KIAT SUKSES MASUK NERAKA
Puji syukur kepada Allah, Tuhan yang menciptakan segala sesuatu, tanpa terkecuali neraka. Sebelum dan sesudahnya aku mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap lapisan masyarakat bila mana pada tulisan ini ada yang tidak berkenan, dikarenakan adanya perbedaan tujuan dari akhir kehidupan. Dan diantara manusia ada yang mengisi hari-harinya untuk dijadikan bekal akhir hidupnya dengan cara aktif mempelajari ilmu-ilmu untuk mengumpulkan kepingan-kepingan pahala, agar bisa masuk surga. Adapun ilmu-ilmu yang dipelajari itulah yang disebut dengan ilmu agama. Segudang nama agama, segunung kitab-kitab suci agama, seluas samudera ajaran-ajaran agama, seperti jagat raya tatacara upacara-upacara ritual agama dan perbuatan-perbuatan yang menghasilkan berbagai gundukan pahala untuk dikumpulkan dari pahala kecil-kecilan hingga mega proyek pahala yang menjadi jaminan untuk dijadikan ongkos kelayakan nongkrong di surga dengan segala fasilitas serba mewah dan resepsi konsumsi yang serba wah, ditambah pelayanan penuh menggoda para pria karena kemulusan dan kecantikan para bidadari yang siap setiap saat untuk diperistri. Sungguh benar-benar menggiurkan dan menjadi suatu hal yang patut untuk diperhitungkan sebagai harapan. Hampir disetiap gang di seluruh penjuru dunia sosialisasi serta pelajaran untuk masuk surga, disetiap detik kita mendengar metode-metode atau cara-cara mengumpulkan butiran-butiran pahala sebagai syarat masuk surga, sudah terlalu akrab dalam kehidupan kita sehari-hari dengan segala cara untuk mendongkrak pendapatan pahala dengan penerangan, keterangan, pelajaran dan sebagainya, yang berhubungan dengan petunjuk-petunjuk untuk mengumpulkan gundukan-gundukan pahala kita semua sudah bisa dipahami dari hal terkecil sampai yang terbesar, bahkan terekstrim sekaipun hasil pahala yang didapatkan dan dipromosikan bagi calon-calon penghuni surga yang berminat. Sebelum saya lanjutkan topik pembicaraan yang sesuai judul ada baiknya, sebagai perbandingan untuk dijadikan ukuran sebanyak dan sedalam apa jurang neraka yang pantas kita huni, tentunya itu dapat diukur sebanyak dan sebesar apa kepingan-kepingan dosa yang sudah kita kumpulkan sebagaimana syarat masuk neraka, bila kita berniat masuk neraka yang paling elit sebagaimana tingkatan-tingkatan surga. Contohnya perhitungan pendapatan pahala yang bisa kita ketahui bahwa sudah seberapa besar dan banyaknya pahala yang dapat dikumpulkan. Seumur hidup kita tentunya itu diperlukan untuk mengukur kelayakan dan dan tingkatan surga yang akan kita masuki. Demikian pula halnya dengan neraka, agar kita mengetahui layak tidaknya tingkatan neraka yang akan kita masuki. Satu kali pujian terhadap Allah kalau diganjar dengan satuan pahala persatuan pujian, bisa kita ukur berapa pahala perhari yang sudah terkumpul dari hal itu, belum lagi senyum, menyingkirkan benda yang berbahaya dijalan, bagi-bagi uang atau makanan kepada orang lain. Contoh, makan, minum, tidur, kencing, berak, beristri, cukur kumis cara Nabi, memberi nasihat, mendengarkan orang yang melantunkan ayat-ayat Al Quran dalam bahasa Arab atau tafsir-tafsir Al Quran, shalat sunah, shalat wajib, sadaqah buat Tuhan agar Tuhan bisa punya rumah yang disebut menafkahkan harta dijalan Allah untuk membangun rumah Allah atau masjid, memberikan segala perabotan untuk keperluan isi rumah Tuhan agar rumah Tuhan tidak tampak kosong, semuanya mengikuti cara Nabi. Bisa diukur bila semua kita laksanakan, sudah berapa banyak satuan pahala yang bisa dikantongi sebagai bekal, apalagi puasa dan seluruh amal ibadah pada bulan puasa yang katanya akan dilipatgandakan hasil pahalanya. Shalat Dhuha dihari biasa saja bisa membangunkan satu stana di 1
surga, berarti bila sepuluh kali kita shalat Dhuha, maka kita sudah mendapatkan sepuluh istana di surga. Coba bayangkan bila setiap hari seumur hidup kita melakukannya, belum lagi bonus pahala tahunan yang dijanjikan Allah setiap bulan Ramadhan, coba dihitung, sudah berapa banyak pahala yang akan ditukarkan dengan istana. Sungguh di surga tidak seperti di bumi. Boro-boro mau dapat istana, membeli sebidang tanah untuk membangun gubuk reot saja kita harus bersusah payah, bekerja mengumpulkan rupiah. Lebih enak beragama, apalagi bila kita shalat di tempat asal Nabi, baik itu di Mekkah maupun di Madinah. Yang aku tahu, pahala yang akan kita dapatkan disana tidak lagi berjumlah satuan melainkan dilipatgandakan hingga ribuan kali banyaknya ketimbang di luar tempat itu. Jadi bisa disimpulkan bahwa satu kali shalat di Arab berarti Malaikat akan membangunkan 3000 istana. Sebab bila kita Shalat Dhuha di luar tempat itu saja mendapatkan satuan istana atau pahala di surga. Tidak seperti di sana yang dilipatgandakan sampai 3000 kali. Apalagi pahala bonus bila kita shalat Dhuha di masjid Mekkah atau pun di Madinah pada bulan Ramadhan, tentu tidak bisa dibayangkan sudah berapa banyak kita memiliki istana di surga. Andaikan sepuluh saj istana yang dibangun di surga bisa kita cairkan untuk bekal hidup di dunia, dan andaikan bisa kita meminta kepada Tuhan untuk di tukar di dunia, lalu istana di surga itu kita jual kepada manusia di bumi satu istana seharga tiga milyar di jual obral berarti di dunia ini kita sudah memiliki 30 milyar, tentu kita akan menjadi orang yang kaya raya sampai mati. Tapi sayang, istana hasil shalat Dhuhaku selama bertahun-tahun tidak aku ketahui bagaimana caranya agar bisa dicairkan untuk ditukar pada kehidupan di dunia ini, sebab aku belum menemukan ajaran agama yang memberikan arahan atau petunjuk untuk mengupayakan hal iru, padahal di dunia ini kira juga butuh harta dan rumah untuk menjalani kehidupan sekaligus butuh dana untuk beramal shalih seperti zakat, infaq dan shadaqah. Seharusnya ada penjelasan tentang itu (istana di surga diberikan DP nya dulu di dunia), sebab tujuanku juga baik, sebab buat apa aku menumpuk-numpuk istana di surga sedangkan di dunia ini saja aku masih ngontrak. Demikianlah keterangan-keterangan tentang satuan-satuan pahala yang bisa kita kumpulkan dengan amal ibadah yang diajarkan agama di berbagai aliran-aliran dan ajaran-ajaran yang bisa kita dapatkan tatacara melakukannya. Namun anehnya, aku tidak mengetahui satuan-satuan dosa dan kelipatan-kelipatan dosa yang juga bisa kita kumpulkan agar kita juga bisa mengetahui sudah sebanyak apa dosa yang terkumpul selama kia hidup untuk mengetahui posisi neraka yang pantas kira huni. Seperti contoh, syarat untuk masuk neraka jahanam adalah jika kita telah mengumpulkan 70.000 dosa. Tentu saja itu, bila kita tidak mempunyai simpanan pahala atau nol pahala. Namum menurut hemat saya, mustahil manusia hidup tanpa pahala, sebab cukup dengan senyum saja kita sudah bisa mengantongo recehan pahala dan segudang cara mudah untuk mengumpulkan pahala. Dari hal keterangan dalam tulisan sebelumnya, menurut hemat saya, tentu masuk neraka jauh lebih sulit ketimbang masuk surga, dan resiko masuk neraka jauh lebih besar ketimbang ke surga. Contoh untuk masuk neraka, yang ku anggap jauh lebih sulit dan beresiko besar yaitu mencuri. Kita harus berhati-hati agar perbuatan dosa dengan cara mencuri itu tidak sampai gagal. Bila sampai ketahuan, tentu perbuatan dosa kita akan menjadi sia-sia. Contoh lain adalah mabuk, membunuh, memperkosa, mencela dan menghina. Semuanya itu tidak setiap dekit , jam dan hari yang bisa kita lakukan. Tidak seperti beramal shalih yang bisa kita lakukan setiap detik, bahkan di dalam hati pun kita bisa menghasilkan pahala. Apa mungkin kita bisa berbuat dosa dan bisa menghasilkan dosa dengan cara menyakiti hati orang lewat celaan, bila celaan itu kita ucapkan dalam hati. Sedangkan memuji Allah dalam hati, kita sudah mendapat hitungan pahala, begitu pula bila kita suarakan, terlebih lagi jika memakai pengeras suara. Sedangkan berbuat dosa dengan cara menyakiti hati orang bisa dilakukan tentunya bila 2
disuarakan atau menggunakan pengeras suara, seperti cara menyakiti pejabat melalui demonstrasi. Bila hati kita diisi dengan puja-puji terhadap Allah di sepanjang hari akan mendapatkan pahala, mungkinkan poin-poin dosa juga dapat kita kumpulkan dengan cara tersebut, yaitu hati kita di isi dengan caki maki dan celaan terhadap Allah disepanjang hari? Adakah keterangan dalam ajaran agama tentang poin-poin dosa yang dapat kita hasilkan dengan cara demikian. Jika tidak ada penjelasan tersebut, tentu sulit untuk diandalkan. Lantas usaha apalagi yang bisa dilakukan agar kita bisa membuat dosa sebesar-besarnya, sebab zina, mencuri, membunuh, mencela, memfitnah, bergunjing dan sebagainya tidak mungkin kita lakukan setiap saat. Tidak seperti beramal shalih menurut ajaran agama yang banyak caranya, begitu mudah dan bisa setiap waktu semau kita untuk melakukannya. Oh... ya! Aku ingat tentang ajaran agama yang bisa diandalkan untuk mengumpulkan dosadosa besar yang cukup bombastis hasilnya, sampai-sampai menurut keterangan agama, dosa tersebut tidak diampuni Allah, yaitu kemusyrikan atau mempersekutukan Allah atau menduakan Allah. tegasnya, aku rasa, mungkin inilah satu-satunya cara yang terbaik untuk menjadikan kita sukses menjadi nominasi terbaik penghuni neraka. Bila menduakan saja sudah bisa bikin dosa tidak diampuni Allah, meski kita tidak mengetahui berapa poin dosa kita atas perbuatan tersebut, sebagaimana kita dapat mengetahui poin pahala yang bisa kita dapatkan dalam melaksanakan ajaran agama. Namun, mengingat kata tidak diampuni seperti sudah cukup lumayan untuk dijadikan acuan sebagai kiat sukses masuk neraka. Allah benar-benar emosi, marah, murka, ngambek, keki dan sebagainya, bila kita menduakanNya. Dan ada banyak cara dan keterangan ajaran agama yang dapat membuat Allah murka, yaitu tidak mengampuni dosa syirik, seperti contoh menyembah patung, berpinta kepada kuburan. Percaya pada dukun dan jimat pun juga termasuk menduakan Allah. Jika menduakan saja sudah cukup untuk membuat dosa kita tidak diampuni, bagaimana bila kita tidak hanya menduakan Allah melainkan mentigakan, mengempatkan, melimakan, menyepuluhkan atau menyeratuskan bahkan mensejutakan Tuhan. Entahlah, tidak bisa dibayangkan lagi bagaimana perasaan Allah. jadi tidak perlu kita menyembah patung atau berpinta kepada kuburan, ke dukun dan segala bentuk perbuatan yang disebut menduakan Allah bila kita bisa melakukan yang lebih dari itu, bila perlu mensejutakan Allah, biar besar dosa kita, besar sebesar-besarnya. Kita sembah saja tembol rumah kita, menyembah tiang listrik, berpinta kepada semut, kita percaya dengan we atau rumput, kantong kresek kita sembah, kucing, anjing, sampah atau segala yang kita temui dan kita jadikan semuanya Tuhan. Dengan demikian, kita tidak hanya menduakan Tuhan, melainkan memperbanyak tuhan dengan cara itu. pastilah Tuhan akan marah semarah-marahnya dan tidak mengampuni kita dengan setidak-tidaknya mengampuni, sebab dengan kuburan saja Tuhan cemburu, dan menyembah patung saja Tuhan bisa cemburu, dan dengan dukun saja Tuhan bisa iri bila kita percaya kepadanya, apabalagi bila kita menyembah sampah, semut, rumput dan apapun yang kita temui kita sembah dan kita percaya untuk dipinta . entah bagaimana perasaan Tuhan terhadap kita bila kita melakukan hal ini. Coba bayangkan apa yang Tuhan rasakan. Terus terang aku tidak tahu tentang perasaan Tuhan. Apakah Tuhan sama seperti aku yang berperasaan, sungguh aku tidak tahu cerita-cerita tentang kepribadian dan perasaan Tuhan. Maka tanyakanlah kepada mereka yang biasa bercerita tentang Tuhan, yaitu mereka yang tahu tentang murkanya Tuhan, senyumnya Tuhan, cemberut dan cemburu-Nya Tuhan. Yaah! Tanyakan saja pada mereka yang mengenal isi hati dan perasaan Tuhan. Tanyakan saja pada mereka yang suka bercerita kebiasaan Tuhan begini dan begitunya Tuhan. Tanyakan pada mereka yang tahu itu, tanyakan pada mereka yang dekat dan akrab serta sudah benar-benar mengenal maunya Tuhan dan kebiasaan Tuhan. Jangan tanyakan itu kepadaku, sebab aku hanyalah makhluk manusia yang diciptakan. Aku adalah manusia. Aku tidak tahu bagaimana Tuhan pada kali pertama membuat 3
manusia. Aku tidak tahu cara dan posisi pembuatannya, sebab aku tidak ada saat Tuhan menciptakan manusia pertama. Meskipun kitab suci Al Quran ada menceritakan bahwasannya Tuhan membuat Adam dari tanah dengan kedua tangannya. Karena aku bodoh dan tidak tahu pada saat itu, maka aku tidak mengkhayalkan atau menyamakan Tuhan seperti aku yang membuat patung tanah dengan kedua tanganku, sebab aku hanyalah ciptaan. Jangankan untuk mengetahui cara kerja Tuhan saat membuat manusia, untuk mengetahui cara kerja keseluruhan fungsi organ tubuhku yang diciptakan tidak sepenuhnya aku ketahui bahkan teramat banyak yang tidak aku ketahui. Sungguh, tolong jangan tanyakan padaku tentang Tuhan yang menciptakan aku dan menciptakan alam semesta ini. Seperti apakah Tuhan itu, apakah Tuhan itu sama seperti makhluk ciptaan-Nya, yaitu memiliki bentuk yang berkaki, bertangan, bertubuh dan berkepala atau kebiasaan dan perilaku Tuhan. Jangan tanyakan itu kepadaku tapi tanyakan saja itu kepada mereka yang biasa berbicara tentang begini dan begitunya Tuhan, sebab mereka itu adalah ciptaan yang mengetahui penciptanya, sedangkan aku tidak, sebab, jangankan untuk mengetahui perihal begini dan begitunya prilaku dan tabiat Tuhan atau proses Tuhan membuat manusia, sebab, sifat dan tujuan prilaku manusia saja banyak yang tidak kuketahui. Bahkan alam semesta yang diciptakannya saja banyak dan terlalu banyak yang tidak aku ketahui, boro-boro mau sok tahu tentang Tuhan. Aku menulis ini semata-mata hanya ingin menunjukkan kepada manusia cara-cara paling sempurna untuk menimbulkan rasa marah Tuhan, supaya kita bisa meraup dosa yang sebanyakbanyaknya, sehingga kita dapat menemukan kiat-kiat sukses atau tersukses untuk masuk neraka dengan cara yang murah dan tanpa biaya dan masalah. Dengan adanya tulisan ini kita tidak perlu lagi berbuat dosa seperti cara-cara sebelumnya yang sudah tidak efektif dan produktif lagi. Mudah-mudah dengan petunjuk tulisan ini para manusia yang berminat masuk neraka dapat dengan mudah dan tanpa masalah serta bersusah payah memungut kepingan-kepingan dosa kecil dan besar setiap waktu, supaya para calon menghuni neraka bisa mengakses neraka sebagaimana mudahnya para manusia yang mencari akses menuju surga, sebab begitu banyaknya informasi tentang surga mudah untuk didapatkan, sedangkan informasi tentang neraka gaungnya tidak bergema. Membunuh, merampok, mencuri, mabok, menipu, mencela dan perbuatan yang sejenisnya, memang memproduksi dosa-dosa besar. Akan tetapi, karena perbuatan tersebut bersifat meresahkan masyarakat yang berujung akan mendapatkan pertentangan masyarakat banyak, terutama masyarakat yang berprofesi mengmpulkan pahala. Tentulah perbuatan tersebut tidak menjadi solusi terbaik untuk menjadi mata pencaharian dosa-dosa kita, bahkan itu bisa menguntungkan pihak-pihak yang bermata pencaharian pahala untuk mengumpulkan pahala yang sebanyak-banyaknya, dengan cara memerangi kita yang berbuat dosa dengan cara kuno tersebut. Inovaso mutakhir perbuatan dosa yang saya tawarkan tentu suatu perbuatan dosa yang tidak diabadikan atau tertulis dalam kitab-kitab agama manapun dan keterangan pakar-pakar agama apapun, namun menghasilkan dosa yang cukup spektakuler yang bisa kita kumpulkan sepanjang hari tanpa gangguan dari mereka yang justru akan mencari kesempatan mendapatkan keuntungan pahala dari kita. Tentu saja pendosa yang masih melakukan perbuatan dosa seperti itu adalah pendosa yang tidak profesional dan tidak efektif di zaman agamis seperti saat ini. Dengan solusi perbuatan dosa yang saya tawarkan ini yang tidak ada keterangan di dalam kitab-kitab suci agama sebagai alasan bagi mereka para pengumpul pahala yang tercantum pada ajaran-ajaran agama sebagai perintah Tuhan untuk mereka laksanakan, tentu tidak ada alasan mereka untuk menghalangi kita dalam melaksanakannya. 4
Seperti contoh, tidak ada larangan bagi kita menyembah semut, menyembah tiang listrik atau apapun yang mudah ditemukan untuk kita yakini, percayai dan harapkan sebagai Tuhan. Kita akan dimusuhi, dihalangi, diperangi bila kita menyembah patung, pohon, kuburan, dukun-dukun serta apapun yang sudah kita ketahui keterangannya. Maka, bila kita menyembah semut sebagai Tuhan, tidak ada satu agamapun yang mempunyai alasan untuk menghalangi kita dengan alasan ajaran agama yang mereka yakini. Sebab, tidak ada larangan dalam ajaran-ajaran agama yang melarang kita menyembah tiang listrik atau semut, padahal perbuatan itu nilainya sama yakni tidak menyembah Allah dan tidak berpinta kepada Allah, dengan kata lain, menyembah dan berpinta kepada yang selain Allah atau menduakan Allah. Jika menyembah semut sudah termasuk menduakan Allah, berarti kalau kita menyembah puntung rokok, tiang listrik, cacing, botol dan kaleng bekas, apapun itu, sebanyak-banyaknya yang kira sembah selain Allah, sama halnya kita sudah memperbanyak Tuhan yang kita pertuhankan, tidak hanya menduakan Tuhan saja. Maka, inilah yang menjadi keyakinanku, yaitu inovasi cerdas sebagai kiat sukses masuk neraka tanpa masalah yang menjadi penghalang bagi kita untuk melakukannya. Paling-paling kita akan dikatakan sebagai orang gila, dan orang yang sudah berkata seperti itu berarti telah berbuat dosa dan seterusnya. jika orang-orang yang melihat peribadatan kita mencela, maka secara otomatis pula kita telah melakukan perbuatan dosa yang amat dilarang dalam ajaran agama dan mereka pun tanpa disadari telah mengikuti jalan kita, yaitu jalan menuju neraka. Oleh karena itu, bisa di buktikan bahwasannya Allah menciptakan neraka tidak sia-sia sehingga malaikat Zabaniyah tidak menjadi pengangguran, karena sepinya menghuni neraka. Dapat diambil kesimpulan dalam tulisan ini bahwa sifat kemahapengampunan Allahdan terlalu mudahnya manusia mengumpulkan serta mendapatkan pahala, menjadi bahaya laten atau ancaman bagi para malaikat penjaga neraka, karena tidak ada satu pun manusia yang dimasukkan ke dalam neraka. Oleh karena itu, tulisan ini dibuat untuk mendukung firman Allah dimana Dia berjanji akan memenuhi isi neraka jahanam dengan manusia, jin dan batu. Akhrnya si penulis merasa berkewajiban melaksanakan firman Allah tersebut. Amin, Amin....
5