Karya Ilmiah Program Parenting Mampu Meningkatkan Kemampuan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Di TK Al-Islam Tarbiyatul Athfal
Disusun oleh :
Rifka Mu‟minatin TK Al-Islam Tarbiyatul Athfal
Dinas Pendidikan Kabupaten Subang 2015
ABSTRAK Kekerasan pada anak marak terjadi, hampir semua media masa memberitakan tentang kekerasan, penculikan, penganiayaan, penelantaran, pelecehan bahkan pembunuhan. Hal ini banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Anak Usia Dini pada masa Golden Age ini harus mendapat perhatian yang lebih sebagai generasi yang akan datang dengan penerapan pola asuh yang tepat. Masa emas ini merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral. Dalam kurikulum 2013 dengan saintifiknya menuntut agar kemampuan anak seimbang antara sikap spiritual, sikap social ,pengetahuan dan keterampilan. Kecerdasan anak tidak hanya akademisnya saja, tetapi intra personal dan interpersonalpun harus berkembang baik. Permasalahan yang sering terjadi, tidak tertangani sejak dini. Hal ini yang mendasari program parenting dilakukan, sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. Parenting yang dilakukan di TK Al-Islam Tarbiyatul Athfal Cisalak sangat beragam. Ada 6 jenis parenting yang dilakukan di TK Al-Islam Tarbiyatul Athfal yaitu : 1. Penguatan materi Pola Asuh yang dilakukan setiap bulan, 2. Konsultasi Day, 3. Family Day, 4. Keterlibatan orang tua dalam membuat APE, 5. Bazar hasil karya, 6. Bantuan materi ataupun moril untuk sarana belajar. Program parenting yang dilakukan dapat meningkatkan , a). Pengetahuan orang tua tentang cara mendidik anak, b). Penanganan anak yang bermasalah lebih cepat, c). Kedekatan dan kebersamaan semakin terjalin erat, d). Mutu pembelajaran semakin meningkat, e). Partisipasi dalam hal materi atau moril meningkat. Program parenting di TK Al-Islam Tarbiyatul Athfal dapat meningkatkan kualitas kebersamaan bersama anak. Kata kunci Parenting, perkembangan AUD, kerjasama
Daftar Isi Lembar Pengesahan……………………………………………………………… Abstrak…………………………………………………………………………… Daftar Isi………………………………………………………………..…….….i Kata Pengantar……………………………………………………………….… ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………..…….1 B. Rumusan Masalah…………………………………………..………2 C. Tujuan………………………………………………………..……..2 D. Strategi Pemecahan Masalah………………………….……………2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pola Asuh…………………………………………………………….4 BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL A..Pembahasan………………………………………………………….6 B. .Hasil Pengamatan……………………………………….…………..9 BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan………………………………………….……….…….13 B. Rekomendasi……………………………………..………….…….13 Daftar Pustaka Lampiran
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, atas karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan lancar. Peneliti menyadari bahwa karya ilmiah ini dapat diselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini.Kepada semua yang telah membantu, semoga amal kebaikannya mendapat balasan yang setimpal dari ALLAH SWT. Peneliti menyadari bahwa karena keterbatasan serta kemampuan peneliti, maka penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih adanya kekurangankekurangan, untuk itu segala kritik dan saran yang ditujukan kepada peneliti akan diterima dengan tangan terbuka. Akhirnya peneliti mengharapkan semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan menjadikan sumbangsih dalam kancah peningkatan mutu pendidikan.
Subang, 2 Nopember 2015
Peneliti
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kekerasan pada anak marak terjadi ,hampir semua media masa memberitakan tentang kekerasan, penculikan, penganiayaan, penelantaran, pelecehan bahkan pembunuhan.Anak Usia Dini pada masa golden Age ini harus mendapat perhatian yang lebih sebagai generasi yang akan datang, dengan menerapkan pola asuh yang tepat. Golden Age atau fase emas merupakan fase terpenting bagi perkembangan anak. Dimana pada masa ini terjadi kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral. Kemampuan perkembangan setiap anak sangatlah beragam, hal ini yang mendasari para orang tua untuk menuntut pendidikan “Calistung” seperti di SD. Dimana anggapan orang tua bahwa anak yang pintar adalah anak yang hebat dari segi akademisnya saja atau lebih tepatnya kognitifnya saja. Kecerdasan intra personal dan interpersonalnya mereka abaikan. Dalam kurikulum 2013 dengan saintifiknya menuntut agar kemampuan anak seimbang antara sikap spiritual,sikap social ,pengetahuan dan keterampilan. Keragaman kemampuan anak ini di latar belakangi oleh latar belakang pendidikan dan ekonomi orang tua yang menentukan pola asuh pada anak. Pola asuh yang sangat beragam menjadi tantangan bagi para pendidik dan pengelola. Untuk menyamakan persepsi dan cara pola asuh, maka dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Perkembangan berbagai kemampuan anak didukung oleh program parenting yang dilakukan di TK Al-Islam Tarbiyatul Athfal dengan berbagai jenis kegiatan
1
A. Rumusan masalah Rumusan masalah di tuangkan dalam pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana peran orang tua dalam program parenting? 2.
Bagaimana program parenting mampu meningkatkan perkembangan anak?
B. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah: 1. Meningkatkan peran orang tua dalam program parenting; 2. Meningkatkan kemampuan perkembangan anak dari berbagai aspek melalui parenting. C. Strategi pemecahan masalah Ditinjau dari permasalahan yang ada di TK Al-Islam Tarbiyatul Athfal yang terletak di sebuah Desa Cisalak di bawah kaki gunung Canggah, maka saya mengambil strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut. 1. Melaksanakan Penguatan Materi Penguatan berbagai materi parenting yang dilakukan setiap bulan . 2. Konsultasi Day Hari konsultasi ditentukan tanggalnya untuk setiap kelompok ,dengan tujuan pelayanan bisa lebih maksimal. 3. Family Day Family day ini untuk mendekatkan jalinan kasih antara anak dengan orang tua ataupun antar orang tua sehingga tercipta suasana kekeluargaan. Family day dilaksanakan di luar sekolah ataupun di lingkungan sekolah,dengan berbagai kegiatan seperti : a. Permainan yang melibatkan kerjasama anak dan orang tua; b. Permainan antar anak; c. Permainan antara orang tua murid.
2
4. Keterlibatan orang tua dalam membuat APE Proses pembuatan APE melibatkan orang tua murid dengan tujuan bahwa alat pembelajaran itu tidak harus mahal bahkan para orang tua bisa mengembangkannya di rumah. 5. Bazar hasil karya anak. Karya seni anak di bingkai oleh para guru dan dilakukan bazar atau lelang yang harus di beli oleh para orang tua, hasil lelang karya anak digunakan untuk membeli sebagian prasarana. Anakpun akan merasa bangga dengan hasil karyanya. 6. Bantuan materi ataupun moril untuk sarana belajar. Bantuan materi dari hasil bazar dan bantuan moril berupa keikutsertaan dalam program parenting.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
Pola Asuh Ada 5 macam pola asuh yang ada di masyarakat kita,diantaranya : 1. Pola Asuh Otoriter Otoriter ini merupakan pola asuh orang tua paling bahaya. Dimana semua keiinginan orang tua harus dituruti oleh anak tanpa pengecualian. Disini anak tidak bisa memberikan pendapat dan hanya harus mengikuti kemauan orang tua. Biasanya kemauan dari orang tua tersebut tanpa diberikan alasan. Akibatnya bisa membuat anak “Depresi“. Apabila anak tersebut berhasil mengikuti pola asuh yang seperti ini maka anak akan bersifat seperti orang tuanya. Contoh pola asuh diktator (otoriter) yang paling banyak terjadi, misalnya orang tua memaksa anak untuk mengikuti musik, padahal anak menyukai bermain bola.Orang tua tidak memberikan alasan ,”Kamu harus les musik “ 2. Pola Asuh Demokratis Demokratis ini merupakan pola asuh yang paling baik. Dimana orang tua bersikap friendly dan anak bebas mengemukakan pendapatnya. Disini orang tua lebih mau mendengar keluhan dari anaknya, mau memberikan masukan. Ketika anaknya diberi hukuman, orang tua menjelaskan kenapa dia harus dihukum. Pola asuh ini tidak banyak dimiliki oleh orang tua zaman sekarang. Contoh dari pola asuh ini, dimana orang tua mau mendengarkan curhat dari anaknya, mau memberikan solusi dari masalah yang dihadapi anaknya. Orang tua lebih mengajarkan anak untuk lebih baik, misalnya mengetuk pintu sebelum masuk rumah dan menjelaskan kenapa harus melakukan hal itu. 3. Pola Asuh Temporizer Temporizer ini merupakan pola asuh yang sangat tidak konsisten. Dimana orang tua tidak memiliki pendirian. Contoh dari pola asuh ini seperti, anak yang diberikan batas waktu pulang malam sekitar jam 10. 4
Terkadang orang tuanya tidak memarahi anaknya, jika anaknya pulang lebih lama dari itu, tapi terkadang juga orang tua marah besar kepada anaknya jika lewat pada waktunya. Ini membuat anak bingung. Sebenarnya yang bolehnya seperti apa??? Akan muncul macam tanya dalam diri anak. 4. Pola Asuh Appeasers Appeasers ini merupakan pola asuh dari orang tua yang sangat khawatir akan
anaknya,
takut menjadi
yang tidak
baik pada anaknya
(overprotective). Contohnya, orang tua memarahi anaknya jika bergaul dengan anak tetangga. Karena takut menjadi tidak benar. Orang tua tidak mengizinkan anaknya untuk pergi berkemah, karena takut terjadi yang tidak diinginkan. Ini membuat anak menjadi tidak bebas. 5. Pola Asuh Permisif Tipe orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan kontrol sama sekali. Anak sedikit sekali dituntut untuk suatu tangung jawab, tetapi mempunyai hak yang sama seperti orang dewasa. Anak diberi kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya. Orang tua permisif memberikan kepada anak untuk berbuat sekehendaknya dan lemah sekali dalam melaksanakan disiplin pada anak. Pola asuh permisif bercirikan adanya kontrol yang kurang, orang tua bersikap longgar atau bebas, bimbingan terhadap anak kurang. Ciri pola asuh ini adalah semua keputusan lebih banyak dibuat oleh anak daripada orang tuanya. Contoh, anak tidak diberi batas jam malam, artinya mau anaknya pulang pagi, orang tua tidak mempedulikannya dan tidak menanyakan. Terlalu memberikan kebebasan sama anak sangat tidak baik untuk anak, karena anak bisa jadi salah bergaul, tapi terlalu khawatir akan anak juga tidak baik, anak akan sulit untuk bergaul. Jadi, intinya orang tua harus bisa bersikap demokratis kepada anaknya.
5
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL A.
Pembahasan Parenting yang dilakukan di TK Al-Islam Tarbiyatul Athfal Cisalak, sangat beragam.Ada 6 jenis parenting yang dilakukan di TK Al-Islam Tarbiyatul Athfal yaitu : 1.
Penguatan materi Pola Asuh yang dilakukan setiap bulan, JADWAL PARENTING TK AL-ISLAM TARBIYATUL ATHFAL
No 1
Tanggal 01-Agu-14
Materi Pendidikan Karakter dan program pembelajaran
2
01-Sep-14
Mengukur perilaku anak
3
01-Okt-14
Memberi instruksi efektif kepada anak
4
01 -Nop- 14
Merubah perilaku sulit menjadi perilaku yang lebih baik
5
01-Des-14
Perencanaan perilaku yang lebih baik
6
06-Jan-15
Mengajarkan kepada anak keahlian baru
7
01-Feb-15
Mengelola stress dalam keluarga
8
01-Mar-15
Keluarga sebagai sebuah Tim
9
01-Apr-15
Menjadi Orang Tua Yang Bijak
10
01-Mei-15
Deteksi Dini Tumbuh kembang anak
6
2.
Konsultasi Day JADWAL KONSULTASI TK Al-Islam Tarbiyatul Athfal
Pertemuan
Bulan
1
Desember 2014
2
Juli 2015
3.
Kelompok Abu Bakar
Tanggal Kelompok Umar
Kelompok Ustman
15-18
18-20
18-20
26
27
28
Family Day Family day dilaksanakan di luar sekolah ataupun di lingkungan sekolah,dengan berbagai kegiatan seperti : a. Permainan yang melibatkan kerjasama anak dan orang tua misalnya: permainan bata berpindah,memindahkan belut atau tiup gelas.
7
b. Permainan anatara anak misalnya : lomba makan kerupuk,lomba lari memakai karung
c. Permainan antar orang tua murid misalnya : transfer bola dan estafet kelereng
4. Keterlibatan orang tua dalam membuat APE
5. Bazar hasil karya anak
6. Bantuan materi dari hasil bazar dan bantuan moril berupa keikutsertaan dalam program parenting. 8
B.
Hasil Pengamatan 1. Penguatan Materi a. Sebelum penguatan materi Hasil Pengukuran Tingkah laku Nama
: M.Deni Ramadhani
Perilaku yang di ukur
: Memukul
No
Tanggal
Frekwensi
Total
1
1 September 2014
IIIII-III
8
2
2 September 2014
IIIII-I
6
3
3 September 2014
IIIII
5
4
4 September 2014
IIIII-II
7
5
5 September 2014
IIIII-I
6
Total
32
b. Setelah penguatan materi Hasil Pengukuran Tingkah laku Nama
: M.Deni Ramadhani
Perilaku yang di ukur
: Memukul
No
Tanggal
Frekwensi
Total
1
7 September 2015
IIIII
5
2
8 September 2015
III
3
3
9 September 2015
IIII
4
4
10 September 2015
II
2
5
11 September 2015
II
2
Total
16
9
C.
Konsultasi Day No 1
Tanggal 18 Desember
Nama
Nama
Anak
Orang Tua
Shofwan
Mamah
2014
Isi Konsultasi
Tindakan
Setelah sakit,tidak mau sekolah
Bundanya harus bersabar dulu,kalau perlu di
lagi,malu.
tungguin.Shofwan anaknya pemalu jadi harus adaptasi lagi.
2
20 Desember
Deni
2014
Yeni
Deni sering marah sambal
Deni anak tunggal,perlakuan di rumahnya
Maryani
memukul atau melempar
tidak boleh istimewa.Tidak semua keinginan
benda,hanya karena hal
dan perbuatan Deni harus dituruti.Karena hal
sepele,seperti : ibunya lewat
itu akan menjadi senjata.Deni selalu
depan sekolah namun tidak
beranggapan bahwa apa yang dilakukannya
menyapa Deni.
selalu benar dan orang lain harus mengalah.Harus dijelaskan mana perbuatan yang baik dan buruk.
3
20 Desember 2014
Amanda
Novi
Amanda jika dirumah susah
Amanda sebaiknya tidak diajarkan membaca
kalau disuruh belajar membaca
seperti anak SD.Karena tahapan membacanya dimulai dengan gambar,bercerita tentang gambar dan pengenalan huruf.
10
No 4
Tanggal 28 Juli 2015
Nama
Nama
Anak
Orang tua
Dari
Kokom
Isi Konsultasi
Tindakan
Gimana caranya nyapih
Cara menyapih dot memang harus dari
dot,dalam sehari bisa 3-4 kali
kecil,biasanya kalau sudah besar lebih
ngedot
susah.Di coba ganti dengan gelas yang ada corong atau sedotan.Cobalah untuk bercerita ketika mau tidur, jelaskan atau perlihatkan gambar bayi yang ngedot, lalu Tanya apa komentarnya.
5
29 Juli 2015
Sesil
Aminah
Sesil sering gigit jari dan
Sesil sering gigit jari karena mas transisi dari
menyukai satu benda, jika tidur
dot,sering di ingetin aja ,kalau btangannya
selalu membawa boneka.
kotor,kan banyak kuman yang masuk ke mulut.Menyukai suatu benda tidak masalah,dia mencari kenyamanan aja,akihkan perhatiannya dengan perhatian kita.Misalnya kita mendongeng.
6
1 September 2015
Dari
Kokom
Alhamdulillah sekarang
Alhamdulillah,mudah-mudahan semakin baik.
ngedotnya hanya sekali ketika mau tidur malam aja.
11
D.
Family Day Efek yang dirasakan : 1. Kekompakan anak dan orang tua; 2. Orang tua dan anak terlihat senang dengan terlibat berbagai permainan; 3. Tidak adanya orang tua yang memarahi anak yang tidak mau ikut ataupun kalah dalam permainan; 4. Semua bahagia.
E.
Pembuatan APE APE yang dihasilkan kerjasama guru dan orang tua Kartu huruf
F.
Bantuan materi ataupun moril untuk sarana belajar. Bantuan materi dari hasil bazar digunakan membeli karpet sedangkan bantuan moril berupa keikutsertaan dalam program parenting dan gotong royong membangun gedung
12
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Program parenting yang dilakukan dapat meningkatkan : a) Bertambahnya pengetahuan orang tua tentang cara mendidik anak; b) Penanganan anak yang bermasalah lebih cepat; c) Kedekatan dan kebersamaan semakin terjalin erat; d) Mutu pembelajaran semakin meningkat.
B. Rekomendasi 1. Kepada para orang tua ,diharapkan aktif dalam program parenting; 2. Kepada guru diharapkan untuk banyak belajar tentang „Parenting”; 3. Lembaga wajib mengundang para ahli Psikolog, apabila guru tidak mampu menangani masalah; 4. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan bimbingan tentang psikologi anak.
13
Daftar Pustaka 1. Drs.Cep Unang Wardaya, S.Ag,M.Si .Memberi Instruksi Efektif.PPPPTK TK dan PLB .2012 2. Rini Hildayani, dkk.Penanganan Anak Berkelainan .UT 2009 3. Drs.Yaya Kurnia,Mengubah perilaku sulit menjadi perilaku lebih baik.PPPPTK Tk dan PLB.2012 4. Dra.Hj.Cicih Sunarsih, M.M.Mengukur Perilaku Anak.PPPPTK TK dan PLB.2012
14
Photo Kegiatan
Membuat APE
Pembekalan Materi Parenting
15
Pembekalan Materi Parenting
Bazar Hasil Karya anak
16
Bazaar Hasil Karya
Family Day 17
Family Day
Family Day
18
19