I
KARAKTERISTIK KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN SUNGAI AYUNG D l KABUPATEN BADUNG, BALl
S K R I P S I
Oleh GEDE SUYASA
C 24.0982
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1992
GEDE SUYASA ( C 24.0982). KARAKTERISTIK KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN SUNGAI AYUNG DI KABUPATEN BADUNG, BALI. Dibawah bimbingan Dr. Ir. SUTRISNO SUKIMIN dan Ir. INN. SURYADIPUTRA. Masalah lingkungan hidup akhir-akhir ini mendapat perhatian yang cukup besar. Pertumbuhan penduduk yang cepat dan pola konsumsi yang besar menyebabkan menurunnya kuantitas dan kualitas sumberdaya alam. Sungai Ayung adalah salah satu sumberdaya perairan yang dimanfaatkan untuk beraneka ragam kepentingan. Masyarakat memanfaatkannya untuk keperluan domestik, pertanian, perikanan, pariwisata, industri rumah tangga dan tempat pembuangan limbah. Oleh karenanya, diduga terjadi penurunan kualitas air dari hulu sampai ke hilir Sungai Ayung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kualitas lingkungan Sungai Ayung dengan mempelajari karakteristik komunitas makrozoobenthos sebagai indikator biologis dan parameter fisik-kimiawi sebagai parameter penunjang. Penelitian ini dilaksanakan dari pertengahan bulan Nopember 1991 sampai bulan Pebruari 1992. Penentuan lokasi pengamatan didasarkan pada order sungai (Horton 1345 dalam Cole 1988), kondisi lingkungan dan tata guna lahan di sepanjang daerah aliran Sungai Ayung. Sampel makrozoobenthos diambil denyan menggunakan surber dan pipa paralon. Pengambilan sampel makrozoobenthos pada setiap lokasi pengamatan dilakukan dengan 4 ulangan. Makrozoobenthos yang didapatkan kemudian disaring dengan menggunakan ayakan yang berukuran 1 mm dan diawetkan pada larutan formalin 10 persen, untuk kemudian diidentifikasi. Pengukuran parameter fisik-kimiawi perairan dilakukan secara komposit pada setiap lokasi pengamatan. Parameter fisik-kimiawi yang diukur adalah suhu, kecepatan arus, debit air, substrat, kecerahan, kekeruhan TSS, DHL, pH, Oksigen terlarut, BOD5, TOM, nitrat dan total fosfat. Analisa terhadap parameter fisik-kimiawi dilakukan dengan menggunakan Indeks Kualitas Lingkungan yang diusulkan oleh Brown et al. dalam Ott (1978). Berdasarkan hasil perhitungan, nilai IKL Sungai Ayung berkisar antara 78.6 90.0. Nilai IKL sungai Ayung mengalami penurunan semakin ke arah hilir. Namun demikian, nilai tersebut berada dalam kategori baik sampai sangat baik (lokasi 1). Komposisi relatif jenis dan biomass makrozoobenthos relatif berubah dari hulu sampai ke hilir Sungai Ayung. Di hulu sungai (lokasi 1, 2 dan 3), dijumpai berbagai jenis larva serangga air dan ~urbellaria (kelompok intoleran) dalam komposisi yang relatif merata. Semakin ke hilir, komposisi larva serangga air semakin kecil dan digantikan oleh kelompok Gastropoda, Pelecypoda, Potamonidae dan Oligochaeta (kelompok fakultatif). Sedangkan pada lokasi 11
dijumpai Polychaeta (kelompok toleran) dalam jumlah relatif tinggi. Analisa kuantitatif terhadap kelimpahan makrozoobenthos dilakukan dengan menggunakan analisa varian satu arah Hasil pengujian lanjutan (uji Tukeyts pada taraf 0.05) terhadap kelimpahan jenis menunjukkan bahwa lokasi 11 berbeda nyata dengan lokasi lainnya, kecuali dengan lokasi 1 dan 5. Sedangkan untuk kelimpahan biomass, lokasi 8 memberikan nilai aritmetik yang berbeda nyata dengan lokasi lainnya, kecuali lokasi 10. Nilai indeks keragaman jenis dan biomass makrozoobenthos relatif menurun semakin ke arah hilir Sungai Ayung. Hal ini menunjukkan bahwa semakin ke arah hilir penyebaran individu dan biomass tiap jenis makrozoobenthos relatif menurun. Nilai keseragaman jenis makrozoobenthos juga menunjukkan kecenderungan adanya penurunan semakin ke arah hilir. Sebaliknya nilai dominansi relatif meningkat semakin ke arah hilir. Akan tetapi, nilai keseragaman biomass yang rendah hanya didapatkan pada lokasi 6 dan 7 (E6 = 0.12 dan E7 = 0.17). Pada kedua lokasi didapatkan adanya dominansi biomass yang relatif tinggi oleh kelompok Gastropoda (C6 = 0.93 dan C7 = 0.89). Model suksesi Frontier (1975), menggambarkan strategi adaptasi makrozoobenthos dan kualitas lingkungan perairan. Untuk kelimpahan jenis makrozoobenthos, diperoleh model grafik stadia I11 hanya pada lokasi 1, 2 dan lokasi 3 (stadia ,; pada I lokasi lain). Sedangkan untuk kelirnpahan biomass, stadia I hanya didapatkan pada lokasi 4, 6, 7 dan lokasi 8. Pada keempat lokasi diketahui adanya dominansi biomass oleh kelompok Gastropoda. Adanya perbedaan model suksesi ekologi individu dengan biomass diduga karena terdapat variasi ukuran fisik organisme dan variasi jumlah individu dari masing-masing jenis makrozoobenthos. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kualitas perairan Sungai Ayung berdasarkan parameter fisik-kimiawi te'rgolong dalam kategori baik, walaupun menunjukkan adanya penurunan semakin ke hilir. Kestabilan komunitas makrozoobenthos juga menunjukkan adanya penurunan semakin ke arah hilir. Namun demikian, penurunan ini belum menunjukkan kondisi yang "tercemar".
.
KAR4KTERISTIK KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN SUNGAI AYUNG DI KABUPATEN BADUNG, BALI
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mernperoleh Gelar SANANA PERIKANAN Bidang Keahlian Manajernen Sumberdaya Perairan Pada F W t a s Perikanan, Institut Pertanian Bogor
OIeh : GEDE SUYASA
C 24 , 0982
~Merigetahui:
fl"
.+57><,,70L
*'
L-
l.
c
Dr. Ir. Kadarwan Soewar
sno S.
n
Komisi Perididikan
11: 5 September i992
Tanggal Ltllus
I.N.N. Suryaciipc~tra
FUWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Singaraja, Bali pada tanggal Pebruari
Ni
1969 dari ayah Wayan Suwara, BA. dan ibu
20
Luh
Siyah. Pada
tahun 1973, penulis memulai pendidikan di
Taman
Kanak-kanak Bhayangkara Singaraja, Bali dan pada tahun 1974 pindah
ke
Taman Kanak-kanak Swastiastu
Selanjutnya
pada
tahun 1975 penulis
Singaraja, Bali.
memasuki
pendidikan
dasar di SD Swastiastu Singaraja, Bali dan pada tahun
1977
pindah ke SD Mutiara Singaraja, Bali. Penulis menamatkan sekolah dasar melanjutkan
ke
pada tahun 1981
dan
di
SMP
sekolah menengah tingkat
pertama
Laboratorium UNUD Singaraja, Bali hingga tahun 1984. tahun
yang
sama penulis melanjutkan ke
Pada
sekolah menengah
tingkat atas di SMA Laboratorium UNUD Singaraj@,Bali. Pada
tahun 1987, penulis diterima
menjadi
mahasiswa
Institut Pertanian Bogor melalui jalur PMDK.
Setahun kemu-
dian,
dan
penulis
memilih
Fakultas
Perikanan
Jurusan
Manajemen Sumberdaya Perairan sebagai bidang keahlian. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Perikanan, penulis memperoleh kesempatan untuk menjadi Asisten Luar pada
Biasa
mata kuliah Ekologi Sumberdaya Perairan (tahun 1989-
1991), mata
kuliah Limnologi (tahun 1990-1991)
dan
mata
kuliah Metode penarikan Contoh (tahun 1990-1991). Penulis dinyatakan pada
sidang
tember 1992.
lulus sebagai
Sarjana
Perikanan
ujian yang dilaksanakan pada tanggal
7
Sep-
KATA PENGANTAR
Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga
skripsi
ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini sempurna
dan
masih
banyak
memerlukan
perbaikan.
tidak Oleh
karenanya penulis sangat menghargai dan mengharapkan kritik saran yang dapat menyempurnakan tulisan penelitian
ataupun ini
. Akhirnya
mukakan pembaca
dalam
penulis mengharapkan semoga apa skripsi
ini
dapat
bermanfaat
yang bagi
dikepara
.
Bogor,
September 1992
Penulis
UCAPAN TERIMA KASM
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa
terima kasih yang tulus kepada : 1.
Bapak
Dr.
Ir.
Sutrisno Sukimin dan
Bapak
Ir.
Suryadiputra selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan kepada penulis
INN.
banyak
sejak persiapan
penelitian sampai penulisan skripsi ini selesai 2.
Ibu
Ir. R. A. Sugiarti Suwignyo selaku dosen penguji
tamu, yang telah banyak memberikan masukan dan saran 3.
Pihak Laboratorium Kualitas Air Sub
Balai
Penelitian
Budidaya Pantai Gondol dan Laboratorium Limnologi Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan IPB 4.
atas bantuannya dalam analisa kualitas air
Bapak,
Ibu, adik Omang dan Sri yang selalu memberikan
motivasi pada penulis selama penelitian dan
penyusunan
skripsi ini 5.
Keluarga
Om
Ketut Suranatha atas perhatiannya yang
besar pada penulis selama melakukan penelitian di Bali 6.
Rekan
Gus Kade, Dwi dan Wisnawa atas semua bantuannya
di lapangan serta rekan-rekan di "Puri Balin, "Kubu Bli Bagus", llWyata Brahmacarya" dan Bli Wayan Nurjaya
atas
dorongan semangatnya 8.
Semua rekan seperjuangan di MSP "CrenkU atas perhatiannya kepada penulis selama penyusunan skripsi
DAFTAR IS1 Halaman
.................................. UCAPAN TERIMA KASIH ............................. DAFTAR IS1 ...................................... DAFTAR TABEL .................................... DAFTAR GAMBAR ................................... DAFTAR LAMPIRAN ................................. PENDAHULUAN ..................................... 1.1 Latar Belakang ....................... 1.2 Tujuan ............................... 11. TINJAUAN PUSTAKA .......................... 2.1 Konsep Komunitas ..................... 2.2 Makrozoobenthos ...................... 2.3 Faktor-faktor Pembatas ............... 111. DISKRIPSI DAERAH PENELITIAN ............... 3.1 Geografi dan Topografi ............... 3.2 Iklim ................................ 3.3 Potensi perairan ..................... 3.4 Gambaran Lokasi Penelitian ........... IV. METODE .................................... 4.1 Waktu dan Lokasi .....................
KATA PENGANTAR
4.2
Metode Pengambilan Contoh 4.2.1 4.2.2
............
............. .......
Parameter Biologi Paramater Fisik-Kimiawi
i ii iii v vi viii
4.3
4.3.1 4.3.2 4.3.3 4.3.4 4.3.5 4.3.6
V.
.......................... Indeks Kualitas Lingkungan ..... Pengelompokan Habitat .......... Indeks Kesamaan ................
Analisa Data
Komposisi dan Kelimpahan Makrozoobenthos Analisis Statistik Indeks Keragaman, Keseragaman dan Dominansi Analisa Frontier
........................ .............
...................... 4.3.7 ............... HASIL DAN PEMBAHASAN ....................... 5.1 Aspek Fisik-kimiawi Perairan .......... 5.1.1 Arus dan Debit Air ............. 5.1.2 Substrat ....................... 5.1.3 Suhu dan DHL ................... 5.1.4 Kecerahan, Kekeruhan dan TSS ... 5.1.7
TOM, Oksigen Terlarut BOD5 dan pH Nitrat dan Posfat
5.4.1
Komposisi Jenis dan Biomass Makro-
5.1.5
5.2 5.3 5.4
.............. Indeks Kualitas Air ................... Pengelompokan Habitat ................. Aspek Biologi ......................... .....................
5.4.2
zoobenthos Kelimpahan Individu dan Biomass Biomass Makrozoobenthos Indeks Keragaman, Keseragaman dan Dominansi Model Suksesi Makrozoobenthos ...
........
5.4.3
......................
5.4.4
VI.
KESIMPULAN
.................................. ........................................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
................................
No 1.
Teks
Halaman
Contoh species makrozoobenthos berdasarkan kelompok kepekaannya (Gaufin, 1958 dalam Wilhm, 1975)
............................
2.
Struktur komunitas makrozoobenthos dalam suatu perairan (The Georgia Water Quality Control Board, 1971 dalam Wilhm, 1975) ...
3.
Angka curah hujan pada stasiun hujan di Kabupaten Daerah Tingkat I1 Badung, Tahun 1990
4.
...................................
Alat dan cara pengambilan beberapa parameter fisika - kimia air
6.
....................... Modifikasi NKP Kualitas Air (Ott, 1978) .. Kriteria IKL (Ott, 1978) ...............
7.
Daftar data analisis sidik ragam
8.
Sidik ragam analisis keragaman
9.
Penggolongan kualitas air berdasarkan kandungan oksigen terlarut pada perairan mengalir (Schmitz, 1971)
5.
....... ..........
..................
lo.
Klasifikasi kualitas air berdasarkan nilai BOD5 (Lee et al, 1978)
11.
Kelimpahan rata-rata ( 2 ) individu makrozoobentos (ndividulm2 ) pada selang kepercayaan 95 persen pada setiap lokasi pengamatan di Sungai Ayung ......................
12.
Kelimpahan rata-rata ( 2 ) biomass makrozoobentos (gram/m2) pada selang kepercayaan 95 persen pada setiap lokasi pengamatan di Sungai Ayung
...................
.............................
13.
Nilai indeks keragaman, keseragaman dan dominansi jenis makrozoobenthos pada setiap lokasi pengamatan di Sungai Ayung ........
14.
Nilai indeks keragaman, keseragaman dan dominansi biomass makrozoobenthos pada setiap lokasi pengamatan di Sungai Ayung
........