Modul ke:
MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Economic Order Quantity
Fakultas
EKONOMI DAN BISNIS Program Studi
Manajemen
M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM
PERSEDIAAN Pengertian Persediaan Menurut Warren (2005:440) yang telah diterjemahkan oleh Farahmita adalah: “barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu”
PERSEDIAAN • Tujuan Persediaan • Dalam Industri manufaktur, beberapa divisi akan memiliki tujuan pengendalian yang berbeda, yaitu Pemasaran Produksi Pembelian Keuangan Personalia Engineering
• Ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga menginginkan persediaan dalam jumlah banyak • Ingin beroperasi secara efisien, Menginginkan produksi yang jumlahnya besar dari sedikit jenis daripada sedikit jumlah dari banyak jenis Minimisasi semua bentuk investasi persediaan Menginginkan persediaan untuk antisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja dan PHK tidak perlu dilakukan Menginginkan persediaan minimal untuk antisipasi perubahan rekayasa
PERSEDIAAN Metode-Metode Pengendalian Persediaan Metode Pengendalian Secara Statistik (Statistical Inventory Control) Menggunakan ilmu matematika dan statistic sebagai alat bantu utama memecahkan masalah kuantitatif dalam sistem persediaan. Mencari jawaban optimal dalam menentukan: EOQ, Reorder Point & Safety Stock Metode ini merupakan dasar dari metode baru seperti MRP & Kanban
PERSEDIAAN Metode-Metode Pengendalian Persediaan Metode Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) Metode yang bersifat oriented, terdiri dari sekumpulan prosedur, aturan keputusan, mekanisme pencatatan yang dirancang untuk menjabarkan jadwal induk produksi (JIP) yang tidak terbatas pada permintaan bebas.
PERSEDIAAN Metode-Metode Pengendalian Persediaan Metode Just In Time (JIT) Metode yang memproduksi dalam jumlah kecil, tersedia untuk digunakan. Jenis dan unit yang diperlukan oleh proses berikutnya, diambil dari proses sebelumnya, pada saat diperukan
EOQ Pengertian EOQ Volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis dilaksanakan pada tiap kali pembelian dilakukan. Contoh: kebutuhan dasar selama 1 tahun adalah 15.000 ton, untuk mencapai pemenuhan kebutuhan ekonomis, misalnya dengan cara pembelian 1.000 ton untuk setiap kali pembelian dan dilaksanakan sebanyak 15 kali pembelian
EOQ • • • • • • •
Syarat Penggunaan EOQ Permintaan konstan Harga per unit konstan Biaya penyimpanan konstan Biaya pemesanan konstan Pengiriman seketika Pesanan bebas
EOQ Model EOQ Model EOQ sederhana dikembangkan atas factor adanya biaya variable dan biaya tetap dari proses produksi atau pemesanan barang Model EOQ dengan Potongan Harga diterapkan pada kasus adanya potongan pada kuantitas tertentu. Biaya total mencakup biaya simpan, biaya pesan dan biaya pembelian
EOQ Model EOQ: Model EOQ dengan tingkat produksi terbatas menganggap bahwa kuantitas yang dipesan seluruhnya akan diterima sekaligus pada saat yang sama Model EOQ dengan Back Orders model ini timbul karena adanya keterlambatan supply pesanan-pesanan diwaktu lalu
EOQ Contoh Soal: Perusahaan ABC merencanakan akan menghasilkan 100.000 unit produk jadi per tahun. Unit membutuhkan 3 kg bahan baku dengan harga $ 15 per kg. Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan setiap kali melakukan pesanan adalah $ 9.000, sedangkan biaya penyimpanan dan pemeliharaan sebesar 40% dari harga bahan baku. Pertanyaan: • berapakah jumlah pemesanan yang paling ekonomis? • Apabila safety stock ditentukan sama dengan kebutuhan selama 1 bulan, berapa besarnya safety stock? • Bila waktu yang dibutuhkan mulai dari pesanan sampai dengan barang tiba di gudang adalah 3 minggu, persediaan tinggal berapakah saat perusahaan harus melakukan pemesanan kembali kepada pemasok? • Seandainya perusahaan diberi tawaran diskon 2% pemesanan minimal 100.000 kg, apakah sebaiknya tawaran tersebut diterima ataukan tetap membeli dalam jumlah barang yang paling ekonomis?
MRP Pengertian MRP: • System perencanaan produksi barang jadi yang didasarkan atas taksiran permintaan. MRP menetapkan besarnya output/keluaran yang dibutuhkan dari setiap tahapan produksi. • Dalam MRP, pembelian barang yang dibutuhkan direncanakan untuk membuat produk terdiri dari beberapa komponen, atau dikenal dengan sistem assembling.
MRP Kelebihan MRP: • Mengurangi kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan barang sebagai dasar perencanaan jumlah produksi • Memberi informasi perencanaan kapasitas pabrik • Melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap jumlah persediaan dan pemesanan material
MRP Kelemahan MRP: • Integritas data. Jika terdapat data yang salah pada data persediaan, bill material data/master schedule kemudian akan menghasilkan data yang salah • Sistem membutuhkan data spesifik berapa lama perusahaan menggunakan berbagai komponen dalam produk tertentu.
MRP Ciri-Ciri MRP: Master Production Scheduling Ringkasan schedule produksi produk jadi untuk periode yang akan dating berdasar pesanan/permintaan seceara pasti
Bill of Materials Daftar harga barang yang diperlukan untuk membuat suatu produk
Struktur Produk Hubungan beberapa komponen dari beberapa pekerjaan sampai produk jadi
Data Inventory Terdiri dari kebutuhan kotor, schedule penerimaan, persediaan di tangan, rencana penerimaan dan rencana pemesanan
MRP Syarat MRP: • Tersedianya Jadwal Induk Produksi (Master production schedule) • Setiap item persediaan harus mempunyai identifikasi yang khusus • Tersedianya struktur produk pada saat perencanaan • Tersedianya catatan tentang persediaan untuk semua item yang mengatakan status persediaan sekarang dan yang akan datang
MRP Langkah-Langkah Dasar Penyusunan MRP Netting (Kebutuhan Bersih) Proses perhitungan kebutuhan bersih untuk setiap periode selama perencanaan
Lotting (Kuantitas Pesanan) Proses penentuan besarnya ukuran jumlah pesanan yang optimal untuk sebuah item, berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan
Ofsetting (Rencana Pemesanan) Bertujuan untuk menentukan kuantitas pesanan yang dihasilkan proses slotting. Penentuan rencana saat pemesanan diperoleh dengan cara mengurangkan kebutuhan bersih yang sudah tersedia dengan memperhatikan leadtime
Exploading Proses Perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat (level) yang lebih bawah dari suatu struktur produk, serta didasarkan atas rencana pemesanan
Terima Kasih M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM