JIK Vol. I No.16 Mei 2014: 781 – 785 e-ISSN: 2527-7170
Pengaruh Faktor Pengetahuan, Sikap dan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal Pada Kinerja Bidan Dalam Pertolongan Persalinan Normal Suatu Studi Eksploratif di Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah Lisda W. Longgupa1) Abstrak: Pengetahuan dan sikap profesional penolong persalinan sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja yang baik apalagi bila didukung oleh pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menolong persalinan. Asuhan Persalinan Normal (APN) merupakan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan bidan dalam menolong persalinan normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor pengetahuan, sikap dan pelatihan APN terhadap kinerja bidan. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional yang dilaksanakan di tiga rumah sakit dan lima puskesmas rawat inap di Kota Palu sejak Februari sampai April 2011. Sampel diambil secara acak sederhana sebanyak 104 sampel. Analisis data penelitian secara bivariabel menggunakan uji Chi-square dan rank Spearman dan secara multivariabel menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil yang diperoleh bahwa pengetahuan bidan dan pelatihan APN berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bidan (p<0,05), faktor sikap tidak berpengaruh terhadap kinerja bidan (p>0,05). Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan bahwa pelatihan APN dan umur mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bidan. Pelatihan APN merupakan variabel yang paling besar berpengaruh positif terhadap kinerja bidan dalam pertolongan persalinan normal (RP 95%/CI = 8,812 (3,340-23,246). Disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kinerja bidan dalam pertolongan persalinan normal perlu ditunjang oleh faktor pengetahuan yang baik dan pernah mengikuti pelatihan APN. Pelatihan APN mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap peningkatan kinerja bidan dalam pertolongan persalinan normal di Kota Palu. Kata kunci: Kinerja bidan, Pengetahuan, Pelatihan APN, Sikap
PENDAHULUAN
Angka kejadian mortalitas dan morbiditas
mencapai 80%,
namun angka ini tidak
berbanding
dengan
lurus
jumlah
Angka
ibu dan perinatal di Indonesia berkaitan dengan
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
pertolongan persalinan yang dilakukan oleh
(AKB).
tenaga kesehatan sebanyak 65 sampai 75%. Hal
Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
ini disebabkan oleh pertolongan persalinan yang
mengetahui pengaruh faktor pengetahuan, sikap
tidak aman dan bersih (Dep Kes RI, 2008 &
dan pelatihan APN terhadap kinerja bidan.
BPS, 2008). Salah satu
upaya
pemerintah
SUBJEK DAN METODE
untuk
meningkatkan profesionalisme bidan sebagai
Penelitian ini dilakukan dengan rancangan
ujung tombak dalam pertolongan persalinan
cross sectional. Penelitian dilakukan di Kota
normal adalah mengadakan pelatihan Asuhan
Palu Propinsi Sulawesi Tengah dari bulan
Persalinan Normal (APN) (Kepmenkes, 2003,
Februari sampai dengan April 2011. Populasi adalah seluruh bidan yang ada
Depkes, 2009). Di Propinsi Sulawesi Tengah pertolongan
di Kota Palu, sedangkan sampel adalah seluruh
persalinan oleh petugas kesehatan yang terampil
bidan yang bertugas di kamar bersalin yang ada
serta profesional hingga tahun 2009 sudah
di rumah sakit dan puskesmas rawat inap yang
khususnya
Kota
Palu
jumlah
ada di Kota Palu, dengan kriteria inklusi: bidan
781
JIK Vol. I No.16 Mei 2014: 781 – 785 e-ISSN: 2527-7170
yang rutin melakukan pertolongan persalinan
mencari faktor yang paling berpengaruh diantara
dan lulusan D-3 Kebidanan. Kriteria eksklusi
variabel bebas.
adalah
HASIL PENELITIAN
bidan
yang
menduduki
jabatan
Data dalam penelitian ini adalah hasil
manajerial dan bidan yang sedang melanjutkan
kuesioner yang disebarkan kepada 104 bidan.
pendidikan.
Data responden berdasarkan karakteristik umur
Instrumen penelitian adalah kuesioner dan
dan masa kerja disajikan dalam tabel berikut
daftar tilik penilaian kinerja bidan dalam pertolongan
persalinan
normal.
Tabel 1 Karakteristik Responden
(Perlu
ditambahkan cara pengumpulan data untuk
KaraKarakteristik
variabel pengetahuan dan sikap serta kriteria
Jumlah
Umur (tahun) a. <25 b. 25-30 c. >30 Masa kerja (tahun) a. < 10 b. ≥ 10
obyektifnya) Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis rank Spearman untuk mengetahui korelasi pengetahuan, sikap dan pelatihan APN
Pengaruh
pada kinerja bidan dan analisis regresi logistik
karakteristik
%
18 34 52
17,3 32,7 50
66 38
63,5 36,5
responden
yaitu
faktor umur dan masa kerja terhadap kinerja
ganda untuk melihat pengaruh variabel bebas
bidan disajikan dalam tabel.2
yaitu pengetahuan, sikap dan pelatihan APN
sebagai
berikut:
pada variabel terikat yaitu kinerja bidan serta
Tabel 2 Pengaruh Umur dan Masa Kerja pada Kinerja Bidan dalam Pertolongan Persalinan Normal Kinerja Variabel
Tidak kompeten fi %
Umur (tahun)*) 21-30 >30 Masa Kerja (tahun) <10 ≥10 Keterangan: X2 : Uji Chi Kuadrat
Kompeten fi
%
X2
Nilai p
39 19
75 36,5
13 33
25 63,5
15,592
< 0,001
43 15
65,2 39,5
23 23
34,8 60,5
6,446
0,011
*) : pada pembagian kelompok umur ada penggabungan umur <25 dan 25-30 tahun karena ada data dalam sel <5 Tabel 3 Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Pelatihan APN pada Kinerja Bidan Dalam Pertolongan Persalinan Normal Variabel Pengetahuan Rendah Tinggi Sikap Tidak Baik Baik Pelatihan APN Belum ikut Sudah ikut
Kinerja Tidak kompeten fi %
Kompeten fi %
41 17
66,1 40,5
21 25
33,9 59,5
6,680
0,010
29 29
55,8 55,8
23 23
44,2 44,2
0,000
1,000
43 15
82,7 28,8
9 37
17,3 71,2
30,561
0,001
782
X2
Nilai p
JIK Vol. I No.16 Mei 2014: 781 – 785 e-ISSN: 2527-7170
Korelasi
antara
variabel
independen
dengan nilai p<0,05. Variabel yang paling
(pengetahuan, sikap dan pelatihan APN) dan
berpengaruh adalah variabel pelatihan APN
variabel perancu (umur dan masa kerja) dengan
dengan nilai p<0,001 (RP (95%/CI) = 8,812
variabel dependen (kinerja bidan) disajikan
(3,340 – 23,426).
dalam tabel berikut: PEMBAHASAN
Tabel 4 Korelasi antara Pengetahuan, Sikap, Pelatihan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
APN, Umur dan Masa Kerja dengan Kinerja Bidan
gambaran bahwa faktor pernah mengikuti
Dalam Pertolongan Persalinan Normal Korelasi antar
rs
Nilai p
0,222
0,023
pelatihan APN memberikan kontribusi terhadap
Variabel Pengetahuan dengan
peningkatan kinerja bidan . Hasil ini didukung oleh teori bahwa pelatihan merupakan proses
kinerja Sikap dengan kinerja
0,100
0,311
pendidikan jangka pendek yang menggunakan
Pelatihan APN dengan
0,50*
<0,001
prosedur sistematis dan terorganisasi sehingga
Umur dengan kinerja
0,364
<0,001
Masa kerja dengan
0,317
0,001
kinerja
peserta
pelatihan
akan
mendapatkan
pengetahuan untuk tujuan tertentu (Dharma, 2009 & Hariandja, 2010).
kinerja
Hasil penelitian oleh Wattimena (2008)
Keterangan:rs: koefisien korelasi rank Spearman *): koefisien korelasi Eta
menjelaskan bahwa pelatihan APN sebagai salah
Hasil analisis multivariabel regresi logistik
satu pendidikan non formal menjadi salah satu
ganda disajikan pada tabel berikut ini:
cara yang dapat diberikan kepada bidan untuk
Tabel 5 Analisis Regresi Logistik Ganda Pengaruh
meningkatkan pengetahuannya. Semakin tinggi
Pengetahuan, Sikap, Umur dan Masa Kerja pada
pengetahuan seseorang diharapkan semakin baik
Kinerja Bidan Variabel
Koef β
SEβ
Nilai p
hasil kerja yang ditampilkan.
RP CI
Menurut Depkes RI (2000), seorang
(95% CI) Model awal
penolong
persalinan
harus
mendapatkan
Pelatihan APN
2,270
0,576
<0,001
9,675
Umur
1,322
0,758
0,081
3,750
Masa kerja
-0252
0,764
0,741
0,777
Pengetahuan
-0,214
0,567
0,706
0,808
bimbingan langsung dan kesempatan untuk
Konstanta
-6,156
1,486
<0,001
0,002
mempraktikkan keterampilannya pada praktik
Pelatihan APN
2,176
0,495
<0,001
8,812
Umur
1,124
0,490
0,022
3,076
Konstanta
-6,423
1,403
<0,001
0,002
pernyataan tersebut adalah pelatihan APN yang
Hasil analisis regresi logistik ganda
merupakan bentuk penambahan knowledge, skill
kualifikasi sebagai tenaga pelaksana pertolongan persalinan
Model akhir
menunjukkan
melalui
serangkaian
pelatihan,
yang sesungguhnya. Salah satu bentuk dari
terdapat
dua
variabel
serangkaian pelatihan yang dimaksudkan pada
dan attitude bidan. Merujuk pada teori dan hasil
yang
berpengaruh secara signifikan dengan kinerja
penelitian
bidan dalam pertolongan persalinan normal
pengetahuan terhadap
yaitu variabel pelatihan APN dan umur bidan
disimpulkan
783
berkaitan
bahwa
dengan
pengaruh
kinerja bidan dapat semakin
baik
tingkat
JIK Vol. I No.16 Mei 2014: 781 – 785 e-ISSN: 2527-7170
pengetahuan bidan semakin baik juga kinerja
dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi
bidan dalam melakukan pertolongan persalinan
bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang
normal.
terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi
Hasil analisis sikap pada kinerja bidan
yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan
menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan
dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada
antara sikap bidan terhadap kinerjanya dalam
tingkat optimal. Hasil analisis dalam penelitian
melakukan pertolongan persalinan normal. Pada
ini menunjukkan ada pengaruh signifikan antara
penelitian ini sikap yang diukur adalah sikap
pelatihan APN terhadap kinerja bidan.
profesional bidan. Sikap profesional bidan
Adanya
adalah sikap yang harus dimiliki oleh bidan
meningkatkan
dalam tugasnya sehari-hari. Sikap bidan dalam
pertolongan
penelitian
terhadap
disebabkan karena saat pelatihan terjadi proses
normal
pembelajaran baik teori maupun praktik, dengan
mempunyai peran penting terhadap
belajar maka seseorang dapat berpikir sistematis
penyelenggaraan program pelayanan persalinan
dan sequential sehingga menjadi dasar untuk
normal.
bekerja dengan baik dan sesuai standar.
ini
tidak
berpengaruh
pelaksanaan pertolongan persalinan tetapi
Dalam penelitian ini didapatkan beberapa
pelatihan
APN
dapat
keterampilan
bidan
dalam
persalinan
normal.
Hal
ini
Menurut Hundley (2007) latihan akan
hal yang tidak sesuai dengan sikap profesional
membentuk
bidan dalam pertolongan persalinan normal
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan
berdasarkan
untuk
kuesioner
diantaranya
dasar
dengan
memperbaiki
menambah
prestasi
atau
pendokumentasian dengan partograf dilakukan
mengembangkan potensi bidan untuk masa yang
setelah proses persalinan selesai, informasi atau
akan datang. Pelatihan mampu
penjelasan
keadaan
tentang
keadaan
klien
keluarga tidak diberikan kecuali
kepada
sehingga
menjadi
mengubah
menguntungkan
bila klien
misalnya dengan pelatihan seseorang dapat
dalam keadaan patologis, prinsip pencegahan
melakukan hal-hal yang belum bisa dilakukan
infeksi tidak dilakukan dengan baik misalnya
atau melakukan perubahan tanggung jawab. Hal
dengan membiarkan alat-alat dalam keadaan
ini ditunjang dengan pendapat
terbuka, asuhan sayang ibu tidak diterapkan
(2005)
dengan
mekanisme seseorang yang dapat melakukan
baik
misalnya
dukungan
dan
pendampingan kepada ibu tidak dilakukan.
akan
menambah
keyakinan
keterampilan
merupakan
sesuatu dengan benar dan secara otomatis sudah
Idealnya bidan yang sudah mengikuti pelatihan
bahwa
Notoadmojo
merupakan kebiasaan dan adaptasi suatu praktik
dan
atau tindakan yang sudah berkembang dengan
pengetahuan sehingga akan merubah sikap bidan
baik
dan
melakukan
dalam praktik penatalaksanaan pertolongan
mengurangi
kebenaran
persalinan yang sesuai standar.
Menurut teori bahwa pelatihan adalah suatu
modifikasi tindakan
tanpa tersebut.
Pelatihan APN merupakan pelatihan yang
bagian pendidikan yang menyangkut proses
bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup
belajar untuk memperoleh dan meningkatkan
784
JIK Vol. I No.16 Mei 2014: 781 – 785 e-ISSN: 2527-7170
Agustus 2010]. Tersedia dari http://bacaanluar17.blogspot.com/2009/05 /keputusan-menteri-kesehatan-ri-html. Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan Indonesia.2009. Profil kesehatan 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan. Hariandja MTE. 2009. Manajemen sumber daya manusia: pengadaan, pengembangan, pengkompensasian dan peningkatan produktivitas pegawai. Jakarta: Grasindo. Dharma S. 2009. Manajemen kinerja: falsafah teori dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wattimena M. 2008. Analisis penerapan standar asuhan persalinan normal oleh bidan di rumah sakit umum daerah Kabupaten Sorong Papua Barat. Jurnal Manajemen Kesehatan. Vol. 01(5). Departemen Kesehatan RI.2000. Standar pelayanan kebidanan. Jakarta: Depeks RI. Hundley VA, et al. 2007. Midwives competence: is it affected by working in a rural location? Rural and Remote Health. Vol. 7: 1-13. Notoatmodjo S. 2005. Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Cetakan pertama. Jakarta: Rineka Cipta.
keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. Pentingnya bidan mengikuti pelatihan APN karena pelatihan APN merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
melalui
peningkatan
keterampilan bidan dengan penetapan standar pelayanan
APN
dan
pelatihan
untuk
penerapannya. Pada pelatihan APN, peserta latih harus menguasai pengetahuan dan keterampilan yang
telah
distandarkan
sehingga
mampu
memberikan asuhan persalinan yang aman dan bersih serta mencegah terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir, baik disetiap tahapan persalinan, kelahiran bayi maupun pada masa nifas. KESIMPULAN DAN SARAN
Harapan minimal dari penelitian ini diperoleh
rujukan
agar
dapat
menjadi
pembanding penelitian lainnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh faktor pengetahuan dan pelatihan APN terhadap kinerja bidan dalam pertolongan persalinan normal dan pelatihan APN merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja bidan. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. 2008. Buku acuan pelatihan klinik asuhan persalinan normal: asuhan esensial pencegahan dan penganggulangan segera komplikasi persalinan dan bayi baru lahir. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Badan Pusat Statistik Indonesia.2008. Survei demografi dan kesehatan Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Kepmenkes no. 1457/Menkes/SK/X/2003. Standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota. [diunduh 20
785
