Khataman Quran Ramaikan Dies Natalis UNAIR UNAIR NEWS – Semarak perayaan Dies Natalis Universitas Airlangga ke-62 mulai terasa. Tercatat di awal bulan November ini, berbagai kegiatan terus bergantian mengiringi puncak dies yang akan jatuh pada tanggal 10 November 2016 nanti. Salah satu rangkaian kegiatan yang akan meramaikan dies tahun ini yakni Khataman Al quran. Rencananya, khataman Al Quran dengan hafalan ini akan diikuti oleh mahasiswa UNAIR penghafal quran. Ditemui di tempat kerja, Afri Andiarto, S.M., selaku penanggung jawab acara menuturkan bahwa kegiatan yang baru pertama kali digelar dalam serangkaian acara Dies Natalis UNAIR tersebut, dimaksudkan untuk mewujudkan bukti dari semboyan Excellence with Morality. “Di antara kegiatan Dies Natalis tahun ini, sengaja diadakan kegiatan yang bernuansa religi. Kenapa demikian? Karena kita ingin mewujudkan semboyan UNAIR dan ingin menunjukkan bahwa buktinya ada,” jelas Afri yang juga merupakan staf Direktorat Kemahasiswaan UNAIR. Rencananya, kegiatan Azmi Kampus C UNAIR selepas Salat Ashar, Prof. Dr. Moh. Nasih,
yang akan dilangsungkan di Masjid Ulul ini, akan dimulai pada Kamis, (3/10) dan dibuka langsung oleh Rektor UNAIR SE., MT., Ak., CMA.
Di hari pertama, mekanisme khatamannya akan dibaca tiap juz hingga pukul 22.00 WIB, kemudian akan dilanjutkan kembali di hari kedua, (4/10). Kegiatan tersebut juga akan ditutup dengan doa bersama yang dipandu oleh KH. M. Ihya’ Ulumiddin, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Haromain, Pujon, Malang. “Meski yang khataman dari mahasiswa penghafal Quran, mahasiswa dan umum boleh ikut untuk menyimaknya,” terang Afri.
Dimulainya kegiatan khataman Dies Natalis ini, Afri menjelaskan bahwa acara tersebut menjadi langkah dari terbentuknya UKM Hifdzil Quran (HQ). Ia juga berharap, dengan acara tersebut iklim akademisi yang ada di UNAIR semakin sejuk. “Selain menjadi perintis untuk terbentuknya UKM HQ, semoga kegiatan yang baru pertama ini menjadi langkah awal mewujudkan Excellence with Morality, dan membawa kesejukan di kampus kita,” pungkasnya.(*) Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila
Beragam Acara Warnai Perayaan Dies Natalis UNAIR ke-62 UNAIR NEWS – Pada tanggal 10 November 2016 nanti, Universitas Airlangga resmi merayakan hari jadi ke-62. Ada beragam acara yang segera dimulai pekan depan untuk mewarnai selebrasi ulang tahun kampus biru kuning tercinta. Sesuai dengan motto UNAIR “Excellence with Morality”, Dies Natalis UNAIR kali ini akan diawali dengan acara Khatamul Alquran pada tanggal 3 dan 4 November disusul Airlangga Berselawat pada tanggal 5 November. “Kita akan awali dengan berdoa bersama, sesuai dengan Excellence with Morality, jadi sesuai dengan moral agama,” ujar Prof. Tri Martiana, Ketua Panitia Dies Natalis UNAIR ke-62. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat tersebut mengungkapkan,
seluruh kegiatan Dies Natalis UNAIR kali ini akan mencakup unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain tasyakuran, ada pula kegiatan Bakti Sosial, Orasi Ilmiah, Tour de Campus, Pasar Rakyat (Airlangga Fiesta), Panen Raya, Indonesia Research and Innovation Expo (IRIEX) hingga Pagelaran Wayang Kulit. “Ini adalah satu kesatuan dari atmosfer akademik kita. Atmosfer pendidikan kita itu dinamis. Jadi semua unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi itu tercakup semua di sini. Jadi ini aktualisasi dari UNAIR, ada pengembangan pendidikan dan penelitian, kepedulian terhadap masyarakat, keimanan, dan seni. Dalam kegiatan seni, kita akan menampilkan pagelaran wayang dengan tokoh Prabu Airlangga. Itu juga tidak terlepas dari sejarah UNAIR,” jelasnya. “Semuanya sudah dipersiapkan dengan matang dan sedetail mungkin,” imbuhnya. Panen Ikan Danau Kampus C Di antara ragam kegiatan Dies Natalis UNAIR yang ke-62 tahun ada acara Pasar Rakyat. Acara yang diberi nama Airlangga Fiesta tersebut akan diadakan pada tanggal 5-6 November. Selain ada bazar, Airlangga Fiesta juga akan diisi dengan lomba mewarnai untuk anak taman kanak-kanak, Program Geliat (pemeriksaan kesehatan ibu dan anak) untuk para ibu dan anak, dan juga foto keluarga. “Semuanya gratis. Tanpa dipungut biaya,” ujar Dr. Abdul Samik, Koordinator Pasar Rakyat. Sampai saat ini, jumlah peserta yang akan mengisi stan di bazar di Airlangga Fiesta sudah mencapai kurang lebih 300 stan. Untuk menarik minat masyarakat, sejumlah pembeli di bazar Airlangga Fiesta yang beruntung akan mendapatkan jatah ikan gratis di acara Panen Raya, 6 November. Panen Raya adalah kegiatan senam bersama yang diikuti oleh sivitas UNAIR serta masyarakat umum, pijat massal, dan bakar
ikan bersama dari hasil panen ikan yang dipelihara di danau kampus C UNAIR. “Untuk menarik minat, nanti yang membeli di stan ini akan diberikan ikan gratis melalui acara Panen Raya ikan yang ada di danau kampus C, diikuti dengan senam,” ujar Samik. “Nanti 7000 maba (mahasiswa baru,Red) wajib hadir. Karena ini adalah gebyar yang diinginkan oleh kita bersama, supaya Dies Natalis kali ini lebih meriah,” imbuhnya mengakhiri. (*) Penulis : Dilan Salsabila Editor : Defrina Sukma S
Bahan Organik Sudah Menumpuk, November Kolam Ikan Dikuras UNAIR NEWS – Hasil analisa terhadap kondisi air kolam di “Danau UNAIR” kampus C Mulyorejo Surabaya, bahwa pada dasar danau buatan itu sudah penuh dengan bahan organik. Bahan organik ini sangat tidak baik untuk budidaya ikan. Karena itu dalam kaitan peringatan Dies Natalis Universitas Airlangga ke-62, November mendatang, setelah ikannya dipanen, air kolam itu diusulkan dikuras guna mengangkat bahan-bahan organiknya secara tuntas. Kesimpulan itu disarikan dari analisa laboratorium terhadap sampel ikan yang mati, Mei 2016 lalu. Ukuran oksigen yang terlarut dalam air saat itu hanya 0,8 ppm (part per million) dari yang seharusnya minimal 4,0 ppm. Kemudian H 2 S dari penguraian bahan organik di danau itu mencapai 2 mg dari yang seharusnya hanya 0,1 mg. ”Artinya bahan organik disitu sudah tinggi, jadi harus
diangkat. Untuk itu kami sudah berkoordinasi dengan Bagian Sarpras, dan rencananya dikuras November nanti,” kata Dr. Ir. Endang Dewi Masithah, M.P., Wakil Dekan I Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR. Saat kejadian banyak ikan mati, Mei lalu, Wadek I FPK ini ikut mengatasi dengan menebar zeolid dan probiotik bersama mahasiswa yang tergabung dalam Kajian Keilmiahan Mahasiswa (KAKEMA) FPK UNAIR. Usulan menguras kolam itu merupakan alternatif paling mungkin. Jika dengan menebar zeolid dan probiotik untuk mendegradasi bahan organik yang menumpuk, masih diperlukan dukungan dua buah kincir air. Padahal harga satu kincir Rp 3 juta. Kalau untuk standar budidaya memang juga perlu dukungan konstruksi kolam, tetapi yang di UNAIR ini bukan budidaya, sehingga cukup diatasi dengan tanpa dukungan kincir. ”Jadi usulan program jangka panjang dengan membersihkan bahan organik secara fisik, ini alternatif alami yang memungkinkan dengan bantuan sedikit zeolid dan probiotik tadi,” tambah ahli perikanan asal Kota Malang ini. Tetapi sebenarnya, kejadian Mei itu juga dipengarughi oleh faktor alam. Cuaca ekstrim yang tak menentu: panas terik, hujan, panas lagi, hujan lagi, dst. Jika iklim pancaroba berakhir, maka berhenti pula kasusnya. Tetapi karena kondisi dasar danau seperti itu, maka menyedot sebanyak mungkin bahan organik dari dasar danau merupakan pilihan terbaik. Dalam menguras kolam nanti, bisa dilaksanakan dengan kerja bakti massal bekerjasama dengan BEM dan Kemahasiswaan. Caranya dengan membagi kolam dalam beberapa kaplingan. Satu kapling ditangani sepuluh orang. Lumpur (bahan organiknya) diangkat menggunakan karung goni (sak). Opsi lain memang ada. Menggunakan alat berat atau dengan probiotik. Tetapi dengan mengerahkan alat berat (beko), dikhawatirkan selain menguras biaya juga merusak taman. Jika memakai probiotik juga butuh lima kotak senilai Rp 500 ribu.
Itu pun harus diulang-ulang dan memerlukan kincir air. Menjawab UNAIR NEWS, Endang Dewi Masithah mengatakan, bahan organik di kolam itu bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, masuknya limbah yang membawa lumpur halus dari manamana saat hujan deras (banjir). Kedua, akibat panen dan tebar benih berulang-ulang sehingga kotoran ikan menumpuk di dasar. Ketiga, adanya plankton (berwarna hijau pekat), tetapi esoknya air menjadi bening karena planktonnya mati dan terendam ke bawah. Keempat, pakan ikan yang ditebar pengunjung kolam tidak semuanya dimakan ikan, jadi sisanya membusuk di dasar kolam. Ketika Mei lalu terjadi cuaca ekstrim; silih berganti antara hujan, panas, hujan, dan panas lagi, ini yang menyebabkan ikan-ikan itu mati. Sebab saat terjadi panas maka suhu airnya panas semua. Tetapi ketika hujan, bagian permukaan air suhunya dingin, sedang bagian bawah masih panas. Saat suhu air dingin itu maka terjadi BD air lebih tinggi. Sifatnya berat, jadi akan mendesak air di bagian bawah. Otomatis air di dasar kolam yang tercemar bahan organik itu akan naik ke permukaan (”mudal”/endapan lumpur naik). Karena itu ketika sehabis panas kemudian hujan, maka air kolam menjadi keruh berlumpur. Inilah yang mematikan ikan-ikan tadi. ”Secara fisik ikan-ikan yang demikian itu masih layak konsumsi, karena matinya terganggu bahan organik saja. Seperti saat kami lihat, pada insang dan rongga mulut ikan terdapat lumpur, menyebabkan ikan kesulitan untuk bernafas dan akhirnya mati,” kata Endang Masithah. (*) Penulis : Bambang Bes
Lakon Sang Prabu dalam Naskah Festival Wayang Airlangga UNAIR NEWS – Siapa yang tidak kenal Airlangga, nama seorang raja yang pernah memimpin tanah Jawa di abad ke-11, kini diabadikan menjadi nama sebuah perguruan tinggi terkemuka di negeri ini. Namun tidak banyak orang yang mengetahui sepak terjang raja yang mendapat julukan Sang Pembaru Tanah Jawa tersebut. Sebagai bagian dari bentuk tanggung jawab untuk mengenalkan perjalanan Prabu Airlangga sekaligus sebagai rangka memperingati dies natalis yang ke-62, UNAIR menggelar Festifal Wayang Airlangga dengan berpijak pada nama tokoh Airlangga yang penuh nilai historis dan filosofis. “Festival Wayang Airlangga yang diselenggarakan tahun ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Dies Natalis tahun sebelumnya yang mengangkat lakon Airlangga Winisudo dengan menggambarkan lahirnya seorang ksatria bernama Airlangga,” tutur Prof. Bambang Tjahjadi sembari membuka Diskusi Sejarah Airlangga di Rumah Kebudayaan Jawa Timur, Selasa (31/5). Menambahi pernyataan Prof. Bambang, Dra. Adi Setijowati, M.Hum., selaku Wakil Ketua Panitia Festival Wayang Airlangga menjelaskan bahwa Festival Wayang Airlangga tahun ini terdiri atas beberapa acara, diantaranya adalah Sayembara Penulisan Naskah Lakon Airlangga dan Pagelaran Wayang Airlangga. Sebagai bekal bagi para dalang, seniman, sastrawan, dan para peminat sayembara tersebut, diadakanlah diskusi yang menghadirkan arkeolog dan sejarawan dari Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga. “Diharapkan dengan adanya penjelasan sejarah dari para ahli, semakin banyak peminat untuk mengikuti Sayembara Penulisan Naskah Wayang ini,” tutur Adi. Dr. Ninie Susanti sebagai penulis buku Airlangga Tokoh Pembaru
Jawa Abad XI mengungkapkan kebanggaannya kepada raja yang memerintah Mataram Kuno pada tahun 1019-1043 Masehi tersebut. Sebagai arkeolog FIB UI, Ninie menjelaskan perjalanan panjang sang prabu, mulai dari proses lahir, persitiwa pralaya, hingga pengembaraan Airlangga menjadi seorang raja. “Bagaimanapun kisah Airlangga ini sangat menarik bagi saya,” tandasnya. Senada dengan Ninie, Adrian Perkasa, M.A, menekankan pembagian sejarah hidup Airlangga yang terbagi menjadi tiga tahap kehidupan. Mulai tahap Airlangga dan Pralaya, konsolidasi kekuasaan, hingga pembagian kerajaan. Sejarawan UNAIR tersebut mengungkapkan pentingnya pembahasan sejarah Airlangga untuk memperdalam pemahaman dalam menulis lakon yang akan disayembarakan. “Pentingnya
mendalami
sejarah
Airlangga
untuk
menyambut
sayembara ini, agar mampu memberikan inspirasi bagi siapa saja yang berminat untuk mengikuti sayembara,” tegas Adrian. (*) Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila
Jalan Sehat dan Senam Lansia Warnai Peringatan Dies Natalis Psikologi ke-33 UNAIR NEWS – “Mens sana in corpore sano. Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”. Pernyataan tersebut diucapkan oleh Dr. Nurul Hartini, M.Kes., Psikolog, dalam menyambut para peserta senam lansia dan jalan sehat yang diadakan oleh
Fakultas Psikologi (FPsi) UNAIR. Acara yang bertema “Psikologi Untuk Kemanusiaan” tersebut dihelat di depan Kantor Manajemen UNAIR pada Minggu, (17/4). Senam lansia dan jalan sehat diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari masyarakat sekitar serta kalangan sivitas akademika UNAIR. “Senam lansia dan jalan sehat ini merupakan serangkaian acara untuk memperingati dies natalis FPsi UNAIR ke-33,” ujar Hartini, Dekan FPsi UNAIR. Menurut Hartini, salah satu indikator kebahagiaan adalah mampu menghadirkan afek positif dan terhindar dari afek negatif. Salah satunya adalah dengan acara senam lansia dan jalan sehat. Selain sebagai sarana untuk menjaga tubuh agar tetap sehat, senam lansia dan jalan sehat juga sebagai sarana menghadirkan afek positif. “Para peserta berkumpul saling menyapa, saling senyum satu sama lain. Rasa kekeluargaannya itu ada,” ujarnya. Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D, selaku Wakil Rektor III UNAIR turut hadir menyambut acara. Prof. Amin mengungkapkan bahwa acara senam lansia dan jalan sehat ini merupakan acara yang baru dari FPsi UNAIR. Menurutnya, acara tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar UNAIR, khususnya para lansia. “Ada sesuatu yang baru pada peringatan dies natalis FPsi kali ini, yaitu senam lansia. Akan sangat berguna bagi para peserta, khususnya yang sudah lanjut usia, supaya tetap terjaga kesehatannya,” ujarnya. Masih dalam rangkaian perayaan dies natalis FPsi ke-33, pada 23-24 April nanti akan digelar bazar dan seminar. Penutupan perayaan akan diadakan pada Oktober nanti dengan menggelar Temu Ilmiah Nasional Psikologi. (*) Penulis : Dilan Salsabila Editor : Binti Q. Masruroh
Donor Darah Hingga Bazar Buku Warnai HUT ke-61 Perpustakaan UNAIR UNAIR NEWS – Bulan April ini, Perpustakaan Universitas Airlangga (PUA) genap berusia 61 tahun. Untuk merayakan itu, PUA menggelar beragam acara yang akan dilangsungkan mulai April hingga Mei mendatang. Pada Jumat (1/4) lalu, PUA membagikan cokelat gratis kepada peminjam buku paling awal di PUA kampus B. Acara serupa juga dilakukan di PUA kampus A dan C pada Rabu (5/4). Pemberian cokelat ini adalah sebagai bentuk apresiasi kepada kepada para mahasiswa yang senang menggunakan fasilitas yang diberikan perpustakaan. Selanjutnya PUA menggelar donor darah yang berpusat di PUA kampus B, Selasa (5/4). Donor darah yang bekerjasama dengan PMI cabang Surabaya ini membuka sebanyak 75 orang yang ingin mendonorkan darahnya. Selain diikuti oleh mahasiswa UNAIR, karyawan, dan dosen, kegiatan sosial tersebut juga diikuti oleh beberapa pensiunan PUA. Ruang Baca Satria Airlangga Masih dalam rangka HUT PUA ke 61, pada pertengahan April nanti, akan diresmikan fasilitas baru “Satria Airlangga”. “Satria Airlangga” merupakan ruang baca yang menyediakan bukubuku khusus karya civitas UNAIR. Pada peresmian ini nanti akan diadakan meet and great dengan kepala perpustakaan dan 3 peminjam buku terbanyak dalam satu tahun. Ruang baca khusus ini sedang dalam penyelesaian desain, tepatnya berada di lt 2 perpustakaan UNAIR kampus B. “Peresmian
“Satria
Airlangga”
ini
nanti
semoga
bisa
menginspirasi para dosen yang punya buku supaya diserahkan ke “Satria Airlangga”,” ujar Agung K. Kristiawan, pustakawan di PUA. Pada peresmian “Satria Airlangga”, nantinya juga akan diselenggarakan bedah buku dari salah satu dosen di lingkungan UNAIR. Selain itu, pada 29 Apil nanti akan diadakan talkshow ecopreneurship. Talkshow ini dimaksudkan untuk menginspirasi anak-anak muda menjadi wirausahawan dalam bidang lingkungan. Tepat sehari setelahnya, diadakan karyawisata ke Kelurahan Jambangan. “Jambangan sebagai kampung green and clean terbaik seIndonesia. Kita belajar dari sana, menjadi entrepreneur di bank sampah, belajar tentang daur ulang dan memanfaatkan urban framing,” ujar Agung. Puncaknya, pada 8 Mei nanti akan diadakan seminar, kemudian disusul dengan bazzar dan jambore buku. Ada sekitar 80-100 tenant yang akan digelar di depan perpustakaan kampus B. “Dengan diadakannya jambore buku harapannya supaya buku-buku dapat terjangkau untuk mahasiswa. Selain itu agar anak-anak muda juga kreatif untuk mengisi stan-stan nanti. Dengan diadakan seluruh rangkaian kegiatan HUT PUA, supaya mahasiswa lebih banyak yang tertarik untuk mengunjungi perpus,” kata Agung. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh Editor : Nuri Hermawan
FKp Siap Menyongsong WCU dengan Semangat Dies Natalis ke-17 UNAIR NEWS- Fakultas Keperawatan (FKp) memulai rangkaian Dies Natalis ke-17 dengan sejumlah kegiatan Kamis (17/3). Bertepatan dengan HUT Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ke-42, acara hari itu ditandai dengan upacara bendara. Lantas, dilanjutkan prosesi bagi-bagi bunga pada masyarakat umum di sekitar kampus UNAIR. Sementara itu, di area fakultas, diadakan sejumlah pertandingan atau lomba bagi mahasiswa. Tak ketinggalan, lomba memasak. Pastinya, dalam lomba itu, aspek kehigienisan diperhatikan paling utama. Dekan FKp Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons) mengutarakan, kegiatan Dies Natalis akan dilangsungkan hingga 10 April 2016 mendatang. Penutupan akan dilaksanakan dengan event jalan sehat. “Pada 8 hingga 9 April nanti, kami juga mengadakan International Nursing Conference,” kata pria yang juga Ketua DPW PPNI Jatim tersebut. Dia mengatakan, semua civitas akademika FKp sudah memiliki semangat yang sama untuk menyongsong cita-cita World Class University (WCU). Momentum Dies Natalis kali ini dijadikan salah satu pemantik gairah untuk meraihnya. Konferensi internasional adalah sebuah cara untuk merangsang budaya penelitian para dosen. Pengembangan aspek ini merupakan faktor fundamental untuk menggapai mimpi menjadi WCU. Di samping itu, selama ini jurnal keperawatan milik FKp merupakan satu-satunya yang terakreditasi nasional di bidang tersebut. Akreditasi FKp secara keseluruhan juga sudah tergolong sangat baik dan akan dipertahankan. Mereka sudah tancap gas untuk menyukseskan program rektorat menuju WCU.
“Kami punya jadwal konferensi untuk mahasiswa S1 dan S2 dua kali tiap tahun,” kata lelaki yang juga menjabat Ketua Bidang Dklat DPP PPNI tersebut. (*) Penulis: Rio F. Rachman
Mahasiswa Komunikasi Siswa SD Mendongeng
Ajak
UNAIR NEWS – Salah satu cara untuk membangkitkan imajinasi seorang anak adalah dengan membacakan dongeng. Dengan dongeng, anak diajak untuk menikmati gambar-gambar dan gerakan lucu, mendengarkan pengisi suara yang menirukan karakter suara si tokoh, tertawa, dan mendapat amanah dari cerita yang disampaikan. Hari Ulang Tahun ke-28 Departemen Komunikasi (HUTKOM), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, memiliki banyak rangkaian acara. Salah satu rangkaian acara yang melibatkan partisipasi masyarakat, dalam hal ini adalah pelajar sekolah dasar, ialah Communication Social Responsibility atau Commcar. Pelaksanaan Commcar tahun ini mengusung tema ‘Berbagi Ilmu melalui Dongeng untuk Anak Negeri’. “Dalam acara ini, kami selaku panitia menyajikan tiga dongeng kepada anak-anak SD. Dari dongeng yang kami tampilkan, kami berharap nantinya mereka bisa membuat dongeng sendiri. Kami juga akan ajarkan kepada mereka caranya membuat dongeng,” tutur Dwinita Ayuni Larasati, penanggung jawab acara Commcar. Dalam rentang waktu satu pekan, pelaksanaan Commcar diadakan di dua sekolah dasar di Surabaya. Kedua sekolah dasar yang
beruntung itu adalah SD Al Falah pada tanggal 15 dan 24 Maret 2016, serta Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 pada tanggal 18 dan 24 Maret 2016. Mereka menyasar pelajar kelas V SD sebagai target pembelajaran dongeng. Rencananya, tim Commcar akan mementaskan tiga dongeng di masing-masing sekolah. Untuk mementaskan itu, mereka berlatih secara rutin, mulai hafalan naskah hingga olah vokal. Saat ini mereka juga tengah mempersiapkan properti yang akan mereka gunakan saat pentas di hadapan murid-murid sekolah dasar. Bahkan, demi memberikan hasil yang maksimal, mereka juga dilatih oleh komunitas Future Leader for Anti-Corruption (FLAC) Indonesia. Nantinya, panitia akan menerbitkan dua buku dongeng yang telah ditulis sendiri oleh pelajar di dua SD yang telah mendapatkan pelatihan. “Karya mereka akan dikumpulkan, di-scan, dan kami upload. Agar karya mereka bisa dinikmati oleh anak-anak Indonesia. Jadi, anak-anak tak hanya mengenal dongeng Cinderella saja. Kita juga kepengin membawakan karya anak-anak dari Surabaya. Ini lho dongengnya anak SD Al Falah dan Muhammadiyah. Dongeng juga bisa diunduh secara gratis,” tutur Atikah Ayu Taqiyyah selaku panitia acara Commcar. (*) Penulis: Defrina Sukma S Editor: Rio F. Rachman
“Psikologi dalam Harmoni” Hangatkan Dies Natalis ke-33 UNAIR NEWS – Kemeriahan Dies Natalis ke-33 Fakultas Psikologi (FPsi) UNAIR, kembali dilaksanakan dengan bingkai Keluarga Psikologi dalam Harmoni. Selain dihadiri oleh seluruh civitas FPsi UNAIR, dan alumni, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Senior Dekan Kedua Fakultas Psikologi periode 1997 – 2000, Prof. dr. Marlina Setiawati Mahajudin, Sp.Kj. Semua peserta yang hadir terlihat sangat menikmati acara yang dimulai dengan pelepasan balon, senam pagi, sarapan bersama, dan serangkaian acara permainan. Selain itu, untuk mengabadikan kehangatan, panitia juga menyediakan tempat untuk berfoto bersama keluarga. Acara yang berlangsung dari pukul enam pagi hingga sebelas siang tersebut dibuka dengan sambutan Dekan Fakultas Psikologi, Nurul Hartini, M.Kes., Psikolog., “Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian perayaan Dies Natalis FPsi UNAIR, dan ini juga sudah menjadi tradisi tahunan setiap dies berlangsung,” jelasnya. Senada dengan Nurul, Rudi Cahyono, M.Psi., Psikolog., selaku dosen psikologi pendidikan tersebut juga menjelaskan bahwa keseluruhan acara yang diselenggarakan berbasis pada konsep peduli, namun khusus kegiatan senam dibingkai pada tema kekeluargaan. “Tujuan internal dari diadakannya acara ini adalah untuk mengenang sejarah kebersamaan Psikologi dan memperkuat ikatan keluarga serta elemen-elemen didalamnya, untuk tujuan
eksternalnya adalah lebih ke berbagi,” imbuhnya. Ditemui di lokasi yang sama, Ketua BEM FPsi, Muhammad Hanifa Khairurahman, memberi komentar bahwa acara dies natalis yang diadakan sepanjang tahun ini memiliki tema dan esensi yang berbeda di masing-masing acaranya. Selain itu, ia juga memiliki serangkaian harapan di fakultas tempatnya belajar yang tengah menjajaki usia ke-33 tahun ini. “Kalau menurut saya pribadi, harapan saya agar Fakultas Psikologi lebih solid dalam peningkatan dan juga lebih solid untuk bekerja dalam teamwork sebagai bagian dari Universitas Airlangga,” paparnya. Puncak acara sendiri diakhiri dengan pembagian hadiah. Semua peserta, baik karyawan, dosen, alumni, serta mahasiswa Fakultas Psikologi, berkesempatan untuk mendapatkan berbagai hadiah yang unik untuk kemudian bisa dibawa ke rumah masingmasing. (*) Penulis: Aldi Syahrul Putra dan Raiza Aulia Editor: Nuri Hermawan
33 Tahun Fakultas Psikologi Buka Dies Natalis dengan Berbagi UNAIR NEWS – 12 Februari 2016, Fakultas Psikologi (FPsi) UNAIR tepat berusia 33 tahun. Bertempat di Auala Excellence With Morallity, keluarga besar FPsi membuka acara dies natalis tersebut dengan tasyakuran. Selain itu, tasyakuran juga diberangi dengan acara “Berbagi Kasih dan Cerita Bersama Anak
Panti Asuhan”. Sebanyak 33 anak asuh Panti Asuhan Himatun Ayat Dukuh kupang Surabaya tersebut larut dalam suasana syukur dan bahagia. Mengangkat tema “Psikologi untuk Kemanusiaan”, Primatia Yogi Wulandari, S.Psi., M.Si., psikolog. Selaku ketua panitia menuturkan, bahwa tema yang diangkat tidak lepas dari hadirnya MEA yang sudah berlangsung di tahun ini. Pakar psikologi perkembangan tersebut juga menilai, bahwa perlunya pengembangan kompetensi profesionalisme sekaligus pengembangan karakter bagi manusia Indonesia di era MEA saat ini, meski demikian orientasi pada nilai-nilai kemanusiaan harus tetap jadi prioritas. Menurutnya hal-hal tersebut yang perlu dimiliki oleh ilmuan dan praktisi psikologi “Tema Psikologi untuk Kemanusiaan ini sebagai usaha mengangkat nilai-nilai kemanusiaan untuk menjadi bagian dari karakter dan integritas keilmuan psikologi di Indonesia,” jelasnya.
Para Pimpinan dan Panitia Dies Natalis ke-33 FPsi UNAIR Berpose Bersama Puluhan Anak Panti Asuhan Himatun Ayat. (Foto:
Nuri Hermawan) Pada usia ke-33 tahun, perayaan dies natalis FPsi memiliki beragam acara seperti bazar seminar, kelas inspirasi alumni, talkshow dan gebyar karya psikologi serta temu ilmiah nasional. Salah satu agenda terdekat ini adalah senam harmoni psikologi yang akan digelar besok hari Minggu (14/2) di lingkungan FPsi UNAIR. “Melalui rangakaian dies natalis ini, saya harap FPsi UNAIR tidak hanya berdiri berpangku tangan di bawah menara gading akademik, tapi juga berproses dalam perbaikan sosial dan bermanfaat untuk perkembangan manusia,” imbuhnya. Dijumpai pada kesempatan yang sama, Sahid selaku salah satu pengasuh panti asuhan menuturkan, bahwa kehadiranya bersama anak asuh yang terdiri dari anak yatim piatu, anak terlantar, dan anak kaum duafa ke FPsi UNAIR, bisa menjadi salah satu jalan kesuksesan acara dan FPsi UNAIR ke depannya. Sembari mendampingi anak panti asuhan yang terlihat begitu menikmati dongeng yang diberikan oleh Teater Boneka FPsi, Sahid juga berharap ke depannya kiprah FPsi UNAIR untuk masyarakat bisa ditingkatkan lagi. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih sekali, saya harap pengabdian seperti ini terus dilanjutkan dan semoga FPsi UNAIR ke depannya bisa lebih sukses,” pungkasnya.(*) Penulis : Nuri Hermawan