www.aidsindonesia.or.id
KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011
Kabar Menara Topas 9 Kilas laporan • Pertemuan Tim Pelaksana
La Perke poran mban HIV dan A gan IDS Juni 2011
• Pelatihan Pembekalan Pelaksanaan Program PMTS • Rapat Koordinasi dan Evaluasi SSF • Pengembangan Penyusunan RAN bagi LakiLaki-laki Berisiko • Rapat Kerja Peningkatan Kurikulum HIV dan AIDS • Pelatihan Kepemimpinan Staf Sekretariat Populasi Kunci
Pertemuan dengan Delegasi Global Fund
Pembukaan Rapat Koordinasi dan Evaluasi SSF 2011
BULAN
Juli, serangkaian kegiatan dalam upaya penanggulangan AIDS telah dilakukan sebagaimana diamanatkan dalam Perpres 75/2006.
KPAN juga mengadakan pelatihan Program PMTS serta Pelatihan Kepemimpinan Staf Sekretariat Jaringan Populasi Kunci.
Dalam perencanaan strategik dilakukan Pertemuan Tim Pelaksana, dan untuk pengembangan kebijakan dilakukan pertemuan penyusunan RAN bagi laki-laki berisiko tinggi (LBT) dan rapat peningkatan kurikulum HIV.
Dari pemantauan dan evaluasi disampaikan hasil liputan lapangan Program PIK KRR BKKBN Sumut.
Peserta Pelatihan Program PMTS
Perwakilan Anggota Tim Pelaksana
Pada bulan Juli ini juga dilaporkan perkembangan terbaru HIV dan AIDS dari Kemkes. ***
Liputan Program BKKBN Sumut
Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665
Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011
Perencanaan Strategik Pertemuan Tim Pelaksana Penanggulangan HIV/AIDS Yang Responsif Gender yang diharapkan menjadi panduan bagi semua sektor.
Pada tanggal 21 Juli 2011, KPAN menggelar
Dari Sekretariat KPAN, Ibu Nafsiah Mboi, memaparkan bahwa proses penyusunan laporan 5 Tahun Penanggulanagan AIDS sejak Perpres 75/2006 sudah masuk tahap finalisasi. Ibu Naf menyampaikan temuan kemajuan, misalnya penurunan kasus AIDS dari penggunaan napza suntik dan menurunnya angka kematian Odha dalam 5 tahun.
Pertemuan Tim Pelaksana di Kantor Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kem-PPPA). Pertemuan dihadiri oleh 22 Anggota KPAN dari Kementerian/Lembaga, jaringan populasi kunci, dunia usaha dan organisasi profesi. Agenda pertemuan adalah paparan draft Laporan Penanggulangan HIV dan AIDS kepada Presiden, rencana pengembangan program pencegahan HIV pada laki-laki berisiko tinggi dan persiapan pelaksanaan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2011. Selaku tuan rumah, Kem-PPPA memaparkan program penanggulangan AIDS di lingkungan kerjanya. Dalam hal ini, penanggulangan AIDS harus memperhatikan isu jender dan perlindungan anak. Kem-PPPA juga telah mengeluarkan Permen PPPA Nomor 9/2010 tentang Pedoman Perencanaan dan Penganggaran Dalam Pencegahan dan
Tentang persiapan HAS 2011, Kemnakertrans yang merupakan koordinator pelaksana juga menyampaikan kemajuan persiapan, misalnya akan membuat web, menyusun struktur panitia dan menyiapkan rangkaian agenda pelaksanaan. Tindak lanjut pertemuan antara lain, untuk Koordinator pelaksanaan HAS tahun 2012 dan 2013, telah ditentukan yaitu Kem PPPA dan IBCA. ***
Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011
Pengembangan Kebijakan Pertemuan Penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan AIDS bagi LakiLaki-laki Berisiko Tinggi (LBT) Sebagai bagian dari upaya penerapan program PMTS Paripurna, salah satu langkah strategis adalah penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan HIV untuk Laki-laki Berisiko Tinggi (LBT). Untuk langkah awal, dilakukan beberapa kali pertemuan, yang secara khusus bertujuan menyusun format kebijakan dan rencana aksi untuk penanggulangan HIV dan AIDS untuk laki-laki berisiko tinggi dan merumuskan rancangan isi dan muatan dari kebijakan yang diperlukan dalam penyusunan rencana aksi tersebut. Salah satu pertemuan dilakukan pada hari Rabu, 13 Juli 2011 di KPAN. Pertemuan di-
hadiri oleh tim inti penyusun yang telah dibentuk berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Selain itu, hadir pula sektor Pemerintah dan narasumber dari ILO. Rekomendasi yang dihasilkan dari pertemuan antara lain program harus bersifat struktural, serta harus terkait dengan K3 pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan yang tak kalah penting adalah perlu keterlibatan aktif sektor kementerian/lembaga Pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil. Selanjutnya ke depan, tim penyusun akan melakukan diskusi intensif untuk mematangkan konsep sebelum dijadikan peraturan yang baku. #
Rapat Kerja Peningkatan Kurikulum HIV dan AIDS Dalam rangka pengembangan pendidikan dan pelatihan Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, KPAN melaksanakan Rapat Kerja Peningkatan Kurikulum HIV dan AIDS pada tanggal 3-6 Juli 2011 di Jakarta. Lokakarya melibatkan unsur universitas dan lembaga Diklat di lingkungan Kemkes. Tujuan lokakarya adalah memperkuat infrastruktur kurikulum di tingkat universitas dan pusat pelatihan untuk meningkatkan SDM di bidang pendidikan yang mampu merespons epidemi HIV dan AIDS secara efektif, berkualitas dan berkesinambungan Lokakarya diawali dengan penyajian pelaksanaan kurikulum Manajemen Respons HIV pada tahun 2010 sehingga
dapat diidentifikasi kebutuhan untuk dukungan teknis pada Universitas ataupun Pusat Pelatihan yang bersangkutan. Dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan diskusi panel untuk mengidentifikasi dukungan teknis yang dapat diberikan serta metode pemberian dukungan teknis tersebut. Di akhir sesi ditetapkan jadwal pelaksanaan dukungan teknis yang dilengkapi dengan fasilitator yang akan memberi mentoring di Universitas yang ditentukan. Dalam hal ini juga diidentifikasi kebutuhan yang terkait dengan pelaksanaan, misalnya dukungan teknis yang berkualitas dan mampu memberi dampak meningkatkan pelaksanaan kurikulum manajemen HIV dan AIDS di Universitas dan Pusat Pelatihan.
Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011
Kerjasama Regional dan Internasional
The Global Fund High Level Consultants Panel Global Fund untuk AIDS, Tuberkolosis dan Malaria (GFATM) mendukung upaya penanggulangan AIDS di Indonesia sejak tahun 2004. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana, pada tanggal 26 Juli 2011, Tim Konsultan High Level Panel melakukan kunjungan ke Indonesia. Kunjungan dilakukan pada 4 Penerima Hibah utama (PR) Program AIDS, yaitu Kemkes, KPAN, PKBI dan NU. Tujuan kunjungan adalah untuk mengetahui kemajuan serta perkembangan program yang sedang berjalan. Tim ini merupakan tim independen yang terdiri 4 konsultan yang berasal dari berbagai negara, yang dalam kunjungan kali ini didampingi oleh Olivier Cavey, mantan Fund Portofolio Manager Indonesia. Selama kunjungan, Tim Konsultan melakukan
pertemuan dan diskusi dengan perwakilan 4 PR. Dari KPAN, hadir dalam pertemuan adalah Sekretaris yang didampingi 3 Deputi. Dialog antara konsultan dengan KPAN membahas capaian dan monitoring program, pengelolaan dana, proses audit, serta sumber daya manusia. Secara umum Sekretaris KPAN, Ibu Nafsiah Mboi menyampaikan bahwa dana dari GF amat bermanfaat bagi Indonesia, terutama untuk perbaikan sistem, peningkatan capaian, perluasan cakupan serta kesinambungan program. Melalui kunjungan ini, diharapkan GF bisa mendapatkan informasi yang benar dan akurat tentang perkembangan program HIV di Indonesia serta juga menunjukan bahwa Indonesia mampu mengelola dan bertanggung jawab atas dana yang diberikan.***
Pertemuan Technical Working Group (TWG) CCM Pertemuan dalam rangka koordinasi dan pemuktahiran pelaksanaan program dukungan SSF telah dilakukan pada tanggal 21 Juli 2011 di Sekretariat KPAN. Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari KPAN, Kemkes, PKBI, NU, anggota CCM, serta pengamat dari masyarakat sipil. Bapak Edhie Rahmat, Ketua TWG AIDS-CCM membuka pertemuan, yang dilanjutkan dengan paparan perkembangan program dari tiap penerima hibah utama dana AIDS GF yaitu PKBI, Kemkes, KPA dan NU. Beberapa rekomendasi dan tindak lanjut dari pertemuan ini antara lain: perekrutan untuk SR PKBI masih dalam proses seleksi, selain itu pada pertemuan berikutnya akan dibahas tentang perkembangan program masing-masing PR. Beberapa masalah seperti pengadaan ARV harus segera ditindak lanjuti oleh pihak Kemkes. Untuk pengajuan proposal GF Ronde 11 masih sedang disusun draft setelah itu akan dilakukan diskusi lanjutan. Perkembangan lain yang disampaikan adalah tim Kajian Eksternal GF akan datang ke Jakarta dalam satu minggu, dimulai pada 19 September 2011 yang akan menilai situasi epidemi dan perkembangannya secara nasional. Untuk itu amat diharapkan kontribusi dan partisipasi dari semua pihak. **
Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011
Koordinasi
Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi GF SSF Dukungan GF ATM dimulai sejak 1 Juli 2009 melalui Ronde 8 yang dilaksanakan di 12 provinsi oleh tiga PR (KPA, Kemkes, dan PKBI). Mulai 1 Juli 2010 pengelolaan dana dikembangkan menjadi empat PR, dengan tambahan NU. Dengan mitra pelaksana adalah PKM, LSM dan jaringan populasi kunci. Untuk melihat capaian dan perkembangan program, maka dilaksanakan pertemuan untuk mengevaluasi dukungan SSF semester 2 (Januari-Juni 2011) untuk jajaran PR KPA. Pertemuan evaluasi diadakan di Jakarta pada tanggal 26-29 Juli 2011. Hadir dalam pertemuan adalah wakil dari 33 SR KPA. Pada hari pertama, berlangsung pembukaan dan paparan tentang SRAN oleh Sekretaris KPAN, Ibu Nafsiah Mboi yang dilanjutkan dengan pertemuan khusus antar Sekretaris KPA Provinsi. Sesi berikutnya adalah paparan program PMTS, yaitu penguatan stakeholder dan komunikasi perubahan perilaku. Di hari kedua, para peserta masih mendapat pembekalan tentang PMTS yaitu manajemen pasokan kondom dan penatalaksanaan IMS.
Perwakilan delegasi KPA Daerah
Materi lainnya yang disampaikan adalah rencana kerja serta persiapan implementasi program. Hari ketiga, disampaikan paparan tentang pengobatan dan perawatan AIDS disusul dengan materi PABM. Selain itu, dalam rangkaian pertemuan ini, staf KPA daerah juga dibekali peningkatan kapasitas dalam bidang monitoring dan evaluasi. Dalam pertemuan ini telah dicapai kesepakatan rencana kerja dan target dari tiap provinsi untuk mendukung target nasional. Selain itu, tiap daerah juga harus selalu melakukan koordinasi dan monitoring dengan jajaran di daerah.***
Pelatihan Kepemimpinan Staf Sekretariat Populasi Kunci Sejak awal berdirinya, Jaringan Populasi Kunci tingkat nasional diharapkan menjadi jaringan sentral dan kunci dalam upaya penanggulangan AIDS. Jaringan Nasional yang kuat akan mempermudah dalam melakukan pembinaan dan koordinasi dengan jaringan daerah tempat populasi kunci berada. Berbagai upaya peningkatan kapasitas staf sekretariat terus diupayakan agar mampu mendorong, mendukung dan melakukan pembinaan kapasitas individu dan lembaga yang ada di daerah. Agar mampu melakukan hal tersebut, salah satu peningkatan kapasitas yang
dibutuhkan adalah kepemimpinan. Untuk itu pada tanggal 18-20 Juli 2011, KPAN mengadakan pelatihan Kepemimpinan Staf Sekretariat Populasi Kunci di Jakarta. Dalam pelatihan yang diikuti perwakilan dari IPPI, OPSI, PKNI dan GWL INA, diberikan materi tentang komunikasi, kepemimpinan, membangun tim, manajemen burn out, pengelolaan keuangan dasar serta manajemen konflik dan solusinya. Tindak lanjut dari Pelatihan ini adalah tiap jaringan populasi kunci harus memiliki rencana kerja pembinaan daerah. **
Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011
Penguatan KPA Nasional dan Daerah Pelatihan Pembekalan Pelaksanaan Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) (PMTS) Dalam upaya meningkatkan cakupan dan perluasan program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS), KPAN bersama KPA Provinsi dan Kab/Kota, Dinas Kesehatan Kab/ Kota dan 13 LSM mengembangkan program di 22 Kab/Kota, yang meliputi Provinsi banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Program akan bergulir mulai 1 Juli 2011. Agar program dapat berjalan dan menghasilkan capaian maksimal diperlukan peningkatan kapasitas dan koordinasi dari seluruh komponen pendukung. Atas dasar itu KPAN mengadakan Pelatihan Pembekalan PMTS sebelum program dimulai. Tujuan pelatihan adalah meningkatkan serta
menyamakan pemahaman program PMTS secara komprehensif pada Pengelola Program dari 13 LSM, 5 KPAP, serta 22 KPA dan 22 Dinkes Kab/ Kota. Pada kegiatan yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 4-7 Juli 2011 ini, peserta diberikan pemahaman tentang 4 komponen program PMTS, pembagian tugas dan tanggung jawab serta proses pelaporan dan monitoring. Hasil dari pelatihan ini adalah tersusunnya rencana kerja tiap Provinsi yang selanjutnya diterapkan di wilayah masing-masing. Dalam pelatihan ini juga dilakukan Kontrak Kerjasama antara Sekretaris KPAN dengan Sekretaris KPAP dan KPA Kab/Kota serta pimpinan LSM pengelola program. ()
Pemantauan dan Evaluasi Liputan Program PIK KRR BKKBN Sumut Riskesdas Kemkes tahun 2010 menunjukan bahwa pengetahuan komprehensif remaja terhadap informasi HIV dan AIDS baru mencapai 11,6%, jauh dibawah target Inpres 3 tahun 2010 Tentang Percepatan Pencapaian MDG’s sebesar 75% dari pada penduduk usia 15-24 tahun. Untuk itu program pemberian informasi yang efektif amat dibutuhkan. Menjawab tantangan itu, BKKBN sebagai sektor Pemerintah yang bertanggung jawab dalam pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja (KRR) mendorong program inovatif dalam menjangkau remaja. Salah satunya melalui Program Informasi dan Konseling (PIK) KRR. Program ini tersebar di seluruh Indonesia, dan salah satu yang terbaik adalah di Sumatera Utara. Di Sumut, PIK KRR BKKBN bekerja sama dengan Universitas Sumatera Utara melalui lembaga SaHIVa (Sadar Hidup Itu Vital Adanya). SaHIVa aktif menjangkau dan memberikan informasi KRR untuk mahasiswa dan remaja sejak tahun 1998. Program yang dilakukan antara lain pelatihan, kampanye, informasi melalui sosial media dan seni pertunjukan. SaHIVa yang didukung penuh pihak kampus juga banyak mencetak remaja berprestasi dan ikut dalam kegiatan baik di tingkat nasional maupun internasional. Ke depan, SaHIVa berharap terus muncul lembaga lain di seluruh Indonesia yang memiliki perhatian terhadap remaja, sehingga bisa dibangun jejaring kerja yang baik dan pemberian informasi KRR bagi mahasiswa dan remaja bisa efektif dan berkesinambungan. ***
Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011
Pengelolaan Data dan Informasi Laporan Triwulan HIV dan AIDS Juni 2011 Laporan Kumulatif Juni 2011 Estimasi Kementerian Kesehatan (Kemkes) tahun 2009, menunjukkan terdapat 186.257 orang yang rawan terinfeksi HIV di Indonesia. Laporan kumulatif triwulan dua yang disampaikan Kemkes menunjukkan hingga Juni 2011 terdapat 26.483 kasus AIDS dan 66.693 kasus HIV, dengan total berjumlah 93.176 kasus atau 50% dari estimasi nasional. Data yang masuk berasal dari 32 provinsi dan 300 kab/kota. Dari risikonya, penularan melalui transmisi seksual (heteroseksual dan lelaki seks lelaki) merupakan yang tertinggi, sebanyak 57,7%, disusul penggunaan narkoba suntik 36,2%, dari Ibu kepada anak 2,8%, dan tranfusi darah 0,2%. Sedangkan dari faktor usia, dilaporkan, usia muda antara 20-29 tahun merupakan kelompok yang tertinggi 46,4%, disusul kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 31,5% dan usia 40-49 tahun sebesar 9,8%. 10 daerah dengan kasus AIDS tertinggi, berturutturut adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, DI Yogyakarta dan Sulawesi Utara. Sedangkan pada kasus HIV, dilaporkan provinsi terbanyak adalah DKI Jakarta,
Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, Sumatera Utara, Bali dan Jawa Tengah. Laporan dukungan, perawatan dan pengobatan menunjukkan, hingga Juni 2011 terdapat 21.775 Odha yang telah menerima ARV, dengan kematian dari 46% di tahun 2006 turun menjadi 22% pada tahun 2010. Jumlah layanan kesehatan yang telah melakukan dukungan perawatan dan pengobatan adalah layanan konseling dan tes sukarela (VCT) di 388 di RS, Puskesmas, Lapas/Rutan, dan LSM, layanan perawatan dan pengobatan terdapat di 207 RS, Layanan Metadon terdapat di 68 lokasi yang terdiri dari RS, PKM dan Lapas/Rutan dan menjangkau 2545 orang. Laporan Triwulan 2 Tahun 2011 (April-Juni 2011) Terdapat 2001 kasus AIDS baru yang dilaporkan, terdiri dari 1298 laki-laki (64,9%) dan 703 perempuan (35,1%). Berdasarkan cara penularan: transmisi seksual (heteroseks dan LSL) 78,5%, IDU 16,3%, perinatal 4,7% dan transfusi darah 0,2%. Sedangkan berdasar kelompok umur: 20-29 tahun 36,4%, 30-39 tahun 34,5% dan 40-49 tahun 13,3%.**
Juni 2011: 26.483 kasus AIDS dan 66.693 kasus HIV - Total 93.176
Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011
Rencana Kegiatan Bulan Agustus 2011 No 1
Kegiatan Pertemuan Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran HIV dan AIDS
Deskripsi Kegiatan Melakukan identifikasi hasil-hasil pelaksanaan perencanaan dan penganggaran tahun 2010 dan merumuskan rencana kerja dan penganggaran program penanggulangan AIDS 2012 untuk provinsi.
Rencana Hasil Tersedianya dokumen rencana kerja dan anggaran program penanggulangan HIV dan AIDS KPA Provinsi untuk tahun 2012
2
Lokakarya Penguatan Pengelola Keuangan, Monev dan Pelaporan
Meningkatkan kemampuan Pengelola Administrasi dan Pengelola Monev/Program dalam pembuatan laporan dan evaluasi pengelola keuangan dan logistik
Dapat melakukan pelaporan tepat waktu serta dapat lebih mandiri dalam melakukan advokasi dan mengakses dana lokal.
3
Pertemuan Persiapan Sertifikasi E-Learning
Adanya masukan penyempurnaan modul, dan penyesuaian dengan standar untuk mendapatkan akreditasi dari Kemkes
Masukan revisi dan uji coba sebelum dilakukan diseminasi secara luas
4
Persiapan Pelaksanaan Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2011
Pertemuan untuk menentukan tema serta mempersiapkan puncak acara kegiatan
Tersedianya draft buku pedoman HAS 2011
5
ICAAP 10 Busan, Korea Selatan
Merupakan kongres HIV dan AIDS se-Asia Pasifik sebagai ajang berbagi pengalaman dan pembelajaran
Adanya pembelajaran yang bisa diterapkan dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia