Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Kepatuhan Dalam Pelaksanaan Standar Operating Prosedur (SOP) Pemasangan Kateter Urin Di Bangsal Rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Mohamad Judha
INTISARI Latar Belakang: Pelaksanaan pemasangan kateter urin mengacu pada suatu standard operating procedure (SOP) atau prosedur tetap agar mendapatkan hasil yang sama sesuai standar pelayanan rumah sakit/institusi sehingga tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat buruk bagi klien misalnya infeksi yang terjadi akibat trauma pada pemasangan kateter urin. Setelah di laksanakan wawancara pada kepala ruang intalansi rawat inap, menyatakan sebagian besar pada saat pelaksanaan tindakan perawat belum sepenuhnya menjalankan pemasangan kateter sesuai dengan standart operating procedure (SOP) yang ditetapkan. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan kateter urin di Bangsal rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metode Penelitan: Studi deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah total sampling dengan sampel 31 perawat. Alat pengumpulan data yang menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data Chi square dengan α < 0,05. Hasil: Tingkat pengetahuan perawat di ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar dalam kategori baik sebesar 77,4%. Kepatuhan perawat diruang rawat inap sebagian besar dalam kategori patuh sebesar 77,4%. Umur perawat di ruang rawat inap sebagian besar berumur 20-30 tahun sebesar 71,0%. Jenis kelamin perawat di ruang rawat inap sebagian besar adalah perempuan sebesar 83,9%. Lama kerja perawat di ruang rawat inap sebagian besar 1-5 tahun sebanyak 58,1%. Hasil analisis fisher exact diperoleh p value sebesar 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan urin. Kata kunci: Kepatuhan perawat, Tingkat pengetahuan perawat dalam melaksanakan SOP pemasangan kateter.
semakin
A. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini profesi
yang
didapat
dengan seiring banyaknya sumber-
dituntut
sumber informasi kesehatan. Apalagi
asuhan
sekarang marak munculnya kejadian
keperawatan yang profesional, hal ini
malpratek yang dilakukan oleh tenaga
dikarenakan
kesehatan
memberikan
keperawatan
meningkat
pelayanan
tingkat
pengetahuan
masyarakat akan informasi kesehatan
yang
terjadi
karena
ketidaksesuaian pelaksanaan tindakkan
dengan standar operating prosedur
procedure (SOP) pemasangan kateter
(SOP), dalam pelaksanaan tindakkan
urin di bangsal rawat inap RSUD
seharusnya
Panembahan Senopati Bantul?”
mengacu
pada
suatu
standard operating procedure (SOP) atau
prosedur
ditetapkan
tetap
sesuai
yang
standar
telah institusi
1. Tujuan Umum Diketahuinya
hubungan
antara
maupun standar nasional, penetapan
tingkat pengetahuan perawat dengan
standar dimaksudkan agar pada setiap
kepatuhan
tindakan mendapatkan hasil yang sama
standart operating procedure (SOP)
sesuai standar pelayanan rumah sakit
pemasangan kateter urin di bangsal
sehingga
rawat
dalam
upaya
memenuhi
tuntutan tersebut maka perawat harus terus
meningkatkan
pengetahuannya
dengan cara belajar.
dalam
inap
RSUD
pelaksanaan
Panembahan
Senopati Bantul 2. Tujuan Khusus
a. Diketahui tingkat pengetahuan
Berdasarkan studi pendahuluan
perawat
dalam
di bangsal rawat inap di RSUD
standart
operating
Penembahan
(SOP) pemasangan kateter urin
senopati
Bantul
pada
bulan Juni – Juli 2011 didapatkan data angka
pemasangan
kateter
urin
mencapai 30% dari total pasien yang masuk.
Setelah
di
laksanakan
wawancara pada kepala ruang intalansi
Bantul. b. Diketahui
kepatuhan perawat
pada saat pelaksanaan tindakan perawat
operating
belum
pemasangan
kateter
menjalankan sesuai
dengan
standart operating procedure (SOP) yang
ditetapkan
oleh
diatas,
maka
bangsal
dapat
rawat
inap
urin
di
RSUD
Terhadap
Perkembangan
latar
belakang
Layanan Keperawatan
telah
diuraikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
ditarik
suatu
menjadi bahan rujukan bagi profesi
perumusan masalah adalah “Apakah
keperawatan
ada
berbagai
hubungan
kateter
(SOP)
Panembahan Senopati Bantul.
1. Manfaat
yang
procedure
standart
D. Manfaat penelitian
Rumusan masalah
permasalahan
pelaksanaan
RSUD
Penembahan senopati Bantul.
Berdasarkan
procedure
RSUD Panembahan Senopati
dalam
sepenuhnya
pelaksanaan
perawat di bangsal rawat inap
rawat inap, menyatakan sebagian besar
pemasangan
B.
C. Tujuan penelitian
antara
tingkat
pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pelaksanaan standart operating
pendidikan
untuk konsep
menerapkan dan
kesehatan
teori tentang
pentingnya
Pengetahuan
dalam
sesuai dengan standar asuhan
pemasangan kateter urin agar sesuai standart operating prosedur (SOP). 2. Manfaat
Terhadap
keperawatan. d. Bagi Peneliti Lain
Perkembangan
Penelitian ini diharapkan dapat
Ilmu Keperawatan
bermanfaat sebagai langkah awal
a. Institusi rumah sakit
penelitian selanjutnya.
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi instansi rumah sakit
METODE PENELITIAN
dalam
A. Rancangan Penelitian
memperhatikan
Pengetahuan
perawat
yang
Jenis penelitian ini deskriptif
bekerja di rumah sakit dalam
analitik
pemberian asuhan keperawatan
sectional yaitu peneliti ingin mengetahui
khususnya
pelaksanaan
hubungan tingkat pengetahuan perawat
procedure
dengan Kepatuhan pelaksanaan standart
pada
standart
operating
(SOP) pemasangan kateter urin. b. Bagi perawat
perawat,
pentingnya berguna
pendekatan
cross
operating prosedur (SOP) pemasangan kateter urin di Bangsal rawat inap RSUD
Bertambahnya pemahaman dan pengetahuan
dengan
tentang
pengetahuan
dalam
Panembahan Senopati Bantul.
yang
B. Tempat dan Waktu Penelitian
meningkatkan
Penelitian ini dilaksanakan pada
khususnya
bulan 10 April 2012 sampai bulan 2 Juni
pelaksanaan standart operating
2012 di bangsal rawat inap ruang
procedure
Bakung dan Melati Rumah Sakit Umum
keterampilan
(SOP)
pemasangan
kateter urin.
Daerah Panembahan Senopati Bantul.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Pemilihan Rumah Sakit Umum Daerah
Hasil penelitian dapat menjadi
Panembahan Senopati Bantul sebagai
bahan bacaan dan referensi bagi
tempat penelitian adalah karena rumah
mahasiswa
perpustakaan
sakit tersebut merupakan rumah sakit
kampus serta dapat menambah
negeri dan juga sudah banyak dikenal
wawasan dan informasi bagi
oleh masyarakat yang ada di Kabupaten
perserta didik dalam hal ini bagi
Bantul. Dengan itu peneliti tertarik
mahasiswa program studi S-1
untuk menjadikan Rumah Sakit Umum
keperawatan,
Daerah Panembahan Senopati Bantul
di
dalam
meningkatkan kualitas pelayanan
sebagai
tempat
penelitian
dengan
keperawatan
harapan
dapat
memenuhi
sampel
dengan
yang
pemasangan
berkaitan kateter
penelitian. Kedua bangsal Bakung dan Melati
ini
dipilih
karena
sering
melaksanakan pemasangan kateter uretra
Sampel adalah sebagian atau
dibanding ruang rawat inap lain dan
wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
pada studi pendahuluan. Berdasarkan
2006).
peryataan kepala ruang, perawat belum
karakteristik
sepenuhnya
populasi (Sugiono, 2007). Besar sampel
mematuhi
standart
Bagian
dari
jumlah
yang
dimiliki
oleh
operating prosedur (SOP) pemasangan
adalah
kateter
pada
dijadikan sampel (Arikunto, 2006).
dengan
Sampel pada penelitian ini adalah 31
urin,
pelaksanaanya
dikarenakan disesuaikan
keadaan pasien, kelengkapan alat.
banyaknya
dan
anggota
yang
Perawat yang bertugas di Bangsal rawat inap
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Bakung
Panembahan
dan
Melati
Senopati
RSUD
Bantul
dan
Populasi adalah keseluruhan
ditentukan berdasarkan kriteria inklusi
sumber data yang diperlukan dalam
yaitu karakteristik sampel yang dapat
suatu penelitian. Penentuan sumber
dimasukkan atau layak
data dalam suatu penelitian sangat
(Nursalam & Siti Pariani, 2001).
penting dan menentukan keakuratan
untuk diteliti
a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini
hasil penelitian (Saryono, 2008).
adalah:
Pada penelitian ini, Populasi yang
1) Perawat yang bersedia untuk menjadi
diambil
adalah
seluruh
tenaga
responden dan mengisi informed
perawat
yang
bertugas
dalam
consent terlebih dahulu.
memberikan pelayanan keperawatan
2) Perawat pelaksana baik Laki-laki
di kedua bangsal rawat inap yang
maupun Perempuan yang bertugas di
telah
kedua bangsal rawat inap Bakung
ditentukan
berdasarkan
oleh
peneliti
pengamatan
yang
dilakukan sebelumnya bahwa kedua bangsal
tersebut
melakukan
pemasangan kateter urin. Kedua
dan Melati. 3) Perawat
dengan
latar
belakang
pendidikan D3. b. Variabel
Pengganggu
bangsal rawat inap yaitu Ruang
Pengendaliannya
Bakung terdiri dari 12 orang perawat
1) Pendidikan perawat
dan
Cara
dan Ruang terdiri dari Melati 19
Pendidikan merupakan variabel yang
orang
bisa dikendalikan dengan cara status
perawat
di
RSUD
Panambahan Senopati Bantul. Total keseluruhan populasi diruang rawat inap
tersebut
adalah
perawat. 2. Sampel Penelitian
31
orang
pendidikan sampel disamakan. 2) Prosedur rumah sakit Prosedur
rumah
sakit
dapat
dikendalikan karena prosedur yang digunakan di setiap bangsal memiliki
standar yang sama dari rumah sakit
Husodo No 14 Bantul. Ijin pendirian
dan telah sesuai dengan SOP Institusi
RSUD Panembahan Senopati Bantul
rumah sakit setempat.
berdasarkan surat No 445/9539/V.2 Tanggal
3) Fasilitas Rumah Sakit Fasilitas rumah sakit dapat dikendalikan karena peralatan dari setiap bangsal yang
ada
di
melakukan
rumah
sakit
pemasangan
21
Desember
2009.
Ijin
penyelenggaran berdasarkan surat No 445/1835/V.2 tanggal 22 Desember 2009.
untuk kateter
Visi
RSUD
Panembahan
Senopati
memiliki standar yang sama.
Bantul adalah terwujudnya rumah sakit
4) Keterampilan
yang unggul dan menjadi pilihan utama
Tenaga
kesehatan
yang
tidak
masyarakat Kabupaten dan sekitarnya.
kompeten tidak dapat dikendalikan,
Misi
karena setiap perawat memiliki latar
Bantul adalah memberikan pelayanan
belakang institusi pendidikan, serta
prima, meningkatkan profesionalisme
standart keterampilan yang berbeda.
sumber daya manusia, melaksanakan peningkatan
5) Sikap Sikap
RSUD
tidak
dapat
dikendalikan,
karena sikap tiap individu satu dan yang lain berbeda – beda. Teknik
mutu
Senopati
berkelanjutan,
meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait dan melengkapi sarana prasarana secara bertahap. Rawat
c. Teknik Sampling
Panembahan
inap
RSUD
Panembahan
Senopati Bantul terdiri dari 13 jenis
pengambilan
sampel
ini
yaitu Edelwies (VVIP), Wijaya kusuma
menggunakan total sampling dengan
dan mawar (VIP), Nusa Indah (Klas
mengambil seluruh populasi untuk
utama),
dijadikan
sampel
karena
Anggrek (rawat anak), Perinatal (rawat
pertimbangan
sedikitnya
jumlah
bayi risiko tinggi), Bakung (rawat
populasi dan tindakan pemasangan
penyakit dalam), Bougenvile (rawat
kateter urin tidak dilakukan disemua
penyakit dalam), Flamboyan (rawat
Isolasi,
Alamanda
(nifas),
penyakit dalam) dan Melati (rawat kasus
bangsal.
bedah). Penelitan difokuskan pada ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati A. Hasil Penelitian
bangsal Bakung dan Melati.
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian
dilaksanakan
di
RSUD
Panembahan Senopati Bantul. Rumah sakit berlokasi di Jl. Wahidin Sudiro
2. Deskripsi Data Penelitian Data penelitian ini meliputi umur, jenis
kelamin,
pengalaman
kerja,
pengetahuan, sikap dan pelaksanaan
jenis
kelamin,
SOP pemasangan kateter uretra. Hasil
pengetahuan
analisis distribusi frekuensi data umur,
penelitian adalah sebagai berikut.
dan
lama
bekerja,
sikap
variabel
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, jenis kelamin dan Lama bekerja di Ruang Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul
Variabel
Kategori
Jumlah Frekuensi (n)
Prosentase (%)
Umur
20-30 tahun 31-39 tahun 40-50 tahun
22 5 4
71,0 % 16,1 % 12,9 %
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki
26 5
83,9 % 16,1 %
Lama bekerja
1-5 tahun 6-8 tahun 9≥ tahun
18 5 8
58,1% 16,1% 25,8%
Dari data tabel 4.1 didapatkan hasil
sebagian besar responden bekerja 1-5
bahwa umur sebagian besar responden
tahun sebanyak 18 orang (58,1 %).
masuk dalam kategori 20-30 tahun
a. Pengetahuan
sebanyak 22 orang (71,0 %), Jenis
Data
kelamin responden sebagian besar
dikategorikan menjadi Pengetahuan
responden
kelamin
baik dan Kurang baik. Hasil analisis
perempuan sebanyak 26 orang (83,9
tingkat pengetahuan responden dapat
%).
dilihat pada gambar 4.1.
berjenis
Sedangkan
Masa
kerja
tingkat
pengetahuan
berdasarkan hasil analisis diketahui Gambar 4.1 Diagram Pie distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.
(22,6%)
Baik (77,4%)
Kurang baik
Dari gambar 4.1 diatas diketahui
b. Kepatuhan
Pelaksanaan
sebagian besar perawat mempunyai
Pemasangan Kateter
Pengetahuan dalam kategori Baik
Kepatuhan
sebanyak
pemasangan
24
orang
(77,4
%)
pelaksanaan kateter
SOP
SOP
dikategorikan
sedangkan pengetahuan kurang baik
menjadi patuh dan tidak patuh. Hasil
sebanyak 7 orang (22,6%).
analisis deskriptif kepatuhan dapat dilihat
pada
gambar
4.2.
Gambar 4.2 Diagram Pie Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kepatuhan perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.
(22,6%) Patuh Tidak Patuh (77,4%)
Dari diketahui
gambar sebagian
4.2 besar
diatas
kateter sebanyak 24 orang (77,4%),
perawat
sedangkan yang tidak patuh sebanyak
patuh melaksanakan SOP pemasangan
7 orang (22,6%) . a. Hubungan
3. Analisis Bivariat Analisis penelitian
ini
Tingkat
Pengetahuan
bivariat
dalam
dengan Kepatuhan perawat dalam
berfungsi
untuk
Pelaksanaan
SOP
Pemasangan
menganalisis dua variabel penelitian
Kateter pada tabulasi silang berikut
sekaligus.
ini.
Hasil
analisis
bivariat
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2. Hasil Analisa Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pelaksanaan Sop Pemasangan Kateter Di Ruang Rawat Inap Rsud Panembahan Senopati Bantul Pengetahu
Kepatuhan
P
OR
CI 95%
an
Patuh
Baik Kurang Baik
F
%
2 3 1
74 ,2 3, 2 77 ,4
2 4
Total
Tidak Patuh % F 1 6 7
3, 2 19 ,4 22 ,6
0,00 0
138 ,0
Lowe r
Upper
7,489
2542,86 1
Berdasarkan tabel di atas diketahui
pemasangan
sebagian
sebanyak 6 orang (19, 4%).
besar
perawat
dengan
kateter
sesuai
SOP
Pengetahuan Baik dan patuh dalam
Berdasarkan hasil analisis Fisher’s
melaksanakan
kateter
Exact Test diperoleh p value sebesar
sesuai SOP sebanyak 23 orang (74,
0,000 lebih kecil dari nilai p 0,05
2%).
artinya
pemasangan
Sedangkan
perawat
dengan
ada
hubungan
Tingkat
pengetahuan Kurang baik sebagian
Pengetahuan
besar tidak patuh dalam melaksanakan
pelaksanaan
pemasangan kateter di Ruang Rawat
yang berpengetahuan baik berpeluang
Inap RSUD Panembahan Senopati
patuh melaksanakan SOP pemasangan
Bantul, sehingga hipotesis penelitian
kateter uretra sebanyak 138,00 kali
ini diterima. Nilai Odd Ratio sebesar
dibandingkan dengan perawat yang
138,00 dapat diartikan bahwa perawat
mempunyai pengetahuan kurang baik.
kepatuhan SOP
membentuk tindakan seseorang (over
B. Pembahasan 1. Tingkat Pengetahuan Perawat Dari gambar 4.1 menunjukkan tingkat pengetahuan perawat
dengan
mempunyai
perawat yaitu pengetahuan
behavior)
terutama
bagi
seorang
perawat dengan berpengetahuan baik diharapkan
perawat
dalam
melaksanakan tugasnya dapat lebih
dalam
kategori baik sebanyak 24
profesional
orang
(77,4
menghindari kesalahan dalam setiap
%)
sedangkan
sehingga
pengetahuan kurang baik sebanyak 7
melakukan
orang
yang diberikan kepada pasien.
(22,6%).
Pengetahuan
merupakan hal yang sangat penting bagi
setiap
menururut
individu, Handayani
seperti (2005),
tindakkan
dapat
keperawatan
2. Kepatuhan dalam Pelaksanaan SOP pemasangan Kateter urin Sebagian besar perawat patuh
Pengetahuan atau kognitif merupakan
melaksanakan
SOP
pemasangan
domain yang sangat penting dalam
kateter sebanyak 24 orang (77,4%),
sedangkan sebanyak
yang 7
kepatuhan
tidak
orang
patuh
(22,6%)
dalam
.
melaksanakan
dimiliki
oleh
seorang
perawat
sebelum
melaksanakan
tindakan
pemasangaan kateter, dengan begitu
tindakkan sesuai SOP sangat penting
diharapkan
seperti
dalam
tidak terjadi kesalahan prosedur.
Tingkat
Berdasarkan hasil analisis frekuensi
kepatuhan adalah kepatuhan petugas
pada gambar 4.1, diketahui sebagian
dalam pelayanan yang sesuai dengan
besar
standart
pengetahuan dalam kategori baik
menurut
Handayani
Novi
(2005)
pelayanan
Dengan
patuh
diharapkan
dapat
kesehatan. pada
SOP
mengurangi
pada
pelaksanaannya
perawat
mempunyai
sebanyak 24 orang (77,4 %) yang dapat
diartikan
bahwa
perawat
kesalahan pada saat melaksanakan
mempunyai pemahaman yang baik
setiap tindakkan. Tindakkan yang
tentang SOP pemasangan kateter
benar
uretra.
melindungi
pasien
dari
kesalahan yang dapat memperparah
Pengetahuan
penyakitnya maupun bagi perawat,
mempengaruhi seseorang, dalam hal
dengan tindakkan yang baik dan
ini
sesuai SOP dapat terhindar dari
melaksanakan
jeratan hukum yang didapat jika
Perawat
melakukan kesalahan yang fatal
pengetahuan yang baik maka akan
pada
mampu melakukan tindakan yang
saat
melaksanakan
suatu
tindakkan. 3. Hubungan
seorang
dapat
perawat,
dalam
suatu
tindakan.
yang
mempunyai
benar sesuai dengan aturan dan SOP Pengetahuan
Kepatuhan
Perawat
Pelaksanaan
SOP
Dengan Dalam
Pemasangan
yang ada. Hal ini disebabkan karena pengetahuan
merupakan
pembentukan
perilaku
seperti
Kateter Pengetahuan
sendiri
merupakan
menurut
dasar
seseorang
Notoatmodjo
hasil
(2007), Pengetahuan atau kognitif
mengingat sesuatu hal, termasuk ah
merupakan domain yang sangat
penmengingat
penting dalam membentuk tindakan
kembali
kejadian
yang pernah dialami baik secara
seseorang (over behavior).
sengaja maupun tidak disengaja dan
Berdasarkan hasil tabulasi bivariat
ini terjadi setelah orang melakukan
pada tabel 4.2 diketahui sebagian
kontak atau pengamatan terhadap
besar perawat yang mempunyai
suatu objek tertentu (Mubarak dkk,
pengetahuan kategori baik, patuh
2007). Pengetahuan perawat tentang
dalam melaksanakan pemasangan
SOP
uretra
kateter sesuai SOP sebanyak 23
merupakan pengetahuan yang harus
orang dengan persentase sebesar
pemasangan
kateter
74,2%, Sedangkan perawat yang
Berbeda dengan penelitian terdahulu
mempunyai
yang dilakukan Handayani (2005).
pengetahuan
kurang
baik sebagian besar tidak patuh
Dalam
dalam melaksanakan pemasangan
menyatakan tidak terdapat hubungan
kateter sesuai SOP sebanyak 6 orang
antara
dengan persentase sebesar 19,4%.
kepatuhan
Sehingga dapat diartikan bahwa
pelaksanaan SOP pemasangan dan
semakin baik pengetahuan maka
dressing kateter, hasil yang didapat
akan semakin patuh perawat dalam
peneliti terdahulu dengan nilai p
melaksanakan pemasangan kateter
0,069 (p>0,05), sedangkan peneliti
uretra sesuai SOP. Data ini didukung
memperoleh nilai signifikansi 0,000
oleh hasil analisis fisher exact yang
menyatakan ada hubungan yang
menunjukkan p value sebesar 0,000
signifikan
pengetahuan
dengan
(p< 0,05), artinya terdapat hubungan
kepatuhan
perawat
dalam
yang signifikan antara Pengetahuan
menerapkan
SOP
dengan kepatuhan perawat dalam
kateter uretra. Perbedaan hal ini
pelaksanaan
dapat dikarenakan adanya faktor lain
SOP
pemasangan
kateter uretra di Ruang Rawat Inap
yang
RSUD
kondisi
Panembahan
Senopati
penelitiannya
Handayani
pengetahuan
dengan
perawat
dalam
pemasangan
mempengaruhi fisik
Bantul, sehingga hipotesis penelitian
diobservasi
ini dapat diterima.
sehingga
misalnya
perawat
sedang
tidak
konsentrasi
saat baik
berkurang,
maupun beban kerja yang terlalu Berdasarkan hasil analisis diperoleh
berat
nilai Odd Ratio sebesar 138,00. Nilai
psikologis.
Odd Ratio lebih besar dari 1
analisis frekuensi sampel dari segi
menunjukkan bahwa pengetahuan
usia didominasi usia 20-30 tahun,
merupakan faktor resiko kepatuhan
dimana jenis kelamin perempuan
pelaksanaan
pemasangan
lebih banyak dibanding laki-laki
kateter uretra. Nilai Odd Ratio
dengan lama kerja perawat rata-rata
sebesar
1-5 tahun masa kerja dibangsal.
SOP
138,00
dapat
diartikan
yang
mempengaruhi
Berdasarkan
hasil
bahwa perawat yang berpengetahuan baik berpeluang patuh melaksanakan
Faktor usia, lama kerja serta jenis
SOP
uretra
kelamin bisa saja mempengaruhi
sebanyak 138,00 kali dibandingkan
kepatuhan seseorang, berdasarkan
dengan perawat yang mempunyai
analisis pada penelitian ini
pengetahuan kurang baik.
responden memiliki lama bekerja >5
pemasangan
kateter
13
tahun (41,9 %), dengan lama bekerja
seseorang
bisa
pengalaman
mendapatkan yang
dibawa orang tua kedalam pekerjaan
dapat
mereka, khususnya : pengalaman,
meningkatkan pengetahuannya baik
pertimbangan etik kerja yang kuat,
teori maupun dalam hal praktik
dan
dengan begitu individu tersebut
Sedangkan
diharapkan mampu meningkatkan
kelamin, lebih banyak perempuan
kepatuhannya dalam melaksanakan
yang patuh
tindakkan sesuai prosedur hal ini
(64,5%) dapat dikatakan Perempuan
sesuai dengan teori Hartono dkk
mempunyai
dalam
yang
melakukan pekerjaan tertentu karena
menyebutkan semakin lama masa
sifat perempuan yang lebih teliti
kerja petugas maka akan semakin
dibandingkan
bertambah keterampilannya dalam
sedangkan laki-laki juga mempunyai
mematuhi peraturan, dari frekuensi
keunggulan tertentu terutama yang
usia responden memliliki usia 20-30
berkaitan
tahun sebanyak 22 orang (71,0%),
keberanian. Massong dalam Rakos
individu dengan usia muda punya
(1991) yang menyebutkan pria lebih
keinginan untuk mendapatkan posisi
asertif, dan kompetitif sedangkan
yang lebih baik dari sebelumnya
wanita lebih pasif dan konformis.
untuk itu individu tersebut akan
Namun
bekerja dengan baik agar suatu saat
Robbins (2007) yang menyebutkan
bisa
tidak
Sugiartono
(2007),
mencapai
keinginannya
komitmen
terhadap
dari
frekuensi
mutu. jenis
berjumlah 20 orang
keunggulan
dengan
dengan
pendapat
terdapat
dalam
laki-laki,
fisik
berbeda
perbedaan
dan
dari
yang
tersebut, namun berbeda dengan
konsisten pada pria dan wanita
Robbins, Robbins
dalam hal memecahkan masalah,
(2007) yang
mengatakan bahwa mereka melihat
keterampilan
sejumlah
sosiabilitas dan kemampuan belajar.
kualitas
positif
yang
analisis,
motivasi,
1. Tingkat pengetahuan perawat di
KESIMPULAN DAN SARAN
ruang
A. Kesimpulan
rawat
inap
RSUD
Senopati
Bantul
Berdasarkan hasil analisis data dan
Panembahan
pembahasan pada bab sebelumnya,
sebagian besar dalam kategori baik
maka
sebesar 77,4%.
kesimpulan
penelitian
adalah sebagai berikut.
ini
2. Kepatuhan perawat diruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati
Bantul
sebagian
besar
dalam
kategori patuh sebesar 77,4% 3. Umur perawat di ruang rawat inap RSUD
Panembahan
Senopati
Bantul sebagian besar berumur 2030 tahun sebesar 71,0%.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. 1. Bagi Institusi Rumah Sakit Diharapakan
4. Jenis kelamin perawat di ruang
untuk
perlunya
upaya
meningkatkan
dan
rawat inap Bakung dan melati di
mempertahankan
RSUD
Senopati
perawat
dalam
adalah
Standart
Operating
Panembahan
Bantul
sebagian
besar
perempuan sebesar 83,9%.
dan
Bantul sebagian besar
pemasangan
1-5 tahun
sebanyak 58,1%.
perawat pelaksanaan
Prosedur
melalui pemberian pendidikan
inap RSUD Panembahan Senopati
hubungan
pelaksanaan
(SOP) pemasangan kateter uretra
5. Lama kerja perawat di ruang rawat
6. Ada
kepatuhan
pelatihan
maupun
tentang kateter
prosedur
SOP uretra
tindakkan
pengetahuan
lainnya dan pentingnya untuk
dengan
kepatuhan
mematuhi prosedur sesuai dengan
SOP
pemasangan
yang di tetapkan oleh rumah sakit
kateter uretra di Ruang Rawat Inap
untuk
RSUD
pasien
Panembahan
Senopati
menjaga dan
keselamatan
petugas
serta
perbaikan
sistem
Bantul. Hasil analisis fisher exact
mengadakan
diperoleh p value sebesar 0,000
pengawasan
(p<0,05).
memperhatikan
dengan prosedur
pelaksanaan pemasangan kateter uretra di lapangan dalam rangka
meningkatkan
kepatuhan
perawat
mengikuti prosedur pemasangan
Standart
kateter uretra serta mengevaluasi
(SOP)
kinerja
dengan melibatkan populasi dan
perawat
dan
petugas
kesehatan dalam melaksanakan tugasnya agar dicapai kualitas pelayanan yang maksimal. 2. Bagi Perawat Diharapkan
meningkatkan
pengetahuan terus menerus dan memberikan kualitas pelayanan kesehatan
yang
baik
dengan
melakukan asuhan keperawatan dengan
selalu
tugasnya
secara
sesuai
dengan
Operating
melaksanakan professional Standart
Prosedur
(SOP)
pemasangan kateter uretra yang telah ditetapkan oleh institusi terkait. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan mengembangkan
untuk penelitian
dengan meneliti faktor lain yang berhubungan dengan kepatuhan
terhadap
pelaksanaan
Operating pemasangan
sampel yang lebih luas.
Prosedur kateter