JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib Hari Sabtu : 17.00 wib
07 September 2014
Tahun V – No.36
Kemeriahan Bintaro Bermazmur dan Bersatu bagi Indonesia
Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium) PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib Romo Anton Baur, Pr. Website: www.parokisanmare.or.id Mailing-list:
[email protected] Facebook Group: SanMaRe Untuk kontribusi berita, artikel, pengumuman atau iklan baris, silakan email ke :
[email protected]
Kepedulian terhadap bangsa dan Negara menggerakkan gereja untuk berkumpul dan berdoa. Ini terlihat dalam acara Malam Pujian dan Doa (MPD) “Bintaro Bermazmur dan Bersatu Bagi Indonesia” yang diselenggarakan pada Sabtu (16/8) di GBI House Of Shalom (HOS), Bintaro. Malam Pujian dan Doa ini merupakan hajatan dari delapan gereja di Bintaro yang bergabung dalam Persekutuan Gereja-gereja Immanuel. Delapan gereja itu adalah GKI Maleo Raya, GBI HOS Bintaro, GRII Bintaro, GKO Bintaro Jaya, Gereja Katolik Sanmare Bintaro, GMAK Imanuel, GMHK Bintaro, dan GPdI Sejahtera. -1-
Malam Pujian dan Doa itu diisi oleh penampilan paduan suara dari perwakilan umat delapan gereja tersebut. Ada juga penampilan drama musikal yang dibawakan oleh orang muda katolik (OMK) Gereja Katolik Sanmare. Intinya, drama tersebut menceritakan soal kekristenan dan keindonesiaan. Selain itu, juga ada paduan suara gabungan yang terdiri dari gabungan delapan gereja.
Kotbah acara tersebut dibawakan oleh Romo Alphonsus Setya Gunawan. Dalam pemaparannya, Romo menyampaikan pesan soal keterkaitan antara kemerdekaan dan iman Kristen. “Berbicara soal kemerdekaan, tidak jauh dari peristiwa kebangkitan-Nya,” ungkapnya.
Indonesia, menurut Romo Gun, merdeka setelah para pejuang berjuang sampai titik darah penghabisan. Begitu pula orang Kristen yang telah merdeka setelah Yesus rela mati di kayu salib dan bangkit pada hari ketiga. “Kebangkitan Yesus adalah kemerdekaan bagi kita. KebangkitanNya berarti kita telah dimenangkan dan kuasa kegelapan sudah dikalahkanNya,” jelasnya.
Walau pun sudah merdeka, lanjut Romo Gunawan, kita juga dituntut untuk tetap waspada agar tidak jatuh kembali ke dalam dosa. Seperti layaknya kemerdekaan yang harus digunakan sebaik-baiknya. “Merdeka bukan berarti bebas berlaku apa pun, melainkan bebas untuk melakukan sesuatu yang positif. Marilah sebagai orang Kristen mengisi kemerdekaan ini dengan melayani orang,” terangnya. Jadilah orang yang hidup benarbenar hidup. Artinya, menjadi orang yang menikmati kehidupan dengan penuh kasih Kristus dan membagikan kasih Kristus tersebut. Semoga kebersamaan antar para pengikut Yesus ini berlanjut demi kemajuan bangsa dan Negara ini.
-2-
Santo Andreas, Rasul (1)
SERI BAPA GEREJA
Pada kesempatan kali ini, kita akan berbicara tentang saudara Simon Petrus, yakni Andreas yang juga merupakan salah satu dari kedua belas murid Yesus. Satu hal awal yang bisa kita kenali tentang rasul ini rasul ini adalah nama Andreas sendiri. Nama ini bukanlah nama yang umum digunakan oleh orang Ibrani. Tetapi, itu merupakan nama orang Yunani. Nama Andreas sendiri menunjukkan adanya keterbukaan budaya tertentu dalam keluarganya yang tidak dapat diabaikan. Andreas dan Petrus berasal dari Galilea, tempat di mana bahasa dan budaya Yunani cukup berkembang. Andreas adalah orang kedua yang ada dalam daftar kedua belas rasul, seperti dinyatakan dalam Matius (10: 1-4) dan di Lukas (6: 13-16); atau orang yang keempat, seperti dalam Markus (3: 13-18) dan dalam Kisah Para Rasul(1: 13-14). Lepas dari itu semua, pastinya ia memiliki posisi dan pengaruh di dalam komunitas Kristen awal.
Informasi yang bisa kita dapatkan kemudian adalah bahwa kekerabatan antara Petrus dan Andreas, serta panggilan Yesus kepada mereka berdua secara eksplisit disebutkan dalam Injil. Dalam Injil dinyatakan, "Saat Yesus berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, 'Mari, ikutlah aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.'"(Mat 4: 18-19; Mk 1: 16-17). Dari Injil keempat, kita juga mendapatkan detail keterangan lain bahwa sebelum mengikuti Yesus, Andreas adalah seorang murid Yohanes Pembaptis. Hal ini menunjukkan bahwa ia adalah orang yang sedang mencari, yang berbagi harapan Israel, yang ingin mengenal lebih dekat firman Tuhan dan kehadiran Tuhan. Andreas merupakan pribadi yang beriman dan penuh harapan. Suatu hari, ia mendengar Yohanes Pembaptis menyatakan Yesus sebagai "Anak Domba Allah" (Yoh 1: 36). Segera setelahnya, ia bersama dengan murid yang tidak disebutkan namanya, mengikuti Yesus, yang disebut sebagai "Anak Domba Allah" oleh Yohanes. Penginjil mengatakan bahwa "mereka datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan mereka tinggal bersama dengan Dia." (Yoh 1: 37-39). Dengan demikian, Andreas menikmati momen berharga dalam kebersamaan dengan Yesus. Ayat tersebut berlanjut dengan satu penjelasan penting: "Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: 'Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).' Ia membawanya kepada Yesus "(Yoh 1: 40-43). Ia langsung menunjukkan semangat kerasulan yang luar biasa. Dalam refleksi Injil Yohanes, Andreas, kemudian, menjadi yang pertama dari para Rasul yang akan dipanggil untuk mengikuti Yesus. Alasan inilah yang digunakan dalam liturgi Gereja Bizantium untuk menghargai Andreas dengan julukan: "Protokletos", [protoclete] yang berarti, "yang pertama dipanggil". [...berlanjut di minggu depan…] -3-
POJOK LITURGI
Menghormati Altar dan Tabernakel Tempat khusus untuk imam disebut panti imam. Panti imam dibuat khas dan berbeda dari bagian ruangan gereja lainnya. Biasanya dengan lantai yang lebih tinggi daripada tempat umat dan dirancang dengan hiasan khusus. Inilah tempat penting yang cukup luas untuk kegiatan kudus dan bisa dilihat jelas oleh semua yang hadir. Umat pun dapat berpartisipasi dengan lebih baik dan kegiatan ritual dapat dilaksanakan di situ.
Di panti imam terdapat altar, mimbar, dan kursi imam. Ketiga perabot ini ibaratnya satu paket yang amat penting dan bermakna. Ketiganya menopang tindakan-tindakan liturgis selama Misa. Imam selebran akan secara bertahap menggunakan perabot itu. Perabot pertama yang dituju adalah altar. Namun, dalam Ritus Pembuka, altar baru sebatas dituju untuk dihormati dengan beberapa sikap tubuh, baik yang secara khusus dilakukan oleh imam maupun oleh petugas liturgi lainnya. KEISTIMEWAAN ALTAR
Altar dirumuskan sebagai tempat untuk menghadirkan kurban Salib dengan menggunakan tandatanda sakramental. Sekaligus altar merupakan meja perjamuan Tuhan, dan dalam Misa umat Allah dihimpun di sekeliling altar untuk mengambil bagian dalam perjamuan itu. Kecuali itu, altar juga merupakan pusat ucapan syukur yang diselenggarakan dalam Misa. Ada tiga metafora yang saling melengkapi: altar untuk kurban Tubuh-Darah Kristus, meja Tuhan untuk perjamuan di akhir zaman, dan pusat pengucapan syukur umat dalam kesatuan dengan seluruh Gereja. Altar itu sebaiknya permanen, materinya batu, dan berbentuk meja, sehingga secara jelas dan lestari menghadirkan Kristus, Sang Batu Hidup.
Bagaimana keistimewaan altar ditampilkan? Altar ditutup sehelai kain putih. Altar dapat dihiasi rangkaian bunga, tapi tak berlebihan dan cukup ditempatkan di sekitar altar, bukan di atasnya. Di atas altar ditempatkan hanya barang-barang yang diperlukan untuk Misa. Lilin ditaruh di atas atau di sekitar altar, sesuai dengan bentuk altar dan tata ruang panti imam. Di atas atau di dekat altar hendaknya dipajang sebuah salib dengan sosok Kristus tersalib. Salib itu harus mudah dilihat oleh seluruh umat. Semuanya harus ditata secara serasi, dan tidak boleh menghalangi pandangan umat, sehingga umat dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi di altar atau yang diletakkan di atasnya.
Mengingat makna dan keistimewaannya, altar sebagai simbol Kristus pun dihormati dengan beberapa cara. Semua petugas membungkuk pada altar ketika menghampirinya dan hendak memulai tugas. Ketika Ritus Pembuka imam selebran menciumnya, lalu jika perlu juga mendupai altar dan salib. Dalam Ritus Penutup, sebelum meninggalkan panti imam, ia kembali mencium dan membungkuk lagi bersama petugas lainnya. -4-
MENGHORMATI TABERNAKEL Seringkali ada juga tabernakel di panti imam. Idealnya, tabernakel disendirikan di sebuah kapel khusus yang dapat dijangkau dengan mudah dari panti imam. Tabernakel fungsinya berkaitan dengan ritual setelah Misa, yakni untuk menyimpan Tubuh Kristus yang belum disantap dalam Misa atau yang dikhususkan bagi orang sakit yang tak bisa hadir dalam Misa dan bagi kegiatan adorasi. Tabernakel dihormati oleh setiap petugas yang melewati atau menghampirinya. Jika di belakang altar terdapat tabernakel yang berisi Sakramen Mahakudus, maka penghormatan awal untuk altar dijadikan satu dengan untuk tabernakel, yakni dengan cara berlutut. Berlutut adalah sikap hormat tertinggi yang khusus diberikan bagi Sakramen Mahakudus. Simbol-simbol Kristus lainnya (imam, Kitab Injil, altar, salib) dihormati dengan cara membungkukkan badan. Sumber: CH. Suryanugraha OSC, www.hidupkatolik.com
Doa Lima Jari ala Paus Fransiskus Berdoa adalah upaya kita menjaga hubungan dengan Tuhan. Karena itu, doa adalah sumber hidup kita. Berikut adalah doa lima jari yang dipopulerkan Paus Fransiskus jauh sebelum dilantik menjadi Paus. 1. Jari Jempol, ialah jari yang terdekat denganmu. Mulailah berdoa untuk mereka yang dekat denganmu. Mereka ialah orang-orang yang engkau ingat. Berdoa untuk orang tersayang merupakan suatu kewajiban yang manis 2. Jari Telunjuk, berdoalah bagi mereka yang mendidikmu, mengarahkanmu, menyembuhkanmu. Mereka memerlukan dukungan dan kebijaksanaan untuk menunjukkan arah bagi orang lain. Bawalah mereka dalam doamu. 3. Jari Tengah, jari terpanjang mengingatkan kita pada para Pemimpin, Pemerintah, Semua yang Mengemban Kekuasaan. Mereka membutuhkan bimbingan Tuhan. 4. Jari Manis di mana biasa ditempatkan cincin. Kita tak mengira bahwa ini jari paling lemah. Doakanlah yang lemah, sakit, yang sedang menghadapi masalah. Mereka membutuhkan doamu. 5. Jari Kelingking, jari paling kecil, mengingatkan kita untuk berdoa bagi diri kita sendiri. Setelah menyelesaikan empat doa sebelumnya, kamu dapat melihat kebutuhanmu sendiri dengan cara pandang yang benar, dan mendoakan kebutuhan dirimu dengan cara yang lebih baik.” * Selamat Berdoa * -5-
Menghargai Waktu
POJOK KELUARGA
Jack baru saja mendapatkan pelajaran berharga. Ia adalah seorang pekerja keras yang gila kerja. Ia bahkan tidak ada waktu untuk putrinya dan istrinya. Suatu hari Jack mendapat telepon dari ibunya, “Ingat Pak Belser? Ia meninggal dunia hari Selasa lalu. Pemakamannya hari Kamis pagi.” Kenangan masa kecilnya berseliweran dalam dirinya. Ia mengenang kembali masa-masa kecilnya dengan Pak Belser, tetangganya. Ia adalah seorang duda tak anak yang istrinya sudah meninggal. Pria malang itu melihat Jack bertumbuh dari anak-anak, kencan pertamanya, lulus dari kuliah, bekerja, dan menikah. “Kupikir Pak Belser sudah lupa tentang diriku,” ujar Jack. “Oh tidak, Jack,” kata ibunya. Lalu ibunya bercerita bahwa Pak Belser selalu ingat akan hari-hari di mana Jack bermain di balik pagar rumahnya. “Beliau orang pertama yang mengajariku ilmu pertukangan. Tanpa beliau, aku tidak akan mungkin terjun ke usaha ini,” kata Jack. Sesibuk-sibuknya Jack, ia kemudian mengatur ulang jadwalnya di hari Rabu dan Kamis. Ia menghargai Pak Belser seperti ayahnya sendiri dan ia sangat ingin ada di sana ketika pemakamannya. Hari Rabu malam, ia tiba di kampung halamannya. Ia dan ibunya kemudian berjalan ke rumah Pak Belser untuk terakhir kalinya. Di beranda, ia mengintip ke dalam rumah Pak Belser. Terbersit banyak kenangan tentang masa kecilnya. Sofa yang sering ia duduki, meja makan di mana ia pernah memecahkan piring, telepon di sudut ruangan dan.. hey, Jack terdiam sejenak. “Kotak emas di ujung meja itu hilang!” seru Jack.Ibunya bingung. Segera, Jack menjelaskan tentang kotak emas di ujung meja itu. Ukurannya tak lebih dari satu jengkal orang dewasa dan bercat emas di luarnya. Pak Belser selalu mengatakan itu miliknya paling berharga dan akan diberikan kepada seseorang yang layak menerimanya. Dua minggu setelah pemakaman, seorang kurir mengantarkan sebuah paket untuk Jack. Jack membuka paket itu. Di dalamnya ada sebuah kotak emas (persis seperti kotak emas Pak Belser yang hilang itu) dan sepucuk surat. Jack membaca surat itu, “Setelah kepergianku, tolong sampaikan kotak ini kepada Jack Bennet. Ini adalah harta paling berharga yang kumiliki.” Sebuah kunci ada dalam amplop itu, kunci untuk membuka kotak itu. Hatinya bergetar, tanpa sadar ia menangis terharu, Jack perlahan membuka kotak itu. Di dalamnya ada sebuah jam saku dari emas yang indah. Dengan perlahan Jack membuka jam itu. Di dalamnya terukir kata-kata yang tak pernah ia lupakan seumur hidupnya, “Terima kasih, Jack, untuk waktumu. Ini saya berikan jam untukmu, sesuatu yang paling berharga bagiku. Harold Belser.” Ia menggenggam jam itu beberapa saat. Kemudian ia menelepon sekretarisnya dan membatalkan semua janjinya untuk dua hari ke depan. “Mengapa?” tanya Janet, sekretarisnya. “Aku ingin menghabiskan waktu untuk keluargaku” kata Jack, “Janet, terima kasih untuk waktumu,” lanjutnya Sobat, di dunia ini ada dua hal yang tidak bisa ditarik kembali: Perkataan dan Waktu. Waktu yang sudah lewat tidak akan bisa dikembalikan lagi. Waktu tidak bisa dipaksa mundur, tidak bisa diperlambat dan juga tidak bisa dipercepat. Waktu akan terus bergerak maju dengan kecepatan konstan.
Sudahkah Anda memberi waktu pada diri Anda, Keluarga Anda, dan sesama Anda? Sudahkah orang lain menghargai waktu yang telah Anda korbankan kepada mereka? Sumber:
[email protected] -6-
JADWAL LITURGI PESTA SALIB SUCI – 13 & 14 Sept Bacaan: Bil. 21:4-9; Mzm. 78:1-2,34-35,36-37,38;R:7b; Flp. 2:6-11; Yoh. 3:13-17 Saran Lagu: PS 376, 482, 483, 487, 508, 510, 511, 512, 541,
PESTA SALIB SUCI – 20 & 21 Sept
Sabtu, 13 September, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Damian - III
Sabtu, 13 September, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Helena - III
830, 952
Bacaan: Yes. 55:6-9; Mzm. 145:2-3,8-9,17-18;Ul:18a; Flp. 1:20c-24,27a; Mat. 20:1-16a Saran Lagu: PS 321, 662, 663, 670, 684, 688, 694, 816, 962
Petugas Lektor : Francisca Wulandari & Christiana E.N. Hendarjudani Putra/i Altar: Michael David Christopher, Santos Ferdinand Tambunan, Ignatius Arico Setya, Thomas Lasmono Wibowo, Aurelia Yashodara Nareswari, Michelle Daphne Haruman, Kristina Irmadani Darwin, Gabriel Kineta, Emilio Yudhatama, Jessica Nadia Agustin Prodiakon: Dwi Respati, GD Noegroho TR, Hendrawan Thiodorus, Ignatius Sudarmadi, Johanna Kindangen, Maria Yoke Edna, Probel Gultom, Tjhong Vincentius
Petugas Lektor : Angelina Wardhani E & Cecilia Andria Permata Sari Putra/i Altar: Catherine Inez Maharani P., Giacinta Maretha Prita Pradita, Renaldo Antonius Putra, Graciella Antonius Putri, Timotius Gerwyn Jovian, Joety Johannes Aaron Bongku, Maria Ajeng Cipta Wening, Dylan Alexander Christanto, Jonathan Stevandhy , Kevin Stevandhy Prodiakon: D F.X. Margiono, Gunawan Wibowo, Hexana Tri Sasongko, Joachim Sulistyo, Kamilus Arifin , Paul August Liqui, Rudy Trisnanta, Antonius Indarahardjo
Minggu, 14 September, pukul 06.30 Koor dan Tatib: St. Frans. Xaverius - IV
Minggu, 14 September, pukul 06.30 Koor dan Tatib: St. Ursula - II
Petugas Lektor : Henrica Nugraheni & Margaretha Petrina Putra/i Altar: Gregorius Septaviel Kenzie, Benedicta Aurelia Virenze, Reynado Theofano Ryo, Josephine Isabel Varella, Villda Regina, Anselmus Abimayung Prayudi, Antonius Rangga Hapsoro W, DeBritto Maurizt Angara Sitorus, Florentina Harly Kusnadi, Gabriella Putri Prodiakon: Agustinus Darmawan, Bayu Rajasa, Eko Prihadi, Georgino Godong, Heribertus Darno, Indri Prijatmodjo
Petugas Lektor : Maria Stella K & Anastasia Agnes Putra/i Altar: Kevin Bagas K., Theresia Avillia Revabelle Maharani, Issabella Titta Iswadi, Felicitas Tania Elvina, Caroline Susan Mahadewi Gadis Amara, Maria Fransiska Chelsea Novelia Prodigma, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, Seraphine Archangela Giriani Oktafandi, Benedictus Raymardi, Fransiska Yuka Yulia Prodiakon: Djonowardjoko, F.X. Soehartono, Hadi Susanto, Joannes Suharno, Kristian Ong, PGL Sarwanawadya
Minggu, 14 September, pukul 09.00 Koor dan Tatib : St. Timoteus - I
Minggu, 14 September, pukul 09.00 Koor dan Tatib : Sta. Yosep.Bahkita - VI
Petugas Lektor : Benedicta Gita Adinda & Jacinta Dewi iswanto Putra/i Altar : Alleandra Luwina Nugroho, Fransciscus Xaverio Anggara Nugroho, Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo, Fransisca Mariana Rasendrya Z, Benedicta Gita Adinda Satyaningtyas, Josephine Marie Yohana, Maria Kiara Anindita, Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Gregorius Bryan Yasadiputra, Christoper Samuel Yasadiputra , Maria Cathelia elisabeth Yasadipura Prodiakon: Johannes Pudjiastoto, Martha Maria Elfian, Rinto Setiono, Tri Darmawati, Albertus Bambang K.R., Benni Saptiyanto, Engelbertha Dumatubun, Gregorius Utomo, Heru Santosa, Ingewati Kusuma, Joko Galungan, Mudjihardjo, RM. Soedjono Respati, Veronika Kani, Aloysius Bambang, Deddy Kurniawan, F.A. Soedjarno, Gunawan Gunarso
Petugas Lektor : Minche & L. Wiyono Putra/i Altar : Gregorius Rio Alfrian, Nicolas Yabes Condi, Alvin Kindy Setiawan, Gabriela Alexander Putri, Peter Bradley, Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani, Estherania N, Brigitta Stephanie, Immanuel Xestospongiamura, Margaretha Yosilia Paskalovana, Benedict Matthew Sukieche, Helena Keren Imanuela Prodiakon: Susman Riyadi, Adrianus Nggala, Antonius Nelwan, Donanta Octaviardi, Frans Narendra, Haryono Widarta, Ignatius Soeprapto, Johanes Sumardi, Prima Widii H., Temmy Royani, Agung Wahju, Dwi Respati, GD Noegroho TR, Hendrawan Thiodorus, Ignatius Sudarmadi, Johanna Kindangen, Maria Yoke Edna, Probel Gultom
Minggu, 14 September, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Beatrix - V
Minggu, 14 September, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Gregorius - IV
Petugas Lektor : Adriana. P & Jeanne Atlanta A . A . P Putra/i Altar: Clara Lourdessa Oryza Emmanuella, Jeanne Atlanta Andieani Ati Puspita, Vinsensa Dianda Mayreena,
Petugas Lektor : Anna Retno Hapsari & Elisabeth Ratih Putra/i Altar: Stevanus Winata, Gabriel Randall W, Theresia Aurora Rosarian Adliana, Fransiska Patricia Kristina , Gabriela -7-
Agatha febriyanti Napitupulu, Laurentia Judith Vannessa Rahmadi, Timotius raymond Housea Lalawi, Felicia Safira Rahardjo, Fransisca Vannia Rahmadi, Ivana Permata Ariesta, Michael Ryan de Fretes Prodiakon: Heru Yuniriyanto, Irwan Wijaya, Josz Juswanto, Okky Sentana, Romualdus Ponidjan, Victor Sudytio, Anna Retno H., Djoko Soetarno
Liviana, Priskila Nathania Edrea Haryanto, Adrian Alfa Sebastian kullit, Christover Aldy S.U., Mikael Josafat, Timothy Luke Lumy Prodiakon: Tjhong Vincentius, Agustinus Darmawan, Bayu Rajasa, Eko Prihadi, Georgino Godong, Heribertus Darno, Indri Prijatmodjo, Johannes Pudjiastoto
PENGUMUMAN 1. BAPTIS BAYI Pembaptisan bayi dilaksanakan pada tanggal hari Minggu tanggal 28 September 2014 setelah misa pukul 09.00. Penyuluhan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 21 September pukul 16.00. Formulir dapat diperoleh di Sekretariat Paroki. Simpan potongan ini utk mendapatkan DISCOUNT USD 100/org. HOPE Travel Ziarah. Tel/SMS: Marshal-0817190736/
[email protected]
LOWONGAN PEKERJAAN: Dibutuhkan Supir Pribadi berpengalaman. Umur min. 25 thn. Tinggal di Bintaro. Peminat hubungi : 0812 133 89678 atau 08164851041 dengan Anton untuk membuat perjanjian
LOWONGAN PEKERJAAN: Gereja SanMaRe membutuhkan tenaga lulusan STM Listrik untuk pengelolaan gedung, laki-laki, pengalaman minimal 1 tahun, bisa mandiri, ulet berkepribadian baik. Diutamakan beragama Katolik, sehat jasmani dan rohani, loyal terhadap lembaga dan pekerjaan. CV & lamaran diserahkan langsung ke Sekretariat Paroki SanMaRe. Bpk. Mardi
DIJUAL/ OVER KREDIT Apartement Bintaro Plaza Residences. Sisa Angsuran tinggal 10X @ Rp 32.681.000,-. Type 2 BR-C Lt. 19 Pool View. Pemnat Serius Hubungi Ibu Lina No. Telp. 082113395148, 087889675470
IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan, mencari pekerjaan atau jasa usaha pribadi. Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke:
[email protected]
KOREKSI BERITA Dengan hormat, Saya sangat gembira membaca warta Sanmare tgl 17 Agutus 2014. Tetapi saya kecewa membaca artikel Para Pahlawan Nasional Katolik. Khususnya bagian Ignatius Slamet Riyadi dimakamkan di Kuncen lalu dipindahkan ke Monumen Perjuangan di Ngoto, Bantul. Saya juga kecewa membaca artikel Yos Soedarso adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) waktu pertempuran Laut Aru. Perlu ditegaskan, makam Slamet Riyadi sampai sekarang masih tetap di Halong Ambon. Sedangkan Pak Jos belum pernah manjabat KSAL. Terimakasih. Salam, Julius Pour, Penulis Buku Slamet Riyadi, Tenggelamnya KR Matjan Tutul
Redaksi: Mohon maaf dan terima kasih atas koreksi Anda.Tuhan memberkati pelayanan kita selalu. -8-