77
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER Pengaruh Permainan Monopoli Gizi (Monogi) Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SD Mangkubumi Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2016
I.
Identitas
Nama Umur Kelas Alamat : II.
: : :
Pengetahuan Tentang Pola Makan Seimbang Beri tanda silang (X) untuk jawaban yang kamu pilih!
3. Apakah adik tahu apa itu pola makan seimbang? 5. Ya 6. Tidak
Universitas Sumatera Utara
78
4. Menurut adik pola makan seimbang itu apa a. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi semua zat gizi seperti karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dan mineral b. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi zat gizi seperti karbohidrat, protein hewani dan protein nabati c. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi zat gizi seperti vitamin dan mineral 5. Zat gizi apa saja yang harus dipenuhi adik-adik yang dapat dikatakan bahwa makanan yang adik makan termasuk pola makan seimbang a. Karbohidrat, protein hewani dan nabati b. Vitamin dan mineral c. Karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dan mineral 6. Menurut adik makan makanan tanpa sayur dan buah atau makan burger dan pizza sudah termasuk pola makan seimbang kah? a. Ya b. Tidak 7. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber karbohidrat a. Nasi, ikan, buah b. Nasi, roti, mi c. Mi, daging, susu 8. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber protein hewani a. Ikan, telur, daging b. Ayam, telur, buah c. Daging, tahu, sayur 9. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber protein nabati a. Susu, sayur, buah b. Tahu, tempe, kacang kedelai c. Nasi, daging, susu 10. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber vitamin dan mineral a. Sayur dan buah b. Daging dan ikan c. Susu dan telur 11. Berapa gelas perhari paling sedikit air putih yang harus adik konsumsi setiap hari? a. 2 liter b. 1 liter c. 0,5 liter 12. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber karbohidrat? a. 2-3 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas) b. 3-8 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas)
Universitas Sumatera Utara
79
c. 3-5 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas) 13. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber protein hewani dan nabati? a. 2-3 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang) b. 3-8 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang) c. 3-5 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang) 14. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber vitamin dan mineral? a. 2-3 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang) b. 3-8 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang) c. 3-5 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang)
III.
Sikap Tentang Pola Makan Seimbang Pilihlah jawaban Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju dengan cara menceklis/contreng pada kolom yang telah disediakan. Keterangan : S = Setuju SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju N o
Pernyataan
S S
S S
T S TS
Universitas Sumatera Utara
80
1
2 3
4 5 6
7
Seseorang perlu mengkonsumsi beragam makanan agar tubuh mendapatkan semua zat gizi yang diperlukan Seseorang tidak harus memakan sayur setiap hari Mengkonsumsi lemak yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan Anak-anak tidak masalah jajan sembarangan Mie saja sudah cukup sebagai pengganti makan siang Tahu, tempe, kacang kedelai termasuk protein nabati Sayur dan buah bukanlah sumber mineral dan vitamin
8
Anak yang gemuk akan mengalami gangguan pada kesehatan 9 Contoh dari sumber karbohidrat adalah nasi, roti dan mie 1 0
Anak-anak harus makan dengan pola makan seimbang
Terima Kasih Lampiran 2. Peraturan Permainan Monogi Peraturan permainan Monogi antara lain sebagai berikut : 10. Alat-Alat Permainan, antara lain: g.
Sebuah papan permainan dengan petak-petak makanan sumber zat gizi, asuransi kesehatan, rumah sakit dan sebagainya.
h.
2 biji batu dadu
i.
4 bidak pemain dengan warna yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
81
j.
1 set kartu Mr.Nutritionist (Kartu Sadar dan Mahir Gizi) yang berisi identifikasi masing-masing zat gizi, peranan, dan contoh makanannya.
k.
1 set kartu Dana Umum dan Kesempatan
l.
Uang-uang permainan dalam berbagai nilai
11. Tahap Persiapan: papan pemainan diletakkan di atas meja atau lantai. Kartu Dana Umum dan Kesempatan diletakkan terbalik di dalam petak yang telah tersedia. Tiap pemain pada permulaan diberi 1 set kartu Mr.Nutritionist serta uang-uang Monogi. 12. Uang-uang: tiap pemain mula-mula diberi uang seharga Rp.50000,- dibagi dalam nilai sbb. 1 lembar Rp.20000,- 2 lembar Rp.10000,- 1 lembar Rp.5000,- 1 lembar Rp.2000,- 2 lembar Rp.1000.- dan sisanya diserahkan ke kantor kesehatan. 13. Permulaan: Pemain membuang dadu bergiliran, angka terbanyak bermain dahulu. Permainan di mulai di petak start. Setelah itu biji-biji pemain dijalankan bergiliran sesuai dengan angka dadu kepetak-petak searah jarum jam. Dimana biji-biji dadu pemain terhenti,dengan cara melempar dadu maupun dengan paksaan kartu Dana Umum atau kartu Kesempatan petak-petak sumber zat gizi dan lain-lain dapat dibelinya sesuai harga yang sudah ditetapkan dan membayar denda/menggantinya dengan sumber zat gizi yang sama jika petak makanan sumber zat gizi tersebut telah dimiliki orang. Jika biji dadu terhenti dipetak asuransi kesehatan maka pemain harus membayar asuransi kesehatan. Jika dadu terhenti di petak obesitas, kurus atau petak “masuk rumah sakit”, maka pemain terpaksa harus masuk rumah sakit. 14. Petak-petak Dana Umum dan Kesempatan mengharuskan pemain untuk mengikuti instruksi yang tertulis pada kartu tersebut. Hanya kartu keluar dari Rumah Sakit yang dapat ditahan hingga terpakai atau dijual kepada pemain lain. Ingat, pemain hanya boleh mengambil kartu yang teratas dan mengembalikannya ke posisi paling bawah
Universitas Sumatera Utara
82
setelah manaati petunjuk-petunjuk didalamnya. Adakalanya, pemain diharuskan membayar dokter, Asuransi Kesehatan bahkan masuk Rumah Sakit. 15. Bonus: tiap pemain setelah melalui petak start diberi bonus pelayanan kesehatan gratis senilai Rp.20000,- oleh Asuransi Kesehatan. 16. Pegawai kesehatan: setiap kelompok harus memilih pegawai kesehatan yang cakap diantar pemain. Pegawai kesehatan turut bermain. Dalam hal ini, segala kekayaan milik pribadi dan milik kantor/asuransi kesehatan harus dipisahkan. 17. Keluar rumah sakit : pemain yang masuk rumah sakit dapat melanjutkan permainan jika lemparan dadu menujukkan angka yang sama atau membeli sehelai “kartu keluar dari rumah sakit” dari pemain lain. 18. Tepat pada waktu yang ditentukan permainan diakhiri. Permainan Monogi dapat berlangsung paling cepat 20 hingga 60 menit. Pemain yang memiliki makanan sumber zat gizi paling banyakatau hampir memenuhi satu porsi makan seimbang dengan sumber zat gizi lengkap dinyatakan sebagai pemenang (Monogist).
Universitas Sumatera Utara
83
Lampiran 3. Permainan Monogi
Gambar 1. Papan permainan Monogi
Universitas Sumatera Utara
84
Gambar 2. Dadu dan bidak-bidak Monogi
Universitas Sumatera Utara
85
Gambar 3. Satu Set Kartu Mr.Nutritionist
Universitas Sumatera Utara
86
Gambar 4. Satu Set Kartu Dana Umum
Universitas Sumatera Utara
87
Universitas Sumatera Utara
88
Gambar 5. Satu Set Kartu Kesempatan
Universitas Sumatera Utara
89
Gambar 6. Uang-uang Monogi dalam berbagai nilai
Lampiran 4. Penjelasan Setelah Intervensi Penjelasan yang diberikan setelah permainan Monogi berakhir antara lain sebagai berikut : 1. Pola makan seimbang adalah kebiasaan makan yang memenuhi kebutuhan semua zat gizi, seperti zat tenaga (karbohidrat dan lemak), zat pembangun (protein), zat pengatur (vitamin dan mineral) . 2. Anak usia sekolah membutuhkan asupan karbohidrat sekitar 3-8 porsi/hari, lemak sekitar 2-3 porsi/hari, protein 2-3 porsi sehari, dan vitamin dan buah 3-5 porsi/hari serta air sebanyak 2 liter/8 gelas setiap hari (Devi, 2012) 3. Karbohidrat dapat diperoleh dari makanan pokok seperti nasi, mie, roti, biscuit, sedangkan lemak dan protein dapat diperoleh dari lauk pauk seperti ikan, daging, ayam, telur, tempe, tahu dan kacangkangan. Dengan tercukupinya kebutuhan energy dan protein sesuai kebutuhan dapat mencegah terjadinya gizi kurang dan kegemukan pada anak. 4. Vitamin dan mineral dapat diperoleh dari sayuran, buah dan kacang-kacangan. Dengan terpenuhinya zat gizi tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, mencegah kebutaan, dan meningkatkan konsentrasi belajar. Kalsium dapat diperoleh dari susu, ikan, kacang-kacangana. Zat besi dapat diperoleh dari ikan, ayam, daging, tempe, oncom, sayuran hijau yang dapat membantu pertumbuhan tulang dan mencegah anemia. 5. Beberapa perilaku gizi yang salah pada anak sekolah (Devi, 2012) antara lain : Tidak mengonsumsi menu dengan gizi seimbang. Misalnya, dalam piring hanya tersedia nasi dengan ikan goring saja atau nasi dengan telur rebus saja. Berarti zat gizi yang terpenuhi hanya dari karbohidrat, protein dan lemak, tidak ada vitamin dan mineral yang didapat dari sayur atau buah. Tidak sarapan pagi. Sarapan pagi sangat penting bagi anak sekolah, karena hal tersebut dapat memenuhi energi mereka untuk berkonsentrasi saat belajar, bermain bersama teman
Universitas Sumatera Utara
90
dan menggantikan energi yang hilang saat mereka bangun di pagi harinya. Jajan tidak sehat di sekolah. Kurang mengkonsumsi buah daan sayur. Kurangnya mengonsumsi sayur dan buah merupakan pola makan yang salah, karena tidak memenuhi menu gizi seimbang dan berakibat pada kesehatan anak sekolah. Anak sekolah bisa saja mengalami kekurangan vitamin A, vitamin C, besi, kalsium dan seng yang berakibat pada pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak serta prestasi anak di sekolah. Mengkonsumsi Fast Food dan Junk Food Mengkonsumsi makanan beresiko
Universitas Sumatera Utara
91
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Peneliti memberikan penjelasan mengenai instruksi pada kuesioner pre-test
Universitas Sumatera Utara
92
Gambar 2. Volunteer penelitian memberikan orientasi, pengarahan serta ice breaking sebelum memulai intervensi
Gambar 3. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap kelompok
Universitas Sumatera Utara
93
Gambar 4. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap kelompok
Gambar 5. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap kelompok
Universitas Sumatera Utara
94
Gambar 6. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap kelompok
Universitas Sumatera Utara
95
Gambar 7. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap kelompok
Gambar 8. Siswa mengisi kuesioner post-test Lampiran 7. Output Analisa Data SPSS
Jenis Kelamin Responden Freq uency V alid
Lakilaki Perem puan Total
Per cent
23
12
35
Valid Percent
65, 7 34, 3 100 ,0
Cumulati ve Percent
65,7
65,7
34,3
100,0
100,0
Umur Responden
Universitas Sumatera Utara
96
Freq
Per
uency V
9
alid 1 0 1 1 1 2 T otal
Valid
cent
Percent 28,
10
6 42,
15
9 22,
8
9
2
5,7 100
35
Cumulati ve Percent
28,6
28,6
42,9
71,4
22,9
94,3
5,7
100,0
100,0
,0
Pengetahuan sebelum intervensi kategorik Freq uency V alid
se
Per cent
dang ku
7 14,
5
rang To
35
tal
Cumulati
Percent 85,
30
Valid
3 100 ,0
ve Percent
85,7
85,7
14,3
100,0
100,0
Pengetahuan sesudah intervensi kategorik Freq uency V alid
ba ik se dang To tal
Per cent
22
13
35
Valid
Cumulati
Percent 62, 9 37, 1
100 ,0
ve Percent
62,9
62,9
37,1
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
97
Paired Samples Statistics Mea
Std.
n P air 1
Pengetahuan
sebelum
intervensi Pengetahuan
sesudah
intervensi
N
Std. Error
Deviation
Mean
5,97
35
1,581
,267
9,74
35
1,268
,214
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of St M ean P
Pengetahu
air 1 an
sebelum
intervensi
-
Pengetahuan
St
d.
d. Error
Deviation
Mean
3,771
the Difference Lo wer
Si Up
d g. (2-
per
t
2,
,34
-
-
045
6
4,474
3,069
f
tailed)
10,91 1
sesudah
3 4
intervensi
Sikap sebelum intervensi kategorik Frequ ency V
baik
alid
tidak baik Total
Perc ent
Valid Percent
Cumulativ e Percent
23
65,7
65,7
65,7
12
34,3
34,3
100,0
35
100, 0
100,0
Universitas Sumatera Utara
,0 00
98
Sikap sesudah intervensi kategorik Frequ
Perc
ency V
ent
baik
alid
Valid Percent
e Percent
33
94,3
94,3
94,3
2
5,7
5,7
100,0
tidak baik Total
Cumulativ
100,
35
100,0
0
Paired Samples Statistics Mea
Std.
n P air 1
Sikap
sebelum
N 26,4
intervensi
3
Sikap
sesudah
30,8
intervensi
3
Std. Error
Deviation
Mean
35
4,461
,754
35
3,846
,650
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of St M ean P
St
d.
d. Error
Deviation
Mean
the Difference Lo wer
Si Up
d
per
t
f
g. (2tailed)
Sikap
air 1 sebelum intervensi - Sikap sesudah
4,400
6,
1,0
-
-
064
25
6,483
2,317
4,292
3 4
intervensi
Universitas Sumatera Utara
,0 00