Vol.VII No. 3A Jan 2016
ISSN 1693-7945
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA (PTK pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMAN 6 Cirebon) Oleh: Eli Hayati Endang Guru SMA N 6 Cirebon ABSTRAK Dari hasil pengamatan awal penulis di Kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon diperoleh beberapa indikator yang menunjukan bahwa keterampilan siswa dalam menulis narasi perlu dimaksimalkan, karena terdapat beberapa siswa tidak dapat menggunakan Bahasa Indonesia dalam menulis deskripsi yang baik dan dalam tulisan cenderung tulisan siswa tidak sistematis. Salah satu metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa adalah dengan menerapkan metode kerja kelompok dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian dilaksanakan berdasarkan rumusan masalah yaitu: Apakah pelaksanaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa pada pembejaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Kota Cirebon dengan waktu penelitian yang penulis lakukan dimulai sejak bulan September 2014 sampai dengan November 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi kualitatif dalam bentuk Action Research yaitu metode yang digunakan untuk memaparkan, menggambarkan, dan menjelaskan mengenai gejala-gejala penelitian dan diupayakan untuk menarik kesimpulan. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan (1) Penerapan kerja kelompok pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa. Dimana hal ini dapat ditunjukan dari peningkatan kemampuan dan perolehan nilai pada pembelajaran Bahasa Indonesia dari siklus I hingga siklus III; (2) Kemampuan menulis narasi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kota Cirebon meningkat dari fokus perbaikan 1 ke fokus perbaikan 2 yang nilai kurang dari 70% untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kompetensi dasar menulis narasi hanya 1 siswa dari 38 siswa dan dalam latihan mendeskripsikan obyek secara langsung hanya 6 orang siswa dan dari fokus perbaikan 2 ke fokus perbaikan 3 yang nilai mampu kurang dari 70%. (3) Bimbingan dan pemberian contoh mendorong siswa lebih aktif dalam belajar. Kata Kunci: Keterampilan Menulis Narasi, Metode Kerja Kelompok PENDAHULUAN Menulis bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kadang orang bisa berbicara, tetapi tidak bisa menulis kembali apa yang dibicarakan. Sebaliknya, ada juga orang yang pandai menulis, tetapi tidak bisa membicarakan tulisannya. Namun, ada juga orang yang pandai berbicara dan menulis. Khusus tentang kemampuan menulis ini, hambatan yang dialami adalah penuangan ide berupa penulisan kata pertama untuk mengawali tulisan. Kadang kala dalam menulis selalu muncul pertanyaan: apa yang akan ditulis, bagaimana menuliskannya, dan pantaskah disebut sebuah tulisan meskipun sebenarnya ide itu bisa didapatkan dari mana saja, misalnya dari pengalaman diri sendiri; dari cerita orang lain; peristiwa alam; ataupun dari khayalan kita, menulis tetap dianggap tidak mudah. Kesulitan dalam menuangkan ide ternyata juga sering dialami oleh siswa sekolah dasar. Padahal, berdasarkan aspek keterampilan berbahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi berbahasa yang harus dimiliki oleh setiap siswa selain keterampilan membaca, mendengarkan, dan berbicara. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa adalah 31
ISSN 1693-7945
Vol.VII No. 3A Jan 2016
mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan, membuat alur cerita yang runtut, dan menggunakan bahasa yang mudah dibaca (Rusilah, 2006:3). Berkaitan dengan pengajaran sastra berupa menciptakan karya sastra, masih ada kendala pada saat melaksanakan pengajaran mengarang. Proses belajar mengajar yang selama ini masih banyak dujumpai menggunakan pendekatan tradisional merupakan salah satu faktor penghambat kreativitas menulis. Guru sebagai penentu proses pembelajaran sedangkan siswa secara pasif hanya menerima rumus atau kaidah. Pada umumnya pendekatan tradisional tidak membangkitkan kreativitas siswa sehingga siswa mengalami kesulitan pada saat mengarang. Permasalahan tentang kreativitas menulis ini sebenarnya bisa dilatih dan dijadikan sebuah keterampilan dengan cara membiasakan diri berlatih menulis. Untuk itu, perlu ditemukan metode menulis yang tepat dan praktik menulis berdasarkan metode tersebut. Dari hasil pengamatan awal penulis di Kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon diperoleh beberapa indikator yang menunjukan bahwa keterampilan siswa dalam menulis narasi perlu dimaksimalkan, karena terdapat beberapa siswa tidak dapat menggunakan Bahasa Indonesia dalam menulis deskripsi yang baik dan dalam tulisan cenderung tulisan siswa tidak sistematis. Salah satu metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa adalah dengan menerapkan metode kerja kelompok dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan melaksanakan kegiatan belajar kelompok. Belajar kelompok, anak didik dibagi kedalam beberapa kelompok. Jumlah kelompok dalam kelas dan jumlah anak didik dalam kelompok disesuaikan dengan kebutuhan. Dari penggunaan metode belajar kelompok dapat memberikan peranan terhadap peningkatan hasil belajar siswa baik dari segi afektif, kognitif, dan psikomotorik dimana salah satunya adalah peningkatan keterampilan menulis narasi siswa. Bertitik tolak dari permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan kajian mengenai peningkatan keterampilan menulis narasi melalui latihan mendeskripsikan obyek secara langsung pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah pelaksanaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa pada pembejaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon?”. METODE PENELITIAN Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan diskusi. a. Obervasi: dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang metode kerja kelompok yang digunakan dalam pembelajaran kelompok. b. Wawancara: untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan mengajar guru dalam menerapkan metode kerja kelompok dan peningkatan keterampilan menulis narasi siswa. c. Dokumen: yang terdiri dari foto-foto kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru dan proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. d. Catatan lapangan yaitu temuan yang diperoleh di lokasi penelitian, terutama di luar rencana yang diprogramkan. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian lakukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) yaitu siklus I, II, III yang masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Prosedur pelaksanaan perbaikan tindakan secara
32
ISSN 1693-7945
Vol.VII No. 3A Jan 2016
bertahap, sistematis dan berkesinambungan, sehingga seluruh kegiatan menjadi satu kesatuan yang saling mendukung dalam kegiatan pengajaran yang diberikan guru. Sikus I Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planing) a. Penulis melakukan analisis kondisi sekolah untuk mengetahui masalah penelitian. b. Membuat rencana wawancara c. Membuat lembar pedoman wawancara d. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. e. Menyusun alat pengumpulan data. 2. Pelaksanaan (Acting) a. Mengamati proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia b. Menyajikan materi pelajaran c. Diberikan materi penelitian d. Wawancara e. Melakukan pengamatan atau observasi 3. Pengamatan (observation) a. Situasi kegiatan belajar mengajar b. Keaktifan siswa dalam menulis narasi 4. Refleksi (Reflecting) Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut : a. Sebagian siswa memiliki keterampilan menulis narasi yang baik. b. Metode kerja kelompok pada pembelajaran Bahasa Indonesia telah dilaksanakan dengan efektif Silkus II Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1. Perencanaan (Planning) Penulis membuat rencana penelitian berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. 2. Pelaksanaan (Acting) Penulis melaksanakan wawancara berdasarkan rencana hasil refleksi pada siklus pertama. 3. Pengamatan (Observation) Penulis dan guru senior melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran. 4. Refleksi (Reflecting) Penulis melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana (replanting) untuk siklus ketiga. Siklus III Siklus ketiga merupakan putaran keiga dari PTK dengan tahapan yang sama seperti pada silkus pertama dan kedua. 1. Perencanaan (Planning) Penulis membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua. 2. Pelaksanaan (Acting) Penulis melaksanakan pengamatan keterampilan menulis narasi siswa berdasarkan rencana hasil refleksi pada siklus kedua. 3. Pengamatan (Observation) Penulis melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran. 4. Refleksi (Reflecting) Penulis melakukan refleksi terhadap pelaksanaan metode kerja kelompok pada 33
Vol.VII No. 3A Jan 2016
ISSN 1693-7945
pembelajaran Bahasa Indonesia dan tentang peningkatan keterampilan menulis narasi \ siswa. Analisis Data Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskripsi untuk melihat kecenderungan siswa dalam menulis narasi dan kecenderungan guru menerapkan metode kerja kelompok pada pembelajaran Bahasa Indonesia. 1. Keterampilan menulis narasi dengan menganalisis keterampilan siswa dalam menulis narasi. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. 2. Metode kerja kelompok dengan menganalisis tingkat keefektifan pelaksanaan metode kerja kelompok dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. Desain Penelitian Analisis Kebutuhan
1. Wawancara dengan guru 2. Wawancara dengan siswa 3. Observasi proses pembelajaran
Siklus I
1. Perencanaan membuat instrument penelitian 2. Pelaksanaan proses pembelajaran 3. Evaluasi proses pembelajaran dan hasil pembelajaran pada siklus I
Refleksi Siklus I
Siklus II
1. Perencanaan: membuat instrument penelitian (perbaikan dan penyempurnaan dari kekurangan yang terdapat pada siklus I) 2. Pelaksanaan proses pembelajaran 3. Evaluasi proses pembelajaran dan hasil pembelajaran pada siklus II
Tahap akhir : membuat laporan akhir PTK
34
Vol.VII No. 3A Jan 2016
ISSN 1693-7945
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dan Pengolahan Data Tabel dibawah ini merupakan hasil penyajian dari keterampilan menulis narasi siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon melalui metode kerja kelompok yang dilakukan penulisan sebanyak 3 siklus dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tabel 1 : Pengamatan Kemampuan Siswa Kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Dalam Menulis Narasi Aspek yang diamati Siklus I
Nama Baik
AAN. H ADITIYA. M AGUNG. MR ANGGUN PW AN’NISA NP ARUFI RH AYANG SI DEVI. M DEVI. E DHIAN. K DIEN. E ELSYA BUDI EMA. R ERMA. P FERA. P GITA. RYP GUSTIYAN. P INDAH. PM KANNISA. MN LUTFI. AS M. IRFAN MIFTAHUL. R MOH ARIEF MUH TAUFIK. M M. AZKA M NOVITA CR AGI AH POPI K PUTRI. S R ABI YOGA RIRIN KP RISA AN ROFI. A RYOTA. P SITI JAMILAH THASA APRILIA TUTI ALAWIYAH UTAMI Jumlah
Cukup
Siklus II Kurang
√
Baik
Cukup
Siklus III Kurang
√
Baik
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√ √
√
√ √
√ √
√
√
√ √
√ √ √ √
√ √
√
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √
√
√ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√
√ √
√
√ √
√
√ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
√ √
√ √
√ √ √
√
√ √ √ 13
√ √ √
6
√ 19
Kurang
√
√ √
√
Cukup
13
√ √ √
10
√ 15
13
√ 22
3
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa rata-rata kemampuan siswa dalam menulis narasi pada siklus pertama masih kurang dimana ditunjukan dari 19 siswa yang kurang mampu menulis deskripsi, pada siklus kedua sebagian siswa sudah menunjukan peningkatan dalam menulis narasi, dan pada siklus ketiga hanya terdapat 3 siswa yang masih kurang mampu menulis narasi.
35
Vol.VII No. 3A Jan 2016
ISSN 1693-7945
Tabel 2 : Pengamatan Kemampuan Siswa Kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Dalam Metode Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek yang diamati Siklus I
Nama Baik AAN. H ADITIYA. M AGUNG. MR ANGGUN PW AN’NISA NP ARUFI RH AYANG SI DEVI. M DEVI. E DHIAN. K DIEN. E ELSYA BUDI EMA. R ERMA. P FERA. P GITA. RYP GUSTIYAN. P INDAH. PM KANNISA. MN LUTFI. AS M. IRFAN MIFTAHUL. R MOH ARIEF MUH TAUFIK. M. AZKA M NOVITA CR AGI AH POPI K PUTRI. S R ABI YOGA RIRIN KP RISA AN ROFI. A RYOTA. P SITI JAMILAH THASA APRILI TUTI ALAWI UTAMI Jumlah
Cukup
Siklus II Kurang
Baik
√ √
√
√ √
√
√
√
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √
√
√ √
√ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√
√ √ √
√
√ √ √
√
√
√ √
√
√ √
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √
9
13
Kurang
√
√
√
Cukup
√ √
√
√ 16
Baik
√ √ √ √ √
√ √
13
Kurang
√ √ √ √ √
√ √ √ √
Cukup
Siklus III
√ √ √
√ 18
7
13
√ 22
3
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus pertama menunjukan bahwa terdapat sebanyak 9 orang siswa yang tidak aktif dalam kerja kelompok, dan pada siklus kedua terdapat 7 orang yang tidak aktif dalam kerja kelompok. Setelah penulis melakukan pengamatan pada siklus ketiga ternyata mengalami peningkatan keaktifan siswa dalam kerja kelompok yaitu tinggal 3 orang siswa yang tidak aktif dalam kerja kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari siklus I hingga III terdapat perubahan mengenai keaktifan siswa dalam kerja kelompok hal ini sangat mendukung dalam peningkatan keterampilan menulis narasi siswa. Tabel 3. Hasil Evaluasi Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semeter : XI IPS1 / 1 Kompetensi Dasar : Kemampuan Menulis Narasi 36
Vol.VII No. 3A Jan 2016
ISSN 1693-7945
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama AAN. H ADITIYA. M AGUNG. MR ANGGUN PW AN’NISA NP ARUFI RH AYANG SI DEVI. M DEVI. E DHIAN. K DIEN. E ELSYA BUDI EMA. R ERMA. P FERA. P GITA. RYP GUSTIYAN. P INDAH. PM KANNISA. MN LUTFI. AS M. IRFAN MIFTAHUL. R MOH ARIEF MUH TAUFIK. M M. AZKA M NOVITA CR AGI AH POPI K PUTRI. S R ABI YOGA RIRIN KP RISA AN ROFI. A RYOTA. P SITI JAMILAH THASA APRILIA TUTI ALAWIYAH UTAMI Rata-rata Kelas
I 70 60 60 60 60 70 60 100 60 80 60 70 80 80 80 60 60 60 60 60 60 60 60 60 70 60 60 60 60 60 70 60 90 90 60 60 70 60 66
Siklus II 70 60 70 70 70 70 60 100 70 80 70 80 80 80 80 70 70 60 60 60 60 60 60 60 70 60 60 60 60 60 70 60 90 90 60 60 70 60 68
Nilai rata-rata II 70 70 70 80 70 80 80 100 80 90 70 80 90 90 90 70 70 70 70 70 70 70 70 70 80 70 70 70 70 70 70 70 100 100 70 70 80 60 76
70 63 67 70 67 73 67 100 70 83 67 77 83 83 83 67 67 63 63 63 63 63 63 63 73 63 63 63 63 63 70 63 93 93 63 63 73 60 70,3
Setelah diadakan perbaikan pembelajaran dapat diketahui bahwa pada siklus I rata- rata kelas sebesar 66 terdapat 25 orang siswa yang nilai rata-ratanya di bawah 70. Pada siklus II ratarata kelas sebesar 68 dan terdapat 18 siswa nilai rata-ratanya dibawah 70. Pada siklus III ratarata kelas diatas 76 dan masih terdapat 1 siswa yang nilai rata-ratanya di bawah 70. Hasil Pengolahan Data Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Xi Ips1 Sma Negeri 6 Kota Cirebon Semester 1 37
Vol.VII No. 3A Jan 2016
ISSN 1693-7945
78 76 74 72 70 68 66 64 62 60 Siklus I
Siklus II
Siklus III
Rata-Rata Siklus I,II,III
Dari grafik dapat dikatakan bahwa pada siklus I menghasilkan rata-rata sebesar 66, siklus II sebesar 68 dan pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 76. Dari ketiga siklus tersebut menghasilkan rata-rata sebesar 70,3 Hal ini menunjukan bahwa dari ketiga siklus yang penulis lakukan mengalami peningkatan keterampilan menulis narasi. Tabel 4. Hasil Evaluasi Keaktifan Siswa Dalam Dalam Kerja Kelompok No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama AAN. H ADITIYA. M AGUNG. MR ANGGUN PW AN’NISA NP ARUFI RH AYANG SI DEVI. M DEVI. E DHIAN. K DIEN. E ELSYA BUDI EMA. R ERMA. P FERA. P GITA. RYP GUSTIYAN. P INDAH. PM
I 60 50 60 60 60 70 60 90 60 80 40 70 80 80 80 50 40 70
Siklus II 60 60 60 60 60 70 60 90 60 80 40 70 80 80 80 60 40 70
Nilai rata-rata II 80 70 80 80 70 80 70 90 70 80 60 70 90 90 80 70 70 70
67 60 67 67 63 73 63 90 63 80 47 70 83 83 80 60 50 70
38
Vol.VII No. 3A Jan 2016
ISSN 1693-7945 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
KANNISA. MN LUTFI. AS M. IRFAN MIFTAHUL. R MOH ARIEF MUH TAUFIK. M M. AZKA M NOVITA CR AGI AH POPI K PUTRI. S R ABI YOGA RIRIN KP RISA AN ROFI. A RYOTA. P SITI JAMILAH THASA APRILIA TUTI ALAWIYAH UTAMI Rata-rata Kelas
60 60 60 60 60 40 80 70 60 50 60 40 60 60 80 80 40 40 70 60 62
60 60 60 60 60 40 80 70 60 50 60 40 60 60 80 80 40 40 70 60 62
70 80 70 70 60 60 80 80 80 70 80 70 60 70 80 80 70 60 70 60 73
63 67 63 63 60 47 80 73 67 57 67 50 60 63 80 80 50 47 70 60 65,9
Setelah diadakan perbaikan pembelajaran dapat diketahui bahwa pada siklus I rata-rata keaktifan siswa dalam kerja kelompok pada pembelajaran Bahasa Indonesia sebesar 62 dan terdapat 9 orang siswa yang nilai rata-ratanya dibawah 60. hal ini menunjukan siswa masih kurang aktif dalam kerja kelompok. Pada siklus II rata-rata keaktifan siswa dalam kerja kelompok sebesar 62 dan terdapat 7 siswa nilai rata-ratanya di bawah 60.Pada siklus III rata-rata keaktifan siswa dalam kerja kelompok di atas 70 dan masih terdapat 6 siswa yang keaktifannya perlu ditingkatkan dalam kerja kelompok dimana nilai rata-ratanya masih dibawah 70. Hasil Pengolahan Data Kemampuan Siswa Dalam Mendeskripsikan Obyek Secara Langsung Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Xi Ips1 Sma Negeri 6 Kota Cirebon 74 72 70 68 66
1st Qtr
64 62 60 58 56 SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
RATA-RATA SIKLUS I,II,III
Dari grafik di atas dapat dikatakan bahwa pada siklus I menghasilkan rata-rata sebesar 62, siklus II sebesar 62 dan pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 73. Dari ketiga siklus tersebut menghasilkan rata-rata sebesar 65,9. Hal ini menunjukan bahwa dari ketiga siklus yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa keaktifan siswa dalam kerja kelompok pada 39
Vol.VII No. 3A Jan 2016
ISSN 1693-7945
pembelajaran bahasa Indonesia mengalami peningkatan sehingga dapat mendukung dalam peningkatan menulis narasi siswa. Tabel 5. Nilai rata-rata Keterampilan Menulis Narasi Siswa pada Siklus I No
Nilai
Jumlah Siswa
Jumlah Nilai
1. 2. 3. 4. 5.
6 7 8 9 10
25 6 4 2 -
150 42
Kurang
Prosentase Sedang
Baik
65,78 % 15,78%
32
10,53% 5,26%
Keterangan Nilai Rata-rata Kelas = 242 = 6,37 38
18 Jumlah
38
242
65,78%
15,78%
15,79%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak-banyak 65,78% kemampuan menulis narasi siswa masih kurang, 15,78% sedang, dan 15,79% baik. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus I rata-rata siswa memiliki kemampuan menulis narasi yang masih kurang. Tabel 6. Nilai rata-rata Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa pada siklus II No
Nilai
Jumlah Siswa
Jumlah Nilai
1. 2. 3. 4. 5.
6 7 8 9 10
18 12 5 2 1
108 84
Prosentase Kurang
Sedang
Baik
47,37 % 31,58% 13,16% 5,26% 2,63%
40 18
Keterangan Nilai Rata-rata Kelas = 260 = 6,84 38
10
Jumlah
38
260
47,37%
31,58%
21,05%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak 47,37% kemampuan menulis narasi siswa masih kurang, 31,58% sedang dan 21,05% baik. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus II rata-rata siswa telah mengalami pemingkatan dalam menulis narasi. Tabel 7. Nilai Rata-rata Keterampilan Menulis Narasi Siswa Pada Siklus III No
Nilai
Jumlah Siswa
Jumlah Nilai
1. 2. 3. 4. 5.
6 7 8 9 10
1 23 7 4 3
6 161
Prosentase Kurang
Sedang
Baik
2,63% 60,53% 18,42% 10,53% 7,89%
56
Keterangan Nilai Rata-rata Kelas = 289 = 7,60 38
36 30
Jumlah
38
289
2,63%
60,53%
36,84%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak 2,63% kemampuan menulis narasi siswa masih kurang, 60,53% sedang, dan 36,84% baik. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus III rata-rata siswa telah mengalami peningkatan dalam menulis narasi.
40
Vol.VII No. 3A Jan 2016
ISSN 1693-7945
Grafik Presentase Keterampilan Menulis Narasi Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 70,00%
60,00% 50,00% 40,00%
kurang sedang baik
30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Siklus I
Siklus II Siklus III
Pembahasan Dari kegiatan penelitian yang penulis lakukan maka diketahui metode kerja kelompok pada pembelajaran bahasa Indonesia sebagai salah satu strategi belajar mengajar, dimana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan pelajaran yang telah ditentukan pula oleh guru. Dari hasil perbaikan pembelajaran ternyata diketahui bahwa siswa meningkat kemampuannya dalam menulis narasi. Anak masih kurang perhatian, masih kurang termotivasi, dan kurangnya pemberian latihan terhadap anak. Berdasarkan ini temuan tersebut dan hasil diskusi dengan rekan sejawat, penulis melakukan perbaikan sebanyak 3 siklus. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah: 1. Guru telah melalukan upaya peningkatan terhadap siswa dalam menulis narasi 2. Melakukan kegiatan melalui pemberian contoh-contoh agar siswa lebih paham mengenai keterampilan menulis narasi. 3. Memberikan latihan-latihan sesuai dengan waktu yang tersedia. Dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran selama 3 siklus hasil evaluasi yang diperoleh siswa mengalami peningkatan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil refleksi siklus perbaikan ke 1, 2 dan 3 ternyata menunjukan adanya peningkatan keterampilan menulis narasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dari hasil refleksi mata pelajaran Bahasa Indonesia diketahui pada siklus 1 masih ada siswa yang belum memiliki keterampilan menulis narasi. Pada siklus 2 setelah diberikan latihan-latihan soal dan pemberian tugas di rumah, ternyata siswa yang tadinya masih kurang mampu menulis narasi sudah menunjukan kemajuan bahkan sudah dapat menulis narasi dengan baik. Pada siklus 3 sebagian besar siswa telah memiliki kemampuan menulis narasi. Dalam kegiatan kelompok disiplin dan kerja sama siswa sudah tampak baik..
41
ISSN 1693-7945
Vol.VII No. 3A Jan 2016
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menurut pendapat penulis permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran terjadi karena atau disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : Menganggap pekerjaan mengajar sebagai suatu kegiatan rutinitas, sehingga tidak melakukan persiapan yang optimal ketika akan memulai proses belajar mengajar dan kurangnya fasilitas media atau alat bantu belajar. Seorang guru senantiasa dihadapkan dengan siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda, untuk itulah kita perlu memahami motivasi dalam diri siswa dan berusaha untuk mengelolanya dengan baik untuk membantu mereka berhasil mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar cenderung berkolerasi dengan hasil belajar. Artinya, semakin kuat/tinggi tingkat motivasi belajar yang menarik, menantang siswa berpikir dan berperan aktif akan mempengaruhi siswa secara aktif. Guru juga harus mampu menyampaikan informasi dengan tepat sehingga informasi tersebut dapat dipahami oleh siswa. Gaya penyajian yang digunakan guru dalam membahas materi pelajaran berpengaruh terhadap perhatian siswa dengan itu materi pelajaran hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran meningkat juga berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi gagasan dengan bahasa melalui model pembelajaran Bahasa Indonesia yang dapat berupa kalimat. KESIMPULAN Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Penerapan kerja kelompok pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa. Dimana hal ini dapat ditunjukan dari peningkatan kemampuan dan perolehan nilai pada pembelajaran Bahasa Indonesia dari siklus I hingga siklus III. 2) Kemampuan menulis narasi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kota Cirebon meningkat dari fokus perbaikan 1 ke fokus perbaikan 2 yang nilai kurang dari 70% untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kompetensi dasar menulis narasi hanya 1 siswa dari 38 siswa dan dalam latihan mendeskripsikan obyek secara langsung hanya 6 orang siswa dan dari fokus perbaikan 2 ke fokus perbaikan 3 yang nilai mampu kurang dari 70%. 3) Bimbingan dan pemberian contoh mendorong siswa lebih aktif dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta. Darmiyati Zuchdi. 1997. “Pembelajaran Menulis dengan Pendekatan Proses”, Karya Ilmiah disajikan dan dibahas pada Senat Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Yogyakarta tanggal 15 November 1996 (tidak dipublikasikan). Yogyakarta: IKIP. Dedi Supriadi. 1997. Isu dan Agenda Pendidikan Tinggi di Indonesia, Jakarta: PT. Rosda Jayaputra. Douglas Brown.. 1994. Komposisi (diterjemahkan Keraf Groys). Flores : Nusa Indah, 1994. Jay M. Reid. 1998. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi Aksara. Jeri, Susan, Heidy. 1996. Jenis-jenis Tulisan . Jakarta: Bumi Aksara. 42
ISSN 1693-7945
Vol.VII No. 3A Jan 2016
Mc.Crimmon, James M. 1967. Writing With a Purpose. Boston: Houghton Mifflin Company. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Nunan, David. 1991. Language Teaching Methodology, New York: Prentice Hall Rusilah. 2003. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sokolik. 2003. Keterampilan Dalam Menulis, Jakarta: Gramedia. Sukardi, Dewa Ketut. 2001. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Tompkins, Gail E. 2001. Teaching Writing Balancing Process and Product. New York: Macmillan Publishing Company.
43