LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI KE KOTA SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH DALAM RANGKA PENINJAUAN PENYEDIAAN STANDARD KESELAMATAN DAN KEAMANAN DALAM PROSES PERAKITAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) TANGGAL 30 - 31 MEI 2016
KOMISI V DPR-RI JAKARTA, 2016
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………….. 3 I.1. Dasar Hukum …………………………………………………………………………… 3 I.2. Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………….. 3 I.3. Lokasi dan Waktu ……………………………………………………………………….. 4 I.4. Daftar Anggota Rombongan …………………………………………………………… 4
II. SEKILAS PT. LAKSANA KROSERI ………..………………………………………………..… 5
III. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN ……………………………………………………….…… 6
IV. PENUTUP ………………………………………………………………………………………… 8
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah 2015
Hal ii
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI KE KOTA SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH DALAM RANGKA PENINJAUAN PENYEDIAAN STANDAR KESELAMATAN DAN KEAMANAN DALAM PROSES PERAKITAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2015-2016 TANGGAL 30 - 31 MEI 2016 I. PENDAHULUAN I.1. Dasar Hukum 1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23; 2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 4. Hasil keputusan Rapat Intern ke-2 Komisi V DPR RI Tanggal 25 Mei 2016 I.2. Maksud dan Tujuan Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah: a. Untuk meninjau secara langsung proses pengerjaan perakitan bus terutama yang
berkaitan dengan penyediaan standar keamanan dan keselamatan pada Bus Rapid Transit (BRT);
b. Untuk melihat secara langsung fasilitas perakitan di PT. Laksana Karoseri yang dalam Tahun Anggaran 2015, telah ditunjuk oleh Kemenhub untuk merakit BRT sebanyak 300 Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah 2015
Hal 3
unit bus dari total 1000 unit bus (jumlah terbanyak dibandingkan dengan karoseri-karoseri lainnya); c. Untuk memperoleh penjelasan khususnya dari Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, perihal bagaimana pendistribusian bus yang telah selesai dirakit oleh PT. Laksana Karoseri dan perusahaan karoseri lainnya Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi dan Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3), Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yaitu: butir a.
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;
butir d.
Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan bahwa: ”Dalam melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:” butir f
mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti.
I.3. Lokasi dan Waktu Dalam Masa Sidang IV Tahun Sidang 2015 - 2016, Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja ke Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada tanggal 30 - 31 Mei 2016. Dalam masa kunjungan yang dilakukan selama 2 hari itu, Komisi V DPR RI melakukan peninjauan, pertemuan, dialog, dan melakukan komunikasi intensif dengan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan PT Laksana Karoseri. Agenda kunjungan pada Kunjungan Kerja Spesifik ini adalah Peninjauan pengerjaan perakitan dan Penyediaan Standard Keselamatan & Keamanan Bus Rapid Transit (BRT) di PT. Laksana Karoseri, Jl. Raya Ungaran Km. 24,9.
I.4. Daftar Anggota Rombongan Anggota Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja ke Provinsi Jawa Tengah yang dilakukan pada Hari Senin sampai dengan Selasa, 30-31 Mei 2016 adalah sebagai berikut:
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah 2015
Hal 4
NO.
NO. ANG
1.
A-101
IR. H. YUDI WIDIANA ADIA, MSI
2.
A-457
MICHAEL WATTIMENA, SE, MM
3.
A-179
4.
NAMA
FRAKSI
JABATAN
PKS
KETUA
PD
PIMPINAN
IR. SUDJADI
PDIP
ANGGOTA
A-198
IR. BUDI YUWONO, DIPL. SE
PDIP
ANGGOTA
5.
A-303
HJ. AGATI SULIE MAHYUDIN, SE
PG
ANGGOTA
6.
A-265
H. DANIEL MUTTAQIEN SYAFIUDIN
PG
ANGGOTA
7.
A-374
H. MOH. NIZAR ZAHRO, SH, MPD
P-GERINDRA
ANGGOTA
8.
A-414
H. AGUNG BUDI SANTOSO, SH, MM
PD
ANGGOTA
9.
A-44
H. CUCUN AHMAD SYAMSURIJAL, S.Ag
PKB
ANGGOTA
10.
A-518
DRA. HJ. WARDATUL ASRIAH
PPP
ANGGOTA
11.
A-29
SYARIEF ABDULLAH ALKADRIE, SH, MH
P-NASDEM
ANGGOTA
12.
A-553
MIRYAM S. HARYANI
P-HANURA
ANGGOTA
Sedangkan mitra kerja Komisi V DPR-RI yang ikut serta dalam kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Ke Provinsi Jawa Tengah sebagai Tim Pendamping, adalah sebagai berikut:
NO
NAMA
JABATAN
1
CUCU MULYANA
DIREKTUR ANGKUTAN DAN MULTIMODA, DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
2
SRI HARDIANTO
SESDITJEN PERHUBUNGAN DARAT
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah 2015
KETERANGAN
Hal 5
II. SEKILAS TENTANG PT. LAKSANA KAROSERI Sejarah ringkas PT. Laksanan Karoseri adalah sebagai berikut: Sejarah panjang karoseri ini dimulai sejak 1967. Dimulai di bilangan kota Semarang, berdiri sebuah toko mesin yang lebih berfokus kepada kebutuhan otomotif. Hingga pada 1970, toko ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan akhirnya pindah ke lokasi baru yang lebih luas. Pada 1978, setelah satu tahun usaha perakitan body ini akhirnya pindah Ke Ungaran, dengan menempati lahan yang jauh lebih luas seluas 5000 m 2, seiring waktu berjalan, kapasitas produksi pun semakin ditingkatkan. Tentunya perluasan pun dilakukan demi memenuhi target produksi. Setelah 2010, luas plant dari Karoseri ini sudah mencapai kurang lebih 70.000 m2 dan hingga kini menjadi base dari Karoseri Laksana. Umumnya para pemakai bus rakitan Karoseri Laksana ini merasa lebih padat dan redaman suara dari luar juga tereduksi dengan baik. Laksana sendiri sudah merilis banyak varian dari Karoseri bus, diantaranya adalah : Legacy Sky, Sonic 3, Discovery, New Proteus, Nucleus 3, Legacy SR-1, Cityline 1&2, Legacy, Tourista, Proteus, Sprinter, Panorama series (DX, 2, 3), Comfort, dan juga pernah membuat custom Body untuk Sumber Alam limo bus, 3-Axle berbasis Mercedes-Benz OH 1521. III. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN Beberapa temuan/permasalahan/catatan yang diperoleh dari Kunjungan Kerja Spesifik dalam rangka peninjauan penyediaan standar keselamatan dan keamanan dalam proses perakitan Bus Rapid Transit (BRT) di Provinsi Jawa Tengah antara lain: 1. Distribusi BRT ke daerah-daerah sasaran masih harus ditanggung oleh daerah penerima. Hal ini disebabkan kontrak pengadaan tidak mencakup pengiriman BRT, sehingga daerah harus mengupayakan pengiriman BRT tersebut ke daerahnya masing-masing; 2. Proses penyerahan BRT yang merupakan hibah ke daerah diserahkan langsung kepada penggunanya, padahal seharusnya diserahkan dahulu kepada kepala daerah (Gubernur/Bupati/Walikota), kemudian kepala daerah menyerahkannya kepada dinas perhubungan/BUMD setempat sebagai penggunanya.
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah 2015
Hal 6
3. Untuk TA 2015, PT. Laksana Karoseri telah menyelesaikan semua perakitan BRT yang dipesan oleh Kemenhub tepat pada waktunya dan telah diserahterimakan. Sesuai dengan informasi dari Kemenhub, semua BRT yang dirakit oleh PT. Karoseri Laksana telah memenuhi standar keselamatan dan keamanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 4. Proses pelelangan BRT yang dilakukan oleh Kemenhub untuk TA 2015 sudah melalui ecatalog, sehingga penggunaan anggaran diharapkan dapat lebih transparan dan efisien; Beberapa kesimpulan/rekomendasi yang diperoleh dari Kunjungan Kerja Spesifik dalam rangka peninjauan penyediaan standar keselamatan dan keamanan dalam proses perakitan Bus Rapid Transit (BRT) di Provinsi Jawa Tengah antara lain: 1. Komisi V DPR RI memberikan apresiasi terhadap PT. Laksana Karoseri yang telah memenuhi kelengkapan Standar Keselamatan dan Keamanan pada proses perakitan Bus Rapid Transfer (BRT) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Komisi V DPR RI mengharapkan kepada pihak karoseri dalam melakukan perakitan BRT selain memperhatikan standar keselamatan dan keamanan, juga memberikan perhatian kepada faktor kenyamanan bagi penumpang; 3. Komisi V DPR RI meminta kepada Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan agar tetap melakukan evaluasi terhadap perusahaan karoseri yang akan ditunjuk untuk melakukan perakitan BRT, sehingga hasil yang dicapai memenuhi standar spesifikasi yang diinginkan; 4. Terkait dengan pendistribusian bus ke daerah-daerah sasaran yang selama ini menjadi tanggung jawab daerah sehingga dapat membebani daerah tersebut, Komisi V DPR RI akan mendalami permasalahan ini bersama dengan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan pada rapat-rapat mendatang. Selanjutnya, Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan agar pendistribusian BRT ke daerah-daerah sasaran jangan sampai terkendala oleh ketiadaan anggaran; 5. Komisi V DPR RI meminta kepada Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan agar proses penyerahan BRT kepada daerah mengikuti prosedur hibah sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah 2015
Hal 7
IV. PENUTUP Demikian Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR-RI ke Provinsi Jawa Tengah dalam rangka peninjauan penyediaan standar keselamatan dan keamanan dalam proses perakitan Bus Rapid Transit (BRT) pada Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2015 - 2016 yang dilaksanakan dari tanggal 30-31 Mei 2016. Laporan ini menjadi masukan bagi Komisi V DPR-RI dan semoga dapat ditindaklanjuti Pemerintah untuk melakukan perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana khususnya di subsektor transportasi darat yang saat ini sangat dibutuhkan bagi rakyat Indonesia. Ketua Tim,
Ir. H. Yudi Widiana Adia, MSi No. Anggota: A - 101
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah 2015
Hal 8