19
Unmas Denpasar
PEMBERDAYAAN SISWA DISABILITAS DI SLB/BNEGERI DAN SLB/C KEMALA BHAYANGKARI TABANAN Made Kerta Adhi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Saraswati Email:
[email protected] ABSTRAK Tujuan kegiatan IbM ini adalah untuk membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra, yakni SLB/B Negeri dan SLB/C Kemala Bhayangkari Tabanan dalam memberdayakan siswa disabilitas secara optimal. Kegiatan yang dilaksanakan berupa peningkatan kompetensi para guru, meningkatkan pemahaman dan empati orangtua siswa, meningkatkan hardskill dan softskill siswa, mengkondisikan ruang praktikum agar nyaman dan hergonomis serta membantu sarana atau alat-alat praktikum. Semua kegiatan dilaksanakan dengan pendekatanpartisipatory rural modeldanknowledge transfer dengan metodeteknologi transfermelalui kegiatan pelatihan,pedampingan,magang, serta bantuan barang. Mereka sangat antusias mengikuti semua kegiatan dilihat dari tingkat partisipasi dan kehadirannya yang tinggi. Hasil kegiatan IbM ini, menunjukkan ada peningkatan kompetensi guru, peningkatan pemahaman dan empati orangtua, serta peningkatan keterampilan (hardskill dan softskill) siswa disabilitas. Berdasarkan hasil kuesioner ternyata para siswa disabilitas mengalami peningkatan kompetensi,rerata mencapai 85%, seperti mereka mampu menghasilkan produk, lebih percaya diri, siap bekerja, dan hidup mandiri. Kata kunci: siswa disabilitas, pemberdayaan,hidup mandiri ABSTRACT The objectives ofthe science, technology and arts for the society (IbM) are to help solvingthe problems faced by the partners, the SLB/B State and SLB/C Kemala Bhayangkari Tabanan in empowering disabled students optimally. The activities carried out by increasing the competence of teachers, increased understanding and empathy parents, improve students hardskills and softskills, conditioning the lab room to be comfortable and hergonomic and helps the means or tools of practicum. All the activities are carried out by rural participatory approach and knowledge transfer models with the methods of technology transfer through workshop,accompaniment, apprentice, as well as relief goods. They are very enthusiastic to follow all activities. It can be seen fromthe high level of presence and participation. The result of this IbM, there are some improvements of teachers’ competence, the increasing understanding and empathy of parents and the improvement of the disabled students' skills. The results of the questionnaire shows that the disabled students competence are increased. The average of increasing reached 85%, as they were able to produce, and thus more confident, ready to work and live independently. Keywords : students’disabilities, empowerment, independent living
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
20
Unmas Denpasar
PENDAHULUAN SLB/BNegeri Tabanan dan SLB/C Kemala Bhayangkari Tabananmerupakan sekolahsegregasi yang khusus mendidik dan membimbing anak bangsa yang memiliki kelainan atau disabilitas (anak berkebutuhan khusus). Amanat UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pemerintah memberikan perlakuan yang sama kepada anak Indonesia tanpa diskriminasi. Anak-anak disabilitas memiliki hak untuk bekerja, sesuai Undang-undang No. 4 tahun 1997 dan PP No. 43 tahun 1998, bahwa satu persen kesempatan kerja untuk penyandang cacat. Perda Provinsi Bali No. 9 Tahun 2015 tentang perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas (pasal 13), bahwa setiap penyandang disabilitas mempunyai kesamaan hak dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dan atau melakukan pekerjaan yang layak sesuai jenis dan derajat kedisabilitasnya. Regulasi tersebut ternyata sudah disikapi oleh kedua SLB tersebut. Mereka telah berusaha memberi pengetahuan, keterampilan (hardskills) sesuai peminatannya dan mendidik anakanaknya agar memiliki karakter mulia (softskill),namun realitanya pemberdayaan siswa disabilitas belum optimal. Berdasarkan analisis situasi ternyata sekolah mitra, yakni SLB/B Negeri dan SLB/C Kemala Bhayangkari Tabanan mengalami kendala dalam pemberdayaan siswa disabilitas. Kendala atau masalah yang dialami, antara lain kompetensi guru dalam memberdayakan siswa berbasis produksi masih terbatas, para orangtua siswa kurang memahami keunikan anak disabilitas, keterbatasan hardskill dan softskill siswa, ruang praktikum kurang bersih,nyaman dan hergonomis serta keterbatasan sarana atau alat-alat praktikum.
Gambar 1 Anak-anak disabilitas dan alat praktikum yang perlu diberdayakan (Sumber : kertaadhi.doc) Program IbM ini merupakan solusi yang ditawarkan dan disepakati mitra untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi mitra dengan tetap melihat tingkat urgensi dan dampak masalahnya. Kegiatan-kegiatan yang dicanangkan bertujuan untuk memberdayakan siswa disabilitas agarmereka bisa hidup mandiri. Program yang dirancang, meliputipengecetan ruang salon; meningkatkan kemampuan guru dalam pemberdayaan siswa disabilitas berbasis produksi; meningkatkan kesadaran, dan empati orangtua pada anak;memberdayakan dan meningkatkan pengetahuan, afeksi dan skillsiswa sesuai peminatannya; memberi pelatihan tata boga, tabuh,tari, dan peternakan dengan mendatangkan instruktur yang berkompeten di bidangnya; meningkatkan dan memberdayakan siswa pada nilai-nilai budaya atau kearifan lokal, seperti membuat Canangdan Klakat; memberi sumbangan alat-alat dan perbaikan alat praktikum serta sumbangan bahan habis pakai (kain) untuk praktek menjahit. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
21
Unmas Denpasar
METODE PELAKSANAAN Untuk mewujudnyatakan program kerja dan capaian tujuan kegiatan IbM ini, digunakan pendekatan partisipatory rural modeldanknowledge transfer denganmetode teknologi transfer,melalui kegiatan workshop, bimbingan dan pedampingan, serta bantuan barang atau alat-alat praktikum. Secara teknis beberapa program yang dicanangkan dapat dilaksanakan dengan cara,antara lain pengecetan ruang salon baik tembok maupun pintunya sesuai warna aslinya; pelatihan (Workshop) peningkatan kemampuan guru dalam pemberdayaan siswa disabilitas berbasis produksi; penyuluhan dan terapi kepada orang tua oleh psikiater atau terapis; memagangkan anak pada tempat latihan kerja atau tempat salon tertentu; pelatihan dengan mendatangkan instruktur yang berkompeten di bidangnya, seperti peternakan, tataboga dan tabuh; pelatihan membuat “Canang” untuk siswa perempuan dan“Klakat” untuk siswa lakilaki yang mempunyai nilai jual; sumbangan bodi mesin jahit dan mesin obras, pengadaan alat-alat pencetak Batako, memberi bantuan kain (bahan pakai habis) untuk latihan keterampilan menjahit, serta bantuan media pembelajaran berbasis IT dalam bentuk CD pembelajaran menjahit, dan salon kecantikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang dicapai dalam kegiatan IbM berupa pengecetan ruang salon.Hasilnya ruang salon menjadi bersih, sehingga instruktur dan siswa yang berlatih di ruang tersebut menjadi nyaman, yang tampak sebagai gambar berikut.
Gambar 2 : Ruang Salon yang sudah dicet sesuai warna aslinya (kertaadhi.doc.) Mesin jahit dan obras merupakan sarana utama dalam praktikum menjahit. Oleh karena itu, mesin jahit dan mesin obras yang sudah kropos perlu direkonstruksi/dimodifikasi, dengan memberi bantuan bodi mesin jahit dan obras, sebagai gambar berikut.
Sebelum
Sesudah
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
22
Unmas Denpasar
Gambar 3Pembaharuan bodi mesin jahit dan mesin obras (kertaadhi.doc) Siswa dimagangkan sesuai peminatannya, seperti menjahit dimagangkan di Loka Bina Karya (LBK) Tuakilang kecamatan Tabanan bekerjasama dengan Dinas Sosial kabupaten Tabanan. Lama magang selama empat bulan atau 53 kali pertemuan dari pukul 09.00-14.00 wita, setiap hari Senin-Sabtu. Mereka dibina, dibimbing dan didampingi instruktur Ni Nyoman Muliadi (Ibu Candra). Materi yang diberikan mulai dari pengenalan mesin, memotong, membuat pola, dan menjahit. Jumlah siswa yang dimagangkan sebanyak 6 orang, terdiri atas tiga putri dan tiga putra. Siswa putri, atas nama Indah Lestari, Mia Astrika dan Sri Agustini. Mereka sangat antusias dan semangat mengikuti praktek belajar kerja (magang) seperti gambar berikut.
Gambar 4 Siswa magang sedang dibimbing Instruktur (kertaadhi.doc) Mereka telah mampu menghasilkan produk berupa baju, rok atau kebaya. Kalau dilihat kualitas hasil memang masih relatif, tetapi dilihat dari bentuknya sudah menyerupai baju atau rok, seperti gambar berikut.
Gambar 5 Produk praktek belajar kerja siswa putri (kertaadhi.doc) Tiga siswa laki-laki yang praktek belajar kerja (magang) atas nama Putu Mertayasa, Gede Wiguna, dan I Wayan Kusuma Adi.Mereka praktek membuat busana adat Bali, seperti destar (udeng), saput, dan baju, seperti gambar berikut.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
23
Unmas Denpasar
Gambar 6 Siswa putrasedang praktek belajar kerja/magang (kertaadhi.doc) Hasil praktek kerja yang berupa destar, saput dan baju sembahyang sudah berbentuk, namun kualitasnya perlu ditingkatkan melalui latihan terus menerus. Produk praktek kerja yang mereka hasilkan, langsung dicoba saat karyanya diabadikan, sebagai gambar berikut.
Gambar 7 Hasil karya jahitan siswa putra yang dipakai saat didokumentasi (kertaadhi.doc) Untuk membentuk karakter (softskill) anak-anak disabilitas, antara lain dibangun melalui aktivitas seni, khususnya seni tari dan tabuh. Kegiatan ini dilaksanakan melalui latihan/praktek secara berkesinambungan yang dijadwalkan setiap hari Jumat dan Sabtu. Nilai-nilai karakter yang bisa dibentuk antara lain peduli sosial,religius, disiplin, kerja keras, mandiri, toleransi, tanggungjawab, kreatif dan jujur. Metode pelatihandilakukan dengan modelbimbingan “bahasa tanda” (ketukan atau gerak). Siswa putri sebagai pemula dilatih tari Puspanjali, sebab gerakan tarian ini relatif mudah, kemudian ditingkatkan ke tari Sekarjagat. Pelatihan dilakukan dengan mengikuti irama tabuh tarian tersebut, yang diputar dengan tape recorder dan dibantu pengeras suara (wireless). Satu instruktur memberi contoh atau menari di depan, instruktur lain yang dibantu kakak kelasnya membimbing dari belakang atau samping, seperti gambar berikut.
.Gambar 8 Anak-anak sedang latihantari Puspanjali Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
24
Unmas Denpasar
(kertaadhi.doc) Para siswa dibekali pula keterampilan yang berbasis kearifan lokal, seperti membuat canang untuk siswi putri dan belajar membuat klakat untuk siswa putranya. Mereka sangat antusias dan tertarik mengikuti pelatihan, yang dilaksanakan selama lima hari, dari tanggal 20-24 Juni 2016, seperti gambar berikut.
Gambar 9 Siswa putrisedang pelatihan membuat Canangyang dibimbing gurunyadan produk yang dihasilkan (kertaadhi.doc) Sementara siswa laki-lakinya juga sedang berlatih membuat atau ngulat klakatyang dibimbing oleh instruktur seperti gambar berikut.
Gambar 10 Siswa putrasedang pelatihan membuat atau ngulat klakat dan produk yang dihasilkan (kertaadhi.doc) Pelatihan peternakan ayam diberikan olehIr. Gusti Agung Gede Sumarjaya, narasumberdari Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan. Pelatihan diawali dengan memberikan penjelasan di kelas tentang beternak ayam buras yang menguntungkan. Materi yang diberikan, antara lain pengenalan ayam buras, kandang, penetasan telur, pemisahan, pakan ternak, pemeliharaan dan hasil produksi. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan kekandang ayam. Di kandang ayam narasumber memberikan penjelasan, arahan dan bimbingan tentang pengkondisian kandang agar tetap bersih, peruntukan kandang untuk ayam bertelur, pemisahan anak ayam, perkawinan dan untuk ayam jantan. Beberapa aktivitas pelatihan ternak ayam dapat ditunjukkan sebagai gambar berikut.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
25
Unmas Denpasar
.Gambar 8 Instruktur sedang memberi penyuluhan ternak ayam di kelas dan di kandang ayam yang didampingi guru pembina dan kepala sekolah (kertaadhi.doc) SIMPULAN Siswa disabilitas merupakan aset bangsa yang sangat potensial membangun republik ini, jika mereka diberikan ruang dan kesempatan berkiprah sesuai potensi dan keunikan mereka. Mereka bukanlah beban tetapi berperan dalam pembangunan. Hal itu bisa diwujudnyatakan, jika mereka diberdayakan secara optimal sesuai eksistensinya.Kedua mitra telah memberdayakan mereka tetapibelum optimal. Program IbM ini sangat relevan dan sinergi dilakukan untuk membantu mitra dalampemberdayaan siswa disabilitas.Program-program yang dicanangkan bertujuan meningkatkan kualitas guru/instruktur, empati orangtua, kelengkapan dan efektivitas penggunaan sarana prasarana (alat praktikum), dan yang lebih utama adalah memberdayakan siswa disabilitas, agar mereka memilikipercayadiri (self confident) dan kelak bisa hidup mandiri serta bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Program yang dicanangkan dapat berjalan maksimal dan menghasilkan luaran, karena komitmen dan partisipasi mitra yang sangat tinggi. Capaian luaran antara lain dapat diukur dari adanya peningkatan skill siswa dan produk yang dihasilkan. Berdasarkan hasil kuesioner ternyata para siswa mengalami peningkatan kompetensi mencapai rerata 85%. Mereka sudah mampu menghasilkan produk, walaupun kualitasnya masih terbatas. Mereka akan terus berlatih dan berlatih serta dilatih oleh instruktur ataupun situasi dan keadaan, maka hasilnya akan lebih bermutu. Apalagi didukung komitmen mitra untuk meneruskan program ini secara berkelanjutan,niscaya siswa akan lebih percaya diri, siap bekerja,dan nantinya mereka akan bisa hidup mandiri, tidak terus tergantungan kepada orang lain, bahkan bisa memberi. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih diucapkan kepada Yth. Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristek Dikti atas bantuan dananya sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Rektor IKIP Saraswati dan Ketua LP2M IKIP Saraswati yang telah memfasilitasi kegiatan ini, serta para mitra dan tim IbM IKIP Saraswati. Pada kesempatan yang baik ini, diucapkan terimakasih pula kepada panitia Semnas 2016 LPPM Unmas yang telah memberikan ruang untuk mendiseminasikan hasil pengabdian masyarakat ini.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
26
Unmas Denpasar
DAFTAR PUSTAKA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga. Tabanan. 2010.Rencana Strategis Dinas Pendidikan Pemuda DanOlah Raga Kabupaten TabananTahun 2011 – 2015. Tabanan Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kemristekdikti. 2016. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi X. Jakarta. IKIP Saraswati. 2015. “ Usul Program IbM Pemberdayaan siswa Disabilitas SLB/B Negeri Tabanan dan SLB/C Kemala Bhayangkari Tabanan”. Tabanan. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat Peraturan daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016