INTEGRASI KURIKLUM PENDIDIKAN ISLAM (Studi Pemikiran Ali Ahmad Madkur) Drs. Imam Syafeii, M.Ag Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung Abstrac
Integrasi pengalaman manusia didalam kurikulum pendidikan Islam sesuai dengan pemikiran Islam tentang keberadaan, alam (al-kaun), penciptaan (al-wujud) dan manusia (al-insan). Sebagaimana jugabahwaintegrasikurikulum pendidikan Islam sesuai dengan pandangan Islam terhadap kesatuan penciptaan(wahdat-u al-wujud) dan pengintegrasian seluruhkomponennya,adalahlangsungbersumber dari kesatuan yang mutlak yaitu Allah SWT.Sesungguhnya Al_Qur`an telah menjelaskan bahwa syariat-syariat yang bersumber dari langit (al-Syara’i al-samawiyyah) semuanya adalah memiliki prinsip yang satu:yaitu semuanya bersumber dari Tuhan Yang Satu, mengajak kepada dasar-dasar keyakinan (‘aqidahasasiyah), A. Riwayat Hidup Ali Ahmad Madkur Salah satu tokoh pendidikan Islam kontemporer di Timur Tengah adalah Ali Ahmad Madkur.Ia dilahirkan di kota Mesir (Qohiroh). Gelar sarjana bidang Pendidikan beliauperoleh di Al-azhar University Mesir. Sekarang menjadi guru besar (Profesor) di bidang pengembangan kurikulum 115 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
pendidikan di Universitas Qohiroh Mesir. Sebelumnya pada tahun 2001 ia dipercaya sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah di Universitas Sultan Qobus Oman. Sebagai seorang Profesor dibidang kurikulum dan pendidikan Ahmad Madkurdikenal aktif memberikan materi seminar ilmiah dalam dan luar negeri yang berkenaan dengan kependidikan dan bahasa di beberapa perguruan tinggi di timur tengah. Sebagai pembicara padaseminar 2ndInternational Language Conference (ILC) pada bulan April 2011 di Kuala Lumpur - Malaysia.Sebagai orang yang aktifdiberbagai seminar Internasional ia juga aktif menulis dalam bidang pendidikan maupun bahasa Arab. Diantarakarya-karya Ali Ahmad Madkuradalah: Tadris Funun AllughahAl-arabiyah, Dar al-Furqan,Kairo, 2002,At Ta'lim Al 'Aliy Fii Al Wathan Al-‘Arabi(Ali Ahmad Madkur.com ). tt.AlManhaj Al-Madrasi al-Mu’ashir. Dar Al-Furqan, Kairo, 2009.Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami, Dar alFikri al-Arabi, Kairo, 2002.Manahij al-Tarbiyah: AsasuhawaTathbiqatuha, Dar al-Fikr al-Arabi, 2001.ThuruqTadris al-Lughah al-Arabiyyah.tt.Nadhariyyat alManahij al-‘Ammah, Dar Al-Furqan, Kairo, 1991 (Kompasiana.com 1/11/2011). Menurut Ali Ahmad Madkur, pendidikanadalahserangkaianpengalaman, pengetahuandanketrampilan yang dibarikanolehlembagapendidikan Islam kepadapesertadidikuntukmengembangkandanmembinapotensi merekasecaramenyeluruhbaikakal, fisik danemosionalsertamembina moral danakhlakmerekasesuaidengankemampuan yang merekamilikiuntukdapatmemakmurkandanmembangunduniase suaidengan sistem dansyari’at Allah (Kompasiana.com 1/11/2011). B, TerjemahanTeks. (KitabManhaj al-Tarbiya fi al-Tashawwur al-Islami.Hal. 316321) 1. IntegrasiKurikulumPemdidikan Islam 116 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
Telah kami paparkan dimuka bahwa integrasi pengalaman manusia didalam kurikulum pendidikan Islam sesuai dengan pemikiran Islam tentang keberadaan, alam (al-kaun), penciptaan (al-wujud) dan manusia (al-insan). Sebagaimana jugabahwaintegrasikurikulum pendidikan Islam sesuai dengan pandangan Islam terhadap kesatuan penciptaan(wahdat-u alwujud) dan pengintegrasian seluruhkomponennya,adalahlangsungbersumber dari kesatuan yang mutlak yaitu Allah SWT. Sesungguhnya Al_Qur`an telah menjelaskan bahwa syariat-syariat yang bersumber dari langit (al-Syara’i alsamawiyyah) semuanya adalah memiliki prinsip yang satu:yaitu semuanya bersumber dari Tuhan Yang Satu, mengajak kepada dasar-dasar keyakinan (‘aqidahasasiyah), yaitu beriman kepada Allah Yang Satu.ALLah SWT berfirman: “Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), Aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)”. (Al-Qur`an Surat Al-A`raf;[7]: (59). “Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud.ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekalikali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. kamu hanyalah mengada-adakan saja”.(Al-Qur`anSurat;[11]: (50). “ Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. dia Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, 1 Karena itu mohonlah ampunanNya, Kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."”.(Al-Qur`an Surat Hud ;[11]: (61).
1
Maksudnya Manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia. 117 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
“Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, Sesungguhnya Aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan Sesungguhnya Aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)." ”.(Al-Qur`an Surat Hud; [11]: (84). Agama-agama itu seluruhnya bersumber dari Allah – mulai masa Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad SAW bertuhan kepada Tuhan yang satu yaitu Tuhan abadi seluruh alam, maka sesungguhnya orang-orang mukmin adalah umat yang satu.Banyak sekali cerita-cerita (qishashun) tentang para Nabi terhimpun dalam satu surat,dan diekspresikan dengan metode yang khusus – sebagaimana dikemukakan oleh Prof. Sayyid Qutub –(bahwa hal ini) adalah untuk menguatkan hakikat inidan memantapkannya didalam jiwa.Untukitubeliau (Sayyib Qutub) memberikan beberapacontoh dalam surat alAnbiya`: “Dan Sesungguhnya telah kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa”.(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat. Dan Al-Quran ini adalah suatu Kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang Telah kami turunkan.Maka mengapakah kamu mengingkarinya? (Al-Qur`an Surat Al-Anbiya`; [21]: (48, 49, 50). “Dan Sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun)[960], 2 dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya.(ingatlah), ketika Ibrahim Berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?". 2
Maksudnya: sebelum diturunkan Taurat kepada Nabi Musa dan Nabi Harun. 118 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya". (Al-Qur`an Surat Al-Anbiya`; [21]: (51, 52, 53). Sampai perkataannya (Ahmad Madkur): “Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, Maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia..Dan Kami telah memberikan kepadaNya (Ibrahim) lshak dan Ya'qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami).dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami-lah mereka selalu menyembah. Dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji.3Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik.Dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami; Karena Sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang saleh.Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.Dan Kami telah menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, Maka Kami tenggelamkan mereka semuanya.Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya.dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu. Maka Kami telah memberikan 3
Maksudnya: homoseksual, menyamun serta mengerjakan perbuatan tersebut dengan berterang-terangan. 119 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat);4 dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. dan Kami-lah yang melakukannya.Dan telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. dan adalah Kami Maha mengetahui segala sesuatu.Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu. Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya Aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".Maka Kami-pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.Dan 4
menurut riwayat ibnu Abbas bahwa sekelompok kambing Telah merusak tanaman di waktu malam. Maka yang Empunya tanaman mengadukan hal Ini kepada nabi Daud a.s. nabi Daud memutuskan bahwa kambing-kambing itu harus diserahkan kepada yang Empunya tanaman sebagai ganti tanam-tanaman yang rusak. tetapi nabi Sulaiman a.s. memutuskan supaya kambing-kambing itu diserahkan sementara kepada yang Empunya tanaman untuk diambil manfaatnya. dan prang yang Empunya kambing diharuskan mengganti tanaman itu dengan tanam-tanaman yang baru. apabila tanaman yang baru Telah dapat diambil hasilnya, mereka yang mepunyai kambing itu boleh mengambil kambingnya kembali. putusan nabi Sulaiman a.s. Ini adalah Keputusan yang tepat. 120 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
(ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. semuamereka termasuk orang-orang yang sabar.Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan.dan Demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diridan Engkaulah waris yang paling baik.Maka Kami memperkenankan doanya, dan kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orangorang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas, dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.Sesungguhnya (agama Tauhid) Ini adalah agama kamu semua; agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah Aku”. (Al-Qur`an Surat AlAnbiya`; [21]: (70, 71, 72, 73, 74, 75, 76 , 77, 78, 79 .80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 89, 90, 91, 92). Dari paparan yang panjang tersebut , diperoleh tujuan utama dan paripurma, yaitu bahwa ini adalah umat kalian(ummatukum), yaitu umat para nabi, umat yang satu, beragama dengan aqidah yang satu dan memiliki tujuan yang satu pula. Yaitu Allah dan beribadah kepadaNya. Sebagai 121 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
umat yang satu dimuka bumi,berjalan sesuai dengan sunnah yang satu. Dan menyaksikan kehendak yang satu di bumi dan dilangit.Rasulullah SAW bersabda “Kami para Nabi adalah orang-orang yang dilahirkan dengan agama yang satu” yaitu agama dan tujuan yang satu yakni hanya beribadah kepada Allah dengan syari’at yang beragam dari para rasul-Nya.Allah SWT berfirman: ...”untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang ...”(Q.S al-Maidah;[6]: (48). Dengan demikian, asal segala sesuatu (asl-u al-wujud) adalah satu. Wujud itu bersumber dari kehendak Allah Yang Satu.Demikian juga asal agama-agama itu satu, yaitu hanya beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukanNya, sedangkan perbedaan-perbedaan syari’at didalam metode dan jalan yang kamu ikuti hanya sekedar perbedaan penyampaian risalah. Para Nabi itu asalnya juga satu, mereka itu keturunan umat yang satu, untuk mencapai tujuan yang satu, Alam ini seluruhnya adalah makhluk Allah,hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Asal penciptaan (al-kaun) itu adalah integrasi, sedangkan asal dari kemanusiaan (insaniyyah) adalah kesatuan dan integrasi. Dan sesungguhnya Allah telah menjadikan umat yang beragam untuk berintegrasi dan bukan untuk berkontroversi. Integrasi itu memerlukan perbedaan dan keragaman (pluralisme) sekalipun Allah itu menjadikan umat yang satu, tetapi Allah menjadikan mereka berbeda-beda, baik dalam berbagai rencana, tujuan,kompetensi, minatdanmetode, agar mereka berintegrasi dan mereralisasikan tugas kekhalifahannya di muka bumi. Sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya untuk mengaplikasikan (memakmurkan) dan pengembanganya (memberdayakan) sesuai dengan metode yang dikehendaki Allah SWT. 2. Macam-macam Integrasi Berdasarkan paparan diatas, bahwa pengintegrasian pengalaman kemanusiaan dan pendidikannya menunjukkan sebagai prinsip dan pedoman utama dalam kurikulum pendidikan Islam yang sejalan dengan kesatuan sumber 122 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
penciptaan(wujud) semuanya, juga keberadaan manusia tugas manusia dan tujuan dari mempelajarinya. Sesungguhnyua tujuan pembelajaran didalam kurikulum pendidikan Islam adalah membentuk manusia mampu untuk memiliki kemampuan secara positif, produktif dalam memakmurkan dunia dan mengembangkannya sesuai dengan manhaj (peraturan) Allah dan ini sesuai dengan situasi dan kondisi yang terintegrasi dari pengetahuan dan pengalaman yang dipelajarinya. Integrasi itu, berupa horizontal (ufuqi) maupun vertikal (ra`si).Integrasi horizontal adalah integrasi pengetahuan, konsep, ketrampilan antara berbagai aspek pengetahuan (variatif). Seperti halnya hububngan antara studi sosial (aldirasat al-ijtima’iyyah) dan studi kebahasaan (al-dirasat allughawiyyah), hubungan antara esakta dan ilmu-ilmu biologi dan sebagainya.. Adapun integrasi vertical adalah integrasi yang berkaiatan antara apa yang dipelajari peserta didik yang lalu (al-amsi), dan apa yang dipelajari peserta didik saat ini (al-yaum), atau apa yang akan dipelajari besok (ghadan) dan yang akan datang (mustaqbalan). Dan kedua inegrasi ini dinamakan integrasi internal (al-takam-u al-dakhilli). Di samping itu, ada jugaintegrasi yanglain, yaitu integrasi eksternal (al-takam-u al-khariji), yaitupengintegrasian antara berbagai bidang yang mementingkan susunan pengetahuan yang berbedabeda(varistif). Seperti antara bidang ilmu-ilmu eksakta (riyadiyat) dan ilmu biologi (thabi’iyyah), bidang ilmu-ilmu sosial (al-dirasat al-ijtima’iyyah) dengan ilmu bahasa dan ilmu-ilmu kebahasaan, antara ilmu bahasa dan bidang ilmu seni ekspresif (terapan) (funun ta’biriyyah). Tetapi jenis integrasi yang paling urgen/terbaik dari berbagai integrasi – yang dianggap sebagai tujuan pokok kurikulum adalah menghubungkan antara semua pengetahuan, pengelaman, ketrampilan dan tujuan akhir dari kurikulum pendidikan Islam, yakni hubungan antara pengetahuan, fungsi dan implementasinya serta kontribusinya dalam pembentukan manusia yang baik/berguna yang mampu untuk memberikan sumbangsih dalam pengolahan atau pemanfaatan dunia sesuai 123 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
dengan manhaj Allah. Sesungguhnya jenis integrasi ini adalah menopang jenis-jenis integrasi lain yang telah dikemukakan sebelumnya. Sesungguhnya inegrasi-integrasi itu merupakan bagian dari pengetahuan metode pendidikan Islam bukanlah satusatunyatujuan dari esensi integrasi itu. Karena urgensi itu merupakan ukuran apa yang dilakukan sesuai kemampuan peserta didik untuk berfikir dan menginternalisasi (menghayati) aturan-aturan alam yang begitu indah diciptakan, mengetahui hubungan antara sesuatu dengan penciptanya, antara sesuatu dengan fungsinya. Meskipun pengertian integrasi ini adalah bertujuan akhir untuk menghubungkan peserta didik kepada level yang paripurna, yang telah (disiapkan) difasilitasi oleh Allah SWT. Derajat itulah yang menjadikan manusia mampu memberikan kontribusi secara aktif dan positif dalam memakmurkan bumi, serta menjadikannya mampu untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaanya, yaitu pemanfatannya terhadap segala sesuatu apa-apa yang ada di muka bumi, seperti; potensi, kekayaan sumber daya alam (SDA)yang tersimpan didalamnya untuk meningkatkan taraf hidup (kesejahteraan) manusia sesuai dengan aturan (manhaj) Allah SWT. Isi kurikulum dapat dibagi menjadi enam bagian yang terintegrasi, antara lain: 1. Ilmu agama dan syariat (al-syari’at wa al-syara’i), terdiri dari: Al-Qur`an. Al-Sunnah, Fiqh dansebagainya. 2. Ilmu Humaniora (al-ulum al-insaniyah), terdiri dari: sejarah,geografi, psikologi, sosiologi, kajian kebahasaan dan sebagainya. 3. lLmu eksakta (al-Riyadiyyat), terdiri dari: aritmatematika(ilmu hitung), geometri (ilmu ukur), dan aljabar. 4. Ilmufisika (al-ulum al-thaba’iyyah), terdiri dari: fisika, kimia dan biologi.
124 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
5. Disiplin yang bersifat ekspresi (al-funun alta’bariyyah),terdiri dari: sastra, music, fonetik (ilmu bunyi bahasa), menulis, menggambar, pekerjaanpekerjaan lain yang berkaitan dengan kayu. 6. Pendidikan olah raga (al-tarbiyah al-riyadhiyyah). Semua bagian tersebut mengajarkan teknik berfikir. Ilmu agama dan syariat (al-syari’at wa al-syara’i) mengajarkan manusia tentang pandangan yang menyeluruh terhadap alam dan kehidupan,disamping itu menginformasikan kepadamanusia tentang penguasa bumi serta hubungannya antara penguasa bumi dan langit. Ilmu humaniora (al-ulum alinsaniyah) dapat mengembangkan potensi manusia tentang teknik berfikir analitik dan teknik simbolik.Matematika atau eksakta (al-Riyadiyyat) mengembangkan teknik berfikir logik dan simbolik. Sedangkan ilmu biologi ( al-Thabi’iyyah) mengembangkan teknik berfikir eksperimen. Demikian pula yang bersifat seni ekspresif(al-funun al-ta’biriyyah) dapat mendidik manusia lebih peka terhadap rasa (zauq) dan keindahan (al-jamal) yang dapat menilai setiap keindahan. Oleh karena itu, meyakini keindahan ciptaan Sang Pencipta terdapat pada ciptaan-Nya. c. Pokok-Pokok Pikiran Ahmad Ali Madkur. Setelah menterjemahkan dan mengkaji teks pendidikan Ali Ahmad Madkur diatas, maka dapat di peroleh sepuluh pokok pikiran Ahmad Ali Madkur, yaitu: 1. Sesungguhnya integrasi pengalaman manusia didalam kurikulum pendidikan Islam relevan dengan pemikiran Islam alam (al-kaun), penciptaan dan manusia, 2. Sesungguhnya aturan-aturan langit seharusnya menciptakan kesatuan prinsip, yaitu; seluruhnya dari Allah yang satu dan mengajak/menyeru kepada prinsip-prinsip aqidah yakni beriman kepada Allah yang satu (Yang Maha Esa).
125 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
3. Asal penciptaan itu adalah satu, dan penciptaan itu merupakan sumber kehendak langsung dari Allah Yang Maha Esa. 4. Asal agama-agama itu adalah satu, yaitu beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya. 5. Para Nabi asalnya adalah satu, dan mereka merupakan umat yang satu serta memiliki tujuan yang satu pula. 6. Asal alam itu adalah terintegrasi, asal humaniora yang satu itu juga adalah terintegrasi. 7. Sesungguhnya tujuan pengetahuan dan belajar dalam kurikulum pendidikan Islam adalah pembentukan manusia yang mampusecara positif dan aktif (interaktif) didalam membangun atau mengolah bumi (sumber Daya Alam) sesuai dengan metode (pedoman, aturan)Allah SWT. 8. Integrasi itu ada tiga macam, yaitu; integrasi horizontal, vertical dan eksternal. a. Integrasi horizontal adalah mengintegrasikan pengetahuan, konsep dan ketrampilan antar bidang pengetahuan yang variatif, bagaikan keterkaitan antara bidang studi social dan studi kebahasaan. b. Integrasi vertical adalah keterkaitan antara apa yang dipelajari oleh mahasiswa waktu yang telah lalu (bil amsi), dan apa yang dipelajarinya sekarang (al-yaum), serta apa yang akan dipelajarinya besok yang akan datang (ghadan aw mustaqbalan). c. Adapun integrasi eksternal adalah integrasi antara jurusan atau divisi-divisi variatif yang mencakup konstruksi kognitif variatif. Seperti kerjasama antara jurusan ilmu eksakta dan ilmu-ilmu biologi, dan antara ilmu-ilmusosial dan jurusan divisi bahasa dan ilmu-ilmu kebahasaan.
126 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
9. Sesungguhnya integrasi itu tujuan akhirnya adalah komunikasi belajar untuk mencapai hasilparipurna (darajat-u al-kamal) yang telah disiapkan (difasilitasi) oleh Allah SWT. 10. Sesungguhnya materi kurikulum itu, memungkinkan untuk dibagi menjadi enam bidang yang saling melengkapi, diantaranya; ilmu-ilmu puisi dan hukum, ilmu-ilmu humaniora, ilmu-ilmu eksakta, ilmu-ilmu biologi, ilmu-ilmu seni ekspresif dan pendidikan olah raga. d. Kurikulum Pemdidikan Islam 1. Pengertian Kurikulum Menurut Nana Sudjana kurikulum berasal dari Yunani kuno yaituCurriculum dari kata Curir yang artinya pelari; dan Curere yang artinya tempat berpacu.Curriculum di artikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari.Dari makna yang terkandung berdasarkan rumusan masalah tersebut kurikulum dalam pendidikan di artikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau disekesaikan anak didik untuk memperoleh ijasah (Nana Sudjana 2005: 5). As-Syaibany dalam bukunya Falsafah Pendidikan Islam kurikulum sama dengan manhaj dalam bahasa arab yang bermakna jalan yang terang, atau jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya. Manhaj yang dimaksud adalah jalan terang yang dilalui oleh pendidik dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap mereka(As-Syaibany ,1979l: 478). J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum Planning for Better Teaching on Learning (1956), menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut” The curriculum is the sum totals of schools efforts to influence learning, whether in the class room, on the play ground, or out of school. Segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah, atau di luar sekolah 127 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiatan ekstra kulikuler (Nasution 1999. hal: 4). UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidika Nasional Pasal 1 ayat 19 mengatakan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Dalam pengertian kontemporer “kurikulum” diartikan lebih luas, karena kurikulum tidak lagi menekankan pada daftar isi materi rencana pelajaran yang memiliki topik-topik yang telah disusun, tapi lebih menekankan kepada pengalamanpengalaman proses belajar mengajar yang dapat diberikan kepada para murid dalam konteks dimana murid-murid berada.(http://www.sabda.org) Dalam proses pendidikan, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan (http://teoripembelajaran). Konsep kurikulum diatas, dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis pengertian yang meliputi: (1) kurikulum sebagai produk; (2) kurikulum sebagai program; (3) kurikulum sebagai hasil yang diinginkan: dan (4) kurikulum sebagai pengalaman belajar bagi peserta didik.(http://adogaloe.) Hal senada juga dikemukakan olehHamid Hasanbahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:pertama, kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teoriteori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.Kedua, kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.Ketiga, kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.Keempat, kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan 128 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik (http://akhmadsudrajat). Purwadi memiliki pandangan yang lain, ia membagi pengertian kurikulum menjadi enam bagian : (1) kurikulum sebagai ide; (2) kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan kurikulum; (3) kurikulum menurut persepsi pengajar; (4) kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas; (5) kurikulum experience yakni kurikulum yang dialamioleh peserta didik; dan (6) kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.(http://akhmadsudrajat). Pendapat-pendapat diatas menggambarkan bahwa kurikulum itu adalah rangkaian pelajaran yang telah disiapkan atau direncanakan oleh lembaga pendidikan untuk mengantarkan peserta didik mengetahui dan mengerti pelajaran yang dipelajarinya.Karena itu dalam kurikulum ada dua hal pokok yang tidak bisa diabaikan, pertama adalah isi kurikulum atau matapelajaran (subject matter) yang diberikan sekolah kepada peserta didik, hal ini bisa dilakukan melalui tatap muka di kelas atau diluar kelas dan juga memalui kegiatan ekstra kulikuler dan kegiatan-kegiatan lainnya yang telah direncanakan oleh sekolah.Kedua, tujuan pendidikan atau kurikulum yaitu agar peserta didik menguasai mata pelajaran melalui tahapan; pembelajaran, evaluasi dan penilaian.Keberhasilan peserta didik juga sangat dipengaruhi dengan kompetensi pendidik. Penguasaan pendidik terhadap bahan ajar, penggunaan setrategi dan media yang tepat terhadap materi ajar sangat menentukan terhadap peserta didik dalam menerima mata pelajaran yang disajikan.vLangkah selanjutnya pendidik memberikan evaluasi dan penilaian yang meliputi aspek kognitif, afektif maupun psikomotorikuntuk mengukur kemampuan dan keberhasilan peserta didik dalam menerima pelajaran yang telah diberikan.Keberhasilan peserta didik disimbolkan dengan angka mutu maupun huruf mutu dalam bentuk ijazah pada jenjang pendidikan tertentu. 2. Isi Kurikulum Pendidikan Islam 129 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
Isi kurikulum harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak menyimpang dari tujuan kurikulum.Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik dan juga berkaitan dengan semua aspek yang berkaitan dengan isi materi pelajaran secara keseluruhan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.Ronald C. Doll mengatakan,ada beberapa criteria dalam menentukan isi kurikulum yaitu: 1. Validitas dan signifikansi bahan (subject matter) sebagai disiplin ilmu. 2. Keseimbangan ruang lingkup bahan (scope) dan kedalamannya (depth) 3. Kesesuaian dengan kebutuhan dan minat peserta didik 4. Daya tahan (durability) bahan 5. Hubungan logis bahan antara ide poko (main ideas) dan konsep dasar (basic concept) 6. Kemampuan peserta didik mempelajari bahan tersebut 7. Kemungkinan menjelaskan bahan itu dengan data dari disiplin ilmu lain (Doll, Ronald C, 1974: 123). Tentang isi kurikulum pendidikan Islam, secara garis besar As-Syaibany mengatakan bahwa isi kurikulum pendidikan Islam mempunyai corak tersendiri, ia membagi isi kurikulum pendidikan Islam itu kedalam lima kelompok. Pertama, semua yang diajarkan bercorak agama bersumber dari al-Qur`an dan Sunnah. Kedua, Isi kurikulum harus mencakup semua aspek, baik dari segi intelektual, psikologis, social dan spiritual dengan semangat mengembangkan pemikiran dan penghalusan akhlak peserta didik.Ketiga, isi kurikulum memiliki keseimbangan antara ilmu-ilmu dunia dengan ilmu agama (akhirat).Keempat, Kurikulum pendidikan Islam berisikan tentang ketrampilan-ketrampilan fisik dan kejuruan.Kelima, isi kurikulum pendidikan Islam juga memperhatikan bakat dan minat peserta didik (As-Syaibany, hal: 490-512). Athiyah Al-Abrasy lebih merinci lagi isi kurikulum Pendidikan Islam menjadi beberapa macam yang meliputi: 1. Materi yang disusun tidak menyalahi fitrha manusia; 130 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
2.
Adanya relevansi dengan tujuan pendidikan Islam, yaitu beribadah kepada Allah SWT, 3. Di sesuaikan dengan perkembangan peserta didik; 4. Mengarahkan peserta didik kepada obyek empiric, sehingga peserta didik memiliki ketrampilan untuk memenuhi kebutuhan hidup; 5. Adanya keserasian antara materi satu dengan lainnya dalam penyusunan kurikulum secara integral dan terorganisasi; 6. Kurikulum yang disusun memiliki relevansinya dengan hal-hal yang mutakhir dan sesuai dengan tujuan falsafah Negaranya; 7. Kurikulum memiliki setrategi dan metode yang relevan dengan materi ajar dan peserta didik; 8. Materi pelajaran bersifat teoritis dan praktis; 9. Materi pelajaran yang disusun sesuai dengan perkembangan peserta didik; 10. Isi kurikulum sesuai denhgan aspek-aspek social; 11. Materi pelajaran yang disusun memiliki fungsi pragmatis dan memiliki pengaruh terhadap bidang tertentu; 12. Isi kurikulum tidak memaksa tetapi member peluang fitrah peserta didik untuk refresing dan adanya nilai seni; 13. Isi kurikulum juga memperhatikan pendidikan kejuruan, teknik, industri sebagai lapangan pekerjaan; 14. Isi kurikulum juga mencakup ilmu-ilmu alat untuk mempelajari ilmu yang lain (Doll, Ronald C, 1974l: 490512.) Abu Ahmadi sebagaimana dikutib oleh Rochidin Wahab memberikan isi kurikulum lebih simple tetapi masing-masing mempunyai kandungan yang sangat komplek, yaitu: 1. Kurikulum berorientas kepada ketuhanan. Yaitu berkenaan dengan dzat, sifat dan perbuatan Allah dan realisasinya terhadap manusia dan alam. Bagian ini meliputi ilmu kalam, ilmu metafisika. Ilmu fiqh, ilmu akhlak (tasawuf), ilmu tentangal-Qur`an dan sunnah seperti tafsir, musthalah hadits, linguistic, ushul fiqh dan lain-lainnya. 131 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
2. Kurikulum berorientasi pada kemanusiaan. Kurikulum ini berkaitan dengan manusia, baik secara individu, social, budaya dan makhluk berakal. Bdang ini meliputi: ilmu politik, ekonomi, kebudayaan, sosiologi, antropologi, sejarah, linguistic, ilmu arsitek, filsafat,psikologi, pedagogic, biologi, kedokteran, perdagangan, komunikasi, administrasi, matematika dan sebagainya. 3. Kurikulum berorientasi pada kealaman. Yaitu yang berkaitan dengan alam semesta. Bagian ini meliputi: ilmu fisika, kimia, pertanian, perhutanan,perikanan, obat-obatan, ruang angkasa, geologi, geofisika, botani, zoology,biogenetic dan sebagainya ((Rochidin Wahab 2009, hal: 37).
Isi kurikulum yang dikemukakan Abu Ahmadi diatas, apabila ditarik kepada nilai-nilai Islam, maka satu dengan yang lain tidak bisa dipisahkan.Ketiganya harus bersinergi dan cabang-cabang ilmu yang ada didalamnya saling berkaitan, sehingga akan membentuk konsep pemikiran piramida yaitu esensi semua yang maujud adalah berasal dari Allah SWT. Tampaknya pendapat Abu Ahmadi ini sejalan dengan teori kurikulum yang dikemukakan oleh Ali Ahmad Madkur, bahwa semua cabang ilmu itu berasal dari integrasi yang satu,dan bersumber dari wahyu Allah SWT. Jadi permahaman integrasi yang satu (alam, ciptaan dan manusia) adalah integrasi yang bersumber dari Allah SWT. Daftar Pustaka Al-Abrasy Athiyah,,, Dasar-Dasar Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1970. As-Syaibany, Omar Muhammad Al-Toumy, Falsaha Pendidikan Islam, Jakarta,Bulan Bintang,1979. Doll, Ronald C, Curriculum Improvement Decision making and Process, Third EditionInc London-Sidney, Allyn and bacon, 1974. http://adogaloe.blogspot.com/2009/02/pengertian-dan-landasankurikulum.html 132 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014
http://akmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/pengertiankurikulum/ http://www.sabda.org/pepak/pustaka/020077/ http://agama. Kompasiana.com 1/11/2011. http://teoripembelajaran.blogspot.com/2008/12/pengertiankurikulum.html
Madkur, Ali Ahmad, Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur alIslami, Kairo, Dar al-Fikri al-Arabi, 2002. Nasution, Asas-Asas Kurikulum, Jakarta, Bumi Aksara, 1999. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Sekolah,Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2005.
Kurikulum
di
Rochidin, Wahab, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung, Insan Mandiri, 2009.
133 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014