KELOMPOK LANSIA MANDIRI Dwi Susilowati, Ida Nuraeni Jurusan IESP, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UMM, Malang
Jurusan IESP, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UMM, Malang Alamat Korespondensi : Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang, Telp. 0341-464318,Fax 0341-460435 Email :
[email protected] ,
[email protected]
Abstract Di masa yang akan datang jumlah penduduk Lansia akan semakin banyak, oleh karena itu akan menimbulkan masalah jika tidak di kelola dengan baik. Permasalahan yang muncul berkaitan dengan Lansia antara lain kebosanan dan rasa jenuh karena memiliki waktu luang . Berdasarkan kondisi itu maka, para lansia ini perlu diberi pemahaman tentang pentingnya hidup bersama dalam suatu kelompok atau organisasi. Tujuan dari pengabdian ini adalah pembentukan kelompok Lansia Mandiri di perumahan Bumi Asri Sengkaling Malang. Metode yang digunakan adalah partispatif dan focus group of discussion (FGD). Diharapkan dengan adanya kelompok ini dapat membuat mereka tergerak untuk ikut berpartisipasi sekaligus untuk meningkatkan kemandirian di usia lanjut. Dari hasil pengabdian yang telah dilakukan terbentuklah kelompok Lansia Mandiri perum Bumi Asri Sengkaling. Keywords: kelompok Lansia, kemandirian.
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
578
1.
PENDAHULUAN Di Perum Bumi Asri Sengkaling Desa Mulyo Agung Kecamatan Dau Kabupaten Malang kurang lebih ada sekitar 44 orang lansia yang dengan berbagai macam karakteristik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan lansia yang dilakukan oleh tim pengabdi, sebagian besar lansia menginginkan adanya wadah perkumpulan atau organisasi yang khusus menangani lansia. Mereka membutuhkan organisasi agar dapat berperan dalam keluarga maupun lingkungan secara luas di sekitar perumahan Bumi Asri. Selama ini mereka merasa tidak punya kegiatan yang berdampak luas bagi lingkungan sekitar perumahan Bumi Asri. Kegiatan sehari-hari mereka sebatas rutinitas yang dilakukan secara individu, seperti melakukan pekerjaan rumah tangga atau ikut pengajian. Ada beberapa lansia yang justru tidak bisa melakukan aktivitas diluar rumah, karena bertanggungjawab atas keluarga anaknya. Model perlakukan lansia seperti ini memperlakukan orang tua seperti asisten rumah tangga sungguh sangat memprihatinkan. Berdasarkan kondisi tersebut, maka para lansia perlu di perdayakan di masa yang akan datang, supaya mereka mempunyai kegiatan di luar rumah. Dengan melakukan aktivitas di luar rumah, berkumpul sesama lansia dapat menjadikan hidup mereka lebih bahagia. Para lansia merasa keberadaan mereka menjadi bermanfaat dan tidak menjadi beban. Oleh sebab itu diperlukan pendampingan bagi para lansia agar dapat berperan baik secara sosial maupun ekonomi dalam keluarga dan masyarakat. Program pengabdian yang akan dilaksanakan berupa pembentukan kelompok /organisasi lansia dan pembuatan program kerja kelompok/organisasi. Program kerja kelompok lansia akan difokuskan pada kegiatan yang dapat mendatangkan manfaat baik secara ekonomi maupun sosial. Manfaat ekonomi, seperti kegiatan berwirausaha yang mendatangkan keuntungan bagi lansia. Kegiatan sosial seperti pelatihan-pelatihan dan rekreasi. Program ini akan dilaksanakan di Perum Bumiasri Sengkaling Malang selama 8 bulan.
2.
METODE Program Ibm : Kelompok Lansia Mandiri direncanakan melalui 2 tahapan, yaitu : Tahap I atau tahun pertama adalah mengkoordinir terbentuk keanggotaan dan kepengurusan kelompok lansia mandiri Desa Mulyo Agung Kecamatan Dau Kabupaten Malang secara lebih terorgansir. Kemudian penataan manajemen admnistrasi yang lebih rapi. Pelatihan dan motivasi kepada mitra tentang pentingnya pemahaman dan motivasi dalam pengelolaan dan pengendalian kegiatan kelompok lansia mandiri Desa Mulyo Agung Kecamatan Dau Kabupaten Malang sehingga kegiataannya dapat berlangsung terus menerus. Tahap II atau tahun ke 2 pemberdayaan mitra melalui kegiatan sosial spiritual dan pembentukan unit-unit usaha secara ekonomi dengan pemberian modal usaha sebagai langkah awal untuk berbisnis secara sederhana. Kegiatan secara sosial spiritual diarahkan kepada kegiatan seperti pengajian, rekreasi, olah raga dan bimbingan dan Konseling yang dapat meningkatkan kesehatan lansia. Metode yang digunakan untuk mencapai progam tersebut adalah metode survey dan Focus Group of Discussion (FGD).Survey dilakukan untuk menjaring keanggotan dan pengurus lansia di sekitar perumahan Bumiasri Sengkaling. Metode Focus Group of Discussion (FGD) dilakukan untuk pembentukan keanggotaan dan kepengurusan kelompok lansia mandiri Desa Mulyo Agung Kecamatan Dau Kabupaten Malang dan pembuatan program kerja. Pengendalian program pengabdian dilakukan melalui kegiatan monitoring, pengawasan, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan serta tindak lanjut pembinaan yang akan dilakukan terhadap mitra. Pengendalian terhadap seluruh proses dan kegiatan pendampingan ditujukan untuk : Memastikan bahwa seluruh tahapan kegiatan sesuai dengan proses dan mekanisme yang telah ditetapkan. Mengendalikan kegiatan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 579
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Menjaga kualitas kegiatan agar sesuai dengan program kerja.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum Obyek Pengabdian Program Pengabdian dengan judul Lansia Mandiri pada perumahan Bumiasri Sengkaling, terletak di Desa Mulyo Agung Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Jarak obyek penggabdian sangat dekat dengan lokasi kampus, yaitu hanya 0,5 km dari kampus. Perumahan Bumi Asri Sengkaling sendiri letaknya berbatasan dengan kota Batu, sehingga dalam satu area perumahan terdapat 2 wilayah administrasi, yaitu kabupaten Malang dan Kotamadya Batu. Perumahan Bumi Asri Sengkaling Tahap I bagian depan masuk wilayah kabupaten Malang terdiri dari 4 RT 1 RW sedangkan perumahan Bumu Asri Selatan (belakang) masuk dalam wilayah kotamadya Batu, terdiri dari 2 RT.Terdapat 2 (dua) kelompok Posyandu Lansia, yaitu kelompok Posyandu Anggrek dan Melati. Program pengabdian ini hanya ditujukan khusus untuk lansia perempuan yang tinggal di area perumahan Bumi Asri Sengkaling, namun tidak menutup kemungkinan untuk ke depan kegiatan pengabdian ini bisa di perluas lagi dengan melibatkan lansia pria. Jumlah lansia di perumahan Bumi Asri Sengkaling berdasarkan data yang diterima sebanyak 44 orang terdiri dari kelompok posyandu Anggrek sebanyak 23 orang , posyandu Melati sebanyak 21 oran, .namun yang aktif dalam kegiatan posyandu lansia sekitar 25 orang. Berdasarkan kuesioner yang diberikan ke lansia yang bersedia mengisi hanya 25 orang. Untuk gambaran lansia di perumahan Bumi Asri Sengkaling sebagai berikut: Tabel 3. Sebaran Usia Lansia di Perum Bumi Asri Sengkaling tahun 2016 Us ia Jumlah Persentase 50– 60 tahun (pra Lansia) 16 64 > 60 tahun 9 36 Total 25 100 Sumber : Data primer diolah, 2016 Dari tabel 3. Usia lansia antara 50 - 60 tahun sebagai pra lansia sebanyak 16 orang atau 64 persen, sedangkan diatas 60 atau lansia sebanyak 9 orang atau 36 persen. Berdasarkan pengamatan, kegiatan posyandu lansia jika sepenuhnya diserahkan mereka yang usianya diatas 60 tahun, maka kegiatan kurang efektif. Oleh karena itu kepengurusan dalam posyandu lebih banyak di pegang oleh mereka dengan uisa antara 50 – 60 atau usia pra lansia. Mereka inilah yang menggerakan posyandu lansia. Kegiatan posyandu lansia satu bulan sekali, namun jarang yang aktif untuk datang. Pada umumnya kegiatan posyandu lansia berkisar pada kegiatan penimbangan berat badan, dan cek tensi kadang juga cek kolesterol dan asam urat. Sebagian besar yaitu 23 orang atau 92 persen sebagai ibu rumah tangga dan sisanya 2 orang atau 8 persen mempunyai kegiatan lain, seperti buka warung dan bisnis kue. Ketrampilan yang dimiliki lansia dalam bidang pembuatan kue sebesar 4 orang atau 16 persen membuat kue, 7 orang atau 28 persen memasak dan 13 orang atau 52 persen memiliki ketrampilan lain di luar membuat kue dan masak, seperti menyulam, menjahit dan merajut. Harapan besar yang diinginkan dengan adanya kegiatan pengabdian ini adalah bisa berlanjut terus berkesinambungan. Keinginan mereka untuk sehata sebanyak 22 orang ataua 88 persen menginginkan hidup sehat dan 3 orang atau 12 persen memiliki harapan dapat melakukan rekreasi dan kulineran secara terus menerus. 3.2. Hasil Pengabdian Program Pengabdian dengan judul Lansia Mandiri pada perumahan Bumi Asri Sengkaling dengan hasil yang telah dicapai sebagai berikut : A. Pembentukan kelompok lansia mandiri Bumi Asri Sengkaling Desa Mulyo Agung Kecamatan Dau Kabupaten Malang Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
580
Program pengabdian kepada masyarakat dengan fokus Pemberdayaan Ibu-ibu Lansia Mandiri Perumahan Bumi Asri Sengkaling Kecamatan Dau Malang diawali dengan kegiatan silaturrahim, kordinasi dan pendataan. Pertemuan pertama ini dilakukan di rumah salah satu anggota lansia perumahan Bumi Asri Sengkaling, tepatnya di rumah Bu Suhartono (ibu Ton) yang merupakan warga perumahan tersebut yang tinggal di bagian selatan atau perumahan tahap 2. Secara geografis, perumahan ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1). Perumahan Bumi Asri Sengkaling Tahap I, Perumahan Bumi Asri Sengkaling Tahap II dan Perumahan Bumi Asri Sengkaling Tahap III. Pertemuan pertama ini dilakukan pada tanggal 23 Februari 2016 oleh tim pengabdian dengan perwakilan beberapa lansia perumahan tersebut. Tujuan dilaksanakannya pertemuan ini adalah untuk menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya program pengabdian dari Universitas Muhammadiyah Malang. Program yang mengangkat tema lansia mandiri ini disambut dengan sangat baik oleh perwakilan lansia perumahan Bumiasri Sengkaling, sehingga tim pengabdi marasa optimis program ini akan berhasil. Kegiatan pertama ini dilakukan oleh seluruh anggota tim pengabdi yang terdiri dari Dra. Dwi Susilowati, MM., Dra. Ida Nuraini, M.Si, Drs. Sri Joko, MM, dan Moh. Erfan Arif, SE., MM. Dari identifikasi lapangan menunjukkan bahwa pada komplek perumahan tersebut terdapat beberapa kelompok lansia. Kelompok-kelompok lansia tersebut antara lain: kelompok Lansia Melati, kelompok Lansia Anggrek dan Furqonita. Adanya beberapa kelompok lansia pada perumahan tersebut memang dapat dimaklumi, mengingat komplek perumahan tersebut cukup luas. Masingmasing kelompok lansia juga telah memiliki program atau kegiatan rutin, seperti senam kesehatan, jalan sehat dan lain-lain. Adanya beberapa kelompok lansia tersebut menunjukkan adanya batas atau jarak yang terkesan membatasi komunikasi antar mereka dalam satu komplek. Dari fenomena tersebut, tim pengabdi dari Universitas Muhammadiyah Malang ini berusaha untuk menawarkan penggabungan seluruh lansia yang ada pada perumahan tersebut menjadi satu wadah saja, yaitu lansia Bumi Asri Sengkaling. Usulan mengenai penggabungan kelompok-kelompok lansia menjadi satu wadah di perumahan ini diterima dengan baik oleh seluruh perwakilan kelompok lansia. Langkah pertama dalam pembentukan kelompok lansia mandiri adalah melakukan survey ke RT dan RW untuk meminta izin terlebih dahulu. Setelah izin diperoleh, maka selanjutnya melakukan pendataan warga lansia yang berdomisili di sekitar perumahan Bumi Asri sengkaling. Di sekitar perumahan Bumi Asri Sengkaling ada 2 posyandu lansia yaitu kelompok Lansia Melati dan Anggrek. Dimana kelompok lansia Anggrek dalam wilayah kabupaten Malang dan kelompok lansia Melati masuk dalam wilayah Batu. Dari hasil survey di lapangan diperoleh data bahwa jumlah lansia dan pra lansia secara keseluruhan yang berhasil di data adalah 44 orang. Dari jumlah tersebut hanya 25 lansia yang bersedia mengisi kuesioner. Dari jumlah tersebut lansia yang berusia di atas 60 tahun hanya sebanyak 16 orang sisanya 9 orang berusia 50 -59 tahun. B. Pembekalan dan Pemberian Motivasi Pembekalan dan pemberian motivasi ke pengurus dan anggota kelompok lansia Mandiri dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang dengan ibu-ibu lansia perumahan Bumiasri Sengkaling pada Sabtu, 14 Mei 2016. Pertemuan diawali pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 11.45. Pertemuan ketiga ini merupakan agenda terakhir dari rangkaian agenda tim pengabdian UMM untuk ibu lansia perumahan Bumiasri Sengkaling. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu lansia dari beberapa kelompok lansia yang ada. Tim pengadian dari UMM juga hadir semuanya Acara ini dibuka dan sekaligus diberikan pengarahan oleh Ketua Tim Pengabdian yaitu Ibu Dra. Dwi Susilowati, MM. Adapun agenda pada pertemuan ini adalah: pertama, memberi pembekalan kepada pengurus dan anggota lansia tentang bagaimana mengelola dan aktif dalam organisasi yang disampaikan oleh Bapak Moh. Erfan Arif, SE., MM., kedua, memberikan materi mengenai kewirausahaan yang tepat untuk lansia yang disampaikan oleh Dra. Ida Nur Aini, M.Si, dan ketiga, menyusun rencana dan program kerja yang akan dilaksanakan pada program pengabdian di tahun berikutnya. Pada penyampaian materi kewirausahaan juga ditekankan pentingnya ibu-ibu lansia untuk terus beraktivitas dan produktif. 581
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Pertemuan ini berjalan dengan lancar dan selama proses penyampaian materi baik mengenai pengelolaan organisasi maupun kewirausahaan para peserta cukup antusias. Pada kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh pengurus beserta anggota untuk melengkapi posisi struktur organisasi yang masih kosong, karena tidak semua bersedia menjadi pengurus sehingga selama ploting posisi terjadi interaksi yang dinamis antar anggota. Salah satu catatan penting dari pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan adalah proses peggabungan antar kelompok lansia yang ada di perumahan Bumiasri Sengkaling membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini dapat dimaklumi karena sebelum tim pengabdian UMM datang, mereka sudah memiliki kelompok-kelompok lansia yang sudah eksis sejak lama. Hal ini mengakibatkan proses interaksi yang dinamis antar anggota dan antar kelompok lansia. Namun, ada sisi positif yang diharapkan dapat diperoleh dari dinamisasi antar anggota, yaitu munculnya tanggung jawab yang baik karena mereka akan aktif dan terlibat seolah sebagai perwakilan kelompok lansia yang lama. Secara umum, dari rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdian UMM mulai kegiatan pertama hingga akhir terlihat antusias dan ketertarikan yang besar dari para ibu lansia terhadap program ini dan rencana program tahun berikutnya. Sesuai data lapangan yang bersumber dari ibu-ibu lansia, meskipun secara usia mereka dikatakan lanjut usia, tetapi mereka juga masih ingin terus aktif melakukan kegiatan-kegiatan yang baik dan produktif. Sambutan yang baik dari ibu-ibu lansia ini menjadikan tim pengabdian UMM menjadi lebih optimis bahwa program ini nantinya akan berjalan dengan baik sesuai yang direncanakan. Metode pemberian pembekalan dan motivasi lebih bersifat diskusi dan tanya jawab. Beragam macam pertanyaan diajukan oleh pengurus. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sangat antusias dan sangat aktif mengikuti kegiatan pengabdian ini. Pertanyaan tentang keorganisasian dan aspek bisnis rupanya yang paling banyak ditanyakan oleh peserta. Aktivitas atau kegiatan Lansia selama ini hanya terbatas pada kegiatan posyandu yang diadakan sebulan sekali. Adapun kegiatan yang dilakukan sebatas pada penimbangan berat badan dan cek darah tinggi, kadang kadang juga dapat melakukan cek gula darah dan kolesterol. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini mereka sangat senang sekali dan berharap kegiatannya lebih menarik. Wajar saja mereka punya harapan positif terhadap program pengabdian ini mengingat selama ini kegiatan para Lansia tergolong monoton. Banyak waktu luang yang dimiliki oleh lansia, karena mereka hanya terbatas melakukan kegiatan sekitar RT. Dengan adanya program Lansia Mandiri membuat para lansia dapat berkumpul dan bersilahturahmi dengan sesama lansia. Kondisi ini membuat mereka merasa senang dan bahagia, sehingga dapat meningkatkan semangat hidup mereka.
C. Pembuatan program kerja. Setelah kepengurusan terbentuk maka langkah selanjutnya adalah membentuk program kerja untuk masing masing bidang. Program kerja masing bidang di buat berdasarkan hasil diskusi antar pengurus, namun sebelumnya koordinator masing-masing bidang sudah membuat perencanaan program kerja. Tabel 1. Rencana Program Kerja Kelompok Lansia Mandiri Bumiasri Sengkaling Periode 2016 – 2020 No
BIDANG
1. KESEHATAN 2. PENDIDIKAN
PROGAM KERJA 1. Olah Raga Lansia - Senam - Jalan sehat 2. Aktif dalam kegiatan posyandu 1. Penyuluhan/seminar/pembekalan
KETERANGAN 1. Satu minggu sekali 2. Satu bulan sekali 3 bulan sekali
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
582
tentang hidup sehat bagi lansia 2. Pelatihan ketrampilan 3. EKONOMI
4. AGAMA
5. SOSIAL
1. Bazar Ramadhan 2. Pembuatan brosur menu makanan 3. Pemasaran produk lansia
2 macam ketrampilan 1. Satu tahun sekali 2. Satu kali 3. Setiap saat berdasarkan order 1. Senin–kamis
1. Pembinaan Al-Quran metode ummi 2. Tahsin, Tarjim, Tadabbur Al Quran 3. Share keilmuan, seperti : Amaliyah Yaumiyah 2. Seminggu sekali 4. Pelatihan perawatan jenazah, manasik haji, wudhu dan sholat 3. Satu kali 1. Bakti Sosial Satu kali setahun 2. Penyantunan lansia
4. KESIMPULAN Di perumahan Bumi Asri Sengkaling terdapat 2 (dua) kelompok posnyadu lansia, yaitu posyandu lansia Melati dan Anggrek. Dalam program pengabdian ini ke 2 posyandu tersebut digabung jadi satu dengan nama kelompok lansia Mandiri. Harapannya dengan penggambungan dapat meningkatkan produktivtas dan semangat para lansia untuk aktif dalam berorganisasi. Berdasarkan hasil pengabdian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Para lansia yang tinggal di perumahan Bumi Asri sengkaling menyambut positif program pengabdian ini. Hal ini dapat dilihat dari antusias mereka untuk menjadi anggota dan bersedia menjadi pengurus. Mereka juga aktif mengikuti pertemuan-pertemuan yang diadakana oleh kelompok lansia mandiri. Harapan mereka program pengabdian ini dapat berlanjut terus sehinggga berkesinambungan. b. Keberadaan kelompok lansia Mandiri dapat memotivasi para lansia di lingkungan perumahan Bumi Asri sengkaling untuk aktif berorganisasi dan mengadakan kegiatan di kalangan mereka sendiri, sehingga dapat meningkatkan kebersamaan diantara mereka. Dengan demikian keberadaan program pengabdian ini sangat memberikan manfaat bagi mereka. c. Untuk mendukung keberlanjutan program pengabdian ini dan kelompok lansia Mandiri khususnya, maka dibuat program kerja dengan melibatkan semua lansia. Program kerja dibuat berdasarkan kesepakatan anggota dan pengurus, dengan harapan dapat menunjang keberhasilan program pengabdian. Pembuatan progam kerja untuk kurun waktu 4 tahun, yaitu 2016 – 2020 sesuai dengan masa kepengurusan.
5. SARAN Sebagai saran dalam program pengabdian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk keberlanjutan program pengabdian ini diperlukan komitmen yang kuat dari anggota maupun pengurus kelompok lansia Mandiri. Komitmen dapat diwujudkan dalam bentuk aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh kelompok lansia Mandiri. Komitmen ini sangat penting sebagai pondasi dalam berorganisasi. b. Motivasi anggota dan pengurus perlu di tingkatkan agar keberadaan kelompok lansia Mandiri memberikan nilai tambah bagi lingkungan sekitar. Peningkatan motivasi dapat dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan bagi lansia, seperti rekreasi dan pelatihan-pelatihan. c. Program kerja yang sudah tersusun, agar di pantau dan dilakukan evaluasi supaya ada perbaikanperbaikan untuk dijadikan program selanjutnya. Program kerja dengan mengambil rentang waktu 4 (empat) tahun merupakan rentang waktu yang dianggap cukup untuk memantapkan keberadaaan kelompok lansia Mandiri di perumahan Bumi Asri Sengkaling.
583
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
REFERENSI [1] www.kemsos.go.id Penduduk Lanjut Usia di Indonesia dan Masalah Kesejahteraan Biro Pusat Statistik, Jawa Timur [2] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Provinsi Jawa Timur
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
584