Laras Post 40 Cetak Idscribdcom BrowseInterestsBrowse byLaras Post 40 CetakUploaded by DownloadDescription: Edisi 40 / 27 April - 10 Mei 2015Edisi 40 / 27 April - 10 Mei 2015Copyright: All Rights ReservedDownload as PDF, TXT or read online from ScribdRelatedWebsite : www.laraspostonline.comRP. 5.000(LUAR KOTA +ONGKOS KIRIM )Penerbit: PT. LARAST PENA NUSA INDAH PERS27 APRIL - 10 MEIEmail :
[email protected] Keadilan dan Kesejahteraan RakyatFB: Laras PostTWEET : @LaraspostJakarta, Laras Post- Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis dengan stabilitas politik dan keamanan serta pembangunan negara, sepanjang lima tahun mendatang ekonomi akan terus mengalami pertumbuhan. Hal tersebut dikatakan Presiden Joko Widodo sesaat setelah menerima pembaretan sebagai warga kehormatan Pasukan Khusus TNI oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kamis (16/04/15).Presiden yang disebut-sebut sebagai Panglima Revolusi Jilid II ini menegaskan, Indonesia juga saat ini memiliki tantangan sama seperti yang dihadapi seluruh negara, namun dengan stabilitas nasional yang terjaga, maka pertumbuhan ekonomi berjalan. Meski kita lihat tantangannya, baik global dan eksternal yang semua negara alami. Saya yakin dengan stabilitas yang kita punyai, ekonomi akan tumbuh, ujarnya, saat berpidato pada acara pengangkatan dirinya menjadi Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI, pada Kamis (16/4/2015) di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur.Menanggapi hal ini, Kepala Biro Pers Media dan Informasi Istana Negara, Albiner Sitompul berpendapat, program Nawa Cita yang dicanangkan pemerintah, sepanjang 5 tahun ke depan akan terwujud dan akan mulai banyak dirasakan pada tahun depan..Berita Bersambung hal 7.....Berita Bersambung hal 7....Jakarta, Laras Post Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) nampaknya pantas menyandang gelar sebagai macan Asia Afrika. Serangkaian pidatonya pada peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke 60 di Jakarta - Bandung, telah menginspirasi pemimpin bangsa bangsa Asia Afrika untuk maju bersama melawan ketidak-adilan global.Salah satu bagian pidatonya yang cukup keras mengkritisi dunia, yakni, desakan untuk melakukan reformasi atau perombakan pada tatanan ekonomi dunia yang didominasi segelintir negara maju, mendapat reaksi positif dari para kepala negara Asia Afrika, bahkan Amerika Serikat.Dalam pidatonya, Jokowi kepada para kepala negara Asia Afrika menyatakan, pandangan yang mengatakan bahwa, persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang. Saya berpendirian pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan pada tiga lembaga keuangan itu. Kita mendesak reformasi arsitektur keuangan global, kata Jokowi dalam pidato pembukaan KAA ke 60 pada Rabu (22/4/2015) di Jakarta.Menurutnya, saat ini butuh pimpinan global yang kolektif dan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru yang bangkit sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di muka bumi dan Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga di dunia siap memainkan peran global. Indonesia siap bekerjasama dengan berbagai pihak mewujudkan cita-cita itu. Hari ini dan hari esok kita hadir di Jakarta menjawab ketidakadilan dan ketidakseimbangan itu, tegasnya.FOTO: SUGIHJokowi: Lakukan Reformasi Keuangan Internasional.Berita Bersambung hal 7....60 tahun lalu hadir para pendahulu pemimpin bangsa bangsa Asia Afrika yang menginspirasi dunia.Di ruangan ini, semangat sang inisiator, Pemimpin Besar Soekarno masih menggema. Di ruangan ini, gelora perjuangan Pemimpin Besar Jawahral Nehru, terasa masih menyala. Di ruangan ini, semangat solidaritas Pemimpin Besar Mohammad Ali Bogra, terasa belumlah padam. Di ruangan ini, cita-cita suci Pemimpin Besar Sir John Kotelawala, untuk memakmurkan rakyatnya terasa masih menggema, Di ruangan ini, kesabaran revolusioner Pemimpin Besar U NU, terasa masih menyentuh dinding-dinding hati kita, ujar Jokowi.Dari kota ini,
lanjut Jokowi, mereka menggelorakan perjuangan kemerdekaan, memperjuangkanBandung, Laras Post Bandung menjadi tempat api perlawanan terhadap penjajahan dan ketidakadilan digelorakan, oleh pemimpin bangsa bangsa Asia Afrika, pada enam puluh tahun yang lalu.Selamat datang di Bandung, kota dimana api perlawananan terhadap penjajahan dan ketidakadilan digelorakan, kata Presiden Republik Joko Widodo, dalam pidato dihadapan para pemimpin negara negara Asis Afrika pada puncak peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA), pada Jumat (24/4/ 2015) di Bandung.Presiden Jokowi menegaskan, dalam ruangan ini (Gedung Medeka Bandung).Berita Bersambung hal 7.....Berita Bersambung hal 7....Bandung, Laras Post- Konferensi Asia Afrika ke 60 akhirnya menyepakati du-kungan terhadap kemerdekaan Palestina, bahkan seluruh delegasi sepakat akan berusaha agar Peles-tina menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).Dukungan terhadap kemer-dekaan Palestina dan komitmen untuk menjadikan negara itu sebagai anggota PBB, kembali ditegaskan Presiden Republik Joko Widodo (Jokowi) saat puncak peringatan Konferensi Asia Afrika ke 60 pada Jumat (24/4/2015) di Bandung.Pada kesempat itu presiden menyatakan, kemerdekaan Palestina harus terus diperjuangkan. Selain itu, kita harus bahu-membahu meningkatkan kemakmuran rakyat kita melalui kerjasama ekonomi dan perdagangan. Kita harus bahu-membahu supaya bangsa kita sejajar dengan bangsa-bangsa maju di belahan dunia yang lain, ujarnya.Sebelumnya dalam pidato penutupan KAA 2015Jokowi Berharap Bendera Palestina BerkibarSyafriman : Selesaikan Sengketa Tanah Melalui MusyawarahBandung, Laras Post- Penye-lesaian sengketa pertanahan sebaiknya melalui musyawarah. Pasalnya penyelesaian sengketa melalui pengadilan selain akan memakan waktu relatif lama, juga akan sulit untuk memenuhi rasa keadilan para pihak yang bersengketa.Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Barat, Drs. Syafriman, S.H., M. Hum mengatakan, sengketa pertanahan sebaiknya diselesaikan melalui musyawarah, karena selain akan lebih cepat dan murah, melalui musyawarah rasa keadilan para pihak akan relatif terpenuhi.Ia menyebutkan, sesuai dengan arahan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, pihaknya akan berupaya untuk melakukan mediasi dalam menyelesaikan masalah sengketa tanah.Syafriman menegaskan, melalui mediasi dapat dicapai solusi terbaik dengan mengedepankan azas keadilan. Melalui mediasi setidaknya potensi terjadi konflik pada masyarakat dapat berkurang, ujarnya kepada Laras Post disela-sela peringatan KAA ke 60, pada Jumat (24/4/2015) di Bandung.Sebelumnya Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengharapkan, masyarakat tidak lagi menggunakan jalur pengadilanLife StylePutri Indonesia Semarakkan KAA Ke-60 di JCCJakarta, Laras Post -Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Jakarta Convention Center (JCC) kali ini disemarakan kehadiran Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri. Pada kesempatan yang bertepatan dengan momen Hari Kartini ini, Anindya ingin memperkenalkan wajah RI kepada delegasi negara-negara peserta KAA melalui Kartini, pahlawan perempuan Indonesia.Saya rasa delegasi KAA ini bisa lebih mengenal Indonesia melalui Ibu Kartini. Apalagi hari iniJokowi Panglima Revolusi Jilid IIFOTO: SUGIHSemangat Bandung Gelorakan Perlawanan Pada Penjajahandalam menyelesaikan sengketa tanah. Pasalnya, besar kemungkinan penyelesaian melalui pengadilan justru merugikan masyarakat. Kita imbau masalah persengketaan tanah jangan lewat pengadilan, lebih baik melalui mediasi, ujarnya.Ia juga berharap, jika UU PertanahanKementerian ATR/ BPN Desak Agar UU Pertanahan Segera Disahkan.Berita Bersambung hal 7....Jakarta, Laras Post Untuk mengatasi sengketa dan konflik pertanahan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang /Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mendesak DPR RI agar segera mengesahkan RUU Pertanahan. Menteri ATR/Kepala BPN, Ferry Mursyildan Baldan menyatakan, UU Pertanahan diharapkan dapat menjadi solusi dalam
penyelesaian sengketa lahanyang kerap berujung konik. Untuk itu, kami minta agarUU Pertanahan dapat segera disahkan. Kami sangat butuh UU Pertanahan sebagai penguat kebijakan,FOTO: TIMPresiden Joko Widodo menandatangani Bandung Massage disaksikan Presiden Zimbawe Robert Mugabe dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Presiden Joko Widodo salam komando bersama Panglima TNI Jenderal MoeldokoFOTO: YANDIKakanwil BPN Prov. Jabar, Syafriman, SH, MHum bersama Kakan BPN Kota Bandung Unnu Ibnuddin ketika menyambut tamu KAA ke 60 di Bandung. Presiden Joko Widodo foto bersama delegasi negara Asia Afrika pada KAA ke-60 di Gedung Merdeka Bandung.22LARASTUTAMAEDISI 40 / TH II / 27 APRIL - 10 MEI 2015MIMBARWartawan LARAS POST dalam melaksanakan tugasnya di lapangan dibekali dengan ID Card, dan namanya tercantum dalam BOX Redaksi serta menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.PENERBIT:PT. LARAST PENA NUSA INDAH PERS(PT LPNIP)SK. KEMENKUMHAM NO: AHU-50801.AH.01.01. 2013SK. KEMENKUMHAM PERUBAHANNO: AHU-0002312. AH. 01.02 TAHUN 2015NPWP : 03.312.240.9-009.000Redaksi LARAS POST menerima aspirasi pembaca melalui SMS ke nomor081213523457Aspirasi boleh berupa kritikan terhadap pemberitaan, keluhan tentang pelayanan instansi pemerintah maupun swasta, maupun komentar tentang masalah yang sedang berkembang di tengah masyarakat.TAJUKBung Karno Pembebas Bangsa - Bangsa TertindasBebicara Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika, tak luput dari membicarakan Soekarno yang sangat berperan ketika itu. Maklumlah KAA ini adalah konferensi Tingkat Tinggi pertama di dunia yang dii-kuti begitu banyak Kepala Pemerintahan dari negara-negara Asia dan Afrika yang menjadi tengah pertaruhan pengaruh dalam Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Soekarno sebagai tokoh yang bakal menjadi pembebas negara-negara ter-tindas sudah terendus negara-negara colonial jauh hari sebelumnya, tatkala pembelaannya di hadapan Landraad Bandung 1929 yang berjudul: Indonesia Menggugat diterjemahkan dalam berb-agai bahasa dan dalam sekejap menjadi bacaan wajib baik bagi kalangan pen-jajah, baik bagi pemimpin-pemimpin di negara-negara jajahan. Karena itu tak heran, pada akhir tahun 1946 saat Sekutu yang diwakili Inggris, ditugaskan ke Indonesia untuk menjalankan misi Deklarasi Postdam, mereka dititipi missi rahasia yaitu selain melucuti pasukan Dai Nippon, juga harus menggagalkan kemerdekaan Indonesia. oleh Jenderal Douglas Mac Arthur ber-dasarkan nota telegramnya pada Presiden Amerika Serikat Harry Trumman.Kebangkitan Asia dan Afrika.Hebatnya diplomasi Soekarno terlihat pada kehadiran Vietnam yang sudah terpecah dua saat itu mau hadir ked-uanya-duanya, baik Bao Dai Presiden Vietnam Selatan, mau pun Ho Chi Mien, yang akrab dipanggil Paman Ho, sebagai presiden Vietnam Utara. Perancis belum ikut dalam sengketa kedua bekas jajahan-nya itu sehingga kehadiran keduanya di KAA Bandung sebagai saudara-sauda-ra jauh yang rukun-rukun saja. Yang mengecewakan adalah Jepang yang hadir tanpa kepala pemerintahan, tapi sekadar mengirim pejabat tinggi karena masih ada persoalah rampasan perang dengan negara-negara Asia yang hancur akibat infasinya pada tahun 1942. Kehebatan Soekarno ini adalah juga menghadirkan utusan-utusan dari negara-negara yang masih terjajah. Diam-diam mereka didatangkan dengan cara rahasia dan di rahasiakan identitas mereka. Marcelino, adalah seorang dari tiga utusan yang diselundupkan dari Timor Portugis. Malam-malam kami diberang-katkan oleh Konsul RI di Dili, Leopold Lassut. Di Perbatasan Indonesia kami ditunggu sebuah jeep yang membawa kami langsung ke lapangan terbang Penfui (sekarang El Tari) di Kupang. Di sana kami tukar identitas dan langsung terbang dengan pesawat Garuda (GIA) hari itu juga ke Jakarta, cerita Marcelino pada penulis yang menjumpainya di kebun kopinya di Vinilale, Viqueque beberapa tahun lalu. Menurut Marcelino mereka dikum-pulkan dengan undangan tak resmi lain-nya dari sesama negara-negara terjajah dari asia dan Afrika.
Mereka diminta Bung Karno untuk mengikuti konferensi itu sebagai pendengar. Kelak akan berguna bagi perjuangan memerdekakan negeri mu, itu pesan Bung Karno. Benar juga, setelah Konfer-ensi itu semuanya pulang dengan mem-bawa Semangat Bandung, dan mereka menjadi tokoh yang memulai pergerakan kemerdekaan di negeri mereka masing-masing. Marcelino sendiri sekembali ke Timor Leste menggerakkan Pemberontakan Viqueque 1959. Keinginannya untuk ber-satu dengan Indonesia ditolak Bung Karno, karena sebagai mercu suar kebangkitan nasionalisme negara-negara terjajah, Bung Karno tidak mau bangsa ini dijuluki seb-agai imperialis baru. Menurut Marcelino, Bung Karno lebih setuju Timor Portugis merdeka sendiri sebagai sebuah negara, tentu seperti sekarang ini. Itulah sebabnya mantan Preiden Timor Leste Ramos Horta ketika dituding Indonesia sebagai Marxis, dia malah mengatakan dia bukan seorang Marxis, tetapi Soekarnois. Saya banyak belajar dari ajaran-ajaran Soekarno, kata Horta, tentu dari ajaran melawan kolo-nialisme itu. Jelas sekali nama Bung Karno, lain di negerinya sendiri, lain di negara-negara baru yang memperoleh kemerdekaan setelah Konferensi Asia Afrika 1955. Karena itu tak heran kalau di sana nama Indonesia identik dengan Soekarno, karena bagi mereka Soekarno mem-berikan kepada mereka inspirasi untuk berjuang memerdekakan negerinya. Mereka tak lupa memberi nama jalan di Ibu Kota negaranya dengan nama Jalan Ahmad Sukarno, sekadar untuk memngingat jasa Bung Karno, semen-tara di Gedung tempat penyelenggaraan KAA yang pertama di Bandung foto Bung Karno pun kita turunkan!(Penulis adalahWartawan Senior danDirektur Soekarno Institute)Bagi Perdana Menteri Inggris Sir Winston Churchill, Soekarno akan merugikan Inggris karena tindakannya pasti akan memberi inspirasi bagi kebangkitan pergolakan di koloni-koloni Inggris dan koloni negara-negara Eropa lainnya.Tetapi setelah tiba di Jakarta mer-eka memperoleh kenyataaan bahwa Inggris mengalami kesukaran apabila tanpa melibatkan Indonesia dalam proses pelucutan terhadap tentara Jepang. Di sisi lain melibatkan Indonesia berarti harus melakukan perundingan dengan pemerintah Indonesia yang konotasinya adalah mengakui asdanya suatu pemer-intahan di bekas negeri jajahan Belanda ini. Bagaimana harus menjalankan missi rahasia menggagalkan kemerdekaan In-donesia. Sementara Inggris sendiri butuh untuk merundingkan pelucutan terhadap tentara Jepang? Kenyataan itu membuktikan bahwa Indonesia dan Soekarno tidak bisa dipan-dang remeh. Soekarno tidak mau lagi be-runding dengan Van Mook yang dibawa kembali Sekutu untuk menjadi Gubernur di Batavia. Keduanya berasal dari satu almamater, yaitu Holland Burgers School di Surabaya, tapi berlawanan dalam politik. Soekarno ingin mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamirkan-nya, Van Mook ingin mengembalikan Indonesia sebagai koloni Hindia Belanda pra Perang Dunia II.Soekarno mengatakan bangsa ini sudah merdeka, tetapi Van Mook men-dasarkan pada Deklarasi Postdam, bahwa Jepang harus mengembalikan wilayah-wilayah jajahan yang direbutnyaselama Perang Pasik kepada pemilikwilayah itu. Yaitu antara lain Singapura, Semenanjung Malaka, Hongkong, North Borneo kepada Inggris. Vietnam Utara dan Vietnam Selatan kepada Perancis, Indonesia kepada Belanda. Kecuali Phili-pina yang sudah dimerdekakan sendiriNama Bung Karno lain di negerinya sendiri, lain pula di negara-negara Afrika yang baru merdeka setelah Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (disingkat KAA), April 1955. Ketika itu Konferensi Asia Afrika dihadiri 39 negara, serta dihadiri secara diam-diam oleh negara-negera yang masih terjajah, termasuk Timor Portugis yang sekarang menjadi Timor Leste.Mengejutkan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada puncak peringatan Konfer-ensi Asia Afrika (KAA) ke 60 di Bandung, menyam-paikan kritik tajam terhadap hegemoni segelintir negara maju atas kehidupan global, sehingga telah mengakibatkan terjadi ketimpangan begitu nyata. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, menyentil Per-serikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang tak dapat berbuat ketika berhadapan dengan kepentingan
segelintir negara maju, dengan membiarkan ketidakadilan terus berlangsung. Jokowi mengajak para pemimpin Asia Afrika untuk mendesak agar dilakukan reformasi pada PBB.Bahkan ia juga mengecam tiga lembaga keuangan dunia seperti, Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), dan Asian Development Bank (ADB) yang menurutnya harus dibuang karena telah usang.Jika pada 1955 Bung Karno mengobarkan perlawa-nan terhadap penjajahan, kini Jokowi menggelorakan kembali spirit Bandung untuk melawan hegemoni segelintir negara atas banyak negara.Pandangan Jokowi tentang ketergantungan eko-nomi dunia pada Bank Dunia, IMF dan ADB, seper-tinya menyadarkan pemimpin dibelahan Asia Afrika tentang perlunya mencari kekuatan penyeimbang, dengan memperbanyak lembaga pembiayaan berska-la internasional, sehingga negara-negara berkembang tidak hanya harus bergantung kepada ADB, World Bank, dan IMF.Meski tidak secara langsung menyebutkan, domi-nasi Amerika Serikat. Publik mengerti jika negara yang mendominasi dunia saat ini adalah Amerika. Melalui kekuatan militer dan ekonominya, Amerika Serikat relative leluasa untuk mempengaruhi negara lain, baik soal politik, ekonomi hingga hukum. Bah-kan rendahnya atensi PBB terhadap nasib bangsa Palestina, disebut-sebut tak lepas dari peran Amerika Serikat.Hal itu, juga sepertinya disadari oleh Amerika Serikat, Duta Besar AS untuk Indonesia Robert Blake yang turut hadir mewakili negaranya, dalam KTT Asia Afrika ke 60 itu, merespons dengan membuat pernyataan, bahwa Presiden Barack Obama telah mengubah haluan politik luar negeri AS ke AsiaPasik.Ditengah kejenuhan global atas hegemoni segelintir negara negara maju, pidato Jokowi pada rangkaian peringatan KAA ke 60 di Jakarta dan Bandung, nampaknya menjadi ibarat mata air yang mengalir ditengah kekeringan. Dan, tentunya mampu menumbuhkan harapan baru.Publik pun berharap, kelantangan dan kegagahan Jokowi pada peringatan KAA ke 60, terus dapat di-pertahankan dan bukan menjadi penciri diplomasi Jokowi dalam hubungan internasional, tapi benar benar diwujudkan. Publik pun berharap Jokowi mampu menjadi Soekarno baru. ***Harapan Dunia BaruKonferensi Tingkat tinggi negara nagara Asia Afrika baru saja berakhir. Perhatian lebih dua milyar orang di seluruh dunia pada hari-hari itu tertuju ke sana. Kepu-tusan politik dan seruan bangsa-bangsa Asia Afrika dihasilkan sebagai pelengkap Dasa Sila Bandung yang dicetuskan pada Konferensi Asia Afrika pertama pada 1955 yang berlangsung di Gedung Merdeka itu.Tapi tampaknya ada satu nama yang dilupakan, bahkan tidak pernah dising-gung sekali pun oleh ratusan media massa cetak dan elektronik yang mengais berita di sana pada acara 60 tahun KAA. Dia memang bukan peserta, juga bukan pencetus ide, bukan pula penyelenggara, tapi tanpa dia barangkali Republik ini cukup kesulitan menyelenggarakan Kon-ferensi yang menggemparkan dunia saat itu. Namanya juga bahkan tidak terbaca di Museum Koneferensi Asia Afrika.Dia adalah Karel Albert Rudolf Bosscha. Ia lahir oi Den Haag, 15 Mei1865. Putra dari seorang professdor sika.Pada usia 22 tahun ia datang ke Indonesia, bukan sebagai pegawai pemerintah ko-lonial. Ia lebih memilih menjadi seorang pengusaha perkebunan dan mendirikan NV Assam De Onderneming Malabar di Pangalengan, Bandung Selatan. Letaknya tidak jauh dari perkebunan teh dan kina milik saudara sepupunya Eduard Kerk-hoven di Gambung dan Arjasari, Garut.Bosscha adalah orang Belanda pen-gusaha yang sangat memikirkan selain bangsanya, juga nasib bangsa pribumi. Ia mendirikan Gedung Merdeka yang semula bernama Societeit Concordia, tempat berkumpulnya orang-orang Belanda yang jauh dari tempat kela-hiran mereka. Tahun 1901 ia mendiri-kan Sekolah Rakyat bagi anak-anak pekerja teh. Gedung sekolah itu masih ada sampai sekarang, yaitu SD Malabar II. Tahun 1920 ia mendirikan Technisse Hogesschool yang kemudian menjadi Institut Tekhnologi Bandung (ITB) di mana Presiden Pertama RI Ir Sokarno dan perintis kemerdekaan yang lain bersekolah. Di instituit ini ia mendirikan Laboratoium Bosscha.Ia kemudian mendirikan Rumah Sakit yang sekarang bernama RS
Has-san Sadikin, dan juga Rumah Sakit Mata Cicendo. Karena perkebunan milik Boscha dan saudara sepupunya Eduard makin maju, maka pemerintah kolonial merasa perlu mendirikan jalan kereta api untuk memperlancar pengangkutan hasil perke-bunan. Berikut Pos dan telekomunkasi untuk melayani lebih 90 perkebunan di bumi Parahiangan.Nama Bosscha juga tidak tercatat dalam museum Konferensi Asia Afrika yang di sebelah tempat berlangsungnya Konferensi sekarang sebagai pendiri gedung itu. Padahal Museum ini meru-pakan museum satu-satunya yang berada di Kota Bandung terletak di jalan Asia Afrika no. 65 itu dan merupakan memo-rabilia KAA yang merupakan bagian dari Gedung Merdeka yang didirikan Bosscha. KAA yang diselengarakan di Bandung pada tanggal 18 24 April 1955 mencapai kesuksesan besar dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika, maupun dalam, ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Konferensi ini menghasilkan Dasa Sila Bandung yang kemudian menjadi pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaannya.Jiwa dan semangat konferensi Band-ung telah berhasil memperbesar volume kerja sama antar bangsa-bangsa Asia dan Afrika, sehingga peranan dan pengaruh mereka dalam hubungan percaturan in-ternasional meningkat dan disegani.Riwayat Gedung Merdeka.Tahun 1895 Bosscha mendirikan Gedung Merdeka debagai tempat ber-kumpulnmya orang-orang Eropa, teru-tama Belanda yang tinggal di Bandung dan sekitarnya yang sebagian adalah pengusaha kebun teh, selain opsir Belanda. Mereka mendirikan sebuah perkumpulan yang dikenal dengan nama Societeit Concordia pada 29 Juni 1879. Semula mereka biasa berkumpul di rumah makan De Vries. Tapi sejak didirikan gedung baru oleh Bosscha mereka pindah ke sana.Awalnya gedung ini sederhana ter-buat dari papan dan penerangannya menggunakan lentera minyak tanah. Bangunan ini berada di sudut di jalan Grotepostweg dan Bragaweg. Tahun 1921 Gedung itu dibangun kembali dengan gaya arsitektur modern Art Deco. Dengan arsitek C. P. Wolf Schoemaker menjadi-kan gedung pertemuan istimewa yang berlantai marmer Italia dengan lampu hias kristal sehingga menjadi tempat pertemuan termegah di Nusantara.Tahun 1940 Societeit Concordia kembali mengalami perubahan dengan gaya arsitektur International Style., Arsiteknya A. F. Albers. Dinding tem-bok plesteran dengan atap mendatar tampak depan bangunan terdiri dari garis dan elemen horisontal. Sedangkan bagian gedung bercorak kubistis. Pada masa pendudukan Jepang gedung ini berganti nama menjadi Dai Toa Kaikan difungsikan sebagai Pusat Kebudayaan. Sempat dijadikan Markas para Pemuda Indonesia saat mengambil alih kekuasaan dari Jepang.Tahun 1949 Gedung ini dperbaiki dan difungsikan kembali sebagai Soci-eteit Concordia, tempat pertemuan orang-orang Eropa dan kembali diselenggerakan pertunjukkan kesenian sebagai semula.Tahun 1954 pemerintah Indonesia menetapkan Bandung sebagai tempat konferensi KAA maka gedung ini ter-pilih sebagai tempat berlangsungnya konferensi bersejarah itu, karena ge-dung milik Bosscha ini adalah gedung tempat pertemuan umum yang paling besar dan paling megah di Bandung bahkan di seluruh Indonesia. Apalagi letaknya berdekatan dengan Hotel Sa-voy Homann dan Hotel Preanger. Un-tuk keperluan itu gedung ini dipugar Jawatan Pekerjaan Umum Jawa Barat dipimpin Ir R. Srigati Santoso.Tanggal 7 april 1955, 11 hari sebelum konferensi berlangsung Presiden Soekar-no meresmikan pergantian nama gedung ini menjadi Gedung Merdeka!(Sumber lapangan, wawancara pen-jaga Rumah Bosscha Pangalengan, HotelsRestaurant Tourism Ofce Media Mu-seum KAA, prasasti di makam Bosscha di Perkebunan Teh Malabar) .BOSSCHA Pendiri Gedung MerdekaOleh : Peter A. RohiDewan Pembina: Mayjend TNI (Purn) H. Hendardji Soepandji, Brigjend Pol (Purn) Drs Zainuri Lubis, HM. Jazari (Ketum PPLB);Dewan Penasehat: H. Sofyan Abdurrahman, Mayjen TNI (Purn) DR. H. Syamsu Djalal, SH, MH, Peter Apolonius Rohi, Hornaedi, SH, Arnold Siahaan, SH, Achmad Rodji AS;Pemimpin Umum / Pemimpin Redaksi / Penangung
Jawab: C. Herry SL;Wakil Pemimpin Redaksi/ Redaktur Pelaksana :Akram SM, SH;Pemimpin Perusahaan: T Susilawati;Wakil Pemimpin Perusahaan: Eko Sugiarto ;Dewan Redaksi: H. Erekson S.Sos, Binsar Sihombing, Asmuni CH. Haesy, A. Puja, HM. Nursin, HR; Firman Kelana, Akram, SH, Drs. Syaiful Nazar, David H. Marpaung, Maruf;Redaktur: David H. Marpaung;Mabes Polri, KPK dan Polda Metro Jaya: C. Herry SL, Binsar S;Dispenad: C. Herry SL, Akram, SM, SH;MenkoKesra: S. Lestari.Dinas Pendidikan DKI Jakarta: Edy Supriyadi.Manager Iklan: Sugiarto;Staf Redaksi:Titiek Harum, S.Pd, Erlangga, Djoko Ruwahono, Drs. Erwan HMZ, Liogu Mr. Lexy, Tuty Sulistyowati, H. Bardan, Adenan Wijaya Kusuma, Sugih, Maslim, Edwin RN, Maria, S. Lestari, Edy Suryadi, Suryati, Dhonny Hendriana, Bena GJ, H. Wuntoro, Darmo LM, David Malau SE, Marlon Sirait, SE, Wancik Basri, Albert S. SH;Fotografer :Aries Prabowo, Sugiarto;Perwakilan/Biro: Korlap Jakarta Barat & Prov. Banten :David H. Marpaung;Jakarta Barat:Ramadu Hasudungan, Anjas, RT ;Kota Bekasi:Ramoti KS, M. Pohan, Yani SKR, JY ;Kabupaten Bekasi:Iskandar Iqbal, Haposan S, Edy Yanto Pakpahan, R. Agah Handoko, Ade Gunawan ;Bogor Raya:Bonteros Goklas G, David Malau SE, Nurmansyah. AK, Adenan Manurung, Yayan Firdaus, Rimset Richard M, Edi Fitri, Atep Eris Risnanto ;Depok: Salim Sujadi, David Malau, SE, Gomos Alfan S ;Tangerang Selatan: Yayay Sugiarto.Karawang :Agus Safutra ;Bandung, Jabar: Citrawijaya Lim;Sukabumi:Edis Wijaya;Ciamis: Nendi Permana;Cirebon:Aries PS;Subang :Edy Mulyana;LAMPUNG: Yuzaini A, Muslimin Muchtar;Lampung Barat-Pesisir Barat: Eddy S, M Nasir;SUMSEL:Ogan Komering Ulu (OKU): Ariyansah;SUMUT: Tapanuli Tengah :Zulkar Hutagalung, Zulbahri H. (Uban);Kabupaten Tapanuli Selatan: Fernando Simamora;JAWA TENGAH:RB. Waluyo,Sumono, Fery N;Purbalingga: Agus Pristiwanto, Samyono;PROV. JAWA TIMUR:Surabaya:Rudi Siswanto.Probolinggo Raya: Singgih Wijanarko,Lamongan: Munawar;Tulung Agung: Topan Kristiantoro;Malang Raya: Bagus Yudistira, Asral L;Kediri: Drs Rudy Priyono, Mielza Nur Syahida, Nurayati;Pasuruan Raya: Nugroho Tatag Yuwono, Endang, A. Karim;Kota/Kabupaten Blitar: Suprianto.Banyuwangi: Moh. Soleh, Suha Rifai, Yudi, Imam Sutikno.PROV. BALI: Wayan S, A. Shukani Hana , Simson R.L (Kota Denpasar);SULAWESI SELATAN :Hadi Kuswanto(Kota Makasar),Syarifudin, Rizal, Agus Suyatin; Layout:sugihlayout.blogspot.com, Idris;Sirkulasi/Promosi:Damit Sutendi (Kadiv/No. HP: 081380495781), Idris Saputra, Yandi Permana;Redaksi / Tata Usaha:Jl. Raya Hankam Mabes TNI No. 26. Bambu Apus, Cipayung, Jakarta TimurTelp. 021 - 84311368, 021 84311397, Fax: 021 - 84311373. HP: 081282204440 (Wapemred); No. Rek. Bank Mandiri: 1290075645578 a/n PT Laras Pena Nusa Indah Pers (LPNIP) Email :
[email protected],Website:www.laraspostonline.comPercetakan:PT Temprina Media Grafika (Jawa Pos Group),Bekasi (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan)Oleh : Peter A. RohiVilla penginapanyang sejukdan Asri di Puncak BogorAlamat Graha Dinar :Jl. Raya Puncak Km. 79,3 Bogor(0251) 825 - 5047, (0251) 825 - 5062Kamar tidur: 124Kamar mandi: 185Luas tanah: 5415 m2Luas bangunan: 4800 m2www.laraspostonline.comKunjungi website kami:Makam KAR Bosscho di Pangalengan, Bandung.FOTO | PETER3LARASTUTAMASABTU, 16 MARET 2013EDISI 40 / TH II / 27 APRIL - 10 MEI 20153HUKUMKPK Percepat Penyidikan Dugaan Korupsi HajiKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempercepat penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi penyelenggaraan haji di Kementerian Agama (Kemenag) periode 2012-2013, dengan tersangka mantan Menteri Agama Suryadharma Ali yang sudah ditahan sejak 10 April 2015.Jakarta, Laras Post Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengungkapkan, KPK berencana penanganan seluruh perkara dipercepat, bukan hanya perkara dugaan tindak pidana korupsi penyelenggaraan haji saja.Saya enam bulan yang lalu sudah minta dipercepat karena prinsip saya, kasus yang enam bulan ke atas segera dipercepat, ujarnya
pada Selasa (21/4/2015) di gedung KPK Jakarta.berdasarkan sangkaan pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo pasal 65 KUHP.(tim)10 Februari 2015 dengan alasan dirawat di RS MMC Jakarta dan pada 24 Februari 2015 dengan alasan sedang mengajukan praperadilan di PN Jakarta Selatan. Ia menjadi tersangka Tersangka mantan Menteri Agama Suryadharma Ali sudah ditahan sejak 10 April 2015 meski ia menolak untuk menandatangani surat perintah penahanan itu berikut berita acaranya.Terkait perkara itu, KPK masih menunggu hasil audit kerugian negara dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Itu kan ada pengembangan tahun, mula-mula yang kita ketahui secara jelas adalah 2012-2013. Rupanya perbuatan yang sama itu dinilai terjadi juga 2010-2011. Kan tambah audit lagi supaya complete nilai kerugian, supaya complete jumlahnya, terang Zulkarnain.Ia menyebutkan, sebenarnya KPK telah mengetahui jumlah kerugian negara akibat korupsi haji. Tapi lebih meyakinkan kalau jumlah itu dihitung oleh orang yang punya keahlian khusus di situ, ungkapnya.Sebelumnya, Suryadharma telah dua kali mangkir kala dipanggil sebagai tersangka, pada dan denda Rp250 juta diganti pidana kurungan 5 bulan, ujar Ibnu Basuki.Tedakwa dinyatakan terbukti memperkaya diri sebanyak Rp50 juta dari pengadaandrivingsimulator roda dua (R2) dan roda empat (R4) pada Korlantas Polri, tahun anggaran 2011 sehingga menyebabkan kerugian negara hingga Rp121,8 miliar.Sebelum Jaksa Penuntut Umum, menutut terdakwa dengan tujuh tahun penjara ditambah denda Rp250 juta subsider enam bulan kurungan ditambah dengan pidana pengganti Rp50 juta dan pidana tambahan berupa pencabutan hak-hak tertentu dalam jabatan publik.Ibnu Basuki melanjutkan, majelis hakim menjatuhkan pidana tambahan kepada terdakwa untuk membayar uang pengganti sebesar Rp50 juta, dengan ketentuan jika terdakwa tidak membayar uang pengganti dalam waktu satu bulan setelah putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya akan disita oleh jaksa untuk menutupi uang pengganti tersebut. Dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka dipidana penjara selama 6 bulan, jelasnya.Namun majelias hakim, tidak sependapat dengan JPU, terkait pemberian pidana tambahan berupa pencabutan hak-hak dalam menduduki jabatan public, karena penjara sudah memenuhi rasa keadilan bagi diri terdakwa. Terdakwa tidak perlu lagi dilakukan pencabutan hak-hak tertentu dalam jabatan publik karena hal ini akan diserahkan kepada masyarakat terkait jabatan publik tersebut, jelas Ibnu.Hakim menilai hal yang memberatkan Didik adalah perbuatan Didik tidak mendukung program pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi. Sementara hal yang meringankan, terdakwa berlaku sopan dalam persidangan, terdakwa belum pernah dihukum, terdakwa selama pengabdiannya telah mempunyai prestasi dan mendapat penghargaan dari pemerintah, dan uang yang didapat oleh terdakwa kecil.(tim)Jakarta, Laras Post Mantan Wakil Kepala Korps Lalu Lintas (Wakakorlantas) Polri Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo, mendapat vonis selama lima tahun penjara.Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Ibnu Basuki, membacakan memvonis untuk tedakwa mantan Wakakorlantas, pada persidangan Rabu (22/4/2015) di Pengadilan Tipikor Jakarta.Majelis hakim yang terdiri dari Ibnu Basuki, Sinung Hermawan, Casmaya, Anwar dan Ugo tersebut, juga menjatuhkan denda Rp250 juta subsider lima bulan kurungan ditambah pidana tambahan berupa kewajiban membayar uang pengganti sebesar Rp50 juta subsider enam bulan penjara.Ketua Majelis Hakim Ibnu Basuki menyatakan, terdakwa Brigadir Jenderal Pol Didik Purnomo telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berlanjut sebagaimana dakwaan primer. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karenanya dengan pidana penjara selama 5 tahunHakim Vonis Mantan Wakakorlantas Polri 5 Tahun PenjaraMencari Perempuan Anti
KorupsiJakarta, Laras Post Indonesia memiliki banyak perempuan tangguh yang telah memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan. Sudah seharusnya, perjuangan itu dilanjutkan dengan membebaskan Tanah Air dari belenggu korupsi. Karenanya, KPK memandang gerakan nasional perempuan anti korupsi ini, menjadi penting untuk mengoptimalkan peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat sehingga lahir generasi antikorupsi di masa yang akan datang, kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) SementaraTauequrachman Ruki, saat deklarasi Gerakan Nasional, Saya PerempuanAnti Korupsi (GN SPAK) yang merupakan rangkaian peringatan Hari Kartini, pada Selasa (21/4/2015) di Gedung KPK.Pada kesempatan itu Ruki menantang agar ada perempuan yang mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK. Pada Desember 2015 terjadi perubahan pimpinan KPK, sebagai kaum laki-laki, saya tantang kaum perempuan untuk applied menjadi pimpinan KPK, ujarnya.Spanduk raksasa berukuran 17x14 meter dipasang menyelimuti salah satu sisi Gedung KPK sebagai tanda pencanangan kegiatan, yang dilakukan oleh tim Kartini Petualang. Turut hadir pada kesempatan itu, Ketua KPK Sementara Taufiequrachman Ruki, mantan Ibu Negara Sinta Nuriyah Wahid, Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, MenteriLingkungan Hidup Siti Nurbaya, dan Menteri Sosial Khofah Indar Parawansa.Sementara itu, pencanangan GN SPAK dilakukan oleh Menteri PMK Puan Maharani dengan melepaskan 200 balon ke udara. Puan menganalogikan peran perempuan ibarat separuh sayap seekor burung. Butuh kerja sama yang baik antara kedua sayap, lelaki dan perempuan, untuk mengepak dan terbang tinggi, katanya.Puan menilai, SPAK merupakan wujud kesetaraan gender yang menempatkan peran perempuan pada posisi yang tepat. Kaum perempuan bisa mengorganisasikan diri dan mengembangkan kepemimpinan agar dapat berperan lebih optimal. Saya turut bangga gerakan ini telah berjalan, ujarnya.Usai pemasangan spanduk raksasa, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi yang bertema Kekuatan Perempuan, Inspirasi Perubahan, dengan menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Wakil Ketua KPK Zulkarnain, aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Sely Martini, wartawati Iis Suelaeman, dan agen SPAK dari Sulawesi Selatan Rachmawati Karim.Gerakan Nasional SPAK memandang peran perempuan sangat penting dalam pencegahan korupsi, baik sebagai ibu, istri maupun sebagai anggota masyarakat. Diharapkan, gerakan ini mampu memproduksi sebanyak mungkin para perempuan dan organisasi perempuan untuk ikut berpartisipasi dengan melindungi diri dari korupsi dengan cara menyebarluaskan pengetahuan, modus-modus dan peluang-peluang yang berpotensi korupsi serta konsekuensi hukumnya. Sehingga pengaruh positif ini, tidak hanya bagi anak dan suaminya, melainkan juga masyarakatnya di manapun mereka berada.Sementara itu, Hubungan Masyarakat KPK Priharsa Nugraha mengatakan, program SPAK telah diluncurkan pada 22 April 2014. Program yang telah melatih perempuan Indonesia di 13 provinsi ini, telah melahirkan 200 fasilitator dari berbagai latar belakang, seperti ibu rumah tangga, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dosen, guru, tokoh agama, pengusaha, mahasiswa, tokoh masyarakat dan aktivis.Ia mengungkapkan, hingga Desember 2014, gerakan ini telah memberikan sosialisasi kepada hampir 20 ribu perempuan dengan sejumlah perubahan yang telah dicapai, antara lain, membebaskan 400 pasangan miskin dari pungli ketika pengurusan dokumen identitas hukum, banyak perempuan mulai kritis menanyakan asal uang yang diberikan oleh suaminya, beberapa istri tidak lagi menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi seperti kendaraan dinas, para ibu mulai secara serius memperkenalkan dan mengajarkan tentang kejujuran pada keluarga dan memberikan konteks kejujuran tersebut dalam kehidupan sehari-hari serta masih banyak perubahan lainnya.Tentu saja, kata Priharsa, KPK berkeyakinan bahwa perubahan ini, akanmenunjukkan perkembangan yang lebih signikan, manakalah lebih banyaklagi
perempuan yang terlibat dan berperan aktif dalam gerakan ini. KPK memandang, dukungan dan partisipasi publik akan membantu tugas KPK dalam memberantas korupsi, pungkasnya. (ram)TKPFOTO: ISTFOTO: ISTTersangka Mantan Wakakorlantas Polri Brigadir Jenderal Polisi Didik PurnomoKementerian Agama (Kemenag) periode 2012-2013, Tersangka mantan Menteri Agama Suryadharma AliJakarta, Laras Post- Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Timur, pada Rabu (22/4/2015) memusnahkan barang bukti psikotropika dan narkotika, berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dinyatakan dirampas untuk dimusnahkan periode 2014-Januari 2015.Barang bukti psikotropika dan narkotika yang dimusnahkan itu, terdiri dari ganja seberat 35,5196 gram dari 257 perkara, heroin seberat 40,8306 gram dari 12 perkara dan shabu- shabu seberat 440,3869 gram dari 216 perkara, ekstasi seberat 12389 gram dari 2 perkara, senjata api sejumlah 29 buah serta senjata tajam 40 buah. Ditambah satu buah koper yang berisi enam batang susunan dollar hitam ( black dollar). Pemusnahan barang bukti tersebut telah dihadiri dan saksikan oleh anggota komisi kejaksaan, seluruh Kapolsek, Kasat narkoba, Lurah yang berada di wilayah Jakarta Timur, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Dudi Mulyakusumah SH, Kasubag Bin yang mewakili Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, R.Narendra Jatna SH.LLM mengatakan, pemusnahan barang bukti narkotika, dollar palsu, senjata tajam serta senjata api yang tidak memiliki izin itu dilakukan dalam rangka melaksanakan Amar Putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur (Tuti)Kejari Timur Musnahkan Narkobaproyek payment gateway berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan ada indikasi kerugian negara sebesar Rp32 miliar dan adanya pungutan liar senilai Rp605 juta.Berdasarkan laporan BPK pada Desember 2014 lalu dan laporan masyarakat yakni Andi Syamsul Bahri, pada 10 Februari 2015 atas dugaan keterlibatan Denny Indrayana dalam kasus korupsi ketika masih menjabat sebagai Wamenkumham, penyidik kemudian melakukan pemeriksaan terhadap Denny Indrayana dan memeriksa 21 saksi, term asuk di antaranya mantan Menkumham Amir Syamsuddin. (ram)umum. Tidak semua tindak pidana korupsi, ada yang pidana umum juga. Yang terkait korupsi, kalau tidak salah tiga kasus, terangnya.Denny Indrayana dalam perkara payment gateway, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik dan telah melakukan dua kali pemeriksaan terhadap mantan Wamenkumham tersebut.Tersangka, yang merupakan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu, dikenakan pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 dan pasal 23 UU No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UUU No 31 tahun 199 jo pasal 421 KUHP Jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.Secara terpisah, Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan menyebutkan, pada pengadaanJakarta, Laras Post Denny Indrayana nampaknya bakal menghadapi hari yang melelahkan, pasalnya mantan Wamenkumham ini, akan menghadapi lima perkara, selain perkara dugaan korupsi program pembayaran paspor secara elektronik (payment gateway) pada Kementerian Hukum dan HAM.Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan lima perkara, selain perkara payment gateway yang diduga melibatkan Denny Indrayana. Yang sekarang lagi disidik masih kasus payment gateway, kata Kabareskrim Polri, pada Rabu (22/4/2015) di Mabes Polri, Jakarta.Ia menjelaskan, dari lima perkara itu, tidak semuanya merupakan kasus korupsi, tapi ada perkara tindak pidanaDenny Indrayana Bakal Hadapi 6 PerkaraTim Koreksi 700 Pasal KKUHPkini sudah ada UU sendiri yang mengatur itu.Lebih lanjut ia menyatakan, yang tidak kalah penting untuk diatur dalam RKUHP adalah sanksi denda. Banyaknya versi KUHP yang ada mengakibatkan jumlah sanksi denda di setiap versi berbeda, versi lama masih menyebutkan denda Rp25 sementara versi baru yaitu versi 1960 jumlah dendanya dikalikan 10 menjadi Rp250.Misalnya pada kasus nenek Minah, kita andaikan kakao yang
dia curi itu nilainya Rp1.000 di pasaran, padahal kalau mau memakai Pasal 364 KUHP nilai benda yang dicuri harus di bawah Rp250. Zaman sekarang apa yang bisa dicuri dengan nilai di bawah Rp250? tutur Eva.(tim)versi Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) dengan versi UU Nomor 1 Tahun 1946 pun berbeda. Ini membuat kita mengalami kesulitan ketika bicara sanksi pidana karena KUHP kita punya beberapa versi, terangnya.Eva juga menyebut, kelemahan lain yang terkandung dalamKUHP yakni, tentang kualikasitindak pidana yang tidak pernah lagi digunakan sebagaimana fungsinya, misalnya Pasal 504 KUHP tentang Pengemisan, Pasal 506 KUHP tentang Penggelandangan, dan Pasal 282KUHP tentang Pornogra.Menurutnya, pasal pasal tersebut perlu dipertimbangkan dengan perkembangan yang terjadi kini, misalnya pasal tentangpornogra dalam KUHP, padahaldigunakan saat ini, baik dari banyaknya versi, ketidaksesuaian dengan situasi masa kini, hingga pasal-pasal yang usang atau mati sehingga dapat menyulitkan proses penegakan hukum.KUHP yang saat ini berlaku, kata Eva, jika dilihat dari sejarahnya merupakan sisa-sisa pemikiran dari abad 18 ke 19. Belanda saja sudah mengganti (KUHP) lebih dari delapan kali, sementara kita belum pernah melakukan perubahan apapun, katanya.Ia melanjutkan, selain itu, banyaknya versi KUHP yang beredar membuat beberapa sanksi dalam rumusan KUHP berbeda antara kitab satu dan lainnya. Hal itu disebabkan karena versi KUHP yang dibuat resmi oleh pemerintah tidak pernah ada, bahkan KUHPJakarta, Laras Post- Tim dosen Bidang Studi Hukum Pidana FH UI mengoreksi sebanyak 700 pasal dalam draf Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). Tim ini mendapat tugas dari Kemenkumham untuk mempelajari draf RKUHP.Anggota tim dosen Bidang Studi Hukum Pidana FH UI Eva Achjani Zulfa menjelaskan, Kemenkumham meminta bantuan pada Universitas Indonesia (UI) untuk meneliti atau menyisir semua pasal dalam draf RKUHP untuk melihat apa yang menjadi kelemahan dalam setiap pasal. Hampir semua pasal ada komentar atau catatannya dari kami, ujarnya Selasa (21/4/29015) di Jakarta.Eva menyatakan, banyak kelemahan pada KUHP yangFOTO: ISTTurut hadir Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, mantan Ibu Negara Sinta Nuriyah Wahid, Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.FOTO: ISTDenny IndrayanaFOTO: ISTPemusnahan Barang bukti psikotropika dan narkotikaMore From This UserAboutPartnersLegalSupportMembershipsCopyright 2017 Scribd Inc. .....Site Language:Sign up to vote on this titleUsefulNot useful">Are you sure?This action might not be possible to undo. Are you sure you want to continue? CANCELOKWe've moved you to where you read on your other device. Get the full title to continueGet the full title to continue reading from where you left off, or restart the preview. Restart previewscribd Author : Muhammad Fadli Arief