KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF COLOR CODED CO-OP CARDS TERHADAP PEMBELAJARAN KANJI
Timothy, Rosita Ningrum Jalan kemanggisan utama raya nomor 11A, 08888775338,
[email protected]
ABSTRAK
Dalam skripsi ini, penulis akan menganalisis keefektifan dari metode pembelajaran kooperatif struktur mastery model color coded co-op cards terhadap pembelajaran huruf kanji. Kanji yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kanji yang memiliki makna yang sama namun bentuk yang berbeda yang disebut ruigigo kanji. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa pembelajaran dengan model color coded co-op cards efektif untuk digunakan di dalam pembelajaran kanji. Penulis melakukan eksperimen terhadap kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran color coded co-op cards dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvesional. Kesimpulan akhir yang didapat oleh penulis adalah pembelajaran model color coded co-op cards cukup efektif untuk digunakan di dalam pembelajaran kanji.
Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif, Mastery, Color Coded Co-op Cards, Kanji.
PENDAHULUAN Dalam mempelajari suatu bahasa, kita harus memahami struktur dan sistem penulisan dari suatu bahasa sehingga kita dapat menguraikan isi dan makna dari bahasa yang ingin kita sampaikan kepada orang lain, tanpa terkecuali bahasa Jepang. Sistem penulisan Jepang merupakan salah satu aspek yang terkenal dengan kekompleksannya di dalam bahasa Jepang. Bahkan, dalam penulisan sederhana dalam bahasa Jepang mengandung campuran dari dua sistem penulisan yang berbeda. Kedua sistem penulisan tersebut adalah sistem penulisan dengan menggunakan huruf hiragana dan katakana dan sistem penulisan dengan menggunakan huruf kanji. Sistem penulisan dengan menggunakan huruf kanji yang merupakan serapan dari huruf Cina digunakan untuk mewakili sebuah makna.Setiapkanji melambangkan makna yang berbeda. Dalam mengatasi kesulitan dalam mempelajari kanji, diperlukan adanya media dan metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran yang tepat harus mempertimbangkan cara pembelajaran yang dilakukan oleh para pembelajar yang tidak mempunyai latar belakang kanji. Metode pembelajaran yang diciptakan memiliki fungsi untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman para pembelajar terhadap huruf kanji. Yanagita (2010:17) memberikan penjelasan mengenai bagaimana cara belajar yang dilakukan oleh para pembelajar yang telah cukup lama mendalami pelajaran kanji. Para pembelajar cenderung mempelajari kanji berdasarkan makna dan cara penggunaan kanji pada suatu kalimat. Dalam upaya untuk membantu para pembelajar kanji dalam memahami makna dan penggunaan kanji, metode yang paling tepat digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif yang diciptakan oleh Kagan (1992) merupakan salah satu metode pembelajaran yang paling efektif untuk digunakan dalam meningkatkan motivasi dan pemahaman para pembelajar. Pembelajaran kooperatif menekankan pada pembentukan kelompok dan komunikasi (Kawano, 2012:46). Berdasarkan latar belakang, penulis ingin menguji keefektifan metode pembelajaran kooperatif model color-coded co-op cards pada pembelajaran kanji. Penulis akan meneliti sikap
ataupun respon pembelajar terhadap proses pembelajaran kanji dengan menggunakan metode kooperatif model color-coded co-op cards. Penulis melakukan penelitian untuk mengetahui hasil dari perbedaan prestasi pembelajar dalam kelas experimen sebelum dan sesudah mempelajari kanji dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model color coded co-op cards. Selain itu, penulis ingin mengetahui sikap dan respon pembelajar terhadap proses pembelajaran kanji dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model color coded co-op cards.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode eksperimen murni (trueexperiment) dengan rancangan pretest-posttest control group. Metode ini digunakan sebagai jalan untuk menganalisa dan menguji keefektifan dari pembelajaran kooperatif model color coded co-op cards. Eksperimen murni dengan rancangan pretest-posttest control group eksperimen terbagi menjadi dua variabel yaitu variabel eksperimen dan variabel kontrol. Dengan kata lain, penelitian ini membagi kelas menjadi dua bagian yaitu kelas eksperimen dan kelas control. Metode ini meneliti tentang perbedaan hasil antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum melakukan pretest dan setelah melakukan post test. Kelas eksperimen adalah kelas dimana treatment dilakukan oleh peneliti dan kelas control adalah kelas dimana treatment tidak dilakukan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah mahasiswa bina nusantara Sampel merupakan perwakilan dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa BINUS jurusan sastra Jepang semester enam yang mengikuti mata kuliah intermediate kanji.
HASIL DAN BAHASAN Secara keseluruhan, telah dilakukan penelitian terhadap 30 orang responden yang kemudian dibagi menjadi dua grup. Grup pertama berjumlah 16 orang responden yang
dikenakan perlakuan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model color-coded co-op cards pada pembelajaran kanji selanjutnya disebut kelas eksperimen. Grup kedua berjumlah 14 orang responden yang tidak dikenakan perlakuan, selanjutnya disebut Kelas Kontrol.
Responden
Pre Test
Post Test
Progress
Responden 1
28
54
+26
Responden 2
45
62
+17
Responden 3
53
74
+21
Responden 4
35
56
+21
Responden 5
45
50
+5
Responden 6
58
78
+20
Responden 7
61
68
+7
Responden 8
51
58
+7
Responden 9
33
60
+27
Responden 10
61
72
+11
Responden 11
30
60
+30
Responden 12
44
52
+8
Responden 13
48
62
+14
Responden 14
35
52
+17
Responden 15
42
48
+6
Responden 16
41
50
+9
Tabel 1 Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen
Tabel Di atas menunjukkan hasil pre test dan post test dari kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model color-coded co-op cards pada pembelajaran kanji. Responden yang mengalami peningkatan paling besar adalah responden kesebelas dengan peningkatan dari nilai 30 menjadi 60. Responden ke-sebelas mengalami peningkatan nilai sebesar 30 angka. Responden yang mengalami kenaikan paling kecil adalah responden kelima dengan peningkatan dari nilai 45 menjadi 50. Responden kelima hanya mengalami peningkatan sebesar 5 angka.
Gambar 1 Grafik Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen
Hasil pre test dan post test dari grup responden yang dikenakan perlakuan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model color-coded co-op cards pada pembelajaran kanji, dapat dilihat pada grafik pada halaman berikut. Walaupun ada beberapa responden yang hanya mengalami sedikit peningkatan, berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa semua responden mengalami peningkatan dalam nilai mereka tanpa ada yang mengalami penurunan nilai. Rata-rata nilai responden pada pre test adalah sebesar 44,37 dan nilai post test mereka sebesar 59,75. Dari nilai rata-rata (means) ini dapat dilihat bahwa nilai responden mengalami kenaikan sebesar 15,38 angka.
Responden
Pre Test
Post Test
Progress
Responden 1
48
64
+16
Responden 2
26
40
+14
Responden 3
69
54
- 15
Responden 4
34
48
+14
Responden 5
62
68
+ 6
Responden 6
79
70
-9
Responden 7
72
62
-10
Responden 8
56
48
-8
Responden 9
56
52
-4
Responden 10
39
34
-5
Responden 11
82
74
-8
Responden 12
62
60
-2
Responden 13
35
46
+11
Responden 14
37
52
+15
Tabel 2 Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol
Tabel Di atas menunjukkan hasil pre test dan post test dari kelas yang tidak diajarkan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model color-coded co-op cards pada pembelajaran kanji. Responden yang mengalami peningkatan paling besar adalah responden pertama dengan nilai pada pretest sebesar 48 menjadi 64 pada post test. Peningkatan responden pertama adalah sebesar 16 point. Responden yang mengalami kenaikan paling kecil adalah responden responden kelima dengan nilai pada pretest sebesar 62 menjadi 68 pada post test. Peningkatan responden kelima adalah sebesar 6 angka. Sedangkan responden yang mengalami penurunan adalah responden 3, 6, 7, 8, dan 9, yang mengalami penurunan paling tinggi yaitu responden ketiga dengan penurunan dari nilai pretest sebesar 69 menjadi 54 pada post test. Penurunan responden ketiga adalah sebesar 15 angka.
Gambar 2 Grafik Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol
Hasil pre test dan post test dari grup responden yang tidak dikenakan perlakuan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model color-coded co-op cards pada pembelajaran kanji, dapat dilihat pada grafik Di atas. Diketahui bahwa rata-rata nilai responden pada pre test adalah sebesar 54,07 dan nilai post test mereka sebesar 55,14. Dari nilai rata-rata (means) ini dapat dilihat bahwa nilai responden mengalami kenaikan sebesar 1,07 angka.
SIMPULAN DAN SARAN Melalui penelitian yang dilakukan penulis berhasil mencapai sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dengan model color coded co-op cards dapat dijadikan sebagai salah satu teknik pengajaran yang efektif. Dikatakan efektif karena penggunaan dari pembelajaran model color coded co-op cards berhasil meningkatkan kemampuan dan nilai para pembelajar dari kelas eksperimen. Peningkatan berupa kenaikan pada nilai yang dicapai oleh setiap responden tanpa adanya penurunan dan kenaikan pada rata-rata nilai kelas.
Dari wawancara yang telah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa para responden dapat lebih mudah memahami dan mengingat kanji yang akan mereka pelajari setelah mengunakan metode pembelajaran kooperatif model color coded co-op cards. Secara menyeluruh para responden memberikan kesan yang positif terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh penulis. Berdasarkan analisis data dan wawancara dari para responden dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari pembelajaran kooperatif model color coded co-op cards adalah peraturan dari pembelajaran tersebut yang memungkinkan setiap pembelajar untuk ikut berperan secara aktif. Para pembelajar juga diajak untuk saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya dalam menguasai materi yang akan dipelajari dalam pembentukan kelompok. Kelebihan yang lain adalah model color coded co-op cards ini memang sengaja dibentuk sebagai sebuah permainan untuk menarik rasa kompetisi dan kerja sama pada setiap pembelajar. Dalam kompetisi, pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Materi akan lebih mudah dikuasai karena setiap pembelajar saling berkerja sama untuk melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya. Satu kelebihan yang dapat dirasakan setelah pembelajaran telah dilakukan adalah hubungan dari para pembelajar yang mulai mendekat dan perkembangan dari setiap pembelajar secara psikologis. Kekurangan dari pembelajaran kooperatif model color coded co-op cards adalah waktu dan biaya yang digunakan dalam membuat kartu flashcards. Mata kuliah yang dapat diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran ini juga terbatas. Pembelajaran ini cocok digunakan dalam pembelajaran yang berhubungan dengan memori dan menghafal seperti pembelajaran kosa kata dalam bahasa. Kepada para penulis lain yang ingin melakukan penelitian yang sama, disarankan untuk menggunakan metode pembelajaran kooperatif dengan model yang lain. Di dalam pembelajaran kooperatif terdapat banyak struktur dan model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mempelajari materi pembelajaran. Selain color coded co-op cards, di dalam struktur mastery terdapat dua model pembelajaran yang lain yaitu numbered heads together dan pairs check.
Kedua model pembelajaran ini memiliki unsur yang sama seperti color coded co-op cards yakni pembelajaran yang didasarkan atas memori. Bagi para mahasiswa intermediate kanji, pembelajaran ini sangat cocok untuk digunakan untuk menghafal materi pembelajaran kanji yang akan dipelajari di dalam bahasa Jepang. Pembelajaran dengan struktur mastery dapat digunakan terhadap pembelajaran selain kanji. Contoh dari materi pembelajaran yang membutuhkan daya ingat adalah seperti pembelajaran kosakata dalam bahasa, pembelajaran terhadap istilah ilmiah dalam pelajaran kimia, dan rumus dalam pelajaran matematika.
REFERENSI Yanagita, Shinobu. (2010). The Process of learning kanji by non-kanji background learners: a study of French uniersity Students. Japanese language education methods, vol.17 (no.1), hal. 16-17. Diunduh dari http://ci.nii.ac.jp/naid/ 110009497308 Kagan, Spencer. (1992): “Cooperative Learning”. San Juan Capistrano, Kagan Cooperative Learning. Kawano, Miyoko. (2012). Cooperative Learning and Motivation. Studies in Language and Culture, vol.20. hal. 44-56. Diunduh dari http://opac.library.twcu.ac.jp/meta-bin/mt-pdetail.cgi?cd=00005427
RIWAYAT PENULIS Timothy. February 2009 - ...
Bina Nusantara University Jakarta, Indonesia Bachelor (S1), Japanese GPA : 3.00
July 2004 - December 2008
SMA Regina Pacis Jakarta, Indonesia Senior High, Not applicable
January 2001 - June 2004
SMP Regina Pacis Jakarta, Indonesia Junior High, Not applicable
INFORMAL EDUCATION May 2010 - May 2010
Ikebana Jakarta, Indonesia Workshop Budaya ikebana
June 2010 - June 2010
Chanoyu Jakarta, Indonesia Workshop Budaya Chanoyu
June 2010 - June 2010
Bunpo, Kanji, dan Memasak Jakarta, Indonesia Lomba internal Mahasiswa