Guide wawancara untuk informan penelitian Data diri informan utama a) Nama
:
b) Alamat
:
c) Usia
:
d) Jenis kelamin
:
P/L
e) Pendidikan
:
*PELAJAR / *MAHASISWA
f) Cita-cita
:
g) Hobi
:
h) Prestasi yang diraih
:
i) Pekerjaan
:
j) Status
(boleh inisial)
*PNS / *SWASTA
:
*NIKAH / *BELUM NIKAH
k) Lama usia perceraian orangtua : Ket : Coret yang tidak anda perlukan *
Tabel I Panduan Wawancara Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami Perceraian Orangtua untuk Informan Utama No Pertanyaan penelitian Formulasi pertanyaan 1. Orientasi masa depan pada a. Sejauhmana minat dalam pendidikan remaja yang mengalami yang kamu inginkan diwaktu yang akan perceraian orantua dalam datang? (I) hal pendidikan b. Apakah tujuan yang ingin kamu capai? (T) c. Usaha apa yang akan kamu lakukan
111
112
d. e. f. g.
h.
i. j.
k.
l.
2.
Orientasi masa depan pada remaja yang mengalami perceraian orangtua dalam hal pekerjaan
a. b. c. d. e. f.
g.
untuk meraihnya? (U) Apa yang kamu harapkan dari keinginan tersebut? (H) Perencanaan apa saja yang kamu persiapkan? (R) Kegiatan ekstara kurikuler apa yang anda ikuti disekolah? (Ek) Hal-hal apa saja yang mendorong kamu untuk mewujudkan keinginan tersebut? (Dr) Hal-hal apa saja yang menghambat kamu dalam mewujudkan keinginan tersebut? (Hm) Seberapa yakin kamu dengan kemampuan yang anda miliki? (Yk) Jelaskah, apakah dengan keadaan orangtua bercerai berpengaruh terhadap kenyamanan interaksi anda dilingkungan sekolah? Mengapa? (Ph) Apa yang anda lakukan bila yang menjadi harapan anda tidak dapat terlaksana? (A) Hal-hal apa saja yang dapat memotivasi anda untuk mendapatkan prestasi itu? (M) Sejauhmana pekerjaan yang kamu inginkan diwaktu yang akan datang? (I) Apakah tujuan yang ingin kamu capai? (T) Usaha apa yang akan kamu lakukan untuk meraihnya? (U) Apa yang kamu harapkan dari keinginan tersebut? (H) Perencanaan apa saja yang kamu persiapkan? (R) Hal-hal apa saja yang mendorong kamu untuk mewujudkan keinginan tersebut? (Dr) Hal-hal apa saja yang menghambat
113
h. i.
j.
k. 3.
Orientasi masa depan pada remaja yang mengalami perceraian orantua dalam hal keluarga
a.
b. c. d. e. f. g.
h.
i.
j. k.
kamu dalam mewujudkan keinginan tersebut? (Hb) Seberapa yakin kamu dengan kemampuan yang anda miliki? (Yk) Jelaskah, apakah dengan keadaan orangtua bercerai berpengaruh terhadap kenyamanan interaksi anda dilingkungan sekolah? Mengapa? (Ph) Apa yang anda lakukan bila yang menjadi harapan anda tidak dapat terlaksana? (Hr) Hal-hal apa saja yang dapat memotivasi anda untuk mendaptkan prestasi itu? (M) Ceritakan keluarga impian yang seperti apa yang kamu inginkan di waktu yang akan daatng? (I) Apakah tujuan yang ingin kamu capai? (T) Usaha apa yang akan kamu lakukan untuk meraihnya? (U) Apa yang kamu harapkan dari keinginan tersebut? (H) Perencanaan apa saja yang kamu persiapkan? (R) Kegiatan kemasyaratan apa yang anda ikuti dilingkungan rumah? (Org) Dengan keadaan orangtua yang bercerai bagaimana interaksi kamu dengan keluarga/saudara dan lingkungan masyarakarat? (IS) Hal-hal apa saja yang mendorong kamu untuk mewujudkan keinginan tersebut? (Dr) Hal-hal apa saja yang menghambat kamu dalam mewujudkan keinginan tersebut? (Hb) Seberapa yakin kamu dengan kemampuan yang anda miliki? (Yk) Jelaskah, apakah dengan keadaan
114
orangtua bercerai berpengaruh terhadap kenyamanan interaksi anda dilingkungan masyarakat? Mengapa? (Ph) l. Apakah ada rasa takut/trauma mengenai keluarga? (Tr) m. Apa yang anda lakukan bila yang menjadi harapan anda tidak dapat terlaksana? (A) n. Hal-hal apa saja yang dapat memotivasi anda untuk mendapatkan itu? (M) Ket: 1. I 2. T 3. U 4. H 5. R 6. Org 7. IS 8. Dr 9. Hb 10. Yk 11. Ph 12. Tr 13. A 14. M
= Impian = Tujuan = Usaha = Harapan = Rencana = Organisasi = Interaksi Sosial = Dorongan = Hambatan = Keyakinan = Pengaruh = Trauma = Antisipasi = Motivasi
115
Kode 1(PD)
2 (PJ)
Guide Observasi Diri Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami Perceraian Orangtua untuk Informan Utama Tabel II Aspek Aitem pernyataan Ya Tidak Orientasi masa depan - Mempunyai cita-cita/ pada remaja yang harapan di masa depan megalami perceraian - Pernah meraih prestasi orangtua dalam hal di sekolah pendidikan - Mengerjakan tugas-tugas sekolah/kampus - Bercerita tentang permasalahan yang dihadapi dengan keluarga - Bercerita tentang permasalahan yang dihadapi dengan teman - Bergaul dengan teman sebaya dilingkungan sekolah - Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di sekolah Orientasi masa depan pada remaja yang megalami perceraian orangtua dalam hal pekerjaan
-
-
-
Mempunyai impian tentang perkerjaan yang diinginkan dimasa depan Mempunyai rasa percaya diri Optimis sukses di masa depan dalam pekerjaan Dapat bekerja sama dalam tim Menyelesaika masalah dalam pekerjaan sendiri Meminta bantuan oranglain dalam menyelesaikan masalah dalam pekerjaan Membuat perencanaan dalam bekerja
116
3(KL) Orientasi masa depan pada remaja yang megalami perceraian orangtua dalam hal keluarga
-
-
-
-
-
-
Keterangan: 1. PD = Pendidikan 2. PJ = Pekerjaan 3. KL = Keluarga
Membuat perencanaan untuk berkeluarga di masa depan Ada perasaan takut/trauma dalam diri dalam hal keluarga Dapat mencari solusi /mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam keluarga Mengantisipasi kemungkinan baik dan buruk dalam keluarga Menerima kenyataan dalam hidup yang baik ataupun yang buruk dalam keluarga Mempunyai tujuan ke depan dengan kelurga
117
Nama Informan
: Mus
Usia
: 19 tahun
Tema
: Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami Perceraain Orangtua
Waktu
: Solo, 05 oktober 2011 pukul 09.00 – 10.00 WIB
P
: Peneliti
I
: Informan No Baris 1
5
10
15
20
25
30
Wawancara Peneliti : Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, de mus siap ya untuk wawancaranya. Apa sih pentingnya pendidikan buat de mus? Informan : pentingnya buat masa depan mba, (masa depan) buat masa depan mb. Biar lebih baik jadi masa depannya lebih baik Peneliti : terus, sejauh mana tingkat pendidikan yang di inginkan? Sekolahnya sampai apa? Informan : sampai misalnya lanjut terus, pengennya lanjut terus pengennya, tapi kan kalo berkeluarga itukan harus minta ijin ama suami. Pokoknya ya sampai ya yang tinggi Peneliti : kenapa? Informan : kenapa ya? Dah cita – cita kok mb. Pokoknya mau sekolah yang tinggi Peneliti : terus, pernah meraih prestasi apa? Informan : kalo kelas paling Cuma rangking, gak pernah ikut apa – apa, gak aktif dalam kegiatan sekolah Peneliti : rangking ya?(heeh) berarti kegiatan dalam organisasi gitu? Informan : gak, Peneliti : OSIS, gitu gak pernah ikut? (gak) terus hal – hal apa aja waktu itu yang bisa membuat meraih prestasi?
Kode : W1. M
Analisis
Penting untuk depan supaya depan lebih baik.
masa masa
Inginnya sekolah sampai tinggi.
Sudah menjadi cita-cita sekolah sampai tinggi.
Informan tidak mengikuti oraganisasi di sekolah. Motivasinya
dari
118
35
40
45
50
55
60
65
70
Informan: karena itu mba, kan ada motivasi dari orang tua. Klo dapet rangking jelek kan di diemi ama keluarga. Jadi kan motivasinya jadi lebih bagus – bagus terus. Sama itu juga temen – temen seperjuangan juga kan pinter – pinter jadi klo nilai nya jelek rangkingnya jelek jadinya kan malu Peneliti : terus, apa tujuannya meraih prestasi? Informan : prestasi (cita – cita) Peneliti : terus upaya yang dilakukan apa? Informan : yang dilakukakan belajar belajar, mencari pengalaman – pengalaman terus kayak itu tuh mb apa tanya – tanya tentang orang – orang yang sukses gimana – gimana caranya (heeh) Peneliti: terus seberapa yakin kesuksesan yang akan di capai? Informan: seberapa yakin, seyakin – yakinnya mb Peneliti : terus seberapa yakin tha kemampuan, eeeh kemampuan yang kamu miliki? Informan: lha 60% mungkin, Peneliti : 60%?kenapa? Informan: karena kan masih ada yang kurang – kurang. Mungkin untuk sekarang masih 60%an Peneliti : eeh apakah dengan keadaan orang tua yang bercerai berpengaruh kenyaman interaksi di lingkungan sekolah Informan: enggak sih Peneliti : gak berpengaruh? Informan: gak, cuek aja yang penting aku bisa sekolah, mereka bisa sekolah asal masalah orang tua aku gak ikut – ikutan, Peneliti : terus apa yang de mus lakukan bila harapan – harapn yang di inginkan itu mengalami satu hambatan? Informan: cari solusi yang menghambat itu mba,
orangtua karena kalau dapat rangkin jelek di diamkan sama keluarga. Jadi harus dapat rangking bagus. Dan temen-temen informan juga pintar kalau nilainya jelek rangkingnya jelek malu. usaha yang dilakukan belajar, belajar mencari pengalamanpengalaman, bertanya denga orang yang sukses bagaimana saja caranya. Informan yakin dengan kemampuan yang di miliki.
Dengan keyakinan 60% Menyadari masih banyak kekurangan.
Keadaan orangtua yang bercerai tidak berpengaruh dengan interaksi informan, informan bersikap cuek yang penting bisa sekolah, masalah orangtua tidak ikut
119
75
80
85
90
95
100
105
110
Peneliti : terus, hal – hal apa saja yang bisa memotivasi untuk meraih prestasi? Informan: pertama dari orang tua terus dari teman – teman, keluarga – keluarga terdekat – terdekat. Peneliti : bisa di ceritakan gak, dampak – dampak yang di alami dalam pendidikan, pendidikan ya khususnya setelah perceraian orang tua. Informan: dampaknya kan waktu perceraian, waktu SMP itu agak – agak drop gitu kan nilainya, terus semenjak SMA kan dah mulai bisa berpikir dewasa lah kalo masalah orangtua anak kan gak boleh ikut itukan orang tua kan jadi ya cuek aja. Kalo ibu bilang itukan masalah antara bapak dan ibu jadi kamu yang penting sekolah dan nyaman gitu aja Peneliti : jadi ini ya,eee ada penjelasan dari orang tua (heeh) Informan: dari orang tua juga, dari pak de juga, dari kakak juga bilang begitu. Udah gak usah ngurusin masalah orang tua, itu urusan orang tua yang penting kamu bisa sekolah bisa meraih cita – cita, bisa meperbaiki diri di depan orang tua ya biasa - biasa ajalah. Peneliti : terus, bagaimana cara mengatasi permasalahan – permasalahan itu? Eeh jadi biar bisa menerima itu akhirnya, yang dilakukan apa aja? Informan: yang dilakukan, biasanya sih sharing sama temen – temen gitu. Mungkin setiap orang tuakan beda – beda jadi mana perkataan yang kira – kira yang bener mana yang salah jadi dipertimbangkan gitu lah, terus ama diberi penjelasan – penjelasan gitu lah jadinya kan mengerti biasanya pak de yang sering jelasin Peneliti : berarti yang mengganti peran ayah, pak de? Terus pekerjaan seperti apa yang ingin di dapat?
campur. mencari solusi dari hal yang menghambat. Hal yang memotivasi pertama ibu, teman, keluarga terdekat.
Dampaknya, perceraian terjadi sewaktu SMP nilai agak turun, setelah SMA berpikir itu masalah orangtua, anak tidak boleh ikut campur. Informan bersikap cuek, yang penting sekolah dan nyaman. Mendapat penjelasan dari orangtua, pak dhe, dan kakak informan bahwa itu masalah orangtua, tidak perlu ikut ngurusin yang penting bisa sekolah meraih cita-cita dan bisa lebih baik dari orangtua. Mengatasinya dengan sharing dengan teman, mempertimbangkan perkataan mana yang benar dan mana yang salah dari orangtua. pak dhe yang biasanya menjelaskan supaya informan mengerti.
120
115
120
125
130
135
140
145
150
Informan: pekerjaan? Peneliti : yang ingin di dapat seperti apa? Besoknya kalo udah lulus Informan: kayak kantoran gitu mba Peneliti : kenapa? Informan: karena harapan orang tua begitu mba, jadi ya begitu. Orang tua kan berharap anaknya lebih baik Peneliti : terus, hal – hal apa aja yang di persiapkan atau dilakukan untuk meraih pekerjaan seperti itu? Informan: jadi mulai sekarang udah mulai apa namanya bantu orang tua bantu – bantu di toko gitu, ya kadang – kadang ya kula’an kadang – kadang dua juta gitu, ya dah mulai di bimbing sama orang tua di suruh mandiri, gak tergantung ama orang lain selama masih bisa, udah gitu aja Peneliti: terus, hal – hal apa aja yang mendorong untuk mendapatkan pekerjaan itu? Informan: hal – hal yang mendorong.. motivasi orang tua, dorongan – dorongan apa yang di inginkan harus bisa di capai Peneliti : terus, harapan – harapan dari pekerjaan yang di dapat apa? Informan: yang diharapkan? Mungkin pengalaman sih mba, pengalaman – pengalamannya mungkin gaji juga mba heheheheh (yaa) semuanya mesti heeh kesitu Peneliti : kerja kalo gak dapet uang juga yoo gak mau tho? Informan: yang pertama uang juga ya pengalamn – pengalaman peneliti : terus menurut de mus sendiri, seberapa besar kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas dari pekerjaan? Kan sekarang kuliah di psikologi berarti kan udah punya gambaran kerjanya tuh yo gak – gak jauh dari materi – materi yang di dapet, lha menurut de mus sendiri
Ingin kerja kantoran. Harapan orangtua informan bekerja kantoran dan berharap menjadi yang lebih baik. Usaha yang dilakukan mulai sekarang membantu orangtua di toko, kadang ikut belanja dagangan, di bombing untuk lebih mandiri, tidak tergantung dengan orang lain. Motivasinya orangtua, selalu mendapatkan dorongan apa yang diinginkan harus bisa tercapai. Harapannya mendaptkan pengalaman dan gaji.
Yang pertama dapat uang dan pengalaman.
121
155
160
165
170
175
180
185
190
195
seberapa kemampuan untuk menyelesaikan tugas – tugas di pekerjaan besoknya itu Informan: kemampuan? (heeh) dalam prosentase? Peneliti: ya prosentase boleh ya trus punya bayangan – bayangan besok kerjanya giman – gimana juga boleh Informan: kalo kemampuan diri sendiri sekitar 80% ya itu berlaku itu dari apa temen – temen mungkin pekerjaan itu nanti membantu Peneliti : dengan keadaan orang tua yang pisah itu mempengaruhi kenyamanan di lingkungan masyarakat gak? Informan: gak iii, gak berepngaruh (gak ada pengaruhnya) Peneliti : kenapa? Informan: ya karena dari kecil juga sama bapak gak deket Cuma deket sama ibu, jadinya ya biasa aja, soalnya bapak sering kayak merantau gitu jarang di rumah, Cuma itu mb kadang ya iri kalo apa anak sama bapak deket ya kadang agak miris juga, tapi ya udah di terima aja kenyataannya sekarang, Peneliti : trus apa yang dilakukan besok jika sudah bekerja dengan permasalahan yang ada dalam pekerjaan Informan: berusaha untuk menyelesaikannya Peneliti : cara menyelesaikannya gimana? Informan: ya mungkin dengan sharing – sharing dengan teman seperjuangan dengan temen dekat mungkin dengan orang tua juga, Peneliti : terus, ada perasaan trauma gak? Takut dalam, besok juga kan berkeluarga. Ada gak perasaan? Informan: ada, Peneliti: kenapa? Informan: ya takutnya kayak ibu gitu, mungkin yaa gitulah klo ama laki – laki
Dari kemampuan informan sendiri 80% yakin yang lainnya dibantu teman sepekerjaan.
Tidak berpengaruh.
Dari kecil tidak dekat sama bapak karena sering merantau, sam ibu terus. Kadang iri juga kalau liat ada anak dekat dengan bapaknya miris juga, tapi terma saja kenyataan sekarang.
Berusaha menyelesaikan permasalahan yang ada. Menyelesaikan dengan sharing dengan teman dan orangtua.
Ada rasa takut atau trauma. Takut seperti ibu dan sedikit trauma dengan
122
200
205
210
215
220
225
230
235
agak – agak trauma mungkin. Peneliti: bisa di ceritakan gak, keluarga yang ingin di bentuk apa, punya impian keluarga seperti apa besok? Informan: keluargane? Yang apa ye???heeh Peneliti : pengennya kayak apa gitu? Informan: pokoknya yang bahagia gitu mba, walaupun gak apa – apa gak lengkap juga yang penting kan, walaupun keluarga kecil bahagia kan kalo ada masalah di selesaikan bareng – bareng, gak egois permasalahan keluarga di musyawarhka bareng – bareng, dah gitu aja. Peneliti : seberapa yakin bisa mewujudkan impian itu? Informan: seberapa persen mb? (iya) Peneliti : tujuannya apa? Informan: tujuannya? Untuk menghilnagkan rasa trauma gitu sih mba. Karena kebiasaan ya dulu orang tua sebelum bercerai bertengkar jadinya gak nyaman liatnya kayak gitu mba. Jadi untuk menghilangkan traumanya itu Peneliti : usaha – usaha yang dilakukan untuk meraih impian itu apa? Informan: ya ampe sekarang sama ibu kalo masalah sekolah atau masalah teman itu cerita ke ibu nanti ibu ngasih solusi Peneliti: terus kira – kira ee apa yang akan dilakukan jika mengalami kesulitan meraih impian, meraih impian dalam kok kayaknya aku susah ya. Misalakan berkenalan dengan lawan jenis atau ya semacam seperti itu Informan: kayak rasa pedenya itu kurang tapi terkadang suatu ketika pedenya bisa muncul kalo , menghilangkan sifat itu juga sulit sih, minta pendapat dari ibu kadang dari apa sepupu – sepupu kadangn sama temen – temen, kadang juga harus pede sih hehehe, tapi juga kadang – kadang ilang
laki-laki.
Ingin punya keluarga yang bahagia, keluarga kecil tidak masalah, kalau ada permasalahan diselesaikan bersama tidak saling egois, musyawarah bersama.
Tujuannya ingin menghilangkan rasa trauma, karena dulu sering melihat orangtua bertengkar, merasa tidak nyaman dengan keadaan seperti itu. Usahanya kalalu ada masalah cerita dan meminta solusi ibu.
Rasa percaya diri informan kadang ada kadang tidak, berusaha menghilangkan sifat itu juga, dengan meminta saran ibu, sodara, teman. Kalau keadaan
123
240
245
250
255
260
265
270
275
280
pedenya.hehehehe. atau kalo sudah terdesak atau kepepet itu tu yo pede (pede) Peneliti : kenapa kok bisa kayak gitu? Informan: gak tau iii mba, tapi aku tuh kalo udah terdesak ya pedenya keluar tapi ya kadang – kadang gak pede. Peneliti : kira – kira hal apa aja yang menghambat? Informan: biasanya itu kalo banyak presentasi apa temen – temennya kan banyak yang belum tau karakternya, kadangkan ada yang gimana – gimana jadi itu mba kurang pedenya. Sama kalo itu kalo sama cowok kadang – kadang suka kurang pede. Kalo jalan banyak cowok – cowok jadi ya itu nunduk aja gak ngeliatin terus pandangannya lurus kedepan aja, dah gak usah nengok kanan kiri jalan aja (hehehe) tujuannya kesana ya kesana. Peneliti: kenapa? Informan: hehehe, gak tau ya mba (hehehe) ya gak suka wae kan klo ada gerombolan – gerombolan cowokkan gak pernah liat. Peneliti : padahalkan kamu dekat ama pakde, kan sebenrnya sama aja? Informan: kalo sama keluarga aku biasa aja tapi kalo sama temen yang gak di kenal ya udah aku cuek ya udah kalo gak kenal aku cuek Peneliti : tapi kamu punya temen deket sekarang? Informan: banyak dari SMA, klo dari temen – temen SMA gitu cewek cowok dah tiga bertaun bersamaa, tapi klo ama cowok yang baru – baru kenal – kenal gitu, paling nanya tenta ng sekolah gitu tapi klo itu biasa aja semua biasa aja Peneliti : ikut kegiatan di lingkungan masyarakat gak? Maksudnya organisasi – organisasi karang taruna gitu Informan: gak, aku kan bukan orang sini
mendesak bisa percaya diri juga.
Hal yang bisa menghambat tampil di depan teman yang belum kenal terlebih dengan teman laki-laki tidak percaya diri. Tidak berani melihat, hanya menunduk tidak menengok kana-kiri.
Tidak suka dan tidak pernah liat gerombolan laki-laki.
Kalau dengan keluarga laki-laki beda, dengan teman kalau tidak kenal cuek saja.
Punya banyak teman dekat perempuan dan laki-laki karena sudah lama kenal sewaktu SMA.
Informan mengikuti
tidak organisasi
124
285
290
295
300
305
310
315
320
jadinya kan aku belum pindah sini, kan aku disini statusnya masih sekolah kalo rumah kan masih di calacap disini Cuma status sekolah saja, belum mau pindah kok.hehehehe Peneliti : belum mau pindah, eeh kira – kira hal apa aja yang dilakuka de mus untuk meraih impian – impian keluarga yang bahagia tadi? Informan: pertama dari itu tuh mb, kayak kan Cuma berapa mb. Sama ibu ku satu anaknya mba ku yang satu tinggal di Indonesia tiga orang aja. Lagian juga dah kenal watak – wataknya yaudah, Cuma dari keluarga itu aja mendukung Peneliti : bisa dijelaskan gak dampak dari pikiran membentuk keluarga impian dengan keadaan orang tua sekarang? Informan: sekarang?(heeh) kalo aku sih tetep optimis sih mba, masalahnya ya itu dah pada mengenal karakter – karakter atau watak – watak itu sih mba, lagian aku juga gak terlalu banyak orang kan mba apalagi di rumah kan keluarga ku yang cowok gak ada, ya udah biasa aja Peneliti : jadinya gak terlalu, udah biasa ya jadinya (heeh) memang mereka sudah paham dengan permasalahan yang sedang terjadi. Terus untuk mengatasi perasaan – perasaan yang gak enak, caranya klo de mus gimana untuk menghilangkan perasaan – perasaan Informan : kalo menghilangkan perasaan – perasaan gak enak ak lebih suka menyendiri, paling kalo pulang kuliah aku ke kamar. Kalo udah di rumah tuh males ngobrol dirumah juga punya masalah sama sepupu – sepupu ku. Masalah itu loh mba, masalah sirik – sirikan, kadang – kadangkan nilai aku bagus terus uang saku, uang jajan kadang kan aku. Daripada nyari masalah aku milih diem.
kemasyarakatan di sekitar tempat tinggal karena tidak asli Solo.
Informan mendapat dukungan dari keluarga, ibu dan kakak informan.
Sekarang optimis, sudah terbiasa dengan keadaan sekarang.
Menghilangkan perasaan yang tidak enak informan suka menyendiri di kamar. Di rumah malas ngobrol karena ada permasalahan deengan saudara. Permasalahan dengan saudara iri-irian uang saku. Cenderung diam, tidak cerita
125
325
330
335
340
345
350
355
Jarang cerita ke sahabat klo untuk cerita – cerita yang mendetail sih mba. Lebih enak di kamar sendiri terus diem Peneliti : terus di kamar ngapain? Informan : biasanya ya Cuma merenung, memikirkan apa ya Cuma memeikirkan impian – impian. Atau gak tidur, aku kalo pikirannya sumpek milih tidur, klo aku daripada maen capek mending tidur. Merenung bersama. Peneliti : kenapa seneng begitu? Informan : gak tau ii mba. Ya mungkin karena dulu mungkin pas SMA kan, SMA kelas tiga aku lebih suka menyendiri liat sepupu ku kayaknya marah, mangkel gitu eee yang selihnya Cuma satu taun kan wajar. Apa namanya kayak saingan – saingan gitu dari mulai SMA itu aku mulai menyandiri Peneliti : ada konflik? Informan : heeh, mulai reda – reda sih sekarang – sekrang dah gak iu lagi, apa gak ada masalah tapi pas aku SMA, SMA dari kelas satu sampai kelas 3. Masalaaaah terus, masalahnya Cuma itu ngiri – ngiri aja. Peneliti : itu ibu tau?(tau), pak de tau? Informan : pak de juga tau, tapi ya udah sih namanya juga wataknya dah kayak gitu – gitu semua. Ya udah aku ngalah aja, abis nya itu sih namanya anaknya jadi lebih mihak, ya keluarganya dari nenek jadi sekarang ya udah gak ngiri – ngiri lagi. Peneliti : ya udah, untuk wawancaranya hari ini udah dulu ya. Besok di lanjuti lagi kalo ada hal – hal yang ingin saya tanyakan lagi, terimakasih atas perhatiaanya. Wassalamu’alaikum warahmatullhi wabarakatuh Informan : wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatu
mendetailke teman juga, lebih nyaman di kamar diam. Dikamar merenung, memikirkan impian, kalau pikiran sumpek, informan memilih tidur.
Karena sewaktu SMA kalau ada masalah, marah, jengkel, saingan-saingan dengan saudara jadi lebih suka menyendiri .
Sekarang sudah reda tidak ada masalah iriirian lagi.
Ibu dan pak dhe tau ada permaslahan seperti itu dengan saudara, informan yang mengalah.
126
Nama Informan
: Dewi
Usia
: 20 tahun
Tema
:Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami Perceraain Orangtua
Waktu
: Solo, 06 oktober 2011 pukul 10.00 – 11.30 WIB
P
: Peneliti
I
: Informan
NO BARIS WAWANCARA 1 Peneliti: assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Informan: waalaikum salam warohmatullahi wabarokatuh.. 5 Peneliti: ee…gimana hari ini sehat? Informan:Alhamdulillah.. Peneliti: ya..makasih sudah meluangkan waktu untuk menjadi informan. 10 Informan:ya.. Peneliti: oke..langsung aja ya.. ee..disini nanti ada beberapa pertanyaan mengenai orientasinya kedepan. Oke..yang pertama ee.. apa 15 minat kamu di dunia pendidikan untuk kedepannya. Informan:ya minatnya bisa..bisa dapet gelar S1 aja.. kalau misalnya ada biaya sih..pingen kuliah dapet gelar 20 S1. Peneliti: ee..pingennya dijurusan apa kalok bisa kuliah? Informan:Akuntansi. Peneliti: Akuntansi? Kenapa kok 25 pingen di Akuntansi? Informan:ya seperti pendidikan yang di SMK aku dapet terus nanti dapet gelar S1 akuntansi nanti bisa dapet kerja yang aku pingini. 30 Peneliti:tujuannya apa? Tujuan kuliah
Kode : W2. D
TEMA
Kalau ada biaya pingin kuliah dapet gelar S1
Mendapatkan gelar S1 dan mendapat pekerjaan seperti yang di inginkan.
127
35
40
45
50
55
60
65
70
itu.. Informan: tujuannya.. Peneliti:heeh.. Informan: ya ..ingin dapet kerjaan aja yang..yang sesuai misalnya kan kalo di bank kaya gitu kan harus minimal D3 ya kalok gak salah..ya..terus misalnya kalok S1 bisa di akuntan Peneliti:terus usaha-usaha yang dilakukan untuk meraih itu apa? Biar bisa kuliah.. Informan: ya paling nabung terus cari informasi aja..ya cari informasi kaya gitu Peneliti: terus kalok bisa kuliah, terus harapan-harapan yang diinginkan seperti apa? Informan:harapan seperti apa? Peneliti: harapan yang diinginkan kalok suatu ketika bisa kuliah? Informan: ya bisa luluslah pokoknya, bisa lulus dengan nilai cukup bagus walaupun kampusnya tidak terbilang bagus tapi ada akreditasinya.. Peneliti: ya pinginnya kuliah dimana? Informan: pinginnya ya di UNS tapi, tapi kayaknya gak mungkin disana, ya paling nyari yang akreditasi Penelitian: lha kenapa? Kok..kok..kayaknya ga mungkin kenapa? Informan:karena satu masalah biaya juga, terus kemarin juga dapet informasi dari temenku katanya kalok udah lulus lebih dari..udah lulus 3 tahunanlah kayak gitu ga bisa kuliah regular bisanya non regular terus kalo saya…menurut pemikiran saya kalok non regularkan biayanya lebih mahal ya…ya udah, kan juga aku mikirin ibuku juga.. biayanya ga mungkin aku sendiri yang nanggung.
Ingin bekerja di bank misal S1 bisa jadi akuntan
Usaha yang di menabung dan informasi.
lakukan mencari
Harapnya bisa lulus dengan nilai cukup baik, walaupaun kampusnya tidak terbilang baik tapi ada akreditasinya. Ingin kuliah di UNS tapi tidak mungkin.
Tidak mungkin karena masalah biaya dan dapat informasi bahwa misal sudah lulus 3 tahun tidak bisa kuliah regular bisanya non regular. Non regular biayanya lebih mahal, informan kasihan ibunua karena tidak mungkin biayanya ditanggung sendiri.
128
75
80
85
90
95
100
105
110
115
Peneliti: ee..terus rencana-rencana yang dibuat untuk waktu yang..yang akan datang gimana yang dibuat diwaktu yang akan datang Informan: Ya rencanya untuk..untuk sebelum tahun ajaran baru mencari kerjaan disolo misalnya ada yang lebih baik dari kerjaanku sebelumnya aku ambil terus ya tetep nyisishin uang sedikitlah..terus biar tahun depannya akun bisa kuliah juga disini jadi biar sekalian kerja sama kuliah Peneliti: eee….seberapa besar keyakinan kamu untuk meraih semua itu Informan: Kadang sangat percaya diri bisa, tapi kadang juga ada rasa aduh kayaknya mungkin gitu lho.. Peneliti: lha kenapa? Informan: ya ga tau aja kadang…. Kadang waktu percaya diri itu liat…misalnya liat temen-temen udah mau wisuda..wah harusnya aku bisa seperti itu..kayak gitu..terus tapi kadang kalou mikir…kalok mikir kemana gitu kok kayaknya gak mungkin kayak gitu.. Peneliti: terus..apa aja to…hal-hal apa aja yang mendorong untuk mewujudkan keinginan itu? Informan: ya..paling hal-hal yang mendorong aku liat temen-temenku yang sukses, aku ga mau ketinggalan kayak gitu..terus aku liat ibu kayak gitu, aku pingin membanggakan ibuku, terus aku pingin nunjukin juga seorang ibuku juga bisa membuat anaknnya menjadi orang kayak gitu.. Peneliti: e..terus kira-kira apa yang bisa menghambat semua itu apa? Informan: pasti semuanya tentang biaya kan..ga ada kan kuliah gratis
Rencanya sebelum tahun ajaran baru besok mencari kerja di Solo kalau ada yang lebih baik dari kerjaan sebelumnya di ambil, sambil menyisihkan uang, kemudian tahun depannya kuliah.
Terkadang sangat percaya diri, tapi kadang merasa tidak mungkin. Liat temna-teman wisuda ada dorongan aku bisa seperti mereka, tapi terkadang berpikir rasanya tidak mungkin. Informan kadang percaya diri, melihat teman-temanya wisuda merasa mampu seperti temannya tetapi merasa tidak mungkin juga.
Hal yang mendorong bila melihat teman-teman yang sukses merasa tidak mau ketinggalan, ingin membanggakan ibu dan menunjukkna juga ibu bisa membuat anaknya sukses.
Hal yang bisa menghambat semuanya tentang biaya.
129
120
125
130
135
140
145
150
155
misalnya. Peneliti: selain hal itu apa? Informan:Yang menghambat..ee..semuanya sebenrnya bisa..bisa apa ya..bisa tak ilanginlah karena ibuku mendorong kamu harus jadi orang pinter kayak gitu.. Peneliti: terus kalok perencanaan yang udah kamu buat, terus harapanharapan itu sekiranya sulit terpenuhi gimana? Informan:ya udahlah…ya udah ga usah. Ya misalnya aku ga bisa ngewujutin cita-cita aku ya paling aku bantuin adikku aja, biar adekku bisa gitu lho.. Peneliti: punya adek berapa? Informan: satu Peneliti: berarti dua bersaudara ya.. Informan: iya.. Peneliti:berarti kamu anak pertama? Informan: iya.. Peneliti: e…apa aja pengaruh di pendidikan yang kamu inginkan itu dengan keadaan orangtua yang sekarang Informan: gak ada pengaruhnya sih.. aku dah biasa aja kayak gini.. Peneliti: bisa ceritakan gak hal-hal apa aja yang bisa memotivasi kamu untuk memenuhi semua keinginan kamu terus..sampek kamu pingin punya niat ee..pingin meraih cita-cita..pingin meraih harapan memenuhi semua rencana-rencana itu apa? Informan: motivasiku satu ibuku, dia itu selalu…selalu ngasih semangat terus aku juga…juga apa itu pernah mengalami masa-masa sulit waktu itu misalnya jadi orang yang gak punya itu memang susah banget gitu lho..misalnya kayaknya…kayak dihina-
Hal yanh menghambat bisa dihilangkan karena doronagn ibu harus menjadi orang pinter.
Bila tidak dapat terwujud ya sudah, informan membantu adeknya supaya adeknya yang bisa kuliah.
Tidak ada pengaruhnya sudah biasa seperti ini.
Motivasinya ibu, yang memberi semangat, pernah mengalami masa-masa sulit bahwa menjadi orang tidak punya memang susah sekali. Di hina-hina informan tidak mau seperti itu terus, ibu
130
160
165
170
175
180
185
190
195
200
hina kayak gitu..terus aku tu gak mau seperti itu terus aku gak mau kayak gitu terus, terus dari cerita ibuku juga ibuku gak mau anaknya gak berpendidikan seperti dia, terus ya liat temen-temenku aja. Peneliti: sekarang kalok tentang pekerjaan ee…pekerjaan yang diharapkan yang seperti apa? Diwaktu yang akan datang. Informan: ya..pinginnya sih jadi pegawai bank. Peneliti:kenapa? Tujuanya apa? Informan: tujunanya apa lagi itu kalok pegawai negeri ya..hidupnya terjamin terus ada…semuanya sudah ada asuransi, terus kerjanya dari pagi sampek sore kan ya..jadi malem bisa dirumah heeh.. Peneliti:usahanya apa aja untuk meraih itu? Informan: usahanya sih ya gak ada usaha yang paling berat sih..gak ada sih..ya cuma ya itu aja ingin ya cobacoba ngelamar dibank yang kecil dulu biar dapet pengalamn kayak gitu Peneliti: berarti udah pernah…udah pernah nyoba-nyoba masukin lamran kayak gitu Informan: udah…tapi ya itu tadi semua pendidikan D3 tapi ya ga papa kan Cuma masukin aja Peneliti: iya..buat pengalman juga jadi tau melamarnya gimana.. Informan: iya.. Peneliti: berarti sempet ada proses pemanggilan dari tempat kerja, dipanggil gitu.. Informan: ya pernah dipanggil dari tempat kerja kayak gitu.. Peneliti: harapannya gimana, harapan kedepannya gimana? Untuk dari
tidak mau anaknya tidak berpendidikan dan melihat teman-teman saja.
Ingin mejadi pegawai bank.
Tujuannya kalau pegawai negeri hidupnya terjamin, ada asuransinya, kerjanya dari pagi sampai sore malam bisa dirumah.
Usahanya tidak ada usaha yang paling berat, dengan melamar di bank yang kecilkecil dulu supaya mendaptkan pengalaman.
131
205
210
215
220
225
230
235
240
pekerjaan ini. Informan: ya bisa memperbaiki keadaan aja bisa memperbaiki ekonomi juga. Peneliti: seberapa besar keyakinan untuk bisa mewujudkan itu, dari kemampuan diri sendiri, dari kemampuan yang kamu miliki Informan:70% lah… Peneliti: 70% ya? Informan: heeh.. Peneliti: ee..yang mendorong untuk dapet pekerjaan seperti itu apa aja? Informan: yang mendorong…karena dikampungku kan kebanyakan jadi perawat, ya aku maunya lebih baik gitu lho..kan belum ada yang jadi pegawai bank, ya aku pingi aja jadi pegawai bank. Peneliti: terus ibu tau kalok kamu pingin jadi pegawai bank? Tau gak? Informan: gak.. Peneliti: gak tau..gak cerita sama ibu? Informan: gak.. Peneliti: Kalok adek? Adek tau gak? Informan: adek gak tau juga…yak mereka taunya aku tetep pingin kuliah..masalah cita-cita aku gak certain maslahnya aku takutnya nanti kalok memang gak jadi.. Peneliti: kenapa kok punya pikiran kalok gak jadi gitu..kenapa? Informan: ya semua kemungkinan kan pasti ada entah itu buruk apa gak.. Peneliti: terus kalok ada yang sekiranya bisa menghambat dari keingina yang pingin kerja dibank? Informan: hal yang menghambat, paling masalah pendidikan cuman.. Peneliti: maslah pendidikan ya.. Informan:heeh.. Peneliti:sejauhmana pengaruh
Harapannya memperbaiki ekonomi keluarga.
bisa keadaan
Informan yakin dengan kemampuan yang dimiliki.
Yang mendorong karena di kampong banyak jadi perawat, karena belum ada yang jadi pegawai bank maknya ingin menjadi pegawai bank.
Ibu dan adek informan tidk mengetahuai bahwa informan ingin menjadi pegawai bank, hanya mengetahui ingin kuliah saja. Informan tidak cerita karena takut kalao tidak tercapai. Semua kemungkinan pasti ada entah buruk apa tidak.
Hal yang paling menghambat pendidikan.
132
245
250
255
260
265
270
275
280
keadaan orangtua dengan pekerjaan Informan: aku sih gak pernah…gak pernah mencampurkan itu ya…maksudnya itu dah hal biasa ya mbak ya..itu udah..udah..udah..kayaknya gak adalah.. Peneliti: terus hal-hal apa aja yang bisa memotivasi? motivasi untuk dapat meraih cita-cita.. Informan: ya itu tadi..motivasiku satu ibuku aja..sama liat temen-temenku yang sukses kayak gitu.. Peneliti: kenapa? Informan: karena ibuku itu semangatku aja.. Peneliti: seberapa besar ibu? Informan: besar sekali.. Peneliti:heeh.. Informan: semua karena ibuku aja.. Peneliti: berarti disini, di Solo tinggalnya sama ibu? Informan: iya.. Peneliti: sama adek? Informan: iya.. Peneliti: sekarang kalok tentang orientasi dikeluarga, ee..keluarga yang seperti apa yang menjadi impian dimasa yang akan datang? Informan: itu..keluarga yang aku bangun gitu? Peneliti: iya..heeh.. Informan: ya aku maunya apa yang terjadi sama ibuku gak terjadi aja sama aku, terus berusaha jadi yang..yang ya aku akan berusaha jadi yang baik menjadi seorang ibu aja, aku belajar dari ibuku bagaimana menyikapi anak-anaknya. Peneliti:udah punya temen deket sekarang? Informan: ada..
Informan tidak pernah mencampurkan masalah orangtua, karena sudah biasa dan sepertinya kaya tidak ada.
Motivasinya hanya satu yaitu ibu karena ibu menjadi penyemangat informan dan melihat teman-teman yang sukses.
Peran ibu besar sekali, semua untuk ibu saja.
Informan berkeinginan apa yang terjadi dengan ibu tidak terjadu pada dirinya, berusaha menjaddi ibu yang baik, dan belajar dari ibu bagaimana menyikapi anakanaknya.
133
285
290
295
300
305
310
315
320
325
Peneliti:ya..dah serius juga? Informan:insyaallah.. Peneliti:udah lama menlajin hubungan? Informan: udah.. Peneliti: cerita gak dengan keadaankeadaan.. Informan: iya..aku cerita semua.. Peneliti: terus tujuannya dari impian yang gak seperti orangtua, itu apa? Yang diinginkan dari … Informan: ya kalok sebuah keluarga kalok Cuma anak, misalnya Cuma satu orangtua aja kan kurang lengkap ya..kayak ada yang kurang, terus kalok bersama pastinya lebih kuat, ya..masalah apapun ditanggung bersama lebih enak gitu.. Peneliti: ini kan orangtua pisahnya kan dah lama..dan tinggalnya kan kamu sekarang sama ibu.. Informan: iya.. Peneliti: adek juga sama ibuk? Informan: iya..heeh.. Peneliti: ee…pernah ketemu bapak gak? Informan: pernah… Peneliti: terakhir kapan ketemu? Informan: terakhir pas lebaran kemarin.. Peneliti:terakhir lebaran kemarin? Informan: heeh.. Peneliti: berarti masih bisa sering ketemu? Informan: ya kalok…kan reumahnya memang satu kampong sama eyangku, ya jadi kalok aku pulang kadang aku kerumah bapaku juga.. Peneliti:berarti tinggalnya sendiri? Cuma jengukin aja.. Informan:heeh.. Peneliti: adek juga gitu?
Mempunyai keluarga yang legakap bersama lebih kuat karena masalah apapun di tanggung bersama.
Rasa takut/ trauma kadang ada, karena informan keras
134
330
335
340
345
350
355
360
365
Informan: kadang kayak gitu.. Peneliti: ada rasa takut apa rasa trauma dengan pengalaman orangtua..? Informan: rasa takut, ya kadang ada karena kunya sendiri juga keras kepala, gak bisa …gak bisa ngalah dengan prinsipku kayak gitu…aku takutnya nanti misalnya berumah tangga dengnan wataku yang seprti itu.. Peneliti:contoh keras kepal;anya gimana? Informan: ya misalnya aku punya prinsip aku..e..aku punya prinsip A kayak gitu misalnya..tapi suamiku punya B gitu.., lha aku maupnya aku..itu pemikiranku..kalok B itu gak terlalu bagus kayak gitu..aku maunya A pokoknya A gitu..jadi aku tu gak..gak mikirin kenapa ya dia bisa bilng B kayak gitu..aku gak mikirin sampek segitunya..pokoknya yang aku pikirin aku aja gitu.. Peneliti: tapi menyadari dari kalok keras kepala? Informan: iya..aku menyadari… Peneliti: pernah dapet masukan..? Informan: sering.. Peneliti:terus tanggapanmu piye? Informan: ya..awalnya sih gak terima..terus aku piker-pikir lagi waktu aku Tanya pendapatnya tementemenku apkah aku seperti ini, apa seperti ini kayak gitu..ada yang bilang tidak ada yang bilng iya..Ya aku paling Tanya sama orang.. ya memang aku orangnya seperti itu.. Peneliti: punya temen deket? Informan: iya.. Peneliti: selain tadi pacar misalkan.. Informan: temen kan? Temen ada..
kepala tidk bisa mengalah, misal berumah tangga informan takut dengan wataknya yang seperti itu.
Dengan kejadian yang informan alami di jadikan
135
370
375
380
385
390
395
400
405
410
Peneliti: di Solo? Informan: iya.. Peneliti: di Salatiga juga ada? Informan:di Salatiga ada di Solo ada.. Peneliti:usaha apa saja yang bisa mendorng kamu untuk meraih keluarga impian kamu lebih baik? Informan:ya dengan kejadian-kejadian yang akku alami ini, kadang aku belajr dari situ.. walaupun pernah tak ulang, pernah..pernah..kejadian yang buat aku bener-bener sadar..ternyata aku tu kayak gitu banget gitu lho..aku tu mang bener-bener ngeyel gitu..terus mungkin..mungkin ada yang mang gak tahan dan semua diungkapin ya udah aku merenung dari situ, walaupun merubahnya gak secara langsung ya.. ya udah mang harus..memang harus perlahan ya kadang memang terjadi lagi, tapi akku terus aku inget walaupun aku, walaupun dia bilang aku seperti ini..seperti ini kayak gitu, aku gak boleh marah, pokonya aku harus terima aja sependapatnya dia akku harus terima aja.. Peneliti:yang diharapkan dari satu keluarga yang lebih baik dari orangtua apa? Informan: yang diharapkan? Peneliti:yang menjadi harapan apa? Informan: aku gak mau aja anaku mengalmai apa yang aku alami.. Peneliti: hal-hal yang direncanakan kedepan apa untuk bisa meraih keluarga impian itu? Informan:ya karena ada seseorang mengharapkan aku serius ee..terus dia juga udah..ee..maksudnya aku tu meliat dia sudah merubah aku sedidkit banyak ya.. jadi aku tu yang dulu seperti ini sperti ini..ya aku berusaha
pembelajaran. Walaupun kadan terulang, kalau ada teman yang tidak tahan karena informan ngeyel semua diungkapin dan informan merenung. Informan ingin berubah secara peralahan.
Informan tidak ingin anaknya kelak mengalami seperti yang di alami oleh informan.
Informan mempunyai teman yang ingin mengajak serius, dapat merubah menjadi lebih baik. Hal ini membuat informan berusaha menjadi lebih lagi.
Informan yakin mewujudkan impianya.
bisa
136
415
420
425
430
435
440
445
450
aja buat menjadi lebih baik gitu lho.. Peneliti:seberapa besar keyakinan kamu untuk membangun satu keluarga dari kemampuan yang kamu miliki, dari hubungan kamu yang sekarang? Informan:90%.. Peneliti:90%? Informan: iya.. Peneliti: kenapa bisa sampek 90%? Informan:yak karena aku udah melewati banyak masalah.. sedikit banyak aku pelajari, dari situ teru semunaya juga udah kita bicarakan seperti apa seperti apa gitu.. Peneliti:berari sudah membuat suatu rencana? Informan: iya..dari awal..dari awal berhubungnan semunya sydah direncanakan kalok misalnua waktu awal hubungan ee..kalok misanya ada..ada masalah..terus kita gak isa nyelesaiin itu harusnya seperti ini..seperti ini, terus tapi wakyu berlalu, maksunya waktu yang kita tentukan dalam waktu 1 tahun kayak gitu..tapi malah lebih-lebih kayak gitu..terus ya udah..kita..kita saling apa ya..ee..ee..mengerti satu sama lain kayak gitulah..ya udah..terus kita merencanakan misanya nanti kita seperti ini..seperti ini..aku maunya seperti ini..aku maunya seperti ini.. terus misanya kalok ada yang gak setuju ya udah diungkapin, harusnya seperti apa, tapi juga harus..harus apa ya..pertimbangan satunya seperti apa gitu.. Peneliti:berarti memang sudah membuat suatu rencana dan sudah dikomunikasikan? Informan: iya.. Peneliti:dilingkungan rumah ikut
Karena letah melewati banyak maslah, belajar dari permasalahan yang pernah di hadapi, dan saling di bicarakan baiknya seperti apa.
Dari awal berhubungan sudah ada kesepakatan misal ada masalah di bicarakan dan dicari jalan keluarnya seperti apa.
Informan tidak mengikuti kegiatan kemasyarakatan karena di Salatiga.
Informan bekerja 12 jam, misal ada lembur nambah 4
137
455
460
465
470
475
480
485
490
organisasi-organisasi kemasyarakatan gak? Informan: aku disini gak ikut, soalnya waktu kebanyakan di Salatiga Peneliti:selain bekerja di Salatiga..yang..selain bekerja itu yang dilakukan apa? Informan: ya gak ada soalnya aku kan ee…kerjanya ee..sehari 12jam..ya 12jamlah..nanti kalok aku lembur nambah 4jam lagi kayak gitu, jadi gak ada..gak ada kegiatan lain paling ya istirahat gitu..heeh.. Peneliti: dengan keadaan orangtua yang berpisah itu ee..bagaimana hubungan kamu denga pacar? Informan: gak ada masalah.. Peneliti: kenapa? Informan: ya..karena dari awalnya dia juga udah tau kayak gitu..semuanya…semunya sebelum aku itu..memang udah..udah..bener-bener suka..jadi semua itu aku..aku terbuka gitu, aku tu seperti ini..orangtuaku seperti ini..jadi ee..kalok memang masih mau menjalani sama aku ya ee..berarti dia kan bisa nrima..ya kayak gitu aja.. Peneliti:kalok denga sodara? Informan: awalnya sih..aku sama sodaraku, sama adekku hubungannya gak begitu bagus…gak tau aku gak..gak aku gak terlalu deket aja..terus tapi sekarang aku udah..udah mulai deket..udah mulai sayang kayak gitu.. Peneliti:kalok adek kamu sendiri gimana? Informan: kalok menurutku dia tu sangat sayang sama aku..dia tu mau ee..misanya mau berkorban gitu lho..kalok aku tu dulu egois banget
jam.
Hubungan informan dengan adeknya awalnya tidak baik, tidak terlalu dekat dengan adeknya, tapi sekarang mulai dekat mulai sayang.
Menurut informan adeknya sayang, mau berkorban. Informan dulu egois, jengkel, marah-marah kalau minta di ajarin tidak bisa.
138
495
500
505
510
515
520
525
530
535
sama adekku.. kalok misanya dia minta..minta..ee..ajarin..ajarin soalsoalnya terus dianya gak bisabisa..terus akunya tu jengkel, aku terus marah-marah kayak gitu.. terus adekku lebih di sayang sama nenekku karena aku dari kecil ikut nenek jadi aku sebel aja gitu.. Peneliti: kalok dengan tema-teman? Informan:gak ada masalah.. Peneliti:temen-temen tau? Informan: ya tau.. Peneliti:apa yang mendorong untuk mewujudkan hal ini? Mendapat keluarga yang lebih baik dari pengalaman-pengalaman dulu.. Informan: yang mendorong? Peneliti:heeh.. Informan: yang mendorong….apa ya..ya..karena mikir…aku ingin aja ee..misalnya di satu moment itu ada kumpul keluarga kayak gitu maunya lengkap gitu lho..ada semuanya..ada ayah ada ibu ada anak ya..semunaya kayaknya-kayaknya menyenangkan kayak gitu..ya apa ada sih yang pingin jadi single parent kayak gitu..pasti gak ada, semua anak pasti pingin punya oranngtua lengkap.. Peneliti: ada gak pengaruhnya dengan keadaan orangtua yang becerai ini dengan keinginan, dengan impian kamu ada pa gak? Informan:ada sih…ya pastinya ada..kadang misalnya ada anggapan dia keluarganya broken home kayak gitu..ee..kadang misalnya terus diditanya kayak gitu.. terus mesti kayak kurang perhatian kayak gitu..jadi kayak misalnya lagi ngelamar.. ngelamar perkerjaan kayak gitu..sebelum-sebelumnya kan aku gk
Hal yang mendorong informan karena informan menginginkan bila ada moment kumpul keluarga inginnya lengkap ada ayah, ibu dan anak-anak kayanya menyenangkan. Karena tidak apa yang ingin menjadi single parent semua anak pasti ingin punya orantua lengkap.
Ada pengaruhnya kadang ada yang beranggapan anak keluarga broken home kayak tidak baik, kurang perhatian, seperti waktu melamar pekerjaan dimintai KK dan ditanya sepertinya tidak percaya dengan informan.
Informan hanya diam, karena memang keadaanya seperti ini dan informan tidak ingin dikasihani kalau cerita.
139
540
550
555
560
565
570
575
580
pernah dimintai KK ya.. terus waktu itu ditanya kayaknya..kayaknya gak percaya banget kayak gitu lho..ya udah.. Peneliti: saat mendapatkan perlakuan kayak gitu kamu gimana? Apa yang kamu lakukan? Informan:ya ..aku gak melakukan apaapa..aku diem aja, ya memang keadaanya seperti itu..aku..aku memang gak..gak mau berdebat maksudnya..toh misanya aku gak seperti itu, misanya aku ngomong kayak gini kayak gini nanti dibilang kayak minta belas kasihan aku gak mau.. Peneliti:ee..sekiranya da hal-hal yang menghambat untuk mewujudkan impian itu..gimana cara..solusi kamu gimana? Informan: ya aku percaya diri aja…aku tunjukin aja aku bisa kayak gitu.. Peneliti:hal-hal apa aja yang bisa memotivasi, memberi semangat untuk yakin aku pasti bisa lebih baik dari keluarga bapak ibu, denga keadaan bapak ibu aku pasti bisa.. yang memotivasi hal-hal kayka gitu apa? Informan: yang memotivasi..misalnya saat aku ngalamin, aku lagi sakit ibuku juga..terusan gak ada yang ngurus kayak gitu..ee..kalok misalnya ada seorang ayah seenggaknya ada yang bisa membantu..bisa membantu mencarikan ini mencarikan itu kemana-mana..malem-malem juga bisa keluar kayak gitu..teus ada yang memperjuangkan kita kayak gitu..ya motivasiku paing kayak gitu..ya intinya gak adalah yang..yang..yang mau jadi single parent dan anak-anak juga gak
Informan berusaha percaya diri saja menunjukkan bahwa informan bisa.
Hal yang dapat memotivasi kalau informan dan ibu lagi sakit, misal ada ayah bisa membantu mencarikan ini itu, malam-malam juga bisa keluar, dan ada yang bisa memperjuangkan. Intinya tidak ada yang mau jadi single parent baik orangtua maupun anak.
Hubungan informan dengan bapak baik, karena dari kecil dengan ibu tidak di biasakan membenci bapak jadi sikapnya biasa saja. Lebaran informan sungkem dengan bapak, Cuma kadang tidak terima kalau ibu di jelekjelekan Karen aibu tidak seperti itu.
140
585
590
595
600
605
mau kan..? orangtuanya gak utuh kayak gitu.. Peneliti: tapi selama ini hubungan dengan bapak gimana? Informan juga sempat Informan: hubunganya baik kok… ya ngobrol dengan bapak tapi kadang merasa.. merasa jengkel aja tidak seakrab dengan ibu. gitu.. tapi ya karena dari kecil aku sama ibuku dibiasakan gak membenci ayahku ya kita sikapnya bisa aja yak arena tiap lebaran aku disuruh sama ibuku disuruh sungkeman kayak gitu ya udah Cuma kayak gitu aja…Cuma kadang aku gak terima aja..ya apa ya kadang pernah menjelek-jelekkan ibuku ya padahal ibuku gak seperti itu gitu lho..terus gak-gak apa ya..gak dikasih semangat, aku gak setujua aj denga pemikirannya.. Peneliti: ee…sempet ngobrol-ngobrol gitu gak ma bapak? Kalok pas jengukin gitu.. Informan: ya sempet tapi gak seakrab aku sama ibu gitu..
141
Nama Informan
: Pricillia
Usia
: 19 tahun
Tema
:Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami Perceraain Orangtua
Waktu
: Solo, 07 oktober 2011 pukul 11.00 – 14.30 WIB
P
: Peneliti
I
: Informan
NO BARIS 1
5
10
15
20
25
30
VERBATIM Peneliti: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh Informan: Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarokatuh Peneliti: Gimana hari ini kabarnya?sehat? Alhamdulillah Peneliti: Oya..terimakasih sudah meluangkan waktu untuk interview hari ini Informan: Iya Peneliti: Hm..langsung aja ya yang pertama nanti tentang orientasi masa depan di bidang pendidikan dulu Informan: Iya Peneliti: Itu yang pertama e..apa minat kamu di pendidikan, di orientasi masa depan tentang pendidikan di waktu yang akan datang Informan: e..sebelumnya kan saya masuknya kan di tehnik sipil ya mbak ya, itu e..saya pinginnya jadi lulus dengan e waktu yang sesingkat singkatnya, saya pingin coba apa pingin pingin tunjukin ke orang tua saya kalau saya itu bisa, saya itu mampu, saya pingin e..ya pokoknya yang terbaik lah buat orang tua, menunjukkan ke dengan pendidikan
Kode : W3. P
TEMA
Informan ingin memberikan yang terbaik kepada orangtua dan menunjukkan bahwa informan mampu lulus dengan cepat, nilai yang baik dan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan semua karena usaha informan sendiri.
142
35
40
45
50
55
60
65
70
saya(heem), pendidikan saya dengan lulus sesingkat-singkatnya trus mamapu dengan nilai yang terbaik e dan melanjutkan dapat kerja yang saya inginkan(heem), bukan karena orang tua saya tapi memang karena saya sendiri (heem),, Peneliti: kenapa kok di tehnik sipil? Informan: e..karena..sebenarnya saya dulu memang gak e maunya ke kedokteran(heem), tapi karena saya maksudnya pinter di bidang eksak(heem), akhirnya saya sadar oh ya saya harus ke tehnik,nah saya minatnya ke tehnik sipil soalnya disitu e bisa saya emang pinternya di fisika sama matematika memang disitu banyak fisika dan matematikanya, tapi ternyata juga setelah saya jalani oke oke aja Peneliti: hehehe ya trus dari tujuan yang ingin dicapai kedepannya seperti apa? Informan: E tujuannya ya ya gimana ya, maksudnya gimana ya mbak itu?tujuannya.. Peneliti: E tujuan besuk dari tehnik itu tehnik sipil itu, kan aku masuk di tehnik sipil jadi kan ada tujuantujuan tertentu yang ingin dicapai Informan: Iya, ingin menjadi engineer yang jujur, e biasakan engineer-engineer itu banyak yang mlenca mlence gitu, tapi saya ingin menjadi orang yang jujur(heem) bermanfaat buat banyak orang gitu, saya pingin kerja dengan niat karena yang dii atas juga, saya pingin membahagiakan orang tua juga tujuan saya ya pokoknya suatu saat ingin membagan ingin membalas semua semua jerih payah orang
Sebelum di teknik sipil inginnya di kedokteran, tapi dengan kelebihan yang dimiliki informan di bidang eksak akhirnya masuk teknik sipil.
Tujuannya ingin menjadi engineer yang jujur, bermanfaat buat orang lain, niat kerja karena Allah, ingin membahagiakan orangtua, dan membalas jerih payah orangtua.
143
75
80
85
90
95
100
105
110
tua(terisak) Peneliti: Trus usaha-usaha yang akan dilakukan untuk meraih semua itu apa aja? Informan: E ya dengan belajar, bersungguh-sungguh, saya ingin menjadi apa diri saya sendiri, saya belajar dengan niat saya, saya belajar dengan kemampuan saya, saya belajar dengan e motivasimotivasi yang saya e munculkan sendiri gitu Peneliti: Berarti menikmati ya.. Informan: Iya hehe nikmat sekali (tertawa), soalnya memang sudah nyaman disitu Peneliti: e.. merasa nyamannya nyaman yang seperti apa? Informan: E memang disitu saya e memang disitu sepertinya bidang saya bakat saya memang disitu,gitu, saya gak merasa keberatan dengan tugas-tugas yang memang kalau di tehnik sipil itu semua orang mikirnya besar, tapi dengan oh ini tho, jadi tiap, setiap saya menerima tugas itu saya ini yang harus saya lakukan ini yang harus saya kerjakan untuk mejadi seorang engineer yang baik(heem) berhasil, dan nanti bukan seorang engineer yang Cuma bisabisaan aja, tapi memang bakat saya disitu, jadi saya harus menguasai bakat saya itu Peneliti: e..pastinya kamu membuat satu perencanaan Informan: heem Peneliti: untuk mewujudkan semua impian-impian yang diinginkan dimasa depan, perencanaanperencanaan seperti apa? Informan: Mulai dari sekarang,
Usaha yang dilakukan dengan belajar bersungguh-sungguh, ingin menjadi diri sendiri, memanfaatkan kemampuan diri, dan memunculkan motivasi sendiri.
Informan menikmati perkuliahannya di teknik sipil.
Informan menyadari bakatnya di teknik sipil jadi tidak keberatan dengan tugas kuliah. Harus bisa menyelesaikan dengan baik karena ingin menjadi engineer yang baik dan ingin berhasil.
Informan membuat perencanaan meningkatkan nilai ip yang terbaik, ingin
144
115
120
125
130
135
140
145
150
155
untuk waktu yang akan datang mulai dari sekarang saya kan baru semester 3, saya udah mulai dari semester 1 saya bisa dapet ip tiga setengah, 3,7 semester 2, (heem), saya pingin lebih baik lagi disemester 3 dan selanjutnya biar e mungkin ya dapat predikat cumlaude buat,,buat senyum orang tua saya ketika, buat bangga orang tua saya ketika orang tua saya di datang ke e wisuda saya nanti, setelah itu e saya niatnya setelah saya semester 3 ini saya harus bener-bener bener-bener melakukan kewajiban saya belajar bener-bener e tidak meremeh saya bener-bener harus e gimana ya, ya berjuanglah berjuang buat masa depan saya, ini ini masa depan saya dan saya sendiri yang harus menentukannya, gimana langkah saya sekarang itulah masa depan saya kalau saya hari ini,,hari ini saya malas-malasan masa depan saya gimana gitu, saya harus mulai semangat dari sekarang dan yang akan datang gitu.. Peneliti: e ada kegiatan ektra yang diikutin dikampus? Informan: Belakangan ini gak ada soalnya saya emang waktunya kurang mencukupi, saya juga habis kuliah kan jam 4, setelah jam 4 saya harus istirahat dan saya setelah jam 6 saya harus ngelesi sampai jam 9(heem), dan itu setelah jam 9 saya masih harus ngurusin kuliah saya buat besuk pagi, mungkin tugas-tugas misal belum selesai, dan belum sempet buat ke eksul ya e..ekstra mahasiswa yang..yang.. Peneliti: Ukm ukm..
lulus dengan predikat cumlaude, buat bangga orangtua ketika datang wisuda nanti, setelah semester 3 ini ingin lebih meningkatkan kewajibanya tidak meremehkan, berjuang demi masa depan informan sendiri di masa depan.
Informan tidak mengikuti orgnisasi dikampus karena aktifitas padat pagi sampai sore kuliah, habis magrib ngelesi dan malemnya mengerjakan tugas kuliah.
Informan hanya ikut-ikutan saja di UKM misal ada waktu longgar saja.
145
160
165
170
175
180
185
190
195
Informan: Ukm ukm gitu..saya Cuma yang ikut-ikutan aja kalau misalkan ada waktu longgar Peneliti: Yang pernah diikuti apa?yang pernah bergabung, ukm apa gitu? Informan: Ukm himpunan mahasiswa sipil, itu saya udah jadi centronya, jadi centro itu kayak percobaan gitu buat yang baru, itu e suruh buat kayak seminar gitu(heem), tapi saya dibagian..dibagian ya cari-cari dana dana usaha itu.. Peneliti: E proposal? Informan: Iya proposal, tapi proposal itu bagian yang itu saya Cuma nyebarin proposal tapi gak minta uang hehe, tapi akhirnya ya dapet, dapet satu ya trus ya ini ini ini bagian saya, gitu Peneliti: Seberapa besar keyakinan kamu dengan kemapuan yang kamu miliki? Informan: E kalau saya orangnya pede ya mbak ya hehe Peneliti: Heem Informan: Ya saya yakin e saya bener-bener yakin harus yakin malahan apa yang saya lakukan itu sejauh itu yang baik, yang terbaik buat saya, saya harus yakin kalau itu memang bener-bener usaha yang harus ditempuh buata saya gitu Peneliti: e..pastinya kan ada hal-hal yang mendorong untuk mewujudkan semua itu, bisa diceritakan gak halhal apa yang mendorong kamu untuk..oh ya aku harus bisa mewujudkan semua itu,, Informan: motivasi ya mbak ya Peneliti: heem Informan: motivasi saya itu, saya
Informan pernah mengikuti UKM di fakultas dan menjadi panitia seminar.
Informan merasa percaya diri.
Informan benar-benar yakin dan harus yakin selama yang dilakukan baik, terbaik untuk informan, harus ditempuh.
Dorongan informan dari kecil informan tidak pernah disuruh belajar oleh orangtua, orangtua melepaskan sehinggha
146
200
205
210
215
220
225
230
235
dari dulu kan dari kecil maksudnya gak pernah, gak pernah orang tua gak pernah e menyuruh saya dek yang ini ayo belajar, ayo nanti apa namanya besuk ulangan lho gini gini gini, orang tua tuh orang tua saya tuh bener-bener nglepasin saya (heem), dan dan itu saya harus berusaha sendiri dengan apa yang saya punya gitu, saya dari kecil tuh udah diajarin mandiri, buat mikir oh ya besuk aku harus persiapkan ini, saya harus persiapkan ini sendiri gitu, nah dari kecil itu e saya berfikir, kalau sampai orang tua saya malah nyuruh saya belajar itu bener-bener saya itu terpukul gitu, oh orang tua saya tuh masih perhatian ternyata , tapi e sejauh ini orang tua saya e kan saya sendiri tuh kan orang tua saya ya ada apa namanya saya kan broken home orang tua saya broken home pada saya saat saya kelas 4, gitu tuh saya sd ya mbak ya belum bisa mikir apa-apa (heem), belum bisa mikir apa-apa disitu saya diajak pergi keman-mana, jadi e orang tua saya e yang papa saya di solo, mama saya ke palembang saya ikut mama saya trus sampai akhirnya saya e di itu naik kelas 3, saya naik kelas 4 itu enggak,,enggak ada raport soalnya saya pindah-pindah ke bengkulu dan sebagaiya(heem), saya disitu lho kok gini gitu, gimana masa depan saya kalau saya kelas 4 sd itu sudah bisa berfikir seperti itu gitu, maksudnya saya berfikir kalau ini harusnya saya mikir tuh bukan..bukan apa ya, bukan..bukan umur saya, bukan waktu saya untuk berfikir sampai segitunya gitu, dan saya disitu
informan berusaha sendiri dengan kemampuan yang dimiliki, informan dituntut lebih mandiri dengan mengatur segala urusan dan kebutuhannya sendiri.
Hal ini membuat informan merasa bersalah bila sampai orangtua menyuruh belajar, karena menururt informan dengan orangtua sampai menyuruhnya berarti informan sudah bersikap semau sendiri dan telah menyia-nyiakan kepercayaan orangtua yang telah di berikan kepadanya.
Perceraian orangtua terjadi ketika informan kelasa 3SD, pada saat itu informan belum bisa berpikir apa-apa, hanya diajak pergi mamanya kemana-mana sampai ke Palembang, sedangkan papanya di Solo sampai pada kenaikan kelas 4 informan tidak mendapatkan raport kenaikan kelas karena sering pindah-pindah sekolah. Hal itu membuat informan berpikir kalau seperti ini terus bagaimana kedepannya, bukan saatnya informan memikirkna permasalahan orangtua biarkan
147
240
245
250
255
260
265
270
275
280
akhirnya oh iya itu biarkan masalah orangtua saya gitu, saya ya inilah sayaini memang jalan dari yang di atas dan saya harus berjuang agar supaya saya tidak seperti orang tua saya, akhirnya begitu saya sadar kelas 4 saya pindah ke solo lagi sampai disitu saya sd muhammadiyah1(heem), disitu saya e pisah sama orang tua saya, pisah sama mama saya, mama saya di palembang, saya sama kakak saya itu di sini, kelas 4 sampai kelas 6 Peneliti: kelas 6..? Informan: iya kelas 6 sd, saya disini akhirnya disitu saya mikir apa setiap setiap tapi masih telpon telponan Peneliti: komunikasi..? Informan: komunikasi masih, setiap e..dulu kan masih belum belum trentrennya hp kan mbak jadi masih telponnya di wartel kalau gak mama saya yang telpon gitu, saya mengumpulkan uang sendiri buat telpon mama saya gitu, akhirnya kelas 6 setelah kelas 6 mama saya pulang ke solo ke solo dan kan udah pisah jadinya saya ikut papa saya, ya kayak orang e kayak anak oke fine-fine aja gitu loh papa saya disana mama saya di sana jadi yaudah..udah ngerasa gimana ya yaudah gini ituloh kejadiannya mau gimana lagi.. saya juga gak mau menyalahkan siapa-siapa gitu, emang ini harus jalannya gitu. E mungkin motivasi saya dari situ, saya gak boleh seperti orang tua saya, saya harus bangkit dan disitu saya mungkin e em..lain ya sama tementemen saya, saya agak nakal, saya agak urakan, tapi disitu saya bisa
menjadi permasalahan mereka, kenyataannya seperti ini harus di terima dan berjuang supaya tidak seperti orangtua. Kelas 4SD pindah ke Solo bersama kakak pisah dengan mama, mama di Palembang, masih komunikasi dengan mama. Kemudian mama pindah ke solo saat informan kelas 6 SD. Seperti anak yang lain terlihat baik-baik saja.
Informan ikut dengan papa, pisah dengan mama, keadaan ini di terima dan tidak ingin menyalahkan siapa pun sudah menjalan dan keadaan ini yang memotivasi informan untuk bangkit dan tidak ingin apa yang terjadi, dialami informan nantinya. Informan menjadi sedikit nakal dan urakan denagn teman-temannya, tetapi informan bisa mengimbangi dengan prestasi di sekolah karena informan ingin oranglain menilai walaupun keluarga broken home tetapi masih bisa berprestasi di sekolah.
148
285
290
295
300
305
310
315
320
bisa mengimbangi dengan prestasi saya..disekolah o ya lia tuh kayak gitu tapi kok pinter..lia itu ya.. tapi temen-temen saya saya tertutup dengan masalah keluarga saya gitu..saya gak cerita sama siapasiapa Cuma temen-temen tertentu aja, mungkin satu dua aja yang tau gitu, trus ya udah saya kelas 1 smp, saya sempet jatuh di situ karena saya kan dari sd ke smp e itu e apa jadi kan masuk ke jenjang yang beda gitu lho mbak, dari sd ke smp gitu sedangkan disitu saya gak pernah di handle sama orang tua, ya anakku kaget orang tua gak berpikir gitu, tapi saya berusaha menyelesaikan masalah saya sendiri(heem), saya gak mau apa namanya membebani orang tua saya dengan masalah saya, trus habis itu smp saya jatuh itu kelas 1 sempet nilai saya jeblok akhirnya itu bener-bener saya inget banget itu yang papa saya e..apa ya ngomong e saya kan sd prestasi terus o ya nilainya bagus-bagus tapi kok smp njeblok kenapa, kan saya smp 1 dan disitu temen-temennya pinter-pinter semua gitu gak ada yang gak ada yang apa diatas e itu di atas ratarata semua gitu(heem heem), yaudah saya apa namnya di bilang sama papa saya dek kok nilainya seperti ini gitu, akhirnya papa saya terbuka kamu kenapa? Papa saya tanya gitu e disitu saya bilang e pokoknya ini gara-gara satu keadaan gitu, akhirnya mama saya pindah kesini saya bisa bangkit lagi karena o ya saya gak sendirian masih ada mama saya yang udah e apa datang jauhjauh dari palembang ke jawa
Informan tertutup tentang permasalahan keluarga dengan teman-temannya, hanya teman yang benar-benar dekat saja yang mengetahui. Dari SD ke SMP informan sempat jatuh karena tidak mendapatkan perhatian dan tidak di handle orangtua dan berusaha menyelesaikan ketika mendapat permasalahan.
Kemudian papa informan bertanya kenapa bisa nilainilainya jelek kelas 1 SMP padahal selalu berprestasi di SD kenapa kok bisa sampai seperti ini. Setelah informan ditanya oleh papanya, informan mengatakan bahwa semua ini gara-gara keadaan. Akhirnya mama informan pindah ke Solo.
149
325
330
335
340
345
350
355
360
365
akhirnya mama menetap di jawa setelah itu saya sampai kelas 3 smp saya kayak orang di pecuti itu dipecuti dari kelas 1 hayo kamu harus bangun, trus apa namanya saya sampai di situ kelas 3 smp akhirnya saya bisa masuk di sma 1, kan susah mbak jaman kae gitu bisa sma 1 apa lagi yang on line, udah ketir-ketir di bawah itu saya cari sma sendiri gitu loh, gak didampingi orang tua dek kamu mu sma nya mana, Peneliti: kenapa? Informan: Saya sejauh ini ya gimana ya mbak ya saya seneng emang seneng di arahkan orang tua, tapi saya enjoy aja dengan orang tua saya yang gak pernah ngarahin saya, itu artinya mereka memberikan kepercayaan kepada saya dan saya harus menjaga kepercayaan itu gitu, tapi kan kadang anak beda-beda. Setelah itu saya masuk smp e sma 1 sma 1 di situ udah kesaring lagi di situ banyak orang berprestasi bla bla bla nah nah nah itu karena tementemen saya juga pinter-pinter saya harus saya harus juga maju gitu, walaupun orang tua saya gak walaupun orang tua saya maksudnya ndak seenak mereka, walupun hidup saya gak seenak mereka, tapi saya punya kelebihan gitu, saya pingin tunjukin itu, setelah itu e saya berjalan sampai kelas 3 saya di situ e mama saya kan udah menikah lagi jadi saya ikut mama saya kelas 3 smp dari kelas 3 smp setelah itu saya ikut mama saya dan mama saya punya anak lagi ya adek saya itu yang sekarang umur sekitar 5 e 4 tahun
Setelah mengalami kemerosotan nilai di kesal 1 SMP, informan merasa seperti di jambuk untuk bangun dan bangkit, akhirnya bisa masuk di SMA 1 dengan usaha sendiri tanpa di damping orangtua. Informan senang diarahkan orangtua, tapi merasa enjoy ketika orangtua tidak mengarahkan seperti apa karena informan beranggapan bahwa orangtua percaya dan harus menjaga kepercayaan mereka walaupaun kadang merasa berbeda dengan yang lain.
Di SMA informan terdorong untuk maju dan bersaing dengan teman yang lain yang pintar-pintar. Dengan keadaan keluarga yang berbeda dan tidak seenak teman-temannya, informan ingin menunjukkakn kelebihannya dalam prestasi.
Dari kelas 3 SMP informan ikut mamanya dan pada saat itu mamanya memutuskan untuk menikah lagi.
Perasaan informan tidak karuan, ketika akan hadir papa
150
370
375
380
385
390
395
400
405
setengah itu, trus saya di situ e sebenarnya ya gimana ya pokoknya saya pasa saat itu tuh mau ada papa baru Peneliti: Heem Informan: Mau ada papa baru wah perasaannya itu gak karuan gitu loh mbak apalagi saya mau masuk sma kan itu, mau masuk sma trus o ya aku gak boleh gini ini hidupku, masa depanku tuh apa ada di tanganku bukan di tangan orang lain, pokoknya saya gak boleh jatuh di sini saya gak boleh jatuh disini akhirnya saya kelas 3 itu e brutal banget itu maen kemana-mana pulang sak jam sebelas kelas tiga smp itu mbak, brutal banget itu yang bener-bener itu pas mau punya adek itu kan mama saya menikah lagi itu kelas 2, yang pas mau punya adek itu saya brutal bener-bener memberontak banget Peneliti: Pernah ada penjelsana gak sebelum memetuskan akhirnya mama untuk menikah lagi Informan: e..ya itu pertamanya emang seorang ibu mama saya kan lulusan sma e gak kerja, maksudnya gak kerja kantor gitu, maksudnya serabutan gitu loh mbak, jadi apa yang bisa dia kerjakan dia kerjakan heeh asala halal(heem), nah saya juga kasian jadi mama saya itu gak milih sembarang orang buat jadi pendamping hidupnya, mama saya juga mikir anak-anaknya dan akhirnya dipertemukan dengan papi saya itu, kan saya manggilnya papi jadi papi saya itu cinta pertama mama saya gitu, jadi ketemu setelah jandanya hehe cerai.. Peneliti: heem..
baru apa lagi itu terjadi ketika informan kelas 2 SMP.
Kelas 3 SMP informan brutal suka main kemana-man samapi jam 11 malam baru pulang dan memberontak. Hal ini terjadi ketika akan hadir adek dari papa baru. Informan berpikir tidak boleh seperti itu, masa depan di tangannya, tidak boleh jatuh lagi.
Ada penjelasan ketika mama informan akan menikah lagi. Dengan pertimbangan keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan mama mencukupi semua kebutuhan hidup, akhirnya memutuskan untuk menikah lagi dengan mantan kekasihnya dulu sewaktu muda (cinta pertama) yang kemudian di panggil papi oleh informan.
Informan diajak diskusi dimintai pendapat bagaimana kalau mama menikah lagi. Berbeda dengan kakak informan yang cuek denagn keluarga, mau bagaimanapun yang penting kakak enjoy
151
410
415
420
425
430
435
440
445
Informan: setelah jandanya gitu, trus papi saya ngomong e mama saya pertama dulu ngomong dek gimana kan saya anak paling kecil kakak saya itu jadi dia itu cuek gitu loh mbak orangnya modelnya cuek ya ini ya aku aku jalan dengan jalanku, terserah mama mau ngapain yang penting aku yang penting aku enjoy enjoy aja gitu dengan hidupku gitu, tapi emang saya sama kakak saya emang beda, kaka saya ya pas pasan tapi pas-pasan tapi dia gak mikir o orang tua gitu jadi gak mudah bergejolak gitu loh mbak, dia itu santai aja lurus jalanny tuh santai banget pokoknya udahlah aku gini gitu loh, tapi saya gak bisa saya harus mikir Peneliti: hm..dari papa sendiri gimana? Waktu tau kalao, akhirnya kamu memutuskan tinggal sama mama Informan: o..pas itu papa saya kan di phk dari kantornya, itu kelas 3 saya itu sebelum mama saya nikah itu kan kelas 2, kelas 2 itu saya ya masih ikut papa setelah papa saya di phk mama saya ngomong kan dari papi saya itu kan pelayaran, maksudnya bisa lah buat membiayai dua orang anak hanya untuk dua orang, karena buat pendidikannya, buat pendidikannya makan dan bla bla bla buat nemenin mama saya juga gitu, akhirnya papa oke welcome aja gitu, soalnya kan memang e dari papa o ya aku papa menyadari kalau saya kalau misalkan anak saya dengan saya terus nanti jadinya kurang kasih sayang ibuk atau gimana gitu papa saya bisa ngerti. Akhirnya papa saya oke gitu,
dengan hidupnya sendiri. Hal ini sangan berbeda dengan informan.
Dengan keadaan papa yang di phk dari kantornya, mama informan berbicara bahwa suaminya akan mencukupi kebutuhan anak-anak untuk pendidikan dan kebutuhan yang lain dan papa mengijinkan mama untuk membawa informan dan kakak tinggal bersamanya dan papa berpikir takut anak-anak kurang kasih sayang dari mamanya.
Informan tetap membagi waktu dengan papa dan mama.
Setelah mama informan menikah lagi hubungan dengan papa menjadi lebih baik, yang dulunya jauh sekarang malah
152
450
455
460
465
470
475
480
485
490
tapi juga bagi waktu juga saya bagi waktu juga dengan papa saya mama saya gitu, tapi masih juga sering kontek gitu iya masih, dulu kelas 3 itu setelah mama saya menikah akhirnya hubungan papa saya sama mama saya itu ya jauh…enggak malah dulunya jauh malah sekarang Peneliti: Malah deket? Informan: Malah deket, apa ya kayak komunikasi ini gimana ini anak-anak gitu, dulu kan gak pernah soalnya dulu sebelum mama saya menikah di apa namanya maksudnya masih belum ada masih belum ada belum mapan gito loh mbak jadi masih pikirannya masih sampai mana-mana gitu loh belum bisa mikir masa depan anaknya juga gitu, akhirnya Peneliti: e..ada itu gak e yang dirasa ada hal-hal kok ada kok, apa ya halhal yang sekiranya bisa menghambat, bisa menghambat dari impian-impian kamu? Informan: e..kalau menghambat memang saya gak pernah merasa sesuatu yang bisa menghambat saya karena keluarga saya gitu,,karena ada karena broken home malah saya jadi termotivasi gitu, apa c orang e anak-anak yang apa ya orang tuanya utuh (heem), hidupnya enak (heem), e..mereka pinter tapi kenapa saya enggak gitu, dengan dengan dengan saya melihat itu saya itu jadi kayak ada rasa iri gitu loh mbak iri buat buat kenapa tho kok saya gak bisa gitu (terisak) Peneliti: tapi kan itu jadi dorongan yang positif, iya kan?
menjadi dekat.
Hubungan orangtua informan menjadi lebih dekat untuk diskusi tentang masa depan anak-anak.
Informan merasa keadaan keluarga bukan menjadi menghambat karena keluarga broken home informan merasa termotivasi untuk menjadi yang terbaik seperti keluarga temannya yang utuh. Hal ini yang mendorong Informan berpikir kalau teman-temannya bisa, kenapa dia tidak bisa.
153
495
500
505
510
515
520
525
530
Informan: Iya Peneliti: Akhirnya kan memunculkan satu semangat o iya aku tuh bisa, kok temen-temenku bisa aku gak bisa Informan: Heem iya gitu Peneliti: Jadi itu yang itu yang dirasain? Informan: Iya hehehe Peneliti: Trus e..motivasi yang terbesar apa? Yang jadi dorongan yang paling kuat Informan: Itu ya e saya gak boleh, pokoknya saya e harus jadi anak yang bisa membanggakan buat orang tua gitu(terisak) Peneliti: Heem jadi memang tetep orang tua yang jadi motivasi Informan: Iya Peneliti: Oke trus sekarang di pekerjaannya, yang jadi impiannya kerja seperti apa?bisa cerita gak kalau e kedepannya tuh pingin seperti apa? Informan: Kalau kerja si pinginnya setelah saya lulus saya harus cari pengalaman dulu pertama kan saya di tehnik sipil jadi e kalau gak proyek ya kalau di tehnik sipil kan Cuma ada dua, kalau gak proyek ya kantor tapi kantor emang di menagement aja, tapi kalau proyek kan kita yang ngitung-ngitung e suatu bangunan itu gimana, saya pinginnya di proyeknya aja, dilapangan Peneliti: Berarti itu ya seneng tantangan? Informan: Iya bener hehe karena saya orangnya jadi gak suka e bukan gak suka karena saya udah terbiasa ya mbak di kekang gitu loh mbak jadi udah terbiasa dari orang tua juga gak pernah gak pernah harus gini
Keadaan keluarga yang memotivasi informan harus bisa menjadi anak yang bisa membanggakan orangtua.
Setelah lulus ingin mencari pengalaman kerja dulu. Inginnya ikut proyek kerja dilapangan.
Informan suka tantangan kerja di proyek, karena sudah terbiasa bebas tidak di kekang oelh orangtua. tidak pernah yang diatur harus seperti apa, orangtua mempersilahkan mau bagaimana nanti masa depannya semua ada di tangan sendiri.
154
535
540
550
555
560
565
570
575
580
harus gitu, itu terserah kamu itu masa depan kamu, kamu yang harus milih kalau kamu mau berhasil ya monggo kamu harus maju tapi kalau kamu mau kalau kamu mau gagal (heem), itu masa depan kamu gitu loh, tapi orang tua gak ada yang gak ada yang mau anaknya gagal Peneliti: Trus tujuannya apa kalau besuk di masa yang akan datang itu udah dapet yang diinginkan Informan: Ya saya ya pinginnya ya gini e jadi kan ini kan ya saya kan cewek ya mbak ya, o itu lia apa namanya lho nanti pas nikah pasti orang tuanya dua loh kok gini, saya ndak mau orang-orang melihat e bagr ound saya gitu, orang-orang harus melihat keberhasilan saya jadi pas saya belum berhasil saya gak mau menikah dulu, saya harus berhasil dulu baru nanti kalau mau nikah ya ayo, orang lain harus melihat sayanya gitu loh Peneliti: Trus untuk mewujudkan itu usahanya apa? Informan: Ya usahanya kuliah benerbener serius, kuliah yang serius e bener-bener niat dari hati e ya berdoa ya e apa tetep istiqomah sama ya itu jangan sekali-kali buat orang tua kecewa(menahan tangis) Peneliti: e..ada target-target tertentu gak? Informan: Targetnya? Peneliti: Heem Informan: Ya targetnya lulus tuh ya hehe tiga tahun setengah hehe insya Allah Peneliti: Selain itu? Informan: Ya setelah lulus ya saya pingin kerja di proyek itu paling gak
Tujuannya informan menyadari bawha dirinya seorang wanita yang nantinya pada saat menikah, informan tidak mau orang-orang melihat baground informan, tetapi melihat informannya, melihat kerberhasilan informan. Karena itu kalau belum berhasil, infornman belum mau menikah dulu.
Usaha yang dilakukan kuliah benar-benar serius, benarbenar niat dari hati berdoa, berusaha istiqomah dan jangan sampai mengecwakan orangtua.
Informan mempunyai target lulus kuliah 3,5th. Setelah lulus kerjq diproyek kira-kira 5th kemudian ingin buka usaha seperti buka took bangunan atau samben-samben apa untuk mengumpulkan dana dari kerja di proyek.
155
585
590
595
600
605
610
615
620
ya kan cewek ya paling gak ya 5 tahun setelah itu ya saya e nerusin maksudnya buka usaha buat apa misalkan toko bangunan, ataukah samben-samben gitu buat ya apa ngumpulin ngumpulin apa dana dulu lah dari kita di proyek itu Peneliti: Yang diharapkan dari semua itu apa? Informan: Yang diharapkan ya kembali lagi sama orang tua gitu, kalau boleh e ya pingin saya itu saya kayak gini juga untuk siapa lagi kalau gak buat orang tua Peneliti: Trus perencanaan yang udah mulai di susun untuk waktu yang akan datang apa?pekerjaan khususnya Informan: Rencana saya ya e saya mau cari beasiswa, nyari pp itu nanti di semester 5 gitu saya pinginnya kalau gak kalau gak nanti beasiswanya itu modelnya mengikat gitu loh jadi setelah kamu mendapat beasiswa kamu kerja di pp tapi kalau mungkin ya kerja di pp gak selamanya di pp gitu mbak, e jadi kalau tehnik sipil itu bisa nyambinyambi kerja maksudnya nanti kamu di proyek ini nyambi ini di proyek lain juga bisa, e saya kan maunya ke struktur jadinya maunya kemanamana bisa gitu(heem), pokoknya e ya saya pinginnya ya apa ya ya yang pasti pasti aja dech hehe Peneliti: Hehe yang pasti-pasti Informan: Heem Peneliti: Trus seberapa besar keyakinan yang kamu miliki Informan: E kan saya orangnya pede itu tadi hehe saya harus yakin dengan pada apa diri saya
Harapannya hanya untuk orangtua, informan berusaha sampai berhasil untuk orangtua.
Rencana informan ingin mencari beasiswa di proyekproyek di semester 5 nanti.
Informan cukup percaya diri dan selalu harus yakin pada diri sendiri.
Informan ingin melakukan yang terbaik selama itu tidak merugiakn orang lain.
156
625
630
635
640
645
650
655
660
Peneliti: Di pekerjaan juga seperti itu? Informan: Iya hehe Peneliti: Harus ya Informan: Sejauh saya melakukan apa yang terbaik buat saya dan semua tidak merugikan orang lain itu saya yakin gitu (heem) Peneliti: Trus yang bisa mendorong mendorong untuk bisa mewujudkan Informan: e mendorong e lagi-lagi ya sama orang tua, saya gak pernah di motivasi saya gak pernah dek apa ayo dek semangat gitu, tapi saya pinter dengan memotivasi diri saya sendiri gitu, itu yang e pikir saya apa ya e orang lain susah mendapatkan itu gitu, dan saya harus bersyukur saya punya kemampuan itu gitu, karna ya mungkin e karna keadaan ya karna keadaan saya jadi bisa punya dapat memotivasii diri saya sendiri karna keadaan saya juga bisa kalau misalkan saya jatuh saya bangun sendiri tapi ya jatuh bangun dan saya harus mengintros mengintrospeksi diri kenapa saya kemarin-kemarin kayak gitu, dan saya kalau habis jatuh bangun kayak orang dipecuti gitu loh(heem), saya harus harus lari gitu loh harus lari gitu gak mau stag in di situ Peneliti: e..kalau hal-hal yang mengambat kira-kira apa? Informan: Menghambat..apa ya.. Yang sekiranya bisa menghambat Informan: Menghambat apa gitu mbak Peneliti: Ya menghambat kepingin begini begini gitu, maksudnya contohnya ada satu kekhawatiran Informan: Saya yo Cuma khawatir
Hal yang mendorong informan adalah orangtua. Walaupun orangtua tidak secara langsung memotivasi dan menyuruh harus seperti apa, tapi hali itu di jadkan informan motivasi sendiri dan berusaha memotivasi diri sendiri karena informan mempunyai ke pandaian yang orang lain belum tentu memiliki kemampuan yang seperti dimilikinya. Dengan terus membangun motivasi diri dan menginstropeksi diri karena informan pernah jatuh, informan merasa seperti di pecuti/dicambuk harus lari mau stag in.
Hal
yang
menghambat,
157
665
670
675
680
685
690
695
700
705
sama e kalau misalkan saya orang tua ya kan saya udah ya oke nurut apa kuliah di solo gitu, tapi nanti saya kerjanya gak di solo gitu, saya pinginnya keluar dulu baru nanti e seperti yang saya bilang tadi saya ke proyek dulu ke proyek dulu ya 5 tahunlah 6 tahun saya kembali ya sudah berhasil gitu, saya kembali harus dengan tidak dengan tangan kosong gitu, buat orang tua juga, buat keluarga saya juga gitu, saya pingin membanggakan apa sih o ternyata anak saya e gak gak seperti yang saya pikirkan mungkin apa o ternyata anak saya mampu loh di luar di luar keinginan orang tua saya gitu, mungkin juga orang-orang berpikir nanti o iya kuliah kok broken home tapi berhasil anaknya gitu.. Peneliti: e..perasaan-perasaan apa yang yang terkadang muncul, e tadi kan sempet bilang gak pernah di motivasi gak pernah disuruh belajar, itu yang dirasakan apa? Informan: e..ketika orang tua saya sampek menyuruh saya belajar itu saya gelo gitu loh mbak, loh kok isa ya sampe mamaku ngomong gitu berarti aku kebangeten gitu, jadi ya saya apa loh berarti saya harus harus lebih gitu loh, saya kayak orang ditampar aja gitu loh mbak, kan mama saya gak pernah marah sampe yang kamu tuh gini, gitu tuh gak pernah, mama saya diem aja saya takutnya udah setengah mati saya harus gimana caranya minta maaf ini hayo..gitu, e dengan itu saya melihat orang-orang yang sama orang tuanya tuh apa maksudnya sampe buat mereka marah itu saya
informan hanya khawatir kalau besok kerja tidak bekerja di Solo. Karena proyek biasanya diluar jawa. Inginnya kerja di luar jawa 5th6th setelah berhasil abru pulang lagi. Karena informan ingin membanggakan keluarga dan orangtua juga bahwa informan walaupun broken home tapi bisa berhasil.
Yang dirasakan informan ketika sampai orangtua menyuruh belajar informan merasa keterlaluan dan merasa seperti orang yang di tampar.
158
710
715
720
725
730
735
740
745
bener-bener ih kok kamu gini sih saya tuh gemes sendiri gitu, saya sampe ngomong sama temen saya, ih kamu gak boleh gitu, bagaimanapun orag tua gima e mereka pingin pingin kamu yang terbaik gitu loh, ya itu kadang apa ya saya ya itu e bersyukur dengan apa yang saya saya rasakan saat ini Peneliti: trus ada gak e pengaruhnya dengan keadaan orang tua yang pisah dengan pengalaman yang kamu alami Informan: heem Peneliti: dengan pekerjaan yang kamu impikan Informan: e gak pengaruh c mbak Peneliti: gak pengaruh? Informan: Iya itu ya dari sejauh mana saya berusaha gitu, kalau saya berusahanya memang bener-bener memang giat e mungkin orang e mungkin orang gak memandang o lia itu anaknya broken home anak apa korban perceraian gak gitu tapi mereka malah melihat prestasi saya gitu bukan karena orang tua saya gitu Peneliti: E kembali ke motivasi yang paling memotivasi mendapatkan pekerjaaan Informan: Heem Peneliti: Seperti yang kamu inginkan apa? Informan: E moti e motivasi saya tuh saya pingin pingin banget jadi orang e jadi orang yang bermanfaat bag buat buat orang lain gitu, buat semua orang gitu, walaupun nanti saya misalkan bikin rumah tapi e itupun gak dibayar gitu saya juga mau tapi saya juga melihat keadaan orang itu
Dengan perceraian orangtua informan merasa tidak berpengaruh. Informan merasa yang menetukan adalah sejauhmana informan benar-benar berusaha dengan giat. Sebagian orang kan memandang informan sebagai anak broken home tapi informan ingin di pandang karena prestasinya dan keberhasilannya.
Motivasi informan ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain seperti di mintai tolong membantu merancang orang yang akan membangun rumah tidak dibayar karena orang tidak mampu.
159
750
755
760
765
770
775
780
785
790
dulu gitu, misalkan dia bener-bener gak punya saya di mintai tolong merancang gitu saya dimintai tolong ngitung rumahnya bla bla bla nah nah nah gitu saya mau gitu, e dulu kan saya pinginnya o ya aku jadi dokter aku bisa banyak bantu orang tapi saya jadi engineer pun saya juga bisa gitu Trus dari ketika punya perencanaan Informan: Heem Peneliti: Punya tujuan yang ingin dicapai, ada harapan yang diinginkan, tapi ada gak sih antisipasi-antisipasi ketika e muncul satu hambatan dan e jadi penghalang sepertinya rencanaku sepertinya ini nanti tidak tercapai Informan : Apa ya? Peneliti: Antisipasinya seperti apa? Informan: E saya antisipasinya ya saya berusaha buat melakukan yang terbaik sejauh saya melakukan e melakukan suatu pekerjaan yang itu saya melakukan dengan bersungguhsungguh dan terbaik bagi saya, bagi orang lain gitu mungkin e mungkin kegagalan itu kalau misalkan itupun gagal saya juga gak merasa gagal soalnya saya sudah berusaha sebaik mungkin gitu Peneliti: Sesuai dengan keyakinan gitu.. Informan : Iya dengan kemampuan yang Yang saya miliki, kalau misalkan itu gagal berarti bukannya e saya tidak mampu Peneliti: Iya.. Informan : Tapi gimana ya, karena saya sudah berusaha ini loh kemampuan saya gitu saya udah
Informan mengantisipasi dengan berusaha melakukan yang terbaik, selama informan melakukan pekerjaan denagn bersungguh-sungguh dan yang terbaik untuk informan, yang terbaik untuk orang lain. Misalkan hal itu gagal informan tidak akan merasa gagal karena sudah berusaha sebaik mungkin.
Dengan kemampuan yang dimiliki sekalipun itu gagal bukan berarti tidak mampu.
Karena informan sudah berusaha dengan segala kemampuan yang dimiliki dan
160
795
800
805
815
820
825
830
835
mengeluarkan saya udah ber ber berusaha bersungguh-sungguh gitu tapi kok itu gagal(heem), saya juga gak kecewa Peneliti: Karena udah ada usaha seperti tadi ya? Informan: Heem, kalau misalkan saya tidak berusaha trus itu gagal baru itu saya kecewa hehe Peneliti: Oke sekarang kalau tentang keluarga, punya impian keluarga di masa depan seperti apa? Keluarga sendiri Informan: Apa ya..saya pingin punya keluarga yang islami gitu mbak jadi besuk saya gak tomboi kayak gini, sekarang kan saya tomboi sukanya keman-mana ya cowok sama cewek sama aja maksudnya ngakak-ngakak dan lain-lain ya itu karena saya enjoy dengan diri saya sendiri, tapi nanti kalau berkeluarga udah beda lagi gitu, saya ya jadi istri ya saya perempuan gitu loh, ya saya pingin jadi contoh yang baik buat anak saya juga, saya pingin apa ya pingin contoh ibu saya yang mama saya selalu mendidik saya kayak gini gitu, e mengambil positifnya dari mama saya gitu, menutupi negatifnya mama saya gitu, ya saya mengusahakan kalau nanti jadi ibu ya saya pinginnya jadi ibu yang istiqomah, ibu yang apa ya kemana-mana pake rok, pake kerudung dilihat dilihatnya tuh ya ampun ibunya tuh apa nyaman banget dilihatnya gitu, kadang kan ada ya mbak ya ibu-ibu yang dilihat tuh o ibunya itu nyaman banget pake e anggun gitu, mapan gitu.. Peneliti: Tujuannya apa? Informan : Tujuan apa?
berusaha bersungguh-sungguh skalipun gagal tidak kecewa.
Misal tidak ada usaha baru akan kecewa.
Informan ingin mempunyai keluarga yang islami.
Informan ingin menjadi contoh yang baik untuk anaknya nanti. Ingin mencontoh mama yang sudah mendidik informan. Mengambil hal-hal yang positif dari mama, berusaha nantinya kalau menjadi ibu yang istiqomah.
161
840
845
850
855
860
865
870
875
Peneliti: Tujuan dari impian punya keluarga yang islami Informan : Ya tujuannya saya tuh e sayanya..tujuannya apa ya ya supayanya ya saya pingin aja tujuannya ya biar anak-anak ya nuntun ya itu nuntun anak-anak saya buat belajar, o orang tuanya tuh gini gitu, e kan yang ya akhiratnya gitu mbak jadi saya pingin ke akhiratnya saya punya pingin anak yang sholehah soleh sholehah itu, berbakti sama orang tua ilmu saya juga tersalurkan, e ya nanti kalau misalkan insya Allah saya punya uag berlebih saya juga harus apa ya saya pinginnya juga ngangkat anak-anak yang e yang harus yang butuh kasih sayang orang tua gitu Peneliti: Ada perasaan rasa trauma gak kalau memikirkan impian tentang keluarga itu Informan : Ada sih ya mbak ya, ya mestinya ada ya itu saya setiap sholat juga harus berdoa e agar ya Allah semoga ini gak berlanjut ke anakanaknya gitu, hanya orang tua saya hanya orang tua saya aja yang menerima ini semua gitu Peneliti: Em...trus usaha-usaha yang dilakukan dari saat ini apa untuk mewujudkan impian punya keluarga islam Informan : Apa ya hehehe Punya pacar belum? Informan : Udah sih udah punya pacar Peneliti: Trus? Informan : Ya kan saya pacaran juga kayak sama temen mbak(heem), jadi ya berusaha ndorong saling ndorong e ya kayak ya kan saya kuliah dari
Tujuannya informan ingin menuntun anak-anak belajar, ingin mendididk anak yang sholeh sholehah, berbakti dengan orangtua, dan dapat menyalurkan ilmu yang dimiliki.
Misal informan mempunyai rejeki ingin mengangkat anakanak juga yang membutuhkan kasih sayang.
Informan merasa ada trauma, tapi setiap sholat informan berdoa supaya apa yang terjadi dengan orangtua tidak terulang.
162
880
885
890
895
900
905
910
915
920
kec dari smp kan saya tomboi, jadi orangnya cuek gitu loh, ya gimana ya saya tuh pinginnya nanti e jadi ibu yang solehah gitu loh mbak, jadi nyaman dilihatnya e ya itu aja Peneliti: Udah lama pacarannya? Informan : Em,, sebenernya lama sih enggak tapi emang temenannya udah lama O emang udah dari temen dulu, trus tau dengan baground Udah tau, sebelumnya saya pacaran dia udah ya saya cerita gitu, tapi saya tuh kalau cerita dengan orangorang tertentu aja misalkan temen saya smp ada satu sampai sekarag tuh saya masih pergi-pergi sama itu sampai di bilang hey kamu tuh lesbi ya gini gini enggak kali, padahal dua-duanya ya punya pacar sendiri gitu, tapi saya nyaman saya juga kalau ada masalah keluarga saya ceritanya kesitu, dan dia maksudnya dia tuh temen temen apa ya temen susah senang saya gitu, dia juga kalau ada masalah dia tuh dari keluarga yang yang berada, enak gitu ngeliatnya tuh jadi kemana-mana bareng ya kepingin gitu apa namanya punya keluarga yang kayak gitu, tapi disitu dia dia buat nyaman saya dengan keluarganya gitu, keluarganya juga tau saya e apa saya juga gak tau keluarganya tau gak cerita saya, mungkin temen saya cerita sesuatu kekeluarganya tapi saya ngerasa keluarganya tuh kayak.. Kayak keluarga sendiri.. Peneliti: Nyaman berarti Informan : Tapi orang tuanya gak pernah tanya lia gini gini gini ya, enggak..
Informan tombai jadi ingin nantinya menjadi ibu yang sholehah, nyaman dilihat.
Informan terbuka dengan hanya dengan orang tertentu saja, dengan teman terdekatnya saja sewaktu SMP, sampai sekarang masih kemana-mana dengan temannya itu.
Informan merasa nyaman dan ketika ada permasalahan cerita dengan temannya itu.
Walaupun dari keluarga yang berada tapi teman dan keluarag dari temannya informan membuat nyaman. Mereka tidak pernah tanya tentang bagaimana keluarga informan.
163
925
930
935
940
945
950
955
960
Peneliti: e.. kalau dapat masalah lebih sering cerita ke temen deket,, Informan : heem Peneliti: apa mama atau kakak Informan: ketemen deket Peneliti: temen deket..kenapa? Informan : e gimana ya e saya itu kalau keluarga memang gak mau gak mau memberatkan gitu loh mbak, saya pinginnya gimana ya saya tuh gini saya kalau punya masalah e saya berusaha menyelesaikan dengan sendiri dulu nanti kalau gak bisa menyelesaikan sendiri baru saya kekeluarga, ya saya gak mau terlalu memberatkan, saya gak mau menambah menambah beban orang tua saya gitu karena mungkin orang tua saya punya masalah sendiri-sendiri gitu, saya misalkan ada ya pa ya saya misalkan lagi marahan misalkan sama mama gitu saya cerita ke papa kok malah papa saya sakit hati nanti loh kok apa namanya maksudnya mamanya kenapa sama anaknya bisa kayak gitu, e saya gak pernah cerita ke papa saya soalnya dulu pernah sekali cerita papa saya sakit hati gitu loh maksudnya saya saya disitu bisa melihat kok papa saya hatinya sakit gitu, o berarti saya gak mau e gak boleh kayak gini lagi gitu Peneliti: trus kalau hubungan sama papi gimana? Informan : O itu udah kayak papa saya sendiri Peneliti: Maksudnya gak ada e kesan aku e dari anak bawaan Informan : Heem Tapi biasa hubungan hubungan seperti itu gak Nampak..
Ketika informan mengalami suatu permasalahan, informan tidak ingin memberatkan dan menambah beban keluarga dan orangtuanya. Permasalahan yang di hadapi di selesaikan sendiri.
Pernah informan bercerita ke papa kalau mama marah, hal itu membuat papa sakit hati karena cerita itu. Menjadikan papa berpikir informan mendapat perlakuan yang tidak baik tinggal dengan mamanya, informan tidak ingin seperti itu lagi.
164
965
970
975
980
985
990
995
1000
1005
Enggak ie, itu dari pertama dulu kan mama e sebelum menikah (heem), papi saya minta minta persetujuan saya gitu minta persetujuan saya dulu dan saya waktu itu masih kecil udah berapa tahun kan mbak dari kelas 2 smp memang pertamanya itu agak canggung gitu(heem), agak caggung memang gak bisa dipungkiri itu memang canggung memang gak bisa langsung los gitu, tapi lama kelamaan kayak sma saya sadar sendiri oh ya kok papi sayang sama saya, papi mikirkan masa depan saya juga gitu, papi e saya ditanyain malah bukan mama saya yang nanyain, papi saya yang nanyain kamu maunya kemana gitu, kalau mau kekedokteran oke apa apa belajar yang giat gitu, kalau e papi saya nanyain dek e kalau manggil saya juga dek, dek kalau mau kalau mau kekedokteran e yang jauh gak papa tapi misalkan kalau tehnik yang ngomong yang ngomong gitu malah papi saya mending di solo aja gitu hehe nemenin mama soalnya papi saya gak di gak dirumah, jadi paling pulang e pulang 3 bulan seminggu gitu Peneliti: E seberapa besar keyakinan untuk mewujudkan keluarga yang islami, dari kemampuan yang kamu miliki Informan : Aduh gimana ya (hehehe), sebenarnya kalau e keimanan seseorang itu gak bisa dilihat dari wujudnya gitu ya mbak ya Peneliti: Iya memang heem heem Informan : Tapi memang e sejauh kita taqwa sejauh kita e iman kita percaya sama yang di atas saya
Hubungan informan dengan papi, awalnya canggung tidak bisa langsung los tetapi lamakelamaan menjadi biasa. Papi informan tidak bersikap berbeda dengan informan, beranggapan biasa dan ikut memikirkan masa depan informan.
Bahkan mendukung informan kuliah di kedokteran sewaktu dulu mencoba mendaftar di kedokteran. Informan menyadari bahwa papi juga menyayanginya.
Informan berusaha taqwa dan menjaga keimanannya percaya dengan Allah selalu menunjukkan jalan yang terbaik untuk dirinya.
165
1010
1015
1020
1025
1030
1035
1040
1045
harus e ya Allah tunjukkanlah yang terbaik jalan yang terbaik buat saya gitu, gimana gitu..pasti yang di atas juga menunjukkan yang terbaik buat saya gitu Peneliti: E dengan keadaan orang yang dengan keadaan orang tua yang berpisah itu..berpengaruh gak di interaksi sosial?Maumu dengan keluarga maksudnya dengan keluarga yang lain Informan : E kalau keluarga yang lain enggak sih mbak, mungkin ya ada ada sih kalau kita ngeliat ngeliat wah itu keluarganya nyaman banget keluarganya enak banget kadang ada ngerasa kok keluargaku gak kayak gitu ya, kadang ya ada ngerasa kayak gitu, tapi ya gimana lagi mungkin ada e maksudnya saya percaya juga di balik semua itu pasti ada ada masalah masalah juga dari semua itu jadi gak ada keluarga yang sempurna Peneliti: Kalau sodara-sodara yang lain? Informan: Sodara maksudnya? Peneliti: Ada pakdhe budhe Informan : Heem.. Peneliti: Om tante baik dari mama papa gimana, hubungan kamu dengan mereka seperti apa? Informan : Baik Baik Informan : Baik keluarganya papi juga baik, semuanya biasa jadi ya saya kan orangnya welcome aja(heem), saya orangnya enak enjoy aja jadi e sejauh saya sejauh saya gak mengutik gak e apa Peneliti: Permasalahan ? Informan : Heem permasalahan itu ya, sejauh mereka juga gak ngusik
Informan kadang merasa kenapa keluarganya tidak seperti keluarga yang lain, tapi harus menerima kenyataan ini dan pasti semua keluarga mempunyai permasalahan masing-masing, karena tidak ada keluarga yang sempurna.
Hubungan dengan keluarga yang lain baik. Keluarga dari papi (bapak baru) baik dan biasa saja, karena buat informan sejauh tidak mengutik permasalahan dulu.
Permasalahan yang dulu tidak di usik informan welcome saja.
166
1050
1055
1060
1065
1070
1075
1080
1085
saya, saya ya oke welcome Peneliti: Nyaman? Informan : Nyaman-nyaman aja gitu Peneliti: Kalau dilingkungan gimana? Informan : Lingkungan.. Lingkungan rumah di lingkungan sekitar Lingkungan sekitar..(heem), kalau dulu kan saya sebelum kan saya pindahan e semenjak papa e semenjak papi semenjak papi semenjak papi sama mama saya pindah sebelumnya kan mama ya di e diperumahan maksudnya buat gunjingan orang-orang, biasanya motivasi saya itu kenapa mama saya digituin, saya gak mau apa saya harus tunjukin bahwa mereka yang pernah gunjingin mama saya gitu, ya.. Peneliti: Trus..hal apa yang bisa mendorong kamu untuk bisa mewujudkan keluarga yang islam Informan : E motivasinya ya e apa ya melihat lihat keluarga yang kan saya punya temen punya temen keluarga yang bener-bener anaknya anaknya 5 padahal anaknya 5 tapi mereka bisa adil gitu loh, mereka bisa adil bisa nyaman, bisa e ayo misalkan ibunya mampir ke toko gitu (heem), nanti adek kakak sama ini dibeliin sekalian ya 5 o ya, saya pingin gak membeda bedakan gitu, saya pingin semua anak itu sama, saya pingin mereka e jadi anak yang soleh sholehah, saya pingin jadi kayak keluarga yyang itu tadi gitu loh(heem), keluarga yang menurut saya kok kayaknya enak banget tuh perlu dicontoh gitu Peneliti: Kalau hal-hal yang
Hubungan dengan lingkungan sekitar karena pindah mama ikut papi dirumahnya. Dulu sebelum pindah tinggal diperumahan mama menjadi gunjingan orang-orang. Hali itu yang memotivasi informan karena mamanya diperlakukan seperti itu.
Motivasi informan melihat keluarga temannya bisa adil dan nyaman, besokny informan jug ingin seperti itu. Informan tidak ingin membeda-bedakan, semua anak sama, ingin anakanya nanti menjadi anak yang sholeh sholehah, ingin mempunyai keluarga seperti itu. Sepertinya enak ingin mencontohnya.
167
1090
1095
1100
1105
1110
1115
1120
1125
1130
sekiranya bisa menghambat apa? Informan : Menghambat.. Menghambat impian itu agar bisa tercapai Informan :E apa ya mbak ya, e mungkin ya saya harus milih calon suami yang itu juga yang imannya kuat juga gitu, bukan misalkan e kan ya orang tuh beda-beda (heem), kalau kita udah terlanjur cinta gimana lagi gitu, tapi ya sejauh saya saya tuh kalau punya keinginan(heem) ya gimana caranya tercapainya itu saya kayak apa ya, saya tuh orangnya pokok itu harus gitu pokoknya itu harus tercapai gitu Peneliti: Harus bisa..hehe Informan : Iya harus bisa tapi sejauh mana itu terbaik baik baik buat semua orang juga baik buat saya juga gitu Agar bisa tercapai Informan : Iya agar bisa tercapai Peneliti: Ada gak pengaruhnya dengan keadaan orang tua yang berpisah itu dengan impian yang kamu inginkan Informan : Apa tadi? Peneliti: E ada pengaruhnya gak dengan mama papa yang berpisah Informan : Heem Peneliti: Dengan impian impian tentang keluarga islami Informan : Mungkin ya mungkin ya ada ya mbak ya, muungkin ya nanti anak saya juga mikir loh kok neneknya gitu gitu, kok ternyata saya punya kakek dua nenek dua gimana ini ceritanya, mungkin gitu ya saya harus ngasih pengertian sama mereka gitu Peneliti: Berarti mencoba
Hal yang menghambat mungkin harus hati-hati memilih calon suami yang imannya kuat.
Berpengaruh karena mungkin besok anak dari inforaman berpikir kok neneknya seperti ini ada kakek-nenek dua, informan harus memberikan pengertian denagn baik.
168
1135
1140
1145
1150
1155
1160
1165
1170
menjelaskan Informan : Iya Peneliti: Besuknya gimana Informan : Iya Peneliti: E antisipasi-antisipasi apa yang e yang akan dilakukan semisal ada hambatan-hambatan yang bisa jadi pengkalang untuk mewujudkan impian itu? Impain dari keluraga yang diinginkan Informan: E ya saya nyoba e saya nyoba jadi orang yang saya nyoba jadi orang yang e imannya kuat dulu gitu, saya nyoba orang nyoba jadi orang istiqomah dulu baru saya nyuruh orang lain buat berbuat itu gitu, misalkan nan misalkan suami saya nanti mungkin imannya kurang kuat atau suami saya malah lebih kuat nyuruh saya jadi orang uang lebih baik gitu saya malah alhamdulillah tapi kalau malah misalkan suami saya ya kan jodoh kan gak tau ya mbak ya siapa gitu, kalau suami saya nanti jadi ya e misalkan imannya kurang kuat jadi saya dulu harus njeret suami saya buat e mbimbing calon suami saya buat ke lebih islami gitu Peneliti: Motivasi terbesarnya apa? Motivasi Motivasi yang paling besar yang paling bisa mendorong agar impian punya punya keluarga yang islami di masa yang kan datang Informan: Motivasi terbesar ya akhirat, saya pingin saya pingin apa ya kehidupan akhirat itu kan e gak semua orang sadar akan itu, saya mencoba buat e prestasi-prestasi saya saya bisa membahagiakan orang tua saya itu juga itu juga tujuan saya buat akhirat nanti, kalau
Antisipasi yang dilakukan informan adalah dengan mencoba menjadi orang yang beriman, mencoba istiqomah. Baru misal dapat suami yang iamnnya kurang baik, bisa mengajarkan, tetapi misal dapat suami yang imannya baik Alhamdulillah bisa mengajari nantinya.
Motivasi terbesar informan adalah akhirat menginginkan kehidupan akhirat. Dengan prestasi yang informan buat, membahagiakan orangtua, berbakti kepada orangtua, tidak bikin orangtua kecewa semua itu menabung untuk
169
1175
1180
1185
1190
1195
1200
1205
1210
1215
saya berbakti saya ndak bikin orang akhirat. tua saya kecewa saya ya itu saya nabung buat akhirat saya apalagi nanti kalau saya udah berkeluarga udah tua e mungkin setiap orang punya salah, saya harus mengurangi salh itu gitu, saya harus menjadi orang yang lebih baik dari kemarinkemarin gitu, motivasi saya ya saya sadar saya sadar akan kehidupan akhirat nanti Peneliti: Oke e interviewnya sudah cukup, tak rangkum ya dari awal tadi orientasi pendidikannya, nanti kalau semisal ada yang kurang pas tolong di benerin lagi ya Informan: Heem Peneliti: Itu dari pertama tadi interviewnya tentang pendidikan itu punya satu tujuan satu harapan prestasi yang baik di bidang pendidikan, trus yang jadi motivasi terbesar adalah mama ya tadi Informna: Heem Peneliti: Yang tidak pernah menuntut e harus jadi gini gini kamu harus belajar tapi kamu sudah menyadari hal oh iya aku harusnya kayak gini Informan: Heem Peneliti: Aku harusnya bisa njaga kepercayaan yang udah mama berikan Informan: Iya Peneliti: Kemudian di orientasi tentang pekerjaan kamu punya impian e jadi engineer yang baik gitu dengan prestasi-prestasi yang kamu miliki dengan kemampuuankemampuan yang kamu miliki kamu bisa menunjukkan bahwa aku bisa jadi engineer yang baik Informan: Heem
170
1220
1225
1230
1235
1240
1245
1250
1255
Peneliti: Yang memang melalui prosesnya proses yang baik Informan: Iya Peneliti: Dan tanpa tanpa ada sesuatu yang e.. Informan: Instan Peneliti: Instan iya, ada usaha disitu Informan: Iya Peneliti: Kemudian motivasinya juga orang tua Informan: Iya Peneliti: Motivasi terbesar untuk mewujudkan semua itu dari orang tua ya, kemudian orientasi di keluarga e ingin punya satu keluarga yang islami Informan: Iya Peneliti: E ingin memberikan satu e kenyamanan Informna: Buat anak-anak Peneliti: Buat anak-anak ya buat anak-anak pengalaman-pengalaman dari orang tua menjadikan satu pelajaran Informan: Iya Peneliti: Yang untuk ke depannya lebih bagus khususnya di keluarga kamu besuk, gitu kan trus.. Peneliti: Supaya anak-anak saya gak merasakan apa yang saya rasakan gitu Iya heem iya, Peneliti: itu mesti tujuan utama, iya kan.. Informan: Iya heem hehe Peneliti: Trus motivasi terbesar yaitu bahagia dunia akhirat Iya kan hehehe Informan: Iya Peneliti: Oke terima kasih untuk interviewnya hari ini Informan: Ya
171
1260
1265
Peneliti: Kalau misalnya ada hal-hal yang ingin saya tanyakan lagi Informan: Iya Peneliti: Yang di yang ingin saya diskusikan lagi gitu, saya hubungi lagi ya Informan: Iya Peneliti: Oke terima kasih assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh Informan: Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarokatuh
172
Nama Informan
: Hana
Usia
: 18 tahun
Tema
:Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami Perceraain Orangtua
Waktu
: Solo, 08 Oktober 2011 pukul 16.30 – 18.30 WIB
P
: Peneliti
I
: Informan
NO BARIS 1
5
10
15
20
25
30
VERBATIM Peneliti: assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Informan : wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Peneliti: terimakasih sudah mau meluangkan waktu untuk ee membantu eee dalam penelitian saya untuk menjadi informan, eeee langsung saja ya. (iya)Eee Yang pertama ,eee keinginan apa sih yang ingin kamu capai dalam pendidikan Informan : Keinginan saya ee ingin mendapatkan pendidikan yang maksimal seperti dan bisa sma ini saya ingin melanjutkan keperguran tinggi trus pengen mendapatkan apa pengalmana lebih banyak (he-eh) ee pengen mdptkn unicv yg sya di inginkan Peneliti :Kalo bisa kuliah pengennya kuliah di jurasan apa,tertariknya di apa? Informan :kedokteran Peneliti : kedokteran? dimana? Informan :uns Peneliti :Knp kok milih UNS knp kok milih kdokteran? Informan :Ee saya pengen diri saya tuh bisa berguna untk org lain dan pengen mbantu masy. Kecil yg tdk
Kode : W4. H
TEMA
Ingin memdapatkan pendidikan yang semaksimal mungkin dan dapat melanjutkan di perguruan tinggi yang di inginkan.
Ingin kuliah di kedokteran Di UNS
Ingin di kedokteran karena ingin membantu masyarakat yang tidak mampu.
173
35
40
45
50
55
60
65
70
mampu Peneliti :Eee trus tujuan2nya yg ingin dicapai dr pnddkan itu ap? Informan : Ya pengen mjd dokter terutama pnegn sukses pengen ngebahagiakan kedua orang tua ya pengen buat mreka bangga Peneliti:Trus Usaha2 yg akan dilakukan untk itu apa? Informan :Ya dng giat belajar selalu berusahadan selalu berdoa Peneliti :Eee yg di harapkan dr keinginan itu apa? Informan :Yg dharapkan? Peneliti :Harapnya seperti ap? Informan :Ya harapnya seperti ....ya seperti... seperti... ya pengen jd org sukses gitu aja Peneliti :Klo di eeee bayangan km itu org sukses itu sperti apa? Informan : Ya yg bsa yg membagakan ortu ya seprti bsa membelikan rumah ortu bsa memberangkatkan otru pergi haji ya seperti itu... Peneliti : Eee trus rencana – rencana yang di buat untuk menunjang supaya keinginan – keinginan itu supaya tercapai itu apa, buat rencana – rencana gak?trus gimana - gimana kayak gitu gak? Informan: Ya..Ada rencananya (heeh)yg pertama qt harus Belajar dng giat trus mencari pengalaman mencari informasi dr media2 gmn caranya spy qt dpt mencapai tujuan qt Peneliti : ee Ini kan masih sekolah?(iya) ngikutin ekskul kegiatan sekolah gak? Informan : Ngikutin (ngikutin apa?) Ngikutin ikt pencak silat, basket sama ini apa mentoring
Tujuannya ingin sukses, ingin membahagiakan orantua dan membuat merak bangga.
Usahanya dengan belajardan selalu berdoa.
giat
Harapanya ingin jadi orang sukses.
Bisa membahagiakan oraangtua, membelikan rumah dan memberangkatkan haji.
Rencananya harus belajar dengan giat, mencari pengalaman dan mencari informasi bagaimana supaya dapat tercapai tujuan yang diinginkan.
Informan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di sekolah yaitu pencak silat, basket dan mentoring.
174
75
80
85
90
95
100
105
110
Peneliti: Ee Dr ekstra itu pernah mikut perlombaan – perlombaan itu gak? Informan : Pernah (trus)eemm Peneliti : Dmn ikut plombaan nya dah sampai dpt juara? Informan : Alhamdulillah dah mdpt juara 3 (juara 3 itu antar apa plombaannya) itu antar sekolah (di sini) ya di solo Peneliti: Brp bsar kmkyakinan km ee untk mndapatlkan keinginan km dng kmampuan yg kamu miliki Informan : Ya... 99% Peneliti: Yakin ya? Informan : Yakin Peneliti: heehYakin dng kemampuan ? Informan : yakin Peneliti: trus Klo dah yakin bisa itu kan ada hal – hal membuat km yakin atau semacam kayak dorongan – dorongan yg bsa membangkitkan keyakinan km aku bisa seperti itu, kira – kira hal – hal yang bisa mendorong km untuk yakin itu apa aj? Informan : Yaa Eee yang pertama dorongan dari keluarga seperti dari ibu dari bapak yang kedua dorongan dari diri kita sendiri Peneliti: Dr diri km sendiri (iya) itu dorongannya seperti apa?klo dorongan dari diri kamu sendiri?seperti apa? Informan : Yaa seprti apa ya?Terus memotivasi diri aj aja kayak ee percaya diri gak peduli org mau ngomong apa penting aku bisa mendapatkan apa yang saya inginkan Peneliti: Trus kalo dr ibu gmn? Informan : dari ibu selalu ngasih
Informan meraih juara ke 3 dalam perlombaan antar sekolah.
Informan yakin 99% dengan kemampuan yang di miliki.
Dorongan pertama dari kelluarga seperti dari ibu, bapak dan dorongan dari diri sendiri.
Informan terus memotivasi diri saja, percaya diri, dan tidak peduli orang lain mau ngomong apa yang penting bisa mendaptkan yang menjadi keinginan. Ibu selalu memberikan dukungan, memberikan semangat, dan selalu ada saat informan butuhkan. Walaupun
175
115
120
125
130
135
140
145
150
155
dukungan (heeh) ee dia selalu ngasih semangat ke aku dia selalu ada sat aku butuhkan dia selalu ada dibelakang saya meskipun kembalinya ibu tuh ee capek tapi dia tuh masih menyempatkan diri untuk mendengarkan cerita atau curhatan dari anaknya Peneliti: ibu kerja juga? Informan : Heeh iya Peneliti:Di solo juga? Informan :Iya Peneliti:Trus ee kadang merasa ada hal – hal yang sdh menghambat gak?maksudnya kayaknya kok ak klo kayak gini kok gk bsa ya?pikirannya hal – hal kayak gitu tuh apa sih yg bsa mengahambat??ee menurut kamu apa ya??trus untuk sesuatu yang kamu inginkan hambatan2nya itu seperti apa? Informan :Klo itu saya tidak bisa memberi tahu mbak.. Peneliti:Heeh ywdh gk apa2, emm trus klo misalkan kamu punya satu keinginan tapii eee kok kayaknya gak mngkin ya?aku bisa seperti itu?eee kamu punya rencana kamu punya tujuan – tujuan tapi kok susah trus berartikan eee pernah terlintas gak hal – hal seperti itu?sedangkan kamu punya keinginan apa tapi kok kayaknya gak bisa pada saat gak bisa itu pernah gak terlintas di pikiran kamu? Informan :Pernah Peneliti: Pernah?pernah ada trus ee cara untuk menyelesaikannya itu bgmn? Informan :Ya..caranya untuk menyelesaikan saya minta solusi dari kakak kandang ya ke ibu bagaimana
ibu capek tapi masih menyempatkan mendengarkan cerita anaknya.
Informan tidak bersedia memberiakan jawaban.
Ketika mengalami permasalahan meminta solusi dengan kakak dan ibu bagaimana baiknya.
Informan tidak begitu terbuka dengan ibu, tapi terbukanya
176
160
165
170
175
180
185
190
195
baiknya Peneliti::Berarti ketika kamu punya satu permasalahan kamu terbuka sama ibu dan kakak juga terbuka Informan :Klo sama ibu gak begitu terbuka tapi klo sama kakak terbuka kok Peneliti::Klo sama temen? Informan :Gak begitu terbuka Peneliti::Gak, gak begitu terbuka tapi terbukanya malah sama kakak ya?(iya) cerita am kakak ya?(iya) ee ada gak pengaruhnya keadaan bapak ibu yang terpisah itu?bapak ibu yang cerai dengan eee keinginan – keinginan kamu, impian – impian kamu di kehidupan? Informan :Ada Peneliti::Trus Caranya kamu mengatasi pengaruh itu bagaimana? Informan: Yaa... caranya mengatasi ya?(heeh) itukan permasalahan orang tua, jadi ya kita sebagai anak ya Cuma bisa menerimaapa yang mereka putuskan trus juga walaupun berpengaruh ya ada pengaruhnya cuman ya gak trelalu, gak terlalu mempengaruhi bangetlah. Peneliti:Seperti apa pengaruhnya jika di sekolah? Informan :Ya kadang tuh kalo ulangan susah teringet sama orang tua, pengen banget liat kayak orang tua tuh bersatu lagi (heeh) tapi tuh terkadang khayalan itu hilang sendiri dengan sering cara aku memotivasi diri menyadari kalo orang tua kita tidak bisa bersatu Peneliti: Eee motivasi yang terbesar apa?motivasi terbesar yang bisa mendukung kamu ee yaa bisa meraih apa yang kamu inginkan, mendukung
sam kakak. Dengan teman tidak terbuka.
Ada pengaruh yang saya inginkan dengan keadaan orangtua yang bercerai. Cara mengatasinya karena itu permasalahan orangtua, jadi sebagi anak menerima yang menjadi keputusan mereka. Ada pengaruhnya tapi tidak terlalu.
Penagruhnya kadang kalau ulangan susah ingat orangtua, pingin melihat mereka bersatu lagi, tapi khayalan itu hilang sendiri, menjadi motivasi aku menyadari kalau oranngtua tidak bisa bersatu.
Motivasi terbesar ibu.
177
200
205
210
215
220
225
230
235
kamu, motivasu terbesarnya apa? Informan :Motivasi terbesar aku sih dari ibu, ee ibu Peneliti:Berarti kamu deket banget dong dengan ibu? Informan :Iya Peneliti : Klo sama bapak? Informan :Gak, Peneliti:Tapi masih komunikasi gak sama bapak? Informan :Komunikasi sih ada, tapi jarang banget. Ya paling cuman waktu lebaran, klo lebaran sama waktu pulang kerumah nenek itu mampir tapi juga gak, gak terlalu sering Peneliti:Kamu tinggalnya sama ibu ya? Informan :Iya Peneliti: Trus kalo di bidang pekerjaan kamu pengennya dapet pekerjaan yang seperti apa? Bedok – besoknya?waktu yang akan datang? Informan :Ya pengen dapet pekerjaa yang baik seperti di kantor kayak gitu – gitu, yapenegn pokoknya pengen dapet pekerjaan yang lebih daripada orang tua Peneliti :Ee tujuannya kenapa kok pengen punya pekerjaan lebih dari orang tua? Informan :Ya supaya masa depan kita cerah, trus bisa membahagiakan orang tua, bisa membuat mereka bangga dengan diri saya, Peneliti : kalo usahanya? Informan :usaha nya ya.. Peneliti :seperti apa? Informan :Belajar ya, berdo’a ya terus berusaha Peneliti :Terus harapannya klo ee di masa yang akan datang mendapat
Informan jarang komunikasi dengan bapak, Cuma waktu lebaran sama kalau pulang ke rumah nenek mampir itupun tidak terlalu sering.
Ingin dapat kerjaan di kantor, pokonya dapat kerjaan yang lebih baik dari orangtua.
Tujuannya supaya masa depan cerah dan membahagiakan orangtua bisa membuat mereka bangga dengan diri informan.
Usahnya belajar, berdoa terus usaha.
Harapan saya ingin membelikan rumah ibu dan memberangkatkan haji ibu.
178
240
245
250
255
260
265
270
275
280
pekerjaan yang baik apa? Informan :Harapan dari ? Peneliti : Heeh dari keinginan mendapatkan pekerjaan yang baik itu harapannya apa? Informan :Harapan saya pengen membelikan rumah ibu saya dan ee dan ee memberangkatkan haji ibu saya Peneliti Ingin beli rumahnya di solo atau di luar solo? Informan :Di solo aja Peneliti :Knp kok di solo? Informan :Ya gmn ya, udah lama di solo jadi ya kayaknya tempatnya strategis Peneliti:Seneng di solo ya?trus hal – hal apa saja yang harus di persiapkan ee biar besok dapet pekerjaan yang di harapkan?dari sekarang ini persiapannya ap aj? Informan :Apa ya?berusaha supaya kita mendapat nilai yang bagus, berusaha agar, ya pokoknya berusaha aj nilainya bagus. Kan sekarang kalo apa bekerja di kantoran mesti pake ijazah dan kalo ijazah kita jelek pasti kan ada kemungkinan untuk gak di terima. Jadi ya kita harus berusaha supaya nilai kita bagus gimana caranya terus nanti kita bisa mendapatkan pekerjaan yang baik Peneliti:Berapa besar keyakinan kamu meraih pekerjaan dari apa yang kamu inginkan dengan kemampuan yang kamu miliki Informan :90 % Peneliti :90% yakin yg kamu dapet? Informan :yakin Peneliti :Memang harus yakin kan klo (iya) pasti bisa qt raih apa yang
Usahanya supaya dapat nilai bagus, pokonya berusaha karena sekarang bekerja di kantor pake ijasah kalo nilainya jelek bisa tidak di terima. Jadi harus berusaha supaya mendapat pekerjaan yang baik.
Informan yakin 90% dengan kemampuan yang di miliki.
Mengingat pengorbanan ibu sudah banyak pengorbanannya untuk informan jadi harus berusha keras untuk membayar semua pengorbanan ibu.
179
285
290
295
300
305
310
315
320
qt inginkan, mungkin apa aja yang buat kamu eee jd semangat meraih untuk mewujudkan keinginanya Informan : Yang pertama inget pengorbanan ibu udah melihat ibu berkorban banyak buat aku jadi harus berusaha keras buat membayar semua pengorbanan ibu Peneliti :Trus klo kiranya hal – hal yang menyulitkan kamu apa untuk meraih apa yang kamu inginkan?kayaknya kok jadi kendala?itu bisa dari kamu sendiri, bisa dari orang tua, klo menurut kamu sendiri dari apa? Informan:Darii orang tua Peneliti :Eee pernah ngobrol ama ibu tentang cita – cita, ttg keinginan kamu gitu? Informan :Pernah Peneliti:Terus tanggepan ibu? Informan :Ya.. ibu Cuma bisa mendo’akan aja, moga - moga apa yang saya cita – citakan bisa tercapai(heeh) Peneliti :Berarti ibu mendukung cita – cita kamu? Informan :Iya Peneliti:Trus Klo sama bapak pernah ngobrol ? Informan: gak Peneliti: Berarti cenderung deket sama ibu ya drpd sama bapak? Informan: Iya Peneliti: Klo sama kakak pernah ngobrol gk mb ak pengen jd apa besok kepengen gimana gitu? Informan :Pernah Peneliti :Pernah ngobrol gk?trus mba gmn? Informan:Mba Ya..berusaha untuk memotivasi saya supaya saya tuh giat
Hal yang bisa menghambat adalah orangtua
Ibu mendoakan semoga yang dicita-citakan tercapai.
Kakak informan berusaha memotivasi supaya giat belajar, berdoa, percaya diri dan tetap semangat.
Tidak terlalu berpengaruh, karena sudah terbiasa dari kecil ditinggal sama bapak sama ibu terus dengan keadaan seperti itu sudah terbiasa.
180
325
330
335
340
345
350
355
360
365
belajar dan berusaha berdoa terus , percaya diri tetep semangat Peneliti :Eeem seperti apa pengaruhnya keadaan orang tua yang berpisah,yang gak bareng – bareng itu dengan keinginan kamu untuk meraih pekerjaan yang kamu inginkan? Informan :Eem pengarunya ya...gak terlalu berpengaruh sih sebetulnya karena sudah terbiasa dari kecil di tinggal sama bapak jadi ya sama ibu terus ya mungkin memang keadaanya begitu ya jadi apa ya... sudah terbiasa aja Peneliti: Eeh dari bapak sama ibu pisah ampe sekarang dah berapa taun (ya) kira - kira? Informan :Eeh 21 tahun Peneliti: 21 tahun (iya) berarti udah cukup lama ya?(iya) jadi waktu mereka bapak sama ibu pisah berarti itu mbanya masih kecil?(iya masih kecil) ngerti gak mereka ada masalah sampai pisah? Informan: Gak tau dulunya kan waktu kecil saya tuh di asuh sama nenek kakek (heeh),bisa jadi saya tuh ngertinya kalo mereka orang tua saya tuh waktu saya udah sekolah sd baru tau klo mereka orang tua kandung saya Peneliti :Ooh berarti malah dari kecilnya sama kakek sama nenek berarti dah sd baru tinggal sama orang tua (iya)itu sama mba juga di nenek sama kakek?(iya sama mba juga)berarti memang dari kecil tinggalnya sama nenek sama kakek. trus klo misalkan untuk suatu ketika pekerjaan yang kamu inginkan itu kok gak bisa kamu dapatkan, eeh
Bila tidak memperoleh pekerjaan yang di inginka sedih kecewa karena tidak bisa mencapainya. Tapi karena Allah yang mengatur rejeki jadi ya berdoa dan berusaha lebih keras lagi supaya mendapat yang diinginkan.
Informan tidak memberikan
181
370
375
380
385
390
395
400
405
kamu cara mengatasinya itu gimana?pertama mungkin apa yang kamu rasakan? Informan :Ya mungkin sedih ya?kecewa tidak bisa mencapai apa yang kita inginkan, kita cita – citakan tapi ya kembali lagi sama Allah karena semuanya kan sudah di atur sama Allah kayak rejeki itukan sudah di atur jadi ya berdo’a ja moga – moga dengan kita gak bisa mencapai itu bisa berusaha lebih keras lagi supaya kita bisa mencapainya Peneliti :Eee motivasi terbesar yang membuat kamu ingin mencapai cita – cita kamu apa? Informan :Motivasi terbesar? Peneliti :Yang menjadi dorongan yang kuat yang ada pada diri kamu sendiri, ooh aku harus dapet pekerjaan itu, itu apa? Informan :Gak bisa saya informasikan sama mba Peneliti :Gak apa – apa, oke sekarang ke punya impian untuk berkeluarga? Informan :Punya Peneliti :Heeh impiannya seperti apa boleh cerita gak? Informan :Ya pengen punya keluarga yang sakinah mawaddah warahmah ya (heeh) bisa memiliki keluarga yang harmonis Peneliti :Ee udah punya pacar sekarang? Informan :Sudah Peneliti :Eee udah lama pacaranya? Informan :1tahun Peneliti :1 tahun? Ee selama satu taun itu terbuka gak sama pacarnya? Informan :Ya kalo, gak begitu terbuka
jawaban.
Pingin punya keluarga yang sakinah, mawardah, warohmah, bisa memiliki keluarga yang harmonis.
Ada rasa takut karena trauma dari orangtua, tapi bagaimana kitanya membangun keluarga yang harmonis, informan yakin tidak akan terjadi seperti yang di alami orangtua.
Usahanya belun terpikirkan mungkin nanti-nanti.
182
410
415
420
425
430
435
440
445
Peneliti :Gak begitu terbuka emang gak suka atau emang gak bisa atau emang kenapa? Informan :Gak, emang gak suka Peneliti :Ee paling terbukanya sama siapa? Informan:Sama kakak Peneliti :Sama kakak aja? ada rasa takut, takut gak dengan pengalaman dari orang tua, kadang terpikir rasa takut? Informan :Ya kalo rasa takut ada(heeh)karena ada trauma dari orang tua ya tapi ya gimana kitanya aja bisa membangun sebuah keluarga yang harmonis aku yakin gak akan terjadi seperti orang tua yang aku alami Peneliti :Eee usaha – usaha yang kamu lakukan untuk mencapai impian keluarga itu apa aja?yang sudah ku pikirkan saat ini untuk keliuarga itu seperti apa? Informan :Tapi belum ada pikiran kearah situ mungkin nanti – nanti Peneliti: harapannya apa dari keluarga yang sakinnah mawaddah warahmah seperti yang kamu inginkan? Informan :Ya seperti keluarga bahagia yang ee apa memiliki seorang suami yang memiliki pekerjaannya tetap terus mempunyai anak yang bsa membanggakan dan bisa membuat kita itu bangga akan udah ngelahirin dia, Peneliti :tujuannya apa? Informan :Tujuaanya supaya kita itu diwaktu kita senja bisa merawat trus ada yang ngurusin Peneliti :Eee sudah punya rencana – rencana kedepan gak?(maksudnya)ee
Harapannya seperti keluarga bahagia memiliki seorang suami yang punya pekerjaan tetap, punya anak yang bisa membanggakan dan bisa membuat informan bangga sudah melahirkan dia. Tujuannya supaya kalau sudah tua nanti ada yang merawat dan mengurus informan.
Informan mempunyai rencana untuk sampai kejenjang pernikahan dengan pacar, tapi kalau untuk sekarang belum siap karena masih sekolah. Nanti kalau sudah lulus dan bekerja apa sudah kuliah baru melanjutkan ke yang lebih serius.
Informan yakin 95% dengan kemampuan yang dimiliki.
Informan tidak mengikuti kegiatan di sekitar rumah karena tidak begitu akrab dengan remaja di sekitar
183
450
455
460
465
470
475
480
485
490
kayak misalkan usia berapa kamu nikah, sekarang kan dah punya pacar, eee ada keinginan sama dia bener – bener serius ke jenjang pernikahannya besok gitu?pernah ada rencana gak? Informan :Ada Peneliti :Terus responnya gmn? Informan :Ya responnya apa klo buat sekarang ke depannya blm siap (iya heeh) kan masih sama – sama sekolah tapi kalo nanti udah lulus (heeh) atao kita udah kerja (kerja) ato udah kuliah gitu kita akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius Peneliti :Tapi udah berhubungan serius ya? Serta keyakinan kamu untuk bisa meraih keluarga yang kamu inginkan dengan kemampuan yang kamu miliki, berapa persen?? Informan :95% Peneliti :95%?yakin(hehehehe)eee ikut kegiatan masyarakat gak di lingkungan rumah?(rumah?)heeh (Gak) gak ikut, kenapa kok gak ikut? Informan :Soalnya ya gak terlalu akrab ama remaja disini terus juga sini kan Cuma ngekost terus juga gak termasuk warga sini jadi gak ikutan (oooo) Peneliti :Gmn keadaan orang tua yang bercerai itu gimana ada apa ya ada kendala gak di pergaulan kamu dengan teman ? Informan :Ada (ada) terkadang merasa iri sama teman kadang temen opo bisa jalan – jalan sama kedua orang tuanya bisa maen bisa cerita tapi ya kita harus menerima apa keadaan keluarga kita Peneliti :Terus kalo dengan saudara
tempat tinggalnya.
Kadang ada penagruhnya merasa iri dengan teman bisa jalan-jalan dengan kedua ornagtuanya, bisa main, bisa cerita tapi tetep harus menerima keadaan keluarga ini.
Hubungan dengan keluarga dari ibu cukup baik, terkadang main bareng, tapi dengan keluarga dai bapak tidak baik.
Yang bisa mendorong informan usaha, tetap percaya diri dan menyakinkan diri kalau bisa mencapai tujuan itu.
Hal yang bisa menghambat informan adalah biaya karena ibu kerja sendiri kadang kesulitan dalam keuangan. Jadi harus menyeimbangkan dengan keuangan yang ada.
184
495
500
505
510
515
520
525
530
dari bapak dan ibu itu gimana hubungan kamu dengan mereka ? Informan :Itu kalo hubungan dengan saudara dari ibu itu baik cukup akrab kadang cerita kadang maen bareng tapi kalo saudara bapak gak pernah Peneliti :Eeh hal – hal apa yang dapat mendorongan kamu apa yang bisa mewujudkan keluarga apa yang aku inginkan, ya kira – kira apa aj dorongan yang bisa mendorong kamu untuk mewujudkan? Informan :Ya berusaha, tetep percaya diri semangat dan yakini diri kita kalo bisa mencapai tujuan itu Peneliti :Klo tujuan yang bisa menghambat apa?(yang bisa)yang bisa menghambat keinginan kamu untuk meraih apa yang kamu inginkan? Informan :Mungkin biaya karena kan ibu kerja sendiri terkadang ya kadang kesulitan dalam keuangan jadi ya harus eee harus nyeimbangin dengan keuangan yang ada Peneliti :Eee ada pengaruhnya gak dengan ee keadaan bapak ibu yang bercerai itu sebenarnya ee dengan pacar sekarang kan kamu udah punya pacar, itu kadang berpengaruh gak? Informan :Berpengaruh Peneliti :Berpengaruh, terus gimana cara mengatasinya? Informan : Cara mengatasinya ya... Peneliti :Yang kamu lakukan gimana? Informan :Ya... yang saya lakuakn seumpama ada masalah atau konflik sama orang tua kita gak perlu memasukkan konflik itu ke hubungan dengan pacar aku
Keadaan orangtua bercerai berpenagruh kepada informan.
Informan tidak mencampurkan masalah dengan orangtua, dengan yang lain.
Cara untuk mengatasi, seperti percaya diri dan yakin kalau informan gak akan mungkin pernah mengalami kejadian hal yang sama seperti
185
535
540
550
555
560
565
570
575
580
Peneliti :Ee kamu kan deket ama ibu (iya) ibu tau gak kamu punya pacar? (tau) tau kalo mb atu gk? (tau) kalo bapak?(kalo bapak gak tau) pernah di kenalin, ketemu ama ibu ato sama mba gitu? Informan :klo ketemu sama ibu sering tapi kalo ketemu sama kakak belum Peneliti :ibu gimana tanggapanya?? Informan :Ya tanggapanya sih, anaknya cukup baik, sopan, ramah ya...ibu selalu bilang jangan pernah menyakiti dia, eee karena anaknya baik dan pengen serius Penelitian : Tapi ibu meresponnya baik ya Informan: iya Penelitian: tentang hubungan kamu Informan: iya Peneliti :Punya pemikiran, eee tadi kan bilang kadang kan ada trauma dengan pengalaman ibu juga sama bapak, eee trus juga kamu kan yakin aku bisa(iya) berusaha untuk yakin tidak sampai seperti mereka berusha lebih baik, eeee terkadang kamu punya pemikiran gak nantinya hal itu eee sepertinya sulit ya pernah gak punya pikiran seperti itu? Informan :Pernah Peneliti :Trus cara mengatasinya bagaimana? Informan :Cara mengatasinya, seperti percaya diri aja dan yakin kalo aku gak akan mungkin pernah mengalami kejadian hal yang sama seperti orang tua ku Peneliti :Motivasi terbesarnya apa? Informan :Motivasi besar nya eee Peneliti :Motivasi besar karena kamu ingin memiliki keluarga yang sakinah mawaddah dan warahmah yang mendorong kamu karena kamu
orangtua.
Motivais terbesar informan ingin menunjukkan ke bapak bahwa tanpa ibu bisa memndidik saya menjadi orang baik, orang sukses, bisa memiliki keluargan yang lebih baik.
186
585
590
595
600
605
610
615
620
625
pengen punya keluarga yang sakinah mawaddah warahmah, itu yang mendorong pikiran kamu itu apa keinginanya apa? Informan :Ya saya ingin menujukkan ke ayah saya kalo tanpa dia pun ibu saya bisa mendidik saya ya menjadi orang yang baik, menjadi orang yang sukses, bisa memiliki keluarga yang lebih baik daripada mereka Peneliti :Eee sejauh ini penilaian kamu hubungan bapak ama ibu gimana? Informan :Hubungannya biasa aja sih (biasa aja) Peneliti : sekarangkan kamu tinggal sama ibu. Nah ketika kamu berkunjung ke tempat bapak itu keinginan sendiri atau di suruh ama ibu atau sama mba? Informan :Gak, ya karena keinginan saya sendiri (keinginan sendiri) Peneliti :Jadi kamu pengen jenguk (iya) itu kalo kamu jenguk ibu tau gak?(tau) berarti kamu pamit dulu dan ibu gimana, respon ibu gimana? Informan :Responnya ya gak apa – apa (gak apa – apa) itu hal yang wajar seorang anak mendatangi ayahnya, malah ibu saya ingin mendekatkan saya dengan ayah saya Peneliti :Eee, kamu sama mba sama – sama dekat dengan ibu semua? Informan :Iya dekat sama ibu Peneliti :Apa karena mungkin tinggalnya sama ibu semua? Informan: iya Peneliti: Mungkin ee laporannya cukup dulu ya interview nya (oh iya) hari ini, besok misalkan ada yang mau aku tanya kan aku kesini lagi (oh iya) nanti kita lanjut lagi. Eee
187
630
635
640
645
650
sebelum aku tutup (iya) ulang dulu ya dari awal hasilnya seperti apa, misalnya ada hal – hal yang menurut kamu kurang cocok ya nanti kamu langsung, iih mba maksudku kayak gini gitu aja (iya) tadi kan yang pertama tentang pendidikan kamu pengen kuliah tadi sempet pengen di kedokteran, pengen di UNS karena pengen bermanfaat untuk orang lain (iya) trus yang paling bisa memotivasi kamu yaitu ibu ya, pengen membahagiakan ibu ya (iya) ya terus klo dari pekerjaan pengen dapet pekerjaan yang lebih baik dari orang tua, bisa membelikan rumah juga,terus memberangkatkan haji, terus keluarganya kamu pengen menjadi keluarga yang harmoni, yang tidak seperti yang kamu alami dan pengen membuktikan ke bapak kalo ibu bisa mendidik kamu dengan baik walaupun tanpa bapak (iya). Oke terimakasih ya (iya). Aku akhiri wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Informan: Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
188
Nama Informan
: Candra
Usia
: 19 tahun
Tema
:Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami Perceraain Orangtua
Waktu
: Solo, 09 oktober 2011 pukul 10.00 – 11.30 WIB
P
: Peneliti
I
: Informan
NO BARIS VERBATIM 1 Peneliti: assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Informan: waalaikum salam warohmatullahi wabarokatuh.. 5 Peneliti: oke..terima kasih ee.. candra udah mau meluangkan waktu untuk membantu saya dalam penelitian ini ee..dan bersedia menjadi informan ee..nanti disini ee.. interviewnya seputar 10 orientasi masa depan ee..harapanharapan kedepannya seperti apa gitu ya.. Informan: heeh.. Peneliti: ee..lansung aja yang pertama 15 tentang pendidikan dulu. Apa sih minat apa keinginan yang dicapai di bidang pendidikan khususnya diwaktu yang akan datang? Informan: keinginannya pinginnya 20 pendidikan kedepan itu nanti... gini..pendidikan yang berkarakter, jadi dari calon pendidiknya dulu ee..dibekali beberapa karakter yang nantinya dalam pengajaran dapat dikasihkan langsung 25 pada para..apa..para apa ini peserta didiknya. Jadi setelah pengajaran itu selesai peserta didik punya bekal, gak yang asal-asalan mengajar. Peneliti: ee…ini kan.. masih awal 30 kuliah ya..
Kode : W5. C
TEMA
keinginan kedepan menjadi pendidik atau pengajr yang berkarakter supaya tidak asal-asalan dalam mengajar.
189
35
40
45
50
55
60
65
70
Informan: heeh.. Peneliti: ambil apa kuliahnya? Informan: ambil pendidikan bahasa Indonesia Peneliti: ambil bahasa Indonesia itu keinginan sendiri apa ada dorongan dari orangtua pa dari temen gitu.. Informan: keinginan sendiri, tadinya dorongan dari orangtua disuruh di PGSD, ee..aku sendiri gak suka anak kecil..jujur aja hehehe..aku gak sabar kalo disuruh ngurus anak kecil tadinya ini..masih tak turutin aku ambil PGSD keinginan ibu, sampek ketiga kali ters nilaiku gak cukup akhirnya aku ambil pendidikan keguruan tapi yang sesuai yang aku sukai ya udah aku larinya ke bahasa Indonesia dah itu..hehehe... Peneliti:ee.. terus tujuannya apa? Informan: tujuan apanya? Peneliti: ee..tujuannya kok aku pingin kuliah dan aku ambil bahasa Indonesia. Informan: tujuannya ini ya..aku pingin ini…ee…cita-citaku akan pingin jadi dosen, jadi ya udah aku ambilnya pendidikan keguruan dari pendidikan keguruan yang ada di UMS yang sekiranya itu mampu aku untuk tempuh itu yang bahasa Indonesia. Peneliti: ya..oke, terus usaha-usaha yang dilakuukan untuk mewujudkan itu apa? Informan: usahanya tadinya aku yang gak suka baca, ini..tuntutan jadi sekarang rajin baca. Terus apa ya..ya pokonya belajarlah.. Peneliti: oke yang diharapkan dari itu apa? Informan: yang diharapkan itu bahasa Indonesia ..? Peneliti: iya yang diharapkan ambil bahasa Indonesia itu kedepannya apa?
kuliah di Bahasa Indonesia, walaupun orangtua menyuruh di PGSD karena tidak suka anak kecil
Tujuannya karena cita-cita pingin jadi dosen.
Usahanya yang tadinya tidak suka baca jadi sekarang rajin baca dan belajar.
Harapannya mempunyai
lebih kesantunan
190
75
80
85
90
95
100
105
110
Informan: harapannya apa ya.. dari aku sendiri dari ini… dari cara ngomongnya.. bisa pake bahasa Indonesia itu dengan benar, nanti juga bisa diajarkan, punya kesantunan bahasa sendiri jadi nanti anak bahasa nanti harus berbeda dengan anak lain, karena kita mempelajari bahasa ya kita harus baik dari kesantunannya terus tata bahasnya, pemilihan katanya harus sesuai, apa.. harus sesuai dengan kondisi lah.. Peneliti: heeh.. oke, yang jadi tujuan kedepannya ee..pingin bisa ee..punya karakter yang baik dibahasa..? Informan: heeh..iya.. Peneliti: seperti itu..ee..ketika memutuskan untuk di bahasa Indonesia gimana pendapat orangtua, kan tadinya kan disuruh di PGSD, kok sekarang ambilnya dibahasa Indonesia..responya gimana? Informan: tadinya ibu masih ngotot ak disuruh ambil PGSD, terus aku bilang, buk nilaiku gak cukup kurang berapa point tok tapi gak bisa masuk, terus ibu ini..akhirnya pilihan ke dua missal gak bisa masuk, kamu ambil PAUD.nya gitukan..ibu..gambarannya gini, kalo PGSD sama PAUD itu kesmpatan kerjanya nanti kedepan itu banyak, masih dibutuhin, terus aku ngomong ke ibu..buk, semua orang kan punya rejeki masing-masing..iya sekarang akan aku belum mampu masuk ke PGSD atau PAUD tapi lulusan di atasku lebih banyak pasti duluan mereka yang cari kerja, ketimbang aku yang baru mau masuk. Jadi udahlah gak usah mentingin itu, nanti juga kalok misalkan gak ada kerjaan jadi guru, bisa usaha yang lain. Toh banyak kan yang sarjan
dalam tutur kondisi.
kata
sesuai
Ibunya tetap ngotot mengambil di PGSD, informan berusaha menjelaskan bahwa nilainya tidak cukup. Ibunya memberikan pilihan ke dua di PAUD dengan pertimbangan kalau PGSD dan PAUD mempunyai kesempatan kerja yang baik. Tapi pertimbangan informan lulusan diatasnya lebih banyak, jadi misal tidak bisa jadi guru bisa usaha yang lain.
191
115
120
125
130
135
140
145
150
155
tapi gak bisa jadi guru, masih bisa usaha yang lain juga. Peneliti: terus rencana yang mulai disusun dari saat ini apa? Ee..Biar impian jadi dosen ya..?tadi kan bilang pingi jadi dosen bisa terwujud seperti apa? Informan: ee..pesen dari ibu itu gini.. kan aku dididik untuk mandiri sama ibu, melihat kondisi apa keluarga terus..aku sendiri juga apa..punya amanah dari ibu.. ya kuliah yang bener, terus ini ya mungkin aktif saat pembelajran tadinya pingin masuk lanjut di organisasi, tapi inget kondisi kesehatanku yang sering drop jadi ya udahlah aktifku cuman di bidang akademik aja tapi gak di organisasinya gitu.. Peneliti:ee..itu dropnya sakit kayak gitu? Informan: heeh..aku punya maag kronis kalok misalnya gak sarapan aja sih gak masalah.. cuman kalok kecapekan, pikiran ini lagi kacau, udah lansung cepet kambuh.. Peneliti: ee..ada kegiatan UKM-UKM yang diikuti gak? Informan: gak untuk saat ini gak ada..cuman aku fokuskan untuk kuliah.. Peneliti: oo..cuman untuk kuliah? Gak pingin? Informan: ee..ini dulu waktu SMK pernah sih..ikut organisasi aku mikirnya gini aja pengalam organisasiku cukuplah..nanti aku bisa kembangin lagi saat terjun ke masyarakat.. Peneliti: oke..ee..seberapa besar keyakainan ee.. keyakinan kamu dengan kemampuan yang kamu miliki., dengan potensi yang ada di diri kamu untuk mewujudkan keingina kamu itu..? Informan: berapa ya…bisa di bilang
Melihat kondisi keluarga, informan dididik untuk lebih mandiri, kuliah yang serius, dan aktif saat pembelajaran tetapi dengan pertimbangan kondisi kesehatan yang kurang baik informan tidak aktif di organisasi.
Kalau pikiran kacau maag kronisnya mudah kambuh.
Tidak mengikuti kegiatan ukm hanya fokus di perkuliahan saja. Dulu waktu di SMK pernah ikut organisasi, menurut informan sudah cukup bisa dikembangkan lagi saat terjun ke masyarakat.
Mempunyai kemauan untuk aktif, tetapi mudah sakit, pikiran terganggu, takut dan
192
160
165
170
175
180
185
190
195
belum ada 100% karena aku gini..kemauan untuk aktif ada, cuman kelemahanku itu aku punya penyakit ini apa..maagnya udah kronis, pikiran keganggu atau lagi merasa takut apa grogi itu buyar semua hehehe..tanganku itu dingin, gemetaran..nah itu tadi faktor aku gak berani tampil dengan kemampuan yang aku miliki. Peneliti: ee...ada solusinya gak untuk mengatasi itu? Informan: solusinya apa ya..hehehee..belum ada solusi yang tepat, misalkan aku lagi takut gini…misalnya gini..misalkan dikelas ada satu diskusi aku paham yang didiskusiakan apa..misalnya aku mau ngasih sanggahan atau mau membantu kelompok lain menjawab dah ada konsep yang pingin aku sampaikan tapi karena dah takut duluan…konsep itu gak jadi aku sampaiin gitu.. Peneliti: pernah ga belajar apa ya..mengungkapkan pendapat? Informan: ya kadang tak paksain juga.. Peneliti: bisa? Informan: iya..bisa.. Peneliti: na..kan berarti bisa..harus dipaksa.. Informan:heeh..hehehe.. Peneliti: ee…hal-hal apa aja yang bisa mendorong kamu untuk mewujudkan semua keinginan kamu? Informan: apa ya.. liat dari figur ibu, aku selama ini pendidikan di keluarga selalu ditemenin ibu, yang selalu support aku juga ibu..misalnya nanti aku kok dikuliahin biaya mahal kok aku gak niat sayang sekali, berarti nyianyiain pengorbanan ibu..ee..ya motivasi aku ya itulah..aku gak pingin apa yang dialami ibu itu terjadi sama
grogi sehingga menghambat untuk tampil dengan kemampuan yang di miliki.
Belum mempunyai solusi yang tepat untuk mengatasi kelemahannya. Sehingga menghambat ide yang dimilikinya.
Ibu yang selama ini memberikan pendidikan dalam keluarga, yang mengsupport, membiayai kuliah dan segala kebutuhan, juga tidak mau apa yang terjadi pada ibu terulang.
193
200
205
210
215
220
225
230
235
aku nantinya misalkan aku gak nyadari dari sekarang atau gak matuhin nasehat dari ibu.. Peneliti: oke..kalok sekiranya hal-hal yang bisa menghambat apa? Informan: menghambat apa? Peneliti: menghambat kok kayaknya ee..susah ya..aku mewujudkan keinginanku kaya gitu.. Informan: apa ya..mungkin dari ini dari perekonomian keluarga ya..sekarang ibu nuntut aku kuliah menjadi mahasiswa yang aktif artinya kan aku kan juga butuh fasilitas na..sekarang semua pembelajaran pakek laptop misalkan mau ke warnet kan saaing kita keluar biaya teruskan lagian keluar malem ga enak soalnya aku juga gak suka keluyuran saat aku butuh sesuat yang penting kayak gitu untuk menujang perkuliahanku aku minta ke ibu kan gak bisa langsung terwujud ibu juga pasti mikir-mikir dulu missal nanti ada rejeki nanti baru bisa beli na..ya seperti itu.. Peneliti: terus kamu mensiasati itunya gimana? Informan: mensiasatinya ya ini untuk sementara apa ya..ada tugas aku lansung kewarnet nyari filenya misalkan ada tugas kelompok yang penting aku dah dapet filenya nanti tinggal dibuka dilaptop temen belajar bareng terus yang lainya aku ringkas untuk belajar aku sendiri.. Peneliti: oke..ee..tadikan punya keinginan, punya perencanaan juga..terus ada usaha juga untuk mewujudkan itu, ee..pernah gak terpikirkan kalok semua itu nanti gak bisa terwujud ee..aku harus gimana kayak gitu..jadi ee..ada..ada apa ya..ee.ada antisipasi mulai dari
Hal yang menghambat dalam pendidikan adalah masalah ekonomi karena keterbatasan fasilitas yang menunjang aktifitas perkuliahan seperti laptop. Pernah informan minta kepada ibunya tetapi tidak bisa langsung terwujud, misal ada rejeki baru bisa beli.
Mengatasinya dengan cara mencari tugas di warnet, misal tugas kelompok cari materi, pinjam laptop teman untuk mengerjakannya dan meringkas untuk informan sendiri.
194
240
245
250
255
260
265
270
275
280
sekarang atau da satu solusi yang kamu siapkan untuk ee..kamu menghadapi semua itu dan tetep bisa kedepannya kayak gitu..? Informan: misalnya aku gak bisa meraih cita-citaku menjadi dosen ini aku juga suka di desain baju kan, desain grafis aku juga suka lumayan bisalah..pernah belajar dulu, nah..misal gak bisa yang cita-cita awal aku pingin ini nanti pingin kursus buat inilah buat pembekalan nambah-nambah bakat jadi aku bisa jahit, ya nanti aku ikut kursus buat nambah ilmunya kayak gitu..ya kayak gitu ka ibuku juga gak pinter jahit juga..ya udah aku larinya kesitu. Peneliti: berarti memang punya kemampuan lain ya…ada potensi lain yang kamu pun menyadari itu gitu lho..jadi itu yang di jadiin kamu sebagi salah satu solusi… Informan: iya..heeh.. Peneliti: bagus itu.. Informan:heeh.. Peneliti: ada gak pengaruhnya dengan keadaan orangtua yang berpisah dengan pendidikan kamu ee..kedepan Informan:aku merasa nyaman sama ibu, jadi dulu sewaktu ada bapak juga semua kebutuhan bapak, kakak, aku dan sama adekku ibu yang nanggung jadi dah dari dulu ibu yang nafkahin keluarga bukan bapak cuman bedanya dulu ada bapak sekarang gak ada itu aja.. Peneliti:ee..berarti sekrang kamu tinggalnya sam ibu? Informan: heeh.. Peneliti: ee..kalok sama bapak frekuensi ketemunya? Informan: hampir gak pernah sih…tiap kali lebaran juga aku gak kesana
Bila tidak bisa meraih yang diinginkan (dosen) berusaha dengan kemampuan lain yang dimiliki (desain baju/desain grafis) mengikuti kursus supaya tambah pintar.
Informan merasa nyaman dengan ibu, dari dulu semua kebutuhan keluarga ibu yang menanggung, hanya bedanya sekarang bapak tidak ada (tidak serumah)
Informan jarang sekali bertemu dengan ayahnya. Bahkan lebaran juga tidak bertemu ayah, sms dan telp juga tidak. Tetapi informan masih menghargai dan masih menganggap sebagai ayah
195
285
290
295
300
305
310
315
320
bahkan aku juga gak pernah ini sms apa telpon karena aku ini, aku menghargai dia sebagia seorang ayah, aku juga masih menganggap dia sebagai seorang ayah tapi kerana sikap bapak yang ke aku kayak gak menganggap punya anak itu jadi aku malu sendiri, ngapain aku ngurusin, wong aku juga gak pernah diurusin…jadinya aku ngurusin usahausaha ibu yang dilakukan untuk aku aja. Peneliti: berarti komunikasi sama bapak juga jarang? Informan:jarang bapak juga gak pernah.. Peneliti:sms pa telpon gitu.. Informan: jarang, pernah aku sms nanyain pak gimana kabarnya? Balesnya cuma gini thok ya ada apa nok? Jadi seakan-akan kayak yang aku yang butuh sesuatu kedia, bukannya kok oh..anaku sms ada apa to?gitu..jadi kayak gak ada ikatan aja gitu..jadi males aku ngurusin Peneliti:oke..apa motivasi terbesar kamu untuk mewujudkan impian itu? Informan: motivasinya apa ya.. Peneliti: motivasi yang terbesar? Informan: motivasi terbesar apa ya mbak.. Peneliti: iya..dorongan terbesar yang mendorong kamu utuk mewujudkan impian kamu.. Informan: yang terbesar aku gini…balas budi sama ibu pingin bikin keluraga yang bahagia, yang nyaman aja udah kayak gitu.. Peneliti: impian terbesar kedepan tentang pekerjaan apa? Informan: setelah lulus S1 bahasa Indonesia aku pingin mengabdi dulu di sekolah, kalok gak bisa di negeri ya aku pingin mengabdi dulu di sekolahanku
walaupun ayahnyaa yang terkesan tidak mau punya anak. Karena itu informan lebih memperhatiak ibunya.
Informan dan ayahnya jarang sekali komunikasi. Pernah informan sms ayahany menanyakan kabar tetapi ditanggapi dengan tidak baik seakan butuh sesuatu dari ayahnya. Informan merasa tidak ada ikatan denang ayah membuatnya malas mengurusi.
Motivasi terbesar informan adalah ibu, pingin membuat kelurga yang bahagia dan nyaman.
Dalam pekerjaan setelah lulus S1 informan pingin mengabdi dulu di sekolahnya dulu, baru melanjutkan S2.
196
325
330
335
340
345
350
355
360
365
dulu, dulu aku juga akrab sama guruguru enaklah nanti loby-lobynya. Sudah ngabdi itu selesai sudah cukup berapa lama aku baru ngelanjutin ke S2 dan aku baru bisa jadi dosen..amin.. Peneliti:amin ya.. Informan:iya.. Peneliti: ee..tujuannya apa ? Informan: tujuan apa? Peneliti: ya tujuan itu ee…pingin mengabdi di sekolahan yang dulu, pingin bisa sampek S2 kenapa? Informan: ya ini pingin cari pengalaman dulu jadi gini aku belum..punya pengalaman. Jadi kalo pingin jadi dosen harus punya pengalaman kerja dulu, jadi yang aku cari pengalaman kerja dulu entah aku nanti kembali ke SMK aku dulu atau bantu ibu di SD atau yang lain sekiranya waktu itu udah cukup ada rejeki juga baru aku lanjut ke S2. Peneliti: berarti pingin S2 pake hasil sendiri ya..? Informan: iya…hehehehehe… Peneliti: ee..terus kira-kira usaha apa yang akan kamu lakukan ke depan untuk mewujudkan itu? Informan: usahanya ya dari sekaranglah..kuliah yang bener dulu, mencari nilai, mencari ilmu mencari..menggali kemampuan yang ada, misal kuliah.nya asal-asalan dan nilainya juga pas-pasan nanti cari kerja juga susah…jadi ya..langkah awal ya ini..kuliah yang benr, cari nilai buat tuntutan kerjaan kedepan juga kan? Peneliti: terus harapannya apa? Punya keinginan sampek kerja ingin bisa sampek S2 akhirnya cita-cita kamu pingin jadi dosen harapnnya apa? Informan: harapnnya hehehe..iya apa
Tujuannya ingin mendapatkan pengalaman dulu karena sebelum menjadi dosen harus punya pengalaman dulu entah di SMK atau bantu ibu di SD sekiranya sudah cukup dan ada rijeki baru lanjut ke S2.
Usaha yang dilakukan mulai dari sekarang kuliah yang bener, mencari ilmu, menggali kemampuan yang ada, mencari nilai yang baik untuk tuntutan kerja kedepan.
Harapannya kerja biar tidak merepoti orangtua lagi, meringankan beban ibu, bisa nabung, bisa melanjutkan S2 dengan usaha sendiri.
197
370
375
380
385
390
395
400
405
ya…aku kerja biar ini..gak ngerepotin orangtua misalkan aku kok bisa nabung sendiri, terus bisa ngelanjutin S2 dengan usaha sendiri paling tidak ini meringankan beban ibu, aku kan juga punya adek, udahlah nanti aku bisa usaha sendiri. Peneliti: ee…seberapa besar keyakinan kamu bisa mewujudkan inginan kamu dengan kemampuan yang kamu miliki. Informan: ee..yakinlah 100% Peneliti: oke..ee..apa aja yang mendorong kmau sampek kamu bisa mewujudkan keinginan kamu itu di waktu yang akan datang. Informan: yang mendorong gini…kita kan jadi cewek paling tidak kalok kita dah berumah tangga kita kan yang nantinya mengawasi anak kita jadi kalok aku cari kuliah setengah-setengah ga setinggi mungkin bekal buat mendidik anak gimana..nanti masa depan anak-anakku gimana sedangkan nati teknologi semakin berkembang pesat ya kan? Jadi sayang sekali kalok kita jadi cewek, cewek biasa pinginnya jadi yang luar biasa yang punya bakat, yang bisa bantu keluarga nantinya kalok dah punya suami gitu.. Peneliti: oke…berarti pingin jadi wanita yang mandiri ya..? Informan: pingin berkarir bisa bantu keluarga juga.. Peneliti:oke…terus kira-kira kalok ada penghambat itu apa sih? Ada hal-hal yang bisa menghambat itu apa? Informan: menghambat apa ya..kalok yang menghambt ini aku belum terpikir mbak..hehehhe.. Peneliti: oke..ee..ada yang ditakutin ga maksudnya gini kan pingin jadi dosen bertarti dari sekarang dah punya
Yakin 100% bisa mewujudkan dengan kemampuan yang dimiliki.
Hal yang mendorong informan adalah sebagai calon ibu nantinya mendidik dan mengawasi anak kalau tidak berpendidikan tinggi sulit dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan ingin membantu keluarga nantinya kalau sudah bersuami.
Ingin berkarir bisa bantu keluarga.
Belum terpikirkan hal apa yang bisa menghambat.
198
410
415
420
425
430
435
440
445
gambaran donk..aku harusnya gimana mulai dari sekarang sampek besok ee…keinginan itu tercapai ee..dorongan yang oiya aku mesti mewujudkan itu..tapi ketika ee..ada pemikiran seperti itu pasti kan ada pertimbangan bisa gak ya..lha kalok misalkan gak bisa..itu kira-kira apa? Informan: dorongan apa? Peneliti: yang memang sekiranya gak bisa to apa? misalkan gak bisa jadi dosen gitu..ee..yang menyebabkan ada pemikiran seperti itu ? Informan: ee…untuk jadi dosen aku gak ada pemikiran kayak gitu, soalnya ku dah yakin aku pingin jadi dosen dengan usaha yang aku jalani sekarang, dengan mengikuti perkulahan jadi yakin-yakin aja gitu..asalkan aku tu mengilangkan kekuranganku yang tadi..aku pingin tampil ini aku ya harus berani jangan minder dengan kekuranganku.. Peneliti: berarti itu jadi salah satu penghambat ya..maksunya ee..susah mengungkapkan pendapat, tapi tadi di awal sempet bilang bisa kalok di paksa.. Informan: heeh…hehehe.. Peneliti: ya kan..berarti memang harus ada sedikit pemaksaan ya.. Informan: heeh hehehe.. Peneliti: belajar ya.. belajar mengungkapkan pendapat.. Informan: kelemahan yang lain aku itu cenderung pendiam..jadi saat aku pingin ngomong berpendapat ya..aku ngomong, jadi saat aku gak paham dengan materi yang disampaikan karena aku dah males duluan gitu..karena aku gak mau ngomong karena males atau aku bête atau apa ya udah…hehehehe… Peneliti: oke..ee..kira-kira ada
Tidak merasa ada yang perlu ditakuti oleh informan, dengan usaha yang dilakukan yakin bisa. Asal menghilangakan kekurangan dan tidak minder dengan kekurangan.
Kelemahan lain cenderung pendiam, saat pingin bicara baru mau bicara, jadi kadang kalau tidak paham dengan materi tidak bisa terpecahkan karena tidak mau bicara entah karena males atau bête.
Kondisi orangtua dijadikan penyemangat, bisa menambah semangat belajar untuk menghargai kerja
199
450
455
460
465
470
475
480
485
490
pengaruhnya seperti apa sih keinginan kamu untuk mewujudkan impian kamu dengan keadaan orangtua yang sekarang.. Informan: pengaruhnya apa ya.. kalok aku sendiri sih..yang aku rasain ee..ini aja buat penyemangat, bisa nambah semangat belajar..jadi buat kita menghargai kerja keras dari ibu ya disini sebisa mungkin kalok ada kekurangan, ada hambatan yang aku lalui dalam kuliah ya semaksimal mungkin tetep semangat…jaga diri pasti itu kan, doa juga pasti selalu…dah itu aja.. Peneliti: ee…ee..apa ya..kalok semisal pekerjaan yang kamu inginkan itu ee..sulit untuk kamu dapatkan solusi apa yang kamu laukan? Informan: kerjaan jadi guru itu ya..sama jadi dosen?kalok missal sulit apa ya…ya tetep ada usaha dulu paling nggak ngabdi dulu di sekolah-sekolah, sekolah awal buat bekal aku, untuk nanti menuju menjadi dosen nanti kan kita mesti sekolah lagi S2 apa S3 na..kemampuan lain yang kita miliki dikembangkan lagi dan selang waktu aku mengabdi di sekolah itu aku belajar lagi untuk melengkapi kekuranganku yang lain gitu.. Peneliti: motivasi terbesar untuk jadi dosen apa? Informan: aku melihat dari ibu….ibu udah jadi guru SD, aku harus di atasnya lagi gak mungkin aku dibawah ibu jadi aku paling tidak harus lebih baik diatas ibu… Peneliti: oke..sekarang kalok tentang keluarga ee..pinginya kedepan ee..kalok berkeluarga, kelurga yang seperti apa? Informan: aku pingin punya keluarga
keras ibu, bila ada hambatan dalam kuliah tetap semangat, jaga diri, dan doa.
Tetap usaha dengan cara mengabdi di sekolah untuk bekal awal dan untuk melengkapi kekurangan yang lain, untuk jadi dosen mesti lanjut ke S2 atau S3 dan mengembangkan kemampuan lain.
Motivasinya ibu yang telah menjadi guru SD, informan ingin harus diatasnya lagi tidak mungkin dibawah ibu, harus lebih baik dari ibu.
Ingin mempunyai suami yang kerjanya mapan, bisa ngemong, sabar, dewasa, bisa ngertiin.
200
495
500
505
510
515
520
525
530
yang apa ya..ee..pastinya dari suami dulu ya..suami kerjaan mapan, dia juga bisa ngemong aku, aku kan orangnya kadang egois, kadang juga sering ngambekan, manja iya hehhe..terus aku pingin nyari yang bisa momong aku jadi orangya harus sabar, dewasa, bisa ngertiin, kerjaan mapan.. Peneliti: oke..udah punya pacar? Informan: udah hehehe.. Peneliti: terus gimana..setelah menjalin hubunngan dengan orang ee…kira-kira kedepannya gimana? Dari hubungan itu.. Informan:ee awalnya sih gini..ibu dulu pernah ngasih pesen sama aku..nok, kamu kalok cari calon suami itu dilihat dari fisiknya dulu orangtua bisakan pingin yang terbaik maksud ibu itu kayak gitu, tapi ya aku itu gak seperti itu ibu pesen lagi yang lain itu..kamu mesti kenal keluarganya dulu, figure keluarga kayak apa baik apa gak, kalok kedua orangtuanya itu berpendididkan itu juga orangnya baik paling tidak tingkat pemikirannya selaraslah sama kita, missal diajak ngobrol atau bahas masalah nyambung.. kebetulan pacar aku itu bapak ibunya juga jadi guru, tadinya aku belum atu kalok itu ibunya karena berawal dari kebetulan karena aku ngajar di tempat kursus computer kan udah dapet 3minggu pertemuan kalok gak salah aku ngajar sie ibu itu terus ada kesempatan aku kenalan sama sie pacar e gak taunya yang aku ajarin itu ibunya sendiri heheh…dilain kesempatan juga kebetulan ibu itu yang aku ajarin temen akrabnya ibuku sendiri jadi dah sama-sama jadi guru sering ketemu kalok pertemuan udah akrab, bahkan saat ibu ujian di UT itu
Ibu memberikan nasehat mengenai criteria calon suami dari fisiknya terlebih dulu, tau keluarganya, figure keluarganya, harus berpendidikan supaya pemikirannya selaras dengan keluarga informan supaya nyambung kalau ngobrol dan membahas permasalahan. Pacar informan orangtuanya guru dan menjadi teman ibunya.
201
535
540
550
555
560
565
570
575
580
yang ngawasin bapaknya sie opik itu jadi saling kenal sebelum aku kenal opik..jadi ya udah enaklah..hehehehe Peneliti: jadi udah acc semua..hehehhe.. Informan: ya acc belum tau nantinya hehehe.. Peneliti:hehehe..oke..ee..tujuannya seperti apa kedepan? Udah punya tujuan belum? Kan sekarang udah punya pacar dan ornagtua dah samasama tau ee..punya tujuan ke depan gak? Informan: tujuan kedepan sie ya ada tapi selama kuliah ini karena dia di Malang. Jadi pendidikan karakter dari ibu yang diterapkan aku mainpun jarang, jadi aku dah mandiri jadi saat ditinggal pacar jarak jauh aku dah gak kaget, dan biasa aja kalok kangen ya kangen tapi bisalah diatasi gak yang beda giman nie aku kok jarak jauh ga..biasa aja tuh.. kedepannya nanti aku sama dia ya seriusan gitu karena orangtua udah tau kamarin pas aku pindhan ke Solo juga sie Opik minta ijin orangtua nya buat nganter akku ke Solo di ijinin aku juga minta ijin langsung ke orangtuanya jadi ya udah kita optmis aja nanti saat udah selesai kuliah udah dapet kerjaan dan ngelanjutin S2.. Peneliti: ada rasa takut gak dengan pengalaman yang di alami sebelumnyaoleh orangtua? Informan: gak.. Peneliti: gak ada?kenapa? Informan: gimana ya…aku nyaman aja saat bersama dia yang..apa yang aku alami melihat apa..sikap perilaku ibu dan bapak itu kayanya beda dengan yang aku alami sekarang kayaknya orangnya beda jadi aku nyaman aja..
Tujuan kedepan ada tapi menyelesaikan kuliah dan berkerja dulu. Informan tidak masalah pacaran jarak jauh karena tidak terbiasa main-main dan sudah mandiri. Informan sudah serius menjalin hubungan dengan pacar, dan orangtua sudah sama-sama tau.
Informan tidak merasa takut atau trauma, bersama pacar nyaman, sikap dan perilaku orangtua beda dengan yang di alami informan.
Usaha yang dilakukan untuk menjaga hubungan dengan komunikasi secara intensif setiap hari.
202
585
590
595
600
605
610
615
620
Peneliti: ee…usaha yang dilakukan untuk mewujudkan itu gimana? Dengan mas siapa? Mas Opik ya? Informan: iya opik, Peneliti: heeh.. Informan: usahanya apa ya? Aku ketemu juga jarang paling ini aja komunikasi terus, jadi kalik apa..kalok dia gak ngubungi aku sehari atau dua hari entah itu sengaja atau dia sibuk kuliah itu aku langsung marah-marah heheheh… jadi dia ini apa lebih ngertiin, lebih dewasalah..paling gak se…tiap harilah pasti komunikasi minggu ini dia sendiri yang minta harusnya kita sering komunikasi paling gak tiap hari sms oke gak papa.. Peneliti: ee…terus harapannya kedepan gimana? Dari hubungan ini maksudnya kan ee..ini dah lama belum pacarannya? Informan: aku pacaran itu baru kemarin bulan februari kemarin jadi belum ada setaun.. Peneliti: heeh.. terus harapan-harapan kedepanya gimana? Informan: harapanya hubungan aku sama opik berjalan lancar, cepet kuliahnya, dapet kerjaan dia juga mapan, misal nanti dah sama-sama siap berkeluarga direstui sama orangtua, kita berkeluarga punya anak pinginya gitu hehehe.. Peneliti: seberapa besar keyakinan itu..? Informan: yakin banget hehehe.. Peneliti: Yakin? Informan: iya…soalnya aku tipenya gini aku gak mendengar kata orang misal gini gak pantes ndra dia jelek atau apa, tapi aku melihat dari sikapnya gitu, dari hatinya, dari keluarganya, kayak apa,
Harapannya hubungan dengan mas opik berjalan lancar, cepat kuliahnya, kerja mapan, kalau sudah siap nikah semoga direstui orangtua dan punya anak.
Informan yakin karena tidak suka mendengarkan kata orang misal ada member masukan yang tidak baik, selama informan nyaman, bisa menjaga kepercayaan bisa lanjut tapi kalau di khianati langsung putus.
Aku padamu ingkari
tak
ingin
203
625
630
635
640
645
650
655
660
kalok aku dah nyaman, aku dah yakin aku Cuma jaga kepercayaan aja ke dia , missal dia bisa jaga kepercayaan ya udah kita tetep lanjut, misal dia kok ditengah bikin maslah atau boong sama aku atau menghianati ya..model aku udah langsung putus .. Peneliti: heeh..berarti udah ada komitmen diawal ya.. Informan: iya.. Peneliti: ee..kalok dilingkungan rumah ada gak kegiatan organisasi yang diikutin? Informan: gak ada.. Peneliti: o..gak ada.. Informan: ya biasa organisasi gitu tapi organisasi di desa cuman buat ajang mojok aja jadi aku gak suka.. Peneliti: ee..itu sejenis karangtaruna gitu? Informan: heeh.. Peneliti: dengan keadaan orangtua yang berpisah itu ada pengauhnya gak dengan ineraksi kamu dengan keluarga, maksunya dengan keluarga baik dari ibu ataupun dari ayah misakan kayak pak dhe, bu dhe, ada om, ada tante gitu gimana? Informan: bentrok banget… Peneliti:ooo.. Informan: jadi keluarga dari bapak itu seakan-akan menyuruh bapak balik lagi, jadi mereka itu ….. bapak itu menafkahi keluarga apa gak selama ini itu bapak kerja buat ibu buat anakanaknya padahal itu gak kenyataanya gak seperti itu… sedangkan keluarga dari ibu itu cenderung diem karena udah memahami keadaan tapi kalok dari bapak selalu bikin masalah selalu meneror, kalok ada apa-apa selalu di kaitkan dengan apa dengan perceraian
Informan tidak mengikuti kegiatan kemasyarakatan dilingkungan rumah, karena hanya di jadukan ajang mojok saja.
Hubungan dengan keluarga bentrok. Keluarga dari ayah menginkan ayah kembali lagi karena beranggapan ayah bekerja menafkahi keluarga kenyataannya tidak seperti itu. Sedangkan kelurga ibu cenderung diam karena sudah memahami keadaan, bapak yang buat masalah, meneror, bila terjadi apa-apa selalu dikaitkan denga percerain.
Hubungan dengan teman biasa saja, misal ada yang tanya informan bilang tinggal dengan ibu, informan tidak malu karena kenyataan seperti itu.
204
665
670
675
680
685
690
695
700
705
itu.. Peneliti: kalok denga teman? Informan: kalo sama temen bisa aja.. Peneliti:oo..biasa aja.. Informan: missal temen tanya tenteng orangtua ndra…… aku bilang tinggal sama ibu, aku gak malu gak apa enjoy aja gitu eamng kenyataannya kayak gitu ya itu terserah... Peneliti: oke…hal-hal yang mendorong untuk kamu mewujudkan ee..punya keluarga yang seperti kamu inginkan itu apa? Informan: ya aku gak pingin aja sie…ee…aku berawal dari keluarga yang udah…udah bisa dikatakan gak karuan nantinya aku membina keluarga baru dengan calon suami kok gak karuan lagi kan kayaknya kok sayang sekali, aku punya rencana yang…..aku minta nikah dengan orang yang aku sayangi gitu.. Peneliti: oke..ee..ada yang bisa menghambat itu gak? Informan: yang menghambat apa? Peneliti : yang menghambat kamu sulit mewujudkan keingina kamu.. Informan: kan belum ini mbak…belum terpikirkan…hehehe.. Peneliti: maksudnya gini..ee..dari usaha-usaha yang kamu lakukan dengan mas opik itu pernah gak kepikiran walaupun kam orangtua dah sama-sama tau maksudnya ornagtua dari sie laki-laki juga tau beground kamu seperti apa, kelurga seperti apa. Ibu seperti apa, bapak seperti apa …ee..pernah gak kepikiran kamu ada yang kayaknya kok aku susah ya, aku kok sedikit takut atau gimana gitu… Informan: yang aku takutkan selama ini itu gini..meskipun sejauh ini ibu
Hal yang mendorong informan karena berasal dari keluarga yang tidak karuan jadi ingin membina keluarga yang lebih baik tidak seperti orangtua dan informan ingin menikah dengan orang yang disayangi.
Informan takut dengan sikap ibu walaupun sikapnya biasa saja dengan hubungannya, tetapi keinginan ibunya menuntut yang lebih baik, sedangkan informan cendrung lebih nermima, apa adanya yang penting bisa tanggungjawab dengan keluarga nantinya, bukan menuntut secara fisik seprti yang diinginkan ibunya yang gagah misal perwira.
205
710
715
720
725
730
735
740
745
sikapnya menunjukkan apa ya..sikap yang biasa terhadap hubunganku denga si opik itu…tapi dalam hati itu aku tetep was-was karena aku tau karakter ibu itu seperti apa…ibu cenderung menuntut aku ke yang lebih baik gitu dan aku cenderung lebih ke yang nerima aku lebih menerima dia yang apa adanya lebih tanggungjawab sama keluarga nantinya…gak yang nuntut secara fisik ini lho cari suami yang perwira, gagah, kalok yang perwira otomatis tanggungjawab, gak semuanya kayak gitu kan…jadi tuntutan ibu kayak gitu aku buang jauh… Peneliti: kalo ibu pingin seperti itu..berarti ibu pernah mengungkapkan seperti itu? Informan: pernah…bahkan sering, jadi pas pertama aku nerima si opik aku gak langsung bilang ke ibu, terus ibu bilangnya setelah aku kasih tau ibu liat orangnya kayak apa, kan memang kalok dari fisik opik tinggi iya badan kurus tapi gak yang tegap kayak yang perwira atau angkatan laut atau angkatan gak kayak gituan biasalah… dari wajah juga gak yang cakep banget, biasa jadi ibu bilangnya gini…kok kamu milih yang kayak gitu sih ndra…kamu gak pingin to punya suami yang dari angkatan punya jabatanlah kan dihargai orang, aku nyantai aja aku gak pingi kayak gitu buk..sekarang kayak gini aja bapak itu orangnya kayak apa gagah, tinggi iya, cakepnya iya tapi kenyataanya gimana…kerja gak bisa, adanya juga nyakitin ibu terus gak bisa nafkahin keluarga jadi aku gak pingin nyari yang kayak gitu buk, aku pingin nyari yang biasa tapi dia bisa nafkahin aku, bisa kerja, punya bakat terus nanti
Ibu informan sering mengungkapkan keinginannya itu supaya kelak mencari suami yang secara fisik gagah seperti perwira atau angkatan punya jabatan di hargai orang. Informan tidak ingin mencari yang seprti itu, karena ayahnya cakep tapi kerja tidak bisa, menyakiti ibunya terus, tidak bisa menafkahi keluarga. Informan berkeinginan mencari yang biasa saja tapi bisa bisa kerja, punya bakat, dan bisa menafkahi keluarga.
Informan selalu nurut apa yang menjadi kemauan ibunya, tetapi untuk pilihan hidup ingin menetukan sendiri. Ibunya pernah ingin menjodohakan informan
206
750
755
760
765
770
775
780
785
790
bisa nafkahin keluarga.. denga anak temannya tetapi Peneliti: berarti kamu sempet… informan menolak. Informan: bentrok juga sama ibu….. Peneliti: heeh..beda pendaapat ya.. Informan: iya.. Peneliti: terus ketika kamu coba menjelaskan ibu gimana responnya? Informan: responnya tadinya juga ibu juga msih kekeh dengan pendapatnya itu, aku juga ya..kekeh sama pendaptku juga..kan aku dari dulu bisa dibilang selalu nurut, ibu nuntut apa aku harus begini-begini kan..dikekanglah..tapi aku turutin, aku pingin sekali ini sajalah buat pilihan hidupku nanti pingin milih sendiri dengan apa yang aku inginkan bukab dari pilihan orangtua. bahkan pernah ibu mau jodohin aku ke anak temennya…nok itu temen ibu anaknya ini,,ini,,ini,,,langsung aku gini buk jangan sekali-sekali jodohin aku ke siapa pun aku pingin milih sendiri untuk yang terakhir kalinya yang tadinya aku selalu nurut sama ibu kasihlah aku kepercayaan sekali ini aja aku milih sendiri, terus tak jalani kalok pas ibu juga capek marahin aku pasti menghubungan dengan hubunganku denga si opik tapi aku bilangnya gini buk, ibu tau sendiri selama ini aku jujur ada cowowk yang suka, ada yang nembak ngajakin main aja aku selalu cerita ke ibu mereka main aja tak suruh kerumah biar ibu tau karakter mereka seperti apa, terus saat aku pacara sama si opik katnya ibu apa..harus punya kelurga yang berpendididkan, lha si opik bapak ibunya berpendididkan semua ibu juga kenal ornagnya sperti apa terus si opik juga sekarng kuliah, dia juga nanti punya rencan ngelanjutin ke S2 gak apa gak berhenti di S1
207
795
800
805
815
820
825
830
835
thok..terus dalam hubungan ini ibu juga tau sendiri kapan sih aku mojok keluyuran malem-malem kayak anak – anak urakan yang lain toh aku juga dirumah pagi kerja jam 5 pulannya juga dijemput sama ibu malem aku dah capke ah tidur istirahat paling komunikasinya lewat sms lewat telp itu pun gak sering mask kayak gitu aja sih ibu keberatan cobalah dipahami ibu juga pernah ngalami nuda…terus sebenarnya om sam bulek dari keluarga ibu juga mendukung, kan SMK 3th aku gak pacaran sama sekali karena dilarang sama ibu aku juga takut mau ngelanggarkan, bulek sama om itu pernah gini mbak candra ya gak bisa di samain sama ibu orang berkarir harus mentingin yang lain juga bukan mentingin karir thok sekarang umur kamu berapa kalok mentingin karir thok ntar keburu tua coba liat tu yang udah tua bulek seperti itu.. ibu jalurnya kayak gini mbak candra kalok di suruh ngikutin jalurnya ibu jelas gak bisa jadi ada kalanya kamu nurut sama ibu, ada kalanya kamu punya pendirian terus dari nasehat om sama bu lek yang inilah coba kamu cari buat penyemangat kamu akhirnya dari situ aku nekatin, temen-temen juga sampek gini ndra udahlah kamu terima salah satu banyak itu yang nembak kamu masak kamu tolak karena takut sama ibu ya iya karena aku takut, ya gak usah takut gak usah bilang, ya tapi aku tetep gak bisa bohong sama ibu tetep udah biasa jujur kalok aku bohong nanti juga mesti ketauan jadi aku gak mau ambil resiko itu…ya jangan bohonglah, aku disuruh bohong, sama temen aku diajarin bohong…heheheh,, terus
208
840
845
850
855
860
865
870
875
akhirnya tak pikir-pikir ya udahlah om mendukung aku bulek juga sebenarnya biasa sih bulek juga bilang mbak candra kan udah dewasa mbok yo jangan di suruh nurut terus biar dia milih sendiri, biar ma pilihannya toh candra juga gak pernah macem-macem dia juga diruamh terus ya udah aku nekatin yang penting aku bisa jaga keprcayaan ibu, aku juga bisa jaga diri, tau batasnnya akhirnya sekarang ibu juga udah ngertiin tapi ya gak tau nanti akhirnya direstuin apa gaknya berawal dari ketidak setujuan itu dengan pilihan yang lebih bagus hehehehe,,,itu yang bikin aku was-was dan khawatir … Peneliti: ee.. ada gak pengaruhnya gak keadaan orangtua yang bercerai dengan hubunganmu yang sekarang ? Informan: gak…karena aku juga terbuka sama si opik dan opik juga mahami aku Peneliti: kamu sama-sama terbuka Informan: iya..jadi dia lebih memahami aku.. Peneliti: ee..kalok semisal ee…harapanya..harapan itu sulit terwujud karena dari awal akan sudah ada perbedaan pendapat kamu dengan ibu apa yang akan kamu lakukan ? Informan: aku tetep ini…di pendirian awal saat aku mulai berhubungan dengan opik karena keluarga sudah tau, keluarga opik sudah tau dan kalok kita sudah siap berkeluarga dan ibu gak boleh, ibu mbeda-bedain sama yang lain ya aku tetep mempertahankan… Peneliti: opik tau gak ada perbedaan pendapat kayak gitu? Informan: pernah ditanyain sama dia tapi aku gak berani ungkapkan, ya aku bilangnya biasa-biasa aja gitu
Tidak ada pengaruhnya keadaan oangtua yang bercerai dengan hubungan informan dengan pacarnya. Karena informan terbukaa dan pacarnya juga memahami.
Informan tetap dipendirian awal mempertahankan hubungannya walaupun ibunya tidak menyetujui.
Dorongan terbesar saling yakin, berharap nantinya orangtua marestui, menjaga kepercayaan dari orangtua, dan sekolah denga baik.
209
880
885
890
895
900
905
910
915
920
Peneliti: motivasi terbesanya apa untu mewujudkan keinginan kamu yang menjadi dorongan terbesaar kalok aku ingin punya kelurga yang lebih baik dari ee…pengalamanku sebelumnya Informan: dorongan terbesar…ya memiliki keyakina itulah saya yakin dan berharap juga orangtua nantinya akan merestuin ya udah dijalani dulu yang penting kita saling jaga kepercayaan dari orangtua, sekolah dengan baik udah itu aja.. Peneliti: oke…ee..berarti mas opik yang menjadi motivasi terbesarnya ? Informan: heeh… Peneliti: bukan ibu? Informan: gimana ya…ibu masih sibuk terus denga pekerjaanya jadi yang ini yang lebih merhatiin yang selalu ada mang opik Peneliti : oke..ee ini udah selesai interviewnya ee..aku ualng dari awal dulu missal nanti ada yang kurang pas langsung dilurusin aja ya.. Informan: iya.. Peneliti: oke…kalok yang pertama tentang pendidikan tadi. Oke…walaupun sempat ada perbedaan keinginan di kuliah ee..tapi tetep bisa ini ya..bisa sejalan, heeh,,tadi kamu mnegungkapkan pingin jadi dosen juga ee..harapannya pingin punya pendidikan yang gak hanya berhenti di S1 tapi bisa sampek S2 Informan: iya.. Peneliti: ee..terus pingin seperti ibu yang mandiri bisa mencukupi keluarga ya..karena memang sekarang yang menafkahimkeluarga ibu, ee.. kemudian dipekerjaan pinginya jadi dosen sperti itu, tapi tadi kamu juga biulang semisal hal itu sekiranya sulit kamu punya
Pacar informan menjadi motivasi terbesar, Karena ibu sibuk dengan pekerjaanya jadi yang lebih memperhatikan pacar.
210
925
930
935
940
945
950
955
960
kemampuan yang lain punya potensi yang lain kamu ingin mengembangkan itu, ee..jadi solusi jadi kamu gak patah semangat kamu oiya aku gak jadi dosen tapi kamu gak seperti itu kamu menyadari bahwa kamu punya kemampuan yang lain dan lkamu akan mengmbangkan itu Informan: iya.. Peneliti: ee…dipekerjaan yang bisa memotivasi kamu ibu ya, karena ibu karirnya dibidang pendidikan juga bagus, kamu ingin yang lebih dari ibu ya.. Informan: iya.. Peneliti: sekarang ibu jadi kepala sekolah SD kamu pingin di atas ibu, kamu pingin melebihi ibu gitu ya..karena kamu berpikir dengan pekerjaan yang lebih baik kamu punya penghasilan yang lebih baik, gak pingin merepoti ibu karena ibu juga masih punya tanggungan masih punya adek Informan: heeh.. Peneliti: seperti itu…kemudian kalok yang keluraga kamu pingin punya keluarga yang harmonis, bahagia dengan pasangan pilihan kamu sendiri ee….bukan dengan pilihan ibu yang seperti apa seperti apa walaupun memang adaa perbedaan pendapat ya tentang calon suami yang baik menurut ibu dan menurut kamu yang berbeda ee..di sini yang bisa memotivasi kamu mas opik ya.. Informan: heeh.. Peneliti: pacar kamu karena dengan kondisi ibu yang sedang sibuk dengan pekerjaan jadi mungkin bukannya ibu tidak memperhatiakan kamu tapi memang ee…mungkin sedikit terkurangi karena dengan keadaan pekerjaan ibu
211
965
970
975
yang banyak seperti itu… tapi gak papa kan sudah ada yang memberikan perhatian… Informan: iya..hehehe.. Peneliti: oke terima kasih untuk interviewnya hari ini kiranya nanti ada hal-hal yang pingin aku tanyakan nanti aku hubungi lagi gak keberatan kan? Informan: iya.. heeh.. Peneliti: oke….terima kasih aku tutup wabilahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warobmatullahi wabarokatuh… Informan : wassaalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
212
Nama Informan
: Riana
Usia
: 19 tahun
Tema
:Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami Perceraain Orangtua
Waktu
: Solo, 14 oktober 2011 pukul 10.00 – 11.30 WIB
P
: Peneliti
I
: Informan
NO BARIS 1
5
10
15
20
25
30
Kode : W6. R
VERBATIM TEMA Peneliti : assalamualaikum waroh matullahi wabarokatuh.. Informan : waalaukumsalam waroh matullahi wabarokatuh.. Peneliti : ee..terima kasih karena dek ria..riana sudah meluangkan waktu untuk menjadi informan saya pada penelitian ini. ee.. Oke..kita langsung aja pada pertanyaan pertama tentang pendidikan.. Apa sih ee..minat atau keinginan kamu tentang pendidikan untuk waktu yang akan datang? Informan : ee..aku mbak? Pingin jadi apa gitu..? Peneliti :heeh.. Informan : pingin jadi guru..tapi kalok Informan ingin menjadi guru bisa apa ya…ya apa ya sama dan berwirausaha. berwirausaha gitu lho mbak.. Peneliti :oo..heeh.. pinginnnya jadi guru apa? Informan : guru..ya guru BP, Ingin menjadi guru BP Peneliti : guru apa? Informan :guru BP.. Peneliti : sekarang kuliah ya? Informan :iya.. Peneliti :ini dah masuk semester berapa? Informan : semester tiga Peneliti : kenapa kok pingin jadi guru
213
35
40
45
50
55
60
65
70
BP? Informan : soale pripun nggih.. guru BP niku ki.. kadang onten sing galak, lha pingin seng mboten galak ngoten mbak.. Peneliti : terus… Informan : pingin ndidik..terus opo yo..kadangkan ada sing seronok, kadang guru BP niku onten seng somplak sampluk ngoten lha pingine mboten ngoten gitu lho pingine sing baik.. Peneliti : ee..pernah dapet pengalamn to.. pengalaman yang yang gak enak itu? Informan : pernah.. Peneliti : bisa cerita gak? Informan :hehehe nganu..waktu berantem sama temen soal berebut pasang gitu lho hehehe..aku kan dikira suka sama cowoknya dia, lha itu ampek kerudunge aku dijambak gitu lho mbak terus temen aku tak jedutke ke apa itu ke pintu sampek dibawa ke rumah sakit akhire saya di panggil sama guru BP..hehehe Peneliti : kapan itu? Informan : dulu waktu SMK.. Peneliti : oo…waktu SMK, ee..tujuananya apa kok pingin jadi guru BP? Informan : ya tujuane pingin ndididk mbak..biar murid-muridnya itu gak gimana ya.. kebanyakan itu menurut pengalam saya itu ya mbak ya..gimana ya mbak ya.. sampek ada yang udah melakukan gitu..pingine ki kandangi kalok itu tu gak baik.. Peneliti : maksunya? Informan : ee..nganu..jujur ya mbak yo..free sex gitu mbak, temen-temen saya itu banyak yang melakukan itu di
BP yang tidak galak karena menurt Tujuannya karena ingin menjadi guru informan guru BP yang ada galak. Ingin mendidik, ada guru BP yang kasar main tangan dengan murid, informan tidak ingin seperti itu.
Informan pernah mendapatkan perlakuan yang tidak baik ketika terlibat pertengkaran dengan temannya dari guru BP sewaktu masih SMK.
Tujuannya ingin mendidik murid-murid supaya terhindar dari pergaulan bebas.
Menurut informan sudah banyak teman-temannya yang terjerumus dengan free sex. Sewaktu masih SMP, guru BP tau tetapi tidak menegur, cuek semaunya sendiri.
214
75
80
85
90
95
100
105
110
SMP dulu..saru banget lho.. dikamar mandi waktunya belajar kok malah dia itu keluar di kamar mandi gitu-gituan hehehehe…lha itu guru BP saya itu gak mikirin malah opo jenenge malah sak penake dewe koyo ngono gitu, kok malah aneh men..hehehe.. Peneliti : oke.. terus usaha yang dilakukan…ee.. maksute ginimu usaha yang dilakukan biar besoke jadi guru BP gitu opo? Informan : mulai saat ini ya… saya memusatkan belajar saya di bidang itu.. Peneliti : oo..fokus kuliah..? Informan : iya..fokus kuliah.. Peneliti : ee..harapannya apa? Informan : harapanne..ya pingin jadi guru BP yang baik hehehe…gak terlalu galak-galak, tapi bisa diajak shering, bisa apa kasih motivasi, pendapat gitu to mbak.. Peneliti : ee.. punya rencana gak? Punya rencana yang dibuat ee.. kedepan biar bisa mewujudkan itu, bisa ceritakan gak? Informan : rencanane saya tu pingin memfokuskan di kulaih saya baesok kalok dah semester 5 pinginenny tu apa tu mbak…wiyata dulu dirumah..ee..diSMP kakak saya .. Peneliti : oo..wiyata dulu.. Informan: setelah itu kan nanti kan ada ppl/pkl saya itu pimginnya disitu juga, nanti pinginnya disitu gitu lho.. kan udah diminta di SMP itu.. Peneliti : oo.. ee…seberapa besar keyakian kamu untuk mewujudkan itu? Informan : kalok di persenkan gitu mbak? Peneliti : ya dipersenkan boleh.. Informan : ya..80% yakin terus yang
Usaha yang dilakukan mulai sekarang fokus belajar, fokus kuliah.
Harapannya jadi guru BP yang baik, tidak galak, bisa di ajak sharing dengan murid, bisa memotivasi dan member pendapat.
Rencanany fokus kuliah, nanti di semester 5 ingin wiyata di SMP kakak informan.
Informan yakin 80% dengan kemampuan yang di miliki bisa mewujudkan keinginannya menjadi guru BP dan 20% ingin berwirausaha.
215
115
120
125
130
135
140
145
150
155
20% kan bat wirausaha hehehe Peneliti : o..iya…ya..ya..heeh berarti memang nganu ya…ada keinginan untuk wiraswasta /wirausaha.. Informan : iya.. Peneliti : bisa ceritakan gak kira-kira hal apa aja yang bisa mendorong kamu mewujudkan keingiana itu.. Informan : hal yang mendorong maksudnya dari orangtua gitu? Peneliti : ya dari orangtua bisa, dari kamu, dari teman..pokonya yang bisa mendorong kamu itu apa aja? Informan : dari ibu saya sama…hehehe.. Peneliti : ya gak papa disebut.. Informan : sama seseorang …hehehehe… Peneliti : sama temen deket? Informan : iya sama temen dekat Peneliti : kenapa kok dari ibu? Informan : ibu itu menginginkan kalok saya itu jadi guru Peneliti :oo… Informan : ibu kan juga guru.. Peneliti :oo…ibu juga guru..jadi pingin mengikuti.. Informan : iya mengikuti jejak ibu… Peneliti : ee..waktu,.. berartikan ada diskusi-diskusi gitu sama ibu? Informan : iya kan disuruh milih pilih manut ibu apa sak karepmu dewe mengko tak bayarne gitu mbak.. yo kalo nek manut orangtua kan hasilnya lebih baik yo mbak yo..sampek aku masuk di UTP, dulu itu aku pinginnya di STT Telkom masuk TI gitu, jane juga diterima mbak … tapi Karen bapak sakit milih bapak.. Peneliti : heeh…akhirnya gak masuk ke STT Telkom, oke..kalo dari temen deket gimana dorongananya wujud
Hal yang mendorong informan adalah ibu informan dan pacar.
Ibu informan menginginkan untuk jadi guru. Karena ibu juga guru.
216
160
165
170
175
180
185
190
195
dorongannya dia seperti apa? Informan : dia itu orangnya gimana ya… kamu itu harus gini, seperti janji gitu mbak.. nanti kalo gini insyaallah gini itu orange.. Peneliti : berarti di kasih pandanganpandangan Informan : iya di kasih pandangan, kasih semangat terus gitu mbak.. Peneliti : terus sekirnya ada hal yang bisa menghambat seperti itu apa? Informan : yang menghambat…kadang kalo ada masalah sama itu..temen deket itu…hehehe.. Peneliti : terus caranya gimana? Solusinya apa ? Informan : ee..solusinya saya sih ya itu…mondok itu kan bisa lupa semuanya Peneliti : oke..terus kalok misalkan keingina itu gak bisa terwujud gimna?apa yang akan kamu lakukan? Informan : ee..ya saya gak..gak mau nyerah gitu aja mbak ee…yang ingin bisa seperti itu..ibaratnya saya pingin seperti itu.. Peneliti : ada gak pengaruhnya keadaan orantua yang berpisah itu dengan pendidikan yang kamu inginkan? Informan : ada… Peneliti : bisa cerita? pengaruhnya sepertinya seperti apa? Informan : gimana ya mbak ya…kalok inget masa lalu kok tinggal sama ibu berdua…kadang gimana gitu.. Peneliti : terus kamu untuk mengsiasati itu gimana? Maksudnya untuk menghilangkan perasaan itu gimana? Informan : untuk menghilangkan itu apa ya mbak ya.. yo wislah itu masa
Hal yang bisa menghambat bila informan sedang ada masalah dengan pacar. Solusinya saya masuk ke pondok pesantren karena bisa lupa dengan aktifitas di pondok.
Bila keinginan tidka dapat terwujud informan tidak mau menyerah begitu saja
Ada pengaruhnya keadaan orangtua yang bercerai. Bila informan ingat masa lalu hanya tinggal dengan ibu rasanya gimana gitu(ada yang kurang)
Untuk menghilangkan perasaan itu dengan menerima kenyataan yang dulu itu dulu, yang sekarang ya sekarang. Terkadang juga masih teringat. Berusaha mengambil sisi positifnya.
Informan dekat dengan ibu.
217
200
205
210
215
220
225
230
235
240
lalu gitu.. sekarang yo sekarang dulu yo dulu gitu.. Peneliti : berarti.. Informan : kadang yo masih inget juga.. Peneliti : berarti berusaha untuk mengambil positifnya ya.. Informan : iya.. Peneliti : ee…terus berarti kamu deketnya sama ibu? Informan : iya.. Peneliti : berarti kalok pulang ke Boyolali sama ibu? Informan : iya sama ibu.. Peneliti : ee…komunikasi kamu sama bapaka gimana? Informan : sudah gak ada komunikasi.. Peneliti : oo…berarti telp, sms? Informan : gak..udah gak.. Peneliti : udah berapa lama itu? Informan : sejak kelas 4 SD, Peneliti : bener-benr putus komunikasi? Informan : ya putus komunikasi.. Peneliti : bapak posisinya kamu tau gak dimana? Informan : ee..di Bandung.. Peneliti :oo.. lebaran gitu juga gak ketemu.. Informan : enggak mbak.. Peneliti : sama sekali? Informan : ndak mbak…saya juga gak tau ini dah punya istri lagi pa baelum saya juga gak tau..dah gak ada hubungan… Peneliti : berarti dah bener-bener gak ada komunikasi.. Oke.. kalo tentang perkerjaan besok kedepannya.. eh sek satu lagi.. ee… paling bisa memotivasi untuk mewujudkan keinginan itu apa? Informan : ee..yang paling?
Informan sudah tidak ada komunikasi dengan ayahnya baik sms atau telpon sejak kelas 4 SD.
Informan putus dengan ayahnya.
komunikasi
Ayah informan Bandung.
berada
di
Yang memotivasi informan adalah pacar informan.
Ibu juga yang memotivasi tetapi yang paling memotivasi pacar.
218
245
250
255
260
265
270
275
280
Peneliti : heeh.. Informan : seseorang itu mbak.. Peneliti : siapa? Temen deket itu? Informan : iya…hehehhe.. Peneliti : gak ibu? Informan : ibu juga.. yang pertama itu mbak…hehehehe,,, gak bisa disebut mbak..hehehe.. Peneliti : heeh…kenapa? Informan : ee..sudah lama sih mbak jalin hubungan masalahe…hehehehe… Peneliti : oo.. pacarannya udah lama.. Informan : iya… Peneliti : berarti dia dah bener-bener tau kamu ya..? Informan : iya..udah..ya orangtua juga udah tau.. Peneliti : udah ada ikatan resmi? Informan : belum.. ya pinginnya tu gimana ya mbak..setelah kalok di pondok bisa ngehafalin alquran dia pingin ngelamar gitu mbak.. Peneliti :oo..gitu ini berarti ini berarti kamu di sini dipondok pesantren…? Informan : iya.. Peneliti : sudah berapa lama mondok sambil kuliah? Informan : baru kemarin itu…baru lebaran.. Peneliti : o..baru..jadi santriwati baru.. Informan : iya hehehe.. Peneliti : kamu terbuka sama temen deketmu? Misal kamu ada masalah apa gitu kamu cerita? Informan : iya.. Peneliti : kalok sama temen-temen? Informan : ya kalok sama temen kampus, temen pokdok papa yang dirumah gitu..? Peneliti : terbuka gak kalo pas ada masalah apa gitu?
Informan terbuka tentang permasalahan yang di hadpi dengan pacar .
Informan terbuka juga dengan teman kampus, teman pondok dan teman di rumahnya. Bila sedang ada masalah informan langsung cerita, kadang nagis biar plong/lega.
Informan ingin mendapat pekerjaan yang tetap menjadi guru BP, inginnya menjadi PNS.
219
285
290
295
300
305
310
315
320
Informan : iya langsung cerita gitu..kadang lansung nangis hehehehe…aku kalok udah nangis itu lebih plong… Peneliti : oke…kalok sekarang tentang pekerjaan di masa yang akan datang kamu pinginnya giman sih? Informan : pinginya ya lancar-lancar ee..bisa lebih baik terus apa ya yo itu mbak…hehehe.. Peneliti : ee..pinginya itu pingin dapet kerja yang kayak apa? Informan : yang tetap…seperti kan tadi kan saya guru BP ya.. pinginnya jadi PNS gitu mbak.. Peneliti : heeh.. Informan : hehehehe… Peneliti : kenapa kok pingin punya kerjaan yang tetap, pingin jadi guru, pingin masuk PNS? Informan : masuk PNS kan nanti kalok di masa tua dapet gaji gitu hehehhe.. Peneliti : oke.. terus usaha apa yang akan kamu lakukan untuk meraih apa yang kamu inginkan? Informan : usahanya? Peneliti : heeh.. Informan : ingin jadi yang terbaik tapi ee…nyantai mawon mbotensah kesusu…ngoten mawon, udah… Peneliti : ee….jadi bukti nya apa? Ujud usahamu ut gimana? Informan : usahane mulai dari sekarang belajar yang sungguhsungguh.. Peneliti : heeh…punya target gak kalok kuliah? Informan : punya.. Peneliti :Target nilai kayak gitu? Informan : iya.. Peneliti : terus ada target waktu tempuh kuliah gitu, aku harus selesai
Ingin jadi PNS karena kalau mas tua dapat gaji.
Usahanya ingin member yang terbaik, santai tidak perlu tergesa-gesa.
Mulai dari sekarang belajar dengan serius, sungguhsungguh.
Informan mempunyai target nilai dalam perkuliahan dan target maasa tempuh kuliah.
Harapan yang di inginkan informan menjadi guru BP.
Perencanaannya
dengan
220
325
330
335
340
345
350
355
360
365
berapa tuhaun gitu? Informan : iya…ada..ada.. Peneliti : punya? Informan : iya punya.. Peneliti : ee..yang diharapkan apa dari perjaan yang kamu inginkan? Informan : yang diharapka pingin jadi guru teladan hehehehhe.. Peneliti : oke…teladan…teladan buat siapa? Informan : saya kan pingin di SMP ya buat murid-murid semuanya yang ada di sekolah itu, terutama ya buat ibu saya.. Peneliti : berarti pingin membanggakan orantua juga gitu ya.. ee.. perencanaanya apa aja yang akan kamu lakukan ? Informan : perencanaannya? Peneliti : heeh..untuk memperoleh pekerjaan yang kamu inginkan itu.. Informan : ya ee..tadi udah bilang mbak…mulai dari sekarang ya.. belajr dengan sunguh-sunguh ee..ndak usah terlalu nyantai, gak usah terlalu cepetcepet yang penting hasilnya memuaskan. Peneliti : dengan target ya? Informan : iya dengan target.. Peneliti : ee..seberapa besar keyakinan kamu dengan kemampuan yang kamu miliki, maksudnya dengan kemampuan kamu sendiri seberapa besar keyakinan kamu memperoleh pekerjaan yang kamu inginkan..? Informan : dipersen lagi ya mbak ya.. Peneliti : iya dipersen ga papa.. Informan : ya 85% lah.. Peneliti : kenapa kok 85%? Informan : karena setelah lulus nanti kan ditempatkan di kakak saya itu.. Peneliti : ini kan kuliahnya sudah
belajara sungguh-sungguh, jangan terburu-buru yang terpenting hasilnya memuaskan.
Keyakinan informan dengan kemapuan yang di miliki 85% karena setelah lulus nanti kerja di sekolah SMP kakaknya.
Hal yang karena
mendorong
ibu
221
370
375
380
385
390
395
400
405
semester tiga, berartikan udah ada nilai semester satu, semester dua ya.. ee..kamu kan tadi bilang punya target nilai memenuhi gak targetmu dengan hasilnya.. Informan : malah melebihi.. Peneliti : berarti ee..usahamu diatas yang kamu lakukan yang kamu tergetkan.. rasanya gimana? Informan : ya seneng sih mbak..hehehe.. Peneliti : berarti itukan jadi satu langkah yang baik Informan : iya.. Peneliti :ee…hal-hal yang mendorong kamu untuk memperoleh satu pekerjaan yang kamu inginkan apa? Informan : yang mendorong dari apa mbak? Peneliti : ya yang mendorong kamu ya.. Informan : makdute ki dari orangtua? Peneliti : boleh..dari orangtua boleh pokoe yang mendorong kamu.. Informan : yang mendorong ibu soale salalu njanjiin gitu lho mbak..misale kalok kamu bisa gini nanti kamu dapat ini.. Peneliti : oo..ada hadiah dari ibu ya..? Informan : iya…hehehhe… Peneliti : jadi motivasinya hadiah? Hehhe.. Informan : iya hehehehhe… Peneliti : lha kalok misalkan kamu ibu sudah seperti itu tapi…misalkan kamu gak ee…bisa memenuhi it uterus ee..ibu gimana? Informan : kadang ya kecewa mbak… Peneliti : kecewanya gimana? Informan : kok gitu to…berarti rak sinau ngenenene…… ya kecewa gitu.. Peneliti : terus kamunya sendiri
selalu berjanji memberikan hadiah bila mencapai yang inginkan dengan baik.
Hadiah menjadi informan.
motivasi
Bila informan tidak dapat memenuhi harapan ibu merasa kecewa.
Hal yang bisa menghambat bila ada masalah dengan teman, ibu dan pacar.
Situasi orangtua yang bercerai tidak memberikan pengaruh kepada informan. Karena sudah ada bapak baru sekarang.
Motivasi terbesar dari ibu dan pacar.
222
410
415
420
425
430
435
440
445
450
gimana? Informan : yo buke ngasih motivasi gitu lho…hehehehe…malahan nyolot hehehe.. Peneliti : oke..kalok hal-hal yang sekirnya menghambat kamu apa? Informan : yang menghambat sih..kadang itu ada masalah sih…masalah dari temen, dari ibulah, pa dari seseorang itu hehehehe..kayak gitu.. Peneliti : oke..ada gak pengaruhnya dengan keadaan bapak ibu yang berpisah itu dengan keinginan kamu memperoleh satu pekerjaan yang lebih baik? Informan : gak.. Peneliti : gak ada pengaruhnya? Kenapa? Informan : lha itukan masa lalu mbak…yang sekarang, kan dah ada bapak baru sekarang…hehehe.. Peneliti : dengan keluarga baru dari ibu ya? Informan : iya, hehehehehe….. Peneliti : ee..motivasi terbesar kamu untuk memperoleh pekerjaan yang kamu inginkan apa? Informan : motivasi, semangat ya? Peneliti : iya.. Informan : dari ibu sama dari seseorang itu ya jadi ya gitu hehehehe.. Peneliti : oo…jadi sama-sama ngasih hadiah.. Informan : itu buat semangat mbak.. Peneliti : kalok missal yang kamu inginkan itu kamu tadi bilang pingin jadi guru, pingin jadi PNS tapi missal itu susuh terpenuhi gimana? Yang kamu lakukan apa? Informan : kalok saya sih tetep
Mereka memberikan hadiah untuk penyemangat.
Bila ada hambatan untuk menjadi PNS informan tetap berusaha untuk mendapatkan walaupun prosesnya lama.
Ingin mempunyai keluarga yang harmonis, taat agama ingin yang islami, mempunyai anak, tidak sering berantem, akrab dengan tetangga dan sering bertukar pikiran.
Berharap saling melengkapi, cocok, bila ada masalah cepat diselesaikan jangan sampai orangtua dengar sebisa mungkin di selesaikan dengan suami dengan diskusi bersama.
Tujuan yang ingin diinginkan informan adalah bahagia.
Informan terkadang takut/trauma.
merasa
Mengatasinya dengan membentengi dengan iman, keinginananya yang sekarang ya sekarang yang dulu biar
223
455
460
465
470
475
480
485
490
berusaha…karena punya target itu jadi ya..selalu ingin dapet itu walaupun itu caranya lama..tapi melalui proses situ insya allah saya bisa..hehehhe.. Peneliti : oke..kalok tentang keluarga, yang kamu impikan, yang kamu inginkan seperti apa? Informan : yang harmonis, agama yang pribadinya itu lho/, taat sama agama, pingin yang islami, mempunyai anak, terus ya gak sering berantem gitu to..akrab sama tetangga, sering shering ee..udah.. Peneliti : ee..tadi kamu bilang keluraga yang harmonis, kalok menurmu keluarga yang harmonis itu yang seperti apa? Informan :ee..saling melengkapi, cocok ya..gak saling ..kalok ada masalah cepet-cepet di selesaikan jangan sampai bapaknya denger apa ibunya dereng pokoe diselasaikan berdua aja, dirembug bareng-bareng gitu Peneliti : ee..terus tujuan yang ingin di capai apa dari kelurga yang islami itu? Informan : ada kebahagiaan\.. Peneliti : ee.. bahagianya seperti apa? Informan:bahagia dunia akhirat donk mbak.. Peneliti : oke..ee…ada rasa takut apa rasa trauma denga pengalaman dari orangtua? Informan :kadang sih ada.. Peneliti : terus untuk mengatsi yang kamu lakukan apa? Informan : ee…ya selalu membantengi dengan sama iman saya yo itulah masa lalu lah mbak..pingine yo yang sekarng ya sekarang, yang berlalu
berlalu.
Usahanya menjaga supaya tetap utuh sampai nanti, indah pada waktunya.
Harapannya selalu taat pada agama dan tidak mau berantem.
Informan yakin 99% dengan kemampuan yang dimiliki.
224
495
500
505
510
515
520
525
530
biarlah berlalu Peneliti : oke.. usaha yang kamu lakukan untuk bisa memperoleh impin keluarga yang islami itu apa? Informan : dari yang terkecil sampai yang terbesar ee.. mulainya usaha yang akan …yo apa yo mak yo…yop menjagalah mbak biar itu tetep utuh gitu lhoa mbak..sampek kelak pada waktunya, tetep indah pada waktunya..seperti itu.. Peneliti : ee..sering di obrolin sama temen deket? Informan: soal itu sering..tepi kan oranngnya jarang pulang… Peneliti : lha dimana kok jarang pulang? Informan : kan pelayaran mbak..masih diasrama.. Peneliti : oo.. yo berarti ee,,,ndak bisa ketemu kapak pun ya… Informan : iya…hehehhe.. Peneliti : yang diharapkan dari keluarga islami apa? Informan : yang diharpkan selalu taat pada agama, pingine gak berantemberante gitu.. Peneliti : ee,,,seberapa besar keinginan kamu pingin mewujudkan kenginan itu sampek membentuk keluarga islami..? Informan : ya yakin aja mbak kasih persen lagi mbak? Peneliti : boleh.. Informan : ya..99%, ya…yang 1%.nya masih lari,, Peneliti : lha kenapa? Informan : lha belum dateng orange.. Peneliti : ee..mau nunggu selesai kuliah dulu, dia juga sekolah, setelah selesai baru ke orangtua Peneliti : oke..ee.. kalok dirumah ada
Informan aktif dalam kegiatan karang taruna tetapi beberapa bulan sekali. Di kampus informan mengikuti paduan suara dan seni music.
Di pondok juga mengikuti kegaitan organisasi.
Dari lahir belum pernah bertemu keluarganya bapak. Dulu sewaktu masih TK bapak menjenguk informan.
Informan lupa bapaknya seperti apa karena dulu bertemu masih kecil.
Informan belum pernah bertemu eyang dari bapak.
Informan tidak pernah tau foto bapak karena disimpan ibunya. Keluarga dari ibu baik dengan
225
535
540
545
550
555
560
565
570
575
kegiatan yan diikuti gak? Informan : ada karang taruna.. Peneliti : karang taruna? Informan : iya karang taruna.. Peneliti : aktif..ikut aktif? Informan : iya aktif..tapi kadang cuma berapa bulan sekali .. Peneliti : kalok dikampus ikut kegiatan apa? Ukm-ukm gitu? Informan : oo…ukm, ikut.. Peneliti : ikut apa? Informan : paduan suara sama seni musik Peneliti : dipondok? Informan : di pondok banyak mbak.. Peneliti : berarti seneng di organisasi ya? Informan : iya..hehehe, Peneliti : ee..dengan keadaan orantua yang berpisah itu hubungan kamu dengan keluarga ibu…kayak pakdhe, budhe gitu sama keluarganya yang dari bapak gimana? Informan : akku dari lahir itu belum pernah ngerti keluargane bapak mbak…Cuma bapak doang.. waktu TK jenguk aku di jawa… Peneliti : bapak asli mana? Informan : bandung.. Peneliti :oo… Informan : tapi dulu saya masih kecil mbak,…dah lupa mbak… Peneliti : pernah ketemu pak dhe apa..ee… Informan : embah gitu: Peneliti : iya.. Informan : belum pernah ketemu embah.. Peneliti : belum pernah sama sekali? Photonya tau? Informan : ndak… Peneliti : ndak tau?
informan.
Hubungan informan teman baik.
denga
Dipondok informan sering cerita kalau sedang ada masalah.
Hal yang mendorong informan teman, dapat dukungan dari teman dan di yakinan bahwa informna pasti bisa.
226
580
595
600
605
610
615
620
625
Informan : ndak….hehehe, lha wong disimpen sama ibu, Peneliti : oo…disimpen sama ibu? Pernah nanyak sama ibu? Informan : ndak pernah ii…mbak.. Peneliti : kalo keluarga sama ibu gimana? Informan : ya baik orangnya Peneliti : maksudnya sama budhe, pakdhe, saodara juga.. Informan : heeh.. Peneliti : masih ketemu maksudnya kalo pas kmau pulang gitu.. Informan : heeh.. Peneliti : kalok hubungan kamu dengan temen-temen kamu gimana? Informan : maksudnya? Masalah bapak ibu itu to.. Peneliti : iya masalah pergaulanmu itu gimana? Informan : diapain kalok diledek apa gak gitu? Peneliti : gak…maksudnya ya udah biasa aja gitu pa gimana? Informan : iya biasa aja Peneliti : dirumah juga sama tementemen dirumah juga biasa? Informan : iya biasa aja.. Peneliti : kalok dipondok? Informan : biasa aja itu mbak..sering cerita-cerita gitu kalok ada masalah.. Peneliti : ee…hal-hal apa aja yang bisa mendorong kamu mewujudkan keluarga yang kamu inginkan itu.. Informan : ee..yang mendorong? Yang mendorong hal..maksute gimana mbak? Peneliti : ee..yang mendukung kamu wah akku harus bisa punya keluarga yang islami gitu… lha itu dorongandorongan itu tu bisa muncul karena apa?
Bila ada hal yang menghambat informan mencoba menyeselesaikannya.
Informan mencoba mencari jalan keluarnya.
227
630
635
640
645
650
655
660
665
670
Informan : saat aku ngobrol gitu…iso kowe mesti iso itu semangat dari temen-temen gitu pasti bisa.. Peneliti : berarti yang mendorong ibu, temen-temen mdnukung gitu ya.. Informan : heeh, iya.. Peneliti : oke… kalok sekiranya ada hal-hal yang bisa menghambat hubungan kamu apa? Untuk mewujudkan itu satu keluarga yang islami itu apa? Informan : hal-hal yang menghambat? Ya diselesaikan mbak..kalok yang menghanbat itu apa gitu ya di selesaikan… Peneliti : maksudnya gini kalok ada yang menghambat kamu gak bisa mewujudkan itu, na kira-kira hal itu apa? Informan : kadang sih …seumpama saya dengan seseorang tadi ya..keganggu dengan teman apa pihak ketiga gitu.. Peneliti : pernah? Informan : pernah..hehehehe.. Peneliti : terus? Informan : ya udah nanti putus nyambung putus nyambung gitu.. Peneliti : eee…bias any dari kamu apa dari temen mu? Informan : masalahnya? Peneliti : heeh…seringnya Informan : seringnya dari temen, Peneliti : dari temenmu? Informan : heeh..soale kalok yang pacar saya tadi to orange tu terlalu percaya sam keadaan gitu lho… di omongi ini kamu gini-gini…orange tuh ah..gak punya prinsip hehehehe.. Peneliti : terus untuk menyelasikannya gimana? Informan : biasanya sih terus piye kie
Pengaruhnya ada trauma, bapak dan ibu seperti itu, tidak pernah ketemu bapak belum tau wajahnya, Cuma dulu masih TK.
Informan tidak mau pasrah begitu saja, ingin usaha sampai mendapatkan yang diinginkan. Ditambah ikhtiar
228
675
680
685
690
695
700
705
710
mathuke? Biasane sih saya putus dulu mbak… Peneliti : heeh.. Informan : nanti ee..cari jalan keluare piye nak pingine apik balek…tapi biasane aku bailk terus mbak..gak bisa jauh hehehhe… Yang memotivasi informan Peneliti : ada pengaruhnya gak semangat tinggi ibunya. ee..keingina kamu itu kan tadi pingin punya kelurga yang bahagia, yang harmonis, yang islami dengan pengalaman dari orangtua denga halhal yang pernah kamu alami? Informan : sama orangtua opo tadi mbak? Peneliti : jadi gini tadi kamu pingin punya keluraga yang bahagia, yang harmonis, yang islami kayak gitu to…itu ada…ada pengaruhnya gak karena kan kamu pernah melewti satu pengalaman yang ee..dari orangtua dan orangtua kan berpisah… pengaruhnya seperti apa? Informan : pengaurhnya kadang…ya trauma dikitlah mbak..bapak kayak gitu, ibu kayak gitu, bapak gak pernah bertemukan belum pernah liat wajahnya bapak Cuma sekalli kelas TK itu… Peneliti : itu aja? Informan : heeh… Peneliti : ee..kalok gede-gede ini kamu pernah ngobrol sama ibu…? Informan : gak pernah,,,, belum pernah…. soal bapak to? Peneliti :heeh… Informan : ndak pernah… Peneliti : sama sekali? Informan : gak..hehehehe.. Peneliti : oke…ee.. kalok missal keingina kamu itu, tadi diawal kan kamu bilang punya impian kelurga
229
715
720
725
730
735
740
745
750
755
yang bahagia, yang harmonis kayak gitu.. berarti kan kamu udah ada usaha, punya rencana-rencana, yang ingin dilakukan kedepan seperti apa, terus ada yang mendorong untuk mewujudkan juga.. lha kalok misalkan ada hal..ada suatu hal terus akhirnya kok itu sulit terwujud apa yang akan kamu lakukan..? Informan : kalok aku itu orange gak mau pasrah yo mabk…pingine yo tetep usaha, gimana biar dapat itu.. Peneliti : heeh.. Informan : karo ikhtiarlah mbak… Peneliti: ikhtiarkan usaha sama berdoa, Informan : iya hehehehheeee….. Peneliti : ee.. apa saja yang dapt memotivasi kamu… Informan : maksudnya piye mbak? Peneliti : ee..memotivasi kamu memeperoleh apa yang kamu inginkanmempunyai keluarga yang bahagia, yang harmonis.... Informan : yang memotivasi? Peneliti : heeh.. Informan : ee..yang memotivasi saya semangate tinggi dari ibu saya .. Peneliti : berarti tetep ibu ya yang memotivasi.. Informan : heeh.. Peneliti : oke..ee..ini interviewnya udah selesai tak ulang dari awal ya… yang pertaman kan tadi tentang pendididkan.. Informan : heeh… Peneliti : pingin dari guru BP.. Informan : iya.. Peneliti : ee..pingin bisa memperbaiki kalok image guru itu kan galak, yang kasar, tapi gak gitu kamu pingin merubah itu..kayak gitu
230
760
765
770
775
780
785
790
795
Informan : heeh..iya…hehehehhee.. Peneliti : karena kamu sendiri pernah ngalamin hal yang gak enak juga tenetang guru BP.... Informan : heeh…hehehehe.. Peneliti : oke kalok tentang pekerjaan pinginnya kamu jadi guru BP yang PNS ya.. Informan : iya…. Peneliti : kamu juga punya target.. Informan : pingin wirausaha Peneliti : heeh..usahamukamu punya target kedepan, Informan : heeh,,, Peneliti : mungkin dari kuliah ada target nialai, harus selasi kuliahnya kapan kayak gitu.. Terus dari pekerjaan itu selain jadi guru BP juga pingin wirausaha? Informan : iya.. Peneliti : ee..pingin ee..jadi guru BP yang teladan, pingin bisa membahaigiakan dan membanggakan ibu.. Informan : iya… Peneliti : terus yang paling memotivasi kamu pacar ya sama ibu? Informan : iya…mbak.. Peneliti : kalok tentang kelurga kamu pinginnya punya keluarga yang bahagia, yang harmonis, yang islami kayak gitu walaupun mungkin ada sedikit rasa takut dan trauma tapi kmau juga udah berusaha untuk menghilangkan ya.. Informan : iya.. Peneliti : menghilangkan dan mengambil sisi positifnya saja buat kedepannya biae kamu lebih baik dari pengalaman bapak ibu dulu gitu ya.. Oke.. ee..aku ras udah cukup dulu, semisal nanti aa hal-hal yang ingin tak
231
800
805
tanyain lagi masih bisa ya.. Informan : iya mbak… Peneliti : nanti tak hubungai lagi kalok tak tutup ya.. Informan : iya.. Peneliti: ee…bilahi taufik wal hidaya wassala mualaikum waroh matullahi wabarokatuh… Informan : waalaikum salam waroh matullahi wabarokatuh…
ObservasiDiriOrientasiMasaDepan Informan I-VI NO
PERTANYAAN (I) Y
1
2
3
4
5
6
7
OMD PENDIDIKAN Mempunyaicitacita/ harapan di masadepan Pernahmeraihpresta si di sekolah/kampus Mengerjakantugastugassekolah/kampu s Berceritatentangper masalahan yang dihadapidengankelu arga Berceritatentangper masalahan yang dihadapidengantema n Bergauldengantema nsebayadilingkunga nsekolah Mengikutikegiatane kstrakurikuler di
M T
(II) Y
D T
Y
NAMA P (IV) H T Y T
Y √
(III)
(V)
C Y
(VI) R Y T
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
232
1
2 3
4 5
6
7
1
2
sekolah OMD PEKERJAAN Mempunyaiimpiant entangperkerjaan yang diinginkandimasade pan Mempunyai rasa percayadiri Optimissukses di masadepandalampe kerjaan Dapatbekerjasamad alamtim Menyelesaikamasal ahdalampekerjaanse ndiri Memintabantuanora nglaindalammenyel esaikanmasalahdala mpekerjaan Membuatperencana andalambekerja OMD KELUARGA Membuatperencana anuntukberkeluarga di masadepan Ada perasaantakut/traum
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
232
3
4
5
6
a dalamdiridalamhalk eluarga Dapatmencarisolusi /mengatasipermasal ahan yang dihadapidalamkelua rga Mengantisipasikem ungkinanbaikdanbur ukdalamkeluarga Menerimakenyataan dalamhidup yang baikataupun yang burukdalamkeluarga Mempunyaitujuanke depandengankelurga
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Jumlahtotal skorjawabanuntuk 1. Informan I a. Ya b. Tidak 2. Informan II a. Ya b. Tidak 3. Informan III a. Ya
= 19 =1
= 16 =4 = 19
232
b. Tidak 4. Informan IV a. Ya b. Tidak 5. Informan V a. Ya b. Tidak 6. Informan VI a. Ya b. Tidak
=1 = 20 =0 = 17 =3 = 20 =0
232