BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. 1.1.1
Latar
Pembatasan.
Belakang
Komponen
personal
komponen yang dominan
sekolah.
dan Perumusan Masai ah
(kepala dalam
sekolah
dan
penyelenggaraan
Kepala sekolah sebagai pernimpin
guru)
ialah
kelembagaan di
dalam
kelembagaan
suatu sekolah yang membawahi guru (termasuk para wakil kepala sekolah)
dan
memp'unyai
tatausaha
produk karena
tatausaha.
anak
kontribusi
kepemimpinan
di
sekolah
yang
terhadap
langsung
akan
sekolah.
kelembagaan
dalam
akan
transaksional
mempunyai
guru
lembaga sekolah
tinggi. dan
Oleh
kerjasama
signifikansi
tersebut,
berpengaruh terhadap kualitas
makro akan berpengaruh terhadap
dan
penciptaan
tinggi terhadap para personal yang
sekolah,
secara
ikatan
bersama
didik (output) yang berkualitras
itu,
kelembagaan
Kepala sekolah
dan
ada
di
secara
tidak
output.
serta
kualitas
keberadaan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berfungsi
memberikan
pengetahuan, memberikan
keterampilan,
dan
membentuk sikap seseorang (Manulang, 1981:1). Baik atau
kurang baiknya suatu sekolah bergantung pada pencapaian fungsi sekolah. Semakin baik pencapaian fungsi sekolah, maka
akan semakin baik kualitas
sekolah;
sebaliknya,
semakin rendah pencapaian fungsi sekolah, maka
semakin
rendah
baiknya
kualitas
sekolah
akan
masyarakat. all
be
sekolah.
berpengaruh
Baik
atau
kurang
pulaterhadap
Hal ini diakui Henderson
perkembangan
(1959:350),
schools were good schools, social progress
more
swift." Pendapat ini
(1987:109),
"Pentingnya
keterlibatan
sekolah
yang lebih besar dalam
semakin
diakui.
kepala
sekolah
Pertama, dalam
didukung
pembaharuan
Sutisna
para
kepala
peranan
pendidikan
telah
perluasan
kepala
kepada
sekolah
meliputi
program
dan kepemimpinan pengajaran dalam
tanggung jawab
personal
kembali
membawa
memajukan,
kesimpulan perlunya
should
oleh
administrasi
perumusan
dalam
mengembangkan memelihara,
dan memperlancar kekuatan organisasi
perbaikan kondisi mengajar belajar." Berpandangan pernyataan
berupaya target
ini,
untuk maksimal.
"If
maka seluruh personal
sekolah
untuk
dari harus
meningkatkan fungsi
sekolah
mencapai
Pencapaian fungsi
sekolah
tersebut
dipimpin oleh kepala sekolah. Dengan kata lain,
kepala
sekolah mempunyai peran penggerak kekuatan sekolah yang tinggi
dalam kepemimpinan transaksional dan
kerjasama
kelembagaan.
Kepemimpinan
transaksional
sebagai
kepemimpinan
yang menghargai pencapaian tujuan-tujuan institusi
juga
memperhatikan
mencapai
tujuan tersebut.
(Dementingkan lembaga, tujuan
kepribadian anggota
si fat
Kepemimpinan
dan peranan serta
tetapi juga berkeinginan kelembagaan
itu
dalam
akan
kerjasama
tanggung
dengan
berakibat
kelembagaan
pencapaian fungsi lembaga,
jawab
tercapainya terpenuhinya individual.
ditujukan
untuk
yakni lembaga sekolah.
Di Kotamadia Bandung, seperti halnya
daerah lain,
rangka
transaksional
kebutuhan pribadi (personal) yang bersi fat
Sedangkan,
dan
fungsi sekolah, dalam hal
di kota
ini SMEA
dan
Negeri
seluruh Kotamadia Bandung dipengaruhi oleh kepemimpinan
transaksional
dan kerjasama kelembagaan antara
kepala
sekolah dengan guru-guru dan tatausaha di sekolah. Dengan
tertarik
latar
untuk
transaksional
sekolah
belakang
di
meneliti
atas,
model
maka
kepemimpinan
dan kerjasama kelembagaan antara
dengan
guru-guru
penelitian ini berjudul
di
sekolah,
tentang
kepala
sehingga
"Kepemimpinan Transaksional dan
Kerjasama Kelembagaan di SMEA Negeri Kotamadia (Kajian
peneliti
Gaya dan
Dampaknya
terhadap
Bandung Fungsi
Sekolah dan terhadap Kebutuhan Fersonal).
Penelitian
ini perlu dilaksanakan,
sebab
belum ada yang meneliti, juga diharapkan dapat
informasi
dan sumbangan terhadap peningkatan
selain
memberi
kualitas
sekolah dalam hal model kepemimpinan transaksional dan
kerjasama yang dilakukan di SMEA Negeri Kotamadia
dung,
yang
tentunya akan bermanfaat
bagi
Ban
peningktan
kualitas sekolah dan pengembangan pola pikir masyarakat 1.1.2 Pembatasan Masaiah
Kepemimpinan transaksional dan kerjasama
gaan
yang
dilakukan kepala sekolah
dengan
kelemba
guru-guru
akan berpengaruh terhadap lajunya sistem pendidikan sekolah.
Sekolah
komponennya fungsi
merupakan
bekerjasama
sekolah.
sistem
dalam
Kepemimpinan
yang
rangkaian
komponen-
pencapaian
transaksional
menjadi
salah satu medium dalam pemenuhan tuntutan lembaga mengindahkan Begitu
pula
tuntutan
para
personal
pula dengan kerjasama, seperti disebut
dalam Hamzah (1982:105), "Pola kerjasama paling
baik.
Di sini yang wajar adalah
di
dan
lembaga. Cribbin
adalah delegasi
yang dan
suatu manajemen konsultatif."
Kerjasama kepala sekolah dengan guru-guru meliputi kegiatan pengembangan manajemen, kegiatan isme,
dan iklim kerja.
profesional-
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kepemim
pinan transaksional ialah suatu sistem untuk meningkatkan komunikasi dan untuk memahami tingkah laku manusia. Analisis transaksional ialah sebagai stimulus
ditambah
respons. Hal ini sesuai dengan pendapat Wagner (1987:5)
tentang analisis transaksional yakni "a system for im proving
communication
and
for
understanding
human
behavior" yang selanjutnya didefinisikannya "as a
sti
mulus plus a response".
Adapun penelitian
yang dimaksud kerjasama kelembagaan ini ialah melakukan suatu kegiatan
dalam bersama
untuk kepentingan fungsi lembaga. Kepemimpinan transaksional dan kerjasama
gaan
yang
diteliti
ini
dilakukan
di
kelemba
SMEA
Negeri
Kotamadia Bandung.
Fokus
penelitian
ini ditujukan kepada
gaya
dampak kepemimpinan transaksioanl dan kerjasama
bagaan
yang
terjadi di SMEA Kotamadia
Bandung
dan
kelem
tahun
1993.
1.1.3 Perumusan Masaiah
Permasalahan
penelitian
ini
ialah
kepemimpinan
transaksional dan kerjasama kelembagaan di SMEA Kotamadia
Bandung
antara
kepala
sekolah
dan
Negeri guru
mengenai gaya dan dampak kepemimpinan tersebut terhadap
lembaga
dan
terhadap
personal
(kepala
sekolah
dan
Dengan demikian, perumusan masalah penelitian
ini
guru).
ilah nilai-nilai apa yang ada/melekat pada kepala sekolah tetkala menjalankan kepemimpinan dan
kerjasama
kelembagaan?
1-2 Tujun dan Manfaat 1- 2.1
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang: 1) Jenis kegiatan kepala SMEA dan Guru SMEA Kotamadia Bandung
yang
menggunakan
kepemimpinan
trans
aksional ;
2) Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala SMEA Kota madia Bandung; dan
3) Dampak penggunaan kepemimpinan transaksional
kerjasama kelembagaan
kepada pencapaian
dan
fungsi
sekolah dan terhadap personal guru. 1-2.2 Manfaat
Hasil peningkatan
penelitian ini diharapkan bermanfaat kualitas
kepemimpinan
transaksional
bagi dan
kerjasama kelembgaaan, karena penelitian ini menggambarkan tiga hal yang terdapat dalam tujuan penelitian (jenis kegiatan yang menggunakan kepemimpinan transak
sional dan kerjasama, gaya kepemimpinan dan
kerjasama,
serta dampak yang ditimbulkan dengan gaya transaksional
dan
kerjasama
kepemimpinan
kelembagaan).
Gambaran
tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang
terkait
dengan
lembaga
persekolahan,
seperti
pembelajar (mahasiswa), para pengajar (guru dan dosen), kepala
sekolah,
para pengawas pendidikan,
dan
pihak
lain, baik secara perorangan, maupun secara berkelompok untuk
peningktan
mahasiswa,
kajian,
kualitas
Manfaat
hasil penelitian ini dapat dijadikan
bandingan,
pengajar
pendidikan.
di
komparasi
dan referensi;
antaranya
dalam
dapat
bekerjasama
dan
dengan
dengan
para teman sejawat dan dengan
begitu
pun
acuan
kepala
staf
manfaat bagi kepala sekolah
bahan
manfaat
dijadikan
bagi
bagi dan
sekolah
tatausaha;
dan
pengawas
pendidikan, bahkan bagi pihak lain yang berminat.
1.3 Populasi 1.3.1
dan Sampel
Populasi
Populasi
penelitian
transaksional
terhadap
kepala
guru
dan
ini
sekolah
kerjasama
yakni
kepemimpinan
(termasuk
wakilnya
kelembagaannya
yang
dilaksanakan di SMEA Negeri Kotamadia Bandung.
1.3.2 Sampel
Sampel
penelitian
ini ialah
model
kepemimpinan
transaksional dan kerjasama kelembagaan antara kepala sekolah/wakil kepalas sekolah dengan para guru dan
tatausaha di seluruh SMEA Negeri Kotamadia Bandung pada kurun waktu semester ganjil tahun ajaran 1993. 1-4 Anggapan Dasar
Anggapan dasar penelitian ini adalah:
1) Di SMEA Negeri Kotamadia Bandung ada kepala sekolah/ wakil kepala sekolah dan guru-guru serta tatausaha yang di antara mereka terjadi kepemimpinan transak
sional dan kerjasama kelembagaan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
2> Kepala sekolah memegang jabatan struktural yang tertinggi di sekolah, menjadi pemimpin, mempunyai wewenang untuk melakukan berbagai kegiatan dan kerjasama dengan bawahannya.
e