PENINGKATAN KERJA SAMA ANTARSISWA DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.5 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DI SMP NEGERI 3 PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM Septina Yola Wenian1, Hasnul Fikri 2, Syofiani2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) ) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] 1)
ABSTRAK This research is motivated by the low of collaboration among students and learning outcomes VII.5 grade students of SMP Negeri 3 Palembayan in learning writing skills. The purpose of this research was to describe the increased cooperation among students and writing skills of seventh grade students through cooperative learning model Round Table in SMP Negeri 3 Palembayan Agam. The theory used in this research that is the theory proposed by: (1) Isjoni about cooperation, (2) Semi and Tarin on writing skills, (3) Barkley, et al on cooperative learning model Round Table, (4) Arikunto on research class action. The type of this research is classroom action research that conducted in two cycles. The researcher took 23 students from VII.5 grade students of SMP Negeri 3 Palembayan academic year 2014/2015 as sample. In collecting the data, the researcher used observation sheets, written tests, and field recording. Based on the research results, it can be seen: (1) an average of the results of cooperation among students the first cycle of 78.8% increased to 89.1% in the second cycle. (2) The average results of students' writing skills learned in the first cycle of 70.2 and increased to 85.86 in the second cycle. Thus, it can be concluded that the implementation of cooperative learning model type Round Table could improve the cooperation and student learning outcomes in teaching writing skills in the classroom VII.5 SMP Negeri 3 Palembayan Agam. Key words: collaboration, writing skill, cooperative learning model Round Table type sama lainnya sehingga setiap keterampilan
A. Pendahuluan
berbahasa tersebut harus dapat dikuasi. Di
dalam
Indonesia,
mata pelajaran
terdapat
empat
bahasa
Salah satu keterampilan yang penting
komponen
dikuasi
oleh
siswa
ialah
keterampilan
keterampilan berbahasa yaitu, keterampilan
menulis. Keterampilan menulis termasuk
menyimak,
keterampilan
keterampilan
berbicara,
berbahasa
produktif,
menulis
Keempat
merupakan kegiatan memproduksi gagasan
komponen tersebut sangat berkaitan satu
dan pikirannya ke dalam bentuk tulisan.
2008:1).
1
kegiatan
bersifat
keterampilan membaca, dan keterampilan (Tarigan,
artinya
yang
menulis
Tarigan (2008:4), menyatakan keterampilan
minat
menulis tidak akan datang secara otomatis,
rendah, (4) siswa merasa kesulitan apabila
tetapi harus melalui latihan dan praktik yang
mengerjakan tugas yang hasil akhirnya
banyak dan teratur.
berupa suatu tulisan atau karangan, (5) siswa
Pada
kurikulum
mata
pelajaran
banyak
menulis
siswa
mengeluh
masih
tergolong
susahnya
kegiatan
bahasa Indonesia siswa diminta untuk dapat
berkelompok, (6) kurangnya kerja sama
menulis berbagai jenis tulisan. Mengacu
antarsiswa dalam kegiatan berkelompok
pada kurikulum yang ada, para siswa
bahkan masih ada yang saling menyalahkan.
dituntut untuk dapat menulis, baik secara
Selain itu, diperoleh informasi bahwa
individual maupun secara berkelompok.
hasil ujian akhir tengah semester mata
Dalam kegiatan menulis, ada sebagian besar
pelajaran bahasa Indonesia masih kurang
siswa yang lebih suka menulis secara
maksimal. Hal ini terlihat dari 43,48% (10
sendirian tetapi tak jarang pula ada siswa
siswa) masih di bawah KKM dan 56,52%
yang justru merasakan kesulitan untuk
(13 siswa) sudah tuntas dari 23 siswa. Untuk
menulis sendiri, apalagi bila siswa tersebut
mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan
terbisa bekerja sama dengan siswa lain.
suatu inovasi baru dalam pembelajaran di
Walau demikian, tetap saja keterampilan
kelas.
menulis siswa belum bisa dikatakan baik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan
Masih banyak siswa yang sulit dalam
untuk mangatasi masalah tersebut adalah
menuangkan pikiran dan gagasannya ke
melalui penerapan model pembelajaran. Ada
dalam bentuk tulisan dan masih sulit juga
beberapa model pembelajaran yang dapat
menggunakan EYD, tanda baca, kata dan
digunakan dalam proses belajar megajar,
kalimat yang tepat.
salah satunya ialah model pembelajaran
Berdasarkan hal tersebut, dilakukan
kooperatif. Ada beberapa tipe dari model
diskusi dengan guru bidang studi bahasa
pembelajaran
Indonesia yaitu Bapak Zulkifli S.Pd di SMP
diterapkan, salah satunya ialah tipe round
N 3 Palembayan pada tanggal, 23 Oktober
table atau meja bundar untuk meningkatkan
2014, diperoleh informasi bahwa (1) guru
kerjasama dan keterampilan menulis siswa.
masih mengajar dengan metode yang kurang
Tipe round Table merupakan teknik menulis
bervariasi, (2) saat pembelajaran siswa
dalam model pembelajaran kooperatif yang
kurang berkonsentrasi, (3) keterampilan dan
dikembangkan oleh Spencer Kagan. Tipe 2
kooperatif
yang
dapat
round
table
berperan
ini
dalam
memungkinkan kelompoknya
siswa
memenuhi
segala
kebutuhan
hidupnya.
karena
Dalam era globalisasi sekarang ini, setiap
semuasiswa dalam diskusi satu kelompok
orang dituntut lebih mampu memberdayakan
round table dituntut untuk menyumbangkan
diri
satu atau lebih idenya secara bergiliran.
kehidupan. Sekolah sebagai salah satu
Penggunaan model pembelajaran tipe round
table
ini
diharapkan
dan
kooperatif
dalam
menjalani
tempat tumbuh dan berkembangnya anak
mampu
sangat diharapkan mampu menyediakan
meningkatkan kerja sama dan hasil menulis
situasi dan kondisi yang dibutuhkan anak
siswa karena tipe round table menjamin
secara optimal.
terjadinya partisipasi yang setara di antara
Isjoni (2013: 36) dengan mengutip
anggota kelompok yang menghadapkan
pendapat Harmin, mengatakan kerja sama
siswa pada berbagai sudut pandang dan
antarsiswa dalam kegiatan belajar dapat
gagasan (Barkley, dkk 2012:357).
memberikan berbagai pengalaman. Mereka
Berdasarkan uraian tersebut penulis
lebih
banyak
mendapatkan
kesempatan
tertarik untuk melakukan penelitian di SMP
berbicara, inisiatif, menentukan pilihan dan
N 3 Palembayan dengan judul “Peningkatan
secara umum mengembangkan kebiasaan
Kerja Sama antarsiswa dan Keterampilan
baik. Dengan berkelompok siswa mendapat
Menulis Siswa Kelas VII.5 Melalui Model
kesempatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table
mempraktekkan
di SMP N 3 Palembayan Kabupaten Agam”.
berpartisipasi pada situasi sosial yang
yang
lebih sikap
luas dan
untuk prilaku
bermakna bagi mereka. Siswa tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi juga harus
B. Kajian Teori Suprijono (2010:56) menyatakan kerja
mempelajari
keterampilan,
sama merupakan kebutuhan yang sangat
khusus
penting artinya bagi kelangsungan hidup,
keterampilan kooperatif.
tanpa kerja sama tidak akan ada individu,
tersebut
Keterampilan
keterampilan
dinamakan
kooperatif
dengan
ini
keluarga, organisasi, dan kehidupan bersama
berfungsi untuk melancarkan hubungan
lainnya. Sementara itu, Isjoni (2013:31)
kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja
menyatakan
dapat dibangun dengan membangun tugas
manusia
dalam
hidupnya
ditakdirkan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk
anggota kelompok selama kegiatan.
saling bekerja sama secara interaktif dalam 3
Isjoni pendapat
(2013:
65-66)
Lungdren,
mengutip
telah
menyebutkan
keterampilan-keterampilan
ditetapkan
mendorong
selama
sebelumnya.
partisipasi.
Keenam,
Artinya
setiap
anggota kelompok harus saling memberikan
kooperatif terdiri dari tiga, yaitu:
dorongan atau dukungan agar setiap anggota
(1) Keterampilan Kooperatif Tingkat Awal.
kelompok dapat berpartisipasi mengerjakan
Keterampilan kooperatif tingkat awal
tugas tersebut. Ketujuh, mengundang orang
terdiri dari sembilan aspek. Pertama, ialah
lain.
adanya kesepakatan. Dalam tahap pertama
mendorong partisipasi namun pada tahap ini
ini siswa membuat sebuah kesepakatan.
setiap
Kesepakatan berisi tentang hal-hal atau
anggotanya
tindakan apa saja yang boleh dilakukan
mengeluarkan kontribusinya terhadap tugas
selama bekerja sama, kesepakatan berasal
yang
dari pendapat dan saran setiap anggota
menyelesaikan
kelompok. Kesepakatan ini mereka buat agar
Berarti setiap anggota kelompok harus tepat
proses kerja dalam kelompok berjalan
waktu dalam
mengerjakan
tugas
dengan tertib dan lancar. Kedua, ialah
diberikan
padanya.
Kesembilan,
menghargai kontribusi, pada tahap ini setiap
menghormati perbedaan individu. Dalam
anggota kelompok siap menerima masukan
tahapan ini setiap anggota kelompok harus
ide atau kritik dari anggota lain. Ketiga,
saling
ialah
walaupun mereka berbeda suku, budaya,
mengambil
tugas.Artinya giliran
gilirian
setiap
untuk
kelompoknya.
dan
anggota
berbagi mendapat
mengerjakan
Keempat,
berada
Maksudnya
anggota
ialah
harus
untuk
tengah
sama
meminta
setiap
berbicara
dan
dikerjakan. tugas
menghormati
dengan
Kedelapan,
dalam
waktunya.
setiap
yang
anggotanya
jenis kelamin maupun kepandaian.
tugas
(2) Keterampilan Tingkat Menengah
dalam
Keterampilan
tingkat
ini
sudah
kelompok. Maksudnya ialah selama bekerja
mengarah kepada penghargaan dan simpati
sama mengerjakan tugas seluruh anggota
dari anggota kelompoknya. Pada tingkat ini
kelompok harus tetap berada di tempat.
para
Kelima, berada dalam tugas. Maksud dari
mengungkapkan
berada dalam tugas ialah setiap anggota
cara-cara yang sopan dan santun sehingga
kelompok bertanggung jawab atas tugas
anggota kelompoknya pun dapat menerima
yang
dengan baik. Mereka juga sudah bisa
diberikan
kepadanya
agar
tugas
tersebut selesai sesuai dengan waktu yang
membuat 4
anggota
kelompok ketidaksetujuan
ringkasan
pelajaran
ketika dengan
yang
ia
dapatkan
ketika
bekerja
sama
dan
Menurut Tarigan (2008:22) fungsi
ketegangan dalam kerja sama juga sudah
utama dari menulis adalah sebagai alat
semakin berkurang.
komunikasi yang tidak langsung. Dengan
(3) Keterampilan Tingkat Mahir
menulis kita dapat merasakan dan menikmati
Keterampilan tingkat mahir ini para anggota
kelompok
telah
hubungan-hubungan, memperdalam daya
mampu
tangkap atau persepsi kita, memecahkan
mengerjakan tugasnya secara tekun dan
masalah-masalah
cermat. Sudah bisa memeriksa dengan
menyusun urutan bagi pengalaman. Menulis
cermat hasil tugas kelompoknya, dan sudah
dapat
bisa berkompromi secara baik antaranggota
mengutarakan perasaan dan emosi yang kita
kelompoknya.
rasakan.
Keterampilan-keterampilan tersebut
ditunjukkan
bekerja
sama
khusus
dengan
baik
di
menjadi
Model
agar siswa dapat
yang
suatu
kita
hadapi,
kegiatan
pembelajaran
untuk
kooperatif
berasal dari kata kooperatif yang artinya
dalam
mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan
kelompoknya, seperti menjadi pendengar
saling membantu satu sama lainnya sebagai
yang baik. Selama kerja kelompok tugas
satu kelompok atau satu tim. Terdapat
para anggota kelompok ialah mencapai
beberapa
yang
dapat
ketuntasan tugasnya (Isjoni, 2013: 17).
diterapkan. Salah satu ialah tipe
round
variasi
model
Menurut Semi (2003:2) menulis atau
table, pembelajaran tipe round table ini
mengarang pada hakikatnya merupakan
sering juga disebut dengan pembelajaran
pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam
keliling
bentuk
Menurut Barkley, dkk (2012: 357) tipe
lambang-lambang
bahasa
tulis.
kelompok
bundar.
round
mengatakan
kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa dengan
merupakan
suatu
merupakan
meja
Senada dengan Semi, Tarigan (2008:3) menulis
table
atau
keterampilan berbahasa yang dipergunakan
membentuk
meja
untuk berkomunikasi secara tidak langsung,
melingkar.
Secara
tidak secara tatap muka dengan orang lain
merespon dengan menuliskan satu atau dua
sehingga dalam kegiatan menulis seorang
kata atau frasa sebelum menyerahkan kertas
penulis haruslah terampil memanfaatkan
kepada siswa lain yang melakukan hal yang
grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata.
sama.
5
bundar
pembelajaran
atau
duduk
bergiliran,
siswa
dan menetapkan kompetensi inti, kompetensi
C. Metodologi Jenis penelitian ini adalah penelitian
dasar, indikator, dan materi pembelajaran
tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan
yang akan disampaikan kepada siswa dengan
kelas merupakan suatu perencanaan terhadap
menggunakan
kegiatan belajar dengan sebuah tindakan,
kooperatif tipe round table, (2) membuat
yang sengaja dimunculkan oleh guru yang
rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
dilakukan oleh siswa di dalam sebuah kelas
model pembelajaran kooperatif tipe round
(Arikunto dkk, 2008:3). Penelitian tindakan
table,
kelas (PTK)
terdiri dari empat tahapan
penelitian, instrumen yang digunakan berupa
yaitu, merancang, melaksanakan, mengamati
tes dan lembar observasi untuk mengamati
dan merefleksi.
kerja sama antar siswa dan keterampilan
Penelitian ini dilaksanakan di SMP
(3)
model
pembelajaran
mempersiapkan
instrumen
menulis siswa, dan (4) menyusun jadwal
Negeri 3 Palembayan yang beralamat di
pelaksanaan tindakan.
jalan Jorong Koto Alam, Kenagarian Salareh
Pada
tahap
pelaksanaan
peneliti
Aia Kecamatan Palembayan Kabupaten
bertindak sebagai pelaksana dan guru bahasa
Agam. Sebagai subjek dalam penelitian ini
Indonesia sebagai pengamat atau observer.
ialah siswa kelas VII.5 SMP Negeri 3
Peneliti melaksanakan pembelajaran menulis
Pelembayan yang terdaftar pada Semester
melalui model pembelajaran kooperatif tipe
genap tahun pelajaran 2014/2015. Siswa di
round table sesuai dengan perencanaan yang
kelas VII.5 berjumlah 23 orang, yang terdiri
telah disusun.
dari 8 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa
perempuan.
dilaksanakan
pada
Penelitian bulan
April
Pada tahap pengamatan dilakukan
ini
pengumpulan data kerja sama antarsiswa dan
2015.
kemampuan menulis siswa dalam proses
Penentuan waktu penelitian mengacu pada
belajar
kalender
dengan
kooperatif tipe round table. Selanjutnya,
menyesuaikan materi pembelajaran Semester
tahapan refleksi dilakukan ketika peneliti
2
telah selesai melakukan tindakan. Dalam
yang
akademik
akan
sekolah
diteliti
pada
Penelitian
Tindakan Kelas ini.
tahap
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan
yaitu:
(1)
membaca
melalui
ini
peneliti
model
dan
pembelajaran
guru
sebagai
kolabolator melakukan evaluasi terhadap
dan
tindakan yang telah dilakukan kegunannya
memahami kurikulum kelas VII Semester 2 6
agar
mengadakan
perbaikan
dan
sangat baik. Siswa sudah sangat
penyempurnaan pada siklus berikutnya.
baik
menanggapi
pembelajaran
Pada penelitian ini terdapat dua pokok
yang disampaikan oleh guru.
data yang akan dianalis yaitu data proses dan
c. Hasil Kerja Sama antarsiswa
data
hasil
dalam
proses
pembelajaran
Berdasarkan analisis lembar
menulis. Data proses berkaitan dengan kerja
observasi kerja sama antarsiswa
sama antarsiswa dan aktivitas guru selama
yang
pembelajaran yang dinilai pada lembar
keterampilan kooperatif, diketahui
observasi. Sedangkan data hasil yaitu data
rata-rata kerja sama antarsiswa
yang berhubungan dengan hasil belajar
78.8 dengan nilai tertinggi 93 dan
siswa dalam keterampilan menulis yang
nilai
dilakukan dengan tes menulis.
disimpulkan kerja sama antarsiswa
D. Hasil dan Pembahasan
sudah berkualifikasi baik walau
1.
Siklus I
masih ada siswa yang belum
a. Hasil Pengamatan Guru
mencapai indikator keberhasilan
Berdasarkan analisis lembar observasi
kegiatan
guru
proses
pembelajaran
tindakan
peneliti
persentase
berada
81,81%
diambil
dari
terendah
indikator
67.
Dapat
kerja sama antarsiswa yang sudah
pada
ditentukan yaitu 70.
terlihat
d. Hasil Belajar Siswa
pada
Berdasarkan
analisis
nilai
dengan
keterampilan menulis siswa pada
kualifikasi sangat baik. Aktivitas
siklus I diperoleh gambaran bahwa
yang
keterampilan
direncanakan
telah
seluruh
indikator
dilaksanakan dengan sangat baik
yaitu, 1 orang siswa yang mencapai
dan
kualifikasi
sesuai
dengan
yang
diharapkan.
3
orang
siswa mencapai kualifikasi baik
b. Hasil Pengamatan Siswa
sekali,
Berdasarkan analisis lembar observasi
sempurna,
kegiatan
orang
siswa
yang
mencapai kualifikasi baik, 10 orang
pada
siswa mencapai kualifikasi lebih
proses pembelajaran terlihat bahwa
dari cukup, 2 orang siswa mencapai
aktivitas
pada
kualifikasi cukup, dan 1 orang
persentase 82% dengan kualifikasi
mencapai kualifikasi hampir cukup.
siswa
siswa
4
berada
7
Berdasarkan hal tersebut dapat
yang sudah direncanakan dapat
dilihat
dilaksanakan sesuai dengan yang
bahwa
rata-rata
keterampilan menulis siswa pada
diharapkan
siklus I secara umum berada pada
perencanaan.
kualifikasi baik. Hal ini dapat
Kriteria
Minimum
(KKM)
Berdasarkan analisis lembar
Ketuntasan pada
observasi
mata
kegiatan
siswa
pada
proses pembelajaran terlihat bahwa
pelajaran bahasa Indonesia di SMP
aktivitas
Negeri 3 Palembayan yaitu nilai
persentase 86% dengan kualifikasi
70, namun masih ada 10 orang
sangat baik karena aktivitas yang
siswa yang belum mencapai nilai
dilakukan
KKM.
pembelajaran berlangsung sudah
Berdasarkan
hasil
menulis
siswa
berada
siswa
pada
selama
sesuai dengan yang diharapkan.
siswa dan analisis data maka dalam
Siswa sudah
penelitian
pembelajaran dengan baik sekali.
tindakan
kelas
pada
siklus I ini diperoleh gambaran bahwa
rata-rata
keterampilan melalui
2.
tahap
b. Hasil Pengamatan Siswa
dilihat dari 11 orang siswa sudah mencapai
pada
hasil
belajar
menulis
siswa
model
mengikuti proses
c. Hasil Kerja Sama Antarsiswa Berdasarkan
hasil
analisis
kerja sama antarsiswa diketahui
pembelajaran
bahwa
rata-rata
kerja
sama
kooperatif tipe round table sudah
antarsiswa bahwa pada siklus II
berkualifikasi baik dengan nilai
adalah 89.1 dengan nilai tertinggi
rata-rata siswa adalah 70,2.
96 dan nilai terendah 81. Proses kerja sama antarsiswa siklus II
Siklus II a. Hasil Pengamatan Guru
mengalami
Berdasarkan analisis lembar observasi
peningkatan dari siklus I. Setiap indikator mengalami peningkatan,
proses pembelajaran terlihat bahwa
indikator dengan nilai tertinggi
tindakan
ialah
peneliti
guru
atau
pada
persentase
kegiatan
perubahan
berada
86,08%
pada dengan
indikator
menggunakan
kualifikasi sangat baik. Aktivitas
1
kesepakatan
yaitu dan
indikator 8 yaitu menyelesaikan 8
tugas tepat waktu, dalam proses
pada siklus II ini diperoleh
bekerja
gambaran bahwa rata-rata hasil
sama
siswa
telah
menjalankan keterampilan bekerja
belajar
keterampilan
sama dengan kualifikasi yang baik
siswa
melalui
sesuai dengan yang diharapkan
pembelajaran
dalam penelitian ini
round table sudah berkualifikasi
d. Hasil Belajar Siswa
baik sekali dengan nilai rata-rata
Berdasarkan
analisis
nilai
I
kooperatif
tipe
E. Kesimpulan
gambaran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
seluruh
disimpulkan hal sebagai berikut: Pertama,
indikator yaitu, 6 orang siswa
model pembelajaran kooperatif tipe round
yang
table memberikan pengaruh yang baik
bahwa
diperoleh
model
siswa adalah 85,86.
keterampilan menulis siswa pada siklus
menulis
keterampilan
mencapai
sempurna,
11
kualifikasi orang
siswa
terhadap pembelajaran keterampilan menulis
mencapai kualifikasi baik sekali,
siswa.
dan 6 orang siswa yang mencapai
kooperatif
kualifikasi baik.
meningkatkan kerja sama antarsiswa siswa
Berdasarkan
Penerapan tipe
model round
pembelajaran table
dapat
hal tersebut dapat dilihat bahwa
kelas VII.5 SMP Negeri 3 Palembayan
rata-rata keterampilan menulis
Kabupaten Agam. Kerja sama antarsiswa
siswa pada siklus II secara umum
kelas VII.5 SMP Negeri 3 Palembayan
berada
baik
Kabupaten Agam melalui penerapan model
sekali. Hal ini dapat dilihat dari
pembelajaran kooperatif tipe round table
23 orang siswa sudah lebih
dalam pembelajaran menulis menjadi lebih
mencapai
Ketuntasan
baik Pada siklus I persentase rata-rata kerja
Minimum (KKM) pada mata
sama antarsiswa yaitu 78,8% dan meningkat
pelajaran bahasa Indonesia di
pada siklus II dengan persentase rata-rata
SMP Negeri 3 Palembayan yaitu
89,1% (meningkat 10,3%)
pada
kualifikasi
Kriteria
70. Berdasarkan
hasil
menulis
Kedua,
hasil
belajar
keterampilan
siswa dan analisis data maka
menulis yang dilakukan pada siklus I dengan
dalam penelitian tindakan kelas
nilai rata-rata 70,2 yang berada pada 9
kualifikasi baik, sedangkan pada siklus II
Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.
nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 85,86 yang berada pada kualifikasi baik
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 15.66. Secara umum
Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
hasil belajar dari siswa kelas VII.5 SMP Negeri 3 Palembayan Kabupaten Agam telah tercapai peningkatan sesuai dengan yang diharapkan yaitu telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu 70.
F. Ucapan Terima Kasih Ucapan
terima
kasih
disampaikan
peneliti kepada Bapak Dr. Hasnul Fikri, M.Pd, sebagai pembimbing satu dan Ibu Dra.
Hj.
Syofiani,
M.Pd
sebagai
pembimbing dua yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran, motivasi, dan membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi., dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Barkley, Elizabert E., dkk. 2012. Collaborative Learning Technique: Bandung: Nusa Media. Isjoni. 2013. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
10
11