Strength. Performance. Passion.
PT Holcim Indonesia Tbk
Mei/Juni
From the editor Sebarkan kabar baik
Spreading good news
Kita negara kaum optimis, menurut lembaga riset pasar, Nielsen, yang melakukan survei indeks kepercayaan konsumen di 60 negara di seluruh dunia. Indonesia untuk kedua kalinya berturutturut menduduki posisi nomor 2, di atas semua negara tetangganya di kawasan Asia Tenggara. Optimisme ini ditunjukkan 30.000 responden sekalipun masyarakat kian mengkhawatirkan kondisi perekonomian, kriminalitas dan kesehatan. Banyak kisah inspiratif dan optimistis dalam BK edisi Kartini ini yang seharusnya dapat menggerakkan kita untuk menyebarluaskan kabar baik di atas dan menerapkannya pada tiga aspek pokok: peningkatan pendapatan, pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
We are a country of optimists according to market researchers Nielsen whose 60 country global consumer confidence index rates Indonesia for the second year running as number 2 worldwide, ahead of all our South East Asian neighbours. And that’s despite some growing concerns on the state of the economy, crime and health among 30,000 respondents surveyed. There are plenty of inspirational and optimistic stories in this Kartini day issue, reasons enough for us to spread this good news and convert it into real gains across our triple bottom line, from revenue generation to environmental responsibility and community empowerment.
Diah Sasanawati, Corporate Communications Manager
Diah Sasanawati, Corporate Communications Manager
Contents
10 Meeting the President Commissioner An interview with Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto
05 Employee Belajar mengimbangi Learning to balance
12 Communications Holcim TV kembali hadir – lebih dekat, lebih meriah Holcim TV is back - more engagement, excitement
Cerita Sampul: Wanita-wanita tangguh: merayakan Hari Kartini.
06 Focus Formula juara A winning formula
14 CSR Perubahan pemberdayaan perempuan Empowering change through women
Cover Story: Girl power: women employees celebrated Kartini Day.
08 Regional Berita terkini tentang merjer Merger updates
18 People Perubahan karir Career changer
05 Milestone
Membuat email baru atau membalas email hanya dengan mengetik 1 huruf pada keyboard? Aktifkan fungsi Keyboard Shortcuts untuk rasakan kemudahannya dengan cara klik pengaturan (setting), lalu carilah pilihan Keyboard shortcuts on pada bagian Keyboard shortcuts dan simpanlah perubahan yang telah dilakukan. Untuk melihat daftar shortcuts yang ada, klik tab Keyboard Shortcuts. Mudah, kan?
www.holcim.co.id/en/media/beritakita.html
Create or reply email by only typing 1 letter on keyboard? Activate Keyboard Shortcuts function to feel the different by click setting, then search Keyboard shortcuts on option on Keyboard shortcuts section and save changes. To see available shortcuts list, click Keyboard Shortcuts tab. It's as simple as that!
Perspective
Pilihan waktu yang tepat
Timing is everything
Orang yang kita kenal biasanya akan memilih segala hal yang pasti dalam hidup. Perusahaan kita pun demikian: perubahan mesti kita kelola tapi kepastianlah yang menunjang keberhasilan usaha. Seluruh sektor industri semen di Indonesia saat ini menghadapi kondisi di luar perkiraan. Kondisi yang dimaksud di sini adalah kelebihan pasokan, persaingan tajam dan kelesuan ekonomi. Dalam 10 tahun pasar semen tumbuh dari 30 juta menjadi 60 juta ton, dan kalangan industri memperkirakan dalam dua tahun ke depan masih akan ada penambahan kapasitas sebanyak 20 juta ton lagi. Pada saat yang sama permintaan justru menurun dari 6% dua tahun silam menjadi 3% tahun lalu, membuat masa depan sektor ini semakin tidak pasti.
Ask anyone you know and the chances are they prefer certainty in their lives. Well the same is true for our company: we manage change but we thrive on certainty. The entire Indonesian cement sector is facing unprecedented conditions. We are talking about oversupply, intensive competition and a shrinking economy. It took 10 years to grow our cement market from 30 million tons to 60 million tons yet industry forecasts suggest another 20 million tons new capacity in the next two years alone. In the meantime demand growth has slowed from 6% two years ago to 3% last year, adding more uncertainty about the future.
Ada pesan paling penting yang disampaikan Holcim: kita tidak menunggu tetapi melakukan sesuatu untuk mengatasi tantangan tersebut. Itulah sebabnya, daripada berlarutlarut dalam ketidakpastian, kita mengambil keputusan yang sulit, yakni melakukan perampingan agar kita lebih sigap menjalani hari esok, ketika perekonomian kembali bergerak. Pilihan waktu harus tepat. Kita sedang Membangun Masa Depan, dengan memperbaiki proses bisnis serta meningkatkan kinerja dalam hal keselamatan, operasi dan fungsi organisasi, dan juga menjalankan nilai dan perilaku yang baru. satunya adalah 'kepemimpinan inspirasional' seperti yang ditunjukkan Kartini, tokoh yang ditampilkan dalam sampul BK edisi kali ini.
The most important message from Holcim is that we are not waiting – we are taking action to meet the challenges! So instead of living with uncertainty we have taken difficult decisions to streamline today, so we are fitter for tomorrow – when growth resumes. Timing is everything. We are Building our Future, through better business processes, safety, operational and functional excellence and our new values and behaviours. One of these behaviours is ‘inspirational leadership’ as shown by Kartini, our cover theme this month. She is an inspiration to
Berita Kita Mei/Juni 2015
1
Perspective Beliau menjadi inspirasi kaum wanita dan pria Indonesia moderen di manapun mereka berada. Saya sampaikan bahwa telah ditunjuk tiga komisaris baru yang akan membantu kita menjadi yang terdepan di industri ini. Professor Dr Kuntoro Mangkusubroto, Presiden Komisaris yang baru, dikenal sebagai negarawan dan akademisi. Ada hal menarik yang dapat kita tarik dari wawancara dengan beliau pada edisi ini. Ada pula Hendra Kartasasmita, sosok yang sangat menguasai bidang komersial, dan informasi tentang beliau dapat kita baca di bawah ini. Juga bergabung dengan kita Patrick McGlinchey yang bersama Holcim akan membantu proses integrasi regional di era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Mari kita fokus pada yang pasti – kemampuan kita menjamin efisiensi dan daya saing sehingga kita dapat terus maju dan tumbuh berkelanjutan.
modern Indonesian women and men everywhere. I am delighted to confirm we have three new commissioners to help us play a leading role in our industry. Professor Dr. Kuntoro Mangkusubroto, our new President Commissioner, needs no introduction as a statesman and academic. His interview in this issue provides some interesting insights. We also welcome Hendra Kartasasmita who brings a wealth of commercial expertise and you can read more about him in the short profile below. And we are pleased that Patrick McGlinchey joins us, he’s part of Holcim’s drive to support greater regional integration in the new era of the Asean Economic Community. So let us focus on the certainties – our ability to stay efficient and competitive, to propel us forward toward sustainable growth.
Gary Schutz, CEO
Gary Schutz, CEO
Profil komisaris baru perusahaan
Welcoming our new Commissioners
Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto mencatatkan karir yang istimewa. Beliau sosok yang banyak terlibat dalam pengembangan sektor pertambangan dan energi di Indonesia, baik sebagai Menteri Pertambangan dan Energi maupun sebagai direktur utama sejumlah BUMN, dan melalui kiprahnya di berbagai lembaga penting dan di dunia akademik. Tanggung jawab berat diembannya ketika menjabat sebagai Ketua BRR Aceh dan Nias, mengembalikan harapan dan semangat masyarakat di sana. Timnya berhasil menyelesaikan proyek raksasa membangun berbagai prasarana, termasuk 140.000 unit rumah, 1.759 gedung sekolah, 363 jembatan dan 13 bandar udara selama kurun 2005 hingga 2009. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Ketua UKP4 pada masa pemerintahan terdahulu, dan mengepalai gugus tugas REDD+ dalam upaya pemerintah Indonesia menekan emisi gas rumah kaca, mengembangkan 'Satu Peta', database dan geoportal digital tunggal untuk hutan primer dan lahan gambut sebagai sarana menyelesaikan sengketa lahan. Data pribadinya dapat dilihat di halaman 11.
Professor Dr. Kuntoro Mangkusubroto has a distinguished career. He has been a pivotal figure in the development of the mining and energy sector in Indonesia, as Mining and Energy Minister and as President Director of several state owned corporations alongside vital institutional and academic work. He took on a tough challenge as Head of the reconstruction agency for Aceh and Nias building hope and unity for the people there and extensive infrastructure including 140,000 homes, 1,759 school buildings, 363 bridges and 13 airports from 2005 to 2009. He went on to head the special Presidential supervisory unit UKP4 under the last administration and led the REDD+ task force, the fulcrum of Indonesia’s efforts to cut greenhouse gas emissions, developing the ‘One Map’, a single digital geoportal and database of primary forest and peatland, to help resolve land conflicts. His profile is on page 11.
Hendra Kartasasmita, Partner, Sunbelt Indonesia, berpengalaman memimpin perusahaan multinasional, termasuk Li & Fung, kelompok usaha yang bergerak di bidang desain barang konsumen, pengembangan & pengadaan dan manajemen rantai pasokan. Beliau pernah memegang sejumlah jabatan eksekutif senior di Reckitt Benckiser East Asia, Unilever Indonesia, Johnson & Johnson Indonesia dan Black & Decker Asia Pacific.
Hendra Kartasasmita, Partner, Sunbelt Indonesia, draws on extensive experience with leading consumer multinationals including Li & Fung the consumer good design, development sourcing and supply chain management group. He has held senior executive positions with Reckitt Benckiser East, Asia, Unilever Indonesia, Johnson & Johnson Indonesia and Black & Decker Asia Pacific.
Patrick McGlinchey adalah Regional General Counsel untuk Holcim East Asia Pacific, dan sebelumnya menjabat sebagai General Counsel, Company Secretary dan EXCO Member Holcim Australia. Pengalamannya lebih dari 22 tahun menangani M&A, tata kelola perusahaan, manajemen, pelaksanaan peraturan dan hukum perniagaan umum. Beliau pernah menjadi pejabat senior Capital Investments and Acquisitions Asia Pacific InterContinental Hotels Group plc, Singapura; dan Cable and Wireless plc; serta firma hukum Linklaters, Gilbert & Tobin, Ashurst.
Patrick McGlinchey is Regional General Counsel for Holcim East Asia Pacific and served previously as General Counsel, Company Secretary and EXCO member Holcim Australia. He has over 22 years experience focusing on M&A, corporate governance, leadership, compliance and general commercial law. His background includes senior roles with Capital Investments and Acquisitions Asia Pacific - InterContinental Hotels Group plc, Singapore, Cable and Wireless plc and law firms Linklaters, Gilbert & Tobin, Ashurst.
2
Berita Kita Mei/Juni 2015
Milestone
Kartini Day 2015 Untuk mengenang tokoh Indonesia pejuang emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini (1879-1904), karyawan Holcim Indonesia di berbagai unit, mulai dari Kantor Pusat dan Narogong hingga Cilacap, Surabaya dan Tuban, tampil dengan kebaya dan kain batik. Untuk mengenang semangat Kartini diadakan lomba menulis kisah inspirasional tentang rekan kerja perempuan yang banyak mendukung dan menginspirasi kolega di lingkungan mereka. Semaraknya perayaan Hari Kartini diabadikan karyawan dengan berfoto selfie bersama dalam tampilan kebaya tradisional.
Celebrating Indonesia’s famous feminist, Raden Ajeng Kartini (1879 – 1904) Holcim Indonesia employees gathered in kebaya and batik attire April 21st, 2015 at various locations from Head Office and Narogong to Cilacap, Surabaya and Tuban. To commemorate the spirit of Kartini a writing competition was held, successfully gathering inspirational stories about lady colleagues who stand out for their support and inspiration to colleagues around them. Good tales were shared with ‘selfie’ pictures to ensure everyone was ‘seen’ in traditional clothes, making Kartini’s Day a little bit more festive!
SpeedCrete participates at e-catalogue expo Acara IAPI Procurement Forum & Expo (IPFE) 2015 yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta, 5-7 Mei lalu, dimanfaatkan Holcim untuk memperkenalkan produknya, Holcim SpeedCrete™ kepada pihak BUMN dan pejabat pemerintah pengambil keputusan. Fokus kegiatan adalah proses pengadaan produk & jasa yang efektif, bersih dan mudah. Untuk menjamin hal itu komunikasi antar-para pihak berkepentingan perlu ditingkatkan, yang difasilitasi dalam ajang tersebut dengan diskusi, seminar, temu kontraktor dan pemakaian katalog elektronik (e-catalogue) Holcim used the IAPI Procurement Forum & Expo (IPFE) 2015, Balai Kartini, Jakarta on 5 to 7 May to introduce Holcim SpeedCrete™ to state-owned enterprises and government decision makers. The focus was on effective, clean and easy procurement through better communication between stakeholders through discussions, seminars, vendor expo gatherings and the use of E-catalogues.
Berita Kita Mei/Juni 2015
3
Milestone
HIL AGM 19 Mei 2015, Jakarta Holcim menyelenggarakan tiga kegiatan sekaligus: RUPS Tahunan, RUPS Luar Biasa dan Paparan Publik. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan antara lain disetujui isi laporan tahunan, penggunaan laba bersih, pengangkatan 3 anggota Dewan Komisaris dan 1 anggota Direksi. Pemegang saham, analis dan awak media memperoleh berita terkini, termasuk berita merjer dan perkembangan pelaksanaan ambisi pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Ambition 2030.
#SaveKidsLives
May 19 th 2015 Jakarta: Holcim successfully completed a combination of an AGM & EGM of shareholders, as well as a Public Expose. The use of net profit, the contents of the annual report, and 3 new Board of Commissioners member and 1 new Board of Directors member appointments were approved. Shareholders, analysts and media received an update including news on the merger, and our progress towards our Sustainable Development Ambition 2030.
Holcim Indonesia bersama dengan perusahaan lain di bawah Holcim Group di seluruh dunia untuk mendukung kegiatan #SaveKidsLives, 4-10 Mei 2015. Kampanye keselamatan di jalan raya diselenggarakan di Pabrik Cilacap dan Tuban serta di unit tambang Maloko dan Jeladri. Corporate CSR Manager, Ummu Azizah, selaku koordinator acara mengatakan, "Ini kesempatan tepat untuk menunjukkan komitmen kita, yaitu mengutamakan keselamatan diri, bukan hanya di tempat kerja namun juga dalam kehidupan sehari-hari para pemangku kepentingan. Untuk acara ini kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan sekolah dasar setempat." Joining other Holcim companies around the globe, we participated in #SaveKidsLives, May 4-10, 2015. A road safety campaign was held at Cilacap and Tuban, Maloko and Jeladri quarries. Ummu Azizah, Corporate CSR Manager, our event coordinator said, “this has been a good opportunity to demonstrate our commitment towards safety, not only at work, but also in the daily lives of stakeholders, coordinating with local police and primary schools.”
4
Berita Kita Mei/Juni 2015
Employee
Learning to balance Izmarijani atau Nonik, Quarry Support, adalah satu dari dua wanita yang bekerja di tambang agregat Jeladri, dua jam perjalanan dari Surabaya.
Izmarijani aka Nonik, Quarry Support, is one of two women who work at our aggregates quarry in Jeladri, two hours from Surabaya. Life in a male dominated workplace, doesn’t intimidate Nonik. “Luckily I work for a company that provides fair treatment, irrespective of gender. We enjoy the same opportunities, with the same access to knowledge” she says.
Meski hampir semua rekan kerjanya pria, Nonik tidak gentar. "Untunglah saya bekerja di perusahaan yang adil memperlakukan karyawan dan tidak membedakan jender. Semua karyawan diberi kesempatan yang sama, termasuk untuk belajar," katanya.
“To begin with, early on I had low selfconfidence. But after lots of training and encouragement to grasp new ideas and technology using our SAP system, I felt able to ask many questions of my superiors and colleagues, and their answers and support helped increase my confidence.”
"Awalnya saya kurang percaya diri. Tapi setelah mengikuti banyak pelatihan dan mendapat dorongan seperti memahami teknologi dan ide baru dalam menggunakan sistem SAP kami, saya merasa mampu menjawab banyak pertanyaan dari atasan dan rekan kerja. Jawaban dan dukungan mereka membuat saya makin percaya diri."
tapi tetap diharapkan mampu bekerja di kantor sekaligus mengurus keluarga di rumah. Diakuinya ibu-ibu yang bekerja khawatir jika akhirnya keluarga mereka terlantar. "Saya bekerja keras di kantor demi keluarga. Tujuan saya adalah bekerja keras untuk keluarga di rumah."
Nonik bukan tipe wanita idealis; ia lebih praktis dalam menjalani hidup. "Tidak mudah menjadi Kartini moderen – kaum wanita punya kesempatan lebih banyak,
Ia mengidolakan Menteri Susi Pudjiastuti karena beliau rendah hati, mencintai pekerjaannya, mampu berpikir positif dan berani.
Nonik is no idealist, showing her practical side. “To become a modern Kartini is not so easy – women have more opportunities but still have to balance their role in the office with looking after the family at home.” She’s not keen to admit the dilemma that working Mums worry they are at risk of neglecting the family. “By working hard at work, I work hard for my family and that’s my goal”. Her idol is Minister Susi Pudjiastuti who inspires her to stay humble, love her work, keep a positive mind and be bold.
Berita Kita Mei/Juni 2015
5
Focus
high mixture new quick drying darker slow fine doubt still better using easy cement quality fits cements dries foundation needs sign brand application blend colour results good
strong
cement
durability finishing
A winning formula
Johanna Daunan dan timnya sibuk mengurusi mitos dan menunjukkan kepada pelanggan cara yang benar menggunakan semen Holcim. ‘Semen berkualitas bagus warnanya terang.’ ‘Beda warna bukan masalah; yang harus diperhatikan justru banyaknya pasir dalam adukan.’ Johanna Daunan
‘Saya lebih suka semen yang warnanya terang.’
‘Semen yang cepat kering tidak begitu kuat.’ ‘Semakin lama proses pengeringannya semakin kuat hasilnya.’
Sepertinya pepatah 'pelanggan selalu benar' belum tentu benar. "Pendapat pelanggan harus kita terima, tapi kita pun harus menjaga merek Holcim dan membuktikan kualitas produk kita, berdasarkan informasi," jelas Johanna. Sumber masalah biasanya bukan semennya sendiri melainkan kurangnya pengalaman pemakai tentang adukan dan aplikasi semen. Jadi sudah saatnya tim 'pematah mitos' turun tangan.
Setiap orang merasa paling tahu. Jika lima pelanggan ditanya, akan kita dapat lima pandangan berbeda tentang apa saja, termasuk tentang semen. Setiap orang punya pengalaman dan pendapat masingmasing. Di dunia media sosial yang serba cepat, mitos dan legenda menyebar ke mana-mana.
Nina Melisa (Marketing Manager), Dian Widyatmoko (Technical Marketing), Irene Yulientin (Retail Customer Loyalty) dan Mulyadi (Manufacturing) giat meluruskan persepsi pelanggan, berbagi ilmu, menanggapi keluhan, memberi konsultasi di lapangan melalui lab mini MiMo, dan bahkan melakukan
‘Bukan; yang berkualitas justru yang warnanya gelap.’
6
"Ahli bangunan di Jawa Timur percaya betul bahwa semen yang baik itu yang lebih cepat kering," kata Johanna Daunan. "Pendapat ini subyektif karena kinerja produk tidak pernah ditentukan satu faktor saja," jelasnya.
Berita Kita Mei/Juni 2015
penyesuaian pada proses produksi untuk menjaga performa produk Holcim senantiasa prima. "Banyak yang berhasil kami lakukan," jelas Nina, yang banyak menangani masukan pelanggan dalam program AMB dan masukan dari tim lain; seperti contoh di bawah ini: Abdul Mutholib, pelanggan dari Lamongan, suka karena semen Serba Guna Holcim 'tidak butuh banyak air' dan 'adukannya rata'. Setelah tiga tahun plesteran di rumahnya tidak ada yang retak; hal ini merupakan kabar baik karena pelanggan tidak banyak berharap sebelum Holcim muncul. Pak Taslin dari Kediri suka karena 'bataton ternyata lebih efisien dan kuat dibanding bata merah' sedangkan Dr Aswin A.N. SPM dari Jember sangat puas dengan proyeknya dan kembali memakai produk Holcim untuk perkerasan lahan dan untuk gedung kantor. Abdul Rachman dari Malang juga beralih ke produk Holcim. "Mereka yang ingin membangun atau merenovasi bangunan saya sarankan datang ke Solusi Rumah." Banyak pelanggan tidak mengira kinerja produk Holcim begitu bagus; artinya, peluang usaha terbuka lebar begitu informasi disebarluaskan. Dalam beberapa minggu dan bulan ke depan kita akan pantau kemajuan tim, dan kisah mereka akan kita tampilkan di sini.
Nina Melisa dan Irene Yulientin menganalisa persepsi pelanggan. Nina Melisa and Irene Yulientin analyse customer perceptions.
Johanna Daunan and team are busy managing the myths and showing customers the right way to use Holcim cement. ‘Colour makes no difference, the secret is in the amount of sand used in the mortar’.
‘The colour of the cement is a good sign of quality’.
‘No, dark colour is a good sign of quality..right?’
‘I prefer light coloured cement’.
‘High strength depends on how you manage the drying process’.
We all know best. Put five customers together and the chances are you will find five different views on almost any subject, including cement. Everyone has their own experience and opinion. So it’s not surprising in our fast moving social media world that myths and legends travel far. ‘Masons in East Java are obsessed with the idea that the quicker the cement dries, the better it is’ says Johanna Daunan. ‘This is subjective, the performance of the product is never solely reliant on one factor’, she notes. Perhaps old adage ‘the customer is always right’ does not always
‘Quick drying cements are not so strong’.
ring true. ‘We must understand customer views, but also defend our brands, prove our quality and do so based on knowledge’ says Johanna. Often it’s not the cement itself but inexperience among users about mixing and application. It’s time for the ‘Myth Busters’ to get to work! Nina Melisa (Marketing Manager) Dian Widyatmoko (Technical Marketing) Irene Yulientin (Retail Customer Loyalty) and Mulyadi (Manufacturing) are working hard on customer perceptions, sharing knowledge, answering complaints, providing site advice through our
MiMo mini labs, and even fine adjustments in manufacturing to ensure Holcim product is a top performer, every time. ‘We have plenty of successes’ says Nina, who has vast experience in customer feedback from AMB trips as well as input of other teams; here’s some examples. Customer Abdul Mutholib from Lamongan was pleased that Holcim Serba Guna ‘did not need much water’ and ‘blended perfectly’, and after three years, the finish on his house has zero surface cracks – something of a surprise in a market with low expectations – that’s till Holcim came along. Pak Taslin in Kediri was pleased that ‘Bataton proved more efficient and more robust than red brick’ while and Dr. Aswin A.N. SPM, of Jember was so happy with the work on his building project he came back for some paving as well for his Doctor’s office building. Abdul Rachman of Malang is a convert, ‘For anyone who would build or renovate I suggest you to come to Solusi Rumah’. Time and again customers express pleasant surprise at the Holcim performance – a sign that there’s a lot of business out there once the knowledge is spread. In the weeks and months ahead we will be following the team’s progress and sharing their stories.
Berita Kita Mei/Juni 2015
7
Regional
Merger updates Kebanyakan karyawan sudah tahu perkembangan positif menyangkut proses merjer global. Kami sampaikan ringkasan beritanya di bawah ini bagi pembaca BK:
Swiss, 8 Mei 2015: Pemegang saham Holcim menyetujui merjer Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, pemegang saham Holcim Ltd. yang memegang 72% modal saham perseroan setuju merjer dilanjutkan. Usulan perubahan nama perusahaan dari Holcim Ltd. menjadi LafargeHolcim Ltd. disetujui, demikian pula penerbitan modal dasar yang dibutuhkan untuk keperluan merjer dan pembagian dividen saham kepada semua pemegang saham perusahaan yang baru. Pejabat eksekutif dari Lafarge berikut diangkat menjadi anggota direksi: Bruno Lafont, Co-Chairman (saat ini menjabat Chairman BoD & CEO Lafarge); Bertrand Collomb (saat ini menjabat Honorary Chairman Lafarge); Philippe Dauman (saat ini anggota Direksi Lafarge; Paul Desmarais Jr. (saat ini anggota
Anna Sasanawati
8
Berita Kita Mei/Juni 2015
Direksi Lafarge); Oscar Fanjul (saat ini Vice-Chairman BoD Lafarge); Gérard Lamarche dan Nassef Sawiris (keduanya saat ini anggota Direksi Lafarge). Filipina, 16 April 2015: Holcim berencana beli aset Lafarge Republic Terkait merjer LafargeHolcim, tidak diperlukan konsolidasi unit operasi kedua perusahaan di Filipina karena Holcim berencana membeli sebagian aset Lafarge Republic, antara lain Lafarge Mindanao Inc., Lafarge Mindanao Inc., Lafarge Republic Aggregates Inc. dan Star Terminal di Harbour Centre, Manila. Eropa, 9 April 2015: CEO baru perusahaan hasil merjer terpilih Direksi Lafarge dan Holcim menyetujui pengangkatan Eric Olsen sebagai Chief Executive Officer LafargeHolcim mendatang yang akan menjabat terhitung sejak tuntasnya proyek merjer. Eric Olsen saat ini adalah Executive Vice-President of Operations Lafarge Ia menjadi anggota Executive Committee Group sejak tahun 2007. Eric, 51 tahun, adalah warga
negara Amerika sekaligus Perancis. Pengalamannya luas bekerja di berbagai negara, dan pernah memegang jabatan senior di bidang operasional maupun keuangan, personalia dan strategi. Tentang penunjukan tersebut, Wolfgang Reitzle, Chairman of Holcim Board dan Co-Chairman LafargeHolcim mendatang, menyatakan, "Saya menyambut baik pengangkatan Eric Olsen sebagai CEO LafargeHolcim nanti. Dengan bekal pengalaman menangani perusahaan di sejumlah negara dan pengetahuannya menyangkut pasar utama perseron, ia sosok yang paling tepat memimpin perusahaan gabungan demi kepentingan karyawan, pemegang saham dan pelanggan. Saya dan Bruno Lafont akan membantu Eric membentuk budaya baru bersama sehingga kami memiliki daya saing yang prima. Chairman & CEO Lafarge dan juga CoChairman LafargeHolcim mendatang, Bruno Lafont, menambahkan, "Saya yakin ia mampu mewujudkan sinergi tersebut, dan menjamin LafargeHolcim dapat berkembang dan berhasil."
Most of us are aware of the positive progress towards the global merger. To help BK readers catch up on the details – we are publishing a digest of key developments as reported in the news: Switzerland, May 8th 2015: Holcim Shareholders vote yes to merger
Philippines, April 16th 2015: Holcim plans to buy Lafarge Republic assets
At an Extraordinary General Meeting, Holcim Ltd. shareholders representing 72% of Holcim’s share capital approved that the merger should go ahead. The proposal to change the corporate name of Holcim Ltd to LafargeHolcim Ltd was approved as well as creation of authorised share capital necessary for the successful completion of the merger and to allow distribution of a stock dividend to all shareholders of the new Company. The following executives from Lafarge were all appointed to the board of directors: Bruno Lafont, Co-Chairman (currently Chairman of the BoD and CEO of Lafarge); Bertrand Collomb (currently Honorary Chairman of Lafarge); Philippe Dauman (currently member of the BoD of Lafarge); Paul Desmarais Jr. (currently member of the BoD of Lafarge); Oscar Fanjul (currently Vice-Chairman of the BoD of Lafarge); Gérard Lamarche and Nassef Sawiris (currently both members of the BoD of Lafarge).
With regards to the LafargeHolcim merger, no consolidation of the two companies’ operations in the Philippines is required as Holcim has expressed plans to purchase some of LafargeRepublic’s assets such as Lafarge Iligan Inc, Lafarge Mindanao Inc, Lafarge Republic Aggregates Inc and the Star Terminal at the Harbour Centre in Manila. Europe, April 9th 2015: the new CEO of the merged company is chosen The boards of directors of Lafarge and Holcim approved the appointment of Eric Olsen as future Chief Executive Officer of LafargeHolcim, to be in office as from the closing of the merger project. At present Eric Olsen is Lafarge Executive Vice-President of Operations. He has been a member of the Group’s Executive Committee since 2007. Aged 51, Olsen has dual American and French nationalities.
He has extensive international experience and has held senior positions in operations and in the fields of finance, human resources and strategy. Commenting on the appointment, Wolfgang Reitzle, Chairman of the Holcim Board and future coChairman of LafargeHolcim, said, “I very much welcome Eric Olsen as future CEO for LafargeHolcim. With his broad international experience and insights in key markets, he is best positioned to lead the combined company for the benefit of employees, shareholders and customers. Bruno Lafont and I will support Eric in creating a new joint culture that will be the key driver for our premier competitive position.” Lafarge Chairman and CEO, and future LafargeHolcim co-Chairman, Bruno Lafont, added, “I have every confidence in his ability to deliver the synergies announced and ensure the development and the success of LafargeHolcim.”
Berita Kita Mei/Juni 2015
9
Meeting the President Commissioner
An interview with Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto BK: Pak Kuntoro, terima kasih Bapak bersedia meluangkan waktu untuk kami. Pertanyaan pertama, mengapa Bapak bersedia menjadi Presiden Komisaris? Saya percaya dengan perusahaan ini dan nilai-nilai yang dianutnya. Masih banyak yang perlu dilakukan agar industri ini berkembang. Saya kenal dengan orang-orang disini, dan hubungan dekat saya dengan perusahaan sudah berlangsung sejak lama. Bapak belum lama bergabung dengan perusahaan. Apa kira-kira yang bisa Bapak berikan kepada perusahaan dan pemegang saham? Saya punya kebiasaan masuk ke industri dan perusahaan pada masa sulit, namun kami selalu dapat mengatasi semua kesulitan. Banyak yang perlu dibenahi, dan rasanya saya punya tanggung jawab untuk membantu dan melakukan yang terbaik. Saya berpengalaman mengelola dan mengawasi badan usaha milik negara, juga mengembangkan dan meregulasi sektor pertambangan dan sumber daya. Ini semua, ditambah dengan apa yang saya kuasai seputar proses pembangunan maupun kondisi di pusat dan daerah, dapat dimanfaatkan perusahaan. Tidakkah Bapak khawatir dengan masuknya produsen luar negeri ke sektor semen dalam negeri – yang akan berujung pada hilangnya lapangan kerja di industri ini? Masyarakat Indonesia mau tidak mau harus menerima konsep pasar terbuka karena tidak ada yang bisa menghindari ini. Kita bagian dari ASEAN, dan kita tidak mungkin menolak masuknya anggota Masyarakat Ekonomi ASEAN ke Indonesia akhir tahun nanti. Jangan menutup mata, tapi bekerjalah lebih keras untuk meningkatkan daya saing. Akhir tahun lalu pasar menunjukkan sentimen sangat positif ketika pemerintah mencabut subsidi BBM sehingga ada tambahan anggaran untuk mendanai pembangunan infrastruktur. Sayangnya, hingga sekarang hal belum ada rencana yang terwujud. Menurut Bapak, sebagai orang yang pernah menjabat di pemerintahan, apa yang menjadi hambatan? Pemerintah yang sekarang baru terbentuk. Mereka pemain baru, dan perlu waktu untuk
10
Berita Kita Mei/Juni 2015
belajar dan memahami persoalan yang ada. Mudah-mudahan mereka dapat melalui proses transisi dengan baik. Hal yang sama juga terjadi di negara manapun. Kita harus sabar; beri mereka waktu. Tenaga di sektor sumber daya – apakah sudah memadai? Apakah Indonesia perlu mencari bantuan untuk menambah jumlah tenaga ahli, di bidang teknik, umpamanya? Bukan hanya ahli di bidang teknik yang kita perlukan. Tenaga ahli di bidang penting lainnya juga perlu ditambah; akuntan, misalnya. Di Indonesia yang berpenduduk 240 juta jiwa hanya ada 23.000 akuntan. Jumlah akuntan di Filipina 10 kali lebih banyak. Tenaga yang dibutuhkan bisa kita cari, dari dalam maupun luar negeri. Kita tidak boleh bersikap defensif karena kita sendiri mengirim tenaga ke luar negeri – insinyur yang bagus dari Indonesia ada yang bekerja di luar negeri seperti Qatar. Keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN Economic merupakan peluang untuk mempertajam kemampuan dan mendapatkan tenaga trampil. Apa yang dapat Bapak sampaikan kepada karyawan Holcim untuk tahun mendatang mengingat industri ini tengah mengalami perubahan drastis dan lambannya pertumbuhan serta turunnya laba? Tingkatkan kemampuan; jangan mudah puas. Terus bekerja sebaik mungkin, perhatikan keselamatan kerja dan tambah ilmu. Kejar peluang karier yang ditawarkan Holcim, termasuk kesempatan kerja di luar negeri, untuk menambah pengalaman. Bapak dikenal sebagai tokoh yang mendukung konservasi hutan dan program CSR – apakah sumbangsih sektor semen di bidang ini sudah memadai? Saya masih belum puas dengan kinerja industri semen pada umumnya; mereka masih harus memperbaiki standar. Tapi saya bersyukur Holcim mampu menyelesaikan pembangunan pabrik baru mereka dengan baik, dari sisi tata ruang maupun lingkungan, dan juga kegiatan kemasyarakatan. Saya bangga dengan keberadaan Geocycle, dan
bangga Holcim berhasil menekan konsumsi bahan bakar maupun emisi debu. Karena itu saya tidak ragu bergabung dengan perusahaan ini. Tapi masih perlu banyak pembenahan di industri semen. Sengketa lahan dan batas lahan masih menjadi kendala rencana investasi sumber daya dan pembangunan infrastruktur. Bagaimana perkembangan kebijakan 'satu peta'? Terus berjalan meski lamban – kami yakin kebijakan tersebut dibutuhkan bukan saja untuk kepentingan pemerintah tapi juga untuk kepentingan para pihak. Konsepnya sudah ada dan diterima, tapi masih perlu penyempurnaan dan revisi. Selain itu masih ada persoalan yang perlu ditangani. Menurut Bapak, sebagai mantan Menteri Pertambangan dan Energi, mengapa upaya pemanfaatan tenaga panas bumi sebagai sumber listrik alternatif sepertinya berjalan sangat lamban? Selama 30 tahun terakhir kita belum juga belajar bahwa panas bumi tidak sama dengan minyak dan gas, dan perlakuannya pun harus dibedakan. Lokasi pembangkit biasanya di daerah pegunungan, di wilayah hutan konservasi dan di tempat terpencil, jadi pasti ada konflik pembangunan di situ. Sulitnya medan membuat biaya pengadaan prasarana pendukung proyek pembangkit listrik panas bumi sangat besar, belum lagi biaya sambungan ke saluran transmisi. Kontrak untuk proyek PLTP harus lebih memperhatikan aspek di atas. Di luar kegiatan kerja dan akademik, apa yang Bapak sukai? Saya orang yang suka bertualang, suka dengan kehidupan di alam. Saya suka hutan dan alam terbuka. Ketika tinggal di Bangka* laut menjadi rumah kedua bagi saya.
investment plans. What happened to the ‘one map’ project? It is moving forward but slowly – we believe it is needed not just for the Government but for the benefit of all stakeholders. The acceptance of the concept is there, but to make it perfect and to correctly update it, there are still questions to be addressed.
BK: Thank you for spending time with us Pak Kuntoro. First up, why did you take on the role of President Commissioner? I believe in this company and its values. There is a lot to do still to see the industry develop. I know these people and have personal ties with the company that go back over the years. Noting that you have only just joined the company, from your initial impressions, what do you think you will contribute to the company and shareholders? I have a habit of joining industries and companies in difficult times, but we always pull through. There is a lot at stake and I feel responsible to help and make a difference. My experience of managing and supervising state owned enterprises, the development and regulation of the mining and resource sectors will be of value alongside my understanding of the development process and central and regional perspectives. Are you concerned about the recent rush into the cement sector from overseas – will there not be a fallout with job losses in the industry? In Indonesia, we must accept the concept of an open market, one can’t refuse this. We are part of ASEAN and later this year when members of the Asean Economic Community come knocking on the door you can’t reject them. We must not close our eyes but work harder to increase our competitiveness. Sentiment was very positive late last year over the removal of fuel subsidies by the new Government, creating fiscal room to fund infrastructure - but till today spending has not been evident. From your experience inside Government what is holding these plans back? This is a new Government, the players are new and still need time to learn, to move up the learning curve. We hope they can manage the transition process, as is the case with any
country, and we need to be patient, to give them time. Talent in the resources sector – is there enough? Should Indonesia be seeking assistance to build talent, in engineering, for example? It’s not only engineering, it’s in other key areas, take accountants, for example. Indonesia with a population of 240 million has just 23,000 accountants. In the Philippines they have ten times that number. We can discuss how best to source our needs, locally and from outside and should not be defensive, we have exported talent – there are good Indonesian engineers working in places such as Qatar. The arrival of ASEAN Economic community will open up the chance to develop better skills and access to skills. What advice would you offer to Holcim employees for the year ahead, as the industry is going through a period of dramatic change, slower growth and lower profitability? Improve your skills, don’t be easily satisfied. Stay focused on your job, on safety and on building knowledge and seek out career opportunities at Holcim, even overseas assignments for broader experience. You are known as an advocate for forest conservation and CSR – do you think the cement sector is doing enough in these areas? I am still critical of the cement industry overall, to improve standards, but I am grateful that Holcim has completed the new plant well, from the landscaping and environmental point of view, as well as community work. I am proud that Geocycle exists, proud of the work Holcim has done on fuel efficiency and dust removal and these are reasons why I did not hesitate to join the company. But there is still work to do in the industry. Land and boundary disputes are still cited as inhibiting infrastructure and orderly resource
As a former Minister of Mines and Energy why do you think so little progress has been made with geothermal power as an alternative for generating electrical energy? Over the last 30 years we have not learned that Geothermal is a different animal compared to oil and gas and should be treated as such. Locations for geothermal are typically in mountainous areas, in beautiful areas of conservation forest, in the middle of nowhere and so there will be conflict over development and in such difficult terrain, the costs for the required infrastructure to support a geothermal project are high, not to mention the costs to access transmission lines and so our contracts for these projects should take more account of these considerations. Away from your busy work schedule and academic life - what are your interests please? I am an adventurer, an outdoors person. I like the forest and the open sky, and when living on Bangka* the sea was my second home. Quick Profile: Kuntoro Mangkusubroto, statesman and academic • Chair, Taskforce for REDD+ • Chair, National Committee on Post-2015 Development Agenda, Eminent Persons Panel, United Nations Head of Special Presidential Unit and Advisor Gov’t of Indonesia, 2009-2014 • Head of BRR, rebuilding Aceh & Nias 2005-2009 • Independent Commissioner of PT Holcim Indonesia Tbk 2001-2009 Previous positions include: • Minister of Mines and Energy, President Director of PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) • *President Director, PT Tambang Timah and President Director, PT Tambang Batubara Bukit Asam • Deputy Chairman of the National Board of Investment and Vice Chairman of the Indonesian Association of Engineers. Academic background: • Industrial Engineering graduate from ITB • Masters Degrees of Science in Industrial Engineering and in Civil Engineering from Northeastern University and Stanford University respectively • Doctorate in Decision Science from ITB • Honorary Doctorate in Engineering, Northeastern University, 2012 • Chairman of Governing Council and Professor in Decision Science, School of Business and Management, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), which he co-founded, 2003.
Berita Kita Mei/Juni 2015
11
Communications
Novi Maryanti mengajak para karyawan untuk berkontribusi pada Holcim TV. Novi Maryanti invited employees to contribute in Holcim TV.
Holcim TV is back - more engagement, excitement Setelah sempat menghilang sejak pertengahan 2014, saluran televisi internal kita kembali menghadirkan informasi seputar Holcim Indonesia. Lebih dekat Program dihadirkan lagi April lalu dengan jangkauan lebih luas melalui 11 unit kerja, mulai dari Kantor Pusat di Jakarta hingga kantor di Ciwandan, Narogong, Tuban, Cilacap dan Surabaya. Berita baru ditampilkan setiap dua minggu. Untuk menyaksikan siaran perdana Holcim TV, karyawan diundang untuk berkumpul saat jam makan siang di beberapa lokasi, seperti ruang santai karyawan di Kantor Pusat dan kantin di pabrik. Ditayangkan beragam informasi terkini seputar kegiatan perusahaan maupun pengumuman serta
12
Berita Kita Mei/Juni 2015
laporan khusus dari Pabrik Cilacap yang telah merekrut karyawan menjadi pewarta televisi. Dalam sambutan untuk pembukaan kembali saluran TV perusahaan, CEO Gary Schutz menyapa sekaligus mengajak pemirsa menikmati sajian program. "Sejak dimulai pada tahun 2007, Holcim TV menjadi pelengkap saluran komunikasi internal perusahaan. Sebagai sarana komunikasi, program ini menghadirkan sesuatu yang lain, dari sisi ruang dan waktu, dan kini tampil dengan format lebih menarik. Melalui saluran Holcim TV kita berbagi
informasi dan berkomunikasi lebih dekat. Saya mendukung penuh hadirnya program ini, dan berharap semua karyawan ikut mengembangkannya." Lebih meriah Tahun ini Holcim TV lebih banyak menawarkan kesempatan kepada karyawan untuk menyumbang dan ikut terlibat dalam tim produksi yang kini beranggotakan lebih banyak orang. Liputan oleh karyawan seputar kegiatan resmi maupun kegiatan lepas, selama dapat dirasakan manfaatnya bagi pemirsa, bisa pula ditayangkan.
Menurut Novi Maryanti dari Corporate Communications, "Kami ingin program TV kita berjalan baik dan menjadi media berbagi dan bersilaturahim karyawan dari berbagai unit dan jajaran. Siapapun yang merasa berbakat kami ajak untuk menjadi pembawa berita." Lanjut Novi, tujuan diadakannya Holcim TV, dan semua saluran komunikasi internal, adalah untuk menyampaikan informasi penting dari sumber terpercaya, jadi karyawan harus memanfaatkannya sebaik mungkin."
Holcim TV tersebar di setiap kantor dan pabrik Holcim.
Kesempatan bagi karyawan untuk menjadi bintang!
Holcim TV units available in Holcim offices and plants.
Quiet since midway through 2014, our in-house channel is now back – serving up information on what’s happening around Holcim Indonesia. More engagement The re-launch in April involved wider access, using 11 units spread from Head Office in Jakarta to Ciwandan, Narogong, Tuban, Cilacap and Surabaya offices with updates every 2 weeks. For the premiere, employees were invited during lunchtime to gather in places such as the employee lounge in Head Office and canteens in plants to watch
the action. The initial broadcast featured updates from various corporate activities, announcements, and a special report from Cilacap Plant which has already recruited employees as TV reporters.
For the channel re-opening, CEO Gary Schutz, welcomed viewers and gave his endorsement to the platform. “Since it was started in 2007, Holcim TV has been complementing our internal communications channels. It brings a different approach to the way we communicate in terms of space, time, and a more attractive format. Holcim TV answers the challenge of sharing information and communicating in a more CorpComm team, clockwise from left: Diah Sasanawati, Ian Rolando, Deni Nuryandain, Kinanti Desyva, Indriani Siswati, Novi Maryanti. personal way.
I fully support this approach and look forward to everyone’s contributions for the development of this platform.” More excitement This year, Holcim TV does indeed offer more opportunities for employees to contribute and become part of the extended production team. Employee journalism covering formal or casual activities, is welcomed, providing it is of value to viewers. Says Novi Maryanti of Corporate Communications, “We want this platform to be effective and beneficial for sharing and bridging between cross functions and levels. Any interested employees who think they possess the talent are encouraged to become reporters.” She continued, “Holcim TV, in fact all internal communications channels are intended to deliver useful information from trusted sources, so employees should own these platforms.” Your chance for stardom is here!
Berita Kita Mei/Juni 2015
13
CSR & Geocycle
Empowering change through women
Ummu Azizah
Perempuan mewakili kekuatan yang belum direalisasi secara signifikan untuk membantu mengatasi kemiskinan, dengan memberikan kontribusi untuk pendidikan dan kesehatan masyarakat yang lebih baik. Tradisi Holcim yang telah mengakar membuka kesempatan bagi perempuan untuk memberikan kontribusi serta meningkatkan kehidupan dan keluarga mereka. Ummu Azizah melihat perempuan sebagai agen perubahan. Perempuan pebisnis Posdaya binaan Holcim jumlahnya 70 unit, kini menjadi tujuan utama kaum ibu dan perempuan warga desa yang ingin berpartisipasi dalam berbagai program, mulai dari
14
Berita Kita Mei/Juni 2015
Women represent a significant, unrealized force to help address poverty, contribute to better education and community health. Around Holcim operations, entrenched traditions can deny women the chance to make a contribution to improving their lives and those of their families. Ummu Azizah sees these women as agents of change. Business women Holcim supports about 70 Posadaya centres, focal points where women can participate in wide ranging programmes - from fresh produce to home industry and retailing of food and general merchandise.
budidaya hasil bumi hingga industri rumahan dan penjualan produk pangan dan barang-barang keperluan sehari-hari. Katering Di Desa Jeladri, yang jauhnya dua jam naik kendaraan dari Surabaya, sebanyak 25 orang ibu yang tinggal di dekat tambang agregat milik Holcim mendirikan usaha baru. Dengan modal awal sebesar Rp 4 juta dan bimbingan staf community relations, mereka mendirikan jasa katering dan penyewaan peralatan memasak. Papan nama disiapkan, anggota kelompok lalu mengikuti pelatihan tentang organisasi, administrasi dan grup Melati pun siap menjalankan usaha. Pendapatan yang diperoleh dari penyewaan peralatan tidak terlalu besar, hanya sekitar Rp 250.000 namun karena warga sekitar rutin mengadakan pesta perkawinan, acara dan pengajian, para anggota semakin sibuk dan usaha mereka pun kian berkembang. Holtikultura Diikuti 280 keluarga di Kuripan Kidul, dekat Cilacap. Produk yang mereka hasilkan adalah pupuk organik, tanaman hias, tanaman bumbu dan tanaman obat. Pada tahun 2014 banyak pesanan yang mereka terima, termasuk dari pelanggan di Papua. Sebagai pengajar Jauhnya perjalanan ke sekolah, tidak terawatnya kondisi ruang kelas di sekolah dan kurangnya tenaga guru
Caterers In the village of Jeladri, near the Holcim aggregates quarry, two hours drive from Surabaya, 25 local women have discovered
a new purpose. With seed capital of just Rp 4 million and guidance from our community relations officers, their catering business rents out cooking equipment. Signage has been created, classes held on administration and marketing and the Melati Group has become a micro business – with modest revenues from each rental at about Rp 250,000 but with weddings, events and prayer gatherings a regular part of life in the area, these women are productive and creating value in their community and growing in stature.
Berita Kita Mei/Juni 2015
Atas: Ibu-ibu yang tergabung dalam Grup Melati menyediakan jasa catering dan penyewaan alat masak. Bawah: Ibu-ibu Posdaya dari Puspa Reja dan Puspa Ayu menyajikan makanan olahan. Top: Members of the Group Melati provide catering services and rents cooking equipment. Above: Women from Posdaya Puspa Reja and Puspa Ayu serving processed foods.
15
CSR & Geocycle
Horticulturalists 280 families at Kuripan Kidul, near Cilacap have become very successful in producing organic fertilisers, ornamental plants and herbs for cooking and medicinal use. In 2014 orders for their produce came from as far away as Papua. Teachers
Atas: Ibu-ibu membudidayakan hortikultura seperti tanaman hias, tanaman bumbu dan tanaman obat. Kanan: Guru yang telah mendapatkan pelatihan mengajar di beberapa sekolah PAUD. Top: Several women cultivating horticulture such as, ornamental plants and herbs for cooking and medicinal use. Right: Teachers who have been trained to teach in several schools early childhood.
Shinta Maryke
merupakan kenyataan yang dihadapi banyak anak usia sekolah dewasa ini. Holcim mengajak Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Institut Pertanian Bogor (IKK-IPB) dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor telah memberikan pelatihan kepada 42 orang ibu untuk menjadi pengajar, membantu kaum perempuan di Desa Klapanunggal, Nambo, Bantarjati, Kembang Kuning dan Lulut untuk menggalakkan pendidikan dasar yang akan menjadi landasan bagi anak-anak untuk berkembang.
Says Ummu “women are no longer an overlooked opportunity but a force for self-perpetuating change at grassroots level.”
Kata Ummu “Kaum perempuan bukan lagi bagian dari masyarakat yang dipandang sebelah mata melainkan pemicu gerakan perubahan di lapisan masyarakat terbawah.” Promotor lingkungan dan kesehatan Minyak goreng bekas mengandung bakteri, dan jika digunakan bisa menyebabkan keracunan makanan atau penyakit jantung. Disamping itu terdapat dampak lingkungan dari pembuangan minyak yang tidak tepat, yaitu risiko pada sistem drainase, sungai dan air tanah. Comrel dan Geocycle telah memacu 20 perempuan lokal dengan memberikan mereka pengetahuan untuk menyebarkan informasi mengenai risiko kesehatan dan lingkungan, dan menggunakan rumah mereka untuk menjadi tempat pengumpulan minyak bekas ini. Jelas Shinta Maryke dari Geocycle, “Melalui SMS kami mengundang warga untuk berkumpul untuk diberi penyuluhan gaya hidup sehat keluarga serta menjaga lingkungan. Desa Nambo terdiri dari sekitar 3.000 keluarga, dan minyak bekas yang dikumpulkan meningkat terus hingga 200 liter per bulan. Warga yang berpartisipasi dalam penyuluhan kesehatan pun meningkat.” Rencananya program ini akan diterapkan di desa lain, seperti desa Kembangkuning.
16
Long distances to school, poorly maintained classrooms and a lack of teachers are the realities facing many young children. Working with IKK-IPB (Consumer and Family Science – Bogor University of Agriculture) and the Education Division of Bogor Regency, Holcim has helped to train 40 mothers to become teachers, giving local women in the villages of Klapanunggal, Nambo, Bantarjati, Kembang Kuning and Lulut a chance to play a responsible, leading role in primary education, and these youngsters have the right start, learning from people they know.
Berita Kita Mei/Juni 2015
Environmental and health promoters Unhealthy concentrations of bacteria, the risk of food poisoning, even heart disease await the unwary, using old, rancid cooking oil. And on top of that is the environmental impact of improperly discarding used oils, in the risk to drainage systems, rivers and ground water. Comrel and Geocycle have spurred 20 women leaders in the community, training them to spread the word on both health and environmental risks, and to use their homes as collecting points for waste oil. Says Shinta Maryke, “Using sms communications with these ladies we arrange village gatherings to help promote good family health and environmental practices. Nambo village has around 3,000 households, and the amount of used oil collected has risen to 200 litres per month, along with rising numbers participating in health education”. The plan is replicate this initiative to other villages, such as Kembangkuning.
Pengumpulan minyak goreng bekas di Narogong. Used cooking oil collection in Narogong.
Warga hargai program kesehatan
Thumbs up for health from our stakeholders
Ibu Fatimah dan Ibu Diana menyambut baik program pengumpulan minyak goreng bekas di Desa Nambo.
Ibu Fatimah and Ibu Diana, are excited about Used Cooking Oil Collecting in Nambo village.
Ibu Fatimah Setiap kali bertemu ibu-ibu tetangga, saya selalu mengingatkan mereka untuk tidak membuang minyak goreng bekas karena dapat ditukar dengan minyak baru atau peralatan masak. Kepada mereka juga saya sampaikan informasi dari tim Safety Holcim bahwa minyak goreng yang dipakai berkalikali tidak baik untuk kesehatan. Terakhir saya menukar sekitar 70 liter minyak goreng dan oli mesin dari bengkel suami. Ibu Diana Kami mendapat penyuluhan yang bermanfaat tentang cara menjaga kesehatan keluarga. Program penukaran minyak bekas dengan yang baru tentunya menarik karena Ibu-ibu biasanya suka berburu barang gratis. Rasanya akan lebih banyak yang bergabung. Tanggapan warga bagus; penjual gorengan pun tertarik dengan program ini. Salah satu kendalanya kita harus sabar karena dalam sebulan mungkin hanya setengah liter minyak goreng yang diambil dari setiap warga.
Ibu Fatimah Every time I meet women neighbours I always remind them to not throw away used cooking
oil, so they can exchange it for fresh oil or cooking utensils. I have also injected the knowledge I’ve got from Holcim’s Safety team: it is not good for health if we use used cooking oil multiple times. Last time I exchanged about 70 litres, that’s both cooking oil and engine oil from my husband’s workshop. Ibu Diana The knowledge for better family health is useful so I think more will join the initiative. Plus women tend to go after free stuff, so the offer to redeem old (oil) for fresh is good. The response is good, we even attracted a snack fried seller to join. One of the challenges is to be patient, because in a month, perhaps only half a litre used cooking oil collected from each contributor.
Berita Kita Mei/Juni 2015
17
People
Career changer
Haji Muhyi tengah menikmati kariernya sebagai pengusaha, setelah 33 tahun menjadi karyawan perusahaan semen. BK: Sudah berapa lama Anda bekerja di Holcim? HM: Sejak tahun 1978, sebelum diambil alih Holcim. Saya pertama kali bekerja sebagai office boy, lalu kenek bus antar jemput karyawan Holcim, dan setelah itu kepala kendaraan sebelum pensiun pada tahun 2011. BK: Kapan Anda mulai berbisnis? HM: Sewaktu masih bekerja, saya mulai berbisnis jual-beli mobil di luar jam kantor. Setelah pensiun pada usia 55 tahun, baru saya menekuni usaha ini sepenuhnya. Uang pensiun saya pakai untuk mencicil 3 mobil, lalu
18
Berita Kita Mei/Juni 2015
saya mengajukan diri menjadi pemasok Holcim. Prosesnya tidak gampang, harus tertib administrasi. Butuh 6 bulan sebelum seluruh urusan administrasi terpenuhi sesuai standar. BK: Bagaimana bisnisnya sekarang, setelah empat tahun? HM: Sekarang saya punya beberapa mobil, truk kecil dan 21 karyawan. Berkat relasi dengan Holcim saya mendapat pesanan dari sejumlah departemen. Kendaraan saya dipakai ke Cilacap, Tuban dan kota-kota lain. Ada perusahaan lain di Jakarta yang juga saya layani.
BK: Apa kendala dalam menjalankan bisnis? HM: Manajemen waktu, uang dan sumber daya harus betul-betul diperhatikan. Berikan pelayanan terbaik, pengaduan yang masuk juga tidak boleh diabaikan; tindak lanjuti keluhan yang masuk. Ada satu pelajaran yang saya tarik belum lama ini: kecakapan pengemudi harus ditingkatkan. Caranya, ambil personil yang berperilaku baik. Mengerti dasar-dasar bahasa Inggris karena itu yang dicari tamu. Menjadi pemasok Holcim, keselamatan harus jadi perhatian nomor satu. Supir harus cakap mengemudi defensif dan juga harus mampu melakukan perawatan preventif seperti rutin
mengecek ban, rem, oli dan kelaikan kendaraan. Di samping itu beberapa kali mengalami masalah, namun yang terpenting adalah kegigihan dan kemauan yang kuat untuk terus maju.
BK: Jadi, mana yang lebih enak: menjadi karyawan atau pengusaha? HM: Tentu saja jadi pengusaha. Waktu kerja fleksibel. Saya memimpin diri sendiri sekaligus bertanggung jawab
atas karyawan. Waktu untuk keluarga lebih banyak – saya punya 3 anak dan 4 cucu. Berbisnis membuat saya tetap aktif dan sehat meski sudah berumur, dan ada sumber penghasilan dan sesuatu yang saya miliki dan banggakan.
Haji Muhyi is enjoying his latest career as a businessman – after 33 years as a cement company employee. BK: How long ago did you join Holcim?
BK: Four years later, how are you doing?
HM: I’ve worked for the company since 1978, before Holcim took over. My first job was office boy, then busman to transport Holcim employees, and later as a dispatcher, before taking my retirement pension in 2011.
HM: I now have several cars, small trucks and 21 employees. Through my relationship with Holcim, I receive orders from many different departments. My vehicles go to Cilacap, Tuban and other cities. I also serve other companies in Jakarta.
BK: When do you start your business? HM: I started it outside office hours, buying and selling used cars in my own time. Getting a pension at 55 years old gave me the opportunity to run the business full time. I used pension money to buy 3 cars on installment and applied to become a Holcim vendor. It’s not an easy process, and needs disciplined administration. It took 6 months to complete the necessary paperwork to the right standard.
BK: What’s been the challenges? HM: Time, money and resource management is vital, while it's essential to give best service, take complaints seriously and always follow up. One lesson recently was to raise the standards of my drivers, by recruiting personnel with a mature attitude. A basic ability in English is very useful for looking after visitors. Naturally
with Holcim we have to make safety the number one concern not only in defensive driving skills, but preventative care, checking tyres, brakes, oil and vehicle roadworthiness. Several times we had setbacks but the important thing is persistence and the will to move forward. And it has paid off. BK: So on balance which is better: employee or entreupreuner? HM: I definitely prefer being an entreupreuner. Working time is flexible, I am my own boss but responsible for my employees. I have more time as well for my family – 3 children and 4 grandchildren. Being busy even though I am older keeps me active, healthy and provides both a livelihood and pride of ownership.
Berita Kita Mei/Juni 2015
19
Staff Deployment
Movement
Amron Rodiyan
From Area 3 Sales Coordinator (Acting) to Area 3 Sales Coordinator
Catur Setia Saputra
From Shift Process Qc Team Leader (Acting) to Shift Process Qc Team Leader
Gigih Eka Pradana
From Tuban Process Engineer (Acting) to Tuban Process Engineer
Mia Tanaya
From Maint. Planning & Cost Management Supt (Acting) to Maint. Planning & Cost Mgt Supt
Rochmad Edy Budi Laksono
Arif Setyanto
From Area Sales Coordinator to Area Sales Coordinator
Enday Saputra
From Jr Kiln & Coal Mill Panelman to Tuban 1 Kiln & Coal Mill Panelman
Hendi Novianto
From Quarry Planning & Dev Supt (Acting) to Quarry Planning & Dev Supt
Nino Eka Mulyanto
From Jr Milling & Dispatch Panelman to Tuban 1 Milling & Dispatch Panelman
Rujianto
From Junior Milling & Dispatch Panelman to Tuban 1 Milling & Dispatch Panelman
From Jr Kiln & Coal Mill Panelman to Tuban 1 Kiln & Coal Mill Panelman
Supriadi Tjahjono
Taufik Hidayat Jatmiko
From Regional Sales Region Iii Manager to Mortar Business Manager
20
From Jr Kiln & Coal Mill Panelman to Tuban 1 Kiln & Coal Mill Panelman
Berita Kita Mei/Juni 2015
Armand Dennis Tupan
From Sr Cpm Key Account (Acting) to Sr Cpm Key Account
Ferry Aditya Nur Hidayat
From Jr Finish Mill & Dispatch Shift Si to Finish Mill & Dispatch Shift Si
Indra Mustika
Ayunda Wahyuning Januarita From Tuban Process Engineer (Acting) to Tuban Process Engineer
Fetra Esatika
From Jr Raw Mill & Kiln Shift Superintendent to Tuban 1 Raw Mill & Kiln Shift Si
M. Imam Supangat
From Jr Milling & Dispatch Panelman to Tuban 1 Milling & Dispatch Panelman
From Tuban Project Commercial Head to Procurement Operation Manager
Oky Sulistyo
Raden Yusyam Asmara
From Receiver & Storeman to Central Buyer
Slamet Riyanto
From Jr Kiln & Coal Mill Panelman to Tuban 1 Kiln & Coal Mill Panelman
Tri Hatmono
From Raw Mill And Kiln Manager to Raw Mill & Kiln Manager
From Rmx Controller to Operation ControllerRmx & Ocm
Sri Hasnaningsih
From Category Sourcing Specialist (Acting) to Category Sourcing Specialist
Wahyudi
From Area Sales Coordinator to Regional Iii Sales Manager
Quiz
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Berita Kita May/June Quiz
Pasangkan masing-masing foto tokoh perempuan Indonesia di atas dengan nama dan profilnya (contoh: A-5-g). Semua kiriman jawaban yang benar akan diundi untuk mendapatkan hadiah satu DVD player, satu Holcim USB, dan satu bantal Serba Guna. Kirimkan jawaban Anda paling lambat 12 Juni 2015 ke corporate.
[email protected] atau melalui pos/mailbag ke Redaksi Berita Kita di Talavera Suite Lantai 15, Jl. TB Simatupang No. 22-26, Jakarta. Pemenang akan diumumkan di BK edisi Juni/Juli mendatang.
Pemenang Kuis BK Edisi April/Mei 2015 Hadiah sepeda: Muhammad Ali Permadi - Finish Mill & Dispatch A
1. Rieke Diah Pitaloka
a. Pembawa berita. Saat tugas, dia pernah ditangkap dan menjadi sandera di Irak.
Hadiah tumbler: Oktavina Damayanti - RMX Technical
b. Aktris dan produser film. Dia menikah dengan seorang sutradara film terkenal.
Jawaban Kuis BK Edisi April/Mei 2015 1. Rapat tentang prakarsa kepatuhan. Topik lain persiapan integrasi dan tentang ‘Budaya dan Nilai’. Compliance initiatives. Integration preparation topics is ‘Culture and Values’.
2. Khofifah Indar Parawansa 3. Rini Suwandi 4. Sri Mulyani Indrawati 5. Christine Hakim
c. Penulis novel fiksi ilmiah. Beberapa karyanya diangkat menjadi film layar lebar.
6. Jajang C. Noer
d. Ekonom. Pernah menjadi Menteri, dan pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan di perusahaan otomotif terkemuka.
7. Airin Rachmi
e. Feminis, berjuang untuk hak perempuan.
8. Tri Rismaharini
f. Atlet. Dia memenangkan medali emas di Olimpiade 1992 di Barcelona.
9. Najwa Shihab
g. Walikota. Dia ada dalam daftar walikota terbaik di dunia.
10. Mutia Hafid
h. Feminis, berjuang untuk hak perempuan. Calon gubernur pada tahun 2013.
11. Malala Yousafzai
i. Aktivis pendidikan. Berjuang untuk perempuan. Pernah mengalami upaya pembunuhan oleh kelompok militan.
12. Butet Manurung 13. Dewi Lestari
j. Atlet. Dia memenangkan medali emas di Olimpiade 2008.
14. Ayu Utami
k. Aktris dan produser film. Pernah memerankan salah satu pahlawan Indonesia.
15. Susi Susanti
l. Penulis. Karyanya digambarkan sebagai provokatif, seram, unik dan berani.
16. Liliyana Natsir
m. Ekonom. Pernah menjadi Menteri dan mengatasi ekonomi melalui krisis keuangan.
17. Desi Anwar
n. Pembawa acara. Pernah menjadi pembawa berita yang melaporkan dan menyaksikan bencana tsunami di Aceh di hari-hari pertama. o. Walikota. Salah satu peserta Putri Indonesia 1996 dan menjadi Putri Pariwisata. p. Aktivis. Mengajar masyarakat adat di wilayah terpencil di Indonesia. q. Pembawa acara, jurnalis. Mewawancara tokoh internasional seperti Margaret Thatcher, Dalai Lama, Bill Gates.
Hadiah USB: Intan Pradita -
[email protected]
2. DEVINA RADITYA 3. Menjelaskan bahwa investasi yang signifikan ini sesuai dengan visi Holcim Indonesia untuk menyediakan solusi berkelanjutan bagi masa depan masyarakat. Explained this was a significant investment in line with Holcim Indonesia’s vision to provide sustainable solutions for society’s future. 4. Memiliki keahlian dan pengalaman mendalam di bidang manajemen limbah. Have considerable expertise and experience in waste management. 5. Model ini memberikan ruang tempat berdagang yang sehat dengan menggunakan konsep desain vertical dan beberapa zona. This model provides healthier trading space using a vertical design concept and multiple zones. 6. Holcim bergabung dengan JIEP menanam 200 pohon mangga dan trembesi. Holcim joined JIEP in planting 200 mango and rain trees. 7. Pusat Pendidikan Lingkungan di Gunung Kidul, Yogyakarta. Environmental Education Center in Gunung Kidul, Yogyakarta. 8. Forum Manajer. Manager’s Forum. 9. RESOURCES. Our target for 2030 is to reduce our fresh water consumption by 20%. 10. BERNARD FONTANA, 3 tahun sebagai Group CEO. 3 years as Holcim Group CEO. 11. Sistem pengadaan e-katalog. e-katalog procurement system.
PT Holcim Indonesia Tbk Talavera Suite 15 th floor Talavera Office Park Jl. TB Simatupang No. 22-26 Jakarta 12430, Indonesia
Phone +62 21 2986 1000 Fax +62 21 2986 3333 www.holcim.co.id