Integration of Family-centered nursing, communitas as partner, and Tannahill’s health promotion models: for child under five years with eating disorders : Integrasi Teori Dan Model Family-Centered Nursing, Community As Partner, Dan Promosi Kesehatan Tannahill’s: Pada Agregat Balita Sulit Makan Yoyok Bekti Prasetyo Departemen Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, 2009
ABSTRAC Integration this concept give guidance to improve quality health and well-being condition for child with eating disorders. This models can used to make strategy implementation ex; education, communication, management, and phsycosocial skill to family with child eating disorders. Tannahill’s model describes that health promotion include health education, prevention and health protection. Key word: family centered nursing, community as partner, Tannahill’s models, child with eating disorders
ABSTRAK Integrasi konsep ini memberikan acuan bagaimana sebuah peningkatan kualitas dilakukan, meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan anak yang mengalami gangguan sulit makan, melakukan perlindungan terhadap lingkungan dan mewujudkan hal yang potensial menjadi pembelajaran organisasi. Model ini juga dapat digunakan dalam membuat strategi implementasi seperti memberikan pendidikan pada keluarga pada area yang relevan dalam upaya promosi kesehatan seperti pendidikan, komunikasi, manajemen dan ketrampilan psikososial; meningkatkan kualitas informasi program komunikasi dan pendidikan ketrampilan memberikan latihan kepada keluarga dengan anak yang mengalami gangguan sulit makan. Tannahill’s model menggambarkan bahwa upaya promosi kesehatan terdiri dari tiga aktivitas yang saling terkait meliputi; pendidikan kesehatan, pencegahan, dan perlindungan kesehatan (Tannahill, 1990). Kata kunci: family centered nursing, community as partner, Tannahill’s models, anak dengan gangguan sulit makan Pendahuluan Masalah sulit makan merupakan masalah yang umum terjadi pada anak usia prasekolah, insiden diperkirakan antara 16-75% (Eppright et al,1969; Minde & Mind,1986, dalam Holden & MacDonald, 2000). Dilaporkan satu dari tiga anak prasekolah mengalami masalah makan dan setengahnya menderita kekurangan gizi (Pikiran rakyat, 2005). Menurut Judarwanto (2005), kesulitan makan dialami oleh sekitar 25% pada usia anak. Jumlah akan meningkat sekitar 40-70% pada anak yang lahir premature atau dengan penyakit kronik. Hasil penelitiannya menemukan pada
anak prasekolah 4-6 tahun di Jakarta, prevalensi kesulitan makan sebesar 33,6% dan sebagian besar yaitu 79,2% telah berlangsung lebih dari 3 bulan. Akibatnya anak menjadi kurang aktif, tidak mampu berkonsentrasi, dan pertumbuhan fisik yang tidak sesuai. Selanjutnya akan tumbuh menjadi manusia remaja dan dewasa yang juga kekurangan gizi sehingga akan memperpanjang siklus dari malnutrisi. Gangguan sulit makan pada anak disebabkan oleh banyak faktor diantaranya karena, adanya interaksi antara faktor keluarga, sosial, dan psikologi (Judarwanto, 2004). Faktor keluarga dalam hal ini terkait dengan struktur peran. Struktur peran anggota keluarga terutama ibu sangat berpengaruh terhadap gangguan sulit makan pada anak. Keluarga yang memiliki kebiasaan enggan makan, maka anak akan mengalami sulit makan. Hal ini ditunjukkan oleh sebuah penelitian bahwa anak usia 5 tahun yang memiliki ibu dengan anoreksia makan, anak akan memiliki insiden lebih besar mengalami depresi dan gangguan kesulitan makan (Khomsan,1998; Natenson,2005). Perawat komunitas bertanggungjawab membantu komunitas untuk tetap stabil mempertahankan kesehatannya dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan sosial. Community as Partner yang didasarkan pada Nueman’s model digunakan untuk pengkajian di komunitas (Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002). Perawat komunitas dapat menggunakan Nueman’s model sebagai framework untuk memulai bekerja di komunitas dengan agregat anak sulit makan. Keseimbangan kondisi sehatsakit agregat anak di bawah lima tahun yang mengalami sulit makan ditentukan oleh tiga garis pertahanan. Garis pertahanan paling dalam disebut sebagai lines of resistance (strengths) yang meliputi pertahanan internal seperti perasaan kebersamaan di masyarakat untuk bertanggung jawab meningkatkan kesehatan anak. Garis pertahanan kedua disebut normal line of defense seperti kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap program nutrisi atau pelayanan gizi di masyarakat. Garis pertahanan ketiga disebut flexible line of defense yaitu upaya-upaya pencegahan stressor supaya tidak menginvasi garis pertahanan kedua seperti maintenance secara teratur kebijakan yang telah ada (Helvie, 1998; Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002). Upaya memperkuat garis pertahanan untuk menciptakan rasa tanggung jawab di masyarakat terhadap kesehatan anak, adanya kebijakan, dan upaya pencegahan terhadap ancaman kesehatan pada agregat anak sulit makan dapat dilakukan dengan upaya pendidikan kesehatan (health education), perlindungan kesehatan (health protection), dan pencegahan (prevention). Salah satu model promosi kesehatan yang dapat digunakan sebagai kerangka pikir pada permasalahan diatas adalah Tannahill’s model. Model ini menggambarkan bahwa upaya promosi kesehatan terdiri dari tiga aktivitas yang saling terkait meliputi; pendidikan kesehatan, pencegahan, dan perlindungan kesehatan. Model ini memadukan aktivitas pendidikan kesehatan, pencegahan, dan perlindungan kesehatan akibat penyakit yang dihubungkan dengan status nutrisi yang buruk (Tannahill, 1990). KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT BALITA SULIT MAKAN Tujuan dari keperawatan komunitas pada agregat balita sulit makan adalah meningkatkan kesehatan (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999); melalui upaya preventive, health-protecting, dan health promoting (Allender & Spradley, 2005).
Layanan preventive bertujuan mencegah terjadinya kondisi lebih buruk dengan upaya meningkatkan kualitas perawatan anak, program imunisasi, dukungan terhadap keluarga, dan program perencanaan keluarga. Health-protecting bertujuan melindungi kesehatan anak dari ancaman yang dapat menyebabkan kondisi sakit dengan upaya program mengurangi bahaya lingkungan termasuk bahaya makanan yang tidak aman dan sehat pada agregat balita sulit makan, mengontrol dari penyakit infeksi yang akan menurunkan nafsu makan pada anak. Health promoting bertujuan meningkatkan kondisi sehat pada anak dengan upaya program stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, program nutrisi. Strategi intervensi Intervensi keperawatan komunitas pada agregat balita sulit makan difokuskan pada pendidikan (education), keahlian (engineering), dan undang-undang (enforcement) (Allender & Spradley, 2005). Perawat komunitas menggunakan strategi pendidikan ketika mengajarkan nutrisi, perawat memberikan informasi dan mendorong orang tua untuk bertanggung jawab membentuk perilaku makan yang sehat pada anak yang mengalami sulit makan. Strategi intervensi keahlian digunakan perawat komunitas dalam level yang lebih luas dengan persuasi atau manipulasi yang positif untuk mendorong berperilaku hidup lebih sehat seperti, mendorong keluarga untuk datang ke posyandu, mendorong untuk mengadakan program nutrisi. Strategi intervensi enforcement dimana perawat komunitas memaksa keluarga untuk mentaati peraturan atau tindakan yang harus dilakukan untuk melindungi anak dari hal-hal yang dapat mengancam kesehatannya seperti anak harus mendapatkan imunisasi lengkap, menjamin anak yang sulit makan untuk mendapatkan makanan yang sehat dan aman. Strategi untuk membangun komunitas yang sehat meliputi tiga kategori yaitu dimensi status, struktur, dan proses (Stanhope & Lancaster, 2004). Strategi terbaik pada dimensi status adalah pada tingkat pencegahan primer dan sekunder, sebab tujuannya adalah untuk mencegah penyakit atau ancaman pada tahap awal. Strategi pada dimensi struktur adalah intervensi keperawatan langsung pada sarana layanan kesehatan dan karakteristik demografi. Intervensi ditujukan untuk mengubah layanan kesehatan meliputi program perencanaan. Intervensi yang ditujukan untuk mengubah karakteristik demografi meliputi pengembangan komunitas (community development) melalui empowerment, coalition building (Helvie, 1998). Strategi pada dimensi proses ditekankan pada upaya promosi kesehatan dan strategi pencegahan primer. Community as Partner Model Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas;, analisa, dan diagnosa;, perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Fokus pada model ini komunitas sebagai partner dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan. Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka dimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman, untuk melindungi klien dari berbagai stressor yang dapat mengganggu keseimbangan, klien memiliki tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of defense, normal line of defense, dan resistance defense (lihat gambar 1).
Normal line of defense (garis tidak putus-putus)
Line of resistance (garis paling dalam)
Gambar 1. Community as Patner Model Sumber : Anderson Elizabeth & McFarlane Judith. (2000). Community as partner: theory and practice in nursing. Third edition oleh Lippincott Williams & Wilkins hal: 158Advanced practice nursing in the community oleh Helvie.1998. California: Sage Publications Inc; Community as partner: theory and practice in nursing. Third edition oleh Anderson Elizabeth & McFarlane Judith. 2000. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia; Advanced community health nursing practice: population focused care oleh Ervin Naomi 2002 Pearson education Inc. New Jersey; Community health nursing caring in action oleh Hitchcock J.E., Schubert P.E., dan Thomas S.A.,2003. New York: Delmar Publishers; Community & public health nursing. Sixth edition oleh Stanhope and Lancaster.2004. Mosby: New Jersey; Community health nursing: promoting and protecting the public’s health (6th edition) oleh Allender, Judith Ann & Barbara W Spradley. 2005. Lippincott Eilliams & Wilkins. Philadelphia.
Agregat klien dalam komunitas dalam model community as partner ini meliputi intrasistem dan ekstrasistim. Intrasistem terkait dengan model ini adalah sekelompok orang-orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster, 2004). Agregat ekstrasistem meliputi delapan subsistem yaitu komunikasi, transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan, layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie, 1998; Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 20031999; Stanhope & Lancaster, 2004; Allender & Spradley, 2005). Delapan subsistem dipisahkan dengan garis putus-putus artinya sistem satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Di dalam komunitas ada lines of resistance, merupakan mekanisme internal untuk bertahan dari stressor. Rasa kebersamaan dalam komunitas untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan anak-anak adalah contoh dari line of resistance
Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa dengan menggunakan model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang mengelilingi inti yang merupakan bagian dari pengkajian keperawatan, sedangkan proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Model promosi kesehatan Tannahill Promosi kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan penduduk mengontrol faktor penentu kesehatan dan meningkatkan kesehatan (Nutbeam, 1998; Jo, Lee, Ahn & Jung, 2003). Pender, Murdauch, dan Parsons (2002) mendefinisikan promosi kesehatan adalah perilaku yang dimotivasi oleh keinginan untuk meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan aktualisasi untuk lebih sehat. Promosi kesehatan meliputi semua usaha yang ditujukan untuk menggerakkan masyarakat mencapai kondisi sehat yang optimal atau kondisi sejahtera yang lebih tinggi (Allender & Spradley, 2005). Tujuan dari promosi kesehatan adalah untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan dari individu, keluarga, populasi, dan masyarakat. Upaya meningkatkan kondisi sehat pada individu, keluarga, populasi, dan masyarakat dapat menggunakan salah satu model promosi kesehatan yaitu Tannahill model. Tannahill (1990) mengatakan bahwa promosi kesehatan dibentuk dari tiga area aktivitas yang saling terkait yaitu pendidikan kesehatan (health education), perlindungan kesehatan (health protection), dan pencegahan (prevention). Tannahill (1990) menghasilkan model promosi yang didasarkan hubungan antara pendidikan, perlindungan, dan pencegahan kesehatan. Dasar dari model ini digambarkan oleh tiga lingkaran yang saling terkait (gambar 2). Model ini menghasilkan tujuh domain yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan luasnya cakupan promosi kesehatan dan memberikan dasar yang baik untuk mengklasifikasikan dalam menganalisa kebijakan. Beberapa domain secara bersama-sama bertujuan untuk mencegah kondisi sakit dan melakukan peningkatan kesehatan dan kondisi sejahtera. Domain 5, 6, dan 7 secara khusus memiliki fokus untuk mengukur pada tujuan kondisi sejahtera dan domain 1, 2, 3, dan 4 memiliki fokus untuk mengukur tindakan pencegahan terdepan. Dari beberapa domain terlihat pendidikan kesehatan bertujuan untuk memberikan pendidikan pada kelompok profesional, dan pembuat kebijakan di masyarakat (seperti domain 2, 4, 5, dan 7). Penjelasan dari masing-masing domain adalah sebagai berikut:
Health Education
5
2
7 4
3 1
6
Prevention
Health Protection
Gambar 2. Promosi Kesehatan Tanahil’s Model Sumber : Naidoo J & Wills J. (2000). Health promotion foundation for practice second edition Bailliere Tindall. Philadelphia. hal: 107. Health promotion models and values oleh Downie, Fife, & Tannahill,1990 Oxford Medical Publication Dubos, R. 1965 Man Adapting Yale University Press New Haven; Health promotion foundation for practice second edition, oleh Naidoo J & Wills J., 2000 Bailliere Tindall. Philadelphia
Domain 1 : Pencegahan merupakan upaya untuk menghindari dari kondisi sakit, meliputi: immunisasi, skrining pada kelompok rentan , dan penemuan kasus malnutrisi. Domain 2 : Preventive health education adalah pendidikan yang ditujukan untuk mendorong perubahan perilaku sehat individu dalam upaya pencegahan terhadap penyakit dan pendidikan yang diberikan tenaga kesehatan yang digunakan untuk mendukung layanan pencegahan. Contoh dukungan tenaga kesehatan dalam hal skrining nutrisi atau penggunaan fasilitas publik, mendorong keluarga rawan gizi untuk aktif datang ke posyandu. .Domain 3: Preventive health protection merupakan sebuah peraturan, sebagai contoh program makanan tambahan anak sekolah, peraturan makanan yang aman, kebijakan fiskal untuk industri makanan. Domain 4 : Protective health education merupakan pendidikan kesehatan untuk mendukung domain 3 yang ditujukan untuk pencegahan. Contoh proses lobi untuk peraturan makanan yang sehat, penambahan pajak untuk makanan dan upaya lain yang mempengaruhi pada lingkungan sosial sebagai tindakan efektif yang sinergi dengan pelayanan pencegahan.Domain 5: Health education meliputi pendidikan yang ditujukan mendorong perubahan perilaku sehat individu untuk mencapai kesehatan yang lebih optimal, seperti mendorong untuk melakukan aktivitas fisik atau olah raga diwaktu senggang, merubah kebiasaan diet, dan empowering individu atau kelompok untuk sejahtera (contoh meningkatkan self esteem). Domain 6: Health protection adalah peraturan permerintah. Contoh kebijakan keuangan untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang kesehatan seperti sarana rekreasi dan fasilitas olahraga di komunitas, menciptakan sarana bermain bagi anak, program bantuan stimulasi usaha bagi keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga.. Domain 7: Health protective health education untuk mencapai kondisi lebih sejahtera, contoh lobbying dengan pembuat kebijakan. Mendorong dan mendukung anggota masyarakat untuk mengekspresikan keinginannya seperti perlunya sarana olah raga. Memfasilitasi keluarga rawan gizi, berdialog dengan
pemegang kebijakan setingkat lurah, petugas pemegang program nutrisi di tingkat puskesmas dan dinas kesehatan.
Family- Centered Nursing Praktek keluarga sebagai pusat keperawatan (family-centered nursing) didasarkan pada perspektif bahwa keluarga adalah unit dasar untuk perawatan individu dari anggota keluarga dan dari unit yang lebih luas. Keluarga adalah unit dasar dari sebuah komunitas dan masyarakat, mempresentasikan perbedaan budaya, rasial, etnik, dan sosioekonomi. Aplikasi dari teori ini termasuk mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya ketika melakukan pengkajian dan perencanaan, implementasi, dan evaluasi perawatan pada anak dan keluarga (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Penerapan asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan family-centered nursing salah satunya menggunakan Friedman Model. Pengkajian dengan model ini melihat keluarga sebagai subsistem dari masyarakat (Allender & Spradley, 2005). Proses keperawatan keluarga meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Integrasi konsep Community as Partner, Tannahill’s Model, dan Family-Centered Nursing Integrasi konsep ini memberikan acuan bagaimana sebuah peningkatan kualitas dilakukan, meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan anak yang mengalami gangguan sulit makan, melakukan perlindungan terhadap lingkungan dan mewujudkan hal yang potensial menjadi pembelajaran organisasi. Model ini juga dapat digunakan dalam membuat strategi implementasi seperti memberikan pendidikan pada keluarga pada area yang relevan dalam upaya promosi kesehatan seperti pendidikan, komunikasi, manajemen dan ketrampilan psikososial; meningkatkan kualitas informasi program komunikasi dan pendidikan ketrampilan memberikan latihan kepada keluarga dengan anak yang mengalami gangguan sulit makan. Tabel 1 Integrasi konsep Community as Partner, Tannahills Model, dan Family centered nursing Community as Partner Model
Tannahill Model
Core Lingkungan fisik
Domain pencegahan
Layanan kesehatan dan sosial
Domain preventif health education
Familycenter nursing Identifikasi data Data lingkungan
Fungi keluarga: afektif, sosialisasi, perawatan
Indikator Karakteristik usia dan jenis kelamin, nilai dan keyakinan warung makanan lingkungan atau suasana saat anak makan immunisasi skrining pada kelompok rentan penemuan kasus malnutrisi. keberadaan sarana kesehatan di masyarakat program pemeriksaan kesehatan di masyarakat dukungan tenaga kesehatan dalam hal skrining nutrisi atau penggunaan fasilitas
Community as Partner Model
Ekonomi
Tannahill Model
Familycenter nursing
Domain preventive health protection Domain health protection
Identifikasi data (ekonomi) Data lingkungan
Domain preventive health protective Domain protective health education
Struktur keluarga: kekuasaan Struktur keluarga : komunikasi
Pendidikan
Domain health education
Fungsi keluarga
Rekreasi
Domain health protective health education
Fungsi keluarga
Keselamatan dan transportasi Politik dan pemerintahan Komunikasi
Indikator publik praktek makanan, pola makan anak, lingkungan makan, anak dan makanan biaya yang dikeluarkan komunitas untuk mengadakan program nutrisi di masyarakat Alat pemadam kebakaran, kotak P3K dimasyarakat, sanitasi program makanan tambahan anak peraturan makanan yang aman kebijakan yang diambil komunitas untuk menangani masalah nutrisi Loby dan komunikasi dengan pemegang kebijakan papan pengumuman, poster, fasilitas ibadah, koran bagaimana reputasi dari masyarakat, apakah issu utama terkait dengan pendidikan, apakah ada ektrakurikuler dan bagaimana memanfaatkannya dimanakah anak-anak bermain
Kesimpulan Family-center nursing theory dalam kontek gangguan sulit makan pada agregat balita adalah dengan melihat keluarga yang memiliki balita sulit makan merupakan unit dasar untuk perawatan individu dari anggota keluarga dan dari unit yang lebih luas. Pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi perawatan pada anak dan keluarga dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Community as partner model adalah panduan dalam melakukan pengkajian komunitas, analisa dan diagnosa, perencanaan, implementasi komunitas yang meliputi pencegahan primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi. Tiga level pencegahan ditujukan untuk melindungi agregat balita dengan memperkuat garis pertahanan dan ketahanan. Promosi kesehatan Tannahill Model memiliki 3 (tiga) komponen utama yaitu health education, health protective, dan health prevention dengan 7 (tujuh) domain yaitu preventive, preventive health education, preventive health protective, protective health education, health education, health protection, health protective health education. Aplikasi penerapan Community as Partner Model dan Tannahill Model dalam melakukan asuhan keperawatan komunitas pada agregat balita sulit makan meliputi pengkajian pada core dan 8 (delapan) subsistem (lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan sosial, pemerintah dan politik, keselamatan dan transportasi, ekonomi, pendidikan, komunikasi, dan rekreasi), serta upaya promosi yang telah dilakukan
terkait dengan upaya pendidikan, pencegahan, dan perlindungan; diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA Allender & Spradley. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health (6th edition). Lippincott Eilliams & Wilkins. Philadelphia. Anderson & McFarlane (2000). Community as partner: theory and practice in nursing. Third edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. Downie, Fife, and Tannahill (1990) Health promotion models and values Oxford Medical Publication Dubos, R. (1965) Man Adapting Yale University Press New Haven Ervin N. (2002). Advanced community health nursing practice: population focused care. Pearson education Inc. New Jersey Friedman M.M., (1998). Keperawatan keluarga teori dan praktik. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Friedman M.M., (1998). Keperawatan keluarga teori dan praktik. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Friedman M.M., Bowden V.R., Jones E.G.. (2003). Family nursing research, theory, & practice. Fifth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Helvie C.O. (1998). Advanced practice nursing in the community. California: Sage Publications Inc. Hitchcock J.E., Schubert P.E., dan Thomas S.A.(1999). Community health nursing caring in action. New York: Delmar Publishers. Naidoo J, Wills J. (2000). Health promotion foundation for practice second edition. Bailliere Tindall. Philadelphia. Pender, Murdaugh, Parson (2002). Health promotion in nursing practice. Fourth edition. Pearson Education, Inc. New Jersey Stanhope and Lancaster.(2004). Community & public health nursing. Sixth edition. Mosby: New Jersey Stone SC., McGuire SL., & Eigsti DG. (2002). Comprehensive community health nursing family, aggregate, & community practice 6nd edition. Philadelphia: Mosby.