemberi pinjaman?
F.
Seberapa besar pengaruh kredit pribadi pemohon terhadap keputusan pegawai dalam memberikan pinjaman usaha kecil?
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 5
Pertanyaan-Pertanyaan Tentang Cara Memperoleh Modal 1. Dapatkah semua modal yang dibutuhkan dipinjam? a. Hampir semua lembaga pemberi pinjaman mengharuskan seorang wirausaha menyediakan sejumlah besar uang yang dibutuhkan untuk memulai suatu bisnis. Besarnya dana tersebut tergantung dari kondisi pasar dan perekonomian. Namun ada juga beberapa lembaga pemberi pinjaman atau perorangan yang bersedia mengambil resiko keuangan untuk suatu bisnis bila pemiliknya tidak punya uang yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut. b. Dana yang dimasukkan pemilik ke dalam bisnis tersebut disebut modal pemilik. Ini adalah investasi pemilik dalam bisnis tersebut. Sedangkan meminjam modal yang dibutuhkan disebut dana kredit atau hutang. c. Pemberi pinjaman perlu mengetahui apakah pemilik bisnis punya komitmen dan keterlibatan pribadi. Komitmen pribadi ini mencakup waktu, energi dan dana yang ingin pemilik kontribusikan untuk bisnis tersebut. 2. Dimana modal pemilik dapat diperoleh? a. Tabungan pribadi b. Teman dan keluarga c. Mitra. Pemilik dapat membentuk sebuah kemitraan dengan satu orang atau lebih untuk memperoleh modal modal sendiri untuk mulai mengoperasikan bisnis tersebut. d. Perusahaan, adalah mungkin untuk bergabung ke dalam bisnis tersebut dan menjual saham untuk menambah modal modal sendirinya. 3. Dimana kita dapat memperoleh dana kredit atau hutang? a. Bank b. Lembaga-lembaga keuangan c. Lembaga-lembaga pemerintah d. Kredit dagang. Pemasok menyediakan kredit untuk membeli peralatan, inventaris dll. sehingga bisnis tersebut dapat menghasilkan penjualan sebelum pembayaran jatuh tempo. e. Lembaga-lembaga keuangan mikro. 4. Bagaimana cara meningkatkan peluang untuk memperoleh pinjaman, terutama untuk seorang wirausaha perempuan? Seorang wirausaha tidak dapat memastikan bahwa mereka akan memperoleh pinjaman piring, dan peralatan makan. Anda juga perlu membeli atau menyewa gedung; membayar izin usaha dan izin membuka restoran, serta biaya mencetak menu.
5. Apa itu 4C Kredit a. Seorang bankir atau petugas pinjaman akan mempertimbangkan 4C kredit sewaktu mengevaluasi pemohon pinjaman : −
Character (Karakter) : perilaku pemohon terhadap kredit akan diteliti, termasuk catatan masa lalu mereka dalam memenuhi kewajiban-kewajiban mereka
−
Capacity (Kapasitas) : Penghasilan pemohon akan diteliti untuk mengetahui kemampuannya membayar pinjaman tersebut
b. c. d. e.
−
Capital (Modal) : keuangan pribadi pemohon akan diteliti termasuk tabungan dan harta atau properti pribadi yang lain
−
Conditions (Kondisi) : Kondisi perekonomian masyarakat, negara dan daerah akan
mempengaruhi ketersediaan pinjaman Calon Pemilik usaha harus menunjukan bahwa mereka memiliki stategi usaha dan rencana aksi yang akan mengrahkan pada keberhasilan bisnis. Pemberi pinjaman ingin memastikan bahwa calon pemilik bisnis punya pengalaman atau pengetahuan di bidang usaha yang diusulkan Untuk menambah modal modal sendiri dan memperoleh keuangan kredit, rencana yang realistis dan sudah diteliti dengan baik adalah sangat diperlukan Seorang wirausaha perempuan perlu diberi informasi, kontak dan peralatan yang penting untuk mempermudah akses mereka dalam memperoleh kredit
6. Biaya pengoperasian: biaya pengoperasian tetap dibutuhkan sampai ada laba yang cukup untuk menjaga kelangsungan usaha. Contoh biaya pengoperasian antara lain adalah biaya untuk inventaris, pasokan, pemasangan iklan, pembayaran upah, pajak, perbaikan dan perlengkapan, asuransi, sewa bulanan dan utilitas. Setelah restoran dibuka, Anda perlu mengeluarkan biaya pengoperasian secara teratur. Anda perlu membeli makanan, membayar upah tukang masak dan pelayan secara rutin, membayar pajak penjualan, membayar sewa bulanan dan banyak lagi. Adalah penting untuk mengetahui seberapa besar dana yang dibutuhkan setiap bulan untuk mengoperasikan bisnis. 7. Pengeluaran pribadi: pengeluaran ini mencakup biaya-biaya yang diperlukan untuk kelangsungan hidup Anda. Anda butuh uang untuk menutup pengeluaran pribadi Anda seperti untuk membayar sewa atau hipotek, pangan, transportasi, asuransi, sandang, utilitas, tagihan medis dan hiburan. Banyak bisnis yang baru berdiri tidak dapat langsung memperoleh keuntungan; bisnis mungkin butuh waktu satu sampai tiga tahun untuk dapat memperoleh keuntungan. Anda harus merencanakan semua pengeluaran ini. Mungkin ada orang yang membuka bisnis baru sambil bekerja di tempat lain, atau pasangan mereka mungkin memperoleh upah dengan bekerja tetap di tempat lain. Ini akan membantu mengurangi dana yang dibutuhkan untuk membiayai bisnis tersebut.
LEMBAR KERJA 1
Modul 6: Topik 5
Studi Kasus Seorang perempuan yang baru lulus sekolah kejuruan memiliki kemahiran yang sangat tinggi dalam menggunakan dan menerapkan teknologi komputer. Ia ingin membuka warnet (warung internet) di dekat sekolahnya dimana pelajar dapat bertemu, bergaul dan menggunakan lima buah komputer yang ingin ia beli untuk warnet tersebut. Ia butuh modal untuk membuka usahanya ini. Jika Anda sebagai dia, bagaimana Anda merespon pertanyaan-pertanyaan berikut yang terkait dengan cara memperoleh modal? 1. Seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membeli lima buah komputer untuk warnet? 2. Bagaimana ia dapat memperoleh kredit dari toko komputer? 3. Dimana ia dapat memperoleh pinjaman untuk: (a). Modal modal sendiri? (b). Pembiayaan hutang? 4. Jika ia harus meminjam ke bank, bagaimana cara meningkatkan peluangnya untuk memperoleh pinjaman? 5. Seberapa besar modal yang ia butuhkan untuk membiayai warnet? 6. Cari tahu bagaimana prosedur untuk pengajuan pinjaman di a. Bank b. Lembaga keuangan lainnya
TRANSPARANSI 1
Modul 6 : Topik 5
1.
Dapatkah semua modal yang dibutuhkan dipinjam?
2.
Dimana kita dapat meminjam modal modal sendiri?
3.
Dimana kita dapat memperoleh kredit atau pembiayaan hutang?
4.
Bagaimana
kita
dapat
meningkatkan
memperoleh pinjaman? 5.
Apa itu 4 C untuk kredit?
6.
Bagaimana modal tersebut digunakan? Biaya pengoperasian awal Biaya pengoperasian
Pengeluaran pribadi
peluang
untuk
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 5
Sumber Keuangan Banyak calon seorang wirausaha yang memiliki ide dan rencana bisnis yang menjanjikan. Namun modal yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana-rencana mereka mungkin tidak selalu tersedia. Akibatnya, banyak usaha kecil yang prospektif akhirnya tidak terwujud. Pemilik usaha kecil perlu menginvestasikan sejumlah dana pribadinya untuk membuka usaha mereka. Namun dengan persiapan dan perencanaan yang tepat, pembiayaan dapat diperoleh dari sumber-sumber lain. Kedua sumber keuangan yang utama untuk membuka usaha adalah modal sendiri pemilik dan pinjaman dari lembagalembaga pemberi pinjaman. 1. Pembiayaan dari Modal Sumber utama keuangan Modal untuk sebagian besar seorang wirausaha adalah tabungan pribadi mereka. Para ahli keuangan mengatakan bahwa setengah dari uang yang dibutuhkan untuk membuka satu usaha kecil harus berasal dari pemilik. Ini berarti para pemilik di masa mendatang harus bekerja dan menabung dulu sebelum memiliki dana yang cukup untuk membuka sebuah usaha. Sumber keuangan Modal yang populer lainnya adalah dana yang berasal dari sumbersumber lain seperti keluarga, teman, modal ventura, dan bisnis. Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, apakah mereka ingin terlibat dalam pengoperasian bisnis tersebut? Apa yang akan terjadi bila bisnis tersebut tidak berhasil? Apakah ini akan merusak hubungan Anda? Sumber pembiayaan Modal juga dapat diperoleh dengan menjual sebagian dari bisnis tersebut ke salah satu mitra atau lebih. Dengan mitra menanamkan uang mereka, maka biasanya lebih mudah untuk menambah jumlah dana yang dibutuhkan. Namun para mitra ini harus dapat bekerjasama dan ini tidaklah mudah. Dikarenakan banyak orang yang membuka bisnis mereka sendiri ingin mengambil keputusan-keputusan mereka sendiri, maka kemitraan bukanlah ide yang tepat.
2. Meminjam Uang Dari Lembaga Pemberi Pinjaman Apabila sumber-sumber modal sendiri tidak cukup, seorang wirausaha punya pilihan lain yaitu meminjam dari sumber-sumber lain. Para pemberi pinjaman biasanya akan memberi pinjaman kepada masyarakat yang mereka kenal dan percayai. Para pemberi pinjaman biasanya bersikap hati-hati dan tidak akan memberi pinjaman bila resikonya terlalu tinggi. Mereka tidak mau kehilangan uang untuk usaha-usaha yang gagal. Oleh karena itu, sebagian besar dari pemberi pinjaman akan mengkaji rencana bisnis tersebut secara seksama. Rencana ini harus menguraikan bagaimana bisnis ini beroperasi,
seberapa besar dana yang dibutuhkan dan bagaimana dana ini digunakan, serta pada titik mana bisnis ini akan meraih keuntungan. Sebagian besar masyarakat terpikir tentang bank bila ingin meminjam uang. Namun untuk usaha-usaha kecil, meminjam uang dari bank tidak selalu mudah. Bank hanya meminjamkan dana bila resiko kerugian bisnis tersebut sangat rendah. Biasanya mereka hanya meminjamkan uang kepada pelanggan yang sudah mereka kenal lama. Bila ada seseorang yang ingin meminjam uang di kemudian hari, maka ia mungkin perlu segera menjalin hubungan pribadi yang baik dengan bankir lokal. 3. Pertimbangan Sewaktu Mengajukan Permohonan Pinjaman Usaha Lembaga-lembaga pemberi pinjaman menerapkan prosedur yang berbeda-beda yang harus dipatuhi pemohon pinjaman. Walaupun lembaga-lembaga ini ingin membantu calon peminjam, namun mereka harus memastikan pinjamannya akan dilunasi seperti yang disepakati pihak peminjam. Adalah penting untuk memahami beberapa faktor berikut ini sebagai bahan pertimbangan sewaktu menilai permohonan pinjaman. −
Jenis pinjaman: jangka pendek (hingga satu tahun) atau jangka panjang (lebih dari satu tahun).
−
Tujuan pinjaman: adalah penting untuk memastikan bahwa pemohon tidak akan menanamkan dana tersebut untuk bisnis ilegal, tidak didukung oleh kebijakan pemerintah atau tidak memberi keuntungan bagi masyarakat.
−
Nilai kredit dan integritas peminjam. Apakah peminjam dapat dipercaya?
−
Kemampuan: profil bisnis dari pemohon adalah indikator kemampuan seorang wirausaha untuk mengoperasikan proyek dengan keahlian yang profesional dan efektivitas. Karakteristik kemampuan dapat membantu pemberi pinjaman untuk memahami apakah peminjam akan mampu menggunakan pinjaman sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
−
Masa pelunasan: masa pelunasan adalah syarat yang sangat penting dari sisi peminjam maupun pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman perlu mengetahui apakah masa pelunasan yang ditawarkan peminjam realistis atau tidak. Pemberi pinjaman dapat memastikan hal ini melalui proyeksi statistik dan finansial dan memberi usulan kepada pemohon tentang masa pelunasan yang realistis, serta informasi rinci lainnya misalnya tentang jumlah angsuran bulanan.
−
Jaminan: jaminan untuk pinjaman tersebut harus dapat diterima pemberi pinjaman. Walaupun semua persyaratan telah terpenuhi, namun pemberi pinjaman dapat menolak pemberian pinjaman tersebut bila persyaratan sekuritas dan ketentuan yang diperlukan pihak bank tidak memadai. Hal ini biasanya terjadi bila mengajukan permohonan pinjaman untuk yang pertama kalinya.
−
Penjamin: sebagian pemberi pinjaman meminta sekuritas dalam bentuk properti tak bergerak serta aset dan jaminan yang nyata dari teman-teman.
−
Rencana usaha: ini adalah sarana utama yang digunakan lembaga pemberi pinjaman manapun untuk memutuskan apakah pemohon pinjaman layak diberi pinjaman. Rencana usaha memperlihatkan apakah sebuah usaha dapat berjalan atau tidak.
Pemohon pinjaman mungkin akan meminta tenaga ahlinya untuk menyusun rencana usaha guna membuktikan bahwa pinjaman yang diminta layak dipertimbangkan oleh organisasi pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman selalu menilai rencana usaha yang diberikan pemohon dan mengambil kesimpulannya sendiri atau menyusun studi kelayakannya guna menilai kelangsungan usaha yang diusulkan tersebut. Aspek yang sangat penting adalah biaya yang dibutuhkan dan arus kasnya. Arus kas serta proyeksi keuangan dan statistik, akan memperlihatkan apakah proyek tersebut dapat menghasilkan uang yang lebih banyak daripada pengeluaran. Hasil-hasil ini akan menunjukkan kepada pihak pemberi pinjaman apakah pinjaman tersebut aman dan pihak peminjam mampu melunasi hutangnya sesuai persyaratan yang ditentukan. −
Pelanggan lembaga pemberi pinjaman punya peluang yang lebih besar sewaktu mengajukan permohonan pinjaman usaha untuk modal kerja. Bank akan mempelajari catatan keuangan konsumen tersebut di masa lalu dan catatancatatan keuangan ini dapat membantu pihak bank untuk memutuskan tindakan apa yang perlu diambil. Apabila pelanggan ingin membuka sebuah usaha, maka prosedurprosedurnya nyaris sama dengan prosedur yang diterapkan terhadap pemohon baru. Dengan menyimpan catatan-catatan keuangan tertulis tersebut, seorang wirausaha akan memiliki bukti tertulis tentang riwayat usahanya di masa lalu.
Ada beberapa sumber keuangan yang tersedia untuk para seorang wirausaha. Biasanya, keputusan penting yang perlu diambil adalah menentukan sumber keuangan mana yang paling cocok dengan kebutuhan mereka saat ini. Pemilihan sumber keuangan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan mereka biasanya memiliki dampak yang besar terhadap masa depan usaha mereka. Menerima pinjaman bank jangka pendek di saat membutuhkan pinjaman jangka panjang dapat menimbulkan krisis. Menjual sebagian dari usaha tersebut untuk menambah modal yang seharusnya dipinjam mungkin sangat mahal. Sedangkan pemberian kredit yang berlebihan mungkin mahal dan dapat menghambat pengoperasian perusahaan. Ada banyak peluang terjadinya kesalahan dalam memilih sumber permodalan. Namun pilihan yang tepat dapat menyediakan modal yang diperlukan dan membebaskan seorang wirausaha dan biaya dan resiko yang tak perlu atau kemungkinan hilangnya kontrol atas usaha mereka. 4. Kriteria penilaian sumber pinjaman Untuk menentukan sumber yang paling tepat untuk menambah modal yang diperlukan dalam situasi tertentu, kita perlu mempertimbangkan lima pertanyaan berikut ini. −
Apa manfaat pinjaman bila dibandingkan dengan biayanya? (biaya)
−
Surnber pinjaman mana yang memiliki tingkat resiko usaha terkecil? (resiko) Apakah persyaratan yang ditetapkan sumber pinjaman dapat mengurangi fleksibilitas seorang wirausaha dalam mencari modal tambahan atau dalam menggunakan modal yang diperoleh dari pengoperasian, menurut penilaian pemilik? (fleksibilitas)
−
Apakah kontrol pemilik atas usaha tersebut dapat terpengaruh secara negatif? Apakah hilangnya kontrol tersebut dapat mencegah seorang wirausaha untuk mengambil keputusan pengoperasian demi kepentingan terbaik dari usaha tersebut? (kontrol)
−
Sumber-sumber keuangan mana yang tersedia untuk usaha tersebut? (ketersediaan)
Biaya. Biaya pinjaman biasanya diukur dari dampaknya terhadap penghasilan pemilik sekarang, dan bukan oleh pengeluaran yang lebih besar dari usaha tersebut. Pertimbangkan perusahaan yang memutuskan apakah meminta pinjaman sebesar Rp. 200.000.000,- dengan bunga 10% atau menjual 25% sahamnya untuk memperoleh tambahan modal sebesar Rp. 200.000.000,-. Bisnis ini diharapkan membayar bunga sebesar Rp. 20.000.000,- per tahun atas pinjaman tersebut dan ini akan mengurangi total penghasilan bersihnya sebesar Rp. 20.000.000,-, tidak termasuk pajak. Apabila usaha ini diperkirakan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 300.000.000,-, maka pengeluaran bunganya akan memotong keuntungan tersebut menjadi Rp. 280.000.000,-. Sedangkan untuk alternatif modal sendiri, penghasilan bersihnya tetap Rp. 300.000.000; karena tidak ada pengeluaran untuk bunga. Namun hanya Rp. 225.000.000,- yang akan diterima para pemilik karena Rp. 75.000.000,- (Rp. 300.000.000 x 25%) merupakan partisipasi para pemegang saham yang baru. Oleh karena itu, penghasilan bisnis dalam alternatif modal sendiri akan lebih tinggi, tapi partisipasi para pemilik yang ada adalah lebih rendah. Setiap sumber permodalan memiliki biayanya sendiri. Sumber dana internal seperti dana yang diperoleh dari penjualan atau likuidasi aset dapat menimbulkan kerugian penghasilan akibat hilangnya inventaris atau biaya pengoperasian yang lebih besar bila mesin harus dijual untuk memperoleh dana. Dalam mengambil suatu keputusan, adalah penting untuk mempertimbangkan semua biaya terkait untuk setiap sumber keuangan. Resiko. Ada beberapa jenis resiko yang terkait dalam upaya untuk menambah modal. Pemakaian kredit dagang dapat menimbulkan ketidak puasan pemasok dan mungkin akan merugikan posisi kredit Anda. Karena uang pinjaman harus dikembalikan bersama bunganya, maka modal hutang adalah hutang atas arus kas usaha tersebut yang harus dipenuhi guna menghindari kelalaian. Kelalaian dapat mengakibatkan adanya beberapa tindakan seperti hilangnya jaminan atau bangkrut. Sumber dana satu-satunya yang tidak melibatkan resiko terhadap usaha adalah modal modal sendiri, karena investor modal sendiri, dan bukan usaha tersebut, adalah pihak yang menanggung resikonya.
Fleksibilitas. Ketergantungan penuh pada laba untuk memenuhi kebutuhan modal dapat mengakibatkan suatu bisnis menjadi terlalu berhati-hati dalam menambah kredit atau membeli inventarisnya. Pembatasan-pembatasan ini dapat menimbulkan kerugian penjualan. Pemakaian kredit dagang sebagai sumber permodalan utama dapat membuat suatu bisnis sangat tergantung pada beberapa pemasok dan tidak dapat memperoleh keuntungan dari harga yang lebih tinggi dari pemasok-pemasok lainnya. Kontrol. Pemakaian dana internal dan kredit dagang kemungkinan besar akan berdampak pada pengendalian bisnis pemilik yang ada. Investor modal sendiri biasanya memiliki hak untuk mengawasi pengoperasian bisnis tersebut. Pemberi piminjam biasanya tidak ikut berpartisipasi dalam urusan bisnis dan tidak berhak secara hukum untuk memberikan suara dalam urusan perseroan terbatas, yang umumnya dilakukan pemegang saham. Ketersediaan. Biasanya suatu bisnis mungkin terbatas kemampuannya untuk menambah modal dikarenakan kurangnya ketersediaan sumber dana yang sesuai. Tanpa memandang sumber dana yang dianggap paling sesuai, usaha tersebut hanya memiliki akses ke sumbersumber keuangan yang ada. Menimbang faktor-faktor penilaian. Setiap sumber permodalan yang dipertimbangkan perlu dievaluasi dalam hal biaya, resiko, fleksibilitas, pengawasan dan ketersediaannya. Sumber-sumber mana yang paling penting? Mana yang paling kurang penting? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini tergantung situasi yang ada. Dalam banyak hal, ketersediaan mungkin merupakan hal yang paling penting. Namun dalam hal lain, biaya mungkin faktor yang penting. Keputusan hanya dapat diambil melalui penilaian yang seksama dari sang pemilik setelah mengumpulkan dan menganalisa semua faktor terkait. 5. Pertimbangan pemberi pinjaman Biasanya petugas pemberi pinjaman bank menolak permohonan pinjaman. Hal yang terpenting dalam benak pemberi pinjaman adalah pertanyaan: "apakah perusahaan ini mampu membayar kembali pinjaman yang akan diberikan?" pemberi pinjaman dapat menolak pinjaman bila pemilik menyusun permohonan pinjaman secara tergesa-gesa atau karena tertekan. Akibatnya, petugas pemberi pinjaman mencium adanya ketidakstabilan dan kurangnya perencanaan dalam keterangan yang diberikan pemilik usaha tentang bisnisnya. Apabila permohonan pinjaman dan seorang wirausaha ternyata ditolak, maka pemohon pinjaman harus menerima penolakan tersebut dengan lapang dada dan berupaya menghapus kelemahannya sebelum mengajukan permohonan pinjaman baru di masa mendatang.
Pertanyaan-pertanyaan tentang Pinjaman Pemberi pinjaman perlu jawaban atas beberapa pertanyaan terkait untuk mengetahui apakah peminjam mampu membayar kembali pinjaman tersebut. Salah satu dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah "Bagaimana cara peminjam menggunakan dana tersebut?" Apa jenis pinjaman? Sebelum mengajukan permohonan pinjaman, tentukan terlebih dahulu jenis pinjaman apa yang dibutuhkan. Bisnis menggunakan empat jenis dana pinjaman dalam pengoperasiannya. Jenis pinjaman tersebut tergantung dan tujuan pengajuan pinjaman tersebut.
Kredit dagang. Jenis dana ini tidak dipinjam. Ini adalah dana yang Anda pinjam dari pemasok bila Anda diperbolehkan mengambil barang inventaris dengan rekening terbuka. Kemampuan Anda membayar hutang dapat dibuktikan melalui catatan pembayaran kredit Anda di masa lalu. Kredit jangka pendek. Bank dan pemberi pinjaman lain menyediakan jenis dana ini untuk membeli inventaris atas beberapa alasan tertentu, misalnya membeli inventaris untuk musim penjualan berikutnya. Pinjaman-pinjaman seperti ini dicairkan sendiri karena mereka menghasilkan uang dari penjualan. Kredit jangka pendek harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun. Kredit jangka panjang. Pinjaman untuk jangka waktu lebih dari satu tahun digunakan untuk ekspansi atau modernisasi usaha. Pinjaman-pinjaman ini dilunasi melalui akumulasi keuntungan. Biasanya pinjaman jenis ini berupa hipotik atau surat hutang. Modal pemilik. Jenis dana ini tidak untuk dilunasi. Investor menyediakan uang kas untuk usaha tersebut dengan imbalan saham kepemilikan dalam perusahaan tersebut.
Banyak pemilik tidak mengetahui perbedaan antara keempat jenis dana ini. Perlu diingat bahwa dana yang dipinjam untuk tujuan yang bersifat sementara harus digunakan untuk bidang-bidang usaha yang menghasilkan keuntungan dan akan dilunasi dari pengoperasian usaha tersebut. Dana modal sendiri adalah dana yang akan tetap dalam bisnis tersebut dan menambah aset bersih sang pemilik. Apakah penjualan memadai? Apakah pinjaman yang diminta adalah untuk meningkatkan volume penjualan, membeli stok barang tambahan dengan volume besar yang mungkin punya potensi yang Iebih besar atau untuk sekedar menciptakan citra baru perusahaan melalui kampanye iklan secara keseluruhan? Bagaimana posisi piutang bisnis tersebut? Piutang adalah dana yang belum diterima dan sudah lama. Akibatnya, apakah usaha tersebut butuh uang untuk membawa rekening lama? Apakah marjin keuntungan memadai? Apakah ada banyak transaksi tapi keuntungannya minim? Ini mungkin menunjukkan bahwa pengeluaran bisnis tersebut tidak terkendali. Apakah pasar tidak memadai? Bagaimana rencana
pelunasan hutang? Apakah perkiraan tentang pemasukan dan pengeluaran kas realistis? Pemberi pinjaman akan mengkaji secara seksama arus kas bisnis tersebut untuk menentukan apakah pemilik menyediakan uang kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Pemberi pinjaman juga perlu memastikan bahwa uang kas yang dibutuhkan untuk modal kerja tidak akan digunakan bisnis tersebut untuk bidang bidang modal sendiri lain sehingga mengurangi uang kas yang tersedia.
TRANSPARANSI 1
Sumber Keuangan
Keuangan Modal sendiri − Tabungan pribadi − Pinjaman keluarga dan teman-teman −
Mengajak seorang mitra atau lebih
Meminjam dari Lembaga-lembaga pemberi pinjaman Pertimbangan dalam memohon pinjaman usaha − Jenis pinjaman − Tujuan pinjaman − Nilai kredit dan integritas − Kemampuan − Masa pembayaran − Sekuritas − Penjamin − Fleksibilitas proyek −
Status konsumen di bank
Modul 6: Topik 5
TRANSPARANSI 4
Modul 6: Topik 3
Kriteria Dalam Mengevaluasi Sumber Pinjaman − Biaya − Resiko − Fleksibilitas − Kontrol − Ketersediaan −
Menimbang kriteria evaluasi
TRANSPARANSI 4
Modul 6: Topik 3
Pertimbangan Pemberi Pinjaman 1.
Apakah
perusahaan
mampu
membayar
kembali
pinjaman
tersebut? 2.
Bagaimana cara membayar kembali pinjaman tersebut?
3.
Bagaimana cara peminjam menggunakan pinjaman tersebut?
4.
Apa jenis dana yang dibutuhkan?
5.
Kredit dagang
Kredit jangka pendek
Kredit jangka panjang
Keuangan modal sendiri
Apakah penjualan perusahaan tersebut cukup besar untuk memperoleh keuntungan agar dapat membayar kembali pinjaman tersebut?
TRANSPARANSI 5
Modul 6 : Topik 5
SUMBER KEUANGAN BERASAL DARI MODAL DAN HUTANG JENIS DANA
KEUNGGULAN
KEKURANGAN
Modal Pemilik Menggunakan Tabungan −
Semua laba disimpan.
Pribadi
Mengurangi
−
−
jumlah −
hutang.
Peluang rugi. Membutuhkan pengorbanan pribadi.
−
Resiko kerugian
−
memberi motivasi untuk
pemakaian tabungan untuk
mencapai sukses.
investasi lain.
−
−
Hilangnya
laba
akibat
Memperlihatkan niat baik kepada pemberi pinjaman potensial.
Mengajak
teman-teman −
dan keluarga
Membawa
masuk
uang −
kas yang lebih banyak. −
Dapat
meminjam
−
dana
Kehilangan sebagian laba. Kehilangan
sebagian
kepemilikan usaha.
yang lebih besar. −
Resiko
keuangan
ditanggung bersama. Membentuk Kemitraan
− − −
Sumber dana kas mudah −
Resikonya adalah merusak
didapat.
hubungan pribadi.
Kurangnya tekanan atau −
Dapat
pembatasan.
keterlibatan
Pengaturan secara informal.
dilakukan
mendorong usaha
tidak diinginkan.
yang
JENIS DANA Membentuk
KEUNGGULAN Perseroan −
Terbatas −
KEKURANGAN dana
kas −
bertambah besar.
−
Jumlah Resiko
keuangan
Kehilangan sebagian laba. Kehilangan sebagian kontrol dan kepemilikan usaha.
ditanggung bersama. −
Kewajiban
legal
berkurang. Mendirikan Koperasi
−
Tabungan pajak.
−
Kurang
mampu − −
mengkombinasikan −
Laba dibagi bersama. Pengambilan
sumber keuangan.
keuangan
Resiko
bersama.
keuangan
keputusan dilakukan
ditanggung bersama. Bekerjasama
dengan −
lembaga-lembaga keuangan
Didirikan untuk membantu −
Mendorong
usaha-usaha kecil.
bisnis.
perluasan
−
Menyediakan pinjaman.
Segala bentuk
−
Relatif mudah didapat.
Pinjaman
−
Kontrol dan kepemilikan −
Resikonya laba di masa
usaha
mendatang tidak mencakup
HUTANG −
dapat
dipertahankan. −
Dapat
dibayar
pembayaran hutang. kembali −
Mudah disalahgunakan dan
dalam jangka waktu yang −
digunakan
lebih lama.
berlebihan.
−
Dapat menyimpan uang.
−
Biaya
dapat
−
dikurangi
pajak. −
Biaya bunga tinggi.
Inflasi
secara
Informasi keuangan rahasia harus dibagi kepada orang lain.
memungkinkan −
pembayaran
hutang
Pemberi
pinjaman
menerapkan
dengan biaya yang lebih
atau
restriksi
murah.
peminjam.
dapat
pembatasan terhadap
I
TOPIK 6: MENJALANKAN BISNIS
II
ALOKASI WAKTU:
III
TUJUAN •
IV
Agar peserta dapat mengetahui keunggulan dan kekurangan dari bisnis yang sudah berjalan dibandingkan membuka bisnis baru.
pembelian
DASAR PEMIKIRAN •
V
2 Jam
Seorang wirausaha kemungkinan dihadapkan pada pilihan apakah membuka bisnis baru atau membeli bisnis yang sudah berjalan. Peserta perlu mengetahui keunggulan dan kekurangan kedua alternatif ini untuk menjadi seorang wirausaha.
KEGIATAN 1. Mintalah peserta latihan membaca dan membahas HANDOUT 1. Gunakan TRANSPARANSI 1 untuk membahas keunggulan dan kekurangan membeli bisnis yang sudah berjalan. 2. Gunakan TRANSPARANSI 2 untuk membahas keunggulan dan kekurangan membuka bisnis baru. 3. Gunakan TRANSPARANSI 3 untuk membahas keuntungan dan kerugian menjadi pemegang waralaba 4. Bagilah peserta latihan menjadi empat kelompok. Mintalah mereka membahas: a. Keunggulan membuka restoran baru. b. Kelemahan membuka restoran baru c. Keunggulan membeli restoran yang sudah berjalan d. Kelemahan membeli restoran yang sudah berjalan e. Keuntungan membuka restoran baru sebagai pemegang waralaba f. Kerugian membuka restoran baru sebagai pemegang waralaba Mintalah masing-masing kelompok menyajikan keunggulan atau kelemahan masingmasing pilihan yaitu membuka restoran baru atau membeli restoran yang sudah ada kepada peserta lain di dalam kelas. 5. Minta peserta untuk membaca HANDOUT 2, ajak mereka diskusi tentang beberapa prinsip bisnis yang penting
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 6
Membeli Bisnis yang Sudah Berjalan vs Membuka Bisnis Baru 1. Membeli Bisnis Yang Sudah Berjalan Jika seseorang belum pernah punya bisnis, membeli dan mengoperasikan bisnis yang sudah berjalan dapat memberi banyak keuntungan seperti misalnya sudah tersedianya konsumen dan prosedur bisnis, pekerja trampil, inventaris dan tempat usaha serta reputasi di pasaran. Ada banyak pertanyaan yang perlu diajukan calon seorang wirausaha tentang bisnis yang akan dijual: −
Mengapa saya ingin membeli bisnis ini?
−
Mengapa pemiliknya ingin menjual bisnis ini?
−
Apakah bisnis ini punya masa depan yang baik dengan kondisi yang ada dan bagaimana cara pengoperasiannya?
−
Apakah saya akan senang mengoperasikan bisnis ini?
−
Apakah saya punya ketrampilan?
Pertanyaan tentang harga adalah pertanyaan yang sulit. Pertimbangkan apakah harganya sudah sesuai dengan apa yang Anda inginkan. −
Apakah harganya sudah termasuk lahan dan bangunan?
−
Apakah sudah termasuk saham, perabotan dan peralatannya?
−
Apakah Anda membeli nama bisnis tersebut dan hak untuk menggunakan nama tersebut selama-lamanya?
−
Apakah Anda membayar pemilik bisnis tersebut supaya ia tidak mendirikan bisnis lain di dekat lokasi tersebut?
Ada beberapa cara untuk menentukan harga sebuah usaha. Dengan membandingkan bisnis-bisnis serupa, Anda akan memperoleh "gambaran" tentang harga yang patut dibayarkan. Namun berapapun jumlah yang Anda bayarkan, jumlah tersebut merupakan investasi Anda untuk bisnis baru tersebut.
1. Membuka Bisnis Baru Sebagian besar masyarakat yang ingin menjadi seorang wirausaha menganggap sistem pendekatan terbaik adalah dengan membuka bisnis baru mereka sendiri dan bukan membeli bisnis yang sudah berjalan. Sistem pendekatan ini memberi tingkat kepuasan yang besar kepada pemilik bisnis. Ini juga berarti mengambil resiko yang relatif tinggi dibandingkan membeli bisnis yang sudah berjalan. Membuka bisnis baru berarti mengalokasikan banyak waktu untuk menyusun perencanaan dan meneliti potensi pasar untuk barang atau jasa yang akan ditawarkan bisnis baru tersebut.
2. Menjadi Pemegang Waralaba Waralaba adalah suatu sistem dimana seorang pemilik waralaba telah mengembangkan dan melaksanakan suatu bisnis yang ia tawarkan untuk direplika oleh pemegang waralaba. Pemegang waralaba membuka suatu bisnis dengan menggunakan gagasan bisnis dari pemilik waralaba dengan membayarkan sejumlah uang. Ia kemudian akan mendapatkan pelatihan, konsep pemasaran, merek, dan produk serta jasa itu sendiri. Ia juga mendapat jaminan bahwa tidak akan ada pemegang wiralaba lain dari pemberi waralaba tersebut akan mempunyai hak untuk melakukan bisnis di wilayah yang sama. Semua elemen ini ditetapkan dalam suatu kontrak waralaba yang mengikat kedua belah pihak. Wiralaba mengurangi resiko karena produknya sudah dikenal dengan baik oleh masyarakat; namun di pihak lain hal ini mengurangi kapasitas pengambilan keputusan kewirausahaan dan mengecilkan marjin keuntungan karena suatu biaya atau beberapa persen dan hasil penjualan harus dibayarkan kepada pemilik waralaba.
TRANSPARANSI 1
Modul 6: Topik 6
Keunggulan dan Kekurangan Berjalan Keunggulan
Kekurangan
− Resiko minim
− Barang atau jasa mungkin sedang
mengalami
kemunduran di pasaran − Kebebasan
pribadi
yang
besar
− Potensi
pertumbuhan
terbatas
− Arus kas sudah ada
− Hutang atau saham mungkin terlalu tinggi
− Hubungan dengan pemasok dan bank sudah terjalin
sudah usang
− Barang atau jasa sudah ada, dengan
konsumen,metoda
pengoperasian,
staf
− Barang dagangan mungkin
dan
− Penjual menyembunyikan menjual bisnis
nama perusahaan
mungkin alasan
perusahaannya: mungkin
sedang
mengalami kemunduran − Selama
beberapa
tahun
terakhir ini − Lokasi strategis
mungkin
sangat
− Bisnis
mungkin
memiliki
reputasi yang buruk di sekitar lokasi tersebut. − Lokasinya strategis
mungkin
tidak
TRANSPARANSI 2
Modul 6: Topik 6
Keunggulan dan Kekurangan Membuka Bisnis Baru Keunggulan •
Kekurangan
Pengeluaran
dan
pengoperasian
biaya
•
awalnya
Kebebasan
mendirikan
perusahaan baru adalah
lebih rendah •
Resiko besar
pribadi
lebih
•
Besar
Membutuhkan perencanaan pribadi dan bisnis yang besar
•
Kemampuan untuk masuk ke
pasar
baru
memperkenalkan
•
dan
dicari dulu dan menjalin
produk
hubungan
Baru •
baik
dengan
konsumen
Kemampuan mengubah
Konsumen mungkin harus
untuk praktek
•
bisnis
Persaingan ketat dengan bisnis-bisnis yang sudah
atau mengganti arah bisnis
ada
secara cepat •
Pengoperasian bisnis baru dapat diterapkan sejak awal
•
Mungkin
sulit
mencari
sumber dana untuk masa pengoperasian awal yang lama
TRANSPARANSI 3
Modul 6: Topik 6
Keuntungan dan Kerugian Menjadi Pemegang Waralaba Keunggulan •
Kerugian
Mengurangi resiko pada tahap
•
awal
Lebih
sedikit
pengambilan
kekuasaan keputusan
kewirausahaan •
Biaya investasi awal diketahui
•
dengan jelas •
Biaya waralaba mengurangi keuntungan
Pengenalan pasar yang baik
•
akan barang atau jasa
Tidak
ada
untuk
kemungkinan
memperkenalkan
produk baru dari Yang lain pemasok •
Konsep
pemasaran
sudah terbukti
yang
•
Ketergantungan yang tinggi kepada pemilik Waralaba