JURNAL SISTEM INFORMASI Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah - Jakarta Vol. 7 No. 2, Oktober 2014
ISSN: 1979 – 0767 Penanggung Jawab Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Dr. Agus Salim, M.Si. Pimpinan Redaksi (Editor in Chief) Zainul Arham, S.Kom.,M.Si. Dewan Redaksi (Editor Board) Ditdit N. Utama, MM, M.Com Ir. Bakri La Katjong, MT Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom Nur Aeni Hidayah, MMSI Bayu Waspodo, MM Zulfiandri, MMSI Penelaah Senior (Senior Reviewer) Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Dr. Ujang Maman, M.Si. Dr. Agus Salim, M.Si. Mitra Bestari Dr. Eko Syamsuddin Hasrito Prof. Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya Dr.Ir. Taslim Rochmadi, M.Sc Dr.Ir. Rusdianto Roestam, M.Sc Penyunting Pelaksana Qurrotul Aini, MT Nia Kumaladewi, MMSI Penyunting Pengelola Nur Aeni Hidayah, MMSI
Koordinator Sekretariat dan Pelaksana Tata Usaha Fitroh, M.Kom Eva Khudzaeva, M.Si Alamat Penerbit / Redaksi Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat 15412 Telp / Fax. (021) 7493545 / (021) 7493315 Website: http://fst.uinjkt.ac.id E-mail:
[email protected] dan
[email protected]
Jurnal Sistem Informasi merupakan jurnal keilmuan bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang memuat tulisan-tulisan ilmiah mengenai penelitian-penelitian murni dan terapan serta ulasan-ulasan umum tentang perkembangan teori, metode dan ilmu-ilmu terapan terkait. Jurnal Sistem Informasi diterbitkan oleh Program Studi Sistem Informasi. Redaksi mengundang para peneliti, praktisi dan mahasiswa untuk menulis perkembangan ilmu di bidang yang berkaitan dengan sistem informasi dan teknologi informasi. Jurnal Sistem Informasi diterbitkan 2 (dua) kali dalam 1 tahun pada bulan Februari dan Oktober.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga Jurnal Sistem Informasi Volume 7 No.2 bulan Oktober terbit. Keberadaan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi mencakup berbagai aspek kehidupan, dalam hal ini jurnal Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya para akademisi dan praktisi teknologi informasi dan komunikasi, terutama pada konsep sistem informasi geografis, sistem informasi korporat dan sistem informasi bisnis syari’ah. Dengan terbitnya Jurnal Sistem Informasi ini diharapkan memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan dalam konsep dan aplikasi sistem informasi dan teknologi informasi serta meningkatnya wawasan dan kemampuan para akademisi dan praktisi teknologi informasi dan komunikasi. Edisi Jurnal kali ini memuat 8 (delapan) makalah yang mengangkat perihal sistem informasi dan teknologi informasi, yaitu: Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran Telkomflexi Classy (Studi Kasus: Kantor Daerah Telekomunikasi Jakarta Selatan), Perbandingan Kompresi File Data Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length, Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Program Umroh Pada PT Arqom Bayu Nusaba, Rancang Bangun Sistem Arsip Akreditasi (Studi Kasus : Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Syariah (Studi Kasus: BMT Bintaro), Usulan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Domain Monitor, Evaluate And Assess Dengan Metode Framework Cobit 5, Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web Pada Koperasi Warga Baru MTS N 17 Jak, Penerapan Kombinasi Sandi Caesar Dan Vigenere Untuk Pengamanan Data Pesan Pada Surat Elektronik. Kami selaku tim redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memungkinkan terbitnya Jurnal Sistem Informasi ini. Kami berharap jurnal sistem informasi ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan bacaan yang berguna, informatif dan inovatif.
Jakarta, Oktober 2014 Hormat Kami
Tim Redaksi Jurnal SI
i
JURNAL SISTEM INFORMASI Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah - Jakarta
Oktober 2014
Vol. 7 No. 2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................... DAFTAR ISI .............................................................................................................
i ii
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TELKOMFLEXI CLASSY (STUDI KASUS: KANTOR DAERAH TELEKOMUNIKASI JAKARTA SELATAN) Nia Kumaladewi, Zulfiandri, Dicky Triyana ………………………………………………………………………………………
1
PERBANDINGAN KOMPRESI FILE DATA DENGAN ALGORITMA HUFFMAN, HALF BYTE DAN RUN LENGTH Nuryasin ................................................................................................................
10
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PROGRAM UMROH PADA PT ARQOM BAYU NUSABA Abdurrohman Hidayatullah, Syopiansyah Jaya Putra, Ibnu Qoyim ............................................
16
RANCANG BANGUN SISTEM ARSIP AKREDITASI (STUDI KASUS : FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA) Eva Khudzaeva .........................................................................................................
24
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SYARIAH (STUDI KASUS: BMT BINTARO) Suci Ratnawati, Nur Aeni Hidayah , Risa Oktaviani ..............................................................
33
USULAN MODEL TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN MONITOR, EVALUATE AND ASSESS DENGAN METODE FRAMEWORK COBIT 5 Siti Ida Farida, Fitroh, Elsy Rahajeng .............................................................................
42
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KOPERASI BERBASIS WEB PADA KOPERASI WARGA BARU MTS N 17 JAK Nurlaila Hasyim, Nur Aeni Hidayah, Sarwoto Wijoyo Latisuro .................................................
53
PENERAPAN KOMBINASI SANDI CAESAR DAN VIGENERE UNTUK PENGAMANAN DATA PESAN PADA SURAT ELEKTRONIK Faisal Zuli , Ari Irawan .............................................................................................
64
Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran Telkomflexi Classy (Studi Kasus: Kantor Daerah Telekomunikasi Jakarta Selatan) Nia Kumaladewi1,Zulfiandri2, Dicky Triyana3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412 Jakarta E-mail :
[email protected],
[email protected]
Abstract - PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) is a telecommunications company and the information provider (InfoComm). PT. Telkom has a division that specializes in mobile phone services (cellular) of the Division of TelkomFlexi. Customers on TelkomFlexi divided into two, namely prepaid and postpaid customers. In the prepaid customer registration process is quite easy, simply by purchasing and registration starterpack to 4444. As with the registration postpaid subscribers who takes a long time, from start to apply an active subscription to their handsets. In addition to the above issues, writing and typing a variety of forms of data concerning the prospective customer can make a prospect data inconsistency on each form, the difficulty of accessing the data as well as the prospect of data security and potential customers are difficult to maintain in terms of reporting survey results ensued prospect difference format reports in Kandatel, PlasaTelkom and FlexiCenter so disturbing officer2 sales performance as well as co-workers in PlasaTelkom and FlexiCenter. This study sought to design and build information systems TelkomFlexi registration using the web-based development methodology with a waterfall strategy. This information system consists of a Web-based registration TelkomFlexi Classy, Classy TelkomFlexi stock numbers, stock handset bundling with TelkomFlexi and related reports Classy TelkomFlexi registration. Based on the test results, it can be concluded that the information system has been running as they are designed. Keywords: Registration Information System, Web-Based System
I.
Pada tahun 1993, para peneliti di CERN (Consei Eouropeen pour la Recherche Nucleaire) di Geneva, Swiss. Mereka mengembangkan suatu cara untuk berbagi data antar koleganya menggunakan hypertext dan software browser. Kode-kode khusus dibuat sehingga memungkinkan pemakai di CERN untuk meloncat dari satu satu dokumen ke dokumen lainnya pada layar komputer dengan memilih sebuah hyperlink. Kemampuan tersebut tidak hanya pada satu komputer saja, tetapi juga dapat meloncat ke dokumen lain pada komputer remote. Hasil CERN ini kemudian diserahkan kepada World Wide Web Consortium (W3C) yang dibentuk pada Oktober 1994 oleh sekelompok akademis dan organisasi komersial.2 W3C kini merupakan badan resmi yang membuat standar web. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menggunakan internet untuk mendekatkan PT Telkom dengan pelanggannya
PENDAHULUAN
Penggunaan sistem informasi sudah memasuki seluruh sektor bisnis, hal ini ditandai dengan penggunaan sistem informasi pada dunia korporasi kecil, menengah hingga besar. Sistem informasi sudah menjadi kebutuhan korporasi yang memiliki visi dalam peningkatan kinerja. Penggunaan sistem informasi dimulai pada tahun 1960-an dimana era sistem informasi dimulai.1 Pada tahun 1960-an adalah era dimana pemrosesan data dilakukan dengan menggunakan komputer stand alone. Sejak saat itulah berbagai sektor bisnis menggunakan sistem informasi sebagai pendukung bisnisnya. Penggunaan sistem informasi selain dapat membantu kinerja korporasi, sistem informasi juga dapat mengefisienkan berbagai sumber daya korporasi seperti waktu dan semua sumber daya yang membutuhkan biaya.
1
dan para pemegang saham. Selain website www.telkom.co.id yang berisi tentang PT Telkom secara garis besar, PT Telkom juga memiliki website khusus divisi TelkomFlexi yaitu www.telkomflexi.com. Persaingan antar operator seluler sangat terasa saat ini, mulai dari perluasan coverage area hingga perang tarif yang sangat menggiurkan konsumen. PT Telkom khususnya Divisi TelkomFlexi dituntut untuk memberikan pelayanan ekstra agar dapat menjaring konsumen yang lebih luas. Pelayanan adalah salah satu strategi jitu untuk merebut hati pelanggan. Kesan pertama pelayanan yang dirasakan pelanggan adalah ketika pelanggan mendaftarkan diri sebagai pelanggan operator seluler. Pelanggan pada operator seluler dibagi dua, yaitu pelanggan prabayar dan pelanggan pascabayar. Pendaftaran pelanggan prabayar cukup mudah, hanya dengan membeli starterpack lalu registrasi ke 4444. Lain halnya dengan pendaftaran pelanggan pascabayar yang cukup rumit. Hal ini dikarenakan pelanggan dapat menggunakan layanan panggilan atau data, kemudian membayar layanan tersebut pada bulan tertagih berikutnya, sehingga perusahaan operator mengantisipasi pelanggan yang nakal dengan berbagai prosedur pendaftaran. Pendaftaran calon pelanggan TelkomFlexi Classy (pascabayar) memakan waktu yang cukup lama, dari mulai mengajukan permohonan berlangganan hingga handset mereka aktif. Hal ini dapat membuat calon pelanggan pindah ke provider lain. Selain masalah di atas, penulisan dan pengetikan berbagai macam form yang menyangkut data calon pelanggan dapat membuat inkonsistensi data calon pelanggan pada tiap form, kesulitan mengakses data calon pelanggan, keamanan data calon pelanggan sulit dijaga serta dalam hal pelaporan hasil survey calon pelanggan pun terjadi perbedaan format laporan di KanDaTel, PlasaTelkom dan FlexiCenter sehingga menganggu kinerja officer2 sales serta rekan kerja di PlasaTelkom dan FlexiCenter. Dari uraian singkat di atas sangat menarik untuk melakukan penelitian dan pembuatan Sistem Informasi Pendaftaran pada Kantor Daerah Telekomunikasi Berbasis Web PHP dan MySQL. Serta memberikan solusi untuk menangani permasalahan tersebut dengan cara memberikan suatu usulan rancangan Sistem Informasi Pendaftaran dangan tema: “Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran TelkomFlexi Classy
(Studi Kasus: Kantor Telekomunikasi Jakarta Selatan)”.
Daerah
II. KERANGKA TEORI A. Konsep Dasar Sistem Informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan, permasalahannya adalah dari mana informasi itu didapat. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” (Jogiyanto: 2005). Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang berlaku. (Sutabri : 2003) B. Metode Pengembangan Sistem Menurut Jeffrey L. Whitten (2004) kebanyakan organisasi memiliki proses pengembangan sistem (system development process) resmi yang terdiri dari satu set standar proses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek pengembangan sistem. Proses pengembangan sistem di kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah (problem solving). Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah pemecahan masalah yang umum, yaitu: 1. Mengidentifikasi masalah. 2. Manganalisis dan memahami masalah. 3. Mengidentifikasi persyaratan dan solusi yang diharapkan. 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan yang terbaik. 5. Mendesain solusi yang dipilih. 6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih. 7. Mengevaluasi hasilnya. (Jika masalah tidak terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya.) Langkah-langkah pemecahan masalah tersebut sesungguhnya merupakan bagian dari tahapan-tahapan proses pengembangan sistem dalam strategi waterfall seperti yang dikemukakan oleh Jeffery L. Whitten (2004)
2
bahwa pengembangan sistem terbagi menjadi empat tahapan metode yaitu permulaan sistem (system initiation), ), analisis sistem (system analysis), desain sistem (system system design), design dan implementasi sistem (system system implementation implementation). Untuk uk lebih jelasnya, pada Tabel 1. dijelaskan korelasi antara tahapan-tahapan tahapan metode proses pengembangan sistem dengan langkah-langkah langkah pemecahan masalah. Tabel 1. Korelasi elasi Langkah Pemecahan Masalah dengan Tahapan Proses Pengembangan Sistem
State dinyatakan dengan nilai dari atribut (attribute) objeknya. Atribut adalah nilai internal suatu objek yang mencerminkan antara lain karakteristik objek, kondisi sesaat, koneksi dengan objek lain, dan identitas. Perubahan state dicerminkan oleh prilaku (behavior) objek tersebut. Behavior suatu objek mendefinisikan bagaimanaa sebuah objek bertindak (beraksi) dan memberi reaksi. Behavior ditentukan oleh himpunan semua atau beberpa operasi yang dapat dilakukan dalam objek itu sendiri. Behavior dari objek dicerminkan oleh interface, service, dan method dari objek tersebut. Interface adalah pintu untuk mengakses service objek. Service adalah fungsi yang bisa diemban objek. Method adalah mekanisme internal objek yang mencerminkan perilaku (behavior behavior) atau service-nya nya mencetak apapun yang diterima (Suhendar, 2002). Kelas Kelas (class)) adalah definisi umum (pola, template atau cetak biru) untuk himpunan objek sejenis. Kelas menetapkan spesifikasi perilaku (behaviors)) dan atribut objek-objek tersebut. Class adalah keniskalan (abstraksi) dari entitas dalam dunia nyata. Objek adalah “contoh” (instance)) dari sebuah kelas (Suhendar, 2002). Encapsulation proses Encapsulation adalah menyembunyikan detil implementasi sebuah objek. Satu-satunya satunya jalan untuk mengakses data objek tersebut adalah melalui interface. Interface melindungi internal state sebuah objek dari “campur tangan” pihak luar. Oleh karena itu objek sering digambarkan sebagai kotak hitam (black box)) yang menerima dan mengirim pesan-pesan (messages messages). Dalam object-oriented programming kotak hitam tersebut berisi kode (himpunan intruksi truksi dengan bahasa yang dipahami komputer) dan data (informasi dimana intruksi tersebut beroperasi dengannya). Dalam object-oriented oriented programming programming, kode dan data disatukan dalam sebuah “benda” yang tersembunyi isinya, yaitu objek. Pengguna objek tidak perlu tahu isi dalam kotak tersebut. Untuk dapat berkomunikasi dengan objek, diperlukan pesan ((message). Secara formal message di definisikan sebagai permintaan untuk objek penerima ((receiver object)) untuk membawa metode yang ditunjukan atau perilaku dan mengembalikan result dari aksi tersebut kepada objek pengirim (sender object) (Suhendar, 2002). Association dan Aggregation
Sumber: Whitten, 2004 Dari tahapan proses pengembangan yang telah dijelaskan sebelumnya dapat diketahui bahwa pengembangan sistem secara alamiah adalah berurutan (sequential) ( dari tahap permulaan sistem (system ( initiation) hingga tahap implementasi sistem (system ( implementation)) yang disebut juga dengan pengembangan sistem waterfall. waterfall C. Object Oriented Analysis and Design (OOAD) Object-Oriented Oriented Analysis adalah metode analisa yang memeriksa requirement (syarat/keperluan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas kelas dan objek-objek objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. lahan. Sedangkan Object-Oriented Design adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek objek sistem atau subsistem (Suhendar, 2002). Objek Objek (object)) adalah “benda”, secara fisik atau konseptual, yang dapat kita ki temui disekeliling kita. Hardware, software, dokumen, manusia, dan bahkan konsep semuanya adalah contoh objek. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state state) dan perilaku (behavior). State dari sebuah objek adalah kondisi objek tersebut atau himpunan dari keadaan yang menggambarkan objek tersebut.
3
Association (asosiasi) adalah hubungan antar objek yang saling membutuhkan. Sedangkan aggregation (agregasi) adalah bentuk khusus dari asosiasi yang menggambarkan seluruh bagian suatu objek merupakan bagian dari objek lainnya. Sebagai contoh, objek tanggal dapat disusun dari objek hari, objek bulan, dan objek tahun (Suhendar, 2002). D. UML (Unified Modelling Language) UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini dikarenakan UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).
Gambar 1 Kerangka Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permulaan Sistem (System Initiation) 1. Identifikasi Masalah Dengan model pendaftaran TelkomFlexi Classy secara off-line, maka pelayanan yang diberikan kurang memuaskan, kurang efisien, kurang praktis dan memakan waktu yang cukup lama. Terlebih lagi dokumen-dokumen yang diolah dengan melibatkan banyak bagian dalam tubuh Telkom dapat mengakibatkan kesalahan atau ketidakcocokan data. Oleh karena itu sangat dibutuhkan sebuah sistem informasi yang menyediakan fasilitas pendaftaran yang praktis dan cepat serta didukung oleh pengelolaan informasi yang terkait dengan pendaftaran TelkomFlexi Classy. PT Telkom khususnya Divisi TelkomFlexi sebenarnya sudah memanfaatkan teknologi internet untuk berinteraksi dengan pelanggannya, namun belum tersedia fasilitas untuk pendaftaran TelkomFlexi Classy secara on-line. Adapun masalah yang melatarbelakangi pengembangan sistem ini, yaitu: a. Calon pelanggan memiliki keterbatasan waktu untuk mengunjungi PlasaTelkom atau FlexiCenter. b. Meskipun ada Sales Force yang bersedia mengunjungi calon pelanggan, namun karena keterbatasan jumlah personil sehingga tidak dapat melayani seluruh calon pelanggan. c. Calon pelanggan sering mengalami kejenuhan dalam mendaftar, hal ini dikarenakan lamanya menunggu handsetnya aktif. Lamanya proses ini dikarenakan perpindahan dokumen antar bagianbagian yang terkait yang berbeda lokasi.
III.METODE PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data untuk pengembangan sistem ini dilakukan dengan cara : 1. Observasi 2. Wawancara 3. Studi Pustaka B. Metode Pembuatan Sistem Dalam pembuatan Sistem Informasi Pendaftaran ini, dengan menggunakan metodologi waterfall (Whitten: 2005). Tahaptahap pengembangan yang dilakukan, yaitu: 1. Permulaan Sistem (System Initiation) 2. Analisis Sistem (System Analysis) 3. Desain Sistem (System Design) 4. Implementasi Sistem (System Implementation) C. Kerangka Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan-tahapan kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka penelitian meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Berikut ini dapat dilihat gambaran kerangka berpikir penelitian.
4
Selain itu, tidak adanya kepastian kapan survey akan dilakukan juga membuat calon pelanggan jenuh. d. Penulisan kembali data calon pelanggan dari formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi ke form validasi lapangan TelkomFLexi dan pengetikan laporan hasil survey yang menyangkut data calon pelanggan dapat membuat inkonsistensi data calon pelanggan pada tiap form. e. Kesulitan mengakses kembali data calon pelanggan dan pengamanan data calon pelanggan karena dokumennya dalam arsip kertas. f. Perbedaan format laporan hasil survey di KanDaTel, PlasaTelkom dan FlexiCenter dapat menganggu kinerja karena harus diformat lagi. 2. Lingkup Sistem Peneliti menentukan batasan sistem yang akan dibangun yaitu sistem informasi pendaftaran TelkomFlexi Classy di daerah Jakarta Selatan mulai dari calon pelanggan mengajukan permohonan berlangganan hingga terhubung ke aplikasi aktivasi nomor yaitu CCF (Customer Care Flexi) termasuk laporan yang terkait di dalamnya. Selain itu, sistem ini meliputi pengelolaan stok nomor TelkomFlexi Classy dan stok handset bundling serta laporan yang terkait di dalamnya. Sistem ini akan dijalankan pada web browser dengan server Apache, bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. 3. Tujuan Sistem ini dibangun untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya dan diharapkan dapat membantu kinerja karyawan yang terlibat dalam proses pendaftaran TelkomFlexi Classy seperti di bagian Sales Force/Staff Sales, Sales Planning dan Card and Voucher Management. Sedangkan untuk pelaporan pendaftaran melibatkan Asman Wireless Sales and Promotions. Selain itu juga diharapkan dapat membantu surveyor dalam urusan survey calon pelanggan. Dan tentunya diharapkan dapat menghilangkan kejenuhan calon pelanggan akibat lamanya proses pendaftaran.
network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM (yang selanjutnya disebut juga Perseroan atau Perusahaan) menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. 2. Menganalisa Sistem yang Berjalan Proses pendaftaran TelkomFlexi Classy yang sedang berjalan saat ini digambarkan pada use case model diagram dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Calon pelanggan biasanya datang langsung ke PlasaTelkom, FlexiCenter atau KanDaTel untuk mendaftarkan diri menjadi pelanggan TelkomFlexi Classy. b. Sebelum calon pelanggan bisa mendaftar, calon pelanggan diberitahu syarat-syarat untuk menjadi pelanggan TelkomFlexi dan diminta melengkapi syarat-syarat tersebut sebelum mendaftar. Syarat-syarat tersebut diantaranya: 1. Calon pelanggan personal: a. Fotocopy KTP b. Fotocopy kartu keluarga c. Materai Rp. 6000 2. Calon pelanggan perusahaan: a. Fotocopy KTP penjamin b. Fotocopy kartu keluarga penjamin c. Fotocopy Akte pendirian perusahaan/SIUP/NPWP d. Materai Rp. 6000 c. Setelah calon pelanggan melengkapi semua persyaratan yang telah ditentukan, kemudian Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau Sales Force (KanDaTel) memberikan formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi untuk diisi oleh calon pelanggan. Pada saat itu, calon pelanggan dapat memilih nomornya (stok tersedia) dan memilih handset (jika ingin membeli). d. Setelah calon pelanggan memilih nomor dan handset (jika membeli), maka Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau Sales Force (KanDaTel) menghapus nomor dan handset yang dipilih dari stok.
B. Analisis Sistem (System Analysis) 1. Profil PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and
5
e.
Seusai mengisi formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi dan membubuhi tanda tangan di atas materai, formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi dan semua persyaratan yang telah ditentukan diberikan kepada Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau Sales Force (KanDaTel). f. Kemudian, Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau Sales Force (KanDaTel) memeriksa kelengkapan persyaratan dan mengecek apakah calon pelanggan masuk blacklist Telkom atau tidak. g. Jika persyaratan calon pelanggan kurang lengkap, maka calon pelanggan diminta untuk melengkapinya. Dan jika calon pelanggan masuk blacklist Telkom, maka pelanggan akan diminta untuk mengurus masalah yang membuat calon pelanggan masuk ke dalam blacklist. h. Setelah itu, calon pelanggan membayar biaya pendaftaran serta pembelian handset (jika membeli) dan diminta menunggu untuk di survey terlebih dahulu oleh surveyor dari TelkomFlexi sebelum diaktifkan. i. Kemudian Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau Sales Force (KanDaTel) menyalin data pada formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi ke form validasi lapangan TelkomFLexi. j. Beberapa hari kemudian, surveyor akan melakukan survey terhadap alamat calon pelanggan dan kevalidan data yang telah diisikan pada formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi. k. Pada saat melakukan survey, surveyor akan mengisi data hasil survey dan rekomendasinya pada form validasi lapangan TelkomFLexi. l. Setelah itu, Sales Planning memvalidasi hasil survey calon pelanggan. Kemudian Sales Planning membuat laporan hasil survey yang akan dikirim ke Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau Sales Force (KanDaTel). m. Setelah laporan sampai ke tangan Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel), maka Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau Sales Force (KanDaTel) akan mengaktifkan nomor pilihan calon pelanggan dengan menggunakan aplikasi CCF (Customer Care Flexi) jika calon pelanggan dinyatakan valid. n. Jika calon pelanggan dinyatakan tidak valid, maka nomor (bukan kartu) yang sudah dibeli akan dikembalikan ke dalam stok. o. Setelah nomor pilihan diaktifkan, kemudian Customer Service Officer (PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau Sales Force (KanDaTel) memberitahukan kepada pelanggan bahwa nomor yang dipilih sudah diaktifkan. Setelah itu, mengarsipkan semua berkas calon pelanggan. Dari uraian proses di atas, dapat digambarkan use case proses pendaftaran pada gambar 2:
Gambar 2 Use Case Model Diagram Sistem Pendaftaran yang Berjalan C. Desain Sistem (System Designs) Pada tahapan desain sistem yang dilakukan meliputi perancangan sistem, perancangan basis data, dan perancangan antar muka sistem. 1. Perancangan Sistem Alur proses pendaftaran digambarkan dengan menggunakan diagram UML yang terdiri atas use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Tergambar pada gambar 3, 4, 5 dan 6. Use Case Diagram Sistem Informasi Pendaftaran
6
Gambar 3 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pendaftaran
Gambar 5. Activity Diagram Hasil Survey
Activity Diagram
Sequence Diagram Gambar 4. Sequence Diagram Usecase Data Survey
Gambar 6. Sequence Diagram Daftar Perancangan Basis Data Berikut ini physical database schema yang akan diimplementasikan. 2.
Gambar 4. Activity Diagram Data Survey
7
a. Perangkat Keras (Hardware) 1. Server: a. Processor Intel Pentium 4 2.8 GHz b. 256 MB of RAM c. Harddisk 80 GB 2. Client: a. Processor Intel Pentium 4 2.8 GHz b. 256 MB of RAM c. Printer tinta b. Perangkat Lunak (Software) 1. Server: a. Microsoft Windows XP Professional Version 2002 Service Pack 2 b. XAMPP version 1.6.2 yang mencakup: Apache version 2.2.4, PHP version 5.2.2, dan MySQL version 5.0.41 c. Browser: Microsoft Internet Explorer Version: 6.0 2. Client: a. Microsoft Windows XP Professional Version 2002 Service Pack 2 b. Browser: Microsoft Internet Explorer Version: 6.0
Gambar 7 Physical Database Schema Sistem Informasi Pendaftaran 3.
Perancangan Antar Muka Sistem Antar Muka Sistem ini bertujuan untuk menggambarkan rancangan tampilan aplikasi yang akan dibuat. Perancangan layout terdiri dari halaman modul pendaftaran, modul pengaduan, modul user, Modul Surveyor, Modul Asisten Manajer Wireless and Sales Planning, Modul Card and Voucher Management Kandatel (Nomor), Modul Sales Planning Handset Kandatel (Handset) , Modul Sales Planning Kandatel, Modul Administrator Sistem.
2. Pengujian Sistem Pendaftaran Setiap program menjalani pengujian secara pribadi untuk memastikan bahwa program yang telah kita buat bisa bebas dari kesalahan (bug), walaupun tidak menutup kemungkinan masih terjadi sedikit bug atau tidak 100% bebas dari bug, namun pengujian ini setidaknya bisa meminimalisasi kesalahan yang akan terjadi. Pada tahap ini, menggunakan metode pengujian unit dengan pendekatan black-box testing. Pengujian dengan Black-box testing yang dilakukan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi bekerja dengan baik dalam arti masukan yang diterima dengan benar dan keluaran yang dihasilkan benar-benar tepat, pengintegrasian dari eksternal data berjalan dengan baik. Cara pengujian yang dilakukan dengan menjalankan sistem Pendaftaran dan melakukan input data serta melihat output-nya apakah sesuai dengan proses yang diharapkan.
D. Implementasi Sistem (System Implementation) 1. Pembuatan Sistem Pendaftaran Pada proses pembuatan sistem informasi pendaftaran TelkomFlexi Classy, penulis menggunakan XAMPP versi 1.6.2 yang mencakup: Apache versi 2.2.4 untuk web server, PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.41 untuk database-nya. Selain itu, penulis juga menggunakan Edit Plus 2 dan Macromedia Dreamweaver MX 2004 sebagai software editor dan Adobe Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar. Untuk tampilan index sistem, peneliti menggunakan website resmi telkomflexi.com. Hal ini dilakukan agar sistem yang peneliti ajukan dapat diintegrasikan dengan website resmi telkomflexi.com sebagai starting point pendaftaran TelkomFLexi Classy yang diajukan. Berikut ini spesifikasi minimal hardware dan software yang digunakan:
V. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan bahwa: pelanggan tidak perlu 1. Calon mengunjungi PlasaTelkom atau FlexiCenter untuk menjadi pelanggan TelkomFlexi Classy. Calon pelanggan cukup membuka website telkomflexi.com.
8
2.
3.
4.
5.
6.
Tugas Sales Force bisa lebih fokus pada kegiatan pemasaran seperti pameran. Calon pelanggan tidak akan mengalami kejenuhan dalam mendaftar karena lamanya menunggu handset aktif. Hal ini dikarenakan proses perpindahan dokumen antar bagian-bagian yang terkait yang berbeda lokasi sudah dieliminasi dengan penggunaan database dan sistem berbasis web yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Selain itu, waktu survey disesuaikan dengan keinginan calon pelanggan. Jadi, tidak ada alasan untuk jenuh. Inkonsistensi data calon pelanggan akibat penulisan kembali data calon pelanggan dari formulir permohonan berlangganan TelkomFlexi ke form validasi lapangan TelkomFLexi dan pengetikan laporan hasil survey yang menyangkut data calon pelanggan sudah dieliminasi dengan penggunaan database yang lebih akurat. Pengaksesan kembali data calon pelanggan lebih mudah dan pengamanan data calon pelanggan lebih aman karena datanya disimpan dalam database yang menggunakan hak akses (authorization). Format laporan hasil survey sudah seragam dan tidak perlu dikirim dari KanDaTel ke PlasaTelkom dan FlexiCenter.
lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab dalam menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan apresiasi (acknowledgement) yang benar.
VI. REFERENSI [1] HM, Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain SIstem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. [2] Munawar, Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, 2005 [3] Suhendar, A dan Hariman Gunadi, Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose, Informatika,2002. [4] Whitten, Jeffrey L. 2004. Systems Analysis & Design Methods: Sixth Edition. New York: McGraw-Hill. COPYRIGHT Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau
9
Perbandingan Kompresi File Data Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length Nuryasin, ST,MKom Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Email:
[email protected], Telp : 081585440087
Abstract - A company or organization in general often relates to document file. The documents usually are in the paper, and day by day it will be increased and use many space of room. To day to put a document can use disk storage with large capacity. The documents usually are used to change information from one departement to other and sent by modem or internet. Data file document will use large capacity and big cost, then for it must be compresed.
Keywords : Algoritma Huffman, Half Byte and Run Length
I.
dan kemungkinan pekerjaan down-load dan upload gagal akan menjadi lebih kecil. Pada saat ini kebanyakan software memerlukan media penyimpanan (disk) dengan kapasitas yang besar, yang akan menimbulkan banyak biaya untuk penyimpanan. Selain itu juga jika orang hendak mengirimkan suatu file data melalui modem dari satu komputer ke komputer lain akan diperlukan waktu yang lama karena ukuran filenya besar, sehingga juga mengakibatkan biaya semakin besar (biaya pengiriman melalui modem dihitung dalam pulsa). Untuk keperluan tersebut maka perlu adanya software yang akan memampatkan suatu file , tanpa mengubah isi aslinya. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis melakukan penelitian dengan melakukan perbandingan untuk kompresi file data dengan judul : “Perbandingan Kompresi File Data Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length”
PENDAHULUAN
Pada umumnya suatu organisasi selalu berurusan dengan dokumen yang ditulis pada kertas. Dokumen tersebut disimpan pada filing cabinet. Dengan bertambahnya dokumen yang harus disimpan tiap hari, sehingga filing cabinet tersebut penuh. Untuk mengatasinya perlu ditambah filing cabinet, tetapi ruang yang ada akan semakin sempit jika filing cabinet terus bertambah. Dengan menggunakan komputer dapat diatasi masalah ruang penyimpanan dokumen yang tidak lagi ditulis pada kertas melainkan pada magnetic disk seperti yang terlihat sekarang ini. Dalam dunia komputer dan internet, pemampatan file digunakan dalam berbagai keperluan, jika kita ingin mem-backup data, kita tidak perlu menyalin semua file aslinya, dengan memampatkan (mengecilkan ukurannya) file tersebut terlebih dahulu, maka kapasitas tempat penyimpanan yang diperlukan akan menjadi lebih kecil. Jika sewaktu-waktu data tersebut akan diperlukan, baru dikembalikan lagi ke file aslinya. Down-load dan Up-load file suatu pekerjaan yang kadang mengesalkan pada dunia internet, setelah menghabiskan beberapa waktu kadang-kadang hubungan terputus dan kita harus melakukannya lagi dari awal, hal ini sering terjadi pada file-file yang berukuran besar. Untunglah file-file tersebut dapat dimampatkan terlebih dahulu sehingga waktu yang diperlukan akan menjadi lebih pendek
II. LANDASAN TEORI A. Teori Algoritma Run-Length Algoritma Run-Lenngth digunakan untuk memampatkan data yang berisi karakterkarakter berulang. Saat karakter yang sama diterima secara berderet empat kali atau lebih (lebih dari tiga), algoritma ini mengkompres data dalam suatu tiga karakter berderetan. Algoritma Run-Length paling efektif pada filefile grafis, dimana biasanya berisi deretan panjang karakter yang sama. Metode yang digunakan pada algoritma ini adalah dengan mencari karakter
10
yang berulang lebih dari 3 kali pada suatu file untuk kemudian diubah menjadi sebuah bit penanda (marker bit) diikuti oleh sebuah bit yang memberikan informasi jumlah karakter yang berulang dan kemudian ditutup dengan karakter yang dikompres, yang dimaksud dengan bit penanda disini adalah deretan 8 bit yang membentuk suatu karakter ASCII. Agar lebih jelas mengenai algoritma Run-Length dapat digambarkan sebagai berikut :
01000001 01000001 01000001 01000001 01000001 01000001 01000001 01000001
11111110 00001000 01000001
bit terakhir deretan berikutnya dan ditutup dengan bit penutup. Algoritma ini paling efektif pada file-file text dimana biasanya berisi text-text yang memiliki empat bit pertama yang sama. Agar lebih jelas algoritma Half-Byte dapat digambarkan sebagai berikut :
01101101 01100101 01101110 01100111 01100001 01101101 01100010 01101001 01101100
bit penanda
8X
C. Algoritma Huffman Dasar pemikiran algoritma ini adalah bahwa setiap karakter ASCII biasanya diwakili oleh 8 bits. Jadi misalnya suatu file berisi deretan karakter “ABACAD” maka ukuran file tersebut adalah 6 x 8 bits = 48 bit atau 6 bytes. Jika setiap karakter tersebut di beri kode lain misalnya A=1, B=00, C=010, dan D=011, berarti kita hanya perlu file dengan ukuran 11 bits (10010101011), yang perlu diperhatikan ialah bahwa kode-kode tersebut harus unik atau dengan kata lain suatu kode tidak dapat dibentuk dari kode-kode yang lain. Pada contoh di atas jika kode D kita ganti dengan 001, maka kode tersebut dapat dibentuk dari kode B ditambah dengan kode A yaitu 00 dan 1, tapi kode 011 tidak dapat dibentuk dari kode-kode yang lain. Selain itu karakter yang paling sering muncul, kodenya diusahakan lebih kecil jumlah bitnya dibandingkan dengan karakter yang jarang muncul. Pada contoh di atas karakter A lebih sering muncul (3 kali), jadi kodenya dibuat lebih kecil jumlah bitnya dibanding karakter lain.
B. Algoritma Half Byte Algoritma Half-Byte meman-faatkan empat bit sebelah kiri yang sering sama secara berurutan terutama pada file-file text. Misalnya pada suatu file text berisi tulisan “mengambil”, dalam heksadesimal dan biner karakterkarakter tersebut diterjemahkan sebagai :
M e n g a m b i l
bit penanda
Deretan data sebelah kiri merupakan deretan data pada file asli, sedangkan deretan data sebelah kanan merupakan deretan data hasil pemampatan dengan algoritma Half-Byte.
Deretan data sebelah kiri merupakan deretan data pada file asli, sedangkan deretan data sebelah kanan merupakan deretan data hasil pemampatan dengan algoritma RunLength.
Karakter
11111110 01101101 01011110 01110001 11010010 10011100 11111110
Heksadesimal
Biner
6D 65 6E 67 61 6D 62 69 6C
01101101 01100101 01101110 01100111 01100001 01101101 01100010 01101001 01101100
1.
Penentuan Kode Untuk menentukan kode-kode dengan kriteria bahwa kode harus unik dan karakter yang sering muncul dibuat kecil jumlah bitnya, kita dapat menggunakan algoritma Huffman. Sebagai contoh, sebuah file yang akan dimampatkan berisi karakter-karakter “PERKARA”. Dalam kode ASCII masingmasing karakter dikodekan sebagai :
Jika anda perhatikan karakter-karakter tersebut memiliki empat bit sebelah kiri yang sama yaitu 0110. Gejala seperti inilah yang dimanfaatkan oleh Algoritma Half-Byte. Saat karakter yang empat bit pertamanya sama diterima secara berderet tujuh kali atau lebih, algoritma ini mengkompres data tersebut dengan bit penanda kemudian karakter pertama dari deretan empat bit yang sama diikuti dengan pasangan empat
P = 50H
11
= 01010000B
E = 45H R = 52H K = 4BH A = 41H
= = = =
01000101B 01010010B 01001011B 01000001B
. . . 5 it ke-
... Karakter kelima dan seterusnya berisi hasil pemampatan dengan algoritma RunLength seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Maka jika diubah dalam rangkaian bit, “PERKARA” menjadi : 01010000 01000101 01010010 01001011 01000001 01010010 01000001
=P =E =R =K =A =R =A
B. Implementasi Algoritma Half-Byte Implementasi pada algoritma HalfByte dengan algoritma Run-Length mempunyai perbedaan terutama pada metode untuk proses pemampatan file dan jenis file yang dimampatkan oleh kedua algoritma tersebut. Pada algoritma Run-Length metode yang digunakan adalah dengan mencari karakter yang berulang lebih dari 3 (tiga) kali pada suatu file untuk kemudian diubah menjadi sebuah bit penanda (marker bit) diikuti oleh sebuah bit yang memberikan informasi jumlah karakter yang berulang dan kemudian ditutup dengan karakter yang dikompres. Algoritma Run-Length ini paling efektif untuk file-file grafis, dimana biasanya berisi deretan panjang karakter yang sama. Sedangkan metode pada algoritma Half-Byte yaitu dengan memanfaatkan empat bit sebelah kiri yang sering sama secara berurutan. Pada algoritma ini, pemampatan file yang paling efektif digunakan untuk file – file text. Seperti pada algoritma Run-Length, file hasil pemampatan dengan algoritma HalfByte harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini. Pada program ini format pengenal file tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan ketiga dengan karakter H, A, dan L. Pembaca dapat mengganti format tersebut dengan karakter lain yang diinginkan, demikian juga dengan jumlahnya. Karakter berikutnya (keempat) berisi karakter bit penanda yang telah ditentukan dengan mencari karakter dengan frekuensi kemunculan terkecil. Jika misalnya pada suatu file bit penandanya adalah Q, maka 4 byte pertama isi file pemampatan adalah :
III. METODE PENELITIAN Dalam penulisan ini, digunakan beberapa metode, yaitu : A. Pengamatan dan Penelitian Pada penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode dengan cara mengadakan pengamatan terhadap hasil dari file yang telah dikompresi dan mengadakan penelitian dari proses berjalannya kompresi file data. B. Riset Perpustakaan Pada riset perpustakaan ini, penulis mengumpulkan data dari buku-buku literature serta bahan lain yang menunjang penulisan skripsi ini. IV. IMPLEMENTASI PROGRAM A. Implementasi Algoritma Run-Length File hasil pemampatan dengan algoritma Run-Length harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini. Pada program ini format pengenal file tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan ketiga dengan karakter R, U, dan N. Pembaca dapat mengganti format tersebut dengan karakter lain yang diinginkan, demikian juga dengan jumlahnya. Karakter berikutnya (keempat) berisi karakter bit penanda yang telah ditentukan dengan mencari karakter dengan frekuensi kemunculan terkecil. Jika misalnya pada suatu file bit penandanya adalah X, maka 4 byte pertama isi file pemampatan adalah :
12
c.
Name : SButSaveOrig Caption : Save to Original File Enabled : False Visible : False d. Name : SButDecompress Caption : Decompress Enabled : False Visible : False e. Name : SButExit Caption : Exit 4. Tambahkan sebuah GroupBox pada form utama dengan object properties : Name : GroupMetode Caption : Kompres File Enabled : False 5. Di dalam GroupMetode tambahkan 3 buaf Speed Button masing-masing : a. Name : SButRunLength Caption : Run Length b. Name : SButHalfByte Caption : Half Byte c. Name : SButHuffman Caption : Huffman 6. Tambahkan 2 buah Radio Button pada FormUtama masing-masing : a. Name : RadioCompress Caption : Compress Checked : True : RadioDecompress b. Name Caption : Decompress 7. Tambahkan 4 buah Label pada FormUtama masing-masing : a. Name : LblFileName1 b. Name : LblFileSize1 c. Name : LblHasil d. Name : LblFileSize2 8. Tambahkan sebuah OpenDialog dan sebuah SaveDialog pada FormUtama. 9. Tambahkan 3 buah Image pada FormUtama masing-masing : a. Name : ImageTampil Stretch : True b. Name : Image1 Picture : (Pilih sendiri gambar untuk compress) c. Name : Image2 Visible : False Picture : (Pilih sendiri gambar untuk decompress) d. Tambahkan Bevel untuk memperindah tampilan Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, kita akan mendapatkan sebuah form seperti gambar berikut ini :
. .. 5 it ke-
...
Karakter kelima dan seterusnya berisi hasil pemampatan dengan algoritma Half-Byte seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. C. Implementasi Algoritma Huffman Seperti pada kedua algoritma sebelumnya, file hasil pemampatan dengan algoritma Huffman harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini. Pada program ini format pengenal file tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan ketiga dengan karakter H, U, dan F. Lagi-lagi anda dapat mengganti format tersebut dengan karakter lain yang diinginkan, demikian juga dengan jumlahnya. Karakter keempat, kelima dan keenam berisi informasi ukuran file asli dalam byte, 3 karakter ini dapat berisi maksimal FFFFFF H atau 16.777.215 byte. Karakter ketujuh berisi informasi jumlah karakter yang memiliki kode Huffman atau dengan kata lain jumlah karakter yang frekuensi kemunculannya pada file asli lebih dari nol, jumlah tersebut dikurangi satu dan hasilnya disimpan pada karakter ke tujuh pada file pemampatan Program ini dibuat dengan program Borland Delphi versi 5 yang berorientasi pada objek (Object Orientation), mengingat saat ini hampir semua program sudah menggunakan windows sebagai base-nya. Bagi pembaca yang sudah terbiasa dengan program konvensional (under DOS), tidak akan menjadi masalah karena penulis akan menjelaskan langkah demi langkah pembuatan program ini, sebagai berikut : 1. Buatlah file baru dengan meng-klik File pada menu utama kemudian klik New Application. 2. Ganti Caption dari Form dengan Pemampatan File dan Name dengan FormUtama pada object properties. 3. Tambahkan 5 buah Speed Button pada FormUtama masing-masing : a. Name : SButOpen Caption : Open b. Name : SButSave Caption : Save Enabled : False
13
Gambar 4 : Hasil Decompres run Length V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dengan penjelasan yang telah diuraikan, maka penulis mengambil kesimpulan secara umum bahwa hasil pemampatan untuk semua jenis file dengan menggunakan algoritma Huffman ternyata lebih efisien dibandingkan dengan algoritma Run-Length dan algoritma Half-Byte. Dari ketiga algoritma tersebut, dihasilkan perbandingan mengenai pemampatan file dalam bentuk tabel seperti dibawah ini, yang menunjukkan bahwa algoritma Huffman merupakan algoritma yang paling efisien dibanding dengan dua algoritma Run-Length dan algoritma Half-Byte.
Gambar 1: Form Kompresi File
ama file
kuran file asli
U Ukuran File Hasil Pemampatan Dengan Algoritma : ( (bytes)
bytes) R unLength
Gambar 2 : Running Program 1 uratku asa.do c
04448
6 5134
4581 (
62 %) 1
levator .cdr
93750
90354
92471 (
1 605632
514726
549043 (
94 %) unga.b mp
60054
95691
78159 (
54 %) Gambar 3 : Hasil Compress Run Length
vent.d at
3195
112
067 (
8 %) eadme .txt
0756
7 2427 (18 %) (
53 %) 8
717
171 (
81 %)
2 70890 (19 %) (
77 %) 1
1
1 1305473 (81 %) (
96 %) 1
1
1 194056 (100 %) (
99 %) 1
3
8 49277 (47 %) (
80 %) 1
98 %) ifa200 0.exe
HHuffman alfByte
6 6277 (58 %) (
57 %)
Tabel 1 Perbandingan Hasil Kompresi
14
Disamping itu dengan adanya kompresi file, akan mendapatkan keuntungan dan manfaat yang didapatkan antara lain : - Untuk menghemat biaya pengiriman data melalui modem karena semakin kecil file yang dikirim semakin kecil juga pulsa yang dipakai. - Untuk menghemat biaya penyimpanan ke disk karena ukuran file semakin kecil sehingga memerlukan sedikit disk. - Untuk security karena selain dimampatkan, file juga dikodekan (encoded) . B. Saran Dari kesimpulan di atas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya untuk penyimpanan file dengan basis digital dilakukan kompresi file data terlebih dahulu sebelum disimpan secara permanen, karena akan mengurangi dari size data tersebut. 2. Penelitian ini dapat anda kembangkan dengan menggunakan algoritma selain dari ketiga algoritma yang penulis gunakan. VI. -
-
-
-
-
-
-
-
Suryanto; Pemampatan File dengan Algoritma Huffman; Dnastindo Adiperkasa Internasional; 1995. Ir. Rinaldi Munir, Ir. Leoni Lidya; Algoritma dan Pemrograman; Informatika Bandung; 1998 John M. Echols, Hassan Shadily; Kamus Inggris Indonesia; PT. Gramedia Jakarta; 1995 M. agus J. alam; Borland Delphi 5.0; Elex Media Komputindo; 2001 Pusat Pembinaan dan Pengembangan; Kamus Besar Bahasa Indonesia; Balai Pustaka Jakarta; 1990 Binstock, Andrew and Rex John; Practical algorithm for Programmer; Reading Addison-Wesley; 1995 Nelson, Mark and Gailly; The Compression Book; New York; 1996 John J. Longkutoy, Drs; Dasar-dasar Programming; Mutiara Sumber Widya, Jakarta Pusat; 1993
COPYRIGHT
REFERENSI
Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab dalam menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan apresiasi (acknowledgement) yang benar
Coulouris George, Dollmore Jean, Kinberg Tim; Distributed System Concepts and Design; London; 1994 Widodo Priyono; Kamus Istilah Internet dan Komputer; Lintas Media Jombang; 2001
.
15
Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Program Umroh Pada PT Arqom Bayu Nusaba Abdurrohman Hidayatullah1, Syopiansyah Jaya Putra2, Ibnu Qoyim3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412 Jakarta Email :
[email protected]
Abstract - PT Bayu Nusaba Arqom is a business entity which is engaged in tour and travel services that serve foreign and domestic tourist trips. As a company engaged in tour and travel services other Pemesanaan programs require data collection and data management, prospective Umrah Umrah pilgrims integrated. However, based on observations in the field of data collection candidate registration Umrah pilgrims, Umrah program reservations, payments are still using paper media are used as a medium to archive the data and thus require a lot of space to store these files and the length of the search data for reports. Design of information system booking Umrah program uses the method of RAD (Rapid Application Development) tools and UML (Unified Model Language) and the use case diagram, activity diagram, sequence diagrams and class diagrams and using the PHP programming language and MySQL as database. Information system booking Umrah program created to minimize errors in surveying prospective Umrah pilgrims, Umrah program ordering, payment and reporting so as to assist the operations of the registration, departure and facilitate managers in view of the report ordering Umrah program to make reservations policy. Keywords : PT Arqom Bayu Nusaba, Booking Information Systems Program Umrah, Rapid Application Development, Unified Modeling Language, PHP and MySql.
I.
satu faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen dalam pemilihan sebuah Biro Perjalanan Umroh dan haji Khusus. Menurut amin (2000), pelanggan yang tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan sering melakukan komplain. Sedangkan menurut Gerson (2002), suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Jadi perusahaan harus menerapkan sistem ini untuk memuaskan pelanggan. Perusahaan Bayu Arqom Nusaba adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa travel yang melayani perjalanan wisata mancanegara dan domestik. Perusahaan Bayu Arqom Nusaba dalam perkembangannya banyak menerima pendaftaran untuk menyediakan perjalanan ibadah haji dan umroh sekaligus pembimbing untuk ibadah tersebut. Perusahaan Bayu Arqom Terletak di jalan KH Wahid Hasim, Gg. Ujan Nain No. 03 Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Petung. Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2004. Kegiatan pelayanan dilakukan 24 jam untuk pemesanan umroh.
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan ibadah umroh sejak dahulu hingga sekarang, menjadi tanggung jawab Menteri Agama dalam pelaksanaannya, secara struktural dan teknis operasional, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2005. dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan haji dan Umrah. Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) memiliki tugas pokok dalam bidang penyelenggaraan haji dan umrah. Para Jamaah umroh Indonesia banyak yang kecewa pada perusahaan umroh, dikarenakan lemahnya pelayanan, terhadap para jamaah mulai dari lama waktu ibadah, penginapan, transportasi, dan bimbingan melaksanakan ibadah umroh, sehingga banyak para jamaah yang lebih memilih perusahaan umroh baru. Hasil riset di Eropa terhadap 7000 konsumen, sebanyak 60 persen mengatakan bahwa konsumen dipengaruhi oleh teman dan keluarganya untuk menggunakan suatu merek baru (Kotler, 2000). Oleh sebab itu peneliti memasukkan faktor reference sebagai salah
16
mengelola data penerimaan calon jamaah, pemesanan program umroh, pemberangkatan, dan pembayaran. 3. Penggunaan media penyimpanan data penerimaan, calon jamaah, pemesanan program umroh, pembernagkatan, dan pembayaran yang masih berupa kertas akan berakibat boros dan rentan terhadap kerusakan atau kehilangan data. 4. Membutuhkan waktu tujuh hari kerja atau terjadinya inefisiensi kerja pada proses pencariaan data pendaftaran calon jamaah umroh, program umroh dan jadwal pemberangkatan untuk dijadikan laporan jamaah dan pemberangkatan umroh. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini Bagaimana merancang bangun sistem informasi pemesanan program umroh agar dapat meyajikan laporan secara up to date?
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada bulan Januari 2014, informasi tentang program umroh pada PT Arqom Bayu Nusaba masih terbatas karena tidak adanya akses website, jadi kurang maksimal dalam hal menyangkut informasi program umroh kepada calon jamaah. Perusahaan hanya menggunakan software yang berdiri sendiri, tidak terintegrasi dengan fungsi lain seperti menggunakan software Microsoft exel, sehingga menyulitkan karyawan dalam mengelola data pendaftaran calon jamaah umroh, program umroh dan jadwal pemberangkatan. Media penyimpanan dan laporan yang masih menggunakan kertas (Manual), cara kerja demikian terhitung memperlambat proses pencarian data dalam pengambilan keputusan oleh manager. Apalagi waktu yang diperlukan dalam proses merekap data pendaftaran calon jamaah umroh, program umroh dan jadwal pemberangkatan dengan software yang tidak terintegrasi tersebut mencapai 7 hari kerja tiap bulannya. Dengan data yang tidak terdokumentasi dengan baik, perusahaan kesulitan dalam mengakses data – data lama yang terkait dengan data pendaftaran calon jamaah umroh, program umroh dan jadwal pemberangkatan. Demikian pula dengan faktor laporan kepada manager yang memang harus siap ketika diperlukan menjadi salah satu masalah yang sangat serius untuk mencari solusinya. Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil pengamat dan observasi tersebut, peneliti merasa perlu mengembangkan dan mengusulkan sistem informasi pelayanan berbasis web yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Oleh karena itu sistem informasi ini dibuat agar mempermudah kinerja karyawan dan dapat menarik jamaah dalam hal pelayanan calon jamaah umroh. Dengan harapan perusahaan akan semakin maju dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu peneliti memilih judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PROGRAM UMROH PADA PT ARQOM BAYU NUSABA)”
B. Batasan Masalah Agar penyusunan dan penulisan laporan skripsi ini menjadi terarah, maka penulis perlu membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut: 1. Sistem informasi pemesanan ini digunakan oleh jamaah, manager umroh dan admin. 2. Sistem yang dikembangkan terdiri dari proses pemesanan program umroh yang meliputi pendaftaran calon jamaah dan pemberangkatan, pembayaran yang tidak menggunakan e-payment, sistem ini dibatasi dari proses perpulangan, hotel dan detail program umroh. menggunakan metode 3. Penulis pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD) dari tahap Investigasi Awal sampai Pengujian . 4. Penulis menggunakan beberapa diagram Unified Model Language (UML) untuk memperlihatkan aliran proses dan data dari sistem yang akan dirancang seperti Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram Dan Class Diagram. 5. Desain sistem informasi kepegawaian ini menggunakan tool-tool berupa software Enterprise Architech versi 8.0, Office Visio 2003 dan dalam mengimplementasikan sistem informasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP versi 5.2.1 dengan database MySQL versi 5.0.27, serta hardware computer minimal dengan OS Windows XP, Processor intel Pentium IV, Hardisk Free 40 GB, 256 MB DDR Memory.
A. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan adalah: 1. Masih menggunakan software yang berdiri sendiri, atau tidak terintegrasi dengan fungsi lain seperti proses pemesanan program umroh, pemberangkatan, pendaftaran, dan pembayaran yang masih menggunakan software Microsoft Excel. 2. Karyawan mengalami kesulitan dalam
17
(dua) kegiatan yang dilakukan dalam mengumpulkan data, yaitu:Studi Pustaka. a. Observasi mengumpulkan dan menelaah data yang diperoleh dengan cara meninjau langsung penggunaan sistem. b. Wawancara Wawancara dilakukan dengan cara melakukan berdiskusi dengan pihak yang dapat memberikan informasi mengenai sistem yang berjalan.
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Menganalisis dan merancang sistem informasi pemesanan program umroh pada PT Arqom Bayu Nusaba dalam proses pendaftaran, pemesanan, pemberangkatan dan pembayaran. 2. Membuat database sistem informasi pemesanan program umroh pada PT Arqom Bayu Nusaba yang dapat menyimpan data pendaftaran, pemesanan, pemberangkatan dan pembayaran. 3. Membangun aplikasi sistem informasi pemesanan program umroh pada PT Arqom Bayu Nusaba meliputi proses pendaftaran, pemesanan, pemberangkatan dan pembayaran.
B. Metode Perancangan Sistem Dalam siklus RAD (Mc. Leod, 2008) terdapat beberapa tahapan, yang terdiri dari : 1. Investigasi Awal Mempelajari tentang organisasi dengan masalah sistemnya, mendefinisikan tujuan, hambatan, risiko, dan ruang lingkup sistem baru, mengevaluasi proyek maupun kelayakan sistem, melakukan sub-divisi sistem menjadi komponen-komponen besar dan mendapatkan umpan balik pengguna. 2. Analisis Menganalisis persyaratan fungsional pengguna untuk masing-masing modul sistem dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan informasi dan kemudian mendokumentasikan temuantemuannya dalam bentuk model-model proses, data, dan objek. 3. Desain Merancang komponen dan antarmuka dengan sistem-sistem lain umtuk setiap modul sistem yang baru dan kemudian mendokumentasikan desain dengan menggunakan berbagai jenis teknik pemodelan. 4. Pengujian Sistem Komponen-komponen sistem dipasang, dan dilakukan uji penerimaan pengguna. Penerimaan oleh pengguna akan menjadi tanda persetujuan untuk melanjutkan ke tahap serah terima.
II. LANDASAN TEORI A. Rancang Bangun Rancang bangun dapat berarti mengatur segala sesuatu sebelum bertindak, mengerjakan atau melakukan sesuatu (Alwi, 2007) B. Definisi konsep pemesanan Menurut Nickerson (2001), pemesanan adalah suatu proses permintaan produk atau jasa yang dilakukan oleh pelanggan atau customer. Untuk mendukung dari suatu proses pemesanan, dilakukan sebuah sistem pemesanan atau order system. Tujuan dari sistem pemesanan untuk menerima pemesanan dari pelanggan baik barang maupun jasa dan juga menyiapkan pesanan dalam suatu bentuk yang dapat digunakan dalam bisnis. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka Penulis membaca dan mempelajari dari buku, jurnal dan artikel dari internet yang ada kaitannya dengan analisis dan perancangan sistem informasi pemesanan program umroh. 2. Studi Literatur Penulis mengamati penelitian sebelumnya sebagai acuan dan membandingkan untuk membuat usulan sistem lebih baik. Pengamatan yang penulis lakukan dengan membaca referensi dari beberapa sumber penelitian yang sejenis. 3. Studi Lapangan Studi lapangan adalah pengambilan data langsung dari lokasi penelitian. Dalam studi lapangan ini, penulis melakukan 2
IV. SISTEM INFORMASI PEMESANAN PROGRAM UMROH A. Investigasi Awal PT. Arqom Bayu Nusaba adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang umroh. PT. Arqom Bayu Nusaba didirikan pada tahun 2004 oleh Bapak H. Arif Kosim setelah sebelumnya menjalankan usaha ini dengan nama perorangan karena keterbatasan modal. Dan setelah meyakini bahwa kebutuhan akan usaha ini akan melonjak besar seiring dengan makin banyaknya permintaan pasar di
18
kota-kota besar di Indonesia khususnya di kota Tangerang, maka didirikanlah perusahaan ini.
uc sistem informasi pemesanan sistem informasi Pemesanan program um roh
log out «include»
login
a. a.
Analisis Analisis Sistem Berjalan
admin manage user
register
manage program umroh
pilih pemberangkatan
manage hubungi kami «extend»
hubungi kami
Jamaah
manage cara & syarat pendaftaran «extend» input pembayaran
manager
v iew cara & syarat pendaftaran
«extend» v iew laporan pembayaran
«extend» laporan pembayaran
«extend» «include»
cetak inv oice
laporan pemberangkatan
Gambar 4.3 Use Case Diagram Sistem Informasi Pemesanan Program Umroh
Gambar 4.1 Rich Picture sistem yang berjalan b.
Sistem Yang Diusulkan
Class Diagram Sistem Informasi Pemesanan Program Umroh Diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem juga hubungan antara kelas tersebut. Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan dan interaksi diantara mereka.
b.
class class diagram
admin + + + + + +
Gambar 4.2 Rich Picture sistem usulan
::manager
User
Alamat Email id_admin id_user Nama_Admin Telp create() Update()
+ +
id_jamaah Id_Level Id_User password Username
+ +
create() Update()
-
Id_user
+
read_laporan()
hubungi_kami Lev el
1
*
1
-
+
Id_level Nama_Level
+ +
create() Update()
id_hubungi_kami
1 cara&syarat -
b. a.
Desain Use Case Diagram Sistem Informasi Pemesanan Program Umroh Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna.
Jamaah
id_cara&syarat + + + + 1 + + + +
Setatus_Jamaah +
Id_Status_Jamaah Nama_Status
+ +
Create() Update()
1
+ + + +
Status_Inv oice - Id_status_Invoice + Nama_Status
Alamat Id_Jamaah Id_Kota Id_Status_Jamaah Nama_Jamaah No_KTP No_Pasport Setatus_Invoice Tanggal_Lahir Telp Tempat_Lahir Create() Delete() Read() Update()
* + + +
Id_Kota Id_provinsi Nama_Kota
1
+
Id_Provinsi Nama_Provinsi
+ +
Create() Update()
*
Create() Update()
1 Program_Umroh
1
+ 1 + + +
1
+ create() + Update()
Prov insi
Kota
1
Harga
Hari Id_Harga Id_Program Nama_Program * Create() Update()
1
1
+ +
Harga Id_Harga Tanggal_update
+ +
Create() Update()
*
1
Pemberangkatan 1 Pembayaran * + + + + +
Id_Invoice Id_Jamaah Id_Status Jumlah_Pembayaran Tanggal_Invoice Create() Read() Update()
+ +
Id_Pemberangkatan Id_PenanggungJawab Id_Program T anggal_Pemberangkatan T anggal_Pulang
+ + +
Create() Read() Update()
1
1
* detail_Pemberangkatan 1
-
Id_detail Id_Jamaah Id_Pemberangkatan
1 Penanggung_Jaw ab + +
Id_PenanggungJawab Kontak Nama
Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Informasi Pemesanan Program Umroh c.
19
Schema Database
Gambar 4.5 Schema Database d.
Desain Interface
Desain interface (rancang antar muka) digambarkan dengan GUI (graphic user interface) berikut :
D. Tampilan Pilih Pemberangkatan
A. Tampilan Pendaftaran
E. Tampilan cara & syarat
B. Tampilan view Pembayaran
F.
C. Tampilan Cetak Invoice
20
Tampilan Hubungi Kami
G. Tampilan Biodata Jamaah K. Laporan Pembayaran
L. Laporan Pemberangkatan
H. Tampilan Manage User
I.
Tampilan Form Profil Perusahaan V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem informasi pemesanan program umroh pada PT Arqom Bayu Nusaba telah dikembangkan dan mencakup proses pemesanan, pemberangkatan, pendaftaran dan pembayaran yang terintegrasi dalam satu sistem sehingga tidak menyulitkan calon jamaah, admin dan manager dalam mengelola data pemesanan,
J.
Tampilan Form Pilih Pemberangkatan
21
2.
3.
pemberangkatan, pendaftaran dan pembayaran. Penyimpanan data ke dalam database yang terkomputerisasi secara optimal dan terintegrasi sehingga dapat membantu perusahaan dalam proses penyimpanan sehingga tidak boros kertas serta rentan akan kehilangan serta kerusakan data baik itu data pemesanan, pemberangkatan, pendaftaran dan pembayaran. Waktu yang cepat dalam proses perekapan data pemesanan, pemberangkatan, pendaftaran dan pembayaran karena karena sistem telah terintegrasi antara fungsi-fungsi tersebut.
Gerson, Richard F. 2002. Mengukur Kepuasan Pelanggan, Cetakan kedua, Jakarta: PPM. Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, PT. Prehallindo, Jakarta Karnaen, Perwataatmadja dan Byarwati Anis.2008. Jejak Rekam Ekonomi Islam. Jakarta: Cicero Publishing. Kadir, Abdul 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta. Ladjamudin, bin Al Bahra. 2005. Analisi Dan Desain Sistem Informasi (Edisi Pertama). Yogyakarta : Graha Ilmu. Laudon, Kennetch C & Laudon, Jane P. 2004. Management Information System. (8t edition).New Jersey: Prentice Hall. McLeod, Raymond, Jr & Schell, Goerge. 2008. Sistem Informasi Manajemen. (Edisi10 Terjemahan Ali Akbar Yulianto). Jakarta: Salemba Empat. McLeod, Raymond, (2004), Sistem Informasi Manajemen, jilid 1. PT. Prenhallindo, Jakarta. Mathiassen, Lars., Munk-Madsen, Andreas., Nielsen, Peter A., Stage, Jen,. 2000. Object Oriented Analysisi & Design. Denmark: Forlaget Marko. Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mughniyah, Muhammad Jawwad. 1994. Fiqh Lima Mazhab. Basrie Press,Jakarta. Madcoms. 2008. Panduan Lengkap Adobe Dreamweaver CS3, Madiun: Andi Publisher. Nugroho Bunafit, 2008, Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan Mysql dengan Dreamwaver, Gaya Media, Yogyakarta Nickerson, Robert C. 2001. Business and Information Systems. International Edition. 2nd edition. Prentice-Hall. Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktis. (Buku 1 Edisi 2 Terjemahan: LN Harningrum). Yogyakarta: Andi. Phillips, Paul. 2003. E-business Strategy : Text and Case. McGraw – Hill Education, New York Peak, P. and N. Heudecker 2006, Hibernate Quickly, Manning Publication Co. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
B. Saran Beberapa saran yang peneliti sampaikan dalam perancangan sistem informasi pemesanan program umroh ini, yaitu : 1. Perlu adanya pengembangan dalam sistem informasi pemesanan program umroh hingga sistem informasi pemesanan hotel pada perusahaan tersebut. 2. Perlu ditambahkan pembayaran secara online agar tidak perlu lagi melakukan pembayaran secara manual. VI. REFERENSI Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Amin, Widjaja Tunggal, 2000, Auditing Suatu Pengantar, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Pemasaran ; Dasar, Konsep dan Strategi. PT. Grafindo Persada. Jakarta Azzam, Abdul Aziz Muhammad & Hawwas, Abdul Wahhab Sayyed. 2010.Fiqh Ibadah. Jakarta: Amzah Betha, Sidik 2005. MySQL untuk Pengguna Administrator dan Pengembangan Aplikasi Web. Bandung: Informatika. Buchari, Alma. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. Bauer, Cristian & King, Gavin. 2007. Java Persitence with Hibernate. United State : Manning. Dennis, Alan., Wixom, Barbara Haley., Tegarden, David. (2005). System Analysis and Design With UML Version 2.0 : An Object-Oriented Approach 2nd Edition. United States: John Wiley & Sons.
22
Rachimi, M. Abdurachman. 2012. Segala Hal Tentang Haji dan Umroh. Erlangga, Jakarta. Rijan, Yunirman, dan Koesoemawati, Ira. 2009. Cara mudah membuat surat perjanjian / kontrak dan surat penting lainnya, Edisi pertama Cetakan pertama. Raih Asa Sukses. Jakarta Sindoro, Alexander 2000. Dasar-dasar Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta Sabiq, Sayyid. 2008. Juz 1Fiqh alSunnah.Beirut: Dar al-Fikr. Sukarno, Mohamad. 2006. Membangun website dinamis interaktif dengan PHP-MySQL. Jakarta: Eskamedia press. Turban, Efraim., Rainer,R Kelly., Potter,Richard E. 2003. Introduction to Information Technology.New York: John Wiley & Sons. Turban, Efraim, Lee, King, dan Chung. (2002). Electronic Commerce 2002: A Managerial Perspective. Pearson Education Inc., Upper Saddle River, New Jersey. Whitten, Jeffery L., Bentley, Lonnie D., Dittman, Kevin C. 2007. System Analysis and Design Methods (7th Edition). Nort America: McGraw Hill. William J. Stanton., 2000, Prinsip Pemasaran, Edisi Ketujuh, Jakarta: Erlangga Zuhailiy, Wahbah. 1985. Fiqh al-Islam wa Adillatuhu. Beirut: Dar al-Fikr. Whitten, Jeffrey, L, etc, 2004, System Analysis and Design Methods, The McGrawHill Companies, Inc. Zeid, Ibrahim. 2000. Mastering The Internet and HTML. New Jersey: Prentice Hall.
COPYRIGHT Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab dalam menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan apresiasi (acknowledgement) yang benar
23
RANCANG BANGUN SISTEM ARSIP AKREDITASI (STUDI KASUS : FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA) Eva Khudzaeva Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412 Jakarta Email :
[email protected] Abstract - Accreditation programs of undergraduate study is an assessment of the quality of a course of study in the University. Accreditation assessment was conducted by the National Accreditation Board (BAN PT), where BAN PT is the only institution that is recognized by the government to carry out accreditation. Faculty of Science and Technology of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta is one of the great faculty among several faculties in the UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, where undergraduate study program accreditation is the most important educational support, data are used as criteria: the vision, mission, goals , governance, student records, human resources, curriculum, teaching, infrastructure, research and others. The amount of data that serve as the criteria for assessment and accreditation continuously repeated every few years is one of the problems faced by the faculty of science and technology in the data storage such accreditation. The absence of records management systems to support the accreditation of the Faculty of Science and Technology of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, it will have a huge opportunity to be lost, damaged archive accreditation when needed, and also a long search process in finding an archive data when necessary accreditation. Hence the need for good records management accreditation within the faculty of Science and Technology of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The system is built with a RAD system development methods with UML notation. The system uses the PHP programming language and uses the MySQL database. Keywords : Archive system accreditation, the Faculty of Science and Technology, Electronic Archive, RAD, UML, PHP, MYSQL
I.
Jakarta, dimana akreditasi program studi sarjana merupakan penunjang pendidikan yang paling utama, data-data yang dijadikan kriteria penilaian yaitu visi, misi, tujuan, tata pamong, arsip kemahasiswaan, SDM, kurikulum, pembelajaran, sarana dan prasarana, penelitian dan lain-lain. Banyaknya data-data yang dijadikan sebagai kriteria penilaian dan secara terus menerus akreditasi yang terus berulang setiap beberapa tahun merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh fakultas sains dan teknologi dalam penyimpanan data-data akreditasi tersebut. Belum adanya pengelolaan sistem arsip dalam menunjang akreditasi pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maka akan memiliki peluang yang sangat besar terhadap hilang, rusaknya arsip akreditasi ketika diperlukan, dan juga proses pencarian yang lama dalam mencari sebuah arsip data-data akreditasi ketika diperlukan. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan arsip akreditasi yang baik
PENDAHULUAN
Informasi adalah kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi, oleh karena itu, informasi menjadi bagian yang sangat penting untuk mendukung proses kerja administrasi dan pelaksanaan fungsifungsi manajemen dalam menghadapi perubahan situasi dan kondisi yang berkembang dengan cepat. Salah satu sumber informasi penting yang dapat menunjang proses kegiatan administrasi adalah arsip (record). Akreditasi program studi sarjana merupakan penilaian mutu terhadap suatu program studi yang ada di Universitas. Penilaian Akreditasi ini dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu fakultas yang besar diantara beberapa fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah
24
dilingkungan fakultas Sains dan teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pemanfaatan Information and Communication Technology ICT Tidak dapat dipungkiri apabila ICT telah membawa banyak kemudahan dalam organisasi seperti pengolahan data dan lain-lain, termasuk dalam mengelola data-data arsip, salah satunya adalah data-data arsip akreditasi, pemanfaatan ICT ini diharapkan dapat mempermudah dalam mengelola data arsip akreditasi agar tidak hilang dan memudahkan dalam pencarian datanya. Berkenaan dengan masalah tersebut maka diperlukan adanya penelitian tentang “ Rancang Bangun Sistem Arsip akreditasi (Studi Kasus : Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta)”, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam proses penyiapan data akademik pada saat Akreditasi di lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Perguruan Tinggi Negeri, Keagamaan, dan Swasta.
Kedinasan,
B. Proses Akreditasi Proses akreditasi program studi dimulai dengan pelaksanaan evaluasi diri di program studi yang bersangkutan. Evaluasi diri tersebut mengacu pada pedoman evaluasi diri yang telah diterbitkan BAN-PT, namun, jika dianggap perlu, pihak pengelola program studi dapat menambahkan unsur-unsur yang akan dievaluasi sesuai dengan kepentingan program studi maupun institusi perguruan inggi yang bersangkutan. Dari hasil pelaksanaan evaluasi diri tersebut, dibuat sebuah rangkuman eksekutif (executive summary), yang selanjutnya rangkuman eksekutif tersebut dilampirkan dalam surat permohonan untuk diakreditasi yang dikirimkan ke sekertariat BAN-PT. Sekertariat BAN-PT akan mengkaji ringkasan eksekutif dari program sudi tersbut, dan jika telah memenuhi semua kompoen yang diminta dalam pedoman evaluasi diri sekertariat BAN-PT akan mengirimkan instrumen akreditasi yang sesuai dengan tingkat program studi setelah instrumen akreditasi diisi, program studi mengirimkan seluruh berkas (intrumen akreditasi yang telah diisi dan lampirannya, beserta copy-nya) ke sekertariat BAN-PT. Jumlah copy yang harus disertakan untuk program studi tingkat Diploma dan Sarjana sebanyak 3 copy, sedangkan untuk program studi tingkat Magister dan Doktor sebanyak 4 copy. Penilaian dilakukan setelah seluruh berkas diterima secara lengkap oleh sekertariat BANPT.
II. LANDASAN TEORI A. Akreditasi BAN PT BAN-PT berdiri pada tahun 1994, berlandaskan UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan PP No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Sebagai satu satunya badan akreditasi yang diakui oleh pemerintah BAN-PT memiliki wewenang untuk melaksanakan sistem akreditasi pada pendidikan tinggi. Dalam wewenang ini termasuk juga melaksanakan akreditasi bagi semua institusi pendidikan tinggi (baik untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Perguruan Tinggi Agama (PTA) dan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK)); program-program pendidikan jarak jauh; dan program-program, secara kerjasama dengan insitiusi pendidikan tinggi di dalam negeri, yang ditawarkan oleh institusi pendidikan tinggi dari luar negeri (saat ini institusi pendidikan tinggi dari luar negeri tidak dapat beroperasi, secara legal, di Indonesia). Dalam PP No. 60 tahun 1989. PP 60 disebutkan bahwa BAN-PT merupakan badan yang mandiri (independen) yang diangkat dan melaporkan tugasnya pada Menteri Pendidikan Nasional. Fungsi utama Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menurut peraturan perundangan yang ada (UURI No. 20 tahun 2003, PPRI No. 60/1999, SK Menteri Pendidikan Nasional No. 118/U/2003), pada dasarnya adalah: membantu Menteri Pendidikan Nasional dalam pelaksanaan salah satu kewajiban perundangannya, yaitu penilaian mutu perguruan tinggi, yaitu
C. Instrumen Penilaian Borang Fakultas Sekolah Tinggi Instrumen yang dijadikan dalam penilaian dalam Akreditasi fakultas terdiri dari 7 standar yaitu: Standar 1 Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran, Serta Strategi Pencapaian
25
Standar 2
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Dan Penjaminan Mutu
Standar 3
Mahasiswa Dan Lulusan
Standar 4
Sumber Daya Manusia
Standar 5
Kurikulum, Pembelajaran, Dan Suasana Akademik
Standar 6
Pembiayaan, Sarana Dan Prasarana, Serta Sistem Informasi
Standar 7
Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, Dan Kerjasama
b. Identifikasi Sistem 1.) Identifikasi masalah pada sistem yang lama 2.) Identifikasi sistem yang di usulkan 3.) Identifikasi Kebutuhan Sistem yang diusulkan 2. Workshop Design Fase ini ditujukan untuk mengidentifikasi solusi alternative dari sistem arsip digital dan memilih solusi yang terbaik. Penulis menggunakan notasi UML (Unified Modeling Language). Notasi ini UML digunakan untuk merancang arsitektur pengembangan sistem. Diagram pada notasi UML (Kendal & Kendal, 2008) yang digunakan yaitu: 1.) Usecase diagram 2.) Activity digram 3.) Sequence diagram 4.) Class Diagram
D. Arsip Elektronik Menurut National Archives and Record Administration (NASA) USA, Arsip elektronik merupakan arsip-arsip yang disimpan dan diolah di dalam suatu format dimana hanya computer yang dapat memprosesnya, oleh karena itu arsip elektronik seringkali dikatakan sebagai Machine Readable Record Sistem penyimpanan arsip elektronik dapat dilakukan dalam berbagai bentuk media penyimpanan, antara lain : a). Media Magnetik (magnetic Media) b). Disk Magnetik (magnetic disk) c). Pita magnetik (magnetic tape) d). Kaset (cassette) e). Media optik ( Optical Media)
3.
Fase Implementation Coding Sistem diimplementasikan ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Setelah rancanngan sistem selesi dibuat, tahapan selanjutnya adlah dengan mengimplementasikan rancangan diagram yang telah dibuat ke dalam bentuk sistem jadi berupa aplikasi. Pada fase ini peneliti mengimplementasikan sampai pada tahap pengujian sistem (testing). Pada Fase ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu: 1.) Tahapan Persiapan data 2.) Tahapan Pembangunan system 3.) Tahapan Pengujian Sistem
III. METODE PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data Metode-metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data antara lain : 1. Studi Pustaka 2. Wawancara B. Metode Pengembangan Sistem Pengembangan Sistem pada penelitian sistem arsip digital ini menggunakan metode pengembangan Rapid Application Development (RAD) (Kendal & Kendal, 2008), pengembangan sistem berorientasi objek RAD ini terdiri dari tiga fase pengembangan yaitu :.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Fakultas Sains dan Teknologi Sebelum dibentuk FST, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2000/2001 membentuk program konversi UIN yang menyelenggarakan Program Studi Agribisnis, Teknik Informatika dan Ekonomi. Pada tahun 2002, berdasarkan keputusan Presiden RI No.31 Tahun 2002 tentang perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan program studi sebagaimana tersebut diatas berubah menjadi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan Fakultas Ekonomi (FEIS). Dimana FST terdiri dari 7 Program Studi yaitu: 1. Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis 2. Teknik Informatika 3. Sistem Informasi 4. Matematika 5. Biologi 6. Kimia
Fase Perencanaan Syarat Dalam Fase ini terdiri dari dua tahap yaitu : a. Fase Pengumpulan data Dalam Fase ini penulis mengumpulkan data dan syarat-syarat informasi, yaitu tahap mengumpulkan datadata hasil survey dan wawancara untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem. Analisis ini digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut. Dalam pertemuan tersebut diperoleh sebagai : 1.) Profil Fakultas Sains dan Teknologi 2.) Data-data Akreditasi Fakultas 3.) Data Mengenai Sistem Berjalan
1.
26
7. Fisika B. Analisis 1. Analisis Kebutuhan Adapun beberapa kebutuhan yang diharapkan sesuai dengan hasil penelitian adalah : Kebutuhan akan sistem informasi 1) mengenai data akreditasi Fakultas agar dapat menjaga data akreditasi fakultas dan prodi dan mempermudah saat visitasi akreditasi Fakultas dan Prodi. 2) Sistem yang diusulkan dapat memudahkan proses updating oleh administrator untuk penambahan informasi. Sistem informasi yang diusulkan diharapkan dapat digunakan dengan mudah serta user friendly. Analisis Sistem Tahap analisa sistem bertujuan untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan sebelumnya dan mengidentifikasikan masalahmasalah yang ada.
i.
ii.
2.
Sistem Berjalan Analisa sistem ini dilakukan dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Setelah mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan proses pengambilan data pada sistem berjalan, maka dapat diketahui beberapa kelemahan lainnya pada sistem berjalan : i. Penyimpanan data akreditasi pada Sistem berjalan masih bersifat adhoc, data tidak disimpan teratur pada tiap semester, sehingga hilangnya data akan terjadi semakin besar. ii. Tidak adanya tempat penyimpanan terpadu data akreditasi sehingga pencarian data sulit dilakukan.
iii.
a.
b.
Sistem Usulan Berikut berbagai kelebihan dalam sistem yang diusulkan ini adalah : Sistem yang diusulkan berbasis web, sehingga dapat mudah di akses. Sistem menyimpan data-data akreditasi pada tiap semester sehingga sudah terarsip dan mudah untuk mencari data akreditasi tidak lagi harus mencari-cari.
iv.
3.
Gambar 1. Sistem Usulan Sistem Arsip Akreditasi Admin akademik melihat data akreditasi fakultas dan sistem akan memperlihatkan folder-folder mengenai data akreditasi per prodi. Admin prodi dapat memanage data akredtasi prodi dan memasukkan data per standar akreditasi, data-data tersebut akan tersimpan dalam folder-folder yang sudah ditentukan, prodi dapat menambah atau menginput data 7 standar pada folder data standar akreditasi. Wadek Akademik dapat melihat dan memantau data akreditasi tiap prodi, sehingga wadek akademik dapat memantau kelengkapan data akreditasi yang sudah masuk. Dekan dapat melihat dan memantau data akreditasi tiap prodi data tersebut berada didalam folder data akreditasi fakultas, sehingga Dekan dapat memantau kelengkapan data akreditasi yang sudah masuk. Perencanaan Syarat-Syarat
Identifikasi Sistem Dari pengamatan yang dilakuakn peneliti menyimpulkan kekurangan yang ditemukan, yaitu sebagai berikut: i. Belum adanya sistem arsip akreditasi sehingga data-data akreditasi sering hilang saat dibutuhkan. ii. Data masih bersifat data fisik sehingga membutuhkan media penyimpanan yang besar. iii. Data akreditasi per prodi tidak terintegrasi sehingga sulit untuk memonitor. a.
Kebutuhan Sistem Adapun beberapa kebutuhan yang diharapkan sesuai dengan hasil penelitian adalah : i. Kebutuhan akan sistem informasi mengenai data akreditasi Fakultas agar dapat menjaga data akreditasi fakultas dan b.
27
prodi dan mempermudah saat visitasi akreditasi Fakultas dan Prodi. ii. Sistem yang diusulkan dapat memudahkan proses updating oleh administrator untuk penambahan informasi. Sistem informasi yang diusulkan diharapkan dapat digunakan dengan mudah serta user friendly.
2.
Logout
3.
Melihat data akredit asi fakultas
4.
Manag e Data Akredit asi Prodi
5.
Manag e Data Standar Akredit asi
6.
Approv al data akredit asi prodi
c.
Tujuan Pengembangan Sistem Pengembangan sistem ini ditujukan untuk media penyimpanan data arsip akreditasi Fakultas Sains dan Teknologi sehingga data tidak hilang dan data akreditasi dapat dimonitor pada tiap semester. 4. a.
Workshop Desain Usecase Diagram Usecase Diagram memodelkan perilaku dari suatu sistem dengan menggambarkan hubungan interaksi antar actor pada sistem arsip akreditasi Fakultas Sains dan Teknologi. i. Tabel Identifikasi actor Tabel 1. Identifikasi actor Nama Keterangan No actor 1 Admin Aktor yang dapat Prodi memanage data standar akreditasi dan data akreditasi prodi 2 Admin Aktor yang melihat data akademik akreditasi fakultas dan approval data akreditasi prodi 3 Wadek Aktor yang melihat data Akademik akreditasi fakultas 4 Dekan Aktor yang melihat data akreditasi fakultas ii. Identifikasi Diagram Usecase Tabel 2. Identifikasi Diagram Usecase No. Nama Keterangan Aktor Usecas e 1. Login Usecase Admin yang Prodi, menggamba Admin rkan akademi kegiatan k, Wadek memasukan Akademi username k, Dekan dan password untuk masuk ke dalam
sistem. Usecase yang menggamba rkan kegiatan untuk keluar dari sistem. Usecase yang menggamba rkan kegiatan melihat data fakultas. Usecase yang menggamba rkan kegiatan mengelola data akreditasi prodi. Usecase yang menggamba rkan kegiatan mengelola data akreditasi prodi Usecase yang menggamba rkan kegiatan Approval atau menyetujui data akreditasi prodi.
Admin Prodi, Admin akademi k, Wadek Akademi k, Dekan Admin akademi k, Wadek Akademi k, Dekan
Admin Prodi
Admin Prodi
Admin Akademi k
Berikut ini diagram usecase yang menggambarkan aktivitas pada sistem, untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
28
Aktor
Sis tem
Masukkan Email dan Password
Memilih Login
Menghubungkan dengan databas e valid? ya Menampilkan Pesan Login Berhasil
Lihat Halaman Utama
Gambar 2. Usecase Sistem Arsip Akreditasi Activity Diagram Activity diagram memodelkan alur aktifitas antara aktor dengan sistem dalam sebuah aliran kerja bisnis. i. Activity Diagram Login
Proses Logout dimulai dengan actor memilih logout kemudian sistem memberikan respons dengan menghapus cookies login. Selanjutnya, setelah proses logout berhasil sistem menampilkan halaman login Class Diagram Berikut ini class diagram sistem arsip akreditasi Fakultas Sains dan Teknologi
c.
Sistem
Pilih Log out
Menghapus Cookies Login
Lihat Halaman Login
Menampilkan Halaman Login
Menampilkan Halaman Utama
Gambar 4. Activity Diagram Logout
b.
Aktor
tidak Menampilkan Pesan Login Gagal
Gambar 3. Activity Diagram Login Proses Login diawali dengan memasukkan email dan password kemudian memilih Login. Sistem menghubungkan dengan database untuk mencek email dan password. Jika benar maka sistem menampilkan pesan login berhasil dan sistem akan menampilkan halaman utama. Tetapi, jika salah sistem akan menampilkan pesan login gagal dan sistem meminta untuk kembali menginput email dan password. ii. Activity Diagram Logout
Gambar 5. Class Diagram Sistem Arsip Akreditasi Keterangan Gambar : i. Class “User” adalah kelas yang berdiri sendiri, tidak berasosiasi dengan kelas lain. ii. Class “data_akreditasi” berhubungan dengan class “data_fakultas” iii. Class “data_fakultas” berhubungan dengan class “data_prodi” dimana didalam fakultas terdapat 7 folder prodi iv. Class “data_prodi” berhubungan dengan class “data_standar” didalam setiap prodi terdapat 7 standar yang nantinya akan didalam standar terdiri dari folder tahun akademik dan semester dan memuat
29
6.
instrument per standar seperti yang telah ditentukan.
Pengujian Sistem Tahap ini bertujuan untuk melakukan pengujian pada setiap unit program agar dapat diketahui apakah program berfungsi dengan baik dan sesuai perancangan atau tidak. Metode pengujian yang digunakan adalah blackbox. Tabel 3. Pengujian Sistem Hasil Rancangan Hasil yang No. Input – Kelua diharap Output r kan 1. Buka Menampi Sesuai Program → lkan Halaman user halaman User 2. Login → Masuk Sesuai Masuk ke ke dalam sistem halaman utama sistem 3. Klik tambah Menampi Sesuai Folder → lkan Halaman halaman utama utama dan dapat menamb ah dan menghap us folder prodi 4. Klik tambah Menampi Sesuai User → lkan Halaman halaman utama utama dan dapat menamb ah dan mendelet user 5. Klik Search Menampi Sesuai → Halaman lkan utama halaman pencaria n 6. Klik Help → Menampi Sesuai Halaman lkan utama halaman Help 7. Klik Exit → Keluar Sesuai Halaman dari utama sistem 8. Klik Login Menampi Sesuai → Menu lkan Login pada halaman Prodi Prodi 9. Klik tambah Menampi Sesuai
5.
Implementasi Pada tahap ini merupakan fase akhir dalam pengembangan sistem. Pada tahap ini dilakukan proses implementasi coding dari rancangan-rancangan yang telah dibuat dengan menggunakan barisan kode program (coding) bahasa pemrograman PHP. a.
Perancangan Interface Perancangan interface sistem artinya membuat tampilan antarmuka aplikasi sistem. i. Tampilan Admin
Gambar 6. Halaman Login ii. Tampilan user
Gambar 7. Halaman User iii. Halaman Utama
Gambar 8. Halaman Utama
30
Folder → Halaman Prodi
10.
11.
Klik Search → Halaman utama
Klik Help → Halaman utama
12. 13.
7. a.
Klik Upload File → Halaman Prodi
Klik Exit → Halaman utama
lkan halaman utama dan dapat menamb ah dan menghap us folder standar Menampi lkan halaman Upload File Menampi lkan halaman pencaria n Menampi lkan halaman Help Keluar dari sistem
Sesuai
Gambar 10. Interface Halaman Data Standar Akreditasi V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
Sesuai
1
Sesuai
2 Sesuai
Interface Program Halaman Login
Sistem Arsip Akreditasi dibangun berbasis web dengan multi user, menggunakan teknologi PHP dan MySql. Sistem Arsip Akreditasi diharapkan dapat membantu Fakultas Sains dan Teknologi dalam me-monitoring data arsip akreditasi yang masuk di tiap semester serta mempermudah dalam penyimpanan dan pencarian data arsip akreditasi
B. Saran Sistem yang dibangun masih memiliki beberapa kekurangan dan keterbatasan, oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu dikembangan oleh meneliti selanjutnya agar menjadi lebih baik, yaitu: 1
Gambar 8. Interface Halaman Login
2
Sistem Arsip akreditasi dapat di Integrasikan dengan Academic Information Sistem (AIS) Uiniversitas dan dilengkapi data rekapitulasi database kemahasiswaan Sistem Arsip akreditasi ini dapat dilengkapi dengan keamanan jaringan sehingga data tidak mudah rusak.
VI.REFERENSI Arsip dan Sejarah, Jakarta: ANRI, 1980. Kendall KE & Kendall JE. 2008 Analisa dan Perancangan Sistem. Jakarta: PT indeks Kennedy, Jay and Cherryl Schauder, Records Management, A Guide to Corporate Record Keeping Melbourne: Longman, 1998. Mykland, Liv Protection and identity: The Archivist’s Identity and
Gambar 9. Interface Halaman Users
31
Professionalism, Montreal:ICA, XIIth, 1992. Mulyanto A. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa perangkat lunak berorientasi objek dengan metode USDP. Yogyakarta : Andi Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relasional dengan Mysql. Yogyakarta : Andi. Nugroho, A. 2005. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi dengan metodologi Berorientasi Objek. Bandun: Informatika. Penn, Ira A, Gail Pennix, Anne Morddel and Kelvin Smith,Records Management Handbook, Vermont: Ashgate Publish, 1992. Pressman, S.R. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi. Ricks, Betty, et.al., Information and Image Management: a Records System Approach, South Western Publishing Co., Cincinnati, 1992
Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Yogyakarta : Graha Ilmu. Whitten, Jetfery L. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem Edisi 6. P. Yogyakarta : ANDI & Mc Graw Hill Education. Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi BAN PT 2001
COPYRIGHT Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab dalam menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan apresiasi (acknowledgement) yang benar
32
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SYARIAH (STUDI KASUS: BMT BINTARO) Suci Ratnawatia, Nur Aeni Hidayah b, Risa Oktavianic a,b,c
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Jakarta-Indonesia a
[email protected]
Abstract - BMT Plastica is a business entity in the form of Islamic financial services cooperative that was established on 5 Janurari 2009.BMT Plastica previously only focused on investment mudaraba is now expanding its services in the form of products wadiah products, wakalah, Ijara, murabaha. BMT had difficulty in preparing the financial statements due to a report that is different on each product services. In addition, the financial statements have not been using the BMT Plastica stadarisasi Islamic financial statements. With so BMT Plastica require sharia accounting information system (SIAS) that can record all activities performed role in financial reporting of customer data, transaction data recorded in a computerized and also help in making good the Islamic financial statements of the investment calculation mudaraba, journalizing up financial statements of the consolidated balance sheet, profit and loss. To design the wake of accounting information systems sharia done using object oriented development method with using the waterfall model of system development, to design the system using the Unified Modeling Language (UML) with five diagrams that use case diagrams, activity diagrams, statechart diagrams, class diagrams, and sequence diagram. Coding system using the programming language PHP and uses a MySQL database. The design of this system is expected to help the BMT Plastica in Documentation customer data also deals, helping calculations for the results, and also helps users create Islamic financial statements such as balance sheets, profit and loss statements, general ledger, journal covers, and also details the results. Keywords: Accounting Information Systems (AIS), an object-oriented system development method, UML, waterfall model of system development approach, PHP, MySQL, Wadiah, Mudaraba, Murabaha, Ijarah, Wakalah, BMT Plastica
laporan keuangan yang seperti itu, BMT Bintaro sering mendapatkan kesalahan laporan keuangan yang disebabkan oleh kurang atau hilangnya data transaksi setiap bidang usaha yang dimiliki oleh BMT Bintaro. Selain itu, pembukuan yang dilakukan pada BMT Bintaro, tidak sesuai dengan standarisasi pencatatan akuntasi syariah, tapi hanya menggunakan standar pencatatan akuntansi konvensional biasa. Berdasarkan dampak dari pentingnya teknologi informasi dalam menunjang aktivitas kinerja perusahaan. Sistem informasi akuntasi merupakan solusi yang tepat dalam menghadapi masalah yang ada pada BMT Bintaro. Berangkat dari sinilah menarik untuk diteliti, adapun judul lengkapnya adalah “Pengenmbangan Sistem Informasi Akuntansi Syariah (Studi Kasus: BMT Bintaro) ”
I. PENDAHULUAN BMT Bintaro memiliki lebih dari 200 shahibul maal dalam penanaman modal mudharabah dan tabungan wadiah. Penanaman modal mudharabah pada BMT Bintaro memiliki jangka waktu 1 tahun dimana ada perhitungan bagi hasil setiap 4 bulan sekali yang harus diberikan dan dilaporkan pada shahibul maal BMT Bintaro. Dengan perkembangan bisnis yang dilakukan BMT Bintaro, sekarang BMT Bintaro juga memberikan produk terbaru yaitu adalah penyewaan toko (sering disebut sebagai ijarah didalam bahasa syariahnya), pengkreditan barang (murabahah), jasa laundry dan juga jasa pengantaran barang. Dalam pembuatan laporan keuangannya, BMT masih menggunakan cara yang manual dengan membuat membuat tabel laporan keuangan kedalam Microsoft excel 2007 pada setiap produk yang dimilikinya. Dengan menggunakan sistem pencatatan
33
2.
A. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, sebagai berikut: Bagaimana menganalisis dan 1. merancang Sistem Informasi Akuntansi Syariah pada BMT Bintaro? 2. Bagaimana membuat Sistem Informasi Akuntansi Syariapmh (SIAS) pada BMT Bintaro yang sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS)?
Memberikan pengertian tentang pembuatan laporan keuangan yang tepat dan sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS).
II. LANDASAN TEORI A. Konsep Sistem Informasi Menurut James Alter (2007), sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Turban (2003) menyebutkan beberapa kemampuan sistem informasi yaitu: 1. Melakukan sistem komputasi numerik bervolume besar dengan kecepatan tinggi 2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau organisasi yang murah dan cepat. 3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses. 4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan mudah. 5. Meningkatkan kemampuan kerja orangorang yang bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi 6. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran. 7. Meogotmatisasi proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual. 8. Melaksanakan hal-hal di atas jauh lebih murah daripada dikerjakan secara manual.
B. Batasan Masalah Peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut: 1. Sistem informasi akuntansi syariah yang akan dibuat akan meliputi produk investasi mudharabah, murabahah, ijarah, tabungan wadiah dan wakalah. 2. Pengembangan sistem menggunakan metode waterfall strategy sequential. 3. Perancangan sistem menggunakan metode berorientasi obyek dimana perancangan sistem ini menggunakan empat diagram UML yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. 4. Laporan yang akan ditampilkan pada sistem akuntansi ini adalah jurnal umum, jurnal penutup, laporan laba atau rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca, dan rincian bagi hasil. 5. Pengembangan sistem informasi akuntansi syariah tidak meliputi tahap implementasi sistem. 6. Aktor yang akan menggunakan Sistem informasi akuntansi syariah ini adalah manager, teller, costumer service dan akuntan. 7. Tools yang digunakan dalam perancangan sistem yaitu menggunakan PHP sebagai bahasa pemograman, MySQL sebagai database server dan Apache2Triad sebagai webserver. Rational Rose sebagai media pembuatan UML.
B. Konsep Akuntansi Handoko et al. (2005), menyatakan bahwa akuntansi sering disebut bahasa dunia usaha (bussines language), karena akuntansi merupakan alat komunikasi perusahaan dalam menginformasikan peristiwa ekonomi kepada yang memerlukan. C. Siklus Akuntansi Sudana (2007) menjabarkan bahwa siklus akuntansi memilki beberapa tahap yang dijabarkan melalui gambar berikut:
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan terdiri dari dua jenis, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah menghasilkan perancangan Sistem Informasi Akuntansi pada lembaga keuangan syariah. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah menghasilkan: 1. Analisis dan perancangan SIAS.
34
Fase berikutnya adalah membuat jurnal penyesuaian. Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip pengakuan pendapatan dan penandingan tidak dilanggar. Setelah melewati fase jurnal penyesuaian, fase yang harus dilewati berikutnya adalah pembuatan neraca saldo disesuaikan. Dimana neraca saldo yang telah dibuat sebelumnya diperbarui dengan cara posting jurnal penyesuaian kedalam neraca saldo disesuaikan. Fase berikutnya adalah fase pembuatan laporan keuangan. Setelah menganalisis transaksi, kita tentu ingin melihat hasilnya secara keseluruhan. Laporan keuangan yang mengikhtisaran data transaksi dalam bentuk pengambilan keputusan adalah laporan laba atau rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca, dan laporan arus kas. a. Laporan laba-rugi (income statement) Laporan laba-rugi menyajikan ikhtisar pendapatan dan beban suatu entitas selama periode waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun. b. Laporan ekuitas pemilik (statement of owner’s equity) Laporan ekuitas pemilik menunjukkan perubahan ekuitas pemilik selama periode waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun. b. Neraca (Balance sheet) Menyajikan daftar aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik suatu entitas per tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan tahun berjalan. Neraca bisa diibaratkan sebagai potret tentang entitas. c. Laporan arus kas (statement of cash flows) Laporan ini melaporkan kas yang masuk (penerimaan kas) dan kas yang keluar (pengeluaran kas) selama suatu periode tertentu. Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Keputusan ini mencakup misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Empat
Gambar 1 Siklus Akuntansi (Sundana, 2007) Langkah pertama yang harus dilakukan pada siklus akuntansi adalah menganalisis dan transaksi dan kejadian-kejadian tertentu lainnya. Setiap kejadian keuangan di dalam perusahaan diidentifikasi dan dicatat sesuai dengan kriteria dan standar yang ditentukan. Bentuk jurnal yang sederhana adalah daftar transaksi atau kejadian kronologis yang diekspresikan dalam istilah debit dan kredit pada akun-akun tertentu yang disebut dengan jurnal umum. Ada beberapa kasus dimana perusahaan tidak menggunakan jurnal umum melainkan jurnal khusus. Jurnal khusus mengikhtisarkan transaksi-transaksi yang memiliki karakteristik serupa misalnya penerimaan kas, penjualan, pembelian, pengeluaran kas. Fase selanjutnya adalah pemindahbukuan (posting). Dalam fase ini butir- butir yang dimasukkan kedalam jurnal umum harus ditransfer ke buku besar umum. Fase ini merupakan bagian dari proses pengikhtisaran dan pengklasifikasian . proses pemindahbukuan setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal umum akan dituangkan ke buku besar sesuai dengan akun pos transaksi secara berurutan. Fungsi buku besar sendiri adalah: 1. Mencatat secara rinci setiap jurnal harta, utang, dan modal beserta perubahannya (transaksi atau kejadian). 2. Menggolong-golongkan aspek transaksi atau kejadian sesuai dengan jenis akun masing-masing. 3. Menghitung jumlah atau nilai dari tiap-tiap jenis akun. 4. Mengikhtisaran transaksi ke dalam akun yang terkait sehingga dapat menyusun laporan keuangan. Langkah selanjutnya adalah memostingkan kedalam neraca saldo. Neraca saldo adalah daftar akun beserta saldo pada suatu waktu tertentu. Umumnya neraca saldo dibuat pada akhir periode akuntansi. Tujuan utama dari pembuatan neraca saldo adalah untuk membuktikan kesamaan matematis dari debit dan kredit setelah melewati fase posting.
35
islam, terutama yang berkaitan dengan muamalah. Konsep dasar akuntansi syariah berdasarkan kepada keistimewaankeistimewaan yang bersifat akidah dan ahlak, akuntansi islam juga harus berdasarkan kepada proses keuangan yang sah. Konsep dasar akuntansi syariah berdasarkan kepada aspekaspek tingkah laku sebagai unsur yang berperan juga dalam kesatuan ekonomi.
karakteristik kualitatif pokok, yaitu: 1. Dapat Dipahami. 2. Relevan. 3. Keandalan. 4. Dapat Diperbandingkan. D. Konsep Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada berbagai pihak pengambilan keputusan (Bodnar dan Hopwood, 2003). Menurut Rama dan Jones (2006) ada 5 bagian yang menejelaskan apa saja yang dikerjakan SIA yaitu adalah: 1. Membuat Laporan Eksternal 2. Mendukung aktivitas rutin 3. Mendukung pengambilan keputusan 4. Perencanaan dan pengendalian 5. Menerapkan pengendalian internal
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini dibagi menjadi tiga pendekatan yaitu adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka 1. Observasi dilakukan dengan melihat langsung proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada BMT Bintaro. Hasil yang akan di capai adalah melihat proses bisnis yang terjadi, dan melihat segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk penelitian. Observasi ini dibawah pengawasan oleh Bapak Irfan Wajidi selaku Bendahara BMT Bintaro. Beliau memberikan data tentang struktur organisasi, flowchart proses bisnis untuk semua produk yang ada pada BMT Bintaro serta Jurnal Keuangan BMT Bintaro. Observasi dilakukan pada 8 Januari 2013 setiap hari senin dan selasa yang bertujuan untuk memperoleh data-data dan informasi yang mempermudah dalam melakukan penelitian 2. Wawancara dilakukan dengan Bapak Irfan Wajidi selaku Bendahara pada BMT Bintaro. Semua pertanyaan yang diajukan untuk Pihak Manager, Akuntan, Teller, Customer Service diwakilkan oleh Bapak Irfan Wajidi. Hasil dari wawancara yang dilakukan kepada Bapak Irfan Wajidi dapat diketahui bagaimana alur proses bisnis untuk semua produk, bagaimana alur pencatatan jurnal dan laporan keuangan, dan bagaimana standarisasi penjurnalan BMT Bintaro 3. Studi pustaka. Di dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data yang diperoleh dari perpustakaan baik berupa artikel, jurnal, buku-buku, maupun sumber lainnya yang berhubungan dengan skripsi ini seperti sistem informasi, helpdesk, metode pengumpulan data dan metode
E. Konsep Akuntansi Syariah Menurut Setiadi (2007), konsep dasar Akuntansi Syariah adalah syariat islam (AlQuran, hadits, fiqh, dan lain-lainnya) yang di dalam proses pelaksanaannya atau implementasinya oleh para akuntan serta para praktisi akuntansi Islam dilandasi juga oleh kemampuan, kecakapan, kejujuran yang semuanya mengacu kepada ahlak Islam yang mulia. Maka dari itu maka konsep dasar akuntansi Islam adalah sebagai berikut: a. Konsep dasar akuntansi syariah berdasarkan kepada Al-Quran dan hadits, serta fiqh para ulama. b. Konsep dasar akuntansi syariah berdasarkan kepada aqidah yang kuat, iman serta pengakuan bahwa Allah SWT, Islam adalah agama, Muhammad SAW adalah Nabi dan Rosul, dan juga percaya akan hari akhir. c. Konsep dasar akuntansi syariah berdasarkan kepada ahlak yang baik. Karenanya akuntan dan para praktisi akuntansi islam yang melaksanakan proses akuntansi harus mempunya sifat jujur, netral, adil dan profesional. d. Konsep dasar akuntansi syariah berdasarkan kepada bahwa seorang akuntansi islam harus bertanggungjawab di depan masyarakat dan umat islam tentang seberapa jauh kesatuan ekonomi telah berdasarkan kepada hukum syariah
36
pengembangan. Sumber pustaka yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah studi pustaka hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah (jurnal) khususnya berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi.
3.
B. Metode Pengembangan Sistem Dalam pengembangan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagi pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan ini. Dalam penyusunan skripsi ini, metode pengembangan sistem menggunakan waterfall strategy sequential (strategi air terjun beraturan) dengan pengembangan model-driven, pada pemodelan objek yang mengunakan tools adalah UML. Strategi ini mensyaratkan penyelesaian tiap proses secara satu persatu sehingga lebih mudah dimengerti. Tahapan metodologi pengembangan sistem dengan waterfall strategy sequential yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Permulaan sistem. Dalam tahap ini, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan di dalam membangun Sistem Informasi Akuntansi Syariah pada BMT Bintaro, antara lain: a. Identifikasi Masalah, menjelaskan masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan. b. Lingkup sistem, yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem yang akan dibangun. c. Tujuan, yaitu menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini dibangun. 2. analisis sistem. Dalam tahap ini, penulis akan menguraikan beberapa hal, yaitu: a. Gambaran Umum dari BMT Bintaro seperti visi dan misi BMT Bintaro, sejarah BMT Bintaro, serta struktur oganisasi dari BMT Bintaro. b. Analisis sistem yang berjalan menjelaskan sistem yang dipakai oleh BMT Bintaro dalam melakukan proses kegiatan pelaporan akuntansi, sebelum adanya SIAS. c. Analisis pemecahan masalah yaitu menguraikan tentang beberapa usulan yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan. d. Kebutuhan User dan Sistem. Kebutuhan hardware, software, proses, data, dan inputan seperti apa
4.
saja yang akan digunakan nanti pada SIAS. Desain sistem. Desain sistem dirancang sebagai penggambaran model sistem untuk mendokumentasikan aspek teknis dan implementasi dari sebuah sistem yang akan dibangun. Pada tahap ini, akan di buat desain sistem dari sistem yang akan dibangun, meliputi perancangan sistem, perancangan database, dan perancangan layout aplikasi. Proses desain akan menggunakan perancangan sistem notasi UML dengan menggunakan tools Rational Rose dan database yang digambarkan dalam Microsoft Visio 2007 sebagai tool system design. Implementasi sistem. Membangun sistem dalam tahap ini sistem dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database MySQL. Pengujian perangkat lunak menggunakan metode Black Box Testing.
IV. PEMBAHASAN A. Analisis system Manager
SIAS
mulai login sistem
masuk ke halaman utama
pilih menu SHU tampilkan form perhitungan SHU input nominal SHU tampilkan form hasil perhitungan SHU
pilih menu hitung
simpan?
ya
tidak
37
simpan data ke database selesai
B. Desain Sistem 1. Use Case Diagram
Gambar 2 Rich Picture Sistem Berjalan
2. 3.
Gambar 4 Use Case Diagram SIAS Activity Diagram Statechart Diagram masukkan tanggal perhitungan dan SHU
Gambar 3 Rich Picture Sistem yang Diusulkan
dalam proses hasil perhitungan ditampilkan data tampil menyimpan hasil data data disimpan data hitung SHU berhasil disimpan
Gambar 5 Statechart Diagram Hitung SHU
38
4.
6.
Class Diagram Diagram laporan_error
user
id_lap_er tgl_lap_er ket_lap_er
id_user nama username 1 password 1 1 level 1 jabatan
1..*
sim pan() tambah() hapus()
transaksi id_transaksi tanggal keterangan debet 1..* kredit saldo bagi_hasil 1..*
simpan() cetak() tambah()
periode akun id_periode_akun 1..* tgl_awal tgl_akhir tahun status
1 1 1
inves() hitung() tarik saldo() tarik bagi hasil()
laba_rugi 1
1..*
1..*
1..*
id_murabahah nama_barang harga_barang margin_bmt total_harga dp jangka_waktu cicilan
1 transaksi_akun
id_transaksi_akun tgl_transaksi_akun jenis _transaksi_akun keterangan_trans_akun ref debet_trans_akun kredit_trans_akun periode_trans_akun
1..* murabahah
ijarah id_ijarah barang_sewa harga_sewa margin_bmt total_harga jangka_waktu cicilan
id_laba_rugi ket_coa ref_cpa periode_laba_rugi nominal_laba_rugi
1
1..*
1..* 1..*
lihat() simpan() cetak() 1
1
1..*
wakalah
wadiah
id_wakalah saldo_wakalah
id_wakalah saldo_wakalah
tabung() tarik()
beli() pakai()
input() lihat() cetak()
1..*
1..*
C. Implementasi Sistem Pengujian Sistem
sim pan() edit()
1..*
id_jurnal_penutup tgl_transaksi_jurnal_penutup 1 ketereangan_jp debet_jp kredit_jp periode_jp
1..*
Tabel 1 Pengujian sistem User Service
lihat() hapus() cetak()
data_nasabah id_nasabah rekening nama tgl_lahir tempat_lahir alamat kode_pos keluarahan kecamatan hp telp indentitas kelamin status pekerjaan instasi jabatan aktivasi
id_coa ref_coa ket_coa status nominal_coa
pilih()
pengajuan() cicil( ) dp()
Gambar 9 Desain Interface Hitung SHU
1..* coa
jenis_pencatatan_trans aksi id_jenis _transaksi nomor_transaksi jenis_transaksi 1 1..*
jurnal_penutup sewa() dp() cicil()
1..*
lihat()
atur() tutup periode()
mudharabah id_mudharabah 1..* tgl_inves tgl_expired jumlah_inves bm bagi_hasil shu
detil_transaksi_akun id_detil tanggal_detil_trans_akun keterangan
1..* 1..*
1..*
1 1 detil_transaksi_jurna l_penutup id_detil tanggal_dt_jp keterangandt_jp periode_akun
1..*
lihat() 1 neraca
1..*
tarik saldo() invest() tarik bagi hasil() masukkan saldo() tutup rekening() cic il()
ket_coa_neraca nominal_neraca status_neraca periode_neraca lihat() simpan() cetak()
Gambar 6. Class Diagram SIAS 5.
Desain Interface
V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab I hingga IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan wawancara dengan Irfan Wajidi selaku Sekertaris Koperasi BMT Bintaro, sistem mampu menangani dan memudahkan pencatatan, pengumpulan data dan mempercepat pembuatan laporan keuangan. Ketepatan perhitungan dan peletakkan masing – masing COA yang berkaitan dengan masing – masing laporan keuangan. 2. Menghasilkan pelaporan perhitungan bagi hasil pada nasabah yang mengambil produk Investasi Murabahah. 3. Menghasilkan sistem informasi akuntansi syariah pada produk Mudharabah, Murabahah, Ijarah, Wakalah, dan Wadiah yang memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan keuangan.
Sequence Diagram hitung shu
manager
data mudharabah
data transaksi
1. pilih menu hitung shu
2. menampilkan form hitung shu 3. masukkan tanggal perhitungan
4. masukkan nominal SHU
5. proses perhitungan 6. cek data mudahrabah
7. menampilkan hasil perhitungan bagi hasil 8. simpan perhitungan bagi hasil
9. cek periode perhitungan
simpan
9. cetak perhitungan bagi hasil
Gambar 8 Sequence Diagram Hitung SHU
39
Menghasilkan sistem informasi akutansi syariah pada produk Mudharabah, Murabahah, Ijarah, Wakalah, dan Wadiah yang memberikan keabsahan pada jumlah nominal setiap laporan keuangan yang dibuat.
Handoko Y., Saronto B.D., Poerwadi P. 2005. Akuntansi. Bumi Aksara. Jakarta. Haniffa R, Hudaib M, Mirza A M. 2002. Accounting Policy Choice Within the Shari’ah Islami’ah Framework. Saudi Arabia. Haroen, Nasrun. 2000. Fiqih Muamalah. Gaya Media Pratama. Jakarta. Hartono, J. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Haryanto B. 2004.Rekayasa Berorientasi Obyek. Informatika. Bandung. Hermawan J. 2004. Analisa Design & Pemrograman Berorientasi Objek Dengan UML dan Visual Basic. Andi. Yogyakarta. Horngren, Harrison. 2007. Accounting. Vol.7. Pearson Education, Inc. New Jersey. Hunton, JE. 2002. Blending Information and Communication Technology with Accounting Research. Accounting Horizons, Vol. 16, No. 1, hlm. 55-67. Ilhan D. & Veyis T. 2003. Benefits of Computerized Accounting Information Systems on the JIT Production Systems. Review of Social, Economic & Business Studies, Vol. 2, pp.. 4564. Ismail, N. A. & King, M. 2007. Factors Influencing the Alignment of Accounting Information Systems in Small and Medium Sized Malaysian Manufacturing Firms. Journal of Information Systems and Small Business, Vol.1, No.1, pp. 1-19. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Kadir A. 2003. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP.Andi. Yogyakarta. Kholis N. 2007. Evaluation to the Practice of Murabahah in the Operations of Baitul Mal Wattamwil (BMT). Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 1, No. 1, pp. 95112. Kusrini dan Koniyo 2007. Membangun SIA dengan Visual Basic & Mirosoft SQL Server. Andi. Yogyakarta. Ladjamudin .2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Garaha Ilmu. Yogyakarta. Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Ghalia Indonesia. Munawar. 2005. Pemodel Visual dengan UML. Graham Ilmu.Yogyakarta. Nasir M. 2009. Diminishing Musharakah: Using a Viable Kind of Equity Financing Instrument in Managing the Capital Requirement of Business. Journal of Economics and
B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat saran guna pengembangan sistem selanjutnya, yaitu: 1. Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat menambahkan produk – produk syariah lainnya ke dalam SIAS. 2. Untuk penelitiannya selanjutnya, agar dapat mengembangkan sistem berbasis web.
VI. REFERENSI Alsharayri MA. 2011. The E-Commerce Impact on Improving Accounting Information System in Jordanian Hotels. International Research Journal of Finance and Economics, Iss: 75, pp. 14-23. Alter James. 2007. Management Information System. Edisi 10. Palgrave. Basingstoke Antonio, Syafi’i M Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek. Gema Insani. Jakarta. Arshad NC & Ismail AG. 2010. Sharia Parameters for Musharakah Contract: A Comment. International Journal of Busniess and Social Science, Vol. 1, No. 1, pp. 145-162. Banker RD., Chang H., Ka YC. 2002. Impact of Information Technology on Public Accounting Firm Productivity. Journal of information systems. Vol. 16, No.1-2, pp. 1-20. Bodnar, G.H., Hopwood, William S., 2007, Accounting Information System System. Prentice-Hall.Inc.Edisi 9. Dalci I. & Tanis VN. 2006. Benefits of Computirized Accounting Information Systems on the JIT Production Systems. Review of Social, Economic & Business Studies, Vol. 2, pp.. 4564. Efendi J, Mulig E, Smith L. 2006. Information Technology and Systems Research Published in Major accounting Academic and Professional Journals. Journal of Emerging Technologies in Accounting, Vol. 3, hlm. 117-128. Handojo A. Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Penjilidan Skripsi Online.
40
International Finance, Vol. 1, No. 5, pp. 122-126. Nazir, M. 2005. Metodologi Penelitian. Nurcahyani Sarah. 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Syariah pada Investasi Mudharabah. Prasetyo, D. D. (2000) Administrasi Database Server MySQL. Paranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Andi. Yogyakarta. Rama D.V, dan Jones F.L. 2006. Accounting Information Syste. A Bussiness Process Approach South Western College Publishing.Kanada. Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Vol. 9 no. 2. Salemeba Empat. Jakarta. Sajady H, Dastgir M, Nejad HH. 2008. Evaluation of the Effectiveness of Accounting Information System. International Journal of Science and Technology, Vol. 6, No. 2, pp. 49-59. Salehi M, Rostami V, Mogadam A. 2010. Usefulness of Accounting Information System in Emerging Economy: Empirical Evidence of Iran. International Journal of Economics and Finance. Vol.2, No.2, pp. 186195. Setiadi E. 2007. Akuntansi Bank Syariah. Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah. Jakarta. Sudana, A.A. K. Oka. 2007. “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Layanan Jasaboga Pesawat Udara Studi Kasus Di Pt. Jasapura Angkasa Boga”. Vol. 6 No. 3. Universitas Udayana Sutabri Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta. Andi Sulistyo H. 2009. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan Pada PT Oliser Indonesia. Supriyanto W. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan Strategi Perancangan Perpustakaan Digital. Kanisius. Jakarta. Susminingsih D. 2010. Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Pada UD. Merapi PS Blitar. Malang. Turban, Efraim; Rainer, R. Kelly Jr; Potter, Richard E. 2003. Introduction to Information Technology. Edisi 2. John Wiley & Sons. New York.
Warren,
Reeve, Fees. 2005. Pengantar Akuntansi. Salemba Empat. Edisi 2. Jakarta. Whitten J.L, Bentlet L.D, Dittman K.C. 2004. Systemd Analysis and Design Methods. The McGraw-Hill Companies, Inc. Vol. 6. Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga: Jakarta. Xiang H & Yin K. 2011. Research on the Construction of Accounting Information Based on Events Approach. American Journal of Engineering and Technology Research, Vol. 11, No. 9, pp. 242-245. Xu Hongjiang & Lu Dandong. 2003. The Critical Success Factors for Data Quality in Accounting Information System: Different Industries Perspective. IACIS. pp. 762-768. Yulianti E. & Nurman R.M. 2011. Management Information System.CEP-CCIT FTUI. Depok. Zainol Z, Kassim S. 2012. A critical review of the literature on the rate of return risk in Islamic banks. JIABR. Vol. 3 No.2. pp.121- 137. Zulkifli , Sunarto. 2003. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Zikrul Hakim. Jakarta.
COPYRIGHT Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab dalam menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan apresiasi (acknowledgement) yang benar
41
Usulan Model Tata Kelola Teknologi Informasi pada Domain Monitor, Evaluate and Assess Dengan Metode Framework COBIT 5 Siti Ida Faridaa, Fitrohb dan Elsy Rahajengc a
Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b,c Staff Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Telp.: (021) 7493547, Fax.: (021) 7493315 e-mail:
[email protected],
[email protected];
[email protected] Abstract - PT Bank Muamalat Indonesia as a companies which is located outside the city and abroad, performs audit functions based on the audit guidelines of Bank Muamalat, however the Information Technology division of time delays often occur in each phase of the construction project and therefore contributes to the following schedule so the need for the proposed mechanism appropriate IT governance standards COBIT 5 is to provide solutions in the implementation of IT governance in the domain monitor, Evaluate, and assess the process MEA01 (monitor, Evaluate, and ssess their performance and conformance). This research was conducted using a questionnaire based on COBIT 5 framework, and the Guttman scale to determine the level of process capability calculations MEA01. Interpretation of data is done to determine the maturity level, the findings, Gap, and recommendations. Results The level of capability maturity level of calculation results are obtained MEA01.01 process is at level 2 (managed process), while the process MEA01.02, MEA01.03, MEA01.04, MEA01.05 are at level 3 (established process). While the gap in the IT Division MEA01.01 are yet to document life cycle management and change control processes for monitoring and reporting, IT Division MEA01.02 is not done RACI diagram for the change of communication performance and suitability of the target and tolerance with stakeholders, MEA01.03 is the IT Division has not made plans quality of the data collection process definition, IT Division MEA01.04 is not done design documentation reports are concise performance, easy to understand and tailored to the needs of management and IT Division MEA01.05 is not made a note of the tracking process performance results of corrective actions. Recommendations for each process is any process in MEA01 must have activity contained in COBIT 5, and meet the general practice at each level. Keywords: monitor evaluate and assess, capability level, COBIT 5
Audit Internal adalah melakukan pemeriksaan berdasarkan rencana audit yeng disusun berdasarkan Risk Based Audit (RBA) dan pedoman audit internal Bank Muamalat. Namun pada divisi Teknologi Informasi sering terjadi keterlambatan waktu dalam setiap tahapan pengerjaan proyek sehingga berpengaruh terhadap schedule berikutnya. Dengan latar belakang tersebut, penulis mengadakan penelitian dengan judul: Usulan Model Tata Kelola Teknologi Informasi pada Domain Monitor, Evaluate and Assess dengan Metode Framework COBIT 5. Semoga dengan adanya penelitian ini, hasil yang diperoleh temuan, gap dan rekomendasi untuk meningkatkan tata kelola teknologi informasi yang lebih baik lagi.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Bank Muamalat Indonesia merupakan perusahaan yang memiliki cabang diluar kota dan luar negeri. Pengelolaan tata kelola yang baik merupakan komponen yang penting dalam melakukan evaluasi teknologi informasi atau sistem informasi. Penerapan tata kelola TI harus direncanakan dengan baik agar dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan (Falahah, 2006). Pada saat ini Bank Muamalat memiliki divisi internal audit yang secara langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Salah satu tugas dan tanggung jawab Divisi
42
1.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu: 1. Divisi Teknologi Informasi Bank Muamalat sering mengalami keterlambatan waktu dalam pelaporan project. 2. Divisi Teknologi Informasi Bank Muamalat belum mengetahui capability level pada MEA01 (Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance) terhadap kinerja divisi teknologi informasi untuk mengelola tata kelola teknologi informasi berdasarkan COBIT 5. Maka dapat dirumuskan untuk permasalahan yang terjadi yaitu ”Bagaimana mengukur capability level pada Divisi Teknologi Informasi pada Bank Muamalat, menentukan gap, dan membuat usulan rekomendasi berdasarkan framework COBIT 5 pada proses Monitor, Evaluate and Assess yang fokus pada MEA 01 (Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance)?”.
2.
3.
4.
Menganalisis temuan-temuan hasil identifikasi capability level pada Divisi Information Technology Bank Muamalat. Mengatahui capability level pada Divisi Information Technology Bank Muamalat Indonesia saat ini pada proses MEA01 (Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance) berdasarkan COBIT 5. Menganalisis gap antara target pencapaian capability level perusahaan dengan capability level perusahaan saat ini. Memberikan saran dan rekomendasi yang membangun di masa mendatang pada proses MEA01 (Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance).
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari evaluasi ini adalah: 1. Memberikan gambaran kepada perusahaan mengenai pendefinisian proses MEA01 (Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance). 2. Memberikan gambaran mengenai monitoring, evaluasi dan kesesuaian kinerja. 3. Menerapkan layanan TI dengan kualitas yang terus meningkat seiring berkembangan teknologi dan bisnis. 4. Membantu perusahaan dalam melakukan monitoring, evaluasi dan penyesuaian kinerja. 5. Menjadi referensi bagi peneliti berikutnya khsusnya dalam bidang tata kelola teknologi informasi.
C. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Usulan model tata kelola teknologi informasi pada divisi teknologi informasi Bank Muamalat Indonesia. 2. Usulan model tata kelola teknologi informasi dengan menggunakan metode COBIT 5. Hanya pada domain Monitor, Evaluate and Assess untuk fokus pada MEA 01 (Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance). 3. Usulan model tata kelola hanya pada domain Monitor, Evaluate and Assess untuk fokus pada MEA01 yang terdiri dari beberapa sub yaitu MEA01.01 Establish a Monitoring Approach, MEA01.02 Set Performance and Conformance targets, MEA01.03 Collect and Process Performance and Conformance Data, MEA01.04 Analyse and Report Performance, MEA01.05 Ensure the Implementation of Corrective Actions. 4. Penelitian ini tidak sampai pada langkah implementasi dan operasionalisasi solusi, tetapi hanya pada langkah identifikasi temuan-temuan, menentukan gap dan rekomendasi.
1.
2.
3.
D. Tujuan Penelitian Tujuan-tujuan yang dapat diperoleh dari evaluasi ini adalah:
4.
43
II. LANDASAN TEORI Tata kelola (governance) merupakan sesuatu proses yang dilakukan oleh suatu organisasi atau masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. [6]. Teknologi informasi adalah penerapan teknologi komputer (peralatan teknik berupa perangkat keras dan perangkat lunak) untuk menciptakan, menyimpan, mempertukarkan dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk[1]. Cobit adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-masalah teknis TI [13]. Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Sesuai dengan namanya, skala
ini pertama kali diperkenalkan oleh Louis Guttman (1916–1987). Dalam penggunaannya, skala guttman menghasilkan binary skor (0-1), dan digunakan untuk memperoleh jawaban yang tegas dan konsisten seperti ‘ya’ dan ‘tidak’; ‘benar-salah’, dan lain-lain [17].
b.
Pembuatan Kuesioner Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam pembuatan model tata kelola pada Divisi Teknologi Informasi Bank Muamalat Indonesia maka dibuatlah kuesioner yang dikembangkan dari COBIT 5. c. Pelaksanaan Kuesioner Pelaksanaan survei kuesioner Capability Level dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner kepada responen yang bersangkutan. Identifikasi responden dilakukan berdasarkan COBIT 5 pada diagram Responsible, Accountable, consulted and/or Informed (RACI) yang dipetakan kepada peran-peran terkait yang terdapat dalam struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia sehingga dapat ditentukan siapa saja responden yang akan mengisi kuesioner. d. Analisa Hasil Survei Analisis yang dilakukan ialah analisis identifikasi risiko dari hasil jawaban responden kuesioner Capability level. Pada analisis identifikasi risiko, dari hasil kuesioner dibuat rekapitulasi yang menggambarkan kecenderungan tingkat pemenuhan, kinerja, maupun pencapaian yang sekarang berlangsung di Bank Muamalat Indonesia terhadap beberapa objek pertanyaan. 2. Penentuan Gap Penentuan gap, dalam langkah ini diprosesnya hasil dari kuesioner yang menghasilkan As is (kondisi terkini) dan To be (kondisi yang diharapkan). Ke dua kondisi tersebut diambil dari kuesioner capability level sehingga menghasilkan analisis gap dan deskripsi terhadap proses memantau, evaluasi dan menilai kinerja dan penyesuaian (MEA01). 3. Rekomendasi Laporan dari hasil audit yang dilakukan terhadap proses bisnis yang telah ditentukan yaitu MEA01 dan setelah mendapatkan hasil dari Capability Level, maka dapat dibuat tabel rekomendasi dan perbaikan untuk mencapai target (To be).
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data-data Divisi Teknologi Informasi Bank Indonesia yang akan dianalisa untuk menentukan temuan, gap serta rekomendasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah: 1. Observasi Observasi yang dilakukan ialah melihat proses kerja Divisi Teknologi Informasi Bank Muamalat Indonesia 2. Wawancara Wawancara menjadi kegiatan awal yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai Divisi Teknologi Informasi Bank Muamalat Indonesia. Proses tanya jawab dilakukan secara langsung dengan Head IT, Head Departemen MOIT dan Staf IT. Hasil yang didapatkan ialah informasi tentang struktur organisasi perusahaan, bagaimana cara kerja proses monitoring, cara evaluasi Kerja, cara kerja penyesuaian kinerja, 3. Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan ialah mempelajari beberapa jurnal yang terkait dan referensi buku yang menjadi acuan untuk menjalankan metode terkait, serta dokumentasi-dokumentasi pihak Bank Muamalat terkait Divisi Teknologi Informasi. Jurnal-jurnal yang berkaitan dengan audit SI/TI, dan COBIT 5. B. Analisa Data MEA01 Pelaksanaan audit, proses penentuan ruang lingkup dan tujuan audit berdasarkan domain yang diteliti, yaitu memantau, evaluasi dan menilai kinerja dan penyesuaian (MEA01). 1.
Identifikasi Kebutuhan Dokumen Analisis mengenai kondisi tata kelola informasi perusahaan saat ini yang diperlukan dalam pembuatan usulan model tata kelola TI, diantaranya yaitu: a. Gambaran Umum Perusahaan Pada tahapan ini mempelajari tentang sejarah perusahaan, visi dan misi, tata kelola perusahaan serta nilai-nilai budaya yang ada pada perusahaan.
IV. USULAN MODEL TATA KELOLA TI A. Menyusun Narasumber Pemilihan narasumber kuesioner dilakukan dengan mengacu pada diagram Responsible, Accountable, Consulted, and/or Informed (RACI) dari COBIT 5 khususnya pada proses MEA01.
44
normalisasi dengan terlebih dahulu melakukan konversi jawaban dari masing-maisng responden, merata-ratakan konversi, kemudian menormalisasika data responden dan yang terakhir adalah melakukan normalisasi serta mengalikannya dengan level responden.
Gambar 1 Diagram RACI Peran pada diagram RACI tersebut kemudian dipetakan kepada peran-peran terkait yang terdapat dalam struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia. Gambar 5 Perhitungan Normalisasi MEA01.01 Perhitungan dari rekapitulasi hasil jawaban kuesioner capability level pada proses MEA01.01, MEA01.02, MEA01.03, MEA01.04, MEA01.05.selanjutnya dilakukan penilaian Capability Level. Gambar 2 Identifikasi RACI MEA01.01
Gambar 3 Identifikasi RACI MEA01.02, MEA01.03, MEA01.04 dan MEA01.05 1. Pelaksanan Survei Kuesioner Setelah kuesioner dibuat selanjutnya dilakukan pendistribusian kuesioner kepada para narasumber. Untuk proses Establish a monitoring Approach kuesioner yang perlu didistribusikan kepada narasumber yaitu support division, nasional operation division, business analyse, dan IT division head.
Gambar 6 Perhitungan Capability Level a.
Interprestasi Data .01
6 4 2 0
2. Pengolahan Data Setelah data kuesioner telah diisi oleh masing-masing responden, kemudian hasil jawaban kuesioner dari masing-masing responden di input dan dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode Guttman.
Capability Level Expected Capability Nilai Maksimum
Gambar 7 Grafik Capability Level MEA01.01 Dari hasil perhitungan capability level pada proses MEA01.01, diperoleh temuan-temuan dari kuesioner yang diperoleh dari fakta lapangan temuan tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 4 Daftar Rincian Kuesioner MEA01.01 Setelah data kuesioner diinput tahapan selanjutnya adalah melakukan perhitungan
45
b.
Gap Berdasarkan hasil perhitungan proses Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance yang dievaluasi, maka perolehan capability level yang telah dicapai oleh Divisi TI Bank Muamalat Indonesia digambarkan sebagai berikut:
5.00 MEA01. 05 Mema…
0.00
MEA01. 04 Analis…
MEA01. 01 Mene… MEA01. 02 Meng… MEA01. 03 Meng…
Current Capabilit y Expected Capabilit y
Gambar 9 Diagram Representasi Pemetaan Capability Level Gambar 8 Temuan Gap Tingkat Kemtangan
46
c. Rekomendasi Proses Temuan Menetapkan a. Divisi TI pada Bank Muamalat Pendekatan sudah melakukan perencanaan, Monitoring monitoring dan penyesuaian (MEA01.01) stakeholder. b. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan implementasi kesejajaran yang terus-menerus dijaga dengan monitoring dan pendekatan menggunakan alat yang telah didefinisikan. c. Adanya perencanan dan penyesuaian pengalokasian sumber daya yang dilakuakan oleh Divisi TI pada Bank Muamalat d. Divisi TI pada Bank Muamalat sudah melakukan perencanaan, monitoring dan penyesuaian validasi pendekatan yang digunakan secara berkala dan mengidentifikasi stakeholder yang baru atau diubah. e. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan pengikutsertaan stakeholder dalam komunikasi persyaratan perusahaan dan tujuan untuk monitoring menggunakan proses yang telah didefinisikan f. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan perencanaan kesesuaian tujuan dan matrik serta data bukti retensi
Gap a. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan dokumentasi manajemen siklus hidup dan proses perubahann control untuk pemantauan dan pelaporan. b. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan kebijakan dan standar pengalokasian sumber daya c. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan rencana proses keseuain tujuan dan matrik serta data bukti retensi d. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan dokumentasi proses pendekatan yang digunakan secara berkala untuk mengidentifikasi stakeholder yang baru atau diubah. e. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan catatan kualitas identifikasi stakeholder
47
Aktivitas a. Mengidentifikasi stakeholder (misalnya manajemen, pemilik proses dan pengguna). b. Mengikutsertakan stakeholder dalam komunikasi persyaratan perusahaan dan tujuan utnuk proses monitoring dan pelaporan. c. Kesajajaran dan terusmenerus menjaga monitoring dan pendekaan evaluasi dengan pendekatan perusahaan dengan alat-alat yang digunakan. d. Kesesuaian kinerja, nilai, risiko pada tujuan dan matrik serta data bukti retensi. e. Adanya manajemen siklus hidup dan proses perubahan Kontrol untuk pemantauan dan pelaporan. Serta peluang perbaikan untuk pelaporan, metrik dan pendekatan. f. Memprioritskan dan mengalokasikan sumber daya untuk mempertimbangkan kesesuaian, efesiensi, efektifitas dan kerahasiaan. g. Berkala melakukan validasi pendekatan yang digunakan
Rekomendasi a. Divisi TI harus melakukan implementasi kesejajaran yang terus-menerus dijaga dengan monitoring dan pendekatan menggunakan alat yang telah didefinisikan b. Membuat dokumentasi manajemen siklus hidup dan proses perubahan control untuk pemantauan dan pelaporan. c. Membuat rencana proses kesesuain tujuan dan matrik serta data bukti retensi d. Membuat dokumentasi proses pendekatan yang digunakan secara berkala untuk mengidentifikasi stakeholder yang baru e. Membuat kebijakan dan standar pengalokasian sumber daya
Mengatur Kinerja dan Keseuaian Kerja (MEA01.02)
Mengumpulkan Kinerja Proses Dan Kesesuaian Data (MEA01.03)
a. Divisi TI pada Bank Muamalat sudah melakukan perencanan, monitoring dan penyesuaian serta implementasi terhadap peninjauan secara berkala terhadap tujuan dan matrik dengan para stakeholder. b. Divisi TI pada Bank Muamalat sudah melakukan perencanaan dan penyesuaian perubahan kinerja dan kessuaian target dan toleransi dengan stakeholder. c. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan perencanaan evaluasi antara tujuan dan matrik yang spesifik terukur dan dapat dicapai secara relevan. d. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan publikasi perubahaan target dan toleransi kepada pengguna informasi.
a. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan diagram RACI untuk komunikasi perubahan kinerja dan kesesuain target serta toleransi dengan stakeholder. b. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan catatan kualitas tentang definisi dan peninjauan secara berkala terhadpa tujuan dan matrik dengan para stakeholder. c. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan catatan performa proses evaluasi antara tujuan dan matrik yang spesifik terukur, dan dapat dicapai secara relevan.
a. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan perencanaan dan monitoring untuk pengumpulan data dari definisi proses. b. Divisi TI pada Bank Muamalat sudah melakukan perencanaan data agregat untuk mendukung
a. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan rencan kualitas pengumpulan data dari definisi proses. b. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan catatan kualitas penilaian efesiensi, kesesuain dan
48
a.
b.
c.
d.
a. b.
c.
dan mengidentifikasi stakeholder baru/diubah, psersyaratan dan sumber daya Mendefinisikan dan meninjau secara berkala tujuan dan matrik dengan para stakeholder. Mengkomunikasikan usulan perubahan kinerja dan kesesuaian target dan toleransi dengan stakeholder. Mempubliksikan perubahaan target dan toleransi kepada pengguna informasi. Melakuan evaluasi apakah tujuan dan matrik memadai yaitu spesifik, ukuran, dapat dicapai, relevan dan terikat waktu.
Mengumpulkan data dari definisi proses. Menilai efesiensi dan memvalidasi integritas dari data yang dikumpulkan. Data agregat untuk mendukung pengukuran
a. Membuat diagram RACI untuk komunikasi perubahan kinerja dan kesesuaian target serta toleransi dengan Stakeholder b. Membuat catatan kualitas tentang definisi dan peninjauan secara berkala terhadap tujuan dan matrik dengan para stakeholder. c. Membuat perencanaan evaluasi antara tujuan dan matrik yang spesifik terukur dan dapat dicapai secara relevan d. Membuat catatan performa proses evaluasi antara tujuan dan matrik yang spesifik terukur, dan dapat dicapai secara relevan e. Membuat publikasi perubahaan target dan toleransi kepada pengguna informasi a. Membuat perencanaan dan monitoring untuk pengumpulan data dari definisi proses b. Membuat rencana kualitas pengumpulan data dari definisi proses.
Analisa dan Kinerja Lapora n (MEA0 1.04)
Memas tikan Pelaksa naan
pengukuran matrik. c. Divisi TI pada Bank Muamalat sudah melakukan implemetasi penggunaan sistem dan alat-alat yang cocok untuk mengolah format data dan analisis. d. Divisi TI pada Bank Muamalat sudah melakukan perencanan kesejajaran data agregat dengan laporan pendekatan perusahaan dan tujuan a. Divisi TI pada Bank Muamalat sudah melakukan perencanaan desain laporan proses kinerja yang ringkas, mudah dipahami dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan manajemen dan audien. b. Divisi TI pada Bank Muamalat Sudah melakukan perencanaan nilai-niali kinerja untuk target internal dan tolak ukur. c. Divisi TI pada Bank Muamalat Sudah melakukan perencanaan perubahaan tujuan dan matrik d. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan distribusi laporan kepada stakeholder yang relevan. e. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan analisa penyebab penyimpangan terhadap target. a. Divisi TI pada Bank Muamalat sudah melakukan perencanaan peninjauan terhadap serpon manajemen, pilihan dan
validasi intregitas dari data yang dikumpulkan. c. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan kebijakan dan standar penggunaan sistem dan alat-alat yang cocok untuk mengolah format data dan analisis.
a. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan dokumentasi desain laporan kinerja yang ringkas, mudah dipahami dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan manajemen. b. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan catatan kualitas terhadap nilai-nilai kerja utnuk target internal dan tolak ukur. c. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan dokumentasi proses distribusi laporna kepada stakeholder yang relevan. d. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan rencana proses analisis penyebab penyimpangan terhadap target a. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan dokumentasi proses (nama, ruang lingkup, peranan, prosedur, matrik dan
49
matrik. Adanya kesejajaran data agregat atas laporan pendekatan perusahaan dan tujuan. Menggunakan alat dan system yang cocok utnuk mengelola format data untuk analisis
c. Membuat catatan kualitas penilaian efesiensi, kesesuain dan validasi intregitas dari data yang dikumpulkan. d. Membuat kebijakan dan standar penggunaan sistem dan alat-alat yang cocok untuk mengolah format data dan analisis.
a. Adanya desain laporan proses kinerja yang ringkas, mudah dipahami, dan disesusikan dengan berbagai kebutuhan manajemen dan pengguna. b. Adanya perbandingan nilanilai kinerja untuk target internal dan tolak ukur. c. Merekomendasikan perubahan tujuan dan matrik d. Mendistribusikan laporan kepada stakeholder yang relevan e. Menganalisa penyebab penyimpangan terhadap target, melakukan tindakan perbaikan, menetapkan tanggung jawab untuk perbaikan, dan tindak lanjut a. Meninjau respon manajemen, plihan dan rekomendasi terhadap isu penyimpangan. b. Pembagian tanggung jawab
a. Membuat dokumentasi desain laporan kinerja yang ringkas, mudah dipahami dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan manajemen b. Membuat catatan kualitas terhadap nilai-nilai kerja untuk target internal dan tolak ukur c. Membuat dokumentasi proses distribusi laporan kepada stakeholder yang relevan. d. Mengadakan analisa penyebab penyimpangan terhadap target. e. Membuat rencana proses analisis penyebab penyimpangan terhadap target
d.
e.
a. Membuat dokumentasi proses (nama, ruang lingkup, peranan, prosedur, matrik dan lain-lain) terhadap peninjauan
Tindak an Perbaik an (MEA0 1.05)
rekomendasi terhadap isu penyimpangan. b. Divisi TI pada Bank Muamalat sudah melakukan perencanaan pembagaian tanggung jawab utnuk tindakan perbaikan c. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakuukan perencanaan terhadap hasil tindakan perbaikan d. Divisi TI pada Bank Muamalat sudah melakukan perencanaan dari hasil tindakan yang dilakukan.
lain-lain) terhadap peninjauan respon manajemen, pilihan dan rekomendasi terhadap isu penyimpangan. b. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan catatan performa proses terhadap penelusuran hasil tindakan perbaikan. c. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan catatan kuantitas untuk laporan hasil tindakan yang dilakukan. d. Divisi TI pada Bank Muamalat belum melakukan dokumentasi proses terhadap pembagian tanggung jawab untuk tindakan perbaikan.
50
untuk tindakan korektif dipertahankan c. Melacak hasil tindakan yang dilakukan. d. Melaporkan hasil kepada stahekolder
b.
c.
d.
e.
respon manajemen, pilihan dan rekomendasi terhadap isu penyimpangan Membuat perencanaan terhadap hasil tindakan perbaikan Membuat catatan performa proses terhadap penelusuran hasil tindakan perbaikan Membuat catatan kuantitas untuk laporan hasil tindakan yang dilakukan Membuat dokumentasi proses terhadap pembagian tanggung jawab untuk tindakan perbaikan
pengelolaan teknologi informasi yang ada di dalam perusahaan adalah: 1. Divisi TI disarankan untuk membuat SOP untuk seluruh proses yang dimiliki sesuai dengan ketentuan COBIT 5. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitia capability level dengan menggunakan Rating Scale. 3. Pembahasan lebih lanjut tentang usulan model tata kelola TI pada Bank Muamalat Indonesia mengunakan KPI (Key Performance Indicator) 4. Divisi TI disarankan untuk mengikuti quick win jika fokus hanya ingin mencapai target level 3,00 dalam standar COBIT dan mendapatkan sertifikatnya, atau melakukannya secara menyeluruh jika ingin memperbaiki keseluruhan IT governance yang baik berdasarkan standar COBIT 5.
V. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan uraian dari pembahasan bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil evaluasi dengan menggunakan pendekatan capability level pada COBIT 5 untuk proses MEA01 menunjukan bahwa capability level saat ini dalam Establish a monitoring approach (MEA01.01) cenderung mengarah pada level 2 Managed Process, dengan nilai kematangan 2,44. Untuk proses Set performance and conformance target (MEA01.02), Collect and process performance and conformance data (MEA01.03), Analyse and report performance (MEA01.04), dan proses Ensure the implementation of corrective actions (MEA01.05) tingkat kematangan saat ini pada level 3 berulang tapi intuitif dengan nilai kematangan 2,84. 2. Divisi TI Bank Muamalat berada pada level 3 dengan status “Largely” dengan nilai 2,76. Pengelolaan IT di dalam divisi TI Bank Muamalat sudah dilakukan dengan cukup baik, karena pada level 3 performa proses telah dilakukan pengecekan terhadap dokumentasi dan pelaksanaan SOP perusahaan apakah telah mencakup generic practices di CobiT. Work products-nya diimplementasikan dengan SOP yang mencakup pengukuran pengelolaan standar untuk mendukung pengerjaan dari proses yang didefinisikan (Process Definition) dan pengukuran standar yang dilaksanakan (Process Deployment). 3. Berdasarkan hasil perhitungan, capability level Divisi TI saat ini adalah 2,76 sedangkan target capability level Divisi TI adalah 3,00, maka terdapat gap sebesar 0,24. Untuk mencapai target capability level yang diharapkan oleh perusahaan, perusahaan dapat menutup gap tersebut dengan membuat guidelines berupa SOP dengan konten yang sesuai dengan panduan dari COBIT 5 untuk seluruh proses MEA01 yang belum memiliki SOP dan meningkatkan proses yang saat ini berada di level 0 untuk naik ke level 1 yaitu proses mengenai pengelolaan batas toleransi risiko.
VI. REFERENSI [1]. Fauziyah. 2010. Pengantar Teknologi Informasi. Bandung : Muara Indah [2]. Fitroh (2009) ‘Penilaian Tata Kelola teknologi Informasi Berdasarkan Framework Cobit (Study Kasus Pada Direktorat Metrologi). Seminar Nasional Aplikasi teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006),17 Juni, Yogyakarta, [3]. ISACA. (2012). COBIT 5 A Business Framework for the Governance and Management of Enterprise IT. USA: ISACA. [4]. ISACA. (2012). COBIT 5 Enabling Processes. USA: ISACA.\ [5]. ISACA. (2012). COBIT 5 Implementation. USA: ISACA. [6]. Jogiyanto, H.M. & Abdillah, W. (2011) Sistem Tata Kelola Teknologi Informasi. Yogyakarta, ANDI. [7]. Jogiyanto, H.M. (2008) Sistem Teknologi Informasi Pendekatan terintegrasi: Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. Yogyakarta, ANDI. [8]. Kessinger, Kristen. (2012). ISACA Issues COBIT 5 Governance Framework. Targeted News Service, 1. [9]. McKnight DH, Choudhury V, Kacmar C. 2002. Developing and Validating Trust Measures for e-Commerce: An Integrative Typology. Proc. Information Systems Research. 2002. Hlm 334-359. [10]. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka Belajar.
B. Saran Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, adapun saran-saran yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan
51
[11]. Nayar V. 2011. Technology CEOs confident - See innovation as key to future growth.http://www.pwc.com/gx/en/ceosurvey/industry/technology.jhtml?WT.ac =Industry-TECH-CEOSurvey2011-Hero – [3 Maret 2011] [12]. Ngai EWT, Gunasekaran A. 2005. A review for mobile commerce research and applications. Proc. Elsevier B.V, 2005. Hlm 3-15. Sasongko N. 2009. Pengukuran Kinerja Teknologi Informasi menggunakan Framework Cobit versi 4.1, Ping Test dan CAAT pada PT.
COPYRIGHT Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab dalam menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan apresiasi (acknowledgement) yang benar
52
Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web pada Koperasi Warga Baru MTs N 17 Jakarta Nurlaila Hasyim, Nur Aeni Hidayah, Sarwoto Wijoyo Latisuro Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta Email :
[email protected]
Abstract - New Citizens Cooperative Cooperative is located in an education institution that MTs Negeri (MTsN) 17 Jakarta. New Citizens Cooperative members comprised of Teachers and Employees Civil Servants (PNS) and honorary. The system has been applied to the Cooperative New Citizens by records by cooperative management of Savings and Loans Unit, Stores, Products, and Treasurer are done (input) in Microsoft Excel. Information on the rest of bill payment data and cooperatives received by the members can only be known if the members come directly to the cooperative management. To overcome these problems, data processing savings and loans, goods, and stores need to be developed. Therefore, they invented a web-based cooperative information system, so that the better performance of the cooperative and members can get information easily without having to come to the cooperative, this research method to analyze and design a system that is used is the method of object-oriented approach to RAD (Rapid Application Development) tools using UML (Unified Modeling Language). By using the database storage consists of input, edit, delete, and view system information that is built to facilitate cooperative data processing deposits, loans, store, and goods. Keywords: Design, Information Systems, Cooperative, RAD (Rapid Application Development), UML (Unified Modeling Language) Jakarta. Keuntungan Koperasi Warga Baru untuk unit simpan pinjam perbulan sebesar 17,61 % dari jumlah pinjaman anggota, sedangkan keuntungan dari unit penjualan barang perbulan sebesar 21,33 % dan keuntungan unit toko sebesar 30 % (Sumber : Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo, Tahun 2012). Sistem yang selama ini diterapkan Koperasi Warga Baru yaitu berdasarkan pada catatan tertulis oleh pengurus koperasi Unit Simpan Pinjam, Toko, Barang, dan Bendahara yang kemudian dikerjakan (input) pada Microsoft Excel. Dalam permasalahan ini sistem pengolahan data simpan pinjam serta pengolahan data angsuran pada koperasi masih kurang efektif dalam pelaporan dan perhitungannya. Selain itu info mengenai data pembayaran dan tagihan koperasi yang diterima oleh para anggota hanya dapat diketahui jika anggota tersebut datang langsung ke pengurus koperasi. Untuk mengatasi masalah ini, pengolahan data simpan pinjam, barang dan toko perlu dikembangkan. Oleh karena itu, maka dibuatlah sistem informasi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi merupakan usaha yang banyak melakukan transaksi administrasi, maka komputerisasi dalam bidang administrasi sangatlah penting guna menunjang kelancaran seluruh transaksi yang dilakukan oleh koperasi sehingga dapat memberikan pelayanan transaksi dengan cepat, tepat, dan akurat. Pada era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, apalagi informasi sekarang sangat cepat menyebar ke penjuru dunia. Dengan kenyataan itu kita dituntut untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi serta kecepatan, ketepatan, dan keakuratan dalam memberi informasi sehingga dalam melaksanakan pekerjaan kita akan mendapat hasil yang optimal. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi komputer. Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo merupakan Koperasi yang berada pada sebuah Instansi Pendidikan yaitu MTs N 17
53
koperasi berbasis web, sehingga kinerja koperasi menjadi lebih baik dan anggota dapat memperoleh informasi dengan mudah tanpa harus datang ke koperasi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul yang sesuai dengan permasalahan yang ada. Untuk itu penulis memilih judul : “Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi berbasis Web pada Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo”
kegiatan-kegiatan transaksi simpan pinjam, toko, dan barang pada Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo. • Wawancara Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka. Peneliti melakukan wawancara pada bagian pengurus Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo Unit Simpan Pinjam, Toko dan Barang serta anggota Koperasi. • Studi Pustaka Studi pustaka yaitu melakukan pengumpulan data guna melengkapi keterangan yang dibutuhkan peneliti. Pengumpulan data dapat diperoleh melalui media cetak maupun elektronik. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan membaca referensi atau artikel yang berhubungan dengan Koperasi. • Studi Literatur Sejenis Studi literatur merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara membaca, memahami, dan mereview literatur dari berbagai macam sumber.
A. Rumusan Masalah Dari gambaran diatas dapat di rumuskan permasalahan, yaitu : Bagaimana merancang bangun Sistem Informasi Koperasi berbasis Web pada Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo untuk dapat memudahkan proses pengelolaan transaksi simpan pinjam, toko, dan barang. B. Batasan Masalah 1. Batasan Organisasi Masalah yang dibahas dalam pembuatan penelitian ini adalah Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo unit simpan pinjam, toko, dan barang. 2. Batasan Proses Masalah yang dibahas dalam pembuatan penelitian ini adalah menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan Sistem Informasi Koperasi berbasis web pada Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo namun tidak membahas perhitungan SHU, transaksi laporan bulanan lainnya yang lebih spesifik, dan sistem pembayaran tagihan.
2. Pengembangan Sistem Metode Pengembangan Sistem yang digunakan adalah metode Berorientasi Objek (Object Oriented) yang dikembangkan melalui model Rapid Application Development (RAD), yang memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut. 1. Requirement Planning (Perencanaan Syarat-Syarat) 2. Workshop design (Perancangan) 3. Implementation (Pelaksanaan)
3. Batasan Pengembangan Sistem Metode yang digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem yang diusulkan adalah metode berorientasi objek RAD (Rapid Application Development) (Kendal, 2008) dengan menggunakan tools UML (Unified Modelling Language).
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini yaitu, sebagai berikut : 1.Dapat mengetahui sistem yang berjalan sehingga dapat dikembangkan sistem terkomputerisasi berbasis web. 2.Menerapkan Sistem Informasi Koperasi berbasis web pada Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam melakukan penelitian ini, yaitu : a. Bagi Pihak Peneliti
C. Metodologi Penelitian 1. Pengumpulan Data • Observasi Pengumpulan data dengan observasi langsung atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Metode Observasi merupakan metode dengan cara peneliti mengamati secara langsung
54
menciptakan sistem tersebut atau memperbaiki sistem yang sudah ada.
• Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi tingkat akhir S1 pada Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta • Peneliti mampu mengidentifikasi permasalahan serta memberikan solusi strategi yang tepat sehingga hal tersebut dapat menambah wawasan peneliti dalam Ilmu Pengetahuan. b. Bagi Pihak Koperasi • Manfaat bagi pihak Koperasi Warga Baru MTsN 17 Pasar Rebo, yaitu pengembangan masukan tentang sistem informasi yang dapat memudahkan proses transaksi simpan pinjam, toko dan barang serta penyampaian informasi kepada anggota.
B. Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005). Sistem secara luas dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan saling bergantungan untuk mencapai suatu tujuan. McLeod (2007) berpendapat sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Begitu pula Robert G Murdick mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama (Ladjamudin, 2005). C. Pengertian Informasi Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber informasi adalah data. (Jogiyanto, 2005). Informasi merupakan proses lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu pertama, informasi strategis adalah informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang. Kedua, informasi taktis adalah informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah. Ketiga, informasi teknis adalah informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari. (Sutabri, 2004).
c. Bagi Pihak Universitas Manfaat bagi pihak Universitas, yaitu memperkaya hasil laporan penelitian II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Rancang Bangun Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat program. Adapun tujuan dari perancangan ialah untuk memberi gambaran yang jelas lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik yang terlibat. Perancangan harus berguna dan mudah dipahami sehingga mudah digunakan. Perancangan atau rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menterjemahkan hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem di implementasikan (Pressman, 2002). Menurut Pressman, 2002, pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada secara keseluruhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancang Bangun adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi (Burch, 2005). Dengan demikian pengertian rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian
D. Koperasi 1. Pengertian Koperasi Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian adalah suatu badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasar prinsip-prinsip koperasi. Di dalam Undang-Undang No.25 tahun 1992 Pasal 22 menyatakan bahwa rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Dalam tujuan tersebut dapat dimengerti bahwa koperasi adalah sebagai satu-satunya bentuk perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan susunan perekonomian yang hendak dibangun di Indonesia (Subandi, 2009) 2. Landasan Koperasi
55
Landasan koperasi merupakan pedoman dalam menentukan atah, tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya (Subandi, 2009) . Landasan-landasan koperasi terdiri atas : Landasan idiil (landasan yang digunakan dalam usaha untuk mencapai citacita koperasi yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur, karena landasan idiil koperasi adalah Pancasila), Landasan Struktural (Koperasi Indonesia berdasarkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1) dan Landasan Mental (Setia kawan dan kesadaran pribadi, rasa setia kawan telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu).
berorientasi objek (Nugroho, 2010). UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Studi Pustaka Penulis lakukan dengan pengumpulan data diperoleh dari buku-buku yang digunakan seperti Rekayasa Sistem Berorientasi Objek, Koperasi, Pemodelan berorientasi objek, pemrograman web, pengenalan sistem informasi, sistem informasi manajemen, dan melalui beberapa situs internet juga dilakukan guna memperoleh data-data tambahan (terdapat pada daftar pustaka)
E. Database Management System (DBMS) Database Management Sistem atau disingkat DBMS adalah perangkat lunak (software) yang berfungsi untuk mengelola database. Mulai dari mengelola databse sampai dengan proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien (Yuhefizar, 2008)
2. Studi Lapangan a. Wawancara Setelah melakukan pengumpulan data dengan berbagai sumber media, maka peneliti melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan bertatap muka. b. Observasi Peneliti mengamati langsung bagaimana proses kegiatan peminjaman tersebut berlangsung. Pada metode ini peneliti melakukan observasi langsung.
F. Berorientasi Objek Berorientasi objek atau object oriented merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang saling berinteraksi. Yang dimaksud dengan berorientasi objek adalah bahwa mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang bekerjasama antara informasi atau struktur data dan prilaku (behavior) yang mengaturnya (Sholiq, 2006).
3. Studi Literatur Sejenis Studi literatur merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara membaca, memahami, mengkritik, dan mereview literatur dari berbagai macam sumber
G. Rapid Aplication Development (RAD) Rapid Aplication Development (RAD) adalah seperangkat strategi, metodologi peralatan yang terintegrasi yang ada dalam satu kerangka kerja menyeluruh yang disebut information engineering (McLeod, 2007). Adapun metode dalam pengembangan sistem ini menggunakan Rapid Application Development (RAD), yang memiliki tahapantahapan (Kendall, 2008) yaitu, requirement planning (perencanaan syarat-syarat), workshop design (perancangan) dan implementation (pelaksanaan). H. UML Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma
B. Metodologi Pengembangan Sistem Metode Pengembangan Sistem yang digunakan adalah metode Berorientasi Objek (Object Oriented) melalui model Rapid Aplication Development (RAD). Pengembangan sistem yang peneliti lakukan menggunakan tiga tahap siklus pengembangan model RAD (Kendall, 2008), yaitu requirement planning (perencanaan syarat-syarat), workshop design (perancangan) dan implementation (pelaksanaan). Peneliti
56
membatasi tahap pelaksaaan pada pengujian sistem black box. Penelitian ini tidak mengakomodir keamanan data, jaringan, maupun training user 1.
Fase Requirement Planning (Perencanaan Syarat-syarat) a. Gambaran umum Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo, yang bertujuan untuk mempelajari uraian dan tugas masing-masing divisi yang berkaitan dengan sistem yang akan diusulkan. Analisis masalah yang sedang berjalan di Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo. b. Identifikasi masalah, yang bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang ada di Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo yang berkaitan dengan sistem yang diusulkan
2.
Fase Workshop Design (Perancangan) Pada tahapan ini dilakukan beberapa tahapan antara lain : a. Perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem, menggunakan diagram UML yakni dengan membuat Activity Diagram, Use Case Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram. b. Perancangan database, perancangan tabel-tabel atau record store digunakan untuk menyimpan data berupa daftar anggota, data transaksi peminjaman, data angsuran pinjaman, data tagihan toko dan barang kemudian diimplementasikan ke dalam program. c. Perancangan antar muka. Memberikan fasilitas komunikasi antar pemakai dan sistem, memberikan berbagai fasilitas informasi dan berbagai keterangan. 3. Fase Implementation (Pelaksanaan) Pada fase ini dilakukan beberapa tahapan antara lain : 1. Pengujian Instalasi Tahap ini dilakukan untuk pengujian aplikasi sistem informasi koperasi berbasis web pada Koperasi Warga Baru pada komputer, dengan menguji seluruh fitur yang ada. 2. Perawatan Tahap ini sistem dikenalkan dengan user bagaimana perawatan sistem yang berkaitan dengan transaksi simpan pinjam, toko dan barang pada
Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo 4. Kerangka Fikir Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan-tahapan kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka berpikir meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
Gambar 3.1 Kerangka Fikir Penelitian IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan-tahapan kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka berpikir meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. A. Perencanaan Syarat-syarat Berikut adalah langkah-langkah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti: 1. Gambaran Umum Nama Perusahaan : Koperasi Warga Baru Legalitas : 177/BK/KDK.9/JT/VII/1999 Tanggal Pembentukan : 21 Juli 1999 Alamat : Jl. Bakti I Rt. 005/09 Kel. Baru Kec. Pasar Rebo Jakarta Timur 2. Analisis Sistem Berjalan a. Proses Bisnis Berjalan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai prosedur pendaftaran dan simpan pinjam
57
anggota adalah sebagai berikut dimulai dari pendaftaran anggota dengan syarat yaitu merupakan guru/karyawan PNS maupun honorer di MTs N 17 Jakarta (minimal telah bekerja selama 1 bulan), memiliki kemampuan untuk mematuhi aturan yang berlaku, bersedia membayar simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela setiap bulannya.
pencairan dana pinjaman yaitu akad. Jika permohonan pengajuan diterima, maka anggota dapat memperoleh informasi pada data permohonan pinjaman. JIka ada anggota yang pada bulan tertentu tidak membayar jasa angsuran dan tagihan pokok maka akan dilakukan proses penangguhan pinjaman yaitu, anggota hanya ditagih jasa/bunga dari nominal pinjaman. Tagihan akan direkap menjadi satu dan dapat dilihat oleh anggota yang sudah melakukan login, informasi tagihan yang dilihat yaitu angsuran poko dan jasa pada setiap bulan. Anggota juga dapat melakukan pengajuan pembelian barang Anggota mengajukan pembelian barang yang kemudian akan dikonfirmasi persetujuannya oleh unit barang dan kemudian unit barang akan memproses angsuran barang pada tiap bulan. Anggota dapat melihat rekap pembelian tagihan toko.
Gambar 4.1 Sistem Berjalan b. Kelemahan Sistem Berjalan Sistem yang ada di Koperasi Warga Baru terdapat beberapa kekurangan yaitu : • Perhitungan data simpanan (setoran dan penarikan) dan data pinjaman (pembiayaan angsuran) masih dilakukan di Ms. Excel sehingga sering terjadi kesalahan, ketidakakuratan dan rentan terhadap manipulasi data. • Apabila catatan di Unit Pinjaman dan bendahara hilang maka tidak ada backup data • Anggota yang ingin mengecek simpanan dan jumlah pinjaman/angsuran harus datang/menemui langsung Unit Simpan Pinjam dan Bendahara
Gambar 4.2 Sistem Usulan B. Perancangan (Workshop Design) Peneliti menggunakan pendekatan sistem berorientasi objek yakni dengan membuat use case diagram, use case scenario, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Penjelasan tersebut dibahas berikut ini.
3. Perancangan Sistem Usulan Pada pemecahan sistem diatas, penulis membuat suatu sistem yaitu anggota dapat akses informasi secara online yang sudah disediakan dalam bentuk web. Anggota yang sudah terkonfirmasi account pendaftarannya, dapat melakukan login pada sistem dan mengakses sistem simpanan, pinjaman, dan tagihan rutin. Pada sistem pinjaman, anggota dapat melakukan pengajuan permohonan pinjaman. Pengajuan permohonan pinjaman akan diproses oleh bagian unit simpan pinjam dan bagian bendahara akan melakukan acc permohonan tersebut untuk melakukan
58
anggota
sistem informasi koperasi warga baru
Login
1. Usecase Diagram
Main Page User
kelola data user
Menu Pinjaman login input informasi
Open Page Form Pinj aman
input profile
admin
Input Form Pinjaman
balas saran dan kritik
verifikasi registrasi anggota daftar
Submit Simpan input saran dan kritik
cetak kartu anggota
input simpanan lihat simpanan
Message Error input penarikan simpanan
anggota
cek Input Form
[False]
Unit Simpan Pinjam
lihat angsuran pinjaman
[True]
input angsuran pinjaman
Page Status Pinjaman
permohonan pinjaman
bendahara
konfirmasi pinjaman
permohonan barang kelola stok barang
lihat angsuran barang
Unit Barang
input angsuran barang
Gambar 4.5 Activity Diagram Permohonan Pinjaman
lihat tagihan toko input tagihan toko
Unit Toko
report simpanan Ketua report pinjaman
Terdapat 2 (dua) swimlane yaitu anggota dan sistem informasi koperasi warga baru. Anggota dipastikan sudah melakukan login dengan benar. Anggota memilih menu pinjaman dan sistem akan membuka form permohonan pinjaman. Anggota mengisikan data pada form pinjaman dan submit simpan, kemudian sistem akan mengecek terlebih dahulu apakah pengisian form sudah sesuai atau lengkap apakah belum, jika belum lengkap, maka akan tampil pesan error dan kembali pada form pinjaman untuk mengulangi pengisian, jika sudah sesuai maka anggota akan melihat status pinjaman untuk menunggu konfirmasi dari admin.
report barang
report toko
Gambar 4.3 Usecase Diagram 2.
Class Diagram Class diagram menggambarkan kelas-kelas objek yang menyusun sebuah sistem dan juga berhubungan antara kelas dan objek yang terjadi dalam sistem informasi koperasi berbasis web.
4.
Sequence Diagram
SequenceDiagram_1
Halaman Utama Koperasi
Form Pinjaman
Control System Pinjaman
DB_Pinjaman
User (Anggota) l ogin anggota
pilih menu pinjaman
input formulir permohonan pinjaman() Submit Simpan()
validasi data form insert record(status=N) Data Pinjaman Anggota() Error Insert Data()
redirect status pinjaman
Gambar 4.4 Class Diagram 3.
Activity Diagram Gambar 4.6 Sequence Diagram Permohonan Pinjaman Sequence Diagram menjelaskan, anggota yang sudah melakukan login dengan account yang valid memilih menu
59
pinjaman untuk membuka form permohonan pinjaman, kemudian anggota mengisikan formulir permohonan pinjaman dan melakukan submit simpan, kemudian sistem akan mengecek terlebih dahulu apakah data yang diinputkan sudah valid atau belum, jika belum, maka akan menampilkan pesan peringatan, jika data sudah valid, maka data permohonan pinjaman akan disimpan kedalam database pinjaman, jika proses insert data gagal, maka ditampilkan pada form pinjaman, jika berhasil, maka akan dilakukan redirect ke sub menu status pinjaman. 5.
3
Username_ adm
Varc har
10
4
password_a dm
Varc har
10
5
fullname_a dm
Varc har
25
6
telepon_ad m
Varc har
20
7
email_adm
Varc har
30
8
alamat_adm
Text
-
9
tanggal_ad m
Date
11
10
id_kota
11
11
id_jabatan
12 13
id_golonga n id_jenkel
Inte ger Inte ger Inte ger Inte ger
14
foto_adm
Statechart Diagram
Gambar 4.7 Statechart Diagram Permohonan Pinjaman
6.
Database Design Berikut ini adalah beberapa bagian dari database design dari sistem informasi koperasi berbasis web : a. Tabel Admin Field Name : tb_admin Type of Field : Master Primary Key : id_admin Foreign Key : id_kota, id_jabatan, id_golongan, id_jenkel
No 1
2
Tabel 4.1 Tabel Admin Field Name Typ Size e id_admin Inte 11 ger kode_adm
Varc har
15
b.
Ket id admi n Kod e admi
11 11
11
Jabat an Golo ngan Jenis Kela min Foto Adm in
Tabel Anggota Field Name : tb_anggota Type of Field : Master Primary Key : id_anggota Foreign Key : id_kota, id_kelurahan, id_kecamatan, id_jenkel
N o 1
60
Inte ger
11
n User nam e admi n Pass word Adm in Fulln ame Adm in Tele pon Adm in Emai l Adm in Ala mat Adm in Tang gal Lahi r Adm in Kota
Tabel 4.2 Tabel Anggota Field Typ Size Name e id_anggot Integ 11 a er
Ket id anggota
2
kode_ang gota Username _anggota password_ anggota nama_ang gota tanggal_la hir
Varc har Varc har Varc har Varc har Date
7
tanggal_d aftar
Date
8
jam_dafta r
Tim e
9
Varc har Text
11
email_ang gota alamat_an ggota id_kota
12
id_jabatan
13
id_golong an id_jenkel
3 4 5 6
10
14 15 16
foto_angg ota verifikasi_ anggota
Integ er Integ er Integ er Integ er Varc har Varc har
15
Kode Anggota 10 Username Anggota 10 Password Anggota 25 Nama Anggota - Tanggal Lahir Anggota - Tanggal Pendaftara n - Jam Pendaftara n 30 Email Anggota Alamat Anggota 11 Kota Jabatan
11
Golongan
11
Jenis Kelamin Foto Anggota Verifikasi Status
5
Design Interface Desain interface (rancang antar muka) digambarkan dengan GUI (Graphic User Interface). Perancangan interface ini akan dibagi menjadi beberapa halaman sesuai dengan tugas dan wewenang aktor dalam sistem ini yaitu : halaman anggota, admin, unit simpan pinjam, unit toko, unit barang, bendahara, dan ketua.
Gambar 4.7 Design Interface Permohonan Pinjaman
11
70
7.
a.
Hak Akses User Hak akses user merupakan penjelasan dari masing-masing hak akses dalam setiap menu sesuai dengan tugas dan wewenang dalam sistem ini yaitu: hak akses Anggota, hak akses Admin, Hak Akses Unit Simpan Pinjam, Hak Akses Unit Toko, Hak Akses Unit Barang, Hak Akses Bendahara, dah Hak Akses Ketua.
c. Tabel Pinjaman Field Name : tb_pinjaman Type of Field : transaksi Primary Key : id_pinjaman Foreign Key : id_waktuangsuran, id_anggota Tabel 4.3 Tabel Pinjaman No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Field Name id_pinjaman kode_pinjaman id_anggota id_waktuangsuran
Type Integer Integer Integer Integer
jumlah pinjaman
Integer
tanggal_request jam_request alasan_pinjaman batas_pinjaman validasi_pinjaman
Date Time Text Integer Varchar
No
Aktor
Hak Akses Pendaftaran Anggota Input Permohonan Pinjaman Lihat Angsuran Pinjaman
1
Anggota Lihat Simpanan Lihat Angsuran Barang Tersier Lihat Tagihan Toko
Size 11 30 11 11
Keterangan id pinjaman kode pinjaman id anggota id waktuangsuran 40 jumlah pinjaman - waktu pinjaman - waktu pinjaman - alasan pinjaman 11 batas pinjaman 5 validasi pinjaman
61
Verifikasi Registrasi Anggota 2
Admin
Update data Account, Data Master, Balas Saran dan Kritik Proses Pinjaman Angsuran Normal Proses Angsuran PinjamanPenangguhan Pinjaman
3
Unit Simpan Pinjam
Registrasi Simpanan Pokok Input Simpanan Anggota Input Penarikan Simpanan Kelola Stock Barang
4
Unit Barang
5
Unit Toko
6
Bendahara
Pembelian Barang Tersier Angsuran Pembelian Barang Tersier Kelola Stock Barang Toko Rekap Tagihan Pembelian Barang Toko Verifikasi Permohonan Pinjaman Report Saldo Terhutang Lihat Report Simpanan Lihat Report Pinjaman
7
Ketua Lihat Report Barang Lihat Report Toko
8.
Penulisan Kode Program Dalam membangun sistem informasi koperasi berbasis web yang dapat dipergunakan dengan mudah oleh user maka peneliti menggunakan bahasa pemrograman berbasis web yaitu PHP serta MySQL sebagai database.
3.
C. Implementation (Pelaksanaan) 1. Pengujian Black Box Testing Untuk memastikan bahwa program yang dibuat bebas dari kesalahan (bug) maka peneliti melakukan pengujian secara sistem yaitu menggunakan sistem black box. Walaupun tidak seratus persen bebas dari bug, namun setidaknya bisa meminimalkan kesalahan yang akan terjadi. Berikut ini adalah beberapa pengujian yang dilakukan peneliti : Akun : Anggota Proses :Permohonan Pinjaman Menu : Klik menu pinjaman lalu klik permohonan pinjaman
simpanan wajib, dan simpanan sukarela), report barang, dan report toko, Dengan sistem informasi koperasi berbasis web anggota dapat memperoleh informasi mengenai angsuran pinjaman, permohonan pinjaman, angsuran barang, permohonan barang, tagihan toko, dan saldo simpanan melalui akses internet tanpa harus datang langsung ke pengurus koperasi.
B. Saran Sistem yang dibangun masih memiliki keterbatasan. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu dikembangkan oleh Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo maupun peneliti selanjutnya. Peneliti memberi saran antara lain: 1. Dapat Mengenalkan sistem ini kepada seluruh anggota dengan didukung oleh Sumber Daya Manusia yang dapat mengenal Teknologi Komputer sehingga aplikasi Sistem Informasi Koperasi berbasis Web dapat diterapkan dengan baik 2. Aplikasi sistem informasi ditambahkan fitur backup dan restore data sehingga terjaga dari kerusakan data dan dapat dikembangkan untuk laporan secara keseluruhan dan verifikasi pembayaran melalui debit rekening serta sistem mengolah SHU (Sisa Hasil Usaha). 3. Untuk memudahkan pengaksesan informasi dapat dibangun aplikasi sistem informasi berbasis client-server bersifat mobile (anggota dapat mengakses sistem informasi tersebut melalui perangkat ponsel). 4. Sistem dapat dikembangkan dengan memberikan sistem pendukung keputusan dalam membantu bendahara dalam menganalisa tindakan yang diambil untuk permohonan pinjaman anggota baik berupa uang maupun barang.
Gambar 4.8 Blackbox Testing Pengujian Pinjaman Anggota Hasil : Anggota dapat menginput permohonan pinjaman sesuai dengan kebutuhan V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh melalui tahap-tahap penelitian “Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi berbasis Web pada Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo” yaitu : 1. Dengan menggunakan penyimpanan database input, edit, delete, dan view pada sistem informasi koperasi dapat memudahkan proses pengolahan data trasansaksi simpan pinjam, toko, dan barang. 2. Dengan sistem informasi koperasi yang dibangun pada sisi pengurus koperasi dan anggota lebih memudahkan pembuatan laporan dalam melakukan kontrol transparansi angsuran pinjaman, jumlah simpanan (simpanan pokok,
[1].
[2].
[3].
62
VI. REFERENSI Burch, Jhon dan Grudnitsky, Gary. 2005. Information Systems Theory and Practice. Hariyanto, Bambang. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Jakarta: Informatika. Jogiyanto. HM.. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktik
[4].
[5].
[6].
[7].
[8].
[9].
[10].
[11].
[12]. [13].
[14].
Aplikasi Bisnis Edisi III. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Kendall AK. 2008. Analyst and Management Information. Person International. Mc Leod Jr., Raymond & George P. Schell. 2007. Sistem Informasi Manajemen Edisi IX. Jakarta: PT INDEK Mulyanto A. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Munawar, 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta : Graha Ilmu. Nugroho, Adi. 2010. Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software Development Process). Yogyakarta : Penerbit ANDI. Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta : Andi. Subandi.2009. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik). Bandung : Alfabeta Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Yogyakarta : Graha Ilmu. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, tentang Perkoperasian. Whitten, Jeffery L. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem (terjemahan). Yogyakarta : Penerbit Andi. Yuhefizar. 2008. 10 Jam Menguasai Internet, Teknologi dan Aplikasinya. Jakarta: Elex Media Komputindo
COPYRIGHT Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab
63
PENERAPAN KOMBINASI SANDI CAESAR DAN VIGENERE UNTUK PENGAMANAN DATA PESAN PADA SURAT ELEKTRONIK Faisal Zuli a , Ari Irawan b a
b
Dosen Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia Jakarta e-mail :
[email protected]
Dosen Prodi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta e-mail :
[email protected]
Abstract - Security of the content of the message is especially important if the message sent by internet or email access. The security techniques may use a combination of algorithms Vigenere cipher and password. Both are part of the science of cryptography. It would be easier if the algorithm is implemented into an application that can later be used to secure the contents of the email message so that the message is protected from acts of interception.
Keywords: cryptography, caesar cipher, vigenere password, encryption, decryption, ciphertext, plaintext I.
kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari teknik - teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data[1]. Beberapa definisi mengenai kriptografi : a. Kriptografi adalah cabang matematika yang menyediakan teknik untuk memungkinkan informasi rahasia yang akan dikirim melalui jaringan publik[3]. b. Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan[. c. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas, data, serta otentikasi[2]. Dalam ilmu Kriptografi terbagi menjadi 2 aliran, yaitu : kriptografi klasik dan kriptografi modern. Pada Kriptografi klasik terdapat beberapa teknik Enkripsi yaitu : Subtitusi, Transposisi. algoritma Caesar dan Vigenere cipher termasuk dari teknik Enkripsi subtitusi[2].
PENDAHULUAN
Maraknya aksi penyadapan saat ini perlu kita sikapi dengan serius karena aksi penyadapan tersebut telah melanggar hak asasi manusia dalam berkomunikasi dengan aman dalam hal ini adalah komunikasi melalui surat elektronik dengan akses internet atau dikenal dengan email. Data atau isi pesan yang ada pada email tersebut harus dijaga kerahasiaannya yaitu dengan salah satu cara menggunakan ilmu kriptografi. Ilmu kriptografi adalah suatu teknik untuk mengamanankan data atau pesan[1]. Pengamanan data atau pesan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai algoritma, salah satunya dapat menggunakan sandi Caesar dan Vigenere. Sandi Caesar dan Vigenere merupakan bagian dari awal perkembangan ilmu kriptografi, atau bagian dari kriptografi klasik. Algoritma ini memanfaatkan pergeseran huruf yang ada pada data atau pesan yang akan diamankan dengan menggunakan sebuah kunci berupa jumlah pergeseran dan kata atau susunan kata untuk proses pengacakan data atau pesan. Proses yang dilakukan yaitu adalah enkripsi dan dekripsi[2].
B. Keamanan Sistem Kriptografi Salah satu upaya pengamanan sistem informasi yang dapat dilakukan adalah kriptografi. Kriptografi sesungguhnya merupakan studi terhadap teknik matematis yang terkait dengan aspek keamanan suatu sistem informasi, antara lain seperti kerahasiaan, integritas data, otentikasi, dan ketiadaan penyangkalan. Keempat aspek tersebut merupakan tujuan fundamental dari suatu sistem kriptografi[2]. 1. Kerahasiaan (confidentiality) Kerahasiaan adalah layanan yang digunakan untuk menjaga informasi dari setiap pihak yang tidak berwenang untuk mengaksesnya.
Karya ilmiah ini membahas mengenai pemanfaatan kombinasi sandi Caesar dan Vigenere untuk mengamankan data teks pada pesan email, agar isi pesan email tersebut hanya bisa dibaca oleh pihak penerima pesan email. II. LANDASAN TEORI A. Kriptografi
64
2.
3.
4.
Dengan demikian informasi hanya akan dapat diakses oleh pihak-pihak yang berhak saja. Integritas data (data integrity) Integritas data merupakan layanan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya pengubahan informasi oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Untuk meyakinkan integritas data ini harus dipastikan agar sistem informasi mampu mendeteksi terjadinya manipulasi data. Manipulasi data yang dimaksud di sini meliputi penyisipan, penghapusan, maupun penggantian data. Otentikasi (authentication) Otentikasi merupakan layanan yang terkait dengan identifikasi terhadap pihak-pihak yang ingin mengakses sistem informasi (entity authentication) maupun keaslian data dari sistem informasi itu sendiri (data origin authentication). Ketiadaan penyangkalan (non-repudiation) Ketiadaan penyangkalan adalah layanan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap suatu aksi yang dilakukan oleh pelaku sistem informasi.
6.
Urutan-urutan proses kriptografi dapat digambarkan sebagai berikut.
Enkripsi
3.
4.
5.
Dekripsi
Gambar 2.1. Mekanisme kriptografi Prosesnya pada dasarnya sangat sederhana. Sebuah plaintext (m) akan dilewatkan pada proses enkripsi (E) sehingga menghasilkan suatu ciphertext (c). Kemudian untuk memperoleh kembali plaintext, maka ciphertext (c) melalui proses dekripsi (D) yang akan menghasilkan kembali plaintext (m). Secara matematis proses ini dapat dinyatakan sebagai, E(m) = c D(c) = m D(E(m)) = m Kriptografi sederhana seperti ini menggunakan algoritma Enkripsi yang disebut cipher. Keamanannya bergantung pada kerahasiaan algoritma Enkripsi tersebut, karena itu algoritmanya harus dirahasiakan. Pada kelompok dengan jumlah besar dan anggota yang senantiasa berubah, penggunaannya akan menimbulkan masalah. Setiap ada anggota yang meninggalkan kelompok, algoritma harus diganti karena anggota ini dapat saja membocorkan algoritma.
Dalam era teknologi informasi sekarang ini, mekanisme yang sama masih digunakan tetapi tentunya implementasi sistemnya berbeda. Sebelum membahas lebih jauh mekanisme kriptografi modern, berikut ini diberikan beberapa istilah yang umum digunakan dalam pembahasan kriptografi[2].
2.
Plaintex
Chipertext
Plaintext
C. Mekanisme Kriptografi Suatu sistem kriptografi (kriptosistem) bekerja dengan cara menyandikan suatu pesan menjadi suatu kode rahasia yang dimengerti oleh pelaku sistem informasi saja. Pada dasarnya mekanisme kerja semacam ini telah dikenal sejak jaman dahulu. Bangsa Mesir kuno sekitar 4000 tahun yang lalu bahkan telah mempraktekkannya dengan cara yang sangat primitif.
1.
Dekripsi (decryption) merupakan proses yang dilakukan untuk memperoleh kembali plaintext dari chipertext. Kriptosistem Kriptosistem merupakan sistem yang dirancang untuk mengamankan suatu sistem informasi dengan memanfaatkan kriptografi.
Kriptografi modern selain memanfaatkan algoritma juga menggunakan kunci (key) untuk memecahkan masalah tersebut. Proses enkripsi dan dekripsi dilakukan dengan menggunakan kunci ini. Setiap anggota memiliki kuncinya masing-masing yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi yang akan dilakukannya. Dengan demikian ada sedikit perubahan yang harus dilakukan pada mekanisme yang digambarkan pada gambar 2.1 menjadi seperti gambar 2.2 berikut ini. :
Plaintext Plaintext (message) merupakan pesan asli yang ingin dikirimkan dan dijaga keamanannya. Pesan ini tidak lain dari informasi tersebut. Chipertext Chipertext merupakan pesan yang telah dikodekan (disandikan) sehingga siap untuk dikirimkan. Cipher Cipher merupakan algoritma matematis yang digunakan untuk proses Enkripsi plaintext menjadi ciphertext. Enkripsi Enkripsi (encryption) merupakan proses yang dilakukan untuk menyandikan plaintext sehingga menjadi chipertext. Dekripsi
kunci plaintext
kunci ciphertext
Enkripsi
plaintext Dekripsi
Gambar 2.2 Kriptografi berbasis kunci D. Sandi Caesar Sandi Caesar diambil dari nama kaisar romawi Julius Caesar, dalam mengirimkan pesan Julius Caesar
71
mengamankannya dengan cara isi pesan yang ada disandikan dengan mengganti posisi setiap huruf yang ada pada pesan dengan huruf lain yang memiliki posisi selisih huruf yang lain dari urutan alfabet[4]. Adapun langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Menentukan besarnya jumlah pergeseran huruf yang akan diganti b. Mengganti setiap huruf yang ada pada pesan sesuai dengan jumlah pergeseran huruf yang ditentukan. c. Merangkai kembali jumlah huruf sesuai dengan susunan pesan awal
Wheatstone (1802 - 1875) namun dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair (1819 - 1898) pada tahun 1854[7].
Tabel 2.1. Susunan Abjad A B C D E F G
Sandi Playfair paling sering digunakan karena penggunaannya yang sangat sederhana dan tidak memerlukan peralatan khusus untuk membaca atau menerjemahkan suatu sandi yang bersifat rahasia. Pada perkembangan selanjutnya, sandi ini tidak lagi digunakan oleh pasukan militer karena telah muncul berbagai perangkat enkripsi digital untuk menerjemahkannya. Sandi Playfair dianggap tidak aman lagi untuk menjaga suatu kerahasiaan pesan karena komputer dengan piranti lunak tertentu dapat memecahkan suatu sandi dalam hitungan detik. Sandi Playfair menggunakan 25 huruf sebagai kunci yang disusun dalam bujur sangkar dengan menghilangkan huruf J dari abjad. Susunan kunci di dalam bujur sangkar tersebut diperluas dengan menambahkan kolom keenam dan baris keenam[7]. Keunggulan : 1. Proses enkripsi dan dekripsi data menggunakan kombinasi dua huruf sehingga kriptanalis yang menggunakan teknik analisis frekuensi sangat sulit untuk memecahakan sandi playfair. 2. Tabel kunci hanya digunakan sekali karena terdapat kemungkinan tabel kunci tersebut telah dipecahkan oleh pihak yang tidak berkepentingan. Kelemahan : 1. Sandi Playfair dengan mudah dapat dipecahkan dengan menggunakan teknik frekuensi ditribusi ganda, yaitu dengan menghitung frekuensi kemunculan pasangan dua huruf sandi yang kemudian dibandingkan dengan frekuensi pasangan dua huruf pada suatu bahasa. 2. SandiPlayfair tidak menggunakan huruf J dalam tabel kunci sehingga bisa menimbulkan makna atau arti ganda pada saat memecahkan atau menerjemahkan suatu sandi. 3. SandiPlayfair tidak cocok digunakan untuk menyampaikan pesan rahasia yang cukup panjang.
H
I
J
0
1
2
3
4
5
6
7
8
N 1 3
O 1 4
P 1 5
Q 1 6
R 1 7
S 1 8
T 1 9
U 2 0
V 2 1
K 1 9 0 W X 2 2 2 3
L 1 1 Y 2 4
Dibandingkan dengan sandi-sandi lainnya, sandi Playfair dapat meningkatan keamanan dalam pengiriman sebuah pesan rahasia sehingga dapat memberikan jaminan integritasdata serta menjaga kerahasiaan. Sandi Playfair pertama kali digunakan untuk tujuan-tujuan taktis oleh pasukan Inggris dalam Perang Boer II dan Perang Dunia I. Australia dan Jerman juga menggunakan sandi ini untuk tujuan yang sama dalam Perang Dunia II.
M 1 2 Z 2 5
Untuk menyandikan suatu pesan cukup mengganti huruf yang ada pada pesan dengan huruf sandi sesuai dengan jumlah pergeseran huruf yang diinginkan.
Contoh Enkripsi Caesar : Teks Awal : PESAN RAHASIA Jumlah geser (Key) : 12 Teks Sandi : BQEMZ DMTMEUM
INI
SANGAT
UZU
EMZSMF
E. Sandi Vigenere Sandi Vigenere adalah suatu algoritma yang digunakan untuk Enkripsi data atau pesan dengan cara data atau pesan akan disandikan dengan menggunakan sebuah kata kunci (Key) yang berupa kata atau paduan kata[4]. Setiap huruf yang ada pada data atau pesan dipasangkan tepat dengan huruf yang terdapat pada kata kunci yang ditentukan, lalu kemudian dilakukan proses Enkripsi yaitu enkripsi.
Contoh penggunaan sandi Vigenere : Teks Awal : PESAN INI SANGAT RAHASIA Kata Kunci : ARMADA Teks Sandi : PVEAQ INZ EAQGAK DAKASZM F. Sandi Playfair Sandi Playfair adalah salah satu teknik kriptografi. Dalam teknik ini pesan dienkripsi berdasarkan pasangan huruf, bukan huruf tunggal seperti sandi klasik lainnya[7].
G. Sandi Blowfish Blowfish merupakan algoritma kunci simetrik cipher blok yang dirancang pada tahun 1993 oleh Bruce Schneier untuk menggantikan DES. Pada saat itu
Sandi Playfair ditemukan oleh ahli Fisika berkebangsaan Inggris bernama Sir Charles
72
banyak sekali rancangan algoritma yang ditawarkan, namun hampir semua terhalang oleh paten atau kerahasiaan pemerintah Amerika. Schneier menyatakan bahwa blowfish bebas paten dan akan berada pada domain publik. Dengan pernyataan Schneier tersebut blowfish telah mendapatkan tempat di dunia kriptografi, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan algoritma kriptografi yang cepat, kuat, dan tidak terhalang oleh lisensi[8].
Penemuan Clifford Cocks tidak terungkap hingga tahun 1997 karena alasan top-secret classification[9]. Algoritma tersebut dipatenkan oleh Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1983 di Amerika Serikat sebagai U.S. Patent 4.405.829. Paten tersebut berlaku hingga 21 September 2000. Semenjak Algoritma RSA dipublikasikan sebagai aplikasi paten, regulasi di sebagian besar negara-negara lain tidak memungkinkan penggunaan paten. Hal ini menyebabkan hasil temuan Clifford Cocks di kenal secara umum, paten di Amerika Serikat tidak dapat mematenkannya[9].
Keberhasilan blowfish dalam menembus pasar telah terbukti dengan diadopsinya blowfish sebagai Open Cryptography Interface (OCI) pada kernel linux versi 2.5 keatas. Dengan diadopsinya blowfish, maka telah menyatakan bahwa dunia open source menganggap blowfish adalah salah satu algoritma yang terbaik. Kesuksesan blowfish mulai memudar setelah kehadiran algoritma-algoritma dengan ukuran blok yang lebih besar, seperti AES. AES sendiri memang dirancang untuk menggantikan DES. Sehingga secara keseluruhan AES lebih unggul dari DES dan juga blowfish[8].
I. Perangkat Lunak Penunjang 1. JAVA NETBEAN Netbeans adalah salah satu aplikasi IDE yang digunakan programmer untuk menulis, mengompile, mencari kesalahan, dan menyebarkan program.netbeans ditulis dalam bahasa java namun dapat juga mendukung bahasa pemrogramman lain. program ini bebas digunakan.[5] 2. PHP (Personal Home Page) PHP adalah merupakan script untuk pemograman script web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. [6]
Blowfish adalah algoritma kriptografi kunci simetrik cipher blok dengan panjang blok tetap sepanjang 64 bit[8]. Algortima tersebut juga menerapkan teknik kunci yang berukuran sembarang. Ukuran kunci yang dapat diterima oleh blowfish adalah antara 32 hingga 448 bit, dengan ukuran standar sebesar 128 bit. Blowfish memanfaatkan teknik pemanipulasian bit dan teknik pemutaran ulang dan pergiliran kunci yang dilakukan sebanyak 16 kali. Algoritma utama terbagi menjadi dua sub-algoritma utama, yaitu bagian ekspansi kunci dan bagian enkripsi-dekripsi data.
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam pembuatan tulisan ini adalah sebagai berikut :
Pengekspansian kunci dilakukan pada saat awal dengan masukan sebuah kunci dengan panjang 32 hingga 448 bit, dan keluaran adalah sebuah larik subkunci dengan total 4168 bita. Bagian enkripsi-dekripsi data terjadi dengan memanfaatkan perulangan 16 kali terhadap jaringan feistel. Setiap perulangan terdiri dari permutasi dengan masukan adalah kunci, dan substitusi data. Semua operasi dilakukan dengan memanfaatkan operasi xor dan penambahan. Operasi penambahan dilakukan terhadap empat larik lookup yang dilakukan setiap putarannya.
A. Rumusan Masalah digunakan untuk mendifinisikan masalah yang terjadi yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana menjaga kerahasiaan isi pesan pada surat elektronik / Email. 2. Bagaimana melakukan kombinasi Algoritma Sandi Caesar dan Vigenere 3. Bagaimana penerapan kombinasi Algoritma sandi Caesar dan Vigenere untuk mengamankan isi pesan surat elektronik / Email B. Studi Literatur Adalah usaha pencarian referensi teori yang relevan dengan topik permasalahan yang dibahas. Referensi tersebut berisikan tentang : 1. Pengertian Kriptografi 2. Metode Caesar Cipher 3. Metode Vigenere Cipher Referensi ini dapat dicari dari hasil penelitian, situs website, dan lain – lain
H. Sandi RSA Algortima RSA dijabarkan pada tahun 1977 oleh tiga orang : Ron Rivest, Adi Shamir dan Len Adleman dari Massachusetts Institute of Technology. Huruf RSA itu sendiri berasal dari inisial nama mereka (Rivest— Shamir—Adleman)[9].
Clifford Cocks, seorang matematikawan Inggris yang bekerja untuk GCHQ, menjabarkan tentang sistem equivalen pada dokumen internal pada tahun 1973.
1.
73
Studi Pustaka
Studi pustaka adalah kegiatan membaca dan memahami tutorial, panduan – panduan serta keterangan yang bersumber dari buku – buku yang memaparkan secara terperinci mengenai teori – teori yang dapat digunakan untuk penelitian dan penulisan karya ilmiah.
abjad
Ciphertex t
1 5 P
7 2 1 V
2 3 0 E
0 A
I
1 3 N
7 2 5 Z
1 6 Q
8
Tabel 4.2 : Enkripsi Vigenere Cipher IV. PEMBAHASAN A. Sandi Caesar Terdapat suatu data atau pesan yang akan disandikan dengan menggunakan algoritma Caesar. Teks data atau pesan awal yang akan di sandikan yaitu PESAN INI SANGAT RAHASIA. Berikut adalah proses Enkripsi dengan menggunakan algoritma Caesar. Teks awal : PESAN INI SANGAT RAHASIA Key : 12 Proses enkripsi : Rumus E(P)=C, C=P+K Mod 26 Keterangan : E(P) : Enkripsi P : Plaintext ( Teks Awal ) K : Key (Jumlah Pergeseran)
S 18
A 0
N 13
G 6
A 0
T 19
R 17
A 0
M
A
D
A
A
R
M
A
12
0
3
0
0
17
12
0
30 0 16 6 0 Ciphertext E A Q G A Tabel 4.3 : Enkripsi Vigenere Cipher
36 K
29 D
0 A
Plaintext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
Teks / pesan sandi (Ciphertext) : BQEMZ UZU EMZSMF DMTMEUM
Ciphertext
Proses dekripsi : Rumus : D(C)=P, P=C-K mod 26 D(C) : Dekripsi C : Ciphertext ( Teks akhir ) K : Key (Jumlah Pergeseran)
Proses Enkripsi :
Plaintext
Tabel 4.1 : Enkripsi Vigenere Cipher A 0
R
S 1 8 M
0
1
1
I 8 R 17 25 Z
A 0 M 12 12 M
Tabel 4.4 : Dekripsi Vigenere Cipher PESAN INI Ciphertex t Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
E 4
S 18 A 0 18 S
Proses dekripsi : Rumus : D(C)=P, P=C-K mod 26 D(C) : Dekripsi C : Ciphertext ( Teks akhir ) K : Key (Kata / Kalimat)
B. Sandi Vigenere Terdapat suatu data atau pesan yang akan disandikan dengan menggunakan algoritma Vigenere. Teks data atau pesan awal yang akan di sandikan yaitu PESAN INI SANGAT RAHASIA dengan kunci ARMADA. berikut adalah proses Enkripsinya dengan algoritma vigenere. Teks awal (Hasil dari Enkripsi Caesar)= PESAN INI SANGAT RAHASIA Kunci (Key) = ARMADA
P 1 5 A
A 0 A 0 0 A
Hasil Enkripsi : PVEAQ INZ EAQGAK DAKASZM
Teks / pesan sandi (Ciphertext) : BQEMZ UZU EMZSMF DMTMEUM Teks / pesan awal (Plaintext) : PESAN INI SANGAT RAHASIA
Plaintext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi
H 7 D 3 10 K
Plaintext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
P
V
E
A
Q
I
N
Z
1 5 A
2 1 R
4
0
8
M
A
1 6 D
A
1 3 A
2 5 R
0
1 7 4
1 2 -8
0
3
0
0
0
8
E
S
A
1 3 N
1 3 N
1 7 8
1 5 P
I
I
Tabel 4.5 : Enkripsi Vigenere Cipher SANGAT I 8
A
N 1 3 D
I 8
A
N 1 3 A
0
3
0
0
1
Plaintext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
R
74
E 4 M 12 -8
A 0 A 0 0
Q 16 D 3 13
G 6 A 0 6
A 0 A 0 0
K 10 R 17 -7
S
Ciphertext
A
N
G
A
T Ciphertext
13 N
12 M
25 Z
18 S
22 W
20 U
31 F
Tabel 4.6 : Enkripsi Vigenere Cipher RAHASIA D 3 M 12 -9 R
Plaintext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad Ciphertext
A 0 A 0 0 A
K 10 D 3 7 H
A 0 A 0 0 A
S 18 A 0 18 S
Z 25 R 17 8 I
Hasil Enkripsi dengan sandi Caesar kemudian menjadi pesan awal yang akan disandikan kembali dengan sandi Vigenere.
M 12 M 12 0 A
b. Enkripsi dengan algoritma Vigenere Teks Awal : UZPAZQEUM NMZSWUF Key : PERMATA Cipher Text : JDGMZJEJQ CQQEWNF
Hasil Dekripsi : PESAN INI SANGAT RAHASIA a. Kombinasi Sandi Caesar Dan Vigenere Jika algoritma Caesar dan Vigenere kita kombinasikan, maka akan menghasilkan kekuatan enkripsi yang cukup kuat karena apabila terjadi penyadapan pesan hasil penyadapan tersebut masih dalam keadaan terenkripsi. Berikut contoh kombinasi dari sandi Caesar dan sandi Vigenere. : 1.
a.
Tabel 4.10 Plaintext Hasil Caesar INDONESIA Plaintext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad Ciphertext
Proses Enkripsi sandi Caesar : Rumus enkripsi : E(P)=C, C=P+K Mod 26
D
13 3
O
N
E
S
14 13 4
U
Z
P
A
Z
Q
E
U
M
17
25
15
0
25
16
4
20
12
P
E
R
M
A
T
A
P
E
15
4
17
12
0
19
0
15
4
32 J
29 D
32 G
12 M
25 Z
35 J
4 E
35 J
16 Q
Tabel 4.11 Plaintext Hasil Caesar HARUS Plaintext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
Tabel 4.7 Enkripsi Plaintext INDONESIA N
KYDZE
Proses Enkripsi sandi Vigenere : Rumus enkripsi : E(P)=C, C=P+K Mod 26
Contoh ke-1 Pesan akan disandikan : INDONESIA HARUS BANGKIT Enkripsi dengan sandi Caesar Teks Awal : INDONESIA HARUS BANGKIT Kunci (Key) : 12 Cipher Text : UZPAZQEUM TMDGE NMZSWUF
Plaintext I Posisi 8 abjad Kunci 12 (Key) 20 CiphertextU
TMDGE
I
A
18 8
0
12 12 12 12 12 12 12 12 25 15 26 25 16 30 20 12 Z P A Z Q E U M
Ciphertext
T 19
M 12
D 3
G 6
E 4
R
M
A
T
A
17
12
0
19
0
36 K
24 Y
3 D
25 Z
4 E
Tabel 4.12 Plaintext Hasil Caesar BANGKIT Tabel 4.8 Enkripsi Plaintext HARUS Plaintext H Posisi abjad 7 Kunci (Key) 12 19 Ciphertext T
A 0 12 12 M
R 17 12 29 D
U 20 12 32 G
Plaintext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
S 18 12 30 E
Tabel 4.9 Enkripsi Plaintext BANGKIT Ciphertext Plaintext Posisi abjad Kunci (Key)
B 1
A 0
N 13
G 6
K 10
I 8
T 19
12
12
12
12
12
12
12
N 13
M 12
Z 25
S 18
W 22
U 20
F 5
P
E
R
M
A
T
A
15
4
17
12
0
19
0
28 C
16 Q
32 Q
30 E
22 W
39 N
5 F
Hasil akhir yang diperoleh adalah berupa pesan yang telah disandikan dengan sandi Vigenere. 2.
75
Contoh ke-2
a.
Pesan akan disandikan : BERSAMA KITA BISA Enkripsi dengan sandi Caesar Teks Awal : BERSAMA KITA BISA Kunci (Key) : 8 Cipher Text : JMZAIUI SQBI JQAI
Plaintext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
Proses Enkripsi sandi Caesar : Rumus enkripsi : E(P)=C, C=P+K Mod 26
Ciphertext
Tabel 4.13 Enkripsi Plaintext BERSAMA Plaintext Posisi abjad Kunci (Key)
E
R
S
A
M
A
1
4
17
18
0
12
0
8
8
8
8
8
8
8
12 M
25 Z
26 A
8 I
20 U
8 I
Plaintext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
I 8 8 16 Q
T 19 8 27 B
A 0 8 8 I
I 8 8 16 Q
S 18 8 26 A
A 0 8 8 I
16
1
8
N
K
E
K
13
10
4
10
31 F
26 A
5 F
18 S
J
Q
A
I
9
16
0
8
U
A
T
A
20
0
19
0
16 Q
19 T
8 I
Berikut adalah proses dekripsinya. 1.
a.
Enkripsi dengan algoritma Vigenere Teks Awal : JMZAIUI SQBI JQAI Key : KEKUATAN Cipher Text : TQJUINI FAFS DQTI Tabel 4.16 Plaintext Hasil Caesar BERSAMA J
M
Z
A
I
U
I
9
12
25
0
8
20
8
K
E
K
U
A
T
A
10
4
10
20
0
19
0
19 T
16 Q
35 J
20 U
8 I
39 N
8 I
Ciphertext diambil dari contoh ke-1 hasil dari sandi Vigenere. Rumus dekripsi : D(C)=P, P=C-K mod 26
b.
Ciphertext
18
Untuk penerima pesan yang telah disandikan tersebut, harus melakukan proses dekripsi atau mengembalikan pesan yang tersandikan menjadi pesan awal sebelum kombinasi Enkripsi pesan dilakukan sehingga isi pesan tersebut dapat dibaca dan dipahami.
Kemudian hasil sandi Caesar disandikan lagi dengan sandi Vigenere.
Plaintext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
I
Kemudian hasil proses dari kombinasi dengan sandi Caesar dan Vigenere pesan sudah siap dikirimkan dengan memanfaatkan layanan surat elektronik.
Tabel 4.15 Enkripsi Plaintext BISA Plaintext B Posisi abjad 1 Kunci (Key)8 9 Ciphertext J
B
29 Ciphertext D
Tabel 4.14 Enkripsi Plaintext KITA Plaintext K Posisi abjad 10 Kunci (Key)8 18 Ciphertext S
Q
Tabel 4.18 Plaintext Hasil Caesar Bisa
B
9 Ciphertext J
S
Dekripsi dengan sandi Vigenere Cipher Text : JDGMZJEJQ CQQEWNF Key : PERMATA Plaintext : UZPAZQEUM NMZSWUF
KYDZE
TMDGE
Tabel 4.19 Hasil Dekripsi Ciphertext Vigenere kata INDONESIA Ciphertext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
Tabel 4.17 Plaintext Hasil Caesar KITA
76
J
D
G
M
Z
J
E
J
Q
9
3
6
12
25
9
4
9
16
P
E
R
M
A
T
A
P
E
15
4
17
12
0
19
0
15
4
-6
-1
-
0
25
-
4
-6
12
Plaintext
U
11 P
Z
A
Z
10 Q
E
U
M
Tabel 4.20 Dekripsi Ciphertext Vigenere kata HARUS K 10 R 17 -17 T
Ciphertext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad Plaintext
Y 24 M 12 12 M
D 3 A 0 3 D
Z 25 T 19 6 G
E 4 A 0 4 E
Tabel 4.21 Dekripsi Ciphertext Vigenere BANGKIT
Plaintext
Plaintext b.
2.
Z 25
S 18
W 22
U 20
F 5
12
12
12
12
12
12
12
1 B
0 A
13 N
6 G
10 K
8 I
-7 T
C 2
Q 16
Q 16
E 4
W 22
N 13
F 5
P
E
R
M
A
T
A
15
4
17
12
0
19
0
13 N
12
-1
-8
22
-6
5
M
Z
S
W
U
F
Ciphertext diambil dari contoh ke-2 hasil sandi Vigenere.
Dekripsi dengan sandi Vigenere Ciphertext : TQJUINI FAFS DQTI Key : KEKUATAN Plaintext : JMZAIUI SQBI JQAI
Tabel 4.25 Plaintext Hasil Vigenere BERSAMA Ciphertext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad Plaintext
Teks Awal : UZPAZQEUM TMDGE NMZSWUF Kunci (Key) : 12 Plaintext : INDONESIA HARUS BANGKIT
T
Q
J
U
I
N
I
19
16
9
20
8
13
8
K
E
K
U
A
T
A
10
4
10
20
0
19
0
9 J
12 M
-1 Z
0 A
8 I
-6 U
8 I
Tabel 4.26 Plaintext Hasil Caesar KITA
Z 25
P 15
A 0
Z 25
Q 16
E 4
12
12
12
12
12
12
A F 0 5 K E kata 10 4 -8 1 U M 10 20 12 Plaintext S Q B Tabel 4.27 Plaintext Hasil Caesar BISA 12 12
13 N
3 D
-12 13 O N
4 E
-8 S
12 0 I A
Tabel 4.22 Dekripsi INDONESIA
Ciphertext
Caesar
Ciphertext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
Ciphertext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
Tabel 4.23 Dekripsi Ciphertext Caesar kata HARUS Ciphertext T Posisi abjad 19 Kunci (Key) 12 7 Plaintext H Tabel 4.24 BANGKIT
M 12
Rumus dekripsi : D(C)=P, P=C-K mod 26
kata
Dekripsi dengan sandi Caesar Proses Enkripsi sandi Caesar : Rumus enkripsi : D(C)=P, P=C-K Mod 26
Ciphertext U Posisi abjad 20 Kunci 12 (Key) 8 Plaintext I
N 13
Berikut adalah proses dekripsi dari comtoh yang ke-2
a. Ciphertext Posisi abjad Kunci (Key) Posisi abjad
Ciphertext Posisi abjad Kunci (Key)
Dekripsi
M 12 12 0 A
D 3 12 -9 R
Ciphertext
G 6 12 -6 U
E 4 12 -8 S
Caesar
Plaintext b.
F 5 N 13
D 3 U 20 -17 J
Q 16 A 0 16 Q
T 19 T 19 0 A
77
I 8 A 0 8 I
8 I
Dekripsi dengan sandi Caesar Proses Enkripsi sandi Caesar : Rumus enkripsi : D(C)=P, P=C-K Mod 26 Teks Awal : JMZAIUI SQBI JQAI Kunci (Key) : 8
kata
S 18 K 10
: BERSAMA KITA BISA
Plaintext Tabel 4.28 BERSAMA
Dekripsi
Ciphertext J Posisi abjad 9 Kunci 8 (Key) 1 Plaintext B
Ciphertext
Caesar
M 12
Z 25
A 0
I 8
U 20
I 8
8
8
8
8
8
8
4 E
17 R
-8 S
0 A
12 M
0 A
kata
Tabel 4.29 Dekripsi Ciphertext Caesar kata KITA Ciphertext S Posisi abjad 18 Kunci 8 (Key) 10 Plaintext K
Q 16
B 1
I 8
8
8
8
8 I
-7 T
0 A
Gambar 4.1. Aplikasi Sandi Caesar
Tabel 4.30 Dekripsi Ciphertext Caesar kata BISA Ciphertext J Posisi abjad 9 Kunci 8 (Key) 1 Plaintext B
Q 16
A 0
I 8
8
8
8
8 I
-8 S
0 A
Pesan yang telah di dekripsi dari kombinasi sandi vigenere dan Caesar sudah dapat di baca dan di pahami oleh penerima pesan. Kerahasiaan dan keaslian pesan terjaga sampai kepada penerima.
Gambar 4.2. Aplikasi Sandi Vigenere V. KESIMPULAN Dalam membuat pesan surat elektronik melalui akses internet ada baiknya isi dari pesan tersebut dijaga kerahasiaannya agar hanya pengirim dan penerima saja yang dapat membaca isi pesan surat elektronik tersebut.
b. Tampilan Aplikasi Setelah diketahui bagaimana proses Enkripsi dengan mengkombinasikan kedua algoritma yaitu algoritma Caesar dan Algoritma Vigenere secara tertulis, maka perlu ditransformasikan kedalam bahasa pemprograman agar pemanfaatannya menjadi lebih mudah. Berikut adalah Tampilan aplikasi dari algoritma Caesar dan Algoritma Vigenere. Masing – masing aplikasi dibuat dengan bahasa pemprograman yang berbeda.
Menjaga kerahasiaan isi pesan tersebut dapat menggunakan algoritma sandi Caesar dan dikombinasikan dengan algoritma sandi Vigenere agar keamanan isi pesan lebih kuat sehingga seandainya pesan yang dikirimkan dibajak atau disadap oleh penggangu maka isi pesan tersebut tetap terlindungi dan menyulitkan si pembajak untuk mengetahuinya. Untuk bisa mengamankan pesan surat elektronik tersebut maka algoritma sandi Caesar dan Vigenere ini di kombinasikan dan diterapkan menjadi suatu aplikasi sehingga dapat mudah digunakan. VI. REFERENSI [1] LSN. Jelajah Kriptologi. Jakarta : LSN [2] Munir, Rinaldi. 2007. Kriptografi. Bandung : Informatika
78
[3] http://codeindesign.com/dasar-kriptografi-enkripsidandekripsi/ [4] Bishop, David. Introduction to Cryptography with Java Applets. Grinnell College. 2003. [5] http://www. biebah-site34.blogspot.com/2013/05/ tentang-netbeans.html [6] Sidik, Ir, Betha. 2005. MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web. Bandung: Informatika [7] http://www .id.wikipedia.org/wiki/Sandi_Playfair [8] http://id.wikipedia.org/wiki/Blowfish_(cipher) [9] http://id.wikipedia.org/wiki/RSA COPYRIGHT Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini benarbenar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab
79