Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
KEHIDUPAN JURU PARKIR DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA Suatu Studi di Kelurahan Benua Melayu Darat Kecamatan Pontianak Selatan Gatot Dwi Prasetiawan, Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura INTISARI Artikel ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kehidupan juru parkir dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga, khususnya yang berada di Kelurahan Benua Melayu Darat. Tujuan artikel ini adalah Ingin mengungkapkan aktifitas dan masalah yang dihadapi juru parkir dalam bekerja, dan mendeskripsikan kondisi ekonomi keluarga juru parkir di Kelurahan Benua Melayu Darat, serta ingin mengkaji upaya - upaya yang dilakukan juru parkir untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa keluarga juru parkir merupakan keluarga yang belum mapan karena penghasilan yang diperoleh perharinya tidak tetap, yaitu antara Rp. 30.000 sampai Rp. 90.000 perharinya, itupun tergantung kondisi cuaca dan tempat bekerja, bahkan jika cuaca tidak mendukung ada di antara juru parkir yang tidak mendapatkan penghasilan sama sekali, sehingga perlunya peran keluarga dalam mengatur dan mengelola keuangan merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu kepada Dinas Perhubungan khususnya pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Parkir Dishubkominfo Kota Pontianak, diharapkan dapat memperhatikan dan memberdayakan para juru parkir, karena pekerjaan sebagai juru parkir dapat menyerap tenaga kerja baru dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat yang sekarang masih rendah. Kata kunci: Kebutuhan hidup, Kesejahteraan Keluarga dan Juru Parkir ABSTRACT This article is intended to find out how life park interpreter in meeting the needs of family life, especially those in District Benua Melayu Darat. The purpose of this article is want to know the activities and problems encountered in the work parking attendants, and describes the economic conditions in the park interpreter District Benua Melayu Darat, and wanted to know the efforts parking attendants to meet the needs of families. This type of descriptive study with a qualitative approach. Results of the study showed that the family is a family park interpreter who has not been established because the income earned per day is not fixed, that is between Rp. 30,000 to Rp. 90,000 per day, and even then depending on the weather and conditions of employment, even if the weather does not favor any of the parking attendants do not earn any income at all, so the need for the role of the family in organizing and managing finances is a very important. For that the Department of Transportation in particular on Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Dishubkominfo Parking Pontianak city, is expected to pay attention and empower the Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
1
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
park officers, because of the work as parking attendants can absorb new workforce and can boost the local economy is still low.
A. Pendahuluan Pembangunan
di
Akan tetapi, lapangan pekerjaan di
dilaksanakan
Kota Pontianak yang disediakan
disegala bidang dimaksudkan untuk
oleh sektor formal sangat terbatas
menuju pada perubahan kehidupan
dan
masyarakat yang lebih baik. Hasil
tertentu, seperti tingkat pendidikan
pembangunan harus benar – benar
dan umur, di samping juga karena
dapat dirasakan oleh seluruh rakyat
banyaknya persaingan para pencari
Indonesia, sebagai wujud perbaikan
kerja, maka salah satu alternatif lain
taraf hidup secara terus menerus.
bagi pencari kerja, adalah bekerja
Terbatasannya
peluang
kerja,
pada sektor informal yang tidak
menyebabkan
masyarakat
harus
banyak
Indonesia
Nasional
yang
berjuang keras dalam memenuhi kebutuhan
hidup
mempunyai
syarat
persyaratan
dan
keterikatan,
seperti menjadi seorang juru parkir.
dan
Juru parkir yang biasa disebut
keluarganya,
juga dengan Jukir, merupakan salah
dengan cara membuka lapangan
satu pekerjaan yang bergerak di
pekerjaan sendiri.
sektor informal
mensejahterakan
Kota
Pontianak
dan merupakan
merupakan
salah alternatif untuk memenuhi
kota yang sedang berkembang pesat,
kebutuhan hidup keluarga, karena
yang mengalami persoalan tenaga
untuk bekerja menjadi seorang juru
kerja
parkir
dan
Perkembangan
pengangguran. Kota
Pontianak
mendorong
terjadinya
masyarakat
untuk
harapan
mendapatkan
tidak
banyak
dibutuhkan
persyaratan.
begitu Seperti
pekerjaan di sektor formal pada umumnya,
yang
mengutamakan
pekerjaan yang lebih baik, dan
umur dan pendidikan. Namun, yang
mendapatkan
yang
dibutuhkan dalam bekerja menjadi
lebih tinggi dari pada sebelumnya.
juru parkir hanyalah mendapatkan
penghasilan
Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
2
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
izin
dari
instansi
terkait
dan
semangat yang kuat.
menyatakan UMP Kalimantan Barat yang
Di Kota Pontianak sendiri menurut hasil wawancara dengan
telah
ditetapkan
oleh
pemerintah mulai tahun 2013 adalah Rp. 1.060.000.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas
Seseorang
yang
bekerja
(UPTD) Parkir Dishubkominfo Kota
sebagai juru parkir tidak memiliki
Pontianak, pada bulan Juni 2012
penghasilan yang tetap, sehingga
terdapat 190 tempat yang dikelola
untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan dijadikan lahan parkir. Terdapat
saja pas-passan, belum lagi mereka
677 orang yang bekerja sebagai juru
harus
parkir untuk mencari nafkah di kota
pendapatannya
Pontianak. Kondisi juru parkir yang
Perhubungan, sisa 80% pendapatan
menjadi
dibagi untuk memenuhi keperluan
focus
kajian
dalam
menyetorkan
20%
kepada
penelitian ini, berdasarkan hasil
keluarga,
observasi awal, diketahui bahwa
makanan,
kesehatan
tingkat
memperbaiki
tempat
kesejahteraannya
masih
seperti
Dinas
kebutuhan dan
tinggalnya,
rendah jika terlihat dari penghasilan
sedangkan
sehari-harinya,
bekeluarga dan memiliki anak harus
dibandingkan
dan dengan
bila seseorang
bagi
dari
memberikan
yang
pendidikan
sudah
kepada
yang bekerja di sektor formal pada
anak-anaknya.
umumnya
memiliki
hambatan-hambatan yang dihadapi
penghasilan tetap, dan selalu dapat
dalam menjalankan pekerjaannya
memenuhi
hidupnya,
sebagai juru parkir, membuat juru
yaitu rata – rata di atas upah
parkir merasa tidak adanya jaminan
minimum Propinsi (UMP) yang
untuk dirinya dimasa akan datang,
telah ditetapkan oleh pemerintah
baik berupa jaminan kesehatan,
Propinsi,
jaminan sosial, jaminan hari tua,
yang
kebutuhan
menurut
situs
Banyaknya
http://www.equator-
maupun jaminan pendidikan bagi
news.com/utama/20121107/2013-
anak-anaknya, agar mereka merasa
ump-kalbar-rp-106-juta
nyaman
(yang
diakses pada tanggal 3 april 2013), Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
dalam
menekuni
pekerjaannya sebagai juru parkir. 3
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
aktifitas orang dan masyarakat B. Tinjauan Literatur Persoalan dikatakan
yang
ekonomi
sama
tuanya
dapat
telah
ada
diturunkannya manusia,
semenjak
nenek
Adam
dan konsumsi jasa-jasa dan
dipermukaan
barang-barang langka. 2.
moyang
dan
bumi.
dari
dan
masyarakat memenuhi kebutuhan
oleh
sosiolog dan
digunakan dalam
menjelaskan
ekonomi
berbeda
berbeda dengan yang dipakai
menggunakan pendekatan sosiologi.
oleh para ekonom.
Definisi Damsar (2002: 7)
hal yaitu:
yang
para
yang
masyarakat.
pendekatan
fenomena
dengan
kenyataan
fenomena
dalam
memahami
hidup mereka terhadap jasa dan
ekonomi berhubungan dengan dua
atao
terjadi
tentang bagaimana cara orang atau
sosiologi
acuan,
menjelaskan
sosial
ekonomi didefinisikan sebagai studi
bahwa
kerangka
para sosiolog dalam memahami
teknologis yang dimiliki. Sosiologi
menguraikan
yaitu
model yang digunakan oleh
pertumbuhan
langka,
sosiologis
variable-variable, dan model-
Persoalan
manusia itu sendiri dan pengetahuan
barang
Pendekatan berupa
Hawa,
ekonomi berjalan seiring dengan perkembangan
dengan
produksi, distribusi, pertukaran
dengan
sejarah manusia itu sendiri, masalah ini
berhubungan
Secara umum manusia harus memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik kebutuhan primer
maupun
skunder
dan
kebutuhan tresier. Menurut Maslow 1.
Fenomena ekonomi yaitu gejala bagaimana
cara
orang
masyarakat kebutuhan terhadap
atau
memenuhi hidup jasa
dan
mereka barang
langka. Cara yang dimaksud disini berkaitan dengan semua Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
(Dalam Purwanto 2010: 64), sendiri mengungkapkan
adanya
lima
kebutuhan pokok manusia yaitu: 1.
Kebutuhan kebutuhan
fisiologis: ini
merupakan
kebutuhan dasar, yang bersifat primer
dan
vital
yang 4
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
menyangkut
2.
fungsi-fungsi
manusia seperti kebutuhan akan
Tingkat hiarki kebutuhan dari
pangan, sandang dan papan,
Maslow ini tidak dimaksud sebagai
kesehatan fisik, dan sebagainya.
suatu kerangka yang dapat dipakai
Kebutuhan
dan
setiap saat, tetapi lebih merupakan
and
keranggka
rasa
aman
(safety
seperti
acuan
yang
dapat
terjamin
digunakan sewaktu-waktu bilamana
keamanannya, terlindung dari
diperlukan untuk memprakirakan
bahaya dan ancaman penyakit,
tingkat
perang, kemiskinan, kelaparan
mendorong
perlakuan
dimotivasi
tidak
adil,
dan
kebutuhan
mana
seseorang bertindak
yang
melakukan
sesuatu.
Kebutuhan sosial (social needs)
sendiri dapat disimpulkan bahwa
yang
menjadi
meliputi
antara
akan
lain
Dari
yang
sebagainya.
kebutuhan
juru
pendapat
parkir
maslow
merupakan
dicintai,
suatu kebutuhan yaitu fisiologis
diperhitungkan sebagai pribadi,
yaitu kebutuhan dasar, yang bersifat
diakui
anggota
primer dan vital yang menyangkut
kelompok, rasa setia kawan,
fungsi-fungsi biologis dasar dari
kerjasama.
organisme
Kebutuhan akan penghargaan
kebutuhan akan pangan, sandang
(esteem needs) yang meliputi
dan papan, kesehatan fisik, dan
antara lain kebutuhan
sebagainya.
sebagai
dihargai
5.
maksimum,
kreatifitas, dan eksperiment diri.
security)
4.
secara
biologis dasar dari organisme
perlindungan
3.
diri
Sedangkan
seperti
bagi
prestasi,
pengguna jasa juru parkir sendiri,
kemampuan, kedudukan atau
hal tersebut juga merupakan suatu
status pangkat dan sebaginya.
kebutuhan yaitu kebutuhan akan
Kebutuhan akan aktualitas diri
rasa aman dan perlindungan seperti
(self
seperti
terjaminnya keamanan kendaraan
kebutuhan
yang mereka parkir di suatu tempat
antara
karena
akan
manusia
actualization) lain
mempertinggi
potensi-potensi
pada saat ingin meninggalkannya.
yang dimiliki. Pengembangan Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
5
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
Jenis
tersebut
untuk melakukan sesuatu sehingga
merupakan keperluan hidup anggota
mencapai hasil dan tujuan tertentu.
keluarga, baik yang bersifat terbatas,
Jadi dengan apa yang dikemukakan
maupun tidak terbatas dengan alat
tersebut dapat diketahui bahwa, jika
pemuas kebutuhan berbagai macam
seseorang yang sedang bekerja ingin
banyaknya.
bekerja dengan baik dan dapat
kebutuhan
kebutuhan
Dari
berbagai
jenis
yang harus dipenuhi
memenuhi
kebutuhan
dan
menjadi masalah bagi juru parkir,
mensejahterakan keluarganya, maka
karena mereka memiliki pendapatan
ia harus bisa memotivasi dirinya
rata-rata rendah dan tidak tetap,
sendiri
tidak seperti seseorang yang bekerja
kebutuhan
disektor
mendapatkan masa depan yang lebih
formal
yang
memiliki
penghasilan rata – rata lebih banyak dan
cukup
untuk
kebutuhan rendahnya
keluarga.
penghasilan
dapat
hidup
memenuhi
tersebut
dan
baik lagi.
memnuhi
hidup
agar
Menurut (Dalam
James
Huda
Midgley
2009:
38),
yang
kesejahteraan sosial sebagai suatu
diperoleh para juru parkir menjadi
kondisi yang harus memenuhi 3
masalah
syarat utama:
buat
mereka.
Apalagi
mereka termasuk ekonomi golongan keluarga kurang mampu. Memenuhi
1.
Ketika masalah sosial dapat dimenej dengan baik, setiap
kebutuhan
orang belum tentu memiliki
tersebut, perlu adanya motivasi agar
kemampuan management yang
membuat
baik terhadap masalah sosial
seseorang
bersemanggat
dan
giat
lebih dalam
yang
dihadapi.
Kaya
atau
bekerja untuk memenuhi kebutuhan
miskin pasti mendapatkan suatu
hidup
masalah
dan
mensejahterakan
tetapi
keluarga. Menurut Purwanto (2010;
kemampuan
73) Motivasi adalah suatu usaha
dalam
yang didasari untuk menggerakan,
masalah
mengarahkan dan menjaga tingkah
Kesejahteraannya
memiliki
yang
dalam
berbeda
menghadapi tersebut. tergantung
laku seseorang agar ia terdorong Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
6
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
kepada
2.
kemampuan
dalam
atas maka baru dia bisa disebut
menyelesaikan suatu masalah.
dengan seseorang atau keluarga
Ketika
kebutuhan
terpenuhi,
yang
setiap
individu,
keluarga,
kelompok secara
dan
masyarakat
keseluruhan
memilki
memenuhi
dan
mampu
kebutuhan
hidup
keluarga. Maka perlu bagi setiap orang
atau
keluarga
untuk
kebutuhan yang harus dipenuhi,
memenuhi ketiga syarat tersebut.
kebutuhan tersebut tidak hanya
C. Kehidupan Juru Parkir Dalam
dalam bidang ekonomi tetapi
Memenuhi
juga
Keluarga
menyangkut
kesehatan,
keamanan, pendidikan,
1.
Kebutuhan
Hidup
Aktifitas dan Masalah yang
keharmonisan dalm pergaulan
dihadapi Juru Parkir Dalam
dan
Bekerja.
kebutuhan
non-ekonomi
lainnya. 3.
sejahtera
Juru parkir atau yang biasa
Ketika peluang-peluang sosial
disebut
terbuka secara maksimal, untuk
seseorang yang bekerja untuk
merealisaikan
setiap
potensi
mengatur
yang
dari
anggota
kendaraan yang akan berhenti di
ada
dengan
Jukir
keluar
masuknya
masyarakat perlu ada langkah
suatu
untuk memaksimalkan peluang-
diketahui
peluang
dilakukan oleh para juru parkir
dapat
sosial.
Pemerintah
memperbesar
tempat.
adalah
Jadi
aktifitas
dapat yang
peluang
sehari – hari dalam bekerja
tersebut dengan meningkatkan
adalah mengarahkan, merapikan
program pendidikan maupun
kendaraan
menciptakan sistem sosial yang
menjaga keamanannya.
mendukung
lain
dan
setiap
Juru parkir di Kelurahan
warganya untuk memperoleh
Benua Melayu Darat merupakan
apa yang diinginkannya.
pekerjaan yang bergerak di sektor
Ketika
bagi
orang
individu, keluarga,
informal, yang memiliki waktu
kelompok dan masyarakat dapat
bekerja tidak tetap dan bervariasi
memenuhi ketiga syarat utama di
ada yang dimulai dari jam 8.30
Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
7
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
WIB sampai jam 21.00 WIB dan
Sebagai juru parkir yang
ada pula yang bekerja di malam
resmi dan terdaftar di Dinas
hari yaitu di mulai dari jam 18.00
Perhubungan, para juru parkir
WIB sampai jam 3.00 WIB,
tersebut
biasanya
pendapatannya setiap bulannya
yang
menggunakan
menyetorkan
waktu tersebut merupakan juru
sebesar
20%
kepada
Dinas
parkir yang tidak resmi. Selain
Perhubungan,
itu waktu yang digunakan juga
parkir
tegantung tempat yang mereka
menyetorkan
jadikan lahan parkir, semakin
pendapatannya 30% kepada para
ramai pengunjung yang datang di
Preman yang menjaga wilayah
tempat
sedangkan
juru
tidak
resmi
yang
hasil
tersebut
maka
akan
tersebut setiap bulannya. Jika
lama
waktu
yang
mereka
semakin
tidak
menyetorkan
digunakan untuk bekerja. Dalam
pendapatannya kepada preman –
kegiatannya yang dilakukan oleh
preman tersebut maka keamanan
para juru parkir di Kelurahan
dan kenyamanan para juru parkir
Benua
ialah
akan terganggu.
pertama – tama yang dilakukan
Problema
adalah
Melayu
Darat
menggunakan
yang
sering
seragam
dihadapi oleh para juru parkir
dan memeriksa perlengkapan –
adalah masalah ketidak amanan
perlengkapan
Jika
kendaraan atau barang – barang
sudah
yang ditinggalkan oleh pengguna
mereka
jasa parkir, belum lagi masalah
pengarahan,
sekelompok orang atau preman
menjaga
yang datang tak terduga yang
yang
melakukan pungutan liar dan
perlengkapan lengkap
mereka. tersebut
kemudian
memberikan merapikan kendaraan
dan seseorang
hendak parkir, setelah semua
meminta
dilakukan,
pendapatan juru parkir. Selain
selanjutnya
tinggal
menunggu bayaran yang akan di
masalah
berikan oleh pengguna kendaraan
kenyamanan
yang parkir di tempat tersebut.
lain
Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
yang
jatah
dari
keamanan tersebut di
hadapi
hasil
dan masalah adalah 8
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
masalah
kurang
tempat
yang
parkir,
sehingga
strategisnya
dijadikan
250.000 sampai Rp. 350.000.
lahan
Namun ada pula di antara juru
berpengaruh
parkir tersebut yang memiliki
pada pendapatan yang diperoleh
anggota
keluarga
yang
juga
perharinya.
bekerja seperti istri dan anak mereka sehingga bisa membantu
2.
Kondisi Ekonomi Keluaraga
meringankan beban yang mereka
juru parkir.
tanggung.
Kehidupan ekonomi para juru parkir di Kelurahan Benua Melayu Darat, pada umunya masih tergolong keluarga yang belum penghasilan
mapan,
karena
yang
diperoleh
tergolong kecil dan tidak tetap, yaitu rata – rata penghasilannya Rp. 30.000 sampai Rp. 90.000 perharinnya,
sedangkan
perbulannya Rp. 800.000 sampai Rp. 1.800.000, itu pun tidak tetap tergantung kondisi cuaca dan strategisnya tempat bekerja. Ada beberapa orang diantara juru parkir
tersebut
masih
belum
memiliki tempat tinggal yang
3.
Upaya
tinggal di kost – kostan. Jadi setiap bulannya mereka harus membayar rumah kontrakan dan kost – kostan tersebut sebesar Rp. Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
upaya
yang
dilakukan juru parkir untuk memenuhi
kebutuhan
keluarga. Jumlah pengeluaran juru parkir
di
Kelurahan
Benua
Melayu Darat, perbulannya rata – rata diatas Rp. 800.000 sampai Rp. 1.800.000. tergantung jumlah tanggungan
yang
ditanggung
oleh para juru parkir, sebab semakin
banyak
jumlah
tanggungan maka akan semakin besar pengeluaran yang akan dikeluarkan oleh para juru parkir tersebut. Cara yang di lakukan oleh
tetap ada diantaranya yang masih tinggal di rumah kontrakan dan
-
para juru parkir di Kelurahan Benua
Melayu
Darat
dalam
mengatur pengeluarannya supaya bisa
seimbang
dengan
pendapatannya, adalah dengan 9
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
cara menggunakan skala prioritas
dilakukan adalah merapikan,
pemenuhannya. Selain itu para
dan menjaga kendaraan yang
juru
sedang berhenti di suatu
parkir
juga
menyisihkan
biasanya
penghasilannya
tempat
agar
untuk menabung dan tabungan
menggangu kendaraan lain
tersebut digunakaan saat sedang
yang
terdesak atau adanya keperluan
Problema
mendadak
dihadapi para juru parkir
seperti
sakit,
sedang
melintas.
yang
sering
memperbaiki tempat tinggal dan
dalam
bekerja
adalah
sebagainya. Namun ada pula
masalah
ketidak
amanan
yang mempunyai alternatif lain
barang
yang
telah
dengan
ditinggalkan oleh pengguna
memanfaatkan
tabungannya
untuk
hasil
dijadikan
jasa
modal usaha kecil – kecilan.
parkir,
D. Penutup
lagi
yang
melakukan
pungutan liar, dan meminta
Kesimpulan
jatah
Berdasarkan uraian yang
Selain
itu
yang dijadikan lahan parkir
sebagai berikut:
juga menjadi masalah karena
Aktifitas yang dilakukan juru
berpengaruh
parkir dalam bekerja dimulai dari jam 8.30 WIB sampai jam 21.00 WIB, dan ada pula yang bekerja dari mulai jam 18.00 WIB sampai jam 3.00 biasanya
sebagian
kurang strategisnya tempat
berupa kesimpulan antara lain,
WIB,
dari
pendapatan.
telah dikemukakan, dapat ditarik
1.
belum
adanya masalah sekelompok Preman
1.
tidak
yang
menggunakan waktu tersebut merupakan juru parkir yang tidak resmi. Kegiatan yang Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
pada
pendapatan meraka. 2.
Penghasilan yang diperoleh juru parkir di Kelurahan Benua Melayu Darat yaitu rata – rata Rp. 30.000 sampai Rp.90.000 pun
perharinya,
berlaku
tidak
itu tetap
tergantung kondisi cuaca dan strategisnya tempat bekerja. 10
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
Sedangkan
perbulannya
ditabung dan digunakan pada
mereka harus menyetorkan
saat sedang terdesak, namun
pendapatannya kepada dinas
ada pula yang mempunyai
perhubungan sebesar 20%,
alternatif
sedangkan juru parkir yang
memanfaatkan
tidak
tabungan dengan usaha kecil
resmi
menyetorkan
pendapatannya
kepada
preman sebesar 30%, lebih
dengan hasil
– kecilan. 2.
Saran
besar dari juru parkir yang
Setelah menganalisis data –
resmi. Ada beberpa di antara
data yang ditentukan di lapangan,
juru parkir tersebut masih
maka penulis memberikan saran
belum
– saran sebagai berikut:
memiliki
tempat
tinggal yang tetap, sehingga harus
menyisihkan
untuk
membayar
kostsan
3.
lan
uang kost
dan
–
kontrakan
1.
Dinas Perhubungan Kepada Dinas Perhubungan diharapkan
dapat
memperhatikan
dan
mereka. Di antara juru parkir
memperdayakan para juru
tersebut ada yang anggota
parkir
keluarganya
Kelurahan
juga
bekerja
khususnya Benua
Melayu
sehingga dapat membantu
Darat,
meringankan
sebagai juru parkir dapat
beban
yang
karena
di
pekerjaan
mereka tanggung.
menyerap tenaga kerja baru
Upaya yang dilakukan juru
dan
parkir
ekonomi masyarakat yang
dalam
kebutuhan
memenuhi
bisa
adalah
dengan
prioritas,
yaitu
Bahkan diharapkan kepada
mengutamakan
mana
instasi yang terkait dapat
kebutuhan
lebih
memberikan mereka jaminan
penting, selain itu ada juga
– jaminan bagi kehidupan
yang
mereka, baik berupa jaminan
skala
pendapatannya
yang
menyisihkan untuk
Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
sekarang
meningkatkan
kesehatan,
masih
jaminan
rendah.
dihari 11
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 2 Nomor 1, April 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
tua,
maupun
jaminan
pendidikan bagi anak – anak
pekerjaan yang lebih layak bagi mereka.
mereka agar mereka bisa merasa sejahtera.
Daftar Pustaka Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. Jakarta. Rajawali Pers.
2.
Bagi Masyarakat Untuk
Faisal, Sanapiah. 2001. Format-
masyarakat
belum
mendapatkan
pekerjaan mengambil
harus
bisa
pelajaran
dari
format
penelitian
sosial.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Huda, Miftachul. 2009. Pekerjaan
mereka yang bekerja sebagai
Sosial
juru parkir tersebut, sehingga
Sosial. Yogyakarta: Pustaka
bisa
menjadi
masyarakat
Pelajar.
yang
mandiri
dan
membuka pekerjaan
3.
yang
dapat
lapangan yang
baru
Dan
Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan.
Referensi lain:
Bagi Juru Parkir
http://www.equator-
para
juru
diharapkan
Bandung:
PT
Remaja Rosdakarya.
sebanyak – banyaknya.
Untuk
Kesejahteraan
parkir
news.com/utama/20121107/20
untuk
13-ump-kalbar-rp-106-juta
meningkatkan diri melalui
diakses tanggal 3 April 2013
pendidikan
jam, 20.44 WIB
meningkatkan tentang
serta pengetahuan bagaimana
mengelola penghasilan untuk keluarganya.
Selain
itu
perlunya para juru parkir untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi anak – anak mereka, agar anak – anak mereka bisa mendapatkan Gatot Dwi Prasetiawan Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
12