Is progesteron receptor status really a prognostic factor for intracranial meningiomas? A.Celal Iplikcioglu et al.
Oleh : Anugerah Pembimbing : dr. Hanis Setyono Sp.BS 1
1. Pendahuluan Meningioma adalah tumor intrakranial.Hampir 20% dari semua tumor intrakranial.
biasanya jinak, hingga 15% tumor memiliki perilaku agresif dengan fitur histologis atipikal atau ganas
Insiden lebih tinggi pada wanita
Seks steroid memainkan peran penting dalam pertumbuhan meningioma
2
Banyak penelitian mengevaluasi reseptor progesteron (PR) dan reseptor estrogen (ER)
Studi ini gagal untuk memberikan konstan hasil.
Ekspresi PR ditemukan 50-85% meningioma, tingkat ER biasanya tidak terdeteksi.
Ekspresi PR negatif berkorelasi dengan tingginya indeks mitosis , nilai tumor , indeks Proliferasi seluler , dan kekambuhan tumor
3
menilai korelasi ekspresi PR dengan MIB-1, mitosis Indeks dan kelas tumor
ekspresi PR tidak berkorelasi dengan MIB-1 dan mitosis Indeks
ekspresi PR negatif telah diusulkan menjadi faktor prognostik yang buruk
misevaluation
meningioma jinak dan non-jinak dievaluasi bersama-sama untuk analisis statistik
4
Tujuan penelitian : untuk menilai hubungan antara ekspresi PR dan perilaku meningioma. Untuk tujuan ini, korelasi antara ekspresi PR dan indeks MIB-1 dan indeks mitosis dicari pada kelompok meningioma jinak dan non-jinak, secara terpisah.
5
2. Subjek dan metode
2.1. Populasi pasien • Pasien operasi meningioma intrakranial di Okmeydani ,Rumah Sakit Penelitian
• Januari 2002 - Desember 2004 secara retrospektif • Kelompok 1: pasien dengan meningioma jinak (WHO Grade I) dan Kelompok 2: pasien dengan meningioma non-jinak (WHO Kelas II dan III)
6
2.2. Histopatologi Spesimen tumor dg formalin 4,5% selama 24 jam dalam blok parafin. jaringan tertanam tebal 3 mm digunakan untuk pewarnaan . 2. Hematoksilin dan Eosin untuk diagnosis histologis. 3. Subtipe histologis diklasifikasikan menurut klasifikasi WHO oleh ahli patologi tunggal. 4. Indeks mitosis ditentukan dengan menghitung jumlah sel yg mitosis . 1.
7
2.3. Analisa Imunohistokimia Penilaian PR, ER dan MIB-1 (Ki-67) penanda proliferasi dilakukan dengan menggunakan penunjuk neomarkers untuk antibodi primer. ER (SP1) RB-9101-R untuk ER, PR (SP2) RM-9102-R1 untuk PR dan Ki-67 (SP6) RM-9106R1 untuk Ki-67 penanda proliferasi.
8
2.4.Analisa Statistik 1.
2. 3.
Tes t, Mann-Whitney U test dan chisquare tes untuk perbandingan 2 kelompok. Analisis statistik dengan software (SPSS) versi 15.0. Nilai p ≤ 0,05 dianggap signifikan.
9
3. Hasil
10
3.1. Patient population
11
3.2. Progesterone receptor status
12
4. Discussion
13
Dalam penelitian ini, Mean MIB-1 Indeks, (Tabel 3) Mean mitosis Indeks dan ekspresi PR negatif ditemukan lebih tinggi pada pasien dg kelompok meningioma non-jinak. Namun, tidak ada perbedaan berarti ditemukan dalam mean MIB-1 Indeks dan mitosis indeks antara tumor dg PR positif dan PR negatif ketika kelompok meningioma jinak dan non-jinak dinilai secara terpisah.
14
Sebagai contoh, jika ekspresi PR merupakan prediktor penting bagi perilaku meningioma, MIB-1 indeks dan mitosis indeks diperkirakan akan lebih tinggi pada PR negatif dibandingkan dengan PR positif pada kelompok meningioma nonjinak. Namun, tidak ada perbedaan statistik dicapai. Hal ini menunjukkan bahwa ekspresi PR mungkin bukan prediktor untuk perilaku meningioma.
15
PR muncul pada 2/3 meningioma ,48% -88%, adanya ER di meningioma masih kontroversial. Ekspresi PR ditemukan 73% pasien kelompok meningioma jinak sedangkan PR positif pada 36% pasien kelompok meningioma non-jinak.
16
Meningioma biasanya terjadi pada wanita , rasio dg laki-laki 2/1. Pd penelitian ini rasio perempuan / laki-laki 1,7 / 1. kejadian ekspresi PR pd meningioma jinak dan meningioma non-jinak lebih tinggi pada wanita. beberapa penelitian melaporkan secara signifikan lebih tinggi kejadian meningioma dengan ekspresi PR pada pasien wanita.
17
Temuan paling konsisten : insiden yang lebih tinggi ekspresi PR ditemukan dalam meningioma jinak dibandingkan dengan meningioma ganas Selanjutnya, meningioma dg gambaran atypical cenderung memiliki ekspresi PR negatif . Markwalder et al dan Perrot-Applanat et al,ekspresi PR tidak ditemukan terkait dengan mitosis Indeks dan MIB-1 Indeks. Wolfsberger et al. PR negatif memiliki indeks MIB1 tinggi dibanding PR positif, meskipun hasilnya tidak signifikan secara statistik.
18
Ekspresi PR, mitosis Index, proliferatif Indeks ,MIB-1 dan prolif antigen inti sel (PCNA) telah digunakan untuk memprediksi perilaku meningioma. MIB-1 antibodi ditargetkan terhadap antigen Ki-67 selama fase aktif dari siklus sel. Mitosis Indeks dan MIB-1 merupakan prediktor prognostik yang sangat signifikan untuk meningioma. Dalam penelitian ini, kami menggunakan Indeks mitosis dan MIB-1 untuk menentukan laju proliferasi sel.
19
Temuan pada indeks proliferasi juga ditemukan secara signifikan berkorelasi dengan grade histologis tumor yang konsisten dengan temuan Nagashima et al. dan Hsu et al. Pravdenkova et al tingkat yang lebih tinggi di PCNA PR kelompok negatif dibandingkan kelompok yang positif, meskipun perbedaan indeks Ki-67 antara kelompok ini tidak signifikan secara statistik.
20
Beberapa studi : ekspresi PR indikator prognosis yang baik bagi pasien dengan meningioma. Namun, dalam penelitian ini korelasi antara ekspresi PR dan indeks proliferasi sel tidak diselidiki pd grade tumor yang berbeda. Untuk mengatasi keterbatasan ini, kami menguji korelasi antara status PR dan indeks proliferatif pd kelompok jinak dan non-jinak secara terpisah.
21
Nagashima et al 95% dari PR positif pd meningioma adl jinak, sedangkan 55% dari PR negatif meningioma adl non-jinak. Hsu et al , 94% dari meningioma jinak adl PR positif dan 60% dari malignant meningioma adl PR negatif. dalam laporan hasil ini mencerminkan perbandingan antara kelompok meningioma jinak dan ganas . Untuk menunjukkan hubungan antara ekspresi PR dan perilaku meningioma, ekspresi PR harus dinilai dalam kelompok meningioma jinak dan ganas secara terpisah. 22
Fewings et al. ekspresi PR sebagai indikator prognostik kekambuhan. Menemukan bahwa PR negatif pd meningioma mengungkapkan tingkat kekambuhan lebih tinggi pd 60 pasien dengan meningioma jinak.
23
Temuan kami menunjukkan bahwa ekspresi PR tidak terkait dengan grade meningioma, sedangkan kelas tumor menunjukkan korelasi lebih baik dengan perilaku tumor. Kami selanjutnya berspekulasi bahwa Ekspresi PR harus dievaluasi pada meningioma jinak dan non-jinak , secara terpisah untuk mengidentifikasi makna prognostik nya. Studi dengan seri yang lebih besar diperlukan untuk mengidentifikasi nilai prognostik PR pada pasien meningioma
24
5. Kesimpulan
Tingkat ekspresi PR lebih rendah pada kelompok meningioma non-jinak dibandingkan dengan kelompok meningioma jinak. Tidak ada korelasi antara ekspresi PR dan Mean MIB-1 Indeks dan antara ekspresi PR dan Mean mitosis Index, ketika kelompok meningioma jinak dan non-jinak dievaluasi secara terpisah. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kelas tumor berkorelasi dengan perilaku meningioma, sedangkan ekspresi PR tidak berkorelasi dengan perilaku meningioma. 25
TERIMA KASIH
26