UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA
Irmi Setia Arum Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkakn pemahaman konsep bangun ruang sisi datar siswa dan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep bangun ruang siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta kelas VIIIB melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara kolaboratif dengan guru. Partisipan adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Yogyakarta, sebanyak 33 siswa. Tindakan dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik, tes tertulis, catatan lapangan dan dokumentasi. Data penelitian dianalisi dengan teknik deskriptif kuantitatif untuk menganalisis hasil tes dan hasil observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dapat meningkatkan kemampuan pemamahan konsep siswa kelas VIIIB SMP Negeri 13 Yogyakarta terhadap materi prisma dan limas. Adapun peningkatan rata-rata pemahaman konsep dari pra siklus, siklus I dan siklus II berturut-turut adalah 47,49%, 64,98%, dan 82,45%.Peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dilihat dari peningkatan rata-rata presentase setiap indikator pemahaman konsep matematika dari pra tindakan ke siklus II yaitu sebagai berikut ::a) menyatakan ulang sebuah konsep sebelum tindakan 62,12%, setelah tindakan 81,67%. b) mengklasifikasikan obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sebelum tindakan 60,61%, setelah tindakan 90,30%, c) memberi contoh dan bukan contoh sebelum tindakan 50,61%, setelah tindakan 97,58%, d) Menyajikan konsep ke dalam berbagai bentuk representasi matematis sebelum tindakan 50,00% setelah tindakan 80,30%, e) mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup sebelum tindakan 42,42% setelah tindakan 72,73%, f) Memilih, menggunakan prosedur atau operasi tertentu sebelum tindakan 33,33%, setelah tindakan 77,27%, g) mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah sebelum tindakan 33,33%, setelah tindakan 77,27%. Sedangkan keterlaksanaan pembelajaran berjalan 100%. Kata kunci : pendidikan matematika realistik, pemahaman konsep, materi prisma dan limas.
Sebagaimana
PENDAHULUAN Pendidikan
pada
dasarnya
Menteri
dalam
Peraturan
Pendidikan
Nasional
merupakan suatu proses yang dilalui
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
peserta
2006, yang menyatakan bahwa salah
didik
agar
memperoleh
pengalaman
belajar
dan
satu tujuan pendidikan matematika
mengembangkan
seluruh
potensi
pada pendidikan menengah adalah
yang dimiliki, tujuan dari pendidikan
agar peserta didik memahami konsep
menurut Undang-Undang nomor 20
matematika, menjelaskan keterkaitan
tahun
adalah
antar konsep dan mengaplikasikan
berfungsi
konsep atau algoritma, secara luwes,
mengembangkan kemampuan dan
akurat, efisien dan tepat dalam
membentuk watak serta peradaban
pemecalahan
bangsa
yang
pemahaman siswa dapat mengerti
rangka
mencerdaskan
bangsa,
mengembangkan
2003
pendidikan
pasal
3
nasional
bermartabat
dalam
kehidupan potensi
suatu
masalah.
konsep
dari
Dengan
materi
yang
diajarkan.
peserta didik agar menjadi manusia
Berdasarkan hasil nilai UN
yang beriman dan bertakwa kepada
matematika
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
Yogyakarta menempati peringkat 16
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
dari
madiri, dan menjadi warga negara
Yogyakarta. Hasil UN 2014/2015
yang
SMP
demokratis
jawab.
serta
Sehingga
tanggung
tujuan
dari
16
SMP
SMP
Negeri
dimungkinkan
Negeri
Negeri
13
13
se-kota
Yogyakarta kemampuan
pendidikan tidak hanya dipandang
pemahaman konsep masih rendah.
sebagai
intelektual
Hasil tes awal pemahaman konsep
siswa saja melainkan pendidikan
dengan jumlah siswa sebanyak 33
sesungguhnya
untuk
siswa tergolong masih rendah. Hal
mendewasakan siswa baik dari seggi
ini ditunjukkan dengan sebanyak 33
intelektual,
siswa yang mengikuti, siswa yang
pembentukan
bertujuan
moral
dan
sosial
(Sanjaya, 2010:178). Salah satu cara
mendapatkan nilai
untuk
tersebut
siswa. Siswa yang mendapatkan nilai
adalah melalui proses pembelajaran.
terdapat 28 siswa. Adapun
mencapai
tujuan
terdapat 5
hasil tes awal dilihat dari setiap
konsep
indikator pemahaman konsep yaitu:
menerapkan
a) menyatakan ulang sebuah konsep
Pendekatan Pendidikan Matematika
62,12%,
Realistik bagi siswa kelas VIII B
b)
objek-objek
mengklasifikasikan menurut
sifat-sifat
tertentu 60,61%, c) contoh dan bukan
non
contoh
50,61%,
representasi
50%,
ruang
setelah
pembelajaran
semester genap SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017
d)
menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
bangun
METODE PENELITIAN
e)
Jenis
penelitian
mengembangkan syarat perlu dan
penelitian
syarat
f)
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
prosedur
Tindakan Kelas adalah penelitian
tertentu 33,33%, g) mengaplikasikan
yang dilakukan di kelas dengan
konsep dalam berbagai representasi
tujuan
33,33%.
meningkatkan
cukup
menggunakan,
Untuk
42,42%, memilih
mengatasi
ini
adalah
dalam Penelitian
memperbaiki mutu
atau praktik
masalah
pembelajaran (Arikunto : 2007).
tersebut agar tidak berkelanjutan.
Penelitian tindakan ini dilakukan
Dalam penelitian kali
untuk
ini
akan
meningkatkan
kemampuan
mencoba suatu pendekatan yang
pemahaman konsep siswa. Penelitian
dapat digunakan sebagai alternatif
ini dilaksanakan mengikuti tahap-
untuk
tahap penelitian tindakan kelas yang
meningkatkan
pemahaman
konsep siswa dalam pembelajaran
dikemukakan
matematika.
Taggart
dimaksud Matematika
Pendekatan adalah
yang
Pendidikan
Realistik
(Realistic
Mathematic Education).
tindakannya
adalah
(planning),
tindakan
Mc
komponen perencanaan (acting),
(reflekting).
meningkatkan
Penelitian ini dilaksanakan di
pemahaman konsep bangun ruang
SMP negerei 13 Yogyakarta dengan
sisi
untuk
subyek penelitiannya adalah 33 siswa
mengetahui peningkatan pemahaman
kelas VIII B semester genap tahun
datar
untuk
dengan
dan
pengamatan (observasi) dan refleksi
Penelitian ini secara umum bertujuan
Kemmis
siswa
dan
ajaran 2016/2017 dan dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017. Data yang dikumpul dari penelitian ini adalah dari data : (1) Lembar Observasi
= rata-rata pencapaian siswa per indikator Presentase pencapaian seluruh siswa untuk setiap indikator pemahaman konsep, menggunakan rumus
Keterlaksanaan
Pembelajaran,
(2)
hasil
tes
kemampuan pemahaman konsep, (3) dokumentasi, (4) catatan lapangan. Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran
dianalisis
menggunakan
perhitungan
presentase, p
s 100% T
Keterangan: p = Presentase keterlaksanaan s = Jumlah jawaban “ya” (skor 1 untuk pilihan ya) T = Jumlah skor maksimal butir Kriteria presentase keterlaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut
Keterangan : = pencapaian seluruh siswa untuk tiap indikator dengan n adalah indikator ke-n Tabel 2 Kriteria Presentase Tes Pemahaman Konsep Matematika Rentang Presentase Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal (Suharsimi Arikunto, 2012:281) PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dari pra silkus,
siklus
menunjukkan Tabel 1 Kriteria Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran Rentang Presentase Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal (Suharsimi Arikunto, 2012: 281)
i
dan
siklus
bahwa
peningkatan
ii
terjadi
kemampuan
pemahaman konsep siswa terhadap limas dan prisma. Pada tindakan pra siklus kemampuan menyatakan ulang sebuah
konsep
Mengklasifikasikan
yaitu
62,12%.
objek-objek
menurut sifat-sifat tertentu yaitu Hasil tes dianalisis setiap indikator pemahaman konsep dengan menggunakan rumus
60,61%. Contoh dan bukan contoh yaitu 50,61%. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
Keterangan :
yaitu
50,00%.
Mengembangkan
prosedur
tertentu
yaitu
77,27%.
syarat perlu dan syarat cukup yaitu
Mengaplikasikan
42,42%.
Menggunakan,
memilih
berbagai representasi yaitu 77,27%.
prosedur
tertentu
33,33%.
Dari keseluruhan siklus yang telah
dalam
dilakukan dari hasil yang telah
Mengaplikasikan
yaitu konsep
berbagai representasi yaitu 33,33%. Pada siklus I kemampuan
konsep
didapat, maka hipotesis “ penerapan pendekatan pembelarajan pendidikan
menyatakan ulang sebuah konsep
matematika
realistik
yaitu 79,39%. Mengklasifikasikan
meningkatkan
setiap
objek-objek
kemampuan
menurut
sifat-sifat
dalam
dapat indikator
pemahaman
konsep
tertentu yaitu 72,73%. Contoh dan
terhadap bangun ruang sisi datar
bukan
pada siswa kelas VIII B SMP Negeri
contoh
yaitu
81,21%.
Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi yaitu
63,64%.
Mengembangkan syarat perlu dan syarat
cukup
Menggunakan, tertentu
yaitu
yaitu konsep
dan
49,39%.
sebelumnya,
dalam
Sedangkan pada siklus II
sebuah
menyatakan
konsep
Mengklasifikasikan
yaitu
Berdasarkan hasil penelitian
prosedur
berbagai representasi yaitu 49,39%.
kemampuan
SIMPULAN
59,09%.
memilih
Mengaplikasikan
13 Yogyakarta.
bahwa
pembahasan
bab
dapat
disimpulkan
pelaksanaan
pembelajaran
Pendidikan dapat
pada
Matematika
meningkatkan
Realistik
kemampuan
ulang
pemahamn konsep matematika siswa
81,67%.
kelas VIII B SMP Negeri 13
objek-objek
menurut sifat-sifat tertentu yaitu
Yogyakarta
materi bangun
ruang prisma dan limas.
90,30%. Contoh dan bukan contoh
Keterlaksanaan pembelajaran
yaitu 97,58%. Menyajikan konsep
melalui
dalam berbagai bentuk representasi
Matematika
yaitu
terlaksana,
80,30%. Mengembangkan
pada
Pendekatan
Pendidikan
Realistik dengan
sudah mencapai
syarat perlu dan syarat cukup yaitu
keterlaksanaan 100% pada siklus II.
72,73%.
Sedangkan
Menggunakan,
memilih
pada
siklus
I
keterlaksanaan
pembelajaran
setelah tindakan 80,30%.
mencapai 87,50%.
Terjadi peningkatan sebesar
Adapun peningkatan rata-rata pemahaman konsep dari pra siklus,
30,30% d) Mengembangkan
siklus I dan siklus II berturut-turut
perlu
adalah 47,49%, 64,98%, dan 82,45%.
sebelum tindakan 42,42%
Peningkatan
pemahaman
konsep
setelah tindakan 72,73%.
matematika
siswa
dari
Terjadi peningkatan sebesar
peningkatan
rata-rata
dilihat
presentase
dan
syarat
syarat
cukup
30,31%
setiap indikator pemahaman konsep
e) Memilih,
matematika dari pra tindakan ke
prosedur
siklus II yaitu sebagai berikut :
tertentu sebelum tindakan
Menyatakan ulang sebuah konsep
33,33%, setelah tindakan
sebelum tindakan 62,12%, setelah
77,27%.
tindakan
peningkatan sebesar 49,94%
81,67%.
Terjadi
peningkatan sebesar 19,55%
menggunakan atau
operasi
Terjadi
f) Mengaplikasikan
konsep
a) Mengklasifikasikan obyek-
atau algoritma pemecahan
obyek menurut sifat-sifat
masalah sebelum tindakan
tertentu sebelum tindakan
33,33%, setelah tindakan
60,61%, setelah tindakan
77,27%.
Terjadi
90,30%.
peningkatan
sebesar
Terjadi
peningkatan sebesar 29,69%
49,94%.
b) Memberi contoh dan bukan contoh
sebelum
tindakan
50,61%, setelah tindakan 97,58%.
SARAN Berdasarkan hasil penelitian
Terjadi
yang dilakukan di SMP Negeri 13
peningkatan sebesar 46,97%
Yogyakarta ada beberapa saran yang
c) Menyajikan dalam
konsep
berbagai
representasi
ke
bentuk
perlu diperhatikan, antara lain : 1. Kepada
matematis
diharapkan
sebelum tindakan 50,00%
Pendidikan
pihak
sekolah,
agar
Pendekatan Matematika
Realistik
dapat
pendekatan
menjadi
alternatif
yang
digunakan di SMP Negeri 13
2. Kepada siswa, diharapkan dalam pembelajaran
metode
diskusi
agar bekerja sama.
Yogyakarta dan dapat digunakan
3. Kepada peneliti lain, diharapkan
secara bergantian dengan model
dapat melakukan penelitian lebih
pembelajaran yang lain. Karena
lanjut menggunakan Pendekatan
Pendekatan
Pendidikan
Pendidikan
Matematika
Realistik
meningkatkan konsep
dapat
pemahaman
matematika
siswa,
Realistik
Matematika dengan
mencakup
aspek selain pemahaman konsep dan mengaplikasikannya pada
khususnya bangun prisma dan
materi
limas.
berbeda
pembelajaran
yang
Yogyakarta:PPPG
DAFTAR PUSTAKA
Matematika. Ariyadi
Wijaya.(2012).
Pembelajaran
Matematika
Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu Agus, Nuniek Avian.(2007). Mudah Belajar
Matematika
Jakarta:
2.
Departemen
Pendidikan Nasional. Hamzah
B.
Uno,
Nurhaini, D.dan Wahyuni, T. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Oemar Hamalik.(2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Ratumanan,
dkk.(2011).
T.G.
2006.
Inovasi
Pembelajaran:
Teknologi Komunikasi dan
Mengembangkan Kompetensi
Informasi
Peserta
Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara. Markaban.(2006).
Optimal. Model
Didik
Secara
Yogyakarta:
Ombak.
Pembelajaran
Matematika
Suharsimi
Arikunto.(2006).
dengan
Pendekatan
Penelitian Tindakan Kelas.
Penemuan
Terbimbing.
Jakarta: Bumi Aksara
Sutarto
Hadi.(2006). Matematika
Pendidikan
Realistik
dan
Implementasinya. Banjarmasin: Penerbit Tulip. Wina
Sanjaya.(2010).Strategi Pembelajaran Pada
Berorientasi
Standar
Pendidikan.
Proses
Jakarta:
PT
Kencana. Winkel.(2004).Psikologi Pengajaran. Abadi.
Yogyakarta:
Media