FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN PEMERINTAH DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL PADA SKPD PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN
LILINA NOVIANTY SARI 110462201100 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan. Jenis data adalah data primer. Metode pengambilan sampel menggunakan Rumus Slovin. Pengumpulan data menggunakan survei kuesioner kepada 38 SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan hanya dibagian keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi secara simultan berpengaruh positif terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. Variabel Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia secara parsial berpengaruh secara signifikan, tetapi Sarana Prasarana dan Sistem Informasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini juga mengemukakan bahwa variabel independen mampu mempengaruhi kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual hanya sebesar 72.4%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti didalam penelitian ini. Kata Kunci : Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual . PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 masih bersifat sementara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36 ayat (1)
1 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 perlu diganti. Selain mengubah basis SAP dari kas menuju akrual menjadi akrual, Peraturan Pemerintah ini mendelegasikan perubahan terhadap PSAP diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Perubahan terhadap PSAP tersebut dapat dilakukan sesuai dengan dinamika pengelolaan keuangan Negara. Meskipun demikian, pernyiapan pernyataan SAP oleh KSAP tetap harus melalui proses baku penyusunan SAP dan mendapat pertimbangan dari BPK. Keberhasilan atau kegagalan penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintahan tidak lepas dari peran satuan kerja dan pengaruh dari faktor-faktor yang ada pada satuan kerja tersebut. Faktor organisasional seperti sarana prasarana dan sistem informasi juga faktor kesiapan sumber daya manusia serta komitmen. Pemerintah Kabupaten Bintan merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang pada akhirnya akan menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual. Strategi penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual secara bertahap yang menyebabkan perlunya penyesuaian kembali dengan baik karena konsep akuntansi akrual di lingkungan pemerintah masih sangat baru, dan juga amanat Undang-Undang agar pemerintah segera menggunakan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual harus dilaksanakan selambat-lambatnya tahun 2016. Meskipun dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bintan sendiri telah mampu menghasilkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk tahun anggaran 2013 namun masih ada kelemahan dalam Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang bisa saja di akibatkan oleh kesiapan sumber daya manusia dan sarana pra-sarana. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut : 1. Apakah komitmen berpengaruh secara parsial terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan? 2. Apakah kesiapan sumber daya manusia berpengaruh secara parsial terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan? 3. Apakah sarana prasarana berpengaruh secara parsial terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan? 4. Apakah sistem informasi berpengaruh secara parsial terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan?
2 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
5. Apakah komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan sistem informasi berpengaruh secara simultan terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan? Tujuan Penelitian Sesuai permasalah diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh komitmen secara parsial terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan. 2. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan sumber daya manusia secara parsial terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan. 3. Untuk mengetahui pengaruh sarana prasarana secara parsial terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan. 4. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi secara parsial terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan. 5. Untuk mengetahui pengaruh komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan sistem informasi secara simultan terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kajian Pustaka Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual adalah standar akuntansi pemerintah yang mengakui pendapatan, beban, asset, utang dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengaui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 terdapat empat karakteristik penerapan standar akuntansi pemerintahan: 1. Relevan a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value) b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value) c. Tepat waktu d. Lengkap 2. Andal
3 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
a. Penyajian jujur b. Dapat diverifikasi (verifiability) c. Netralitas 3. Dapat dibandingkan 4. Dapat dipahami Komitmen Sopiah (2008:155) mengemukakan Komitmen Organisasional adalah keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi. Kesiapan Sumber Daya Manusia Menurut Slameto (2010) Kesiapan Sumber Daya Manusia adalah kondisi yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi karena sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi. Sarana Prasarana Menurut Febiani (2014) Sarana Prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan untuk tercapainya visi dan misi, karena apabila sarana prasarana tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Sistem Informasi Menurut Turban, Potter dan Rainer (2006) Sistem Informasi adalah proses menjalankan fungsi, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Pengembangan Hipotesis Komitmen berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan Komitmen adalah keinginan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi (Sopiah, 2008:155). Penelitian yang dilakukan oleh Febiani (2014) dan Sulani (2009) menunjukan terdapat hubungan yang positif dan signifikan terhadap komitmen dengan kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas peneliti menduga bahwa: H1 : Diduga komitmen berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
4 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Kesiapan Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan Menurut Kharis (2010), Kesiapan Sumber Daya Manusia adalah kemampuan sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang cukup memadai. Sulani (2009) mengemukakan bahwa sumber daya manusia berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kesiapan SAP berbasis akrual. Sedangkan Adventana (2014) mengemukakan bahwa variabel sumber daya manuia berpengaruh positif terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas peneliti menduga bahwa: H2 : Diduga kesiapan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
Sarana Prasarana berpengaruh terhadap terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan Sarana prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan untuk tercapainya visi dan misi (Febiani, 2014). Ketersediaan sarana prasarana yang tepat akan mendukung terwujudnya penerapan standar akuntansi pemerintah yang efektif. Penelitian Febiani (2014) mengemukakan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana berpengaruh secara positif dan signifikan. Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas peneliti menduga bahwa: H3 : Diduga sarana prasarana berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
Sistem Informasi berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan Menurut Turban, Rainer dan Potter (2006:49) mendefinisikan sistem informasi merupakan proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Berdasarkan hasil penelitian Adventana (2014) menyebutkan bahwa teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas peneliti menduga bahwa: H4 : Diduga sistem Informasi berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
5 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan Berdasarkan dugaan seluruh hipotesis secara parsial berpengaruh positif, maka dapat dikatakan bahwa secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan hipotesis sebagai penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel merupakan penjelasan mengenai pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur dan parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel Dependen (Y) Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual adalah standar akuntansi pemerintah yang mengakui pendapatan, beban, asset, utang dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD.
Variabel Independen (X) 1. Komitmen (X1) Menurut Sopiah (2008), Komitmen Organisasi adalah keinginan anggota untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi 2. Kesiapan Sumber Daya Manusia (X2) Menurut Slameto (2010), Kesiapan Sumber Daya Manusia adalah kondisi yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi karena sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi.
6 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
3. Sarana Prasarana (X3) Menurut Febiani (2014), Sarana prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan untuk tercapainya visi dan misi, karena apabila sarana dan prasarana tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. 4. Sistem Informasi (X4) Sistem informasi adalah proses menjalankan fungsi, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu (Turban, Potter dan Rainer, 2006) Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2013:115), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten yang terdiri atas 38 SKPD hanya dibagian keuangan berjumlah 108.
Sampel penelitian Teknik penarikan sampel dari populasi ini adalah dengan menggunakan rumus slovin. Menurut Noor (2013), Cara menentukan jumlah elemen/anggota sampel dari suatu populasi dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut : N n= 1 + (N x e²)
Dimana : n = Jumlah elemen/anggota sampel N = Jumlah elemen/anggota populasi e = Error level (tingkat kesalahan) (catatan : umumnya digunakan 1% atau 0.01, 5% atau 0,05, dan 10% atau 0,1) (catatan dapat dipilih oleh peneliti) 108 n= 1 + (118 x 5%)²
7 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
n = 85 Responden Pengukuran Variabel Masing-masing variabel diukur dengan model Skala Likert (1-5) yaitu mengukur suatu sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap pernyataan yang diajukan. Statistik Deskriptif Menurut Ghozali (2013:19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewnee (kemencengan distribusi). Uji Kualitas Data Uji kualitas data dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. a. Uji Validitas Menurut Ghozali (2006:45) uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas ini menunjukan ketepatan atau kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya dan dikatakan valid suatu pernyataan dalam kuesioner yang kita buat apabila ia dapat mengukur apa yang hendak diukur. b. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2006:41) uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau kontruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Menurut Ghozali (2006:110) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal.
Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali (2006:91) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah varaibel bebas yang nilai korelasinya antar sesama variabel bebas lain sama dengan nol.
8 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2006:105) uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Erlina, 2011:106). Uji Regresi Linear Berganda Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Adapun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut (Priyatno, 2012:127): 𝑌=𝛼+𝛽1𝑋1+𝛽2𝑋2+ 𝛽3𝑋3+ 𝛽4𝑋4+ 𝑒
Pengujian Hipotesis Uji F (Uji Simultan) Menurut Priyatno (2012), uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Prosedur pengujiannya sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative H0 : b1 = b2 = b3 = 0 Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan sistem informasi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan sistem informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual. 2. Menentukan taraf signifikansi Taraf signifikansi menggunakan 0.05 3. Menentukan F hitung dan F tabel Nilai F tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0.05 df1=k1 df2=n-k (k adalah jumlah variabel) 4. Pengambilan keputusan F hitung ≤ F tabel jadi Ho diterima F hitung ˃F tabel jadi Ho ditolak Pengambilan keputusan berdasar signifikansi adalah sebagai berikut : Signifikansi ˃ 0.05 jadi Ho diterima Signifikansi ≤ 0.05 jadi Ho ditolak
9 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Uji t (Uji Parsial) Menurut Priyatno (2012), Uji T digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Prosedur pengujiannya sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative H0 : b1 = 0 Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan sistem informasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Ha : b1 ≠ 0 Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan sistem informasi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual. 2. Menentukan taraf signifikansi Taraf signifikansi menggunakan 0.05 3. Menentukan T hitung dan T tabel Nilai T tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0.05/2 = 0.025 (uji 2 sisi) df1=n-k-1 df2=n-k (k adalah jumlah variabel) 4. Pengambilan keputusan T hitung ≤ T tabel atau –T hitung ≥ -T tabel jadi Ho diterima T hitung ˃ T tabel atau –T hitung ˂ -T tabel jadi H0 ditolak Pengambilan keputusan berdasar signifikansi adalah sebagai berikut : Signifikansi ˃ 0.05 jadi Ho diterima Signifikansi ≤ 0.05 jadi Ho ditolak
Koefisien Determinasi (R²) Menurut Priyatno (2012:55), Koefisien determinasi (R²) adalah untuk mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen (komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana, dan sistem informasi) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Responden dalam penelitian ini populasi yang terdapat dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai bagian keuangan. Kuesioner yang dapat digunakan hanya 75 Kuesioner. Kuesioner yang tidak dapat digunakan yaitu 10 Kuesioner karena data tidak lengkap.
10 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Jenis Kelamin Responden Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Persentase
Perempuan
36
48%
Laki-Laki
39
52%
Total
43
100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin Laki-Laki yaitu sebanyak 39 orang atau 52% dan sisanya berjenis kelamin Perempuan sebanyak 36 orang atau 48% Umur Responden Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia Usia
Jumlah Responden
Persentase
< 25
8
10.66%
26 s/d 30
15
20%
31 s/d 35
22
29.34%
36 s/d 40
6
8%
41 Keatas
24
32%
Total
75
100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berumur 31 s/d 35 tahun. Umur paling kecil yaitu < 25 tahun dan yang paling besar yaitu 41 tahun keatas. Lama Bekerja Responden Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja
Jumlah Responden
Persentase
< 3 Tahun
11
14.66%
4-6 Tahun
17
22.67%
7-10 Tahun
21
28%
>11 Tahun
26
34.67%
Total
75
100%
11 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden lama bekerja > 11 tahun. Lama bekerja paling kecil yaitu < 3 tahun dan yang paling besar yaitu lebih dari 11tahun. Pendidikan Responden Klasifikasi Responden Tingkat Pendidikan Terakhir Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden
Persentase
SLTA
29
38.67%
D3
12
16%
S1
30
40%
S2
4
5.33%
Total
75
100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden dengan tingkat pendidikan terakhir SLTA dan S1 berjumlah 29 (38.67%) dan 30 orang (40%). Tingkat pendidikan D3 sejumlah 12 orang atay 16% dan S2 sebesar 4 orang atau 5.33%. Statistik Deskriptif Deskriptif variabel digunakan untuk mendapatkan informasi awal dalam menganalisis jawaban responden. Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif dari data yang digunakan didalam penelitian ini. Descriptive Statistics N Komitmen Kesiapan SDM Sarana dan Prasarana Sistem Informasi Kesiapan SAP Valid N (listwise)
Minimum Maximum 75 75 75 75 75 75
14.00 12.00 8.00 13.00 15.00
25.00 20.00 20.00 25.00 25.00
Mean 19.8533 16.5333 16.4000 20.8133 20.0800
Std. Deviation 2.61334 2.15189 2.09246 2.47525 2.83206
Sumber : Data Olah SPSS (2016) Dari tabel statistik deskriptif menunjukkah bahwa variabel Komitmen (XI) dari 75 responden terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 14, nilai maximum (terbesar) adalah 25 dan nilai mean (rata-rata) adalah 19.8533. Variabel Kesiapan Sumber Daya Manusia (X2) terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 12, nilai maximum (terbesar) adalah 20 dan nilai mean (rata-rata) adalah 16.5333. Variabel Sarana dan Prasarana (X3) terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 8, nilai maximum (terbesar) adalah 20 dan nilai mean (rata-rata) adalah 16.4000. Variabel Sistem Informasi (X4) terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 13, nilai 12 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
maximum (terbesar) adalah 25 dan nilai mean (rata-rata) adalah 20.8133. Variabel Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Y) terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 15, nilai maximum (terbesar) adalah 25 dan nilai mean (rata-rata) adalah 20.0800.
Uji Kualitas Data Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk signifikansi 5% dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid Ghozali (2006). Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, dicari pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 75 dengan Rumus perhitungan mencari r-tabel (df = N-2) (df=(75-2=73), maka didapat r tabel sebesar 0.2272. Berdasarkan hasil analisis didapat sedangkan pada item-item lainnya nilainya lebih dari 0.2272 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realiabilitas dengan uji stastik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60, Ghozali (2005:38) dalam Nunally. Berdasarakan hasil pengujian reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa variabel Komitmen (X1) memiliki koefisien alpha 0.734 ˃ 0.60, variabel Kesiapan Sumber Daya Manusia (X2) memiliki Koefisien alpha 0.732 ˃ 0.60, variabel Sarana dan Prasarana (X3) memiliki Koefisien alpha 0.676 ˃ 0.60, variabel Sistem Informasi (X4) memiliki Koefisien alpha 0.764 ˃ 0.60, dan variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual (Y) 0.836 ˃ 0.60. dapat dikatakan semua konsep pengukuran masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga layak digunakan sebagai alat ukur penelitian.
13 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan grafik P-P Plot. Jika grafik histogram berbentuk seperti lonceng maka data berdistribusi normal, dan analisis P-p Plot dikatakan normal jika terlihat titik – titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal. Uji Normalitas
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa data memiliki distribusi normal, sebab data tersebut membentuk pola seperti lonceng. Selain grafik histogram, grafik normality p-plot juga digunakan untuk menguji normalitas data. Uji Normalitas
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
14 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Berdasarkan gambar diatas Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Karena terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal. Untuk memastikan data benar-benar berdistribusi normal maka dilakukan uji statistik Kolmogorov smirnov dengan melihat nilai signifikansi. Dimana jika signfikansi lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal.
Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
75 .0000000 1.44678850 .072 .056 -.072 .624 .831
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis dengan menggunakan One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov 0.624 dan nilai signifikan 0.831 karena p-value = 0.831 > 0.05, maka Ho diterima yang berarti data residual terdistribusi secara normal. Pada grafik P-Plot, dapat dilihat bahwa distribusi data tidak menceng (skewnes) ke kiri atau ke kanan.ini berarti variabel residual berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
(Constant) 1
Komitmen
.605
1.654
Kesiapan SDM
.507
1.971
Sarana dan Prasarana
.229
4.369
Sistem Informasi
.185
5.394
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
15 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa nilai VIF dan tolerance untuk variabel Komitmen dengan nilai Tolerance 0.605 > 0.10, dengan VIF 1.654 < 10. Variabel Kesiapan Sumber Daya Manusia mempunyai nilai Tolerance 0.507 > 0.10, dengan VIF 1.971 < 10. Variabel Sarana dan Prasarana mempunyai nilai Tolerance 0.229 > 0.10, dengan VIF 4.369 < 10. Variabel Sistem Informasi mempunyai nilai Tolerance 0.185 > 0.10, dengan VIF 5.394 < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak ditemukan adanya masalah multikolonieritas. Uji Heterokedasitas Uji Heterokedasitas
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain ini uji heterokeastisitas juga dapat menggunakan uji Glejser, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedasitas. Uji Glejser adalah mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2013:142). Uji Heterokedasitas Uji Glejser Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients B
1
a
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
1.536
1.005
Komitmen
-.002
.053
Kesiapan SDM
-.067
Sarana dan Prasarana Sistem Informasi
T
Sig.
Beta 1.528
.131
-.006
-.037
.971
.070
-.159
-.954
.343
.004
.107
.008
.033
.974
.032
.101
.088
.320
.750
16 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Data Olah SPSS (2016) Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk variabel Komitmen mempunyai koefisien Alpha 0.971 > 0.05, variabel Kesiapan Sumber Daya Manusia mempunyai koefisien Alpha 0.343 > 0.05, variabel Sarana dan Prasarana mempunyai koefisien Alpha 0.974 > 0.05, variabel Sistem Informasi mempunyai koefisien Alpha 0.750 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak adanya masalah heteroskedatisitas. Analisis Regresi Berganda Untuk mengetahui model atau bentuk hubungan pengaruh antar variabel dan untuk mengetahui positif atau negatifnya pengaruh komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, sistem informasi terhadap variabel terikat kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintah. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
.566
Std. Error 1.619
Komitmen
.286
.085
Kesiapan SDM Sarana dan Prasarana
1.127 -.086
Sistem Informasi
-.163
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta .349
.728
.264
3.365
.001
.113 .173
.856 -.063
9.991 -.497
.000 .621
.162
-.143
-1.006
.318
Sumber : Data Olah SPSS (2016) Berdasakarkan tabel diatas diperoleh model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 0.566 + 0.286 X1 + 1.127X2 – 0.086X3 – 0.163X4 Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta (a) Nilai konstansta (a) sebesar 0.566, dimana jika nilai variable independen sama dengan nol, maka kesipan penerapan SAP berbasis akrual (Y) sama dengan 0.566. b. Koefisien b1 untuk variabel Komitmen Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0.286, nilai b1 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Komitmen dengan variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang artinya jika nilai variabel 17 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Komitmen naik sebesar 1 maka nilai Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual akan naik sebesar 0.286. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. c. Koefisien b2 untuk variabel Kesiapan Sumber Daya Manusia Besarnya nilai koefisien regresi (b2) sebesar 1.127 b2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Kesiapan Sumber Daya Manusia dengan variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang artinya jika nilai variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual naik sebesar 1 maka nilai informasi laporan keuangan akan naik sebesar 1.127. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. d. Koefisien b3 untuk variabel Sarana dan Prasaranan Besarnya nilai koefisien regresi (b3) sebesar -0.086, nilai b3 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah antara variabel sarana dan prasarana dengan variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang artinya jika nilai variabel sarana dan prasarana naik sebesar 1 maka nilai Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual akan turun sebesar -0.086. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. e. Koefisien b4 untuk variabel Sistem Informasi Besarnya nilai koefisien regresi (b4) sebesar -0.163, nilai b4 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah antara variabel system informasi dengan variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang artinya jika nilai variabel sistem informasi naik sebesar 1 maka nilai Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual akan turun sebesar -0.163. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
Pengujian Hipotesis Uji F (Simultan) a
Model Regression 1
Residual Total
ANOVA Sum of Squares Df 37.943 4 110.662 38 148.605
Mean Square 9.486 2.912
F 3.257
Sig. b .022
42
a. Dependent Variable: SAP b. Predictors: (Constant), TI, PELATIHAN, SDM, KO Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 49.555 dengan tingkat signifikansi 0.000 Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Nilai Ftabel pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n-k) ; (k-1). Jumlah sampel (n) sebanyak 75, dan jumlah variabel penelitian (k) berjumlah 5. Jadi df = (75-5) ; (5-1), sehingga Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% 18 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
(α = 5%) adalah 2.50. Jadi Fhitung > Ftabel (49.555 > 2.50) dan tingkat signifikansi sebesar 0.000 maka keputusan Ha diterima artinya. Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana dan Sistem Informasi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada SKPD Pemerintahan Kabupaten Bintan. Uji T (Parsial) Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B
Std. Error
(Constant)
.566
1.619
Komitmen
.286
.085
1Kesiapan SDM
1.127
Sarana dan Prasarana Sistem Informasi
a.
Beta .349
.728
.264
3.365
.001
.113
.856
9.991
.000
-.086
.173
-.063
-.497
.621
-.163
.162
-.143
-1.006
.318
Dependent Variable: Kesiapan SAP
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Dengan nilai n: 75, α: 5% : 2 = 2,5% k= 2, (uji 2 sisi) dengan derajat keterbatasan (df) n-k-1 atau 75-5-1= 69. Dengan pengujian 2 sisi hasil untuk nilai ttabel = 1.99495 Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis tabel diatas adalah sebagai berikut : Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung sebesar 3.365 > 1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.001 < α = 0.05), maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Komitmen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Berbasis Akrual. Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung sebesar 9.991 > 1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.000 < α = 0.05), maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Kesiapan Sumber Daya Manusia secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung sebesar -0.497 < -1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.621 > α = 0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel Sarana dan Prasarana secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah.
19 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung sebesar -1.006 < -1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.318 > α = 0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel Sistem Informasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah.
Koefisien Determinasi (R²) Koefisien diterminasi (R²) bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel dependen mengetahui persentase sumbangan variabel kepercayaan dan mutu secara bersama-sama terhadap variabel dependen min. Model Summaryb Model
1
R
R Square
.860
a
.739
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .724
Durbin-Watson
1.48755
1.776
a. Predictors: (Constant), SISTEM INFORMASI, KOMITMEN, KESIAPAN SDM, SARANA PRASARANA b. Dependent Variable: KESIAPAN SAP Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dapat diketahui nilai Adjusted R² (R Square) adalah 0.724 Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, dan Sistem Informasi adalah sebesar 72.4%. Sedangkan sisanya sebesar 27.6% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang tidak disebutkan. Hasil Dan Pembahasan Pengaruh Komitmen Terhadap Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual Hipotesis pertama yang diajukan komitmen berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh t hitung 3.365 > t tabel 1.99495 dan tingkat signifikansi 0,001 yang menunjukan berada dibawah 0.05 hal ini berarti variabel komitmen berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Sehingga hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulani (2009) yang menjelaskan bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan PP No. 24 Tahun 2005 serta penelitian ini juga diperkuat oleh Febiani (2014) yang menyatakan bahwa variabel komitmen berpengaruh secara signifikan terhadap efektifitas penerapan SAP.
20 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Hal ini dikarenakan pemerintah daerah memiliki keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi. Pengaruh Kesiapan Sumber Daya Manusia Terhadap Kesiapan Standar Akuntansi Berbasis Akrual Hipotesis kedua yang diajukan kesiapan sumber daya manusia berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai t hitung 9.991 > t tabel 1.99495 dan tingkat signifikansi 0,000 yang menunjukan berada dibawah 0.05 hal ini berarti variabel kesiapan sumber daya manusia berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Sehingga hipotesa kedua yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulani (2009) yang menyatakan bahwa variabel sumber daya manusia berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keberhasilan penerapan PP No. 24 Tahun 2005 serta diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Adventana (2014) yang mengemukakan bahwa sumber daya manusia memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan kesiapan sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat penting oleh karena itu harus dipastikan bahwa pengelolaan sumber daya manusia dilakukan sebaik mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Berbasis Akrual Hipotesis ketiga yang diajukan sarana dan prasarana berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai t hitung -0.497 > t tabel 1.99495 dan tingkat signifikansi 0.621 yang menunjukan berada diatas 0.05. Hal ini berarti variabel sarana dan prasarana tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Sehingga hipotesis ketiga yag diajukan dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Febiani (2014), dimana variabel ketersediaan sarana prasana berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektifitas penerapan SAP. Hal ini menunjukan bahwa ketidaklengkapannya sarana dan prasarana yang tersedia mempengaruhi secara besar bagaimana proses menyajikan informasi laporan keuangan yang akurat.
21 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Pengaruh Sistem Informasi terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Hipotesis keempat yang diajukan sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai t hitung -1.006 > t tabel 1.99495 dan tingkat signifikansi 0.318 yang menunjukan berada diatas 0,05. Hal ini berarti variabel sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Sehingga hipotesis yang diajukan penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Adventana (2014) menunjukan bahwa teknologi informasi tidak berpengaruh pada kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Hal ini disebabkan karena implementasi sistem informasi yang belum akurat dan kurang mahirnya pelaksana dalam menjalankan sistem perangkat lunak. Pengaruh Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi Terhadapn Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana dan Sistem Informasi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada SKPD Pemerintahan Kabupaten Bintan dengan melihat nilai signifikansi sebesar 0.000 dengan batas signifikansi 0.05. Maka signifikansi 0.000 ˂ 0.05. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarakan uraian pembahasan diatas maka kesimpulan yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Komitmen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan. 2. Kesiapan Sumber daya manusia secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan. 3. Sarana Prasarana secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan. 4. Sistem informasi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan. 5. Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi secara simultan berpengaruh terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
22 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan terhadap penelitian yang akan datang agar : 1. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada dipemerintahan Kabupaten Bintan lebih meningkatkan lagi ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten untuk melaksanakan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual, lebih meningkatkan lagi penyediaan peralatan dan fasilitas yang memadai untuk mendukung berjalannya penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual, serta dapat dengan baik memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik dan benar. 2. Mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambah beberapa variabel atau obyek penelitian yang memiliki pervedaan dalam hal karakteristik organisasi, karakteristik pekerjaan maupun karakteristik individu.
DAFTAR PUSTAKA Adventana, Gabriella Ara. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemerintah Provinsi DIY dalam Implementasi SAP Berbasis Akrual Menurut PP No. 71 Tahun 2010, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya Yogyakarta. Arif, Bachtiar., Muclis dan Iskandar. 2002. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat. Baswir, Revrisond. 2007. Akuntansi Pemerintah Indonesia. Yogyakarta: BPKE. Daft, L. Richard. 2008. Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Febiani, Ismi. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Universitas Diponegoro: Semarang. Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi Plus. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: ANDI. Kharis, Abdul. 2010. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pada PT. Avia Avian. Skripsi UPN Veteran, Jawa Timur.
23 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Komite Standar Akuntansi Pemerintah. 2006. Peraturan Pemerintah RI No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Salemba Empat: Jakarta. Kusuma, Ririz Setiawati. 2013. Analisis Kesiapan Pemerintah Dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Kasus pada Pemerintah Kabupaten Jember), Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI. Mangkunegara, DR. A.A. Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI. Mathis, Robert L dan John H Jackson. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Mulyani, Sri. 2008. Modul Memahami Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga. Nordiawan, Deddi dan Ayunintyas Hertianti. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. O’Brien, James A. 2008. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Salemba Empat. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural. Priyatno, Duwi. 2012. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, Yogyakarta: Media Komputindo. Ranuba, Erlita D.S., Sifrid Pangemanan. dan Sherly Pinatik. Analisis Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 Pada DPKPA Minahasa Selatan, Jurnal EMBA No. 1 Vol. 3. Rasdianto, Erlina. 2013. Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual. Medan: Brama Ardian. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatitf dan R&D. Bandung: Alfabeta.
24 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Sulani, Aldiani. 2009. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Suatera Utara. Turban, Efraim., Kelly Rainer dan Richard E Potter. 2006. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek. Umar, Husein. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Garfindo. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. Wijaya, Henryanto. 2008. Standar Akuntansi Pemerintah (PP No. 24 Tahun 2005) Untuk Pengelolaan Keuangan Negara yang Transparan dan Akuntabel. Jurnal Akuntansi/Tahun XII No.3. 313-323. Wirjana, Bernardine R. 2007. Mencapai Manajemen Berkualitas: Organisasi, Kinerja, Program. Yogyakarta: ANDI. Yusnawati. 2007. Kesiapan Berwirausaha Siswa Jurusan Kecantikan SMKN. Skripsi. FT UNY Yogyakarta.
25 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI