Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 51-57 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
Pengaruh Perbedaan Jenis Substrat dan Kedalaman Terhadap Jumlah Juvenil Karang yang Menempel di Perairan Pulau Sambangan, Kepulauan Karimunjawa, Jepara Eko Puji Hartono, Munasik, Diah Permata Wijayanti*) Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Kampus Tembalang, Semarang 50275 Telp/Fax. 024-7474698 Email:
[email protected] Abstrak Degradasi terumbu karang disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan alam. Faktor manusia antara lain pencemaran dan eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan. Sedangkan faktor alam antara lain gelombang, arus, kecarahan, jenis substrat dan kedalaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis substrat dan kedalaman terhadap jumlah juvenil karang yang menempel. Substrat yang digunakan adalah lempengan blok beton dan batu andesit yang telah disusun menjadi rangkaian substrat kolektor yang dipasang pada kedalaman 3m dan 10m. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen lapangan dan pengolahan data secara analisa deskriptif. Penentuan stasiun pengamatan menggunakan purposive sampling method (metode sampling pertimbangan). Pengamatan substrat dilakukan setiap bulan dengan 3 kali pengulangan. Substrat kolektor yang diambil kemudian direndam dalam larutan klorin 10% untuk diamati dengan cara menghitung juvenil yang menempel. Jumlah juvenil karang pada substrat batu andesit di kedalaman 3 meter sebanyak 14 induvidu pada posisi kolom air dan sebanyak 17 induvidu pada posisi dasar perairan, sedangkan pada kedalaman 10 meter sebanyak 11induvidu pada posisi kolom air dan 18 induvidu pada posisi dasar perairan. Sedangkan jumlah juvenil karang yang menempel pada substrat blok beton di kedalaman 3 meter sebanyak 24 induvidu pada posisi kolom air dan sebanyak 30 induvidu pada posisi dasar perairan, sedangkan pada kedalaman 10 meter sebanyak 17 induvidu pada posisi kolom air dan 22 induvidu pada posisi dasar perairan. Dari hasil yang di dapat menunjukkan bahwa perbedaan jenis substrat dan kedalaman mempunyai pengaruh terhadap penempelan juvenil. Kata Kunci: Kedalaman, Juvenil Karang, Batu Andesit, Blok Beton. Abstract Coral reef degradation caused by the human and natural factors. Human factors such as pollution and exploitation of marine resources is excessive. While natural factors such as waves, currents, brightness, substrate type and depth. This study aims to determine the effect of differences in substrate type and depth to the number of juvenile coral attached. Substrate used is a slab of concrete blocks and andesite which have been compiled into a series of collector substrate. Were of compile congcrete blok and andesit mounted at a depth of 3m and 10m. The study was conducted with experimental methods and data processed in the field by descriptive analysis. The observation station were using a purposive sampling method. The substrate was observed every month with 3 repetitions. After 6 mounth of observation the slabs of compile concrete blocks were tooh from the side and them. Taken were dipped in a chlorine solution of 10%. Juveniles determined attached identification and calculate. The number of juvenile corals on a andesite substrate at a depth of 3 meters by 14 induvidu the position of the water column and as many as 17 induvidu the bottom position, while at a depth of 10 meters as 11 induvidu at position 18 induvidu water column and bottom positions. While the number of juvenile corals are attached to the substrate concrete block at a depth of 3 meters by 24 induvidu the position of the water column and as many as 30 induvidu the bottom position, while at a depth of 10 meters by 17 induvidu at position 22 induvidu water column and bottom positions. The results may indicate that the differences in substrate type and depth of exercising influence over the settlement of juveniles. Keywords: Depth, Coral Juvenil, Andesite Stone, Concrete Blocks. *)
Penulis penanggung jawab
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 52
Penempelan
Pendahuluan
yang
melibatkan
pengaruh
kelulushidupan
ekosistem laut yang kompleks (Hoegh-
berhasil
menempel
Guldberg, 2004) terbentuk dari hewan
rekruitmen (Downes, 1982). Pengamatan
karang
Terumbu
karang
yang
merupakan
mampu
membentuk
rekruitmen
scleractinian
dengan
kerangka
kapur
atau
(Nybaken,
1992).
Didalam
karang
juvenil pada
dapat
menggunakan
yang proses
dilakukan
berbagai
jenis
ekosistem
substrat kolektor, baik dari alam maupun
terumbu karang terjadi proses ekologis
buatan. Menurut Harriot dan Fisk (1987),
yang membentuk suatu perairan yang
berbagai substrat kolektor sebagai media
kaya
dan
penempelan juvenil karang menunjukkan
memiliki produktifitas yang tinggi karena
adanya pengaruh terhadap jenis dan sisi
adanya siklus nutrien dan transfer energi
substrat kolektor yang digunakan. Selain
(Bryant et al., 1998).
itu,
keanekaragaman
Karang reproduksi
memiliki
baik
aseksual.
hayati
dua
secara
Reproduksi
bentuk
seksual
aseksual
dan pada
tegakan
atau
posisi
pemasangan
media substrat kolektor juga berpengaruh dalam proses rekruitmen. Beberapa faktor penting
lainnya
yang
mempengaruhi
umumnya dilakukan dengan membentuk
keberhasilan penempelan juvenil karang
pertunasan
membentuk
adalah tempat hidup, kondisi lingkungan,
(Nybakken,
perbedaan
individu
yang
baru
akan
pada
induk
kedalaman
1988). Reproduksi karang secara seksual
(Fitzhardinge
melibatkan peleburan sperma dan ovum.
eksposur gelombang (Harriot dan Fisk,
Reproduksi
1987).
menjadi
seksual 2
dapat
dibedakan
Tipe
brooding,
model.
pembuahan
telur
sampai
dengan
dan
Brock,
perairan
Perbedaan
dan
kedalaman
mempengaruhi
jumlah
penyinaran
terhadap
atau
proses
perkembangan
terjadi
menempel pada substrat (Wood, 1983).
spawning,
dalam
polip
sperma
dan
karang.
Tipe
ovum
yang
Penelitian
karang
lama
perkembangan embrio dan fase planulasi di
juvenil
1989)
penempelan
setelah
juvenil
diproduksi dikeluarkan ke dalam kolom air
karang dengan menggunakan substrat,
dan pembuahan akan berlangsung secara
posisi substrat dan pemilihan kedalaman
eksternal (Richmond dan Hunter, 1990).
perairan diperlukan untuk meminimalisir
Proses
permasalahan penempelan juvenil karang.
reproduksi karang tidak hanya
berhenti
pada
fase
bertemunya
sperma dengan sel telur,
sel
tetapi masih
Materi dan Metode
planula
Materi utama dalam penelitian ini
pada substrat yang tepat. Penempelan
adalah juvenil karang yang menempel
planula
berlanjut
menuju
karang
pembentukan
penempelan
dalam
proses
pada lempengan batu andesit dan blok
karang
karena
beton yang dirangkai menjadi substrat
penting
terumbu
rekruitmen juvenil karang berperan untuk
kolektor
memperbaharui
kedalaman 3 meter dan 10 meter pada
dan
menjaga
karang (Iwao, et al., 2002).
terumbu
yang
ditempatkan
pada
lokasi penanaman substrat kolektor di
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 53
Taka Fadelan, Pulau Sambangan, Kep.
pembesar (Lup). Pengamatan dilakukan
Karimunjawa.
pada seluruh permukaan substrat meliputi
Juvenil
yang
digunakan
berasal dari berbagai jenis indukan karang
jumlah juvenil yang menempel. Metode
yang mengalami spawning selama periode
yang
digunakan
dalam
penanaman substrat (September 2009–
penelitian ini adalah metode eksperimen
Maret
lapangan dengan menggunakan metode
2010)
yang
berada
di
Pulau
analisa data deskriptif. Penentuan lokasi
Sambangan dan sekitarnya. Substrat yang digunakan berupa batu andesit dan blok beton berbentuk
pengamatan
menggunakan
purposive
sampling method (Srigandono, 1989). Penghitungan densitas dan jumlah
persegi yang memiliki dimensi sama, yaitu panjang, lebar serta tinggi yang sama,
Famili
juvenil
karang yang
menempel
dengan ukuran fisik 10 x 10 x 1 cm.
dianalisa secara statistik dalam program
Untuk batu andesit, yang berwarna hitam,
S-Plus
dengan
permukaan kasar serta menpunyai pori
regresi
Poisson,
pada semua bagian sisi, dan blok beton
bahwa perbedaaan lokasi, posisi, dan sisi
yang terbuat dari campuran semen dan
sebagai
pasir, sehingga permukaan jaga kasar.
jumlah juvenil karang yang menempel.
Substrat dipasangkan dengan perlakuan
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai
yang berbeda, yaitu di kolom air dan di
berikut:
menggunakan dengan
variable
yang
analisa
menganggap
mempengaruhi
dirangkai
H₀ = Tidak terdapat perbedaan
menjadi rangkaian substrat kolektor yang
jumlah juvenil karang yang menempel
memiliki Gap Habitat sebagai pengaruh
pada lempengan substrat kolektor.
dasar
perairan.
Substrat
dalam penempelan juvenil karang (Harriot dan Fisk, 1987).
juvenil
Pengamatan, perendaman
H₁ = Terdapat perbedaan jumlah
dilakukan
lempengan
proses
substrat
karang
yang
menempel
pada
lempengan substrat kolektor.
ke
Pengambilan
keputusan
dari
dalam larutan klorin 10% selama sehari,
hipotesis yang diajukan untuk densitas
kemudian substrat yang sudah direndam,
juvenil karang dengan menggunakan α =
ditiriskan dan dijemur di bawah terik
0,05 adalah sebagai berikut:
matahari. Proses pemutihan lempengan
t Hitung < t tabel : terima H₀ (tolak H₁)
substrat batu andesit dan blok beton
t Hitung > t tabel : terima H₁ (tolak H₀)
menggunakan
klorin
menghilangkan terdapat
pada
bertujuan
jaringan
lunak
seluruh
untuk yang
Hasil dan Pembahasan
permukaan
Substrat
kolektor
yang
substrat dan menghilangkan bau busuk
ditempatkan di perairan, setiap bulannya
serta memperjelas struktur koralit karang
di angkat untuk dilakukan pengamatan
yang menempel sehingga memudahkan
kondisi
untuk pengamatan. Proses pengamatan
lempengan
juvenil
dengan
penempelan juvenil karang di perairan
menggunakan alat bantu berupa kaca
pada kedalaman 3 meter dan 10 meter
karang
dilakukan
penempelan substrat.
pada
setiap
Kelimpahan
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 54
selama penelitian ditemukan
juvenil karang tidak
pada
semua
lempengan
penempelan
sebanyak
enam
juvenil.
Untuk jumlah penempelan yang paling
substrat blok beton dan batu andesit yang
rendah,
ditanam di perairan.
dengan jumlah penempelan hanya dua
Pengamatan pada substrat batu
terdapat
individu.
pada
Sedangkan
Oktober
untuk
bulan
andesit, pada kedalaman 3 meter posisi
November
kolom air, jumlah penempelan juvenil
penempelan juvenil masing- masing tiga
karang tertinggi pada bulan Desember
dan empat individu yang menempel. Pada
dengan jumlah juvenil yang menempel
bulan
sebanyak
jumlah
penempelan juvenil yang tertinggi kedua
terjadi pada
setelah bulan Januari dengan lima individu
bulan Januari dan Februari dengan jumlah
yang menempel. Hasil pengamatan pada
hanya satu juvenil yang menempel pada
posisi
substrat.Posisi
perairan
jumlah penempelan juvenil hampir rata
menunjukkan jumlah penempelan juvenil
disetiap bulannya. Jumlah penempelan
tertinggi terjadi pada bulan Oktober dan
yang
November dengan adanya lima juvenil
November,
yang menempel pada lempengan substrat
dengan
batu
penempelan
mencapai
enam
terendah untuk posisi dasar perairan ini
bulannya.
Jumlah
terjadi pada bulan Februari ditunjukkan
tertinggi
dengan tidak adanya juvenil karang yang
maret
menempel. Sedangkan pada substrat blok
menempel sebanyak lima individu dan
beton, pada posisi
kolom air, jumlah
pada bulan Januari terdapat empat juvenil
penempelan juvenil tidak sebanyak yang
yang menempel. Sedangkan penempelan
di
Jumlah
yang terendah pada bulan Januari dengan
penempelan tertinggi pada posisi kolom
jumlah juvenil yang menempel sebanyak
air terdapat pada bulan Junuari dengan
tiga individu.
lima
juvenil,
dan
penempelan yang terendah
dasar
andesit.
posisi
Sedangkan
dasar
perairan.
dan
bulan
Desember
Februari
dasar
dan
Maret
perairan,
tertinggi
jumlah
lainnya dengan
merupakan
menunjukkan
terdapat
Desember
jumlah
pada dan
Februari
penempelan individu
jumlah
juveil
yang
Kelimpahan Juvenil
Kolom Dasar
0 Okt Nov Des
Jan
Feb Mar Okt Nov Des
Batu Andesit
Jan
Feb Mar
Blok Beton
Kedalaman 3 Meter
Gambar16. Grafik penempelan juvenil pada kedalaman 3 meter
yang bulan
6
2
tiap
pada
8
4
juvenil
pada
penempelan
terdapat
bulan
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 55
Hasil pengamatan yang dilakukan
tidak ada juvenil yang menempel. Untuk
pada kedalaman 10 meter, juvenil karang
posisi dasar perairan, jumlah penempelan
yang menempel pada posisi kolom air,
juvenil
pada bulan oktober dan novenber tidak
Desember dengan jumlah juvenil yang
terlihat
yang
menempel sebanyak tujuh juvenil. Untuk
menempel pada permukaan lempengan
penempalan yang terendah terdapat pada
substrat. Jumlah penempelan juvenil yang
bulan November dengan tidak adanya
tertinggi
terdapat
juvenil karang yang menempel.
dengan
jumlah
adanya
juvenil
pada
bulan
Januari
pada
bulan
Hasil penelitian di lapangan pada
menempel. Untuk substrat kolektor yang
kedalaman 3 dan 10 meter, baik substrat
ditempatkan di dasar perairan, juvenil
batu andesit maupun blok beton, didapat
juvenil yang menempel paling banyak
variasi kelimpahan juvenil yang berbeda
terdapat
dengan
sesuai dengan penelitian Harriot dan Fisk
adanya enam individu yang menempel.
(1987). kelimpahan juvenil karang yang
Sedangkan
jumlah
menempel lebih banyak yang terdapat
penempelan terendah, dimana tidak ada
pada kedalaman 3 meter dari pada yang
penempelan
pada
10 meter. Menurut Loya (1972), jumlah
substrat blok beton, juvenil karang yang
karang akan berkurang secara signifikan
menempel pada posisi kolom air, jumlah
dengan
penempelan yang tertinggi pada bulan
ukuran spesies ukuran koloni karang di
Desember dan Februari dengan jumlah
daerah
juvenil yang menempel sebanyak lima
dibanding
individu.
terumbu.
bulan
pada
individu
tertinggi
yang
pada
lima
karang
yang
Februari
bulan
juvenil.
Jumlah
Maret
Sedangkan
penempelan
yang
kedalaman
dataran
air,
dan
terumbu
dengan
rata-rata
lebih
daerah
kecil
puncak
terendah pada bulan November, karena
Kelimpahan Juvenil
8 6 4
Kolom
2
Dasar
0 Okt Nov Des
Jan
Feb Mar Okt Nov Des
Batu Andesit
Jan
Feb Mar
Blok Beton Kedalaman 10 Meter
Gambar 2. Grafik penempelan juvenil pada kedalaman 10 meter
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan
ditemukan
8
Famili
dapat
diidentifiikasi
dikelompokkan
juvenil
kedalam Famili lainnya. ketujuh Famili
karang, dan satu golongan yang tidak
karang yang ditemukan adalah Famili dari
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 56
karang Acroporidae, Agariciidae, Faviidae,
Famili
Fungiidae,
pada substrat batu andesit posisi dasar
Oculinidae,
Poritidae.
Golongan
Pocilloporidae,
kedelapan
yang
juvenil
perairan
karang yang
pada
substrat
batu
penempelan
karang yang tidak dapat teridentifikasi
oleh Famili Acroporidae dengan 7 juvenil
taksonominya
yang
ukurannya
yang
karang
andesit,
merupakan Famili lainnya adalah juvenil
karena
juvenil
menempel
menempel.
didominasi
Famili
Fungiidae,
Poritidae
jumlah
kecil dan perkembangan koralitnya yang
Pocilloporidae,
belum sempurna.
penempelannya
ada
juvenil.
Untuk
Famili
penempalannya
paling
Substat kolektor batu andesit yang
lainnya
2
diletakkan pada posisi kolom air, Famili
tinggi dari pada yang lan, hal ini karenya
karang yang tertinggi penempelannya dari
banyaknya
Famili pocilloporidae, kemudian disusul
teridentifikasi.
variasi
juvenil
yang
tidak
Faviidae dengan 2 juvenil. Sedangkan
Jumlah Juvenil
15 12 Andesit Kolom air
9
Andesit Dasar perairan
6
Blok Beton Kolom air Blok Beton Dasar perairan
3 0
Famili Juvenil Gambar 3. Kelimpahan Famili juvenil karang pada kedalaman 3 meter
Penempelan
di
Oculinidae dengan jumlah penempelan 3
kedalaman 10 meter substrat batu andesit
juvenil. Famili Favidae dan Pocillopoeidae
pada posisi kolom air, jumlah penempelan
masing-masing
terbanyak ditempati
penempelan 3 dan 2 juvenil.
Oculinidae, penempelan
dan
juvenil
karang
Famili Agariciidae, Poritidae
sebanyak
dengan
2
juvenil.
dengan
jumlah
Penempelan pada dasar perairan, Famili
Favidae
dengan
penempelan
Sedangkan pada posisi dasar perairan
sebanyak 5 individu. Famili Agariciidae
Agariciidae,
dengan
dan Poritidae terdapat 3 juvenil yang
3
juvenil.
menempel sedangkan Famili paling sedikit
terendah
ditempati
penempelan Acroporidae, Fungidae, dan
penempalan Penempalan
Oculinidae, sebanyak Famili
Famili Fungiidae dan Pocilloporidae. Penempelan
juvenil
pada
Pocilloporidae
tidak
ada
posisi
juvenil.
Sedangkan
kolom air untuk substrat blok beton,
lainnya
penempelan
penempelan yang tertinggi Agariciidae,
dengan penempelan 7 juvenil
penempelan
kelimpahan masih
Famili
tertinggi
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 57
Jumlah Juvenil
15 12 9 Andesit Kolom air
6
Andesit Dasar perairan Blok Beton Kolom air
3
Blok Beton Dasar perairan
0
Famili Juvenil
Gambar 4. Kelimpahan Famili juvenil karang pada kedalaman 10 meter
Kesimpulan Seiring posisi
bertambahnya
substrat
berpengaruh
dan
terhadap
waktu,
jenis
Daftar Pustaka
substrat
Bryant, D; Burke, L ; Mc Manus, J ;
juvenil
Spalding, M. 1998. Reefs at risk. World
jumlah
karang. Juvenil karang yang menempel
Research Institute. USA.
pada substrat beton lebih tinggi daripada
Harriot, V. J. and D. A. Fisk. 1987.
batu andesit, dikarenakan substrat blok
A comparison of settlement plate types for
beton memiliki tekstur permukaan yang
experiment
kasar dan terbuat dari campuran yang
scleractinian corals. Mar Ecol Prog Ser 37:
mengandung kalcium karbonat (kapur).
201- 208.
on
the
recruitment
of
Hoegh-Guldberg, O., 2004. Coral Ucapan Terimakasih
Reef in Century of Rapid Environmental
Penulis menyampaikan terimakasih kepada
Sdr.
Hendro
Kisworo
Change. Symbiosis 37: 1-31
atas
Loya Y. 1972. Community structure
bantuannya selama survey lapangan. Bpk.
and species diversity of hermatypic corals
Munasik dan Ibu. Diah Permata Wijayanti
at Eilat, Red Sea. Mar Biol. 13:100–123
atas segala saran dan bimbingan serta kepada
reviewer
Jurnal
Penelitian
Kelautan disampaikan penghargaan atas review yang sangat berharga pada artikel ini.
Nybakken, Laut.
Suatu
J.
W.
Pendekatan
1988.
Biologi
Ekologis.
PT
Gramedia. Jakarta. 325-363 Hlm. Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia, Jakarta. 325-363 Hlm.