Karakter Morfologi Necrobia spp. (Coleoptera ; Cleridae) Pada Beberapa Jenis Bahan Simpanan
The Morphological Characters of Necrobia spp. for Some Kind Savings Material Ni Made Riska Dewi1) Jusuf Manueke2) Caroulus S. Rante2) Elisabeth R.M. Meray2) 1’2
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Jln. Kampus Unsrat Manado, 95515 Telp (0431) 846539
ABSTRACT The morphological and behavioral characters indicate the identity of the type or species of insects and closely related to the selection and determination of the type of insect food. This study aimed to see differences in morphological characters Necrobia spp. on some kinds of deposits. It is hoped this research can provide information on morphological characters Necrobia spp. on some kinds of deposits. This study uses survey methods, and sampling was done by "purposive sampling" is intentionally sampling by selecting and determining the sampling site. The results showed that the morphological Necrobia spp. imago on copra, dried shrimp and fish rowa there is a difference. Morphological differences Necrobia spp. imago views of body size, body color, male and female differences. Dense population Necrobia spp. imago the highest in the kopra 33.25 individu/500gr, dried shrimp followed the 31.5 individu/500 gr, then the fish rowa 27.25 individu/500gr while the peanuts are not found Necrobia spp. Keywords : Savings Material, Necrobia spp.(Coleoptera; Cleridae), Mophological Characters, Dense Population
1
ABSTRAK Karakter morfologi dan prilaku menunjukkan identitas dari jenis atau spesies serangga dan erat hubungannya dengan pemilihan dan penentuan makanan oleh sejenis serangga tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan karakter morfologi Necrobia spp. pada beberapa jenis bahan simpanan. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai karakter morfologi Necrobia spp. pada beberapa jenis bahan simpanan. Penelitian ini menggunakan metode survei, dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara “purposive sampling” yaitu pengambilan sampel secara sengaja dengan memilih dan penentuan lokasi pengambilan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri morfologi imago Necrobia spp. pada kopra, udang kering dan ikan rowa terdapat perbedaan. Perbedaan ciri morfologi imago Necrobia spp. dilihat dari ukuran tubuh, warna tubuh, perbedaan jantan dan betina. Padat populasi imago Necrobia spp. yang paling tinggi ditemukan pada kopra yaitu 33,25 indivdu/500gr, diikuti udang kering yaitu 31,5 individu/500 gr, kemudian ikan rowa yaitu 27,25 individu/500 gr sedangkan pada kacang tanah tidak ditemukan Necrobia spp. Kata kunci : Bahan Simpanan, Necrobia spp (Coleoptera; Cleridae), Karakter Morfologi, Padat Populasi
2
jumlah
PENDAHULUAN
material
yang
disimpan
(Kartasapoetra, 1991). Bahan-bahan
Sifat
(produk
struktur
penyimpanan
pertanian) yang disimpan di gudang
secara umum adalah kondisinya yang
terbuka atau gudang tertutup, tetap
stabil dibandingkan lingkungan alami
akan
dan
memperoleh
berbagai
gangguan
hama
yang
dari
ketersediaan
pangan
yang
melimpah. Karakter penyimpanan ini
dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan
menguntungkan
dan kehilangan berat karena adanya
walaupun
aktifitas hama yang secara langsung
kelangkaan
akan berpengaruh pada kuantitas dan
makanan. Serangga
kualitas produk. Besarnya kerusakan
penyimpanan, terutama hama-hama
dan kehilangan tergantung dari cara
penting adalah serangga yang telah
hama
teradaptasi
menyerang
atau
merusak.
hama
gudang,
adakalanya
terjadi sumber
hama
pada
di
lingkungan
Produk – produk simpanan yang
penyimpanan dengan baik (Anonim,
diserang yaitu kopra, kacang tanah,
2009).
udang
kering
dan
ikan
Menurut Fleurat & Lessard
rowa
(2002), perubahan kualitas terjadi
(Kartasapoetra, 1991). Hama
pascapanen
secara
adalah
berangsur-angsur
dalam
organisme-organisme yang merusak
penyimpanan biji. Perubahan kualitas
hasil pertanian baik yang telah dipanen
ini dapat diklasifikasikan dalam 4
atau lewat masa panen. Kerusakan
kategori : (1) Kondisi awal biji ketika
adalah berhubungan dengan kondisi
biji dikirim ke penyimpanan. (2)
produk yang menunjukkan adanya
Kondisi penyimpanan antara panen
habitat
dan
serangga,
bekas
makanan
prosesing
awal.
penanganan
gerekan. Sedangkan kehilangan adalah
sejumlah biji yang disebut Alur Teknik
akibat
Penyimpanan. (4) Faktor deteorisasi
aktifitas
serangga
biologi
(termakan) sehingga akan mengurangi
3
terutama
perlakuan
Teknik
seperti berlubang, alur gerekan dan
adanya
dan
(3)
oleh
pada
adanya
cendawan dan hama-hama invertebrata
makanan dari beberapa jenis serangga
(serangga dan tungau).
termasuk di dalamnya Necrobia spp.
Karakter morfologi dan prilaku Tujuan
menunjukkan identitas dari jenis atau
Penelitian ini bertujuan untuk
spesies serangga dan erat hubungannya dengan
pemilihan
makanan
oleh
tersebut.
dan
penentuan
sejenis
serangga
Serangga
melihat perbedaan karakter morfologi Necrobia spp. pada beberapa jenis bahan simpanan.
yang memiliki
lokomotor yang lengkap dapat dengan leluasa
mencari
dan
pilihannya
terhadap
Jenis-jenis
serangga
lokomotornya
tidak
Manfaat
menentukan
Diharapkan penelitian ini dapat
makanannya. yang
memberikan
alat
informasi
mengenai
karakter morfologi Necrobia spp. pada
berkembang
beberapa jenis bahan simpanan.
dengan baik atau tidak dapat terbang jauh lebih mengutamakan penyesuaian diri
dengan
ada
Diduga Necrobia spp. pada
pascapanen
kopra, kacang tanah, udang kering, dan
termasuk kelompok serangga yang
ikan rowa memiliki ciri morfologi
tidak dapat terbang jauh sehingga
yang berbeda.
disekitarnya.
makanan Hama
yang
Hipotesis
kelompok ini memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan
diri
dengan
METODOLOGI PENELITIAN
keadaaan lingkungan yang ekstrim
Tempat dan Waktu
seperti pada gudang atau tempat-
Penelitian
dilaksanakan
di
tempat dengan komponen lingkungan
Laboratorium Entomologi dan Hama
yang terbatas (Speight et. al, 1999).
Tumbuhan
Fakultas
Pertanian
Biji-bijian dan bahan simpanan
Universitas Sam Ratulangi Manado.
lainnya, seperti kopra, udang kering
Pengambilan sampel dilakukan pada
dan ikan rowa merupakan salah satu
pasar tradisional yaitu pasar tradisional
objek pemilihan tempat hidup dan
Tuminting, Karombasan,
Bersehati
45 dan gudang pedagang pengumpul
4
kopra yang ada di Manado. Penelitian
dan
gudang pedagang pengumpul
ini berlangsung selama tiga bulan,
kopra yang ditemukan adanya hama.
yakni bulan Juli sampai September
Pada tiap komoditi diambil 500 gr
2012.
untuk tiap komoditas , kemudian dimasukkan ke dalam stoples untuk
Bahan dan Alat
empat kali ulangan, tiap ulangan
Bahan dan alat yang akan
diambil dari penjual yang berbeda
digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk
kopra, kacang tanah, udang kering dan
film,
pedagang
mikroskop
komoditi.
dan alat tulis menulis.
kopra
Pengambilan
sampel
Prosedur kerja ini
menggunakan
dan
pengambilan
metode
survei,
sampel
dilakukan
dengan
sampling”
Persiapan Persiapan meliputi penyiapan
cara
bahan dan peralatan serta penentuan
yaitu
lokasi penelitian. Sebelum penelitian
pengambilan sampel secara sengaja
dilaksanakan terlebih dahulu diadakan
dengan memilih dan penentuan lokasi pengambilan
pengumpul
dilakukan hanya sekali.
Metode Penelitian
“purposive
yang
keseluruhannya memerlukan 2 kg per
research 3D, lup, kunci determinasi
Penelitian
komoditi
tiga pasar tradisional dan gudang
alat ukur (millimeter blok), kain asahi, tube
jenis
diambil dari satu pasar yang sama di
ikan rowa, alkohol 70%, stoples, label,
timbangan,
satu
sampel
survei lokasi, kemudian ditentukan
meliputi
tiga
pedagang pengumpul kopra dan tiga
lokasi
pasar
tradisional
dan
gudang pedagang pengumpul kopra di
pasar tradisional di kota Manado.
kota
Kopra yang terserang hama diambil
Manado,
untuk
pengambilan
sampel.
dari gudang pedagang pengumpul kopra di kota Manado. Pengambilan
Pelaksanaan
sampel dilakukan pada tiga pasar
Pelaksanaan di lapangan
tradisonal tersebut yang menjual ikan
Pengambilan sampel berupa
ikan rowa, udang kering, kacang tanah
kacang tanah, udang kering dan ikan 5
rowa
yang telah
terserang hama
pengumpul kopra di kota Manado,
dilakukan pada tiga lokasi pasar
masing-masing ditimbang sebanyak
tradisional dan kopra yang terserang
500 gr untuk empat kali ulangan,
diambil dari pedagang pengumpul
kemudian
yang ada di Kecamatan Malalayang di
wadah
Kota Manado.
menurut jenis sampel dan lokasi
Untuk satu jenis
dimasukkan
stoples
yang
ke
dalam
diberi
label
komoditas
diambil
pada
pasar
pengambilannya, sebagai tutup stoples
tradisional
dilokasi
yang
sama
digunakan kain asahi yang diikat
sebanyak 500 gr secara acak untuk
dengan karet gelang. Setelah itu
empat pengambilan, yakni ada yang
sampel-sampel
diambil dari pedagang satu, pedagang
selama satu minggu kemudian diamati,
dua, pedagang tiga dan pedagang
Necrobia yang ditemukan dihitung dan
empat untuk satu jenis komoditi yang
diamati warna tubuh lalu dimasukkan
dijual
ke dalam tube film yang telah berisi
pada
satu
lokasi
pasar
tradisional begitu juga untuk dua
tersebut
dibiarkan
alkohol 70%.
lokasi pasar tradisional lainnya. Pada Pengamatan
pedagang pengumpul kopra dilakukan
Pengamatan dilakukan seminggu
pengambilan sampel sebanyak empat
sekali sebanyak enam kali. Hal-hal
kali ulangan secara acak. Semua
yang diamati dalam penelitian yaitu:
sampel yang diambil dari beberapa komoditi
di
masukkan
Ciri morfologi
kedalam
Necrobia
kantong plastik, kemudian dibawa ke
Fakultas
ditemukan
dikumpulkan, dengan mengamati ciri-
Laboratorium Entomologi dan Hama Tumbuhan
yang
ciri morfologi hanya dibatasi pada
Pertanian
imago yakni mengamati ukuran tubuh,
Universitas Sam Ratulangi Manado
warna
untuk diamati.
tubuh,
bentuk
tubuh
dan
perbedaan imago jantan dan betina. Pelaksanaan di Laboratorium Padat populasi
Sampel yang diambil pada tiga pasar
tradisional
dan
Pengamatan
pedagang
Necrobia 6
spp.
padat
dilakukan
populasi dengan
mengumpulkan
dan
menghitung
setiap
jenis
bahan
jumlah Necrobia yang ditemukan sejak
sedangkan
pengamatan
dengan menggunakan analisis rata-rata
pertama
sampai
pengamatan terakhir dengan interval
populasi
waktu satu minggu sekali.
berikut:
Analisis data
data
pascapanen,
populasi
dengan
rumus
dihitung
sebagai
∑xi
Data hasil pengamatan variasi
X=
morfologis di deskripsikan sesuai cirri
n
morfologi dari Necrobia spp. untuk Keterangan:
X = rata-rata populasi per jenis serangga xi = jumlah serangga yang ditemukan n = jumlah /banyaknya sampel
HASIL DAN PEMBAHASAN
tubuh, bentuk tubuh, warna tubuh dan
Ciri Morfologi
perbedaan imago jantan dan betina.
Ciri morfologi yang berbeda Ukuran Tubuh
antara genus Necrobia spp. pada
Hasil pengamatan ukuran tubuh imago
komoditas kopra, kacang tanah, udang
Necrobia spp. dapat dilihat pada Tabel
kering dan ikan rowa meliputi ukuran
1. Tabel 1. Ukuran Tubuh Imago Necrobia spp. pada Kopra, Udang Kering dan Ikan Rowa. Ukuran tubuh (mm) No
Komoditi
Rata-rata
Kisaran
1.
Kopra
4,6 mm
4,05 - 5,15 mm
2.
Udang kering
3,6 mm
3,05 - 4,15 mm
3.
Ikan rowa
3,7 mm
3,15 - 4,25 mm
Simpangan baku : 0,55
7
Tabel 1 menunjukan bahwa ukuran
mm)
tubuh imago Necrobia spp. pada kopra
kemungkinan disebabkan kandungan
lebih besar daripada udang kering dan
gizi pada komoditas yang diserang
ikan rowa. Rata-rata ukuran tubuh
berbeda dapat mempengaruhi ukuran
imago adalah 4,6 mm dangan kisaran
tubuh imago Necrobia spp.
4,05 - 5,15 mm,
rowa
(3,7
mm)
Bentuk dan Warna tubuh
dengan kisaran 3,15 - 4,25 mm. ukuran
ikan
3,6 mm dengan
kisaran 3,05 - 4,15 mm dan 3,7 mm
Perbedaan
dan
tubuh
Hasil pengamatan bentuk dan
imago
warna tubuh imago Necrobia spp.
Necrobia spp. yang terdapat pada
dapat dilihat pada Gambar 3.
kopra (4,6 mm), udang kering (3,6
A
B
C
Gambar 3. Imago Necrobia spp. (Pembesaran : 10X) Keterangan : A = imago Necrobia spp. pada Kopra
B = imago Necrobia spp. pada Ikan rowa C = imago Necrobia spp. pada Udang kering
Gambar 3 menunjukkan bahwa bentuk
tubuh imago Necrobia spp. bulat
tubuh imago Necrobia spp. pada kopra
memanjang.
yaitu bulat melebar sedangkan pada
Imago Necrobia spp. pada
udang kering dan ikan rowa bentuk
kopra elytra berwarna biru mengkilat dengan 8
tungkai
berwarna
coklat
kemerah-merahan, berwarna bagian
pangkal
kemerah-merahan ujung
menyerupai
antena
antena
pendek dan kaku, pangkal antena
dan
berwarna coklat kemerahan dan bagian
membesar
ujung
gada berwarna coklat
mengkilat
coklat
dengan kisaran rata-rata 3,5-5 mm.
ikan rowa berwana biru kehijaulebih
berwarna
kehitaman. Imago berukuran 4,3 mm
kehitaman. Imago Necrobia spp. pada
hijauan
membesar
Warna tubuh imago Necrobia
dengan
spp.
diamati
sebelum
imago
rambut-rambut yang tumbuh pada
dimasukkan ke dalam alkohol agar
bagian kepala, toraks dan abdomen
tidak terjadi perubahan warna yang
lebih panjang dibandingkan Necrobia
dapat disebabkan oleh alkohol. Imago
spp. pada kopra dan udang kering.
yang sudah diamati warna tubuhnya
Sedangkan Imago Necrobia spp. pada
dimasukan ke dalam alkohol untuk
udang kering berwarna biru mengkilat,
mengamati ciri – ciri yang lain. Tetapi
dengan bentuk tubuh sama besar
setelah dilakukan pengamatan warna
dengan Necrobia spp. pada ikan rowa
tubuh pada imago Necrobia spp. yang
dan tungkai berwarna coklat kemerah-
sudah dimasukkan ke dalam alkohol
merah tetapi lebih mengkilat.
tidak terjadi perubahan warna.
Menurut kumbang
Gonibala
berwarna
biru
(2006), metalik
Perbedaan Imago Jantan dan Betina
terutama pada bagian kepala, toraks, dan
abdomen.
ventral
tubuhnya
kemerahan.
Sedangkan berwarna
Kepala,
toraks
Dari
hasil
pengamatan
bagian
perbedaan imago jantan dan betina
coklat
dapat
dan
dilihat
Gambar 4.
abdomen ditumbuhi rambut-rambut
9
dengan
jelas
pada
A
B
Gambar 4. Imago Necrobia spp. (Pembesaran : 7,5 X) Keterangan : A = Imago Necrobia spp. jantan B = Imago Necrobia spp. betina
Gambar 4 menunjukan bahwa ukuran tubuh imago betina lebih besar daripada ukuran tubuh imago jantan.
A
B
Gambar 5. Pronotum Imago Necrobia spp. (Pembesaran : 10X) Keterangan : A = Pronotum imago jantan B = Pronotum imago betina Gambar 5 menunjukan bahwa
panjang sedangkan pada imago betina
perbedaan pronotum imago jantan
bentuk pronotumnya bulat melebar.
yang
bentuk
pronotumnya
bulat
10
A
B
Gambar 6. Abdomen Imago Necrobia spp (Pembesaran : 15X) Keterangan : A = Abdomen imago Jantan
B = Abdomen imago Betina
Perbedaan lain dari imago jantan dan
yang runcing digunakan oleh imago
betina terlihat dari ujung abdomen
jantan
(Gambar
jantan
mengeluarkan sperma melalui penis
meruncing dan ujung abdomen imago
(aedeagus) dan sel telur pada imago
betina tampak tumpul. Ujung abdomen
betina.
6)
pada
imago
sebagai
perantara
untuk
Hasil pengamatan padat populasi
Padat Populasi
imago Necrobia spp. dapat dilihat pada tabel
2
Tabel 2. Padat Populasi Serangga Hama Necrobia spp. pada Beberapa Jenis Bahan Simpanan Jenis Bahan Simpanan (individu / 500 gr) Ulangan :
Kopra
Udang
Ikan Rowa Kacang Tanah
Kering 1
23
27
25
0
2
28
30
28
0
3
34
44
19
0
4
48
25
37
0
11
Total
133
126
109
0
Rata-rata
33,25
31, 5
27,25
0
Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah
individu/500 gr, diikuti udang kering
populasi
yang
yaitu 31,5 individu/500 gr, kemudian
ditemukan pada keempat komoditi
ikan rowa yaitu 27,25 individu/500 gr
bahan simpanan. Necrobia
dan
Necrobia
banyak
ditemukan
spp.
spp.
dikopra
33,25
pada
kacang
tanah
tidak
ditemukan Necrobia spp.
Padat Populasi individu/500 gr
35 30 25 20 15 10 5 0 Kopra
Udang kering
Ikan Rowa
Kacang Tanah
Jenis Bahan Simpanan
Gambar 7. Diagram batang rata-rata padat populasi Necrobia spp. pada kopra, udang kering, ikan rowa dan kacang tanah. Perbedaan padat populasi Necrobia
berbeda.
spp. pada keempat komoditi bahan
mempengaruhi
perkembangan
simpanan
populasi
karena
(Gambar
7)
mungkin
Kualitas
makanan
serangga,
dapat
gizi
dikarenakan adanya perbedaaan sifat
makanan berpengaruh terutama dalam
fisik dan kualitas nutrisi yang dimiliki
pertumbuhan,
oleh
kesuburan
masing-masing
Perbedaan
sifat
fisik
komoditi. keempat
bahan
simpanan
mortalitas
maupun
keperidian serangga.
komoditas ini dapat dilihat bentuk permukaan
perkembangan,
Menurut
yang
menyatakan
12
Rimbing bahwa
(1997), kecocokan
makanan bagi serangga mempengaruhi
dan
reproduktif.
tingkat hidup, tingkat pertumbuhan Selanjutnya pengambilan makanan,
serangga hama terutama
pertumbuhan
dan
tingkat
spp.
kelangsungan
hidup
serangga
tergantung
adanya
Tingginya
unsur-unsur
Necrobia
padat
populasi
Necrobia spp. pada udang kering
makanan yang diperlukan selain itu
dibandingkan
faktor iklim seperti suhu, kelembaban,
mungkin karena udang kering tersebut
cahaya
sudah ditampung dan keadaannya
dan
udara
mempengaruhi
pertumbuhan serangga.
dengan
ikan
rowa
selalu tersedia. Menurut pedagang
Tingginya populasi Necrobia
yang ada dipasar bersehati 45 udang
spp. pada kopra mungkin disebabkan
kering tersebut sudah disimpan agak
karena kualitas kopra yang masih
lama, selain itu juga perpindahan
rendah
tinggi,
komoditas dari satu tempat ke tempat
sehingga dapat menyebabkan udara di
yang lain menyebabkan serangga dapat
dalam tempat penyimpanan kopra
tersebar dengan cepat dan kondisi
tersebut menjadi lembab dan basah.
lingkungan
Sehingga hal tersebut merupakan suatu
mendukung perkembangan serangga
kondisi
seperti
dengan
kadar
yang
pertumbuhan
air
cocok
dan
untuk
perkembangan
sekitar
tempat
lokasi
yang
penyimpanan
dan
penjualan sampel yang dalam keadaan
Necrobia spp. pada kopra. Kualitas
kering.
kopra yang rendah disebabkan antara
laboratorium diletakkan ditempat yang
lain
selalu
buah
muda/belum
kelapa
yang
pada
dipanen waktunya,
Sampel
kering
tersebut
dapat
pengeringan yang kurang sehingga
dengan cepat.
kadar air kopra masih tinggi dan cara
Faktor
yang
dibawa
sehingga
serangga
berkembang
lain
yang
biak
mungkin
penyimpanan serta kondisi tempat
dapat
penyimpanan
Necrobia spp. pada masing-masing
belum
memadai
menyebabkan kopra mudah terserang
mempengaruhi
ke
komoditi adalah kualitas
populasi
nutrisi.
Menurut Sodiq (1981) mengemukan
13
bahwa makanan atau nutrisi yang
mungkin disebabkan adanya senyawa-
sesuai
terhadap
senyawa
kimia
adalah
didalam
bahan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
Rimbing
dan
penghambat
dan
kehidupan
berpengaruh hama
mineral.
gudang
Kebanyakan
hama
yang
terkandung
tersebut.
(1997),
Menurut
bahwa
pertumbuhan
faktor serangga
gudang memerlukan bahan makanan
adalah kandungan senyawa esensial
yang
sedangkan
yang sedikit dalam biji dan adanya
nutrisi yang lain dalam jumlah sedikit
senyawa toksin dalam biji yang dapat
agar
mematikan
kaya
karbohidrat
serangga
dapat
mencapai
perkembangan yang optimal.
dan
menghambat
pertumbuhan serangga.
Serangga Necrobia spp. tidak di
temukan
pada
kacang
tanah
sedangkan imago Necrobia spp.
KESIMPULAN DAN SARAN
pada udang kering berwarna biru mengkilat.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan
beberapa
3.
hal
Perbedaan
imago
jantan
dan
betina Necrobia spp. dapat lihat
sebagai berikut:
dari ukuran tubuh imago betina
1.
Ukuran tubuh imago Necrobia
lebih besar dari imago jantan,
spp. yang terdapat pada kopra
ujung
lebih besar (4,6 mm) dari pada
meruncing
ikan rowa (3,6 mm) dan udang
betina tampak tumpul.
kering (3,7 mm). 2.
4.
abdomen
imago
sedangkan
jantan imago
Padat populasi imago Necrobia
Warna tubuh imago Necrobia spp.
spp. yang terdapat pada kopra
pada kopra biru mengkilat dengan
33,25 individu/500 gr, lebih tinggi
tungkai berwarna coklat kemerah-
dibandingkan pada udang kering
merahan, imago Necrobia spp.
31, 5 individu/500 gr, sedangkan
pada ikan rowa berwarna biru
pada
kehijau-hijauan lebih mengkilat,
individu/500 gr dan pada kacang 14
ikan
rowa
27,25
Universitas Yogyakarta
tanah tidak ditemukan Necrobia spp.
Gadjah
Mada.
Sodiq, M., 1981. Hama di Tempat Penyimpanan Gabah, Beras dan Jagung. Departemen Pertahanan Keamanan. Fakultas Pertanian Univesitas Pembangunan Nasional Veteran. Surabaya.
Saran Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan gizi dari masing – masing jenis bahan simpanan dan pengaruhnya terhadap populasi
Speight, M.R., M.D. Hunter dan A.D Watt, 1999. Ecology of Insect,Consepts and Application. Blackwell Science. Oxford. USA. Scotland.
Necrobia spp.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2009. Ekologi Hama Pascapanen. http://abankudha123.tripod.com/ekologi_ha ma_pascapanen.htm diakses tgl 2 mei 2012 Fleurat & Lessard, 2002. Perubahan Kualitas dalam Penyimpanan Biji. http://hamapascapanen.blogspot. com/2002 diakses tanggal 9 mei 2012 Gonibala, N., 2006. Preferensi Necrobia rufipes de Geer. Pada Beberapa Jenis Bahan Pascapanen. Skripsi S1 Fakultas Pertanian UNSRAT, Manado. Kartasapoetra, A.G. 1991. Hama Hasil Tanaman Gudang. Bina Aksara, Jakarta Rimbing, J., 1997. Populasi C. chinensis L. dan Kerusakan yang Ditimbulkannya pada Beberapa Jenis Kacang-kacangan. Program Pasca Sarjana
15
