KESJMPULAN DAN SARAN
Sejumlah 219 jasad renik yang terdiri atas 150 bakteri dan 69 kapang berhasil diisolasi dari contoh tanah dan contoh akar tanaman tebu. Setelah diseleksi kemampuannya dalam melarutkan AIPO,, batuan fosfat, P tanah bereaksi basa, dan P tanah masam, maka dipilih 12 jasad renik terbaik yang terdiri atas 9 bakteri dan 3 kapang. Jasad renik tersebut adalah Klebsiella terriguna (4), Pseudomonas putida (3), Pseudornonas fluorescens ( I), Bacillus substilis ( 1) , Yersinia kristensenii ( I), Aspergillus ficuurn (2), dan satu cendawan yang tidak teridentifikasi (2SsTlCa). Dari total jasad renik pelarut fosfat yang terkoleksi, 40 % dijaring dengan metode penyuburan, dan metode ini menyumbang 30 % jasad renik pelarut fosfat yang 1010s seleksi. Hasil telaah pertumbuhan jasad renik terpilih pada medium kaldu nutrien menunjukkan bahwa bakteri P. fluorescens dan P. putida-1S3T3Camenunjukkan pertumbuhan paling cepat, dengan waktu generasi kurang dari 3 jam.
Di lain pihak
kedua cendawan A. ficuum dan 2SsT,Ca mempunyai waktu generasi 12 sampai 14 jam. Aspergillus ficuum (2b3T,Al dan 2LloTlAI) dan P. putida (lL,A,Al
dan
lL,T,Al) amat baik dalam meningkatkan P tersedia tanah bereaksi basa. Kedua macam jasad renik tersebut masing-masing menyebabkan peningkaan 25 dan 10 % .
145 Di lain pihak, P. fluorescens
dan P. p u t i d a - 1 L k A l mampu meningkatkan P
terekstrak tanah masam sampai 50 persen. Pemberian bahan organik pada tanah bereaksi basa dan yang dikombinasikan dengan kapur pada tanah masam secara statistik tidak mempengaruhi ketersediaan P tanah, meskipun cenderung meningkat. Demikian pula efektivitas jasad renik tidak tampak meningkat dengan kombinasi bahan organik pada tanah alkalin, serta bahan organik dan kapur pada tanah masam. Pemberian perlakuan-perlakuan tersebut tidak nyata dalam mempengaruhi pH pada kedua jenis tanah tersebut. Aspergillus ficuurn melarutkan bentuk-bentuk Ca-P dan Fe-P. Sedangkan P. putida (lb,T,AI dan I b,A,AI), P. f7uores-cens mampu melarutkan Ca, Fe, maupun Occluded-P. Tidak satupun jasad renik tersebut mampu melarutkan senyawa AI-P dengan baik, kecuali K. terriguna yang mampu melarutkan Ca dan Fe-P serta sedikit
Al-P. Pada medium biakan Pikovskaya dengan sumber P batuan fosfat, hanya A. ficuurn yang menghasilkan asam sitrat sebesar 14 ppm. Asam oksalat dihasilkan oleh
P. putida- 1&,T,Al, P. fluorescens, dan K. terriguna, masing-masing sebesar 10.9, 6.5, dan 8.2 ppm. Tidak satupun jasad renik tersebut menghasilkan asam asetat, tetapi semuanya menghasilkan asam format. Inokulasi jasad renik pada tanaman tebu mampu meningkatkan tinggi tanaman umur 3 bulan sebanyak 5-15 %, dan bobot kering jaringan sebanyak 5-40 %, serta cenderung meningkatkan kadar sukrosa tebu.
Jasad renik yang paling konsisten
146 dalam memperbaiki pertumbuhan tebu adalah P. fluorescens, P. pmiia- 1b8T,A1, dan P. putida-lLA,Al. Akan tetapi kedua Pseudonwnas yang disebutkan pertama cenderung lebih rendah efektivitasnya dalarn rneningkatkan serapan P-TSP jika dikornbinasi dengan kapur dibanding perlakuan tanpa kapur. A. ficuum relatif tidak dipengaruhi oleh faktor pengapuran. Pernberian jasad renik mampu meningkatkan kadar N dan K tebu dengan nilai yang bervariasi, yaitu antara 5 sampai 20 %. Pernberian jasad renik mampu rneningkatkan kadar P asal pupuk dan rneningkatkan efisiensi serapan P asal TSP sebanyak 60-135 %, tetapi nilai efisiensinya hanya berkisar antara 1.83 sarnpai 5.30 %. Jasad renik yang paling tinggi dalarn rneningkatkan efisiensi pernupukan ini adalah P. fluoresens. Peranan batuan fosfat sebagai surnber P tanaman pada rangkaian percobaan ini belurn dapat rnenggantikan TSP dalarn ha1 rneningkatkan bobot tebu, rneskipun pernberiannya dikornbinasi dengan pernberian jasad renik. Tetapi penggunaan jasad renik rnarnpu meningkatkan nilai kesetaraan P tersedia TSP terhadap P tersedia RP dari 0.1 rnenjadi 0.5 oleh jasad renik P. fluorescens dan K. terriguna. Dengan menggunakan teknik isotop (Percobaan 3) dapat diketahui bahwa sampai umur 6 rninggu tanaman tebu belum bergantung pada pasokan P pupuk. Sumbangan P pupuk terhadap kadar P total tanaman pada umur tebu tersebut kurang dari I0 persen.
147
Pada uji ekologi diperoleh bahwa P. fluorescens dan P. putida tidak peka terhadap antibiotik teramisin, penisilin, dan kloramfenikol, tetapi peka terhadap er itromisin dan streptomisin. Kedua Pseudomonas tersebut setelah diadaptasikan, mampu bertahan sampai pada tingkat konsentrasi campuran penisilin dan khloramfenikol (1:1) 1000 ug. ml-'.
Tingkat populasi jasad renik pada medium
berantibiotik tersebut adalah 4.4 dan 6.9 x lo9 sel. ml-l, berturut-turut untuk
P. putida dan P. fluorescens. Sifat resisten terhadap antibiotik tersebut stabil paling tidak sampai 15 hari untuk P. purida dan 30 hari untuk P. fluorescenns.
Pseudomonas yang resisten terhadap antibiotik ini mampu bertahan hidup pada tanah masam sampai 30 hari, dengan tingkat populasi 1.0 dan 1.1 x lo6 sel. gram-' tanah, masing-masing untuk P. putida dan P. fluorescens.
Dengan demikian
dinamika transformasi P anorganik dan pertumbuhan tanaman tebu diduga kuat karena peranan jasad renik yang diinokulasikan.
Saran 1.
Jasad renik pelarut fosfat, terutama jenis P. fluorescens dan P. putida dapat digunakan sebagai pupuk hayati untuk meningkatkan efisiensi pemupukan TSP dan batuan fosfat pada tanaman tebu.
148
Terbuka cakrawala yang lebih luas untuk melakukan pene
litian yang beriaitan
dengan : a. Penyempurnaan metode isolasi jasad renik pelarut fosfat dengan medium AIPO,, antara lain dengan mengatur pH medium dan konsentrasi AIPO,. b. Penyempurnaan medium penyimpanan jasad renik pelarut fosfat agar sifat yang dimilikinya tetap stabil.
c. Penggunaan dosis dan waktu inkubasi pada inokulasijasad renik pelarut fosfat ke dalam tanah yang sifatnya berbeda. d. Penggunaan teknik isotop untuk mengetahui distribusi kebutuhan P pada setiap stadium umur tanaman tebu. e. Pengujian kestabilan pelarutan senyawa P oleh mutan jasad renik pelarut fosfat. f. Penggunaan jasad renik pelarut fosfat pada tanah tanah yang mempunyai residu P tinggi karena pemupukan P yang telah berlangsung bertahun-tahun pada setiap musim tanam.
-