Allah Swt Mengingatkan Orang Beriman dan Rasulullah Saw Menganjurkan Tentang Pentingnya Puasa Ramadhan
Khutbah Pertama
Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib tidak pernah bosan-bosannya untuk menghimbau diri khatib secara pribadi dan para jamaah sekalian untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah di mana saja kita berada dengan berupaya semaksimal mungkin mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Karena tidak ada bekal terbaik di hari kiamat kelak yang membuat kita mulia di sisi-Nya melainkan dengan taqwa. Karena tidak ada yang mampu menjadi tameng kita dari adzab dan api neraka-Nya melainkan adalah taqwa yang kita miliki.
Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Adapu judul khutbah pada siang ini yaitu:” Allah Swt Mengingatkan Orang Beriman dan Rasulullah Saw Menganjurkan Tentang
Allah Swt mengingatkan dalam al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 183 , Allah Swt berfirman yaitu:
Pentingnya Puasa Ramadhan
.................................................................................. Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183) Menurut terjemahan ayat diatas, Allah Swt mengingatkan kepada orang beriman, bahwa akan tiba waktunya untuk menahan diri, jalan menuju ketaqwaan dan keridhoan Allah Swt, yaitu puasa ramadhan, Allah swt mengundang kepada orang-orang beriman, bagi hatinya yang terpaut dengan keimanan, hatinya yang terketuk untuk segera menyiapkan diri menghadapi bulan ramadhan ini, jika seseorang mengundang kita, maka segala fasilitas akan ditanggung oleh yang mengundang, begitu juga dengan Allah Swt. Allah Swt akan menyiapkan ganjaran bagi orang yang berpuasa, sebagaimana hadits qudsi Nabi Saw bersabda :
................................................................................. Artinya :”segala amal perbuatan manusia adalah hak miliknya, kecuali puasa, sebab puasa adalah bagi-Ku, dan Akulah yang membalasnya”. Jadi sangatlah jelas bahwa Allah Swt telah memberikan ganjaran kepada orang yang melaksanakan puasa ramadhan dengan penuh keikhlasan. Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah Rasulullah Saw juga mempunyai kebiasaan untuk mempersiapkan datangnya bulan ramadhan. Sejak bulan sya’ban, Rasulullah menganjurkan ummatnya agar mempersiapkan diri menyambut kedatangan tamu mulia bernama Ramadhan dengan memperbanyak ibadah, terutama ibadah
shaum sunnah. Hal ini sebagai persiapan mental sekaligus fisik untuk menghadapi bulan yang disucikan itu. Saat-saat menanti ramadhan, para sahabat tak bedanya seperti calon pengantin yang merindukan pernikahannya. Tiada seorangpun diantara kaum Muslimin yang bersedih hati ketika menghadapi Ramadhan. Sebalaiknya mereka bersuka cita dan bergembira, menyambutnya dengan penuh antusias dan semangat membara. Lain dengan anak-anak sekarang pada umumnya, mereka menyambut ramadhan dengan mercon, dan menggunakan diwaktu kita melaksanakan shalat taraweh, sehingga kita merasa terganggu. Oleh karena itu, perlakuan mereka bahkan sudah menjadi tradisi tiap tahun.
Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah Menurut tradisi Rasulullah Saw, pada akhir bulan sya’ban para sahabat berkumpul di Masjid untuk mendengar khutbah penyambutan ramadhan. Saat itu dimanfaatkan oleh kaum muslimin untuk saling meminta maaf diantara mereka. Seorang sahabat kepada sahabatnya, seorang anak kepada orangtuanya, seorang adik kepada kakaknya,dan seterusnya. Mereka lakukan untuk memasuki bulan ramadan dengan tanpa beban dosa. Mereka ingin berada dalam suasana ramadhan yang disucikan itu dalam keadaan suci dan bersih. Rasulullah demikian juga halnya yaitu beliau gunakan untuk memperbanyak silaturrahim, saling meminta ma’af dan bertahniah, selain menyambutnya dengan ceramah yang dikhususkan itu. Tahniah, saling mengucapkan “selamat” adalah kebiasaan baik yang ditradisikan Rasulullah Saw. Salah satu Penggalan Khutbah Rasulullah Saw adalah:
“Wahai Ummatku, akan datang kepadamu bulan mulia, bulan penuh berkah, yang pada malam itu ada malam yang lebih mulia dari seribu bulan. Itulah malam dimana Tuhan memberi perintah bahwa kewajiban puasa harus dilakukan di siang hari dan dia menciptakan shalat khusus (tarawih) di malam hari. Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah Dari Abu Hurairah. RA, beliau menceritakan , Rasulullah Saw naik mimbar lalu beliau mengucapkan “amin”... “amin”... “amin”....Para sahabat bertanya, “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?”. Kemudian, beliau bersabda, “Baru saja jibril berkata kepadaku, “Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan,maka ku katakan amin....” kemudian jibril berkata lagi, Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orangtuanya masih hidup, namun tidak
membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua),”maka aku katakan amin...,”Kemudian jibril berkata lagi, “Allah Melaknat seorang hamba yang tidak bershalawat ketika disebut namamu,” maka ku katakan amin.. Demikianlah khutbah yang dapat disampaikan, sebagai kesimpulan bahwa bulan suci ramadhan merupakan bulan permohonan kepada Allah Swt, merupakan tempat untuk memperbaiki diri sepenuhnya.
Khutbah Pertama